Anda di halaman 1dari 71

RENCANA STRATEGIS

2014-2018

DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA


KOTA BANJAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah tersebut disusun secara berjangka yang
meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20
(dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang
merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Renstra merupakan dokumen perencanaan strategis sebagai penjabaran visi, misi
dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota dengan memperhatikan RPJM nasional dan
RPJMD provinsi. Isinya memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja
Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Renstra
tersebut akan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra)
SKPD dan kemudian dijabarkan kedalam dokumen RKPD dan Rencana Kerja (renja) Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja.
Sebagaimana diatur dalam pasal 52 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, bahwa proses penyusunan RPJM meliputi tahapan-tahapan
seperti persiapan penyusunan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan,
pelaksanaan musrenbang, perumusan rancangan akhir dan penetapan peraturan daerah
tentang RPJMD.
Renstra Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tahun 2014-2018 yang akan disusun
merupakan Renstra ketiga dalam periode RPJPD Kota Banjar Tahun 2005-2025. Melihat
perkembangan pembangunan Kota Banjar yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu
Tahun 2003 - 2013 telah banyak memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 I-1


kehidupan masyarakat. Namun demikian permasalahan pokok yang akan dihadapi pada
lima tahun mendatang masih sangat berat, seperti bagaimana meningkatkan daya beli
masyarakat Kota Banjar yang selama ini perkembangan peningkatannya paling lambat
dibandingkan dua indikator lainnya dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu
indeks pendidikan dan kesehatan.
Untuk itu, tantangan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, tidak hanya
berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi semata tetapi perlu didukung
dengan pemerataan pembangunan, yang diiringi dengan penanggulangan kemiskinan,
pengangguran dan penciptaan lapangan kerja yang semakin luas.
Upaya penanganannya dilaksanakan dengan mempertimbangkan pendekatan
sektoral dan kewilayahan perdusun, serta melibatkan partisipasi aktif dari pemangku
kepentingan di Kota Banjar. Dalam rangka meningkatkan sinergitas, sinkronisasi dan
integrasi segenap potensi di Kota Banjar tersebut, dibutuhkan sebuah rencana
pembangunan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah di Kota Banjar dalam kurun waktu 5
(lima) tahun ke depan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
menyusun Rencana Strategik (Renstra) Tahun 2014-2018.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan


Dalam penyusunan Renstra Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tahun 2014-2018,
beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan, yaitu sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3851);
2) Undang-undang nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di
Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130,
Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);
3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
4) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
5) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4389);
6) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 I-2


Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
7) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);
8) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 No 125, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4437) sebagai
mana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang No. 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 No. 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
9) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 No 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
10) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4578);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4614);
13) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);
14) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara No. 4741);
15) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4817);

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 I-3


17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
18) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Tahun 2008 No. 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah No. 45);
19) Peraturan Daerah Kota Banjar No. 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang
Menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Th. 2008 No. 7);
20) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 11);
21) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun
2008 Nomor 7).
22) Keputusan Wali Kota Banjar Nomor : 02/HUK/I/2007 tentang tugas pokok, Fungsi
dan tata kerja unsur organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Banjar
Perencanaan Strategis Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar merupakan salah
satu dokumen perencanaan yang tidak dapat lepas dari substansi dokumen-dokumen
peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan penyusunan.
Kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi secara hierarki di jabarkan
dalam undang-undang, peraturan pemerintah maupun keputusan-keputusan yang antara
lain meliputi :
a. Kesejahteraan Sosial
- Undang-Undang No. 11 Tahun 2011 tentang Kesejahteraan Sosial
- Undang-Undang No. 01 Tahun 2011 tentang Perumahan dan bangunan Tidak
Layak Huni.
- Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang Pemberdayaan Keluarga Miskin
- Keputusan Menteri Sosial Nomor. 24/HUK/1996 tentang Wanita Rawan Sosia
Ekonomi (WRSE)
- Undang-Undang No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
- Undang-Undang No. 9 Tahun 1955 tentang anak-anak gelandangan dan anak
terlantar.
- Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
- Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
- Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 I-4


b. Ketenagakerjaan
- Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Permenakertrans No. 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Tahapan Pencapaian
Kebutuhan Hidup Layak
- Permenakertrans No. 14 Tahun 2012 Tentang Optimalisasi Pengawasan
Ketenagakerjaan di Provinsi dan Kab/Kota
- Permenakertrans No. 17 Tahun 2012 tentang pelaksanaan penempatan dan
Perlindungan Tenaga KerjaIndonesia di Luar Negeri
- Permenakertrans No. 19 Tahun 2012 tentang Outsourcing
- Permenakertrans No. 20 Tahun 2012 tentang Teknis Pembayaran Santunan dan
Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
- Permenakertrans No. 7 Tahun 2013 tentang Tentang Pemberian Upah Minimum.
c. Transmigrasi
- Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian
- Peraturan Pemerintah No. 3 ahun 2014 Pelaksanaa Undang-Undang Nomor 15
Tahun 1997 tentang Ktransmigrasian Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-
Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15
tahun 1997 tentang Ktransmigrasian.
- Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1994 tentang Mobilitas Penduduk

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Rencana Strategik Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tahun 2014-2018 disusun dengan
maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh Karyawan Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja dan stakeholders termasuk masyarakat dan dunia usaha dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan Kota Banjar yang berkesinambungan.

1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Renstra Dinas Sosial dan Tenaga Kerja adalah:
1. Sebagai arah kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi di Kota Banjar.
2. Membantu Stekholder dalam perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial, tenaga
kerja dan transmigrasi baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
3. Untuk memudahkan pencapaian visi dinas.

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 I-5


4. Untuk merealisasikan program program pembangunan kesejahteraan sosial,
ketenagakerjaan dan transmigrasi secara terarah, tepat guna dan berhasil guna.

1.4 Sistematika Penyusunan


Rencana Srategis (Renstra) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja tahun 2014-2018 disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, landasan hukum penyusunan, maksud dan tujuan dan
sistematika penulisan.
Bab II GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI meliputi tugas, fungsi dan struktur
organisasi SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan SKPD.
Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan OPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah, telaahan renstra Kementrian Sosial, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dan
penentuan isu-isu strategis di bidang sosial dan tenaga kerja.
Bab IV VISI, MISI, TUJUAN SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Memuat dan menjelaskan visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka
menengah SKPD, serta strategis dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran
jangka menengah SKPD.
Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEBIJAKAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.
Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 tahun ke depan yang
dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Bab VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD.
Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang terkait
langsung atau mendukungpencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Banjar.
Bab VII PENUTUP
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra
SKPD disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman
pembangunan lima tahun kedepan oleh SKPD.

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 I-6


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD


Dinas Sosial dan Tenaga Kerja merupakan unsur pelaksanaan bidang sosial,
ketenagakerjaan dan transmigrasi yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Kepala
Dinas mepunyai Tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan sosial,
ketenagakerjaan dan transmigrasi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan
yang diberikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tugas
pokok dan fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar mengacu kepada
Keputusan Walikota Banjar Nomor : 02/HUK/I/2007, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja unsur Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar.
Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Banjar mempunyai fungsi :

a) Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pengendalian kegiatan pengembangan


dan pembinaan Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
b) Pelaksanaan perijinan dan pelayanan umum bidang sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi.
c) Pelaksanaan fasilitasi, rehabilitasi dan kesejahteraan sosial.
d) Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Walikota Banjar.
Berdasarkan Keputusan Walikota Banjar Nomor : 02/HUK/I/2007, tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja unsur Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Banjar, terdiri dari:

a. Kepala Dinas,
b. Sekretariat,
c. Kapala Bidang Sosial,
d. Kapala Bidang Tenaga Kerja,
e. Kapala Bidang Bina Program dan Transmigrasi,
f. Kelompok Fungsional,
g. Kepala UPTD Kursus Latihan Kerja
h. Kepala UPTD Loka Bina Sosial
Struktur Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 30


2.1.1 Kepala Dinas.

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan


melaksanakan kewenangan daerah sebagai bidang sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi serta melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan Wali Kota. Kepala
Dinas dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha
dan pelaksana operasional adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan
kelompok Jabatan Fungsional.

Sedangkan fungsi Kepala Dinas ialah :

1) Merumuskan kebijakan teknis pelaksanaan, pengendalian kegiatan,


pengembangan dan pembinaan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
2) Memberikan Perijinan dan pelayanan umum bidang sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
3) Melaksanakan Fasilitasi, Rehabilitasi dan Kesejahteraan Sosial.
4) Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Wali Kota.

2.1.2 Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan pengendalian


ketatausahaan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian,
pembinaan organisasi dan tata laksana serta pemberian layanan teknis administrasi
kepada satuan Organisasi Dinas.

Sedangkan fungsi Sekretariat adalah :

1) Pengelolaan Ketatausahaan, administrasi umum, keoegawaian, dan keuangan.


2) Pembinaan dan Pengelolaan administrasi kepegawaian.
3) Pelaksanaan layanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi kantor.
4) Pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keindahan lingkungan.
5) Penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 8


Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA


KOTA BANJAR

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

JABATAN FUNGSIONAL
SUB SUB SUB
BAGIAN BAGIAN BAGIAN
UMUM KEUANGAN PROGRAM DAN
EVALUASI

BIDANG BIDANG BIDANG TRANSMIGRASI DAN


SOSIAL KETENAGAKERJAAN MOBILITAS PENDUDUK

SEKSI
BANTUAN DAN SEKSI PENEMPATAN SEKSI PENGENDALIAN
PERLINDUNG DAN PRODUKTIVITAS MOBILITAS PENDUDUK
AN SOSIAL TENAGA KERJA

SEKSI HUBUNGAN SEKSI TRANSMIGRASI


SEKSI
INDUSTRIAL DAN
PEMULIHAN
SYARAT KERJA
SOSIAL

SEKSI SEKSI
PENGEMBANG PERLINDUNGAN DAN
AN SOSIAL PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN

UPTD LOKA BINA UPTD LATIHAN


SOSIAL KETERAMPILAN
KERJA

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 9


Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris dibantu oleh :

2.1.2.1 Kepala Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan


ketatausahaan, rumah tangga, perjalanan dinas, perlengkapan dan pemeliharan
barang inventaris serta administrasi kepegawaian .

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, sub bagian umum mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan penyiapan dan penyelenggraaan


rapat.

b. Pengelolaan rumah tangga, perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharan barang


inventaris dan keprotokolan.

c. Pelaksanaan pelayanan teknis administatif, bidang umum dan kepegawaian.

d. Pelayanan teknis organisasi dan tata laksana.

e. Pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keindahan.

f. Penyusuna rencana formasi pegawai, mutasi, pengembanga karir pegawai,


pendayagunaan aparatur dan peningkatan kesejahateraan pegawai serta
pembinaan disiplin pegawai.

g. Pengelolaan Administrasi kepegawaian dan pemeliharaan dokumen pegawai.

h. Penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya.

2.1.2.2 Kepala Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyi tugas pokok melaksanakan penyusunan


rencana anggaran, pengurusan pembukuan, melakukan verifikasi perhitungan
anggaran serra pembinaan kebendaharaan.

Untuk melaksankan tugas pokok tersebut, sub bagian keuangan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana anggaran pendapatan, dan belanja .

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangaan perbendaharaan.

c. Pelaksanaan perhitungan anggaran, verifikasi dan fasilitas perbendaharaan .

d. Pelsanaan evaluasi dan penyusunan laporan keuangan dan perbendaharaan.

e. Penyusunan laporan dibidang tugasnya.

2.1.2.3 Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi

Sub Bagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan


penyusunan rencana anggaran, pengurusan pembukuan, melakukan vrifikasi
perhitungan anggaran serra pembinaan kebendaharaan.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 10


Untuk melaksankan tugas pokok tersebut, sub bagian program dan evaluasi
mempunyai fungsi :

a. Merencanakan kegiatan perencanaan


b. Kompilasi data dan informasi sosial, tenaga kerja dan transmigrasi
c. Penyajian informasi social, tenaga kerja dan transmigrasi
d. Penyusunan program dan anggaran dinas
e. Penyusunan laporan dinas
f. Melaksanakan pengendalian, pengawasan dan penilaian pelaksanaan program
dinas
g. Melaksanakan koordinasi dalam bidang tugasnya
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang tugasnya
i. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

2.1.3 Kepala Bidang Sosial.

Kepala Bidang Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan


petunjuk teknis pembinaan sosial, pemulihan sosial, bantuan sosial serta pembinaan
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial.

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dimaksud Kepala Bidang Sosial mempunyai
Fungsi :

1) Penyusunan Petunjuk Teknsi pembinaan Anak terlantar, lanjut usia, wanita rawan
sosial ekonomi.
2) Penyusunan petunjuk teknis pembinaan sumber potensi kesejahteraan sosial.
3) Penyusunan petunjuk teknis dan memfasilitasi rehabilitasi tuna sosial anak nakal,
dan korban penyalahgunaan narkoba serta rehabilitasi penyandang cacat.
4) Penyusunan petunjuk teknis dan memfasilitasi bantuan bencana, orang terlantar
dan keluarga fakir miskin.

Dalam penyusunan tugas pokok Kepala Bidang Sosial dibantu oleh :

2.1.3.4 Kepala Seksi Pengembangan Sosial


Kepala Seksi Pengembangan Sosial mempunyai tugas pokok menyusun
perencanaan dan melaksanakan pegemangan sosial. Untuk melaksakanakan tugas
pokok tersebut, Seksi ini mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan, penganalisaan data dan membuat perencanaa program
pembinaaan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan sosial para penyandang
masalah kesejahteraan sosial .
b) Pelaksanaan peningkatan pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial
(PSKS).
c) Pengendalian, pengawasan, penilaian, pelaksanaan program pembinaan
kesejahteraan sosial, pemberdayaan sosial PMKS dan PSKS.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 11


d) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.

2.1.3.5 Kepala Seksi Pemulihan Sosial


Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan dan
memfaslilitasi program rehabilitasi sosial dan bantuan sosial.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi pemulihan sosial dan bantuan sosial
ini mempunyai tugas pokok :
a) Pengumpulan, menganalisa data dan membuat perencanaan program pemulihan
sosial dan bantuan sosial
b) Pelaksanaan pemulihan sosial dan bantuan sosial.
c) Pemberian fasilitsasi terhadap pemulihan sosial dan bantuan sosial.
d) penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.

2.1.3.6 Kepala Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial


Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan dan
memfaslilitasi program bantuan dan perlindungan sosial.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi bantuan dan perlindungan sosial ini
mempunyai tugas pokok :
a) Pengumpulan, penganalisaan data, perencanaan dan penyusunan program
bantuan dan perlindungan sosial
b) Pelaksanaan fasilitasi bantuan dan perlindungan sosial
c) Pengendalian, pengawasan, evaluasi, pelaksanaan program bantuan dan
perlindungan sosial
d) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

2.1.4 Kepala Bidang Tenaga Kerja


Kepala Bidang Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan
fasilitasi pengawasan, pemantauan kegiatan ketenagakerjaan. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut kepala bidang tenaga kerja mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan fasilitasi penempatan tenaga kerja.
b) Pelaksanaan bimbingan dan pengawasan ketenagakerjaan.
c) Pelaksaaan hubungan industrial dan peningkatan jaminan sosial bidang
ketenagakerjaan .
d) Pembinaan dan koordinasi dengan Latihan Keterampilan Kerja
e) Pelaksanaan fasilitasi dan produktivitas tenaga kerja.
f) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Tenaga Kerja dibantu oleh :


2.1.4.1 Kepala Seksi Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja.
Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan fasilitasi penempatan tenaga
kerja, perluasan kesempatan kerja serta penyusunan program kerjasama, pembinaan
Lembaga Latihan Swasta ( LLS ) dan fasilitas pelatihan kerja .

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 12


Seksi ini mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan analisa pasar kerja dan bursa kerja, penyebarluasan informasi kerja,
pendayagunaan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur serta progam
Perluasan Kerja Daerah (PPKD ).
b) Pendaftaran tenaga kerja dan pencari kerja serta fasilitas pemberian kerja
sementara ( PKS ).
c) Penyusunan dan perencanaan pelaksanaan penyaluran dan penempatan tenaga
kerja serta rekruitmen Tenaga Keja Indonesia ( TKI ) .
d) Pendayagunaan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur.
e) Pelaksanaan pemberian ijin penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing
Pendatang (TKWNAP).
f) Pelaksanaan analisa data yang berkaitan dengan wajib lapor lowongan perkerjaan
diperusahaan.
g) Pelaksanaan fasilitasi dan penyebarluasaan peraturan perundang undangan
ketenagakerjaan kepada masyarakat, pekerja dan pengusaha.
h) Pendaftaran dan penyelesaian ijin pelatihan/ kursus yang dilakukan oleh lembaga
latatihan kerja swsata dan perusahaan .
i) Peyelenggaraan program kerjasama latihan kerja dan penyiapan bahan kerjasama
dengan insstansi pemerintah,swasta
j) Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan sertivikasi tenaga kerja.
k) Pelaksanaan fasilitasi latihan, magang kursus lembaga latihan swasta.
l) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.

2.1.4.2 Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja


Seksi hubungan Industrial dan ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengawasan hubungan industrial, peningkatan kesejahteraan pekerja,
jaminan sosial dan menangani penyelesaian hubungan industrial, pendidikan hubungan
industrial serta melaksanakan pengawasan ketenagakerjaan.
Tugas Pokok seksi ini adalah :
a) Pelaksanaan fasilitasi, bimbingan dan peningkatan hubungan indusrial.
b) Pelaksanaan fasilitasi organsasi pekerja dan pengusaha, penyelesaian perselisihan
hubungan industrial .
c) Pelaksaan fasilitas peningkatan kesejahteraan pekerja.
d) Pengawasan pemantaun jaminan sosial dan bimbingan sosial.
e) Pelaksanaan proses penentuan dan Pengasawan Penetapan Upah Minimum Kota
(UMK) dan Undangundang Ketenagakerjaan.
f) Pelaksanaan fasilitasi perjanjian kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP) dan
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB).
g) Pengawasan bimbingan terhadap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja
wanita dan anak- anak .
h) Penyusunan Laporan Kegiatan dibidang tugas nya.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 13


2.1.4.3 Seksi Perlindungan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Seksi Perlindungan dan Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengawasan hubungan industrial, peningkatan kesejahteraan
pekerja, jaminan sosial dan menangani penyelesaian hubungan industrial, pendidikan
hubungan industrial serta melaksanakan pengawasan ketenagakerjaan.
Tugas pokok seksi ini adalah :
a) Pengawasan pelaksanaan jaminan sosial bagi tenaga kerja di perusahaan
b) Pengawasan Upah Minimum Kota (UMK) dan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan
c) Pengawasan dan bimbingan terhadap perusahaan yang mempekerjakan tenaga
kerja wanita dan anak
d) Pengawasan dan bimbingan terhadap perusahaan yang mempekerjakan tenaga
kerja asing
e) Pelaksanaan tindak penyidik terhadap pelanggaran peraturan perundang-
undangan ketenagakerjaan
f) Pelayanan pemberian ijin kerja malam wanita, ijin penyimpanan waktu kerja dan
waktu istirahat , pemberian izin pengesahan pemakaian lift, pesawat angkat
angkut, penangkal petir, listrik, genset dan boiler
g) Pelaksanaan fasilitasi dan pemantauan penerapan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja (SMK3)
h) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

2.1.5 Kepala Bidang Transmigrasi dan Mobilitas Penduduk


Kepala Bidang Transmigrasi dan Mobilitas Penduduk mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan data, penyusunan perencanaan progam dan petunjuk
teknis dan pelaporan serta evaluasi serta evaluasi Bidang sosial ketenagakerjaan dan
Transmigrasi, serta persiapan kegiatan pemindahan penempatan dan pembinaan
transmigrasi .
Kepala Bidang Transmigrasi dan Mobilitas Penduduk mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan dan pengolahan data bidang Sosial, Ketenaga kerjaaan dan
Transmigrasi .
b) Penyusunan rencana dan program serta petunjuk teknis bidang sosial,
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
c) Penyusunan laporan dan pelaksanaan evaluasi bidang sosial, ketenaga kerjaan
dan transmigrasi.
d) Pelaksanaan sdan fasilitasi kerjasama denga daerah penerimam transmigran
dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana pemukiman.
e) Penyelenggaraan kegiatan pemindahan, penempatan dan pembinaan transmigrasi
f) Penyusunan Laporan kegiatan dibidang tugasnya.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 14


Dalam pelaksananaa tugas pokok dimaksud Kepala Bidang Bina Program dan
Transmigrasi dibantu oleh :
2.1.5.1 Kepala Seksi Pengendalian Mobilitas Penduduk
Kepala Seksi Pengendalian Mobilitas Penduduk mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan rencana dan program
serta petunjuk teknis bidang kependudukan. Seksi ini mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan fasilitasi kerjasama antar daerah dalam rangka pengendalian
mobilitas penduduk
b) Penyusunan peraturan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pengendalian
mobilitas penduduk
c) Pelaksanaan sosialisasi kebijakan/peraturan-peraturan tentang pengendalian
mobilits penduduk
d) Pengawasan terhadap mobilitas penduduk
e) Penertiban terhadap penduduk pendatang
f) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

2.1.5.2 Kepala Seksi Transmigrasi


Kepala Seksi Tranmigrasi mempunyai mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan penyiapan pemindahan penempatan dan pembinaan terhadap calon
Transmigran. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut seksi ini mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dengan daerah penerima dalam rangka
penyediaan sarana dan prasarana pemukiman .
b) Pelaksanaan penyuluhan transmigrasi.
c) Penyelenggaraan pendaftaran transmigrasi.
d) Penempatan transmigrasi.
e) Pelaksanaan pembinaan terhadap calon transmigran.
f) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.

2.1.6 Kepala UPTD Loka Bina Sosial. (LBS)


Kepala UPTD Loka Bina Sosial mempunyai tugas pokok memimpin
mengkoodinasikan dan mengendalikan UPTD dalam melaksanakan sebagian tugas
dibidang Sosial. Fungsi dari UPTD Loka Bina Sosial ini adalah:

a) Perencanaan program kerja bidang Loka Bina Sosial.

b) Pembagian tugas kepada bawahan menurut prinsip managemen.

c) Pelaksanaan evaluasi tugas bidang Loka Bina Sosial.

d) Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga non pemerintah berdasarkan ketentuan


yang berlaku.

e) Penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 15


2.1.7 Kepala UPTD Latihan Keterampilan Kerja (LKK)

Kepala UPTD Loka Bina Sosial mempunyai tugas pokok memimpin


mengkoodinasikan dan mengendalikan UPTD dalam melaksanakan sebagian tugas
dibidang Ketenagakerjaan. Fungsi dari UPTD Latihan Keterampilan Kerja ini adalah :

a) Perencanaan program kerja bidang Kursus Latihan Kerja.

b) Pembagian tugas kepada bawahan menurut prinsip managemen.

c) Pelaksanaan evaluasi tugas bidang Kursus Latiha Kerja .

d) Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga non pemerintah berdasarkan ketentuan


yang berlaku.

e) Penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya.

2.2 Sumber Daya SKPD


2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja terdiri dari Jabatan 1 Kepala Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja (Pejabat Eselon II.b), 1 Sekretaris (Eselon III.a), 3 Kepala Bidang (Eselon
III.b), 11 Kepala Sub Bagian dan Seksi (Eselon IV.a). Personil keseluruhan berjumlah 43
orang, terdiri dari PNS 30 orang dan Honorer 13 orang. Berdasarkan jenis kelamin laki-
laki 28 orang perempuan 15 orang. Berdsarkan golongan II/a 3 orang, II/b 5 orang, II/c
2 orang, III/a 2 orang, III/b 7 orang, III/c 5 orang, III/d 4 orang dan IV/a 2 orang.
Daftar nominatif pegawai berdasarkan golongan ruang dapat dilihat pada tabel
II.1 dan grafik perbandingan pegawai berdasarkan golongan ruang pada gambar II.2
sedangkan daftar nominatif pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
pada tabel II.3 dan grafik perbandingan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan pada
gambar 2.3.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 16


Tabel II.1
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER
BERDASARKAN GOLONGAN RUANG DAN JENIS KELAMIN

BIDANG
SEKRETA- BIDANG BIDANG
GOL./ TENAGA JUMLAH
RIAT SOSIAL TRANSMIGRASI TOTAL
RUANG KERJA
L P L P L P L P L P
I/a - - - - - - - - - - -
I/b - - - - - - - - - - -
I/c - - - - - - - - - -
I/d - - - - - - - - - - -
II/a 1 - - 1 - 1 - - 1 2 3
II/b 1 1 - - - 1 - - 1 2 3
II/c 1 - - - - - - - 1 - 1
II/d - 1 1 - - - - - 1 1 2
III/a - - 1 - - - - - 1 - 1
III/b - 1 1 - 2 2 - 1 3 4 7
III/c 1 1 2 - 1 - - - 4 1 5
III/d - - - 1 2 - 1 1 3 2 4
IV/a 2 - - - - - - - 2 - 5
IV/b - - - - - - - - - - -
IV/c - - - - - - - - - - -
IV/d - - - - - - - - - - -
IV/e - - - - - - - - - - -
Honorer 3 1 - 2 4 3 2 - 9 4 13
JUMLAH 8 5 5 4 9 7 3 2 25 18 43
TOTAL 13 9 16 5 43

Gambar 2.2
GRAFIK PERBANDINGAN PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN RUANG

35,00

30,00

25,00

20,00

15,00 Gol.

10,00

5,00

0,00
I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 17


Tabel II.2
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

BIDANG
SEKRETA- BIDANG BIDANG
GOL./ TENAGA JUMLAH
RIAT SOSIAL TRANSMIGRASI TOTAL
RUANG KERJA
L P L P L P L P L P
SD/MI - - - - - - - - - - -
SLTP/MTS - - - - - - - - - - -
SLA/MA 4 2 3 2 5 4 - 1 12 9 21
D1 - - - - - - - - - - -
D2 - - - - - - - - - - -
D3 - 1 - - 1 - - - 1 1 2
S.1 2 2 3 - 3 2 1 1 9 5 14
S.2 2 - - 1 1 - 1 1 4 2 6
JUMLAH 8 5 6 3 10 6 2 3 - - 43
TOTAL 13 9 16 5 43

Gambar 2.3
GRAFIK PERBANDINGAN PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

50,00
45,00
40,00
35,00
30,00
25,00
PENDIDIKAN
20,00
15,00
10,00
5,00
-
SD/MI SLTP SLTA D1 D2 D3 S.1 S.2

Tabel II.3
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

Nomor Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah


1 Bangunan gedung kantor 1 unit
2 Mobil MTU 1 unit
3 Kendaraan roda empat 5 unit
4 Kendaraan roda dua 15 unit
5 Komputer 15 unit
6 Laptop 6 Unit
7 Printer 21 unit
Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 18
8 Notbook 7 unit
9 Mesin Fax 2 unit
10 Kamera flm 2 unit
11 Mesin penghisap debu 1 unit
12 Slide Proyektor 1 unit
13 Layar proyektor 3 unit
14 Mesin penghancur kertas 1 unit
15 Handicam 1 unit
16 Brankas 2 unit
17 Dispenser 2 unit
18 Mesin ketik 5 unit
19 Kulkas 2 unit
20 AC 10 unit
21 Kipas angin 4 unit
22 Almari kayu 3 unit
23 Almari besi 1 unit
24 Filing Kabinet 5 unit
25 Meja 20 buah
26 Kursi 130 buah
27 Kursi tamu 3 set
28 Televisi 1 unit
29 Loud speaker 1 set
30 Wireless 2 set
31 Jenset 1 unit
32 Alat pemadam portable 2 unit

2.3 Kinerja Pelayanan


2.3.1 Pelayanan Pemberdayaan Keluarga Miskin
Berdasarkan hasil pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) tahun 2012, 4,13% dari jumlah
penduduk di Kota Banjar adalah keluarga miskin. Beberapa ahli sosiologi menyatakan
bahwa pada dasarnya akar dari seluruh permasalahan sosial adalah kemiskinan.
Timbulnya anak terlantar, anak jalanan, anak nakal, lanjut usia terlantar, tuna susila,
pengemis, gelandangan dan lain-lain adalah sebagai akibat dari keluarga yang miskin.
Oleh karena itu, untuk tahun 2014-2018, salah satu fokus garapan dari Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah memberdayakan keluarga miskin melalui
bantuan stimulan UEP yang dibina melalui pola Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
Diharapkan melalui program tersebut, jumlah keluarga miskin di Kota Banjar dalam
kurun waktu 5 tahun dapat berkurang 5-10%.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 19


2.3.2 Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya
Disamping keluarga fakir miskin, hasil pendataan PMKS dan PSKS tahun 20013,
menunjukan bahwa lanjut usia terlantar 1.374 orang, Wanita Rawan Sosial Ekonomi
904 orang, keluarga berumah tidak layak huni 778 orang, anak terlantar dan
penyandang cacat masing-masing 513 orang, keluarga rentan 202 orang, dan lain-lain,
termasuk dalam ranking setelah keluarga fakir miskin ditinjau dari sudut jumlah PMKS
di Kota Banjar.

Kondisi ini dapat menimbulkan kerawanan sosial lainnya kalau tidak ditangani
secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan keadaan keuangan daerah dan pusat.
Dalam pelaksanaannya penyelesaian pemberdayaan, pelayanan, rehabilitasi dan
pembinaan PMKS penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya. Apabila kondisi
ini dibiarkan, akan berpengaruh terhadap tatanan struktur sosial lainnya, baik secara
ekonomi, sosial maupun psikologis.

Untuk memelihara dan meningkatkan tatanan ketahanan struktur sosial tersebut,


diperlukan satu penopang/penyangga yang sifatnya ekonomis, rehabilitatif, produktif
dan psilkologis. Program penyangga tatanan ketahanan struktur sosial tersebut
dilaksanakan melalui segala usaha kesejahtraan sosial, baik yang diimplementasikan
melalui bantuan stimulasi UEP dan dibina dalam pola Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
maupun melaui pembinaan dan pemberian bantuan rehabilitasi/pemulihan serta
pembinaan melalui panti-panti.

Tabel 2.4
Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Kota Banjar Tahun 2009-2013

Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
I. Jumlah Sarana Sosial:
1. Panti Asuhan 2 2 2 2 2
2. Panti Jompo - - - - -
3. Panti Rehabilitasi - - - - -
Jumlah Penyandang Masalah
II.
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1. Anak Balita Terlantar 127 127 48 22 22
2. Anak Terlantar 539 539 333 235 235
3. Anak Bermasalah Hukum 1 1 - 16 16
4. Anak Bermasalah Psikologi 61 61 69 8 8
5. Anak Jalanan 22 22 3 4 4
6. Wanita Rawan Sosial Ekonomi 782 782 1.042 997 997
7. Korban Tindak Kekerasan 1 1 2 4 4

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 20


8. Lanjut Usia terlantar 1.486 1.486 1.391 1.418 1.418
9. Penyandang Cacat 790 790 1.518 1.253 1.253
10. Tuna Susila 12 12 23 24 24
11. Pengemis 26 26 21 20 20
12. Gelandang 1 1 - 6 6
13. Waria - - 1 1
Bekas Warga Binaan Lembaga 80 80 48 48
14. 48
Kemasyarakatan (BWBLK)
15. Korban Penyalahgunaan Npza 22 22 19 17 17
16. Keluarga Fakir Miskin 7.120 7.120 5.829 5.597 5.597
Keluarga Berumah Tidak Layak 1.155 1.155 1.179 1.182
17. 1.182
Huni
Keluarga Bermasalah Sosial 20 20 23 22
18. 22
Psikologi
19. Komunita Adat Terpencil - - - - -
20. Korban Bencana Alam 2 2 - 1 1
Korban Bencana Sosial atau - - - -
21. -
Pengungsi
22. Pekerja Migran Bermasalah 2 2 2 2 2
23. Penyandang HIVS/AIDS 23 23 - 1 1
24. Keluarga Rentan 1.216 1.216 414 366 366
25. Keluarga Traficking - - - 1 1
Jumlah Kelembagaan Sosial
III.
Masyarakat
1. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 91 91 91 94 94
2. Organisasi Sosial (Orsos) 15 15 17 16 16
3. Karang Taruna (KT) 24 24 25 25 25
Wahana Kesos Berbasis
4. 7 103 24 11 11
Masyarakat
5. Dunia Usaha 103 7 4 9 9

2.3.3 Pelayanan Pengangguran dan pencari kerja.


Sebagai daerah dan negara yang sedang berkembang masalah pengangguran
dan pencari kerja merupakan salah satu masalah yang sering merepotan dan menjadi
topik pembicaran dalam pemecahannya. Secara sosio cultural Kota Banjar yang
merupakan Kota transit perbatasan antra Jawa Barat dengan Jawa Tengah yang
merupakan pintu gerbang Jawa Barat dan Kota baru. Permasalahan sosial yang ada di
Kota Banjar masih di dominasi oleh permasalahan yang sifatnya sosio cultural salah
satu diantranya yang cukup dominan adalah pengangguran dan pencari kerja yang
pluktuatif.

Fluktuasi jumlah penduduk dan pengangguran dan pencari kerja di Kota Banjar
terjadi timbul akibat banyaknya pendatang baru menjadi penduduk Kota Banjar.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 21


Kondisi ini harus segera diantisipatif agar permasalahan sosial lainnya tidak banyak
menimbulkan lagi minimal tereliminasnya permasalahan sosial lainnya. Diharapkan
melalui alokasi Dana APBD kota Banjar program peningkatan pelayanan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja, kesempatan kerja serta penempatan dan perlindungan
tenaga kerja menjadi satah satu prioritas program dan kegiatan. Program-program dan
kegiatan tersebut dapat dikemas dalam kepelatihan dan pemberian bantuan stimulan
Usaha Kerja Mandiri (UKM) berupa uang atau barang modal kerja dan memberikan
layanan informasi bursa kerja supaya memudahkan masyarakat pengangguran dan
pencari kerja memperoleh informasi ke dunia kerja baik untuk lokal, regional, nasional
maupun internasional, termasuk kualifikasinya.

Jumlah angkatan kerja di Kota Banjar berdasarkan hasil pendapatan tahun 2006
sebanyak 72.108 orang. Data ini menunjukan bahwa kurang lebih 43,36% penduduk
Kota Banjar adalah penduduk usia prosuktif. Ini membuktikan bahwa apabila usia
penduduk produktif tersebut dapat dioptimalkan pemberdayaannya akan mendukung
terhadap pendapatan perkapita Kota Banjar.

Akan tetapi sumber daya manusia tersebut, tidak dapat diserap seluruhnya di
sektor industri dan perdagangan di Kota Banjar, dikarenakan belum banyaknya lahan
industrial yang menancapkan layar bisnisnanya di Kota Banjar.

Oleh Karena itu sebagian besar usia produktif tersebut banyak yang mencari
pekerjaan ke luar wilayah Banjar, terutama ke daerah-daerah industri. Hal ini
memerlukan langkah langkah antisipatif dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, agar dalam menyerap dan menyalurkan penduduk usia produktif ini
harus benar-benar sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku dan agar tidak terjadi pelanggaran hak-hak asasi manusia.

Sedangkan pengangguran atau pencari kerja untuk Tahun 2006 berdasarkan


data dari BPS adalah 12.297 orang atau 7,39% dari jumlah penduduk dan 17,05% dari
angkatan kerja. Jumlah penduduk usia tidak produktif 44.392 orang dan jumlah
penduduk pencari kerja 12.297orang serta bukan angkatan kerja 49.227 orang total
jumlahnya 106.486 orang, sedangkan yang bekerja 59.811 orang. Jadi, angka beban
tanggungan perbandingannya 1 orang pekerja memikul 2 orang. Hal ini perlu
ditanggulangi dan diselesaikan permasalahannya secara bertahap dan periodik dan
berkelanjutan berdasarkan kemampuan dan skala prioritas.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 22


Tabel 2.5
Banyaknya Penduduk Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin
di Kota Banjar Tahun 2011-2013

2011 2012 2013


Kecamatan Perem- Perem- Perem-
Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki
puan puan puan
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
01 Banjar 513 453 580 456 521 442
02 Purwaharja 410 341 335 291 371 333
03 Pataruman 488 435 519 455 531 444
04 Langensari 309 338 363 290 356 335
Jumlah 1 906 1 720 1 492 1 492 1779 1554

Tabel 2.6
Banyaknya Penduduk Pencari Kerja Yang Terdaftar
Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Banjar Tahun 2013

Tingkat Penduduk Pencari Kerja


Pendidikan
Laki-Laki Perempuan Jumlah
[1] [2] [3] [4]
01 Tidak Tamat SD - - -
02 SD/Sdrjt 89 87 176
03 SLTP/Sdrjt 296 238 534
04 SLTA/Sdrjt 1.077 909 1.986
05 D1-D3 80 88 168
06 S1 235 231 466
07 S2 2 1 3
08 Lain-lain - - -
Jumlah 1.779 1.554 3.333
2012 1 720 1 567 3 287
2011 1 906 1 964 3 870
2010 2 006 1 777 3 783

2.3.4 Pelayanan Norma Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Para pekerja pada umumnya menuntut upah yang bersar sedang pengusaha
menginginkan upah pekerja kecil, karena ditinjau dari sudut manajemen perusahaan
akan lebih menguntungkan. Kedua hal keinginan yang bertolak belakang ini biasanya
sering menimbulkan masalah, seperti ; terjadinya buruh yang berdemo menuntut

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 23


Upah Minimum Kota (UMK) naik karena tidak sesuai lagi dengan standar kebutuhan
kelayakan hidup, sedangkan perusahaan tidak mampu membayarnya karena merui,
bahkan bangkrut serta terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dari dua sisi
yang berbeda itu, perlu difasilitasi dan diselesaikan permasalahannya agar terjalinya
harmonisasi dan ketentraman serta kenyamanan berusaha dan bekerja.

Isu yang menyangkut permasalahan mengenai pelaksanaan Norma Kerja


diantaranya :
1. Belum semua perusahaan melaksanakan Upah sesuai UMK.
2. Belumseluruh tenaga kerja dimasukan ke dalam program Jamsostek oleh
Perusahaan.
3. Pengaturan waktu kerja di perusahaan, belum seluruhnya melaksanakan.
Norma keselamatan dan kesehatan kerja :
a. Beberapa perusahaan industri pengolahan belum memberikan alat pelindung
diri bagi karyawannya.
b. Penggunaan peralatan dan pesawat produksi di perusahaan belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh perusahaan.

2.3.5 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri


Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri merupakan upaya alternatif dalam
rangka pengurangan pengangguran, program ini mempunyai nilai strategis karena
tidak hanya usaha penanggulangan pengangguran semata tetapi juga merupakan
penghasil devisa Negara yang cukup besar, akan tetapi permasalahan yang timbul
justru lebih besar pula.

Tatacara penempatan tenaga kerja ke luar negeri telah diatur dalam Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor: Kep.104.A/MEN/2002 tentang
penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri, tetapi dalam pelaksanaannya
masih saja dihadapkan pada berbagai masalah yang dapat merugikan tenaga kerja itu
sendiri maupun juga harkat dan martabat Bangsa Indonesia di mata internasional.

Permasalahan yang cukup menonjol diantaranya;

a. Informasi tentang procedural bekerja ke luar negeri tidak diperoleh dengan jelas
dari PJTKI.
b. Kurangnya kemampuan keterampilan TKI itu sendiri.
c. Banyak PJTKI melaksanakan usahanya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 24


d. Banyaknya calo yang tidak resmi yang hanya ingin mendapat upah rekrut dan tidak
memperdulikan resiko bagi calon tenaga kerja.
Dalam upaya meminimalisir berbagai permasalahan tersebut perlu kerjasama
berbagai pihak diantaranya mengupayakan koordinasi yang kontinyu antara Pusat yang
menangani masalah TKI dengan aparat di daerah serta mengadakan program
penyuluhan masalah tersebut terhadap masyarakat dan calon TKI serta petugas dari
desa sebagai ujung tombak yang paling dekat dengan masyarakat. Perlunya ketegasan
aparat yang menangani masalah ini dan memberikan sanksi terhadap PJTKI yang
bandel, sehingga permasalahan yang dihadapi tidak berlarut larut dalam
pernyelesaiannya.

2.3.6 Penanganan Korban Bencana Alam

Secara geografis, bahwa Kota Banjar merupakan salah satu Kabupaten/Kotadi


Jawa Barat yang dilalui oleh Sungai Citanduy dan dikelilingi pegunungan apabila
musim penghujan tiba sungai cenderung meluap yang mengakibatkan banjir, serta
dibeberapa desa terdapat daerah rawan longsor. Disamping itu, terdapat juga bencana
alam angin ribut dan sering terjadi bencana kebakaran akibat kelalaian manusia.

Permasalahan tersebut, memerlukan penanganan yang serius yang melibatkan


berbagai pihak terkait. Penanganan korban bencana alam merupakan salah satu fokus
garapan dari Dinsosnakertrans Kota Banjar dalam penanganan paska bencana alam,
termasuk evakuiasi, rehabilitasi dan jenis bantuan-bantuan lainnya, mulai dari bantuan
pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan rehabilitasi-rehabilitasi ainnya yang
diperlukan dalam penanganan para korban bencana alam.

2.3.7 Pelayanan Ketransmigrasian


Program transmigrasi kini pelaksanaannya dilandasi atas kebutuhan daerah,
diwujudkan dengan inisiatif daerah dan dilaksanakan daerah serta difasilitasi oleh
pusat yang dapat bermanfaat bagi daerah itu sendiri. Perencanaan dan pelaksanaan
program transmigrasi harus memberikan tempat yang proporsional kepada daerah,
baik daerah asal maupun daerah tujuan transmigran melalui kerjasama antar daerah.
Oleh karena itu, peran pemerintah daerah sebagai pelaksana (rowing) sedangkan
pemerintah pusat sebagai fasilitator dan memberikan arahan (steering) maka dalam

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 25


pelaksanaan pembangunan transmigrasi dilakukan dengan pendekatan demand side,
dimana pembangunan transmigrasi disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan
masyarakat dan pemerintah daerah setempat yang melibatkan pemerintah provinsi
dengan dukungan pemerintah kabupaten/kota.

Tabel 2.7
Jumlah Transmigrasi Kota Banjar Per Kecamatan
Tahun 2009 s.d 2013

Jumlah Transmigrasi /Tahun


No Kecamatan
2009 2010 2011 2012 2013
1. Banjar 2 - 1 7 -

2. Purwaharja 3 - 2 3 6

3. Pataruman 1 - 2 2 -

4. Langensari 4 - 5 13 10

Kota Banjar 10 - 10 25 16

Pemerintah Kota Banjar sebagai daerah pengirim calon transmigran telah


bekerjasama dengan provinsi daerah penempatan dalam penyelenggaraan
transmigrasi. Dengan adanya kerjasama tersebut, diharapkan dapat memudahkan
penyelenggaraan transmigrasi sehingga permasalahan-permasalahan yang ada dapat
diminimalisir sedini mungkin.
Selama kurun waktu 2009-2013, Pemerintah Kota Banjar telah
memberangkatkan transmigran total sebanyak 51 KK, yaitu masing-masing 10 KK pada
tahun 2010, 25 KK pada tahun 2011, dan 16 KK pada tahun 2013.

2.3.8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas


Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
membutuhkan anggaran. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat, untuk membangun Kota Banjar.
Selain kinerja pelayanan yang telah dijelaskan di bagian awal, kinerja Dinas Sosial
dan Tenaga Kerja juga terlihat dari realisasi pendanaannya. Adapun anggaran dan
realisasi pendanaan ditampilkan pada Tabel II.8 :

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 26


Tabel II-8
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Sosial dan Tenaga
Kota Banjar

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata
Uraian (Juta Rp.) (Juta Rp.) Tahun ke- Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
Pemberdayaan sosial bagi wanita
26,00 27,50 28,00 30,00 32,00 25,80 26,90 27,95 29,85 31,99 99,23 97,82 99,82 99,50 99,97 28,70 28,50
rawan sosial
Rehabilitasi sosial keluarga
165,00 170,00 180,00 185,00 190,00 164,98 169,90 179,97 184,89 189,75 99,99 99,94 99,98 99,94 99,87 178,00 177,90
rumah tidak layak huni
Pemberdayaan Keluarga Miskin 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 29,99 34,88 39,98 44,75 49,79 99,97 99,66 99,95 99,44 99,58 40,00 39,88

Fasilitasi Bantuan Raskin 3.100 3.600 4.000 4.500 4.800 2.990 3.598 3.998 4.499 4.797 96,45 99,94 99,95 99,98 99,94 4.000,00 3.976,40
Pengendalian Mobilitas
21,00 23,00 26,00 28,00 30,00 20,50 22,50 25,80 27,92 29,99 97,62 97,83 99,23 99,71 99,97 25,60 25,34
Penduduk/Urbanisasi
Pendidikan dan Pelatihan
41,066 44,00 48,00 50,00 55,00 40,00 43,80 47,92 49,90 54,75 97,40 99,55 99,83 99,80 99,55 47,61 47,27
Keterampilan bagi pencari kerja
Pelatihan berbasis masyarakat
52,032 55,00 58,00 60,00 65,00 51,95 54,96 57,89 59,98 64,94 99,84 99,93 99,81 99,97 99,91 58,01 57,94
melalui MTU
Pelayanan dan Perlindungan
Kesejahteraan bagi Lanjut Usia 35,00 40,00 45,00 50,00 55,00 34,96 39,90 44,92 49,88 54,92 99,89 99,75 99,82 99,76 99,85 45,00 44,92
dan Orang Terlantar
Penyelenggaraan
28,00 30,00 35,00 38,00 43,00 27,89 29,75 34,69 37,92 42,96 99,61 99,17 99,11 99,79 99,91 34,80 34,64
Penanggulangan Bencana
Penyiapan tenaga kerja siap
6,50 7,50 8,50 9,50 10,00 6,49 7,47 8,48 9,47 9,95 99,85 99,60 99,76 99,68 99,50 8,40 8,37
pakai
Pengembangan Pasar Kerja
melalui IPK dan Bursa Kerja 19,00 21,00 24,00 26,00 30,00 18,50 20,96 23,97 25,94 29,96 97,37 99,81 99,88 99,77 99,87 24,00 23,87
Onine
Pembinaan Tenaga Kerja
7,00 10,00 12,00 15,00 18,00 6,98 9,99 11,98 14,95 17,94 99,71 99,90 99,83 99,67 99,67 12,40 12,37
Indonesia

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 30


Pembinaan Bagi LLS dan Bursa
7,00 10,00 12,00 15,00 17,00 6,89 9,98 11,88 14,89 16,85 98,43 99,80 99,00 99,27 99,12 12,20 12,10
Kerja Khusus
Pelatihan keterampilan dan
praktek belajar kerja bagi anak 22,00 25,00 28,00 30,00 32,00 21,93 24,96 27,87 29,92 31,99 99,68 99,84 99,54 99,73 99,97 27,40 27,33
terlantar
Peningkatan pengawasan,
perlindungan, dan penegakan
16,00 20,00 23,00 28,00 30,00 15,87 19,96 22,88 27,91 29,79 99,19 99,80 99,48 99,68 99,30 23,40 23,28
hukum terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja
Optimalisasi LKS Tripartit 45,852 50,00 55,00 60,00 65,00 45,65 49,90 54,93 59,80 64,92 99,56 99,80 99,87 99,67 99,88 55,17 55,04
Penentuan Kebutuhan Hidup
49,00 52,00 55,00 60,00 63,00 48,95 51,87 54,92 59,83 62,87 99,90 99,75 99,85 99,72 99,79 55,80 55,69
Layak tahun 2013
Penetapan UMK 2014 25,00 29,00 33,00 35,00 38,00 24,76 28,83 32,91 34,67 37,55 99,04 99,41 99,73 99,06 98,82 32,00 31,74

Diseminasi K3 7,00 10,00 12,00 15,00 18,00 6,96 9,78 11,65 14,60 17,85 99,43 97,80 97,08 97,33 99,17 12,40 12,17
Pembinaan perlindungan
5,00 8,00 10,00 13,00 15,00 4,87 7,93 9,67 12,95 14,79 97,40 99,13 96,70 99,62 98,60 10,20 10,04
Terhadap Pekerja Perempuan
Sosialisasi kesadaran hukum
8,00 10,00 13,00 15,00 18,00 7,86 9,90 12,89 14,93 17,75 98,25 99,00 99,15 99,53 98,61 12,80 12,67
ketenagakerjaan
Job Fair 2013 15,00 18,00 20,00 25,00 27,00 14,89 17,90 19,59 24,88 26,79 99,27 99,44 97,95 99,52 99,22 21,00 20,81
Pendataan dan Pembinaan
8,00 10,00 12,00 15,50 17,50 7,77 9,85 11,76 14,32 16,42 97,13 98,50 98,00 92,39 93,83 12,60 12,02
Animo Transmigrasi
Kerja sama dengan daerah
25,00 28,00 30,00 33,00 35,00 24,92 27,95 29,91 32,76 34,83 99,68 99,82 99,70 99,27 99,51 30,20 30,07
penerima transmigrasi
Fasilitas Penempatan Calon
35,00 38,00 40,00 45,00 48,00 35,94 37,89 39,79 44,88 47,90 99,83 99,71 99,48 99,73 99,79 41,20 41,08
Transmigrasi
Pendayagunaan para penyan-
36,00 40,00 43,00 45,00 48,00 35,97 39,95 42,85 44,92 47,69 99,92 99,88 99,65 99,82 99,35 42,40 42,28
dang cacat dan eks trauma
Perencanaan dan Penganggaran
Kesejahteraan Sosial dan 12,00 15,00 18,00 20,00 23,00 11,75 14,97 17,78 19,87 22,69 97,92 99,80 98,78 99,35 98,65 17,60 17,41
Ketenagakerjaan

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 28


Monitoring , Evaluasi dan
Pelaporan Dinas Sosial dan 8,00 10,00 13,00 15,00 18,00 7,79 9,91 12,90 14,78 17,94 97,38 99,10 99,23 98,53 99,67 12,80 12,66
Tenaga Kerja
Sistem Informasi Kesejahteraan
Sosial, Ketenagakerjaan dan 19,00 23,00 25,00 28,00 30,00 18,88 22,98 24,92 27,79 29,92 99,37 99,91 99,68 99,25 99,73 25,00 24,90
Transmigrasi
Penyuluhan Sosial tentang
40,00 42,00 48,00 52,00 55,00 39,90 41,96 47,84 51,91 54,68 99,75 99,90 99,67 99,83 99,42 47,40 47,26
Bahaya Penyalahgunaan NAPZA
Pelayanan dan rehabilitasi sosial
11,00 14,00 17,00 20,00 23,00 10,99 13,79 16,94 19,85 22,93 99,91 98,50 99,65 99,25 99,70 17,00 16,90
bagi tuna sosial
Peningkatan kesejahteraan sosial
50,00 53,00 58,00 60,00 65,00 49,92 52,77 57,95 59,68 64,83 99,84 99,57 99,91 99,47 99,74 57,20 57,03
bagi eks tuna sosial
Peningkatan jejaring kerjasama
pelaku-pelaku usaha 98,00 100,00 110,00 115,00 118,00 97,58 99,82 109,68 114,53 117,66 99,57 99,82 99,71 99,59 99,71 108,20 107,85
kesejahteraan sosial masyarakat
Pemutahiran data PMKS dan
30,00 32,00 35,00 38,00 40,00 29,90 31,78 34,89 37,78 39,91 99,67 99,31 99,69 99,42 99,78 35,00 34,85
PSKS

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 29


2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja, meliputi :
1. Letak geografis yang mudah terjangkau.
2. Meningkatnya peran serta masyarakat, baik secara individu maupun institusi
dalam kegiatan usaha kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan
transmigrasi.
3. Terjalinnya kemitraan lintas sector yang semakin baik.
4. Adanya organisasi kemasyarakatan yang mendukung kegiatan UKS dan
ketenaga kerjaan.
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam UKS dan
pelayanan ketenaga kerjaan.

2.4.2 Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD


Peluang yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan untuk pengembangan
pelayanan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, meliputi :
1. Menggunakan kewenangan yang ada, untuk menetapkan sector sosial dan
tenaga kerja sebagai pembangunan yang berbasiskan masyarakat.
2. Dengan pegawai yang ada dan motivasi kerja yang tinggi di dukung kondisi
geografis , meningkatkan pelayanan sosial pada masyarakat.
3. Meningkatkan peran dan fungsi organisasi dengan dukungan kerjasama yang
baik antar pegawai.
4. Dengan kewenangan yang ada, meningkatkan kemitraan lembaga sosial.

Dinsosnaker / Renstra Tahun 2014-2018 II- 30


BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD


3.1.1 Permasalahan Bidang Sosial
a. Masih rendahnya jumlah PMKS yang belum terlayani
b. Masih kurangnya pengetahuan bagi kelompok usaha bersama
c. Masih kurangnya dukungan PSKS yang ada di tiap Desa/Kelurahan
d. Rendahnya tingkat pemenuhan bagi kebutuhan perumahan yang tidak
layak huni.
e. Masih perlu adanya pemutahiran data jumlah PMKS Kota Banjar
d. Masih belum terpenuhinya kebutuhan alat bantu penyandang cacat yang
ada di kota Banjar.
e. Adanya kecemburuan sosial bagi masyarakat yang belum mendapatkan
bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni karena keterbatasan dana.
f. Masyarakat masih belum mengerti teknis-teknis untuk mendapatkan
bantuan rumah tidak layak huni
g. Belum adanya sarana untuk penampungan panti jompo

3.1.2 Permasalahan Bidang Ketenagakerjaan


a. Jumlah pengangguran belum tertangani secara keseluruhan
b. Masyarakat Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebagian besar belum
memahami masalah tehnik-tehnik wirausaha.
c. Masih perlu meningkatkan tentang perlindungan dan pengawasan tenaga
kerja
d. Masih perlu meningkatkan Upah Kerja Minimum
e. Sistem info kesejahteraan sosial belum terakses dan Koordinasi lintas sector
yang belum optimal.
f. Informasi lowongan kerj belum tertayangkan dalam sarana WIB
g. Masih belum mempunyai sarana untuk balai pelatihan ketenagakerjaan

3.1.3 Permasalahan Bidang Ketransmigrasian


a. Masih kurangnya animo masyarakat untuk melaksanakan transmigrasi
b. Kurangnya penataan pesebaran penduduk yang serasi dan seimbang

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 III- 31


3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Penyusunan Rencana Strategis SKPD sangat dipengaruhi dan merupakan
penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kota Banjar
sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Banjar tahun 2014 2018.

Visi Kota Banjar :


Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Masyarakat Kota Banjar yang Agamis,
Mandiri dan Sejahtera
Misi Kota Banjar :
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang bertumpu pada potensi
sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat
kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan proposional dari seluruh pemangku
kepentingan kota, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Misi 1 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


Misi 2 : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Misi 4 : Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola
pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good
governance dan clean government.
Telaahan terhadap Visi, Misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
memberi gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja. Hal ini ditunjukan melalui :
a. Melalui misi ke 3 : Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Bidang Sosial,
Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
Pada misi tersebut terlihat bahwa peran serta Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
memberi pelayanan terhadap peningkatan sumber daya aparatur.
b. Pernyataan misi ke 2 : Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat
dalam pembangunan kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Pada misi tersebut akan berdampak pada lajunya pertumbuhan ekonomi
masyarakat.

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 III- 32


3.3 Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
3.3.1 Renstra Kementrian Sosial
Berdasarkan mandat dari perangkat perturan dan Undang-Undang terhadap
tugas dan fungsi Kementrian Sosial, maka visi kementrian sosial adalah :
TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT
Sebagai kementerian, Kementerian Sosial mengemban dan melaksanakan tugas sesuai
dengan visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil
dengan baik. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat mencapai hasil yang optimal
sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, Kementerian Sosial menetapkan misi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas perlindungan sosial untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan dasar, pelayanan sosial, pemberdayaan sosial, dan jaminan
kesejahteraan sosial bagi PMKS;
2. Mengembangkan perlindungan dan jaminan sosial bagi PMKS;
3. Meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan perlindungan sosial dalam
bentuk bantuan sosial, rehabilitasi, pemberdayaan, dan jaminan sebagai metode
penanggulangan kemiskinan;
4. Meningkatkan profesionalisme pelayanan sosial dalam perlindungan, jaminan,
pemberdayaan, rehabilitasi, dan penanggulangan kemiskinan;
5. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan,dan
kesetiakawanan sosial untuk menjamin keberlanjutan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaran kesejahteraan sosial;
6. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
Pernyataan misi ke 1, 2, 3 dan 4 merupakan pelayanan sosial, perlindungan sosial
selaras dengan misi dinas sosial dan tenaga kerja Kota Banjar misi ke 1 dan 2.

3.3.2 Rensra Dinas Sosial Provinsi jawa Barat


Visi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat adalah mendukung Visi Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Baratpada Tahun 2014-2018, dimana visi yang hendak dicapai oleh
PemerintahProvinsi Jawa Barat adalah :
TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA BARAT YANG MANDIRI, DINAMIS DAN
SEJAHTERA
Penjabaran dari makna visi Jawa Barat tersebut adalahsebagai berikut :

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 III- 33


- Mandiri : adalah sikap dan Kondisi masyarakat Jawa Barat yang mampu
memenuhikebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan
kekuatan sendiri, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan,pelayanan publik berbasis e- goverment, energi, infrastruktur,
lingkungan dansumber daya air.
- Dinamis : adalah sikap dan kondisi masyarakat JawaBarat yang secara aktif mampu
meresponpeluang dan tantangan zaman serta berkontribusi dalam proses
pembangunan.
- Sejahtera : adalahsikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan
batin mendapatkanrasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.
Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorongefektivitas dan efisiensi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkanMisi Provinsi Jawa Barat, yang
didalamnya mengandung gambaran, tujuan sertasasaran yang ingin dicapai.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat sesuai Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun
2008-2013 yaitu :
1. Mewujudkan sumber daya manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya
saing dengan sasaran yaitu meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan sosial
kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) dan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial ( PSKS ) terutama untuk perlindungan pada korban trafficking
dan kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan terhadap hak - hak anak.
2. Meningkatkan effektivitas Pemerintah Daerah dan Kualitas Demokrasi dengan
sasaran yaitu meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah
dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.
Adapun yang menjadi prioritas Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan
Tugas Pokok dan Fungsi yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan sosial terutama untuk perlindungan pada korban
trafficking dan kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan terhadap hak -
hak anak.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kesejahteraan sosial perseorangan, keluarga,
kelompok dan komunitas masyarakat.
3. Meningkatkan penggalian potensi sumber Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial.

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 III- 34


3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telaahan dari beberapa dokumen


perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di bidang sosial dan tenaga kerja
sebagai berikut :
1. Masih rendahnya jumlah PMKS yang belum terlayani
2. Masih kurangnya pengetahuan bagi kelompok usaha bersama
3. Masih kurangnya dukungan PSKS yang ada di tiap Desa/Kelurahan
4. Jumlah pengangguran belum tertangani secara keseluruhan
5. Masih kurangnya pengetahuan tentang wira usaha
6. Masih kurangnya animo masyarakat untuk melaksanakan transmigrasi
7. Kurangnya penataan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 III- 35


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi


4.1.1 Visi
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa
agar tetap eksis antisipatif dan inovatif.

Dari pengertian tersebut, terkandung makna bahwa suatu organisasi itu harus
mempunyai tujuan yang ingin di capai dalam jangka waktu tertentu. Untuk mencapai
tujuan tersebut harus ada titik fokus atau sistem nilai yang dianut oleh organisasi
tersebut yang dijabarkan dalam Visi adalah :

TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA BANJAR YANG AGAMIS, SEJAHTERA DAN


MANDIRI MELALUI PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, KETENAGAKERJAAN
DAN KETRANSMIGRASIAN

4.1.2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan
diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi
yang telah ditetapkan. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta dilandasi oleh visi,
maka misi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan fasilitasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial ketenagakerjaan
dan transmigrasi.
b. Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Masyarakat serta Jejaring Kerjasama
dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
c. Meningkatkan Kualitas Aparatur Sumber Daya manusia Bidang Kesejahteraan
Sosial, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah


4.2.1 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) 5 (lima) tahun. Penetapan
tujuan dan Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu
utama bidang Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar.
Adapun rumusan tujuan di dalam perencanaan Strategis Dinas Sosial dan Tenaga kerja
Kota Banjar tahun 2014 2018 adalah :

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 36


1. Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) melalui penggalian potensi PMKS serta pelayanan kesejahteraan
sosial.
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terlaksananya pembinaan sosial bagi PMKS
b. Terlaksananya pemberdayaan sosial bagi PMKS
c. Terlaksananya rehabilitasi sosial bagi PMKS
d. Terlaksananya perlindungan dan jaminan sosial bagi PMKS
2. Meningkatnya kesempatan kerja, produktifitas tenaga kerja dengan
menumbuhkan jiwa wirausaha serta perlindungan dan pengawasan tenaga kerja
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terlaksananya penempatan tenaga kerja
b. Terlaksananya pengembangan perluasan kesempatan kerja dan produktifitas
tenaga kerja.
c. Terlaksananya perlindungan dan pengawasan tenaga kerja
d. Terlaksananya hubungan industrial dan syarat kerja
3. Meningkatkan pelayanan bagi calon transmigrasi
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terbinanya animo calon transmigrasi
b. Terlaksananya pelatihan dasar umum bagi calon transmigrasi
c. Terlaksananya penempatan calon transmigrasi
4. Meningkatkan partisipasi aktif PSKS dan steakholder dalam usaha kesejahteraan
sosial.
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator :
a. Meningkatkan keberfungsian sosial PSKS
b. Meningkatkan peran aktif pilar partisipan masyarakat/relawan sosial dalam
usaha kesejahteraan sosial.
5. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja dan
kerjasama dengan stakholder ketenagakerjaan.
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator :
a. Meningkatkan kerjasama dengan pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial
b. Meningkatkan kerjasama dengan dengan lembaga latihan swasta , BKK dan
stakeholder ketenagakerjaan lainnya.
c. Meningkatkan jejaring kerjasama dengan eks peserta pelatihan.
d. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga kerjasama tripartit

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 37


6. Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam penempatan calon transmigrasi.
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terlaksananya MoU bidang ketransmigrasian dengan daerah penempatan calon
transmigrasi
7. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan aparatur bidang kesekretariatan,
kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang kesekretariatan
b. Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang pekerjaan sosial
8. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan aparatur bidang kesekretariatan,
kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Untuk menilai ketercapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang ketenagakerjaan
b. Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang ketransmigrasian

4.2.2 Sasaran
Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai /dihasilkan secara nyata oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dalam jangka
waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.
Perumusan sasaran harus memiliki kriteria SMART, analisis SMART digunakan
untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih jelas dan tegas.
Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria, yaitu khusus (spesific), terukur
(measuable), dapat dicapai (attainable), nyata (realistic) dan tepat waktu (time bound)
Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar
tahun 2014-2018 adalah :
1. Terlaksananya pembinaan sosial bagi Penyandang Masalah Kesekahteraan Sosial.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah PMKS yang tertangani dan terlayani
b. Jumlah fakir miskin yang mendapat bantuan
2. Terlaksananya pemberdayaan sosial bagi Penyandang Masalah Kesekahteraan
Sosial.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah Keluarga rentan yang mendapat bantuan
b. Jumlah Kelompok Usaha Bersama yang mendapat bantuan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 38


3. Terlaksananya rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah orang terlantar yang mendapat santunan
b. Jumlah orang terlantar tertangani
4. Terlaksananya perlindungan dan jaminan sosial bagi Penyandang Masalah
Kesekahteraan Sosial;
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah lanjut usia terlantar yang mendapat bantuan
b. Jumlah lanjut usia yang mendapat bimbingan
c. Jumlah lanjut usia terlantar yang terdata
5. Terlaksananya penempatan tenaga kerja.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Persentase tenaga kerja yang ditempatkan
b. Jumlah pencari kerja yang ditempatkan
c. Jumlah pencari kerja/penganggur yang mendapatkan pelatihan
6. Terlaksananya pengembangan perluasan kesempatan kerja dan produktifitas
tenaga kerja.
a. Persentase perluasan kesempatan kerja
b. Persentase pengembangan produktifitas tenaga kerja
7. Terlaksananya perlindungan dan pengawasan tenaga kerja
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Persentase perusahaan yang melaksanakan Norma K3
b. Jumlah pemeriksaan terhadap perusahaan
8. Terlaksananya hubungan industrial dan syarat kerja.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Dokumen pertemuan LKS Tripartit
b. Hasil Pembinaan dan Peningkatan Kinerja LKS Tripartit
9. Terbinanya animo calon transmigrasi
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah calon peserta transmigrasi
b. Jumlah animo calon transmigrasi
10. Terlaksananya pelatihan dasar umum bagi calon transmigrasi
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah peserta pelatihan dasar calon transmigrasi
b. Persentase calon transmigrasi

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 39


11. Terlaksananya penempatan calon transmigrasi :
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator
a. Jumlah KK yang diberangkatkan transmigrasi
b. Dokumen kesepakatan dengan daerah penerima peserta transmigrasi
12. Meningkatkan keberfungsian sosial PSKS.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Persentase Pembinaan PSKS
b. Jumlah PSKS yang mendapat pembinaan
13. Meningkatkan peran aktif pilar partisipan masyarakat/relawan sosial dalam usaha
kesejahteraan sosial.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah Tagana yang ikut partisifasi
b. Persentase penyaluran bantuan
14. Meningkatkan kerjasama dengan pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Persentase hasil kesepakatan kelembagaan kesejahteraan sosial
b. Kuantitas lembaga PSK yang mendapat pembinaan
15. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga latihan swasta , BKK dan stakeholder
ketenagakerjaan lainnya.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah LLS, BKK dan Stakholder yang menjalin kerjasama
b. Persentase jumlah LLS, BKK yang bekerjasama
16. Meningkatkan jejaring kerjasama dengan eks peserta pelatihan.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Jumlah peserta pelatihan yang ditempatkan
b. Pesentase yang mengikuti pelatihan ketenagakerjaan
17. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga kerjasama tripartit
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Dokumen rekomendasi pengembangan kelembagaan ketenagakerjaan
b. Adanya rapat-rapat koordinasi LKS Tripartit
18. Terlaksananya MoU bidang ketransmigrasian dengan daerah penempatan calon
transmigrasi
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Adanya okumen MoU dan dokumen kesepakatan dengan daerah transmigrasi
b. Pemberian paket bantuan alat dan bahan pertanian

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 40


19. Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang kesekretariatan
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terlaksananya bimbingan teknis bagi bidang kesekretariatan
b. Persentase jumlah pekerja di sekretariat yang telah mengikuti bimtek
20. Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang pekerjaan sosial
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terlaksananya bimbingan teknis bagi bidang sosial
b. Persentase jumlah pekerja di sosial yang telah mengikuti bimtek
21. Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang ketenagakerjaan
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terlaksananya bimbingan teknis bagi bidang ketenagakerjaan
b. Persentase jumlah pekerja di bagian ketenagakerjaan yang telah mengikuti
bimtek.
22. Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang ketransmigrasian
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Terlaksananya bimbingan teknis bagi bidang ketransmigrasian
b. Persentase jumlah pekerja di bagian ketanmigrasian yang telah mengikuti
bimtek.

4.3 Strategi dan Kebijakan


Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra)
diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dihasilkan dari
posisi strategi hasil analisa S-O (Strangths Opportunity) yang mengarah pada
kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada. Rumusan
Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai,
yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program
kegiatan untuk mencapai tujuan kebijakan dapat bersipat internal, yaitu kebijakan
dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun yang bersifat
eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan menfasilitasi
kekiatan masyarakat.
Dari analisa lingkungan strategis yang telah dilakukan maka dapat strategi Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja adalah :
1. Sasaran 1 : Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan fakir
miskin, komunitas adat terpencil dan PMKS dalam mewujudkan kesejahteraan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 41


sosial dan memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang
mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar
dengan terlayaninya PMKS;
Strategi : Tingkatkan kinerjanya dan pemberdayaan PMKS yang lebih diarahkan
untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan kemampuan dan pengetahuan
dan memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami
disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dengan
terlayaninya PMKS;
Kebijakan yang ditempuh dalam melaksanakan strategi ini, yaitu :
- Meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial perseorangan, keuarga, kelompok
dan komunitas masyarakat.

2. Sasaran 2 : Meningkatnya partisipasi pilar masyarakat/relawan dalam


penanggulangan bencana;
Strategi : Tingkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam kegiatan
pembangunan kesejahteraan sosial.
Kebijakan yang ditempuh : Meningkatkan pengendalian potensi sumber sumber
kehidupan penyandang masalah kesejahteraan sosial

3. Sasaran 3 : Terpenuhinya santunan bagi orang terlantar di perjalanan


Strategi : Memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap hak-hak warga
masyarakat yang dilanggar oleh pihak lain agar mampu mendapatkan haknya
kembali.
Kebijakan yang ditempuh : Meningkatkan pelayanan bagi orang terlantar di
perjalanan dengan pemberian uang saku.

4. Sasaran 4 : Terjaminya pemenuhan kebutuhan dasar lanjut usia terlantar


Strategi : Terselenggara jalinan kerjasama dengan berbagai pihak, yang
mengedapankan nilai-nilai, kepedulian, kesetaraan dan saling menghargai untuk
menumbuhkembangkan kemanfaatan timbal balik
Kebijakan yang ditempuh : Pemberian kebutuhan hidup kepada lanjut usia terlantar

5. Sasaran 5 : Terbinanya para eks penyandang sosial sehingga dapat meningkatkan


kemampuannya dan memulihkan kehidupan sosialnya secara wajar
Strategi : Terselenggaranya sosialisasi dan pembinaan kepada eks penyandang
penyakit sosial
Kebijakan yang ditempuh : Sosialisasi dan pembinaan kepada eks penyandang

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 42


penyakit sosial

6. Sasaran 6 : Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan penyandang


cacat
Strategi : Terselenggaranya pemberian pengetahuan, keteramplan serta bantuan
usaha bagi penyandang cacat.
Kebijakan yang ditempuh : Pemberian bantuan usaha dan pengadaan alat-alat
bantu penyandang cacat.

7. Sasaran 7 : Terbinanya anak terlantar dan anak jalanan


Strategi : Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan kepada anak terlantar dan anak
jalanan.
Kebijakan yang ditempuh : Pembinaan dan pengarahan kepada anak terlantar dan
anak jalanan

8. Sasaran 8 : Meningkatnya jejaring kerjasama dengan eks pelatihan ketenagakerjaan


dan lembaga latihan swasta
Strategi : Tingkatkan dan kembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan dan produktifitas
Kebijakan yang ditempuh : Mengadakan pelatihan tenaga kerja dan penempatan
tenaga kerja;

9. Sasaran 9 : Terlaksananya penyebaran informasi pasar kerja (IPK)


Strategi : Tingkatkan informasi pasar kerja dan informasi lowongan kerja
Kebijakan yang ditempuh : Penyediaan data informasi lowongan kerja dan pencari
kerja

10. Sasaran 10 : Pencari kerja/siswa sekolah yang memperoleh bimbingan


ketenagakerjaan
Strategi : Tingkatkan sosialisasi bimbingn kerja dengan siswa sekolah
Kebijakan yang ditempuh : Pelaksanaan sosialisasi dengan siswa SMK

11. Sasaran 11 : Terlaksananya penyuluhan terhadap pencari kerja (AKL, AKAD, dan
AKAN)
Strategi : Tingkatkan pengerahan tenaga kerja dalam rangka mempetertemukan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 43


penyedia dan permintaan tenaga kerja
Kebijakan yang ditempuh : Pelayanan penempatan tenaga kerja

12. Sasaran 12 : Terselenggaranya kerjasama dengan daerah penerima calon


transmigrasi
Strategi : Tingkatkan kerjasama antar daerah, penyuluhan dan penyeleksian calon
transmigrasi serta memfasilitasi penempatan calon transmigrasi
Kebijakan yang ditempuh : Meningkatkan kerja sama antar daerah dalam rangka
penyelenggaraan transmigrasi regional

13. Sasaran 13 : Tersedianya data informasi kependudukan dan Terselenggaranya


sosialisasi kebijakan pengendalian mobiitas penduduk
Strategi : Pengendalian urbanisasi dan penataan persebaran penduduk dan
penyelenggaraan sosialisasi mobilitas penduduk
Kebijakan yang ditempuh : Menciptakan keserasian, keselarasan, dalam
keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan melalui pengendalian
kuantitas penduduk

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 44


Tabel IV.1
KETERKAITAN , VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2018
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BANJAR

VISI : DENGAN IMAN DAN TAQWA KITA WUJUDKAN MASYARAKAT KOTA BANJAR YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA MELALUI FASILITAS KESEJAHTERAAN
SOSIAL, KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI GUNA MENDUKUNG KOTA BANJAR YANG AGAMIS.
MISI I : Meningkatkan Fasilitasi penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN
Target
TUJUAN Indikator Dampak SASARAN INDIKATOR PADA TAHUN KE
Kinerja
1 2 3 4 5
Meningkatkan taraf - Tertanganinya PMKS di 1.025 PMKS - Terlaksananya pembinaan - Jumlah PMKS yang 950 975 985 1000 1025
kesejahteraan sosial Kota Banjar sosial bagi PMKS tertangani dan terlayani
Penyandang - Tersalurkannya 1.000 org - Jumlah fakir miskin yang 9.790 9.800 9.850 9.975 1.000
Masalah bantuan Fakir miskin mendapat bantuan org org org org org
Kesejahteraan Sosial - Tersalurkannya
(PMKS) melalui bantuan untuk keluarga 45 KK - Terlaksananya - Jumlah Keluarga rentan 25 KK 30 KK 35 KK 40 KK 45 KK
penggalian potensi rentan pemberdayaan sosial bagi yang mendapat bantuan
PMKS serta - Tersalurkannya 7 Kube PMKS - Jumlah Kube yang 3 Kube 4 Kube 5 Kube 6 Kube 7 Kube
pelayanan bantuan Kube mendapat bantuan
kesejahteraan sosial
- Pemberian santunan - Terlaksananya rehabilitasi - Jumlah orang terlantar yang
pada orang terlantar 80 org sosial bagi Penyandang mendapat santunan 60 org 65 org 70 org 75 org 80 org
- Tertanganinya anak Masalah Kesejahteraan - Jumlah Anak terlantar
terlantar 40 org Sosial tertangani 20 org 25 org 30 org 35 org 40 org

- Tersalurkannya bansos 50 orang - Terlaksananya perlindu- - Jumlah lanjut usia terlantar 30 org 35 org 40 org 45 org 50 org
bagi lansia terlantar ngan dan jaminan sosial yang mendapat bantuan
- Dilaksanakannya 50 orang bagi Penyandang Masalah - Jumlah lanjut usia yang 30 org 35 org 40 org 45 org 50 org
bimbingan sosial lansia Kesekahteraan Sosial mendapat bimbingan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 45


- Terdatanya jumlah 1.300 org - Jumlah lanjut usia terlantar 1.418 1.400 1.350 1.325 1.300
lansia Kota Banjar yang terdata org org org org org

Meningkatnya - Ditempatkannya 390 org - Terlaksananya penempatan - Jumlah pencari kerja yang 350 360 370 385 390
kesempatan kerja, pencari kerja tenaga kerja ditempatkan org org org org org
produktifitas tenaga - Terlatihnya penganggur 48 org - Jumlah pencari kerja/
kerja dengan /pencari kerja. penganggur yang 35 org 37 org 40 org 45 org 48 org
menumbuhkan jiwa mendapatkan pelatihan
wirausaha serta
perlindungan dan
pengawasan tenaga
kerja - Dapat diperluasnya 100% - Terlaksananya - Persentase perluasan 75% 80% 85% 90% 100%
kesempatan kerja pengembangan perluasan kesempatan kerja
- Terkembangnya 85% kesempatan kerja dan - Persentase pengembangan 60% 65% 70% 80% 85%
produktifitas tenaga produktifitas tenaga kerja produktifitas tenaga kerja
kerja
- Terperiksanya
perusahaan- 80 persh - Terlaksananya - Perusahaan yang 65 68 70 75 80
perusahaan perlindungan dan melaksanakan Norma K3 persh persh persh persh persh
130 persh pengawasan tenaga kerja - Jumlah pemeriksaan 110 115 120 125 130
terhadap perusahaan persh persh persh persh persh

- Terdokumenya 5 dok - Terlaksananya hubungan - Dokumen pertemuan LKS 3 dok 3 dok 4 dok 4 dok 5 dok
pertemuan LKS industrial dan syarat kerja Tripartit
- Terbinanya kinerja LKS 5 x pemb. - Pembinaan dan Peningkat- 3 kali 3 kali 4 kali 4 kali 5 kali
an Kinerja LKS Tripartit

Meningkatkan - Terdatanya calon - Terbinanya animo calon - Jumlah calon peserta


pelayanan bagi peserta transmigrasi 50 org transmigrasi transmigrasi 30 org 35 org 40 org 45 org 50 org
calon transmigrasi

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 46


- Diketahuinya jumlah - Jumlah animo calon
animo calon 30 org transmigrasi 20 org 23 org 25 org 28 org 30 org
transmigrasi

- Terlaksananya 100 % - Terlaksananya pelatihan - Persentase Jumlah peserta 95 % 96% 97% 98% 100%
pelatihan dasar calon dasar umum bagi calon pelatihan dasar calon
transmigrasi transmigrasi transmigrasi

- Terlaksananya 27 org - Jumlah KK yang diberang- 17 org 20 org 23 org 25 org 27 org
pemberangkatan katkan transmigrasi
transmigrasi
- Adanya dokumen 3 dok - Terlaksananya penempatan - okumen kesepakatan 1 dok 1 dok 2 dok 2 dok 3 dok
kesepakatan dengan calon transmigrasi dengan daerah penerima
daera penempatan peserta transmigrasi
transmigrasi
MISI II : Meningkatkan Fasilitasi prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN
TUJUAN SASARAN INDIKATOR PADA TAHUN KE
1 2 3 4 5
Meningkatkan - Terlaksananya - Meningkatkan - Persentase Pembinaan PSKS 65% 70% 75% 75% 85%
partisipasi aktif PSKS pembinaan PSKS 85% keberfungsian sosial PSKS
dan steakholder - Adanya jumlah PSKS
dalam usaha yang mendapat 5 PSKS - Jumlah PSKS yang 4 PSKS 4 PSKS 5 PSKS 5 PSKS 5 PSKS
kesejahteraan sosial. pembinaan mendapat pembinaan

- Adanya Kelompok 40 org - Meningkatkan peran aktif - Jumlah Tagana yang ikut 30 org 32 org 35 org 37 org 40 org
Tagana untuk bencana pilar partisipan partisifasi
- Tersalurkannya 100% masyarakat/relawan sosial - Persentase penyaluran 100% 100% 100% 100% 100%
bantuan bencana dalam usaha bantuan
kesejahteraan sosial

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 47


- Adanya hasil 2 dok - Meningkatkan kerjasama - Persentase hasil 1 dok 1 dok 2 dok 2 dok 2 dok
kesepakatan kerjasama dengan pelaku-pelaku kesepakatan kelembagaan
usaha kesejahteraan sosial kesejahteraan sosial
Meningkatkan peran - Terjalinnya kerjasama 15 LLS/BKK - Meningkatkan kerjasama - Jumlah LLS, BKK dan 10 12 13 14 15
aktif masyarakat dengan LLS/BK dengan lembaga latihan Stakholder yang menjalin LLS/BKK LLS/BKK LLS/BKK LLS/BKK LLS/BKK
dalam menciptakan swasta , BKK dan kerjasama
lapangan kerja dan - Terbentuknya 75 % stakeholder - Persentase jumlah LLS, BKK 50% 60% 65% 70% 75%
kerjasama dengan persentase kerjasama ketenagakerjaan lainnya yang bekerjasama
stakholder
ketenagakerjaan - Ditempatkannya 43 org - Jumlah peserta pelatihan 30 org 35 org 38 org 40 org 43 org
peserta pelatihan yang ditempatkan
- Adanya persentase 65 org - Pesentase yang mengikuti 45 org 50 org 55 org 60 org 65 org
yang mengiuti pelatihan ketenagakerjaan
pelatihan kerja
Meningkatkan - Terdokumentasinya 2 dok - Meningkatkan peran dan - Dokumen rekomendasi 1 dok 1 dok 2 dok 2 dok 2 dok
kerjasama antar rekomendasi fungsi lembaga kerjasama pengembangan
daerah dalam pengembangan tripartit kelembagaan
penempatan calon kelembagaan ketenagakerjaan
transmigrasi - Terlaksananya rapat 5 kali - Adanya rapat-rapat 3 kali 3 kali 4 kali 4 kali 5 kali
koordinasi LKS Tripartit koordinasi LKS Tripartit

- Terealisasinya MoU 1 dok - Terlaksananya MoU bidang - Adanya dokumen MoU 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
dengan daerah ketransmigrasian dengan dan dokumen
penempatan daerah penempatan calon kesepakatan dengan
transmigrasi daerah transmigrasi

- Pemberian paket
- Tersalurkannya 1 paket 1 1 1 1 1
bantuan alat bahan bantuan alat dan bahan paket paket paket paket paket
pertanian pertanian

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 48


MISI III : Meningkatkan Sumber Daya Manusia Aparatur Bidang Sosial, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN
TUJUAN SASARAN INDIKATOR PADA TAHUN KE
1 2 3 4 5
Meningkatkan - Terlaksananya bimbingan 8 org - Terdidik dan terlatihnya - Jumlah peserta bintek 4 org 5 org 6 org 7 org 8 org
pengetahuan dan teknis bidang aparatur dalam bidang bidang kesekretariatan
wawasan aparatur kesekretariatan kesekretariatan
bidang - Adanya persentase 100% - Persentase jumlah pekerja 50% 65% 80% 90% 100%
kesekretariatan, jumlah aparatur sekre. di sekretariat yang telah
kesejahteraan sosial, yang mengikuti bintek mengikuti bimtek
ketenagakerjaan dan
transmigrasi - Terlaksananya bimbingan 7 org - Terdidik dan terlatihnya - Adanya bimbingan teknis 3 org 4 org 5 org 6 org 7 org
teknis bidang sosial aparatur dalam bidang bagi bidang sosial
- Adanya persentase pekerjaan sosial - Persentase jumlah pekerja
jumlah aparatur sosial 100% di sosial yang telah 55% 70% 80% 90% 100%
yang mengikuti bintek mengikuti bimtek

Meningkatkan - Terlaksananya bimbingan 10 org - Terdidik dan terlatihnya - Adanya bimbingan teknis 6 org 7 org 8 org 9 org 10 org
keterampilan dan teknis bidang aparatur dalam bidang bagi bidang ketenagakerjaan
kemampuan ketenagakerjaan ketenagakerjaan - Persentase jumlah pekerja
aparatur bidang - Adanya persentase 100% di ketenagakerjaan yang 60% 70% 80% 90% 100%
kesekretariatan, jumlah aparatur naker telah mengikuti bimtek
kesejahteraan sosial, yang mengikuti bintek
ketenagakerjaan dan - Terlaksananya bimbingan 5 org - Terdidik dan terlatihnya - Adanya bimbingan teknis 1 org 2 org 3 org 4 org 5 org
transmigrasi teknis bidang aparatur dalam bidang bagi bidang transmigrasi
transmigrasi ketransmigrasian - Persentase jumlah pekerja
- Adanya persentase 100% di ketransmigrasian yang 30% 45% 65% 90% 100%
jumlah aparatur trans telah mengikuti bimtek
yang mengikuti bintek

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 IV - 49


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan
sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang
sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan SKPD guna mencapai
sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan juga dapat
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Program dan Kegiatan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar yang direncanakan
untuk periode 2014 2018 meliputi :

5.1. PROGRAM BIDANG SOSIAL


1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial (PMKS) Lainnya
Kegiatan :
a. Pemberdayaan sosial bagi wanita rawan sosialekonomi
Indikator hasil (Outcome) : Terlaksananya penguatan kelembagaan Kube
WRSE dan penerimaan bantuan usaha bagi bagi kube baru
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya pertemuan dan bimbingan sosial
bagi WRSE.
Kelompok sasaran : Kube PMKS
b. Rehabilitasi sosial keluarga rumah tidak layak huni
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya rumah layak huni
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya bimbingan sosial dan bantuan
bahan material bagi rumah tidak layak huni
Kelompok sasaran : Keluarga rumah tidak layak huni
c. Pemberdayaan keluarga miskin
Indikator hasil (Outcome) : Diketahuinya perkembangan Kube
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya bimbingan sosial bagi Kube
Kelompok sasaran : Keluarga Miskin
d. Fasilitasi bantuan raskin
Indikator hasil (Outcome) : Tersalurkannya bantuan beras untuk keluarga
miskin.
Indikator keluaran (Output) : Penyaluran beras untuk keluarga miskin
Kelompok sasaran : Bantuan beras keluarga miskin

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 50


2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Kegiatan :
a. Pelayanan dan perlindungan kesejahteraan bagi lanjut usia dan orang terlantar
Indikator hasil (Outcome) : Tertanganinya pelayanan sosial terhadap lansia
/jompo dan orang terlantar
Indikator keluaran (Output) : Pelayanan orang terlantar dan lanjut usia
Kelompok sasaran : Lansia dan orang terlantar

b. Pelayanan dan perlindungan sosial bagi korban bencana


Indikator hasil (Outcome) : Tersalurkannya bantuan untuk korban bencara dan
optimalisasi Tagana
Indikator keluaran (Output) : Fasilitasi penyaluran bantuan korban bencana
Kelompok sasaran : Korban bencana

3. Program Pembinaan Anak Terlantar


Kegiatan :
a. Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar
Indikator hasil (Outcome) : Terdidiknya anak terlantar
Indikator keluaran (Output) : Terfasilitasinya pelatihan dan praktek belajar
kerja
Kelompok sasaran : Anak terlantar

4. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma


Kegiatan :
a. Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
Indikator hasil (Outcome) : Peningkatan kemampuan keterampilan
penyandang cacat dan peningkatan kemampuan diri dan bersosialisasi di
masyarakat
Indikator keluaran (Output) : Terfasilitasinya para penyandang cacat melalui
bimbingan dan alat bantu fisik penyandang cacat.
Kelompok sasaran : Penyandang cacat

5. Program Pembinaan Eks Penyandang penyakit Sosial (eks narapidana, PSK,


narkoba, dan penyakit sosial lainnya)
Kegiatan :
a. Penyuluhan sosial tentang bahaya penyalahgunaan Napza
Indikator hasil (Outcome) : tersosialisasikanya penyuluhan tentang Narkoba
Indikator keluaran (Output) : Sosialisasi pencegahan penggunaan narkoba
Kelompok sasaran : Generasi muda dan keluarga rentan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 51


b. Pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi tuna sosial
Indikator hasil (Outcome) : Terlaksananya pembinaan terhadap Gepeng, tuna
susila atau WKSBM eks narkoba
Indikator keluaran (Output) : Pembinaan terhadap Gepeng, tuna susila atau
WKSBM eks narkoba
Kelompok sasaran : Tuna susila
c. Peningkatan kesejahteraan sosial bagi eks tuna sosial
Indikator hasil (Outcome) : Tertanganinya eks Napi, waria, WTS dan anak
berhadapan dengan Hukum.
Indikator keluaran (Output) :Terlaksananya sosialisasi bagi eks tuna susila
Kelompok sasaran : Kesejahteraan sosial

6. Program Pemantapan Kelembagaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial


Kegiatan :
a. Peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial
masyarakat
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya hasil kesepakatan kelembagaan
kesejahteraan sosial.
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya pembinaan PSKS
Kelompok sasaran : Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
b. Pemutahiran data PMKS dan PSKS
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya data PMKS dan PSKS yang mutahir
se-Kota Banjar.
Indikator keluaran (Output) : Pendataan PKMS dan PSKS di Kota banjar
Kelompok sasaran : PMKS dan PSKS

5.2. PROGRAM BIDANG TENAGA KERJA


1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Kegiatan :
a. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
Indikator hasil (Outcome) : Terlatihnya penganggur/pencari kerja
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya kegiatan pelatihan bagi
penganggur/pencari kerja di Kota Banjar
Kelompok sasaran : Penganggur/pencari kerja
b. Pelatihan berbasis masyarakat melalui MTU
Indikator hasil (Outcome) : Meningkatkan kemampuan pencari kerja dalam
bidang kompetensi tertentu.
Indikator keluaran (Output) : Terlatihnya penganggur dalam bidang tertentu
Kelompok sasaran : Pencari kerja

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 52


2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Kegiatan :
a. Penyiapan tenaga kerja siap pakai
Indikator hasil (Outcome) : Tersampaikannya informasi ketenagakerjaan pada
siswa siswi SMK
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya kegiatan bimbingan
ketenagakerjaan pada siswa-siswi SMK
Kelompok sasaran : Siswa-siswi SMK
b. Pelayanan antar kerja melalui peningkatan IPK dan bursa kerja online.
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya informasi pasar kerja dan terlayaninya
pembuatan AK.1
Indikator keluaran (Output) : Terfasilitasinya pencari kerja dalam
mempeeroleh informasi lowongan kerja dan terlayaninya pencari kerja dalam
memperoleh A.K1
Kelompok sasaran : Pembuatan AK.1
c. Pembinaan tenaga kerja indonesia
Indikator hasil (Outcome) : Tersampaikannya informasi penempatan TKI
kepada masyarakat dan stakeholder lainnya.
Indikator keluaran (Output) : Penyampaian informasi penempatan TKI kepada
masyarakat dan stakeholder lainnya
Kelompok sasaran : Masyarakat
d. Pembinaan bagi lembaga latihan swasta dan bursa kerja khusus
Indikator hasil (Outcome) : Terbinanya LLS dan BKK di Kota Banjar sehingga
mampu meningkatkan kinerja
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya pembinaan terhadap Lembaga
Latihan Swasta (LLS) dan bursa kerja khusus
Kelompok sasaran : LLS dan BKK
e. Job fair 2014
Indikator hasil (Outcome) : Terfasilitasinya informasi lowongan kepada pencari
kerja melalui Job Fair.
Indikator keluaran (Output) : Fasilitasi informasi lowongan kerja kepada
pencari kerja
Kelompok sasaran : Pencari kerja

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan


Kegiatan :
a. Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja.

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 53


Indikator hasil (Outcome) : Diperiksanya norma K3 perusahaan di Kota Banjar
Indikator keluaran (Output) : Pemeriksaan norma K3 pada perusahaan
Kelompok sasaran : Perusahaan
b. Penetapan usulan UMK tahun 2015
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya dokumen usulan UMK Kota Banjar
tahun 2015.
Indikator keluaran (Output) : Pelaksanaan penetapan UMK tahun 2015
Kelompok sasaran : Dokumen usulan UMK
c. Optimalisasi LKS Tripartit
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya rekomendasi pengembangan
kelembagaan ketenagakerjaan.
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya rapat kordinasi LKS Tripartit,
penanganan perselisihan HI dan penghargaan ketenagakerjaan.
Kelompok sasaran : Dokumen
d. Penentuan kebutuhan hidup layak tahun 2014
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya data awal kebutuhan hdup layak
Indikator keluaran (Output) : Pelaksanaan survey dan penempatan KHL tahun
2014.
Kelompok sasaran : Survey harga
e. Diseminasi K3
Indikator hasil (Outcome) : Terintergrasinya K3 kepada peserta sosialisasi
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya sosialisasi K3
Kelompok sasaran : Sosialisasi K3
f. Pembinaan perlindungan terhadap pekerja perempuan
Indikator hasil (Outcome) : Terselenggaranya sosialisasi norma kerja
perempuan
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya pembinaan terhadap pekerja
perempuan.
Kelompok sasaran : Pekerja perempuan
g. Sosialisasi kesadaran hukum ketenagakerjaan
Indikator hasil (Outcome) : Tersampaikanya kesadaran hukum
ketenagakerjaan.
Indikator keluaran (Output) : Tersosialisasikanya tentang kesadaran hukum
ketenagakerjaan
Kelompok sasaran : Perusahaan

4. Program Manajemen Kesejahteraan Sosial dan Ketenagakerjaan


Kegiatan :
a. Perencanaan dan penganggaran kesejahteraan sosial danketenagakerjaan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 54


Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya dokumen RKA-DPA murni dan
perubahan 2014 dan Pra RKA 2015
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya penyusunan perencanaan
anggaran Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Kelompok sasaran : Dokumen perencanaan
b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya dokumen hasil monitoring dan
evaluasi hasil capaian pelaksanaan Dinas
Indikator keluaran (Output) : Terselenggaranya monitoring dan evaluasi
kegiatan kesejahteraan sosial , ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Kelompok sasaran : Dokumen monitoring
c. Sistem informasi kesejahteraan sosial , ketenagakerjaan dan transmigrasi
Indikator hasil (Outcome) : Tersampaikanya informasi kesejahteraan sosial ,
ketenagakerjaan dan transmigrasi
Indikator keluaran (Output) : Terlaksanya Updating data dan visualisasi/
publikasi data dinsosnaker serta penyelenggaraan penyampaian informasi
pembangunan kesos, ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Kelompok sasaran : Kegiatan informasi

5.3. PROGRAM BIDANG TRANSMIGRASI


1. Program Transmigrasi Regional
Kegiatan :
a. Pendataan dan pembinaan animo transmigrasi
Indikator hasil (Outcome) : Tersedianya data animo calon transmigrasi
Indikator keluaran (Output) : Terselengaranya kegiatan pendataan dan
pembinaan calon transmigrasi.
Kelompok sasaran : Masyarakat calon transmigrasi
b. Kerjasama dengan daerah penerima calon transmigrasi
Indikator hasil (Outcome) : Ditetapkanya rencana lokasi trasmigrasi dan
tersedianya dokumen kesepakatan bersama dengan daerah penerima calon
transmigrasi
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya penjajagan dan kesepakatan
bersama dengan daerah penerima calon transmigrasi tentang penempatan
calon transmigrasi.
Kelompok sasaran : Dokumen kesepakatan
c. Fasilitasi penempatan calon transmigrasi
Indikator hasil (Outcome) : Dapat diberangkatkanya calon transmigran ke
lokasi transmigrasi.

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 55


Indikator keluaran (Output) : Calon transmigran dibekali alat dan bahan
pertanian.
Kelompok sasaran : Calon transmigran

2. Pengendalian Mobilitas Penduduk


Kegiatan :
a. Pendataan dan pengawasan mobilitas penduduk
Indikator hasil (Outcome) : Terdatanya mobilitas penduduk dan tersusunya
dokumen data mobilitas penduduk pindah datang di Kota Banjar
Indikator keluaran (Output) : Terlaksananya pendataan mobilitas penduduk
non permanen di Kota Banjar
Kelompok sasaran : Penduduk

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 56


Tabel V.1
Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tahun 2014 2018
Kota Banjar

Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi penyelenggaan kesejahteraan sosial ketenagakerjaan dan transmigrasi


Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran Data
Kondisi Unit
Kinerja capaian
Kinerja pada Kerja
Program pada
Program dan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 akhir periode SKPD
Kode (outcome) dan tahun
Renstra Penang-
Lokasi
Kegiatan Kegiatan awal
Uraian Indikator Uraian Indikator SKPD gungja-
(output) perenca-
Targ Targ Targ Targ Targ Targ wab
naan Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
et et et et et et
Meningkatkan Terlaksana Terlaksananya ->Jumlah Program Outcome :
taraf nya pembinaan PMKS yang Pemberdayaan Tersedianya
kesejahteraan pembinaan sosial bagi tertangani fakir miskin, rumah layak
sosial sosial bagi Penyandang dan terlayani KAT, dan huni
Penyandang PMKS Masalah >Jumlah fakir PMKS lainnya Output :
Masalah Kesekahteraan miskin yang Kegiatan : Terselenggara
Kesejahteraan Sosial mendapat 15.21 - Rumah Tidak nya bimbingan 75 KK 20 KK 165,00 25 KK 190,00 30 KK 215,00 35 KK 240,00 40 KK 265,00 40 KK 265,00 Dinsos Banjar
Sosial (PMKS) bantuan Layak Huni sosial dan naker
melalui 15.24 bantuan bahan
penggalian - Fasilitasi material 9686 KK 9686 3.100 9786 3.200 9886 3.400 9986 3.600 9986 3.800 9986 3.800 Dinsos Banjar
potensi PMKS Bantuan Raskin naker
serta pelayanan
kesejahteraan Terlaksana Terlaksananya >Jumlah Program Outcome :
sosial nya pemberdayaan Keluarga Pemberdayaan Terlaksananya
pemberday sosial bagi rentan yang fakir miskin, penguatan
aan sosial Penyandang mendapat KAT, dan kelembagaan
bagi PMKS Masalah bantuan PMKS lainnya kube WRSE
Kesekahteraan >Jumlah Kegiatan : Output :
Sosial Kube yang 15.23 - Pemberda- Terlaksananya 5 Kube 4 kb 30,00 5 kb 35,00 6 kb 40,00 7 kb 45,00 8 kb 50,00 8 kb 50,00 Dinsos Banjar
mendapat yaan keluarga pertemuan dan naker
bantuan miskin bimbingan
15.20 - Wanita Rawan sosial bagi 25 org 25 26,00 27 29,00 30 32,00 32 35,00 35 40,00 35 40,00 Dinsos Banjar
Sosial Ekonomi WRSE naker

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 57


Terlaksana Terlaksananya >Jumlah Program Outcome :
nya rehabilitasi orang Pelayanan dan Tertanganinya
rehabilitasi sosial bagi terlantar yang Rehabilitasi pelayanan
sosial bagi Penyandang mendapat Kesejahteraan sosial terhadap
PMKS Masalah santunan sosial orang terlntar
Kesejahteraan 16.23 -Kegiatan : Output : 50 org 100 35,00 100 35,00 100 35,00 100 35,00 100 35,00 100 35,00 Dinsos Banjar
Sosial Pelayanan dan Terselenggara naker
perlindungan nya pelayanan
bagi orang orang terlantar
terlantar

Terlaksana Terlaksananya >Jumlah Program Outcome :


nya perlindungan lanjut usia Pelayanan dan Tertanganinya
perlindunga dan jaminan terlantar yang Rehabilitasi pelayanan
n dan sosial bagi mendapat Kesejahteraan sosial terhadap
jaminan Penyandang bantuan sosial lansia Dinsos Banjar
sosial bagi Masalah 16.23 Kegiatan : Output : 57 org 100 35,00 120 38,00 125 40,00 125 45,00 130 47,00 130 47,00 naker
PMKS Kesekahteraan -Pelayanan dan Terlaksnanya
Sosial perlindungan pelayanan
bagi Lanjut usia terhadap lanjut
terlantar usia

Meningkatnya Terlaksana Terlaksananya >Jumlah Program Outcome:


kesempatan nya penempatan pencari kerja peningkatan Tersedianya
kerja, penempata tenaga kerja yang kesempatan informasi pasar
produktifitas n tenaga ditempatkan kerja kerja dan
tenaga kerja kerja dan Kegiatan : terlayaninya
dengan mendapat 16.21 -Pelayanan pembuatan AK1 32 org 35 org 19,00 38 org 21,00 40 org 25,00 43 org 28,00 48 org 32,00 48 org 32,00 Dinsos Banjar
menumbuhkan pelaihan antar kerja Output : naker
jiwa wirausaha melalui IPK dan Terpasilitasi
serta Bursa Kerja nya pencari
perlindungan online kerja
dan
pengawasan
tenaga kerja

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 58


Terlaksana Terlaksananya >Persentase Program Outcome :
nya pengembangan perluasan peningkatan Meningkatkan
pengemba perluasan kesempatan kuaitas dan kemampuan
ngan kesempatan kerja produktifitas pencari kerja
perluasan kerja dan >Persentase tenaga kerja dalam bidang
kesempata produktifitas pengembang 15.06 Kegiatan : kompentensi Dinsos Banjar
n kerja dan tenaga kerja an -Pendidikan tertentu 16 psrt 16 41,07 16 41,07 16 41,07 16 41,07 16 41,07 16 41,07 naker
produktifita produktifitas dan pelatihan Output :
s tenaga tenaga kerja bagi pencari Terlatihnya
kerja kerja penganggur Dinsos Banjar
15.17 -Pelatihan ber- dibidang 48 psrt 48 52,03 48 52,03 48 52,03 48 52,03 48 52,03 48 52,03 naker
basis masya- kompetentensi
rakat melalui tertentu
MTU

Terlaksana Terlaksananya >Persentase Program


nya perlindungan perusahaan perlindungan
perlindunga dan yang dan
n dan pengawasan melaksanaka pengembangan
pengawasa tenaga kerja n Norma K3 lembaga tenaga Outcome :
n tenaga >Jumlah kerja Diterapkannya
kerja pemeriksaan Kegiatan : norma K3 di
terhadap 17.05 -Peningkatan perusahaan 102 100 16,00 105 18,00 107 19,00 110 22,00 113 25,00 113 25,00 Dinsos Banjar
perusahaan pengawasan, Prshaan naker
perlindungan Output :
dan penegakan Diperiksanya
hukum norma K3 di
terhadap K3 Perusahaan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 59


Terlaksana Terlaksananya >Dokumen Program Outcome :
nya hubungan pertemuan perlindungan Tersedianya
hubungan industrial dan LKS Tripartit dan rekomendasi
industrial syarat kerja >Hasil pengembangan pengembang
dan syarat Pembinaan lembaga tenaga an lembaga
kerja dan kerja ketenagakerja
Peningkatan Kegiatan : an
Kinerja LKS 17.21 -Optimalisasi Output : 4 dok 4 dok 45,85 4 dok 46,00 4 dok 46,85 4 dok 47,00 4 dok 47,85 4 dok 47,85 Dinsos Banjar
Tripartit LKS Tripartit Terselenggara naker
nya rapat
koordinasi LKS
Tripartit

Meningkatkan Terbinanya Terbinanya >Jumlah Program Outcome:


pelayanan bagi animo animo calon calon peserta Transmigrasi Tersedianya data
calon calon transmigrasi transmigrasi Regional animo calon
transmigrasi transmigras >Jumlah Kegiatan : transmigrasi
i animo calon 17.03 -Pendataan dan Output : 20 paket 10 8,00 10 10,00 12 12,00 13 13,00 15 15,00 15 15,00 Dinsos Banjar
transmigrasi pembinaan Terselenggarany naker
animo a kegiatan
transmigrasi pendataan dan
pembiaan calon
transmigrasi

Terlaksana Terlaksananya >Jumlah Program Outcome


nya pelatihan dasar peserta Transmigrasi Ditetapkannya
pelatihan umum bagi pelatihan Regional rencana lokasi
dasar calon dasar calon Kegiatan : transmigrasi
umum bagi transmigrasi transmigrasi 17.05 -Kerjasama dan terse- 1 1 25,00 1 26,00 1 27,00 1 28,00 1 29,00 1 29,00 Dinsos Banjar
calon >Persentase dengan daerah dianya kesepaka naker
transmigras calon calon penerima dokumen tan
i pelatihan transmigrasi kesepakatan
dasar Output :
transmigrasi Terlaksananya
penjaja gan dan
kesepakatan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 60


Misi 2 : Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Masyarakat serta Jejaring Kerjasama dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Data
Tujuan Sasaran Kondisi Unit
Kinerja capaian
Kinerja pada Kerja
Program pada
Program dan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 akhir periode SKPD
Kode (outome) dan tahun Lokasi
Kegiatan Renstra Penang-
Kegiatan awal
Uraian Indikator Uraian Indikator SKPD gungja-
(output) perenca-
Targ Targ Targ Targ Targ Targ wab
naan Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
et et et et et et
Meningkatkan Meningkatk Meningkatkan >Persentase Program Outcome :
partisipasi aktif an keberfungsian Pembinaan pemantapan Tersedianya
PSKS dan keberfungsi sosial PSKS PSKS kelembagaan data PMKS dan
steakholder an sosial >Jumlah potensi sumber PSKS
dalam usaha PSKS dan PSKS yang kesejahteraan
kesejahteraan meningkatk mendapat sosial. Output :
sosial an peran pembinaan Kegiatan : Pendataan
aktif pilar -Pemutahiran PMKS dan 4 PSKS 2 30,0 3 32,00 3 33,00 4 35,00 5 37,00 5 37,00 Dinsos Banjar
partisipan 23.03 data PMKS dan PSKS Kota 0 naker
masyarakat/ PSKS Banjar
relawan
sosial dalam
usaha
kesejahtera
an sosial

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 61


Meningkatkan Meningkatk Meningkatkan >Jumlah Program Outcome :
peran aktif an peran aktif pilar Tagana yang Pelayanan dan Tersalurkannya
masyarakat kerjasama partisipan ikut partisifasi Rehabilitasi bantuan untuk
dalam dengan masyarakat/ >Persentase Kesejahteraan korban bencana
menciptakan pelaku- relawan sosial penyaluran sosial dan optimalisasi
lapangan kerja pelaku dalam usaha bantuan Kegiatan : Tagana
dan kerjasama usaha kesejahteraan -Pelayanan dan Output :
dengan kesejahtera sosial 16.33 perlindungan Terfasilitsinya 30 32 28,00 34 30,00 36 32,00 38 34,00 40 36,00 40 36,00 Dinsos Banjar
stakholder an sosial sosial bagi penyaluran Tagana naker
ketenagakerjaa korban bencana bantuan korban
n bencana

Meningkatk Meningkatkan >Persentase Program Outcome:


an kerjasama hasil peningkatan Terfasilitasinya
kerjasama dengan pelaku- kesepakatan kesempatan informasi
dengan pelaku usaha kelembagaan kerja lowongan kerja
dengan kesejahteraan kesejahteraa Kegiatan : pada pencari
lembaga sosial n sosial 16.25 -Job Fair kerja 1 1 15,00 1 17,00 1 19,00 1 21,00 1 22,00 1 22,00 Dinsos Banjar
latihan >Kuantitas Output : kspakatan naker
swasta , lembaga PSK Memfasilitasi
BKK dan yang informasi
stakeholder mendapat lowongan kerja
ketenagake pembinaan pada pencari
rjaan kerja
lainnya

Meningkatk Meningkatkan >Jumlah LLS, Program Outcome :


an jejaring kerjasama BKK dan peningkatan Terbinanya LLS
kerjasama dengan Stakholder kesempatan dan BKK di Kota
dengan eks lembaga latihan yang menjalin kerja Banjar
peserta swasta , BKK kerjasama Kegiatan : Output :
pelatihan dan stakeholder >Persentase 16.24 - Pembinaan Terselenggaranya 10 LLS /6 10/6 7,00 10/6 8,00 11/7 9,00 11/7 10,00 12/8 11,00 12/8 11,00 Dinsos Banjar
ketenagakerjaa jumlah LLS, bagi LLS dan pembinaan BKK naker
n lainnya BKK yang BKK terhadap LLS dan
bekerjasama BKK

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 62


Terinformas Meningkatkan >Jumlah Program Outcome :
ikannya jejaring peserta peningkatan Tersampaikannya
masalah kerjasama pelatihan kesempatan informasi
ketenagake dengan eks yang kerja ketenagakerjaan
rjaan peserta ditempatkan Kegiatan : pada siswa SMK
pelatihan >Pesentase 16.04 -Penyiapan Output : 3 SMK 2 6,50 3 7,50 3 8,50 3 9,50 4 10,50 4 10,50 Dinsos Banjar
yang tenaga kerja Terselenggaranya naker
mengikuti siap pakai kegiatan
pelatihan bimbingan
ketenagakerj ketenagakerjaan
aan

Meningkatk Meningkatkan >Dokumen Program Outcome :


an peran peran dan rekomendasi perlindugan dan Tersedianya
dan fungsi fungsi lembaga pengembanga pengembangan data awal
lembaga kerjasama n kelembagaan lembaga kebutuhan
kerjasama tripartit ketenagakerjaa ketenagakerjaan hidup layak
tripartit n Kegiatan : Output :
>Adanya Penentuanan Pelaksanaan
rapat-rapat kebutuhan survey dan
koordinasi 17.22 hidup layak penetapan KHL 10 x 10 49,00 10 50,00 12 52,00 12 53,00 13 55,00 13 55,00 Dinsos Banjar
survey naker

Meningkatkan Terlaksana Terlaksananya >Adanya Program Outcome :


kerjasama nya MoU MoU bidang okumen MoU Transmigrasi Dapat
antar daerah bidang ketransmigrasia dan dokumen Regional diberangkatnya
dalam ketransmigr n dengan kesepakatan Kegiatan : calon
penempatan asian daerah dengan daerah 17.06 -Fasilitasi transmigrasi ke 20 paket 10 35,00 12 38,00 14 40,00 16 43,00 20 45,00 20 45,00 Dinsos Banjar
calon dengan penempatan transmigrasi penempatan lokasi. naker
transmigrasi daerah calon >Pemberian calon Output :
penempata transmigrasi paket transmigrasi Dibekalinya
n calon bantuan alat calon
transmigras dan bahan transmigrasi
i pertanian dengan alat dan
bahan
pertanian

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 63


Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Aparatur Sumber Daya manusia Bidang Kesejahteraan Sosial, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Kondisi
Tujuan Sasaran Kinerja pada Unit
Kinerja capaian
akhir periode Kerja
Program pada
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Renstra SKPD
Tujuan Sasaran (outome) dan tahun Lokasi
SKPD Penang-
Kegiatan awal
gungja-
Uraian Indikator Uraian Indikator (output) perenca-
wab
naan Targ Targ Targ Targ Targ Targ
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
et et et et et et
Meningkatkan >Terdidik Terdidik dan >Terlaksanan Program Outcome :
pengetahuan dan terlatihnya ya bimbingan peningakatan Tersedianya
dan wawasan terlatihnya aparatur dalam teknis bagi kapasitas SDM aparatur
aparatur bidang aparatur bidang bidang sumber daya yang punya
kesekretariatan, dalam kesekretariatan kesekretariat aparatur kemampuan
kesejahteraan bidang dan sosial. an dan sosial Kegiatan : sesuai dengan
sosial, kesekretari >Persentase -Bimbingan kompetensi
ketenagakerjaa atan jumlah 05.03 teknis 5 org 5 org 5,50 6 org 6,50 7 org 7,50 8 org 8,50 9 org 9,50 9 org 9,50 Dinsos Banjar
n dan >Terdidik pekerja di implementasi Output : naker
transmigrasi dan sekretariat, peraturan Terkirimnya
terlatihnya dan sosial perundang- pegawai untuk
aparatur yang telah undangan mengikuti bintek
dalam mengikuti implementasi
bidang bimtek perundang-
pekerjaan undangan
sosial

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 64


Meningkatkan >Terdidik Terdidik dan >Terlaksanany Program Outcome :
keterampilan dan terlatihnya a bimbingan peningakatan Tersedianya
dan terlatihnya aparatur dalam teknis bagi kapasitas SDM aparatur
kemampuan aparatur bidang bidang sumber daya yang punya
aparatur bidang dalam ketenagakerjaa ketenagakerjaa aparatur kemampuan
kesekretariatan, bidang n dan n dan Kegiatan : sesuai dengan
kesejahteraan ketenagake transmigrasi transmigrasi -Bimbingan kompetensi
sosial, rjaan >Persentase 05.03 teknis 5 org 5 org 5,50 6 org 6,50 7 org 7,50 8 org 8,50 9 org 9,50 9 org 9,50 Dinsos Banjar
ketenagakerjaa >Terdidik jumlah pekerja implementasi Output : naker
n dan dan di bagian peraturan Terkirimnya
transmigrasi. terlatihnya ketenagakerjaa perundang- pegawai untuk
aparatur n dan undangan mengikuti bintek
dalam transmigrasi implementasi
bidang yang telah perundang-
ketransmigr mengikuti undangan
asian bimtek

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 V - 65


BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD

Indikator Kinerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang mendukung visi, misi,
tujuan dan sasaran RPJMD Kota Banjar tahun 2014 2018 adalah sebagai berikut :
1. Misi I : Meningkatkan Fasilitasi penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial,
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Tujuan : Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui penggalian potensi PMKS serta pelayanan
kesejahteraan sosial
Sasaran 1 : Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan fakir
miskin, komunitas adat terpencil dan PMKS dalam mewujudkan kesejahteraan
sosial.
Indikator 1 : Persentase fakir miskin
Jumlah fakir miskin pada akhir tahun 2013 masih cukup banyak jumlahnya
yatu 9.686 orang diharapkan dapat menurun pada tahun-tahun berikunya
sebagaimana dimuat dalam tabel di bawah ini :
Kondisi Kondisi
kinerja kinerja
pada pada
Target capaian setiap tahun
No. Indikator awal akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah fakir 9.686 9.686 9.550 9.430 9.150 9.000 8.500
miskin

Indikator 2 : Persentase wanita rawan sosial ekonimi


Jumlah wanita rawan sosial ekonomi pada akhir tahun 2013 masih cukup
banyak jumlahnya yatu 997 orang diharapkan dapat menurun pada tahun-tahun
berikunya sebagaimana dimuat dalam tabel di bawah ini :
Kondisi Kondisi
kinerja kinerja
pada pada
Target capaian setiap tahun
No. Indikator awal akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah WRSE 1.042 997 925 850 740 650 525

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 VI - 66


Indikator 3 : Persentase Keluarga rumah tidak layak huni
Jumlah rumah tidak layak huni pada akhir tahun 2013 masih cukup banyak
jumlahnya yatu 1.182 orang diharapkan dapat menurun pada tahun-tahun
berikunya sebagaimana dimuat dalam tabel di bawah ini :
Kondisi Kondisi
kinerja kinerja
pada pada
Target capaian setiap tahun
No. Indikator awal akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah rumah 1.375 1.182 925 816 720 610 500
tidak layak
huni

Sasaran 2 : Meningkatnya partisipasi pilar masyarakat/relawan dalam


penanggulangan bencana
Indikator 1 : Persentase penanggulangan bencana
Jumlah Korban bencana pada akhir tahun 2013 jumlahnya yatu 2 orang
diharapkan tidak akan bertambah tahun-tahun berikunya sebagaimana dimuat
dalam tabel di bawah ini :
Kondisi Kondisi
kinerja kinerja
pada pada
Target capaian setiap tahun
No. Indikator awal akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Korban
1 2 2 2 2 2 2
bencana

Sasaran 3 : Terpenuhinya santunan bagi orang terlantar di perjalanan


Indikator 1 : Persentase orang terlantar
Jumlah orang terlantar pada akhir tahun 2013 jumlahnya yatu 250 orang
diharapkan tidak akan bertambah tahun-tahun berikunya sebagaimana dimuat
dalam tabel di bawah ini :
Kondisi Kondisi
kinerja kinerja
pada pada
Target capaian setiap tahun
No. Indikator awal akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah orang
257 250 240 230 220 2210 200
terlantar

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 VI - 67


Sasaran 4 : Terjaminya pemenuhan kebutuhan dasar lanjut usia terlantar
Indikator 1 : Persentase lanjut usia terlantar
Jumlah lanjut usia terlantar pada akhir tahun 2013 jumlahnya yatu 1.418
orang diharapkan tidak akan bertambah tahun-tahun berikunya sebagaimana
dimuat dalam tabel di bawah ini :
Kondisi Kondisi
kinerja kinerja
pada pada
Target capaian setiap tahun
No. Indikator awal akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah lanjut
1.418 1.418 1.350 1.150 950 800 650
usia terlantar

2. Misi III : Meningkatkan Sumber Daya Manusia Aparatur Bidang Sosial,


Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Tujuan : Meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat calon transmigran
Sasaran 1 : Terdidik dan terlatihnya aparatur dalam bidang ketransmigrasian
Indikator 1 : Persentase calon transmigrasi
Jumlah calon transmigrasi pada akhir tahun 2013 jumlahnya yatiu 20 orang
diharapkan dapat meningkat pada tahun-tahun berikunya sebagaimana dimuat
dalam tabel di bawah ini :
Kondisi Kondisi
kinerja kinerja
pada pada
Target capaian setiap tahun
No. Indikator awal akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah calon 10 20 22 24 26 28 30
transmigrasi

Selain indikator-indikator yang telah diuraikan di atas, terdapat juga indikator-


indikator kinerja lain dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang secara bersama-sama
mendukung pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan Kota Banjar, adapun
indikator-indikator kinerja tersebut sebagai berikut :
a. Persentase eks penyandang penyakit sosial
b. Persentase Penyandang cacat terlatih
c. Persentase pembinaan anak jalanan

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 VI - 68


d. Persentase pencari kerja ditempatkan
e. Persentase terinformasikan lowongan kerja
f. Persentase sosialisasi bimbingan kerja pada siswa SMK
g. Persentase penyuluhan pencari kerja
h. Persentase data informasi kependudukan
i. Persentase tenaga kerja ditempatkan
j. Persentase pencari kerja
k. Persentase perusahaan yang telah dibimbing tentang hukum ketenagakerja

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 VI - 69


BAB VII
PENUTUP

Rencana strategik (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Banjar mengandung rumusan visi, misi, tujuan sasaran, strategi, kebijakan program

dan kegiatan. Renstra ini berfungsi sebagai dokumen perencanaan strategik yang

disusun dan dirumuskan untuk jangka waktu lima tahun 2014 - 2018 (perencanaan

jangka menengah).

Rumusan sistematis ini selain didasarkan pada kondisi, potensi, nilai-nilai luhur

juga memperhatikan aspirasi masyarakat Kota Banjar dan mengedepankan isu-isu lokal

yang memerlukan penyelesaian relatif cepat.

Agar Rencana Strategik ini lebih implementatif, maka sebagai prasyaratnya

adalah adanya komitmen dari semua elemen masyarakat Kota Banjar. Bagi masyarakat

non pemerintahan khususnya, komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui partisipasi

dalam pembangunan baik itu proses pelaksanaan, pengendalian maupun pengawasan

di bidang kesejahtertaaan social, ketenagakerjaan dan ketrasmigrasian khususnya.

Akhir kata semoga di masa mendatang masyarakat Kota Banjar akan lebih

meningkat derajat kesejahteraannya melalui pembangunan kesejahteraan sosial yang

lebih terintegrasi dan berkelanjutan , pembangunan ketenagakerjaan yang lebih

kompetitif serta mobilitas penduduk yang merata dan proporsional.

Dinas Sosnakertrans / Renstra Tahun 2014-2018 VII - 70

Anda mungkin juga menyukai