Pengadaan
1. Penetapan jumlah kebutuhan guardrail.
2. Penyusunan dan penyiapan spesifikasi teknis guardrail.
3. Pengajuan dan persetujuan pimpinan unit kerja terhadap spesifikasi teknis
guardrail.
4. Khusus Jalan Nasional Pengajuan pengadaan guardrail jalan ke Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat C.q. Direktur Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
5. Pengadaan harus memenuhi ketentuan yang berlaku baik dari segi
adminitrasi maupun aspek teknis.
Post adalah merupakan suatu tiang berbentuk “letter U” yang kokoh dengan ketebalan
penampang plat minimal 4,5 – 6 mm dan berfungsi untuk menegakkan dan memperkokoh
berdirinya lempengan besi.
Tiang penyangga dengan ukuran minimal sebagai berikut :
a. Panjang Total : 1800 mm
b. Tiang efektif diatas permukaan tanah terhadap lempengan besi : 655 mm
c. Lebar : 175 mm atau 178 mm
d. Ketebalan : 4,5 – 6 mm
Besi Pengikat (Blocking) adalah profil baja berbentuk “letter U” dengan ketebalan
penampang plat 6 mm, panjang 352 mm lebar 180 mm dan ketebalan blocking 6 mm yang
berfungsi sebagai pengikat antar tiang penyangga dengan lempengan besi (Beam).
Baut, Mur dan Ring/Washer terbuat dari material yang sama dengan komponen utama.
Baut (bolot) pengikat berupa baut jenis payung dan mur (nut) diameter 16 mm untuk beam,
baut jenis payung dan mur diameter 16 mm untuk blocking dan baut dan mur jenis
hexagonal diameter 16 mm untuk tiang (post) serta besi pengikat yang berfungsi untuk
menyambung dan mengikat W Beam ke post dengan mempunyai bahan yang sama dengan
W Beam.
Alat Pemantul Cahaya (Reflektor) terbuat dari material pelat yang sama dengan
komponen utama dan dilapisi dengan bahan retroreflektif dari bahan microprismatic
berbentuk lingkaran dengan ukuran diameter minimal 80 mm dengan nilai retroreflektif
minimal American Standart Testing and Material (ASTM) minimal Type IV.
Bentuk dan ukuran alat pemantul cahaya berupa pelat baja yang dilapisi bahan
retroreflektif microprismatic sama dengan alur penampang melintang W Beam. Pelat alat
pemantul cahaya dan Base Plater nya memiliki ketebalan yang sama dengan ketebalan
pelat W Beam.
B. Bahan Pagar Pengaman Jalan
1. Lempengan besi
Terbuat dari tipe Pelat Baja Gelombang Lapis Seng Pagar Pengaman.
2. Lengan lempengan besi (Sleeve Beam) mempunyai bahan yang sama dengan
lempengan besi (Beam)
3. Ukuran baut
Baut yang digunakan untuk sambungan plat baja gelombang lapis seng harus memenuhi
:
4. Besi pengikat (Bracket)
adalah berupa baut dan mur diameter 16 mm untuk beam, 16 mm untuk blocking dan 16
mm untuk tiang serta besi pengikat yang berfungsi untuk menyambung dab melekatkan
lempengan besi ke tiang penyangga dengan mempunyai bahan yang sama dengan
lempengan besi.
5. Pada bagian belakang lempengan besi (beam) dan terminal end dibubuhi Stiker
perlengkapan jalan tulisan sumber pendanaan, tahun anggaran dan isi pasal 275 UU
Nomor 22/ 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
6. Setiap bahan pagar pengaman yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium
dengan menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala Nasional atau Internasional.
7. Warna Pagar Pengaman Jalan
a. Pagar pengaman Jalan (Post, Blocking Post, Beam) tetap menggunakan warna asli
(zinc coated).
b. Pada setiap lempengan beam pagar pengaman dilekatkan bahan yang sifatnya
memantulkan cahaya (reflektor) ATM tipe IV dengan jarak per 4 meter ditengah
beam, dengan ketentuan :
1. Sebelah kana arus lalu lintas berwarna putih.
2. Sebelah kiri arah lalu lintas berwarna merah.
II. Pengukuran
Untuk pengukuran akan disesuaikan dengan gambar rencana seperti jarak post, bentuk
lengkungan apabila lokasi atau jalan berbelok dan ketinggian pagar pengaman dari
permukaan jalan.
III. Persiapan Material
Menghitung kembali jumlah material yang diperlukan untuk masing-masing lokasi
seperti sebagai berikut :
1. Beam
2. Post
3. Blocking Piece
4. Reflektor
5. Terminal End
6. Mur baut dan Ring
8. Logo Perhubungan
V. Persiapan Peralatan
Sebelum pemasangan dilakukan kita akan mempersiapkan peralatan agar dalam
pelaksanaan tidak ada kendala yang berarti. Adapun peralatan yang yang akan kami
siapkan adalah sebagai berikut :
1. Moeln Cor atau Mobil Molen
2. Linggis besar
3. Linggis kecil
4. Blincong
5. Gerobak Dorong
6. Benang / tali
7. Meteran
8. Palu berat 5 kg
9. Peralatan cor
10.Kunci-kunci baut
11.Mesin las
VI. Pengangkutan ke Lokasi
Setelah semua material dan bahan siap, selanjutnya semua akan di angkut ke lokasi
pemasangan guardrail, pengangkutan material menggunakan dump truck atau mobil
pickup
Dengan ketentuan:
✓ nilai sudut pengamatan yang digunakan 0.2° dan 0.5°, sedangkan sudut
datang yang digunakan -4°.
✓ khusus untuk rambu larangan berupa kata-kata dengan warna dasar putih dan
tulisan warna merah, nilai retroreflektif untuk warna merah harus lebih
tinggi daripada nilai retroreflektif warna putih. Nilai retroreflektif warna
putih minimal ASTM Tipe IV.
✓ permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang
dilengkapi dengan perekat
✓ permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang
dilengkapi dengan perekat berjenis precoated adhesive
s. Setelah posisi tiang – tiang pagar pengaman jalan telah ditentukan maka dilakukan
pekerjaan galian pondasi tiang pagar pengaman. Dimensi galian pondasi tiang pagar
pengaman mengikuti dimensi yang telah ditetapkan dalam gambar teknis
perencanaan.
t. Setelah galian pondasi tiang pagar pengaman siap maka dilakukan perakitan pagar
pengaman jalan. Perakitan dilakukan dengan kondisi baut – baut pada posisi longgar
untuk memudahkan penyetelan dan penyesuaian struktur pagar pengaman.
u. Selanjutnya dilakukan penyetelan pagar pengaman mengikuti posisi kaki pagar
pengaman. Dan setelah posisi struktur pagar dianggap sesuai maka dilakukan
pekerjaan pengecoran kaki pagar pengaman. Selanjutnya ditunggu sampai cor
pondasi tiang pagar pengaman benar benar kering dan kuat.
v. Setelah pondasi tiang pagar pengaman benar – benar telah kering dan kuat maka
dilakukan pengencangan dan pengelasan baut baut pengikat untuk menjaga
kekokohan pagar pengaman dan menjaga komponen pagar pengaman dari pencurian.
w. Pekerjaan selanjutnya adalah memasang reflektor pagar pengaman untuk
memberikan tanda peringatan bagi kendaraan yang melintas.
x. Terakhir tempelkan stiker logo perhubungan dan tahun anggaran di ujung terminal
end.
y. Selama pekerjaan dilakukan dokumentasi pekerjaan sebagai bahan pendukung
laporan.
2. Pada tiang post guardrail, pasang angkur besi siku dengan cara di las
3. Setelah angkur terpasang pada post guardrail, kami akan melakukan pemasangan bloking pada
tiang post
4. Sebelum pemasangan post/ tiang guardrail, galian diberi lapisan pasir urug kemudian pasang
bekisting lalu dilakukan pengecoran, kemudian kita chek kelurusan dan ketinggiannya sesuai
gambar setelah itu baru kita cor sesuai tahapannya sebagai berikut :
• Dasar pondasi diurug pasir
• Memasang bekitsting pada bagian atasnya
• Mengecor dengan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil
• Finishing pondasi.
5. Setelah pondasi benar-benar kering maka selanjutnya dilakukan perakitan
6. Karena sebelumnya bloking sudah terpasang selanjutnya dilakukan pemasangan beam, sama
dengan pemasangan bloking, pemasangan beam juga dikencangkan dengan cara di baut, pada
proses pemasangan beam, dilakukan juga pemasangan reflektor.
7. Terakhir pasang terminal end pada setiap ujung guardrail, pada terminal end diberi stiker logo
perhubungan dan stiker perlengkapan jalan.
Contoh Guardrail Terpasang