PEKERJAAN
PENGADAAN DAN PEMASANGAN
CERMIN TIKUNG
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 25
(1) Setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan
perlengkapan jalan berupa :
1) Rambu Lalu Lintas;
2) Marka Jalan;
3) Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
4) Alat Peneranangan Jalan;
5) Alat Pengendali dan pengamanan pengguna jalan;
6) Alat Pengawasan dan pengamanan jalan;
7) Fasilitas untuk sepeda, pejalan, kaki, dan penyandang cacat; dan
8) Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berada di
jalan dan di luar badan jalan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai perlengkapan jalan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah
Pasal 26
(1) Penyediaan perlengkapan jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (1)
diselenggarakan oleh:
a. Pemerintah untuk jalan nasional;
b. Pemerintah provinsi untuk jalan provinsi;
c. Pemerintah kabupaten/kota untuk jalan kabupaten/kota dan jalan desa;
atau
d. Badan usaha jalan tol untuk jalan tol
(2) Penyediaan perlengkapan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
Pasal 27
(1) Perlengkapan jalan pada jalan lingkungan tertentu disesuaikan dengan
kapasitas, intensitas, dan volume lalu lintas.
(2) Ketentuan mengenai pemasangan perlengkapan jalan pada jalan lingkungan
diatur dengan peraturan daerah.
Pasal 93
(3) Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas meliputi kegiatan:
a. Perencananaan;
b. Pengaturan;
c. Perekayasaan;
d. Pemberdayaan; dan
e. Pengawasan.
Pasal 94
(2) Kegiatan pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 ayat (3) huruf b
meliputi:
a. Penetapan kebijakan penggunaan jaringan Jalan dan gerakan Lalu Lintas
pada jaringan Jalan tertentu; dan
b. Pemberian informasi kepada masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan yang
telah ditetapkan.
Pasal 95
(1) Penetapan kebijakan penggunaan jaringan jalan dan gerakan Lalu Lintas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 ayat (2) huruf a yang berupa perintah,
larangan, peringatan, atau petunjuk diatur dengan:
a. Peraturan Menteri yang membidangi sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan untuk jalan nasional;
b. Peraturan daerah provinsi untuk jalan provinsi;
c. Peraturan daerah kota untuk jalan kota.
(2) Perintah, larangan, peringatan, atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, dan/atau Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas.
Pasal 102
(1) Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Rambu lalu Lintas, dan/atau Marka Jalan yang
bersifat perintah, larangan, peringatan, atau petunjuk pada jaringan atau ruas
Jalan pemasangannya harus diselesaikan paling lama 60 (enam puluh) hari sejak
tanggal pemberlakuan peraturan Menteri yang membidangi sarana dan
Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau peraturan daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 ayat (1).
(2) Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Rambu Lalu Lintas, dan/atau Marka Jalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kekuatan hukum yang berlaku
mengikat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal pemasangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kekuatan hukum Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas, Rambu Lalu Lintas, dan/atau Marka Jalan diatur dengan peraturan
pemerintah.
1) Maksud :
D. Target / Sasaran
Target / sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan pengadaan dan pemasangan
perlengkapan jalan ialah Cermin Tikungan sebanyak 21 buah.
Pelaksanaan Pekerjaan
Cermin Tikungan
No Uraian Kegiatan
Bulan
06 07 08 30 hari
1 Persiapan
2 Galian Tanah
5 Tahap Penyelesaian
G. Pembiayaan
Terbilang : # Seratus Dua Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah #
H. Spesifikasi teknis Cermin Tikungan
Cermin Tikungan merupakan kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi sebagai alat
untuk menambah jarak pandang pengemudi kendaraan bermotor. Umumnya dipasang pada
tepi jalan pada lokasi-lokasi dimana pandangan pengemudi kendaraan bermotor sangat
terbatas atau terhalang khususnya pada tikungan tajam dan persimpangan.
Ukuran dan Bahan Cermin Tikungan
a. Pembuatan cermin tikungan dapat menggunakan cermin cembung dari bahan acrylic;
b. Muka cermin terbuat dari Polycarbonate;
c. Tebal dan diameter cermin sebagaimana tersebut diatas adalah masing-masing sebesar
3 mm dan tidak kurang dari 100 cm;
d. Cermin tikungan dilengkapi dengan bingkai dan topi cermin dan berwarna orange;
e. Tiang penyangga dibuat dari besi galvanis dengan ukuran diameter 2,5 inchi;
f. Tinggi cermin tikungan 3 meter disesuaikan dengan hasil manajemen dan rekayasa lalu
lintas;
g. Pada bagian belakang cermin tikungan dibubuhi Stiker perlengkapan jalan tulisan
sumber pendanaan, tahun anggaran dan isi pasal 275 UU No. 22 tahun 2009 tentang
lalu lintas dan angkutan jalan;
*
Soreang, 2022
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS PERHUBUNGAN KAB. BANDUNG