Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)


PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

baB. 4
EVALUASI KELAYAKAN PROYEK

Evaluasi atau studi kelayakan proyek merupakan suatu kajian dan atau penganalisaan
secara sitematis tentang dapat tidaknya atau layak tidaknya suatu proyek dilaksanakan
dengan berhasil. Bagi proyek yang dibiayai pemerintah ukuran keberhasilan atau
keuntungan adalah dalam arti lebih luas yaitu manfaat bagi masyarakat atau perekonomian
yang bisa berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan berbagai sumberdaya,
peningkatan nilai tambah dan atau devisa negara.

Dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan pengembangan kawasan transmigrasi


unsur yang ingin dicapai adalah pembangunan wilayah, melalui pemanfaatan sumber daya
lahan untuk pola pengembangan usaha secara optimal. Untuk mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya lahan di kawasan transmigrasi yaitu melalui pengembangan
komoditas unggulan sesuai dengan pola usahanya.

Pola pengembangan usaha pokok transmigrasi diantaranya pola tanaman pangan lahan
kering (TPLK), tanaman pangan lahan basah (TPLB), pola Perikanan Budidaya, Perikanan
Tangkap dan pola tanaman perkebunan. Pola tersebut dirancang selain sebagai lahan atau
lapangan usaha juga sebagai sumber pendapatan. Oleh karena itu hasil yang diperoleh dari
pola pengembangan usaha yang dilakukan selain mampu untuk pengembangan usaha yang
berkelanjutan juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

Bab Iv - 1
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Berdasarkan pemahaman tersebut, pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi


sebagai suatu proyek pembangunan wilayah (aktivitas/kegiatan yang menggunakan
berbagai sumberdaya dengan berbagai tujuan dan manfaat yang diharapkannya)
sebagaimana halnya dengan proyek pembangunan lainnya selain membutuhkan dan
menggunakan biaya yang besar juga sekaligus diharapkan mampu memberikaan manfaat
dan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pengembangan kawasan transmigrasi yang
berkelanjutan selain diharapkan memberikan manfaat baik manfaat sosial (social benefit)
dan juga manfaat ekonomi/finansial (financial benefit).

Tinjauan Evaluasi proyek permukiman transmigrasi dilakukan terhadap sisi keuangan


dengan menghitung tingkat imbalan yang diterima (benefit) yang berupa penerimaan
transmigran atas dana yang diinvestasikan untuk pengembangan permukiman.

Konsep dasar dari analisis proyek adalah menemukan dan menilai biaya-biaya dan manfaat
yang timbul akibat pelaksanaan proyek serta membandingkan keduanya dengan situasi
tanpa proyek. Jadi yang dinilai adalah perbedaan tambahan manfaat yang diperoleh dengan
tambahan-tambahan biaya yang dikeluarkan.

4.1. Keadaan Tanpa Proyek

Dalam suatu proyek pembangunan permukiman transmigrasi dan pengembangan budidaya


tanaman pangan/perkebunan, permasalahan pokok yang harus dipertimbangkan adalah
bagaimana memperoleh manfaat dari proyek tersebut, dimana petani secara individu harus
mengeluarkan dana sendiri selain yang harus dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang
menangani proyek tersebut (Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi).

Keadaan tanpa proyek dapat diartikan terbatas sebagai kondisi awal, dari sisi sosial dan
ekonomi masyarakat di lokasi rencana pengembangan pemukiman transmigrasi. Apabila
proyek yang diusulkan tidak dilaksanakan, maka kondisi yang sudah ada akan stagnan dan
kemungkinan ke depannya akan terjadi kondisi sebagai berikut:

Bab Iv - 2
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

1. Kondisi pertanian penduduk di sekitar lokasi studi, jika tanpa adanya program
pembangunan permukiman transmigrasi dapat dikatakan jauh dari berkembang.
Usahatani yang dilakukan masih tetap subsisten, sekedar untuk memenuhi kebutuhan
dasar individu dan keluarga. Tidak ada kelebihan hasil produksi yang dapat
disisihkan atau ditabung untuk pengembangan usahatani selanjutnya.

2. Sebagian besar pendapatan warga di lokasi studi pada saat ini, berasal dari hasil
hutan (Getah Damar). Kondisi ini sangat rentan dalam aspek keberlanjutan usaha.
Apabila masyarakat tidak beralih kepada usaha budidaya dalam menopang
pendapatan keluarganya, maka lambat laun dengan semakin berkurangnya
sumberdaya alam yang ada di hutan, kondisi ekonomi masyarakat akan menjadi
terancam.

3. Mengingat usahatani (berladang, berkebun) merupakan salah satu kegiatan ekonomi


keluarga yang dilaksanakan sehari-hari, maka tidak berkembangnya kegiatan
usahatani akan secara langsung menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat
di lokasi studi.

4. Manfaat atau pendapatan bersih usaha tani penduduk setempat akan menurun secara
bertahap, karena kesuburan tanah semakin menurun akibat kurangnya masukan
pertanian yang diperlukan untuk mengembalikan kesuburan tanah

5. Sarana dan prasarana umum (kesehatan, pendidikan, pasar, jalan, air bersih, listrik,
dan perhubungan) yang saat ini dalam kondisi terbatas, akan mengalami kelambatan
dalam perkembangannya. Pembangunan pemukiman transmigrasi diharapkan
menjadi instrumen pendorong yang mampu meningkatkan kondisi dan ketersediaan
sarana prasarana umum secara lebih cepat.

4.2. Manfaat Dengan Adanya Proyek

Pelaksanaan kegiatan suatu proyek pembangunan diharapkan mampu memberikan manfaat


(benefit) sesuai dengan tujuan dan jenis/bentuk proyek. Pada umumnya manfaat proyek
terdiri dari manfaat yang biasa diukur/dihitung atau dinilai dengan nilai uang (tangible

Bab Iv - 3
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

benefit) dan manfaat yang tidak bisa diukur dengan nilai uang (intangible benefit). Untuk
tangible benefit ada yang bersifat langsung (direct) dan ada juga yang bersifat tidak
langsung (indirect).

4.2.1. Manfaat La

Manfaat langsung dari proyek pengembangan pemukiman transmigrasi di antaranya


meningkatkan jenis, ragam, dan produksi usahatani masyarakat, yang pada gilirannya akan
meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya. Selanjutnya, manfaat ini diharapkan
dapat meningkatkan taraf hidup transmigran dan penduduk setempat ke tingkat hidup yang
lebih baik.

Masyarakat juga secara langsung bisa menikmati sarana dan prasarana umum seperti
sarana pendidikan, kesehatan, akses jalan, transportasi, dan penerangan yang lebih
memadai. Kondisi lingkungan kawasan dan kondisi sumber daya manusia setempat dan
kualitas hidup masyarakat, diharapkan akan menjadi lebih baik.

Secara rinci, pelaksanaan dari proyek ini, diperkirakan dapat mendatangkan berbagai
manfaat langsung, diantaranya adalah; meningkatknya produktivitas lahan, berkurangnya
biaya produksi, serta semakin baiknya kualitas produk pertanian.

a. Meningkatkan Produktivitas Lahan


Kondisi lahan di lokasi survey, didominasi oleh Hutan Sekunder, serta semak belukar
yang belum digarap dan dimanfaatkan oleh warga setempat. Penduduk yang berada di
sekitar lokasi studi, belum memanfaatkan lahan untuk usaha budidaya pertanian.
Pemanfaatn lahan di lokasi studi, sejauh ini hanya berupa usaha tambang Emas warga
dengan skala kecil, itupun belum berjalan secara massif karena belum banyak yang
menghasilkan barang tambang. Kondisi ini menyebabkan adanya ribuan hektar “lahan
tidur” yang tidak produktif.

Melalui pelaksanaan proyek, kondisi sebagaimana disebutkan di atas diprediksi akan


mengalami perubahan yang positif. Pembinaan dan pendampingan masyarakat yang

Bab Iv - 4
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

menjadi bagian dari kegiatan proyek (Permukiman Transmigrasi) yang direncanakan,


diperkirakan produktifitas lahan akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Meningkatnya produktifitas lahan, akan berimbas pada naiknya pendapatan petani,
sehingga secara signifikan akan meningkatkan kesejahteraan warga.

b. Menurunkan Biaya Produksi Pertanian


Berbagai kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dalam proyek pembukaan
permukiman transmigrasi, akan memberikan nilai tambah (value added) terhadap aspek
ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam konteks perubahan ekonomi, pembangunan sarana
dan prasana transportasi yang berupa pembuatan jalan dan jembatan, akan
mempermudah aksesibilitas menuju lokasi. Kondisi ini pada gilirannya akan
menurunkan harga bahan-bahan pokok dan harga sarana produksi pertanian (Saprotan)
serta meningkatan aktivitas perekonomian wilayah. Distribusi barang kebutuhan pokok
dan Saprotan juga akan semakin mudah sehingga harga barang yang disuplai dari luar
lokasi akan semakin stabil dan tidak terlalu fluktuatif. Menurunnya harga Saprotan,
akan semakin menggairahkan semangat petani untuk melakukan kegiatan budidaya
pertanian, karena peluang untuk memperoleh keuntungan akan semakin besar.

Selain itu dengan meningkatnya akses informasi dan terbukanya peluang pasar, geliat
perekonomian di bidang pertanian semakin berkembang. Terciptanya pasar pasar baru
di sekitar lokasi, akan mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli,
sehingga kegiatan ekonomi akan semakin dinamis

c. Meningkatkan Kualitas Produk Pertanian


Kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada proyek pengembangan wilayah
transmigrasi, seperti pembangunan fisik, pengadaan sarana dan prasarana umum,
peningkatan kapasitas SDM antara lain mengubah pola kegiatan usahatani dari
tradisional menjadi semi modern dengan mekanisasi, pelestarian lingkungan, serta
konservasi dengan penggunaan teknologi tepat guna. Selain itu, pembinaan dan
penyuluhan pertanian yang merupakan bagian dari pelaksanaan proyek permukiman
trasnmigrasi, akan berdampak pada adanya perubahan pola bercocok tanam dan
pengelolaan budidaya pertanian pada warga. Perubahan ini secara langsung dapat
meningkatkan kulitas produk pertanian yang akan dihasilkan petani. Peningkatan mutu

Bab Iv - 5
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

(kualitas) produk usaha tani, pada gilirannya akan menaikan harga satuan produk,
sehingga pendapatan usahatani masyarakat akan mengalami peningkatan.

4.2.2. Manfaat Ti

Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang bisa diukur dan atau dinilai dengan uang
yang diperoleh secara tidak langsung dengan adanya proyek. Secara umum manfaat tidak
langsung dari pembangunan satuan kawasan pengembangan transmigrasi di antaranya:
 Adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebagaimana telah dipaparkan pada
uraian sebelumnya, pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam bidang
pertanian masih terbatas. Demikian juga halnya dengan penguasaan ilmu dan
pengetahuan pada bidang lain yang masih relatif tertinggal. Melalui berbagai
kegiatan pembangunan di permukiman transmigrasi seperti pembangunan sarana dan
prasarana umum termasuk sarana pendidikan, serta berbagai kegiatan peningkatan
kapasitas dan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan,
diharapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap hidup masyarakat lokal lambat
laun menjadi semakin baik. Selain itu, perubahan perilaku dan pengetahuan dalam
usahatani akan memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat lokal, yang pada
gilirannya akan meningkatkan produktivitas masyarakat di lokasi survey yang akan
berimbas pada kualitas hidup warga secara keseluruhan.
 Adanya multiplier effect atau efek ganda dari adanya proyek terhadap peningkatan
pendapatan usaha pada sektor lain di luar proyek. Hal ini disebabkan dengan adanya
pengembangan wilayah baru dan pertambahan jumlah penduduk secara kewilayahan
minimal akan meningkatkan kuantitas dan keragaman jenis kebutuhan dan konsumsi
barang/jasa.
 Proyek dapat menjadi perantara atau pendorong terjadinya perubahan atau dinamika
aktifitas masyarakat baik secara sosial, maupun ekonomi, misalnya ada peningkatan
produktifitas kerja, karena adanya proyek mampu meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan masyarakat.

Bab Iv - 6
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

 Pembangunan permukiman transmigrasi baru, pada hakekatnya merupakan


pembentukan dan penumbuhan kantong-kantong pertumbuhan ekonomi baru. Lokasi
yang dijadikan tempat permukiman transmigrasi, akan tumbuh menjadi pusat
aktifitas sosial budaya dan ekonomi baru. Meningkatnya jumlah penduduk, berarti
juga meningkatnya jumlah konsumen atas barang-barang kebutuhan hidup.
Terbentuknya pemukiman baru, berarti juga tumbuhnya sentra ekonomi baru yang
menyebabkan aktifitas ekonomi di wilayah sekitarnya semakin dinamis, sirkulasi
barang dan jasa menjadi meningkat, sehingga pada akhirnya secara akumulatif akan
memberikan sumbangsih secara langsung pada Produk Domestik Regional Bruto di
level kabupaten

4.2.3. Manfaat In

Manfaat intangible adalah manfaat yang diperoleh dari adanya kegiatan proyek yang tidak
bisa diukur, dihitung atau dinilai dengan nilai uang. Di antara manfaat tersebut berupa
bauran/integrasi sosial masyarakat yang dapat mengurangi kerawanan sosial,
meningkatnya hubungan sosial antar etnis suku dan budaya (TPA dengan TPS), perbaikan
lingkungan hidup di wilayah kawasan, dan lebih jauhnya lagi sesuai dengan program
transmigrasi yaitu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa serta ketahanan nasional.
Beberapa manfaat intangible dari pelaksanaan proyek ini diperkirakan adalah sebagai
berikut:

a. Menciptakan Iklim Kemandirian Ekonomi


Realitas obyektif yang ditemukan pada saat survey, memperlihatkan bahwa sebagian
besar warga lebih berperan sebagai konsumen ketimbang sebagai produsen untuk
hampir semua komoditas pertanian. Sebagian warga mendapatkan kebutuhan
pangannya dengan jalan membeli, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan akan
makanan pokok. Kondisi ini tentu saja mengakibatkan ketergantungan masyarakat
yang cukup tinggi terhadap produk pertanian yang dihasilkan di luar wilayahnya yang
pada gilirannya akan sangat mengganggu kemandirian ekonomi warga.

Pelaksanaan proyek pembangunan permukiman transmigrasi yang di dalamnya

Bab Iv - 7
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

terdapat berbagai kegiatan seperti pembinaan usaha tani, pembanguanan sarana dan
prasarana lingkungan, serta berbagai kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat
lainnya, akan mendorong warga untuk melakukan berbagai usaha produktif termasuk
dalam budidaya pertanian/perikanan/peternakan. Iklim usaha tani yang kondusif akan
menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang produktif, dinamis dan memiliki
kemandirian di bidang ekonomi.

b. Merubah Orientasi Usaha Tani Masyarakat


Kegiatan usahatani yang dikelola oleh masyarakat di lokasi survey, pada sebagiannya
masih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari secara subsisten.
Masyarakat belum sepenuhnya berorientasi profit, sehingga kegiatan usaha tani
terkesan sebagai sampingan dan tidak dikelola secara serius. Melalui pembinaan, dan
pembangunan sarana prasarana transportasi yang merangsang pertumbuhan ekonomi,
diperkirakan orientasi masyarakat dalam bercocok tanam akan berubah dari subsisten
menjadi usaha ekonomi yang berorientasi pasar sehingga akan lebih produktif dan
menguntungkan.

Dalam perspektif sosial budaya, adanya interaksi yang intens di permukiman


transmigrasi antara warga lokal dengan warga pendatang, akan membuat sikap sosial
masyarakat yang lebih terbuka dan adaptif terhadap perubahan. Hal ini akan
berdampak positif terhadap pembangunan, karena keberhasilan program pembangunan
sebagiannya ditentukan oleh tingkat penerimaan masyarakat terhadap ide, gagasan,
konsep dan inovasi baru

4.3. ANALISIS FINANSIAL

4.3.1. Arus Manf

Manfaat dari adanya proyek ini berupa hasil atau pendapatan yang dapat diperoleh
transmigran dari kegiatan pertanian. Perhitungan pendapatan yang diperoleh merupakan
perhitungan pendapatan usaha tani dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Bab Iv - 8
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

1. Harga jual setiap komoditi adalah harga jual saat ini dan diasumsikan besarnya tetap
sepanjang tahun.

2. Tingkat produksi setiap jenis tanaman pangan dan perkebunan selama umur proyek
diasumsikan konstan/tetap, berdasarkan perkiraan bahwa transmigran mampu
mempertahankan kesuburan tanah antara lain dengan perlakuan pemupukan.

Perhitungan pada Bab IV ini merupakan jumlah biaya keseluruhan proyek, dimana untuk
biaya usaha tani mengacu pada hasil perhitungan per KK transmigran pada Bab III yang
dikalikan dengan daya tampung.

4.3.2. Arus Biaya

Pengertian Arus biaya secara sederhana adalah segala bentuk pengorbanan ekonomi yang
dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan untuk mendapatkan tujuan proyek. Berkaitan
dengan proyek pengembangan transmigrasi di lokasi SKP A, Kawasan Transmigrasi Pulau
Bacan, biaya-biaya yang perlu dikeluarkan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu biaya
investasi dan biaya operasional.

a. Biaya investasi meliputi semua biaya yang dikeluarkan sejak perencanaan, pembukaan
lahan sampai dengan pembangunan fisik dan siap menerima transmigran. Contoh biaya
investasi adalah biaya pengadaan fasilitas sarana dan prasarana (infrastruktur).

b. Sedangkan biaya operasional merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk


pelaksanaan proyek, meliputi semua biaya yang dikeluarkan setelah penempatan
transmigran, termasuk biaya produksi pertanian, serta biaya operasional yang
dikeluarkan oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi selama proyek. Biaya
operasional ini dikeluarkan secara berkala dalam rangka memenuhi input produksi dan
kegiatan proses produksi pengembangan usaha pokok transmigran. Proyeksi biaya
operasional per tahun diasumsikan meningkat dengan peningkatan per tahun
didasarkan atas nilai indeks harga yang berlaku di kawasan studi.

Bab Iv - 9
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

4.3.3. Nilai penge

Nilai pengembalian atau tingkat pengembalian investasi proyek transmigrasi ini dapat
diukur salah satunya dengan menggunakan indicator Internal Rate of Return disingkat
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi
dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju
pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain(bunga deposito bank,
reksadana dan lain-lain).

IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi layak dilaksanakan atau tidak. Untuk
itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi
dariMinimum acceptable rate of return (MARR). Minimum acceptable rate of return adalah
laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang dilakukan.

Dalam kasus di lokasi studi, maka nilai MARR yang dijadikan patokan adalah rata-rata
nilai suku bunga investasi di bank. Tingkat suku bunga yang dipergunakan untuk
menentukan nilai “discounting factor” dalam proyek pengembangan pemukiman
transmigrasi di lokasi SKP A, Kawasan Transmigrasi Pulau Bacan adalah 16 %.

Dengan tingkat suku bunga tersebut seluruh arus uang setiap tahun selama umur proyek
nilainya disamakan berdasarkan nilai pada saat ini yang selanjutnya dipergunakan untuk
menghitung tingkat kelayakan proyek. Perincian perhitungan tingkat pengembalian proyek
dengan Komoditas utama Padi Ladang di Lahan Usaha 1 dan tanaman Pala di Lahan Usaha
II, disajikan pada sub bab 4.4.3. tentang Kelayakan Proyek.

4.3.4. Analisis Sen


Analisis sensitifitas dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh dari
penyimpangan dan kesalahan dalam memperkirakan komponen pendapatan dan biaya
terhadap kelayakan suatu proyek/usaha. Perubahan yang terjadi umumnya berupa kenaikan
biaya yang berasal dari biaya konstruksi, biaya usaha tani dan sebagainya, atau berupa
penurunan manfaat yang biasa berasal dari penurunan harga jual atau penurunan tingkat
produksi pertanian.Dalam analisis sensitifitas ini digunakan asumsi alternatif dua
kemungkinan, yaitu :

Bab Iv - 10
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

1. Kemungkinan kondisi arus biaya proyek meningkat sebesar 10%

2. Kemungkinan kondisi arus manfaat proyek menurun sebesar 10%

Rincian hasil perhitungan analisis sensitifitas untuk Komoditas utama tanaman Pala
disajikan pada sub bab 4.4.3 tentang Kelayakan Proyek.

4.4. ANALISIS EKONOMI

4.4.1. Arus Manf

Arus manfaat atau benefit dalam analisis ekonomi proyek adalah nilai produk atau
penerimaan yang diperoleh dari pola pengembangan LP dan LU. Pada LP dikembangkan
tanaman palawija, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan, di LU 1 tanaman Padi Ladang
(Padi Gogo), dan pada LU 2 ditanami Pala.

Rincian arus manfaat proyek pengembangan pemukiman transmigrasi di lokasi SKP A


Kawasan Transmigrasi Pulau Bacan, disajikan dalam Tabel IV.1 berikut.

Bab Iv - 11
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Tabel 4.1. Arus Manfaat Proyek (dalam Rupiah)

Tahun Ke-
URAIAN
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

                         
A. Dengan Adanya Proyek                        
1. Pendapatan 0 0 2.510.500 40.576.710 55.150.744 56.253.759 57.378.834 51.080.788 48.379.593 52.455.966 65.229.885 79.942.083
2. Biaya Hidup 0 0 20.235.350 15.480.043 15.634.843 15.791.192 15.949.104 16.108.595 16.269.681 16.432.377 16.596.701 16.762.668

3. Biaya Usaha tani 0 0 1.233.760 4.907.560 15.815.935 10.338.135 8.816.775 8.455.099 7.758.350 6.962.085 6.962.085 6.962.085

* Pendapatan Bersih 0 0 (18.958.610) 20.189.107 23.699.966 30.124.432 32.612.956 26.517.095 24.351.562 29.061.504 41.671.099 56.217.330

                         
B. Tanpa adanya proyek                        
1. Pendapatan 0 20.272.400 20.475.124 20.679.875 20.886.674 21.095.541 21.306.496 21.519.561 21.734.757 21.952.104 22.171.625 22.393.342
2. Biaya Hidup 0 20.235.350 20.437.704 20.642.081 20.848.501 21.056.986 21.267.556 21.480.232 21.695.034 21.911.984 22.131.104 22.352.415

3. Biaya Usaha tani 0 1.440.350 1.454.754 1.469.301 1.483.994 1.498.834 1.513.822 1.528.961 1.544.250 1.559.693 1.575.290 1.591.042

* Pendapatan Bersih 0 (1.403.300) (1.417.333) (1.431.506) (1.445.821) (1.460.280) (1.474.882) (1.489.631) (1.504.528) (1.519.573) (1.534.769) (1.550.116)

                         
                         
ARUS MANFAAT 0 1.403.300 (17.541.277) 21.620.614 25.145.787 31.584.712 34.087.838 28.006.726 25.856.089 30.581.077 43.205.868 57.767.446
                         
Sumber : Hasil Analisis Tim RSKP, Tahun 2021
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

4.4.2. Arus Biaya Pr

Berkaitan dengan proyek pengembangan transmigrasi di lokasi SKP A Kawasan


Transmigrasi Pulau Bacan, biaya-biaya yang perlu dikeluarkan pada dasarnya dibagi
menjadi dua yaitu biaya investasi dan biaya operasional. Perincian biaya investasi
secara keseluruhan yang dikeluarkan proyek ini disajikan pada Tabel IV.2. Perincian
biaya operasional pelaksanaan pemukiman disajikan pada Tabel IV.3.

Komponen biaya yang menjadi tanggungan pemerintah adalah biaya studi penyusunan
RSKP, UKL/UPL, RTSP dan RTJ, penyiapan lahan dan bangunan permukiman serta
fasilitas penunjang lainnya dan biaya operasional.
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Tabel 4.2. Perincian Biaya Investasi


Harga Biaya pada tahun ke- Total Biaya
N Satua Volume Kegiatan tahun ke-
Komponen satuan (Rp) (Rp)
o n
(Rp)
0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6
I PERENCANAAN                                  
1 Studi RSKP LS 250.000.000 1 0 0 0 0 0 0 250.000.000 0 0 0 0 0 0 250.000.000
2 Studi RTSP LS 330.000.000 1 1 0,5 0 0 0 0 330.000.000 330.000.000 165.000.000 0 0 0 0 825.000.000
3 Studi UKL UPL LS 216.000.000 0 1 1 0 0 0 0 0 216.000.000 216.000.000 0 0 0 0 432.000.000
4 Studi RTJ LS 175.000.000 1 1 0 0 0 0 0 175.000.000 175.000.000 0 0 0 0 0 350.000.000
                    580.000.000 721.000.000 381.000.000 0 0 0 0 1.507.000.000
PENYIAPAN
II                                
PEMUKIMAN  
1 Pembukaan lahan Ha 4.802.880 0 250 0 250 0 0 0 0 1.200.720.000 0 1.200.720.000 0 0 0 2.401.440.000
Jalan
2 Penghubung/Poro 202.037.880 0 1,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0 202.037.880 0 404.075.760 0 0 0 606.113.640
s Km
3 Jalan Desa Km 87.735.000 0 2,5 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0 219.337.500 0 219.337.500 0 0 0 438.675.000
                    0 1.622.095.380 0 1.824.133.260 0 0 0 3.446.228.640
PENYIAPAN
III                                
BANGUNAN  
Rumah
1 Transmigrasi dan 68.100.000 0 250 0 250 0 0 0 0 17.025.000.000 0 17.025.000.000 0 0 0 34.050.000.000
Jamban Unit
2 Penampungan air Unit 600.000 0 500 0 500 0 0 0 0 300.000.000 0 300.000.000 0 0 0 600.000.000
3 Kantor Desa Unit 190.469.640 0 1 0 1 1 0 0 0 190.469.640 0 190.469.640 190.469.640 0 0 571.408.920
Puskesmas
4 198.402.240 0 1 0 1 1 0 0 0 198.402.240 0 198.402.240 198.402.240 0 0 595.206.720
pembantu Unit
5 Rumah ibadah Unit 161.483.760 0 1 0 1 0 0 0 0 161.483.760 0 161.483.760 0 0 0 322.967.520
6 Gudang unit Unit 97.949.880 0 1 0 1 0 0 0 0 97.949.880 0 97.949.880 0 0 0 195.899.760
7 Kantor KUPT Unit 125.712.000 0 1 0 1 0 0 0 0 125.712.000 0 125.712.000 0 0 0 251.424.000
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Harga Biaya pada tahun ke- Total Biaya


N Satua Volume Kegiatan tahun ke-
Komponen satuan (Rp) (Rp)
o n
(Rp)
0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6
8 Kantor KUD Unit 75.238.416 0 1 0 1 0 0 0 0 75.238.416 0 75.238.416 0 0 0 150.476.832
9 Rumah Petugas Unit 168.100.320 0 1 0 1 0 0 0 0 168.100.320 0 168.100.320 0 0 0 336.200.640
Rumah Kepala
10 83.160.000 0 1 0 1 1 0 0 0 83.160.000 0 83.160.000 83.160.000 0 0 249.480.000
Sekolah Unit
11 Rumah Perawat Unit 67.500.000 0 1 0 1 1 0 0 0 67.500.000 0 67.500.000 67.500.000 0 0 202.500.000
Rumah Penjaga
12 53.460.000 0 1 0 1 0 0 0 0 53.460.000 0 53.460.000 0 0 0 106.920.000
Sekolah Unit
13 Rumah Guru Unit 128.696.040 0 1 0 1 1 0 0 0 128.696.040 0 128.696.040 128.696.040 0 0 386.088.120
14 Sekolah Dasar Unit 160.380.000 0 1 0 1 0 0 0 0 160.380.000 0 160.380.000 0 0 0 320.760.000
15 Gudang Pupuk Unit 100.990.800 0 1 0 1 0 0 0 0 100.990.800 0 100.990.800 0 0 0 201.981.600
16 Lantai Pengering Unit 56.700.000 0 1 0 1 0 0 0 0 56.700.000 0 56.700.000 0 0 0 113.400.000
17 Pasar Unit 154.440.000 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 154.440.000 0 0 154.440.000
JUMLAH                   0 18.993.243.096 0 18.993.243.096 822.667.920 0 0 38.809.154.112
JUMLAH
                580.000.000 21.336.338.476 381.000.000 20.817.376.356 822.667.920 0 0 43.762.382.752
TOTAL  
BIAYA
IV 5%               29.000.000 1.066.816.924 19.050.000 1.040.868.818 41.133.396 0 0 2.188.119.138
KONTINGENSI  
JUMLAH                 609.000.000 22.403.155.400 400.050.000 21.858.245.174 863.801.316 0 0 45.950.501.890
V PAJAK PPN   10%               60.900.000 2.240.315.540 40.005.000 2.185.824.517 86.380.132 0 0 4.595.050.189
JUMLAH                   669.900.000 24.643.470.940 440.055.000 24.044.069.691 950.181.448 0 0 50.545.552.079
Per KK                   1.339.800 49.286.942 880.110 48.088.139 1.900.363 0 0 101.091.104
Sumber : Hasil Analisis Tim RSKP, Tahun 2021

X
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Tabel 4.3. Perincian Biaya Operasional


Total
Harga Biaya pada tahun ke-
N KOMPON Satua Volume Kegiatan pada tahun ke- Biaya
Satuan (Rp)
o EN n (Rp)
(Rp)
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
Biaya
I                                    
Pelaksanaan
                                     
0 2 0
Kepala UPT Paket 21.168.000 1 1 2 2 2 2 21.168.000 21.168.000 42.336.000 42.336.000 42.336.000 42.336.000 42.336.000 254.016.000
Staff 0 2 0
Administrasi Paket 6.048.000 1 1 2 2 2 2 6.048.000 6.048.000 12.096.000 12.096.000 12.096.000 12.096.000 12.096.000 72.576.000
UPT
0 2 0
Pendidikan Paket 18.144.000 0 1 2 2 2 2 0 18.144.000 36.288.000 36.288.000 36.288.000 36.288.000 36.288.000 199.584.000
0 2 0
Kesehatan Paket 30.240.000 0 1 2 2 2 2 0 30.240.000 60.480.000 60.480.000 60.480.000 60.480.000 60.480.000 332.640.000

Pertanian 6.048.0 0 1 0
Paket 0 1 1 1 1 1 0 6.048.000 6.048.000 6.048.000 6.048.000 6.048.000 6.048.000 36.288.000
(PPL) 00
Ketertiban 4.032.0 0 4 0
Paket 0 2 4 4 4 4 0 8.064.000 16.128.000 16.128.000 16.128.000 16.128.000 16.128.000 88.704.000
Umum 00
Pemeliharaa
n Alat dan 5.040.0 0 2 0
Paket 0 1 2 2 2 2 0 5.040.000 10.080.000 10.080.000 10.080.000 10.080.000 10.080.000 55.440.000
Perlengkapa 00
n
Sub Total                     94.752.000 183.456.000 183.456.000 183.456.000 183.456.000 183.456.000 1.039.248.000
Biaya
Langsung
II                                  
Transmigran
s
Biaya
Pemindahan 4.050.0 0 15 15 0 0
KK 0 0 0 0 607.500.000 0 607.500.000 0 0 0 0 1.215.000.000
keluarga 00 0 0
Transmigran
Pnyediaan 0 25 25 0 0
KK 11.520.000 0 0 0 0 2.880.000.000 0 2.880.000.000 0 0 0 0 5.760.000.000
Jadup 0 0
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENACANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Total
Harga Biaya pada tahun ke-
N KOMPON Satua Volume Kegiatan pada tahun ke- Biaya
Satuan (Rp)
o EN n (Rp)
(Rp)
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
0
Sub Total                   0 0 3.487.500.000 0 0 0 0 6.975.000.000

TOTAL                       94.752.000 3.670.956.000 183.456.000 183.456.000 183.456.000 183.456.000 8.014.248.000


0
Per KK                   0 189.504 7.341.912 366.912 366.912 366.912 366.912 16.028.496

Sumber : Hasil Analisis Tim RSKP, Tahun 2021


LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

4.4.3. Kelayak

Kelayakan investasi pada proyek pengembangan transmigrasi di lokasi SKP A Kawasan


Transmigrasi Pulau Bacan, diukur dengan menggunakan beberapa indicator baku,
sebagai berikut;

 Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang
ditimbulkan oleh penanaman suatu investasi. Metode ini menghitung selisih
antara penerimaan dengan pengeluaran. diukur dengan nilai uang sekarang (at
present value).Untuk mengukur NPV digunakan discounted factor berupa tingkat
suku bunga pinjaman bank sebesar 16%.

Kriteria yang digunakan untuk kelayakan yaitu, jika nilai NPV positif atau lebih
dari 0, maka investasi dianggap layak dilaksanakan. Sebaliknya jika nilai NPV
negative atau kurang dari 0, maka investasi tidak dianjurkan untuk dilaksanakan.

 Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu tingkat bunga yang menunjukkan nilai
sekarang (NPV) sama dengan jumlah seluruh investasi proyek atau dengan kata
lain tingkat bunga yang dihasilkan NPV sama dengan nol (NPV=0). Tingkat
bunga tersebut merupakan tingkat bunga maksimum yang dapat dibayar oleh
proyek untuk faktor produksi yang digunakan.

Kriteria yang digunakan adalah apabila : (a) nilai IRR>nilai MARR, maka proyek
layak untuk diusahakan ; (b) nilai IRR<nilai MARR, maka proyek tidak layak
untuk diusahakan.

 Benefit Cost Ratio (BCR)

Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) adalah nilai perbandingan antara nilai manfaat
bersih dengan biaya bersih yang diperhitungkan nilainya saat ini. Hasil
perhitungan Net BCR akan memiliki dua kategori, yaitu jika Net BCR > 1 maka
pengusahaan proyek tersebut layak, namun jika nilai Net BCR < 1 maka

BAB IV - 18
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

pengusahaan proyek tersebut tidak layak.

BAB IV - 19
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Tabel 4.4. Perincian Tingkat Kelayakan Proyek


Tahun Proyek ke –
URAIAN (Rp)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
                         
ARUS
0 1.403.300 (17.541.277) 21.620.614 25.145.787 31.584.712 34.087.838 28.006.726 25.856.089 30.581.077 43.205.868 57.767.446
MANFAAT
                         
BIAYA BIAYA                        
1. Biaya
1.339.800 49.286.942 880.110 48.088.139 1.900.363 0 0 0 0 0 0 0
Investasi
2. Biaya
0 0 189.504 7.341.912 366.912 366.912 366.912 366.912 0 0 0 0
Operasional
Jumlah 1.339.800 49.286.942 1.069.614 55.430.051 2.267.275 366.912 366.912 366.912 0 0 0 0
                         
                         
Pendapatan (1.339.800
(47.883.642) (18.610.891) (33.809.438) 22.878.513 31.217.800 33.720.926 27.639.814 25.856.089 30.581.077 43.205.868 57.767.446
Bersih )
df = 16% 1,000000 0,862069 0,743163 0,640658 0,552291 0,476113 0,410442 0,353830 0,305025 0,262953 0,226684 0,195417
(1.339.800
Jumlah (41.279.002) (13.830.924) (21.660.276) 12.635.599 14.863.201 13.840.493 9.779.782 7.886.765 8.041.385 9.794.062 11.288.735
)
                         
NPV : 10.020.022                      
IRR : 18,61%                      
Net B/C : 1,13                      
Sumber : Hasil Analisis Tim RSKP, Tahun 2021

BAB IV - 20
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP)
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI - JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

BAB IV - 21
LAPORAN AKHIR
PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN
TRANSMIGRASI
KAWASAN PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

Kelayakan Proyek Dengan Budidaya Tanaman Pala di LU II

Merujuk pada hasil perhitungan yang disajikan pada tabel di atas, diketahui bahwa
proyek pengembangan permukiman transmigrasi di daerah studi SKP A Kawasan
Transmigrasi Pulau Bacan dengan komoditas tanaman Pala di Lahan Usaha II
menunjukan NPV yang bernilai positif. Nilai IRR di atas nilai MARR atau nilai
discounting factor yang digunakan (di atas 16%). Net B/C nilainya di atas 1 (satu).
Secara ringkas hasil perhitungan kelayakan beserta analisis sensitivitasnya adalah
sebagai berikut:

Indikator Kondisi Investasi Proyek


Kelayakan Normal Biaya Naik 10% Manfaat Turun 10%
NPV 10.020.022 (7.019.512) 833.776
IRR 18,61% 14,39% 16,23%
B/C Ratio 1,13 0,90 1,02
Sumber : Hasil analisis Tim RSKP, Tahun 2021

Hasil analisis sensitivitas dengan melakukan simulasi kondisi saat arus biaya mengalami
kenaikan sebesar 10% menghasilkan nilai NPV yang negatif dan B/C Ratio di bawah 1.
Hal ini menunjukan bahwa proyek ini cukup sensitif terhadap kondisi yang abnormal
berupa kenaikan biaya proyek, akan tetapi masih relatif menguntungkan meskipun
nilai manfaat turun sampai dengan 10 persen asalkan biaya proyek masih dalam batas
normal. Oleh karenanya, proyek pembangunan Permukiman Trasnmigrasi di SKP A
Kawasan Transmigrasi Pulau Bacan, sangat membutuhkan pengendalian dan
manajemen yang baik dalam pelaksanaannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan analisis kelayakan proyek


menggunakan ketiga indicator tersebut, maka proyek pengembangan permukiman
transmigrasi di lokasi SKP A Kawasan Transmigrasi Pulau Bacan dengan budidaya
tanaman Pala di LU II adalah LAYAK untuk dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai