Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN REHABILITASI UPPKB WAY URANG


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

1. LATAR BELAKANG

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peranan yang strategis dalam mendukung
pembangunan dan integrasi nasional. Untuk mewujudkan penyelenggaraan lalu lintas dan
angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, dan lancar, perlu didukung ketersediaan
jaringan dan fasilitas pendukung lalu lintas dan angkutan jalan yang layak dan baik.

Pengaturan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bertujuan untuk mewujudkan
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang terpadu. Untuk mewujudkan lalu lintas dan
angkutan jalan yang terpadu dilakukan pengembangan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan yang menghubungkan semua wilayah di daratan.

Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, pengadaan, pemasangan fasilitas


perlengkapan jalan, maka jalan dikelompokkan ke dalam beberapa kelas berdasarkan
fungsi dan intensitas lalu lintas serta daya dukung muatan sumbu terberat dan dimensi
kendaraan bermotor.

Perlengkapan jalan dan prasarana angkutan jalan merupakan unsur yang penting dalam
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka memberikan perlindungan
keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.

Perlengkapan jalan dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan meliputi : rambu lalu
lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali
dan pengaman pengguna jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan, terminal
penumpang, terminal barang untuk umum dan terminal barang untuk kepentingan sendiri,
fasilitas parkir umum, fasilitas pendukung yang terdiri atas trotoar, lajur sepeda, tempat
penyeberangan pejalan kaki, halte, serta fasilitas pendukung bagi penyandang cacat,
manusia usia lanjut, dan wanita hamil.

Meningkatnya teknologi sarana angkutan barang telah mendorong para operator angkutan
barang cenderung untuk mengangkut barang dengan kurang/tidak memperhatikan
kemampuan daya dukung jalan dan jembatan serta keselamatan umum dalam berlalu lintas.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan dini terhadap jalan dan mengurangi terjadinya
kecelakaan lalu lintas sebagai akibat muatan lebih, maka dibentuklah Alat Penimbangan

1
yang penyelenggaraan pengawasan dan pengendaliannya dilaksanakan oleh Kementerian
Perhubungan.

Alat penimbangan adalah seperangkat alat untuk menimbang kendaraan bermotor yang
dapat dipasang secara tetap atau alat yang dapat dipindah-pindahkan yang digunakan untuk
mengetahui berat kendaraan beserta muatannya.
Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) merupakan unit kerja di
bawah Kementerian Perhubungan yang melaksanakan tugas pengawasan terhadap berat
kendaraan beserta muatannya dengan menggunakan alat penimbangan yang dipasang
secara tetap pada setiap lokasi tertentu.

Alat penimbangan yang dipasang secara tetap dilengkapi dengan fasilitas utama dan
fasilitas penunjang.

Fasilitas utama terdiri dari:


a. Fasilitas sebelum penimbangan
1. Jalan akses keluar masuk kendaraan
2. Jalan sirkulasi di dalam wilayah operasi UPPKB
b. Bangunan kantor petugas
c. Landasan penimbangan
d. Fasilitas sistem informasi terpadu
1. Alat pemindai data identifikasi kendaraan
2. Alat pemindai dimensi kendaraan
3. Rekaman otomatis penimbangan
4. Alat pemindai palang pintu
5. Program aplikasi pelaporan data online
e. Fasilitas setelah penimbangan
1. Tempat pemeriksaan dan penindakan
2. Tempat parkir kendaraan
f. Fasilitas pendukung operasional
1. Bangunan penyimpan daya cadangan
2. Instalasi listrik
3. Papan/tampilan nama UPPKB
4. Pagar
5. Ruang terbuka hijau

Fasilitas penunjang antara lain terdiri dari:


a. tempat ibadah
b. toilet umum
c. kantin
d. mess petugas
e. tempat istirahat pengemudi

Selain fasilitas penunjang tersebut, dapat dibangun lapangan penumpukan atau gudang
penyimpanan sesuai kebutuhan.

2
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap berat
kendaraan beserta muatannya sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan dini terhadap
jalan dan mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas sebagai akibat muatan lebih, maka
pada Tahun Anggaran 2017 ini Kementerian Perhubungan melalui Satuan Kerja
Perhubungan Darat Provinsi Lampung akan melaksanakan Pekerjaan Rehabilitasi UPPKB
Way Urang Kabupaten Lampung Selatan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Maksud dari kegiatan ini adalah melaksanakan Pekerjaan Rehabilitasi UPPKB Way Urang
Kabupaten Lampung Selatan.

Sedangkan tujuannya adalah agar diperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan rencana
kerja, tidak menyimpang dari spesifikasi teknik yang telah ditentukan dalam dokumen
kontrak dan dapat berhasil guna, mutu yang sesuai dengan ketentuan serta jadwal
pelaksanaan yang tepat sehingga produknya dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk
keperluan transportasi barang dan manusia yang pada akhirnya dapat mencegah terjadinya
kerusakan dini terhadap jalan dan mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

3. SASARAN KEGIATAN

Sasaran utama dari kegiatan ini adalah tercapainya pelaksanaan kegiatan fisik
pembangunan fasilitas UPPKB sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan
secara tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib administrasi.

4. ORGANISASI PENGGUNA JASA

Nama organisasi pengguna jasa kegiatan ini adalah Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Satuan Kerja Perhubungan Darat
Provinsi Lampung.

5. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan Rehabilitasi UPPKB Way Urang Kabupaten Lampung Selatan bertempat
di Way Urang, Kec. Kalianda, Kab. Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, antara lain:
a. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 134 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan
Jalan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan
Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor 06/PRT/M/2007 Tanggal 16 Maret 2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

3
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PER/M/2007 tanggal, 27 Desember
2007 tentang Pedoman teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor 30/PRT/M/2006 Tanggal 1 Desember
2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Eksebilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor 29/PRT/M/2006 Tanggal 1 Desember
2006 tentang Pedoman PersyaratanTeknis Bangunan Gedung.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peratuan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
i. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
j. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor: 10/KPTS/
2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan.
k. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor:
441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
l. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tanggal 16 Desember
2002, tentang Bangunan Gedung serta semua Petunjuk yang berkaitan dengan
Undang-Undang Tersebut.
m. Surat edaran bersama Bappenas dan Dep. Keuangan RI. Nomor 1342/D/V/3/1993-
E.52/A/3/0492 tanggal 1 April 1993, tentang Pedoman Standarisasi Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
n. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI. Nomor 332/KPTS/
M/2007 tanggal 21 Agustus 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
o. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung.

4
Lingkup Pekerjaan tersebut mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

I PEKERJAAN PERSIAPAN
A PEKERJAAN UMUM
B PEKERJAAN LAND DEVELOPMENT

II PEKERJAAN FASILITAS UTAMA UPPKB WAY URANG


A PEKERJAAN JALAN AKSES MASUK KELUAR KENDARAAN
B PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR
C PEKERJAAN BANGUNAN LANDASAN PENIMBANGAN
D PEKERJAAN LAPANGAN PARKIR KENDARAAN
E PEKERJAAN BANGUNAN RUMAH GENSET
F PEKERJAAN TAMAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU

III PEKERJAAN FASILITAS PENUNJANG UPPKB WAY URANG


PEKERJAAN BANGUNAN MES PETUGAS

IV PEKERJAAN FASILITAS PELENGKAP UPPKB WAY URANG


A PEKERJAAN BANGUNAN GUDANG
B PEKERJAAN SALURAN DRAINASE DAN GORONG-GORONG
C PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN (KABUPATEN)
D PEKERJAAN BANGUNAN TEMPAT IBADAH (KABUPATEN)
E PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL NON-STANDAR

6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi UPPKB Way Urang Kabupaten


Lampung Selatan adalah selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak
SPMK.

7. PROGRAM KERJA DAN METODOLOGI

a. Mobilisasi Bahan dan Peralatan


Semua bahan dan alat untuk pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan dari Standar
Nasional Indonesia. PPK/KPA akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan
dan alat yang akan dipesan atau diantarkan untuk digunakan dalam pekerjaan telah
sesuai standar dalam spesifikasi teknis, yaitu Standar Nasional Indonesia dan
Standar dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

5
Peralatan minimal yang harus disediakan oleh penyedia jasa antara lain :

Asphalt Mixing Plant 1 unit


Asphalt Finisher 1 unit
Asphalt Liquid Mixer 1 unit
Asphalt Sprayer 1 unit
Buldozer 100 - 150 HP 1 unit
Compresor 4000 - 6500 L/M 1 unit
Concrete Mixer 0,3 - 0,5 m3 3 unit
Concrete Paver 1 unit
Concrete Vibrator 3 unit
Dumptruck 10 ton 3 unit
Dumptruck 3,5 ton 5 unit
Dumptruck 5 ton 5 unit
Excavator 80 - 140 HP 1 unit
Generator Set 20 kVA 1 unit
Mesin Bor Listrik 1 unit
Motor Grader > 100 HP 1 unit
Tandem Roller 6 - 8 Ton 1 unit
Tire Roller 8 - 10 Ton 1 unit
Trailer 20 ton 1 unit
Vibrator Roller 5 - 8 ton 1 unit
Water Tanker 3000 - 4500 L 1 unit
Welding Set 250 Amp 1 unit
Wheel Loader 1,0 - 1,5 M3 1 unit

b. Personil Inti
Penyedia jasa wajib mempunyai personil inti yang memiliki bukti sertifikat pelatihan
Quality Assurance (QA) untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
sesuai dengan spesifikasi serta mutu yang diharapkan. Personil inti tersebut juga
disyaratkan memiliki sertifikat keahlian (SKA) untuk keahlian jasa konstruksi serta
sertifikat ketrampilan (SKT) untuk ketrampilan jasa konstruksi.

Penyedia jasa wajib melampirkan scan/copy SKA dan SKT, Ijazah, KTP, serta NPWP
personil yang ditugaskan dalam pekerjaan ini.

6
Penyedia jasa harus menyediakan personil inti minimal sebagai berikut:

No. Posisi dalam Proyek Klasifikasi Keahlian/ Ketrampilan Pendidikan Pengalaman Kebutuhan
1. Project Manager SKA Manajemen Proyek - Madya S1 7 tahun 1 orang
Teknik Sipil
2. Site Engineer Pekerjaan SKA Geoteknik - Madya S1 5 tahun 1 orang
Tanah Teknik Sipil
3. Site Engineer Pekerjaan SKA Teknik Bangunan Gedung - S1 5 tahun 1 orang
Bangunan Gedung Madya Teknik Sipil
4. Site Engineer Pekerjaan SKA Arsitek - Madya S1 5 tahun 1 orang
Arsitektur Teknik Sipil
5. Site Engineer Pekerjaan SKA Teknik Jalan - Muda S1 3 tahun 1 orang
Pekerjaan Jalan Teknik Sipil
6. Pelaksana Pekerjaan SKA Teknik Tenaga Listrik - Muda S1 3 tahun 1 orang
Elektrikal Teknik Elektro
7. Pelaksana Pekerjaan SKA Teknik Mekanikal - Muda S1 3 tahun 1 orang
Mekanikal Teknik Mesin
8. Pelaksana K3 SKA K3 Konstruksi - Muda S1 3 tahun 1 orang
Teknik Sipil
9. Pelaksana Gedung SKT Pelaksana Gedung D3 3 tahun 2 orang
Teknik Sipil
10. Pelaksana Jalan SKT Pelaksana Jalan D3 3 tahun 1 orang
Teknik Sipil
11. Surveyor / Juru Ukur SKT Juru Ukur D3 3 tahun 1 orang
Teknik Sipil
12. Dtafter (CAD operator) SKT Juru Gambar D3 3 tahun 1 orang
Teknik Sipil
13. Tukang Batu SKT Tukang Batu SMK 3 tahun 1 orang
14. Tukang Bata SKT Tukang Bata SMK 3 tahun 1 orang
15. Tukang Beton SKT Tukang Cor Beton SMK 3 tahun 1 orang
16. Tukang Besi SKT Tukang Besi Beton SMK 3 tahun 1 orang
17. Tukang Plumbing SKT Tukang Plumbing SMK 3 tahun 1 orang
18. Tukang Keramik SKT Tukang Pasang Keramik Lantai SMK 3 tahun 1 orang
dan Dinding
19. Tukang Kusen SKT Tukang Kusen Pintu dan Jendela SMK 3 tahun 1 orang
Bertingkat
20 Teknisi Kaca SKT Teknisi Kaca SMK 3 tahun 1 orang
21. Quantity Surveyor SKT Juru Ukur Kuantitas Bangunan SMK 3 tahun 1 orang
Gedung
22. Quality Control Beton SKT Teknisi Laboratorium Beton D3 3 tahun 1 orang
Teknik Sipil
23. Quality Control Tanah SKT Teknisi Laboratorium Tanah D3 3 tahun 1 orang
Teknik Sipil
24. Administrasi Teknik - Minimal 3 tahun 1 orang
SMU/SMK
25. Logistik - Minimal 3 tahun 1 orang
SMU/SMK

c. Program Pelaksanaan, Laporan dan Foto Dokumentasi


1) Program pelaksanaan
Penyedia jasa harus membuat jadwal ulang pelaksanaan pekerjaan (reschedule) sesuai
dengan waktu yang tertuang di dalam dokumen lelang dalam bentuk Curva S dan
Barchart yang menggambarkan proses penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan,
selanjutnya diajukan ke pengguna jasa atau direksi pekerjaan/Kuasa Pengguna Anggaran
untuk mendapatkan persetujuan.

7
2) Laporan
Penyedia jasa harus membuat laporan harian terhadap setiap bagian pekerjaan dalam
bentuk yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan/ Kuasa Pengguna Anggaran.
Laporan tersebut harus berisi data tentang cuaca, jumlah tenaga kerja, bahan / material,
jenis pekerjaan dan hal - hal lain yang terkait dengan kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia jasa harus menyerahkan laporan mingguan yang telah disetujui oleh direksi
pekerjaan/ Kuasa Pengguna Anggaran yang merupakan kumulatif dari laporan harian
setiap minggunya. Laporan tersebut berisi kemajuan (progress) pekerjaan dalam 1
(satu) minggu.
Penyedia jasa harus menyerahkan laporan bulanan yang telah disetujui oleh
direksi pekerjaan/ Kuasa Pengguna Anggaran pada setiap akhir bulan. Laporan
tersebut harus memuat secara rinci hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dan sedang dikerjakan.
Laporan - laporan tersebut diserahkan dalam jumlah 3 (tiga) rangkap atau sesuai
kebutuhan.
3) Foto dokumentasi
Foto dokumentasi pekerjaan memuat gambar setiap jenis kegiatan dalam 3 (tiga)
tahapan, yaitu sebelum dikerjakan (0%), sedang dikerjakan (50%), dan setelah selesai
dikerjakan (100%). Pengambilan gambar sebelumnya harus dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera dan arah bidikan yang kemudian diserahkan
kepada direksi pekerjaan/ Kuasa Pengguna Anggaran untuk disetujui. Pada setiap tahap
pengambilan gambar untuk setiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan arah yang
sama dengan mencantumkan nama bangunan yang bersangkutan dan kemajuannya.
Pengambilan foto harus menggunakan kamera digital. Pada akhir pelaksanaan kontrak foto -
foto harus ditempel dalam album secara berurutan sesuai dengan tahap yaitu 0%, 50% dan
100%. Album foto tersebut harus diserahkan ke pemberi tugas disertai copy berupa CD
(compact disc). Semua album foto dan CD adalah milik pemberi tugas dan tanpa
persetujuannya tidak diijinkan untuk diberikan / dipinjamkan kepada siapapun.
4) Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan.
Rapat antara direksi pekerjaan/ Kuasa Pengguna Anggaran dan penyedia jasa diadakan
seminggu sekali (mingguan) dan sebulan sekali (bulanan) dan pada waktu yang telah
disetujui oleh kedua belah pihak. Rapat ini diadakan untuk membicarakan kemajuan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu atau bulan
selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat diselesaikan dengan
baik dan cepat.

Pelaksanaan kegiatan dan syarat-syarat khusus lainnya dijelaskan secara lebih lengkap dalam
Spesifikasi Teknis.

8
8. PEMBIAYAAN

Pembiayan kegiatan ini berasal dari APBN Kementerian Perhubungan melalui Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat Satuan Kerja Perhubungan Darat Provinsi Lampung Tahun
Anggaran 2017 dengan HPS untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp 12.050.000.00,00 (dua
belas milyar lima puluh juta rupiah) termasuk PPN 10%.

9. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Rehabilitasi UPPKB Way Urang Kabupaten
Lampung Selatan dibuat agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaannya di
Tahun Anggaran 2017.

Bandar Lampung, Juni 2017


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SATUAN KERJA PERHUBUNGAN DARAT
PROVINSI LAMPUNG

TTD

LUKMANSANTOSO, Amd.
NIP. 19780305 200501 1 014

Anda mungkin juga menyukai