Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN BANTUAN TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN KSPN DANAU


TOBA
(PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL)

TAHUN ANGGARAN 2021

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT/
UNIT ESELON I/II :
DIREKTORAT LALU LINTAS JALAN
PENGELOLA DAN PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN
PROGRAM :
DARAT
BANTUAN TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN KSPN DANAU
KEGIATAN :
TOBA
MENINGKATKAN KINERJA KESELAMATAN PADA
KLASIFIKASI RINCIAN OUTPUT :
PENGGUNA JALAN
TERSEDIANYA FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN DI
HASIL (OUTCOME) :
KAWASAN PARIWISATA
127 UNIT APJ
VOLUME : 1096 METER GUARDRAIL
450 UNIT RAMBU
SATUAN VOLUME : TAHUN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT LALU LINTAS JALAN
SISTEMATIKA KAK

A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
F. BIAYA YANG DIPERLUKAN
A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
Secara umum kegiatan penyediaan perlengkapan jalan yang berkaiatan langsung dengan pengguna
jalan dilakukan dengan mengaju pada ketentuan yang diatur pada:
a. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
c. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005
– 2025;
d. UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis
dampak, Kebutuhan Manajamen Lalu Lintas;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional; dan
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14
Tahun 2021;
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2018 tentang Marka Jalan;
k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Alat Penerangan Jalan;
l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 tahun 2014 tentang Rambu – rambu lalu lintas di jalan;
m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 tahun 2014 tentang alat pemberi isyarat lalu lintas;
n. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 96 Tahun 2015 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas di Jalan;
o. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Proses
Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan;
p. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Departemen Perhubungan Tahun 2005- 2025;
q. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Perhubungan Tahun 2020-2024;
r. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 Tentang
Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan;
s. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.106/AJ.501/DRJD/2019 tentang
Petunjuk Teknis Marka Jalan;
t. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat KP.825/AJ.005/DJPD/2021 tentang Petunjuk
Teknis Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
2. Gambaran Umum
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang mantap, ditandai dengan
perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun perkembangan
kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku
perjalanannya, juga dari jumlah perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara
mengalami perluasan pasar.

Dari sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru,atas dukungan pemerintah
pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi
perkembangan pasar, termasuk diantaranya industri kreatif yang menjadi daya tarik wisata.
Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan
lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun. Disamping perolehan devisa, pariwisata juga
menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat,
mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya
bangsa dan mendorong perkembangan daerah. Pekerjaan pariwisata juga merupakan pekerjaan
yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kemampuan untuk terus
menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang berubah. Bentuk adaptasi ini salah
satunya adalah dengan perencanaan yang baik. Namun demikian, perkembangan kepariwisataan
Indonesia bukannya tidak menghadapi masalah dan kendala.

Pertumbuhan masih perlu diikuti dengan persebaran karena sampai saat ini ketimpangan antar
wilayah masih tinggi. Selain itu juga Kementerian sudah mencanangkan pertumbuhan yang
berkualitas untuk meningkatkan daya saing dan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
Kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala untuk tumbuh dan berkembang secara
berkualitas, disamping hambatan klasik koordinasi antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan
yang masih perlu ditingkatkan. Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengurangi hambatan-
hambatan untuk melangkah ke depan menuju pariwisata Indonesia yang dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, mengembangkan industri yang kredibel, serta perluasan pasar didukung
oleh institusi yang kondusif.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 adalah Tanjung Kelayang (Bangka Belitung),
Candi Borobudur (Jawa Tengah), Morotai (Maluku Utara), Pulau Komodo-Labuan Bajo (Nusa
Tenggara Timur), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta),
Danau Toba (Sumatra Utara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika Lombok (Nusa
Tenggara Barat), dan Tanjung Lesung (Banten). Pembangunan Perlengkapan Jalan di Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional dianggap perlu untuk pengembangan sector pariwisata Indonesia.
Untuk itu dukungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam Pembangunan Perlengkapan
Jalan di Kawasan Srategis Pariwisata Nasional diharapkan dapat meningkatkan kondisi perlengkapan
jalan di ruas jalan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional guna meningkatkan sector pariwisata di
Indonesia.
Dukungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam mendukung pembangunan KSPN
diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pengguna jalan dikawasan KSPN guna mendukung
pertumbuhan pariwisata dan ekonomi pada masyarakat sekitar yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan KSPN Danau Toba diselenggarakan dengan maksud
tersedianya Fasilitas perlengkapan jalan pada rute pariwisata sehingga terpenuhinya aspek keselamatan
lalu lintas, tujuan dari Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan KSPN Danau Toba adalah:

1. Meningkatkan keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di ruas jalan KSPN
Danau Toba (Lanjutan);
2. Mengurangi tingkat kecelakaan dan angka kematian;
3. Memberikan Perlengkapan jalan yang memudahkan pengguna jalan dalam mencapai tujuan;
4. Memperbaiki kinerja operasional lau lintas and angkutan jalan pada malam hari atau cuaca kurang
baik;
5. Mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi pada masyarakat sekitar yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kesejahteraan;
6. Sebagai Kegiatan Pendukung Padat Karya yang membantu penyerapan tenaga kerja direncanakan
sebanyak 247 orang guna mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan
Proses pengadaan barang/jasa dalam kegiatan Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan KSPN Danau
Toba dilakukan dengan cara pelelangan umum baik melalui e-purchasing (pembelian dengan sistem
e-katalog) maupun pengadaan secara elektronik berdasarkan ketentuan yang berlaku.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan secara terjadwal pada Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan
rencana pengadaan yang disusun oleh Satuan Kerja, dengan lamanya waktu pelaksanaan
disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh Satuan Kerja dengan ketentuan tidak melebihi batas
akhir Tahun Anggaran 2021 dengan tahapan sebagai berikut :
Bulan
No Kegiatan
6 7 8 9 10 11 12
1 DIPA diterima
2 Proses Pelelangan
3 Pelaksanaan Kegiatan
4 Pemeliharaan
5 Serah Terima Operasional

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Lokasi pelaksanaan
Lokasi Pelaksanaan kegiatan Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan berada di KSPN Danau Toba
2. Jenis Perlengkapan Jalan
Kegiatan Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan KSPN Danau Toba terbagi menjadi 3 Jenis
Perlengkapan Jalan hal yaitu:
a. Alat Penerangan Jalan Tenga Surya;
b. Guardrail;
c. Rambu Lalu Lintas uk. 75x75;
3. Spesifikasi dari masing-masing alat dijelaskan dalam dokumen pengadaan.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan kegiatan Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan
KSPN Danau Toba rata-rata 90 (sembilan puluh) hari kalender untuk masing-masing kontrak
perlengkapan jalan.

F. STANDARISASI KELENGKAPAN DOKUMEN

1. Dokumen Penawaran yang diminta, sesuai dengan yang terdapat pada IKP.
2. Pekerjaan utama yang diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan:
No. Pekerjaan Utama
1 Pekerjaan pengadaan dan Pemasangan Alat Penerangan Jalan Tenaga Surya

2 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas Uk. 75 x 75

3 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Guardrail

3. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:


Kepemilikan /
No. Jenis Kapasitas Jumlah
Status
Kendaraan Operasional
1 - Pick up -
3 Unit Milik/Sewa
- Crane -
- Truk -
Peralatan K3 -
- Safety Helmet -
2 - Rompi kerja - 1 Set Milik/Sewa
- Safety Shoes -
-Traffic cone -
- Rambu Sementara
Peralatan Kelistrikan
- Power Supply -
- Tester Charge Cut-off (CCO) -
3 - Ramping - 1 Set Milik/Sewa
- Avo Meter -
- Volt Meter Digital -
- Ampere Meter Digital -
Peralatan Pekerjaan
4 - Bor Cun - 1 Set Milik/Sewa
- Kapi -
- Bor Duduk -
- Kompresor -
- Pylox Clear -
- Tang Buaya -
- Alat Lux Meter -
- Komputer dan Aplikasi Modul -
Komputer

4. Memiliki kemamppuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:


Pengalaman
Sertifikat
Jumlah Kerja
No. Jabatan Kompetensi
Personil Profesional
Kerja
(Tahun)
Sertifikat Pelatihan Pelaksana
1 Pelaksana 1 1 2 Tahun
Pekerjaan Jalan (TS 028)

Petugas
2 Keselamatan/ Ahli 1 Sertifikat Pelatihan K3 Konstruksi -
K3 Konstruksi

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan KSPN Danau
Toba sebesar Rp. 7.847.541.530,- (Tujuh Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Lima Ratus
Empat Puluh Satu Ribu Lima Ratus Tiga Puluh Rupiah). Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari
pekerjaan ini dirinci dan dijabarkan dalam Lampiran.

Anda mungkin juga menyukai