Anda di halaman 1dari 20

KERANGKA ACUAN KERJA

( TERM OF REFERENCE )

PEMERINTAH DAERAH : PROVINSI RIAU


SATUAN KERJA : DINAS PERHUBUNGAN
BIDANG : PERHUBUNGAN DARAT
PROGRAM : PENINGKATAN DAN PENGAMANAN
LALU LINTAS
KEGIATAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN
PERLENGKAPAN JALAN PADA RUAS
JALAN PROVINSI DI KABUPATEN
PELALAWAN
HASIL (OUTCOME) : MENINGKATKAN KETERSEDIAAN
PERLENGKAPAN JALAN
VOLUME : 1 (SATU) PAKET
SATUAN UKUR KELUARAN (OUTPUT) : - Delineator : 350 Unit
- Rambu T.F : 40 Unit
- Marka : 10.000 M’
- RPPJ T.F : 6 Unit

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU


TAHUN ANGGARAN
2019
SISTEMATIKA KAK

A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran Kegiatan
D. Nama, Organisasi Pengguna Jasa dan Kegiatan
E. Pembiayaan
F. Lingkup dan Lokasi Kegiatan
G. Pelaksanaan Kegiatan
H. Jadwal Kegiatan
I. Syarat Peserta Lelang dan Tenaga Ahli
J. Penutup
A. LATAR BELAKANG

1. DASAR HUKUM

a. Undang – Undang Nomor : 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor : 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor : 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manejemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak serta Manejemen Kebutuhan Lalu Lintas;
e. Peraturan Pemerintah Nomor : 55 tahun 2012 tentang Kendaraan;
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 34 Tahun 2014 tentang Marka
Jalan;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu
Lintas Jalan;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : 82 Tahun 2018 tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan;
i. Peraturan Gubernur Riau Nomor 16 tahun 2015 tentang Uraian Tugas Dinas
Perhubungan Provinsi Riau;
j. Peraturan Dirjend Perhubungan Darat Nomor : SK.7234/AJ.401/DJPD/2013,
tanggal 14 November 2013 tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan;
k. Peraturan Dirjend Perhubungan Darat Nomor : SK.1304/AJ.403/DJPD/2014,
Tahun 2014 tentang Zona Selamat Sekolah (ZoSS);
l. Peraturan Dirjend Perhubungan Darat Nomor : SK. 2778/AJ.004/DRJD/2015,
Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat
Perlengkapan Jalan dan Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan;
m. Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS. 308/IV/2017 tentang Penetapan Ruas
Ruas Jalan menurut statusnya sebagai jalan Provinsi di Provinsi Riau;

2. GAMBARAN UMUM

Kondisi keselamatan jalan di Riau saat ini cukup memprihatinkan yang


dibuktikan dengan tingginya jumlah dan tingkat fatalitas kecelakaaan. Beberapa hal
mendasar yang menjadi penyebabnya adalah human error (perilaku pengguna
jalan) dan kurangnya sarana dan prasarana penunjang keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan di Riau.

Keadaan demikian menunjukkan masih kurang memadainya fasilitas


keselamatan transportasi jalan yang mengindikasikan kurang berhasilnya program-
program keselamatan jalan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
akan transportasi yang selamat. Disisi lain kondisi permintaan transportasi jalan terus
meningkat baik dalam jumlah perjalanan dan jumlah volume lalu lintas.

Keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas kendaraan di


jalan, merupakan tujuan utama dari sistem transportasi di jalan selain untuk
mendukung kegiatan ekonomi yang lebih produktif. Tujuan tersebut dapat dipenuhi
dengan dukungan perlengkapan jalan yang ditempatkan pada lokasi yang tepat
diseluruh jaringan ruas jalan, baik pada Jalan Lokal, Jalan Provinsi, maupun Jalan
Nasional.
Fasilitas Keselamatan LLAJ (perlengkapan jalan) yang merupakan alat kontrol
lalu lintas yang tidak hanya akan memperkecil konflik kendaraan di jalan tetapi juga
terhadap para pemakai tepi jalan maupun aktifitas pada lahan di sisi jalan. Para
pengemudi kendaraan yang tidak berorientasi pada keadaan didepan maupun
disekelilingnya akan membahayakan, baik dirinya maupun orang lain. Hal ini
mengarah pada dibutuhkannya tanda – tanda dan arah serta informasi, seperti
sistem penomoran, jenis komponen-komponen perlengkapan jalan, tanda–tanda
geografis dan informasi kondisi jalan yang berkelanjutan. Informasi yang lengkap
maupun tanda tanda pada komponen perlengkapan jalan sebagai alat kontrol lalu
lintas menghasilkan operasional yang efisien terhadap sistem jaringan ruas-ruas
jalan.

Berdasarkan Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan Pasal 25 secara jelas diperintahkan bahwa setiap jalan harus
dilengkapi dengan perlengkapan jalan. Secara umum perlengkapan jalan dibagi 2
(dua) jenis yaitu perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna
jalan dan perlengkapan jalan yang tidak berkaiatan langsung dengan pengguna
jalan.

Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Riau cq Dinas


Perhubungan Provinsi Riau sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Lampiran huruf O. Pembagian Urusan
Pemerintahan di bidang Perhubungan, secara jelas dinyatakan mempunyai tanggung
jawab dalam urusan penyediaan perlengkapan jalan di ruas jalan Provinsi.

Penyediaan perlengkapan jalan di Ruas Jalan Provinsi secara prinsip mengacu


pada Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS. 308/IV/2017 tentang Penetapan Ruas
Ruas Jalan menurut statusnya sebagai jalan Provinsi di Provinsi Riau.

Fasilitas Keselamatan LLAJ (perlengkapan jalan) sebagai alat pengatur lalu


lintas kendaraan yang diantaranya terdiri dari :
1. Rambu :
Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah, Rambu Petunjuk, dan
Papan Tambahan.
2. Marka :
Marka Membujur, Marka Melintang, Marka Serong, Marka Lambang, Marka Parkir,
Marka Tempat Penyeberangan, Marka Larangan Parkir, Paku Jalan
3. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas :
Lampu Tiga Warna , Lampu Dua Warna, Lampu Satu Warna Kelap – Kelip.
4. Alat Pengendali danPengaman :
Pagar Pengaman (Guardrail), Patok, Delinator, Median, Pulau Lalu – Lintas.
5. Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan :
Alat Penimbangan
6. Fasilitas Pendukung :
Trotoar, Tempat Penyeberangan, Tempat Parkir, Jembatan Penyeberangan,
Terowongan Penyeberangan, Halte, TempatIstirahat, Penerangan Jalan.

Pada Tahun-tahun sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi Riau melalui


Bidang Perhubungan Darat secara bertahap melaksanakan pemasangan
perlengkapan jalan di jalan Provinsi. Upaya ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan
Pilar Kedua “Jalan yang Berkeselamatan” sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi
Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Fasilitas Keselamatan


Jalan adalah :

a. Melaksanakan Pengadaan dan pemasangan Fasilitas keselamatan jalan pada ruas


jalan Provinsi yang ada di Kabupaten Pelalawan yang terdiri dari :
- Delineator : 350 Unit
- Rambu T.F : 40 Unit
- Marka : 10.000 M
- RPPJ T.F : 6 Unit

b. Tersedianya Fasilitas keselamatan Jalan bagi pengguna jalan umum.


c. Penurunan tingkat kecelakaan baik untuk kendaraan bermotor angkutan barang
dan penumpang umum, serta pemakai jalan lainnya.
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas di jalan sebagai upaya
Mengurangi resiko dan angka kecelakaan di jalan raya.
e. Menciptakan ketertiban, keteraturan, kelancaran, dan kenyamanan serta
keselamatan lalu lintas angkutan jalan dalam upaya mengurangi zero accident di
jalan raya.

C. SASARAN KEGIATAN

Menghasilkan Fasilitas Keselamatan Jalan yang bermutu, tepat waktu, tertib administasi
dan keuangan.

D. NAMA, ORGANISASI PEN GGUNA JASA DAN KEGIA TAN

Pengguna jasa adalah Dinas Perhubungan Provinsi Riau. Kegiatan Pengadaan dan
Pemasangan Perlengkapan Jalan se-Provinsi Riau.

E. PEMBIAYAAN

Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Jalan dibiayai oleh APBD
Provinsi Riau Tahun Anggaran 2019 melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Perhubungan Provinsi Riau Nomor :
1.02.09.1.02.09.01.19.005. kode rekening 5.2.3.31 dengan nilai pagu anggaran
pekerjaan sebesar Rp. 985.500.000,- (Sembilan ratus delapan puluh lima juta lima ratus
ribu rupiah).
F. LINGKUP DAN LOKASI K EGIATAN

1. LINGKUP KEGIATAN

a. Melakukan Pengadaan dan Pemasangan Rambu Tiang F;


b. Melakukan Pengadaan dan Pemasangan RPPJ Tiang F;
c. Melakukan Pengadaan dan Pemasangan Delineator;
d. Melakukan Pengadaan dan Pemasangan Marka;

2. JUMLAH DAN LOKASI KEGIATAN

Pada tahun 2019 ini kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan
dilaksanakan pada ruas Jalan Provinsi yang ada di Kab. Kabupaten Pelalawan,
dengan rinciannya sebagai berikut :

Kabupaten Indragiri Hilir, dengan nilai pagu Rp. 985.500.000,-


- Delineator : 350 Unit
- Rambu T.F : 40 Unit
- Marka : 10.000 M
- RPPJ T.F : 6 Unit

G. PELAKSANAAN KE GIATAN

1. PEKERJAAN MARKA JALAN :

SPESIFIKASI TEKNIS

Bahan dan Ukuran Marka Jalan


a. Jenis bahan untuk marka jalan yang digunakan harus bahan tidak licin dan
memantulkan cahaya pada malam hari (Retroreflektif) bila terkena sinar lampu
kendaraan dan memenuhi standar rujukan minimal :
a) AASHTO M 247 - 81 untuk butiran kaca ( GLASS BEAD ).
b) AASHTO M 249 – 98 untuk cat THERMOPLASTIC
b. Bahan marka jalan jenis thermoplastic terdiri atas 4 (empat) komponen dengan
komposisi sebagai berikut:
1) Binder
2) Glass beads
3) Titanium dioxide (TiO2)
4) Calcium Carbonate dan inert Filler

c. Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada permukaan jalan dengan


ketebalan 3 mm, tidak lebih dari 10 menit pada suhu udara 32 ± 2ºC
d. Marka jalan harus memiliki tingkat retroreflektif minimal 200 mcd/m’/lux
(warna putih) pada umur 0 - 6 bulan setelah aplikasi. Pada akhir tahun ke-2
tingkat retroreflektif minimal 150 mcd/m’/lux.
Catatan:
Tingkat retroreflektif diukur pada siang hari maupun malam hari dengan alat
retroreflektometer pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-1
bulan dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan.
e. Bahan yang digunakan dalam spesikasi ini tidak boleh lebih dari 1 Tahun dari
tanggal produksi (tidak kadaluarsa).
f. Setiap bahan Marka yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium dengan
menunjukkan bukti hasil uji Laboratorium berskala Nasional atau Internasional.
g. Melampirkan surat pernyataan bersedia dilakukan pengujian tingkat retroreflektif
dan ketebalan marka setelah dilakukan pengecatan marka jalan.

Langkah Kerja :
1) Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Sebelum dilaksanakan pengecatan, pelaksana kerja harus membuat desain
dengan ukuran sesuai dengan ketentuan di lapangan dan gambar marka
yang diminta serta lokasi kilometer dan panjang marka pada masing-
masing lokasi.
b. Pengecatan baru dapat dilaksanakan setelah desain tersebut pada butir a,
telah disetujui pemberi tugas.
2) Pengecatan marka jalan dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus
pengecatan marka jalan yang dilengkapi dengan :
a. Tangki pemanas untuk menyemprotkan cat pada temperatur 210o ± 10oC
untuk bahan thermoplastic.
b. Nozzle untuk pengecatan garis lurus penuh ataupun garis putus-putus.
c. Nozzle untuk penyebar Glassbeads.
d. Tangki cat yang dapat mengaduk cat secara mekanis, yang dapat mengecat
dan menabur Glassbead secara otomatis.
3) Pelaksanaan pekerjaan meliputi pekerjaan pengamanan lalu lintas dan
pekerjaan aplikasi marka, Untuk menjaga keselamatan baik pekerja maupun
pemakai jalan serta untuk menghindari kemacetan lalu lintas, penutupan dan
pembukaan jalur yang akan dicat harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
4) Bersama dengan penutupan jalur yang akan di marka lakukan hal-hal sebagai
berikut :
a. Perbersihan lahan
Bersihkan lahan yang akan dicat dari pasir, kotoran, minyak dan oli
sehingga permukaan benar-benar bersih dan kering (tidak lembab). Apabila
masih ada marka jalan, maka dilakukan pengapusan marka.
b. Pre – Marking adalah Mengukur dan menentukan posisi garis marka dengan
mengunakan tali dan membuat titik-titik dengan kapur / cat warna putih
yang mudah hilang.
c. Pengolaan Material Marka
Thermoplastic ( di Pre-heater)
1) Tuangkan bahan thermoplastic ke dalam tangki pemanas, dipanaskan
dan aduk sampai rata. Suhu peleburan thermoplastic 180o s/d 210o C.
2) Tuangkan material thermoplaric yang sudah mencair kedalam tangki
pemansa pada mesin aplikasi marka dan siap di aplikasikan bersamaan
dengan glassbeads dengan ketinggian 3 mm. Pengeringan kurang lebih
2 menit (tidak lebih dari 10 menit) untuk garis setebal 3 mm.
5) Kegiatan Pengadaan Marka Jalan adalah pada ruas Jalan Provinsi di Kabupaten
Inhil Provinsi Riau.
6) Ketebalan marka setelah diaplikasi minimal 3 mm.
7) Bentuk, ukuran, warna dan tata cara penempatan marka jalan mengacu pada
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan
dan PM 67 Tahun 2018 tentang Perubahan PM 34 Tahun 2014.

Fungsi Marka
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
permukaan jalan yang meliputi tanda membentuk garis membujur, garis
melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk
mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi kepentingan lalu lintas.

2. PEKERJAAN RAMBU LALU LINTAS TIANG F

SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi Teknis dan Bahan

Pekerjaan yang akan dilaksanakan menurut Dokumen yang mengikuti syarat-syarat


spesifikasi, Bill of Quantity, Gambar-gambar kerja.
1. Daun Rambu Tiang F
Persyaratan teknis daun rambu adalah sebagai berikut :
a. Bahan Alumunium Composit Panel (ACP) dengan syarat bersifat
anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat, termasuk bagian
berlubang untuk baut dan mempunyai ketebalan minimum 3 mm
(termasuk reflective sheeting).
b. Permukaan bagian depan harus dibubuhi inisial “PERHUBUNGAN” atau
“LOGO PERHUBUNGAN” dan pada bagian belakang daun rambu dibubuhi
Stiker perlengkapan jalan tulisan SUMBER PENDANAAN, TAHUNANGGARAN
dan ISI PASAL 275 UU Nomor 22/2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, contoh gambar stiker terlampir.
c. Ukuran daun rambu berukuran besar (Ukuran 90 cm) dan sedang (Ukuran
75 cm) dan Papan Tambahan Ukuran (120 x 60 cm).
d. Lembaran Reflektif
Lembaran reflektif memiliki ketentuan sebagai berikut :
1. Jenis ASTM D 4956 Type IV/High Intensity Prismatic
2. High conspicuity, high legibility dan high visibility
3. Minimal memiliki nilai retroreflektif berdasarkan table dibawah ini :

Minimal memiliki nilai retroreflektif berdasarkan tabel dibawah ini :


Nilai Retroreflektif (Ra) (cd.lx-1.m-2)

Sudu

Fluoresens Kuning-

Fluoresens Oranye
Fluoresens Kuning
Sudut
t
Penga
Data

Oranye
Kuning

Merah

Coklat
matan

Hijau

Hijau
Putih

Biru
ng

0.2 -4 360 270 145 50 65 30 18 290 220 10


5

0.2 +30 170 135 68 25 30 14 8.5 135 100 50

Lembaran Retroreflektif dengan persyaratan sebagai berikut :


 Permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang
dilengkapi dengan perekat (precoating adhesive);
 Warna rambu menyesuaikan dengan penggunaan objek dilapangan
(peringatan, perintah, petunjuk, larangan) dan mengacu pada Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor : PM. 13 Tahun 2014 dan lampirannya
tentang Rambu – Rambu Lalu Lintas.

2. Tiang Rambu
a. Bahan Tiang Rambu
Bahan logam dengan syarat :
1) Berbentuk pipa bulat;
2) Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat;

b. Jenis konstruksi tiang rambu dengan bahan logam, yaitu :


Sesuai dengan gambar teknis.
1) Bentuk Tiang
Bentuk tiang sesuai dengan gambar teknis

2) Jenis dan ukuran:


Pipa bulat diameter minimal 102 mm (4”) dengan tebal minimal 2,8
mm.
3) Ujung Tiang Pipa Atas diberi penutup pipa sehingga air tidak dapat
masuk ke dalam pipa.

4) Bagian bawah diberi sepatu (tapakan) dengan besi plat tebal minimal
10 mm lalu dilas ke tiang secara penuh dengan diberi plat besi untuk
penegak yang dilas secara penuh ke tapakan dan tiang, dipasang
dengan angkur baut. Bagian bawah terdiri dari minimal 4 buah angkur
baut dengan besi beton ukuran Ø 19 mm dan panjang 800 mm.
Struktur rangka beton pondasi sebagaimana gambar.
5) Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi
siku minimal 3x30x30 mm atau disesuaikan ukuran rambu yang dilas
pada tiang rambu secara bersilangan.
6) Sambungan tiang rambu dengan lengan daun rambu (flange dan rib
plate) menggunakan pengikat untuk memperkuat sambungan menjadi
kaku dan kuat.
7) Ketinggian rambu mengacuh pada Keputusan Menhub Nomor : PM.
13 Tahun 2014 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas.

Langkah Kerja

Pekerjaan ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :


1. Pengadaan Daun Rambu;
2. Pengadaan Tiang Galvanis;
3. Perakitan dan Pengelasan;
4. Pembuatan pondasi sesuai dengan gambar teknis;
5. Penempatan sesuai dengan objek yang ada;
6. Pemasangan dan perakitan di lokasi.

Tata Cara Penempatan Dan Pemasangan

a. Tata Cara Penempatan


1) Penempatan dan pemasangan Rambu Lalu Lintas harus pada ruang
manfaat jalan (Pasal 33 PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas
Jalan)
2) Rambu Lalu Lintas ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu lintas
pada jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas
kendaraan dan tidak merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki
(Pasal 34 PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas Jalan).
3) Dalam hal Rambu Lalu Lintas ditempatkan di atas ruang manfaat jalan,
ketinggian rambu paling rendah 500 (lima ratus) sentimeter diukur dari
permukaan jalan tertinggi sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah
atau papan tambahan bagian bawah (Pasal 36 PM 13 Tahun 2014 tentang
Rambu Lalu Lintas Jalan)

b. Tata Cara Pemasangan


Pemasangan Rambu Tiang F meliputi kegiatan :
1. Peletakan daun rambu pada tiang rambu;
Daun rambu yang telah dilapisi dengan lembaran reflektif, diletakan pada
tiang rambu dengan menggunakan baut yang dikencangkan. Daun rambu
harus tetap rata (tidak melengkung).
2. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu sebagaimana untuk jenis
konstruksi Rambu tiang f, dengan syarat :
a. Ukuran pondasi tiang dibentuk dengan papan untuk bekesting dan
setiap tiang masing-masing berukuran :

- Pengecoran di luar :
- Sisi bagian atas : 600 mm
- Sisi bagian bawah : 600 mm
- Kedalaman : 800 mm
b. Bagian dasar pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 150
mm.
c. Pondasi beton terbuat dari beton tulangan kualitas campuran K 250
dengan ukuran kedalaman 600 x 600 x 800 mm;
d. Pada bagian atas pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang
rambu ukuran 300x300x10 mm serta 4 buah angkur baut dengan
ukuran Ø 19 mm dan panjang 750 mm.
e. Pondasi untuk rambu dengan ukuran dan bentang rangka baja yang
lebih besar disesuaikan dengan kondisi dan kekuatan daya dukung
tanah setempat serta beban yang terjadi sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kekuatannya;
f. Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 200 mm atau
disesuaikan dengan permukaan tanah dan jalan.

3. PEKERJAAN RPPJ TIANG F

SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi Teknis dan Bahan

1. Daun Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ)


Persyaratan teknis daun rambu RPPJ adalah sebagai berikut :
a. Bahan Alumunium Composit Panel (ACP) dengan syarat bersifat anti karat,
dengan atau tanpa lapisan anti karat, termasuk bagian berlubang untuk
baut dan mempunyai ketebalan minimum 3 mm (termasuk reflective
sheeting).

b. Permukaan bagian depan harus dibubuh inisial “PERHUBUNGAN” atau


“LOGO PERHUBUNGAN” dan pada bagian belakang daun rambu dibubuhi
Stiker perlengkapan jalan tulisan SUMBER PENDANAAN, TAHUN ANGGARAN
dan ISI PASAL 275 UU Nomor 22/2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, contoh gambar stiker terlampir.

c. Ukuran daun rambu RPPJ adalah 120 x 240 cm ditambah dengan rambu
batas ketinggian ukuran 90 Cm.

d. Lembaran Reflektif
Lembaran reflektif memiliki ketentuan sebagai berikut :
1) Jenis ASTM D 4956 Type IV/High Intensity Prismatic
2) High conspicuity, high legibility dan high visibility
3) Minimal memiliki nilai retroreflektif berdasarkan table dibawah ini :
NilaiRetroreflektif (Ra) (cd.lx-1.m-2)
4. P
Sudut e
Sudut

FluoresensKuning-

FluoresensOranye
FluoresensKuning
Penga r
Datan
matan mg

Oranye
Kuning

Merah

Coklat
Hijau

Hijau
Putih

Biru
u
k
a
a
0.2 n-4 360 270 145 50 65 30 18 290 220 105

l
5.
0.2 +30 170 135 68 25 30 14 8. 135 100 50
6.
5
7.
8.
Dan Lembaran Retroreflektif dengan persyaratan sebagai berikut :
 Permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang dilengkapi
dengan perekat (precoating adhesive);
 Warna rambu menyesuaikan dengan penggunaan objek dilapangan (peringatan,
perintah, petunjuk, larangan) dan mengacu pada Menteri Perhubungan Nomor :
PM. 13 Tahun 2014 dan lampirannya tentang Rambu – Rambu Lalu Lintas.
2. Tiang Rambu RPPJ

a. Bahan Tiang Rambu


Bahan logam galvanis dengan syarat :
1. Berbentuk pipa bulat;
2. Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat;

b. Jenis konstruksi tiang rambu dengan bahan logam, yaitu :

1. Bentuk Tiang
Bentuk tiang gawang (sesuai gambar teknis)
2. Jenis dan ukuran:
Pipa GIP bulat diameter minimal 6” dengan tebal minimal ukuran
medium/sedang standar SNI (Untuk Tiang Utama) dengan panjang 7 M,
serta Pipa GIP dengan diameter minimal 3 ” tebal minimal ukuran
medium/sedang standar SNI.
3. Ujung Tiang Pipa Atas diberi penutup pipa sehingga air tidak dapat
masuk kedalam pipa.

4. Bagian bawah diberi sepatu (tapakan) dengan besi plat (base plate) 500 x
1100 tebal minimal 12 mm lalu dilas ke tiang secara penuh dengan diberi
plat besi untuk penegak yang dilas secara penuh ke tapakan dan tiang,
dipasang dengan angkur baut. Bagian bawah terdiri dari minimal 8 buah
angkur baut dengan ukuran Ø 22 mm dan panjang 750 mm. Struktur
rangka beton pondasi sebagaimana gambar.

5. Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku


minimal 3x40x40 mm atau disesuaikan ukuran rambu yang dilas pada
tiang rambu secara bersilangan.
6. Sambungan tiang rambu dengan lengan daun rambu (flange dan rib
plate) menggunakan pengikat untuk memperkuat sambungan menjadi
kaku dan kuat.

7. Ketinggian rambu RPPJ sesuai gambar teknis dan mengacu pada


Keputusan Menhub Nomor : PM. 13 Tahun 2014 tentang Rambu-Rambu
Lalu Lintas.

Tata Cara Penempatan Dan Pemasangan

a. Tata Cara Penempatan

1) Penempatan dan pemasangan Rambu Lalu Lintas/RPPJ harus pada ruang


manfaat jalan (Pasal 33 PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas
Jalan)
2) Rambu Lalu Lintas ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu lintas
pada jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas
kendaraan dan tidak merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki
(Pasal 34 PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas Jalan).
3) Dalam hal Rambu Lalu Lintas ditempatkan di atas ruang manfaat jalan,
ketinggian rambu paling rendah 600 (enam ratus) sentimeter diukur dari
permukaan jalan tertinggi sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah
atau papan tambahan bagian bawah (Pasal 36 PM 13 Tahun 2014 tentang
Rambu Lalu Lintas Jalan.

b. Tata Cara Pemasangan

Pemasangan Rambu RPPJ meliputi kegiatan :

1. Peletakan daun rambu pada tiang rambu;


Daun rambu yang telah dilapisi dengan lembaran reflektif, diletakan pada
tiang rambu dengan menggunakan baut yang dikencangkan. Daun rambu
harus tetap rata (tidak melengkung).

2. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu sebagaimana untuk jenis


konstruksi
Rambu tiang gawang, dengan syarat :
a. Ukuran pondasi tiang dibentuk dengan papan untuk bekesting dan
setiap tiang masing-masing berukuran :
Pengecoran di luar :
- Sisi bagian atas : 600 mm
- Sisi bagian bawah : 600 mm
- Kedalaman : 800 mm
Bagian dasar pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal
100 mm.
b. Ukuran pondasi tiang dibentuk dengan papan untuk bekesting dan
setiap tiang masing-masing berukuran :

- Pengecoran di luar :
- Sisi bagian atas : 600 mm
- Sisi bagian bawah : 600 mm
- Kedalaman : 800 mm
c. Bagian dasar pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 150
mm.
d. Pondasi beton terbuat dari beton tulangan kualitas campuran K 250
dengan ukuran kedalaman 600 x 600 x 800 mm;
e. Pada bagian atas pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang
rambu ukuran 300x300x10 mm serta 4 buah angkur baut dengan
ukuran Ø 19 mm dan panjang 750 mm.
f. Pondasi untuk rambu dengan ukuran dan bentang rangka baja yang
lebih besar disesuaikan dengan kondisi dan kekuatan daya dukung
tanah setempat serta beban yang terjadi sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kekuatannya;
g. Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 200 mm atau
disesuaikan dengan permukaan tanah dan jalan.

4. PEKERJAAN DELINEATOR

SPESIFIKASI TEKNIS DELINIATOR

BAHAN DELINEATOR
Delineator dapat terbuat dari pipa plastik yang dilengkapi dengan bahan bersifat
reflektif.
BENTUK, UKURAN DAN WARNA DELINEATOR PIPA PLASTIK
1) Pipa plastik sebagaimana yang dimaksud diatas, mempunyai panjang 1.250
mm dan penampang menyerupai segitiga sama kaki dengan panjang kaki 150
mm, lebar 105 mm dan dilengkapi dengan 2 macam reflektor ASTM tipe IV/HIP
yang dilekatkan pada plat aluminium ukuran 50 X 181 mm yang berwarna
merah dan putih;
2) Letak pipa sebagaimana dimaksud di atas searah dengan lalu lintas dan warna
reflektornya disesuaikan dengan warna dan fungsi sebagaimana dalam
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 3 Tahun 1994 tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan;
3) Pipa plastik sebagaimana dimaksud harus dengan dicat warna hitam dan putih
bergantian dengan warna hitam di ujung paling atas.
4) Bentuk dan ukuran delineator dari pipa plastik sebagaimana dalam lampiran.
5) Pada bagian belakang delineator dibubuhi Stiker perlengkapan jalan tulisan
sumber pendanaan, tahun anggaran dan isi pasal 275 UU Nomor 22/2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan , contoh gambar stiker terlampir .
6) bahan Delineator yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium dengan
menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala Nasional atau Internasional.
PEMASANGAN DELINEATOR
a. Pemasangan delineator mengacu pada Keputusan Menhub Nomor : KM. 3
Tahun 1994 dan lampirannya tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai
Jalan.
b. Lokasi serta jarak pengulangan penempatan delineator disesuaikan dengan
hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.
c. Syarat Konstruksi :
1) Bagian dasar galian diberi perkerasan adukan campuran semen dan pasir
dengan ketebalan 100 mm ;
2) Pondasi beton kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau dengan kata
lain mempunyai kuat tekan 175 kg / cm2.
3) Ukuran pondasi setiap tiang masing-masing adalah
a) Sisi bagian atas : 300 mm
b) Sisi bagian bawah : 500 mm
c) Kedalaman : 600 mm

4) Ukuran galian tanah adalah 500 X 500 mm dengan kedalaman 600 mm.

H. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di ruas jalan Provinsi


Kabupaten Indragiri Hilir dilaksanakan selama 5 (Lima) bulan atau 150 hari Kalender
setelah Kontrak disetujui.

I. SYARAT PESERTA LELAN G DAN TENAGA AHLI

1. SYARAT PESERTA LELANG

A. Persyaratan Administrasi :

a. Memiliki kualifikasi Sub bidang Jasa Pelaksana Kontruksi Jalan Raya (kecuali
jalan layang);
b. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan;
c. Perusahaan dan pengurusnya tidak dalam pengawasan Pengadilan, tidak
bangkrut, Kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan /atau tidak sedang
menjalani sanksi Pidana;
d. Telah melunasi kewajiban Pajak tahun terakhir (SPT/PPh) tahun 2018
(dilampirkan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21 / Pasal
23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir (November dan
Desember 2018, Januari 2019) , kecuali untuk Perusahaan yang baru berdiri;
e. Memiliki kinerja baik dan tidak termasuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam
di suatu Instansi;
f. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
dimiliki;
g. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimiliki (melampirkan surat pernyataan bermaterai);
h. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) dan pengalaman pada Sub Bidang Jasa
Pelaksana Kontruksi Jalan Raya untuk Teknik Sipil Transportasi.

B. Persyaratan Teknis :

a. Peserta yang mengikuti pelelangan merupakan peserta/badan usaha yang


memiliki Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi ( SIUJK ), Tanda Daftar Perusahaan
( TDP ), Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) Kecil dan Sertifikat Badan
Usaha ( SBU) Klasifikasi Bangunan Sipil Sub-Klasifikasi Jasa Pelaksana
Kontruksi Jalan Raya (Kecuali Jalan Layang), Jalan, Rel Kereta Api dan Landas
Pacu Bandara (SI003) yang masih berlaku (melampirkan SIUJK, TDP, SIUP
dan SBU);
b. Peserta yang mengikuti pelelangan merupakan badan usaha yang melakukan
pengadaan, pembuatan/perakitan/pencampuran bahan, dan
penempatan/pemasangan perlengkapan jalan yang telah memiliki Tanda
Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ) bidang marka
jalan/bidang rambu lalu lintas/bidang alat pengendali dan pengaman
pengguna jalan yang masih berlaku (melampirkan TD-BUPPJ yang masih
berlaku);
c. Dalam pengadaan bahan perlengkapan jalan maka Peserta/badan usaha yang
mengikuti pelelangan telah mendapat dukungan dari penyedia bahan marka
jalan, bahan Rambu lalu lintas dan bahan Delineator yang dibuktikan dengan
melampirkan bukti surat dukungan/surat perjanjian kerjasama yang ditanda
tangani oleh pimpinan perusahan penyedia bahan marka jalan, rambu lalu
lintas dan delineator, distempel basah dan bermaterai serta melampirkan
brosur – brosur bahan yang akan digunakan;
d. Persyaratan sebagai Penyedia bahan marka jalan, Rambu lalu lintas dan
Delineator adalah badan usaha yang telah terdaftar sebagai Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan dan telah memiliki Tanda Daftar Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) yang masih berlaku
bidang marka Jalan, bidang rambu lalu lintas dan bidang alat pengendali dan
pengaman jalan (melampirkan bukti TD-BUPBPJ bidang rambu lalu lintas, TD-
BUPBPJ bidang Marka Jalan dan TD-BUPBPJ bidang alat pengendali dan
pengaman jalan yang masih berlaku);
e. Peserta wajib mendaftarkan personil/tenaga ahlinya sebagai peserta BPJS
ketenagakerjaan dengan melampirkan fotocopy kartu BPJS Ketenagakerjaan
dan BPJS Kesehatan masing-masing karyawan/pekerja atau melampirkan
surat pernyataan yang menyatakan bahwa jika peserta lelang yang
dinyatakan sebagai pemenang, wajib membuat jaminan kecelakaan
kerja/asuransi kerja untuk tenaga kerja yang dipekerjakan (surat pernyataan
ditanda tangani pimpinan perusahaan, bermaterai dan cap basah)
f. Pernah melaksanakan pekerjaan pengadaan dan pemasangan fasilitas
keselamatan jalan seperti Marka, Rambu, RPPJ, Guardrail, Delianiator
maupun paku marka (melampirkan bukti copy kontrak pekerjaan sejenis yang
pernah dikerjakan sebelumnya);
g. Mampu menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan untuk
melakukan perkerjaan yakni :
1. Pick Up / Truck 1 unit (dibuktikan dengan melampirkan bukti
kepemilikan berupa STNK, buku KIR yang masih berlaku dan faktur
pembelian atau bukti sewa).
2. Mobil Crane kapasitas minimal 5 ton, melampirkan bukti kepemilikan
berupa STNK kendaraan yang masih berlaku dan kwitansi pembelian
kendaraan atau kwitansi sewa kendaraan;
3. Mesin Las, melampirkan bukti kepemilikan berupa kwitansi pembelian
atau kwitansi bukti sewa;
4. Genset, melampirkan bukti kepemilikan berupa kwitansi pembelian;
5. Preheater kapasitas minimal 250 kg 1 unit (dibuktikan dengan
melampirkan bukti kepemilikan, faktur pembelian atau bukti sewa).
6. Aplikator / line marking machine marka jalan kapasitas minimal 75 Kg 1
unit (dibuktikan dengan melampirkan bukti kepemilikan, faktur
pembelian atau bukti sewa).
7. Asphalt Sprayer / Commpressor 1 unit (dibuktikan dengan melampirkan
bukti kepemilikan, faktur pembelian atau bukti sewa).
8. Tali pre marking sepanjang 100 meter 1 unit (dibuktikan dengan
melampirkan bukti kepemilikan, faktur pembelian atau bukti sewa).
9. Roller measure 1 unit (dibuktikan dengan melampirkan bukti
kepemilikan, faktur pembelian atau bukti sewa).
10. Senter lalu lintas 2 unit (dibuktikan dengan melampirkan bukti
kepemilikan, faktur pembelian atau bukti sewa).
11. Rompi 10 buah (dibuktikan dengan melampirkan bukti kepemilikan,
faktur pembelian atau bukti sewa).
12. Kerucut/ Traffic Cone 10 unit (dibuktikan dengan melampirkan bukti
kepemilikan, faktur pembelian atau bukti sewa).
13. Alat keselamatan K3 1 set (dibuktikan dengan melampirkan bukti
kepemilikan, faktur pembelian atau bukti sewa).
14. Kamera Digital 1 unit (dibuktikan dengan melampirkan bukti
kepemilikan, faktur pembelian atau bukti sewa).

C. JAMINAN KUALITAS BARANG DAN BAHAN

1. Bahan Rambu dan RPPJ


a) Penyedia Barang/Bahan perlengkapan jalan (Bahan rambu dan RPPJ)
melampirkan surat pernyataan jaminan/jaminan garansi bahwa
spesifikasi bahan yang akan digunakan/ditawarkan sesuai dengan
spesifikasi bahan yang diminta/dipersyaratkan, ditanda tangani oleh
pimpinan perusahaan distempel/cap basah dan dilengkapi materai.
b) Penyedia Barang/Bahan melampirkan sertifikat ISO 9001 untuk
bahan daun rambu dan reflecting sheet;
c) Penyedia bahan Daun rambu melampirkan hasil uji bahan Aluminium
Composite Panel (ACP) yang dikeluarkan oleh lembaga yang
terakreditasi dan diakui berskala nasional maupun internasional.

2. Bahan Marka Jalan


a) Penyedia Barang/Bahan perlengkapan jalan (Marka Jalan)
melampirkan surat pernyataan jaminan/jaminan garansi bahwa
spesifikasi bahan yang akan digunakan/ditawarkan sesuai dengan
spesifikasi bahan yang diminta/dipersyaratkan, ditanda tangani oleh
pimpinan perusahaan distempel/cap basah dan dilengkapi materai.
b) Peserta/Badan Usaha melampirkan surat pernyataan bersedia
dilakukan pengujian terhadap marka jalan pada saat pelaksanaan
pekerjaan (terkait ketebalan dan tingkat retroreflektif minimal).
3. Bahan Deliniator
a) Penyedia Barang/Bahan perlengkapan jalan (Deliniator) melampirkan
surat pernyataan jaminan/jaminan garansi bahwa spesifikasi bahan
(delineator) yang akan digunakan/ditawarkan sesuai dengan
spesifikasi bahan yang diminta/dipersyaratkan, ditanda tangani oleh
pimpinan perusahaan distempel/cap basah dan dilengkapi materai.

2. TENAGA AHLI

Struktur organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut :

a. Site Manager (1 Orang),


Persyaratan/ kualifikasi yang dibutuhkan : Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/
S1 Transportasi (melampirkan ijazah), pengalaman minimal 6 tahun, memiliki
SKA Sipil/SKA Keselamatan Jalan yang masih berlaku (melampirkan SKA),
melampirkan KTP, NPWP, BPJS, Curriculum Vitae/CV dan Pajak SPT Tahun 2018;
b. Pelaksana Lapangan (1 Orang),
Persyaratan/kualifikasi yang dibutuhkan : Pendidikan minimal DIII Teknik Sipil
(melampirkan ijazah), pengalaman minimal 3 tahun, memiliki profesi keahlian
SKT pelaksana jalan yang masih berlaku (melampirkan SKT), melampirkan KTP,
BPJS, NPWP, Curriculum Vitae/CV;
c. Pekerja Las (1 Orang),
Persyaratan/ kualifikasi yang dibutuhkan : Pendidikan minimal STM/SMK
Jurusan las (melampirkan ijazah), pengalaman minimal 3 tahun, memiliki profesi
keahlian SKT pelaksanan las yang masih berlaku (melampirkan SKT),
melampirkan KTP dan BPJS.
d. Pekerja Bangunan (1 Orang),
Persyaratan/ kualifikasi yang dibutuhkan : Pendidikan minimal STM/SMK teknik
bangunan (melampirkan ijazah), pengalaman minimal 3 tahun, memiliki profesi
keahlian SKT pelaksanan bangunan yang masih berlaku (melampirkan SKT),
melampirkan KTP dan BPJS.
e. Adminstrasi/Keuangan (1 Orang),
Persyaratan/Kualifikasi yang dibutuhkan : pendidikan minimal SMA/sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun, melampirkan Ijazah, KTP dan Curriculum
Vitae/CV.

J. PENYUSUNAN LAPORAN

Laporan Kegiatan Pengadaan Fasilitas Keselamatan Jalan dibuat dan disampaikan dalam
bentuk :
1. Laporan Harian;
2. Laporan Bulanan;
3. Laporan Tahunan (laporan akhir)
K. OUTPUT

Melalui kegiatan yang dilaksanakan pada Kegiatan Pengadaan Fasilitas Keselamatan


Jalan akan menghasilkan beberapa manfaat diantara adalah :
1. Terpasangnya Fasilitas Keselamatan Jalan berupa Rambu Tiang F, Rambu RPPJ,
Marka, dan Deliniator.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya disiplin dengan mematuhi
Perlengkapan/Fasilitas Keselamatan Jalan yang dibuat sehingga dapat menurunkan
tingkat kecelakaan bagi pengguna lalu Lintas Angkutan Jalan.
3. Menciptakan ketertiban, keteraturan, kelancaran, dan kenyamanan serta
keselamatan lalu lintas angkutan jalan dalam upaya mengurangi zero accident di
jalan raya.

L. GAMBAR TEKNIS

1. Untuk gambar teknis marka jalan sebagaimana terlampir pada lampiran 1;

2. Untuk Gambar teknis Rambu Lalu Lintas Tiang F/L sebagaimana terlampir pada
lampiran 2;

3. Untuk Gambar teknis RPPJ Tiang F sebagaimana terlampir sebagaimana terlampir


pada lampiran 3;

4. Untuk Gambar teknis Deliniator sebagaimana terlampir sebagaimana terlampir pada


lampiran 4.

5.

M. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan pedoman dan petunjuk bagi Pihak Kedua
dalam melaksanakan pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan
Provinsi di Provinsi Riau.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan, dan jika terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan akan
diadakan revisi kemudian.

Pekanbaru, Maret 2019

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

H. AZRIAL. AR, SH, MH


NIP. 19620504 198503 1 010

Anda mungkin juga menyukai