Anda di halaman 1dari 75

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN MUNA

RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
TAHUN 2021-2026
KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 15 ayat (3) mengamanahkan
bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (PERANGKAT DAERAH)
diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
yang akan menjadi pedoman pelaksanaan pada setiap Perangkat Daerah
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara


Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, mengartikan bahwa perencanaan adalah suatu proses
penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial
dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Oleh
karenanya, Perangkat Daerah pun juga diberikan amanat untuk menyusun
penjabaran RPJMD dalam format jangka menengah (5 tahun).

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-PD) adalah


dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang
disusun untuk menjamin adanya konsistensi perencanaan dan pemilihan
program dan kegiatan prioritas sesuai dengan kebutuhan serta menjamin
komitmen terhadap kesepakatan program dan kegiatan yang di bahas secara
partisipatif dengan melibatkan semua stakeholders pembangunan. Renstra
merupakan dokumen perencanaan yang akan menjadi dasar kontrak kinerja
Bappeda Kabupaten Muna Kepada Buapti Kabupaten Muna yang harus
dilaksanakan.

Akhirnya, atas kerja dari seluruh Tim penyusun dan semua pihak yang
telah memberikan masukan pemikiran, kami menyampaikan terima kasih.
Dokumen Renstra ini akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi Bappeda kedepannya. Amin

Raha, 3 Maret 2022


KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN MUNA,

Drs. LA MAHI, M.Si


Pembina UtamaMuda.Gol. IV/c
Nip.19631231 199303 1 115

P a g e |i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................................1
1.2. Landasan Hukum .................................................................................................................2
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................................................................3
1.4. Sistematika Penulisan.........................................................................................................4
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ....................................................5
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Muna ........................................5
1.2. Sumber Daya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Muna .............20
1.2.1. Kepegawaian .............................................................................................................20
1.2.2. Sarana Prasarana ....................................................................................................22
1.3. Kinerja Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ..........................23
1.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah ...................................................................................................... 25
1.4.1. Tantangan ..................................................................................................................26
1.4.2. Peluang .......................................................................................................................27
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH......................30
1.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah ............................................................................30
1.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih ...................................................................................................................................37
1.3. Telaahan Renstra Kementerian/ Lembaga dan Renstra Provinsi Sulawesi
Tenggara ................................................................................................................................43
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis................................................................................................................................. 46
3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah ........................................................... 46
3.4.2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ....................................................48
3.5. Isu-isu Strategis ..................................................................................................................51
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN ............................................................................................... 54
4.1. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Bappeda Muna ........................................54
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............................................................................55
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ........................... 58
BAB VII. KINERJA PENYELENGARAAN BIDANG URUSAN ............................................... 62
BAB VIII PENUTUP ......................................................................................................................... 64

P a g e | ii
DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

Tabel 2 : Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan

Tabel 3 : Kondisi Kepegawaian Bappeda Kab. Muna Berdasarkan Eselon

Jabatan

Tabel 4 : Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan

Tabel 5: Prasarana dan Sarana Pendukung pelaksanaan tugas Bappeda

Tabel 6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Pada Bappeda Kabupaten Muna

2011-2015

Tabel 8.. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda

Tabel 9. Strategi dan Arah Kebijakan Bappeda

Tabel 10. Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan Bappeda

Kabupaten Muna

Tabel 11. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda

Tabel 12. Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

P a g e | iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, setiap Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) harus memiliki Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra
PD) yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD). Renstra PD disusun untuk mewujudkan capaian visi dan
misi daerah serta tujuan setiap organisasi pemerintahan dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing OPD
Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra-PD) adalah
dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun
untuk menjamin adanya konsistensi perencanaan dan pemilihan program
dan kegiatan prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menjamin
komitmen terhadap kesepakatan program dan kegiatan yang di bahas
secara partisipatif dengan melibatkan semua stakeholders pembangunan
dan masyarakat Kabupaten Muna, memperkuat landasan penentuan
program dan kegiatan tahunan daerah secara kronologis, sistematis dan
berkelanjutan.
Adapun Fungsi dari Renstra OPD yaitu memudahkan melakukan
kontrol terhadap semua aktifitas baik yang sedang berjalan maupun yang
akan datang, dapat mengukur outcome (hasil) yang harus dicapai dan
sebagai alat untuk mengukur kemajuan pelaksanaan tugas.
Renstra- PD merupakan bagian dari sistem perencanaan
pembangunan yang sistematis dan terpadu, sehingga seluruh tahapan dan
mekanisme Renstra-PD yang dihasilkan harus menunjukkan adanya
keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan
tersebut meliputi keterkaitan visi dan misi, program, kegiatan, termasuk
kinerja yang ingin dicapai dan indikator yang digunakan untuk
mengukurnya.
Di samping itu, adanya keterkaitan yang jelas antara kebijakan yang
terdapat dalam dokumen-dokumen perencanaan dan alokasi anggaran yang
dikelola OPD sesuai tugas pokok dan fungsinya. Dokumen perencanaan
tersebut meliputi Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana Kegiatan
P a g e |1
dan Anggaran. Alokasi anggaran yang dikelola organisasi tercermin dalam
RKA yang merupakan dokumen yang bersifat tahunan. Rencana Kerja OPD
sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan di lingkup organisasi
merupakan penjabaran dari Renstra OPD yang merupakan rencana
pembangunan jangka waktu lima tahunan. Penyusunan Rencana Strategis
Bappeda Kabupaten Muna 2021 - 2026, mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Muna Tahun
2021 - 2026.

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra Bappeda


Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2026 adalah :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1822);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tantang RPJPN Tahun 2005-2025;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
P a g e |2
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Muna Tahun 2005-2025;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Muna Tahun 2014-
2034;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Muna;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Muna
Tahun 2021 - 2026;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 17 Tahun 2000 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain
Kabupaten Muna;
13. Peraturan Bupati Muna Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muna;

1.3. Maksud dan Tujuan


1.3.1.Maksud
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Muna disusun sebagai acuan
penyusunan Renja dan RKA Bappeda serta sebagai pedoman bagi seluruh
personil organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan untuk lima tahun mendatang.

1.3.2.Tujuan
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah disusun
untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan prioritas Bappeda
Kabupaten Muna dalam turut mendukung suskesnya pencapaian sasaran
pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Muna
Tahun 2021 - 2026. Selain itu Renstra Bappeda disusun sebagai

P a g e |3
landasan/pedoman dalam penyusunan Renja Bappeda, penguatan peran
para stakeholders dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah,
serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan
dan lima tahunan Bappeda Kabupaten Muna.

1.4. Sistematika Penulisan


Rencana Strategis Bappeda Muna Tahun 2021 - 2026 memuat visi,
misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan yang
disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT
BAB III
DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Bappeda Muna
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
BAB VI
PENDANAAN
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
P a g e |4
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Muna


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu
Bupati dalam melaksanakan Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang
Perencanaan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan/didelegasikan kepada Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan
teknis bidang perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan
daerah, yang meliputi pemerintahan dan pembangunan manusia,
perekonomian dan sumber daya alam, serta infrastruktur dan
kewilayahan;
b. penyelenggaraan koordinasi program operasional di lingkungan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
c. penyelenggaraan pembinaan teknis bidang perencanaan, pengendalian,
dan evaluasi pembangunan daerah, yang meliputi pemerintahan dan
pembangunan manusia, perekonomian dan sumber daya alam, serta
infrastruktur dan kewilayahan;
d. penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan berbagai program bidang
perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah, yang
meliputi pemerintahan dan pembangunan manusia, perekonomian dan
sumber daya alam, serta infrastruktur dan kewilayahan;
e. penyelenggaraan evaluasi dan pembinaan terhadap UPTD dan jabatan
fungsional; dan
f. penyelenggaraan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri


dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah;
d. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;
e. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
f. Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan;
g. Kelompok jabatan fungsional;

Penjabaran tugas pokok dan fungsi yaitu sebagai berikut:

P a g e |5
(1) Kepala Badan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai
tugas pokok merumuskan sasaran, mengoordinasikan, membina,
mengevaluasi dan melaporkan kebijakan daerah di Bidang Perencanaan
yang meliputi pemerintahan dan pembangunan manusia, perekonomian
dan sumber daya alam, serta infrastruktur dan kewilayahan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1),
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis Bidang Perencanaan yang meliputi
pemerintahan dan pembangunan manusia, perekonomian dan sumber
daya alam, serta infrastruktur dan kewilayahan.
b. pengoordinasian urusan Bidang Perencanaan yang meliputi
pemerintahan dan pembangunan manusia, perekonomian dan sumber
daya alam, serta infrastruktur dan kewilayahan.
c. pembinaan dan evaluasi bidang perencanaan yang meliputi
pemerintahan dan pembangunan manusia, perekonomian dan sumber
daya alam, serta infrastruktur dan kewilayahan.
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
tugas dan fungsinya.

Struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Muna terdiri dari :
1. Kepala Bappeda yang memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Bappeda,
2. Sekretariat terdiri dari 2 Sub Bagian yaitu :
a. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program
3. Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat terdiri dari, terdiri dari 3
Sub Bidang yaitu :
a. Subbidang Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;
b. Subbidang Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda Olahraga, Tenaga Kerja,
Perpustakaan dan Kearsipan;
c. Subbidang Sosial, Pemerintahan Desa, Trantibum Linmas, Adminduk
Capil, Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Penelitian dan
Pengembangan, Inspektorat, dan Kepegawaian.
4. Bidang Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Alam terdiri dari 3 Sub
Bidang yaitu :

P a g e |6
a. Subbidang Analisis Ekonomi Makro Daerah;
b. Subbidang Keuangan, Pendapatan, Penanaman Modal, Pariwisata,
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM;
c. Subbidang Lingkungan Hidup, Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan
ESDM.
5. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah terdiri dari 3 Sub
Bidang yaitu :
a. Subbidang Pekerjaan Umum, Perhubungan, Kominfo, statistik, dan
persandian;
b. Subbidang Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pemberdayaan
Masyarakat;
c. Subbidang Tata Ruang, Pertanahan, Transmigrasi, Tenaga Kerja,
Statistik dan Kecamatan.

(2) Sekretariat
Sekretariat, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, kerja sama,
kehumasan dan protokol serta ketatalaksanaan. Untuk
menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi:
1) penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan rencana dan
anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan rencana kebutuhan
dan usulan pengembangan pegawai;
3) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan mutasi, tanda jasa,
kenaikan pangkat, kenaikan jabatan, pemberhentian, dan
pensiun pegawai;
4) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan tata usaha,
kepegawaian, disiplin pegawai, dan evaluasi kinerja pegawai;
5) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan tata usaha dan
kearsipan;
6) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan rumah tangga,
keamanan, dan kebersihan;
7) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan kerja sama, hubungan
masyarakat, dan protokol;
8) penyiapan bahan dan pelaksanaan evaluasi kelembagaan dan
ketatalaksanaan;

P a g e |7
9) pelaksanaan telaahan dan penyiapan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan;
10) penyiapan bahan penyampaian Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara (LHKASN);
11) pengoordinasian bahan penyiapan Reformasi Birokrasi dan
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP);
12) pelaksanaan koordinasi teknis dengan perangkat daerah lain;
13) pelaksanaan analisis jabatan, analisis beban kerja, dan peta
jabatan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
14) penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan laporan dan
pendokumentasian kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian; dan
15) pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset;
Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas melakukan
penyiapan urusan keuangan dan pengelolaan barang milik Negara.
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian Keuangan dan
Aset mempunyai fungsi:
1) penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan rencana dan
anggaran Sub Bagian Keuangan dan Aset;
2) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan akuntansi dan
verifikasi keuangan;
3) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan perbendaharaan,
pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, pengujian dan
penerbitan surat perintah membayar;
4) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan gaji pegawai;
5) penyiapan bahan dan pelaksanaan administrasi keuangan;
6) penyiapan bahan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen
keuangan;
7) penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan laporan
keuangan;
8) penyiapan bahan pemantauan tindak lanjut laporan hasil
pengawasan dan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan
ganti rugi;
9) penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan Rencana
Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan
Barang Unit (RPBU);
10) penyiapan bahan penatausahaan dan inventarisasi barang;

P a g e |8
11) penyiapan bahan administrasi pengadaan, penyaluran,
penghapusan dan pemindah tanganan barang milik Negara;
12) penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan laporan dan
administrasi penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor;
13) penyusunan laporan kinerja pertanggungjawaban sebagai bahan
penyusunan LKPJ Bupati;
14) penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan laporan dan
pendokumentasian kegiatan Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
15) pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional di Sekretariat terdiri atas Sub Koordinator
Perencana yaitu Sub Substansi Perencanaan dan Evaluasi. Adapun
uraian tugas Sub Substansi Perencanaan dan Evaluasi yaitu:
1) Menyiapkan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja,
program, dan kegiatan;
2) menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
program dan pelaporan;
3) menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan anggaran;
4) menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi
serta laporan kegiatan;
5) menyiapkan bahan menyelesaikan tindak lanjut hasil
pemeriksaan;
6) melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
7) melaksanakan penyusunan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
8) menyiapkan bahan dan pelaksanaan pengelolaan data dan kerja
sama.

3. Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah

Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan


Daerah mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan, mengelola,
mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah serta pembinaan dan
pengawasan tenaga fungsional.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Perencanaan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah menyelenggarakan
fungsi:
a. pelaksanaan analisa dan pengkajian perencanaan dan pendanaan
pembangunan daerah;
b. pelaksanaan analisis dan pengkajian kewilayahan;
P a g e |9
c. pelaksanaan pengumpulan dan analisis data dan informasi
pembangunan untuk perencanaan pembangunan daerah;
d. pengintegrasian dan harmonisasi program-program pembangunan
daerah;
e. perumusan kebijakan penyusunan perencanaan, pengendalian,
evaluasi dan informasi pembangunan daerah;
f. pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan
dan penganggaran di daerah;
g. pelaksanaan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan
daerah dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah serta hasil
rencana pembangunan daerah;
h. pelaksanaan pengendalian melalui pemantauan, supervisi dan tindak
lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar program dan
kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah;
i. pelaksanaan identifikasi permasalahan pembangunan daerah
berdasarkan data untuk mengetahui perkembangan pembangunan;
j. penyajian dan pengamanan data informasi pembangunan daerah;
k. pelaksanaan pengamanan data melalui bahan cetak dan elektronik
sebagai bahan dokumentasi;
l. penyusunan evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan
pembangunan daerah;
m. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan daerah;
n. pengelolaan hasil analisis hasil evaluasi untuk penyiapan pelaporan
program dan kegiatan pembangunan daerah;
o. penyusunan hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program
pembangunan daerah;
p. pengoordinasian pelaksanaan tugas tenaga fungsional; dan
q. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
terdiri atas 3 kelompok jabatan fungsional, yaitu:

1) Sub Koordinator Perencana Perencanaan dan Pendanaan. Uraian


tugasnya yaitu:
a. Mengkaji, menganalisis, dan perumusan kerangka ekonomi makro
daerah (perencanaan ekonomi dan indikator ekonomi) melalui
pendekatan holistik integratif;
b. mengoordinasikan dan sinkronisasi pelaksanaan pengembangan
model ekonomi serta kebijakan perencanaan dan penganggaran
pembangunan ekonomi makro daerah;
c. mengoordinasikan dan sinkronisasi analisis perencanaan dan
pengembangan pendanaan pembangunan daerah, termasuk juga
kebijakan keuangan daerah;

P a g e | 10
d. mengoordinasikan pagu indikatif pembangunan daerah;
e. mengkaji, menganalisis, dan merumuskan kebijakan kewilayahan
dan konektivitas daerah;
f. mengoordinasikan dan sinkronisasi pelaksanaan pengembangan
model kewilayahan dan konektivitas serta kebijakan perencanaan
pembangunan daerah secara holistik integratif untuk kewilayahan
dan konektivitas;
g. mengkaji, mengoordinasikan, dan merumuskan RTRW daerah;
h. melaksanakan sinkronisasi kebijakan sektoral dan kewilayahan
dalam penentuan lokasi prioritas di daerah;
i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan dan
pendanaan.
2) Sub Koordinator Perencana Data dan Informasi. Uraian tugasnya yaitu
sebagai berikut:
a. Menghimpun bahan kebijakan teknis sistem evaluasi pembangunan
daerah sesuai kebutuhan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan bahan pengembangan sistem dan prosedur evaluasi,
pengendalian, dan pelaporan kegiatan terhadap pengendalian,
perumusan kebijakan perencanaan dan evaluasi terhadap hasil
rencana pengendalian dan evaluasi terhadap hasil rencana
pembangunan daerah;
c. mengoordinasikan evaluasi, pengendalian dan pelaporan atas
capaian pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
d. melaksanakan pengendalian melalui pemantauan, supervisi dan
tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar
program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan
daerah;
e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi perencanaan pembangunan daerah di bidang pemantauan,
evaluasi, pengendalian, dan pelaporan pelaksanaan rencana
pembangunan daerah;
f. melaksanakan evaluasi rencana pelaksanaan pembangunan secara
bulanan, triwulan, semester, dan tahunan untuk menjadi bahan
penyusunan program pembangunan daerah selanjutnya;
g. menghimpun data hasil evaluasi pembangunan daerah sesuai
program/kegiatan sebagai bahan penyusunan pelaporan;
h. membuat laporan hasil evaluasi rencana dan pelaksanaan
pembangunan daerah sebagai bahan penilaian;
i. menyajikan dan mengamankan data informasi pembangunan
daerah;
j. menindaklanjuti hasil evaluasi secara berjenjang sebagai bahan
penyusunan program lanjutan tingkat kabupaten;
k. mengonsultasikan pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan
maupun tertulis untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut;
l. mengoordinasikan pelaksanaan tugas melalui rapat/pertemuan
untuk menyatukan pendapat;
P a g e | 11
m. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas secara berkala sebagai
bahan evaluasi.
3) Sub Koordinator Perencana Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan.
Uraian tugasnya yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan data pembangunan daerah melalui survei
untuk mengetahui perkembangannya;
b. mengelola data pembangunan daerah sesuai jenisnya sebagai bahan
penyusunan rencana pembangunan daerah;
c. mengelola hasil analisis atas hasil evaluasi untuk menyiapkan
pelaporan program kegiatan pembangunan daerah;
d. menyusun hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program
pembangunan daerah;
e. menyusun rencana kegiatan pengelolaan data sesuai kebutuhan
sebagai acuan pelaksanaan tugas unit terkait;
f. menyajikan data pembangunan daerah sesuai kebutuhan sebagai
bahan informasi;
g. melakukan pengamanan data hasil pembangunan daerah melalui
bahan cetak dan elektronik sebagai bahan dokumentasi;
h. mengoordinasikan pendataan dan pelaporan atas capaian
pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
i. menyusun laporan hasil pelaksanaan pembangunan daerah secara
periodik sebagai bahan evaluasi;
j. mengonsultasikan pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan
maupun tertulis untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut;
k. mengoordinasikan pelaksanaan tugas kepada sub bidan melalui
rapat/pertemuan untuk penyatuan pendapat;
l. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas secara berkala sebagai
bahan evaluasi.

4. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia


Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia mempunyai tugas
merumuskan, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, mengevaluasi
dan melaporkan hasil kegiatan pemerintahan dan pembangunan manusia
serta pembinaan dan pengawasan tenaga fungsional.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
daerah (RPJPD, RPJMD, dan RKPD;)
b. pengoordinasian Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah dan
Rencana Kerja Perangkat Daerah;
c. pengoordinasian pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, dan RKPD;

P a g e | 12
e. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APBD;
f. pengoordinasian sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
g. pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
Kementerian/Lembaga di provinsi dan kabupaten;
h. pengoordinasian dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas
nasional;
i. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan kerja sama antar daerah;
j. pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah;
k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;
l. pengoordinasian pelaksanaan tugas tenaga fungsional; dan
m. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia terdiri atas 3
kelompok jabatan fungsional yang dipimpin oleh Sub Koordinator. Sub
Koordinator melaksanakan tugas koordinasi penyusun rencana,
pelaksanaan dan pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan
pada satu kelompok sub substansi pada masing-masing pengelompokan
uraian fungsi. Adapun Sub Koordinator yang dimaksud yaitu sebagai
berikut:

1) Sub Koordinator Perencana Pemerintahan. Uraian tugasnya sebagi


berikut:
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama antar
daerah di bidang pembangunan;
P a g e | 13
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
2) Sub Koordintor Perencana Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. Uraian
tugasnya sebai berikut:
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama antar
daerah di bidang pembangunan;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
3) Sub Koordinator Perencana Pembangunan Manusia. Uraian tugasnya
sebagai berikut:
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama antar
daerah di bidang pembangunan;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.

P a g e | 14
5. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas
merumuskan, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, mengevaluasi
dan melaporkan hasil kegiatan di bidang perekonomian dan sumber daya
alam serta pembinaan dan pengawasan tenaga fungsional.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Perekonomian dan Sumber Daya Alam menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
daerah (RPJPD, RPJMD, dan RKPD;)
b. pengoordinasian Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah
dan Rencana Kerja Perangkat Daerah;
c. pengoordinasian pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, dan RKPD;
e. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
f. pengoordinasian sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
g. pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
Kementerian/Lembaga di provinsi dan kabupaten;
h. pengoordinasian dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan kerja sama antar daerah;
j. pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah;
k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang
Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
l. pengoordinasian pelaksanaan tugas tenaga fungsional; dan
m. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam terdiri atas 3
kelompok jabatan fungsional yang dipimpin oleh Sub Koordinator. Sub
Koordinator melaksanakan tugas koordinasi penyusun rencana,
pelaksanaan dan pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan
pada satu kelompok sub substansi pada masing-masing pengelompokan
uraian fungsi. Adapun Sub Koordinator yang dimaksud yaitu sebagai
berikut:

1) Sub Koordinator Perencana Perencanaan dan Perekonomian. Uraian


tugasnya sebagai berikut:

P a g e | 15
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada
perangkat daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama
antar daerah di bidang pembangunan;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
2) Sub Koordinator Perencana Pertanian dan Perikanan. Uraian tugasnya
sebagai berikut:
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada
perangkat daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama
antar daerah di bidang pembangunan;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
3) Sub Koordinator Perencana Lingkungan Hidup dan Keuangan. Uraian
tugasnya sebagai berikut:

P a g e | 16
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada
perangkat daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama
antar daerah di bidang pembangunan;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.

6. Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan


Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan mempunyai tugas
merumuskan, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, mengevaluasi
dan melaporkan hasil kegiatan di bidang di bidang infrastruktur dan
kewilayahan serta pembinaan dan pengawasan tenaga fungsional.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Infrastruktur dan Kewilayahan menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
daerah (RPJPD, RPJMD, dan RKPD;)
b. pengoordinasian Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah
dan Rencana Kerja Perangkat Daerah;
c. pengoordinasian pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, dan RKPD;
e. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
f. pengoordinasian sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
g. pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
Kementerian/Lembaga di provinsi dan kabupaten;
h. pengoordinasian dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
P a g e | 17
i. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan kerja sama antar daerah;
j. pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah;
k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang
Infrastruktur dan Kewilayahan;
l. pengoordinasian pelaksanaan tugas tenaga fungsional; dan
m. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan terdiri atas 3 kelompok
jabatan fungsional yang dipimpin oleh Sub Koordinator. Sub Koordinator
melaksanakan tugas koordinasi penyusun rencana, pelaksanaan dan
pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pada satu
kelompok sub substansi pada masing-masing pengelompokan uraian
fungsi. Adapun Sub Koordinator yang dimaksud yaitu sebagai berikut:

1) Sub Koordinator Perencana Pekerjaan Umum dan Perhubungan.


Uraian tugasnya sebagai berikut:
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada
perangkat daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama
antar daerah di bidang pembangunan;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
2) Sub Koordinator Perencana Keamanan, Ketertiban dan Perlindungan
Masyarakat. Uraian tugasnya sebagai berikut:
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
P a g e | 18
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada
perangkat daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama
antar daerah di bidang pembangunan;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
3) Sub Koordinator Perencana Pemberdayaan Masyarakat dan
Transmigrasi. Uraian tugasnya sebagai berikut:
a. Merancang penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, dan RKPD);
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD);
d. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada
perangkat daerah;
e. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, dan RKPD);
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD;
g. merencanakan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah;
h. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama kerja sama
antar daerah di bidang pembangunan;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok jabatan fungsional dapat dibentuk sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahiannya. Jumlah jabatan
fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

P a g e | 19
1.2. Sumber Daya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Muna
1.2.1. Kepegawaian
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kabupaten
Muna didukung oleh pegawai sebanyak 42 orang PNS dan 40 orang tenaga
honorer. Kondisi pegawai berdasarkan golongan dan Pegawai yang Telah
Mengikuti Pelatihan Penjenjangan adalah sebagai berikut:
Tabel 1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

No. Pangkat Gol./Ruang Jumlah


1. Pembina Tingkat I IV/c 1
2. Pembina IV/b 5
3. Pembina IV/a 5
4. Penata Tingkat I III/d 7
5. Penata III/c 4
6. Penata Muda Tingkat I III/b 5
7. Penata Muda III/a 4
8. Pengatur Tingkat I II/d 1
9. Pengatur II/c -
10. Pengatur Muda Tingkat I II/b 3
11. Pengatur Muda II/a 5

Gambaran mengenai pegawai Bappeda Kabupaten Muna yang telah


mengikuti pelatihan penjenjangan sebagaimana Tabel berikut :

Tabel 2 : Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan

No. Pangkat Jumlah


1. Diklat Kepemimpinan Tingkat II -
2. Diklat Kepemimpinan Tingkat III 3
3. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV 9

Gambaran mengenai pegawai Bappeda Kabupaten Muna Berdasarkan


Eselonering Jabatan sebagaimana Tabel berikut :

Tabel 3 : Kondisi Kepegawaian Bappeda Kab. Muna Berdasarkan Eselon


Jabatan
No. Jabatan Eselon Eselon Eselon Staf Jumlah
II III IV
1 Kepala Bappeda 1 1
2 Sekretariat 1 2 12 15
3 Bidang Pembangunan 1 3 5 9
Manusia dan Masyarakat
4 Bidang Ekonomi dan 1 2 3 6
Sumber Daya Alam
P a g e | 20
5 Bidang Infrastruktur dan 1 3 4 8
Pengembangan Wilayah.
6 Pejabat Fungsional
Jumlah 1 4 10 24 39

Berdasarkan data yang ditampilkan di atas dengan jenjang eselonering


II, Bappeda menjalankan fungsi koordinasi dengan OPD lain melalui 3 (tiga)
bidang perencana di Bappeda (Bidang Pembangunan Manusia dan
Masyarakat, Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam serta Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah) bermitra dengan OPD dan secara
intensif melaksanakan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing. Fungsi koordinasi merupakan fungsi paling strategis yang
dijalankan oleh Bappeda yaitu mengkoordinasikan seluruh OPD dalam
kegiatan perencanan pembangunan.
Gambaran mengenai pegawai Bappeda Kabupaten Muna Berdasarkan
Pendidikan yang ditamatkan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 4 : Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan

S- S- D- D--
NO URAIAN SLTA SLTP SD
2 1 III II
1 Kepala Bappeda 1 - - - - - -
2 Sekretariat 5 7 - - 3 -
Bidang Pembangunan
3 2 4 - - 3 -
Manusia dan Masyarakat
Bidang Ekonomi, Sumber
4 2 3 - - 2 - -
Daya Alam
Bidang Infrastruktur dan
5 2 4 2
Pengembangan Wilayahy
JUMLAH 11 18 - - 10 -
Sumber : Subagian Umum dan Kepegawaian Bappeda Kabupaten Muna
Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan tingkat
pendidikannya. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel tarsebut
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan karyawan Bappeda yang paling
banyak adalah yang menamatkan pendidikan S-1 (Sarjana) sebanyak 19
orang. Jumlah karyawan Bappeda yang menamatkan pendidikan S-2 (Pasca
Sarjana) juga cukup besar, tercatat sebanyak 10 orang. Secara normatif, ini
merupakan modal dasar yang penting karena presentase jumlah tersebut
cukup tinggi dalam rangka peningkatan kinerja Bappeda secara umum dan
sebagai lembaga yang memposisikan dirinya Think Tank pemerintah
Kabupaten Muna.

P a g e | 21
1.2.2. Sarana Prasarana

Jenis prasarana dan sarana yang berpengaruh langsung terhadap


operasional organisasi meliputi gedung perkantoran dan peralatan kerja,
sarana informasi dan transportasi. Kondisi prasarana dan sarana yang
tersedia cukup memadai namun masih perlu ditingkatkan untuk
mengoptimalkan kinerja. Secara lengkap, jenis dan jumlah prasarana dan
sarana yang dimiliki oleh Bappeda Kabupaten Muna dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 5: Prasarana dan Sarana Pendukung pelaksanaan tugas Bappeda

No. Tahun
Nama / Jenis Barang Jumlah
Pembelian/Pembangunan
1 Transportasi
Kendaraan Roda 4 1 2007
Kendaraan Roda 2 3 2007
Kendaraan Roda 4 1 2009
Kendaraan Roda 2 1 2009
Kendaraan Roda 2 1 2009
Kendaraan Roda 2 1 2009
Kendaraan Roda 2 1 2009
2 Peralatan Kerja
Note Book 2 2007
Kamera Digital 3 2007
Handycam 1 2007
Proyektor 1 2007
Hard Disk Ext 4 2007
Printer A3 1 2007
Peta Digitasi 1 2007
Lemari Es 1 2007
Dispenser 1 2007
Meja 1 2007
Lemari Arsip 2 2007
UPS / Stabilizer 1 2007
Printer 1 2007
Meja Kerja 2 2009
Kursi Kerja 2 2009
Note Book 1 2009
Buku Peraturan Perundangan-
128 2009
undangan
Kipas Angin 6 2010
Mesin Ketik 2 2009
Note Book 6 2010
Printer R 230 1 2010
Printer Canon 2 2010
Kursi Verasa 5 2010
Kursi Sofa 2 set 2010
Kursi Futura 4 2010
Televisi 2 2010
Meja ½ Biro 2 2010
P a g e | 22
No. Tahun
Nama / Jenis Barang Jumlah
Pembelian/Pembangunan
Lemari Arsip 3 2010
3 Gedung
Gedung Perkantoran 1 2008

1.3. Kinerja Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Pada bagian ini akan dikemukakan tingkat capaian kinerja pelayanan
Bappeda Kabupaten Muna pada periode renstra sebelumnya (2016 – 2021).
Untuk menunjukkan tingkat capaian kinerja tersebut, dilakukan dengan
cara membandingkan antara tingkat realisasi kinerja pelayanan Bappeda
Kabupaten Muna dengan kinerja yang dibutuhkan. Yang dimaksud dengan
kinerja yang dibutuhkan adalah target sebagaimana dimuat dalam Renstra
Bappeda pada periode sebelumnya, sedangkan realisasinya adalah hasil dari
pelaksanaan kinerja tersebut dalam periode Renstra yang sama. Tabel
berikut menunjukan capaian kinerja Bappeda selama periode 2016 – 2021.
Dalam semua sasaran dan program yang direncanakan, tingkat capaian
kinerja menunjukan kesesuaian yang sempurna, yaitu 100%.
Namun demikian, jika dicermati pada tabel selanjutnya, yaitu yang
terkait dengan anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan, secara umum
rasio realisasi kurang dari 100%. Program pengembangan data dan informasi
memiliki rasio realisasi tertinggi diantara semua program, yaitu dengan
kisaran 92,5% - 98%, yang jika dirata-rata dalam lima tahun adalah 95,36%.
Program yang memiliki rasio tidak terlalu tinggi adalah program peningkatan
sarana dan prasarana aparatur, program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur dan program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian
kinerja dan keuangan. Program yang kesemuanya berorientasi internal
tersebut memiliki kisaran rata-rata rasio antara 67% - 77%. Namun demikian,
meskipun tingkat rasio secara keseluruhan tidak mencapai 100%, capaian
kinerja pada keseluruhan program adalah 100%, termasuk pada ketiga
program internal yang memiliki rasio serapan terendah tersebut.

P a g e | 23
Tabel 6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Pada Bappeda Kabupaten Muna 2016-2021
Target Renstra PERANGKAT DAERAH Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
No. Indikator Tujuan /Sasaran/Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
A. Indikator Sasaran
Persentase Musrebang (Tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten)
1 100 85% 85%
yang melibatkan partisispasi masyarakat
2 Indeks Perencanaan Pembangunan Daerah 90,40 89,50 99%
3 Tersedianya Dokumen RPJPD yang ditetapkan dengan PERDA secara tepat waktu. - 0 0%
Tersedianya Dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan PERDA secara tepat
4 1 1 100%
waktu.
Tersedianya Dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA secara tepat
5 2 2 100%
waktu.
Tingkat konsistensi kegiatan APBD sesuai dengan PPAS, RKPD, Renstra RKPD, dan
6 80 80% 100%
RPJMD
B. Indikator Program
1. Tersedianya Sistem Informasi PembangunanDaerah Ada Ada 100%
2. Persentase Tingkat Keselarasan Renja Terhadap Renstra 80% 80% 100%
Persentase keselarasan target sasaran pembangunan bidang ekonomi dan isu
3. 100% 100% 100%
strategis
Persentase keselarasan target sasaran pembangunan bidang Fisipra dan isu
4. 100% 100% 100%
strategis
Persentase keselarasan target sasaran pembangunan bidang pembangunan
5. 100% 100% 100%
manusia dan masyarakat dan isu strategis

P a g e | 24
1.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muna dalam
melaksanakan kegiatan Perencanaan Pembangunan mempunyai hubungan
kerja dengan masyarakat dalam rangka perencanaan secara partisipatif,
OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Muna sebagai pelaksana
Perencanaan Pembangunan Daerah, Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara
sebagai perencana tingkat Daerah Istimewa Kabupaten Muna serta
Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Perencana di
Tingkat Nasional (Bappenas).
Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan
masyarakat secara universal yaitu suatu upaya adanya perubahan secara
terencana, bertahap terarah dan berkesinambungan dari suatu bentuk
untuk mencapai tatanan kehidupan yang lebih baik mencakup perubahan
perbaikan masyarakat pada dimensi sosial budaya, ekonomi, tehnologi,
politik dan ideologi dan bersifat konprehensif bagi masyarakat.
Dalam suatu kegiatan perencanaan pembangunan merupakan kunci
utama dari siklus manajemen pembangunan. Perencanaan pembangunan
harus berjalan secara obyektif, berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
secara optimal dan sesuaidengan harapan.
Produk pembangunan yang diharapkan sangat tergantung pada
matangnya perencanaan yang disusun sebelumnya. Suatu perencanaan
yang disusun tanpa memperhatikan dimensi kerangka konsepsional
terhadap banyak kasus yang sering menimbulkan permasalahan-
permasalahan yang antara lain kurangnya daya guna dan hasil guna dari
pelaksanaan pembangunan yang bersangkutan. Dari pengalaman
menunjukkan bahwa tanpa disadari sering muncul kendala-kendala dalam
melaksanakan kebijaksanaan pembangunan karena faktor internal dari
aparat perencanaan pelaksana, sehingga hasil yang diharapkan tidak
mencapai tujuan dan sasaran yang optimal.
Dalam upaya mengoptimalkan daya guna dan hasil guna suatu
perencanaan pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) memiliki peran sentral sebagai lembaga perencana dalam
menentukan muatan-muatan perencanaan yang strategis, mendesak,
potensial dan prioritas dengan tuntutan perkembangan masyarakat yang
dinamis dan partisipasi masyarakat yang terus berkembang maka aparat
P a g e | 25
perencana harus meningkatkan pelayanan dan kinerja lembaga sebagai
Pemerintah yang baik.
Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sangat bergantung pada
kemampuan manajemen organisasi tersebut untuk membawa organisasinya
melakukan adaptasi dengan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah
secara dinamis. Oleh karena itu analisis terhadap lingkungan merupakan
kegiatan yang harus dilakukan. Analisis terhadap lingkungan dilakukan baik
dilingkungan internal maupun di lingkungan eksternal. Analisis
dilingkungan eksternal untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muna.
1.4.1. Tantangan
Beberapa tantangan yang menjadi kendala dalam pengembangan
pelayanan adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pemahaman di bidang perencanaan.
Keberhasilan perencanaan pembangunan sangat didukung oleh
kompetensi dan kapabilitas SDM perencana yang handal dan visioner.
Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan Kabupaten Muna
yang baik dan tepat sasaran, guna mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan, dibutuhkan SDM perencana sektoral yang kompeten untuk
mendukung kinerja perencanaan pembangunan. Namun hingga saat ini,
SDM perencana sektoral di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muna pada
tingkat bawah (mulai dari tingkat RT, RW, desa/kelurahan dan kecamatan)
masih belum memiliki kualitas dan kompetensi yang memadai.
2. Adanya data/informasi yang tidak akurat dan peraturan perundangan
yang selalu berubah.
Tantangan pengembangan pelayanan Bappeda ke depan adalah Sumber
data dan informasi yang mendukung proses perencanaan pembangunan
belum terkelola dengan baik, sehingga data/informasi dan sumber data
masih beragam. Hal ini disebabkan karena belum optimalnya koordinasi
dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan daerah antara
Bappeda dengan PERANGKAT DAERAH lain yang sering kali menyebabkan
belum konsistennya antara perencanaan dengan penganggaran.
Tantangan selanjutnya yang cukup signifikan berpengaruh terhadap
pelaksanaan pembangunan daerah adalah munculnya berbagai kebijakan
nasional yang berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara
mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan
pembangunan di daerah.
P a g e | 26
3. Peningkatan pembinaan disiplin kerja yang berkelanjutan.
pembinaan disiplin kerja khususnya terhadap perencana daerah menjadi
mutlak dilaksanakan secara berkelanjutan untuk menumbuhkan budaya
kerja dan peningkatan kemampuan dan pengetahuan perencana tentang
system perencanaan.
4. Komitmen perencanaan dengan OPD.
Komitmen ini penting untuk mewujudkan integrasi dari sistem
perencanaan, sistem penganggaran, dan sistem pelaporan kinerja, yang
selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan yang ada di
setiap OPD. Upaya ini untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang
baik (good governance) di lingkungan Pemkab
5. Dinamika masyarakat yang semakin kompleks.
Tantangan dalam mewujudkan perencanaan pembangunan yang
berkualitas adalah belum optimalnya partisipasi masyarakat serta
relevansi pemanfaatan hasil perencanaan. Ke depan, perlu upaya yang
lebih maksimal untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap perencanaan pembangunan daerah Kabupaten
Muna, sehingga tercipta rasa memiliki terhadap pembangunan daerah
Kabupaten Muna.
1.4.2. Peluang

Globalisasi yang merupakan faktor lingkungan eksternal semakin


berpengaruh dalam proses pembangunan di daerah termasuk di dalamnya
Kabupaten Muna, seperti cara pandang tentang demokrasi, perdagangan dan
perkembangan teknologi (IT). Dilihat dari sisi positif, globalisasi dapat menjadi
peluang yang baik untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas daerah
dalam menghadapi tantangan global, baik dari skala nasional maupun
internasional.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dan tak terbatas
dimanfaatkan dengan tepat, guna mendukung proses perencanaan secara
terbuka dan transparan, serta membuka akses informasi kepada masyarakat
secara tepat dan cepat, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terlibat
aktif pada setiap proses pembangunan di Kabupaten Muna.
Perencanaan pembangunan daerah harus melihat globalisasi sebagai
satu peluang baik untuk memajukan pembangunan daerah. Menjawab
peluang tersebut dibutuhkan kompetensi perencana pembangunan daerah
yang sensitif terhadap perkembangan global yang dapat memberikan
P a g e | 27
pengaruh positif pada pembangunan daerah ke depan. Peningkatan kapasitas
SDM perencana juga semakin terbuka, baik melalui pendidikan formal
maupun non formal.
Beberapa peluang yang diharapkan dapat menjadi peluang adalah sebagai
berikut :
1. Adanya Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Bappeda DIY.
2. Adanya dokumen RPJP, RPJMD dan RKPD.
3. Adanya Teknologi Informasi yang selalu berkembang.
4. Adanya peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
5. Meningkatnya kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap
perencanan pembangunan.
6. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kondisi perencanaan yang
baik dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
7. Adanya peningkatan kerjasama antar lembaga perencanaan baik pusat
maupun daerah serta penguatan peran dan kewenangan lembaga
perencanaan, memantapkan ketatalaksanaan dan meningkatkan kualitas
aparatur perencanaan.
8. Adanya peningkatan kualitas rencana pembangunan melalui
perumusan strategi dan arah kebijakan, prioritas dan fokus prioritas,
kegiatan, serta rencana tindak yang terukur dan jelas.
9. Mengembangkan sistem evaluasi kinerja terhadap pelaksanaan rencana
pembangunan.
10. Pembangunan sistem dan peningkatan kualitas data/informasi
perencanaan pembangunan.

P a g e | 28
P a g e | 29
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

1.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam RPJMD Muna tahun 2021 - 2026, terdapat 29 isu strategis yang
hendak direspon menjadi sasaran prioritas dalam pembangunan 5 tahun
kedepan. Bappeda muna sebagai institusi perencanaan daerah, ingin
menempatkan diri sebagai institusi vital dalam menyelesaikan isu-isu
strategis pembangunan tersebut yang selanjutnya akan didistribusikan ke
seluruh OPD perangkat daerah Kabupaten Muna. Salah satu isu strategsi
dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat yaitu pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muna selama tahun 2011-2016
atas dasar harga konstan rata-rata 7,47 persen per tahun. Angka ini telah
melampaui target yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat yakni sebesar 7%.
Walaupun demikian, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muna tersebut masih
rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi
Tenggara yakni mencapai 8,42%. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muna
tahun 2016 sebesar 6,08 persen menurun dibanding pertumbuhan tahun
2015 sebesar 7,15 persen. Demikian pula PDRB perkapita yang menjadi salah
satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan suatu daerah, yaitu
dengan melihat besarnya pendapatan perkapita dari daerah yang
bersangkutan. Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Muna berada
dibawah pendapatan perkapita Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan
demikian, tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Muna masih berada
dibawah tingkat kesejahteraan masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara.
PDRB per kapita Kabupaten Muna berdasarkan harga berlaku menunjukkan
peningkatan yang cukup berarti, namun berbeda dengan PDRB per kapita
berdasarkan harga konstan yang mengalami pertumbuhan relatif kecil. PDRB
Kabupaten Muna berdasarkan harga berlaku pada tahun 2016 mencapai
Rp.5.455,769 miliar, meningkat 9,86 persen dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp.4.966,139 miliar. Jika dibandingkan dengan pendapatan per
kapita Provinsi Sulawesi Tenggara, pendapatan perkapita Kabupaten Muna
berada di bawah pendapatan rata-rata pendapatan perkapita Provinsi
Sulawesi Tenggara yang mencapai Rp. 15,785,709,- pada tahun 2015.
Isu dasar lainnya yaitu tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Keberhasilan pembangunan manusia suatu daerah dapat dilihat dari Indeks
P a g e | 30
Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah yang merefleksikan ke-3
komponen utama IPM, yaitu : indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan
indeks daya beli (pucharsing power). Dengan demikian IPM merefleksikan
tingkat perkembangan pendidikan, tingkat perkembangan pembangunan
kesehatan, dan taraf hidup/ kondisi ekonomi masyarakat pada suatu
wilayah. IPM masyarakat Kabupaten Muna terus mengalami perkembangan
yang positif, menempati peringkat ke-9 di tingkat kabupaten/kota se
Sulawesi Tenggara. IPM Kabupaten Muna pada Tahun 2017 yaitu 67,61 atau
meningkat 0,65 poin dibanding IPM Tahun 2016. IPM Tahun 2016 sebesar
66,96; Tahun 2015 sebesar 65,99. Walaupun IPM Kabupaten Muna terjadi
peningkatan, namun jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Sulawesi
Tenggara dan IPM Nasional, IPM Kabupaten Muna masih lebih rendah. IPM
Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 sebesar 69,86 dan IPM Nasional
tahun 2016 mencapai 70,18. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 70,72
persen. Dari TPAK Kabupaten Muna yang tercatat 70,72 persen tersebut ada
sekitar 5,07 persen penduduk masih menganggur.
Kualitas masyarakat Kabupaten Muna yang reltif masih rendah yang
ditandai dengan kualitas pendidikan yang masih belum baik, akses kepada
pelayanan kesehatan yang berkualitas masih kurang, pendapatan yang
rendah, dan kebutuhan kalori belum mencukupi mengakibatkan masih
tingginya angka kemiskinan. Dampak dari kemiskinan tersebut adalah
ketidak cukupan pengeluaran/ belanja, kesehatan yang rendah, pendidikan
rendah, terisolir secara sosial, rasa tidak nyaman, kurangnya kebebasan dan
beraspirasi, serta ketidakberdayaan. Penurunan penduduk miskin harus
dilakukan secara komprehensif yang melibatkan berbagai
komponen/stakeholder.
Tanpa adanya penanganan yang tepat dalam upaya penanggulangan
kemiskinan akan menimbulkan masalah-masalah kemiskinan baru.
Munculnya permasalahan baru menyebabkan kecenderungan meningkatnya
kemiskinan dan pengangguran. Indikasi kemiskinan terlihat dari masih
rendahnya tingkat pendapatan masyarakat khususnya kalangan petani
akibat dari masih rendahnya nilai tukar produk pertanian dan fluktuasi
harga produk pertanian. Disamping itu, meningkatnya jumlah pencari kerja
dari tahun ke tahun tidak dibarengi dengan perluasan/ penciptaan lapangan
pekerjaan baru akan meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran.
Dalam hal pembangunan infrastruktur, di awal tahun RPJMD Muna
kondisi jalan di Kabupaten Muna umumnya dalam kondisi rusak dan
P a g e | 31
rusak berat. Hal ini sangat membebani pengguna jalan baik dari sisi
keamanan, kenyamanan, maupun biaya operasional kendaraan dan
berdampak pada terganggunya mobilitas ekonomi masyarakat. Gambaran
kondisi jalan selama tahun 2016 dimana Panjang Jalan Nasional adalah
73.10 Km, dengan kondisi Baik sebesar 75,38%; Panjang jalan Provinsi
adalah 102.10 Km, dengan kondisi Baik sebesar 61,71%; dan Panjang jalan
Kabupaten sepanjang 1306.72 Km, dengan kondisi Baik sebesar 20,48%.
Kondisi Infrastruktur dasar wilayah di Kabupaten Muna yang meliputi
prasarana jalan dan jembatan, prasarana transportasi laut dan udara,
jaringan irigasi, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi dan informatika
belum memadai dalam mendukung kebutuhan rill masyarakat Muna.
Kendala sarana dan prasarana tersebut mempengaruhi daya saing
perekonomian daerah dan belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini disebabkan oleh tersumbatnya koordinasi antara pemerintah
kabupaten dan Pemerintah provinsi, minimnya kemampuan keuangan
daerah, dan kualitas sumber daya manusia masih rendah.
Relatif rendahnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana dasar
wilayah di Kabupaten Muna terindikasi sebagai berikut:
1. Tingginya tingkat kerusakan jalan baik jalan Pusat, jalan Provinsi maupun
Jalan Kabupaten cukup tinggi. Tingginya tingkat kerusakan jalan di
Kabupaten Muna umumnya diakibatkan oleh tidak seimbangnya
kapasitas/ kemampuan jalan dengan beban kendaraan yang melintas
khususnya kendaraan angkutan barang ekspesi dan kendaraan angkutan
kayu jati. Tingkat kerusakan jalan juga diakibatkan oleh rendahnya
kualitas material jalan yang digunakan.
2. Cakupan pelayanan air bersih belum sepenuhnya melayani seluruh
wilayah Kabupaten Muna khususnya daerah-daerah kritis air bersih
termasuk pulau-pulau kecil. Pembangunan jaringan air bersih khususnya
pada Kecamatan Watoputeh dan Kecamatan Kontunaga sampai saat ini
belum dapat melayani kebutuhan air bersih masyarakat setempat.
Permasalahan dana operasional, kelembagaan pengelolah air bersih, dan
tidak berfungsinya beberapa komponen mesin (pompa pengisap/
pendorong) menjadi alasan dari tahun ke tahun.
3. Cakupan pelayanan energi listrik belum sepenuhnya melayani seluruh
wilayah Kabupaten Muna. Hal ini terlihat dari tingginya daftar tunggu
pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) ranting Raha yang belum
terlayani, Pembangkit Listrik Micro Hydro dengan sumber air pembangkit
P a g e | 32
dari Air Terjun Kalima-Lima Desa moolo kecamatan Maligano belum dapat
dimanfaatkan akibat belum tuntasnya bangunan pembangkit dan sarana
pelengkapnya serta belum tersedianya jaringan listrik dari pembangkit ke
lokasi permukiman. Pada daerah-daerah terisolir dan Pulau-pulau kecil,
penyediaan energy listrik dilakukan dengan bantuan PLTS (pembangkit
Listrik tenaga surya) pada masyarakat, walaupun sampai saat ini
jumlahnya masih sangat sedikit .
4. Cakupan pelayanan komunikasi belum sepenuhnya melayani seluruh
wilayah Kabupaten Muna.

Dalam pembangunan pertanian dalam arti luas, tantangan dan


permasalahan serius yang akan dihadapi adalah memantapkan ketahanan
dan kemandirian pangan yang bertumpu pada produksi lokal. Permasalahan
lain yang dihadapi dalam peningkatan ketahanan pangan adalah
kemampuan produksi pangan, pertanian, dan perikanan yang akan
menghadapi kendala dan keterbatasan dukungan kapasitas sumber daya
alam. Pada satu sisi, peningkatan permintaan akan bahan pangan terjadi
seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya
daya beli dan selera masyarakat akan bahan pangan, yang dipicu oleh
membaiknya kondisi ekonomi dalam lima tahun ke depan. Di sisi lain,
penurunan kuantitas dan kualitas sumber daya lahan akan menjadi kendala
dan keterbatasan dalam meningkatkan kemampuan produksi komoditas
pangan. Terjadinya alih fungsi lahan pangan ke non pertanian, degradasi
lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana produksi pertanian dan
perikanan, serta dampak negatif dari fenomena perubahan iklim, juga akan
menjadi permasalahan lain yang akan mengurangi kemampuan produksi
bahan pangan dalam lima tahun ke depan.
Produksi dan produktivitas pertanian, perikanan, dan kehutanan masih
perlu terus ditingkatkan. Selain permasalahan dan tantangan yang telah
disebutkan di atas, kendala lain yang dihadapi adalah jaminan penyediaan
dan aksesibilitas masyarakat pertanian, perikanan, dan kehutanan terhadap
input produksi (pakan, pupuk, dan benih). Peningkatan produksi dan
produktivitas juga masih memerlukan dukungan ilmu pengetahuan dan
teknologi, baik dalam aspek input produksi maupun penanggulangan
penyakit tumbuhan/tanaman dan kesehatan hewan/ikan, serta teknologi
pengolahan kayu di sektor kehutanan.

P a g e | 33
Selain itu, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, perikanan, dan
kehutanan sangat mempengaruhi upaya peningkatan produksi dan
produktivitas. Keterbatasan ketersediaaan sarana dan prasarana antara lain,
ditunjukkan oleh jumlah pelabuhan dan armada perikanan belum tersedia
secara cukup. Selain itu, armada perikanan masih didominasi oleh kapal ikan
skala kecil dengan kemampuan penangkapan yang terbatas berakibat pada
rendahnya tingkat produksi perikanan tangkap. Kondisi ini diperparah
dengan adanya fenomena perubahan iklim yang menyebabkan semakin
kerapnya terjadi badai dan bencana alam lain yang turut menghambat upaya
peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perikanan, dan
kehutanan.
Kendala pembangunan kehutanan diakibatkan oleh belum optimalnya
pengelolaan kawasan hutan dalam rangka pelestarian, pengawetan, dan
pemanfaatan sumber daya hutan, serta masih tingginya laju deforestasi dan
degradasi hutan. Salah satu penyebab belum optimalnya pengelolaan
kawasan hutan karena belum tersosialisasikan/ terselesaikannya tata batas
kawasan hutan. Ketidakjelasan tata batas kawasan ini memberikan ancaman
pada pengelolaan kawasan hutan terutama di kawasan konservasi.
Ketidakjelasan kawasan hutan juga memicu terjadinya tumpang tindih
kawasan hutan dengan kegiatan sektor lain serta alih fungsi kawasan hutan
untuk penggunaan lain di luar kehutanan yang tidak terkendali. Selain itu,
masih tingginya kawasan hutan berstatus ‘open access’ juga merupakan
ancaman terhadap pengelolaan hutan.
Dalam upaya lebih memantapkan Penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di kabupaten
Muna Tahun 2019, maka perlu dilakukan identifikasi permasalahan dengan
memperhatikan isu-isu strategis Nasional, isu-isu Startegis serta standar
pelayanan minimal yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Muna.
Dalam hal pembangunan kesehatan, Jumlah fasilitas pelayanan
kesehatan terus meningkat namun aksesibilitas masyarakat terutama
penduduk miskin di daerah tertinggal, terpencil, dan pulau-pulau kecil
terhadap fasilitas pelayanan kesehatan masih terbatas. Walaupun akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya
sudah cukup bagus, kualitas pelayanannya masih perlu ditingkatkan,
terutama pelayanan kesehatan preventif dan promotif. Untuk itu, kinerja
puskesmas di bidang pelayanan kesehatan preventif dan promotif yang
meliputi KIA-KB, gizi, imunisasi, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan,
P a g e | 34
pencegahan penyakit dan pembinaan upaya kesehatan berbasis masyarakat
seperti posyandu, polindes, dan poskesdes perlu ditingkatkan.
Di beberapa desa masih terdapat penduduk yang mengalami kendala
jarak dan waktu untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Kondisi ini
diperburuk dengan kondisi jaringan jalan dan listrik belum memadai.
Disamping itu, pada pulau-pulau kecil masih kurang tersedia sarana
angkutan laut yang digunakan untuk mendukung pelayanan kesehatan
rujukan di puskesmas/ rumah sakit. Selain itu, kualitas sarana dan
prasarana Rumah Sakit Umum Raha yang ada saat ini jauh dari ketentuan
persyaratan pembangunan rumah sakit yang sehat. Untuk merespon kondisi
geografis Kabupaen Muna sebagai daerah kepulauan yang memiliki akses
yang membutuhkan rentang waktu yang lama ke pelayanan kesehatan
rujukan di RSU Provinsi Sulawesi Tenggara, maka kebutuhan pembangunan
sarana dan prasarana RSUD Raha yang lebih berkualitas yang didukung oleh
berbagai tenaga dokter ahli/ spesialis menjadi suatu kebutuhan yang sangat
prioritas dan mendesak.
Dalam kerangka perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah
tidak terlepas permasalahan yang muncul dan mempengaruhi kinerja
organisasi yang berdampak pada orientasi hasil yang akan dicapai.
Permasalahan bukanlah kendala yang menjadikan menurunnya kualitas dan
kuantitas pelayanan, melainkan dengan adanya masalah akan membuka
peluang solusi dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja yang
bermanfaat bagi peningkatan mutu dan kinerja yang lebih produktif.
Sumber daya Bappeda yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM),
anggaran, sarana dan prasarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan menjadi
faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam
menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis. Sumber daya
tersebut harus dapat dimanfaatkan secara optimal agar pencapaian tujuan
organisasi dapat tercapai sesuai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan capaian kinerja pelayanan Bappeda selama kurun waktu
lima tahun ke belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa isu – isu strategis
eksternal yang saat ini dihadapi Bappeda, antara lain :

P a g e | 35
1. Tuntutan dan pertanggungjawaban dalam penyusunan dokumen
perencanaan Pembangunan Daerah.
2. Peraturan perundang-undangan pemerintah pusat sering tidak selaras
sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan pembangunan daerah;
3. Lemahnya kapasitas dan kompetensi lembaga perencanaan di tingkat
bawah (mulai dari tingkat, desa/kelurahan dan kecamatan) yang
menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan bottom up;
4. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan
pembangunan daerah lintas sektoral;
5. Pemanfaatan produk-produk perencanaan Pembangunan belum optimal
6. Sumber data dan informasi yang mendukung proses perencanaan
pembangunan belum terkelola dengan baik dan masih beragam
7. Ketatnya Jadwal Penyusunan Perencanaan Pembangunan.
8. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan daerah.

Disamping isu-isu strategis tingkat kabupaten tersebut, Bappeda secara


internal juga memiliki beberapa isu strategis, diantaranya kompetensi
kapasitas SDM yang terbatas dalam meningkatkan kualitas rencana
pembangunan, khususnya tenaga fungsional perencana yang bersertifikasi.
Adapun SDM yang tersedia saat ini perlu ditingkatkan lagi kapasitas dan
kemampuannya karena dapat dirasakan bahwa SDM perencana saat ini
masih kurang daya kreatifitas dan anlitik untuk menciptakan Inovasi yang
terbaru dalam perencanaan. Kemudian belum optimalnya koordinasi antar
sub unit dalam organisasi, belum lengkapnya Standard Operating Procedure
(SOP) kegiatan yang kredibel. Dalam melaksanakan sistem monitoring dan
evaluasi dirasakan masih belum optimal, belum mampu menjangkau
seluruh unsur perencanaan daerah. Kemudian belum optimalnya
ketersediaan, validitas, pengelolaan dan pengintegrasian databerbasis
Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat serta
belum optimalnya pengelolaan data base dan belum akuratnya hasil
monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan sebagai dasar
penyusunan perencanaan yang akan datang.
Disamping itu, kerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi
profesi dalam memberikan kontribusi pada penyusunan rencana
pembangunan juga belum optimal dilakukan. Dalam hal kelembagaan,
perubahan struktur yang baru-baru ini dilakukan juga masih memerlukan
P a g e | 36
adaptasi untuk melihat efektivitasnya dalam mengampu ketugasan Bappeda
sebagai lembaga perencana di tingkat daerah.
Selain itu, ditengah perubahan-perubahan besar yang terjadi diberbagai
aspek dan tingkatan, ada beberapa potensi yang mendukung sekaligus
dalam skala tertentu menjadi tantangan bagi Bappeda dalam jangka waktu
Lima tahun kedepan. Berikut merupakan beberapa potensi tersebut
diantaranya:
1. Beberapa peraturan perundang-undangan mengamanatkan pemerintah
untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional melalui perencanaan
pembangunan di tingkat pusat dan daerah.
2. Semangat otonomi dan desentralisasi yang kuat.
3. Potensi sumber daya daerah menjadi faktor pendukung pencapaian
tujuan pembangunan.
4. Kultur dan sosial yang kuat menjadi faktor kunci keberhasilan dalam
pembangunan.
5. Jumlah dan kualitas penduduk yang cukup memadai.
6. SDM Bappeda dengan tingkat pendidikan yang cukup
memadai.
7. Anggaran yang cukup memadai.

1.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Rumusan visi misi sejatinya mengacu pada permasalahan dan potensi
pembangunan daerah sebagai isu strategis yang harus diselesaikan dalam
program jangka menengah yang sejalan dengan tahapan pembangunan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Muna,
RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara, serta prioritas pembangunan nasional
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Visi pembangunan daerah kabupaten muna yang tertuang dalam RPJP


Tahun 2005 – 2025 bahwa “ Terwujudnya Kabupaten Muna dalam
pembangunan Berkelanjutan, Sejahtera, Prosuktif, Maju, Pendekatan
Hubungan Sosial dan Berbudaya yang di topang oleh Pemerintah yang
Kuat dan Terbuka ”. Dari Visi tersebut, misi yang diemban antara lain:
(1) Mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berdaya saing;
(2) Mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mamu bersaing dengan
daerah-daerah lain di Indonesia ;
(3) Mewujudkan sector-sektor perekonomian Kabupaten Muna dalam
perkembangan yang lebih produktif dan unggul;
(4) Mewujudkan pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang
merata ;

P a g e | 37
(5) Mewujudkan nilai- nilai perekatan hubungan social, budaya, dan agama
Mengacu pada visi misi RPJP tersebut maka aspek kemajuan dalam
kualitas Sumberdaya Manusia, kemandirian dalam ekonomi dan
infratruktur, Berdaya Saing melalui Inovasi pembangunan dan Pelayanan
Publik, serta tercainya Kesejahteraan masyarakat Muna menjadi fokus
utama. Dengan demikian maka komponem-komponen utama tersebut
menjadi dasar dalam perumusan visi misi calon kepala daerah tahun 2021 –
2026 maka Visi Kabupaten Muna adalah:
“Terwujudnya Kabupaten Muna Yang Maju, Mandiri,Berdaya Saing, dan
Sejahtera”

Visi di atas mengandung beberapa kata kunci (key words) yang perlu
dijabarkan ke dalam misi dan diterjemahkan ke dalam tujuan dan sasaran
pembangunan Kabupaten Muna. Selanjutnya, tujuan dan sasaran tersebut
harus diikuti strategi dan kebijakan, serta program dan kegiatan yang jelas,
terarah, dan terukur dalam rangka mewujudkan visi. Kata kunci atau pokok-
pokok dari visi yang dimaksud adalah Maju, Mandiri, Berdaya Saing, dan
Sejahtera. Adapun pokok-pokok visi dijelaskan secara detail dalam tabel 3
berikut.
Tabel 3. Perumusan penjelasan visi

VISI POKOK VISI PENJELASAN VISI

Muna Yang Maju, Maju Mengandung makna bahwa masyarakat


Mandiri, Berdaya Muna yang berpengetahuan dan sadar akan
Saing Dan Sejahtera kebutuhan secara individual atau kelompok,
serta mampu menyesuaikan dengan
1. Maju perkembangan dan kebutuhan regional,
nasional dan global, dengan tetap
mempertahankan ciri dan identitas masyarakat
Muna yang beragam. Visi ini akan dicapai
melalui Peningkatan Kapasitas SDM.

Mengandung makna bahwa kondisi masyarakat


Muna yang merdeka, mampu berkolbarosi
dengan berbagai pihak, hidup sejajar dan
sederajat dengan masyarakat lainnya, dengan
mengandalkan kemampuan dan kekuatannya
sendiri dalam mengembangkan potensinya.
2. Mandiri
Situasi ini menumbuhkan sikap percaya diri
masyarakat dengan semangat yang kuat dalam
menghadapi tantangan-tantangan serta
menjaga kelangsungan proses pembangunan.
Hal ini akan dicapai melalui pengembangan
infrastruktur dan kemajuan ekonomi.

Mengandung makna bahwa masyarakat Muna


memiliki keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif dibandingkan dengan
daerah lain dalam segala aspek pembangunan.
3. Berdaya Saing Berdaya saing tinggi ini tercermin dalam inovasi
pelayanan publik, iklim usaha dan investasi,
profesionalisme aparatur, peraturan-peraturan
yang dihasilkan dan penegakan supremasi
hukum

Mengandung makna masyarakat Muna


4. Sejahtera terpenuhinya kebutuhan layanan dasar
dibidang pendidikan, kesehatan, dan
P a g e | 38
VISI POKOK VISI PENJELASAN VISI

perekonomian rakyat serta terpenuhinya


kebutuhan jasmaniah dan rohani dalam
kerangka kehidupan yang berkeseimbangan
secara lahir dan batin. Melalui pelaksanaan visi
ini diharapkan akan terwujud derajat kehidupan
masyarakat Muna yang mampu memenuhi
kebutuhan dasar yang bersifat hayati,
manusiawi, dan kebutuhan dasar untuk
memilih berdasarkan aktualisasi potensi dan
sumberdaya yang tersedia.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas dirumuskanlah misi Pemerintah


Kabupaten Muna adalah:
Misi I : Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia;
Misi II : Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Daerah;
Misi III : Meningkatkan kapasitas dan pemerataan infrastruktur;
Misi IV : Mengembangkan Inovasi Pembangunan dan Pelayanan Publik;
Misi V : Meningkatkan pembangunan sosial budaya;

Sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang bertanggung-jawab dalam


pengkoordinasian proses perencanaan pembangunan Kabupaten Muna,
Bappeda turut bertanggung- jawab dalam mewujudkan kelima misi
pembangunan tersebut. Disamping itu, eksistensi Bappeda sebagai salah
satu OPD pendukung kinerja Bupati terpilih, merupakan bagian integral
diantara beberapa OPD yang mendukung terealisasinya misi Keempat yaitu
Mengembangkan Inovasi Pembangunan dan Pelayanan Publik pada tujuan
Pemerintah Daerah “Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan
penegakan supremasi hukum” dan sasaran pemerintah daerah yang ke 11
yaitu “Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintah yang bersifat efisien, efektif, transparan dan akuntabel”.
Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah
yang bersifat efisien, efektif, transparan dan akuntabel memiliki tolok
ukur/indikator kinerja Opini BPK, yang mana sasaran yang akan dicapai oleh
Bappeda yaitu “Meningkatnya Kualitas Kinerja Perencanaan dan
Pengendalian Pembangunan Daerah”. Peningkatan ini ditandai dengan
meningkatnya tata Kelola perencanaan dan penganggaran pembangunan
daerah sesuai tata waktu perencanaan pembangunan serta muatan
dokumen perencanaan yang mendukung pencapaian target kinerja
perencanaan pembangunan daerah. Dalam konteks ini maka peningkatan

P a g e | 39
kualitas perencanaan dan pengendalian diberbagai sektor, merupakan faktor
kunci tercapainya misi tersebut.
Strategi yang dilakukan diantaranya adalah dengan peningkatan
penyelenggaraan tata pemerintahan, penataan peraturan perundang-
undangan dan pelayanan hukum, peningkatan perekonomian,
pengembangan pendapatan asli daerah dan kerjasama, pengendalian
pelaksanaan pembangunan, peningkatan pelayanan pengadaan barang/
jasa, peningkatan kapasitas kelembagaan dan ketata-laksanaan pemerintah
daerah, peningkatan pelayanan administrasi umum, keuangan sekretariat
daerah, peningkatan pelayanan kedinasaan pucuk pimpinan daerah,
peningkatan perencanaan dan pengendalian pembangunan di berbagai
bidang, peningkatan penelitian dan pengembangan untuk mendorong inovasi
daerah, peningkatan perencanaan dan pengendalian anggaran, pengendalian
belanja daerah dan pengelolaan dana transfer, peningkatan pengelolaan
pembiayaan dan pertanggung-jawaban pelaksanaan, peningkatan
perencanaan, pemanfaatan, dan inventarisasi asset, peningkatan pelayanan,
pendaftaran, dan penetapan pajak daerah, pengoptimalan pembukuan dan
penagihan pajak daerah, peningkatan system pengawasan internal dan
pengendalian kebijakan bidang pemerintah dan aparatur, peningkatan
system pengawasan internal dan pengendalian kebijakan di berbagai bidang,
peningkatan dan evaluasi pengawasan, peningkatan pengembangan karir
aparatur sipil Negara, peningkatan kompetensi aparatur sipil Negara,
peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil,
peningkatan pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan
pemanfaatan data, peningkatan pengelolaan pengembangan kearsipan,
penyelamatan data dan informasi arsip, pengoptimalan penyusunan fasilitasi
penyusunan perundang-undangan, peningkatan fasilitasi penganggaran dan
pengawasan, peningkatan pengelolaan informasi dan statistic, peningkatan
komunikasi public, pengoptimalan pemanfaatan teknologi informasi dan
telematika, dan peningkatan pelayanan persandian. Tugas Bappeda, selain
secara langsung ikut berkontribusi dalam meningkatkan tata kelola
pemerintah dalam bidang perencanaan, adalah dengan turut
mengkoordinasikan OPD terkait yang ikut berperan dalam mewujudkan misi
untuk memastikan tercapainya misi tersebut.
Selain misi yang pertama sebagai prioritas, Bappeda berperan untuk
pencapaian setiap misi yang ingin dicapai ditingkat daerah dalam lima tahun
kedepan. Misi yang kedua yaitu memberdayakan dan mengembangkan
P a g e | 40
ekonomi dan pemerintahan desa. Dalam hal ini Bappeda akan menyiapkan
perencanaan untuk menjadikan Desa sebagai basis program dan kegiatan
pembangunan (Membangun Muna dari Desa) sesuai dengan tujuan
pembangunan desa yang tercantum dalam UU No. 6/2014 tentang Desa.
Pada saat yang sama, penguatan tata kelola pemerintahan desa yang baik,
juga akan dilakukan. Misi ini bertujuan Meningkatkan kualitas indikator
makro ekonomi daerah berbasis desa yang meliput Persentase tingkat PMDN,
tingkat pengangguran, persentase peningkatan populasi sapi, persentase
peningkatan produksi mete, Indeks Desa Membangun, angka kemiskinan,
peningkatan income per kapita (harga berlaku), pertumbuhan ekonomi dan
tingkat inflasi di atas inflasi Sulawesi Tenggara. Sasaran memberdayakan dan
mengembangkan ekonomi dan pemerintahan desa ditempuh dengan cara
meningkatkan PMDN, menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT),
meningkatkan produksi Ternak, meningkatkan Produksi Perkebunan,
meningkatkan kualitas dan percepatan pembangunan desa, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian daerah.
Proses perencanaan dan pengendalian yang dikoordinasikan Bappeda
mencakup urusan kesejahteraan rakyat serta urusan perindustrian dan
perdagangan, yang didalamnya termasuk isu ketahanan pangan. Dalam hal
pencapaian misi pertama, sub bidang kesejahteraan rakyat dibawah bidang
social mengemban amanah untuk berkoordinasi dengan OPD yang
membidangi urusan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Sementara
itu, sub bidang perindustrian dan perdagangan, dibawah bidang ekonomi,
mencakup koordinasi perencanaan dan pengendalian urusan ketahanan
pangan. Selain itu, persoalan kemiskinan memiliki sifat lintas sector yang
akan sukar penyelesaianya jika hanya melibatkan satu atau dua OPD untuk
mengintervensinya. Oleh karenanya, tim koordinasi penanggulangan
kemiskinan yang bersifat lintas sector memiliki secretariat di Bappeda
sebagai pusat koordinasi. Dalam hal ini, tentu saja Bappeda diharapkan
untuk secara pro-aktif melibatkan dan mendorong peran serta berbagai
pemangku sector dan pemangku kepentingan untuk ikut bersama-sama
menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Muna, sesuai dengan tugas
dan kompetensi masing-masing.
Misi yang ketiga yaitu memberdayakan perempuan dan pemuda. Hal ini
dipahami bahwa keterlibatan perempuan (pemberdayaan perempuan) dalam
pengelolaan pembangunan daerah merupakan keniscayaan yang tak bisa
ditawar, sesuai dengan program Kementerian Perempuan khususnya terkait
P a g e | 41
isu pengarusutamaan gender. Demikian pula potensi kepemudaan akan
dioptimalkan dalam rangka meningkatkan prestasi dan kesejahteraan
masyarakat.
Oleh karena itu meningkatkan peran perempuan dalam pengelolaan
pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan menjadi salah satu
sasaran kunci dalam perencanaan pembangunan 5 tahun kedepan.
Peningkatan ini akan diukur dengan menggunakan indeks pemberdayaan
gender dengan melihat peran serta perempuan dalam kegiatan politik dan
ekonomi di wilayah Kabupaten Muna.
Peran Bappeda dalam ikut mewujudkan misi ketiga tersebut juga tidak
terlepas dari fungsi koordinatifnya sebagai instansi perencanaan
pembangunan daerah. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
serta pemuda dan olahraga menjadi koordinasi Bidang Pembangunan
Manusia dan Masyarakat. Dengan demikian tugas yang diembannya adalah
memastikan bahwa peran serta perempuan dalam kegiatan politik dan
ekonomi di wilayah Kabupaten Muna mendapatkan perhatian serius.
Misi yang keempat yaitu mempercepat pemerataan infrastruktur
pembangunan daerah. Hal ini menyatakan bahwa untuk mewujudkan
masyarakat yang maju dan sejahtera, perlu didukung oleh ketersediaan
infrastruktur yang memadai, seperti jalan, jembatan, sarana dan prasarana
pertanian, perhubungan, pariwisata, listrik, dan air bersih. Sasaran kunci
untuk mencapai tujuan misi tersebut yaitu dengan meningkatkan akses dan
mobilitas barang dan orang bagi wilayah-wilayah strategis, meningkatkan
kualitas perumahan dan lingkungan permukiman, meningkatkan kualitas
dan kuantitas instalasi dan jaringan air minum, menjamin terpenuhinya
kuantitas dan kualitas fasilitas, sarana dan prasarana layanan pendidikan,
menjamin terpenuhinya kuantitas fasilitas sarana dan prasarana layanan
kesehatan.
Fungsi Bappeda dalam mewujudkan pencapaian tujuan misi tersebut
yaitu menyusun perencanaan dan pengendalian percepatan pemerataan
infrastruktur pembangunan daerah. Hal ini akan menjadi tanggungjawab
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah.

Misi yang kelima yaitu Revitalisasi Tata Ruang Wilayah dengan sasaran
kunci yaitu meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan, meningkatkan
pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya, meningkatkan
ketersediaan lahan bagi pembangunan infrastruktur strategis. Dal hal ini

P a g e | 42
Bappeda memiliki fungsi pengendalian untuk memastikan bahwa setiap
pembangunan harus sesuai denga RTRW Kabupaten Muna. Bappeda juga
akan menyiapkan perencanaan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan
peruntukannya demi terciptanya keseimbangan antara pembangunan dan
lingkungan hidup. Hal ini juga akan menjadi tanggungjawab Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah.
1.3. Telaahan Renstra Kementerian/ Lembaga dan Renstra Provinsi
Sulawesi Tenggara
Keterkaitan Sasaran Kementerian PPN/Bappenas 2015 - 2019 adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis, dan
kredibel;
b. Manajemen tata kelola pemerintah di Kementerian PPN/ Bappenas yang
baik dan bersih
Sasaran tersebut diimplementasikan dalam arah kebijakan, strategi,
kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan yang relevan dengan tujuan
yang telah dirumuskan. Kebijakan/strategi Bappenas juga tidak bisa
dipisahkan dengan sasaran dari agenda Nawacita presiden terpilih, dimana
arah kebijakan dan strategi Bappenas pada dasarnya adalah untuk
mendukung agenda tersebut dalam lingkup perencanaan pembangunan
tingkat nasional, diantaranya adalah :
1. Peningkatan koordinasi kebijakan perencanaan dibidang politik
luar negeri, pertahanan dan keamanan Negara, kerjasama pembangunan
internasional, aparatur Negara, politik, komunikasi, pengembangan
wilayah, otonomi daerah, hukum, regulasi, kependudukan, keluarga
berencana, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, sarana prasarana, makro
ekonomi, stabilitas system keuangan, dan pertumbuhan ekonomi yang
inklusif.
2. Penyusunan rencana pembangunan di bidang politik, hukum,
komunikasi, pertahanan, keamanan, kerjasama pembangunan
internasional, aparatur Negara, politik, komunikasi, pengembangan
wilayah, pembangunan daerah tertinggal, perbatasan Negara, rawan
bencana, perkotaan, perdesaan, hukum, strategi nasional reformasi
regulasi, kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, pendidikan,
kebudayaan, integrasi antara pusat dan daerah diantaranya
penyiapan kawasan industry; kawasan ekonomi khusus; kota baru;

P a g e | 43
insentif ketenagakerjaan, makro ekonomi, stabilitas system keuangan,
dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
3. Pemantauan, evaluasi, dan pengendalian perencanaan pembangunan
nasional di bidang terkait.
Sementara itu, ada beberapa arah kebijakan dan strategi untuk
meningkatkan kualitas rencana pembangunan nasional, yang diantaranya
bertujuan untuk; (1) Meningkatkan kualitas dan efektivitas proses bisnis
perencanaan pembangunan; (2) Memperkuat proses perencanaan secara
evidence based; (3) Memperkuat kapasitas SDM dalam ranah perencanaan
dan penganggaran; (4) Memetakan kapasitas SDM untuk mengarahkan
jenjang karir dan opsi pengembangan akademis untuk mencapai tujuan
Bappenas; (5) Memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan; (6)
Memperkuat system data dan informasi; (7) Meminimalisasi deviasi
perencanaan dan penganggaran; (8) Sinkronisasi kerangka regulasi dan
kelembagaan; (9) Mendorong perubahan pola pikir dan budaya; dan (10)
Peningkatan kapasitas kelembagaan perencana pusat dan daerah.
Dalam hal meningkatkan kualitas pengendalian pembangunan,
kebijakan dan strategi diarahkan untuk; (1) meningkatkan kualitas bisnis
system pemantauan, evaluasi dan pengendalian; (2) mengembangkan system
hasil pemantauan dan evaluasi; (3) mengembangkan system data dan
informasi; (4) meningkatkan kapasitas perencana dalam pengembangan tools
atau instrument; (5) meningkatkan sosialisasi tools dan instrument terhadap
pelaku pembangunan lain; (6) memperkuat sinkronisasi system penyusunan
RKP dan Renja K/L; dan (7) memperkuat koordinasi antar unsur di daerah.

Selanjutnya, dalam berbagai implementasi visi dan misinya,


kebijakan Bappenas yang terkait dengan daerah diarahkan untuk :

1. membangun hubungan yang efektif,


2. memperkuat koordinasi dalam keseluruhan proses perencanaan,
pemantauan, evaluasi dan pengendalian,
3. sinkronisasi pembangunan lintas wilayah,
4. sinkronisasi system data dan informasi antar wilayah,
5. analisis kerangka regulasi dan kelembagaan antar wilayah,
6. peningkatan kapasitas kelembagaan perencana melalui pendidikan,
pelatihan dan bimbingan penyusunan perencanaan daerah,
7. meningkatkan kapasitas perencana dalam pengembangan tools
atau instrument pemantauan dan evaluasi daerah, dan

P a g e | 44
8. meningkatkan sosialisasi tools atau instrument pemantauan dan evaluasi
daerah,

Arah kebijakan ini menjadi bahan yang segar bagi Bappeda


Kabupaten Muna untuk memanfaatkan fokus kebijakan Bappenas tersebut.

Sementara Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Provinsi Sulawesi


Tenggara Tahun 2013-2018 yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.

Guna mewujudkan visi dan melaksanakan misi sebagaimana disebutkan


di atas, Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki tujuan Jangka
Menengah yang sesuai dengan peta strategis yang telah disusun Bappeda
yaitu sebagai berikut: (1) Meningkatkan Kualitas Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah (2) Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Pelaksanaan
Perencanaan (3) Menciptakan Sistem Perencanaan Pembangunan Yang
Terpadu (4) Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan
Pembangunan (5) Menciptakan pemanfaatan ruang yang dapat
mengakomodir seluruh kebutuhan pembangunan daerah dan sektor.

Masing-masing tujuan tersebut memiliki sasaran strategis jangka


menengah pelayanan Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu (1)
Tersedianya dokumen perencanaan (2) Tersedianya dokumen perencanaan
yang tepat waktu (3)Terciptanya sistem perencanaan yg terintegrasi antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara
pusat dan daerah (4)Terakomodasinya aspirasi dan peran serta masyarakat
dalam perencanaan pembangunan (5)Terciptanya alokasi ruang yang sesuai
potensi dan daya dukung.
Dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Bappeda
provinsi Sulawesi tenggara perlu didukung dengan instansi Bappeda di
lingkungan pemerintah kabupaten/kota dalam proses perencanaan
pembangunan daerah di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Secara umum, telah ada keselarasan antar sasaran dari instansi
Pusat, Provinsi maupun Kabupaten. Lebih lanjut sasaran-sasaran tersebut
akan dijabarkan melalui indikator kinerja sasaran beserta target per
tahunnya.
Dalam upaya pencapaian sasaran, dijalankan program dan kegiatan.
Sinergi program dan kegiatan Pemerintah Pusat sebagaimana disusun oleh
Bappenas, Pemerintah Provinsi oleh Bappeda Sulawesi Tenggara dengan
program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Muna.
P a g e | 45
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

. Dalam upaya pengendalian pembangunan agar tetap aman dan


nyaman, maka pemerintah Kabupaten Muna menetapkan Peraturan Daerah
No 2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muna
Tahun 2011- 2031, yang mana didalamnya diatur tentang pemanfaatan
ruang Kabupaten Muna sehingga pembangunan tetap dalam koridor yang
berkelanjutan tanpa merusak lingkungan alam dan karakteristik Kabupaten
Muna.

Arahan Struktur Ruang wilayah Kabupaten Muna berdasarkan hasil


revisi secara administratif terdiri dari 33 wilayah Kecamatan yang menyebar
pada 2 (dua) wilayah daratan kepulauan yaitu Pulau Muna dan sebagian
Pulau Buton terdiri dari 4 Wilayah Pembangunan yang terdiri dari :

1. Wilayah Pengembangan I meliputi Kecamatan Katobu, Lohia, Duruka,


Batalaiworu, Watopute, Kontunaga, Napabalano, Lasalepa serta 1 (satu)
Kecamatan pemekaran yaitu Kecamatan Towea (Kecamatan Induk
Napabalano) dengan Pusat Pengembangan di Kecamatan Lasalepa.

2. Wilayah Pengembangan II meliputi Kecamatan Tikep, Kecamatan Tiworo


Tengah, Kecamatan Sawerigadi, Kecamatan Kusambi, Kecamatan Maginti,
Kecamatan Barangka , Kecamatan Lawa, Kecamatan Napano Kusambi
(Kecamatan Induk Napabalano dan Kusambi), Kecamatan Tiworo Utara (
Kecamatan Induk Tikep dan Tiworo Tengah), Kecamatan Tiworo Selatan (
Kecamatan Induk Maginti), Wadaga (Kecamatan Induk Lawa) dengan Pusat
Pengembangan di Kecamatan Lawa.

3. Wilayah Pengembangan III meliputi Kecamatan Kabawo, Kecamatan


Kabangka, Kecamatan Parigi, Kecamatan Bone, Kecamatan Tongkuno,
Kecamatan Marobo (Kecamatan Induk Bone), Kecamatan Tongkuno
Selatan ( Kecamatan Induk Tongkuno), Kecamatan Wadaga (Kecamatan
Induk Kabangka dan Kabawo) dengan Pusat Pengembangan di Kecamatan
Tongkuno.

4. Wilayah Pengembangan IV meliputi Kecamatan Maligano, Wakorumba


Selatan dan Pasir putih serta 2 (dua) kecamatan hasil pemekaran yaitu
Batukara dan Pasikolaga dengan Pusat Pengembangan di Kecamatan
Wakorumba Selatan.
P a g e | 46
Rencana perkotaan yang yang masuk dalam rencana pengembangan
perkotaan di Kabupaten Muna adalah pengembangan kawasan permukiman
Unit Permukiman Transmigrasi atau Permukiman Transmigrasi yang sudah
diserahkan dimana pembangunan dan pengembangannya dirancang menjadi
pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan
sumberdaya alam yang berkelanjutan.

Pusat-pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Muna adalah sebagai


berikut :

1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdapat di Raha Kecamatan Katobu sebagai


ibukota kabupaten;

2. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) meliputi Wakuru di Kecamatan


Tongkuno; Pure di Kecamatan Wakorumba Selatan; dan Tampo di
Kecamatan Napabalano.

3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) terdiri atas Bonea di Kecamatan Lasalepa;


Wapae di Kecamatan Tiworo Tengah; Lasehao di Kecamatan Kabawo;
Lambubalano di Kecamatan Lawa; Oensuli di Kecamatan Kabangka; Pola
di Kecamatan Pasir Putih; dan Barangka di Kecamatan Barangka.

Untuk pusat kegiatan pedesaan di Kabupaten Muna terdiri atas kawasan


yang meliputi Lohia di Kecamatan Lohia; Wapunto di Kecamatan Duruka;
Wali di Kecamatan Watupute; Laiworu di Kecamatan Batalaiworu; Liabalano
di Kecamatan Kontunaga; Lawama di Kecamatan Tongkuno Selatan;
Wasolangka di Kecamatan Parigi; Bonekancitala di Kecamatan Bone;
Maligano di Kecamatan Maligano; Marobo di Kecamatan Marobo; Bahutara di
Kecamatan Kontu Kowuna; Lailangga di Kecamatan Wadaga; Lahaji di
Kecamatan Napano Kusambi; Moasi di Kecamatan Towea; Lambelu di
Kecamatan Pasi Kolaga; dan Lano Bake di Kecamatan Batukara.

Penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Muna dengan


memanfaatkan potensi yang dimiliki Kabupaten Muna akan dapat
dilaksanakan dengan sebaik mungkin tanpa merusak lingkungan alam
serta karakteristik budaya yang ada. Oleh sebab itu penyelenggaran
penataan ruang Kabupaten Muna dilaksanakan tanpa melampaui batas
ruang yang tidak diperbolehkan untuk dimanfaatkan, seperti pada kawasan
lindung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi kelestarian lingkungan
hidup dan melestarikan serta mencegah timbulnya kerusakan lingkungan
hidup, seperti pada kawasan tepi sungai dan RTH publik, pelestarian cagar
P a g e | 47
budaya yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya, serta pengamanan
kawasan rawan bencana gempa, tanah longsor dan erupsi vulkanis Gunung
Merapi.

Melalui penataan ruang yang bijaksana, kualitas lingkungan


akan terjaga dengan baik. Penyelenggaraan penataan ruang
dilaksanakan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan. Hal tersebut tentunya dengan mewujudkan
keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan
dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan
memperhatikan sumber daya manusia serta mewujudkan perlindungan
fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat
penataan ruang. Pengaturan dan pemanfaatan ruang merupakan salah
satu kewenangan dari pemerintah, mulai tingkat pusat sampai tingkat
daerah. Proses pengaturan dan pemanfaatan ruang ini dilaksanakan secara
bersama- sama, terpadu dan menyeluruh untuk mewujudkan pembangunan
yang berkelanjutan.

3.4.2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2016


Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang
sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau
Program (KRP).

Pada prinsipnya, KLHS adalah suatu self assessment untuk melihat


sejauh mana KRP yang diusulkan oleh pemerintah dan/atau pemerintah
daerah dalam mempertimbangkan prinsip Pembangunan Berkelanjutan.
Melalui KLHS ini, diharapkan KRP yang dihasilkan dan ditetapkan oleh
pemerintah dan pemerintah daerah menjadi lebih memperhatikan
permasalahan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Saat ini Kabupaten Muna dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Muna


menyusun KRP berupa RPJMD Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2026 disertai
juga penyusunan KLHS-RPJMD sebagai dokumen yang berisi
pedoman dalam penyusunan RPJMD agar KRP yang berwawasan
lingkungan dapat terjamin sehingga pembangunan berkelanjutan dapat
dicapai 5 (lima) tahun mendatang. Sebagai implementasi dari kebijakan
P a g e | 48
pembangunan daerah, RPJMD Kabupaten Muna juga perlu dikaji yang
berkaitan dengan aspek lingkungan dengan menyusun KLHS.

Penyusunan KLHS RPJMD Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2026


dilakukan dengan partispasi para stakeholders meliputi Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Muna, masyarakat
(komunitas, Badan Koordinasi Masyarakat (BKM)), Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan (LPMK)) dan akademisi. Hasil KLHS RPJMD yang
didapat merupakan kesepakatan bersama dengan para Pemangku
kepentingan.

Penyusunan RPJMD agar KRP yang berwawasan lingkungan dapat


terjamin sehingga pembangunan berkelanjutan dapat dicapai 5 (lima) tahun
mendatang. Sebagai implementasi dari kebijakan pembangunan daerah,
RPJMD Kabupaten Muna juga perlu dikaji yang berkaitan dengan aspek
lingkungan dengan menyusun KLHS

Telaah pengaruh KRP dalam KLHS diatur agar dapat menjawab hal-hal
diantaranya; kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
untuk pembangunan, perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan
hidup, kinerja layanan atau jasa ekosistem, efisiensi pemanfaatan sumber
daya alam, tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim dan tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup


untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
Penentuan daya dukung lingkungan hidup dilakukan dengan cara untuk
mengetahui kapasitas lingkungan alam dan sumber daya untuk mendukung
kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi kelangsungan
hidup. Daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan adanya
rencana pembangunan pada jangka menengah yang akan datang dapat
mengakibatkan penurunan-penurunan daya dukung dan daya tampung
lingkungan di Kabupaten Muna tetapi masih dalam ambang batas dan
kegiatan-kegiatan masih dapat dilakukan di Kabupaten Muna. Pengaruh KRP
terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup adalah
terjadinya penurunan kualitas berupa pencemaran, munculnya limbah
infeksius dan sampah domestik. KRP juga berpengaruh terhadap
menurunnya daya dukung dan daya tampung terhadap air tanah. Namun,
KRP juga berdampak dalam peningkatan daya tampung lingkungan. Seperti
P a g e | 49
akses jalan yang menjadi lancar, sehingga dapat mengurangi polusi udara
yang dihasilkan dari emisi gas kendaraan.

Perkiraan dampak dan risiko KRP yang dibuat terhadap lingkungan


hidup merupakan analisa dampak dan resiko yang timbul akibat penerapan
KRP. Dampak dan resiko dari KRP yang telah dibuat terhadap
lingkungan diantaranya: pencamaran terhadap air sungai dan air tanah,
meningkatnya jumlah wisatawan yang berpotensi meningkatkan jumlah
limbah dan sampah, dan terurainya kemacetan yang membuat tingkat
kecepatan lalu lintas meningkat. Namun, disisi lain potensi fatalitas
kecelakaan pun meningkat.

Pengaruh KRP yang dibuat terhadap kinerja layanan atau jasa


ekosistem merupakan analisa kinerja layanan atau jasa ekosistem ketika
KRP diterapkan. Pengaruh tersebut diantaranya: menurunnya persediaan air
bersih, tanah dan udara. Kinerja layanan ekosistem di Kabupaten Muna
berkaitan dengan persediaan air bersih yang merupakan sumber daya
tak terbarukan, sehingga nilai air disini menjadi sangat penting untuk
menjaga kelestarian fungsi lingkungannya sehingga akan muncul alternatif
penggunaan air tidak hanya berasal dari air tanah.

Pengaruh KRP dengan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam


merupakan peningkatan atau penurunan efisiensi Sumber Daya Alam (SDA)
yang terjadi ketika KRP diterapkan. Pengaruh tersebut diantaranya;
menurunnya kualitas dan kuantitas efisiensi pemanfaatan Sumber Daya
Alam (SDA), khususnya air dan udara, serta meningkatnya efisiensi berupa
mobilitas yang lebih tinggi sedangkan biaya operasioanal lebih rendah.
Diharapkan dengan ini, efisiensi pemanfaatan sumber daya alam menjadi
penyadaran ke depannya agar dampak negatif terhadap eksploitasi sumber
daya alam tidak terjadi di Kabupaten Muna.

Pengaruh KRP terhadap tingkat kerentanan dan adaptasi terhadap


perubahan iklim merupakan analisa mengenai kerentanan dan adaptasi
manusia terhadap perubahan iklim yang terjadi di Kabupaten Muna apabila
KRP dilaksanakan. Pengaruh tersebut adalah adanya kerentanan terhadap
perubahan temperatur udara yang semakin tinggi.

Pengaruh KRP terhadap tingkat ketahanan keanekaragaman hayati


merupakan analisa pengaruh KRP pada tingkat ketahanan
keanekaragaman hayati di Kabupaten Muna ketika diaplikasikan. Pengaruh
P a g e | 50
tersebut diantaranya: terjadi penambahan keanekaragaman hayati di lokasi
tertentu di Kabupaten Muna dan menurunnya tingkat ketahanan serta
potensi keanekaragaman hayati di beberapa lokasi karena terjadi alih fungsi
lahan.

3.5. Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda adalah kondisi


atau hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan karena
dampaknya yang signifikan di masa depan. Suatu kondisi atau kejadian yang
menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar atau apabila tidak dimanfaatkan
akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang.

Permasalahan-permasalahan yang bersifat makro tersebut, yakni


sebagai berikut:
1. Indeks Pembangunan Manusai (IPM) Kabupaten Muna tahun 2015
sebesar 65,99 dibawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara 68,75, dan
Nasional 69,55.
2. Masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Muna, yakni 14,46%
pada tahun 2014. Pada tahun 2014, Kabupaten Muna memiliki jumlah
penduduk miskin sebanyak 41.320 orang dari total jumlah penduduk
sebanyak 208.916 jiwa dan 44.480 KK.
3. Relatif rendahnya angka melek huruf (AMH), yakni sebesar 88,73%
4. Masih rendahnya Angka Partisipasi Sekolah (APS): SD/MI/Paket A yakni
43,60;
5. Masih rendahnya Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B
yakni 21,03;
6. Masih rendahnya Angka Harapan Hidup (AHH) pada saat lahir yaitu 69,76
yang berada di bawah kota Bau-Bau 70,43 dan Sulawesi Tenggara 70,44
7. Realatif rendahnya jalan kabupaten yang memiliki kondisi baik dan
Sedang
Permasalahan-permasalahan dalam perencanaan pembangunan daerah
di Kabupaten Muna, adalah sebagai berikut:
1. Masih terbatasnya dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan perencanaan pembangunan daerah;
2. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (tenaga
perencana);
P a g e | 51
3. Masih terbatasnya kemampuan perencanaan kelembagaan Pemerintah
Daerah;
4. Belum mantapnya perencanaan konektivitas antar wilayah se-Kabupaten
Muna;
5. Belum kuatnya komitmen bersama antar pelaku perencana di seluruh
tingkatan Pemerintahan Daerah;
6. Belum adanya pemetaan ruang partisipasi secara terpilah (berdasarkan
gender);
7. Belum adanya desain Kota Layak Anak yang memberikan ruang bermain
dan perlindungan anak.
8. Belum optimalnya pola koordinasi dan sinkronisasi antar perencana di
masing-masing PERANGKAT DAERAH (ego sektoral).
Berdasarkan hasil analisis terhadap gambaran pelayanan Bappeda
Kabupaten Muna yang meliputi potensi dan permasalahan pada periode
sebelumnya serta peluang dan tantangan yang dihadapi, maka dirumuskan
isu-isu strategis Bappeda Kabupaten Muna pada 5 (lima) tahun kedepan,
yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan kerjasama antar lembaga perencanaan baik pusat
maupun daerah serta penguatan peran dan kewenangan lembaga
perencanaan, memantapkan ketatalaksanaan dan meningkatkan
kualitas aparatur perencanaan.
2. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan melalui perumusan
strategi dan arah kebijakan, prioritas dan fokus prioritas, kegiatan, serta
rencana tindak yang terukur dan jelas.
3. Mengembangkan sistem evaluasi kinerja terhadap pelaksanaan rencana
pembangunan.
4. Pembangunan sistem dan peningkatan kualitas data/informasi
perencanaan pembangunan.
5. Peningkatan kompetensi SDM aparatur melalui diklat, bimbingan teknis,
focus group discussion, seminar kerjasama dengan perguruan tinggi dan
organisasi profesi di pusat dan di daerah.
6. Peningkatan fasilitasi dalam proses perencanaan pembangunan.
7. Perlu ditingkatkan koordinasi antara pusat dengan daerah, untuk
menyusun dan menerapkan kebijakan/program penanganan
permasalahan lingkungan hidup, sumber daya alam, kemiskinan dan
juga permasalahan lain secara komprehensif dan terpadu.
8. Pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW.
P a g e | 52
P a g e | 53
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Bappeda Muna


Tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda di presentasikan dalam
tabel 8 sebagaimana berikut ini:

Tabel 8. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda

Tujuan jangka menengah Bappeda Muna secara umum adalah


meningkatkan kualitas kinerja penyelenggaraan perencanaan dan
pengendalian pembangunan yang efesien dan efektif. Tujuan tersebut dicapai
melalui sasaran peningkatan kualitas kinerja perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah.

P a g e | 54
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan kebijakan dalam Renstra Bappeda adalah untuk mencapai


tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda yang selaras dengan strategi
dan kebijakan daerah, serta rencana program prioritas dalam rancangan
RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah Bappeda menunjukkan
bagaimana cara Bappeda mencapai tujuan, sasaran jangka menengah
Bappeda dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang
menjadi tugas dan fungsi Bappeda. Strategi dan kebijakan dalam Renstra
Bappeda selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan Bappeda bagi
setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Bappeda.
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana Bappeda mencapai tujuan dan sasaran
dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi
juga digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi
dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja
mengagendakan aktifitas pembangunan, tetapi juga segala program yang
mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan
dengan baik, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan
kapasitas birokrasi, sistem manajemen dan pemenfaatan teknologi informasi.
Strategi dan arah kebijakan yang dipilih Bappeda untuk mencapai
tujuan dan sasaran jangka menengah (Renstra) diselaraskan dengan strategi
dan kebijakan RPJMD Kabupaten Muna.
Dengan berpedoman pada tujuan dan sasaran tersebut diatas, maka
untuk mencapaiannya telah dipilih beberapa strategi dan arah kebijakan
sebagai berikut:
1. Peningkatan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah,
dengan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas kinerja perencanaan pemabngunan daerah yang
efektif, efisien dan akuntabel
b. Peningaktan kinerja sistem pengendalian pembangunan daerah yang
efektif, efisien dan akuntabel
c. Meningkatkan kualitas data pembangunan daerah yang update

P a g e | 55
2. Meningkatkan kinerja perencanaan dan sistem pengendalian
pembangunan daerah Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat,
dengan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah Bidang
Pembangunan Manusia dan Masyarakat
b. Meningkatkan sistem pengendalian pembangunan daerah Bidang
Pembangunan Manusia dan Masyarakat
3. Meningkatkan kinerja perencanaan dan sistem pengendalian
pembangunan daerah Bidang Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya
Alam, dengan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah Bidang
Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Alam
b. Meningkatkan sistem pengendalian pembangunan daerah Bidang
Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Alam
4. Meningkatkan kinerja perencanaan dan sistem pengendalian
pembangunan daerah Bidang Infrastruktur dan Wilayah, dengan arah
kebijakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
b. Meningkatkan sistem pengendalian pembangunan daerah Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Tabel 9. Strategi dan Arah Kebijakan Bappeda
Visi : Terwujudnya Kabupaten Muna Yang Maju, Mandiri,Berdaya Saing, dan Sejahtera

Misi : Mengembangkan Inovasi Pembangunan dan Pelayanan Publik

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Peningkatan kualitas kinerja perencanaan
pemabngunan daerah yang efektif, efisien
dan akuntabel
Peningaktan kinerja sistem pengendalian
Peningkatan pembangunan daerah yang efektif, efisien
Terciptanya perencanaan dan dan akuntabel
sistem Peningkatan pengendalian
kelembagaan kualitas Meningkatkan kualitas data
pembangunan daerah
dan kinerja pembangunan daerah yang update
ketatalaksanaan perencanaan Pengembangan kemampuan SDM tenaga
pemerintah dan perencanaan daerah yang kompoten dan
yang bersifat pengendalian berdaya saing
efisien, efektif, pembangunan
Meningkatkan kinerja Meningkatkan kualitas perencanaan
transparan dan daerah
perencanaan dan sistem pembangunan daerah Bidang
akuntabel
pengendalian Pembangunan Manusia dan Masyarakat
pembangunan daerah
Bidang Pembangunan Meningkatkan sistem pengendalian
Manusia dan pembangunan daerah Bidang
Masyarakat Pembangunan Manusia dan Masyarakat

P a g e | 56
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan kualitas perencanaan
Meningkatkan kinerja
pembangunan daerah Bidang
perencanaan dan sistem
Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya
pengendalian
Alam
pembangunan daerah
Meningkatkan sistem pengendalian
Bidang Pembangunan
pembangunan daerah Bidang
Ekonomi dan Sumber
Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya
Daya Alam
Alam
Meningkatkan kinerja Meningkatkan kualitas perencanaan
perencanaan dan sistem pembangunan daerah Bidang
pengendalian Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
pembangunan daerah
Bidang Infrastruktur Meningkatkan sistem pengendalian
dan Pengembangan pembangunan daerah Bidang
Wilayah Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

P a g e | 57
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka


mencapai tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya harus
dituangkan dalam program dan kegiatan dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Muna. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari
suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan organisasi, sedangkan
program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi
pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna
mencapai sasaran tertentu.
Sementara itu yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah ukuran
keberhasilan suatu program dan kegiatan baik kualitatif maupun kuantitatif
yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang dapat
menggambarkan skala atau tingkatan yang digunakan sebagai alat kegiatan
pemantauan dan evaluasi baik kinerja input, output, outcome maupun
impact yang sesuai dengan sasaran rencana program dan kegiatan.
Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan Bappeda Kabupaten
Muna tahun 2021-2026 dapat dilihat pada tabel 10.

P a g e | 58
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2021-2026

Indikator Target Kinerja Tujuan / Sasaran


Tujuan Sasaran
Tujuan / Sasaran 2022 2023 2024 2025 2026
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Terciptanya sistem kelembagaan Opini BPK WTP Predikat WTP Predikat WTP Predikat WTP Predikat WTP Predikat
dan ketatalaksanaan pemerintah
yang bersifat efisien, efektif,
transparan dan akuntabel
Peningkatan kualitas kinerja Indeks Perencanaan Pembangunan 91,2 % 91,4 % 91,6 % 91,8 % 92 %
perencanaan & pengendalian Daerah
pembangunan daerah
Persentase Musrenbang (Tingkat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan
Kabupaten) yang melibatkan partisispasi
masyarakat

MUNA,16 Februari 2023


Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kab.
Muna

Drs. LA MAHI, M.Si


NIP. 196312311993031115

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Tahun 2021-2026
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Visi : TERWUJUDNYA KABUPATEN MUNA YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, DAN SEJAHTERA

Misi : Mengembangkan Inovasi Pembangunan dan Pelayanan Publik

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Terciptanya sistem kelembagaan dan Peningkatan kualitas kinerja perencanaan & Peningkatan perencanaan dan pengendalian Peningkatan kualitas kinerja perencanaan
ketatalaksanaan pemerintah yang bersifat pengendalian pembangunan daerah pembangunan daerah pemabngunan daerah yang efektif, efisien dan
efisien, efektif, transparan dan akuntabel akuntabel
Meningkatkan kinerja perencanaan dan sistem Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
pengendalian pembangunan daerah Bidang daerah Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Pembangunan Manusia dan Masyarakat Wilayah
Meningkatkan kinerja perencanaan dan sistem Meningkatkan sistem pengendalian pembangunan
pengendalian pembangunan daerah Bidang daerah Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Alam Wilayah
Meningkatkan kinerja perencanaan dan sistem Peningaktan kinerja sistem pengendalian
pengendalian pembangunan daerah Bidang pembangunan daerah yang efektif, efisien dan
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah akuntabel
Meningkatkan kualitas data pembangunan daerah
yang update
Pengembangan kemampuan SDM tenaga
perencanaan daerah yang kompoten dan berdaya
saing
Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
daerah Bidang Pembangunan Manusia dan
Masyarakat
Meningkatkan sistem pengendalian pembangunan
daerah Bidang Pembangunan Manusia dan
Masyarakat
Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
daerah Bidang Pembangunan Ekonomi dan Sumber
Daya Alam
Meningkatkan sistem pengendalian pembangunan
daerah Bidang Pembangunan Ekonomi dan Sumber
Daya Alam

Halaman : 1 / 1
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Kondisi Kinerja Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja


No Indikator pada awal pada akhir
periode RPJMD periode RPJMD
Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Indeks Perencanaan Pembangunan Daerah 91 % 91,2 % 91,4 % 91,6 % 91,8 % 92 % 92 %

2. Opini BPK WTP Predikat WTP Predikat WTP Predikat WTP Predikat WTP Predikat WTP Predikat WTP Predikat

Persentase Musrenbang (Tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan


3. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kabupaten) yang melibatkan partisispasi masyarakat

Halaman : 1 / 1
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, DAN PENDANAAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN MUNA PERIODE 2021-2026

Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja
Kinerja Tujuan, Capaian periode Renstra Perangkat Perangkat
Tujuan

Program, Kegiatan dan Sasaran,Program pada Tahun Daerah


Sasaran Kode Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Daerah Lokasi
Subkegiatan (outcome), Awal
Penanggung-
Kegiatan (output) dan Perencanaa
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
Subkegiatan (output) n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah yang bersifat efisien, efektif,
transparan dan akuntabel
Peningkatan 5.01.01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN Persentase Pelaksanaan Tata - 93 % 6.515.688.500 95 % 6.398.395.300 98 % 6.933.328.500 100 % 6.620.373.500 100 % 7.483.778.500 100 % 33.951.564.300 BADAN
kualitas kinerja PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA Kelola Administrasi dan PERENCANAA
perencanaan & Pelaporan OPD yang Akuntabel N
pengendalian PEMBANGUNA
pembangunan N DAERAH
daerah
5.01.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Persentase Ketersediaan LKIP, 100 % 100 % 116.000.000 100 % 135.500.000 100 % 154.000.000 100 % 176.500.000 100 % 197.000.000 500 % 779.000.000 BADAN
Kinerja Perangkat Daerah Renja, RKA, DPA Laporan PERENCANAA
Keuangan, dan Laporan Aset N
OPD Tepat Waktu PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen Perencanaan Jumlah Dokumen Perencanaan 2 Dokumen 2 Dokumen 40.000.000 2 Dokumen 42.000.000 2 Dokumen 45.000.000 2 Dokumen 50.000.000 2 Dokumen 55.000.000 2 Dokumen 232.000.000 BADAN
Perangkat Daerah Perangkat Daerah PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.01.02 Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen RKA-SKPD dan 1 Dokumen 1 Dokumen 7.000.000 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 12.000.000 1 Dokumen 15.000.000 1 Dokumen 17.000.000 1 Dokumen 61.000.000 BADAN
RKA-SKPD Laporan Hasil Koordinasi PERENCANAA
Penyusunan Dokumen N
RKA-SKPD PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.01.03 Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen Perubahan 1 Dokumen 1 Dokumen 7.000.000 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 12.000.000 1 Dokumen 15.000.000 1 Dokumen 17.000.000 5 Dokumen 61.000.000 BADAN
Perubahan RKA-SKPD RKA-SKPD dan Laporan Hasil PERENCANAA
Koordinasi Penyusunan Dokumen N
Perubahan RKA-SKPD PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.01.04 Koordinasi dan Penyusunan DPA-SKPD Jumlah Dokumen DPA-SKPD dan 1 Dokumen 1 Dokumen 6.000.000 1 Dokumen 8.000.000 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 12.000.000 1 Dokumen 14.000.000 5 Dokumen 50.000.000 BADAN
Laporan Hasil Koordinasi PERENCANAA
Penyusunan Dokumen N
DPA-SKPD PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.01.05 Koordinasi dan Penyusunan Perubahan Jumlah Dokumen Perubahan 1 Dokumen 1 Dokumen 6.000.000 1 Dokumen 8.000.000 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 12.000.000 1 Dokumen 14.000.000 5 Dokumen 50.000.000 BADAN
DPA- SKPD DPA-SKPD dan Laporan Hasil PERENCANAA
Koordinasi Penyusunan Dokumen N
Perubahan DPA-SKPD PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.01.06 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Jumlah Laporan Capaian Kinerja 2 Laporan 2 Laporan 25.000.000 2 Laporan 30.000.000 2 Laporan 35.000.000 2 Laporan 40.000.000 2 Laporan 45.000.000 10 Laporan 175.000.000 BADAN
Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi dan Ikhtisar Realisasi Kinerja PERENCANAA
Kinerja SKPD SKPD dan Laporan Hasil N
Koordinasi Penyusunan Laporan PEMBANGUNA
Capaian Kinerja dan Ikhtisar N DAERAH
Realisasi Kinerja SKPD
5.01.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 2 Laporan 2 Laporan 25.000.000 2 Laporan 27.500.000 2 Laporan 30.000.000 2 Laporan 32.500.000 2 Laporan 35.000.000 10 Laporan 150.000.000 BADAN
Perangkat Daerah PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.02 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah Persentase pembayaran gaji 100 % 100 % 4.806.600.000 100 % 4.856.700.000 100 % 4.906.800.000 100 % 4.956.900.000 100 % 4.982.050.000 500 % 24.509.050.000 BADAN
dan pelaporan keuangan yang PERENCANAA
tepat waktu N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Jumlah Orang yang Menerima 44 44 Orang/bulan 4.800.000.000 44 Orang/bulan 4.850.000.000 44 Orang/bulan 4.900.000.000 44 Orang/bulan 4.950.000.000 44 Orang/bulan 4.975.000.000 44 24.475.000.000 BADAN
Gaji dan Tunjangan ASN Orang/bulan Orang/bulan PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.02.05 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Jumlah Laporan Keuangan Akhir 2 Laporan 2 Laporan 3.250.000 2 Laporan 3.300.000 2 Laporan 3.350.000 2 Laporan 3.400.000 2 Laporan 3.500.000 2 Laporan 16.800.000 BADAN
Keuangan Akhir Tahun SKPD Tahun SKPD dan Laporan Hasil PERENCANAA
Koordinasi Penyusunan Laporan N
Keuangan Akhir Tahun SKPD PEMBANGUNA
N DAERAH
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja
Kinerja Tujuan, Capaian periode Renstra Perangkat Perangkat
Tujuan

Program, Kegiatan dan Sasaran,Program pada Tahun Daerah


Sasaran Kode Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Daerah Lokasi
Subkegiatan (outcome), Awal
Penanggung-
Kegiatan (output) dan Perencanaa
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
Subkegiatan (output) n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

5.01.01.2.02.07 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Jumlah Laporan Keuangan 2 Laporan 2 Laporan 3.350.000 2 Laporan 3.400.000 2 Laporan 3.450.000 2 Laporan 3.500.000 2 Laporan 3.550.000 2 Laporan 17.250.000 BADAN
Keuangan Bulanan/ Triwulanan/ Bulanan/ Triwulanan/ Semesteran PERENCANAA
Semesteran SKPD SKPD dan Laporan Koordinasi N
Penyusunan Laporan Keuangan PEMBANGUNA
Bulanan/Triwulanan/Semesteran N DAERAH
SKPD
5.01.01.2.03 Administrasi Barang Milik Daerah pada Persentase peningkatan 78 % 78 % 19.000.000 79 % 19.000.000 80 % 19.000.000 81 % 19.000.000 82 % 19.000.000 82 % 95.000.000 BADAN
Perangkat Daerah Ketersediaan Sarana dan PERENCANAA
Prasarana Aparatur N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.03.02 Pengamanan Barang Milik Daerah SKPD Jumlah Dokumen Pengamanan 1 Dokumen 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 10.000.000 1 Dokumen 50.000.000 BADAN
Barang Milik Daerah SKPD PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.03.05 Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Jumlah Laporan Rekonsiliasi dan 1 Laporan 1 Laporan 5.000.000 1 Laporan 5.000.000 1 Laporan 5.000.000 1 Laporan 5.000.000 1 Laporan 5.000.000 1 Laporan 25.000.000 BADAN
Barang Milik Daerah pada SKPD Penyusunan Laporan Barang PERENCANAA
Milik Daerah pada SKPD N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.03.06 Penatausahaan Barang Milik Daerah pada Jumlah Laporan Penatausahaan 1 Laporan 1 Laporan 4.000.000 1 Laporan 4.000.000 1 Laporan 4.000.000 1 Laporan 4.000.000 1 Laporan 4.000.000 1 Laporan 20.000.000 BADAN
SKPD Barang Milik Daerah pada SKPD PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.05 Administrasi Kepegawaian Perangkat Rata-rata pelayanan kebutuhan 75 % 75 % 34.000.000 80 % 98.426.800 85 % 69.000.000 90 % 37.000.000 95 % 122.000.000 425 % 360.426.800 BADAN
Daerah pegawai yang efektif dan efisien PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.05.01 Peningkatan Sarana dan Prasarana Jumlah Unit Peningkatan Sarana - - - 2 Unit 8.000.000 2 Unit 8.000.000 - - 2 Unit 10.000.000 2 Unit 26.000.000 BADAN
Disiplin Pegawai dan Prasarana Disiplin Pegawai PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.05.02 Pengadaan Pakaian Dinas beserta Atribut Jumlah Paket Pakaian Dinas - - - 3 Paket 55.426.800 1 Paket 25.000.000 - - 3 Paket 75.000.000 3 Paket 155.426.800 BADAN
Kelengkapannya beserta Atribut Kelengkapan PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.05.03 Pendataan dan Pengolahan Administrasi Jumlah Dokumen Pendataan dan 2 Dokumen 2 Dokumen 24.000.000 2 Dokumen 25.000.000 2 Dokumen 26.000.000 2 Dokumen 27.000.000 2 Dokumen 27.000.000 2 Dokumen 129.000.000 BADAN
Kepegawaian Pengolahan Administrasi PERENCANAA
Kepegawaian N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.05.04 Koordinasi dan Pelaksanaan Sistem Jumlah Dokumen Hasil 1 Dokumen 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 25.000.000 BADAN
Informasi Kepegawaian Koordinasi dan Pelaksanaaan PERENCANAA
Sistem Informasi Kepegawaian N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.05.05 Monitoring, Evaluasi, dan Penilaian Kinerja Jumlah Dokumen Monitoring, 2 Dokumen 2 Dokumen 5.000.000 2 Dokumen 5.000.000 2 Dokumen 5.000.000 2 Dokumen 5.000.000 2 Dokumen 5.000.000 2 Dokumen 25.000.000 BADAN
Pegawai Evaluasi, dan Penilaian Kinerja PERENCANAA
Pegawai N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.06 Administrasi Umum Perangkat Daerah Rata-rata Pelaksanaan 100 % 100 % 488.760.000 100 % 492.500.000 100 % 531.000.000 100 % 542.500.000 100 % 555.500.000 100 % 2.610.260.000 BADAN
Administrasi Perkantoran yang PERENCANAA
efektif dan efisien N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi Jumlah Paket Komponen Instalasi 1 Paket 1 Paket 13.000.000 1 Paket 14.000.000 1 Paket 15.000.000 1 Paket 16.000.000 1 Paket 16.000.000 1 Paket 74.000.000 BADAN
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Listrik/Penerangan Bangunan PERENCANAA
Kantor yang Disediakan N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Jumlah Paket Peralatan Rumah 1 Paket - - - - 1 Paket 5.000.000 1 Paket 5.000.000 1 Paket 7.500.000 1 Paket 17.500.000 BADAN
Tangga yang Disediakan PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja
Kinerja Tujuan, Capaian periode Renstra Perangkat Perangkat
Tujuan

Program, Kegiatan dan Sasaran,Program pada Tahun Daerah


Sasaran Kode Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Daerah Lokasi
Subkegiatan (outcome), Awal
Penanggung-
Kegiatan (output) dan Perencanaa
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
Subkegiatan (output) n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

5.01.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik Kantor Jumlah Paket Bahan Logistik 1 Paket 1 Paket 77.000.000 1 Paket 77.000.000 1 Paket 78.000.000 1 Paket 78.000.000 1 Paket 78.000.000 1 Paket 388.000.000 BADAN
Kantor yang Disediakan PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan dan Jumlah Paket Barang Cetakan 1 Paket 1 Paket 10.200.000 1 Paket 10.500.000 1 Paket 11.000.000 1 Paket 11.500.000 1 Paket 12.000.000 1 Paket 55.200.000 BADAN
Penggandaan dan Penggandaan yang PERENCANAA
Disediakan N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 6 Dokumen 6 Dokumen 28.560.000 6 Dokumen 31.000.000 6 Dokumen 32.000.000 6 Dokumen 32.000.000 6 Dokumen 32.000.000 6 Dokumen 155.560.000 BADAN
Perundang-undangan dan Peraturan PERENCANAA
Perundang-Undangan yang N
Disediakan PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.06.08 Fasilitasi Kunjungan Tamu Jumlah Laporan Fasilitasi - - - - - 1 Laporan 10.000.000 1 Laporan 10.000.000 1 Laporan 10.000.000 1 Laporan 30.000.000 BADAN
Kunjungan Tamu PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Jumlah Laporan Penyelenggaraan 2 Laporan 2 Laporan 360.000.000 2 Laporan 360.000.000 2 Laporan 380.000.000 2 Laporan 390.000.000 2 Laporan 400.000.000 2 Laporan 1.890.000.000 BADAN
Konsultasi SKPD Rapat Koordinasi dan Konsultasi PERENCANAA
SKPD N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.07 Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Persentase peningkatan 78 % 78 % 455.000.000 80 % 220.500.000 82 % 657.500.000 84 % 272.500.000 86 % 967.500.000 410 % 2.573.000.000 BADAN
Urusan Pemerintah Daerah Ketersediaan Sarana dan PERENCANAA
Prasarana Aparatur N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.07.02 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Jumlah Unit Kendaraan Dinas - - - - - 1 Unit 400.000.000 - - 1 Unit 450.000.000 1 Unit 850.000.000 BADAN
atau Lapangan Operasional atau Lapangan yang PERENCANAA
Disediakan N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.07.05 Pengadaan Mebel Jumlah Paket Mebel yang - - - 3 Unit 13.000.000 - - 3 Unit 15.000.000 2 Unit 10.000.000 2 Unit 38.000.000 BADAN
Disediakan PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.07.06 Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya Jumlah Unit Peralatan dan Mesin 3 Unit 3 Unit 5.000.000 3 Unit 7.500.000 3 Unit 7.500.000 3 Unit 7.500.000 3 Unit 7.500.000 3 Unit 35.000.000 BADAN
Lainnya yang Disediakan PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.07.10 Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Unit Sarana dan 5 Unit 5 Unit 225.000.000 3 Unit 100.000.000 3 Unit 100.000.000 3 Unit 100.000.000 6 Unit 300.000.000 6 Unit 825.000.000 BADAN
Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya Prasarana Gedung Kantor atau PERENCANAA
Bangunan Lainnya yang N
Disediakan PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.07.11 Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Unit Sarana dan 3 Unit 3 Unit 225.000.000 3 Unit 100.000.000 3 Unit 150.000.000 3 Unit 150.000.000 3 Unit 200.000.000 3 Unit 825.000.000 BADAN
Pendukung Gedung Kantor atau Bangunan Prasarana Pendukung Gedung PERENCANAA
Lainnya Kantor atau Bangunan Lainnya N
yang Disediakan PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Rata-rata pelayanan jasa 100 % 100 % 415.000.000 100 % 390.000.000 100 % 405.000.000 100 % 420.000.000 100 % 440.000.000 100 % 2.070.000.000 BADAN
Pemerintahan Daerah penunjang perkantoran yang PERENCANAA
efektif dan efisien N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 3 Laporan 3 Laporan 80.000.000 3 Laporan 90.000.000 3 Laporan 95.000.000 3 Laporan 100.000.000 3 Laporan 100.000.000 3 Laporan 465.000.000 BADAN
Daya Air dan Listrik Komunikasi, Sumber Daya Air PERENCANAA
dan Listrik yang Disediakan N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 5 Laporan 5 Laporan 335.000.000 5 Laporan 300.000.000 5 Laporan 310.000.000 5 Laporan 320.000.000 5 Laporan 340.000.000 5 Laporan 1.605.000.000 BADAN
Pelayanan Umum Kantor yang PERENCANAA
Disediakan N
PEMBANGUNA
N DAERAH
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja
Kinerja Tujuan, Capaian periode Renstra Perangkat Perangkat
Tujuan

Program, Kegiatan dan Sasaran,Program pada Tahun Daerah


Sasaran Kode Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Daerah Lokasi
Subkegiatan (outcome), Awal
Penanggung-
Kegiatan (output) dan Perencanaa
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
Subkegiatan (output) n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

5.01.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Persentase pemeliharaan 75 % 75 % 181.328.500 80 % 185.768.500 85 % 191.028.500 90 % 195.973.500 95 % 200.728.500 95 % 954.827.500 BADAN
Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah barang milik daerah PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.09.01 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Jumlah Kendaraan Perorangan 4 Unit Unit 4 Unit 113.060.500 4 Unit 113.050.500 4 Unit 114.060.500 4 Unit 115.005.500 4 Unit 116.060.500 4 Unit 571.237.500 BADAN
Pemeliharaan, dan Pajak Kendaraan Dinas atau Kendaraan Dinas PERENCANAA
Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan yang Dipelihara dan N
Jabatan dibayarkan Pajaknya PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Jumlah Peralatan dan Mesin 5 Unit 5 Unit 11.220.000 5 Unit 12.250.000 5 Unit 13.500.000 5 Unit 14.500.000 5 Unit 15.220.000 5 Unit 66.690.000 BADAN
Lainnya Lainnya yang Dipelihara PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.09.08 Pemeliharaan Aset Tak Berwujud Jumlah Aset Tak Berwujud yang 1 Unit 1 Unit 4.000.000 1 Unit 5.000.000 1 Unit 6.000.000 1 Unit 7.000.000 1 Unit 8.000.000 1 Unit 30.000.000 BADAN
Dipelihara PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.09.10 Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Jumlah Sarana dan Prasarana 1 Unit 1 Unit 32.848.000 1 Unit 33.848.000 1 Unit 34.848.000 1 Unit 35.848.000 1 Unit 36.848.000 1 Unit 174.240.000 BADAN
Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan Gedung Kantor atau Bangunan PERENCANAA
Lainnya Lainnya yang N
Dipelihara/Direhabilitasi PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.01.2.09.11 Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Jumlah Sarana dan Prasarana 3 Unit 3 Unit 20.200.000 3 Unit 21.620.000 3 Unit 22.620.000 3 Unit 23.620.000 3 Unit 24.600.000 3 Unit 112.660.000 BADAN
Prasarana Pendukung Gedung Kantor Pendukung Gedung Kantor atau PERENCANAA
atau Bangunan Lainnya Bangunan Lainnya yang N
Dipelihara/Direhabilitasi PEMBANGUNA
N DAERAH
Peningkatan 5.01.02 PROGRAM PERENCANAAN, PENGENDALIAN Persentase tingkat keselarasan - 93 % 1.172.215.000 94 % 1.187.565.000 95 % 1.201.215.000 97 % 1.212.265.000 98 % 1.228.715.000 98 % 6.001.975.000 BADAN
kualitas kinerja DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DAERAH RKPD terhadap RPJMD PERENCANAA
perencanaan & N
pengendalian PEMBANGUNA
pembangunan N DAERAH
daerah
5.01.02.2.01 Penyusunan Perencanaan dan Pendanaan Nilai evaluasi LAKIP Bappeda B Nilai B Nilai 916.740.000 B Nilai 926.090.000 B Nilai 933.740.000 B Nilai 940.790.000 BB Nilai 949.240.000 - 4.666.600.000 BADAN
PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.01.01 Analisis Kondisi Daerah, Permasalahan, Jumlah Dokumen Rancangan 2 Dokumen 2 Dokumen 69.150.000 2 Dokumen 70.500.000 2 Dokumen 71.150.000 2 Dokumen 72.200.000 2 Dokumen 73.150.000 2 Dokumen 356.150.000 BADAN
dan Isu Strategis Pembangunan Daerah Awal RPJMD/RKPD (Sesuai PERENCANAA
Kebutuhan Jika RPJMD Maka N
Rancangan Teknokratik) PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.01.02 Koordinasi Penelaahan Dokumen Jumlah Telaahan Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 113.760.000 1 Dokumen 114.760.000 1 Dokumen 115.760.000 1 Dokumen 116.760.000 1 Dokumen 117.760.000 1 Dokumen 578.800.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan PERENCANAA
dengan Dokumen Kebijakan Lainnya Daerah Daerah N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.01.03 Pelaksanaan Konsultasi Publik Jumlah Berita Acara Konsultasi 55 Berita 55 Berita Acara 101.000.000 55 Berita Acara 102.000.000 55 Berita Acara 103.000.000 55 Berita Acara 104.000.000 55 Berita Acara 105.500.000 55 Berita 515.500.000 BADAN
Publik Acara Acara PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.01.04 Koordinasi Pelaksanaan Forum Perangkat Jumlah Berita Acara Forum 1 Berita 1 Berita Acara 65.305.000 1 Berita Acara 66.305.000 1 Berita Acara 67.305.000 1 Berita Acara 68.305.000 1 Berita Acara 69.305.000 1 Berita 336.525.000 BADAN
Daerah/Lintas Perangkat Daerah Perangkat Daerah/Lintas Acara Acara PERENCANAA
Perangkat Daerah N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.01.05 Pelaksanaan Musrenbang Kabupaten/Kota Jumlah Berita Acara Musrenbang 1 Berita 1 Berita Acara 72.125.000 1 Berita Acara 73.125.000 1 Berita Acara 74.125.000 1 Berita Acara 75.125.000 1 Berita Acara 76.125.000 1 Berita 370.625.000 BADAN
Kabupaten/Kota Acara Acara PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.01.06 Penyiapan Bahan Koordinasi Musrenbang Jumlah Usulan yang Terverifikasi 22 Usulan 22 Usulan 108.325.000 22 Usulan 110.325.000 22 Usulan 112.325.000 22 Usulan 113.325.000 22 Usulan 114.325.000 22 Usulan 558.625.000 BADAN
Kecamatan oleh Kecamatan PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja
Kinerja Tujuan, Capaian periode Renstra Perangkat Perangkat
Tujuan

Program, Kegiatan dan Sasaran,Program pada Tahun Daerah


Sasaran Kode Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Daerah Lokasi
Subkegiatan (outcome), Awal
Penanggung-
Kegiatan (output) dan Perencanaa
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
Subkegiatan (output) n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

5.01.02.2.01.07 Koordinasi Penyusunan dan Penetapan Jumlah Dokumen Perencanaan 3 Dokumen 3 Dokumen 387.075.000 3 Dokumen 389.075.000 3 Dokumen 390.075.000 3 Dokumen 391.075.000 3 Dokumen 393.075.000 3 Dokumen 1.950.375.000 BADAN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Pembangunan Daerah PERENCANAA
Daerah Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota yang N
Ditetapkan(RPJPD/RPJMD/RKPD PEMBANGUNA
) N DAERAH
5.01.02.2.02 Analisis Data dan Informasi Pemerintahan Ketersediaan data dan 2 Laporan / 2 Laporan / 161.800.000 2 Laporan / 165.800.000 2 Laporan / 169.800.000 2 Laporan / 171.800.000 2 Laporan / 175.800.000 2 Laporan / 845.000.000 BADAN
Daerah Bidang Perencanaan Pembangunan informasi perencanaan Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen PERENCANAA
Daerah pemabngunan dan dokumen N
analisisnya PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.02.01 Analisis Data dan Informasi Perencanaan Jumlah Dokumen Hasil Analisis 55 Dokumen 55 Dokumen 55.400.000 55 Dokumen 56.400.000 55 Dokumen 57.400.000 55 Dokumen 57.400.000 55 Dokumen 59.400.000 55 Dokumen 286.000.000 BADAN
Pembangunan Daerah Data untuk Penyusunan PERENCANAA
Kebijakan Perencanaan N
Pembangunan Daerah (Semua PEMBANGUNA
Perencanaan Pembangunan N DAERAH
Daerah)
5.01.02.2.02.02 Pembinaan dan Pemanfaatan Data dan Jumlah Orang yang Dibina dalam 55 Orang 55 Orang 55.400.000 55 Orang 56.400.000 55 Orang 57.400.000 55 Orang 58.400.000 55 Orang 59.400.000 55 Orang 287.000.000 BADAN
Informasi Perencanaan Pembangunan Pemanfaatan Data dan Informasi PERENCANAA
Perangkat Daerah N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.02.03 Penyusunan Profil Pembangunan Daerah Jumlah Buku Profil Pembangunan 1 Buku 1 Buku 51.000.000 1 Buku 53.000.000 1 Buku 55.000.000 1 Buku 56.000.000 1 Buku 57.000.000 1 Buku 272.000.000 BADAN
Kabupaten/Kota Daerah yang Diterbitkan PERENCANAA
N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.03 Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Persentase keselarasan 100 % 100 % 93.675.000 100 % 95.675.000 100 % 97.675.000 100 % 99.675.000 100 % 103.675.000 100 % 490.375.000 BADAN
Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah dokumen Renstra/Renja OPD PERENCANAA
yang selaras dengan RPJMD N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.03.01 Koordinasi Pengendalian Perencanaan Jumlah Laporan Hasil 55 Laporan 55 Laporan 51.000.000 55 Laporan 52.000.000 55 Laporan 53.000.000 55 Laporan 54.000.000 55 Laporan 56.000.000 55 Laporan 266.000.000 BADAN
dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah di Pengendalian Perencanaan dan PERENCANAA
Kabupaten/Kota Pelaksanaan Pembangunan N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.02.2.03.03 Monitoring, Evaluasi dan Penyusunan Jumlah Laporan Hasil Evaluasi 55 Laporan 55 Laporan 42.675.000 55 Laporan 43.675.000 55 Laporan 44.675.000 55 Laporan 45.675.000 55 Laporan 47.675.000 55 Laporan 224.375.000 BADAN
Laporan Berkala Pelaksanaan Kinerja Pembangunan Daerah PERENCANAA
Pembangunan Daerah N
PEMBANGUNA
N DAERAH
Peningkatan 5.01.03 PROGRAM KOORDINASI DAN SINKRONISASI Persentase keselarasan target - 90 % 2.115.704.500 90 % 2.140.599.500 93 % 2.164.704.500 95 % 2.187.304.500 100 % 2.213.204.500 100 % 10.821.517.500 BADAN
kualitas kinerja PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH sasaran pembangunan PERENCANAA
perencanaan & pembangunan daerah dan isu N
pengendalian strategis PEMBANGUNA
pembangunan N DAERAH
daerah
5.01.03.2.01 Koordinasi Perencanaan Bidang Persentase keselarasan target 100 % 100 % 445.932.500 100 % 456.832.500 100 % 466.932.500 100 % 475.932.500 100 % 485.482.500 100 % 2.331.112.500 BADAN
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia sasaran pembangunan bidang PERENCANAA
pembangunan perekonomian N
dan SDA dengan isu strategis PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.01.01 Koordinasi Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen Perencanaan 3 Dokumen 3 Dokumen 64.650.000 3 Dokumen 66.650.000 3 Dokumen 68.650.000 3 Dokumen 69.650.000 3 Dokumen 70.500.000 3 Dokumen 340.100.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Bidang PERENCANAA
Bidang Pemerintahan (RPJPD, RPJMD Pemerintahan yang Dikoordinir N
dan RKPD) Penyusunannya (RPJPD, RPJMD PEMBANGUNA
dan RKPD) N DAERAH
5.01.03.2.01.02 Asistensi Penyusunan Dokumen Jumlah Laporan Hasil Asistensi 55 Laporan 55 Laporan 49.775.000 55 Laporan 50.750.000 55 Laporan 51.775.000 55 Laporan 52.775.000 55 Laporan 53.775.000 55 Laporan 258.850.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Perangkat Penyusunan Dokumen PERENCANAA
Daerah Bidang Pemerintahan Perencanaan Pembangunan N
Perangkat Daerah Bidang PEMBANGUNA
Pemerintahan N DAERAH
5.01.03.2.01.03 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Monitoring dan 55 Laporan 55 Laporan 42.550.000 55 Laporan 44.550.000 55 Laporan 46.550.000 55 Laporan 47.550.000 55 Laporan 49.550.000 55 Laporan 230.750.000 BADAN
Penyusunan Dokumen Perencanaan Evaluasi Penyusunan Dokumen PERENCANAA
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Perencanaan Pembangunan N
Pemerintahan Perangkat Daerah Bidang PEMBANGUNA
Pemerintahan N DAERAH
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja
Kinerja Tujuan, Capaian periode Renstra Perangkat Perangkat
Tujuan

Program, Kegiatan dan Sasaran,Program pada Tahun Daerah


Sasaran Kode Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Daerah Lokasi
Subkegiatan (outcome), Awal
Penanggung-
Kegiatan (output) dan Perencanaa
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
Subkegiatan (output) n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

5.01.03.2.01.04 Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Jumlah Laporan Hasil 55 Laporan 55 Laporan 47.900.000 55 Laporan 49.900.000 55 Laporan 50.900.000 55 Laporan 51.900.000 55 Laporan 53.000.000 55 Laporan 253.600.000 BADAN
Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Sinkronisasi Renstra/Renja PERENCANAA
Daerah Bidang Pemerintahan dengan RKPD/RPJMD pada N
Bidang Pemerintahan PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.01.05 Koordinasi Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen Perencanaan 55 Dokumen 55 Dokumen 49.082.500 55 Dokumen 50.082.500 55 Dokumen 51.082.500 55 Dokumen 53.082.500 55 Dokumen 54.082.500 55 Dokumen 257.412.500 BADAN
Perencanaan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Bidang PERENCANAA
Bidang Pembangunan Manusia (RPJPD, Pembangunan Manusia yang N
RPJMD dan RKPD) Dikoordinir Penyusunannya PEMBANGUNA
(RPJPD. RPJMD dan RKPD) N DAERAH
5.01.03.2.01.06 Asistensi Penyusunan Dokumen Jumlah Laporan Hasil Asistensi 55 Laporan 55 Laporan 56.800.000 55 Laporan 57.800.000 55 Laporan 58.800.000 55 Laporan 59.800.000 55 Laporan 60.800.000 55 Laporan 294.000.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Perangkat Penyusunan Dokumen PERENCANAA
Daerah Bidang Pembangunan Manusia Perencanaan Pembangunan N
Perangkat Daerah Bidang PEMBANGUNA
Pembangunan Manusia N DAERAH
5.01.03.2.01.07 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil 55 Laporan 55 Laporan 79.775.000 55 Laporan 80.700.000 55 Laporan 81.775.000 55 Laporan 82.775.000 55 Laporan 83.775.000 55 Laporan 408.800.000 BADAN
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pelaksanaan Monitoring dan PERENCANAA
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Evaluasi Penyusunan Dokumen N
Pembangunan Manusia Perencanaan Pembangunan PEMBANGUNA
Perangkat Daerah Bidang N DAERAH
Pembangunan Manusia
5.01.03.2.01.08 Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Jumlah Laporan Hasil 55 Laporan 55 Laporan 55.400.000 55 Laporan 56.400.000 55 Laporan 57.400.000 55 Laporan 58.400.000 55 Laporan 60.000.000 55 Laporan 287.600.000 BADAN
Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Sinkronisasi Renstra/Renja PERENCANAA
Daerah Bidang Pembangunan Manusia dengan RKPD/RPJMD pada N
Bidang Pembangunan Manusia PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.02 Koordinasi Perencanaan Bidang Persentase keselarasan target 100 % 100 % 1.089.855.000 100 % 1.096.855.000 100 % 1.104.855.000 100 % 1.112.455.000 100 % 1.120.805.000 100 % 5.524.825.000 BADAN
Perekonomian dan SDA (Sumber Daya sasaran pembangunan bidang PERENCANAA
Alam) pembangunan manusia dan N
masyarakat dan isu strategis PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.02.01 Koordinasi Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen Perencanaan 3 Dokumen 3 Dokumen 201.000.000 3 Dokumen 202.000.000 3 Dokumen 203.000.000 3 Dokumen 204.000.000 3 Dokumen 205.000.000 3 Dokumen 1.015.000.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Bidang PERENCANAA
Bidang Perekonomian (RPJPD, RPJMD Perekonomian yang Dikoordinir N
dan RKPD) Penyusunannya (RPJPD. RPJMD PEMBANGUNA
dan RKPD) N DAERAH
5.01.03.2.02.02 Asistensi Penyusunan Dokumen Jumlah Laporan Hasil Asistensi 1 Laporan 1 Laporan 47.850.000 1 Laporan 48.850.000 1 Laporan 49.850.000 1 Laporan 50.500.000 1 Laporan 51.850.000 1 Laporan 248.900.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Perangkat Penyusunan Dokumen PERENCANAA
Daerah Bidang Perekonomian Perencanaan Pembangunan N
Perangkat Daerah Bidang PEMBANGUNA
Perekonomian N DAERAH
5.01.03.2.02.03 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 1 Laporan 48.550.000 1 Laporan 48.550.000 1 Laporan 49.550.000 1 Laporan 50.500.000 1 Laporan 51.500.000 1 Laporan 248.650.000 BADAN
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pelaksanaan Monitoring dan PERENCANAA
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Evaluasi Penyusunan Dokumen N
Perekonomian Perencanaan Pembangunan PEMBANGUNA
Perangkat Daerah Bidang N DAERAH
Perekonomian
5.01.03.2.02.04 Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 1 Laporan 47.850.000 1 Laporan 48.850.000 1 Laporan 49.850.000 1 Laporan 50.850.000 1 Laporan 51.850.000 1 Laporan 249.250.000 BADAN
Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Sinkronisasi Renstra/Renja PERENCANAA
Daerah Bidang Perekonomian dengan RKPD/RPJMD pada N
Bidang Perekonomian PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.02.05 Koordinasi Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen Perencanaan 3 Dokumen 3 Dokumen 601.150.000 3 Dokumen 602.150.000 3 Dokumen 603.150.000 3 Dokumen 604.150.000 3 Dokumen 605.150.000 3 Dokumen 3.015.750.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Bidang PERENCANAA
Bidang SDA (RPJPD, RPJMD dan RKPD) SDA yang Dikoordinir N
Penyusunannya (RPJPD. RPJMD PEMBANGUNA
dan RKPD) N DAERAH
5.01.03.2.02.06 Asistensi Penyusunan Dokumen Jumlah Laporan Hasil Asistensi 1 Laporan 1 Laporan 51.850.000 1 Laporan 52.850.000 1 Laporan 53.850.000 1 Laporan 54.850.000 1 Laporan 55.850.000 1 Laporan 269.250.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Perangkat Penyusunan Dokumen PERENCANAA
Daerah Bidang SDA Perencanaan Pembangunan N
Perangkat Daerah Bidang SDA PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.02.07 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 1 Laporan 63.800.000 1 Laporan 64.800.000 1 Laporan 65.800.000 1 Laporan 66.800.000 1 Laporan 67.800.000 1 Laporan 329.000.000 BADAN
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pelaksanaan Monitoring dan PERENCANAA
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Evaluasi Penyusunan Dokumen N
SDA Perencanaan Pembangunan PEMBANGUNA
Perangkat Daerah Bidang SDA N DAERAH
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja
Kinerja Tujuan, Capaian periode Renstra Perangkat Perangkat
Tujuan

Program, Kegiatan dan Sasaran,Program pada Tahun Daerah


Sasaran Kode Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Daerah Lokasi
Subkegiatan (outcome), Awal
Penanggung-
Kegiatan (output) dan Perencanaa
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
Subkegiatan (output) n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

5.01.03.2.02.08 Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 1 Laporan 27.805.000 1 Laporan 28.805.000 1 Laporan 29.805.000 1 Laporan 30.805.000 1 Laporan 31.805.000 1 Laporan 149.025.000 BADAN
Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Sinkronisasi Renstra/Renja PERENCANAA
Daerah Bidang SDA dengan RKPD/RPJMD pada N
Bidang SDA PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.03 Koordinasi Perencanaan Bidang Persentase keselarasan target 100 % 100 % 579.917.000 100 % 586.912.000 100 % 592.917.000 100 % 598.917.000 100 % 606.917.000 100 % 2.965.580.000 BADAN
Infrastruktur dan Kewilayahan sasaran pembangunan bidang PERENCANAA
Fisipra dan isu strategis N
PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.03.01 Koordinasi Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen Perencanaan 3 Dokumen 3 Dokumen 301.000.000 3 Dokumen 302.000.000 3 Dokumen 303.000.000 3 Dokumen 304.000.000 3 Dokumen 305.000.000 3 Dokumen 1.515.000.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Bidang PERENCANAA
Bidang Infrastruktur (RPJPD, RPJMD dan Infrastruktur yang Dikoordinir N
RKPD) Penyusunannya (RPJPD. RPJMD PEMBANGUNA
dan RKPD) N DAERAH
5.01.03.2.03.02 Asistensi Penyusunan Dokumen Jumlah Laporan Hasil Asistensi 1 Laporan 1 Laporan 44.762.500 1 Laporan 45.762.500 1 Laporan 44.762.500 1 Laporan 44.762.500 1 Laporan 45.762.500 1 Laporan 225.812.500 BADAN
Perencanaan Pembangunan Perangkat Penyusunan Dokumen PERENCANAA
Daerah Bidang Infrastruktur Perencanaan Pembangunan N
Perangkat Daerah Bidang PEMBANGUNA
Infrastruktur N DAERAH
5.01.03.2.03.03 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 1 Laporan 43.837.500 1 Laporan 44.837.500 1 Laporan 45.837.500 1 Laporan 46.837.500 1 Laporan 47.837.500 1 Laporan 229.187.500 BADAN
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pelaksanaan Monitoring dan PERENCANAA
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Evaluasi Penyusunan Dokumen N
Infrastruktur Perencanaan Pembangunan PEMBANGUNA
Perangkat Daerah Bidang N DAERAH
Infrastruktur
5.01.03.2.03.04 Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 1 Laporan 54.649.500 1 Laporan 55.649.500 1 Laporan 56.649.500 1 Laporan 57.649.500 1 Laporan 58.649.500 1 Laporan 283.247.500 BADAN
Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Sinkronisasi Renstra/Renja PERENCANAA
Daerah Bidang Infrastruktur dengan RKPD/RPJMD pada N
Bidang Infrastruktur PEMBANGUNA
N DAERAH
5.01.03.2.03.05 Koordinasi Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen Perencanaan 3 Dokumen 3 Dokumen 42.975.000 3 Dokumen 43.975.000 3 Dokumen 44.975.000 3 Dokumen 44.975.000 3 Dokumen 45.975.000 3 Dokumen 222.875.000 BADAN
Perencanaan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Bidang PERENCANAA
Bidang Kewilayahan (RPJPD, RPJMD dan Kewilayahan yang Dikoordinir N
RKPD) Penyusunannya (RPJPD. RPJMD PEMBANGUNA
dan RKPD) N DAERAH
5.01.03.2.03.06 Asistensi Penyusunan Dokumen Jumlah Laporan Hasil Asistensi 1 Laporan 1 Laporan 46.112.500 1 Laporan 47.112.500 1 Laporan 48.112.500 1 Laporan 49.112.500 1 Laporan 50.112.500 1 Laporan 240.562.500 BADAN
Perencanaan Pembangunan Perangkat Penyusunan Dokumen PERENCANAA
Daerah Bidang Kewilayahan Perencanaan Pembangunan N
Perangkat Daerah Bidang PEMBANGUNA
Kewilayahan N DAERAH
5.01.03.2.03.07 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 1 Laporan 42.675.000 1 Laporan 42.675.000 1 Laporan 43.675.000 1 Laporan 44.675.000 1 Laporan 45.675.000 1 Laporan 219.375.000 BADAN
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pelaksanaan Monitoring dan PERENCANAA
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Evaluasi Penyusunan Dokumen N
Kewilayahan Perencanaan Pembangunan PEMBANGUNA
Perangkat Daerah Bidang N DAERAH
Kewilayahan
5.01.03.2.03.08 Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 1 Laporan 3.905.000 1 Laporan 4.900.000 1 Laporan 5.905.000 1 Laporan 6.905.000 1 Laporan 7.905.000 1 Laporan 29.520.000 BADAN
Harmonisasi Perencanaan Pembangunan Sinkronisasi Renstra/Renja PERENCANAA
Daerah Bidang Kewilayahan dengan RKPD/RPJMD pada N
Bidang Kewilayahan PEMBANGUNA
N DAERAH
9.803.608.000 9.726.559.800 10.299.248.000 10.019.943.000 10.925.698.000 50.775.056.800
BAB VII. KINERJA PENYELENGARAAN BIDANG URUSAN

Didalam bab ini, akan dibahas mengenai indikator kinerja dari Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD. Indikator kinerja tersebut secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD, sesuai pada table 11.

Tabel 11. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda


Indikator Tujuan Target Kinerja Tujuan/Sasaran
Tujuan Sasaran
/Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Terciptanya sistem Peningkatan
kelembagaan dan kualitas kinerja Indeks Perencanaan
91% 91,20% 91,40% 91,60% 91,80% 92%
ketatalaksanaan perencanaan & Pembangunan Daerah
pemerintah yang pengendalian
bersifat efisien, efektif, pembangunan Persentase Musrenbang
transparan dan daerah yang Melibatkan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
akuntabel Partisipasi Masyarakat
Dengan demikian indikator kinerja berfungsi sebagai alat ukur yang
dapat menunjukkan apakah sasaran atau kegiatan yang telah diukurnya
telah berhasil dicapai atau tidak.

Tabel 12. Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

lndikator Kinerja Tujuan Sasaran Program (Outcome) dan


Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Satuan
Kegiatan (Output)

Terciptanya sistem Persentase Kesempurnaan Sistem Pengawasan


kelembagaan dan Persentase Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan
ketatalaksanaan Daerah
pemerintah yang bersifat Meningkatnya Kualitas Persentase Musrenbang yang Melibatkan Partisipasi Masyarakat %
efisienefektif transparan Kinerja Perencanaan dan lndeks Perencanaan Pembangunan Daerah %
dan akuntabel Pengendalian PROGRAM PERENCANAAN Persentase tingkat keselarasan RKPD terhadap RPJMD
Pembangunan Daerah PENGENDALIAN DAN
%
EVALUASI PEMBANGUNAN
DAERAH
Penyusunan Perencanaan dan Nilai evaluasi LAKIP Bappeda
Skala
Pendanaan
Analisis Data dan Informasi Ketersediaan data dan informasi perencanaan pemabngunan dan
Pemerintahan Daerah Bidang dokumen analisisnya
Dokumen
Perencanaan Pembangunan
Daerah
Pengendalian Evaluasi dan Persentase keselarasan dokumen Renstra/Renja OPD yang selaras
Pelaporan Bidang Perencanaan dengan RPJMD %
Pembangunan Daerah
PROGRAM KOORDINASI DAN Persentase keselarasan target sasaran pembangunan
SINKRONISASI pembangunan daerah dan isu strategis
%
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Koordinasi Perencanaan Persentase keselarasan target sasaran pembangunan bidang
Bidang Pemerintahan dan pembangunan manusia dan masyarakat dan isu strategis %
Pembangunan Manusia

62
lndikator Kinerja Tujuan Sasaran Program (Outcome) dan
Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Satuan
Kegiatan (Output)

Koordinasi Perencanaan Persentase keselarasan target sasaran pembangunan bidang


Bidang Perekonomian dan SDA pembangunan perekonomian dan SDA dengan isu strategis %
(Sumber Daya Alam)
Koordinasi Perencanaan Persentase keselarasan target sasaran pembangunan bidang Fisipra
Bidang Infrastruktur dan dan isu strategis %
Kewilayahan
PROGRAM PENUNJANG Persentase Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Perkantoran
URUSAN PEMERINTAHAN Penyusunan Dokumen Perencanaan OPD dan Pelaporan Sistem %
DAERAH KABUPATEN/KOTA Kuangan OPD
Perencanaan Penganggaran Persentase ketersediaan LKIP Renja RKA DPA Laporan Keuangan dan
dan Evaluasi Kinerja Perangkat laporan Aset OPD tepat waktu %
Daerah
Administrasi Keuangan Persentase pembayaran gaji dan pelaporan keuangan yang tepat
%
Perangkat Daerah waktu
Administrasi Barang Milik Persentase peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Daerah pada Perangkat %
Daerah
Administrasi Kepegawaian Rata-rata pelayanan kebutuhan pegawai yang efektif dan efisien
%
Perangkat Daerah
Administrasi Umum Rata-rata Pelaksanaan Administrasi Perkantoran yang efektif dan
%
Perangkat Daerah efisien
Pengadaan Barang Milik Persentase peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Daerah Penunjang Urusan %
Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa Penunjang Rata-rata pelayanan jasa penunjang perkantoran yang efektif dan
%
Urusan Pemerintahan Daerah efisien
Pemeliharaan Barang Milik Persentase pemeliharaan barang milik daerah
Daerah Penunjang Urusan %
Pemerintahan Daerah

63
BAB VIII PENUTUP

Renstra Bappeda Kabupaten Muna periode 2021 - 2026 adalah


panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Muna
untuk 5 (lima) tahun ke depan. Keberhasilan pelaksanaan Renstra ini
sangat ditentukan oleh kesiapan kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM dan
sumber pendanaannya serta komitmen semua pimpinan dan staf Bappeda
Kabupaten Muna. Selain itu, untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan
Renstra periode 2021 - 2026, setiap tahun akan dilakukan evaluasi.
Apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan/revisi muatan Renstra
Bappeda Kabupaten Muna termasuk indikator-indikator kinerjanya yang
dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan tanpa
mengubah tujuan Bappeda Kabupaten Muna.

Renstra Bappeda Kabupaten Muna periode 2021 - 2026 harus


dijadikan acuan kerja bagi unit- unit kerja di lingkungan Bappeda
Kabupaten Muna sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-
masing. Diharapkan semua unit kerja dapat melaksanakannya dengan
akuntabel serta senantiasa berorientasi pada peningkatan lembaga, unit
kerja dan kinerja pegawai.

64

Anda mungkin juga menyukai