Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN - PENGADAAN BANGUNAN RAMBU TIDAK


BERSUAR BELANJA JASA KONSULTASI PERENCANAAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG
Kecelakaan adalah sesuatu hal yang sangat tidak kita harapkan,
seperti maut datangnya tanpa pernah kita ketahui kapan dan dimana.
Kecelakaan Lalu Lintas kerap kali kita temui, kita lihat dan kita dengar.
Tidak itu saja, kecelakaan membawa dampak yang luas bagi siapa saja
yang menjadi korbannya. Cacat secara fisik, trauma, kehilangan
kemampuan sebagian atau seluruh fungsi manusiawinya.
Selain kerugian moril, berapa banyak kerugian material jika kita
hitung dan dijumlahkan seluruhnya. Kecelakaan selalu membawa akibat
yang merugikan bagi siapa saja yang mengalaminya, bahkan pengguna
jalan yang lainnya turut merasakan dampaknya jika sebuah kecelakaan
telah terjadi didepannya, minimal jalanan jadi macet untuk beberapa
saat.
Ada 2 (dua) hal secara umum penyebab terjadinya kecelakaan
lalu intas tersebut. Pertama faktor manusia (Human Error), yang kedua
sarana atau prasarana transportasinya. Faktor yang pertama memang
menjadi kendala dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan karena
faktor tersebut sangat tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing
individu yang sangat sulit untuk kita identifikasikan.
Faktor berikutnya sarana transportasi (kendaraan) secara hukum
telah diatur dalam sebuah undang-undang yang mengatur kelayakan
setiap kendaraan; misalnya, uji berkala untuk kendaraan-kendaraan
umum, sabuk pengaman, atau pemakaian helmet untuk pengendara

kendaraan roda dua. Faktor yang terakhir adalah kelayakan prasarana


transportasi sesuai dengan standart keamanan yang didesain sedemikian
rupa untuk mencapai tingkat kenyamanan, kecepatan serta keamanan
selama berkendara. Hal ini seharusnya bisa kita siapkan terlebih dahulu
secara tepat dan diuji kelayakan sebelum digunakan tetapi hal yang
mudah dan seharusnya bisa kita upayakan menjadi hal yang sulit karena
berbagai masalah birokrasi atau keterbatasan dana.
Akibatnya prasarana yang minim, kendaraan yang tidak layak jalan
ditambah dengan kesalahan manusia pastilah menjadi sebuah tragedi
yang senantiasa berulang kali terjadi tanpa bisa kita hindari. Coba kita
bandingkan berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk meningkatkan
kelayakan sebuah jalan atau jembatan dibandingkan dengan kerugian
baik moril maupun materil yang telah dan akan kita alami jika prasarana
tersebut tidak segera ditangani.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Jasa Konsultan yang dimaksud dalam Kerangka Acuan Kerja ini adalah
untuk pekerjaan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan
Bangunan Rambu Tidak Bersuar tahunanggaran 2015.
2. Tujuan
Untuk efisiensi dan efektifitas penggunaan biaya dan tenaga konsultan,
pelaksanaan jasa akan diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
harapan atau tingkat kegiatan kontraktor dilokasi proyek.
1.3.

LOKASI
RuasJalan yang akandidesaindalam pekerjaan ini sebanyak11(sebelas)
ruas yang tersebar di Sulawesi Tenggara pada tahun anggaran 2015,
sebagaiberikut :
1.

RuasJalan Motaha-Lambuya

1.4.

2.

RuasJalan Rate rate-Polipolia

3.

RuasJalan Motaha - Alangga

4.

RuasJalan Kendari Toronipa

5.

RuasJalan Lakapera -Waara-Wamengkoli

6.

RuasJalan Raha-Tampo

7.

RuasJalan Lagadi-Tondasi

8.

RuasJalan Sp3 Lombe-Mawasangka

9.

RuasJalan Lepo lepo -Punggaluku

10.

RuasJalan Punggaluku - Alangga

11.

RuasJalan Ambepua-Motaha

LINGKUP KEGIATAN
Lingkupkegiatan yang dilakukan oleh konsultan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. PersiapanDesain
2. Survey Pendahuluan
3. PengukuranPanjang Ruas dan Pengambilan Titik Koordinat
4. Inventarisasi Kebutuhan Fasilitas Keselamatan Transportasi
5. Perencanaan Teknis
6. Penggambaran
7. Perkiraan Harga Sendiri
8. Dokumen Lelang

1.5.

NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna jasa adalah Dinas Perhubungan Kominfo

Provinsi Sulawesi

Tenggara.
1.6.

SUMBER PENDANAAN
Pagu anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 150.000.000 (Seratus Lima
Puluh juta rupiah), termasuk PPN dengan sumber dana APBDTahun
Anggaran 2015.

1.7.

WAKTU PELAKSANAAN
Waktu yang di perkirakan dalam rangka penyelesaian pekerjaan
perencanaan ini adalah 2 (Dua) Bulan

1.8.

HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini :
Tersedianya desain yang mendetail/terinci sesuai Program Kegiatan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu
Tidak Bersuar
BAB II
METODOLOGI

I. PERSIAPAN PELAKSANAAN DESAIN


A. Tujuan
Persiapan desain ini bertujuan :
a. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
b. Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai
panduan survey pendahuluan.
c. Menetapkan ruas yang akan disurvey.
B. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan pekerjaan ini meliputi :
a. Mengumpulkan data Kondisi Sarana prasarana Transportasi Jalan, dan
status jalan yang akan di desain.
b. Mempersiapkan peta-peta dasar berupa ; (sesuai dengan jenis
pekerjaan)Peta Topografi skala 1 : 250.000 s/d

1 : 25.000

atau yang

lebih besar.
c. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait baik di
pusat maupun di daerah termasuk juga mengumpulkan informasi harga

satuan/ upah untuk disekitar lokasi proyek terutama pada proyek yang
sedang berjalan.
d. Mengumpulkan dan mempelajari laporanlaporan yang berkaitan
dengan wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan/Fasilitas
Keselamatan Transportasi yang akan direncanakan.
II. SURVEY DAN INVESTIGASI
Survey lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk mendapatkan
data di lapangan sampai dengan tingkat ketelitian tertentu dengan
memperhatikan beberapa faktor, seperti kondisi lapangan aktual yang ada
dan sasaran penanganan yang hendak dicapai. Konsultan Perencana
dengan persetujuan Pengguna Jasa harus menghindarkan suatu kondisi
bahwa informasi terlalu berlebihan atau terlalu minimal.
Jenis-jenis

survey

atau

investigasi

yang

harus

dilaksanakan

tersebut

bergantung kepada jenis pekerjaan penanganan yang akan dikerjakan oleh


Kontraktor Pelaksana Konstruksi kelak. Sebagai acuan dasar, apabila tidak
ditentukan lain oleh Pengguna Jasa pada saat review hasil Survey
Pendahuluan, jenis-jenis survey dan investigasi yang harus dilaksanakan oleh
Konsultan Perencana adalah sebagaimana tabel di bawah ini.

Tabel Ruang Lingkup Survey dan Investigasi

No.

Jenis survey atau investigasi

Marka Jalan

Pemasangan

Rambu Lalin

jenis Fasilitas

Deliniator

Keselamatan

LPJU

Gurd Rail

Cermin Tikungan

Transportasi

Survey Pendahuluan

ya

ya

Inventarisasi Kebutuhan

ya

ya

ya

ya

ya

ya

jika perlu

ya

Fasilitas keselamatan
Transportasi
3

Investigasi Kondisi Eksisting


Sarana Prasarana
Keselamatan Transportasi

Survey Kondisi Kontruksi Jalan

Survey Lalu Lintas dan


Angkutan

II.1. Survey Pendahuluan


1. Tujuan
Sasaran

Survey

Pendahuluan

atau

Reconnaissance

Survey

atau

Preliminary Survey adalah :


i) Pengumpulan informasi menyangkut ruas jalan dan fasilitas Gedung
dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu Tidak Bersuar yang di
survey

yang ada, termasuk data sekunder dari berbagai sumber

yang relevan, untuk maksud menetapkan survey detail berikutnya


yang diperlukan

ii) Pencatatan kondisi Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan


Rambu Tidak Bersuar yang di survey secara umum
iii) Identifikasi Kondisi Eksisting Belanja Modal Gedung dan Bangunan Pengadaan Bangunan Rambu Tidak Bersuar yang di survey
iv) Identifikasi Kebutuhan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Pengadaan Bangunan Rambu Tidak Bersuar yang di survey
v) Penyiapan koordinasi dengan institusi-institusi yang berkaitan.
2. Ruang Lingkup
Sebelum Survey Pendahuluan dilaksanakan, terlebih dahulu Tim Survey
harus menyiapkan dan mempelajari data pendukung, yang meliputi
tetapi tidak terbatas pada antara lain :
i) dokumen studi-studi terdahulu (jika ada), seperti studi kelayakan atau
studi lingkungan;
ii) as built drawings di lokasi yang bersangkutan dari pekerjaan
penanganan sebelumnya (jika ada);
iii) peta-peta dasar yang relevan;
iv) dan sebagainya.
Survey Pendahuluan dilaksanakan dengan menggunakan kendaraan
survey dan berjalan kaki, sesuai dengan kebutuhan, untuk memperoleh
data atau informasi yang ditargetkan sebagaimana ditentukan di dalam
sasaran tersebut di atas
Pengambilan data lapangan untuk maksud Survey Pendahuluan harus
dilaksanakan sepanjang ruas jalan (dari titik stasion awal ruas sampai
dengan titik station akhir ruas), dengan interval paling jauh setiap 100
meter atau setiap kali ada perubahan kondisi lapangan
3. Keluaran
Laporan

mengenai

jenis

survey

detail

berikutnya

yang

harus

dilaksanakan, yang mengutarakan antara lain lokasi survey dan cakupan


yang diperlukan.

Diagram strip longitudinal, mulai dari titik awal ruas sampai dengan titik
akhir ruas, yang memuat gambaran :
i) Kondisi Jalan, termasuk jenis-jenis sarana prasarana keselamatan
transportasi yang masih terpasang
ii) Lokasi yang membutuhkan perbaikan/peningkatan penampang
melintang
Informasi dalam bentuk tabel atau daftar, yang lebih memerinci hal-hal
tersebut dalam diagram strip longitudinal tersebut dalam butir 3.i di atas
Gambar-gambar atau peta-peta yang menunjukkan :
i) Batas-batas ruang milik jalan
ii) Lokasi deposit material jalan yang diperkirakan dapat dimanfaatkan,
seperti quarry pasir, batu, atau bahan timbunan
iii) Kondisi alam tertentu yang dapat atau akan mempengaruhi konstruksi
sarana prasarana keselamatan Transportasi, seperti misalnya sungai,
danau, laut, lembah, jurang, bukit, gunung, dan sebagainya
iv) Lokasi bangunan-bangunan tertentu sepanjang ruas jalan yang
diperkirakan

dapat

atau

akan

mempengaruhi

pelaksanaan

pekerjaan konstruksi maupun pelayanan lalu lintas jalan


v) Foto-foto lapangan, sesuai dengan keperluan.
II.2. Inventarisasi Jalan
1. Tujuan
Sasaran

kegiatan

ini

adalah

pengumpulan

data

secara

umum

menyangkut fitur-fitur utama dan bangunan-bangunan struktur utama


pada ruas jalan yang sedang akan didisain, dan melengkapi hasil Survey
Pendahuluan yang sudah dilaksanakan, sebagai bahan masukan untuk
perencanaan survey detail yang akan dilakukan berikutnya.

2. Ruang Lingkup

Pelaksanaan inventarisasi jalan dilakukan untuk :


(1) pencatatan kondisi jalan setiap 200 m dengan menggunakan
kendaraan. Untuk kondisi tertentu yang memerlukan data yang lebih
rapat, interval jarak dapat diperpendek.
(2) pencatatan kondisi lainnya di dalam ruang jalan yang memerlukan
perhatian

pada

saat

perencanaan

teknis

atau

pada

saat

pelaksanaan konstruksi.
(3) pengambilan foto-foto kondisi existingpada titik-titik tertentu yang
dianggap perlu
Di samping hal yang ditentukan tersebut dalam butir (i) di atas,
inventarisasi jalan harus mengacu juga kepada pedoman-pedoman
survey investigasi jalan.
3. Keluaran
Informasi yang komprehensif mengenai data inventarisasi jalan, untuk
dipergunakan

sebagai input

untuk

tahapan

perencanaan

teknis

mendetail dan dapat dipergunakan untuk estimasi awal kuantitas


sebagian pekerjaan yang diperlukan; dan diharapkan dituangkan dalam
format-format yang kompatibel dengan bahan masukan untuk program
fasilitas keselamatan tranportasi.

A.3. Pengukuran Topografi


1. Tujuan
Tujuan

pengukuran

topografi

dalam

pekerjaan

ini

adalah

mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah


sepanjang rencana trase jalan dan jembatan di dalam koridor yang
ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1:1000 yang
akan digunakan untuk perencanaan teknis, serta 1:50 untuk detail fasilitas
keselamatan tranportasi.

2. Lingkup Pekerjaan
2.1. Pemasangan patok-patok
- Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75
cm atau pipa pralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton
dan di atasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan pada
tempat yang aman, mudah terlihat. Patok BM dipasang pada titiktitik pemasangan fasilitas keselamatan transportasi
- Patok BM dipasang/ ditanam dengan kuat, bagian yang tampak
di atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna agar mudah ditemukan.
Patok BM yang sudah terpasang, kemudian di photo sebagai
dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.
- Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah
sekitar patok diberi tanda-tanda khusus.
- Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok,
misalnya di atas permukaan jalan beraspal atau di atas permukaan
batu, maka titik-titik poligon dan sifat datar ditandai dengan paku
seng dilingkari cat kuning dan diberi nomor.
2.2. Pengukuran situasi
- Pengukuran situasi dilakukan

dengan sistem tachimetri, yang

mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun


manusia yang ada disepanjang jalur pengukuran, seperti alur,
sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.
- Dalam

pengambilan

data

agar

diperhatikan

keseragaman

penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan


gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya:
sungai, persimpangan dengan jalan yang sudahada) pengukuran
harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebihtinggi.

Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang


dibentuk alam maupun manusia disekitar titik tersebut.
3. Persyaratan
3.1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan
digunakan harus diperiksa dan dikoreksi terlebih dahulu.
3.2. Ketelitian dalam pengukuran
Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10n, (n adalah
jumlah titik poligon dari pengamatan matahari pertama ke
pengamatan matahari selanjutnya atau dari pengukuran GPS
pertama ke pengukuran GPS berikutnya).
b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5.
3.3. Perhitungan
- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan
pengamatan

koordinat
matahari

poligon
yang

dibuat
satu

setiap
dengan

seksi,

antara

pengamatan

berikutnya. Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai ratarata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki
sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar),
dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.

3.4. Keluaran
- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000 untuk
jalan dan 1:50 untuk detail fasilitas keselamatan transportasi.
- Pada setiap lembar gambar dan/ atau setiap 1 meter panjang
gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara.

Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail dan situasi harus


digambarkan
II. PERENCANAAN
A.1.

PERENCANAAN

AKSESORIS

JALAN,

BANGUNAN

STRUKTUR

DAN

BANGUNAN PELENGKAP LAINNYA


Salah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan bangunan
pelengkap dan pengaman jalan dalam pekerjaan ini adalah :
1. Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Undang
Undang Lalu lintas No.14 Tahun 1992.
IV. PENGGAMBARAN
A.1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)
Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap
detail perencanaan dan mengajukannya kepadapengguna jasauntuk
diperiksa dan disetujui.

A.2. Gambar Rencana (Final Desain)


Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan
perencanaan disetujui oleh pengguna jasa dengan memperhatikan
koreksi dan saran yang diberikan.
Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yang
telah diperbaiki dan dilengkapi dengan:
a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
b. Daftar isi.
c. Peta lokasi proyek.
d. Daftar simbol dan singkatan.
e. Daftar fasilitas keselamatan transportasi.

BAB III
PERSYARATAN TENAGA PELAKSANA
2.1.

TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN


Untukmenunjangkeberhasilanpekerjaanini,

maka

diperlukan

tenaga-

tenaga ahli yang berpengalaman dengan kualifikasi dan jumlah "orang


bulan" sebagaiberikut :

Jumla
No

hTena

Posisi

ga
Ahli

KualifikasiPendidikan

Pengalama
n Minimal
(tahun)

Tenaga Ahli
1

Team Leader

S1 TeknikSipil

Ahli Arsitek

S1 TeknikSipil

Surveyor

D3/S1 TeknikSipil

Tenaga Pendukung
1.

Drafter/Operator Komputer

D3/S1 TeknikSipil

2.

TenagaAdministrasi

SLTA/D3

URAIAN SINGKAT TUGAS TENAGA AHLI :


1. Pimpinan Tim /AhliTeknikJalan
Adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) yang berpengalaman minimal 5 (lima)
tahun

dalam

berpengalaman

bidang
pada

Teknik

Jalan

Perencanaan

Raya/Transportasi
Teknis

Pengadaan

Pemasangan Fasilitas Perlengkapan/Keselamatan Jalan


TugasdanTanggungJawabPimpinan Tim adalah :

dengan
dan

a. Memimpin

dan

mengkoordinasi

pekerjaan

agar

dalam

pelaksanaanya dapat berjalan lancar.


b. Mengawasi

pelaksanaan

secara

rutin

dan

menjamin

setiap

pelaporan kemajuan proyek agar tepat waktu.


c. Bertanggung jawab untuk semua pelaksanaan survey inventarisasi
fasilitas keselamatn transportasi dan survey eksistingnya
d. Bertanggungjawabterhadapperencanaanteknis
e. Memberikan petunjuk dan pengarahan pada Tim Kerja Konsultan.
2. Tenaga Penunjang terdiri atas :
Asisten Ahli dengan pendidikan minimal SLTA/D3/S1 Teknik Sipil dan telah
berpengalaman dibidangnya, juru gambar (Drafter), surveyor, operator
komputeryang

diperlukan

yang

jumlahnya

disesuaikan

dengan

kebutuhan dilapangan.
2.2.

PERALATAN DAN MATERIAL


Peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini meliputi : perangkat
komputer, sewa kantor dan mess, sewa mobil, rol meter, dan peralatan
penunjang lainnya yang dicantumkan dalam HPS.

2.3.

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka Waktu yang diperlukan untukmenyelesaikan pekerjaaniniadalah
90 (Sembilan puluh lima) harikalender.

2.4.

PELAPORAN
BentukPelaporan yang harusdiserahkanolehkonsultan :
Laporan memuat:
-

Buku I : Data danAnalisa

Buku II : Rencana Kerja&Syarat-Syarat dan Desain Teknis

Buku III : Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 45 (empatpuluh lima) hari


kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan cakram
padat (compact disc).

BAB III
PENUTUP

a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan


hendaknya

memeriksa

dan

mencaribahan

masukan

lain

yang

dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan agar segera menyusun
program kerjauntuk dibahas dengan pemberi tugas.

Kendari, 28 Januari 2015


KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOMINFO
PROV. SULTRA
selaku
PENGGUNA ANGGARAN

Ir.H.M.MAMUN SUPRIATNA
Pembina Utama Madya, Gol. IV/d
NIP. 19570724 198911 1101

Anda mungkin juga menyukai