baB. 4
EVALUASI KELAYAKAN PROYEK
Evaluasi atau studi kelayakan proyek merupakan suatu kajian dan atau penganalisaan
secara sitematis tentang dapat tidaknya atau layak tidaknya suatu proyek dilaksanakan
dengan berhasil. Bagi proyek yang dibiayai pemerintah ukuran keberhasilan atau
keuntungan adalah dalam arti lebih luas yaitu manfaat bagi masyarakat atau perekonomian
yang bisa berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan berbagai sumberdaya,
peningkatan nilai tambah dan atau devisa negara.
Pola pengembangan usaha pokok transmigrasi diantaranya pola tanaman pangan lahan
kering (TPLK), tanaman pangan lahan basah (TPLB), pola Perikanan Budidaya, Perikanan
Tangkap dan pola tanaman perkebunan. Pola tersebut dirancang selain sebagai lahan atau
lapangan usaha juga sebagai sumber pendapatan. Oleh karena itu hasil yang diperoleh dari
pola pengembangan usaha yang dilakukan selain mampu untuk pengembangan usaha yang
berkelanjutan juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Bab Iv - 1
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
Konsep dasar dari analisis proyek adalah menemukan dan menilai biaya-biaya dan manfaat
yang timbul akibat pelaksanaan proyek serta membandingkan keduanya dengan situasi
tanpa proyek. Jadi yang dinilai adalah perbedaan tambahan manfaat yang diperoleh dengan
tambahan-tambahan biaya yang dikeluarkan.
Keadaan tanpa proyek dapat diartikan terbatas sebagai kondisi awal, dari sisi sosial dan
ekonomi masyarakat di lokasi rencana pengembangan pemukiman transmigrasi. Apabila
proyek yang diusulkan tidak dilaksanakan, maka kondisi yang sudah ada akan stagnan dan
kemungkinan ke depannya akan terjadi kondisi sebagai berikut:
Bab Iv - 2
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
1. Kondisi pertanian penduduk di sekitar lokasi studi, jika tanpa adanya program
pembangunan permukiman transmigrasi dapat dikatakan jauh dari berkembang.
Usahatani yang dilakukan masih tetap subsisten, sekedar untuk memenuhi kebutuhan
dasar individu dan keluarga. Tidak ada kelebihan hasil produksi yang dapat
disisihkan atau ditabung untuk pengembangan usahatani selanjutnya.
2. Sebagian besar pendapatan warga di lokasi studi pada saat ini, berasal dari hasil
hutan (Getah Damar). Kondisi ini sangat rentan dalam aspek keberlanjutan usaha.
Apabila masyarakat tidak beralih kepada usaha budidaya dalam menopang
pendapatan keluarganya, maka lambat laun dengan semakin berkurangnya
sumberdaya alam yang ada di hutan, kondisi ekonomi masyarakat akan menjadi
terancam.
4. Manfaat atau pendapatan bersih usaha tani penduduk setempat akan menurun secara
bertahap, karena kesuburan tanah semakin menurun akibat kurangnya masukan
pertanian yang diperlukan untuk mengembalikan kesuburan tanah
5. Sarana dan prasarana umum (kesehatan, pendidikan, pasar, jalan, air bersih, listrik,
dan perhubungan) yang saat ini dalam kondisi terbatas, akan mengalami kelambatan
dalam perkembangannya. Pembangunan pemukiman transmigrasi diharapkan
menjadi instrumen pendorong yang mampu meningkatkan kondisi dan ketersediaan
sarana prasarana umum secara lebih cepat.
Bab Iv - 3
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
benefit) dan manfaat yang tidak bisa diukur dengan nilai uang (intangible benefit). Untuk
tangible benefit ada yang bersifat langsung (direct) dan ada juga yang bersifat tidak
langsung (indirect).
4.2.1. Manfaat La
Masyarakat juga secara langsung bisa menikmati sarana dan prasarana umum seperti
sarana pendidikan, kesehatan, akses jalan, transportasi, dan penerangan yang lebih
memadai. Kondisi lingkungan kawasan dan kondisi sumber daya manusia setempat dan
kualitas hidup masyarakat, diharapkan akan menjadi lebih baik.
Secara rinci, pelaksanaan dari proyek ini, diperkirakan dapat mendatangkan berbagai
manfaat langsung, diantaranya adalah; meningkatknya produktivitas lahan, berkurangnya
biaya produksi, serta semakin baiknya kualitas produk pertanian.
Bab Iv - 4
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
Selain itu dengan meningkatnya akses informasi dan terbukanya peluang pasar, geliat
perekonomian di bidang pertanian semakin berkembang. Terciptanya pasar pasar baru
di sekitar lokasi, akan mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli,
sehingga kegiatan ekonomi akan semakin dinamis
Bab Iv - 5
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
(kualitas) produk usaha tani, pada gilirannya akan menaikan harga satuan produk,
sehingga pendapatan usahatani masyarakat akan mengalami peningkatan.
4.2.2. Manfaat Ti
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang bisa diukur dan atau dinilai dengan uang
yang diperoleh secara tidak langsung dengan adanya proyek. Secara umum manfaat tidak
langsung dari pembangunan satuan kawasan pengembangan transmigrasi di antaranya:
Adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebagaimana telah dipaparkan pada
uraian sebelumnya, pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam bidang
pertanian masih terbatas. Demikian juga halnya dengan penguasaan ilmu dan
pengetahuan pada bidang lain yang masih relatif tertinggal. Melalui berbagai
kegiatan pembangunan di permukiman transmigrasi seperti pembangunan sarana dan
prasarana umum termasuk sarana pendidikan, serta berbagai kegiatan peningkatan
kapasitas dan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan,
diharapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap hidup masyarakat lokal lambat
laun menjadi semakin baik. Selain itu, perubahan perilaku dan pengetahuan dalam
usahatani akan memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat lokal, yang pada
gilirannya akan meningkatkan produktivitas masyarakat di lokasi survey yang akan
berimbas pada kualitas hidup warga secara keseluruhan.
Adanya multiplier effect atau efek ganda dari adanya proyek terhadap peningkatan
pendapatan usaha pada sektor lain di luar proyek. Hal ini disebabkan dengan adanya
pengembangan wilayah baru dan pertambahan jumlah penduduk secara kewilayahan
minimal akan meningkatkan kuantitas dan keragaman jenis kebutuhan dan konsumsi
barang/jasa.
Proyek dapat menjadi perantara atau pendorong terjadinya perubahan atau dinamika
aktifitas masyarakat baik secara sosial, maupun ekonomi, misalnya ada peningkatan
produktifitas kerja, karena adanya proyek mampu meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan masyarakat.
Bab Iv - 6
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
4.2.3. Manfaat In
Manfaat intangible adalah manfaat yang diperoleh dari adanya kegiatan proyek yang tidak
bisa diukur, dihitung atau dinilai dengan nilai uang. Di antara manfaat tersebut berupa
bauran/integrasi sosial masyarakat yang dapat mengurangi kerawanan sosial,
meningkatnya hubungan sosial antar etnis suku dan budaya (TPA dengan TPS), perbaikan
lingkungan hidup di wilayah kawasan, dan lebih jauhnya lagi sesuai dengan program
transmigrasi yaitu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa serta ketahanan nasional.
Beberapa manfaat intangible dari pelaksanaan proyek ini diperkirakan adalah sebagai
berikut:
Bab Iv - 7
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
terdapat berbagai kegiatan seperti pembinaan usaha tani, pembanguanan sarana dan
prasarana lingkungan, serta berbagai kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat
lainnya, akan mendorong warga untuk melakukan berbagai usaha produktif termasuk
dalam budidaya pertanian/perikanan/peternakan. Iklim usaha tani yang kondusif akan
menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang produktif, dinamis dan memiliki
kemandirian di bidang ekonomi.
Manfaat dari adanya proyek ini berupa hasil atau pendapatan yang dapat diperoleh
transmigran dari kegiatan pertanian. Perhitungan pendapatan yang diperoleh merupakan
perhitungan pendapatan usaha tani dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Bab Iv - 8
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
1. Harga jual setiap komoditi adalah harga jual saat ini dan diasumsikan besarnya tetap
sepanjang tahun.
2. Tingkat produksi setiap jenis tanaman pangan dan perkebunan selama umur proyek
diasumsikan konstan/tetap, berdasarkan perkiraan bahwa transmigran mampu
mempertahankan kesuburan tanah antara lain dengan perlakuan pemupukan.
Perhitungan pada Bab IV ini merupakan jumlah biaya keseluruhan proyek, dimana untuk
biaya usaha tani mengacu pada hasil perhitungan per KK transmigran pada Bab III yang
dikalikan dengan daya tampung.
Pengertian Arus biaya secara sederhana adalah segala bentuk pengorbanan ekonomi yang
dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan untuk mendapatkan tujuan proyek. Berkaitan
dengan proyek pengembangan transmigrasi di lokasi SKP A, Kawasan Transmigrasi Pulau
Bacan, biaya-biaya yang perlu dikeluarkan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu biaya
investasi dan biaya operasional.
a. Biaya investasi meliputi semua biaya yang dikeluarkan sejak perencanaan, pembukaan
lahan sampai dengan pembangunan fisik dan siap menerima transmigran. Contoh biaya
investasi adalah biaya pengadaan fasilitas sarana dan prasarana (infrastruktur).
Bab Iv - 9
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
Nilai pengembalian atau tingkat pengembalian investasi proyek transmigrasi ini dapat
diukur salah satunya dengan menggunakan indicator Internal Rate of Return disingkat
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi
dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju
pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain(bunga deposito bank,
reksadana dan lain-lain).
IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi layak dilaksanakan atau tidak. Untuk
itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi
dariMinimum acceptable rate of return (MARR). Minimum acceptable rate of return adalah
laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang dilakukan.
Dalam kasus di lokasi studi, maka nilai MARR yang dijadikan patokan adalah rata-rata
nilai suku bunga investasi di bank. Tingkat suku bunga yang dipergunakan untuk
menentukan nilai “discounting factor” dalam proyek pengembangan pemukiman
transmigrasi di lokasi SKP A, Kawasan Transmigrasi Pulau Bacan adalah 16 %.
Dengan tingkat suku bunga tersebut seluruh arus uang setiap tahun selama umur proyek
nilainya disamakan berdasarkan nilai pada saat ini yang selanjutnya dipergunakan untuk
menghitung tingkat kelayakan proyek. Perincian perhitungan tingkat pengembalian proyek
dengan Komoditas utama Padi Ladang di Lahan Usaha 1 dan tanaman Pala di Lahan Usaha
II, disajikan pada sub bab 4.4.3. tentang Kelayakan Proyek.
Bab Iv - 10
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
Rincian hasil perhitungan analisis sensitifitas untuk Komoditas utama tanaman Pala
disajikan pada sub bab 4.4.3 tentang Kelayakan Proyek.
Arus manfaat atau benefit dalam analisis ekonomi proyek adalah nilai produk atau
penerimaan yang diperoleh dari pola pengembangan LP dan LU. Pada LP dikembangkan
tanaman palawija, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan, di LU 1 tanaman Padi Ladang
(Padi Gogo), dan pada LU 2 ditanami Pala.
Bab Iv - 11
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
Tahun Ke-
URAIAN
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Dengan Adanya Proyek
1. Pendapatan 0 0 2.510.500 40.576.710 55.150.744 56.253.759 57.378.834 51.080.788 48.379.593 52.455.966 65.229.885 79.942.083
2. Biaya Hidup 0 0 20.235.350 15.480.043 15.634.843 15.791.192 15.949.104 16.108.595 16.269.681 16.432.377 16.596.701 16.762.668
3. Biaya Usaha tani 0 0 1.233.760 4.907.560 15.815.935 10.338.135 8.816.775 8.455.099 7.758.350 6.962.085 6.962.085 6.962.085
* Pendapatan Bersih 0 0 (18.958.610) 20.189.107 23.699.966 30.124.432 32.612.956 26.517.095 24.351.562 29.061.504 41.671.099 56.217.330
B. Tanpa adanya proyek
1. Pendapatan 0 20.272.400 20.475.124 20.679.875 20.886.674 21.095.541 21.306.496 21.519.561 21.734.757 21.952.104 22.171.625 22.393.342
2. Biaya Hidup 0 20.235.350 20.437.704 20.642.081 20.848.501 21.056.986 21.267.556 21.480.232 21.695.034 21.911.984 22.131.104 22.352.415
3. Biaya Usaha tani 0 1.440.350 1.454.754 1.469.301 1.483.994 1.498.834 1.513.822 1.528.961 1.544.250 1.559.693 1.575.290 1.591.042
* Pendapatan Bersih 0 (1.403.300) (1.417.333) (1.431.506) (1.445.821) (1.460.280) (1.474.882) (1.489.631) (1.504.528) (1.519.573) (1.534.769) (1.550.116)
ARUS MANFAAT 0 1.403.300 (17.541.277) 21.620.614 25.145.787 31.584.712 34.087.838 28.006.726 25.856.089 30.581.077 43.205.868 57.767.446
Sumber : Hasil Analisis Tim RSKP, Tahun 2021
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
Komponen biaya yang menjadi tanggungan pemerintah adalah biaya studi penyusunan
RSKP, UKL/UPL, RTSP dan RTJ, penyiapan lahan dan bangunan permukiman serta
fasilitas penunjang lainnya dan biaya operasional.
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
X
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
Pertanian 6.048.0 0 1 0
Paket 0 1 1 1 1 1 0 6.048.000 6.048.000 6.048.000 6.048.000 6.048.000 6.048.000 36.288.000
(PPL) 00
Ketertiban 4.032.0 0 4 0
Paket 0 2 4 4 4 4 0 8.064.000 16.128.000 16.128.000 16.128.000 16.128.000 16.128.000 88.704.000
Umum 00
Pemeliharaa
n Alat dan 5.040.0 0 2 0
Paket 0 1 2 2 2 2 0 5.040.000 10.080.000 10.080.000 10.080.000 10.080.000 10.080.000 55.440.000
Perlengkapa 00
n
Sub Total 94.752.000 183.456.000 183.456.000 183.456.000 183.456.000 183.456.000 1.039.248.000
Biaya
Langsung
II
Transmigran
s
Biaya
Pemindahan 4.050.0 0 15 15 0 0
KK 0 0 0 0 607.500.000 0 607.500.000 0 0 0 0 1.215.000.000
keluarga 00 0 0
Transmigran
Pnyediaan 0 25 25 0 0
KK 11.520.000 0 0 0 0 2.880.000.000 0 2.880.000.000 0 0 0 0 5.760.000.000
Jadup 0 0
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
Total
Harga Biaya pada tahun ke-
N KOMPON Satua Volume Kegiatan pada tahun ke- Biaya
Satuan (Rp)
o EN n (Rp)
(Rp)
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
0
Sub Total 0 0 3.487.500.000 0 0 0 0 6.975.000.000
4.4.3. Kelayak
Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang
ditimbulkan oleh penanaman suatu investasi. Metode ini menghitung selisih
antara penerimaan dengan pengeluaran. diukur dengan nilai uang sekarang (at
present value).Untuk mengukur NPV digunakan discounted factor berupa tingkat
suku bunga pinjaman bank sebesar 16%.
Kriteria yang digunakan untuk kelayakan yaitu, jika nilai NPV positif atau lebih
dari 0, maka investasi dianggap layak dilaksanakan. Sebaliknya jika nilai NPV
negative atau kurang dari 0, maka investasi tidak dianjurkan untuk dilaksanakan.
Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu tingkat bunga yang menunjukkan nilai
sekarang (NPV) sama dengan jumlah seluruh investasi proyek atau dengan kata
lain tingkat bunga yang dihasilkan NPV sama dengan nol (NPV=0). Tingkat
bunga tersebut merupakan tingkat bunga maksimum yang dapat dibayar oleh
proyek untuk faktor produksi yang digunakan.
Kriteria yang digunakan adalah apabila : (a) nilai IRR>nilai MARR, maka proyek
layak untuk diusahakan ; (b) nilai IRR<nilai MARR, maka proyek tidak layak
untuk diusahakan.
Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) adalah nilai perbandingan antara nilai manfaat
bersih dengan biaya bersih yang diperhitungkan nilainya saat ini. Hasil
perhitungan Net BCR akan memiliki dua kategori, yaitu jika Net BCR > 1 maka
pengusahaan proyek tersebut layak, namun jika nilai Net BCR < 1 maka
BAB IV - 18
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
BAB IV - 19
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
BAB IV - 20
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021
BAB IV - 21
LAPORAN AKHIR
PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN
TRANSMIGRASI
KAWASAN PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
Merujuk pada hasil perhitungan yang disajikan pada tabel di atas, diketahui bahwa
proyek pengembangan permukiman transmigrasi di daerah studi SKP A Kawasan
Transmigrasi Pulau Bacan dengan komoditas tanaman Pala di Lahan Usaha II
menunjukan NPV yang bernilai positif. Nilai IRR di atas nilai MARR atau nilai
discounting factor yang digunakan (di atas 16%). Net B/C nilainya di atas 1 (satu).
Secara ringkas hasil perhitungan kelayakan beserta analisis sensitivitasnya adalah
sebagai berikut:
Hasil analisis sensitivitas dengan melakukan simulasi kondisi saat arus biaya mengalami
kenaikan sebesar 10% menghasilkan nilai NPV yang negatif dan B/C Ratio di bawah 1.
Hal ini menunjukan bahwa proyek ini cukup sensitif terhadap kondisi yang abnormal
berupa kenaikan biaya proyek, akan tetapi masih relatif menguntungkan meskipun
nilai manfaat turun sampai dengan 10 persen asalkan biaya proyek masih dalam batas
normal. Oleh karenanya, proyek pembangunan Permukiman Trasnmigrasi di SKP A
Kawasan Transmigrasi Pulau Bacan, sangat membutuhkan pengendalian dan
manajemen yang baik dalam pelaksanaannya.