Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN PENGADAAN ALAT PENERANGAN JALAN PENDUKUNG


KEGIATAN BUY THE SERVICE BIDANG PERLENGKAPAN JALAN RUAS JALAN NASIONAL
MENUJU PELABUHAN PATIMBAN.
(PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL)

TAHUN ANGGARAN 2021

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT/
UNIT ESELON I/II :
DIREKTORAT LALU LINTAS JALAN
PENGELOLA DAN PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN
PROGRAM :
DARAT
PENGADAAN ALAT PENERANGAN JALAN PENDUKUNG
KEGIATAN BUY THE SERVICE BIDANG PERLENGKAPAN
KEGIATAN :
JALAN RUAS JALAN NASIONAL MENUJU PELABUHAN
PATIMBAN.
MENINGKATKAN KINERJA KESELAMATAN PADA
KLASIFIKASI RINCIAN OUTPUT :
PENGGUNA JALAN
TERSEDIANYA FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN
HASIL (OUTCOME) :
MENUJU AKSES PELABUHAN PATIMBAN
73 UNIT APJ TENAGA SURYA LENGAN TUNGGAL
VOLUME : 264 UNIT APJ TENAGA SURYA LENGAN GANDA
2 UNIT WARNING LIGHT TENAGA SURYA

SATUAN VOLUME : TAHUN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT LALU LINTAS JALAN
SISTEMATIKA KAK

A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
F. BIAYA YANG DIPERLUKAN
A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
Secara umum kegiatan penyediaan perlengkapan jalan yang berkaiatan langsung dengan pengguna
jalan dilakukan dengan mengaju pada ketentuan yang diatur pada:
a. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
c. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005
– 2025;
d. UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis
dampak, Kebutuhan Manajamen Lalu Lintas;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Alat Penerangan Jalan;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 tahun 2014 tentang alat pemberi isyarat lalu lintas;
j. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat KP.825/AJ.005/DJPD/2021 tentang Petunjuk
Teknis Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
k. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 96 Tahun 2015 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas di Jalan;
l. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Proses
Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan;
m. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Departemen Perhubungan Tahun 2005- 2025;
n. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Perhubungan Tahun 2020-2024;
o. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 Tentang
Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan;
2. Gambaran Umum
Perkembangan teknologi transportasi, baik di bidang darat, laut maupun udara, telah mendorong
terjadinya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan transportasi, khususnya transportasi darat.
Berbagai perubahan teknologi, sebagai contoh aplikasi sistem navigasi pada kendaraan pribadi. Hal
ini tidak hanya menambah peningkatan kinerja pelayanan lalu lintas jalan, namun juga menimbulkan
tuntutan baru bagi pemerintah, sebagai pemberi layanan publik, untuk membangun sebuah sistem
transportasi yang lebih cerdas, terintegrasi, handal, dan murah guna mewujudkan lalu lintas dan
angkutan jalan yang yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien, serta
memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi.
Selain perkembangan teknologi yang berimbas terhadap pola lalu lintas masyarakat sebagai
pengguna jasa, di bidang perlengkapan jalan juga tidak luput dari sentuhan perkembangan teknologi.
Berbagai jenis inovasi dan penemuan baru pada sistem dan teknik aplikasi, serta material
perlengkapan jalan telah mendorong munculnya berbagai jenis produk perlengkapan jalan. Seiring
dengan perkembangan tersebut, penerapan kebijakan otonomi daerah turut pula menyebabkan
timbulnya berbagai macam aplikasi dan penggunaan dari sistem dan teknik aplikasi, serta material
tersebut di berbagai daerah yang sistem dan teknik aplikasi, serta material tersebut belum terdapat
petunjuk teknis dari pemerintah.
Pendekatan dalam pengaturan mengenai jalan sebagai salah satu unsur lalu lintas dan angkutan
jalan, dilakukan dengan pendekatan kesisteman sebagaimana telah diamanatkan dalam penjelasan
umum Undang-Undang, bahwa pengembangan lalu lintas dan angkutan jalan yang ditata dalam satu
kesatuan sistem, dilakukan dengan mengintegrasikan dan mendinamisasikan unsur¬-unsurnya yang
terdiri dari jaringan transportasi jalan, kendaraan beserta pengemudinya serta peraturan-peraturan,
prosedur dan metoda sedemikian rupa sehingga terwujud suatu totalitas yang utuh, berdaya guna
dan berhasil guna.
Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan
jaringan jalan yang ada dan meningkatkan keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu
lintas di jalan tanpa merusak kualitas lingkungan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam
teknik-teknik manajemen dan rekayasa lalu lintas adalah sebanyak mungkin mempertimbangkan pola
jalan yang ada, tetapi merubah pola pergerakan lalu lintas pada jalan tersebut sehingga pemanfaatan
sistem dapat seefisien mungkin.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya
penyelenggaraan penerangan jalan maka dipilih instalasi listrik yang menggunakan teknologi tenaga
matahari (Solar Cell). ian Solar Cell (Photovoltaic). Solar cell atau panel surya adalah alat untuk
mengkonversi tenaga matahari menjadi energi listrik.photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi
untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. PV
biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam sebuah modul surya terdiri dari
banyak sel surya yang bisa disusun secara seri maupun paralel. Sedangkan yang dimaksud dengan
surya adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi
listrik atas dasar efek fotovoltaik.
Pemerintah melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 memutuskan
Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat sebagai lokasi yang
representatif untuk pembangunan pelabuhan baru (Perpres RI Nomor 47, 2016). Hal tersebut
dikarenakan berhubungan langsung dengan Malaka dan Singapore Straits, rute pelayaran
internasional dan interkoneksi pelabuhan Tanjung Priok dengan pelabuhan lain di kawasan ekonomi
internasional seperti ASEAN Economic Comunity (AEC) dan Asia – Pacific Economic Cooperation
(APEC). Pelabuhan Patimban cocok sebagai pusat distribusi kargo untuk zona industri di sekitar
Cikampek, Subang, dan Bandung dengan mengembangkan pusat distribusi regional di dekat zona –
zona seperti pengaktifan prapembukaan dan bea cukai. Pembangunan pelabuhan internasional
sebagai pusat distribusi di sepanjang pantai utara Jawa dapat digunakan untuk menyebarkan zona
industri berbasis manufaktur yang akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah – daerah terdekat. Distribusi barang dari dan ke beberapa pusat
distribusi regional di Jawa Barat akan lebih baik karena banyak moda transportasi alternatif.
Pelabuhan Patimban diharapkan dapat menyediakan akses terdekat dari pusat regional industri dan
pada saat yang sama melengkapi pelabuhan baru Tanjung Priok.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalu Direktorat Lalu Lintas Jalan dalam mendukung
pengoperasian Pelabuhan Patimban yaitu dengan membangun alat penerangan jalan tenaga surya
di akses menuju pelabuhan guna meningkatkan keselamatan dan keamanan pergerakan baik orang
maupun barang.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan Pengadaan Alat Penerangan Jalan Pendukung Kegiatan Buy The Service Bidang
Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Nasional Menuju Pelabuhan Patimban. diselenggarakan dengan
maksud tersedianya Fasilitas perlengkapan jalan pada akses menuju Pelabuhan Patimban sehingga
terpenuhinya aspek keselamatan lalu lintas, sedangkan tujuannya adalah:

1. Meningkatkan keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di akses menuju
Pelabuhan Patimban;
2. Mengurangi tingkat kecelakaan dan angka kematian;
3. Memberikan Perlengkapan jalan yang memudahkan pengguna jalan dalam mencapai tujuan;
4. Memperbaiki kinerja operasional lau lintas and angkutan jalan pada malam hari atau cuaca kurang
baik;
5. Mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi pada masyarakat sekitar yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kesejahteraan;
6. Sebagai Kegiatan Pendukung Padat Karya yang membantu penyerapan tenaga kerja direncanakan
sebanyak 272 orang guna mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan
Proses pengadaan barang/jasa dalam kegiatan Pengadaan Alat Penerangan Jalan Pendukung
Kegiatan Buy The Service Bidang Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Nasional Menuju Pelabuhan
Patimban dilakukan dengan cara pelelangan umum secara elektronik berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan secara terjadwal pada Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan
rencana pengadaan yang disusun oleh Satuan Kerja, dengan lamanya waktu pelaksanaan
disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh Satuan Kerja dengan ketentuan tidak melebihi batas
akhir Tahun Anggaran 2021 dengan tahapan sebagai berikut :
Bulan
No Kegiatan
5 6 7 8 9 10 11 12
1 DIPA diterima
2 Proses Pelelangan
3 Pelaksanaan Kegiatan
4 Pemeliharaan
5 Serah Terima Operasional

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Lokasi pelaksanaan
Lokasi Pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pemasangan alat penerangan jalan berada di akses
menuju Pelabuhan Patimban.
2. Jenis Perlengkapan Jalan
Jenis perlengkapan jalan pada kegiatan ini adalah alat penerangan jalan tenaga surya dan warning
light tenaga surya
3. Spesifikasi dari masing-masing alat dijelaskan dalam dokumen pengadaan.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan kegiatan Pengadaan Alat Penerangan Jalan
Pendukung Kegiatan Buy The Service Bidang Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Nasional Menuju
Pelabuhan Patimban rata-rata selama 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari kalender untuk masing-
masing kontrak perlengkapan jalan.

F. STANDARDISASI KELENGKAPAN DOKUMEN

1. Dokumen Penawaran yang diminta, sesuai dengan dokumen pemilihan yang dipersyaratkan;
2. Pekerjaan utama yang diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan:
No. Pekerjaan Utama
1 Pekerjaan pengadaan dan Pemasangan Alat Penerangan Jalan Tenaga Surya

2 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Warning Light Tenaga Surya

3. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:


Kepemilikan /
No. Jenis Kapasitas Jumlah
Status

1 Crane - 1 Unit Milik/Sewa

2 Power Supply - 1 Unit Milik/Sewa

3 Tester Charge Cut-off (CCO) - 1 Unit Milik/Sewa

4 Avo Meter - 1 Unit Milik/Sewa

5 Volt Meter Digital - 1 Unit Milik/Sewa

6 Ampere Meter Digital - 1 Unit Milik/Sewa


4. Memiliki kemamppuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
Pengalaman
Sertifikat
Jumlah Kerja
No. Jabatan Kompetensi
Personil Profesional
Kerja
(Tahun)

Manajer SKA Ahli Muda Teknik Jalan


1 1 4 Tahun
Pelaksanaan/Proyek (202)

SKA Ahli Muda Teknik


2 Manajer Teknik 1 4 Tahun
Tenaga Listrik (401)

3 Manajer Keuangan 1 - 4 Tahun

Ahli Muda K3 Konstruksi/Ahli


4 Ahli K3 Konstruksi 1 Muda Keselamatan 3 Tahun
Konsturksi

5. Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat
Penerangan Jalan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang masih berlaku;
6. Memiliki dukungan minimal dari 2 perusahaan penyedia bahan perlengkapan jalan bidang alat
penerangan jalan subbidang lampu dibuktikan dengan Surat Dukungan asli dan melampirkan
Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) dari Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat yang masih berlaku;
7. Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang masih
berlaku;
8. Memiliki dukungan minimal dari 2 perusahaan penyedia bahan perlengkapan jalan dibuktikan
dengan Surat Dukungan asli dan melampirkan Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang masih
berlaku;
9. Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan subbidang Patok Lalu Lintas dari Direktorat Lalu
Lintas Jalan yang masih berlaku;
10. Memiliki dukungan minimal dari 2 perusahaan penyedia bahan perlengkapan jalan dibuktikan
dengan Surat Dukungan asli dan melampirkan Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang masih
berlaku;
11. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Menengah serta disyaratkan
Klasifikasi Bidang Instalasi Mekanikal Dan Elektrikal Sub Bidang Usaha Jasa Pelaksana
Konstrksi Instalasi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tegangan Rendah (EL007);
12. Memiliki perizinan berusaha di bidang Jasa Konstruksi yang masih berlaku;
13. memiliki status keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak Valid;
14. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada perubahan);
15. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman subkontrak.

G. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

Dalam pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa wajib menyiapkan penjelasan manajemen risiko serta
penjelasan rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya secara rinci, serta
membreak down penggunaan biaya SMK3 pada Analisis Harga Satuan minimal sesuai yang
disampaikan pada pakta komitmen keselamatan konstruksi yang ditandatangani oleh pimpinan tertinggi
perusahaan maupun sebagaimana telah dijelaskan dalam Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021.

Jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya:

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA


1 Perkerjaan Konstruksi Alat Penerangan Tersengat arus listrik
Jalan Tenaga Surya

G. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR TEKNIS

Spesifikasi teknis dan gambar teknis untuk pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Alat Penerangan Jalan
Pendukung Kegiatan Buy The Service Bidang Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Nasional Menuju
Pelabuhan Patimban sebagaimana terlampir di aplikasi SPSE.

Nilai referensi TKDN sebesar 25%


H. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan Pengadaan Alat Penerangan Jalan Pendukung
Kegiatan Buy The Service Bidang Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Nasional Menuju Pelabuhan Patimban
sebesar Rp. 19.400.000.000,- (Sembilan Belas Milyar Empat Ratus Juta Rupiah). Rencana Anggaran
Biaya (RAB) dari pekerjaan ini dirinci dan dijabarkan dalam Lampiran.

Anda mungkin juga menyukai