DINAS PERHUBUNGAN
Jl. Lintas Sumbawa Tlp. 0374 43133 Woha Bima
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN :
TAWALI – SANGIANG
1 PENGADAAN & PEMASANGAN PAGAR PENGAMAN JALAN (1M)
1.1 Lempengan besi baja profil desain galvanis (Beam) 1,00 btg Rp 214.337,50 Rp 214.337,50
1.2 Tiang penyangga besi st. 32 galvanis (post) 1800x320x6 3,00 btg Rp 135.751,46 Rp 407.254,37
1.3 Besi pengikat baja profil desain (blocking) 3,00 bh Rp 20.975,00 Rp 62.925,00
1.4 Mur baut beam 12 x 25 mm 2,50 bh Rp 6.500,00 Rp 16.250,00
1.5 Mur baut blocking 16 x 30 mm 3,00 bh Rp 8.200,00 Rp 24.600,00
1.6 Mur baut post 16 x 48 mm 3,00 m2 Rp 7.875,00 Rp 23.625,00
1.7 Besi angkur 30x30x3 mm 3,00 bh Rp 7.500,00 Rp 22.500,00
1.8 Terminal end (Sleeve Beam) 3,00 m Rp 83.843,75 Rp 251.531,25
1.9 Galian tanah dan urug kembali 1,68 m3 Rp 15.640,39 Rp 26.275,85
1.10 Urugan pasir di bawah pondasi 0,20 m3 Rp 69.307,82 Rp 13.861,56
1.11 Bekesting pondasi 1,84 m2 Rp 11.785,53 Rp 21.685,38
1.12 Cor pondasi beton 0,51 m3 Rp 284.638,91 Rp 145.165,84
1.13 Ongkos angkut ke lokasi 1,00 kl Rp 270.000,00 Rp 270.000,00
Jumlah Rp 1.500.011,75
Jumlah panjang 75 m 1.500.011,75 Rp 112.500.881,06
PPn 10% Rp 11.250.088,11
JUMLAH TOTAL Rp 123.750.969,16
DIBULATKAN Rp 123.750.000,00
SPSESIFIKASI TEKNIS
PENYUSUNAN PERENCANAAN GUARDRAIL KABUPATEN BIMA
Pagar Pengaman Jalan yang dipergunakan adalah produksi dengan standar produksi
ISO 9001 : 2000
A. Spesifikasi.
III. Post
Post adalah merupakan suatu tiang berbentuk “letter U” yang kokoh
dengan ketebalan penampang plat 6.0 mm dan berfungsi untuk
menegakkan dan memperkokoh berdirinya lempengan besi. Tiang
penyangga dengan ukuran minimal sebagai berikut :
a. Panjang Total : 1800 mm
b. Lebar : 175 mm
c. Ketebalan : 6 mm
1. Lempengan besi
a. Terbuat dari besi propile design galvanis dengan ketebalan minimal
381 gram/m2.
b. Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35,2 kg/mm2 atau
50.000 psi, tegangan tarik tidak kurang dari 49,2 kg/mm2 atau
70.000 psi serta perpanjangan 50 mm dari kurang dari 1,2 %.
2. Lengan lempengan besi (Sleeve Beam) mempunyai bahan yang sama
dengan lempengan besi (Beam)
3. Post (Tiang Penyangga)
Dinas Perhubungan Kabupaten Bima
a. Terbuat dari besi atau pipa St. 32 yang digulvanis minimal 381
gram/m2.
b. Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35 kg/mm2 atau
tegangan tarik tidak kurang dari 41 kg/mm2 dan panjang tidak
kurang dari 1,2%
4. Besi pengikat (Bracket) adalah berupa baut dan mur diameter 12 mm
untuk beam, 14 mm untuk blocking dan 16 mm untuk tiang serta besi
pengikat yang berfungsi untuk menyambung dab melekatkan
lempengan besi ke tiang penyangga dengan mempunyai bahan yang
sama dengan lempengan besi.
5. Semua bahan agar pengaman Jalan terbuat dari besi baja galvanis
standar ISO 9002.
II. Pengukuran
Untuk pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana seperti
jarak post, bentuk lengkungan apabila lokasi atau jalan berbelok dan
ketinggian pagar pengaman dari permukaan jalan.
1. Beam
2. Post
3. Blocking Piece
4. Reflektor
5. T. end
6. Mur baut dan Ring
7. Material Cor
9. Kunci-kunci baut
10. Mesin las
V. Pelaksanaan Pekerjaan
Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barng selanjutnya
dilakukan pemasangan dengan cara, yaitu melakukan penggalian
tanah untuk pemasangan tiang post yang tentunya sudah diukur
terlebih dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya serta
kelurusannya dengan memakai benang sponengan. Apabila pengalian
sudah selesai langkah selanjutnya memasang post dengan cara
memukul bagian kedalaman kurang lebih 20 cm agar posisi post tegak
lurus dan dibagian yang ditanam diberi angkur 4 (empat) buah dengan
cara dilas sebelum dilakukan pengecoran.
Setelah post-post itu terpasang kemudian dilakukan penyetelan /
pemasangan beam dengan cara memasang baut-baut kemudian kita
chek kelurusan dan ketinggiannya sesuai gambar setelah itu baru kita
cor sesuai tahapannya sebagai berikut :
1. Dasar pondasi diurug pasir
2. Memasang bekitsting pada bagian atasnya
3. Menyiram lubang dengan air.
4. Mengecor dengan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil
5. Finishing pondasi.
100
mm;
4. Tiang penyangga harus dipasang pada posisi tegak lurus;
5. Lubang dicor dengan Pondasi beton kurang lebih setara dengan
Beton Mutu K-175 atau dengan kata lain mempunyai kuat tekan
175 kg / cm2
6. Tanah di pinggir pondasi dipadatkan dengan alat pemadat
(stamper);
7. Bagian pondasi yang menonjol diatas permukaan tanah 100
mm.
Pemasangan tiang penyangga merupakan pekerjaan
pemasangan
pagar pengaman yang harus dilakukan secara cermat dan teliti,
untuk itu perlu pemerikasaan ketinggian dan jarak sampai
akurasi
10 mm (1 cm).
b. Pemasangan lempengan besi
1. Lempengan besi direntangkan antara 3 (tiga) tiang dan lubang
tempat penyambungan diletakan sesuai dengan
pemasangannya.
Bila menggunakan besi siku penyambung (bracket), besi ini
diletakan pada tempatnya;
2. Setiap 2 (dua) lempengan besi yang berdampingan diikat pada
satu tiang dengan menggunakan baut dan mur yang sesuai
untuk
pengamanan baut dapat dibengkokkan atau dilas;
3. Apabila pada kondisi dimana penempatan Pagar Pengaman
Jalan
menikung agar menggunakan lempengan besi (Beam) yang
melengkung untuk memudahkan pengikatan lempengan besi
(beam) pada tiang (post) yang dikombinasikan dengan
Dinas Perhubungan Kabupaten Bima
pemasangan
d. Pemeriksaan Akhir
1. Kekuatan berdirinya tiang penyangga
2. Ketepatan penyambungan antara lempeng besi dengan
lempenganbesi atau lempengan besi dengan lengan lempengan
besi (sleeve beam)
VIII. PEMELIHARAAN
Untuk menjaga kondisi pagar pengaman jalan agar tetap berfungsi
sebagaimana mestinya maka :
1. Segala benda-benda yang ada disekitar pagar pengaman jalan yang
dapat
mengakibatkan berkurangnya arti dan fungsinya harus
dihilangkan/disingkirkan;
2. Pagar pengaman jalan yang kotor harus dibersihkan sehingga
tampak
jelas sekali;
3. Meluruskan kembali pagar pengaman jalan yang bengkok sehingga
kembali ke keadaan semula;
4. Secepatnya diganti pagar pengaman jalan yang baru bila terjadi
Dinas Perhubungan Kabupaten Bima
kehilangan sama sekali atau rusak yang tak mungkin dapat diperbaiki
lagi.
Konsultan Perencanaan
CV. MADA NGGELA KONSULTAN