Beberapa tahun belakangan ini, wilayah pesisir di selatan Kabupaten Dompu kerap mengalami
masalah yang terjadi di daerah pantai berupa Erosi Pantai. Adapun dampak yang telah diakibatkan dari
erosi pantai tersebut adalah rusaknya kawasan permukiman dan fasilitas jalan yang terletak di daerah
pesisir. Pantai Jala dan Pantai Hu’u saat ini telah mengalami dampak tersebut, jika tidak segera
ditangani maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, terlebih di wilayah tersebut merupakan
daerah potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Dompu. Adapun upaya yang dilakukan oleh Satuan
Kegiatan Sungai dan Pantai II – SNVT PJSA NT-1 Prov.NTB selaku pihak berwenang yang mengatasi
permasalahan teknis daerah sungai dan pantai untuk wilayah Pulau Sumbawa adalah dengan
melakukan pembangunan pengaman pantai berupa Groin di Pantai Jala dan Revetment di Pantai Hu’u.
sedimen yang disebabkan oleh aliran gelombang laut yang bergerak dari selatan ke utara. Dan adapun
tujuan dari pembangunan Groin tersebut adalah melindungi garis pantai dari gelombang laut dan
membentuk kembali garis pantai yang hilang karena erosi.
Maksud dari pembangunan Revetment di Desa Hu’u adalah menahan dan mereduksi energi
gelombang laut sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi pantai. Tujuan dari pembangunan
Revetment di Desa Hu’u adalah melindungi jalan dan permukiman di Dusun Finis Desa Hu’u dari
terjangan gelombang.
3. LOKASI PEKERJAAN
Berdasarkan letak administratif Pekerjaan ini dilaksanakan di Desa Jala dan Desa Hu’u
Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu. Untuk pekerjaan pembangunan Groin terletak di Desa Jala atau
secara geografis terletak di 8° 43’ 27.23” LS dan 118° 25” 33.06” BT dan pembangunan Revetment
terletak di Desa Hu’u atau di 8° 45’ 51.25” LS dan 118° 24” 10.22” BT .
Gambar 1. Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Jala dan Pantai Hu’u
4. DATA UMUM PEKERJAAN
- Direksi Pekerjaan : PPK Satuan Kegiatan Sungai dan Pantai II – SNVT PJSA NT-1 Prov.NTB
- Spesifikasi Konstruksi : Batu Armour Core (20 –40 kg), Batu Armour Secondary (100 – 200 kg)
Pekerjaan pada Proyek Pembangunan Pengaman Pantai Jala dan Pantai Hu’u di Kabupaten
Dompu ini terbagi dalam 3 (tiga) item utama dimana item II dan III memiliki sub item merupakan lokasi
di masing-masing pekerjaan yaitu Pantai Jala dan Pantai Hu’u. Uraian pekerjaan dalam proyek ini
adalah :
DAFTAR I : MATA PEMBAYARAN UMUM
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan
7. JUSTIFIKASI TEKNIS
Seiring berjalannya waktu pekerjaan di lapangan terjadi penyensuaian desain bangunan yang
berdampak pada perubahan dan penambahan volume pekerjaan. Dalam justifikasi teknis ini akan
dipaparkan alasan dan dasar teknis terjadinya perubahan dan penambahan volume pekerjaan
sehingga pekerjaan bangunan pengaman pantai ini akan mencapai tujuan awal dan sasaran yang
efektif serta berdampak positif bagi sosial masyarakat di Desa Jala dan Desa Hu’u.
7.1. Pembangunan Pengaman Pantai Jala
Pada perencanaan awal tipe pengaman pantai yang dikerjakan di Pantai Jala adalah Groin tipe T
dimana panjang As Groin T yang mengarah ke laut 60 m dan panjang kepala Groin T sisi kiri 40 m dan
sisi kanan 40 m sehingga panjang total Groin T adalah 140 m. As awal (pangkal) Groin berada di
koordinat X = 656853.156 ; Y = 9035339.572. Namun ketika akan dimulai proses pelaksanaan
pekerjaan terjadi permasalahan sosial yaitu masyarakat Desa Jala menginginkan pemindahan As Groin
memungkinkan karena akan bertentangan dengan tujuan utama pembangunan Groin T tersebut,
setelah dilakukan sosialisasi dan negosiasi, masyarakat sepakat dan mendukung pembangunan Groin
tersebut dengan solusi :
1. As Groin tetap pada posisi semula akan tetapi tipe Groin T diganti dengan Groin L dimana panjang
As bangunan groin (badan Groin) dari pangkal awal ke laut menjadi 100 m dan pajang kepala Groin
L berada di sisi kanan dengan panjang 40 m.
2. Posisi kepala Groin L berubah menjadi 110° terhadap badan Groin.
3. Dilakukan pengerukan wilayah pantai di sisi kanan Groin L untuk menggantikan tempat berlabuhnya
sampan nelayan Desa Jala.
Setelah mengkaji kembali solusi tersebut terdapat beberapa hal sebagai pertimbangan teknis yang
mendukung terjadinya perubahan rencana Pembangunan Pengaman Pantai di Desa Jala.
- As pangkal Groin yang ditetapkan pada perencanaan awal (Gambar Teknis/Kontrak) berada 17 m
dari pinggir/tepi pantai (X = 656853.156 ; Y = 9035339.572), hal ini terjadi karena proses dinamika
alam telah bergeser atau tergerus gelombang sejak dilakukan perencanaan sampai ke proses akan
dimulainya pekerjaan. Maka untuk menghindari ruang kosong antara badan Groin L dengan tepi
pantai, harus dilakukan penambahan panjang badan Groin 17 m menjadi 100 + 17 = 117 m.
Sehingga panjang total Groin L menjadi 157 m dimana As pangkal Groin menyatu dengan badan
pantai di koordinat X = 656865.253 ; Y = 9035327.629
- Panjang badan Groin L 117 m dari As pangkal menempatkan posisi kepala Groin L tepat pada
wilayah pertemuan surfzone dan breakerzone. Sehingga bangunan ini efektif menahan transportasi
sedimen dan melindungi pantai dari gelombang.
- Badan dan kepala Groin L membentuk sudut 110°, ini memposisikan kepala Groin sejajar dengan
gelombang datang sehingga kepala groin berfungsi baik melindungi garis pantai dari gelombang.
Gambar 2. Groin Bentuk T merupakan rencana awal bangunan pengaman pantai Jala (MC.0)
Konstruksi saluran drainase yang dikerjakan di pantai Jala adalah saluran dari pasangan batu dengan
plat beton penutup yang berfungsi sebagai penghalang kotoran atau pasir laut masuk ke saluran
drainase. Akibat perubahan garis pantai yang ada dan memperhatikan kondisi sedimentasi yang terjadi,
Gambar 5. Trase Saluran Drainase Pantai Jala Penambahan Panjang 29 m (Perubahan Desain)
Revetment dari Armort Bourder merupakan tipe pengaman pantai yang dikerjakan di Pantai Hu’u,
dimana pajang revetment dari STL.4 (BM.2) sampai ke muara di STL.20 adalah 400 m ditambah
bangunan kuncian di mulut muara 10 m, sehingga panjang revetment di pantai Hu’u menjadi 410 m.
Akan tetapi berdasarkan kondisi lapangan dan sosial masyarakat yang ada, terdapat pasar kecil
nelayan (tempat nelayan memasarkan hasil tangkapan mereka) dan rumah nelayan di ruas patok
STL.3 dan STL.4 yang harus dilindungi. Kondisi tersebut mengharuskan untuk menambah panjang
pekerjaan revetment 25.00 m menjadi 410.00 + 25.00 = 435.00 m.
tangga tersebut tepat berada di tempat pembuatan perahu masyarakat Desa Hu’u artinya perletakan
slipway dan tangga tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat nelayan. Berkaitan dengan
penambahan panjang ruas revetment yang bertujuan untuk melindungi pasar kecil nelayan, maka pada
posisi tersebut tepatnya di STL.4, masyarakat meminta penambahan 1 (satu) buah bangunan slipway
dan tangga untuk mempermudah dan membantu masyarakat membawa sampan ke wilayah pesisir.
Gambar 9. Potongan melintang STL.4 setelah penambahan Slipway dan Tangga (Perubahan Desain)
Tabel 4. Perubahan Volume Pekerjaan Slipway dan Tangga di Pantai Hu’u
V olume
No It em P ek erjaan S at K eterangan
MC. 0 A ddendum
1 Pengadaan dan Pemasangan Lapis Geotextile m3 192.48 310.11 Penambahan panjang Slipway dan Tangga
2 Beton Bertulang 1Pc : 2Psr - 3 Kr m3 33.03 52.53 1 (satu) buah di STL.4 untuk mempermudah
3 Galian pasir dengan alat dibuang setempat m3 12.99 19.90 masyarakat membawa sampan dan hasil
4 Timbunan material pasir dari hasil galian m3 31.81 51.82 tangkapan ke pasar
3
5 Pengadaan & pemasangan buis beton dia. 80cm m 28.00 44.00
8. KESIMPULAN
Terjadinya perubahan desain pada pekerjaan ini berakibat pada penambahan pada volume
pekerjaan. Berdasarkan pemaparan di atas yang merupakan dasar teknis terjadinya perubahan tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa perubahan desain dan penambahan volume pekerjaan adalah tepat dan
sesuai dengan kondisi di lapangan.