Uraian Pendahuluan
A. Umum
Dalam rangka proses pengadaan Bangunan Gedung Negara, pelaksanaan dilakukan melalui
tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi fisik serta Pengawasan/
Pengendalian/Monitoring pekerjaan. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan
sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, amdal, dan
dapat memperbaiki kondisi lingkungannya sekitar, serta berkontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur di Indonesia. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan
sebaik-baiknya, sehingga memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya,
dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disusun oleh Pengelola kegiatan sebagai panduan pada
pekerjaan perencanaan perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan bangunan yang fungsional layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku profesional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan
perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang
sesuai dengan peruntukannya.
4. Lokasi Lokasi yang disiapkan untuk pekerjaan perencanaan ini terletak di RSJD Abepura
Pekerjaan Provinsi Papua
5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DPA-SKPD No. 1.02.04.00.00.4
Pendanaan
6. Nama dan Satuan Kerja: Bagian Dinas Kesehatan Provinsi Papua RSJD Abepura
Organisasi Nama Pejabat Pembuat Komitmen:
PAUL YOWENI, S, KEP, NS
Pejabat
NIP. 1972061919966021001
Pembuat
Komitmen
Data Penunjang1
7. Data Dasar Dalam menyusun rencana konsultan menganalisa kebutuhan ruang dengan
memperhatikan aktifitas dan fungsi ruang. Pola ruang disesuaikan dengan struktur
organisasi dan analisa terhadap pencapaian ke unit bangunan yang sudah ada.
Konsultan memperhatikan kondisi existing bangunan dan mempertimbangkan
hasil gambar pelaksanaan bangunan utama yang sudah dikerjakan untuk
menjamin kesatuan bentuk , konektifitas jaringan ME bangunan utama serta
kesinambungan pelaksanaan pembangunan. Disamping itu pada pelaksanaan
perencanaan, konsultan mempertimbangkan kondisi lokasi yang akan dibangun
meliputi ukuran site, kondisi aksessibilitas pada lokasi, karasteristik site, kondisi
lingkungan dan daya dukung tanah dasar berdasarkan data penelitian tanah.
8. Standar Perencanaan yang dibuat tetap mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan
Teknis Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung dan peraturan Menteri PU Nomor : 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Untuk menyusun spesifikasi
bangunan berpedoman pada peraturan Beton Indonesia, Peraturan tentang
pemasangan instalasi listrik dan standar lain yang berlaku
Ruang Lingkup
9. Lingkup Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
Pekerjaan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak
bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari:
1. Persiapan Perencanaan oleh konsultan, Menyiapkan dan memobilitasi tenaga
dan peralatan yang dibutuhkan dan membuat sesuai KAK, mengumpulkan data
dan informasi lapangan lokasi pekerjaan (termasuk penyelidikan data
penyelidikan tanah dan as build drawing bangunan utama serta mengumpulkan
informasi Bahan bangunan yang digunakan.
Penyusunan Prarencana pada bangunan sebagai penjabaran program dan
konsep ruang, perkiraan biaya, Penyusunan pengembangan rencana, antara
1
lain memuat :
1. Perencanaan Pembongkaran
2. Perencanaan Rehabilitasi Bangunan
3. Perencanaan Utilitas Site dan Bangunan Gedung.
4. Perencanaan Biaya.
5. Melaksanakan konsultasi dengan pengelola proyek terkait pradesain yang dibuat
Penyusunan Pengembangan rencana dan detail antara lain :
1. Tahap Detail Engineering Disain (Gambar-gambar detail arsitektur gedung, detail
struktur/sipilbangunan gedung, detail utilitas bangunan gedung yang sesuai
dengan gambar prarencana gedung yang disetujui.
2. Spesifikasi Teknis / Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Rincian Volume pelaksanaan pekerjaan (BQ).
4. Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan (EE).
Membantu panitia pengadaan pada saat penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun berita acara penjelasan pekerjaan.
10. Keluaran2 Keluaran dari kegiatan ini berupa dokumen perencanaan untuk 5 (lima) Pekerjaan
meliputi :
1. Gambar Rencana (6 eksemplar)
2. Spesifikasi Teknis (6 eksemplar)
3. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) (6 eksemplar)
11. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen akan menyiapkan data data bangunan yang sudah
Material, ada dan menugaskan personil / staf pengelola teknis yang akan memberikan
Personil dan arahan, bimbingan bagi konsultan selama melaksanakan pekerjaan perencanaan
Fasilitas dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen
12. Peralatan Kendaraan Roda 2 (dua) , Perangkat Komputer laptop 2 (dua) Unit, Printer A3
dan Material sebanyak 1 ( satu ) Unit, ATK , biaya listrik dan komunikasi dan biaya survey /
dari Penyedia pengumpulan data.
Jasa
Konsultansi
2
14. Jangka Waktu Waktu pelaksanaan ditentukan selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak Surat
Penyelesaian Perintah Kerja (SPK) diterbitkan.
Pekerjaan A. Konsultan perencana harus segera menyusun program kerja minimal
meliputi :
1. Jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-
tenaga yang diusulkan oleh konsultan perencana harus
mendapatkan persetujuan dari Pengelola Kegiatan.
Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengelola
Kegiatan, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan
mendapatkan pendapat teknis dari pengelola kegiatan.
Laporan
17. Gambar Gambar rencana memuat gambar Pradisain, Gambar Rencana Struktur / Sipil,
Rencana yang dilengkapi dengan detail. Gambar rencana disajikan dalam format A3.
Gambar Perencanaan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak SPK diterbitkan sebanyak 6 (enam exemplar).
18. Spesifikasi Memuat spesifikasi bahan dan tata cara pelaksanaan serta syarat syarat
Teknis pelaksanaan.
Laporan Spesifikasi Teknis harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh)
hari kerja sejak SPK diterbitkan sebanyak 6 (enam exemplar)
19. Rencana Memuat perhitungan volume dan biaya pekerjaan
Anggaran Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
dan Biaya SPK diterbitkan sebanyak 6 (enam exemplar)
(RAB) EE
20. Bill of Memuat perhitungan volume setiap item pekerjaan untuk kebutuhan pelelangan
Quantity (BQ) Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
SPK diterbitkan sebanyak 3 (tiga exemplar)
Hal-Hal Lain
3
21. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
dalam Negeri
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dan mempriotaskan
penggunaan produksi dalam negeri, kecuali bahan yang belum diproduksi dalam
negeri.
22. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
Kerjasama dapat dilaksanakan jika merupakan pekerjaan khusus dan spesifik
yang merupakan kewenangan pihak tertentu menurut peraturan yang berlaku
23. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan teknis , valid, dapat
Pengumpulan dipertanggungjawabkan secara profesional. Pengumpulan data lapangan meliputi,
Data kondisi dan existing site, harga satuan dan bahan di lokasi sesuai dengan standar
Lapangan
yang berlaku.
24. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut: