Anda di halaman 1dari 73

Rencana Strategis2014 - 2018

RENSTRA INSPEKTORAT
TAHUN 2014 - 2018

Pemerintah Kota Banjar


i
Rencana Strategis2014 - 2018

PENGANTAR

Penyelenggaraan good governance dalam pengelolaan administrasi publik, dan


pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan
responsibilitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai
tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu, diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas,
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung secara efektif dan efisien,
bersih, bertanggung jawab, dan bebas dari praktik KKN.
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab dan bebas dari
praktek KKN tidak terlepas dari Pengawasan (controlling) dari pemerintah itu sendiri,
karena pengawasan merupakan satu fungsi manajemen yang penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Tujuan utama pengawasan adalah menjaga dan menjamin agar
penyelenggaraan pemerintahan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan secara ekonomis, efektif, dan efisien serta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Untuk mencapai tujuan itu, pelaksanaan fungsi pengawasan harus
dapat mendorong penyelengaraan pemerintahan yang baik (good governance).
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan di pusat dan daerah
dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah melalui pengawasan melekat
(pengendalian intern), pengawasan fungsional intern pemerintah dan pengawasan
berdasarkan pengaduan masyarakat yang lebih dikenal sebagai pengawasan
masyarakat.
Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara merupakan
salah satu program dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi yang bertujuan menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan
audit, serta sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (sistem AKIP) dalam
mewujudkan aparatur yang bersih. Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya sistem
pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja yang efektif dan akuntabel di
lingkungan aparatus negara.
Inspektorat Kota Banjar sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah
disebut juga sebagai quality assurance dan consulting partnerharus mampu merespon

i
Rencana Strategis2014 - 2018

secara signifikan berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi baik politik,
ekonomi, dan sosial. Perubahan yang terjadi akibat dinamika tuntutan masyarakat
tercermin dari penetapan peraturan perundang-undangan yang mendukung penerapan
prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik dan peningkatan peranan daerah dalam
penyelenggaraan pemerintah.
Pengertian pengawasan perlu ditanamkan kepada setiap pejabat pemerintah dan
masyarakat untuk menjamin terlaksananya perencanaan suatu kegiatan yang telah
ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap pejabat
pemerintah dan masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam mewujudkan
terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik.Penyusunan Rencana strategis
Inspektorat Kota Banjar Tahun 2014 2018 dalam kurun waktu 5 tahun ke depan
merupakan kebutuhan aspek perencanaan kebijakan pelaksanaan tugas sebagai
perwujudan terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik.
Akhir kata, Rencana Strategis Inspektorat Kota Banjar Tahun 2014 2018ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai berikut :
1. Upaya mengarahkan seluruh dimensi kebijakan di bidang kewenangan pengawasan
dan pembinaan.
2. Memberikan arahan, pedoman dan landasan bagi semua personil Inspektorat dalam
melaksanakan tugas dan menentukan prioritas-prioritas di bidang pengawasan dan
pembinaan sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan
dalam kurun waktu 2014 2018 dapat tercapai.

INSPEKTUR KOTA BANJAR

AGUS EKA SUMPANA. SE,.MAP


Pembina TK.I IV/b
NIP. 19620923 198302 1 001

ii
Rencana Strategis2014 - 2018

DAFTAR ISI

Hal
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Gambar ................................................................................................................ v
Tabel .................................................................................................................... vi
Keputusan Inspektur kota Banjar ......................................................................... vii
Ikhtisar Eksekutif .................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum ...................................................................... 4
1.3 Maksud Dan Tujuan ................................................................... 6
1.3.1 Maksud .............................................................................. 6
1.3.2 Tujuan ................................................................................ 7
1.4 Sistematika .................................................................................. 7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KOTA BANJAR ............ 8
2.1 Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi ...................................... 8
2.1.1 Kedudukan ....................................................................... 8
2.1.2 Tugas Pokok dan fungsi .................................................... 9
2.2 Struktur Dan Susunan Organisasi ............................................... 9
2.3 Arah Strategis Yang Berpengaruh ............................................. 13
2.3.1 Kondisi sumber daya manusia .......................................... 13
2.3.2 Kondisi sarana/prasarana ................................................. 18
2.3.3 Kondisi pembiayaan/anggaran ........................................ 19
2.3.4 Program dan kegiatan tahun 2014 ..................................... 20
2.4 Kinerja Pelayanan Inspektorat Kota Banjar .............................. 21
2.4.1 Evaluasi pencapaian kinerja program dan
Kegiatan tahun 2009 2013 .............................................. 23
2.4.2 Evaluasi anggaran dan realisasi anggaran
Tahun 2009 2013 .......................................................... 27
2.5 Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat
Kota Banjar ................................................................................ 28

iii
Rencana Strategis2014 - 2018

2.5.1 Tantangan (Threats) ......................................................... 28


2.5.2 Peluang (Opportunities) .................................................... 28
BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ..... 30
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Inspektorat Kota Banjar ........................................... 30
3.2 Telaahan Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah Dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih ..................................................... 31
3.3 Telaahan Rencana Strategis Provinsi Jawa Barat ....................... 35
3.4 Telaahan Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Jawa Barat ..... 37
3.5 Penentuan Isu Isu Strategis .................................................... 38
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
ARAH KEBIJAKAN ............................................................................ 40
4.1 Visi Dan Misi ............................................................................ ... 40
4.1.1 Visi .................................................................................... 40
4.1.2 Misi .................................................................................. 41
4.2 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah
Inspektorat Kota Banjar ............................................................... 42
4.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) ..................................................... 44
4.4 Strategi Dan Kebijakan Inspektorat Kota Banjar ........................ 44
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .................. 51
5.1 Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran Dan Pendanaan Indikatif ............................................. 51
5.2 Program Dan Kegiatan Yang Dilaksanakan
Inspektorat Kota Banjar ............................................................... 56
BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ........................................ 59
6.1 Indikator Kinerja Inspektorat Yang Mengacu Pada
Tujuan Dan Sasaran RPJMD ..................................................... 59
BAB VII PENUTUP ........................................................................................... 61

iv
Rencana Strategis2014 - 2018

GAMBAR DAN GRAFIK

Hal
Gambar 1.1 Keterkaitan Renstra Inspektorat dengan dokumen
Perencanaan lainnya ................................................................... 4
Gambar 2.1 Bagan struktur organisasi Inspektorat Kota Banjar ...................... 10

Grafik 2.1 Daftar nominatif PNS Inspektorat berdasarkan golongan


dan jenis kelamin ........................................................................ 16
Grafik 2.2 Daftar nominatif PNS Inspektorat berdasarkan tingkat
pendidikan ................................................................................... 17
Grafik 2.3 Alokasi anggaran Inspektorat tahun 2014 ................................... 20

v
Rencana Strategis2014 - 2018

TABEL

Hal
Tabel 2.1 Daftar nama dan nomor induk pegawai negeri sipil Inspektorat
Berdasarkan pangkat dan golongan .................................................. 14
Tabel 2.2 Daftar nominatif pegawai negeri sipil Inspektorat
Berdasarkan golongan dan jenis kelamin .......................................... 16
Tabel 2.3 Daftar nominatif pegawai negeri sipil Inspektorat
Berdasarkan tingkat pendidikan ...................................................... 17
Tabel 2.4 Daftar sarana dan prasarana perkantoran Inspektorat Kota Banjar .... 18
Tabel 2.5 Alokasi anggaran Inspektorat Kota Banjar tahun 2014 .................... 20
Tabel 2.6 Pencapaian kinerja pelayanan Inspektorat tahun 2009 2013 ......... 23
Tabel 2.7 Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Inspektorat
Kota Banjar Tahun 2009 2013 ....................................................... 27
Tabel 4.1 Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran ........................................ 42
Tabel 4.2 Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan
Inspektorat Kota Banjar .................................................................... 43
Tabel 4.3 Analisi penetapan strategi organisasi matrik SWOT ........................ 47
Tabel 4.4 Strategi dan kebijakan Inspektorat Kota Banjar ................................ 49
Tabel 5.1 Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran
Dan pendanaan indikatif Inspektora Kota Banjar ............................. 52
Tabel 6.1 Indikator kinerja Inspektorat Kota Banjar yang mengacu
Pada tujuan dan sasaran RPJMD ...................................................... 60

vi
Rencana Strategis2014 - 2018

KEPUTUSAN INSPEKTUR KOTA BANJAR


NOMOR : 188.4/Kpts. 53 Inspektorat TAHUN 2014

TENTANG
RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KOTA BANJAR
TAHUN 2014 - 2018

INSPEKTUR KOTA BANJAR,

Menimbang : a. Bahwa untuk pemenuhan kebutuhan aspek perencanaan


kebijakan pelaksanaan tugas dan kelancaran pelaksanaan
rencana strategis Inspektorat Kota Banjar dalam kurun waktu 5
tahun ke depan, maka dipandang perlu menyusunan Rencana
strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Banjar tahun 2014
2018;

b. Bahwasehubungan dengan itu Rencana strategis (RENSTRA)


Inspektorat yang telah dirumuskan dalam rancangan Rencana
strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Banjar tahun 2014 2018
untuk ditetapkan menjadi Rencana Strategis (RENSTRA)
Inspektorat Kota Banjar tahun 2014 2018;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang pembentukan


Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4246);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003


tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004


tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

vii
Rencana Strategis2014 - 2018

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang


Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004


tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 No 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 No 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000


tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3952);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman


Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005


tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007


tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara tahun 2007 Nomor 82);

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008


tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4890);

14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan


Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang


Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 Tentang


Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah
Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 11 Seri E) sebagaimana telah

viii
Rencana Strategis2014 - 2018

diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota


Banjar Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah
Kota Banjar Tahun 2012 Nomor 15);

17. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 4 Tahun 2014 Tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2014 Nomor
4 Seri E)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN INSPEKTUR TENTANG RENCANA STRATEGIS


INSPEKTORAT KOTA BANJAR TAHUN 2014 2018

KESATU : Rencana Strategis Inspektorat Kota Banjar tahun 2014 2018


yamg selanjutnya disebut RENSTRA Inspektorat Kota Banjar
sebagaimana terdapat dalam lampiran keputusan ini dan
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini;

KEDUA : Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Banjar tahun


2014 2018 sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU
berlaku sebagai panduan dalam melaksanakan program,
kebijakan dan strategi serta kegiatan Inspektorat Kota Banjar.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Banjar
Pada tanggal : 14 Agustus 2014

INSPEKTUR

AGUS EKA SUMPANA, SE., M.AP


Pembina Tk.I / IV.b
NIP. 19620923 198302 1 001

ix
Rencana Strategis2014 - 2018

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka proses penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik


(good governance) tersebut diperlukan adanya langkah pembaharuan atau reformasi
birokrasi.Reformasi birokrasi memerlukan proses, tahapan, waktu kesinambungan dan
keterlibatan semua komponen yang harus saling terkait dan berinteraksi. Reformasi
birokrasi dilakukan melalui penyelarasan program dan kegiatan. Oleh karena itu,
pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan kebutuhan dan harus sejalan dengan
perubahan tatanan kehidupan politik, dinamika sosial, dan dunia usaha. Hal ini
menunjukan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan peluang sekaligus
tantangan yang harus ditangani secara sistematis dan berkelanjutan.
Semangat reformasi birokrasi dalam bidang pengelolaan keuangan dan
pengelolaan tata kelola pemerintahan di daerah telah mendorong Inspektorat untuk
melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi
pengawasan dan pembinaan terhadap pemerintahan dan desa.
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerahmengandung unsur
penting dalam rangka mendorong terwujudnya akuntabilitas pelaksanaan dan
pertanggungjawaban urusan pemerintahan daerah. Pengawasan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar
pemerintahan daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Inspektorat sebagai organisasi perangkat daerah yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan
pemerintahan di daerah. Paradigma Inspektorat saat ini adalah sebagai Quality
Assurance atau penjamin mutudan Consulting Partner atau sebagai konsultan maupun
Early Warning System atau sebagai peringatan dini sebelum dilakukan pemeriksaan oleh
eksternal, paradigmanya menjadi berubah yang tadinya sebagai pemeriksa saat ini lebih
ditekankan melakukan pembinaan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang bernaung di dalam Pemerintah Kota Banjar meliputi : koordinasi, pemberian
bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan urusan pemerintahan, pendidikan dan
pelatihan, perencaaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan urusan pemerintahan.

x
Rencana Strategis2014 - 2018

1
BAB PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling
mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini.
Penyelenggaraan good governance dalam pengelolaan administrasi publik, dan
pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan
responsibilitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai
tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu, diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas,
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung secara efektif dan efisien,
bersih, bertanggung jawab, dan bebas dari praktik KKN.
Pengawasan (controlling) merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan utama pengawasan adalah menjaga dan
menjamin agar penyelenggaraan pemerintahan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan secara ekonomis, efektif, dan efisien serta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Untuk mencapai tujuan itu, pelaksanaan fungsi pengawasan harus
dapat mendorong penyelengaraan pemerintahan yang baik (good governance).
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan di pusat dan daerah
dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah melalui pengawasan melekat
(pengendalian intern), pengawasan fungsional intern pemerintah dan pengawasan
berdasarkan pengaduan masyarakat yang lebih dikenal sebagai pengawasan
masyarakat.
Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara merupakan
salah satu program dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi yang bertujuan menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan
audit, serta sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (sistem AKIP) dalam
mewujudkan aparatur yang bersih. Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya sistem
pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja yang efektif dan akuntabel di
lingkungan aparatus negara.

1
Rencana Strategis2014 - 2018

Inspektorat Kota Banjar sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah harus


mampu merespon secara signifikan berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi
baik politik, ekonomi, dan sosial. Perubahan yang terjadi akibat dinamika tuntutan
masyarakat tercermin dari penetapan peraturan perundang-undangan yang mendukung
penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik dan peningkatan peranan daeran
dalam penyelenggaraan pemerintah. Peraturan perundang-undangan yang mendukung
kepemerintahan yang baik diantaranya berupa Undang-undangan Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Undang-
undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Selain itu,
komitmen Pemerintah untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik dan bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme juga ditunjukkan melalui penerbitan Instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Inspektorat Kota Banjar sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2010 Nomor 10 Seri D)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Banjar
Nomor 15 tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Banjar
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran
Daerah Kota Banjar Tahun 2012 Nomor 15), mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di
daerah. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kota Banjar tentunya harus dapat melakukan
tindakan koreksi atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan
penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.Paradigma Inspektorat saat ini adalah sebagai Quality
Assuranceatau penjamin mutu dan Consulting Partneratau sebagai konsultan maupun
Early Warning System atau sebagai peringatan dini sebelum dilakukan pemeriksaan oleh
eksternal, paradigmanya menjadi berubah yang tadinya sebagai pemeriksa saat ini lebih
ditekankan melakukan pembinaan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang bernaung di dalam Pemerintah Kota Banjar.
Pengertian pengawasan perlu ditanamkan kepada setiap pejabat pemerintah dan
masyarakat untuk menjamin terlaksananya perencanaan suatu kegiatan yang telah
ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap pejabat
pemerintah dan masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam mewujudkan
terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik. Penyusunan Rencana strategis

2
Rencana Strategis2014 - 2018

Inspektorat Kota Banjar Tahun 2014 2018 merupakan pemenuhan kebutuhan aspek
perencanaan kebijakan pelaksanaan tugas dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Pelaksanaan tugas tersebut, Inspektorat Kota Banjar selaku unsur pengawasan
penyelenggaraan pemerintah daerah mempunyai fungsi :
a. Perencanaan program pengawasan;
b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;
d. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Inspektorat.
Untuk menyatukan persepsi dan arah tindakan, maka pelaksanaan tugas dan
fungsi senantiasa harus dilandasi dengan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan
program yang secara jelas dirumuskan dalam Rencana Strategis Inspektorat Kota Banjar,
Selanjutnya, untuk rencana kinerja kegiatan akan ditetapkan kemudian dalam dokumen
tersendiri melalui perencanaan kinerja tahunan (RKT) dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan
dari tahun 2014 2018.
Penyusunan Rencana Strategis ini menjadi suatu keharusan dan seyogyanya
menjadi prioritas utama karena Rencana Strategis merupakan payung kebijakan dan
sebagai arahan bagi Inspektorat Kota Banjar dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang didasarkan pada berbagai aspek
serta nilai-nilai objektif yang ada, tumbuh dan berkembang.
Penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kota Banjar Tahun 2014 2018,
merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.Undang-Undang ini secara substansi
mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra
OPD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan
mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi OPD.
Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat merupakan dokumen perencanaan
jangka menengah OPD yang tidak terpisahkan dengan dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD). Renstra Inspektorat disusun guna memberikan masukan
bagi penyempurnaan penyusunan dokumen RPJMD. Gambaran hubungan dokumen
Renstra Inspektorat dengan dokumen RPJMD serta dokumen perencanaan lainnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Renstra dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Renstra Inspektorat 20142018merupakan Renstra Tahap ke-3 dari tahapan
pelaksanaan RPJPD Kota Banjar 20052025Renstra memuat visi, misi, tujuan,
sasaran dan program serta kegiatan prioritas Inspektorat Tahun 20142018.
b. Renstra dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

3
Rencana Strategis2014 - 2018

Renstra adalah dokumen 5 (lima) tahunan OPD yang penyusunannya berpedoman


kepada RPJMD Kota Banjar 20142018. Selanjutnya Renstra Inspektorat ditetapkan
dengan Keputusan Inspektur yang isinya disesuaikan dengan pencapaian target
RPJMD Kota Banjar 20142018.
c. Renstra dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Pelaksanaan Renstra Inspektorat 20142018, setiap tahunnya dijabarkan ke dalam
RKPD. Renstra Inspektorat harus dipedomani dalam penyusunan Renja SKPD, dan
Rancangan Awal RKPD menjadi acuan dalam penyusunan Renja SKPD.
d. Renstra dan Rencana Kerja (Renja) Inspektorat.
Renstra Inspektorat 20142018, setiap tahunnya dijabarkan ke dalam Renja
Inspektorat sebagai dokumen perencanaan tahunan Inspektorat. Oleh karena itu
penyusunan Renja berpedoman kepada Renstra 20142018dan mengacu kepada
RKPD Kota Banjar.

RPJPD
Kota Banjar

dipedomani

dipedomani
RPJMD Renstra Inspektorat
Kota Banjar Kota Banjar

dijabarkan dipedomani

RKPD diacu
Renja Inspektorat
Kota Banjar Kota Banjar

dipedomani

APBD
Kota Banjar
Gambar 1.1
Keterkaitan Renstra Inspektorat denganDokumen Perencanaan Lainnya

1.2. Landasan Hukum


Adapun peraturan-peraturan terkait dengan dokumen perencanaan
pembangunan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Strategis ini adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (Lembaran Negara Republik

4
Rencana Strategis2014 - 2018

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan
Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
5. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 No 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4700);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah
Otonom(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

5
Rencana Strategis2014 - 2018

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota(Lembaran Negara tahun 2007 Nomor 82);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
16. Peraturan Daerah Kota BanjarNomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 11 Seri E)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota
BanjarNomor 15 Tahun 2012 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota
Banjar Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar
(Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2012 Nomor 15);
17. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 04 Tahun 2014 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjar Tahun 2014 2018 (Lembaran
Daerah Kota Banjar Tahun 2014 Nomor 4 Seri E).

1.3. Maksud Dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kota Banjar Tahun 2014 2018
dimaksudkan sebagai berikut :
3. Upaya mengarahkan seluruh dimensi kebijakan di bidang kewenangan pengawasan
dan pembinaan.
4. Memberikan arahan, pedoman dan landasan bagi semua personil Inspektorat dalam
melaksanakan tugas dan menentukan prioritas-prioritas di bidang pengawasan dan
pembinaan sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan
dalam kurun waktu 2014 2018 dapat tercapai.

6
Rencana Strategis2014 - 2018

5. Menjadi kerangka dasar bagi Inspektorat Kota Banjar dalam upaya meningkatkan
kualitas pengawasan dan pembinaan terhadap tata kelola pemerintahan,
pelaksanaan pengawasan pembangunan, serta pelayanan terhadap masyarakat.

1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan RENSTRA adalah merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan tupoksi Inspektorat
Kota Banjar, selain itu, dengan Renstra tersebut , dapat memberikan gambaran apa yang
ingin dicapai oleh Inspektorat Kota Banjar dalam rentang waktu satu sampai lima tahun.

1.4. Sistematika
Dokumen rencana strategis Inspektorat Kota Banjar tahun 2014-2018 secara
garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab pengantar yang menjelaskan latar belakang, landasan
hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KOTA BANJAR


Bab ini menggambarkan tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, struktur
organisasi, susunan kepegawaian, perlengkapan sarana-prasarana dan
kinerja pelayanan SKPD serta tantangan dan peluang pengembangan
pelayanan.

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


Bab ini berisikan isu isu strategis terkait dengan tugas dan fungsi
Inspektorat beserta penentuan isu-isu strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Bab ini menguraikan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan
indikator utama Inspektorat.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program, kegiatan , indikator kinerja,
pendanaan indikatif serta target pencapaiannya selama lima tahun ke depan

BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD

7
Rencana Strategis2014 - 2018

Bab ini menjelaskan tentang indikator kinerja Inspektorat yang sesuai


dengan tujuan dan sasaran pada RPJMD

BAB VII PENUTUP


Bab ini menjelaskan tentang kaidah pelaksanaan dari Rencana Strategis
Inspektorat.

8
Rencana Strategis2014 - 2018

2
BAB GAMBARAN PELAYANAN
INSPEKTORAT KOTA BANJAR

2.1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi


Dalam rangka melaksanakan otonomi daerah yang luas, nyata dan
bertanggungjawab sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah, yang memberikan kesempatan luas kepada daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sesuai dengan aspirasi dan inspirasi
masyarakat.
Atas dasar tersebut di atas, berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 41 Tahun
2007 tentang Organisasi perangkat Daerah, maka Pemerintah Kota Banjar menetapkan
Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Banjar kemudian di tahun 2012 keluar Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun
2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun
2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar yang terdiri atas Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas, Lembaga Teknis Daerah, Inspektorat Kota, Satuan
Polisi Pamong Praja, Kecamatan, Kelurahan dan Lembaga lain seperti : Sekretariat
Dewan Pengurus KORPRI Kota Banjar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Banjar; dan Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa.
Berdasarkan Peraturan Walikota Banjar Nomor 37 tahun 2010 tentang tentang
Tugas Pokok , Fungsi dan Tata Kerja Unsur Organisasi Inspektorat Kota Banjar
disebutkan bahwa tugas pokok Inspektorat Kota Banjar melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan desa/kelurahan.

2.1.1. Kedudukan
Kedudukan Inspektorat Kota yang merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
pemerintahan daerah, yang dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Walikota dan secara teknis administratif mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

9
Rencana Strategis2014 - 2018

2.1.2. Tugas pokok dan fungsi


Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada Peraturan
Walikota Banjar Nomor 37 tahun 2010 tentang tentang Tugas Pokok , Fungsi dan Tata
Kerja Unsur Organisasi Inspektorat Kota Banjar maka Inspektorat Kota Banjar
mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan urusan pemerintahan desa dan
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan urusan
pemerintahan desa.

2.2. Struktur dan Susunan Organisasi


Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 15 Tahun 2012 dinyatakan
bahwa unsur organisasi Inspektorat Kota terdiri dari :
a. Pimpinan adalah Inspektur;
b. Pembantu pimpinan adalah Sekretaris Inspektorat dan Kepala Sub Bagian;
c. Pelaksana adalah Inspektur Pembantu Bidang, Kepala Sub Bidang, dan Kelompok
Jabatan Fungsional.
Bagan struktur organisasi Inspektorat Kota Banjar dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Adapun susunan Organisasi Inspektorat Kota terdiri dari :


a. Inspektur
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Administrasi
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Perencanaan, Analisa dan Evaluasi
c. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Aparatur,terdiri dari :
1. Sub Bidang Pengawasan pemerintahan;
2. Sub Bidang Pengawasan Aparatur.
d. Inspektur Pembantu Bidang Fisik & Prasarana,Sosial,Ekonomi & Budaya, terdiri dari :
1. Sub Bidang Pengawasan Fisik dan Prasarana;
2. Sub Bidang Pengawasan Sosial, Ekonomi dan Budaya.
e. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Kekayaan Daerah, terdiri dari :
1. Sub Bidang Pengawasan Keuangan;
2. Sub Bidang Pengawasan Kekayaan Daerah.
f. Inspektur Pembantu Bidang Khusus dan Kasus,terdiri dari :
1. Sub Bidang Pengawasan Khusus;
2. Sub Bidang Pengawasan Kasus.
g. Kelompok jabatan fungsional

10
Rencana Strategis2014 - 2018

Gambar 2.1

Gambar.....

11
Rencana Strategis2014 - 2018

Uraian tugas pokok Inspektorat Kota Banjar berdasarkan Peraturan Walikota


Banjar Nomor 37 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Unsur
Organisasi Inspektorat Kota Banjar sebagai berikut :

2.2.1. Inspektur
Inspektur mempunyai tugas pokok sebagaimana tersebut dalam ayat (1),
Peraturan Walikota Banjar nomor 37 Tahun 2010 sebagai berikuti :
a. Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan perencanaan program
pengawasan;
b. Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan perumusan kebijakan
dan fasilitasi pengawasan;
c. Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeriksaan,
pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.

2.2.2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Inspektur dimana sekertaris mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas
penyiapan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif dan
fugsional kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Kota Banjar.

2.2.3. Sub bagian umum dan administrasi


Sub bagian umum dan administrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan ketatausahaan, peralatan, perlengkapan, aset dan rumah tangga serta
administrasi kepegawaian di lingkungan Inspektorat Kota Banjar.

2.2.4. Sub bagian Keuangan


Sub bagian keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
anggaran dan pengelolaan administrasi keuangan.

2.2.5. Sub bagian Perencanaan, Analisa dan Evaluasi


Sub bagian perencanaan, analisa dan evaluasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan rencana kegiatan pengawasan dan melakukan analisa dan
evaluasi atas pelaksanaan pengawasan.

2.2.6. Inspektur pembantu bidang pemerintahan dan aparatur


Inspektur pembantu bidang pemerintahan dan aparatur mempunyai tugas pokok
mengadakan pengawasan dalam bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa,
bidang aparatur dan kelembagaan.
2.2.7. Sub bidang pengawasan pemerintahan

12
Rencana Strategis2014 - 2018

Sub bidang pengawasan pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan


pengawasan pada bidang pemerintahan umum dan pemerintahan desa.

2.2.8. Sub bidang pengawasan aparatur


Sub bidang pengawasan aparatur mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengawasan pada bidang kelembagaan, administrasi kepegawaian dan pembinaan
pegawai.

2.2.9. Inspektur pembantu bidang fisik dan prasarana dan ekonomi, sosial dan budaya
Inspektur pembantu bidang fisik dan prasarana dan ekonomi, sosial dan budaya
mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan bidang pembangunan, sosial,
pemberdayaan masyarakat, pertanian, lingkungan hidup, industri, perdagangan,
pertambangan, koperasi, pengusaha kecil dan menengah, perhubungan, pariwisata dan
kebudayaan.

2.2.10. Sub bidang pengawasan fisik dan prasarana


Sub bidang pengawasan fisik dan prasarana mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengawasan pembangunan sarana dan prasarana, fisik, bidang
pemukiman, sarana dan prasarana daerah, pertanian dan kehutanan, lingkungan hidup,
industri, perdagangan, koperasi dan usha kecil dan menengah, pertambangan,
perhubungan, pariwisata dan kebudayaan.

2.2.11. Sub bidang pengawasan ekonomi, sosial dan budaya


Sub bidang pengawasan ekonomi, sosial dan budaya mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengawasan bidang sosial, ekonomi dan Budaya.

2.2.12. Inspektur pembantu bidang keuangan dan kekayaan daerah


Inspektur pembantu bidang keuangan dan kekayaan daerah mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengawasan bidang keuangan dan kekayaan daerah meliputi pajak
dan retribusi daerah, pendapatan lain, perlengkapan dan kekayaan daerah.

2.2.13. Sub bidang pengawasan keuangan


Sub bidang pengawasan keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengawasan bidang keuangan daerah yang meliputi pajak, retribusi daerah, dan
pendapatan lain.
2.2.14. Sub bidang pengawasan kekayaan daerah

13
Rencana Strategis2014 - 2018

Sub bidang pengawasan kekayaan daerah mempunyai tugas pokok


melaksanakan pengawasan bidang perlengkapan dan kekayaan daerah.

2.2.15. Inspektur pembantu bidang khusus dan kasus


Inspektur pembantu bidang khusus dan kasus mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan rencana, program dan pelaksanaan pemeriksaan serta
evaluasi terhadap indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang berkaitan
dengan tupoksi unsur perangkat daerah dan desa serta hambatan kelancaran
pembangunan.

2.2.16. Sub bidang pengawasan khusus


Sub bidang pengawasan khusus mempunyai tugas pokok membantu Inspektur
pembantu bidang khusus dan kasus dalam pengawasan khusus.

2.2.17. Sub bidang pengawasan kasus


Sub bidang pengawasan khusus mempunyai tugas pokok membantu Inspektur
pembantu bidang khusus dan kasus dalam pengawasan dan investigasi kasus.

2.3. Aspek Strategis Yang Berpengaruh


Aspek strategis yang berpengaruh kepada peran dan fungsi Inspektorat Kota
Banjar dalam penyusunan dokumen rencana strategis Inspektorat Kota Banjar tahun
2014-2018 pada tahun 2014 ini sebagai berikut:

2.3.1. Kondisi sumber daya manusia


Kondisi sumber daya manusia (SDM) yang ada di Inspektorat Kota Banjar pada
tahun 2014 sebanyak 33 (Tiga Puluh Tiga) orang Pegawai Negeri sipil (PNS) yang terdiri
dari 21 (Dua Puluh Satu) orang laki-laki dan 12 (Dua Belas) orang perempuan dengan
status kepegawaian dan strata/jenjang pendidikan mulai dari SLTA hingga S-2. Seperti
terlihat pada tabel berikut ini :

14
Rencana Strategis2014 - 2018

Tabel 2.1
Daftar Nama dan Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil Inspektorat
Berdasarkan Pangkat dan Golongan

NO NAMA / NIP PANGKAT / GOLONGAN

Agus Eka Sumpana, SE


1 Pembina Tk.I IV/b
19620923 198302 1 001
H. Yaya, S.Pd., M.Si
2 Pembina Tk.I IV/b
19591115197912 1 005
Drs. Endang Setiawan
3 Pembina Tk.I IV/b
195906051989031008
Roeslan Abdulgani, SH
4 Pembina Tk.I IV/b
19580706 198103 1 019
Walidi, S.Sos
5 Pembina IV/a
19650824 198903 1 002
Dadang Heryanto, S.IP., M.Si
6 Penata Tk.I III/d
19650305 1986 1 012
Agus Muslih, S.Kep.Ners., MM.Kes
7 Penata Tk.I III/d
19700802 199002 1 002
Rosyani, ST
8 Penata III/c
19760821 200312 2 004
Gina Sayran, SE
9 Penata III/c
19740515 200312 2 001
Billy Bertha, S.Kom
10 Penata III/c
19721218 200501 1 005
Ngasip, SE
11 Penata III/c
19800907 200501 1 008
R. Andi Kustiandy, SH
12 Penata III/c
19710709 200604 1 010
Agus Supriyadi, ST, M.Si
13 Penata III/c
19790116 200604 1 003
Rika Rahmawati Hidayat, S.IP
14 Penata III/c
19830101 200604 2 015
Eri Guntara, S.IP
15 Penata Muda Tk.I III/b
19730701 200312 1 005
Nenden Mulyani Kusniawati, ST
16 Penata Muda Tk.I III/b
19800129 200801 2 004
Dian Rahayu Nugraha, SE
17 Penata Muda Tk.I III/b
19840819 200902 1 008
Indra Prayoga, SE
18 Penata Muda Tk.I III/b
19760622 200501 1 009

15
Rencana Strategis2014 - 2018

NO NAMA / NIP PANGKAT / GOLONGAN

Tating Susilawati, S.IP


19 Penata Muda III/a
19771127 200501 2 011
Lilis Susanti, SE
20 Penata Muda III/a
19781210 200604 2 008
Rochmat Saefudin, ST
21 Penata Muda III/a
19790524 200604 1 008
Iis Nuraisyah, S.IP
22 Penata Muda III/a
19810906 200604 2 010
Fentri Citra Ayu Niska, A.Md
23 Pengatur Tk.I II/d
19870219 200902 004
Agus Saepul Rahmat
24 Pengatur II/c
19720509 200312 1 006
Yayan Sutriana
25 Pengatur II/c
19701014 200501 1 010
Galih Rejeki Gamarina
26 Pengatur II/c
19820118 200501 2 007
Riki Ahmad Hadiansyah
27 Pengatur II/c
19820125 200501 1 004
Arif Prihadiraharja Sodikin Raden
28 Pengatur II/c
19840117 200604 1 007
Elis
29 Pengatur II/c
19741009 200604 2 006
Yeti Murtiningrum
30 Pengatur II/c
19760413 200604 2 005
Nursobah
31 Pengatur Muda Tk.I II/b
19720806 200701 1 009
Setio Budianto
32 Pengatur Muda Tk.I II/b
19750712 201001 1 002
Terung Tri Purwati
33 Pengatur Muda Tk.I II/b
19840227 201001 2 002
Sumber : Data Kepegawaian Inspektorat (Juli, 2014)

16
Rencana Strategis2014 - 2018

a. Daftar nominatif Pegawai Negeri Sipil Inspektorat Kota Banjar berdasarkan golongan
dan jenis kelamin.
Tabel 2.2
Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Inspektorat
Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

SEKRETARIAT IRBAN I IRBAN II IRBAN III IRBAN IV JUMLAH


No GOL TOTAL
L P L P L P L P L P L P
1 I/a I/d -
2 II/a -
3 II/b 2 1 2 1 3
4 II/c 3 2 1 1 4 3 7
5 II/d 1 1 1
6 III/a 1 1 1 1 1 3 4
7 III/b 1 1 2 3 1 4
8 III/c 2 1 1 1 1 1 4 3 7
9 III/d 1 1 2 2
10 IV/a 1 1 1
11 IV/b 1 1 1 1 4 4
12 IV/c -
13 IV/d -
JUMLAH 10 4 3 3 3 3 1 2 4 - 21 12 33
TOTAL 14 6 6 3 4 33
Sumber : Data Kepegawaian Inspektorat (Juli, 2014)

Grafik2.1
Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Inspektorat
Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

5 GOL II/a
4,5 GOL II/b
4 GOL II/c
3,5 GOL II/d
3 Gol III/a
2,5 Gol III/b
2 Gol III/c
1,5 Gol III/d
1 Gol IV/a
0,5
Gol IV/b
0
Gol IV/c
SEKRETARIAT IRBAN I IRBAN II IRBAN III IRBAN IV

17
Rencana Strategis2014 - 2018

b. Daftar nominatif Pegawai Negeri Sipil Inspektorat Kota Banjar berdasarkan tingkat
pendidikan
Tabel 2.3
Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Inspektorat
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

SEKRETARIAT IRBAN I IRBAN II IRBAN III IRBAN IV JUMLAH


No PENDIDIKAN TOTAL
L P L P L P L P L P L P
1 SD/MI -
2 SLTP/MTS -
3 SLTA/MA 5 3 1 1 6 4 10
4 D1 -
5 D2 -
6 D3 1 1 1
7 S1 5 1 1 3 1 1 1 2 3 11 7 18
8 S2 1 2 1 4 4
JUMLAH 10 4 3 3 3 3 1 2 4 33
TOTAL 14 6 6 3 4 33
Sumber : Data Kepegawaian Inspektorat (Juli, 2014)

Grafik2.2
Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Inspektorat
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

6 SD/MI
SLTA/MA
5
D1
4 D2

3 D3
S1
2
S2
1

0
SEKRETARAT IRBAN I IRBAN II IRBAN III IRBAN IV

2.3.2. Kondisi sarana/prasarana


Sarana dan prasarana kantor yang digunakan Inspektorat Kota Banjar dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana pada Tabel 2.4 berikut ini :

18
Rencana Strategis2014 - 2018

Tabel 2.4
Daftar Sarana Dan Prasarana Perkantoran
Inspektorat Kota Banjar

NO NAMA ASET SATUAN JUMLAH NILAI KONDISI

1 Gedung Kantor m2 952.688 1.588.637.150,00 kondisi baik


2 Kendaraan roda 4 unit 7 957.761.000,00 layak pakai
3 Kendaraan roda 2 unit 12 131.120.000,00 layak pakai
4 Laptop unit 16 107.675.086,55 15 unit kondisi
baik, 1 unit
kondisi rusak
berat
5 Notebook unit 2 16.434.000,00 Kondisi baik
6 Komputer/PC unit 12 90.623.613,45 11 unit kondisi
baikdan 1 unit
kondisi kurang
baik
7 Printer unit 7 19.254.200,00 5 unit kondisi
baik dan 2 unit
kondisi kurang
baik.
8 Monitor unit 3 7.300.000,00 Kondisi baik
9 Harddisk Eksternal buah 7 7.610.000,00 Kondisi baik
10 UPS buah 5 2.475.000,00 2 unit Kondisi
baik, 3 unit
kondisi rusak
berat
11 Audio cassete buah 1 1.650.000,00 Kondisi baik
Recorder
12 Overhead Projector unit 1 8.174.000,00 Kondisi kurang
baik
13 Camera Digital unit 3 5.259.100,00 Kondisi baik
14 Camera DLSR unit 1 7.993.000,00 Kondisi baik
15 Scanner unit 1 2.475.000,00 Kondisi baik
16 Televisi buah 2 7.589.000,00 Kondisi baik
17 Sound system unit 1 44.880.000,00 Kondisi baik
18 Facsimile unit 1 1.496.000,00 Kondisi baik
19 Pesawat telephone unit 1 410.000,00 Kondisi baik
20 AC split unit 16 80.295.100,00 Kondisi baik
21 Mesin tik Manual buah 1 1.999.800,00 Kondisi baik
(14 16)
22 Dispenser buah 2 1.000.000,00 Kondisi baik

19
Rencana Strategis2014 - 2018

23 Lemari besi buah 1 2.541.000,00 Kondisi baik

NO NAMA ASET SATUAN JUMLAH NILAI KONDISI

24 Lemari kayu buah 3 3.075.000,00 Kondisi baik


25 Lemari Buku buah 1 650.000,00 Kondisi baik
26 Rak Kayu buah 12 32.715.800,00 Kondisi baik
27 Papan visuil buah 2 1.000.000,00 Kondisi baik
28 Filling Kabinet buah 14 21.849.970,00 Kondisi baik
besi/metal
29 Penghancur kertas buah 1 2.717.000,00 Kondisi rusak
30 Whiteboard buah 3 1.604.250,00 Kondisi baik
31 Meja kayu/rotan buah 31 20.462.305,00 Kondisi baik
32 Kursi buah 9 3.931.200,00 Kondisi baik
kayu/rotan/bambu
33 Kursi besi/metal buah 3 11.715.000,00 Kondisi baik
34 Zice unit 1 3.410.000,00 Kondisi baik
35 Meja rapat buah 9 19.194.200,00 Kondisi baik
36 Meja telepon buah 1 316.370,00 Kondisi baik
37 Meja podium buah 1 2.497.000,00 Kondisi baik
38 Meja reseption buah 1 3.498.000,00 Kondisi baik
39 Meja biro buah 11 20.158.460,00 Kondisi baik
40 Kursi rapat buah 34 16.830.000,00 Kondisi baik
41 Kursi tamu unit 2 16.509.360,00 Kondisi baik
42 Kursi putar buah 13 10.892.120,00 Kondisi baik
43 Alat ukur universal buah 5 14.304.000,00 Kondisi baik
44 Mesin Pemotong unit 1 2.475.000,00 Kondisi baik
rumput
45 Kompor Gas unit 1 1.000.000,00 Kondisi baik
46 Alat kantor lainnya paket 1 4.000.000,00 Kondisi baik
47 Alat dapur lainnya paket 1 260.000,00 Kondisi baik
48 Buku dan paket 7 4.440.000,00 Kondisi baik
Perpustakaan
TOTAL 272 3.314.157.085,00
Sumber : Data BMD Inspektorat (Juli, 2014)

2.3.3. Kondisi pembiayaan/anggaran


Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Tahun 2014
Inspektorat didukung oleh anggaran yang bersumber dari APBD Kota Banjar tahun

20
Rencana Strategis2014 - 2018

anggaran 2013 setelah perubahan adalah sebesar Rp.4.931.056.701,73. Alokasi


Anggaran dapat dilihat pada Tabel dan gambar dibawah ini :

Tabel 2.5
Alokasi Anggaran Inspektorat Tahun 2014
BELANJA

LANGSUNG
No TAHUN TIDAK JUMLAH
BELANJA BELANJA
LANGSUNG BELANJA
PEGAWAI BARANG DAN
MODAL
JASA

1 2014 3.001.935.701,73 610.015.000,00 941.306.000,00 377.800.000,00 4.931.056.701,73

Sumber : DPA Inspektorat Tahun 2014

Grafik 2.3
Alokasi Anggaran Tahun 2014

Alokasi Anggaran Inspektorat Tahun 2014

377.800.000,00
941.306.000,00

Belanja Tidak Langsung


Belanja Pegawai
3.001.935.701,73
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal

610.015.000,00

2.3.4. Program dan kegiatan tahun 2014


Inspektorat Kota Banjar sebagai lembaga yang menyelenggarakan pengawasan
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah dituntut untuk mampu berperan
sebagai institusi yang mampu meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan
pembangunan daerah sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(Good Governance) maupun pemerintahan yang bersih (Clean Govermment).
Dalam pelaksanaan Rencana Kerja Inspektorat Kota Banjar tahun 2014 selaras
dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat Kota Banjar, yaitu :

21
Rencana Strategis2014 - 2018

- Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan


Kebijakan KDH;
- Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan;
- Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur
Pengawasan;
- Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Urusan Pemerintahan Umum,
Kepegawaian Dan Pemberdayaan Desa.

2.4. Kinerja Pelayanan Inspektorat Kota Banjar


Kinerja pelayanan Inspektorat Kota Banjar selama kurun waktu 5 tahun periode
tahun 2009 2013 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kompetensi aparatur pengawasan


Sasaran yang telah dicapai dari meningkatnya kompetensi aparatur pengawasan
adalah meningkatnya wawasan, teknis, norma dan etika pengawasan bagi aparatur
pengawasan. Hal ini dimaksudkan bahwa meningkatnya aparat Inspektorat dari segi
wawasan pengetahuan, pelaksanaan secara teknis dilapangan, norma dan etika
pengawasan yang di junjung tinggi. Capaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan
melalui program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur
Pengawasan. Sampai dengan tahun 2013, Inspektorat Kota Banjar secara
berkelanjutan mengikutsertakan aparatnya dalam kursus, pelatihan, sosialisasi dan
bimbingan teknis di bidang pengawasan maupun bidang-bidang lain yang memiliki
keterkaitan erat dalam mendukung kelancaran tugas-tugas pengawasan. Pada
Tahun 2009, Inspektorat mengikutsertakan 26 aparaturnya untuk mengikuti kursus,
pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis. Tahun 2010 sebanyak 27 oranga, Tahun
2011 sebanyak 28 orang. Tahun 2012 sebanyak 29 orang dan tahun 2013 sebanyak
30 orang.
2. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan dan pembinaan yang profesional
Sasaran yang telah dicapai adalah ketersediaan sistem dan prosedur pengawasan
dan terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap obyek pengawasan di
lingkungan pemerintah Kota Banjar melalui :
- Tersusunya sistem dan prosedur pengawasan.
- Terselenggaranya pembinaan terhadap obyek pengawasan di lingkungan
pemerintah Kota Banjar.
- Terselenggaranya pengawasan sesuai dengan pedoman dan standara
pengawasan.

22
Rencana Strategis2014 - 2018

- Terselesaikannya penanganan kasus/pengaduan masyarakat


- Terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap program-program
pemerintah.
3. Terlaksannya akuntabilitas publik atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
Sasaran yang telah dicapai adalah terwujudnya kualitas akuntabilitas publik atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan melalui :
- Terselesaikannya tindak lanjut hasil pengawasan
- Terlaksananya review dan evaluasi atas laporan OPD
- Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan

23
Rencana Strategis2014 - 2018

Tabel 2.6

24
Rencana Strategis2014 - 2018

Evaluasi pencapaian kinerja program, kegiatan dan realisasi pelayanan


Inspektorat periode tahun 2009 2013 diarahkan pada Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Program Peningkatan
Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, Program
Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, Program
Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan Serta
Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Urusan Pemerintah Umum,
Kepegawaian Dan Pemberdayaan Desa.
Terhadap masing masing indikator kinerja program tersebut telah dievaluasi
dengan membandingkan antara target Rencana dengan realisasi capaiannya, dengan
hasil sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis.
Pada indikator penyelenggaraan kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan
teknis di tahun pertama sebesar 158% merupakan rasio nilai capain tertinggi dari
empat tahun yang lain, hal ini disebabkan ditahun pertama banyaknya SDM yang
dikirimkan untuk mengikuti diklat, bimtek, sosialisasi, dan diklat lainnya. Dan di tahun
ke-4 indikator ini sudah mencapai target dengan demikian indikator penyelenggaraan
kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis dikatakan BERHASIL.
2. Tersusunnya sistem dan prosedur pengawasan.
Capaian sasaran melalui indikator tersusunnya sistem dan prosedur
pengawasan selama 5 tahun sebanyak 10 dokumen, sampai tahun ke 5 sudah
mencapai 13 dokumen sehingga dengan demikian indikator kinerja tersusunnya
sistem dan prosedur pengawasan dikatakan BERHASIL.
3. Terselenggaranya pembinaan terhadap obyek pengawasan di lingkungan
pemerintahan.
Indikator kinerja terselenggaranya pembinaan terhadap obyek pengawasan di
lingkungan pemerintahan dengan target kinerja selam 5 tahun sebayak 45 objek
pengawasan, sampai tahun 2013 melibihi target yang diharapkan yaitu mencapai 86
objek pengawasan atau 191% sehingga dengan demikian indikator kinerja
terselenggaranya pembinaan terhadap obyek pengawasan di lingkungan
pemerintahan di lingkungan pemerintah Kota Banjar dikatakan BERHASIL.
4. Terselenggaranya pengawasan sesuai dengan pedoman dan standar
pengawasan.
Capaian indikator kinerja sasaran melalui indikator Terselenggaranya
pengawasan sesuai dengan pedoman dan standar pengawasan selama 5 tahun
dengan target sebanyak 275 LHP sampai dengan tahun ke-5 tahun 2013 raihan
kinerja baru mencapai 255 LHP sehingga masih terdapat 20 LHP yang belum dapat

25
Rencana Strategis2014 - 2018

dicapai. Hal ini di sebabkan masih lemahnya perencanaan dan kurangnya SDm
sebagai tenaga pemeriksa (auditor) serta kurang tanggapnya entitas/objek
pemeriksaan untuk menanggapi Naskah Hasil Pemeriksaan sehingga Laporan Hasil
Pemeriksaan belum bisa di terbitkan pada akhirnya Laporan Hasil Pemeriksaan terbit
di tahun 2014.
5. Terselesaikannya penanganan kasus/pengaduan masyarakat.
Capaian indikator kinerja sasaran melalui indikator kinerja Terselesaikannya
penanganan kasus/pengaduan masyarakat selama 5 tahun dari tahun 2009 2013
dengan target 100 LHP sampai dengan tahun 2013 raihan kerja baru mencapai 83
LHP sehingga masih terdapat 17 LHP yang belum dicapai. Tidak tercapainya target
kinerja diatas disebabkan karena kegiatan tersebut berbentuk insidentil
(menyesuaikan dengan adanya pengaduan dari masyarakat dan perintah dari
atasan).
6. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap program-program
pemerintah.
Capaian Indikator kinerja sasaran Inspektorat tahun 2009 2013 dengan
target sebanyak 90 laporan sampai dengan tahun 2013 capaiannya sudah melebihi
target yang diharapkan sebesar 317 laporan (352 laporan) sehingga dengan
demikian indikator kinerja Terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap
program-program pemerintah pada sasaran strategis ini dikatakan BERHASIL.
7. Terselesaikannya tindak lanjut hasil pengawasan.
Pengukuran tingkat capaian sasaran strategis melalui indikator kinerja
terselesaikannya tindak lanjut hasil pengawasan dari tahun 2009 2013, dari tahun
ke-1 sampai dengan tahun ke-4 sudah mencapai target diatas 100% akan tetapi di
tahun ke-5 capaian indikator kinerja terselesaikannya tindak lanjut hasil pengawasan
baru mencapai 50%. Hal ini disebabkan masih ada sebagian temuan-temuan hasil
pemeriksaan belum di tindaklanjut oleh entitas/objek pemeriksaan.
8. Terlaksananya pemutakhiran data hasil pengawasan.
Sasaran strategis Inspektorat Tahun 2009 2013 melalui indikator kinerja
Terlaksananya pemutakhiran data hasil pengawasan dengan target 10 kali sampai
dengan tahun 2013 sudah dapat dicapai dengan demikian inidkator kinerja
Terlaksananya pemutakhiran data hasil pengawasan dikatakan BERHASIL.
9. Terselenggaranya review dan evaluasi atas laporan OPD
Dapat disimpulakan bahwa capaian sasaran strategis Inspektorat tahun
2009 2013 melalui indikator kinerja terselenggaranya review dan evaluasi atas
laporan OPD dengan target 14 kegiatan sampai dengan tahun 2013 capaiannya
sudah melebihi target yang diharapkan yaitu sebesar 19 kegiatan (134%) dengan

26
Rencana Strategis2014 - 2018

demikian indikator kinerja terselenggaranya review dan evaluasi atas laporan OPD
dikatakan BERHASIL.
10. Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan
Capaian indikator kinerja Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan
selama 5 tahun dengan target sebanyak 26 dokumen, sampai dengan tahun 2013
sudah mencapai target sebesar 26 dokumen (100%), dengan demikian indikator
kinerja Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan dikatakan BERHASIL.

27
Rencana Strategis2014 - 2018

Evaluasi anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Inspektorat Kota Banjar


tahun 2009 2013 diarahkan pada Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Dimana Belanja Tidak Langsung terdiri dari Belanja Pegawai dan Belanja Hibah.
Sementara dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 Belanja Hibah nihil. Selanjutnya
untuk Belanja Langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja
Modal. Realisasi penyerapan Anggaran dan realisasi.
Terhadap masing masing belanja tersebut telah di evaluasi dengan
membandingkan antara anggaran yang tersedia dengan penyerapan anggaran melalui
realisasi anggaran, dengan hasil sebagai berikut :
- Untuk Belanja Tidak Langsung selama 5 tahun dari tahun 2009 2013 penyerapan
anggaran diatas 90%, bahkan di tahun ke-2 penyerapan anggaran tertinggi dari
tahuntahun lainnya sebesar 100%.
- Untuk Belanja Langsung selama 5 tahun dari tahun 2009 2013, sama halnya
dengan belanja tidak langsung penyerapan anggaran diatas 90%

2.5. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat Kota Banjar


2.5.1. Tantangan (Threats)
Tantangan yang menghambat terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok
organisasi Inspektorat Kota Banjar dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,
terutama datangnya dari luar sistem organisasi/eksternal yang sangat berpengaruh
terhadap jalannya roda organisasi dalam mencapai tingkat keberhasilan, diantaranya
sebagai berikut :
1. Kurangnya komitmen obyek pengawasan terhadap kebijakan pengawasan;
2. Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi pemerintah;
3. Lemahnya sistem pengendalian internal pemerintah di lingkungan pemerintah kota;
4. Belum optimalnya tindak lanjut hasil pengawasan.

2.5.2. Peluang (Opportunities)


Peluang yang sangat mendukung kelancaran Inspektorat Kota Banjar dalam
pencapaian visi dan misinya antara lain :
1. Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sehingga Inspektorat
memiliki kewenangan pada penyelenggaraan dan pembinaan urusan pemerintahan
daerah bidang pengawasan;
2. Adanya Permendagri No 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara pengawasan
Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

28
Rencana Strategis2014 - 2018

3. Adanya Permendagri No. 8 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
4. Tuntutan reformasi dan pemberantasam KKN, serta adanya komitmen nasional untuk
melaksanakan reformasi birokrasi dan pemberantasan KKN;
5. Adanya tuntutan akuntabilitas dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan sehingga menuntut adanya peningkatan kinerja guna
mewujudkan Inspektorat Kota Banjar yang profesional dan handal;
6. Kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan;
7. Luas wilayah kerja /rentang kendali kerja mudah dijangkau.

29
Rencana Strategis2014 - 2018

3
BAB ISU ISU STRATEGIS
BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI

2.6. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Inspektorat Kota Banjar.
Berdasarkan Peraturan Walikota Banjar Nomor 37 tahun 2010 tentang tentang
Tugas Pokok , Fungsi dan Tata Kerja Unsur Organisasi Inspektorat Kota Banjar
disebutkan bahwa tugas pokok Inspektorat Kota Banjar melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan desa/kelurahan. Dalam kaitan tersebut
Inspektorat Kota Banjar harus dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan
yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di
daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Keraja Perangkat Daerah atau Organisasi
Perangkat Daerah yang berada di wilayah Pemerintahan Kota Banjar.
Inspektorat Kota Banjar sebagai lembaga yang menyelenggarakan pengawasan
pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah dituntut untuk mampu
berperan sebagai institusi yang mampu meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan
pembangunan daerah sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(Good Governance) mapun pemerintahan yang bersih (Clean Government) dengan
tujuan dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi meningkatnya kemakmuran warga
(Welfare State).
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjar
Tahun 2014 2018, Inspektorat masuk dalam Misi ke 4 : Meningkatkan Kesadaran dan
Ketaatan Hukum Serta Tata Kelola Pemerintahan Secara Profesional Untuk Menjamin
Terciptanya Good Governance dan Clean Government. Yang dapat digunakan dan
selaras dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat Kota Banjar,
yaitu :
Induk Program Pengawasan Pembangunan Daerah :
- Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur
Pengawasan;
- Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan;

30
Rencana Strategis2014 - 2018

- Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Urusan Pemerintahan Umum,


Kepegawaian dan Pemberdayaan Desa;
- Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH.

Sasaran program :
- Meningkatnya aparatur pemerintah daerah yang memiliki kompetensi dan
mampu memberikan layanan prima;
- Ketersediaan sistem dan prosedur pengawasan;
- Meningkatnya peran pembinaan dan pengawasan terhadap obyek pengawasan
di lingkungan pemerintah kota dan desa;
- Meningkatnya peran pengawasan;
- Melaksanakan reviu terhadap laporan keuangan dan kinerja OPD;
- Monitoring dan evaluasi laporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan;

Indikator :
- Persentase pejabat fungsional dan struktural yang telah memenuhi persyaratan
diklat fungsional, struktural, teknis dan diklat lainnya;
- Jumlah sistem dan prosedur pengawasan;
- Meningkatkan pembinaan terhadap objek pengawasan dilingkungan pemerintah
kota dan desa;
- Meningkatkan pengawasan sesuai dengan pedoman dan standar pengawasan;
- Terselesaikannya penanganan kasus/pengaduan masyarakat;
- Jumlah monitoring dan evaluasi terhadap program program pemerintah;
- Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;
- Jumlah pemutakhiran data hasil pengawasan yang diikuti/dilaksanakan;
- Jumlah reviu atas laporan keuangan dan kinerja OPD
- Jumlah evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah OPD;
- Jumlah monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan SPIP.

2.7. Telaahan Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi dan misi merupakan gambaran otentik Kota Banjar dalam 5 (lima) tahun
mendatang pada kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode
RPJMD Tahun 2014-2018. Gambaran nyata tentang visi dan misi dituangkan ke dalam
tujuan dan sasaran yang merujuk pada arah kebijakan RPJPD Kota Banjar Tahun 2005

31
Rencana Strategis2014 - 2018

2025. Selain itu tujuan dan sasaran juga mengalami pengayaan mempertimbangkan
berbagai isu strategis dan kebijakan nasional.
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan pembangunan dan
isu strategis di Kota Banjar serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam
masyarakat, maka visi Pemerintah Kota Banjar tahun 2014 2018 yang hendak dicapai
adalah:

DENGAN IMAN DAN TAQWA KITA WUJUDKAN MASYARAKAT KOTA


BANJAR YANG AGAMIS, MANDIRI DAN SEJAHTERA

Iman dan Takwa merupakan kata kunci atau landasan Pemerintah Kota Banjar dalam
mencapai visi:
Agamis, artinya kondisi dimana masyarakatnya memiliki keberdayaan secara religius
sehingga mampu mengembangkan budaya masyarakat dan kearipan lokal serta
melangsungkan kehidupan keagamaan menuju keimanan, ketaqwaan serta ahlak
mulia yang rukun dan saling menghormati.
Mandiri, artinya kondisi dimana memiliki kekuatan sendiri untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakatnya dalam bidang pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government, infrastruktur, lingkungan
dan sumber daya air.
Sejahtera, artinya kondisi masyarakat yang memiliki keberdayaan secara sosial dan
ekonomi sehingga mampu melangsungkan kehidupan individu maupun
kemasyarakatan secara layak dan aman.
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang bertumpu pada potensi
sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat
kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan proposional dari seluruh pemangku
kepentingan kota, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


Mengingat pentingnya sumber daya manusia ini dalam pembangunan, maka
sudah seharusnya peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu fokus
dalam pembangunan. Pembangunan manusia didefinisikan sebagai a process of
enlarging peoples choice atau proses meningkatkan aspek kehidupan masyarakat. Aspek
terpenting kehidupan ini dilihat dari (1) usia yang panjang dan hidup sehat; (2) tingkat
pendidikan yang memadai; dan (3) standar hidup yang layak. Tingkat keberhasilan dalam
pembangunan manusia dapat diukur dengan indikator yang dinamakan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

32
Rencana Strategis2014 - 2018

Sumber Daya Manusia yang agamis, berbudi luhur, berpendidikan dan


berperilaku hidup sehat merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan selama lima tahun
kedepan. Dengan menekankan perhatian terhadap pendidikan, kesehatan dan
peningkatan daya beli masyarakat maka diharapkan dapat memberikan dampak terhadap
peningkatan produktivitas masyarakat Kota Banjar agar menjadi masyarakat yang mau
berpartisipasi, bekerja sama dan menjaga keharmonisan dan mampu memanfaatkan
segala potensi untuk mewujudkan segala cita-cita.

2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)


Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas dengan tidak
mengesampingkan pemerataan pembangunannya merupakan salah satu cara yang
ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Banjar. Mengingat laju
pertumbuhan ekonomi tertinggi selama 10 tahun terakhir berada di kisaran 5 persen
tentunya masih memungkinkan bagi Kota Banjar untuk terus memacu laju pertumbuhan
ekonominya yang berkualitas, mengingat keunggulan ekonomi kota terletak di sektor jasa
khususnya jasa distribusi dan jasa kota transit (untuk orang dan barang), dengan
tambahan faktor networking akan mampu menghasilkan bentukan nilai tambah ekonomi
yang besar.
Networking yang dimaksudkan terutama untuk memanfaatkan potensi ekonomi
daerah sekitar untuk memproduksi barang dan jasa lain yang nilai tambahnya meresap di
Kota Banjar ditambah kebijakan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan dan penguatan
ekonomi masyarakat pedesaan dengan prinsip keadilan dimana pemerintah
memperlakukan setiap pelaku ekonomi dan pelaku usaha baik besar maupun kecil pada
posisi yang sama.

3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup


Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor lingkungan. Istilah
berkelanjutan digunakan untuk konsep pembangunan. Pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada secara arif, bijaksana, efisien, dan memperhatikan
pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan datang.
Untuk menjaga kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga,
maka pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup
dan kelestariannya.

33
Rencana Strategis2014 - 2018

4. Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola pemerintahan


secara profesional untuk menjamin terciptanya good governance dan clean
government
Perbedaan pemahaman terhadap keanekaragaman budaya, kondisi sosial,
kesenjangan kesejahteraan, tingkat kemiskinan dan kepadatan penduduk serta ancaman
lain berupa perkembangan miras dan narkoba, prostitusi, perjudian, premanisme dan
ancaman dari luar merupakan faktor korelatif timbulnya gangguan ketertiban dan
ketentraman yang dapat diredam oleh sikap, perilaku dan tindakan masyarakat yang
patuh dan disiplin terhadap hukum.
Pembangunan bidang hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
proses penyelenggaraan good and clean governance. Oleh karena itu, pembangunan
bidang hukum merupakan salah satu kebijakan pembangunan untuk mewujudkan
pemantapan kinerja pemerintah daerah didukung dengan pemberdayaan aparatur
pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalismenya
sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Secara umum tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Banjar adalah
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan desa/kelurahan,
kaitannya dengan RPJMD Kota Banjar Tahun 2014 2018, misi ke 4 yaitu
Meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum serta tata kelola pemerintahan secara
profesional untuk menjamin terciptanya good governance dan clean government, dengan
indikatornya yaitu :
1. Meningkatnya aparatur pemerintah daerah yang memiliki kompetensi dan mampu
memberikan layanan prima bahwa bentuk dukungan Inspektorat dalam pencapaian
misinya yaitu dengan cara mengikutsertakan aparatur pengawasan dalam pelatihan,
sosialisasi, workshop, seminar dan bimbingan teknis sehingga diharapkan memiliki
aparatur yang profesional dan terlatih dalam melayani masyarakat.
2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang akuntabel
melalui pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan bahwa bentuk dukungan
Inspektorat dalam pencapaian misinya yaitu dengan cara menyelenggarakan
pembinaan dan pengawasan terhadap obyek pengawasan di lingkungan pemerintah
kota dan desa sesuai dengan pedoman dan standar pengawasan, dilakukannya
monitoring dan evaluasi terhadap program program pemerintahan, penyelesaian
tindak lanjut hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh internal maupun eksternal,
menyelenggarakan reviu atas laporan keuangan dan kinerja SKPD/OPD,
menyelenggarakan evaluasi atas LAKIP SKPD/OPD dan menyelenggarakan
monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan SPIP di lingkungan pemerintah kota.

34
Rencana Strategis2014 - 2018

Faktor penghambat sekaligus pendorong yang mempengaruhi visi dan misi


kepala daerah, sebagai berikut :
1. Sumber daya manusia (SDM) :
a. Masih kurangnya bidang kompetensi pendidikan sesuai dengan daftar materi
pemeriksaan;
b. Belum seimbangnya rasio antara tenaga pengawasan dengan entitas/obyek
pemeriksaan;
c. Belum adanya diklat kompetensi khusus pengawasan urusan pemerintahan
daerah dari instansi pembina (Depdagri).
2. Sarana prasarana :
a. Masih belum memadainya perangkat pendukung teknologi informasi penunjang
pelaksanaan pengawasan;
b. Masih kurangnya prosedur operasi baku (standard operating procedure) yang
mendukung kebijakan pengawasan;
c. Masih belum memadainya sarana mobilitas pelaksanaan pengawasan;
d. Masih belum memadainya fasilitas dan sarana prasarana gedung dan kantor
yang representatif.
3. Anggaran :
a. Belum terpenuhinya anggaran penunjang pengawasan sebesar 1% dari APBD
Kota Banjar sesuai dengan kebijakan pengawasan penyelenggaraan pemerintah
daerah departemen dalam negeri.

2.8. Telaahan Rencana Strategis Provinsi Jawa Barat


Melalui pertimbangan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang
yang ada di Jawa Barat serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat,
maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan visinya adalah :

JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Jawa Barat lebih berperan
dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional, maupun global.
Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :
Maju : - Terciptanya masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan mandiri
- Melahirkan SDM yang terdidik, terampil dan inovatif melalui
kolaborasi dengan institusi pendidikan-penelitian
- Perwujudan corporate governance: menjadi provinsi dengan tata

35
Rencana Strategis2014 - 2018

kelola yang handal, efektif dan efisien.


- Tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif
terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai
budaya serta kearifan lokal.
- Berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial

Sejahtera : - Kesejahteraan bagi seluruh elemen yang ada di masyarakat baik


masyarakat, wilayah maupun pelaku usaha.
- Kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga sebagai
dasar pengokohan sosial masyarakat
- Kesejahteraan yang terbentuk merupakan perpaduan antara
kesejahteraan lahiriah/materil dengan kesejahteraan bathiniah/jiwa.
- Kesejahteraan yang memberikan manfaat bagi masyarakat di
sekitarnya serta membangun kepercayaan diri kolektif.

Untuk semua : - Hasil pembangunan dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan
komponen masyarakat Jawa Barat
- Hasil pembangunan yang berkeadilan dan tersebar di kabupaten/
kota, kecamatan dan desa/ kelurahan sebagai satu kesatuan Jawa
Barat
- Keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat dalam perencanaan
maupun evaluasi pembangunan
- Keterbukaan informasi pembangunan bagi seluruh masyarakat

Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan


tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai
masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera, maka rumusan Misi Provinsi
Jawa Barat dalam rangka pencapaian Visi Jawa Barat 2013-2018 diterapkan dalam 5
(lima) misi:
1. Membangun Masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing;
2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan;
3. Meningkatkan kinerja Pemerintahan melalui profesionalisme tata Kelola dan
Perluasan Partisipasi Publik;
4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dengan pembangunan Infrastruktur Strategis
yang berkelanjutan;
5. Mengokohkan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan Melalui Peningkatan peran
pemuda, Olah raga , Seni, Budaya dan Pariwisata dalam bingkai kearifan lokal.

36
Rencana Strategis2014 - 2018

2.9. Telaahan Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Jawa Barat


Visi Inspektorat Provinsi Jawa Barat tidak lepas dari misi Jawa Barat terutama
misi ke lima : Meningkatkan Efektivitas Pemerintahan Daerah Dan Kualitas Demokrasi,
Inspektorat Provinsi Jawa Barat menetapkan visinya sebagai berikut :

INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT YANG PROFESIONAL


UNTUK MENINGKATKANKUALITAS KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

Untuk mendukung visi yang telah ditetapkan tersebut, Inspektorat Provinsi Jawa
Barat menetapkan misi yang berdasarkan pada sasaran dari misi ketiga Pemerintah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 yaitu :
Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme aparatur dan Perluasan
Partisipasi Publik.
Adapun misi Inspektorat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 sampai dengan 2018,
yaitu:
1. Meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme aparatur dan kapasitas
pengawas internal yang didukung oleh system informasi pengawasan yang akurat
dan aktual;
2. Meningkatkan peran konseling aparat pengawasan internal dalam tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah daerah;
3. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas tata kelola
kepemerintahan yang baik.
Penetapan misi di atas dilatarbelakangi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Misi Pertama
Misi tersebut ditetapkan berdasarkan salah satu sasaran misi ketiga Provinsi Jawa
Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme aparatur dan
Perluasan Partisipasi Publik, yang disesuaikan dengan kewenangan atau tupoksi
Inspektorat Provinsi Jawa Barat.

2. Misi Kedua
Misi ini ditetapkan dengan pertimbangan bahwa untuk melaksanakan visi
Inspektorat dengan paradigma pengawasan berwawasan pembinaan, maka selaku
pembina, Inspektorat harus lebih kompeten dari periode sebelumnya, harus bisa lebih
dipercaya oleh Pemerintah Daerah dan Instansinya, sekaligus sebagai analis yang kritis,
sehingga selanjutnya Inspektorat bisa layak menyandang predikat sebagai instansi
penjaminan mutu.

37
Rencana Strategis2014 - 2018

3. Misi Ketiga
Misi ini ditetapkan dengan pertimbangan bahwa untuk melaksanakan visi
Inspektorat yaitu Inspektorat Provinsi Jawa Barat yang Profesional untuk Meningkatkan
Kualitas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, maka selaku pembina,
Inspektorat harus lebih kompeten dari periode sebelumnya, harus bisa
menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas tata kelola kepemerintahan
yang baik. Sehingga Inspektorat lebih dipercaya oleh Pemerintah Daerah dan
Instansinya, sekaligus sebagai analis yang kritis, sehingga selanjutnya Inspektorat bisa
layak menyandang predikat sebagai instansi pengawasan intern terhadap akuntabilitas
tata kelola kepemerintahan yang baik.

2.10. Penentuan Isu Isu Strategis


Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan
prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis suatu
kondisi/permasalahan yang mempengaruhi langkah dan proses serta menentukan
keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi.
Isu strategis diindentifikasi dari berbagai sumber diantaranya adalah :
1. Isu strategis dalam sasaran dari penyelenggaran negara 2014 2018;
2. Isu strategis dalam arah kebijakan bidang aparatur negara tahun2014 hingga tahun
2018;
3. Isu strategis yang diangkat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79Tahun 2005
tentang Pedoman Pembinaan dan PengawasanPenyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
4. Isu strategis yang diangkat dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi.
5. Masih kurangnya kesadaran obyek yang diperiksa untuk menindaklanjuti hasil
pemeriksaan secara tepat waktu.
6. Belum optimalnya tingkat penyelesaian tindak lanjut terhadap hasil pemeriksaan yang
dilaksanakan oleh obyek pemeriksaan. Hal ini berakibat masih rendahnya tingkat
penyelesaiannya.
7. Bagaimana upaya dan komitmen Pemerintah Daerah dan Inspektorat dalam rangka
pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan KKN.

Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam Renstra inidan perlu disiapkan
landasan-landasannya untuk tahap pembangunanberikutnya adalah tentang perlunya:

38
Rencana Strategis2014 - 2018

1. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang bersih, dan berwibawa, profesional dan
bertanggungjawab serta memiliki komitmen, dedikasi dan integritas yang tinggi dalam
melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan;
2. Terwujudnya dukungan sarana dan prasarana yang menunjang operasional
pengawasan;
3. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan
penyelenggaraan pemerintahan di daerah;
4. Membangun komitmen dan konsistensi pimpinan untuk bekerja normatif dan taat
aturan dalam rangka peningkatan peranan pengawasan;
5. Meningkatkan jalinan koordinasi antar aparat pengawasan fungsional pemerintah
baik internal maupun eksternal;
6. Meningkatkan animo dan apresiasi para pemangku kepentingan terhadap peran
Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah;
7. Membangun pengertian dan kemitraan dengan SKPD/OPD di lingkungan Pemerintah
Kota Banjar akan manfaat pembinaan dan pengawasan.

39
Rencana Strategis2014 - 2018

4
BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

2.11. Visi dan Misi Inspektorat Kota Banjar


Rencana strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan
pertanggungjawaban atas keberhasilan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing. Rencana Strategis mengandung Visi, Misi, tujuan,
saran, kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi
perkembangan masa depan.

Inspektorat Kota Banjar sebagai salah satu organisasi perangkat daerah, yang
dipimpin oleh seorang Inspektur dengan esselon II, telah mengambil langkah-langkah
kebijakan guna merumuskan dan menetapkan Rencana Strategis Inspektorat Kota Banjar
yang disusun berdasarkan pertimbangan kondisi internal dan ekternal yang
mempengaruhi terhadap kebijakan Inspektorat Kota Banjar.

Rencana Strategis dibuat dengan tujuan untuk memberikan pedoman dan


fasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas
kinerja. Dengan dirumuskannya Rencana Strategis ini, Inspektorat Kota Banjar telah
menetapkan arah perkembangan organisasi dengan pemahaman dan respon dari
organisasi perangkat daerah lainnya dan Stakeholder.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan aparatur negaraInspektorat Kota
Banjar menetapkan Rencana strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Banjar Tahun 2014
2018 sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai
pedoman pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Inspektorat
Kota Banjar dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi dari tahun 2014sampai
dengan tahun 2018.

2.1.3. Visi
Visi Inspektorat Kota Banjar yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) tahun 2014 2018adalah sebagai berikut :

40
Rencana Strategis2014 - 2018

TERWUJUDNYA APARATUR DAN PELAKSANAAN PENGAWASAN YANG


PROFESIONAL DALAM MENUNJANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN KOTA
BANJAR YANG BAIK

Sebagaimana rumusan visi yang telah ditetapkan tersebut, makna yang


terkandung didalamnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Visi tersebut merupakan arah dan gambaran masa depan yang akan di tuju oleh
Inspektorat Kota Banjar.
b. Aparatur dan Pelaksanaan Pengawasan Yang Profesional dimaksudkan adalah
suatu kondisi dimana aparat Inspektorat Kota Banjar dalam menjalankan tugasnya
harus memiliki kapabilitas, berdisiplin, berorientasi pada pencapaian hasil dan
memiliki integritas tinggi dalam melaksanakan pengawasan.
c. Menunjang Tata Kelola Pemerintah Kota Banjar Yang Baik dimaksudkan adalah
kondisi dimana aparat Inspektorat Kota Banjar dalam mengemban tugas pokok dan
fungsinya dalam hal pengawasan harus menunjang tata kelola Pemerintah Kota
Banjar yang baik sehingga tercapainya pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN).

2.1.4. Misi
Misi merupakan alat untuk mewujudkan visi, berdasarkan rumusan visi Inspektorat
tersebut maka Inspektorat Kota Banjar menetapkan misi-misi sebagai berikut :

Misi Kesatu : Meningkatkan profesionalisme aparatur pengawasan

Meningkatkan Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan


Misi Kedua :
Terhadap Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Meningkatkan Kualitas Akuntabilitas Publik Atas


Misi Ketiga :
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Ketiga misi tersebut diatas merupakan rangkaian kegiatan pokok yang akan dan
harus dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Banjar untuk mewujudkan visinya, bahwa
dengan semakin meningkatnya profesionalisme aparatur pengawasan maka akan
semakin meningkatnya kualitas hasil pengawasan Inspektorat Kota Banjar yang dapat
mendorong adanya keandalan yang tinggi sehingga akan mampu mewujudkan
akuntabilitas publik pada Badan / Dinas / Kantor / Lembaga Lingkup Pemerintah Kota
Banjar.

41
Rencana Strategis2014 - 2018

Makna ketiga misi tersebut adalah bahwa dengan semakin meningkatnya


kepercayaan masyarakat terhadap akuntabilitas publik pada Badan / Dinas / Kantor /
Lembaga Lingkup Pemerintah Kota Banjar maka akan mendorong terciptanya
kepemerintahan yang baik ( Good Governance).

2.12. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Kota Banjar


Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut
diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan
sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan
akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik
urusan wajib atau pilihan dalam mendukung misi dimaksud.
Tujuan adalah suatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Sedangkan Sasaran adalah penjabaran dari
tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan oleh Inspektorat dalam jangka waktu
tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk
kuantitatif sehingga dapat diukur. Hubungan/keterkaitan antara Misi, Tujuan dan Sasaran
Inspektorat Kota Banjar sebagai berikut :

1) Misi Pertama : Meningkatkan profesionalisme aparatur pengawasan

Dari misi tersebut dirumuskan Tujuan dan Sasarannya sebagai berikut :


Tujuan :
Terwujudnya kinerja birokrasi yang semakin profesional dan akuntabel
Sasaran :
Meningkatnya aparatur pemerintah daerah yang memiliki kompetensi dan mampu
memberikan layanan prima
Indikator sasaran :
- Pejabat fungsional dan struktural yang telah memenuhi persyaratan diklat
fungsional, sruktural, teknis dan diklat lainnya (%)

2) Misi Kedua : Meningkatkan Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan

42
Rencana Strategis2014 - 2018

Terhadap Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Dari misi tersebut dirumuskan Tujuan dan Sasarannya sebagai berikut :


Tujuan :
Meningkatnya pelaksanaan pembinaan dan pengawasan yang profesional
Sasaran :
2.1. Ketersediaan sistem dan prosedur pengawasan.
Indikator sasaran :
- Jumlah sistem dan prosedur pengawasan (dokumen)

2.2. Meningkatnya peran pembinaan dan pengawasan terhadap obyek


pengawasan di lingkungan pemerintah kota dan desa
Indikator sasaran :
- Meningkatkan pembinaan terhadap obyek pengawasan di lingkungan
pemerintah kota dan desa (kali)
- Meningkatkan pengawasan sesuai dengan pedoman dan standar
pengawasan (LHP)

3) Misi Ketiga : Meningkatkan kualitas akuntabilitas publik atas


penyelenggaraan urusan pemerintahan

Dari misi tersebut dirumuskan Tujuan dan Sasaran yang meliputi :


Tujuan :
Terwujudnya kualitas akuntabilitas publik atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan
Sasaran :
3.1. Meningkatnya peran pengawasan.
Indikator sasaran :
- Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan (%)
- Jumlah pemutakhiran data hasil pengawasan yang diikuti/dilaksanakan
(kali)

3.2. Melaksanakan reviu terhadap laporan keuangan dan kinerja OPD.


Indikator sasaran :
- Jumlah reviu atas laporan keuangan dan kinerja OPD (LHR)

3.3. Monitoring dan evaluasi laporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan

43
Rencana Strategis2014 - 2018

- Jumlah evaluasi atas LAKIP OPD (LHE)


- Jumlah monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan SPIP (Laporan)

Tabel.4.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
VISI : Terwujudnya Aparatur Dan Pelaksanaan Pengawasan yang Profesional dalam
menunjang Tata Kelola Pemerintahan Kota Banjar yang baik

MISI TUJUAN SASARAN

1. Meningkatkan Terwujudnya kinerja Meningkatnya aparatur


profesionalisme birokrasi yang pemerintah daerah yang memiliki
aparatur pengawasan semakin profesional kompetensi dan mampu
dan akuntabel
memberikan layanan prima.
2. Meningkatkan Meningkatnya 1. Ketersediaan sistem dan
pelaksanaan pembinaan pelaksanaan prosedur pengawasan.
dan pengawasan pembinaan dan 2. Meningkatnya peran
pengawasan yang pembinaan dan pengawasan
terhadap
profesional terhadap objek pengawasan di
penyelenggaraan urusan lingkungan pemerintah kota
pemerintahan dan desa.
3. Meningkatkan kualitas Terwujudnya 1. Meningkatnya peran
akuntabilitas publik atas kualitas akuntabilitas pengawasan.
penyelenggaraan urusan publik atas 2. Melaksanakan reviu terhadap
pemerintahan penyelenggaraan laporan keuangan dan kinerja
urusan Organisasi Perangkat Daerah.
pemerintahan 3. Monitoring dan evaluasi
laporan kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan.
Tabel 4.2
Tabel 4.2

44
Rencana Strategis2014 - 2018

45
Rencana Strategis2014 - 2018

2.13. Indikator Kinerja Utama (IKU)


Kinerja utama dari instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh
instansi yang bersangkutan sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis OPD yang bersangkutan. untuk tahun 2014 2018,
ditetapkan Indikator Kinerja UtamaInspektorat Kota Banjar sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengawasan sesuai dengan pedoman dan standar pengawasan,
target sampai dengan tahun 2018 sebanyak 60 LHP.
2. Terselesaikannya penanganan kasus/pengaduan masyarakat, target sampai dengan
tahun 2018 sebesar 100%.
3. Persentase penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan, target sampai dengan tahun
2018 sebesar 100%.

2.14. Strategi Dan Kebijakan Inspektorat Kota Banjar


Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran ditetapkan strategi untuk
mencapainya dengan menetapkan kebijakan dan program yang akan dilaksanakan
sampa dengan tahun 2018.
Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam
serangkaian kebijakan. Dimana rumusan strategi menunjukan keinginan yang kuat
bagaimana Inspektorat menciptakan nilai tambah (value added) bagai stakeholder
layanan.
Merumuskan strategi ini maka dilakukan analisis lingkungan internal (ALI) dan
analisis lingkungan eksternal (ALE) dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, dan threats).
Analisis lingkungan internal dan eksternal ini dapat menghasilkan kesimpulan
analisis berupa daftar prioritas faktor lingkungan, baik internal maupun eksternal, serta
dampaknya terhadap masa depan organisasi, yang selanjutnya akan berpengaruh pada
hubungan internal organisasi pada gilirannya dapat ditentukan faktor kunci keberhasilan.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk
merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Identifikasi faktor-faktor
SWOT tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kekuatan (strength)
Berdasarkan hasil analisis, dapat diidentifikasi beberapa faktor kekuatan yang
sangat berpengaruh pada keberhasilan kinerja Inspektorat Kota banjar dalam mencapai
visi dan misi adalah :

46
Rencana Strategis2014 - 2018

1. Kewenangan dalam merumuskan kebijakan atas urusan pemerintahan daerah


bidang pengawasan;
2. Kewenangan dalam penyelenggaraan atas urusan pemerintahan daerah bidang
pengawasan;
3. Kewenangan dalam pembinaan atas urusan pemerintahan daerah bidang
pengawasan
4. Komitmen dan konsistensi pimpinan organisasi untuk bekerja normatif dan taat
aturan;
5. Adanya komitmen kerja yang kuat dari seluruh aparatur pengawasan untuk
melaksanakan tupoksi.

b. Kelemahan (Weaknesses)
Beberapa kelemahan internal yang menghambat kelancaran pelaksanaan tugas
organisasi Inspektorat Kota Banjar dalam pencapaian tujuannya, berdasarkan hasil
analisis adalah :
1. Terbatasnya sumberdaya manusia yang dimiliki;
2. Kompetensi aparatur pengawasan yang ada belum memadai;
3. Belum lengkapnya prosedur operasi baku (Standar Operating Procedure);
4. Belum optimalnya perumusan kebijakan;
5. Anggaran serta sarana dan prasarana belum memadai.

c. Peluang (Opportunities)
Peluang yang sangat mendukung kelancaran Inspektorat Kota Banjar dalam
pencapaian visi dan misinya antara lain :
1. Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sehingga Inspektorat
memiliki kewenangan pada penyelenggaraan dan pembinaan urusan pemerintahan
daerah bidang pengawasan;
2. Adanya tuntutan akuntabilitas dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan sehingga menuntut adanya peningkatan kinerja guna
mewujudkan Inspektorat Kota Banjar yang profesional dan handal;
3. Tuntutan kebutuhan adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam
upaya mewujudkan good governance, penerapan sistem penganggaran berbasis
kinerja, dan upaya pencegahan KKN;
4. Adanya kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan;
5. Luas wilayah kerja/rentang kendali kerja mudah dijangkau.

47
Rencana Strategis2014 - 2018

d. Ancaman (Threats)
Ancaman yang menghambat terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok
Inspektorat Kota Banjar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, terutama
datangnya dari luar sistem organisasi/eksternal yang berpengaruh terhadap jalannya roda
organisasi dalam mencapai tingkat keberhasilan, diantaranya sebagai berikut :
1. Kurangnya komitmen obyek pengawasan terhadap kebijakan pengawasan;
2. Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi pemerintah;
3. Lemahnya sistem pengendalian internal pemerintah di lingkungan pemerintah kota;
4. Lemahnya peraturan perundang undangan mengenai penerapan sistem
akuntabilitas kinerja pemerintah (SAKIP)
5. Belum optimalnya tindak lanjut hasil pengawasan;
Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka dilakukan penentuan alternatif strategi
dengan menempatkan faktor-faktor tersebut ke dalam matriks SWOT. Melalui matriks ini
maka akan dihasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yang dapat ditempuh, yaitu:
- Strategi SO, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
- Strategi ST, yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
mengatasi ancaman
- Strategi WO, yaitu strategi pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan
kelemahan yang ada.
- Strategi WT, yaitu strategi yang berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.

48
Rencana Strategis2014 - 2018

Tabel 4.3
Analisis Penetapan Strategi Organisasi MATRIK SWOT

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)


1. Kebijakan urusan 1. Kuantitas SDM kurang
IFAS Pemerintahan daerah bidang
pengawasan;
2. Penyelenggaraan urusan
2. Kompetensi aparatur
pengawasan belum
memadai;
pemerintahan daerah bidang 3. Belum lengkapnya SOP;
pengawasan; 4. Belum optimalnya
3. Pembinaan urusan perumusan kebijakan;
pemerintahan daerah bidang 5. Anggaran serta sarana
pengawasan; prasarana belum memadai.
4. Komitmen dan konsistensi
pimpinan organisasi untuk
bekerja normatif dan taat
aturan;
5. Adanya komitmen kerja yang

EFAS kuat dari seluruh aparatur


pengawasan untuk
melaksanakan tupoksi.

Peluang (Opportunities) Strategi S-O Strategi W-O


1. Adanya PP No. 79 th 2005 1. Membangun komitmen dan 1. Mengoptimalkan SDM
tentang pedoman pembinaan konsistensi pengawasan dalam melaksanakan
dan pengawasan berdasarkan peraturan pembinaan dan
penyelenggaran pemerintah perundang-undangan yang pengawasan
daerah; berlaku; penyelenggaraan
2. Tuntutan akuntabilitas dalam 2. Mewujudkan akuntabilitas pemerintah daerah;
penyelenggaraan urusan penyelenggaraan urusan 2. Membangun
pemerintahan, pembangunan pemerintahan daerah melalui profesionalisme aparatur
dan pelayanan; pengawasan, pengendalian, untuk mendorong
3. Tuntutan kebutuhan adanya monitoring, evaluasi dan peningkatan kinerja melalui
SAKIP,; penerapan sistem pelaporan; pendidikan dan pelatihan;
penganggaran berbasis kinerja 3. Meningkatkan pengawasan 3. Meningkatkan mekanisme
dan pencegahan KKN; urusan pemerintahan melalui prosedur dan pola kerja
4. Adanya kesempatan mengikuti SAKIP dan penerapan sistem yang efektif dan efisien
pendidikan dan pelatihan; penganggaran berbasis untuk mewujudkan aparatur
5. Luas wilayah kerja/rentang kinerja. pengawasan yang
kendali kerja mudah dijangkau. profesional.1.

Ancaman (Threats) Strategi S-T Strategi W-T


1. Kurangnya komitmen Obwas 1. Meningkatkan kepercayaan 1. Mengoptimalkan SDM
terhadap kebijakan masyarakat terhadap birokrasi dalam membangun
pengawasan; pemerintah melalui bidang komitmen obyek
2. Rendah kepercayaan pengawasan; pengawasan terhadap
masyarakat terhadap birokrasi 2. Meningkatkan sistem kebijakan pengawasan;
pemerintah; pengendalian internal 2. Memanfaatkan potensi SDM
3. Lemahnya SPIP di lingkungan pemerintah di tiap-tiap OPD yang ada dalam
pemerintah kota; dalam penyelenggaraan menerapkan SAKIP;
4. Lemahnya peraturan perundang urusan pemerintah; 3. Melengkapi SOP sebagai
undangan mengenai 3. Adanya komitmen kerja mekanisme prosedur dan
penerapan SAKIP; aparatur dalam pola kerja aparatur dalam
5. Belum optimalnya tindak lanjut mengoptimalkan tindak lanjut melaksanakan kebijakan
hasil pengawasan. hasil pengawasan. pengawasan.

Catatan : IFAS = Internal Strategic Factors Analysis Summary, EFAS = External Strategic Factors Analysis Summary

Berdasarkan matrik SWOT tersebut diatas, maka diperoleh strategi untuk


mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut :

49
Rencana Strategis2014 - 2018

1. Membangun komitmen dan konsistensi pengawasan berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku;
2. Mewujudkan akuntabilitas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah melalui
pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
3. Meningkatkan pengawasan urusan pemerintahan melalui SAKIP dan penerapan
sistem penganggaran berbasis kinerja;
4. Mengoptimalkan SDM dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintah daerah;
5. Membangun profesionalisme aparatur untuk mendorong peningkatan kinerja melalui
pendidikan dan pelatihan;
6. Meningkatkan mekanisme prosedur dan pola kerja yang efektif dan efisien untuk
mewujudkan aparatur pengawasan yang profesional;
7. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi pemerintah melalui bidang
pengawasan;
8. Meningkatkan sistem pengendalian internal pemerintah di tiap-tiap OPD dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah;
9. Adanya komitmen kerja aparatur dalam mengoptimalkan tindak lanjut hasil
pengawasan;
10. Mengoptimalkan SDM dalam membangun komitmen obyek pengawasan terhadap
kebijakan pengawasan;
11. Memanfaatkan potensi SDM yang ada dalam menerapkan SAKIP;
12. Melengkapi SOP sebagai mekanisme prosedur dan pola kerja aparatur dalam
melaksanakan kebijakan pengawasan.

Strategi telah disusun, maka harus diimplementasikan melalui penetapan arah


kebijakan sebagai berikut :
1. Mengikuti atau menyelenggarakan diklat, sosialisasi, workshop, seminar dan
bimbingan teknis;
2. Menyusun pedoman pengelolaan pengawasan;
3. Pembinaan penyelenggaraan urusan pemerintahan kota dan desa;
4. Optimalisasi manajerial pengawasan;
5. Optimalisasi kualitas penanganan hasil pengawasan;
6. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan kinerja OPD;
7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas LAKIP OPD dan Penyelenggaraan SPIP.

Hubungan/keterkaitan antara Misi, Tujuan dan Sasaran serta strategi dan arah
kebijakan Inspektorat Kota Banjar disajikan di bawah ini sebagai berikut :
Tabel 4.4

50
Rencana Strategis2014 - 2018

5
BAB RENCANA PROGRAM DAN
KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF

2.15. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif
Untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategis yang telah dirumuskan dan
direncanakan dalam jangka waktu selama lima tahun pada Bab IV, maka disusun rencana
program dan kegiatan tahunan yang dilengkapi dengan capaian indikator sasaran.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah Kota Banjar Tahun 2014
2018, terdapat beberapa program yang masuk dalam Misi ke 4, dapat digunakan dan
selaras dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat Kota Banjar,
yaitu :
- Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur
Pengawasan;
- Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan;
- Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Urusan Pemerintahan Umum,
Kepegawaian dan Pemberdayaan Desa;
- Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH

Selain program tersebut diatas, terdapat program yang bersifat penunjang


terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Banjar, meliputi :
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
- Program Peningkatan Disiplin Aparatur
- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.

Rencana program dan kegiatan tahunan yang dilengkapi dengan capaian


indikator sasaran dalam jangka waktu selama lima tahun, disajikan pada tabel berikut ini :

51
Rencana Strategis2014 - 2018

52
Rencana Strategis2014 - 2018

53
Rencana Strategis2014 - 2018

54
Rencana Strategis2014 - 2018

55
Rencana Strategis2014 - 2018

2.16. Program dan KegiatanYang Dilaksanakan Inspektorat Kota Banjar


Rencana program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Banjar
disajikan pada matriks berikut ini :

No PROGRAM KEGIATAN
1 2 3
1 Pelayanan Administrasi 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Perkantoran 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
Air Dan Listrik
3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
4. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik
Daerah
5. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan
Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
6. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
7. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
8. Penyediaan Alat Tulis Kantor
9. Penyediaan Barang Cetakan Dan
Penggandaan
10. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /
Penerangan Bangunan Kantor
11. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
12. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan
Perundangan Undangan
13. Penyediaan Makanan Dan Minuman
14. Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke
Luar Daerah
15. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung
Administrasi/Teknis Perkantoran
16. Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke
Dalam Daerah

2 Peningkatan Sarana Dan 1. Pembangunan Gedung Kantor


Prasarana Aparatur 2. Pengadaan Mebeleur
3. Pengadaan Peralatan Dan Perlengkapan
Kantor
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Dan
Perlengkapan Kantor

3 Peningkatan Disiplin Aparatur 1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta


Perlengkapannya
2. Pengadaan Pakaian Khusus Hari Hari
Tertentu Beserta Perlengkapannya

4 Peningkatan Pengembangan 1. Penyusunan Pelaporan Keuangan


Sistem Pelaporan Capaian Semesteran
Kinerja Dan Keuangan 2. Penyusunan Anggaran
3. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP)

56
Rencana Strategis2014 - 2018

No PROGRAM KEGIATAN
1 2 3
5 Peningkatan Sistem 1. Inventarisasi Temuan Pengawasan
Pengawasan Internal Dan 2. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
Pengendalian Pelaksanaan 3. Pemutakhiran Data
Kebijakan KDH 4. Reviu Laporan Keuangan Daerah
5. Reviu Kinerja OPD
6. Monitoring Dan Evaluasi Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Kota Banjar

6 Peningkatan Profesionalisme 1. Pelatihan Kantor Sendiri


Tenaga Pemeriksa Dan 2. Peningkatan Kemampuan Teknis Aparat
Aparatur Pengawasan Pengawasan
3. Pengelolaan Jabatan Fungsional Auditor
4. Pelatihan Pengembangan Tenaga
Pemeriksa
5. Pelatihan Tertib Administrasi Perkantoran

7 Penataan Dan 1. Penyusunan Program Kerja Pengawasan


Penyempurnaan Kebijakan Tahunan (PKPT)
Sistem Dan Prosedur 2. Penyempurnaan Pedoman Audit
Pengawasan 3. Penyusunan Renstra Inspektorat Kota Banjar
4. Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Pengawasan
5. Penyusunan Kebijakan Pengawasan
6. Penyusunan Sistem Operasional Prosedur
Kesekretariatan
7. Penyusunan Sistem Operasional Prosedur
Pengawasan Bidang Pemerintahan dan
Aparatur, Bidang Fisik, Prasarana dan
Ekososbud, Bidang Keuangan dan Kekayaan
Daerah, Bidang Khusus dan Kasus.
8. Penyusunan Penyempurnaan Pedoman
Audit Investigasi
9. Penyusunan Penyempurnaan Pedoman
Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat
10. Penyusunan Reviu Renstra Inspektorat Kota
Banjar
11. Penyusunan Reviu Sistem Operasional
Prosedur di Lingkungan Inspektorat.
8 Pembinaan, Pengawasan 1. Verifikasi Data Aparatur
Dan Fasilitasi Pengelolaan 2. Verifikasi Pengadaan Barang/Jasa
Urusan Pemerintahan 3. Pemeriksaan Fisik Proyek
4. Koordinasi Pengawasan Yang Lebih
Umum, Kepegawaian Dan
Komprehensif
Pemberdayaan Desa 5. Pelatihan Pemeriksaan Barang/Jasa Bagi
Pejabat Penerima Pengadaan Barang/Jasa
6. Pengawasan Pengelolaan Tanah Desa
7. Sosialisasi Peraturan PerundangUndangan

57
Rencana Strategis2014 - 2018

No PROGRAM KEGIATAN
1 2 3
8. Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan
9. Workshop Pengelolaan Administrasi
Keuangan Pemerintahan Desa
10. Sosialisasi Penerapan Prinsip Prinsip Tata
Pemerintahan Yang Baik
11. Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara
Berkala
12. Pelaksanaan Pengawasan Khusus Di
Lingkungan Pemerintah
13. Penanganan Kasus Pengaduan Di
Lingkungan Pemerintah Daerah
14. Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin
PNS
15. Kajian/Telaahan Staf Atas Kebijakan
Pemerintah Kota Banjar
16. Evaluasi PAD Pemerintah Kota Banjar
17. Evaluasi Hasil Verifikasi Pengadaan Barang /
Jasa
18. Monitoring Tindak Lanjut Temuan Hasil Audit
BPK Dan Inspektorat Provinsi Jawa Barat
19. Monitoring Penyelesaian Tindak Lanjut Atas
Kasus Pengaduan Di Lingkungan
Pemerintah Daerah
20. Penerapan Rencana Aksi Daerah
Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi

9 Peningkatan Sistem 1. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan


Pengawasan Internal Dan 2. Inventarisasi Temuan Pengawasan
Pengendalian Pelaksanaan 3. Pemutakhiran Data
Kebijakan KDH 4. Reviu Laporan Keuangan Daerah
5. Reviu Kinerja OPD
6. Monitoring Dan Evaluasi Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Kota Banjar

58
Rencana Strategis2014 - 2018

6
BAB INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT
YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD

2.17. Indikator Kinerja Inspektorat Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD
Mengacu pada tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota
Banjar, Inspektorat Kota Banjar telah menetapkan indikator kinerja yang secara langsung
menunjukan kinerja yang akan di capai Inspektorat dalam lima tahun mendatang dimana
hal ini merupakan komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Adapun tujuan dan sasaran RPJMD yang terkait langsung dengan indikator kinerja
Inspektorat Kota Banjar adalah :

Tujuan : Terwujudnya kinerja birokrasi yang semakin profesional dan akuntabel

Sasaran : Meningkatnya peran pengawasan

Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang


mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan
ditetapkan. Berdasarkan sasaran RPJMD ini maka indikator kinerja Inspektorat Kota
Banjar yang terkait langsung adalah :
1. Meningkatkan pengawasan sesuai dengan pedoman dan standar pengawasan (LHP)
2. Terselesaikannya penanganan kasus/pengaduan masyarakat (%)
3. Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan (%);

Tabel 6.1
Indikator Kinerja Inspektorat Kota BanjarYang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran
RPJMD
Kondisi kinerja Kondisi
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Ke - kinerja
No Indikator periode pada
RPJMD akhir
periode
Tahun 0 1 2 3 4 5
RPJMD
1 Meningkatkan
pengawasan sesuai
dengan pedoman 44 44 48 52 56 60 LHP
dan standar
pengawasan
2 Terselesaikannya
penanganan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kasus/pengaduan
masyarakat

59
Rencana Strategis2014 - 2018

Kondisi kinerja Kondisi


pada awal Target Capaian Setiap Tahun Ke - kinerja
No Indikator periode pada
RPJMD akhir
periode
Tahun 0 1 2 3 4 5
RPJMD
3 Persentase
penyelesaian tindak
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
lanjut hasil
pengawasan

60
Rencana Strategis2014 - 2018

7
BAB PENUTUP

Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Banjar Tahun 2014 - 2018


berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur Inspektorat
Daerah dalam melaksanakan tugas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan,
pengawasan pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada
masyarakat. Rencana strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Inspektorat
Kota yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Banjar Tahun 2014 - 2018.
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dokumen Rencana Strategis Inspektorat
Kota Banjar Tahun 2014 - 2018, memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara
mencapai tujuan dan sasaran) yang dijabarkan ke dalam kebijakan dan program. Sasaran
dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis ini kemudian akan dijabarkan
lebih lanjut kedalam suatu rencana kinerja tahunan (RKT). Rencana strategis ini
merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja dan pelaporan
akuntabilitas Inspektorat Kota Banjar.
Dokumen Renstra Inspektorat Kota Banjar tahun 2014 2018 ini, telah memuat
reformasi birokrasi sesuai dengan perubahan paradigma yang terjadi.
Dokumen Renstra Inspektorat Kota Banjar tahun 2014 2018 ini, adalah
dokumen perencanaan OPD untuk periode lima tahunan sebagai acuan pelaksanaan bagi
aparat pengawasan internal pemerintah, khususnya Aparatur Pengawasan yang ada di
Inspektorat Kota Banjar dalam melakukan kegiatan-kegiatan dibidang pengawasan yang
merupakan bagian awal dari kegiatan Inspektorat Kota Banjar. Penyusunan Renstra ini
merupakan bagian dari akuntabilitas dari penjabaran RPJMD Pemerintah Kota Banjar dan
diharapkan Renstra tahun 2014 2018 yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan
serta dipergunakan sebagai pedoman bagi pimpinan dan stakeholder lainnya dalam
penyusunan program dan kegiatan serta penetapan kinerja tahunan sesuai dengan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Banjar Tahun 2014 2018 yang
konsisten dan berkomitmen serta bertanggung jawab.
Dengan melaksanakan rencana strategis ini sangat diperlukan partisipasi,
semangat dan komitmen dari seluruh aparatur Inspektorat Kota karena akan menetukan
keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun.

61
Rencana Strategis2014 - 2018

Akhir kata semoga Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Kota Banjar ini
dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan tahapan yang telah
ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya Good Governance.

Banjar, Agustus 2014

INSPEKTUR,

AGUS EKA SUMPANA, SE., M.AP


Pembina Tk.I / IV.b
NIP. 19620923 198302 1 001

62

Anda mungkin juga menyukai