Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB II

MA. UMUM
etodologi
Tujuan pokok dari Penyusunan Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic
Drug Cabinet adalah untuk mendapatkan syarat, yaitu : membuat desain Ruang
Cytotoxic Drug Cabinet terarah sesuai kebutuhan dan fungsi serta mendukung
fasilitas kesehatan di RSUD dr. AGOESDJAM Kabupaten Ketapang. Sehingga
menunjang fasilitas serta SDM dibidang Medis akan meningkat sehingga
membuat kemajuan dalam penanganan penyakit di Kabupaten Ketapang
khususnya penanganan penyakit kanker.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas serta persyaratannya, didukung oleh


sarana, prasarananya juga harus sesuai. Untuk arsitektur yang dimaksud dengan
prasarana di sini adalah: Perencanaan Desain yang menyesuaikan peruntukan
ruangan ini selain itu mempertimbangkan juga dampak negatif bagi sekitar
kawasan ruang Cytotoxic terhadap mahluk hidup yang ada disekitar kawasan
ruangan tersebut, untuk itu perlunya perhatian dalam perencaan ini dan
pelaksanaan nanti agar tidak menimbulkan kebocoran radiasi atau zat yang
membahayakan keluar dari ruangan Cytotoxic.

A.1 Pekerjaan Persiapan


Setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterima, maka Konsultan akan
menelaah dan menganalisa lebih detail mengenai pelaksanaan Pekerjaan. Tahap
pertama yang akan dilakukan menyusun rencana kerja dan menugaskan personil-
personil yang akan ditugaskan ke proyek. Rincian aktivitas pekerjaan persiapan
ini meliputi :

1 Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet


LAPORAN PENDAHULUAN

A.1.1. Administrasi dan koordinasi proyek


1. Persiapan penyediaan kantor dan pengaturan ruang kerja serta fasilitas
pendukungnya.
2. Persiapan administrasi sehubungan dengan pelaksanaan proyek.
3. Mengadakan pertemuan/diskusi dalam rangka koordinasi team yang
melibatkan personil inti membahas persiapan penugasan pekerjaan.
4. Mengatur personil yang terlibat pada proyek untuk segera mempersiapkan
diri untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan posisi masing-masing.

A.1.1.2. Pengumpulan Data


Pengumpulan data meliputi data Sekunder yaitu :
a. Data Hasil Desain sebelumnya bila ada
b. Pengukuran dan Pembuatan Site Plan
c. Melakukan koordinasi dan pendekatan kepada Intansi terkait yang
berhubungan dengan proyek, khususnya dalam pengumpulan data sekunder/
penunjang.

A.1.1.3. Orientasi Lapangan


Orientasi lapangan bertujuan melakukan survey awal dan pengenalan lokasi
dengan memperhatikan serta melakukan pendekatan kondisi lokasi proyek
yang meliputi inventarisasi lokasi perencanaan.

A.1.1.4. Diskusi dengan Pihak yang berhubungan dengan Perencanaan


1. Diperlukan diskusi untuk membahas persiapan dari konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan serta metode pekerjaan lapangan dan pekerjaan
perencanaan. Dari diskusi ini diharapkan adanya kritik dan saran serta masukan
yang berarti dari berbagai fihak yang berkepentingan dengan proyek ini.
2. Konfirmasi dan Penetapan lokasi proyek harus disepakati dulu sebelum
kegiatan perencanaan dilakukan.

2 Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet


LAPORAN PENDAHULUAN

A.1.2. Pekerjaan Perencanaan


Pekerjaan perencanaan ini dilakukan setelah pekerjaan persiapan dan pekerjaan
lapangan selesai dilakukan. Dari data - data yang diperoleh dari pekerjaan
persiapan dan pekerjaan lapangan dapat dijadikan acuan bagi dasar
Perencanaan Penyusunan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet.
Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat ;
 Dokumen Laporan Pendahuluan

 Dokumen Laporan Akhir

 Gambar Tenis

 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

 Rencana Kerja dan Sayarat (RKS)

 Softcopy (CD)

B. Lingkup Kegiatan
B.1 Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan
Lokasi pekerjaan penyusunan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet ini
adalah RSUD dr. Agoesdjam Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang.

B.2 Ruang lingkup Materi Perencanaan


Lingkup materi Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet
mengacu pada ketentuan hukum yang menjadi pedoman pada ketentuan yang
berlaku, khususnya pedoman teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor :
332/KPTS/M/2002, tanggal 21 agustus 2002, yang dapat meliputi tugas – tugas
perencanaan lingkungan, site / tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan
gedung negara terdiri dari :
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang telah ditetapkan, Menyusun Pra Rencana seperti
rencana tapak, prarencanaan bangunan termasuk program dan konsep
ruang, perkiraan biaya.

3 Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet


LAPORAN PENDAHULUAN

b. Penyusunan pengembangan rencana antara lain membuat :


1. Rencana Arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi yang mudah
dimengerti oleh pemberi tugas.
2. Rencana Struktur beserta uraiannya konsep dan perhitungan.
3. Perkiraan Biaya (RAB).
4. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :
Gambar – gambar detail arsitektur, detail, struktur, detail ultilitas yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
5. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS)
6. Rincian dan Volume pelaksana pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi.

Dari ketentuan tersebut di atas, maka bagian – bagian pekerjaan yang tercakup
dalam kegiatan ini meliputi ;
a. Pengumpulan data sekunder yang dilakukan melalui studi Pustaka dari
berbagai sumber, seperti laporan yang ada relevansi dengan kegiatan ini,
hasil – hasil penelitian dan kajian literature yang memuat informasi
tentang potensi, kapasitas dan luasan, serta lokasi yang sesuai untuk
dijadikan sasaran rancangan bangunan yang berimplikasi pada ketersedian
sarana.
b. Pengumpulan data primer untuk memperoleh informasi lapangan seperti
parameter tanah dan ketersedian air, luasan lokasi potensi yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana penunjang, serta sarana dan prasarana dasar
yang telah tersedia.
c. Survey dan verifikasi data lapangan dimana proses validasi data dilakukan
melalui observasi langsung yang menyangkut di lokasi. Pengambilan data
primer dilakukan dengan mengikuti pendekatan proses (spasial dan
atribut) dan wawancara semitem struktur.
d. Berdasarkan ketentuan – ketentuan tersebut maka pada akhirnya akan
ditentukan design rancangan bangunan fisik paling proposional dengan
konsentrasi perhatian bahwa Raungan Cytotoxic memiliki fasilitas fisik
dan prasarana yang diperlukan untuk memenuhi standar sesuai Permenkes,
ideal serta potensial untuk lebih dikembangkan :

4 Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet


LAPORAN PENDAHULUAN

5 Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet


LAPORAN PENDAHULUAN

o Konsultasi kepada instansi terkait untuk memperoleh informasi data


sekunder dan masukan lain yang diperlukan.
o Pembuatan jadwal kegiatan / rencana kerja secara detail dalam jangka
waktu yang ditetapkan.
o Melakukan Analisa data lapangan untuk masukan di dalam
penyusunan desain.
o Konsultasi berkala kepada pemberi tugas.
o Presentasi pekerjaan berkalasecara mingguan bilamana diperlukan
oleh pemberi tugas.
e. Menyusun RKS (Rencana Kerja dan Syarat – syarat) dengan mengikuti
ketentuan – ketentuan yang berlaku.
B.3 Standar Teknis
Standar Teknis penyusunan Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug
Cabinet adalah :
1. UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2011 tentang
Pembangunan Gedung Negara
4. Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Bangunan Gedung
Negara
5. Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pemilihan Penyedia
6. Peraturan Menteri PUPR Nomor : 7/PRT/M/2019 tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
7. Keputusan Menteri PUPR Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan jasa Konsultansi Konstruksi
8. Peraturan LPJK Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi dan Registrasi
Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi
9. Peraturan LPJK Nomor 5 Tahun 2017 tentang Sertifikasi dan Registrasi
Tenaga Ahli
10. Peraturan LPJK Nomor 6 Tahun 2017 tentang Sertifikasi dan Registrasi
Tenaga Terampil
11. Keputusan DPN INKINDO Nomor 55/SK/DPN/XII/2019 tentang Pedoman
6 Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet
LAPORAN PENDAHULUAN

Standar Minimal Tahun 2021 Biaya Langsung Personil (Remuneration /


Billing Rate) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) untuk
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan harga Perkiraan Sendiri
(HPS) Kegiatan Usaha Jasa Konsultansi
12. Surat Edaran LPJK Nomor 08/SE/LPJK-N/XI/2017 tentang Latar Belakang
Pendidikan Pemohon SKA
13. Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 (Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Rumah Sakit).
14. Permenkes Nomor 40 Tahun 2022 (Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana,
Dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit).

7 Konsultan Perencanaan Ruang Cytotoxic Drug Cabinet

Anda mungkin juga menyukai