Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan
1. Latar Air sangat dibutuhkan manusia untuk keperluan hidupnya. Pertumbuhan
Belakang penduduk dan pembangunan diberbagai bidang mendorong peningkatan
terhadap kebutuhan air, sedangkan ketersediaanya relatif tetap.
Secara umum kebutuhan air untuk aktivitas sehari-hari dapat dipenuhi dari
air permukaan tanah. Namun dalam kenyataannya pada waktu-waktu
tertentu di beberapa
tempat, jumlah air permukaan tidak mencukupi, sedangkan sarana
prasarana penyediaan air bersih masih merupakan permasalahan mendasar
dalam penanggulangan daerah rawan ketersediaan air. Kondisi tersebut
sangat berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
maupun kesehatan masyarakat secara umum.
Sebagai salah satu sumber daya air, Air tanah semakin lama semakin
penting dan strategis, karena selain jumlahnya relatif banyak juga
kualitasnya relatif baik. Ketersediaan air tanah sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain adalah morfologi, geologi, struktur geologi,
curah hujan dan tataguna lahan. Berkaitan dengan penyediaan air yang
berasal dari air tanah, maka diperlukan anggaran biaya dan perencanaan
teknis yang matang serta melibatkan tenaga ahli yang kompeten dibidang
eksploitasi air bawah tanah

Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu


disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong
perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.

2. Maksud Maksud :
dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Tujuan konsultan perencanaan yang memuat masukan, azas, kriteria,
keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas perencanaan.

Tujuan :
1. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
2. Agar pelaksanaan pekerjaan fisik maupun administrasi sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam kontrak pekerjaan pemborongan.

3. Sasaran
4. Lokasi
Kegiatan
5. Sumber
Pendanaa
n
6. Nama dan
Organisas
i PPK
Data Penunjang
1. Data Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan
Dasar konsultasi terlebih dahulu dengan Pejabat Pembuat Komitmen untuk
mendapatkan konfirmasi mengenai konstruksi bangunan yang akan
direncanakan.
Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan
sebagai berikut :
a. Data-data dokumen kontrak sesuai Antara Pejabat Pembuat Komitmen
dengan Penyedia Jasa yang ditunjuk.
b. Data lokasi pekerjaaan yang akan direncanakan

2. Standar Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara, Keputusan


Teknis Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September
2018 tentang pedoman teknis pembanungan bangunan gedung negara.
1) Keputusan Menteri PU 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2) Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. (SNI
03-2847-2002).
3) Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung, SNI-1728.
4) Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SNI-2834
5) Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton, SNI-3976.
6) Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan dengan
Agregat Ringan, SNI-3449.
7) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1987 yang diterbitkan
oleh Dewan Normalisasi Indonesia.
8) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961 yang ditetapkan oleh
Dewan Normalisasi Indonesia.
9) Undang-undang nomor 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
10) Dan Peraturan-Peraturan lainnya yang terkait tentang bangunan
Gedung.

3. Studi- -
Studi
Terdahulu

4. Referensi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;


Hukum 1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
2) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
3) Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
4) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia.

Ruang Lingkup
1. Lingkup 1). Lingkup Pelayanan (Scope Of Service).
Kegiatan Lingkup pelayanan untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini adalah
melaksanakan tugas konsultan di bidang Perencanaan pembangunan dalam
rangka membantu pengguna jasa dalam melaksanakan pengadaan
Dokumen Pelelangan serta mengadakan pengawasan berkala dalam
pelaksanaan konstruksi selanjutnya.

2). Lingkup Pekerjaan (Scope Of Work).


Mengingat pelaksanaan pembangunan sesuai Desain Perencanaan
berdasarkan kebutuhan User, sehingga tugas yang harus dilaksanakan oleh
Peyedia Jasa Konsultansi adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penyesuaian Perencanaan desain, seperti mengumpulkan
data dan informasi lapangan, membuat interprestasi secara garis besar
terhadap Kerangka Acuan Kerja, dan Konsultasi dengan Pemerintah
Daerah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan.
b. Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar detail
yang diperlukan, rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
c. Persiapan Tender, seperti membantu pengguna jasa dalam menyusun
dokumen tender dan membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam
menyusun program dan pelaksanaan Tender.
d. Membantu Panitia Tender pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan serta membantu Panitia
Tender dalam melaksanakan evaluasi penawaran.
e. Pengawasan Berkala, seperti memeriksa pelaksanaan pekerjaan
berkaitan kesesuaiannya dengan rencana secara berkala, melakukan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan
membuat laporan akhir pengawasan berkala.

2. Keluaran Keluaran/ output yang dituntut dari Konsultan Teknik Perencana/


Perancang Pembangunan adalah :
1) Dokumen hasil survey lokasi/ site, yang meliputi :
a. Lokasi dan kedudukan tapak/ site terhadap lingkungan dengan
bangunan yang ada.
b. Keadaan sarana dan prasarana di dalam maupun di sekitar
tapak/site secara terperinci dan benar.
2) Engineer’s Estimate (EE)/ Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
berisi perhitungan biaya pelaksanaan konstruksi fisik yang terperinci
dan lengkap dengan analisanya.
3) Gambar Teknis adalah gambar sebagai acuan dalam melaksanakan
pekerjaan fisik yang memuat:
a. Rencana induk atau rencana tapak yang dikembangkan menjadi
rencana tata letak yang teratur.
b. Denah yang lengkap dan teratur.
c. Tampak yang jelas dan lengkap dari semua sisi. Potongan yang
lengkap dan teratur.
4) Spesifikasi Teknis adalah dokumen yang berisi tentang persyaratan
teknis pelaksanaan pekerjaan.
5) Dokumen Tender adalah dokumen yang akan digunakan untuk proses
pengadaan jasa konstruksi dan berisi :
a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Teknis.
d. Rencana Anggaran Biaya.
e. Analisa Pekerjaan
f. Metode Pelaksanaan
g. Back up Volume Pekerjaan
h. Back up Perhitungan Konstruksi
i. Jadwal Waktu Pelaksanaan

3. Peralatan, Pejabat pembuat komitmen memberikan fasilitas berupa bantuan dalam


Material, pengumpulan data-data sekunder yang ada, memberikan masukan serta
Personel saran dan koreksi dalam menyempurnakan dokumen perencanaan
dan
Fasilitas
dari PPK

4. Peralatan Penyedia jasa wajib menyediakan peralatan dan material kerja:


dan 1) Meteran
Material 2) Computer/Laptop
dari 3) Alat transportasi
Penyedia 4) Printer
Jasa 5) Kamera
Konsultan
si

5. Lingkup Penyedia Jasa memiliki kewenangan sebagai berikut :


Kewenang 1) Lingkup kewenangan penyedia jasa selaku konsultan perencana adalah
an sesuai dengan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan
Penyedia kegiatan Konsultan Perencana dan Surat Perjanjian Kerja ( Kontrak )
Jasa 2) Konsultan perencana bertanggungjawab secara professional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik tata laku
profesi yang berlaku
3) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telaah diberikan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, termasuk melalui KAK ini seperti segi pembiayaan, waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan
4) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku
untuk bangunan gedung

6. Jangka Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi ini adalah: 10


Waktu (Sepuluh) Hari Kalender sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai
Penyelesai Kerja (SPMK)
an
Kegiatan
7. Kebutuha Kualifikasi
n Personel
Posisi
Minimal Tingkat Pendidi- Jurusan Pengala Status Tenaga
Keahlian
kan man Ahli
Tenaga Ahli:
1. Ahli S1 Tek.Struktur/ Teknik Ahli 1 tahun
Struktur/Arsitektu Arsitektur Struktur/ Struktur/Arsit
r Arsitektur ektur Muda

8. Jadwal Tahapan pelaksanaan kegiatan ini secara umum sesuai dengan standard
Tahapan penggunaan jasa konsultan dapat kami sampaikan sebagai berikut :
Pelaksana 1. Pengumpulan dan Kompilasi Data.
an Pekerjaan ini meliputi pekerjaan survey lapangan dan kompilasi data yang
Kegiatan akurat, sehingga hasil yang didapatkan dari item pekerjaan ini dapat
maksimal yaitu berupa data pengukuran lapangan dan data visualisasi
berupa dokumen foto lokasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui volume
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

2. Analisa Laporan Survey.


Berdasarkan hasil laporan survey, maka kondisi bangunan yang ada
memerlukan penyempurnaan- penyempurnaan dan keperluan tambahan
seperti apa sehingga nantinya Bangunan dapat berfungsi secara optimal.
kondisi gedung/Bangunan yang ada di lapangan dianalisa dan dihitung
kemampuan daya tampungnya, analisa juga termasuk potensi dan
hambatan yang ada di lingkungan dimana gedung berada.

3. Presentasi.
Setelah diperoleh hasil survey, kemudian hasilnya dipresentasikan kepada
pihak-pihak terkait, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan-
masukan dari berbagai pihak sebelum penyusunan hasil survey tersebut
dilaksanakan (didesain dan dibangun).

4. Penggambaran/ pengembangan survey.


Dari hasil survey kemudian dilakukan kompilasi data dan cross chek data,
guna diperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya berdasarkan data tersebut kemudian dilakukan
penggambaran, yaitu berupa gambar existing, tapak, denah dan detail-
detailnya.

5. Konsultasi.
Selama berlangsungnya tahapan penggambaran, dilakukan pula kegiatan
konsultasi dengan pengelola kegiatan baik kepada Pengguna
Anggaran/Penanggungjawab Kegiatan atau Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)/ Dinas terkait. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian,
masukan dan pendapat apakah keinginan Pengguna Anggaran/
Penanggungjawab Kegiatan sebagai Pemberi Tugas telah tertuang dalam
gambar karya Perencanaan ataupun keinginan dari Pejabat Pembuat
Komitmen sebagai unsur Pembina dan Pembimbing dalam hal teknis
Perencanaan apakah gambar tersebut telah memenuhi unsur teknis sesuai
dengan peraturan teknis yang berlaku.

6. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya.


Tahapan ini dilaksanakan setelah gambar tapak, denah telah selesai
dikerjakan dan telah dilakukan konsultasi, perhitungan ini meliputi
perhitungan volume tiap item pekerjaan yang kemudian dikalikan dengan
harga satuan masing-masing item pekerjaan untuk selanjutnya didapatkan
biaya pekerjaan secara keseluruhan (jumlah anggaran biaya untuk
pekerjaan fisik). Membuat analisa Pekerjaan dari setiap jenis satuan
pekerjaan berdasarkan unsur-unsur material, peralatan, tenaga kerja,
pajak-pajak, over head, dan keuntungan yang didapat dari data informasi
harga bahan/ material dan ongkos kerja yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dokumen perhitungan biaya berisikan :
a. Analisa Biaya Harga Satuan.
b. Rencana Anggaran Biaya untuk masing-masing jenis pekerjaan.
c. Rekapitulasi Biaya berdasarkan item-item pokok pekerjaan termasuk
pajak-pajak.

7. Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/ Spesifikasi.


Bersamaan dengan pembuatan perhitungan Anggaran Biaya dilakukan
juga penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Dokumen yang
dihasilkan dalam tahapan pekerjaan ini adalah berupa persyaratan-
persyaratan pelaksanaan pekerjaan baik secara umum, administratif
maupun teknis. Spesifikasi teknis dibuat sebagai pedoman pelaksanaan
yang direncanakan yang berisi uraian umum, syarat administrasi dan
syarat teknis. Syarat-syarat teknis terbagi dalam lingkup pekerjaan,
spesifikasi bahan dan tata cara pelaksanaan pekerjaaan. Hasil dari tahapan
ini berupa Dokumen Karya Perencanaan dan nantinya merupakan
Dokumen Lelang yang menjadi acuan kerja bagi Kontraktor Pelaksana.
8. Legalisasi/ pengesahan karya Perencanaan.
Setelah seluruh tahapan pekerjaan diatas selesai, maka tahapan pekerjaan
selanjutnya adalah legalisasi/ pengesahan gambar Perencanaan, penelitian
RAB dan RKS oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

9. Penggandaan dan penyerahan dokumen


Perencanaan. Setelah mendapatkan legalisasi/ pengesahan, maka tahapan
terakhir dari pekerjaan Perencanaan ini adalah berupa penggandaan
dokumen dalam jumlah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati
untuk selanjutnya diserahkan kepada Pengguna Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen selaku Pemberi Tugas.

10. Tahap Tender.


Dalam tahap ini Penyedia Jasa Konsultansi berperan dalam melaksanakan
penjelasan pekerjaan kepada calon penyedia yang lulus tender.
(aanwijzing).
11. Tahap Pelaksanaan Konstruksi Fisik/ Pengawasan Berkala.
Konsultan Perencana dalam tahap pelaksanaan konstruksi fisik di
lapangan yang menyangkut teknis tender, antara lain :
a. Memberikan penjelasan tambahan untuk memperjelas maksud dan
pengertian yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
b. Membuat gambar-gambar atau syarat-syarat tambahan untuk
menyesuaikan dengan keadaan di lapangan, bila dianggap perlu untuk
memperjelas hal-hal yang belum cukup jelas dalam dokumen kontrak/
dokumen pemilihan.
c. Memeriksa apabila perlu memperbaiki gambar-gambar tambahan yang
dibuat oleh Kontraktor untuk pelaksanaan fisiknya.
d. Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan paling sedikit 1 bulan sekali dan
paling banyak 1 minggu sekali.

12. Tahap Pelaporan.


Produk dan laporan-laporan yang dipersyaratkan dalam RKS sesuai
dengan produk-produk sebagaimana hasil kerja Konsultan Perencana. Tata
cara penyampaian laporan hasil karya Perencanaan akan dibahas pada
kesempatan
penyampaian usulan kerja, antara lain :
a. Gambar desain.
b. Laporan pendukung yang meliputi :
- Laporan pengukuran/ survey.
- Spesifikasi teknis (dokumen pemilihan).
- Metode Pelaksanaan (dokumen pemilihan).
- Laporan Bill of Quantity dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
- Flash Disk.

Laporan*)
1. Laporan Seluruh proses dan tahapan dalam pelaksanaan Perencanaan harus
dilaporkan dalam beberapa tahap pelaporan, sebagai berikut:
a. Album Gambar
Album gambar memuat keseluruhan gambar rencana teknis mulai
pekerjaan perencanaan awal hingga akhir dan sudah disampaikan dan
dipresentasikan sesuai jadual tahapan kegiatan. Laporan dibuat dalam
rangkap 1 (satu) termasuk foto-foto di lapangan dan jilid dalam bentuk
buku.

b. Rencana Anggaran Biaya


Rencana Anggaran Biaya merupakan dokumen yang didalamnya memuat
rekap anggara dan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk
bahan, alat dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan atau Proyek tersebut. Laporan masing-masing
dibuat dalam rangkap 1 (satu) dan dijilid dalam bentuk buku.

c. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis merupakan laporan uraian kegiatan secara terperinci
tentang persyaratan atau kriteria-kriteria atas barang dan jasa yang
diperlukan untuk suatu pekerjaan konstruksi. Bersama dengan gambar
konstruksi, spesifikasi merupakan bagian dari dokumen kontrak dan
bertujuan membantu pelaksaan pekerjaan konstruksi agar sesuai dengan
kualitas dan kinerja yang diharapkan. Laporan dibuat dalam rangkap 1
(satu) termasuk foto-foto dokumentasi dan dijilid dalam bentuk buku.

d. Flash Disk
Konsultan menyerahkan flashdisk berukuran 32 gb yang berisi semua data
laporan dan dokumen terkait, jumlah yang harus diserahkan sebanyak 1
(satu) buah.

Hal-Hal Lain
1. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Dalam dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
Negeri angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
2. Persyarat Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
an Kerja pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
Sama dipatuhi:

3. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengump Penyedia jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan
ulan Data sesuai persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku
Lapangan dibidang layanan pekerjaan perencanaan.

4. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahu menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
an pengetahuan kepada personel proyek/satuan kerja PPK berikut:

Anda mungkin juga menyukai