(TERM OF REFERENCE)
1. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011, tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisa Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2013 tentang jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
f. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi
Keselamatan Jalan (Pilar ke II: Jalan yang berkeselamatan), dan Rencana
Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas (RUNK) Tahun 2011-2035.
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2013 Tentang
Rambu-Rambu Lalu Lintas;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 82 Tahun 2013, Tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Lalu Lintas;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 Tentang Marka
Jalan;
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 27 Tahun 2018 Tentang Alat
Penerangan Jalan;
k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2021 Tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 82 Tashun
2018 Tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan;
l. Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor SK. 7234 / AJ. 401 / DRJD /
2013 tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan;
m. Peraturan Dirjen Perhubungan Darat SK. 1304 /AJ. 403 / DRJD /
2014 tentang Pedoman Teknis Pemberian Prioritas Keselamatan dan
Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Kawasan Sekolah Melalui Penyediaan Zona
Selamat Sekolah (ZoSS)
n. Peraturan Dirjend Perhubungan Darat Nomor: SK.
2778/AJ.004/DRJD/2015, Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Tanda Daftar
Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Tanda Daftar Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan;
o. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 1159/IV/2018 tentang
Penetapan Ruas Ruas Jalan menurut statusnya sebagai jalan Provinsi di
Provinsi Sulawesi Selatan;
2. GAMBARAN UMUM
Sektor transportasi khususnya transportasi darat memiliki posisi yang
sangat vital dalam pembangunan, Sebab transportasi merupakan sarana
penghubung dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Penataan pada sector
ini harus menjadi prioritas utama, apalagi volume pertambahan kendaraan
bermotor terus meningkat. Peningkatan pertambahan kendaraan ini jelas
mengikuti permasalahan – permasalahan yang juga selalu ada disetiap ruas –
ruas jalan, termasuk diantaranya tingkat kecelakaan dan kesemrawutan
dijalan. Oleh nya itu Dinas Perhubungan Propinsi Sulawesi Selatan
merencanakan penambahan fasilitas keselamatan jalan yang diharapkan
dapat memberikan petunjuk bagi para pengguna jalan.
Dalam penyelenggaran transportasi, jalan merupakan prasarana
transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapan jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Jalan
pada umumnya dipenuhi 2 (dua) aspek sekaligus yaitu aspek kuantitas dan
aspek kualitas yang keduanya saling berkaitan erat. Wujud dari aspek
kuantitas adalah tersedianya sarana dan prasarana dengan kapasitas yang
dapat melayani kebutuhan akan transportasi. Sedangkan wujud dari aspek
kualitas dapat berupa keselamatan, keamanan, kelancaran, ketertiban, dan
kenyamanan. Oleh karena itu, masalah keselamatan menjadi salah satu titik
sentral dalam kebijakan perencanaan, pengembangan, rekayasa dan
pengoperasian sistem transportasi dan lalu lintas jalan di Sulawesi Selatan.
Kondisi keselamatan jalan di Sulawesi Selatan saat ini cukup
memprihatinkan yang dibuktikan dengan tingginya jumlah kecelakaaan.
Beberapa hal mendasar yang menjadi penyebabnya adalah human error
(perilaku pengguna jalan) dan kurangnya sarana dan prasarana penunjang
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di Sulawesi Selatan.
Keadaan demikian menunjukkan masih kurang memadainya fasilitas
keselamatan transportasi jalan yang mengindikasikan kurang berhasilnya
program-program keselamatan jalan yang dilakukan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat akan transportasi yang selamat. Disisi lain kondisi
permintaan transportasi jalan terus meningkat baik dalam jumlah perjalanan
dan jumlah volume lalu lintas.
Keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas kendaraan
di jalan, merupakan tujuan utama dari sistem transportasi di jalan selain
untuk mendukung kegiatan ekonomi yang lebih produktif. Tujuan tersebut
dapat dipenuhi dengan dukungan perlengkapan jalan yang ditempatkan pada
lokasi yang tepat diseluruh jaringan ruas jalan, baik pada Jalan Kabupaten,
Jalan Provinsi, maupun Jalan Nasional.
Fasilitas Keselamatan LLAJ (perlengkapan jalan) yang merupakan alat
kontrol lalu lintas yang tidak hanya akan memperkecil konflik kendaraan di
jalan tetapi juga terhadap para pemakai tepi jalan maupun aktifitas pada
lahan di sisi jalan. Para pengemudi kendaraan yang tidak berorientasi pada
keadaan didepan maupun disekelilingnya akan membahayakan, baik dirinya
maupun orang lain. Hal ini mengarah pada dibutuhkannya tanda – tanda dan
arah serta informasi, seperti sistem penomoran, jenis komponen-komponen
perlengkapan jalan, tanda–tanda geografis dan informasi kondisi jalan yang
berkelanjutan. Informasi yang lengkap maupun tanda tanda pada komponen
perlengkapan jalan sebagai alat kontrol lalu lintas menghasilkan operasional
yang efisien terhadap sistem jaringan ruas-ruas jalan.
Berdasarkan Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Pasal 25 secara jelas diperintahkan bahwa setiap jalan harus
dilengkapi dengan perlengkapan jalan. Secara umum perlengkapan jalan
dibagi 2 (dua) jenis yaitu perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan
pengguna jalan dan perlengkapan jalan yang tidak berkaiatan langsung
dengan pengguna jalan.
Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
melalui Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Lampiran huruf O. Pembagian Urusan Pemerintahan di bidang Perhubungan,
secara jelas dinyatakan mempunyai tanggung jawab dalam urusan penyediaan
perlengkapan jalan di ruas jalan Provinsi.
Pada Tahun-tahun sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi
Selatan melalui Bidang Perhubungan Darat secara bertahap melaksanakan
pemasangan perlengkapan jalan di jalan Provinsi. Upaya ini dilakukan dalam
rangka pelaksanaan Pilar Kedua “Jalan yang Berkeselamatan” sebagaimana
diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program
Dekade Aksi Keselamatan Jalan.
C. SASARAN KEGIATAN
Tersedianya Fasilitas Perlengkapan jalan pada ruas jalan Provinsi dan terciptanya
Transportasi darat yang aman dan tertib.
E. PEMBIAYAAN
Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan jalan dari APBD Dinas
Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2023 melalui Dokmen
Palaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA – OPD) Dinas
Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan dengan nilai pagu anggaran pekerjaan
sebesar Rp. 950,000,000 (Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
1 Halte Daihatsu 1
1, KM. 0,0
2, KM. 0,1
3, KM. 0,2
4, KM. 0,2
5, KM. 0,3
6, KM. 0,3
7, KM. 0,5
Mesjid
8, KM. 0,8 Miftahul
Jannah
9, KM. 0,9
Mesjid Al-
10, KM. 1,0
Istiqomah
Mesjid At-
12, KM. 1,3
Taqwa
14, KM.1,4
Mesjid Al-
16, KM. 2,5
Ihksan
DATA RAMBU DAN LOKASI
Lokas i : Pinrang – Rappang
Titik Awal : Jl. Andi Makkulau (De pan Golkar)
No. Nama Jalan Rambu Ke te rangan
(KM) Kiri Kanan
SD 289
18, KM. 2,9
Pinrang
Mesjid Al -
26, KM. 3,6
Mustaqim
2, KM + 0,8
3, KM + 1,1
4, KM + 1,5
MAN 3
5, KM + 1,6
Barru
6,
7,
8,
9, KM + 4,0
10, KM + 5,7
11, KM + 5,9
12, KM + 6,1
13, KM + 6,4
14, KM + 6,7
Mesjid Jami
15, KM + 6,7
At- Taqwa
16, KM + 7,0
17, KM + 7,2
Mesjid Nurul
18, KM + 7,4
Jamal
19, KM + 7,7
Mesjid
20, KM + 8,1
Hidayatullah
DAFTAR RAMBU DAN LOKASI
Lokas i : Pe kkae – Bts . Soppe ng
No. Nama Jalan Rambu Ke te rangan
(KM) Kiri Kanan
21, KM + 8,1
22, KM + 8,6
23, KM + 9,2
24, KM + 9,2
Madrasah
25, KM + 9,2
Ibtidayah
26, KM + 9,6
27, KM + 11,6
28, KM + 12,4
29, KM + 12,5
30, KM + 14,2
31, KM + 14,5
32, KM + 15,2
Mesjid
33, KM + 16,0
Alauddin
34, KM + 16,3
DAFTAR RAMBU DAN LOKASI
Lokas i : Takalalla – Cabe nge - Saloonro
No. Nama Jalan Rambu Ke te rangan
(KM) Kiri Kanan
1, 0 + 7 km
2, 0 + 7 km
3, 1 + 3 km
4, 1 + 3 km
5, 1 + 4 km
6, 1 + 5 km
7, 1 + 6 km
8, 1 + 7 km
Mesjid
9, 1 + 8 km Baiturrahman
Takalalla
10, 1 + 9 km
11, 1 + 9 km
12, 1 + 9 km
13, 2 + 0 km
14, 2 + 3 km
15, 2 + 3 km
16, 2 + 3 km
17, 2 + 3 km
18, 2 + 3 km
19, 2 + 4 km
20, 2 + 4 km
21, 2 + 6 km
22, 2 + 8 km
23, 2 + 9 km
24, 2 + 9 km
25, 3 + 0 km
DAFTAR RAMBU DAN LOKASI
Lokas i : Takalalla – Cabe nge - Saloonro
No. Nama Jalan Rambu Ke te rangan
(KM) Kiri Kanan
26, 3 + 0 km
27, 3 + 0 km
28, 3 + 1 km
29, 3 + 1 km
30, 6 + 8 km
31, 9 + 0 km
32, 9 + 1 km
33, 9 + 1 km
34, 9 + 1 km
35, 9 + 4 km
36, 9 + 7 km
37, 9 + 7 km
38, 9 + 8 km
Mesjid
39, 9 + 9 km
Miftahunnah
40, 10 + 0 km
41, 10 + 3 km
42, 10 + 3 km
43, 10 + 4 km
44, 10 + 5 km
45, 10 + 6 km
46, 10 + 6 km
47, 10 + 9 km
48, 10 + 9 km
49, 10 + 9 km
50, 11,1 km
51, 11,1 km
52, 11,1 km
DATA RAMBU DAN LOKASI
Lokasi : Pelabuhan Bira - Bulukumba
No. Nama Jalan Rambu Keterangan
1, Rambu Parkir
2, Rambu Parkir
3, Rambu Parkir
4, Rambu Parkir
5, Rambu Parkir
6, Rambu Parkir
8, Rambu Parkir
9, Rambu Parkir
Rambu Petunjuk
10,
Parkir
DATA RAMBU DAN LOKASI
Lokasi : Terminal Sasaya Kab. Bantaeng
No. Nama Jalan Rambu Keterangan
2, Rambu Parkir
3, Rambu Parkir
Rambu Petunjuk
4,
(Arah Kiri)
Rambu dilarang
5,
parkir
1 Persiapan
2 Penyusunan
adm
3 Pemasangan
4 Monev/Evaluasi
G. STANDAR TEKNIS PENGADAAN DAN PEMASANGAN FASILITAS
PERLENGKAPAN JALAN :
Standar Teknis Mengikuti Ketentuan yang telah diatur dalam:
1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2013 Tentang
Rambu-Rambu Lalu Lintas;
2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 82 Tahun 2013, Tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Lalu Lintas;
3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 Tentang
Marka Jalan;
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 27 Tahun 2018 Tentang Alat
Penerangan Jalan;
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2021 Tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 82 Tashun
2018 Tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan;
6. Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor SK. 7234 / AJ. 401 /
DRJD / 2013 tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan;
H. REFRENSI
Secara umum Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan
yang berkaitan langsung dengan Pengguna jalamn dilakukan mengacu pada
ketentuan yang diatur pada:
a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
I. OUTPUT
Melalui
Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan jalan
akan menghasilkan:
1. Terlaksananya pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan
Jalan di Jalan Provinsi
2. Tersedianya Doukumen Laporan kegiatan Pengadaan dan Pemasangan
Fasilitas Perlengkapan jalan pada ruas jalan Provinsi sesuai dengan jenis
Perlengkapan Jalan pada setiap titik koordinat dan gambar-gambar sesuai
dengan pelaksanaan.
3. Tersedianya Berita acara Pemeriksanaan Pekerjaan tambah kurang (apa bila
ada);
4. Time schedule yang di laksanakan oleh Penyedia barang / jasa konstruksi
5. Dokumentasi Pelaksanaan pekerjaan dari 0% - 5%- 100% pada tiap jenis
pekerjaan.
6. Berita acara kemejuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran
J. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan pedoman dan petunjuk bagi Pihak
Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Kebutuhan Pengadaan
Perlengkapan jalan pada Ruas jalan Provinsi.
H. ARUDDINI, S,KM.,MM
NIP. 19660515 198703 1 016