Anda di halaman 1dari 67

P T.

B U M I M A D A N I
lanning
Planning – Engineering – Engineering
– Architecture – Architecture––Consultant
– Management Management – Consultant

LAPORAN AKHIR PERENCANAAN TEKNIS

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN BARAK PRIA PUSDIKLAT TANJUNG UBAN DAN
SARPRAS DI TANJUNG UBAN

KONSULTAN PERENCANA
BUMI MADANI

TA 2021
P T. B U M I M A D A N I
lanning
Planning – Engineering – Engineering
– Architecture – Architecture––Consultant
– Management Management – Consultant

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT


DINAS FASILITAS PANGKALAN
_______________________________

LEMBAR PEMERIKSAAN DAN PERSETUJUAN

SPESIFIKASI TEKNIS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BARAK PRIA PUSDIKLAT TANJUNG UBAN DAN
SARPRAS DI TANJUNG UBAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi
Nomor : KTR/46/02-48/I/2021/FASLAN
Tanggal 19 Januari 2021

Jakarta, Februari 2021


Dibuat oleh
Konsultan Perencana
PT Bumi Madani

Ekwan Budi.S
Direktur Utama

Diperiksa oleh

Kasubdiswatpres,
Kasubdisfaskon,

Yuswardi,ST.M.M
Edhi Prasetya, S.T.,M.MKolonel
Kolonel Laut (T) NRP 12655/P
Laut (T) NRP 10371/P

Disetujui oleh

Kepala Disfaslanal,
Selaku PPK

Agus Santoso, S.E.


Laksamana Pertama TNI
2

LAPORAN AKHIR PERENCANAAN TEKNIS


JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN BARAK PRIA PUSDIKLAT
TANJUNG UBAN DAN SARPRAS DI TANJUNG UBAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
a. Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2018 tanggal
8 Mei 2018 berimplikasi pada penyiapan dukungan pangkalan untuk menunjang
operasional Koarmada III dan Pasmar -3
b. Dalam rangka meningkatkan moril operasional Koarmada III dan pasukan
Marinir yang berada di Wilayah Tanjung Uban, maka diperlukan kesiapan dukungan
logistik pangkalan ditentukan oleh kesiapan fasilitas pendukung yang ada di
pangkalan, sehingga dalam pelaksanaan dukungan pangkalan perlu kesiapan dari
fasilitas labuh (faslabuh), fasilitas pembekalan (fasbek), fasilitas perawatan personel
(faswatpers), fasilitas pemeliharaan dan perbaikan (fasharkan), fasilitas pembinaan
pangkalan (fasbinlan).

c. Pada tahun 2021 akan dilaksanakan pekerjaan Perencanaan Pembangunan


Gedung Barak Pria dan Sarpras di Tanjung Uban dimana pembangunan tersebut
memerlukan perencanaan yang matang sehingga pelaksanaan pembangunan dapat
menghasilkan karya perencanaan teknis konstruksi yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

d. PT. Bumi Madani selaku Konsultan Perencana Konstruksi yang diberi tugas
untuk merencanakan secara detail untuk pekerjaan Perencanaan Pembangunan
Gedung Barak Pria dan Sarpras di Tanjung Uban, sesuai Kontrak Pengadaan Jasa
Konsultansi Perencanaan Konstruksi Nomor KTR/46/02-48/I/2021/FASLAN tanggal
19 Januari 2021 , perlu menyusun suatu rencana kerja yang terstruktur sebelum
memulai proses perencanaan teknis.
3

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud.   Laporan ini disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran
mengenai rencana kerja penyedia jasa yang menyeluruh dalam proses Perencanaan
Pembangunan Barak Pria Pusdiklat Tanjung Uban Dan Sapras Ditanjung Uban.

b. Tujuan.   Laporan ini disusun dengan tujuan agar perencanaan detail


Perencanaan Pembangunan Barak Pria Pusdiklat Tanjung Uban Dan Sapras
Ditanjung Uban ini dapat terlaksana sesuai kriteria yang ditetapkan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.   Ruang lingkup laporan dibatasi pada rencana
kerja penyedia jasa secara menyeluruh, dengan tata urut sebagai berikut:

a. Ruang Lingkup laporan dibatasi sebagai berikut:


1) Master plan mengikuti studi yang ada.
2) Data dasar didapatkan dari survei lapangan (data primer) dan data
sekuder dari instansi/pihak lain yang terkait.
3) Perencanaan detail.
4) Metode pelaksanaan termasuk jadwal pelaksanaan konstruksi.
5) Analisa biay konstruksi yang merupakan Engineer’s Estimate (EE) yang
akan dijadikan dasar penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)/Owner’s
Estimate (OE).

Tata Urut laporan meliputi:

1) Bab I : Pendahuluan.
2) Bab II : Landasan Teori.
3) Bab III : Pengumpulan Data dan Analisis Data.
4) Bab VI : Perencanaan Arsitektur (Prarencana) dan Layout.
5) Bab VII : Perencanaan Struktur.
6) Bab VIII : Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal.
7) Bab IX : Perencanaan Spesifikasi Teknis.
8) Bab X : Analisis Biaya Konstruksi.
9) Bab XI : Penutup.
4

4. Standar Teknis dan Referensi Hukum


a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang pedoman
teknis pembangunan bangunan gedung negara.
b. Peraturan Beton bertulang Indonesia (PBI 1971). Direktorat Penyelidikan
Masalah Bangunan DPUTL, Bandung, April 1979.
c. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung, 16 Desember 2002.
d. SNI 03-1726-2021 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung.
e. Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017
f. SNI 1738-2011 tentang Cara Uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan.
g. SNI 1744-2021 tentang Cara Uji CBR (California Bearing Ratio) laboratorium.
h. Surat Edaran Kadisfaslanal Nomor SE/2/XI/2017 tanggal 27 November 2017
tentang Standar dan Analisis Harga Satuan Pekerjaan Jasa Konstruksi di
Lingkungan TNI AL Tahun 2018.
i. ACI 318M-08 Building Code Requirements for Structural Concrete and
Commentary. American Concrete Institute, Farmington Hills, MI, USA, Juni 2008
j. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya.
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tanggal 1
Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.

BAB II
LANDASAN TEORI

5. Umum.   Pada perencanan detail Pembangunan Gedung Barak Pria dan Sarpras,


Tahun Anggaran 2021, diperlukan rencana kerja yang didukung oleh Tenaga Ahli sesuai
dengan bidang keahlian perencanaan Detail Bangunan diantaranya:

a. Team Leader.
5

b. Tenaga Ahli Teknik Sipil Bangunan Gedung.


c. Tenaga Ahli Arsitektur.
d. Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal
e. Tenaga Pendukung.

6. Rencana Kegiatan Kerja Tim Perencana. Pada Perencanaan Pembangunan


Barak Pria Pusdiklat Tanjung Uban Dan Sapras Ditanjung Uban, meliputi berbagai
kegiatan perencanaan diantaranya :

a. Penyusunan Tenaga Ahli.


b. Pengolahan Data dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Pemberi
Tugas.
c. Pendataan Kebutuhan Ruang dengan berkonsultasi dengan Pemberi Tugas
dan Pengguna.
d. Penyusunan Program Ruang bangunan Barak Pria.
e. Perencanaan Struktur.
f. Perencanaan Arsitektur.
g. Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal.
h. Pengolahan pra-rencana bangunan Barak pria dan Sarpras berupa denah,
tampak dan potongan. Dalam pengolahan Pra rencana Barak Pria dan Sarpras
diperlukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Pemberi Tugas dan
Pengguna.
i. Pengolahan Spesifikasi Teknis, sebagai pemenuhan persyaratan dalam
kelengkapan dokumen perencanaan dan dokumen lelang.
j. Pengolahan Analisis Biaya Konstruksi.
k. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Dokumen Lelang.

BAB III
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS DATA

7. Umum.   Pada perencanaan Konstruksi Pembangunan Gedung Barak Pria dan


Sarpras diperlukan pengumpulan data – data dan analisis topografi serta kondisi
keadaan lokasi perencanaan. Data yang diambil adalah hasil survei di lapangan secara
langsung (data primer), serta beberapa instansi yang berhubungan dengan kegiatan ini
6

(data sekunder), sehingga dapat diketahui permasalahan yang dihadapi dan


mendapatkan solusi yang tepat. Data sekunder tersebut di antaranya diperoleh dari Pusat
Pelayanan Jasa dan Informasi.

8. Pengumpulan Data. Data yang terkumpul berupa:


a. Foto lokasi hasil peninjauan lapangan di daerah Tanjung Uban.
b. Peta Topografi, hasil pengukuran batas-batas area dan kondisi area sekitar
lokasi yang akan dibangun Gedung Barak dan Sarpras.

BAB IV
PERENCANAAN ARSITEKTUR BARAK PRIA DAN SAPRAS TANJUNG UBAN

9. Umum. Pada tahun 2021 akan dilaksanakan pekerjaan Gedung Barak Pria dan
Sarpras, dimana dalam pembangunan ini memerlukan perencanaan yang matang
sehingga pelaksanaan pembangunan dapat sesuai jadwal dan sasaran yang diinginkan.
Perencanaan Gedung Barak Pria dan Sarpras di Tanjung Uban meliputi seluruh
pekerjaan yang bersifat arsitektur. Data teknis bangunan Gedung Barak Pria dan Sarpras
adalah :
a. Jumlah Lantai : 1 lantai.
b. Luas bangunan : ± 928.23 m2
Lokasi : Tanjung Uban

10. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Arsitektur. Perencanaan Arsitektur meliputi


pekerjaan pembuatan rencana dan detail arsitektur dari bagian-bagian :
a. Rencana Pasangan Dinding Bata.
b. Rencana Kusen.
c. Rencana Lantai.
d. Rencana Plafond.
e. Detail Toilet.
f. Detail Pantry/Dapur.
7

g. Rencana Atap.
h. Saluran Keliling bangunan.
i. Jalan dan Halaman.

11. Gambar Arsitektur. Gambar Arsitektur meliputi :


a. Gambar Pra-Rencana, terdiri dari Site Plan, Denah, Tampak dan Potongan.
b. Gambar Rencana dan Detail Kusen, rencana Lantai, rencana Plafond, Detail
Toilet, Detail Pantry, Detail Lisplank, Detail Jalan dan Saluran dan Halaman.
c. Gambar-gambar di atas disajikan terpisah dari laporan Akhir ini.
Berikut adalah gambar Pra Rencana
P T. B U M I M A D A N I
lanning – Engineering
Planning – Architecture
– Engineering – Management
– Architecture – Consultant
– Management – Consultant

Gambar 1. Lay Out Plan Barak Pria dan Sarpras


P T. B U M I M A D A N I
lanning – Engineering
Planning – Architecture
– Engineering – Management
– Architecture – Consultant
– Management – Consultant

Gambar 2. Denah Barak Pria dan Sarpras


P T. B U M I M A D A N I
lanning – Engineering
Planning – Architecture
– Engineering – Management
– Architecture – Consultant
– Management – Consultant

Gambar 3. Denah Lantai Atap Barak Pria dan Sarpras


2

Gambar 4. Tampak Depan, Belakang, Samping Kiri dan Samping Kanan Barak Pria dan Sarpras
3
P T. B U M I M A D A N I
lanning – Engineering
Planning – Engineering – Architecture
– Architecture – Management
– Management – Consultant
– Consultant

BAB V
PERENCANAAN STRUKTUR BARAK PRIA DAN SAPRAS TANJUNG UBAN

Umum.Perencanaan struktur secara lengkap terdapat dalam Laporan Perencanaan


Struktur, dengan gambaran secara umum akan dibahas pada Bab ini.

PENDAHULUAN
Struktur bangunan merupakan sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk
menyalurkan beban. Beban-beban tersebut menumpu pada elemen-elemen untuk
selanjutnya disalurkan ke fondasi bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya
dapat di tahan.
Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang
diperlukan untuk mencegah keruntuhan.
Pada laporan ini akan menganalisa perhitungan struktur siswa Pusdiklat Tanjung Uban
dan Sarpras.
.

Denah Lantai 1
2

Denah Atap

3D View Program
Pusdiklat Tanjung Uban dan Sarpras

2 KARAKTER BANGUNAN
2.1 UMUM
Fondasi di design untuk menahan beban mati dan hidup dengan kondisi layan ( tanpa
beban faktor ).

2.2 SPESIFIKASI MATERIAL


- Beton
K300 atau setara Fc' = 24.9 MPa untuk seluruh struktur beton.

- Baja Tulangan
Untuk struktural berdasarkan SNI 2847 2013 pasal 3.5.1 hanya boleh
menggunakan tulangan ulir BJTS 40, kecuali untuk tulangan spiral atau baja
prategang diperkenankan tulangan polos.
Tegangan Leleh (Fy) untuk BJTS 40 yakni 400 MPa
3

- Baja Struktur
ASTM A-36 atau setara JIS G 3101 - SS400, dengan tegangan tarik batas 400MPa, dan
tegangan leleh minimum 240 MPa.
Parameter sifat mekanis baja struktur:
 Modulus elastisitas (Es) = 200.000 MPa
 Poisson ratio μ = 0,3
 Modulus geser (G) = 80.000 MPa
 Koefisien muai α = 12 x 10-6 / °C.

2.3 PROGRAM KOMPUTER


Software yang digunakan untuk analisa struktur adalah Sap 2000 ( CSI ), dan untuk
perhitungan manual dengan Microsoft Excel.

3 REFERENSI DAN PERATURAN


Peraturan bangunan yang berlaku dan digunakan sebagai dasar analisis dari penilaian
ini adalah :

 SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan


Gedung.
 SNI 03-2847-2013 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
 SNI 03-1729-2015 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.
 SNI 03-1727-2013 Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain.

4 PEMBEBANAN
4.1 BEBAN MATI (DL)
Beban mati terdiri dari beban sendiri dari struktur dan semua komponen permanen dan
semipermanen.

Beban Sendiri (Terhitung Otomatis Oleh Program SAP2000)


Beban Sendiri Beton = 24 kN/m3
Beban Sendiri Baja = 78,50 kN/m3

Beban Dinding
Sumber dari 21 KAK Ren Pembangunan Barak Siswa Pusdiklat Tanjung Uban dan
Sarpras, hal 5, berat dinding bata + plesteran = 125 kg/m2.
Dinding Tinggi 4 m = 125 kg/m2 x 4 m
= 500 kg/m
= 5 kN/m
4

Dead Load - Beban Dinding

Beban Toren Air


Kapasitas toren 1,5m3 = 1500 Liter ( Kondisi penuh)
= 1,5 Ton
= 15 kN
Satu dak ada 4 toren maka = 15 kN x 4
= 60 kN
Luas Penampang dak = 3.6 m x 4.5 m
= 16.2 m2
Berat merata toren = 60 kN / 16.2 m2
= 3.7 kN/m2

Dead Load - Beban Toren Air


Beban Atap
Atap Spandek
Berat atap genteng = 15 kg/m2
5

Jarak antar purlin 1.2 m


Berat beban atap = 15 kg/m2 x 1.2 m
= 18 kg/m
Berat Pengikat (10%) = 18 kg/m x 0.1
= 0.18 kg/m
Berat total atap = 19.8 kg/m
= 0.198 kN/m

Dead Load - Beban Atap

4.2 BEBAN HIDUP (LL)


Beban Hujan
Beban Hujan = 20 kg/m2
= 0.20 kN/m2
Sumber dari 21 KAK Ren Pembangunan Barak Siswa Pusdiklat Tanjung Uban dan
Sarpras, hal 5

Jarak antar purlin 1.2 m


Berat hujan = 0.20 kN/m2 x 1.2 m
= 0.24 kN/m
6

Live Load - Beban Hujan

4.3 BEBAN ANGIN (W)


Beban angin untuk struktur ini dihitung berdasarkan SNI 03-1727-2013, tekanan minimum
angin adalah 0.77 kN/m2
Beban tekanan angin 1
Beban Angin (WW) = 3.6 m x 0.77 kN/m2
= 2.772 kN/m
Beban Angin (WW) = 1.8 m x 0.77 kN/m2
= 1.386 kN/m
Beban tekanan angin 2
Beban Angin (WW) = 3.6 m x 0.77 kN/m2
= 2.772 kN/m
Beban Angin (WW) = 1.8 m x 0.77 kN/m2
= 1.386 kN/m
Beban tekanan angin 3
Beban Angin (WW) = 2 m x 0.77 kN/m2
= 1.58 kN/m
Beban Angin (WW) = 4.25 m x 0.77 kN/m2
= 3.273 kN/m
Beban Angin (WW) = 3 m x 0.77 kN/m2
= 2.31 kN/m
Beban Angin (WW) = 1.5 m x 0.77 kN/m2
= 1.155 kN/m

Beban tekanan angin 4


Beban Angin (WW) = 2 m x 0.77 kN/m2
= 1.58 kN/m
Beban Angin (WW) = 4.25 m x 0.77 kN/m2
= 3.273 kN/m
Beban Angin (WW) = 3 m x 0.77 kN/m2
7

= 2.31 kN/m
Beban Angin (WW) = 1.5 m x 0.77 kN/m2
= 1.155 kN/m

Wind Load - Beban Angin 1

Wind Load - Beban Angin 2


8

Wind Load - Beban Angin 3

Wind Load - Beban Angin 4


9

4.4 BEBAN GEMPA (EQ)


Response Spectrum Design
                 
Referensi   = SNI 03-1726-2017        
FEMA P-7502009; IBC 2009;
Mengacu pada   = ASCE/SEI 7-10  
       
10

Tipe Struktur = Gedung Perkantoran


 
Kategori Resiko = II              

                     
                     
                     
                     
 

Faktor Keutamaan I = 1.0 Tabel 2        


11

Klasifikasi Tanah = Tanah Lunak            


Klasifikasi Situs = SE Tabel 3          

Peta respon spektra (Ss) dan (S1)


12

Response Spectrum Map 0,2 sec and 1 sec (Prob. 2%)        


Short Periode (0,2 detik) Ss = 0.056 g (From Response Spectrum Map)
Periode Pendek (0,2 detik)
Periode
Periode 1 sec
1 detik   S1 = 0.083 g (From Response Spectrum Map)

Koefisien
Periode Situs
Pendek (0,2 detik)              
Periode
Periode1 detik
Pendek (0,2 detik) Fa = 2.5 (Interpolasi dari tabel)
Periode 1 detik   Fv = 3.5 (Interpolasi dari tabel)

Parameter Spektrum Respon Percepatan          


Periode Pendek (0,2 detik) SMS = 0.140      
Periode 1 detik  SM1 = 0291      
13

                 

Parameter Percepatan Spektrum Desain          


Periode Pendek (0,2 detik) SDS = 0.093      
                 
Periode 1 detik  SD1 = 0.194     <-- Cv

T (sec) Sa
Respon Spektra 0.000 0.037
0.1
0.138 0.056
0.09
0.277 0.075
Velocity of respon spektra, Sa (g)

0.08 0.415 0.093


0.07 1.038 0.093
2.075 0.093
0.06
2.080 0.093
0.05
2.100 0.092
0.04
0.037 2.300 0.084
0.03 2.500 0.077
0.02
3.000 0.065
3.500 0.055
0.01
4.000 0.048
0 5.000 0.039
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0
6.000 0.032
Period, T (sec)
7.000 0.028
8.000 0.024
10.000 0.019

Input response spectrum pada program sap2000


14

5 KOMBINASI PEMBEBANAN
Berdasarkan SNI 03-1726-2012-Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung.
Untuk kombinasi pembebanan ultimate dipasal 4.2.2 :

- Kombinasi 1 : 1.4 D
- Kombinasi 2 : 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (Lr atau R)
- Kombinasi 3 : 1.2 D + 1.6 (Lr or R) + (L atau 0.5 W)
- Kombinasi 4 : 1.2 D + 1.0W + L + 0.5(Lr atau R)
- Kombinasi 5 : 1.2 D ± 1.0 E + L
- Kombinasi 6 : 0.9D + 1.0W
- Kombinasi 7 : 0.9D + 1.0E

Untuk kombinasi izin (layan) di pasal 4.2.3 :

- Kombinasi 1 : D
- Kombinasi 2 : D + L  Untuk Analisa Fondasi
- Kombinasi 3 : D + (Lr atau R)
- Kombinasi 4 : D + 0.75L + 0.75(Lr atau R)
- Kombinasi 5 : D + (0.6 W atau 0.7 E)
D + 0.75 (0.6 W atau 0.7 E) + 0.75 L + 0.75(Lr atau
- Kombinasi 6 :
R)
15

- Kombinasi 7 : 0.6D + 0.6W


- Kombinasi 8 : 0.6D + 0.7E

6 ANALISA DAN DESAIN STRUKTUR


6.1 BALOK BETON BERTULANG
Posisi balok, ukuran balok yang digunakan dan kebutuhan tulangan ( As Tulangan)
dari output program sap 2000.

Denah Lantai 1 Program


16

Kebutuhan Tulangan Lantai 1

Denah Lantai Atap Program

Kebutuhan Tulangan Lantai Atap


17

Desain Beton 200x300


18

DATA BALOK
MATERIAL
Kuat tekan beton K = 300 kg/cm2
fc' = 24.9 Mpa
Tegangan leleh baja tul. lentur fy = 400 Mpa
Tegangan leleh baja tul. geser fy = 400 Mpa
DIMENSI
200 mm

300 mm L

Lebar beam b= 200 mm


Tinggi beam h= 300 mm
Panjang L= 3600 mm
Diameter Tul. Lentur D= 13 mm
Jumlah Tul. Lentur Tumpuan nD= 3 bh
Jumlah Tul. Lentur Lapangan nD= 3 bh
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Tebal bersih selimut beton ts = 30 mm
Modulus elastisitas Ec = 23452.95291 Mpa
= 23452952.91 kN/m2
Inersia Penampang Ix = 1/12 * b * h^3 = 0.00045 m4

ANALISA BEBAN SLOOF


A. Beban Mati
1. Berat Sendiri
Lebar Sloof b= 0.2 m
Tinggi Sloof h= 0.3 m
Berat beton bertulang wc = 24 kN/m3
Berat sendiri Qms = b * h * wc = 1.44 kN/m
19

3. Berat Merata Akibat Dinding


Tinggi dinding h dinding = 4m
Berat dinding batu bata wdin = 1.25 kN/m2
Beban slab lantai Qmdin = h dinding * wdin = 5 kN/m

4. Berat Terpusat Akibat Balok


Lebar balok b= 0.15 m
Tinggi balok h= 0.2 m
Panjang balok p= 1.75 m
Berat beton bertulang wc = 24 kN/m3
Berat terpusat balok Pms = b * h * p * wc = 1.26 kN

5. Berat Terpusat Akibat Dinding


Tinggi dinding h= 2.5 m
Panjang dinding p= 1.75 m
Berat dinding batu bata wdin = 1.25 kN/m2
Berat terpusat dinding Pmdin = h * p * wdin = 5.46875 kN

MOMEN PADA SLOOF


Panjang Sloof L= 3.6 m
--> Momen akibat berat sendiri (MS)
Momen tumpuan Mms = 1/12 * Qms * L^2 = 1.5552 kNm
Momen lapangan Mms = 1/24 * Qms * l^2 = 0.7776 kNm
--> Momen akibat beban dinding (Mdin)
Momen tumpuan Mmdin = 1/12 * Qmdin * L^2 = 5.400 kNm
Momen lapangan Mmdin = 1/24 * Qmd * L^2 = 2.700 kNm
--> Momen akibat beban terpusat balok (PS)
Momen tumpuan Mms = 1/8 * Pms * L = 0.567 kNm
Momen lapangan Mms = 1/8 * Pms * L = 0.567 kNm
--> Momen akibat beban terpusat dinding (Pdin)
Momen tumpuan Mmdin = 1/8 * Pms * L = 2.461 kNm
Momen lapangan Mmdin = 1/8 * Pms * L = 2.461 kNm
GESER PADA SLOOF
Panjang Sloof L= 3.6 m
--> Geser akibat berat sendiri (VS)
Geser tumpuan VS = 1/2 * Qms * L = 2.592 kNm
Geser 1/4 lapangan VS = 1/2 * Qms * L - 1/4 1/2 * Qms * L = 1.296 kNm
--> Geser akibat beban dinding (VDin)
Geser tumpuan VDin = 1/2 * Qmdin * L = 9 kNm
Geser 1/4 lapangan VDin = 1/2 * Qmd * L - 1/4 1/2 * Qmdin * L = 4.5 kNm
--> Geser akibat beban terpusat balok (PS)
Geser tumpuan VS = Pms / L = 0.35 kNm
Geser 1/4 lapangan VS = Pms / L = 0.35 kNm
--> Momen akibat beban terpusat dinding (Pdin)
Geser tumpuan VDin = Pmdin / L = 1.519097222 kNm
Geser 1/4 lapangan VDin = Pmdin / L = 1.519097222 kNm
20

MOMEN SLOOF
Faktor Keadaan M tump M lap
No Jenis beban
Beban Ultimate (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri Kms 1.2 1.555 0.778
3 Beban dinding Kmdin 1.2 5.400 2.700
4 Beban balok anak Kms 1.2 0.567 0.567
5 Beban dinding Kmdin 1.2 2.461 2.461

MOMEN KOMBINASI 1.2 DL + 1.6 LL


Faktor Mu tump Mu lap
No Jenis beban
Beban (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri Kms 1.866 0.933
3 Beban dinding Kmdin 6.480 3.240
4 Beban balok anak Kms 0.680 0.680
5 Beban dinding Kmdin 2.953 2.953
Total Momen Ultimate Sloof, Mu= 11.980 7.807

GESER SLOOF
Faktor Keadaan V tump V lap
No Jenis beban
Beban Ultimate (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri Kms 1.2 2.592 1.296
3 Beban dinding Kmdin 1.2 9.000 4.500
4 Beban balok anak Kms 1.2 0.350 0.350
5 Beban dinding Kmdin 1.2 1.519 1.519

GESER KOMBINASI 1.2 DL + 1.6 LL


Faktor V tump V lap
No Jenis beban
Beban (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri Kms 3.110 1.555
3 Beban dinding Kmdin 10.800 5.400
4 Beban balok anak Kmdin 0.420 0.420
5 Beban dinding Kmdin 1.823 1.823
Total Geser Ultimate Sloof, Vu= 16.153 9.198

GAYA DALAM RENCANA


Momen Positif Lapangan Mu+ = 7.807 KNm
Momen Negatif Tumpuan Mu- = 11.980 KNm
Gaya geser Lapangan Vu lap. = 9.198 KN
Gaya geser Tumpuan Vu tump. = 16.153 KN
21

PERHITUNGAN TULANGAN
β1 berdasarkan SNI 2847-2013, 10.2.7.1 jika fc'< 28 Mpa besar β1 = 0.85, jika fc'> 28 Mpa besar
β1 = 0.85 dikurangi 0.05 per 7 Mpa dari fc' dan min β1 = 0.65
untuk fc' < 28 Mpa β1 = 0.85
untuk fc' > 28 Mpa β1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 = -
Minimum β1 β1 = 0.65
Faktor bentuk distribusi tegangan beton yang dipakai ---> β1 = 0.850
PERHITUNGAN TULANGAN MOMEN NEGATIF (TUMPUAN)
Lebar b= 200 mm
Tinggi h= 300 mm
Diameter Tul. Lentur D= 13 mm
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Jumlah Tul. Lentur Tumpuan nD= 3 bh
Tebal bersih selimut beton ts = 30 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + dP + D/2 = 46.50 mm
Posisi tulangan
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak Jarak
ke ni yi ni * y i Tul
1 3 46.50 139.50 40.500
2 0 0.00 0.00 0.000 -93.00
3 0 0.00 0.00 0.000
n= 3 Ʃ [ ni * y i ] = 139.5
Letak titik berat tulangan, --> d' = Ʃ [ ni * yi ] / n = 46.50 mm
Tinggi efektif balok d = h - d' = 253.50 mm
Luas tulangan yang dipakai As = n * π /4 * D = 398.1968688 mm2
2

Rasio tulangan yang digunakan ρ = As / (b * d) = 0.007853982


Persyaratan rasio tulangan minimum SNI 2847-2013, 10.5.1
ρ min 1= √fc' / ( 4 * f y ) = 0.0031
ρmin 2= 1.4 / fy = 0.004
ρ min yang dipakai= 0.004
Rasio tulangan kondisi balance SNI 2847-2013, B.8.4.2
ρB = 0.85 * fc’ * β1/ f y * (600 / ( 600 + fy )) = 0.027
ρ max 1= ρB * 0.75 = 0.020
Rasio tulangan maximum SNI 2847-2013, 21.5.2.1
ρmax 2= 0.025
ρmax yang dipakai= 0.020
Cek kondisi tulangan
ρ min < ρ < ρ max
0.004 < 0.0079 < 0.020 ---> Ok
Tinggi blok tegangan persegi ekivalen
a = As * f y / ( 0.85 * fc' * b ) = 37.628 mm
Mencari Nilai C , SNI 2847-2013, 10.2.7.1
c = a / β1 = 44.268 mm
Mencari nilai regangan tarik neto dalam baja tarik terjauh pada kekuatan nominal ( Ɛs )
Ɛs = ((d - c)/c) * 0.003 = 0.014
faktor reduksi kekuatan yang dipakai , SNI 2847-2013, 9.3
22

faktor reduksi kekuatan yang dipakai , SNI 2847-2013, 9.3

Jika Es > 0.005 Ø= 0.900


Jika Es < 0.005 Ø = 0.65 + ((Es-0.002)*(250/3)) = 0.000
Maka, faktor reduksi kekuatan yang dipakai Ø= 0.900
Cek berdasar Cc dan Ts
Menghitung Cc
Cc = 0.85 * fc' * β1 * c * b = 159278.748 N
Menghitung Ts
Ts = As x fy = 159278.748 N
Maka nilai Cc = Ts ---> Ok
Menghitung kapasitas Momen Nominal Negatif (Tumpuan)
ØMn = Ø * Ts * ( d - (0.5 * β1*c)) = 33.642 kNm
Cek Momen
ØMn Tum > Mu Tump
33.642 > 11.980 ---> Ok

PERHITUNGAN TULANGAN MOMEN POSITIF (LAPANGAN)


Lebar b= 200 mm
Tinggi h= 300 mm
Diameter Tul. Lentur D= 13 mm
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Jumlah Tul. Lentur Lapangan nD= 3 bh
Tebal bersih selimut beton ts = 30 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + dP + D/2 = 46.50 mm
Posisi tulangan
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak Jarak
ke ni yi ni * yi Tul
1 3 46.50 139.50 40.500
2 0 0.00 0.00 0.000 120.00
3 0 0.00 0.00 0.000
n= 3 Ʃ [ ni * y i ] = 139.5
Letak titik berat tulangan, --> d' = Ʃ [ ni * yi ] / n = 46.50 mm
Tinggi efektif balok d = h - d' = 253.50 mm
Luas tulangan yang dipakai
Rasio tulangan yang digunakan ρ = As / (b * d) = 0.007853982
Persyaratan rasio tulangan minimum SNI 2847-2013, 10.5.1

Rasio tulangan kondisi balance SNI 2847-2013, B.8.4.2


23

Letak titik berat tulangan, --> d' = Ʃ [ ni * yi ] / n = 46.50 mm


Tinggi efektif balok d = h - d' = 253.50 mm
Luas tulangan yang dipakai As = n * π /4 * D = 398.1968688 mm2
2

Rasio tulangan yang digunakan ρ = As / (b * d) = 0.007853982


Persyaratan rasio tulangan minimum SNI 2847-2013, 10.5.1
ρmin 1= √fc' / ( 4 * fy ) = 0.0031
ρmin 2= 1.4 / f y = 0.004
ρmin yang dipakai= 0.004
Rasio tulangan kondisi balance SNI 2847-2013, B.8.4.2
ρB = 0.85 * fc’ * β1/ fy * (600 / ( 600 + f y )) = 0.027
ρmax 1= ρB * 0.75 = 0.020
Rasio tulangan maximum SNI 2847-2013, 21.5.2.1
ρmax 2= 0.025
ρmax yang dipakai= 0.020
Cek kondisi tulangan
ρ min < ρ < ρ max
0.004 < 0.0079 < 0.020 ---> Ok
Tinggi blok tegangan persegi ekivalen
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37.628 mm
Mencari Nilai C , SNI 2847-2013, 10.2.7.1
c = a / β1 = 44.268 mm
Mencari nilai regangan tarik neto dalam baja tarik terjauh pada kekuatan nominal ( Ɛs )
Ɛs = ((d - c)/c) * 0.003 = 0.014
faktor reduksi kekuatan yang dipakai , SNI 2847-2013, 9.3

Jika Es > 0.005 Ø= 0.900


Jika Es < 0.005 Ø = 0.65 + ((Es-0.002)*(250/3)) = 0.000
Maka, faktor reduksi kekuatan yang dipakai Ø= 0.900
Cek berdasar Cc dan Ts
Menghitung Cc
Cc = 0.85 * fc' * β1 * c * b = 159278.748 N
Menghitung Ts
Ts = As x fy = 159278.748 N
Maka nilai Cc = Ts ---> Ok
Menghitung kapasitas Momen Nominal Positif (Lapangan)

Cek Momen
ØMn Lap > Mu Lap
33.642 > 7.807 ---> Ok
24

Menghitung kapasitas Momen Nominal Positif (Lapangan)


ØMn = Ø * Ts * ( d - (0.5 * β1*c)) = 33.642 kNm
Cek Momen
ØMn Lap > Mu Lap
33.642 > 7.807 ---> Ok

PERHITUNGAN TULANGAN GESER TUMPUAN


Lebar b= 200 mm
Tinggi h= 300 mm
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Faktor reduksi kekuatan geser Ø= 0.600
Gaya geser ultimate rencana Vu = 16.15 KN
Kuat geser beton Vc = 0.17* √fc' * b * d * 10-3 = 43.01 KN
Kapasitas tahanan geser beton nominal Ø * Vc = 25.81 KN
--> Hanya perlu tul.geser min
Kekuatan geser nominal tulangan Ø * Vs = Vu - Ø * Vc = - KN
Kuat geser tul sengkang Vs = 25.805 KN
Digunakan tul. Sengkang berpenampang 2 D 10
Luas tulangan geser sengkang Av = ns * π / 4 * dp2 = 157.08 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 617.23 mm
Jarak sengkang maksimum, s max = 200.00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan s= 200.00 mm
Diambil jarak sengkang : s= 200 mm
Digunakan sengkang 2 D 10 - 150

PERHITUNGAN TULANGAN GESER 1/3L (LAPANGAN)


Lebar b= 200 mm
Tinggi h= 300 mm
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Faktor reduksi kekuatan geser Ø= 0.600
Gaya geser ultimate rencana Vu = 9.20 KN
Kuat geser beton Vc = 0.17* √fc' * b * d * 10-3 = 43.01 KN
Kapasitas tahanan geser beton nominal Ø * Vc = 25.81 KN
--> Hanya perlu tul.geser min
Kekuatan geser nominal tulangan Ø * Vs = Vu - Ø * Vc = - KN
Kuat geser tul sengkang Vs = 25.805 KN
Digunakan tul. Sengkang berpenampang 2 D 10
Luas tulangan geser sengkang Av = ns * π / 4 * dp2 = 157.08 mm2
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 617.23 mm
Jarak sengkang maksimum, s max = 200.00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan s= 200.00 mm
Diambil jarak sengkang : s= 200 mm
Digunakan sengkang 2 D 10 - 200

Desain Beton 200x250


25

DATA BALOK
MATERIAL
Kuat tekan beton K = 300 kg/cm2
fc' = 24.9 Mpa
Tegangan leleh baja tul. lentur fy = 400 Mpa
Tegangan leleh baja tul. geser fy = 400 Mpa
DIMENSI
200 mm

250 mm L

Lebar beam b= 200 mm


Tinggi beam h= 250 mm
Panjang L= 3000 mm
Diameter Tul. Lentur D= 13 mm
Jumlah Tul. Lentur Tumpuan nD= 3 bh
Jumlah Tul. Lentur Lapangan nD= 3 bh
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Tebal bersih selimut beton ts = 30 mm
Modulus elastisitas Ec = 23452.95291 Mpa
= 23452952.91 kN/m2
Inersia Penampang Ix = 1/12 * b * h^3 = 0.000260417 m4

ANALISA BEBAN SLOOF


A. Beban Mati
1. Berat Sendiri
Lebar Sloof b= 0.2 m
Tinggi Sloof h= 0.25 m
Berat beton bertulang wc = 24 kN/m3
Berat sendiri Qms = b * h * wc = 1.2 kN/m
26

3. Berat Merata Akibat Dinding


Tinggi dinding h dinding = 4m
Berat dinding batu bata wdin = 1.25 kN/m2
Beban slab lantai Qmdin = h dinding * wdin = 5 kN/m

4. Berat Terpusat Akibat Balok


Lebar balok b= 0.15 m
Tinggi balok h= 0.2 m
Panjang balok p= 1.75 m
Berat beton bertulang wc = 24 kN/m3
Berat terpusat balok Pms = b * h * p * wc = 1.26 kN

5. Berat Terpusat Akibat Dinding


Tinggi dinding h= 2.5 m
Panjang dinding p= 1.75 m
Berat dinding batu bata wdin = 1.25 kN/m2
Berat terpusat dinding Pmdin = h * p * wdin = 5.46875 kN

MOMEN PADA SLOOF


Panjang Sloof L= 3m
--> Momen akibat berat sendiri (MS)
Momen tumpuan Mms = 1/12 * Qms * L^2 = 0.9 kNm
Momen lapangan Mms = 1/24 * Qms * l^2 = 0.45 kNm
--> Momen akibat beban dinding (Mdin)
Momen tumpuan Mmdin = 1/12 * Qmdin * L^2 = 3.750 kNm
Momen lapangan Mmdin = 1/24 * Qmd * L^2 = 1.875 kNm
--> Momen akibat beban terpusat balok (PS)
Momen tumpuan Mms = 1/8 * Pms * L = 0.473 kNm
Momen lapangan Mms = 1/8 * Pms * L = 0.473 kNm
--> Momen akibat beban terpusat dinding (Pdin)
Momen tumpuan Mmdin = 1/8 * Pms * L = 2.051 kNm
Momen lapangan Mmdin = 1/8 * Pms * L = 2.051 kNm
GESER PADA SLOOF
Panjang Sloof L= 3m
--> Geser akibat berat sendiri (VS)
Geser tumpuan VS = 1/2 * Qms * L = 1.8 kNm
Geser 1/4 lapangan VS = 1/2 * Qms * L - 1/4 1/2 * Qms * L = 0.9 kNm
--> Geser akibat beban dinding (VDin)
Geser tumpuan VDin = 1/2 * Qmdin * L = 7.5 kNm
Geser 1/4 lapangan VDin = 1/2 * Qmd * L - 1/4 1/2 * Qmdin * L = 3.75 kNm
--> Geser akibat beban terpusat balok (PS)
Geser tumpuan VS = Pms / L = 0.42 kNm
Geser 1/4 lapangan VS = Pms / L = 0.42 kNm
--> Momen akibat beban terpusat dinding (Pdin)
Geser tumpuan VDin = Pmdin / L = 1.822916667 kNm
Geser 1/4 lapangan VDin = Pmdin / L = 1.822916667 kNm
27

MOMEN SLOOF
Faktor Keadaan M tump M lap
No Jenis beban
Beban Ultimate (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri Kms 1.2 0.900 0.450
3 Beban dinding Kmdin 1.2 3.750 1.875
4 Beban balok anak Kms 1.2 0.473 0.473
5 Beban dinding Kmdin 1.2 2.051 2.051

MOMEN KOMBINASI 1.2 DL + 1.6 LL


Faktor Mu tump Mu lap
No Jenis beban
Beban (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri Kms 1.080 0.540
3 Beban dinding Kmdin 4.500 2.250
4 Beban balok anak Kms 0.567 0.567
5 Beban dinding Kmdin 2.461 2.461
Total Momen Ultimate Sloof, Mu= 8.608 5.818

GESER SLOOF
Faktor Keadaan V tump V lap
No Jenis beban
Beban Ultimate (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri Kms 1.2 1.800 0.900
3 Beban dinding Kmdin 1.2 7.500 3.750
4 Beban balok anak Kms 1.2 0.420 0.420
5 Beban dinding Kmdin 1.2 1.823 1.823

GESER KOMBINASI 1.2 DL + 1.6 LL


Faktor V tump V lap
No Jenis beban
Beban (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri Kms 2.160 1.080
3 Beban dinding Kmdin 9.000 4.500
4 Beban balok anak Kmdin 0.504 0.504
5 Beban dinding Kmdin 2.188 2.188
Total Geser Ultimate Sloof, Vu= 13.852 8.272

GAYA DALAM RENCANA


Momen Positif Lapangan Mu+ = 5.818 KNm
Momen Negatif Tumpuan Mu- = 8.608 KNm
Gaya geser Lapangan Vu lap. = 8.272 KN
Gaya geser Tumpuan Vu tump. = 13.852 KN
28

PERHITUNGAN TULANGAN
β1 berdasarkan SNI 2847-2013, 10.2.7.1 jika fc'< 28 Mpa besar β1 = 0.85, jika fc'> 28 Mpa besar
β1 = 0.85 dikurangi 0.05 per 7 Mpa dari fc' dan min β1 = 0.65
untuk fc' < 28 Mpa β1 = 0.85
untuk fc' > 28 Mpa β1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 = -
Minimum β1 β1 = 0.65
Faktor bentuk distribusi tegangan beton yang dipakai ---> β1 = 0.850
PERHITUNGAN TULANGAN MOMEN NEGATIF (TUMPUAN)
Lebar b= 200 mm
Tinggi h= 250 mm
Diameter Tul. Lentur D= 13 mm
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Jumlah Tul. Lentur Tumpuan nD= 3 bh
Tebal bersih selimut beton ts = 30 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + dP + D/2 = 46.50 mm
Posisi tulangan
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak Jarak
ke ni yi ni * y i Tul
1 3 46.50 139.50 40.500
2 0 0.00 0.00 0.000 -93.00
3 0 0.00 0.00 0.000
n= 3 Ʃ [ ni * y i ] = 139.5
Letak titik berat tulangan, --> d' = Ʃ [ ni * yi ] / n = 46.50 mm
Tinggi efektif balok d = h - d' = 203.50 mm
Luas tulangan yang dipakai As = n * π /4 * D = 398.1968688 mm2
2

Rasio tulangan yang digunakan ρ = As / (b * d) = 0.009783707


Persyaratan rasio tulangan minimum SNI 2847-2013, 10.5.1
ρmin 1= √fc' / ( 4 * f y ) = 0.0031
ρmin 2= 1.4 / f y = 0.004
ρmin yang dipakai= 0.004
Rasio tulangan kondisi balance SNI 2847-2013, B.8.4.2
ρB = 0.85 * fc’ * β1/ fy * (600 / ( 600 + fy )) = 0.027
ρmax 1= ρB * 0.75 = 0.020
Rasio tulangan maximum SNI 2847-2013, 21.5.2.1
ρmax 2= 0.025
ρmax yang dipakai= 0.020
Cek kondisi tulangan
ρ min < ρ < ρ max
0.004 < 0.0098 < 0.020 ---> Ok
Tinggi blok tegangan persegi ekivalen
a = As * f y / ( 0.85 * fc' * b ) = 37.628 mm
Mencari Nilai C , SNI 2847-2013, 10.2.7.1
c = a / β1 = 44.268 mm
Mencari nilai regangan tarik neto dalam baja tarik terjauh pada kekuatan nominal ( Ɛs )
Ɛs = ((d - c)/c) * 0.003 = 0.011
29

faktor reduksi kekuatan yang dipakai , SNI 2847-2013, 9.3

Jika Es > 0.005 Ø= 0.900


Jika Es < 0.005 Ø = 0.65 + ((Es-0.002)*(250/3)) = 0.000
Maka, faktor reduksi kekuatan yang dipakai Ø= 0.900
Cek berdasar Cc dan Ts
Menghitung Cc
Cc = 0.85 * fc' * β1 * c * b = 159278.748 N
Menghitung Ts
Ts = As x fy = 159278.748 N
Maka nilai Cc = Ts ---> Ok
Menghitung kapasitas Momen Nominal Negatif (Tumpuan)
ØMn = Ø * Ts * ( d - (0.5 * β1*c)) = 26.475 kNm
Cek Momen
ØMn Tum > Mu Tump
26.475 > 8.608 ---> Ok

PERHITUNGAN TULANGAN MOMEN POSITIF (LAPANGAN)


Lebar b= 200 mm
Tinggi h= 250 mm
Diameter Tul. Lentur D= 13 mm
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Jumlah Tul. Lentur Lapangan nD= 3 bh
Tebal bersih selimut beton ts = 30 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + dP + D/2 = 46.50 mm
Posisi tulangan
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak Jarak
ke ni yi ni * y i Tul
1 3 46.50 139.50 40.500
2 0 0.00 0.00 0.000 120.00
3 0 0.00 0.00 0.000
n= 3 Ʃ [ ni * y i ] = 139.5
30

Letak titik berat tulangan, --> d' = Ʃ [ ni * yi ] / n = 46.50 mm


Tinggi efektif balok d = h - d' = 203.50 mm
Luas tulangan yang dipakai As = n * π /4 * D = 398.1968688 mm2
2

Rasio tulangan yang digunakan ρ = As / (b * d) = 0.009783707


Persyaratan rasio tulangan minimum SNI 2847-2013, 10.5.1
ρmin 1= √fc' / ( 4 * f y ) = 0.0031
ρmin 2= 1.4 / f y = 0.004
ρmin yang dipakai= 0.004
Rasio tulangan kondisi balance SNI 2847-2013, B.8.4.2
ρB = 0.85 * fc’ * β1/ f y * (600 / ( 600 + fy )) = 0.027
ρmax 1= ρB * 0.75 = 0.020
Rasio tulangan maximum SNI 2847-2013, 21.5.2.1
ρmax 2= 0.025
ρmax yang dipakai= 0.020
Cek kondisi tulangan
ρ min < ρ < ρ max
0.004 < 0.0098 < 0.020 ---> Ok
Tinggi blok tegangan persegi ekivalen
a = As * fy / ( 0.85 * f c' * b ) = 37.628 mm
Mencari Nilai C , SNI 2847-2013, 10.2.7.1
c = a / β1 = 44.268 mm
Mencari nilai regangan tarik neto dalam baja tarik terjauh pada kekuatan nominal ( Ɛs )
Ɛs = ((d - c)/c) * 0.003 = 0.011
faktor reduksi kekuatan yang dipakai , SNI 2847-2013, 9.3

Jika Es > 0.005 Ø= 0.900


Jika Es < 0.005 Ø = 0.65 + ((Es-0.002)*(250/3)) = 0.000
Maka, faktor reduksi kekuatan yang dipakai Ø= 0.900
Cek berdasar Cc dan Ts
Menghitung Cc
Cc = 0.85 * fc' * β1 * c * b = 159278.748 N
Menghitung Ts
Ts = As x fy = 159278.748 N
Maka nilai Cc = Ts ---> Ok
31

Menghitung kapasitas Momen Nominal Positif (Lapangan)


ØMn = Ø * Ts * ( d - (0.5 * β1*c)) = 26.475 kNm
Cek Momen
ØMn Lap > Mu Lap
26.475 > 5.818 ---> Ok

PERHITUNGAN TULANGAN GESER TUMPUAN


Lebar b= 200 mm
Tinggi h= 250 mm
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Faktor reduksi kekuatan geser Ø= 0.600
Gaya geser ultimate rencana Vu = 13.85 KN
Kuat geser beton Vc = 0.17* √fc' * b * d * 10-3 = 34.53 KN
Kapasitas tahanan geser beton nominal Ø * Vc = 20.72 KN
--> Hanya perlu tul.geser min
Kekuatan geser nominal tulangan Ø * Vs = Vu - Ø * Vc = - KN
Kuat geser tul sengkang Vs = 20.715 KN
Digunakan tul. Sengkang berpenampang 2 D 10
Luas tulangan geser sengkang Av = ns * π / 4 * dp2 = 157.08 mm2
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 617.23 mm
Jarak sengkang maksimum, s max = 200.00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan s= 200.00 mm
Diambil jarak sengkang : s= 200 mm
Digunakan sengkang 2 D 10 - 150

PERHITUNGAN TULANGAN GESER 1/3L (LAPANGAN)


Lebar b= 200 mm
Tinggi h= 250 mm
Diameter Tul. Geser dP = 10 mm
Faktor reduksi kekuatan geser Ø= 0.600
Gaya geser ultimate rencana Vu = 8.27 KN
Kuat geser beton Vc = 0.17* √fc' * b * d * 10-3 = 34.53 KN
Kapasitas tahanan geser beton nominal Ø * Vc = 20.72 KN
--> Hanya perlu tul.geser min
Kekuatan geser nominal tulangan Ø * Vs = Vu - Ø * Vc = - KN
Kuat geser tul sengkang Vs = 20.715 KN
Digunakan tul. Sengkang berpenampang 2 D 10
Luas tulangan geser sengkang Av = ns * π / 4 * dp2 = 157.08 mm2
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 617.23 mm
Jarak sengkang maksimum, s max = 200.00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan s= 200.00 mm
Diambil jarak sengkang : s= 200 mm
Digunakan sengkang 2 D 10 - 200

6.2 KOLOM BETON BERTULANG


32

Posisi kolom, ukuran balok yang digunakan dan kebutuhan tulangan ( As Tulangan)
dari output program sap 2000.

Denah Kolom Lantai 1 Program

Kebutuhan Tulangan Kolom Lantai 1

Desain Kolom 250x250


33

DATA DATA TERSEDIA


1 2 3 4
PU (kN) = 79.372 49.599 63.664 71.878
MU (kN.m) = 14.402 4.483 31.706 26.811
‫ ٭‬Faktor reduksi ( Ø ) = 0.65

‫ ٭‬Dimensi Kolom
b = 250 mm
h = 250 mm
Ac = 62500 mm2
‫ ٭‬Selimut Beton = 40 mm
‫ ٭‬Mutu Beton = K300
f c' = 24.9 MPa b = 0.85
f c '' = 21.165 MPa
eu = 0.003
‫ ٭‬Jenis Tulangan
fy = 400 MPa
ES = 200000 MPa
ey = 0.002
‫ ٭‬Diameter Tulangan = 13 mm
Ast = 132.73 mm2
Ast Total = 1061.86 mm2
Jarak antara tulangan = 170.00 mm
‫ ٭‬Σ Tul. Dalam 1 Kolom = 8 bh cek 1.70% dari luas penampang beton
Σ tul. Per Deret = 3 bh 3

ILUSTRASI GAMBAR PENULANGAN

2000.0000

1800.0000

8D13 1600.0000
250
1400.0000

1200.0000

1000.0000

800.0000

600.0000

250 400.0000

200.0000

14.402, 79.372
4.483, 49.599 26.811, 71.878
31.706, 63.664
0. 0000
0.0000 10.0000 20.0000 30.0000 40.0000 50.0000 60.0000 70.0000 80.0000

ANALISA DARI SISI KANAN TERLUAR DARI BETON


-200.0000

Momen
34
P T. B U M I M A D A N I
lanning – Engineering
Planning – Architecture
– Engineering – Management
– Architecture – Consultant
– Management – Consultant
2
3
4
5
6
7

SISTEM STRUKTUR
8
P T. B U M I M A D A N I
lanning
Planning – Engineering – Engineering
– Architecture – Architecture––Consultant
– Management Management – Consultant

BAB VI
PERENCANAAN UTILITAS BARAK PRIA DAN SARPRAS

18. Umum. Yang dimaksud dengan Utilitas bangunan disini adalah penyelenggaraan
terhadap perencanaan bangunan yang menyangkut Kenyamanan, Kesehatan,
Keselamatan, Komunikasi dan Mobilitas. Perancangan Utilitas meliputi :

m. Plambing dan Sanitasi.


n. Kelistrikan / Penerangan.
o. Pencegahan Bahaya Kebakaran.
p. Tata Udara / Ventilasi Mekanis.
q. Komunikasi.
r. Tata Suara.
s. Sekuriti.
t. Pembuangan Sampah.
u. Penangkal Petir.
v. Saluran Air Hujan.

19. Komponen Utilitas. Komponen Utilitas terdiri dari :


a. Sumber.
b. Jaringan.
c. Keluaran / Outlet.

20. Utilitas pada bangunan Barak Pria. Dalam perencanaan Barak Pria, ini meliputi
pemenuhan akan Plambing dan Sanitasi, Kelistrikan dan Penerangan, Pencegahan
Bahaya Kebakaran, Tata Udara (sesuai kebutuhan pada ruang-ruang tertentu), dan
Penangkal Petir.

21. Penyajian Rencana Utilitas Barak Pria. Sebelum menyajikan rancangan Utilitas
2

untuk bangunan tersebut diatas, terlebih dahulu dilakukan penelitian yang berpedoman
pada desain rancangan Utilitas bangunan di atas yang dipadukan dengan berbagai Survei
literatur dan lapangan mengenai mutu bahan yang akan digunakan terhadap harga
standar maupun non standar dari material. Hasil desain rancangan Utilitas bangunan ini
adalah berupa :
a. Gambar Plambing, menyajikan desain rancangan instalasi air bersih dan air
kotor berikut sistem diagramnya.
b. Gambar Listrik, menyajikan desain rancangan instalasi listrik berikut sistem
diagramnya.
c. Gambar Elekronik menyajikan rencana Telepon dan rencana Tata Suara.
d. Gambar Tata Udara, yaitu pengaturan pengkondisian udara pada ruang-ruang
tertentu yang diperlukan pada bangunan tersebut di atas.
e. Gambar rencana Pemadam Kebakaran, yang disesuaikan dengan persyaratan
kebutuhan bangunan.

22. Gambar-Gambar Mekanikal dan Elektrikal Barak Pria.


P T. B U M I M A D A N I
lanning – Engineering
Planning – Architecture
– Engineering – Management
– Architecture – Consultant
– Management – Consultant

Gambar 1. Denah Titik Lampu Barak Pria


2

Gambar 2. Denah Tata Suara Barak Pria


3

Gambar 4. Penangkal Petir Barak Pria


4
P T. B U M I M A D A N I
lanning – Engineering
Planning – Engineering – Architecture
– Architecture – Management
– Management – Consultant
– Consultant

BAB VII
PERENCANAAN SPESIFIKASI TEKNIS

23. Umum. Spesifikasi Teknis ini merupakan bagian dari Dokumen Pengadaan yang
akan menjadi lampiran dari Kontrak Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 64 dan 65 Perpres Nomor 54 Tahun 2010.

a. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Barak Pria dan Sarpras Tanjung Uban ini
meliputi :
1) Perencanaan Sub Struktur.
a) Rencana Pondasi Mini Pile.
2) Perencanaan Struktur Atas.
a) Rencana Kolom
b) Rencana Balok
c) Rencana Atap.
d) Rencana Lisplank
e) Rencana Struktur Entrance
3) Perencanaan Finishing Arsitektur :
a) Rencana Kusen
b) Rencana Lantai
c) Rencana Plafond
d) Rencana Toilet
e) Rencana Entrance
f) Rencana Jalan dan Saluran
4) Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal :
a) Rencana Instalasi Listrik dalam bangunan.
b) Rencana Instalasi Listrik luar bangunan.
c) Rencana Pengolahan Air Bersih
d) Rencana Pengolahan Air Kotor dan Air Bekas.
e) Rencana Tata Udara
f) Rencana Telepon dan Tata Suara
g) Rencana Pemadam Bahaya Kebakaran
2

b. Lingkup Pekerjaan Pelaksanaan. Pada tahun anggaran 2021 bahwa


pekerjaan pelaksanaan pembangunan adalah berdasar pada besaran anggaran
yang sesuai dari program anggaran pekerjaan pada tahun 2021 di lingkungan
Disfaslanal Mabesal. Hal di atas terkait dengan penyiapan pada Dokumen
Perencanaan yang juga disesuaikan melalui mekanisme perhitungan rencana
anggaran biaya Tahun anggaran 2021. Pekerjaan-pekerjaan tersebut diantaranya :
1) Perencanaan Sub Struktur.
a) Rencana Pondasi Bore pile
2) Perencanaan Struktur Atas.
a) Rencana Kolom
b) Rencana Balok
c) Rencana Lisplank
d) Rencana Kostruksi Atap Baja..
3) Perencanaan Finishing Arsitektur :
a) Rencana Kusen
b) Rencana Lantai
c) Rencana Plafond
d) Rencana Toilet
e) Rencana Tangga
f) Rencana Entrance
g) Rencana Jalan dan Saluran

4) Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal :


a) Rencana Instalasi Listrik dalam bangunan.
b) Rencana Instalasi Listrik luar bangunan.
c) Rencana Pengadaan Air Bersih
d) Rencana Pengolahan Air Kotor dan Air Bekas.
e) Rencana Pemadam Bahaya Kebakaran
f) Penamgkal Petir.

23. Spesifikasi Teknik. Spesifikasi Teknik adalah dokumen persyaratan di bidang


teknis pelaksanaan pembangunan, terdiri dari persyaratan teknik pelaksanaan sampai
3

pada penjelasan produk dan merek dari bahan yang digunakan. Isi dokumen spesifikasi
teknik secara garis besar menjelaskan mengenai :
a. Pekerjaan Persiapan.
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Struktur Atap
d. Pekerjaan Arsitektur
e. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
f. Pekerjaan Sarana Luar Jalan dan Halaman.
g. Pekerjaan Jaringan Luar Listrik, Air Bersih dan Air Kotor.
1) Dokumen Spesifikasi Teknik ini disajikan dalam bentuk dokumen terpisah
dari Laporan Akhir ini dan sebagai bagian dari Dokumen Perencanaan Gedung
Barak Priadan Sarpras di Tanjung Uban.

24. Daftar Material. Dalam penyajian Spesifikasi Teknis juga disebutkan penggunaan
bahan / material dari bangunan Barak Pria dan Sapras ini diantaranya :
a. Struktur :
1) Pondasi Mini Pile
2) Kolom dan Balok, beton bertulang.
3) Rangka Atap, baja Ringan.
4) Dinding Penahan Tanah, batu kali

b. Arsitektur :
1) Dinding Fasade, pasangan batu bata diplester dicat.
2) Dinding pasangan batu bata diplester dicat.
3) Kusen Pintu dan Jendela, menggunakan Alumunium.
4) Alat penggatung dan Kunci/Handle, menggunakan metal,
5) Lantai, secara umum menggunakan Granite tile.
6) Dinding kamar mandi menggunakan keramik.
7) Plafond dalam meggunakan Gypsum dan palafond bagian luar
menggunakan grc dengan rangka hollo galvanis..
8) Penutup Atap, menggunakan atap Zingkalum.
9) Saniter, menggunakan keramik.
10) Saluran, menggunakan pasangan bata dan buis beton.
11) Jalan dan parkir menggunakan paving blok.
4

c) Mekanikal dan Elektrikal :


1) Plambing :
(a) Pipa air bersih.
(b) Pipa air kotor dan air bekas.
(c) Pompa utama dan pompa distribusi
(d) Menara air.
(e) Septic tank. menggunakan Bioteck.
2) Elektrikal :
(a) Panel utama
(b) Panel pembagi
(c) Trafo
(d) Kabel instalasi
(e) Armature lampu, fixture lamp, indirect lamp, down light, exit lamp.
(f) Penangkal petir.

BAB VIII
ANALISIS BIAYA KONSTRUKSI

25. Ruang Lingkup. Analisa biaya konstruksi terdiri atas analisis volume/kegiatan
satuan pekerjaan dan analisis harga satuan pekerjaan. Analisis biaya konstruksi secara
detail dan lengkap terdapat dalam berkas tersendiri. Ruang lingkup analisis biaya
konstruksi dibatasi analisis volume/kuantitas satuan pekerjaan, analisis harga satuan
pekerjaan, dan daftar kuantitas dan harga (DKH/RAB).

26. Analisis Volume / Kuantitas Satuan Pekerjaan. (ada di laporan Analisa Biaya)

27. Analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP). (ada di laporan Analisa Biaya)

28. Analisis Uraian Pekerjaan. (ada di analisa biaya)


a. Dari analisis volume/kuantitas pekerjaan dan analisis HSP akan diperoleh
Daftar Kuantitas dan Harga (DKH) yang merupakan Engineer’s Estimate (EE) dari
konsultan perencana dan merupakan dasar penyusunan Harga Perkiraan Sendiri
(HPS)/Owner’s Estimate (OE) Disfaslanal selaku pemberi tugas.

b. Daftar kuantitas dan harga adalah daftar rincian pekerjaan yang disusun secara
5

sistimatis menurut kelompok/bagian pekerjaan, disertai keterangan mengenai


kuantitas, dan satuan kuantitas masing-masing jenis pekerjaan, mata uang, harga
satuan, hasil kali kuantitas dengan harga satuan untuk masing-masing jenis
pekerjaan dan jumlah seluruh hasil perkalian sebagai total harga pekerjaan.

c. DKH, analisis volume/kuantitas pekerjaan dan anakisis HSP secara lengkap


dan terinci dilampirkan dalam berkas tersendiri.
6

BAB IX
PENUTUP
29. Kesimpulan. Bangunan Barak Pria dan Sarpras direncanakan terletak di kompleks
tanah TNI AL di Tanjung Uban.
a. Data bangunan Barak Pria dan Sarpras
1) Terdiri 1 lantai
2) Luas Lantai ± 928.23 m2
3) Kontruksi bangunan Beton Bertulang.
4) Kontruksi Atap Baja Wf dan Baja Ringan (Area Toilet).
5) Finishing Arsitektur.
6) Mekanikal dan Elektrikal.
b. Tahap Pembangunan TA 2021 sesuai dengan arahan program dari Disfaslanal
Mabesal.
c. Analisis Biaya Konstruksi dihitung sesuai anggaran pembangunan tahun 2021
adalah sebesar Rp. 11.012.132.000,-, meliputi pekerjaan :
1) Pondasi Mini Pile Pile.
2) Kolom dan Balok
3) Konstruksi Rangka Atap.
4) Finishing Arsitektur
5) Utilitas
5. Penutup. Demikian laporan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Jakarta, 2021
Konsultan Perencana
PT.BUMI MADANI

Ekwan Budi. S
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai