( TERM OF REFERENCE )
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran Kegiatan
D. Nama, Organisasi Pengguna Jasa dan Kegiatan
E. Pembiayaan
F. Lingkup dan Lokasi Kegiatan
G. Pelaksanaan Kegiatan
H. Jadwal Kegiatan
I. Syarat Peserta Lelang dan Tenaga Ahli
J. Penutup
A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
a. Undang – Undang Nomor : 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor : 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor : 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manejemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak serta Manejemen Kebutuhan Lalu Lintas;
e. Peraturan Pemerintah Nomor : 55 tahun 2012 tentang Kendaraan;
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 34 Tahun 2014 tentang Marka
Jalan;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu
Lintas Jalan;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : 82 Tahun 2018 tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan;
i. Peraturan Gubernur Riau Nomor 16 tahun 2015 tentang Uraian Tugas Dinas
Perhubungan Provinsi Riau;
j. Peraturan Dirjend Perhubungan Darat Nomor : SK.7234/AJ.401/DJPD/2013,
tanggal 14 November 2013 tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan;
k. Peraturan Dirjend Perhubungan Darat Nomor : SK.1304/AJ.403/DJPD/2014,
Tahun 2014 tentang Zona Selamat Sekolah (ZoSS);
l. Peraturan Dirjend Perhubungan Darat Nomor : SK. 2778/AJ.004/DRJD/2015,
Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat
Perlengkapan Jalan dan Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan;
m. Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS. 308/IV/2017 tentang Penetapan Ruas
Ruas Jalan menurut statusnya sebagai jalan Provinsi di Provinsi Riau;
2. GAMBARAN UMUM
C. SASARAN KEGIATAN
Menghasilkan Fasilitas Keselamatan Jalan yang bermutu, tepat waktu, tertib administasi
dan keuangan.
Pengguna jasa adalah Dinas Perhubungan Provinsi Riau. Kegiatan Pengadaan dan
Pemasangan Perlengkapan Jalan se-Provinsi Riau.
E. PEMBIAYAAN
Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Jalan dibiayai oleh APBD
Provinsi Riau Tahun Anggaran 2019 melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Perhubungan Provinsi Riau Nomor :
1.02.09.1.02.09.01.19.005. kode rekening 5.2.3.31 dengan nilai pagu anggaran
pekerjaan sebesar Rp. 985.500.000,- (Sembilan ratus delapan puluh lima juta lima ratus
ribu rupiah).
F. LINGKUP DAN LOKASI K EGIATAN
1. LINGKUP KEGIATAN
Pada tahun 2019 ini kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan
dilaksanakan pada ruas Jalan Provinsi yang ada di Kab. Kabupaten Pelalawan,
dengan rinciannya sebagai berikut :
G. PELAKSANAAN KE GIATAN
SPESIFIKASI TEKNIS
Langkah Kerja :
1) Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Sebelum dilaksanakan pengecatan, pelaksana kerja harus membuat desain
dengan ukuran sesuai dengan ketentuan di lapangan dan gambar marka
yang diminta serta lokasi kilometer dan panjang marka pada masing-
masing lokasi.
b. Pengecatan baru dapat dilaksanakan setelah desain tersebut pada butir a,
telah disetujui pemberi tugas.
2) Pengecatan marka jalan dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus
pengecatan marka jalan yang dilengkapi dengan :
a. Tangki pemanas untuk menyemprotkan cat pada temperatur 210o ± 10oC
untuk bahan thermoplastic.
b. Nozzle untuk pengecatan garis lurus penuh ataupun garis putus-putus.
c. Nozzle untuk penyebar Glassbeads.
d. Tangki cat yang dapat mengaduk cat secara mekanis, yang dapat mengecat
dan menabur Glassbead secara otomatis.
3) Pelaksanaan pekerjaan meliputi pekerjaan pengamanan lalu lintas dan
pekerjaan aplikasi marka, Untuk menjaga keselamatan baik pekerja maupun
pemakai jalan serta untuk menghindari kemacetan lalu lintas, penutupan dan
pembukaan jalur yang akan dicat harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
4) Bersama dengan penutupan jalur yang akan di marka lakukan hal-hal sebagai
berikut :
a. Perbersihan lahan
Bersihkan lahan yang akan dicat dari pasir, kotoran, minyak dan oli
sehingga permukaan benar-benar bersih dan kering (tidak lembab). Apabila
masih ada marka jalan, maka dilakukan pengapusan marka.
b. Pre – Marking adalah Mengukur dan menentukan posisi garis marka dengan
mengunakan tali dan membuat titik-titik dengan kapur / cat warna putih
yang mudah hilang.
c. Pengolaan Material Marka
Thermoplastic ( di Pre-heater)
1) Tuangkan bahan thermoplastic ke dalam tangki pemanas, dipanaskan
dan aduk sampai rata. Suhu peleburan thermoplastic 180o s/d 210o C.
2) Tuangkan material thermoplaric yang sudah mencair kedalam tangki
pemansa pada mesin aplikasi marka dan siap di aplikasikan bersamaan
dengan glassbeads dengan ketinggian 3 mm. Pengeringan kurang lebih
2 menit (tidak lebih dari 10 menit) untuk garis setebal 3 mm.
5) Kegiatan Pengadaan Marka Jalan adalah pada ruas Jalan Provinsi di Kabupaten
Inhil Provinsi Riau.
6) Ketebalan marka setelah diaplikasi minimal 3 mm.
7) Bentuk, ukuran, warna dan tata cara penempatan marka jalan mengacu pada
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan
dan PM 67 Tahun 2018 tentang Perubahan PM 34 Tahun 2014.
Fungsi Marka
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
permukaan jalan yang meliputi tanda membentuk garis membujur, garis
melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk
mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi kepentingan lalu lintas.
SPESIFIKASI TEKNIS
Sudu
Fluoresens Kuning-
Fluoresens Oranye
Fluoresens Kuning
Sudut
t
Penga
Data
Oranye
Kuning
Merah
Coklat
matan
Hijau
Hijau
Putih
Biru
ng
2. Tiang Rambu
a. Bahan Tiang Rambu
Bahan logam dengan syarat :
1) Berbentuk pipa bulat;
2) Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat;
4) Bagian bawah diberi sepatu (tapakan) dengan besi plat tebal minimal
10 mm lalu dilas ke tiang secara penuh dengan diberi plat besi untuk
penegak yang dilas secara penuh ke tapakan dan tiang, dipasang
dengan angkur baut. Bagian bawah terdiri dari minimal 4 buah angkur
baut dengan besi beton ukuran Ø 19 mm dan panjang 800 mm.
Struktur rangka beton pondasi sebagaimana gambar.
5) Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi
siku minimal 3x30x30 mm atau disesuaikan ukuran rambu yang dilas
pada tiang rambu secara bersilangan.
6) Sambungan tiang rambu dengan lengan daun rambu (flange dan rib
plate) menggunakan pengikat untuk memperkuat sambungan menjadi
kaku dan kuat.
7) Ketinggian rambu mengacuh pada Keputusan Menhub Nomor : PM.
13 Tahun 2014 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas.
Langkah Kerja
- Pengecoran di luar :
- Sisi bagian atas : 600 mm
- Sisi bagian bawah : 600 mm
- Kedalaman : 800 mm
b. Bagian dasar pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 150
mm.
c. Pondasi beton terbuat dari beton tulangan kualitas campuran K 250
dengan ukuran kedalaman 600 x 600 x 800 mm;
d. Pada bagian atas pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang
rambu ukuran 300x300x10 mm serta 4 buah angkur baut dengan
ukuran Ø 19 mm dan panjang 750 mm.
e. Pondasi untuk rambu dengan ukuran dan bentang rangka baja yang
lebih besar disesuaikan dengan kondisi dan kekuatan daya dukung
tanah setempat serta beban yang terjadi sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kekuatannya;
f. Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 200 mm atau
disesuaikan dengan permukaan tanah dan jalan.
SPESIFIKASI TEKNIS
c. Ukuran daun rambu RPPJ adalah 120 x 240 cm ditambah dengan rambu
batas ketinggian ukuran 90 Cm.
d. Lembaran Reflektif
Lembaran reflektif memiliki ketentuan sebagai berikut :
1) Jenis ASTM D 4956 Type IV/High Intensity Prismatic
2) High conspicuity, high legibility dan high visibility
3) Minimal memiliki nilai retroreflektif berdasarkan table dibawah ini :
NilaiRetroreflektif (Ra) (cd.lx-1.m-2)
4. P
Sudut e
Sudut
FluoresensKuning-
FluoresensOranye
FluoresensKuning
Penga r
Datan
matan mg
Oranye
Kuning
Merah
Coklat
Hijau
Hijau
Putih
Biru
u
k
a
a
0.2 n-4 360 270 145 50 65 30 18 290 220 105
l
5.
0.2 +30 170 135 68 25 30 14 8. 135 100 50
6.
5
7.
8.
Dan Lembaran Retroreflektif dengan persyaratan sebagai berikut :
Permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang dilengkapi
dengan perekat (precoating adhesive);
Warna rambu menyesuaikan dengan penggunaan objek dilapangan (peringatan,
perintah, petunjuk, larangan) dan mengacu pada Menteri Perhubungan Nomor :
PM. 13 Tahun 2014 dan lampirannya tentang Rambu – Rambu Lalu Lintas.
2. Tiang Rambu RPPJ
1. Bentuk Tiang
Bentuk tiang gawang (sesuai gambar teknis)
2. Jenis dan ukuran:
Pipa GIP bulat diameter minimal 6” dengan tebal minimal ukuran
medium/sedang standar SNI (Untuk Tiang Utama) dengan panjang 7 M,
serta Pipa GIP dengan diameter minimal 3 ” tebal minimal ukuran
medium/sedang standar SNI.
3. Ujung Tiang Pipa Atas diberi penutup pipa sehingga air tidak dapat
masuk kedalam pipa.
4. Bagian bawah diberi sepatu (tapakan) dengan besi plat (base plate) 500 x
1100 tebal minimal 12 mm lalu dilas ke tiang secara penuh dengan diberi
plat besi untuk penegak yang dilas secara penuh ke tapakan dan tiang,
dipasang dengan angkur baut. Bagian bawah terdiri dari minimal 8 buah
angkur baut dengan ukuran Ø 22 mm dan panjang 750 mm. Struktur
rangka beton pondasi sebagaimana gambar.
- Pengecoran di luar :
- Sisi bagian atas : 600 mm
- Sisi bagian bawah : 600 mm
- Kedalaman : 800 mm
c. Bagian dasar pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 150
mm.
d. Pondasi beton terbuat dari beton tulangan kualitas campuran K 250
dengan ukuran kedalaman 600 x 600 x 800 mm;
e. Pada bagian atas pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang
rambu ukuran 300x300x10 mm serta 4 buah angkur baut dengan
ukuran Ø 19 mm dan panjang 750 mm.
f. Pondasi untuk rambu dengan ukuran dan bentang rangka baja yang
lebih besar disesuaikan dengan kondisi dan kekuatan daya dukung
tanah setempat serta beban yang terjadi sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kekuatannya;
g. Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 200 mm atau
disesuaikan dengan permukaan tanah dan jalan.
4. PEKERJAAN DELINEATOR
BAHAN DELINEATOR
Delineator dapat terbuat dari pipa plastik yang dilengkapi dengan bahan bersifat
reflektif.
BENTUK, UKURAN DAN WARNA DELINEATOR PIPA PLASTIK
1) Pipa plastik sebagaimana yang dimaksud diatas, mempunyai panjang 1.250
mm dan penampang menyerupai segitiga sama kaki dengan panjang kaki 150
mm, lebar 105 mm dan dilengkapi dengan 2 macam reflektor ASTM tipe IV/HIP
yang dilekatkan pada plat aluminium ukuran 50 X 181 mm yang berwarna
merah dan putih;
2) Letak pipa sebagaimana dimaksud di atas searah dengan lalu lintas dan warna
reflektornya disesuaikan dengan warna dan fungsi sebagaimana dalam
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 3 Tahun 1994 tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan;
3) Pipa plastik sebagaimana dimaksud harus dengan dicat warna hitam dan putih
bergantian dengan warna hitam di ujung paling atas.
4) Bentuk dan ukuran delineator dari pipa plastik sebagaimana dalam lampiran.
5) Pada bagian belakang delineator dibubuhi Stiker perlengkapan jalan tulisan
sumber pendanaan, tahun anggaran dan isi pasal 275 UU Nomor 22/2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan , contoh gambar stiker terlampir .
6) bahan Delineator yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium dengan
menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala Nasional atau Internasional.
PEMASANGAN DELINEATOR
a. Pemasangan delineator mengacu pada Keputusan Menhub Nomor : KM. 3
Tahun 1994 dan lampirannya tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai
Jalan.
b. Lokasi serta jarak pengulangan penempatan delineator disesuaikan dengan
hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.
c. Syarat Konstruksi :
1) Bagian dasar galian diberi perkerasan adukan campuran semen dan pasir
dengan ketebalan 100 mm ;
2) Pondasi beton kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau dengan kata
lain mempunyai kuat tekan 175 kg / cm2.
3) Ukuran pondasi setiap tiang masing-masing adalah
a) Sisi bagian atas : 300 mm
b) Sisi bagian bawah : 500 mm
c) Kedalaman : 600 mm
4) Ukuran galian tanah adalah 500 X 500 mm dengan kedalaman 600 mm.
H. JADWAL KEGIATAN
A. Persyaratan Administrasi :
a. Memiliki kualifikasi Sub bidang Jasa Pelaksana Kontruksi Jalan Raya (kecuali
jalan layang);
b. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan;
c. Perusahaan dan pengurusnya tidak dalam pengawasan Pengadilan, tidak
bangkrut, Kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan /atau tidak sedang
menjalani sanksi Pidana;
d. Telah melunasi kewajiban Pajak tahun terakhir (SPT/PPh) tahun 2018
(dilampirkan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21 / Pasal
23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir (November dan
Desember 2018, Januari 2019) , kecuali untuk Perusahaan yang baru berdiri;
e. Memiliki kinerja baik dan tidak termasuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam
di suatu Instansi;
f. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
dimiliki;
g. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimiliki (melampirkan surat pernyataan bermaterai);
h. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) dan pengalaman pada Sub Bidang Jasa
Pelaksana Kontruksi Jalan Raya untuk Teknik Sipil Transportasi.
B. Persyaratan Teknis :
2. TENAGA AHLI
Struktur organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut :
J. PENYUSUNAN LAPORAN
Laporan Kegiatan Pengadaan Fasilitas Keselamatan Jalan dibuat dan disampaikan dalam
bentuk :
1. Laporan Harian;
2. Laporan Bulanan;
3. Laporan Tahunan (laporan akhir)
K. OUTPUT
L. GAMBAR TEKNIS
2. Untuk Gambar teknis Rambu Lalu Lintas Tiang F/L sebagaimana terlampir pada
lampiran 2;
5.
M. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan pedoman dan petunjuk bagi Pihak Kedua
dalam melaksanakan pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan
Provinsi di Provinsi Riau.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan, dan jika terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan akan
diadakan revisi kemudian.