Anda di halaman 1dari 19

Djoko Setijowarno

Pengajar Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata


Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)

Pemda Peduli Keselamatan Lalu Lintas

Seminar Nasional Peningkatan Keamanan dan Keselamatan di Perlintasan


Sebidang Jalur Kereta Api
The Westin Hotel, Surakarta, 15 Juni 2023
Sumatera
Utara

Sumber: Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara (2022)


•Pembangunan Jalan Kolektor Lintas Bandar tinggi –
Kuala Tanjung sepanjang kurang lebih 12 Km akan
menutup perlintasan sebidang liar sebanyak 79 titik.
Jalan Kolektor ini akan dihubungkan dengan
pembangunan 5 Underpass dan 5 Pintu Perlintasan di
Sumber: Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara (2022) sepanjang Jalur.
Penanganan Perlintasan Sebidang Kota Padang
Kota Jakarta
Perlintasan Sebidang
Palang Joglo
dan Tidak Sebidang di
Kota Surakarta

Pasar Nangka Gilingan

Ledok Sari
Manahan

Purwosari Balapan Sekarpace


Jalan Layang KA di Medan 10,8 kilometer
TINJAUAN KEBIJAKAN

Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan

Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan
oleh manusia, Kendaraan, Jalan, dan/atau lingkungan.

Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di dalam pasal 203 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas
Angkutan Jalan diberikan materi antara lain terkait:
1. Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
2. Untuk menjamin Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ditetapkan rencana umum nasional Keselamatan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, meliputi:
a. Penyusunan program nasional kegiatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
b. Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dan perlengkapan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Pengkajian masalah Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan
d. Manajemen Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Peraturan Di dalam pasal 1:

Menteri • Keselamatan merupakan suatu keadaan terhindarnya


setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas
Perhubungan yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan,
dan/atau lingkungan.
Nomor 26 • Penyelenggara sarana dan prasarana serta sumber daya
manusia bidang lalu lintas dan angkutan jalan
Tahun 2015 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi
standar keselamatan.
Tentang • Standar keselamatan bidang lalu lintas dan angkutan
jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), merupakan
Standar acuan bagi penyelenggara sarana dan prasarana bidang
lalu lintas dan angkutan jalan yang meliputi :
Keselamatan • kendaraan bermotor umum;
• prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;
Lalu Lintas • sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan
jalan;
Dan Angkutan • operasional; dan
• lingkungan.
Jalan
Peraturan Pasal 11
• Rencana Aksi Keselamatan (RAK) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Pemerintah
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c,
memuat:
• sasaran Pemerintah Kabupaten/Kota;

Nomor 37 • arah kebijakan strategis berdasarkan RUNK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
dan RAK Lalu Lintas dan Angkutan JalanProvinsi;
• kebutuhan regulasi daerah dan tatanan kelembagaan Pemerintah

Tahun 2017 Kabupaten/Kota;


• Rencana aksi dan target kinerja; dan

Tentang
• rencana pendanaan.
• RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), disusun berdasarkan:

Keselamata
• RUNK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
• RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian/Lembaga;
• RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi; dan

n Lalu • Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Kabupaten/Kota.
• RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten/Kota ditetapkan dengan

Lintas Dan Peraturan Bupati/Walikota.


• RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud

Angkutan
pada ayat (2), berlaku selama 5 (lima) tahun dan dilakukan evaluasi secara
berkala setiap tahun.
•Pasal 12
• Pelaksanaan dan pengendalian RUNK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian/lembaga, RAK Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Provinsi, dan RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten/Kota dilakukan secara terkoordinasi oleh penanggung jawab pilar
keselamatan dengan menggunakan Manajemen KLLAJ.
• Manajemen KLLAJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
• pencapaian sasaran atau hasil yang diinginkan;
• pelaksanaan tindakan langsung secara sinergi; dan
• pemberian dukungan fungsi.

•Pasal 13
• Pencapaian sasaran atau hasil yang diinginkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a berupa penurunan tingkat fatalitas akibat
kecelakaan dan biaya sosial sebagai dampak kecelakaan lalu lintas.
• Penurunan fatalitas akibat kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dilakukan dengan melaksanakan tindakan langsung secara sinergi melalui:
• pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan;
• pemenuhan persyaratan keselamatan kendaraan bermotor;
• pemenuhan persyaratan penyelenggaraan kompetensi pengemudi kendaraan bermotor;
• penegakan hukum ketentuan keselamatan berlalulintas; dan
• penanganan korban kecelakaan.
Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
• Pasal 5
• RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disusun dalam rangka melaksanakan RUNK
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• RAK Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun dan dilaksanakan oleh:
• Kementerian/Lembaga sesuai dengan kewenangannya;
• Pemerintah Daerah Provinsi; dan
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Diskusi
• Setiap provinsi kabupaten/kota membuat Rencana Aksi
Keselamatan (RAK)
• Memasukkan RAK dalam RPJMD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun
2025-2029
Terimakasih
Jangan pernah bosan berbuat baik untuk negeri

Anda mungkin juga menyukai