Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN FASILITAS LALU LINTAS DI


BALAI PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN WILAYAH II

PEKERJAAN BELANJA MODAL PAGAR PENGAMAN JALAN PENGADAAN DAN


PEMASANGAN FASILITAS LALU LINTAS RUAS JALAN SUMEDANG - DARMARAJA -
BTS. SUMEDANG/ GARUT

- Pagar Pengaman Jalan Volume 90 Buah

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT


TAHUN ANGGARAN 2017
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

I. DASAR HUKUM

1. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu Lalu


Lintas jo KM 63 Tahun 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu Lalu Lintas.
2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan
3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 3 Tahun 1993 tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2006 tentang Manajeman
dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan
5. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor AJ.003/5/9/DRJD/2011 tanggal
21 Juni 2011 perihal Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Perlengkapan Jalan

II. PAGAR PENGAMAN JALAN (GUARD RAIL)

A. BAHAN
1. Lempengan besi
a. Terbuat dari besi baja galvanis;
b. Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35.2 Kg/mm2 atau 50.000
psi, tegangan tarik tidak kurang dari 49,2 kg/mm2 atau 70.000 psi serta
pemanjangan 50 mm dan kurang dari 1,2%
2. Lengan lempengan besi (sleeve beam) mempunyai bahan yang sama dengan
lempengan besi (beam)
3. Tiang penyangga (post)
a. Terbuat dari besi baja atau pipa besi St 32 yang digalvanis dengan ketebalan
minimal 381 gram/m2;
b. Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35 kg/mm2 atau tegangan
tarik tidak kurang dari 41 kg/mm 2 dan panjang tidak kurang dari 1,2
4. Besi pengikat (bracket) adalah berupa baut dan mur jenis ARMCO diameter 16
milimeter untuk beam dan heksagonal bloking diameter 16 milimeter untuk
tiang serta besi pengikat yang berfungsi untuk penyambung dan melekatkan
lempengan besi ke tiang penyangga dengan mempunyai bahan yang sama
dengan lempengan besi (beam);
5. Pada bagian belakang lempengan besi (beam) dan terminal end dibubuhi tulisan
sumber pendanaan dan tahun anggaran yang dicat dengan warna hitam dan
tulisan : APBD TA 2017 dan pada bagian depan diberi logo DINAS
PERHUBUNGAN PROV.JABAR.

B. WARNA
1. Pagar pengaman jalan (tiang-tiang penyangga, lempengan-lempengan besi dan
lengan lempengan besi) tetap menggunakan warna asli
2. Pada setiap lempengan / beam pagar pengaman dipakukan bahan yang sifatnya
memantulkan cahaya (reflector) jenis engineering grade dengan jarak per 4
(empat) meter di tengah tengah beam dengan ketentuan :
a. Sebelah kanan arah lalu lintas berwarna putih
b. Sebelah kiri arah lalu lintas berwarna merah

C. DIMENSI/UKURAN
1. Lempengan besi (beam) adalah merupakan suatu plat besi yang bergelombang
dan memanjang, dimana pada bagian ujungnya disambungkan dengan
lempengan besi yang melengkung dan biasa disebut lempengan besi (terminal
end). Lempengan besi mempunyai ukuran ukuran sebagai berikut :
a. Penampang melintang dengan ukuran minimal :
Tebal : 2,67 mm
Lebar : 312,00 mm
Tebal lekukan : 83,00 mm
Jari jari lekukan : 240,00 mm
b. Panjang lempengan dengan ukuran :
Panjang total lempengan : 4.300 mm
Panjang efektif lempengan : 4.000 mm

2. Lengan lempengan besi ukurannya adalah :


a. Penampang melintang sesuai dengan ukuran lempeng besi (beam);
b. Penampang memanjang dengan ukuran minimal :
Panjang total : 725 mm
Panjang efektif : 540 mm
Jari-jari lekukan luar : 240 mm
Jari-jari lekukan dalam : 580 mm
Tebal lekukan : 250 mm
3. Tiang penyangga (post) adalah merupakan suatu tiang berbentuk letter U
yang kokoh dengan ketebalan penampang plat minimal 6 milimeter dan
berfungsi untuk menegakkan dan memperkokoh berdirinya lempengan besi.
Tiang penyangga dengan ukuran sebagai berikut :
Panjang total : 1.800 mm
Tiang efektif diatas permukaan tanah
terhadap lempengan besi : 655 mm
Lebar : 180 mm
Ketebalan : 4,5 - 6.0 mm

4. Besi pengikat (blocking) adalah profil baja berbentuk Letter U dengan


ketebalan penampang plat minimal 6 mm, panjang 350 mm, lebar 180 mm dan
ketebalan blocking 6.0 mm yang berfungsi sebagai pengikat antara tiang
penyangga dengan lempengan besi (beam).

5. Besi pengikat (bracket)berupa baut jenis payung dan mur diameter 16 mm


untuk beam, baut jenis payung dan mur diameter 16 mm untuk blocking dan
baut dan mur jenis hexagonal diameter 16 mm untuk tiang serta besi pengikat
yang berfungsi untuk penyambung dan melekatkan lempengan besi ke tiang
penyangga dengan mempunyai bahan yang sama dengan lempengan besi
(beam);

6. Struktur pondasi beton sebagai berikut :


- Sisi bagian atas : 400x400 mm
- Sisi bagian bawah : 400x400 mm
- Tinggi Pondasi : 1000 mm
- Bagian dasar galian pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan dengan
ketebalan 100 mm;
- Pondasi dari beton dengan campuran semen, pasir dan batu kerikil/split
perbandingan 1:2:3;
- Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm.

D. PEMASANGAN PAGAR PENGAMAN JALAN


1. Pemasangan tiang penyangga
a. Pembuatan lubang yang kedalaman dan dasar lubangnya disesuaikan
dengan gambar;
b. Pada bagian tiang yang tertanam di tanah harus dipasang angkur paling
sedikit 3 (tiga) buah;
c. Untuk melindungi tiang dari kemungkinan hujan, dasar lubang harus
dikeraskan dengan lapisan pasir padat minimal setebal 100 milimeter;
d. Tiang penyangga harus dipasang pada posisi tegak lurus;
e. Lubang dicor dengan adukan perbandingan semen, pasir dan koral 1:2:3
f. Tanah dipinggir pondasi dipadatkan.
g. Bagian pinggir pondasi yang menunjol di atas permukaan tanah 100
milimeter.
h. Pemasangan tiang penyangga merupakan pekerjaan pemasangan pagar
pengaman yang harus dilakukan secara cermat dan teliti, untuk itu perlu
pemeriksaan ketinggian dan jarak sampai akurasi 10 milimeter (1
centimeter);

2. Pemasangan lempengan besi


a. Lempengan besi direntangkan antara 3 (tiga) tiang dan lubang tempat
penyambung diletakkan sesuai dengan pemasangannya. Bila menggunakan
besi siku penyambung (bracket), besi ini diletakkan pada tempatnya;
b. Setiap 2 (dua) lempengan besi yang berdampingan diikat pada satu tiang
dengan menggunakan baut dan mur yang sesuai untuk pengaman baut dapat
dibengkokan atau dilas.
c. Apabila pada kondisi dimana penempatan Pagar Pengaman Jalan menikung
agar menggunakan lempengan besi (Beam) yang melengkung untuk
memudahkan pengikatan lempengan besi (beam) pada tiang (post)
disesuaikan dengan bentuk tikungan.
d. Semua baut yang terpasang harus dimatikan sehingga tidak bisa lepas
dengan di las.
e. Pada kedua ujung pagar pengaman jalan harus dilekukan sampai permukaan
tanah atau diberi pengaman untuk keselamatan pemakai jalan.

III. LAIN LAIN


A. Daftar susunan personel inti untuk pelaksanaan pekerjaan yang ditempatkan secara
penuh, dilengkapi dengan skema/struktur, tenaga/jabatan :
1. Project Manager pendidikan S1 Sipil pengalaman minimal 3 thn memiliki SKA
Ahli Pelaksana Jalan - Muda;
2. Site Manager pendidikan D3/SMK Sipil pengalaman minimal 5 thn memiliki
SKT Pelaksana Lapangan;
3. Pelaksana Lapangan/Aplikator Marka dengan kualifikasi minimal setingkat
SMA dengan pengalaman minimal 5 tahun;
4. Tenaga Logistik dengan kualifikasi minimal setingkat SMA dengan pengalaman
4 thn;
5. Tenaga Administrasi dengan kualifikasi minimal setingkat SMA dengan
pengalaman 4 thn.
B. Menyampaikan metode pelaksanaan pekerjaan;
C. Rencana kerja (time schedule), berupa jadwal kegiatan dan waktu pelaksanaan yang
dilengkapi dengan kurva S;
D. Pengalaman pekerjaan sejenis dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terkahir;
E. Spesifikasi teknis perangkat yang ditawarkan;
F. Gambar teknis;
G. Surat dukungan/jaminan dari pabrikan/agen, untuk perangkat/material yang tidak
diproduksi sendiri (dibubuhi materai Rp. 6000,-);
H. Surat garansi dari perusahaan yang memasukan penawaran terhadap hasil pekerjaan
selama 1 (satu) tahun (dibubuhi materai Rp. 6000,-);
I. Rekanan yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan dan pemasangan
pagar pengaman jalan yaitu :
1. Mempunyai Surat rekomendasi dari Dirjen Perhubungan Darat untuk produksi
pagar pengaman jalan yang masih berlaku atau memiliki surat dukungan dari
perusahaan yang telah mendapatkan rekomendasi Dirjen Perhubungan Darat
untuk produksi pagar pengaman jalan
2. Brosur produk pagar pengaman jalan dari perusahaan produsen;
3. Sertifikat hasil tes uji tarik/tegangan bahan pagar pengaman jalan dari lembaga
uji yang berskala nasional atau internasional.
J. Melampirkan surat pernyataan jaminan spesifikasi bahan yang digunakan sesuai
dengan ketentuan surat edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat nomor
AJ.003/5/9/DRJD/2011 tanggal 21 Juni 2011 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Perlengkapan Jalan.

Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan


Fasilitas Lalu Lintas di Balai Pengelolaan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Wilayah II
Pejabat Pembuat Komitmen,

Drs. IIS CHRISNADI., M.Ap


NIP. 19680602 199603 1 004

Anda mungkin juga menyukai