Segala Puji hanya milik Allah SWT, Shalawat & Salam selalu tercurahkan kepada
Rosululullah SAW karena berkat limpahan dan rahmatnya, Pemerintah Kota Sukabumi
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Pemerintah, serta Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah
Kota Sukabumi.
pertanggungjawaban kinerja yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2014 dan Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota
Nomor 22 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013
– 2018, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan
akuntabel, guna mewujudkan Clean Government dan Good Governance. Hasil pencapaian
dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat
i
pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun
pengawasannya.
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan
WALIKOTA SUKABUMI
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
IKHTISAR EKSEKUTIF
Capaian sasaran pada misi pertama, terdiri atas 13 indikator kinerja dengan
realisasi 10 indikator kinerja atau 76,92% telah mencapai atau melampaui target yang
ditetapkan, sementara sebanyak 3 indikator sasaran atau 23,08% masih belum atau tidak
mencapai sasaran. Capaian misi kedua, berjumlah 21 indikator kinerja dengan realisasi
ketercapaian sebanyak 19 indikator kinerja atau 90,48% dan 9,52% belum/tidak tercapai atau
sebanyak 2 indikator kinerja, sedangkan pada misi ketiga berjumlah 58 indikator kinerja
dengan persentase pencapaian sasaran sebanyak 37 indikator atau 63,79% dan indikator
yang belum/tidak tercapai 36,21% atau 21 indikator kinerja. Capaian misi keempat berjumlah
40 indikator kinerja dengan persentase pencapaian sasaran sebanyak 20 indikator atau 50%
dan indikator yang belum/tidak tercapai 50% atau 20 indikator kinerja. Capaian misi kelima
berjumlah 15 indikator kinerja dengan persentase pencapaian sasaran sebanyak 15 indikator
atau 100% dan indikator yang belum/tidak tercapai 0% atau 0 indikator kinerja. Berkenaan
dengan ketercapaian indikator sasaran dengan jumlah keseluruhan 147 indikator kinerja
terdapat 101 indikator atau 68,71% yang telah dan/atau melampaui target dan 46 indikator
atau 31,29% belum/tidak mencapai target.
Pemerintah Kota Sukabumi akan melakukan segala upaya yang diperlukan sesuai
dengan kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata
kelola kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government).
Ikhtisar Eksekutif iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
DAFTAR ISI
Daftar Isi v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
Lampiran
Lampiran vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
KKN. Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada
setiap instansi pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya
akses yang samabagi masyarakat luas akan ketersediaan informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan maupun pembangunan.
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial
pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada
tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas
kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya
kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali
(uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata
dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-
benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang
dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah
merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan, sebagaimana
amanatTAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan
bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap Pemerintah Daerah
diharuskan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah atau Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden melalui Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagai perwujudan
kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir
tahun anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat dalam rangka
perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan
sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LAKIP juga berperan
sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.
Dalam perspektif yang lebih luas, maka LAKIP berfungsi sebagai media
pertanggungjawaban kepada publik yang memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh
lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.
2 Bab I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
Bertitik tolak dari RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013 – 2018, Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Sukabumi dan Perpres Nomor 29 tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, penyusunan LAKIP Tahun 2014 berisi ikhtisar pencapaian
sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen
perencanaan. Pencapaian sasaran merupakan informasi mengenai pencapaian sasaran
RPJMD, realisasi pencapaian indikator kinerja disertai dengan penjelasan yang memadai
atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja dengan kinerja tahun
sebelumnya. Dengan demikian, LAKIP Kota Sukabumi Tahun 2014 merupakan bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan oleh Walikota
selama Tahun 2014 telah disusun dan disesuaikan peraturan yang berlaku. Realisasi yang
dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2014.
Pelaksanaan penyusunan LAKIP Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014 dengan
memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan
LAKIP, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang- undang No 31 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Bab I Pendahuluan 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
4 Bab I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
Wilayah Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada titik
koordinat 106°52'12,23" BT–106°57'36,32" BT, dan 6°53'32,69" LS-6°58'44,32" LS, terletak di
kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 344 – 657Mdpl, dengan
kemiringan 0º – 3º dan 3º – 8º di bagian utara.
Secara geografis Kota Sukabumi terletak di antara pusat pertumbuhan mega urban
Jabodetabek dan Bandung Raya. Jarak dari Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) ± 92 km
dan jarak dari Ibukota Negara (Jakarta) ± 120 km. Cukup dekatnya jarak membuat tingginya
pergerakan orang dan barang dari kota-kota tersebut. Luas Wilayah Kota Sukabumi adalah
±48 km² dengan jarak terjauh dari Utara ke Selatan ± 7,5 km dan dari Barat ke Timur ± 6 km
yang terdiri dari 7 Kecamatan, 33 Kelurahan, 355 Rukun Warga (RW) dan 1.550 Rukun
Tetangga (RT).
Secara topografi Kota Sukabumi merupakan dataran tinggi, yang menurut
penggunaannya yaitu untuk lahan pertanian sebesar 1.751 Ha (36,48%) dari seluruh wilayah
dan sisanya seluas 3.049 Ha (63,52%) adalah lahan kering. Fenomena yang terjadi di daerah
perkotaan adalah adanya perubahan fungsi lahan pertanian ke penggunaan lain sebagai
akibat banyaknya pembangunan di bidang perumahan, perdagangan dan industri sehingga
berdampak pada menyempitnya luas tanah pertanian, khususnya sawah.
Letak Kota Sukabumi yang strategis yaitu berada pada jalur lintasan Ibukota
Provinsi Jawa Barat (Bandung) dengan Ibukota Negara (Jakarta) serta didukung oleh
infrastruktur yang cukup memadai, menjadikan Kota Sukabumi sebagai salah satu tujuan
para migran dari berbagai daerah untuk datang dan tinggal baik sebagai penanam modal
maupun sebagai pencari kerja. Secara ekonomis hal tersebut menguntungkan Kota
Sukabumi karena dapat menciptakan lapangan kerja baru serta dapat meningkatkan
pendapatan baik dari sektor jasa, perdagangan dan sektor lainnya, namun demikian
masuknya para migran juga harus diimbangi oleh penyediaan sarana perumahan,
penyediaan air bersih, dan infrastruktur pendukung lainnya. Selain itu dari aspek kesehatan,
dengan adanya para migran tersebut berpotensi membawa penyakit dan masalah kesehatan
lainnya.
Jumlah Penduduk Kota Sukabumi pada Tahun 2014 berdasarkan data dari Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil tercatat sebanyak 340.719jiwa. Untuk lebih jelasnya terlihat
pada tabel berikut ini:
6 Bab I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Menurut KecamatanKota Sukabumi Tahun 2014
8 Bab I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
Bab I Pendahuluan 9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
10 Bab I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Pada penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, juga masih mengacu pada
Peraturan Kepala LAN Nomor 239/1X/6/8/2003 Tahun 2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan penambahan
outline pada Bab II yaitu penyampaian dokumen Penetapan Kinerja tahun 2014.
pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam
masa jabatan selama 5 ( lima) tahun sesuai misi yang diemban.
Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Sukabumi saat ini, permasalahan dan
tantangan yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis
dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan, serta Pemerintah
Daerah, maka dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk periode 2013-
2018, ditetapkan Visi Pembangunan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi adalah sebagai
berikut :
Bahasa visi ini mengadung nilai-nilai dan harapan yang luhur, dalam menjalankan
pemerintahan sampai dengan kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, sebagai kerangka
amanat pencapaian Visi Pembangunan Kota Sukabumi Tahun 2005-2025, yaitu
”Terwujudnya Kota Sukabumi Sebagai Pusat Pelayanan Berkualitas Bidang Pendidikan,
Kesehatan dan Perdagangan di Jawa Barat Berlandaskan Iman dan Takwa.”
Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi
yang dinamis antar masyarakat, pemerintah dan seluruh stakeholder dalam merealisasikan
pembangunan Kota Sukabumi secara terpadu, yang dijalankan melalui sistem pemerintahan
yang baik dan adil dalam melayani masyarakat, serta berpijak pada pola berpikir dan pola
berbuat berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Konsep Rahmatan Lil ‘Alamin merupakan penjabaran atas pemahaman konsep
pemerintahan Nabi Muhammad SAW dalam sejarah kemanusiaan membangun masyarakat
yang bercorak majemuk, dengan mengedepankan prinsip persamaan, kebebasan, keadilan,
pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, serta kesejahteraan rakyat. Hal ini sejalan
sebagaimana yang dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, M. Hum (di dalam
bukunya : Gagasan Konstitusi Modern Dalam Konstitusi Madinah), dijelaskan bahwa
eksistensi dari pemerintahan Nabi Muhammad SAW, sebagai contoh tauladan dalam sejarah
kemanusiaan membangun masyarakat yang bercorak majemuk dan mengakui hak-hak,
serta meletakkan dasar hukum bagi kemerdekaan politik, kebebasan berbicara dan
menyatakan pendapat, serta didukung gagasan pemerintahan yang mengandung prinsip
mendasar, yaitu : (1) prinsip keumatan, (2) prinsip persatuan dan persaudaraan, (3) prinsip
persamaan, (4) prinsip kebebasan, (5) prinsip hubungan antar pemeluk agama, (6) prinsip
pertahanan, (7) prinsip hidup bertetangga, (8) prinsip tolong menolong dan membela yang
lemah dan teraniaya, (9) prinsip perdamaian, (10) prinsip musyawarah, (11) prinsip
keadilan, (12) prinsip pelaksanaan hukum, (13) prinsip kepemimpinan, dan (14) prinsip
ketaqwaan, amar ma’ruf dan nahi munkar.
MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi
segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya. Adapun misi Pemerintah Kota Sukabumi periode 2013-2018, adalah :
1. Mewujudkan reformasi birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,
bertaqwa dan berilmu.
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,
profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.
3. Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.
4. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.
5. Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.
Kelima misi tersebut akan dijabarkan dalam tujuan dan sasaran pembangunan,
yang akan dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan. Untuk
mengimplementasikan keutuhan tujuan dan sasaran tersebut diperlukan strategi
pembangunan yang tepat, berdasarkan pada kondisi lingkungan internal dan eksternal pada
tahun awal perencanaan.
1. Misi 1
Mewujudkan reformasi birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,
bertaqwa dan berilmu.
Tujuan :
a. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
kehidupan sosial bermasyarakat.
b. Menumbuhkan wawasan keilmuan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
2. Misi 2
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,
profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.
Tujuan :
a. Menciptakan organisasi pemerintah yang efektif dan efisien dan memenuhi azas good
governance, clean dan strong government.
b. Mengembangkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, terukur dan sesuai
dengan kaidah-kaidah tata kelola pemerintahan yang baik.
c. Mewujudkan pemerintahan yang mampu berjalan pada aturan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Misi 3
Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.
Tujuan :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
b. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
c. Mewujudkan penataan ruang dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
d. Mengembangkan sarana dan prasarana perkotaan yang lebih berkualitas.
4. Misi 4
Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.
Tujuan :
a. Menumbuh-kembangkan kegiatan perekonomian perkotaan yang didasarkan pada
pengembangan investasi.
b. Membuka peluang penyerapan tenaga kerja serta pendayagunaan tenaga kerja yang
luas bagi masyarakat.
c. Mewujudkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK).
d. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengembangkan agribisnis perkotaan
berbasis sumber daya lokal.
e. Mengembangkan potensi keragaman budaya, pariwisata dan mendorong
pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah.
f. Mengembangkan potensi kepemudaan dan olahraga.
5. Misi 5
Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.
Tujuan :
a. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat.
b. Menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan indah.
D. SASARAN PEMBANGUNAN
Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dan
menjadi dasar pengendalian dan pemantauan pencapaian kinerja Kota Sukabumi. Sasaran-
14 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
1. Misi 1
Mewujudkan reformasi birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,
bertaqwa dan berilmu.
2. Misi 2
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,
profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.
3. Misi 3
Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.
4. Misi 4
Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.
5. Misi 5
Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.
12. Mewujudkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK);
13. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengembangkan agribisnis perkotaan
berbasis sumber daya lokal;
14. Mengembangkan potensi keragaman budaya, pariwisata dan mendorong
pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah;
15. Mengembangkan potensi kepemudaan dan olahraga;
16. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat;
17. Menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan indah.
2.4.2 Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintahan
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari
tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan
secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya aktifitas masyarakat dalam kehidupan beragama dan kesetiakawanan
sosial;
2. Meningkatnya sarana dan prasarana peribadatan;
3. Menurunnya laju pertumbuhan penyandang masalah kesejahteraan sosial;
4. Terwujudnya sumber daya aparatur pemerintah yang berkualitas;
5. Terwujudnya pendidikan budi pekerti, wawasan kebangsaan dan kearifan lokal bagi
masyarakat;
6. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya baca;
7. Meningkatnya mutu pengawasan dan pelaksanaan pengendalian intern dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
8. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan dan pengendalian pembangunan
daerah yang terpadu;
9. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran yang seimbang dan
terkelolanya aset daerah berorientasi pada kepentingan publik;
10. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi;
11. Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat;
12. Meningkatnya pengawasan terhadap pelaksanaan otonomi daerah;
13. Meningkatnya kapasitas anggota DPRD;
14. Meningkatnya penegakan dan kepastian hukum yang adil bagi semua pihak;
15. Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan;
16. Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan kearsipan daerah;
17. Meningkatnya pemerataan, akses, mutu, relevansi dan daya saing di setiap jenjang
pendidikan;
18. Meningkatnya kinerja pendidik, tenaga kependidikan dan pengawas pendidik;
51. Meningkatnya masyarakat yang mengkonsumsi makanan non beras dan terigu;
52. Tercapainya peningkatan daya saing dan daya jual destinasi pariwisata;
53. Terwujudnya gedung kesenian untuk melestarikan dan mengembangkan budaya;
54. Meningkatnya pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya;
55. Meningkatnya perkembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah;
56. Meningkatnya pembinaan olahraga yang berorientasi pada prestasi;
57. Meningkatnya jumlah masyarakat yang berolah raga untuk menjaga kesehatan;
58. Meningkatnya pembinaan potensi kepemudaan dalam peran pembangunan;
59. Meningkatnya ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat;
60. Meningkatnya pemahaman dan kemampuan aparatur dan masyarakat dalam
penanganan resiko bencana;
61. Meningkatnya pembinaan politik daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan
organisasi kemasyarakatan;
62. Terwujudnya kerukunan antar dan inter umat beragama sebagai perwujudan nilai-
nilai agama;
63. Meningkatnya penanganan persampahan perkotaan;
64. Meningkatnya kebersihan dan keindahan kota;
65. Meningkatnya biopori dan tanaman yang menyerap air.
1. Misi 1:
Mewujudkan Reformasi Birokrasi Menuju Sumber Daya Manusia Yang Beriman,
Bertaqwa Dan Berilmu
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
Meningkatnya aktifitas masyarakat 1. Persentase kenaikan ZIS. % 22,3
dalam kehidupan beragama dan 2. Jumlah masyarakat yang
kesetiakawanan sosial. mendaftar melaksanakan Orang 230
ibadah Haji
3. Jumlah masyarakat yang Orang 420
mendaftar melaksanakan
ibadah Umroh.
4. Jumlah masyarakat yang Orang 6458
melaksanakan qurban.
Meningkatnya sarana dan Presentase sarana dan
prasarana peribadatan. prasarana peribadatan yang % 75
mendapat bantuan dari Pemda
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
Menurunnya laju pertumbuhan 1. Persentase Penyandang
penyandang masalah Masalah Kesejahteraan Sosial % 10
Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ditangani
2. Persentase (%) panti sosial
skala kabupaten/ kota yang % 10
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.
3. Persentase (%) wahana
kesejahteraan sosial berbasis
% 10
masyarakat (WKBSM) yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.
Terwujudnya sumber daya 1. Persentase aparatur yang
aparatur pemerintah yang telah mengikuti peningkatan
berkualitas kapasitas sumber daya % 82
aparatur sesuai dengan
penempatan tugas
2. Persentase sumber daya
aparatur yang memiliki % 100
kompetensi dalam
menduduki jabatan
Terwujudnya pendidikan budi 1. Cakupan sekolah yang
pekerti, wawasan kebangsaan dan menerapkan kurikulum Sekolah 63
kearifan lokal bagi masyarakat berbasis budi pekerti
2. Persentase siswa yang
mendaftar ke SD yang % 30
memiliki ijasah Madrasah
Diniyah
Meningkatnya apresiasi Jumlah kunjungan masyarakat
Orang 10500
masyarakat terhadap budaya baca ke perpustakaan
2. Misi 2:
Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan dan Aparatur yang Profesional dan Religius
(Clean Government and Good Governance)
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
Meningkatnya mutu pengawasan 1. Menurunnya jumlah
dan pelaksanaan pengendalian temuan hasil pemeriksaan Temuan 30
intern dalam penyeleng-garaan LKPD
pemerin-tahan daerah 2. Opini BPK
WTP
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
Meningkatnya kualitas dokumen Persentase ketercapaian
perencanaan dan pengendalian indikator sasaran pembangunan
% 82
pembangunan daerah yang yang tercantum dalam RPJMD
terpadu
Meningkatnya efisiensi dan 1. Rasio belanja tidak
% 41
efektifitas penggunaan anggaran langsung pegawai terhadap
yang seimbang dan terkelolanya APBD
aset daerah berorientasi pada 2. Peningkatan anggaran
Rp 922.684.000.000
kepentingan publik pendapatan dan belanja
daerah
Meningkatnya pemanfaatan 1. Persentase OPD yang
teknologi informasi mengisi data dan informasi % 60
di website resmi
2. Persentase OPD yang
% 80
menggunakan software legal
atau menggunakan OSS
3. Pembentukan dan
Pemberdayaan Kelompok Kelompok 7
Informasi Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan 1. Jumlah unit pelayanan
UP 40
masyarakat yang IKM Berkategori baik.
2. Persentase pelaksanaan % 70
SPM oleh OPD
3. Jumlah Kelurahan yang
berketegori:
a. Swasembada Kelurahan 7
b. Swakarya 21
c. Swadaya 5
Meningkatnya kapasitas anggota Rancangan Peraturan Daerah
Raperda 1
DPRD Prakarsa DPRD
Meningkatnya penegakan dan 1. Jumlah Peraturan Walikota
Perwal 8
kepastian hukum yang adil bagi yang diterbitkan
semua pihak 2. Jumlah Keputusan Kepwal 200
Walikota yang diterbitkan
3. Cakupan Sosialisasi Kecamatan 7
Peraturan Daerah Kepada Kelurahan 33
Masyarakat
Meningkatnya kualitas layanan 1. Cakupan penerbitan Kartu
% 80
administrasi kependudukan Tanda Penduduk (KTP)
2. Cakupan penerbitan akta
% 90
kelahiran
Meningkatnya pengelolaan dan 1. Jumlah OPD yang sudah
pelayanan kearsipan daerah menerapkan pengelolaan OPD 16
arsip secara baku
2. Persentase kearsipan % 5
daerah berbasis digital
3. Misi 3:
Mewujudkan Kualitas Pelayanan Publik dalam Bidang Pendidikan, Kesehatan,
Perdagangan dan Sektor Lainnya
Satuan Target
Sasaran Indikator Kinerja
Tahun 2014
Meningkatnya 1. Penduduk yang berusia > 15 % 100
pemerataan, akses, mutu, Tahun melek huruf (tidak buta
relevansi dan daya saing aksara)
% 99,80
di setiap jenjang 2. Peningkatan Angka Partisipasi
pendidikan Murni (APM) SD/MI/Paket A
3. Angka Partisipasi Murni (APM)
% 98,80
SMP/MTs/ Paket B
4. Angka Partisipasi Murni (APM)
% 100
SMA/SMK/ MA/Paket C
5. Persentase kepemilikan kartu
% 100
cerdas siswa drop out dan miskin
Satuan Target
Sasaran Indikator Kinerja
Tahun 2014
Terwujudnya cakupan 1. Cakupan masyarakat miskin yang % 75
jaminan pemeliharaan difasilitasi oleh kartu jaminan
kesehatan keluarga kesehatan
Unit 0
miskin. 2. Rumah sakit gratis untuk
masyarakat miskin
Meningkatnya Kualitas Cakupan Desa Siaga Aktif % 45,5
Kesehatan Lingkungan
Meningkatnya jaminan Cakupan ketersediaan obat sesuai % 96
keamanan obat dan dengan kebutuhan
makanan bagi kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya Cakupan produksi industri rumah % 36
Pengawasan obat dan tangga (PIRT) yang memiliki sertifikat
makanan
Meningkatnya kualitas 1. Rasio tenaga keperawatan Per seribu 2,91
dan kuantitas sumber persatuan penduduk. penduduk
daya manusia dalam 2. Rasio dokter umum persatuan Per seribu 0,36
pelayanan kesehatan. penduduk penduduk
3. Rasio dokter spesialis persatuan Per seribu 0,22
penduduk penduduk
4. Rasio Dokter gigi persatuan Perseribu 0,14
penduduk penduduk
Meningkatnya Cakupan pengawasan terhadap HIV- % 37
pengawasan terhadap AIDS dan penyalahgunaan narkoba
HIV-AIDS dan dan zat adiktif lainnya
penyalahgunaan narkoba
dan zat adiktif lainnya
Meningkatnya 1. Rasio penduduk yang % 88,2
pengembangan dan memanfaatkan puskesmas
diversifikasi unit 2. Tingkat Pelayanan Kesehatan % 35,00
pelayanan sesuai Penduduk yang memanfaatkan
perspektif masyarakat. rumah sakit
Terkendalinya 1. Angka laju pertumbuhan % 1,71
pertumbuhan penduduk penduduk
serta meningkatnya 2. Angka kepadatan penduduk Org/Km 7,53
keluarga yang berkualitas
3. Usia nikah pertama Tahun 21,3
dan sejahtera.
4. Persentase Keluarga Prasejahtera % 25,45
dan Keluarga Sejahtera 1
5. Cakupan sasaran Pasangan % 67,2
UsiaSubur menjadi Peserta KB
aktif
Meningkatnya peran 1. Partisipasi Perempuan diLembaga % 30
perempuan dalam Legislatif
pembangunan 2. Partisipasi Perempuan di
Lembaga Eksekutif % 15,37
Satuan Target
Sasaran Indikator Kinerja
Tahun 2014
3. Partisipasi Angkatan Kerja % 35,5
Perempuan
Meningkatnya kualitas 1. Persentase Posyandu Aktif % 100
dan kuantitas potensi
pemberdayaan masyarakat 2. Persentase LPM Aktif % 81
4. Misi 4:
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Daya Saing Daerah
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
Terwujudnya prosedur di bidang 1. Perizinan tepat waktu % 80
perizinan dan investasi yang lebih 2. Persentase pengaduan
mudah, cepat, dan transparan yang terselesaikan % 70
sesuai peraturan yang berlaku.
Meningkatnya nilai investasi PMA 1. Nilai Investasi PMA Rp (ribu) 55.978.500.000
dan PMDN 2. Nilai Investasi PMDN Rp (ribu) 132.214.000.000
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
Meningkatnya kualitas tenaga Besaran tenaga kerja yang
kerja sehingga mampu bersaing di mendapatkan pelatihan % 20
pasar kerja. berbasis kompetensi
Meningkatnya Partisipasi 1. Besaran pencari kerja yang
% 30
Angkatan Kerja terdaftar yang ditempatkan
2. Angka Partisipasi angkatan
% 87,9
Kerja
Meningkatnya penyerapan tenaga Jumlah penyerapan tenaga kerja
Orang 5000
kerja
Meningkatnya produktifitas 1. Pertumbuhan Industri % 1,7
UMKM melalui pemanfaatan Kecil dan Menengah
teknologi dan pemenuhan sarana 2. LKM : KSP / USP Aktif % 97,5
prasarana usaha. 3. Jumlah Pengembangan
Unit 0
Pasar Tradisional dan
pembangunan Pasar Induk
4. Pusat Promosi dan Unit 11,76
Informasi
Meningkatnya kapasitas 1. Pertumbuhan koperasi % 2
kelembagaan koperasi sesuai 2. Koperasi aktif
% 59
dengan jati diri koperasi.
Meningkatnya akses permodalan 1. Penguatan permodalan UKM 200
bagi pelaku koperasi dan UKM. UKM
Koperasi 0
2. Kemitraan permodalan
Meningkatnya iklim usaha 1. Sengketa Konsumen yang % 100
Perdagangan yang kondusif diselesaikan
Produk 10
2. Fasilitasi pemasaran
3. Jumlah kawasan Penataan
PKL dan Pemberdayaan Kawasan 2
Pedagang
Meningkatnya kondisi ketahanan 1. Penguatan cadangan % 45
pangan daerah. pangan pemerintah
2. Stabilitas harga dan % 90
pasokan pangan
3. Pengawasan dan % 79
pembinaan keamanan
pangan % 100
4. Cakupan penanganan
daerah rawan pangan
5. Tingkat pengendalian % 50
lahan pertanian pangan
berkelanjutan
Meningkatnya kemandirian dan 1. LKM-PUAP dan LKD-
produktivitas lembaga usaha Demapan berklasifikasi % 29,17
bidang agribisnis sehat
2. Tingkat keaktifan dan
kemandirian lembaga % 13
usaha tani
30 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Sukabumi Tahun 2014
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
Meningkatnya produksi, Jumlah produk olahan
produktivitas, dan mutu produk pertanian/peternakan/
Jenis 9
agribisnis. perikanan unggulan yang
berkembang dan tersertifikasi
Meningkatnya kesejahteraan Nilai tukar petani
108
pelaku agribisnis
Meningkatnya masyarakat Kota 1. Skor pola pangan harapan
% 75
Sukabumi yang mengkonsumsi (PPH)
makanan non beras dan terigu 2. Cakupan Sosialisasi
Program “One Day No Rice” % 20
kepada Masyarakat
Tercapainya peningkatan daya 1. Waktu kunjungan wisata Hari 3
saing dan daya jual destinasi 2. Jumlah wisatawan Orang 105270
pariwisata. 3. Tingkat hunian kamar % 53
Meningkatnya pembinaan 1. Pembinaan kelompok seni Kelompok 42
lembaga/ kelompok seni dan 2. Jumlah event pagelaran
Event 1
budaya. budaya
Meningkatnya perkembangan 1. Jumlah pelaku ekonomi
Orang 0
ekonomi kreatif yang berbasis kreatif yang telah dibina
keunggulan daerah. 2. Jumlah fasilitasi ODTW
Kawasan 1
kuliner
Meningkatnya pembinaan Persentase nomor cabang
olahraga yang berorientasi pada olahraga yang meraih medali
% 33,3
prestasi. dalam kompetisi tingkat
regional/nasional
Meningkatnya jumlah
masyarakat yang berolahraga Jumlah kegiatan olahraga Kegiatan 13
untuk menjaga kesehatan
Meningkatnya pembinaan potensi
kepemudaan dalam peran Jumlah kegiatan kepemudaan Kegiatan 9
pembangunan.
5. Misi 5:
Meningkatkan Keamanan, Ketertiban, Keindahan, dan Kebersihan Kota
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
Meningkatnya ketertiban, disiplin
1. Tingkat penyelesaian % 75
dan perlindungan masyarakat.
pelanggaran perda
2. Persentase demo yang % 100
tertangani
3. Tingkat pengendalian % 100
keamanan lingkungan
4. Persentase antisipasi
% 90
gangguan keamanan,
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
ketentraman, dan
% 10
ketertiban masyarakat di
Kota Sukabumi
5. Persentase penurunan
tingkat tawuran pelajar
% 420
6. Cakupan petugas
perlindungan masyarakat
(linmas) di kota/kabupaten
Meningkatnya pemahaman dan 1. Persentase Tingkat
kemampuan aparatur dan Kesiapan dan Pemahaman % 1
masyarakat dalam penanganan Masyarakat terhadap
resiko bencana. Penanggulangan Bencana
2. Tertanganinya korban
% 100
bencana dari kejadian
bencana
Meningkatnya pembinaaan politik 1. Tingkat partisipasi
daerah, Lembaga Swadaya masyarakat dalam Pemilu % 77
Masyarakat, dan Organisasi dan Pilkada
Kemasyarakatan. 2. Persentase Ormas, OKP,
% 60
dan LSM yang terdaftar
Terwujudnya kerukunan antar dan Persentase unjuk rasa yang
inter umat beragama sebagai disebabkan konflik inter dan % 10
perwujudan nilai-nilai agama. antar umat beragama
Meningkatnya penanganan Persentase Reduksi Sampah
% 1,84
persampahan perkotaan. Kota
Meningkatnya kebersihan dan 1. Jumlah jalan tertib sampah Ruas
8
keindahan kota. 2. Jumlah perumahan tertib jalan
sampah Lokasi 5
3. Luas lahan ruang aktivitas
perekonomian dan Ha
pemerintahan baru
Meningkatnya biopori dan 1. Jumlah RTH Jalur Hijau Ruas
22
tanaman yang menyerap air jalan
2. Jumlah RTH Taman Kota Lokasi 19
BAB IV
PENUTUP
tahunnya, walau demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya
belum seperti yang diharapkan yaitu :
1. Meningkatnya kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, Pendidik, indikator Kepala
Sekolah dan Pengawas sekolah kualifikasi S2 dengan capaian kinerja 0,05%.
2. Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya keluarga yang berkualitas
dan sejahtera, indikator Angka laju pertumbuhan penduduk dengan capaian kinerja
57,89%.
3. Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan, indikator Partisipasi Perempuan
di Lembaga Legislatif dengan capaian kinerja 55,57%.
4. Meningkatnya kualitas pelayanan jasa transportasi jalan, indikator Terminal tipe A
dengan capaian kinerja 0%.
5. Meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN, indikator Nilai Investasi PMA dengan
capaian kinerja 26,37%.
6. Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja, indikator Angka Partisipasi angkatan Kerja
dengan capaian kinerja 59,12%.
7. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja, indikator Jumlah penyerapan tenaga kerja
dengan capaian kinerja 57,50%.
8. Meningkatnya pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya, indikator Pembinaan
kelompok seni dengan capaian kinerja 35,71%.
Ketidak tercapaian ini bukan semata-mata tidak berkinerjanya aparatur pemerintah
daerah, tapi dengan tingkat target yang relatif tinggi menyebabkan capaian kinerja relatif
rendah. Perwujudan pencapaian sasaran ini harus merupakan sebuah kegiatan/aksi yang
masif sehingga target- yang telah ditetapkan bisa tercapai dengan memuaskan.
Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap
beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013 – 2018
pada tahun 2014, dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran
yang belum memenuhi target yang ditetapkan, Kami akui semata-mata merupakan
kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.
3 Meningkatnya Kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat 0.26 0.646 0.403 drs 11 10
20 Meningkatnya kualitas pelayanan jasa transportasi jalan. 0.433 0.795 0.545 drs 11 10
9 Meningkatnya iklim usaha Perdagangan yang kondusif 0.704 0.742 0.948 drs 11 15
7 Meningkatnya biopori dan tanaman yang menyerap air 0.397 0.398 0.998 irs 5 4
PENETAPAN KINERJA
TAHUN 2014
akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :
Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran
perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
WALIKOTA SUKABUMI
PERJANJIAN KINERJA
TAHUN 2015
akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :
Pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran
perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
WALIKOTA SUKABUMI
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
1 2 3 4
Meningkatnya aktifitas masyarakat 1. Persentase kenaikan ZIS. % 22,3
dalam kehidupan beragama dan 2. Jumlah masyarakat yang
kesetiakawanan sosial. mendaftar melaksanakan Orang 230
ibadah Haji
3. Jumlah masyarakat yang
mendaftar melaksanakan Orang 420
ibadah Umroh.
4. Jumlah masyarakat yang Orang 6458
melaksanakan qurban.
Meningkatnya sarana dan prasarana Presentase sarana dan prasarana
peribadatan. peribadatan yang mendapat % 75
bantuan dari Pemda
Menurunnya laju pertumbuhan 1. Persentase Penyandang
penyandang masalah Kesejahteraan Masalah Kesejahteraan Sosial % 10
Sosial (PMKS) yang ditangani
2. Persentase (%) panti sosial
skala kabupaten/ kota yang
menyediakan sarana % 10
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.
3. Persentase (%) wahana
kesejahteraan sosial berbasis
masyarakat (WKBSM) yang % 10
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.
Terwujudnya sumber daya aparatur 1. Persentase aparatur yang telah
pemerintah yang berkualitas mengikuti peningkatan
kapasitas sumber daya % 82
aparatur sesuai dengan
penempatan tugas
2. Persentase sumber daya
aparatur yang memiliki
% 100
kompetensi dalam menduduki
jabatan
Terwujudnya pendidikan budi pekerti, 1. Cakupan sekolah yang
wawasan kebangsaan dan kearifan menerapkan kurikulum Sekolah 63
lokal bagi masyarakat berbasis budi pekerti
2. Persentase siswa yang
mendaftar ke SD yang
% 30
memiliki ijasah Madrasah
Diniyah
Meningkatnya apresiasi masyarakat Jumlah kunjungan masyarakat ke
Orang 10500
terhadap budaya baca perpustakaan
Meningkatnya mutu pengawasan dan 1. Menurunnya jumlah temuan
Temuan 30
pelaksanaan pengendalian intern hasil pemeriksaan LKPD
Penetapan Kinerja 2014
Pemerintah Kota Sukabumi
Target
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014
1 2 3 4
dalam penyeleng-garaan pemerin- 2. Opini BPK
WTP
tahan daerah
Meningkatnya kualitas dokumen Persentase ketercapaian indikator
perencanaan dan pengendalian sasaran pembangunan yang % 82
pembangunan daerah yang terpadu tercantum dalam RPJMD
Meningkatnya efisiensi dan efektifitas 1. Rasio belanja tidak langsung
penggunaan anggaran yang seimbang pegawai terhadap APBD % 41
dan terkelolanya aset daerah 2. Peningkatan anggaran
berorientasi pada kepentingan publik pendapatan dan belanja Rp 922.684.000.000
daerah
Meningkatnya pemanfaatan teknologi 1. Persentase OPD yang mengisi
informasi data dan informasi di website % 60
resmi
2. Persentase OPD yang
menggunakan software legal % 80
atau menggunakan OSS
3. Pembentukan dan
Pemberdayaan Kelompok Kelompok 7
Informasi Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan 1. Jumlah unit pelayanan yang
UP 40
masyarakat IKM Berketegori baik.
2. Persentase pelaksanaan SPM
% 70
oleh OPD
3. Jumlah Kelurahan yang
berketegori:
a. Swasembada Kelurahan 7
b. Swakarya 21
c. Swadaya 5
Meningkatnya kapasitas anggota Rancangan Peraturan Daerah
Raperda 1
DPRD Prakarsa DPRD
Meningkatnya penegakan dan 1. Jumlah Peraturan Walikota
Perwal 8
kepastian hukum yang adil bagi semua yang diterbitkan
pihak 2. Jumlah Keputusan Walikota
Kepwal 200
yang diterbitkan
3. Cakupan Sosialisasi Peraturan Kecamatan 7
Daerah Kepada Masyarakat Kelurahan 33
Meningkatnya kualitas layanan 1. Cakupan penerbitan Kartu
% 80
administrasi kependudukan Tanda Penduduk (KTP)
2. Cakupan penerbitan akta
% 90
kelahiran
Meningkatnya pengelolaan dan 1. Jumlah OPD yang sudah
pelayanan kearsipan daerah menerapkan pengelolaan arsip OPD 16
secara baku
2. Persentase kearsipan daerah % 5
berbasis digital
Meningkatnya pemerataan, akses, 1. Penduduk yang berusia > 15
mutu, relevansi dan daya saing di Tahun melek huruf (tidak buta % 100
setiap jenjang pendidikan aksara)
2. Peningkatan Angka Partisipasi
% 99,80
Murni (APM) SD/MI/Paket A
3. Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/ Paket B % 98,80