Kementerian
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (033)
Negara/Lembaga :
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of Reference (TOR) untuk Paket Preservasi Jalan
Popoh – Prigi – Panggul merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga dalam hal ini
adalah Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Dalam penyusunan KAK Paket
Preservasi Rehabilitasi Jalan didukung beberapa landasan hukum antara lain:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2017 Tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga Tahun 2018.
d. Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah
beserta perubahannya.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Jalan
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis
Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi.
2. Gambaran Umum
Mempertahankan bahkan meningkatan Tingkat Kemantapan Jalan Nasional termasuk
jembatan di wilayah Popoh – Prigi – Panggul melalui kegiatan preservasi jalan merupakan
salah satu tugas pokok dan fungsi dari PPK 2.5 Provinsi Jawa Timur. Bertanggung jawab
terhadap kemantapan ruas jalan nasional di wilayah Popoh – Prigi – Panggul dengan total
panjang kurang lebih 62.16 Km. Selain itu PPK 2.5 Provinsi Jawa Timur bertanggung jawab
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Paket Preservasi
Jalan Popoh - Prigi - Panggul
PPK 2.5 Provinsi Jawa Timur
atas kondisi jembatan pada ruas tersebut dengan total panjang 162.40 meter dan
Penanganan Longsoran dengan total panjang 0.01 Km. Dari jumlah panjang jalan tersebut
masih terdapat beberapa ruas yang memang sudah mengalami kerusakan yang disebabkan
oleh banyak faktor bahkan sudah mencapai batas akhir umur rencana. Kerusakan tersebut
tidak bisa jika hanya ditangani melalui pemeliharaan rutin sehingga perlu dilakukan beberapa
penanganan diantaranya penunjangan/holding untuk jalan dan pemeliharaan berkala untuk
jembatan.
Sesuai dengan kegiatan Longsegment yang diusung oleh Direktorat Preservasi Bina
Marga, dimana longsegment merupakan penanganan preservasi jalan dalam batasan satu
panjang segmen yang menerus (bila lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dalam satu
kesatuan dengan pekerjaan dominan Pemeliharaan Rutin dengan tujuan untuk mendapatkan
kondisi jalan yang seragam yaitu jalan mantap standar, meningkatkan efektivitas penanganan
pemeliharaan jalan dan juga meningkatkan kemampuan mitra kerja/penyedia jasa untuk
investasi alat dan personil. Dalam rangka kegiatan preservasi ruas jalan nasional
(longsegment) terdiri dari beberapa jenis penanganan yaitu, pemeliharaan rutin jalan,
pemeliharaan preventif jalan, rehabilitasi jalan, rekonstruksi jalan, pelebaran menuju
standar. Pada Tahun Anggaran 2021, Preservasi jembatan juga akan dimasukkan dalam satu
paket kegiatan longsegment jalan.
Pada Paket Preservasi Jalan Popoh – Prigi – Panggul, beberapa tindakan yang harus
dilakukan diantaranya melakukan pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan rutin kondisi jalan,
dan penunjang/holding yang bertujuan untuk mempertahankan tingkat kemantapan jalan
yang sudah di capai agar senantiasa mampu memberikan layanan optimal bagi penggunanya.
Selain itu, terdapat tindakan preservasi jembatan seperti pemeliharaan rutin jembatan juga
pemeliharaan berkala jembatan.
Pada tahun 2021, PPK 2.5 Provinsi Jawa Timurakan melaksanakan Paket Preservasi
Jalan Popoh – Prigi – Panggul, dengan rincian;
Sasaran
Sasaran dari Paket Preservasi Jalan Popoh – Prigi – Panggul adalah agar kondisi jalan
serta jembatan yang ada menjadi mantap dengan adanya kegiatan pemeliharaan, serta
dapat meningkatkan tingkat layanan dan fungsi jalan.
B. Penerima Manfaat
Dampak dari pelaksanaan kegiatan Paket Preservasi Jalan Popoh – Prigi – Panggul adalah
kondisi jalan yang semula mantap menjadi tetap mantap, dan kondisi jalan yang semula tidak
mantap menjadi mantap. Indikasi kondisi mantap adalah tidak terdapatnya lubang atau tidak
terdapatnya kerusakan pada bagian-bagian jalan/jembatan dan pemenuhan kelengkapan seperti
sarana dan prasarana jalan seperti rambu lalu lintas dan marka jalan.
Dampak penanganan jalan yang positif ini memberikan manfaat baik itu dikalangan PPK
2.5 Provinsi Jawa Timur selaku kepanjangan tangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia maupun masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
Provinsi Jawa Timur. Manfaat yang diterima oleh masyarakat adalah kelancaran transportasi antar
wilayah yang berlanjut pada kelancaran arus perekonomian. Selain itu, berkurangnya kecelakaan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Paket Preservasi
Jalan Popoh - Prigi - Panggul
PPK 2.5 Provinsi Jawa Timur
lalu lintas yang diakibatkan faktor road defect dapat menambah rasa kenyamanan dan keamanan
pada masyarakat selaku pengguna jalan.
Manfaat yang diperoleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah
dengan dilaksanakannya pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan dapat tercapai kondisi
jalan/jembatan nasional yang mantap.
Kurun waktu pelaksanaan kegiatan Paket Preservasi Jalan Popoh – Prigi – Panggul mulai
dari proses pelelangan hingga selesainya pelaksanaan kegiatan adalah 11 Bulan.
Bulan
No Pekerjaan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des
Preservasi Pemeliharaan Rutin
1
Jalan
2 Penanganan Longsoran
3 Preservasi Jembatan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Paket Preservasi
Jalan Popoh - Prigi - Panggul
PPK 2.5 Provinsi Jawa Timur
PANJANG RUAS
NO. URUT NAMA RUAS JALAN JUMLAH BIAYA KET.
DALAM RKAKL
F. Daftar Peralatan
H. Penutup
Dengan pelaksanaan kegiatan Paket Preservasi Jalan Popoh – Prigi – Panggul pada PPK 2.5
Provinsi Jawa Timur diharapkan kinerja jaringan jalan khususnya diwilayah Popoh – Prigi – Panggul
dapat melayani pengguna jalan dengan optimal sehingga dapat tecapai kondisi mantap. Selain itu,
pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mampu menekan angka kecelakaan dan mendongkrak
pertumbuhan ekonomi wilayah Popoh – Prigi – Panggul pada khususnya dan nasional pada
umumnya.