egala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
S
karunia-Nya sehingga penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Tahun 2018-2023 Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ini dapat
diselesaikan.
ii
lagi, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus berkontribusi
positif terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup dan semoga
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, meridhoi upaya kita didalam melaksanakan
pembangunan. Amin.
Nganjuk,
Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... I - 1
1.2. Landasan Hukum ................................................................. I - 1
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................. I - 4
1.3.1 Maksud ......................................................................... I - 4
1.3.2 Tujuan .......................................................................... I - 4
1.4. Sistematika Penulisan .......................................................... I - 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah ................................................................................. II - 6
2.2. Sumber Daya perangkat Daerah ........................................... II - 30
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah .................................... II - 37
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah ................................................................................. II – 49
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasaarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah ................................................. III - 51
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih .................................................................... III - 64
3.3. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Timur ................................................. III - 69
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis ..................................................................... III – 71
3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis ................................................ III - 75
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk…………..…… V - 77
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi Dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk …………………………………………... V - 80
BAB VI PROGRAM DAN RENCANA KEGIATAN
6.1. Program dan Rencana Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk………………………………… V – 82
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1. Indikator Kinerja Utama ....................................................... VII-100
7.2. Indikator Kinerja Kunci ........................................................ VII-103
BAB VIII PENUTUP
8.1 Penutup ................................................................................ VIII - 106
i
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-
Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi-propinsi Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat (di luar Kota Besar Jakarta Raya) dan Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 551);
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi; (Lembaran Negara Republik Indonesia 1999/54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);
3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia 2003/47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang
bertujuan untuk mengatur pengelolaan sumber daya air secara
menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkungan hidup yang
tertujuan untuk mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan;
5) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
6) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
2004/104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan; (Lembaran Negara Republik Indonesia 2004/132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444)
10) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; (Lembaran Negara
Republik Indonesia 2007/33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700)
11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang; (Lembaran Negara Republik Indonesia 2007/68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725)
12) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Bangunan Gedung yang bertujuan mengatur
2
ketentuan fungsi bangunan gedung, peran masyarakat dan pembinaan
dalampenyelenggaraan bangunan gedung;
13) Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Peraturan Ruang
Terbuka Hijau;
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
di Kawasan Perkotaan;
15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
16) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2005-2025;
17) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2011 tentang
Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Nganjuk;
18) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2012 Tentang
Tata cara Penyusunan RPJPD, RPJMD, rencana strategis SKPD, RKPD
dan rencana kerja SKPD;
19) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 09 Tahun 2013 tentang
Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014 – 2018;
20) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk;
21) Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan
Organisasi tugas dan fungsi serta tata kerja perangkat daerah
Kabupaten Nganjuk;
22) Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Nganjuk
23) Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2017 tentang Ukuran Target
Kinerja Pemerintah Kabupaten Nganjuk 2014-2018.
24) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/151/K/411.012/2018 tentang
Pembentukan Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023;
25) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/152/K/411.012/2018 tentang
Pembentukan Tim Fasilitasi Penyusunan dan Tim Penyusun Rencana
Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023
26) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/93/K/411.013/2012 tentang
Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender Kabupaten Nganjuk
27) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/ 271 /K/411.309/2018 tentang
Focal Point Pengarusutamaan Gender Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
3
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 MAKSUD
Adapun maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ini adalah
sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 5 tahun dan
dijadikan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang
dilaksanakan setiap tahun dengan menyesuaikan target dan tujuan
yang tercantum dalam RPJMD sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
1.3.2 TUJUAN
1. Menjadi pedoman program bagi pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi seluruh petugas teknis dinas, menjadi media akuntabilitas
kinerja dinas, dan menjadi media pelaksanaan pembangunan yang
aspiratif dan partisipatif;
2. Ditujukan untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam
waktu lima tahun mendatang, yakni tahun 2018-2023 sehingga
secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat
Kabupaten Nganjuk;
3. Sebagai tolok ukur Organisasi Perangkat Daerah dalam
melaksanakan evaluasi kinerja Dinas tahunan;
4. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Renja Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk;
5. Memberikan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana
pembangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk baik tahunan maupun lima tahunan.
4
Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Timur
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup StrategisPenentuan Isu – Isu Strategis
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
6
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN NGANJUK
7
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas :
a) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan;
b) Melaksanakan urusan kerumahtanggaan, perlengkapan dan
keprotokolan;
c) Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian;
d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2) Sub Bagian Program Evaluasi dan Keuangan
Sub Bagian Program Evaluasi dan Keuangan mempunyai Tugas :
a) Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan anggaran;
b) Menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) perangkat daerah;
c) Melaksanakan tertib administrasi keuangan;
d) Menyusun laporan keuangan;
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Bidang Perencanaan Teknis
Bidang Perencanaan Teknis mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
di bidang perencanaan.
Bidang Perencanaan Teknis mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan perencanaan teknis di bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang;
b. Penghimpunan, penyusunan dan pengelolaan data teknis dalam rangka
perencanaan teknis di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
c. Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan teknis;
d. Evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perencanaan;
e. Pelaksanaan penyusunan laporan di bidang perencanaan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
8
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan
c) membina dan melaksanakan tugas di bidang perencanaan teknis
meliputi survei, pemetaan, penelitian studi kelayakan, untuk menyusun
perencanaan teknis dan menyusun dokumentasi teknis:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
(4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perencanaan Teknis sesuai dengan tugas dan fungsinya
2. Seksi Pendataan
Seksi Pendataan mempunyai tugas:
a) Melaksanakan pengumpulan dan penghimpunan data teknis meliputi:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
b) Melaksanakan pengelolaan data teknis meliputi:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
untuk menyusun perencanaan dalam rangka menentukan skala
prioritas pembangunan dan pemeliharaan.
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perencanaan Teknis sesuai dengan tugas dan fungsinya.
9
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pekerjaan umum bina marga;
b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum bina
marga;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
10
d. Pelaksanaan pengawasan dan penertiban serta pengendalian
pembangunan gedung dan fasilitas umum;
e. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang dan penataan lokasi
pkl;
f. Pemberian rekomendasi izin mendirikan bangunan (imb);
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
11
5. Bidang Pengairan
Bidang Pengairan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
pekerjaan umum pengairan.
Bidang Pengairan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum pengairan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pekerjaan umum pengairan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum
pengairan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
12
3) Seksi Bina Irigasi
Seksi Bina Irigasi mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis Seksi Bina Irigasi;
b. menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum Seksi Bina
Irigasi;
c. membina dan melaksanakan tugas Seksi Bina Irigasi meliputi
pengelolaan pembentukan wadah koordinasi, pemberdayaan
kelembagaan, penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air pada
wilayah sungai, jaringan irigasi, saluran pembuang dan bangunan
pelengkapnya;
d. membentuk komisi irigasi dan mengelola aset irigasi;
e. menetapkan dan mengelola kawasan lindung sumber air pada wilayah
sungai, jaringan irigasi, saluran pembuang dan bangunan
pelengkapnya;
f. menetapkan dan memberi izin atas penyediaan, peruntukan, pengunaan
dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai;
g. melaksanakan efektifitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai;
h. memberi izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan dan atau
pembongkaran bangunan dan atau saluran irigasi pada jaringan irigasi
primer dan sekunder dalam daerah irigasi;
i. melaksanakan fasilitasi dan pendampingan Gabungan Himpunan Petani
Pemakai Air (G-HIPPA) dalam pengelolaan jaringan irigasi;
j. memberi izin pemanfaatan tanah pengairan;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
13
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang bina jasa konstruksi
termasuk peningkatan kemampuan teknologi terhadap jasa konstruksi;
c. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang bina jasa konstruksi;
d. mengembangkan sistem informasi jasa konstruksi;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Jasa
Konstruksi dan Peralatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
14
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING (Kelas A).
UPTD Pengelelolaan Sumber Daya Air KUNCIR (Kelas A).
b. Susunan Organisasi UPTD Kelas A terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Susunan Organisasi UPTD Kelas B terdiri dari :
d. Kepala UPTD;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
15
B. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang serta bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
16
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga uptd, perawatan
kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON mempunyai fungsi
:
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
17
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
TANJUNGANPABON terdiri dari :
18
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai
fungsi :
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan ;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional
pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan
pelengkapnya ;
5. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan
UPTD.
19
4. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
20
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
21
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
LOBERSANGET terdiri dari :
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai fungsi :
22
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
23
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai wilayah kerja :
Kecamatan Pace;
Kecamatan Ngetos;
Kecamatan Berbek
Kecamatan Loceret;
Kecamatan Sukomoro; dan
Kecamatan Tanjunganom.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
24
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
2. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
3. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
25
4. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
5. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
6. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
26
Kecamatan Rejoso; dan
Kecamatan Gondang.
27
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
28
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
Gambar 2.2
BAGAN ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (Kelas A)
KEPALA UPTD
29
Gambar 2.3
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (Kelas B)
KEPALA UPTD
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Tabel 2.1
Data Administrasi Kepegawaian
Menurut Golongan dan Jabatan
30
Sedangkan data pegawai menurut jenjang pendidikan yang pernah dilalui
adalah :
31
Secara keseluruhan, daftar aset Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk pada tahun 2018, sebagai berikut:
Tabel 2.3
Daftar Aset Tetap Sarana dan Prasarana Perkantoran Yang Menunjang
Terhadap Upaya Pencapaian Sasaran s/d Tahun 2019
Kondisi Eksisting (Jumlah)
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah Rusak Rusak
Baik
Sedang Berat
I ALAT-ALAT BESAR
1 Exavator th. 2006 1 1
2 Walles th. 1974 1 1
3 Walles th. 1977 3 3
4 Walles th. 1981 1 1
5 Walles th. 1982 2 2
6 Walles th. 1983 1 1
7 Duplex th. 1995 1 1
8 Walles th. 2001 2 2
9 Walles th. 2003 2 2
10 Walles th. 2005 1 1
11 Walles th. 2006 1 1
12 Walles th. 2007 7 7
13 Mesin Gilas Vibrator th. 2010 1 1
14 Mesin Gilas Vibrator th. 2013 1 1
15 Mesin Kompresor Udara th. 1 1
1994
16 Kompresor th. 2006 1 1
17 Sprayer th. 2006 1 1
17 Compressor th. 1995 1 1
18 Panci Pencampur Aspal Panas 1 1
th. 1994
19 Panci Pencampur Aspal Panas 1 1
th. 2005
20 Pemotong Rumput th. 1994 2 2
21 Stamper th. 2013 5 5
22 Gergaji mesin th. 2013 1 1
Jumlah 39 23 9 7
% kondisi peralatan 100 58,97 23,08 17,95
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Rusak Rusak
Baik
Sedang Berat
II. ALAT-ALAT ANGKUTAN
1 Carry th. 1996 2 2
2 Carry th. 2001 1 1
32
3 Kijang LX th. 2002 1 1
4 Toyota Kijang Innova G M/T 1 1
Diesel th. 2012
5 Sepada Motor Honda th.1995 1 1
6 Sepada Motor Gl Pro th. 1994 1 1
7 Sepada Motor Honda th.1993 1 1
8 Sepada Motor Honda Win 1 1
th.1996
9 Sepada Motor Bejing th.2000 1 1
10 Pick Up Toyota th. 1982 1 1
11 Pick Up Toyota th. 1981 1 1
12 Pick Up KIA 1982 1 1
13 APV MEGACARRY EXTRA 1 1
WIDE-NEW (suzuki) th. 2013
14 Truck Isuzu th. Th. 1995 1 1
15 Trailer Perkasa T 18 S th. 2005 1 1
16 Truck Kapasitas 4 m3 th. 2010 1 1
17 Truck Tangki Air Kapasitas 4 1 1
m3 th. 2010
18 Gerobak dorong th. 2003 6 6
19 Gerobak dorong th. 1963 2 2
20 Gerobak tarik th. 1994 1 1
21 Sepada Motor Treil th.2013 3 3
22 Carry Pick Up th. 2013 2 2
Jumlah 32 10 12 10
% kondisi peralatan 100 31,25 37,50 31,25
33
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Rusak Rusak
Baik
Sedang Berat
20 Bor th. 1995 1 1
21 Seket Mat th. 1995 1 1
22 Pompa Hidrolik th. 1995 7 7
23 Generator Test th. 1995 1 1
24 Drumeter th. 1995 2 2
25 Perkakas. th. 1995 1 1
26 Tali / Benang ( Kis ware) th. 3 3
1995
27 Garinda Listrik Piringan Sudut 1 1
(Black & Decker) th. 1995
28 Alat Semprot Cat th. 1995 1 1
29 Sling Nilon th. 1995 2 2
30 Kunci Filter Oli th. 1995 1 1
31 Alat Cetak Silinder Ø 15 x 30 2 2
th. 2011
32 Genset 5.5 KW / OH700HE 1 1
(Honda) th. 2013
33 Dongkrak Hidrolik 1 1
34 Dongkrak Troli 1 1
35 Aksel/Gandar Tegak 1 1
36 Mesin Las Listrik th. 1995 1 1
37 Transformator Las 250AMP 1 1
38 Theodolite th. 2000 1 1
39 Roll meter th. 1993 1 1
40 Roll meter th. 2000 3 3
41 Roll meter th. 2003 1 1
42 Roll meter th. 2004 2 2
43 Roll meter th. 2005 1 1
44 Global Positioning System (GPS) 1 1
th. 2011
45 Kompas/Peralatan navigasi th. 2 2
2013
Jumlah 60 9 28 23
% kondisi peralatan 100 6,98 51,16 41,86
34
8 Mesin Cetak Portable th. 1984 1 1
9 Mesin Stensil Man Folio th. 1 1
1990
10 Lemari Besi/Metal th. 1993 1 1
11 Almari Besi/Metal th.1999 10 8 2
12 Almari Besi/Metal th.2001 1 1
13 Lemari Kayu th. 1963-1999 49 27 9 13
14 Brankas th. 1953-2007 3 2 1
15 Filling Kabinet th. 1990 – 2013 34 20 11 3
16 Rak Besi th. 1995 – 2000 6 6
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Rusak Rusak
Baik
Sedang Berat
17 Rak Kayu th. 1984 – 2012 68 32 13 23
18 Meja Kerja th. 1963 – 2010 195 171 14 31
19 Meja Gambar th. 1984 – 1994 5 5
20 Meja Rapat th. 1984 – 2010 15 7 1 7
21 Kursi Kerja 195 148 16 16
22 Meja Tamu th. 1989 -2010 3 3
23 Kursi Tamu th. 1989 -2010 3 3
24 Kursi Rapat th. 1990 – 2010 310 144 53 113
25 AC th. 2000 – 2013 11 8 3
26 Kipas angin 14 5 1 8
27 Televisi th. 2000- 2012 3 3
28 Komputer th. 1998 – 2013 39 28 2 9
29 Note Book 7 4 1 2
30 Printer th. 1998 – 2013 31 15 4 12
31 Buffet th. 1990 – 2001 7 3 1 3
32 Meja Maket/Peta th. 1996-1999 5 3 2
33 Perlengkapan Kantor lainnya th. 22 10 5 7
1963 – 2004
34 Papan Pengumuman+Papan 8 5 3
Nama Instansi
35 Alat pemadam kebakaran th. 5 2 3
1984-2006
36 Jam th. 1984 – 2006 10 7 3
37 Mesin hitung th. 2006-2007 6 3 3
Jumlah 1.109 677 142 290
% kondisi peralatan 100 61,05 12,80 26,15
35
7 Radio SSB 1 1
Jumlah 23 10 13
% kondisi peralatan 100 43,48 4,35 52,17
VI ALAT-ALAT LABORATORIUM
1 LA. Abrassion Machine th. 1995 1 1
2 Dynamic Cone Penetrometer th. 2 2
1995
3 CBR Laboratory th. 1995 1 1
4 Proctor standart th. 1995 1 1
5 Compaction Set th. 1995 1 1
6 Balance 20KGS th. 1995 1 1
7 Balance 20 KGS th. 1995 1 1
8 Balance 2610 GR th. 1995 1 1
9 Balance 200 GR th. 1995 1 1
10 Digital Balance Ohaus th. 1995 1 1
No. Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Rusak Rusak
Baik
Sedang Berat
11 Plastic Limit Set th. 1995 1 1
12 Liquid Limit set th. 1995 1 1
13 Sand Cone set th. 1995 4 4
14 Sand equivalent Test th. 1995 2 2
15 Gradation Test th. 1995 1 1
16 Slump Test th. 1995 2 2
17 Organic Impurities th. 1995 1 1
18 Moisture Content Cup th. 1995 1 1
19 Speedy Moisture Test th. 1995 1 1
20 Dutch Cone Penetrometer th. 1 1
1999
21 Compression Testing Machine 1 1
th. 1995
22 Field CBR th. 1995 1 1
23 Marshall Test th. 2001 1 1
24 Centrifuge Extractor (Electric) 1 1
th. 1995
25 Centrifuge Extractor (Manual) 1 1
th. 2001
26 Core Drill Test th. 2001 1 1
27 Oven Memmert th. 2001 1 1
28 Water Bath th. 2001 1 1
29 Bak Kaca Perendam 3 3
30 Hammer Test 1 1
31 Beankelman Beam 1 1
32 Diamond Bit 4” dia 1 1
33 Dinamo Electrical UTM 1 1
34 Manometer 300 Kg/Cm2 1 1
35 Manometer 60 Kg/Cm2 1 1
36
36 Termometer 400 ̊ C 1 1
37 Tap dan cetakan 1 1
38 Penetration Test set 1 1
39 Concrete Mould (1 Pk) th. 1995 2 2
– 2001
Jumlah 48 29 11 8
% kondisi peralatan 100 60,42 22,92 16,67
37
mewujudkan berbagai tujuan dan sasaran pembangunan.
Sejalan dengan bergulirnya roda pemerintahan dan pembangunan di
bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dilakukan, perubahan
menuju terwujudnya kemapanan tata pemerintahan telah menampakan
hasil yang cukup positif. Kondisi ini terlihat dari komitmen untuk
menetapkan arah dan tujuan serta target-target pembangunan yang akan
dicapai dalam setiap periode perencanaan jangka pendek dan jangka
menengah sebagai landasan dan acuan dalam pelaksanaan pembangunan.
38
Program Tata Ruang 13)Program Peningkatan Sarana, Prasarana Dan
Pembinaan Jasa Konstruksi berdasarkan pengukuran yang mengacu
kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Indikator Kinerja menurut bidang urusan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten, dan Indikator Kinerja Lainnya yang
terdapat dalam Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut :
b. Jalan
Jenis pelayanan dasar Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan
masyarakat dengan sasaran penyediaan jalan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
indikator sasaran :
1. Persentase tingkat kondisi jalan provinsi baik dan sedang.
2. Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat
produksi (konektivitas) di wilayah provinsi.
c. Jasa Konstruksi
Jenis pelayanan dasar Pengembangan system Informasi Jasa
Konstruksi dengan indikator persentase tersedianya 3 (tiga) jenis
informasi Jasa Konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem
Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI). Perizinan jasa konstruksi
dengan indicator persentase tersedianya layanan Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh)
Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap
d. Cipta Karya
Jenis pelayanan dasar Penataan bangunan dan lingkungan dengan
sasaran meningkatnya tertib pembangunan bangunan gedung. Indicator
sasaran persentase jumlah izin mendirikan bangunan (IMB) yang
diterbitkan.
e. Penataan Ruang
Jenis pelayanan yang dilaksanakan adalah informasi penataan ruang
dan penyediaan ruag terbuka (RTH) publik. Sasaran jenis pelayanan
39
dasar tersebut adalah meningkatnya ketersediaan informasi penataan
ruang dan meningkatnya ketersediaan RTH. Dengan Indicator sasaran :
1. Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang
(RTR) wilayah kabupaten/kota berserta rencana rincinya melalui peta
analog dan peta digital.
2. Persentase tersedianya luasan RTH public sebesar 20 % dari luas
wilayah kota/kawasan perkotaan
Panjang Jalan dalam kondisi mantap fungsional pada tahun 2017 adalah
sepanjang 825.069 km. Panjang jalan yang dibangun pada tahun 2018
sepanjang 78.684 km. Dengan demikian total panjang jalan yang dibangun
sepanjang 903.753 km atau sebesar 78,35%. Berdasarkan Renstra, panjang
dalam kondisi mantap fungsional Tahun 2018 sepanjang 849,539 km. Maka
diperoleh capaian sasaran sebesar 106.38 % (=903.753 km : 849,539 km x
100,00%). Dapat disimpulkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk Tercapai dalam memenuhi kebutuhan jalan
kabupaten dalam kondisi mantap fungsional, dengan nilai 106.38% (=78,35%
: 73,65% x 100%).
Hasil kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator sasaran
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap fungsional dari
peningkatan kondisi mantap fungsional dilaksanakan dengan kegiatan
berupa :
40
Indikator sasaran Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap
fungsional dapat tercapai dengan baik karena program dan kegiatan
terencana dengan baik antara target dan pendanaan yang teralokasi untuk
jalan kabupaten dalam kondisi mantap fungsional, sehingga memperlancar
arus lalu-lintas manusia, barang dan jasa.
Jumlah jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2017
sebanyak 537 unit. Jumlah jembatan yang dibangun pada tahun 2018
sebanyak 14 unit. Dengan demikian total jumlah jembatan yang dibangun
sampai dengan tahun 2018 sebanyak 551 unit atau sebesar 83.36 %.
Berdasarkan Renstra jumlah jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik
sebanyak 561 unit. Diperoleh capaian sasaran sebesar 98,22 % (=551 unit :
561 unit x 100%). Dapat disimpulkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk Tercapai dalam memenuhi kebutuhan
prasarana jembatan, dengan nilai 98,22 % (=83,36 % : 84,92% x 100%).
41
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik. Sebagai
penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari
kegiatan
Sasaran Indikator Kebutuhan air Target*) Realisasi
Sasaran irigasi*)
Meningkatnya Indek kinerja 14.951 Ha 13.218 Ha 88,41 %
Infrastruktur system irigasi
Pekerjaan
Umum yang
Handal
Target rasio ketersediaan air irigasi tahun 2018 sebesar 77,00 %. Prosentase
rasio ketersediaan air irigasi Tahun 2018 adalah 77,86 %. Sehingga
Persentase capaian kinerja rasio ketersediaan air irigasi tahun 2018 sebesar
101 %.
42
publik sebanyak 32 unit atau sebesar 40 %. Sebagai penjelasan lebih lanjut
dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan.
Kebutuhan
Indikator Bangunan
Sasaran Target*) Realisasi Pencapaian
Sasaran Gedung
Negara*)
Meningkatnya Persentase 81 unit 32 unit 61 unit 190.62 %
Infrastruktur bangunan (40%) (75.31%)
Pekerjaan pelayanan
Umum yang publik yang
Handal berfungsi baik
Jumlah target bangunan pelayanan publik yang berfungsi baik pada tahun
2018 adalah 32 unit atau 40 %. Realisasi bangunan pelayanan publik yang
berfungsi baik sampai akhir tahun 2018 sebanyak 61 unit atau 75.31 %.
Sehingga Persentase capaian kinerja pada tahun 2018 sebesar 190,62 %
(75.31 %: 40 % x 100 %). Dengan demikian Target Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang kabupaten Nganjuk dalam pemenuhan Bagunan
pelayanan public yang berfungsi baik Tercapai.
Indikator sasaran : e) Panjang saluran drainase/gorong-gorong yang
terbangun
43
Salah satu Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
Program Pembangunan, Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan, Jembatan Dan
Bangunan Pelengkapnya adalah Panjang saluran drainase/gorong-gorong
yang terbangun. Capaian Kinerja pada tahun 2018 adalah 294 meter. Sebagai
penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari
kegiatan :
Sasaran Indikator Realisasi
Sasaran
294 m
Meningkatnya Panjang / /
Infrastruktur Pekerjaan turap/talud/b
Umum yang Handal ronjong yang
terbangun
6000 m
Meningkatnya Persentase
%
Infrastruktur panjang jalan dan
Pekerjaan Umum jembatan yang
yang Handal terpelihara , " #$
% = ", ' %
%, " #$
44
Indikator sasaran : h) Panjang jalan yang terpelihara
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah panjang jalan yang terpelihara dengan Capaian Kinerja
pada tahun 2018 sepanjang 6361 meter. Indikator ini merupakan salah satu
prgram baru (Program Pembinaan lingkungan Sosial) Dinas PU dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk dalam mengakomodasi alokasi dana DBHCHT..
Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja
dari kegiatan :
Meningkatnya Persentase + )
Infrastruktur peningkatan
%
Pekerjaan Umum sarana, prasarana )
yang Handal dan pembinaan
jasa konstruksi
,
%=- , %
%,
45
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
% = %, , %
,
+ )C
Meningkatnya Jumlah fasilitas umum B D
Infrastruktur dalam kondisi baik
Pekerjaan Umum
yang Handal
29 Unit
46
capaian kinerja pada tahun 2018 sebanyak 51 Unit. Sebagai penjelasan lebih
lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan :
51 Unit
47
tersusun
Jumlah target pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang pada
tahun 2018 adalah 119.554.800 m2 (78.11%). Realisasi pemanfaatan lahan
48
sesuai dengan rencana tata ruang pada tahun 2018 sebesar 2.243.762 m2 .
Realisasi pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang sampai akhir
tahun 2017 sebesar 120.404.217 m2. Total Realisasi s/d akhir tahun 2018
sebesar 122.647.976 m2 (80.13%). Sehingga Persentase capaian kinerja pada
tahun 2018 102.59 % (80.13% : 78.11% x 100 %)
49
5. Terbatasnya SDM yang ada
6. Adanya 2 program Nasional (Pembangunan jalan tol dan Double
track)
Sedangkan peluang untuk mengembangkan pelayanan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang dalam melaksanakan urusan wajib adalah :
1. Tingkat pendidikan dari karyawan Dinas PU dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk cukup memadai
2. Tersedianya sarana dan prasarana operasional yang memadai
3. Adanya potensi pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,
sarpras di Wilayah Kabupaten Nganjuk
4. Banyaknya pengusaha jasa konstruksi
5. Tersedianya tenaga kerja pendukung (Pekarya Jalan dan Opersional
dan Pemeliharaan)
50
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
51
8) Masih belum memadainya akses Jalan Nganjuk-Ngangkatan-
Gondang-lengkong-Jatikalen untuk rencana pengembangan Kawasan
Industri Nganjuk.
9) Masih belum terealisasinya jalan tembus Tamanan – Rondokuning –
Klangon untuk pengembangan social ekonomi dengan daerah lain;
10) Masih belum terealisirnya pengembangan Jalan Lingkar Wilis
(Perbatasan Nganjuk - Madiun – Bendolo – Proliman – Sidorejo –
Bulak Kepel – Ngetos – Blongko – Bajulan – Perbatasan Nganjuk
Kediri.
11) Rendahnya akses jalan dan jembatan serta penyediaan infrastruktur
penunjang pada wilayah perbatasan
12) Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan perencanaan
tata ruang untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah
13) Upaya hemat energi dan infrastruktur hijau (green infrastructure).
Keterpaduan infrastruktur dengan mengatasi degradasi lingkungan
pada kawasan tertentu.
14) Masih tingginya kesenjangan pembangunan antar kawasan.
Pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada titik-titik tertentu saja,
yang pada akhirnya menimbulkan kesenjangan antar kawasan
15) Masih adanya kawasan tertinggal, yaitu masyarakatnya memiliki
keterbatasan akses kepada pelayanan sosial, ekonomi dan politik
serta terisolir dari wilayah sekitarnya
B. Keciptakaryaan
1) Rasio pemenuhan gedung bangunan negara belum memadai dalam
menunjang pelayanan publik. Rasio bangunan negara berfungsi baik
tahun 2017 sebesar 70,37% dan jumlah ini berfluktuasi dari tahun
ke tahun. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya prosentase
bangunan negara yang berfungsi baik, meskipun dari tahun tahun
2016 sebesar 25,88% dan tahun 2015 sebanyak 29,41%.
2) Penyelenggaraan bangunan gedung belum optimal ditinjau dari
rendahnya bangunan yang meiliki IMB
3) Rendahnya mutu bangunan gedung pemerintah dan fasilitas umum
lainnya karena pengawasan pembangunan gedung kurang optimal.
C. Pengairan
52
2) Ketersediaan volume air waduk/embung di wilayah utara Nganjuk
sangat mengkhawatirkan pada musim kemarau disebabkan
sedimentasi dan sumber mata air yang kurang, sehingga terjadi
kekurangan air irigasi antara lain kecamatan Jatikalen, Kec. Ngluyu,
Kec. Gondang dan Kec. Rejoso.
3) Masih sering terjadi air genangan pada musim hujan antara lain Kec.
Pace, Kec. Berbek, dll
4) Kawasan Industri Nganjuk belum didukung oleh ketersediaan air
baku.
5) Belum adanya batas sepadan sungai
6) Masih adanya bangunan di atas batas sempadan sungai, antara lain
sungai kuncir kanan dan kuncir kiri (Kel. Ploso, Kel.
Mangundikaran, dll),
7) Masih minimnya upaya pemeliharaan bendungan, waduk dan
embung sebagai sumberdaya air
8) Peningkatan pengelolaan sumber daya air baik untuk kepentingan
konservasi, penyediaan air irigasi dan pengendalian banjir melalui
pembangunan dam, embung, waduk, saluran irigasi, normalisasi
sungai dan bangunan pengendali sedimen
9) Masih terjadi disetiap tahun peristiwa kekurangan air baku untuk
air minum dan air irigasi pada musim kemarau dan sebaliknya
kejadian banjir/genangan pada musim hujan
D. Penataan Ruang
1) Belum adanya regulasi rencana detail tata ruang dalam pengendalian
pemanfaatan ruang.
2) Belum dikembangkannya Kawasan Strategis dan dan Cepat Tumbuh,
hal ini disebabkan oleh belum berkembangnya sinergitas serta
kerjasama antar pelaku-pelaku pengembangan kawasan (pemerintah,
swasta, masyarakat)
3) Belum efektifnya penerapan regulasi maupun dokumen perencanaan
tata ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang
4) Masih lemahnya pengelolaan dan optimalisasi pengendalian izin
pembangunan dan pemanfaatan ruang
5) Masih belum efektifnya peran dan fungsi Tim Koordinasi Penataan
Ruang pada tingkat Kabupaten/Kota dalam menunjang konsistensi
penataan ruang sesuai dengan perencanaan yang telah mempunyai
legalitas hukum
6) Perkembangan kawasan perkotaan yang tidak seimbang, dan belum
sesuai dengan pemanfaatannya.
7) Belum terkoneksinya penataan ruang dengan pembangunan sektoral
Menurunnya daya dukung kawasan strategis cepat tumbuh (kawasan
pusat wilayah)
8) Masih kuranganya ruang terbuka hijau (RTH) publik perkotaaan
53
Dari rumusan permasalahan yang telah diidentifikasi berdasarkan
data kesenjangan (gap) antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini
dengan yang di rencanakan, kemudian rumusan permasalahan tersebut
dipetakan menjadi masalah pokok, masalah dan akar masalah. Seperti pada
tabel berikut ini:
54
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas Dan Sasaran Pembangunan
55
Nganjuk yang saat ini masih
dilakukan update
(pemutakhiran) data.
4) Peralatan penunjang 4) Kurang optimalnya perawatan
pelaksanaan urusan pekerjaan terhadap peralatan dan
umum masih belum optimal. pengadaan peralatan baru untuk
Alat penunjang berupa alat-alat mengganti peralatan yang sudah
angkutan dalam kondisi baik habis fungsi teknisnya
hanya sebesar 31,25%,
sedangkan sisanya dalam
kondisi rusak sedang sebanyak
37,50% dan rusak besart
sebanyak 31,25%. Diantara alat
penunjang angkutan tersebut,
untuk alat-alat bengkel dan alat
ukur, hanya sebanyak 6,98%
yang dalam kondisi baik,
sisanya sebanyak 93,19% dalam
kondisi rusak berat dan sedang.
5) Masih kurangnya tenaga teknis 5) Kurangnya penambahan pegawai
bidang pekerjaan umum. yang memiliki kemampuan
Jumlah ASN di Dinas Pekerjaan teknis dan kurangnya
Umum dan Penataan Ruang pelatihan/peningkatan
sebanyak 298 orang pegawai. kemampuan teknis pegawai
Dari jumlah tersebut, 196 orang tentang keciptakaryaan, bina
(65,77%) adalah lulusan SLTA marga dan pengairan.
dan hanya sebanyak 55 orang
56
(18,46%) adalah lulusan D3 dan
S1. Tenaga teknis yang memiliki
kompetensi tentang
keciptakaryaan, bina marga dan
pengairan masih sangat
dibutuhkan.
6) Masih kurangnya aksesibilitas 6) Belum selesainya kegiatan
jalan pada jalur Berbek- pelebaran dan peningkatan jalan
Sawahan-Sedudo untuk pada ruas-ruas tersebut
pengembangan destinasi wisata
dan Loceret-Tanjunganom-
Prambon-Kelutan sebagai jalur
pengembangan ekonomi dengan
daerah lain;
7) Masih belum memadainya akses 7) Belum selesainya kegiatan
Jalan Nganjuk-Ngangkatan- pelebaran dan peningkatan jalan
Gondang-lengkong-Jatikalen pada ruas-ruas tersebut
untuk rencana pengembangan
Kawasan Industri Nganjuk.
8) Masih belum terealisasinya jalan 8) Belum selesainya kegiatan
tembus Tamanan – pelebaran dan peningkatan jalan
Rondokuning – Klangon untuk pada ruas-ruas tersebut karena
pengembangan social ekonomi pembangunan dilaksanakan
dengan daerah lain; secara bertahap
9) Masih belum terealisirnya 9) Belum selesainya kegiatan
pengembangan Jalan Lingkar pelebaran dan peningkatan jalan
57
Wilis (Perbatasan Nganjuk - pada ruas-ruas tersebut karena
Madiun – Bendolo – Proliman – pembangunan dilaksanakan
Sidorejo – Bulak Kepel – Ngetos secara bertahap
– Blongko – Bajulan –
Perbatasan Nganjuk Kediri.
10) Upaya hemat energi dan 10) Belum berkembangnya konsep
infrastruktur hijau (green pemabangunan green
infrastructure). Keterpaduan infrastructure
infrastruktur dengan mengatasi
degradasi lingkungan pada
kawasan tertentu.
2. Kurangnya pemerataan dalam 1) Rendahnya akses jalan dan 1) Masih sangat terbatasnya
pembangunan infrastruktur jembatan serta penyediaan pembangunan dan peningkatan
jalan dan jembatan infrastruktur penunjang pada jalan dan jembatan pada wilayah
wilayah perbatasan perbatasan
2) Pembangunan infrastruktur yang 2) Masih belum meratanya
terintegrasi dengan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan
tata ruang untuk mengurangi dan jembatan antar wilayah
kesenjangan antar wilayah
3) Masih tingginya kesenjangan 3) Masih belum meratanya
pembangunan antar kawasan. pembangunan infrastruktur jalan
Pertumbuhan ekonomi masih dan jembatan antar wilayah
terpusat pada titik-titik tertentu
saja, yang pada akhirnya
menimbulkan kesenjangan antar
58
kawasan
4) Masih adanya kawasan 4) Masih sangat terbatasnya
tertinggal, yaitu masyarakatnya pembangunan dan peningkatan
memiliki keterbatasan akses jalan dan jembatan pada wilayah
kepada pelayanan sosial, terpencil dan tertinggal
ekonomi dan politik serta terisolir
dari wilayah sekitarnya
3. Belum optimalnya kinerja 1) Rasio pemenuhan gedung 1) Kurang optimalnya kegiatan
bangunan gedung negara bangunan negara belum pemeliharaan gedung negara
dalam menunjang pelayanan memadai dalam menunjang
publik pelayanan publik. Rasio
bangunan negara berfungsi baik
tahun 2017 sebesar 70,37% dan
jumlah ini berfluktuasi dari
tahun ke tahun. Kondisi ini
menunjukkan masih rendahnya
prosentase bangunan negara
yang berfungsi baik, meskipun
dari tahun tahun 2016 sebesar
25,88% dan tahun 2015
sebanyak 29,41%.
2) Penyelenggaraan bangunan 2) Kurangnya kesadaran terhadap
gedung belum optimal ditinjau pemenuhan kelengkapan
dari rendahnya bangunan yang administrasi bangunan gedung
memiliki IMB negara
3) Rendahnya mutu bangunan 3) Kurang optimalnya pengawasan
59
gedung pemerintah dan fasilitas pembangunan dan pemeliharaan
umum lainnya karena gedung terhadap standart mutu
pengawasan pembangunan bangunan
gedung kurang optimal
4. Kurangnya ketersediaan air 1) Tingkat kerusakan sarana dan 1) Kurang optimalnya kegaitan
irigasi dibandingkan dengan prasarana irigasi masih cukup rehabilitasi saluran irigasi
kebutuhan tinggi. Prosentase panjang
saluran irigasi dalam kondisi
baik sebesar 60,77% tahun 2017
yang mana jumlah ini masih
sangat rendah mengingat
Kabupaten Nganjuk menjadi
salah satu lumbung pangan
nasional. Kondisi tersebut
hampir terjadi rata-rata sejak
tahun 2015 yaitu sebesar 58%
dan tahun 2016 sebanyak
59,05%.
2) Ketersediaan volume air 2) Belum optimalnya penanganan
waduk/embung di wilayah utara sedimentasi pada waduk/
Nganjuk sangat embung dan Masih minimnya
mengkhawatirkan pada musim upaya pemeliharaan bendungan,
kemarau disebabkan sedimentasi waduk dan embung sebagai
dan sumber mata air yang sumberdaya air
kurang, sehingga terjadi
kekurangan air irigasi antara lain
kecamatan Jatikalen, Kec.
60
Ngluyu, Kec. Gondang dan Kec.
Rejoso.
3) Masih sering terjadi air genangan 3) Belum optimalnya pengendalian
pada musim hujan antara lain banjir/ genangan melalui
Kec. Pace, Kec. Berbek, dll peningkatan kinerja jaringan
irigasi
4) Kawasan Industri Nganjuk belum 4) Belum adanya instalasi air baku
didukung oleh ketersediaan air untuk kebutuhan industri
baku.
5) Belum adanya batas
sepadan 5) belum adanya kegiatan untuk
sungai
menetapkan batas sempadan
sungai dan ada beberapa sungai
yang tidak memiliki sempadan
6) Masih adanya bangunan di atas 6) Belum optimalnya penertiban
batas sempadan sungai, antara
bangunan yang dibangunan
lain sungai kuncir kanan dan
diatas sempadan sungai
kuncir kiri (Kel. Ploso, Kel.
Mangundikaran, dll),
7) Masih terjadi disetiap tahun 7) Kurang
optimalnya kinerja
peristiwa kekurangan air baku waduk/embung/dam dan sarana
untuk air minum dan air irigasi
irigasi lainnya sebagai tempat
pada musim kemarau dan penampung air
sebaliknya kejadian banjir/
genangan pada musim hujan
5. Belum optimalnya pelaksanaan 1) Belum adanya regulasi rencana 1) Rencana Detail Tata Ruang yang
61
pengendalian dan pemanfaatan detail tata ruang dalam tersusun masih belum
ruang pengendalian pemanfaatan ditetapkan sebagai peraturan
ruang. daerah
2) Belum dikembangkannya
Kawasan Strategis dan dan Cepat 2) belum berkembangnya sinergitas
Tumbuh, hal ini disebabkan oleh serta kerjasama antar pelaku-
belum berkembangnya sinergitas pelaku pengembangan kawasan
serta kerjasama antar pelaku- (pemerintah, swasta, masyarakat)
pelaku pengembangan kawasan
(pemerintah, swasta, masyarakat)
3) Belum efektifnya penerapan 3) Rencana Detail Tata Ruang yang
regulasi maupun dokumen tersusun masih belum
perencanaan tata ruang dalam ditetapkan sebagai peraturan
pengendalian pemanfaatan ruang daerah
4) Masih lemahnya pengelolaan dan 4) Belum adanya regulasi rencana
optimalisasi pengendalian izin detail tata ruang dalam
pembangunan dan pemanfaatan pengendalian pemanfaatan
ruang ruang.
5) Masih belum efektifnya peran dan 5) Perubahan kelembagaan dari
fungsi Tim Koordinasi Penataan Badan Koordinasi Penataan
Ruang pada tingkat Ruang Daerah dengan leading
Kabupaten/Kota dalam sector Bappeda menjadi Tim
menunjang konsistensi penataan Koordinasi Penataan Ruang
ruang sesuai dengan dengan leading sector Dinas
perencanaan yang telah Pekerjaan Umum dan Penataan
mempunyai legalitas hukum Ruang
62
6) Perkembangan kawasan 6) -
perkotaan yang tidak seimbang,
dan belum sesuai dengan
pemanfaatannya.
7) Belum terkoneksinya penataan 7) Belum tersusunnya rencana
ruang dengan pembangunan detail kawasan strategis cepat
sektoral Menurunnya daya tumbuh
dukung kawasan strategis cepat
tumbuh (kawasan pusat wilayah)
8) Masih kuranganya ruang terbuka 8) Terbatasnya lahan pemerintah
hijau (RTH) publik perkotaaan untuk pembangunan ruang
terbuka hijau baru
63
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
3.2.1 Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
adalah
A. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan , ke arah mana
dan bagaimana Kabupaten Nganjuk akan dibawa dan berkarya agar
konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah
suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan,
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui
proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang
dianut oleh seluruh komponen dan pemangku kepentingan.
Pernyataan Visi Kabupaten Nganjuk adalah :
“Mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang Maju dan
Bermartabat (Nganjuk Nyawiji Bangun Deso Noto Kutho)”
B. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai
pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap
komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan
mandat yang diberikannya. Misi yang ditetapkan Pemerintah
Kabupaten Nganjuk untuk mencapai visi adalah sebagai berikut :
1) Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang dinamis dan
harmonis, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, serta dapat
memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban.
2) Meningkatkan kinerja birokrasi yang bersih, profesional dan
akuntabel (accountable) demi masyarakat Kabupaten Nganjuk
yang efektif dan efisien melalui penyelenggaraan Pemerintahan
yang aspiratif, partisipatif dan transparan
3) Meningkatkan kualitas pelayanan, mutu pendidikan dan
kesehatan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas.
4) Meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam peningkatan
ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dan potensi lokal serta
sektor produktif lain berbasis teknologi tepat guna.
5) Meningkatkan kebanggaan terhadap kesenian, kebudayaan dan
kearifan lokal yang mampu mendorong pembangunan sektor
pariwisata.
6) Infrastruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai
penunjang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan dan perlindungan dari bencana.
64
Berdasarkan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah tahun 2018-2023 dan mengacu kepada tugas dan fungsinya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
akan mendukung terlaksananya visi dan misi Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah terutama pada Misi ke lima Meningkatkan
Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan Perdesaan yang
Berkualitas dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan.
65
belajar yang bebas dari pungutan (tanpa upeti) dan
dilaksanakan dengan proses assessment; mewujudkan pusat
pengaduan pelayanan publik: pemberian reward and
punishment untuk pegawai; biaya pendidikan bagi
peningkatan pendidikan formal untuk ASN; memotivasi ASN;
serta pengembangan smart city untuk efektivitas
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
66
6. Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: akses pelayanan kesehatan
terjangkau; peningkatan mutu pelayanan kesehatan; ambulan
gratis untuk masyarakat kurang mampu; serta mobil siaga
desa.
67
12. Revitalisasi Bidang Pertanian dan Perternakan
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan produk
pangan alternatif; Intensifikasi peternakan melalui
pengembangan inseminasi buatan; mengembangkan sentra-
sentra industri ternak, pertanian terpadu, model inti dan
plasma pertanian, gudang penyangga;
68
2. Membentuk Unit Reaksi Cepat Penambal Jalan (URCPJ)
3. Meningkatkan Kualitas (Mutu) Jalan
4. Normalisasi Saluran Irigasi Dan Melanjutkan Pembangunan
Waduk
5. Penataan Kawasan Industri.
69
Sedangkan arah kebijakan pembangunan didalam Renstra Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur yang dapat dikaitkan
dengan arah kebijakan pembangunan jalan dan jembatan Kabupaten
Nganjuk antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengutamakan pemeliharaan rutin dan berkala prasarana jalan dan
jembatan.
2. Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk
mengantisipasi pertumbuhan lalulintas.
3. Mengharmonisasikan keterpaduan sistem jaringan jalan dengan
kebijakan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota,
dan meningkatkan keterpaduannya dengan sistem jaringan prasarana
lainnya dalam konteks pelayanan intermoda dan Sistem Transportasi
Nasional (Sistranas).
4. Meningkatkan dan mengembangkan koordinasi di antara pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi, serta kabupaten/kota untuk
memperjelas hak dan kewajiban dalam penanganan prasarana jalan.
5. Menumbuhkan sikap profesionalisme dan kemandirian institusi dan
SDM bidang penyelenggaraan prasarana jalan.
6. Mendorong peran serta aktif masyarakat dan swasta dalam
penyelenggaraan dan penyediaan prasarana jalan.
70
sasaran jangka menengah Kementerian Pekerjaan Umum dan arah
kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur antara
lain :
1. Memiliki legitimasi dalam menjalankan tugas dan fungsi melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk, dan
Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk.
2. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang jalan, yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan.
3. Tersedianya peralatan berat untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan jalan dan jembatan walaupun belum optimal.
4. Ketersediaan peralatan laboratorium kebinamargaan yang cukup
memadai.
5. Adanya komitmen unsur pimpinan SKPD untuk membangun
organisasi yang maju.
6. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang kebinamargaan.
7. Kuantitas penyedia jasa konstruksi yang memadai.
71
peruntukan pertanian di wilayah tengah pada wilayah Provinsi Jawa Timur
yang didukung dengan pengembangan kawasan peruntukan pariwisata,
perdagangan, jasa dan industri yang berdaya saing. Untuk mewujudkan
tujuan penataan ruang sebagaimana dimaksud ditetapkan beberapa
kebijakan penataan ruang Kabupaten, salah satu diantaranya :
Pengembangan dan pengendalian kawasan peruntukan industri,
perdagangan dan jasa, dan periwisata didukung dengan pengembangan
dan optimalisasi sistem jaringan transportasi. Indikasi program utama
perwujudan sistem transportasi yang diwujudkan program kegiatannya
meliputi : (a) pengkajian dan pengembangan fungsi jalan di wilayah
kabupaten, (b) pengembangan fungsi jaringan jalan yang menghubungkan
antar kawasan kecamatan dan antar kabupaten, (c) pengembangan jalan
bebas hambatan yang menghubungkan Kertosono-Nganjuk-Ngawi, (d)
pengembangan dan peningkatan jalan yang melayani antar pusat kegiatan
lingkungan dan antar kawasan peruntukan, (e) pengembangan dan
peningkatan jalan penghubung antar lingkungan pelayanan desa dan
pusat pelayanan kawasan, (f) pengembangan jembatan lintas kabupaten
dan antar kawasan kecamatan, (g) pengembangan dan penetapan lokasi
fungsi terminal angkutan penumpang dan barang (cargo), dan (h)
menyusun ketentuan dan persyaratan tata bangunan dan lingkungan.
Dalam upaya mewujudkan pengembangan sistem jaringan transportasi
yang optimal, perlu mendapatkan perhatian yaitu jalan kabupaten sebagai
jalan kolektor dan lokal primer/sekunder, yang meliputi : (1) ruas jalan
kolektor Loceret-Tanjunganom-Prambon-Ngronggot-Kelutan, Prambon-
Tanjunganom-Baron, Guyangan – Tiripan - Candirejo, Nganjuk- Rejoso-
Gondang – Lengkong - Jatikalen, Jalan masuk (Interchange) TOL Jombang-
Kertosono-Nganjuk-Ngawi dan rencana jalan lingkar Willis yang
menghubungkan perbatasan Madiun-Nganjuk sampai Perbatasan Kediri-
Nganjuk, jalan kolektor dalam kawasan perkotaan Nganjuk, jalan Loceret
– Berbek – Sawahan, (2) ruas jalan Kertosono – Trayang – Banjarsari -
Kelutan merupakan jalan strategis kabupaten, dan (3) ruas jalan lokal
antar kecamatan di wilayah Kabupaten Nganjuk dan jalan penghubung
Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk-Kecamatan Kedungadem
Kabupaten Bojonegoro.
72
4. Seringnya terjadi kemacetan terutama pada jam-jam puncak
disepanjang jalan Arteri Primer ini merupakan satu-satunya jalan
(akses tengah di Propinsi Jawa Timur) yang menghubungkan Surabaya
dengan Propinsi Jawa Tengah, sehingga diperlukan jalan bebas
hambatan (Jalan TOL).
5. Berdasarkan dari hasil pengamatan di lapangan, secara umum dapat
disimpulkan bahwa wilayah-wilayah yang memerlukan penanganan
khusus (prioritas utama) dalam kaitannya dengan pengembangan dan
peningkatan kualitas jalan yaitu ditekankan pada wilayah Kecamatan
Gondang menuju Kecamatan Lengkong. Mengingat dari segi
perkembangan wilayah Kabupaten Nganjuk, wilayah tersebut
perkembangannya lebih lambat jika dibandingkan dengan wilayah
lainnya. Salah satu penyebabnya antara lain faktor aksesibilitas yang
kurang mendukung, sehingga berdampak bagi pengembangan potensi
sumber daya alam setempat
73
1. Penurunan atau terlampauinya kapasitas daya dukung dan daya
tamping lingkungan hidup untuk pembangunan;
2. Peningkatan Dampak dan Resiko Lingkungan Hidup;
3. Penurunan Kinerja layanan atau jasa ekosistem;
4. Penurunan mutu dan ketersediaan sumber daya alam;
5. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir,longsor,
kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan;
6. Penurunan ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati;
7. Peningkatan Kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim;
8. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau penurunan penghidupan
sekelompok masyarakat serta terancamnya keberlanjutan penghidupan
masyarakat;
9. Peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat;
10. Peningkatan ancaman terhadap perlindungan kawasan tertentu secara
tradisional yang dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat hukum
adat.
Tabel 3.2
Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Nganjuk
74
8 Sumber daya air Semakin menurunnya kualitas sumber daya air
karena rendahnya upaya konservasi
9 Kesehatan Belum optimalnya kapasitas layanan kesehatan
10 Desa dan informasi Belum efektifnya komunikasi atar level
pemerintah
11 Perikanan Penurunan produksi sector perikanan dan
tingkat konsumsinya
12 Pariwisata Tren kunjungan wisata menurun
75
10. Pemerataan pembangunan infrastruktur antar kawasan pertumbuhan.
11. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan ke kawasan-
kawasan potensial dan strategis.
12. Pengembangan jalan tembus kabupaten/kota disekitar Kabupaten
Nganjuk diantaranya :
• Jalan penghubung Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk-
Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.
13. Direncanakan pembangunan jalan lingkar Kota Nganjuk untuk
mengatasi konsentrasi jalan arteri primer yang melewati perkotaan
Nganjuk dan untuk mendorong pemerataan perkembangan perkotaan
dan memperlancar arus regional dengan mengacu pada perencanaan.
14. Peningkatan pelaksanaan Standar Pedoman Manual pengujian mutu
material dan konstruksi untuk meningkatkan kualitas jalan dan
jembatan.
76
BAB IV
Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 berdasarkan rumusan Misi ke
6 dari RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2023 Infrastruktur Publik
Yang Memadai Dan Berkualitas Sebagai Penunjang Pertumbuhan
Ekonomi Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Dan
Perlindungan Dari Bencana adalah Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Infrastruktur di Kabupaten Nganjuk dengan indicator Tujuan
sebagai berikut :
1. Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur
77
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk
c. Persentase % 61,98 73,01 74,47 76,70 78,24 80,58 80,58 Bidang Bina
jembatan Marga
di jalan
78
kabupaten
dalam
kondisi
baik
d Persentase % 27,20 32,25 33,82 35,39 36,96 38,53 38,53 Bidang Cipta
. bangunan Karya
pelayanan
publik
yang
berfungsi
baik
79
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi adalah sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk
merespon isu strategis yang dihadapi dan untuk mencapai visi, misi, tujuan
dan sasaran instansi. Dengan kata lain, strategi merupakan suatu cara atau
pola untuk mewujudkan tujuan atas misi yang ditetapkan.
80
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
81
BAB VI
82
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
dalam menentukan Program dan Rencana Kegiatan tetap mengacu dan
mempedomani Program Pembangunan Daerah yang mencakup Program 14
(empat belas) program unggulaan Bupati H. Novi Rahman Hidayat, S.Sos,
MM dan Wakil Bupati Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, MBA
untuk mewujudkan Visi “TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG
MAJU DAN BERMARTABAT (NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO
KUTHO)” adalah sebagai berikut :
83
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: memberikan edukasi kewirausahaan;
gerdu taskin; membatasi pendirian pasar modern dan revitalisasi
pasar tradisional; program terpadu pengentasan kemiskinan; kredit
modal usaha dengan bunga ringan & tanpa agunan; pemberdayaan
ekonomi masyarakat khususnya ibu rumah tangga dan pemuda
melalui antara lain pelatihan teknologi informasi dan ekonomi kreatif;
pemberian kartu nganjuk mandiri yakni bantuan mulai 1 juta sampai
10 juta rupiah untuk golongan yang tidak punya pedagang, petani
kecil, buruh tani dan peternak.
84
8. Optimalisasi dan Revitalisasi Pasar Tradisional
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: membangun/mengembangkan pasar
tradisional yang ada di kecamatan; merelokasi pasar tradisional yang
sudah tidak layak; bangga, bela & beli produk lokal; menciptakan
pasar yang bersih & sehat.
85
14. Pengembangan Jejaring antar Daerah Kabupaten/Kota, Provinsi
dan Pusat serta warga Nganjuk di perantauan
Jejaring merupakan salah satu kekuatan/modal sosial yang sangat
mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan publik. untuk itu, Bupati Nganjuk dan
Wakil Bupati Nganjuk terpilih berkomitmen membangun jejaring yang
terbuka, komunikatif, dan produktif.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: kerjasama daerah; pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi dengan unsur di dalam dan di luar
Kabupaten Nganjuk dalam rangka perumusan dan pelaksanaan
kebijakan daerah.
86
Tabel VI.1
Rencana Program, Kegiatan Dan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Meningkatnya Meningkat Persentase 1 03 01 01 Program Hasil Survei
Kualitas dan nya Jalan Pelayanan Kepuasan
11.156.471.001
Kuantitas Infrastrukt Kabupaten Administrasi Masyarakat
1.529.953.000
1.533.693.001
1.537.473.000
5.010.209.000
1.545.143.000
Infrastruktur di ur dalam Perkantoran (SKM)
Sekretariat
Kabupaten Pekerjaan Kondisi
Nganjuk Umum Mantap
B
B
B
(Indikator Yang Fungsional
Tujuan : Handal
1. Indeks
Kepuasan
Layanan
Infrastrukt
Penyediaan Jumlah Jenis
2.528.000
2.528.000
2.528.000
7.528.000
2.528.000
2.528.000
ur
Jasa Surat Surat Yang
Menyurat Terpenuhi
87
176.000.000 332.470.001 10.250.000.000
Penyediaan Jumlah
253.740.001
257.520.000
265.190.000
Jasa Rekening
Komunikasi, Tagihan Yang
Sumber Daya Terbayar
Air Dan
Listrik
176.000.000 108.000.000
176.000.000 108.000.000
176.000.000 108.000.000
176.000.000 108.000.000
Jasa Tenaga
Kebersihan Kebersihan Yang
Kantor Terbayar
121.411.600
121.411.600
121.411.600
121.411.600
121.411.600
121.411.600
Barang Barang Cetakan
Cetakan Dan Dan
Penggandaan Penggandaan
Yang Terpenuhi
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
Bacaan Dan Dan Peraturan
Peraturan Perundang-
Perundang- Undangan Yang
Undangan Tersedia Dalam
Satu Tahun
Penyediaan Jumlah
207.696.000
207.696.000
207.696.000
207.696.000
207.696.000
207.696.000
Makanan Makanan Dan
Dan Minuma Untuk
Minuman Rapat Dan
Harian Yang
Terpenuhi
88
Rapat-Rapat Jumlah Rapat-
Kordinasi Rapat
538.317.400
538.317.400
538.317.400
538.317.400
538.317.400
538.317.400
Dan Koordinasi Dan
Konsultasi Ke Konsultasi
Luar Daerah Regional Dan
Nasional Yang Di
Ikuti
120.000.000
120.000.000
120.000.000
120.000.000
120.000.000
120.000.000
dan SKPD yang
Pendokument dikelola dan
asian Arsip terdokumentasik
Perangkat an
Daerah
1 03 01 02 Program Persentase
Peningkatan Sarana Dan
1.490.370.600
1.490.370.600
1.490.370.600
1.490.370.600
1.490.370.600
1.490.370.600
Sarana Dan Prasarana
Sekretariat
Prasarana Aparatur Yang
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Aparatur Laik Fungsi
541.037.200
541.037.200
541.037.200
541.037.200
541.037.200
541.037.200
Kendaraan Kendaraan
Dinas/Opera Dinas/Operasio
sional nal Yang
Terpenuhi
105.000.000 145.152.000
105.000.000 145.152.000
105.000.000 145.152.000
105.000.000 145.152.000
105.000.000 145.152.000
105.000.000 145.152.000
Perlengkapan Perlengkapan
Gedung Kantor Yang
Kantor Terpenuhi
89
Pengadaan Jumlah
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
Mebeleur Mebeleur yang
terpenuhi
345.000.000
345.000.000
345.000.000
345.000.000
345.000.000
345.000.000
Rutin/Berkal Kantor Aset
a Gedung Dinas Yang
Kantor Terpelihara
Pemeliharaan Jumlah
Rutin/Berkal Kendaraan
a Kendaraan Dinas/Operasio
219.181.400
219.181.400
219.181.400
219.181.400
219.181.400
219.181.400
Dinas/ nal Yang
Operasional Terawat
(Pergantian
Suku Cadang)
Dan
Mendapatkan
BBM Secara
Teratur
Pemeliharaan Jumlah
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
Rutin/ Perlengkapan
Berkala Gedung Kantor
Perlengkapan Yang Terpelihara
Gedung
Kantor
Pemeliharaan Jumlah
65.000.000
65.000.000
65.000.000
65.000.000
65.000.000
65.000.000
Rutin / Peralatan
Berkala Gedung Kantor
Peralatan Yang Terpelihara
Gedung
Kantor
1 03 01 03 Program Tingkat
Peningkatan Kehadiran ASN
Sekretariat
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
Disiplin
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Aparatur
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
Pelaksanaan Jumlah Pegawai
Senam Yang Mengikuti
Kesegaran Senam Pagi
Jasmani
90
1 03 01 05 Program Rata-Rata Nilai
Peningkatan SKP ASN
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
Sekretariat
Kapasitas
Sumber Daya
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Aparatur
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
Kapasitas Yang
Teknis Melaksanakan
Aparatur Bimbingan
Teknis
1 03 01 06 Program Persentase
Peningkatan Laporan Kinerja
35.000.000
35.000.000
35.000.000
35.000.000
35.000.000
35.000.000
Sekretariat
Pengembang Dan Laporan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
an Sistem Keuangan Yang
Pelaporan Disusun Tepat
Capaian Waktu
Kinerja Dan
Keuangan
30.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
Laporan Dokumen Yang
Capaian Tersusun (LKJiP,
Kinerja Dan LPPD, SPM)
Ikhtisar
Realisasi
Kinerja SKPD
2.500.000
2.500.000
2.500.000
2.500.000
2.500.000
2.500.000
Penyusunan Jumlah Laporan
Laporan Semesteran
Keuangan Yang Tersusun
Semesteran Tepat Waktu
Penyusunan Jumlah Laporan
Pelaporan Keuangan Yang
2.500.000
2.500.000
2.500.000
2.500.000
2.500.000
2.500.000
Keuangan Tersusun Tepat
Akhir Tahun Waktu (Laporan
Keuangan,
Neraca, LPE,
LRA )
91
1
03
01
31
a
n,
Dan
n Jalan,
Program
Jembatan
Bangunan
Pemeliharaa
Pelengkapny
Pembanguna
Rehabilitasi/
Yang
Yang
Panjang
pelihara
Pengaman
Terbangun
Persentase
Terpelihara
Badan Jalan
Panjang Jalan
Panjang Jalan
Dan Jembatan
Dan Jembatan
g-Gorong Yang
Terbangun/Ter
Drainase/Goron
Yang Terbangun
Panjang Saluran
92
Bidang Bina Marga Bidang Bina Marga Bidang Bina Marga Bidang Bina Marga
2.500.000.000 3.034.000.000 30.290.000.000 2.300.000.000 38.722.840.000
Kegiatan Panjang
Pembanguna Jembatan Yang
n/ Terbangun
Peningkatan/
Rekonstruksi
/ Pelebaran
Jembatan
Kegiatan Panjang
Rehabilitasi/ Jembatan Yang
Pemeliharaan Terpelihara
Jembatan
6.250.000.000
6.250.000.000
6.250.000.000
6.250.000.000
6.250.000.000
6.250.000.000
Pembanguna Pengaman
n/Pemelihara Badan
an Pengaman JalanBronjong
Badan Jalan Yang
Terbangun/Terp
elihara
93
Kegiatan Panjang Jalan
1.175.000.000
1.175.000.000
1.175.000.000
1.175.000.000
1.175.000.000
1.175.000.000
Pembanguna Yang
n/ Terbangun/Terp
Peningkatan/ elihara Di
Pelebaran/ Jalanlingkar
Pemeliharaan Wilis
Jalan Lingkar
Wilis
Kegiatan Panjang Jalan
Pembanguna Yang
22.800.000.000
22.800.000.000
22.800.000.000
22.800.000.000
22.800.000.000
22.800.000.000
n/ Terbangun/Terp
Peningkatan/ elihara Menuju
Pemeliharaan Desa
Jalan Poros Terpencil/Terisol
Menuju Desa ir
Terpencil/
Terisolir
Kegiatan Panjang Jalan
Pembanguna Akses Yang
11.849.910.000
11.849.910.000
11.849.910.000
11.849.910.000
11.849.910.000
11.849.910.000
n/ Terbangun
Pemeliharaan
Jalan Akses/
Lingkungan
Fasilitas
Umum Dan
Gedung
Pemerintah
Kegiatan Panjang Jalan
19.755.342.648
19.755.342.648
19.755.342.648
19.755.342.648
19.755.342.648
19.755.342.648
Pembanguna Poros Menuju
n Jalan Poros Desa Yang
Menuju Desa Terbangun
Terpencil/
Terisolir
3.143.194.000
3.143.194.000
3.143.194.000
3.143.194.000
3.143.194.000
Lingkungan Terpelihara
8.000 meter
6.000 meter
6.000 meter
6.000 meter
6.000 meter
6.000 meter
6361 meter
Sosial
(DBHCHT)
94
Kegiatan Panjang Jalan
3.143.194.000
3.143.194.000
3.143.194.000
3.143.194.000
3.143.194.000
3.143.194.000
Rehabilitasi/ Yang Terpelihara
Pemeliharaan
Jalan
1 03 01 32 Program Persentase
625.657.800
625.657.800
625.657.800
625.657.800
625.657.800
625.657.800
Sarana, Sarana,
Prasarana Prasarana Dan
75,00%
75,00%
75,00%
75,00%
75,00%
75,00%
75,00%
Dan Pembinaan Jasa
Pembinaan Konstruks
Jasa Dalam Kondisi
Konstruksi Baik
1 03 01 33 Program Persentase
Pengelolaan Jaringan
Bidang Pengairan
Sumber Daya Pengairan
29.504.520.000
29.504.520.000
29.504.520.000
29.504.520.000
29.504.520.000
29.504.520.000
Air Dalam Kondisi
60,77%
61,99%
63,23%
64,49%
65,78%
67,10%
67,10%
Baik
95
n Dan
Lainnya
Lainnya
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Jaringan
Jaringan
Pengelola
Pengairan
Pengairan
Bangunan
Bangunan
Irigasi Dan
Irigasi Dan
Pembinaan
Irigasi (KPI)
Rehabilitasi
GHIPPA Dan
Pembanguna
Kelembagaan
Pemeliharaan
Jumlah
Panjang
Genangan
Sosialisasi
Pembinaan
Persentase
Waduk, Dan
Kondisi Baik
Irigasi Dalam
Kondisi Baik
Dan Prasarana
Jumlah Sarana
Jaringan Irigasi
Yang Terbangun
Jumlah Sungai,
Bendung Dalam
96
27 ha 43,42%
22 ha 45,59%
18 ha 47,87%
14 ha 50,27%
10 ha 52,78%
5 ha 55,42%
5 ha 55,42%
Umum
(RTTG)
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Program
Prasarana
Bangunan
an Fasilitas
Sarana Dan
Operasional
Penyusunan
Optimalisasi
Pembanguna
n,Pemelihara
Rencana Tata
Tanam Global
Baik
Baik
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Gedung
Bangunan
Pemerintah
Kondisi Baik
Kondisi Baik
Irigasi Dalam
Dan Praarana
Umum Dalam
Yang Tersusun
Jumlah Sarana
Dalam Kondisi
Dalam Kondisi
Dokumen RTTG
Fasilitas Umum
Jumlah Fasilitas
97
51 unit 29 unit
54 unit 39 unit
71 unit 46 unit
74 unit 49 unit
79 unit 54 unit
84 unit 59 unit
84 unit 59 unit
Ruang
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Program
Bangunan
Revitalisasi
Pemerintah
Tata Ruang
Tata Ruang
Rehabilitasi,
Dan Gedung
Perencanaan
Pemanfaatan
Pengendalian
Refungsionali
Baik
Yang
Ruang
Ruang
Jumlah
Jumlah
Gedung
Dengan
Jumlah
Tersusun
Tersusun
Dokumen
Dokumen
Bangunan
Presentase
Persentase
Pemerintah
Sesuai Tata
Luas Lahan
Ruang Yang
Ruang Yang
Rencana Tata
Pemanfaatan
Lahan Sesuai
Rencana Tata
Rencana Tata
Dalam Kondisi
Pemanfaatanya
98
10,00% 79,43%
30,00% 82,00%
20,00% 84,00%
15,00% 86,00%
10,00% 88,00%
15,00% 90,00%
100,00% 90,00%
n
Dan
Dan
Tanah
Teknis
Kondisi
Inspeksi
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Program
n Teknis
Pengadaan
Pendataan,
Pengadaan
Pendataan,
Pengendalia
Pembanguna
Infrastruktur
Tanah Untuk
Pengendalian
Perencanaan
Perencanaan,
Tanah
Jumlah
Jumlah
Database
Realisasi
Database
Dokumen
Terpenuhi
ngendalian
Pengadaan
Persentase
Persentase
Tanah Yang
Infrastruktur
Infrastruktur
Yang Terupdate
Yang Terpenuhi
Perencanaan,Pe
Luas Pengadaan
Yang Terupdate
99
33,33% 65,00%
50,00% 100%
66,67% 100%
83,33% 100,00%
100,00% 100,00%
100,00% 100,00%
100,00% 100,00%
Target kinerja dalam hal ini diartikan sebagai target kinerja sasaran,
baik sasaran strategis, sasaran program maupun sasaran kegiatan yang
dilengkapi dengan indikatornya. Target kinerja sasaran menunjukkan
tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh dinas yang meliputi
program dan kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Dalam
menyusunan target kinerja baik tingkat kegiatan, program maupun dinas
didasarkan pada kriteria-kriteria diantaranya :
1. Target menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan dicapai
dari setiap indikator kinerja sasaran
2. Penetapan target relevan dengan indikator kinerjanya, logis dan
berdasarkan baseline data yang jelas. Dalam hal ini base line capaian
pada tahun 2018 yang merupakan jumlah dari rencana target baru
ditambah dengan sisa yang belum tercapai pada periode 2018-2023.
100
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk, yang secara operasional dilaksanakan setiap tahun melalui
program dan kegiatan. Hasil pengukuran kinerja akan menunjukkan tingkat
pencapaian atau realisasi setiap tahun berdasarkan target tahunan yang
telah ditetapkan.
101
Table 7.1.
Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kondisi
Kinerja
Pada
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
Awal
No Indikator Formulasi Perhitungan Pada Akhir
Periode
Periode Renstra
Renstra
Tahun -0 Tahun -1 Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks Kinerja Sistem Luas Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik
Irigasi 100 %
Total Luas Jaringan Irigasi Di Kabupaten Nganjuk 70,41% 70,91% 71,51% 72,11% 72,61% 73,11% 73,11%
102
7.2 Indikator Kinerja Kunci
103
lain Prasarana Fisik, Produktivitas Tanaman, Sarana Penunjang,
Organisasi Personalia, dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
6. Persentase Jembatan Di Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik merupakan
jumlah jembatan dalam kondisi baik dibanding jumlah Total Jembatan
di Kabupaten Nganjuk.
104
Tabel 7.2
Indikator Kinerja Kunci Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kondisi Kondisi
Kinerja Pada Kinerja
Target Capaian Setiap Tahun
Awal Periode Pada
No Indikator Formulasi Perhitungan
Renstra Akhir
Tahun - 0 Tahun -1 Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Periode
2018 2019 2020 2021 2022 2023 Renstra
1 Persentase
Jembatan Di Jalan Jumlah Jembatan Dalam Kondisi Baik + Sedang
Kabupaten Dalam = 100 % 61,98% 73,01% 74,47% 76,70% 78,24% 80,58% 80,58%
Kondisi Baik Jumlah Total Jembatan Di Kabupaten Nganjuk
2 Persentase
Bangunan Jumlah Bangunan Gedung Fasilitas Umum Yang Berfungsi Baik
Pelayanan Publik = 100 %
Yang Berfungsi Jumlah Seluruh Bangunan Gedung Fasilitas Umum 27,20% 32,25% 33,82% 35,39% 36,96% 38,53% 38,53%
Baik
3 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Peralatan
Survey Kepuasan Masyarakat B B B B B B B
4 Persentase
Pemanfaatan Lahan
Luas Lahan Yang Di Ijinkan
Sesuai Dengan = 100 %
Rencana Tata Luas Lahan Rencana Peruntukkan 79,43% 79,63% 80,13% 80,63% 81,23% 81,83% 81,83%
Ruang
5 Indeks Kinerja
Sistem Irigasi Luas Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik 70,41% 70,91% 71,51% 72,11% 72,61% 73,11% 73,11%
= 100 %
Total Luas Jaringan Irigasi Di Kabupaten Nganjuk
6 Persentase Jalan
Kabupaten Dalam Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik + Sedang
Kondisi Mantap
= 100 % 48,94% 62,00% 64,00% 66,00% 68,00% 70,00% 70,00%
Panjang Total Jalan Kabupaten Nganjuk
Fungsional
105
BAB VIII
PENUTUP
106