Tugas dan fungsi BPJN Nusa Tenggara Barat menurut Peraturan Menteri
Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 dalah sebagai berikut:
a) penyiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data dan inforrnasi jalan dan
jembatan serta verifikasi data jaringan jalan daerah dan verifikasi usulan
pemrograman jalan daerah;
Pada tanggal 2 Oktober 2020, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dengan demikian, jumlah Balai Besar
dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang semula berjumlah 18 Balai, menjadi
26 Balai di seluruh Indonesia.
Provinsi yang menjadi kewenangannya pun berubah menjadi seperti tabel di bawah ini :
Dalam melaksanakan pekerjaan konsultan akan melibatkan sejumlah tenaga ahli dari
berbagai bidang disiplin ilmu yang diperlukan sebagaimana yang tercantum di dalam KAK.
Dalam kegiatan tersebut mereka akan didampingi oleh Tim Teknis yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas dengan struktur organisasi sebagai berikut :
BPJN NTB
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM &
PERUMAHAN RAKYAT
Pengendalian pekerjaan dan koordinasi dilakukan oleh team leader, jenis pekerjaan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Memimpin dan mengarahkan tim dalam pelaksanaan pengumpulan data, olah data
dan penyajian data terkait dengan pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan
2. Mendisitribusikan tugas dan kewajiban masing-masing anggota tim
3. Sebagai penghubung antara perusahaan, anggota tim dan pengguna jasa.
E.2.2. Koordinasi
Koordinasi secara berkala akan dilakukan antara KONSULTAN yang diwakili oleh Team
Leader dan Tenaga ahli dengan Tim Teknis dari kegiatan Bantuan Teknis BPJN NTB.
Koordinasi ini meliputi :
1. Penyamaan persepsi tentang garis besar pelaksanaan pekerjaan.
2. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi.
3. Hasil analisis dan laporan.
Secara umum, Konsultan harus memahami tugas dan fungsi BPJN NTB dalam
melaksanakan penyelenggaraan jaringan jalan dan jembatan di wilayah kerja BPJN NTB.
Terutama, Konsultan harus memahami proses PPB-SIDLACOM dalam penyelenggaraan
jalan, yakni:
a) Planning, perencanaan umum sistem jaringan jalan dan jembatan
i) Operation, penggunaan prasarana jalan dan jembatan yang telah terbangun oleh
pengguna sesuai dengan fungsinya.
Secara spesifik, Konsultan harus memahami secara rinci lingkup kerja pekerjaan
Konsultan Manajemen Proyek BPJN NTB, antara lain:
1) Turut serta dan berperan aktif dalam pelaksanaan pembinaan teknik dan
administrasi teknik pada satuan kerja di lingkungan BPJN NTB.
e) Pelaksanaan pengujian kelaikan jalan dan jembatan dilaksanakan oleh tim yang
dibentuk oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Ketika tim bekerja, Konsultan
Manajemen Teknik harus secara aktif memberikan dukungan kepada tim terkait
penjelasan atau penyiapan dokumen/informasi yang diperlukan. Konsultan juga
harus mengikuti setiap rapat pembahasan yang diadakan oleh Tim dan
menyiapkan notulen atau berita acara rapat.
h) Bila disetujui oleh pimpinan BPJN NTB, ahli keselamatan jalan dapat memberikan
sosialisasi peningkatan kepedulian atas jalan berkeselamatan kepada semua
jajaran pelaksanaan dan perencanaan di lingkungan BPJN NTB.
e) Konsultan harus berkoordinasi dengan pengguna jasa Konsultan Core Team dan
Konsultan Pengawas/Supervisi terkait kemajuan pekerjaan dan permasalahan-
permasalahan yang berpotensi menghambat pencapaian sasaran program kerja.
b) Konsultan harus memahamai tugas dan fungsi setiap unit dalam pelaksanaan
pekerjaan, yaitu Ka Satker dan Penyedia jasa (Kontraktor dan Konsultan),
sebagai dasar dalam penyusunan RMP atau RMK
d) Konsultan juga harus melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan RMP
dan RMK, dan memberikan rekomendasi perbaikan atau tindak turun tangan
melalui pimpinan BPJN NTB.
7) Melaksanakan pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) dan tata cara
laboratorium pengujian sesuai penugasan oleh BPJN NTB.
9) Mengembangkan aplikasi eBox, e-layanan, website serta media sosial yang ada
pada BPJN NTB agar tetap berfungsi secara optimal yang diperlukan oleh BPJN NTB
sesuai dengan yang dibutuhkan.
b) Mengembangkan hal baru untuk memperluas informasi yang dimiliki oleh BPJN
NTB terkait perencanaan dan pembangunan jalan dan jembatan.
10) Menyiapkan bahan paparan (bahan presentasi) desain grafis yang diperlukan oleh
BPJN NTB sesuai dengan yang dibutuhkan.
a) Konsultan harus selalu memliki akses informasi terkait isu-isu penting dalam
penyelenggaraan pembangunan jalan dan jembatan, dan informasi termutakhir
kemajuan pekerjaan
11) Membuat notulen / berita acara rapat dalam setiap rapat BPJN NTB yang
menyangkut masalah teknis dan administrasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan,
secara cepat.
d) Konsultan menyiapkan konsep notulen rapat untuk diperiksa dan disetujui oleh
pimpinan BPJN NTB.
MULAI
MULAI
P1. Chek
P1
1 Mobilisasi Tenaga Ahli
MOBILISASI
2 Mobilisasi Alat
TIDAK
P2. Chek
1 Konsultan akan melakukan kajian kebijakan CEK
dari kementerian PUPR yang akan dipergunakan
P2 YA
P3. Chek
P4. Chek ( Skunder) KAJIAN KEBIJAKAN PENYUSUNAN RK KAJIAN SATKER 1 Konsultan akan melakukan kajian kebijakan
1 Kontrak dan proses lelang PUPR DAN PMKK DAN PPK 2 dan rencana kerja Balai, Satker dan PPK.
2 Kondisi jalan
3 Kegiatan Balai, Satker dan PPK P3
4 Program Kerja Balai, Satker dan PPK
5 Pelaksanaan dan Progres Fisik PENGUMPULAN P7. Chek
P4
6 Kendala dan Permasalahan DATA 1 Tindak Tanggap Darurat
7 Kondisi Lingkungan 2 Pemaketan
3 Jadwal Kegiatan
KAJIAN
P4. Chek ( Primer) P5 4 Prosedur
1 Kondisi Jalan
P7
2 Kegiatan Balai, Satker dan PPK
3 Program Kerja Balai, Satker dan PPK
MONEV REKOMENDASI PENDAMPINGAN
4 Pelaksanaan dan Progres Fisik
5 Kendala dan Permasalahan
6 Kondisi Lingkungan P8. Chek
P6 P8 1 Konsultan akan melaksanakan pendampingan
LAPORAN
P5, 6 Chek dalam melaksanakan kegiatannya terutama Tugas
1 Rencana Dan Progres Fisik TIDAK yang berkaitan dengan BPJN NTB.
● Potensi Deviasi
2 Kondisi Jalan CEK
● Usulan Program Penanganan
3 Kegiatan dan Program Kerja Balai, Satker dan PPK P1 YA
● Tindak Lanjut
4 Kenfdala dan Permasalahan SELESAI
● Solusi dan Penanganan
I Tahap Persiapan
1. Mobilisasi Personil dan Alat Pada tahap persiapan ini konsultan akan
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
Mobilisasi Tenaga Ahli yang akan
dilibatkan dalam pekerjaan ini.
Mobilisasi Alat yang akan digunakan
dalam pekerjaan ini
IV Tahap Analisis
2. Kondisi Jalan dan Jembatan Dari hasil data kondisi jalan dan jembatan
dipadukan dengan program kerja BPJN NTB,
konsultan akan memberikan rekomendasi
usulan penanganan pada tahun berjalan atau
tahun berikutnya yang didasarkan pada
analisa skala prioritas.
3. Kegiatan dan Program Kerja Dari data informasi mengenai kegiatan dan
Balai, Satker & PPK program kerja Balai, Satker dan PPK,
konsultan akan menyusun sinkronisasi
kegiatan dari masing-masing komponen
tersebut untuk dibuatkan jadwal kegiatan
yang selaras, disesuaikan dengan kondisi dan
V Tahap Rekomendasi
3. Jadwal Kegiatan Balai, Satker dan Sesuai dengan uraian sebelumnya, konsultan
PPK akan melakukan sinkronisasi program dan
rencana kerja Balai, Satker dan PPK dalam
pelaksanaan kegiatan yang memerlukaan
keterlibatan dari masing-masing pihak atau
terkait dengan pihak lain
VI Tahap Pendampingan
Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen di Wilayah BPJN NTB, pada
tahap Persiapan ini meliputi :
1. Mobilisasi, yang akan mencakup kegiatan-kegiatan :
Mobilisasi personil Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB
Penyiapan kantor Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB dan fasilitasnya.
Penyiapan peralatan pendukung pelaksanaan pekerjaan.
2. Koordinasi awal, mencakup :
a. Koordinasi internal Tim Konsultan :
Agenda dari kegiatan koordinasi internal Tim Konsultan ini mencakup :
Aspek-aspek penting yang disebutkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (antara
lain : latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, lingkup kegiatan, lokasi
kegiatan, out put & outcome dari kegiatan, sistem pelaporan, dll.);
Metode monitoring yang akan diterapkan;
Mekanisme koordinasi internal Tim;
b. Koordinasi dengan Pengguna Jasa dan instansi-instansi / pihak-pihak terkait,
antara lain :
Balai Besar / Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
Satker beserta PPK terkait;
Dinas / Sub Dinas PU Propinsi dan Kabupaten / Kota terkait (khusus untuk
kegiatan pekerjaan yang ada kaitan pendanaan dengan Pusat).
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Kegiatan koordinasi awal dengan instansi-instasi / pihak-pihak terkait ini dimaksudkan
untuk :
Pemberitahuan kepada semua intstansi / unsur terkait mengenai keberadaan tim
Konsultan dan hal-hal yang terkait dengan kegiatan-kegiatan yang akan
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
n. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8
Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa
Konstruksi Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha Bagi
Pelaku Usaha Jasa Konstruksi;
p. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
1688/KPTS/M/2022 tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai
Jalan Nasional;
q. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
r. Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018 Revisi 2;
s. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor
16/SE/M/2022 tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat;
t. Surat Edaran Menteri PUPR nomor 06/SE/M/2019 tentang Sertifikat Sadan Usaha,
Sertifikat Keahlian, dan Sertifikat Keterampilan Dalam Bentuk Elektronik;
u. Pedoman Standar Minimal Tahun 2023 Remunerasi/Biaya Personil (Billing Rate)
dan Biaya Langsung (Direct Cost) Untuk Sadan Usaha Jasa Konsultansi.
lkatan Nasional Konsultan Indonesia
.
2. Inventarisasi Norma, Standar, Pedoman, Manual yang berlaku untuk pekerjaan
prasarana jalan dan jembatan, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga, antara lain :
Tatacara / prosedur / standar teknis pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan jalan dan
jembatan.
Tatacara / prosedur administrasi penyelenggaraan proyek.
Pedoman / panduan pelaksanaan manajemen proyek.
Pedoman / panduan sistem manajemen data dan pengelolaan database jalan dan
jembatan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Spesifikasi Teknik untuk pekerjaan jalan dan jembatan yang berlaku.
Gambar-gambar Standar untuk pekerjaan jalan dan jembatan.
d. Data dan informasi lain yang terkait (jika ada), antara lain :
Data terbaru IRMS meliputi panjang dan kondisi jalan dan jembatan untuk
dimasukkan kedalam database.
Data / peta jalur lebaran / tahun baru (bila ada).
Laporan / dokumen usulan review desain, variasi kontrak (bila ada).
dll.
SKPD terkait;
Data-data dan informasi yang telah diinventarisasi dalam kegiatan monitoring ini akan
disajikan dalam format-format laporan data yang informatif dan aplikatif dan aplicable
dengan sistem database jalan.
H a l a m a n 27 |BAB - V
Usulan Teknis
Gambar 2.2b
Contoh Format Monitoring
STATUS PROGRES FISK DAN KEUANGAN PAKET KONTRAK JALAN DAN JEMBATAN MULTI YEARS TA. 2010
KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH TIMUR
PROVINSI DKI
PROVINSI KALIMANTAN
JAKARTA BARAT
JAKARTA
PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN KALIMANTAN BARAT
MALUKU
1 PEMBANGUNAN JALAN A-C PT. XYZ
3 dsb.
4 dsb.
H a l a m a n 28 |BAB - V
Usulan Teknis
Gamabr 2.2c
Contoh Fromat Monitoring Progres Fisik dan Keuangan
LAPORAN BULANAN - MONITORING PROGRES FISIK DAN KEUANGAN PAKET-PAKET APBN T.A. 2010
RENC. FISIK KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONDISI
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PROYEK
DIREKTORAT JALANDAN JEMBATAN WILAYAH TIMUR PERIODE-I (0 - 70 %) > 10 % KRITIS *
IV JAKARTA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL-VII BANJARMASIN PERIODE-II (70% - 100%) >5% KRITIS *
Terlambat dan berpotensi KRITIS **
melampaui akhir Tahun Anggaran
Keterangan :
* : Ditindaklanjuti dengan SCM (I, II, III). Kegagalan pada SCM-III diteruskan
PROVINSI JAKARTA
: KALIMANTAN BARAT dengan Penyelesaian Tiga Pihak atau Putus Kontrak
STATUS : Tanggal - Bulan Tahun ** : Dapat Putus Kontrak secara Sepihak oleh PPK
NAMA SATKER SUMBER TARGET TANGGAL LELANG NIALAI (Rp. X 10 TANGGAL WAKTU PELAKS.
% KEMAJUAN
NAMA PAKET DANA FISIK PENGUMUMAN PAGU KONTRAK RENCANA
PEKERJAAN
No. NAKA RUAS JALAN PENJELASAN KONTRAK AWAL MULAI KERJA PERPANJANGAN
KEUANGAN
KONDISI PROYEK
2.
H a l a m a n 29 |BAB - V
Usulan Teknis
Usulan Teknis
Kegiatan yang akan dilakukan oleh Tim Konsultan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
Pembuatan peta permasalahan yang muncul dalam proses / pelaksanaan kegiatan
pelelangan / pra-kontrak di lingkungan Wilayah Kerja BPJN NTB (Sebagai contoh :
seperti disajikan pada Gambar E.3c).
Pembuatan peta permasalahan yang muncul dalam proses pelaksanaan kontrak yang
sedang berjalan di lingkungan Wilayah Kerja BPJN NTB, mencakup permasalahan
teknis, administrasi dan kualitas pekerjaan. (Sebagai contoh : seperti disajikan pada
Gambar E.6).
Gambar E.6
Contoh Peta Monitoring Pra-Kontrak
Gambar E.7
Contoh Peta Permasalahan Pelaksanaan Kontrak
Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tim Konsultan pada tahap ini antara lain :
Membantu memberikan masukan / saran kepada Pengguna Jasa atas permasalahan
yang muncul dalam proses pelelangan / pra-kontrak.
Masukan / saran / rekomendasi penyelesaian / tindak turun tangan yang diperlukan
atas permasalahan yang muncul / terdeteksi dalam proses pelaksanaan kontrak.
Kegiatan yang akan dilaksanakan Tim Konsultan pada tahap ini mancakup :
Koordinasi / diskusi dengan Pengguna Jasa dan staf pengelola sistem database
mengenai kendala yang ada dalam pengoperasian sistem database dan hal-hal yang
perlu dikembangkan / ditingkatkan.
Penyiapan format-format laporan data yang lebih aplikatif (aplicable) dengan sistem
database jalan dan jembatan yang telah ada.
Pengembangan pengolahan pelaporan data kedalam sistem database jalan dan
jembatan yang telah ada dan terintegrasi pada setiap unit pelaksana kegiatan untuk
diterapkan di Wilayah Kerja BPJN NTB. Kegiatan ini akan mencakup :
Pengembangan proses perekaman dan penyimpanan data teknis dan data
administrasi jalan dan jembatan (sesuai dengan kondisi terkini jalan dan jembatan
yang bersangkutan) ke dalam database jalan dan jembatan (dalam bentuk
software) yang telah ada di Wilayah Kerja BPJN NTB dan terintegrasi pada setiap
unit pelaksana kegiatan.
Pengembangan Sistem Informasi / Pelaporan Data, yaitu dalam hal koneksitas
sistem database yang telah ada di Wilayah Kerja BPJN NTB dengan sistem
database pada setiap unit pelaksana kegiatan.
Pencetakan laporan data jalan dan jembatan kedalam formulir standar pelaporan
serta penyimpanannya di dalam sistem pengarsipan laporan (hard copy filling
system).
Membantu pelaksanaan program kelaikan jalan dan jembatan nasional termasuk uji
laik fungsi.
Evaluasi perencanaan teknis perbaikan keruasakan jalan dan jembatan
Pelaksanaan audit keselamatan jalan dan jembatan.
Membantu memberikan masukan dalam penyelesaian masalah penyelenggaraan
kontrak jasa konstruksi, yang terkait dengan klaim, perselisihan kontrak dan
pemutusan hubungan kontrak;
Membantu memberikan masukan atas usulan review desain dan / atau perpanjangan
waktu kontrak di Wilayah Kerja BPJN NTB;
Membantu dalam penyiapan data dan bahan / laporan untuk presentasi atau
peresmian yang diperlukan, baik di Wilayah Kerja BPJN NTB maupun di Direktorat
Preservasi.
Bantuan teknis dalam penyiapan peta jalur lebaran dan tahun baru, sehubungan
dengan adanya blackspot pada lokasi-lokasi tertentu di ruas jalan nasional.
Proaktif dalam mengevaluasi prosedur variasi kontrak untuk CCO atau Addendum
Kontrak.
Penyiapan bahan pendampingan dalam periode audit internal dan eksternal dalam
rangka penuntasan temuan terkait penanganan jalan dan jembatan.
Penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan public.
Menyusun tata kelola peralatan dan rencana kerja termasuk pemenuhan administrasi
usulan akreditasi laboratorium BPJN NTB
Membantu menyiapkan pemenuhan persyaratan akreditasi laboratorium BPJN NTB
dari lembaga/Komite Akreditasi Nasional (KAN) baik dalam hal administrasi,
peralatan maupun sumber daya manusia.
Membantu memelihara, mengembangkan aplikasi eBox, e-layanan, website,
serta media sosial yang ada pada BPJN NTB agar tetap berfungsi secara optimal
Membantu dalam pelaksanaan tugas-tugas lainnya sesuai kebutuhan BPJN NTB