Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

TEMPAT PEMBERHENTIAN ANGKUTAN UMUM


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Teknik Prasarana Angkutan Umum Jalan
Dosen pengampu : Sam Deli Imanuel D, MM

Oleh:
Mefki Riandhi(18.01.153)

KELAS TD 3.3
JURUSAN D.IV
TRANSPORTASI DARAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul Tempat Pemberhentian Angkutan
Umum ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Teknik Prasarana Angkutan Umum Jalan Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang angkutan umum bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Sam Deli Imanuel D, MM selaku dosen mata
kuliah Teknik Prasarana Angkutan Umum Jalan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pasaman, 7 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Tempat Pemberhentian Angkutan Umum................................................................3
2.2Persyaratan Umum Tempat Pemberhentian Angkutan Umum...................................................4
2.3 Gambaran Halte yang Diamati.......................................................................................................6
2.4 Hasil Pengamatan Halte Benteg...................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemberhentian angkutan umum diperlukan keberadaanya di sepanjang rute angkutan umum
dan angkutan umum harus melalui tempat tempat yang telah ditetapkan untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang agar perpindahan penumpang menjadi lebih mudah dan gangguan
terhadap lalu lintas dapat diminimalkan, oleh sebab itu tempat perhentian angkutan umum harus
diatur penempatannya agar sesuai dengan kebutuhan. Tempat henti dapat pula dikatakan sebagai
kebijakan tata ruang kota yang sangat erat hubungannya dengan kebijakan transportasi ( tamin,
1997 ). Angkutan umum kota harus melalui tempat-tempat yang telah ditetapkan untuk
menaikkan dan menurunkan penumpang, maka tempat henti harus disediakan di sepanjang rute
angkutan kota agar perpindahan penumpang lebih mudah, sesuai dengan Peraturan Pemerintah
RI No. 14 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan. Tujuan perekayasaan tempat perhentian
kendaraan penumpang umum (TPKPU) adalah menjamin kelancaran dan ketertiban arus lalu
lintas,menjamin keselamatan bagi pengguna angkutan penumpang umum, menjamin kepastian
keselamatan untuk menaikkan dan/atau menurunkan penumpang, memudahkan penumpang
dalam melakukan perpindahan moda angkutan umum atau bus.

1.2 Rumusan masalah

A. Apa pengertian dari tempat pemberhentian angkutan umum?


B. Apa persyaratan umum pemberhentian angkutan umum?
C. Bagaimana gambaran dari halte di tempat anda?
D.Bagaimana hasil pengamatan dari halte tempat anda?

1.3 Tujuan
A. Menjelasan pengertian pemberhentian angkuta umum
B. Menjelaskan persyaratan umum pemberhentian angkutan umum
C. Memberikan gambaran mengenai halte di tempat anda
D. Menjelaskan hasil dari pengamatan
1
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tempat Pemberhentian Angkutan Umum


Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 271/HK.105/DRJD/96
Tempat perhentian kendaraan penumpang umum (TPKPU) terdiri dari halte dan tempat
perhentian bus. Halte adalah tempat perhentian kendaraan penumpang umum untuk
menurunkan dan/atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan. Tempat
perhentian bus (bus stop) adalah tempat untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang
(selanjutnya disebut TPB). Keberadaan halte yang salah satunya merupakan rangkaian moda
sarana dan prasarana pelayanan transportasi tentunya harus mempunyai fungsi yang optimal,
dalam arti mempunyai nilai kemanfaatan bagi pengguna yang maksimal, seperti kelancaran,
kenyamanan dan keamanan pengguna menjadi prioritas utama dalam perencanaan lokasi dan
desain fisiknya. Optimalisasi fungsi halte akan berpengaruh pada pelayanan lalu lintas
transportasi yang baik, kelancaran sirkulasi jalan dan angkutan dalam kota, fungsi sekunder
pengenalan identitas kota dan sebagainya, yang secara luas akan berdampak pada kemungkinan
kota berfungsi secara efektif.
Menurut Setijowarno (2000), definisi dari tempat henti adalah lokasi di mana penumpang
dapat naik ke dan turun dari angkutan umum dan lokasi dimana angkutan umum dapat berhenti
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, sesuai dengan pengaturan operasional ataupun
menurunkan penumpang. Sedangkan berdasarkan Dirjen Bina Marga, tempat henti adalah bagian
dari perkerasan jalan tertentu yang digunakan untuk pemberhentian sementara bus, angkutan
penumpang umum lainnya pada waktu menaikkan dan menurunkan penumpang. Pengguna
angkutan umum seharusnya naik ke dan turun dari bus di tempat henti. Oleh karena itu tempat
henti diperlukan keberadaannya di sepanjang rute angkutan umum, dan harus ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan Peraturan Pemerintah RI No.41 Tahun 1993.

3
2.2Persyaratan Umum Tempat Pemberhentian Angkutan Umum

Perekayasaan Persyaratan umum tempat perhentian kendaraan penumpang umum

1. Berada di sepanjang rute angkutan umum/bus;


2. Terletak pada jalur pejalan (kaki) dan dekat dengan fasilitas pejalan (kaki);
3. Diarahkan dekat dengan pusat kegiatan atau permukiman;
4. Dilengkapi dengan rambu petunjuk;
5. Tidak mengganggu kelancaran arus lalu-lintas.

Fasilitas utama Halte


1) identitas halte berupa nama dan/ atau nomor
2) rambu petunjuk
3) papan informasi trayek
4) lampu penerangan
5) tempat duduk

Fasilitas tambahan
1) telepon umum
2) tempat sampah
3) pagar
4) papan iklan/pengumuman Pada persimpangan, penempatan fasilitas tambahan itu tidak
boleh mengganggu ruang bebas pandang.

Penentuan jarak antara halte dan/atau TPB dapat dilihat pada gambar berikut :
JARAK HALTE DAN TPB

Jarak Antar Halte Jarak Antar Halte

4
Zona Tata Guna Lahan Lokasi Jarak
Tempat
Henti (m)
1 Pusat kegiatan sangat CBD, Kota 200-300
padat : pasar, pertokoan
2 Padat : perkantoran, Kota 300-400
sekolah, jasa
3 Permukiman Kota 300-400
4 Campuran padat : Pinggiran 300-500
perumahan, sekolah, jasa
5 Campuran jarang : Pinggiran 500-1000
perumahan, ladang,
sawah, tanah kosong

Kriteria Penentuan Lokasi Tempat Henti


 Terletak pada trotoar dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan
 Diletakkan di muka pusat kegiatan yang banyak membangkitkan pemakai angkutan
umum seperti shopping centre, pasar, sekolah, kantor pelayanan umum
 Terletak pada tempat terbuka dan tidak tersembunyi guna mengurangi kriminalitas
 Jarak maksimal tempat henti terhadap fasilitas penyeberangan jalan adalah 50 meter
 Jarak minimal tempat henti dari persimpangan jalan adalah 50 meter/tergantung dari
panjang antrian di persimpangan
 Jarak minimal tempat henti dari suatu gedung yang membutuhkan ketenangan adalah 100
meter

5
2.3 Gambaran Halte yang Diamati

DATA HALTE BUS DI KABUPATEN PASAMAN


KONDISI : APRIL 2018

N SUMBER
TH LOKASI HALTE KECAMATAN NAMA HALTE KONDISI
o DANA
200 DEPAN KANTOR POLRES
1 6 PASAMAN LB. SIKAPING BRI HALTE POLRES  
200 DEPAN KANTOR WALI NAGARI
2 6 PAUAH LB. SIKAPING BRI HALTE PAUAH  
201 DEPAN KANTOR DINAS
3 2 PERINDAGNAKER LB. SIKAPING APBD HALTE DALIAK  
201
4 2 DEPAN SMP N 1 PANTI (PETOK) PANTI APBD HALTE PETOK  
201 DEPAN SMPN 1 PADANG
5 2 GELUGUR PD. GELUGUR APBD HALTE PD. GELUGUR hilang
201
6 3 DEPAN PUSKESMAS BONJOL BONJOL APBD HALTE BONJOL  
201
7 3 SIMPANG LUBUK LAYANG RAO RAO APBD HALTE RAO  
201 DEPAN KANTOR POLSEK LB.
8 4 SIKAPING LB. SIKAPING APBD HALTE PINTU RIMBO  
201 SIMPANG BENTENG TJ.
9 4 BERINGIN LB. SIKAPING APBD HALTE BENTENG  
201 DEPAN KANTOR DINAS
10 4 PENDIDIKAN LB. SIKAPING APBD HALTE AIA LUKA  
201
11 4 SMPN 4 SUNDATAR LB. SIKAPING APBD Ex Halte Sp. Benteng (2007)  
201
12 4 SIMPANG 3 KUMPULAN BONJOL APBD HALTE KUMPULAN  
201 DEPAN SMKS HARAPAN BANGSA
13 4 PANTI PANTI APBD HALTE PANTI  
201 DEPAN SMAN 1 PADANG
14 4 GELUGUR PD. GELUGUR APBD HALTE PD. GELUGUR 2  
Data Sekunder (Sumber Dinas Perhubungan Kabupaten Pasaman
DI KABUPATEN PASAMAN
KEADAAN : TAHUN 2019

N
Lokasi Sekolah Pemanfaat Nama Halte
o

6
  Kec. Lubuk Sikaping      
MtsN Lubuk Sikaping,
1 Depan Kantor Wali Nagari Pauah Halte Pauah
SMAN 1 Lbs
2 Depan Kantor Disperindagnaker SDN 03 Kampuang Nan VI Halte Daliak
Simpang Perumnas-Benteng Tj.
3 SMKN 1 Lubuk Sikaping Halte Benteng
Beringin
4 Simpang Mapun SDN 01 Salibawan Halte Sp. Mapun
5 Depan SMPN 4 Sundatar SMPN 1 Sundatar Halte Sundata
       
  Kec. Panti  
6 Depan SMPN 1 Panti (Petok) SMPN 1 Panti Halte Petok
7 Depan SMKS Harapan Bangsa SMKS Harapan Bangsa Halte Panti
8 Simpang Tambangan Petok SDN 02 Petok Halte Sp. Tambangan
       
  Kec. Padang Gelugur    
9 Depan SMPN 1 Padang Gelugur SMPN 1 Padang Gelugur Halte Bahagia
       
  Kec. Rao Selatan    
10 Depan SMPN 1 Rao Selatan SMPN 1 Rao Selatan Halte Rao Selatan
       
  Kec. Rao    
11 Simpang Lubuak Layang SMAN 1 RAO Halte Rao
12 Simpang Tarung-Tarung MTsN Langsat Kadap Halte Rao2
13 Simpang Padang Mentinggi SMPN1 Rao Halte Sp. Lombah
       
  Kec. Duo Koto    
14 Depan SMAN 1 Duo Koto SMAN 1 Duo Koto Halte Duo Koto
       
  Kec. Tigo Nagari    
15 Depan SMAN 1 Tigo Nagari SMAN 1 Tigo Nagari Halte Tigo Nagari

7
8
 DATA PRIMER (Pengamatan langsung halte yang diamati)

Halte Benteng

9
2.4 Hasil Pengamatan Halte Benteg

Dari hasil pengamatan Halte Benteng Kabupaten Pasaman,dapat dilihat bahwasanya keadaan
Halte Benteng bisa dikatakan belum memenuhi standar fasilitas utama maupun fasilitas
tambahan,seperti pada gambar pengamatan masih banyak fasilitas yang kurang seperti:tidak
terdapat lampu penerangan dan rambu petunjuk,sedangkan fasilitas tambahan tidak terdapat pada
Halte Benteng seperti:Papan iklan/informasi,tong sampah,telepon umum,pagar.Untuk fasilitas
utama yang tersedia hanya ada identitas Halte (Nama/Nomor) , Papan informasi trayek,dan
tempat duduk bagi pengguna.

Untuk perawatan Halte Benteng dapat dilihat tidak begitu terawat,terdapat coretan yang banyak
pada dinding halte,warna cat yang telah memudar dan sampai –sampai tumbuh rumput liar di
atas halte tersebut,seperti pada gambar pengamatan.

Halte Benteng belum befungsi sebagaimana mestinya,yang seharusnya digunakan untuk


menunggu angkutan umum yang akan menurunkan dan menaikkan penumpang,tetapi yang
terjadi hanya orang-orang yang menunggu jemputan dari orang tuanya baik menggunakan
sepeda motor maupun mobil pribadi,dan hal yang paling tidak masuk akal orang-orang
menggunakan halte untuk menjual barang daganagannya di halte tersebut.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari sumber data dan hasil pengamatan ditemukan bahwa kondisi prasarana halte di
kabupaten Pasaman tidak sesuai dengan fungsi dari halte sebagaimana mestinya, dimana fasilitas
halte baik fasilitas utama maupun tambahan masih banyak kekurangan. kondisi kelayakan halte
seperti cat yang telah memudar, banyaknya coretan, dan sering ditemukan halte digunakan untuk
tempat berjualan, kondisi ini di akibatkan sudah lamanya angkot tidak beroperasi di kabupaten
Pasaman, adapun TPB di daerah di daerah kabupaten Pasaman tidak ditemukan dalam kegiatan
survey

3.2 Saran
Setelah melakukan pengamatan,banyak yang harus dibenahi,baik diri pribadi maupun orang
lain untuk dapat saling mengingatkan untuk menjaga fasilitas umum sebagaimana mestinya
berfungsi,dan diharapkan kepada Pemerintah lebih dapat memperhatikan kondisi fasilitas yang
telah dibuat untuk dapat memberikan sanksi tegas kepada pihak yang melakukan pelanggaran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumber data dinas perhubungan kabupaten Pasaman

12

Anda mungkin juga menyukai