Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP


PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

BAB. 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Salah satu sasaran pembangunan di era otonomi daerah ini adalah meningkatnya
kemandirian dan kemampuan daerah dalam merencanakan dan mengelola pembangunan
daerahnya. Untuk mencapal sasaran di atas salah satu unsur yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan kebijaksanaaan “otoda” adalah menggali potensi ekonomi yang
dimiliki dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan sumber pendapatannya
sendiri.

Dalam konteks pengembangan wilayah, Satuan Kawasan Permukiman Transmigrasi


harus sesuai dan merupakan bagian dari pengembangan tata ruang skala Nasional
maupun Daerah. Lebih khusus lagi, dengan memperhatikan rencana pengembangan
daerah dalam konteks tata ruang tersebut adalah dimaksudkan agar pembangunan
daerah dapat dilaksanakan secara terintegrasi. Oleh karena itu, integrasi antara
penyusunan RSKP dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) maupun
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK), jika sudah tersusun harus
semaksimal mungkin diupayakan. Penyediaan areal lahan untuk lokasi permukiman
transmigrasi diupayakan melalui Surat Keputusan Bupati tentang Pencadangan Areal

BAB. I - 1
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Lahan dengan luasan 1 (satu) Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) yang dapat
dikembangkan menjadi satu kesatuan ruang fisik, ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
Pencadangan areal lahan tersebut, hendaknya sudah bebas dari segala hak atas tanah
yang ada di atasnya dan sudah merupakan tanah negara bebas. Untuk mengetahui
sampai sejauh mana areal lahan tersebut dikuasai oleh perorangan, kelompok
masyarakat atau oleh satu badan hukum (aspek legalitas lahan), diperlukan adanya
identifikasi calon areal lahan tersebut. Hal ini dianggap penting untuk menhindari
adanya sengketa atau tumpang tindih kepentingan atas areal tersebut dan sekaligus
untuk mengetahui kelayakannya sebagai calon lokasi permukiman transmigrasi. Untuk
menghindari atau mengurangi timbulnya dampak negatif yang merugikan akibat
pembangunan transmigrasi, maka dalam penyusunan RSKP ditempuh langkah untuk
menghindari/mengurangi dampak negatif tersebut melalui telaahan lingkungan.

Kegiatan penyusunan RSKP pada dasarnya adalah kegiatan lanjutan pada studi
terdahulu yaitu Kegiatan Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi ( RKT) atau yang
dulu dikenal dengan Rencana Wilayah Pengembangan Transmigrasi ( RWPT). Dengan
demikian diharapkan tercipta suatu kegiatan rencana pembangunan transmigrasi yang
tersusun berdasarkan hirarki, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

1.2. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan utama penyusunan Rencana Satuan Kawasan Pengembangan (RSKP) SKP. A


Kawasan Pulau Bacan, Kecamatan Bacan Barat Utara dan Bacan Barat Kabupaten
Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara ini antara lain adalah :

 Menyusun Struktur dan Pola Ruang yang merupakan tata jenjang pusat pelayanan,
fungsi dan peranan setiap calon Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) serta
sistem jaringan transportasi antar pusat-pusat pelayanan. Struktur tata ruang

BAB. I - 2
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

tersebut dilengkapi dengan perkiraan daya tampung serta alokasi penggunaan


ruangnya;
 Merencanakan perkiraan daya tampung masing masing SP terekomendasi serta
menentukan kepastian luasan calon lokasi transmigrasi yang bebas dari
penguasaan dan kepemilikan perorangan, kelompok masyarakat atau badan
hukum tertentu, dimana kepastian ini dipakai sebagai dasar perencanaan
transmigrasi lebih lanjut.
 Mengusulkan jenis dan Pola Usaha tani yang meliputi arahan pengembangan sosial
ekonomi permukiman yang sesuai dengan tingkat kesesuaian lahannya,
ketersediaan sumber daya air, status lahan serta keterkaitannya dengan
pengembangan wilayah terpadu lintas sektor, sehingga diperoleh gambaran arah
pola pengembangannya dalam kawasan tersebut;
 Memberikan arahan penataan persebaran penduduk.
 Menyusun Indikasi Program pembangunan kawasan pengembangan minimal
selama 5 tahun

Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya penyusunan Rencana Satuan Kawasan
Pengembangan ( RSKP ) SKP. A Kecamatan Bacan Barat Utara dan Bacan Barat
Kawasan Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara ini
antara lain adalah :

 Terwujudnya struktur dan Pola ruang Satuan Kawasan Pengembangan yang


terpadu dengan wilayah sekitarnya.
 Tersedianya informasi perkiraan daya tampung masing masing SP
 Tersusunnya usulan jenis dan pola usaha tani.
 Tersedianya arahan penataan persebaran penduduk .
 Tersusunnya indikasi program pembangunan kawasan pengembangan minimal
selama 5 tahun

BAB. I - 3
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

1.3. OUT PUT / KELUARAN PEKERJAAN

Output atau keluaran yang akan dihasilkan dari pekerjaan penyusunan Rencana
Kawasan Satuan Pengembangan (RSKP) SKP. A Kecamatan Bacan Barat Utara dan
Bacan Barat Kawasan Pulau Bacan ini antara lain :

 Buku Laporan Akhir yang memuat antara lain :


 Rencana struktur tata ruang Satuan Kawasan Pengembangan yang terpadu
dengan wilayah sekitarnya.
 Informasi mengenai potensi dan kendala serta kebutuhan pengembangan
kawasan yang diperlukan.
 Rumusan kelayakan usaha dan pola usaha pengembangan kawasan.
 Rekomendasi pengembangan kawasan yang terintegrasi dengan program
pembangunan daerah.
 Indikasi program pengembangan kawasan yang terintegrasi dengan
program pembangunan daerah.

 Album Peta

 Paket Informasi Kawasan Pengembangan ( PIKA)

1.4. MANFAAT PEKERJAAN

 Diketahuinya pusat SKP dan SP terekomendasi yang meliputi SP Baru, SP


Pugar maupun SP tempatan
 Diketahuinya perkiraan kebutuhan dana untuk pembangunan permukiman
transmigrasi

BAB. I - 4
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

 Sebagai pedoman dalam perencanaan tahap III ( studi RTSP) dan sarana
prasarananya

1.4.1 Kerangka Penyusunan SKP

Pertimbangan dalam penyusunan Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) meliputi


faktor-faktor sebagai berikut :

a. Struktur Ruang Pengembangan Wilayah


Lokasi studi SKP. A terletak pada Struktur Wilayah Pengembangan Transmigrasi
(WPT) I dengan orientasi pengembangan ke pusat Kecamatan Bacan Barat Utara
(Jojame), pusat pengembangan II ke Kecamatan Bacan Barat ( Indari ) dan Pusat
pengembangan I di Kota Labuha ibukota Kabupaten Halmahera Selatan
b. Kemiringan Lahan

Faktor kemiringan lahan merupakan langkah awal dalam melakukan screening


kawasan dalam rangka pengembangan SP-SP yang dinilai cukup layak untuk
dijadikan lokasi permukiman.

c. Kesesuaian Lahan

Penilaian kesesuaian lahan akan memberikan masukan bagi perencanaan SP-SP


yang dikembangkan terutama menyangkut pola usaha dan sistem pertanian untuk
lahan pekarangan maupun lahan usaha.

d. Tata Guna Lahan

Faktor tata guna lahan dalam pengembangan SP dalam hal ini diusahakan bebas
dari penguasaan dan penggunaan lain sehingga tidak akan timbul permasalahan
dalam tata guna lahan dengan penduduk setempat setelah SP tersebut
dikembangkan.

e. Ketersediaan Air

BAB. I - 5
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Salah satu faktor yang sangat vital dalam perencanaan permukiman adalah
ketersediaan sumber air untuk kebutuhan air bersih, pertanian dan lain-lain
sehingga suatu permukiman dapat dikategorikan layak huni dan layak untuk
dikembangkan.

f. Pola Pengembangan SP

Sebagai tindak lanjut dari screening kawasan terhadap kondisi fisik topografi,
kesesuaian lahan dan ketersediaan air dilakukan penentuan SP-SP dari satuan
kawasan pengembangan SP yang dinilai layak huni, layak usaha dan layak
dikembangkan.

1.4.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Metode pelaksanaan pekerjaan Penyusunan RSKP SKP. A Kawasan Pulau Bacan


Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan meliputi studi literatur, pengumpulan peta dan data-data
sekunder. Berdasarkan data dan peta yang diperoleh, telah disusun rencana kerja
yang meliputi penentuan titik ikat, jalur base line, rencana jalur rintisan dan lokasi
pengamatan di lapangan (tanah, hidrologi, penggunaan lahan dan hutan), penyiapan
form kuesioner agronomi, sosial ekonomi dan rute mobilitas ke lokasi.

2. Survei Lapangan
a. Survei Topografi
Maksud dan tujuan dari pekerjaan pengukuran topografi adalah untuk mendapatkan
data topografi dari areal survei guna mendapatkan areal yang sesuai untuk
dikembangkan sebagai lokasi permukiman transmigrasi. Kegiatan survei topografi
terdiri dari :
 Penentuan titik ikat dan pengukuran pengikatan.

BAB. I - 6
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

 Pengukuran jalur base line sebagai kerangka jalur ukuran detail (rintisan)
dilakukan dengan alat Theodolite T.0 dan koordinat awal dan akhir base line
ditentukan dengan GPS tipe navigasi.
 Pengukuran jalur rintisan setiap 1 km dengan kompas clinometer.
 Pemasangan patok Bench Mark (BM) pada base line dan pada areal
terekomendasi.

b. Survai Potensi Sumber Daya Air


Penelitian potensi sumber daya air bertujuan untuk mengetahui potensi sumber air
terutama terkait dengan ketersediaan air untuk air bersih dan air untuk keperluan
pertanian berikut aspek kualitasnya. Selain itu diperlukan penelitian klimatologi
yang mengarah pada perhitungan neraca keseimbangan air, analisis periode kering,
serta klasifikasi tipe iklim menurut Schmidt & fergusson dan menurut zona iklim
Oldeman. Penelitian mengenai perilaku hidrometri sungai utama yang mengalir di
dekat atau di dalam daerah survei dilakukan guna mengetahui potensi bahaya banjir
dan kekeringan. Penelitian ini juga mencakup potensi air tanah dangkal maupun air
tanah dalam.

c. Survei Tanah
Tujuan dari survei tanah ialah untuk membuat peta satuan lahan skala 1: 25.000
berdasarkan penggabungan data hasil interpretasi foto udara/citra satelit,
pengamatan lapangan, dan informasi geologi atau geomorfologi. Satuan lahan
dengan pola yang berulang atau landform yang hampir sama dipetakan dan
digambarkan dengan referensi pada “Catalogue of Land Form of Indonesia”
(Desaunettes, 1987). Tanah diklasifikasikan dalam sistem klasifikasi tanah nasional
(BBSDLP, 2014) dengan padanannya kepada tingkat sub-grup dalam Soil
Taxonomy (USDA, 2014), dan legenda Peta Tanah Dunia (FAO, 1976). Tanah

BAB. I - 7
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

diteliti pada semua satuan lahan yang sudah diidentifikasi, dengan cara pembuatan
profil tanah pewakil.

d. Survei Penggunaan Lahan dan Status Hutan


Tujuan survei penggunaan lahan dan status hutan ialah untuk mendapatkan lahan
yang terbebas dari peruntukkan oleh penduduk setempat maupun program lintas
sektor. Ketersediaan lahan dicek berdasarkan wawancara dengan kepala kampung,
aparat desa setempat, dan petani-petani yang menyangkut hubungannya dengan
kategori-kategori yang sudah diidentifikasikan. Pengamatan dilakukan pada setiap
titik pengukuran lereng. Status kawasan hutan diperoleh dari Dinas Kehutanan.
Peta penggunaan lahan disajikan pada skala 1 : 25.000 untuk menunjukkan tipe
penggunaan lahan dan status hutan. Status kawasan hutan Peta Kawasan Hutan
Provini Maluku Utara No SK. 7875/MENLHK-PHPL/KPHP/HPL.0/12/2020

e. Survei Status Lahan


Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan suatu kawasan yang secara legal
aspek sudah memenuhi syarat untuk dikembangkan menjadi permukiman
transmigrasi. Dukungan yang paling diharapkan dari aspek legal ini ialah SK
pencadangan areal untuk permukiman transmigrasi.

f. Sosial Ekonomi Dan Pertanian

Tujuan survei sosial ekonomi dan pertanian ialah untuk mengetahui kegiatan
penduduk setempat dalam hubungannya dengan produksi pertanian, pemasaran
hasil pertanian, dan pembinaan usaha tani atau dari komoditas pola usaha utama.
Tanaman musiman yang ada dan hasil panen para petani diperkirakan dari catatan
yang ada, atau wawancara dengan petani-petani, termasuk masukan pertanian
seperti pupuk dan bahan kimia pertanian. Perkiraan tersedianya tenaga kerja, harga
pasaran produk pertanian, dan tingkat pendapatan usaha pertanian.

g. Survei Kelayakan Ekonomi

BAB. I - 8
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

Tujuan dilakukan studi kelayakan ekonomi pada tahap penyusunan RSKP adalah
untuk menguji aspek-aspek finansial dan ekonomis suatu proyek permukiman
transmigrasi, apakah program pembangunan permukiman yang diusulkan dapat
diterima atau layak dari sudut pandang layak huni, layak usaha, dan layak
berkembang. Analisis yang dilakukan adalah analisis pendapatan dan pengeluaran
transmigran, pemasaran, manfaat proyek terhadap daerah sekitarnya serta analisis
finansial dan ekonomi proyek.

h. Usulan Pengembangan Pertanian.

Model pertanian disesuaikan dengan kebutuhan gizi para transmigran, sehingga


mereka dapat hidup berdiri sendiri setelah setahun tinggal di permukiman. Analisis
juga meliputi kebutuhan dan masukan tanaman, keperluan-keperluan fasilitas
pemasaran atau pengolahannya. Hambatan-hambatan yang bisa timbul, seperti
tenaga kerja dan pengadaan bibit, dipertimbangkan ketika menentukan model
pertanian. Tingkat ketelitian yang dibutuhkan pada usulan-usulan hanya untuk
menentukan bahwa model pertanian tersebut adalah sesuai dengan kondisi yang
ada. Analisis model pertanian yang lebih terinci akan diperlukan pada pekerjaan
tahap berikutnya (RTSP & RTJ).

i. Analisis Kesesuaian Lahan

Kesesuaian lahan ditentukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor pembatas


meliputi jenis tata guna tanah, kondisi lereng, karakteristik dan sifat-sifat tanah,
dan potensi genangan/banjir. Peta Kesesuaian Lahan dibuat pada skala 1:25.000
yang memperlihatkan tingkat kesesuaian lahan untuk tipe penggunaan lahan yang
ditentukan. Penilaian kesesuaian lahan dilakukan mengacu pada prinsip yang
ditetapkan dalam “A Frame Work for Land Evaluation” (FAO, 1976).
j. Analisis Kesesuaian Permukiman.

Tujuan analisis kesesuaian permukiman ialah untuk mendapatkan lahan yang


secara fisik budidaya pertanian dapat dikembangkan (sesuai) untuk tanaman

BAB. I - 9
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

pangan dan tanaman keras. Selain sesuai secara fisik lahan tersebut juga tidak
tumpang tindih dengan penggunaan lahan penduduk setempat. Terhadap rencana
dan program lintas sektor, lahan tersebut juga belum ada rencana penggunaan dan
pemanfaatannya. Jadi tujuan daripada kesesuaian permukiman ialah untuk
mendapatkan lahan yang sesuai dan bebas penggunaannya dari penduduk setempat
maupun program-program lintas sektor.

k. Penyusunan Rencana Satuan Kawasan Pengembangan.

Rencana struktur untuk pengembangan daerah permukiman dibuat berdasarkan


penilaian kesesuaian lahan pada lokasi yang telah diarahkan pada RTRW
Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2017-2037 (Perda Kabupaten Halmahera
Selatan No. 01 Tahun 2017) serta Peta Peta Kawasan Hutan Provini Maluku Utara
No SK. 7875/MENLHK-PHPL/KPHP/HPL.0/12/2020. . Dalam perencanaan ini
konsekuensi menggunakan berbagai tipe penggunaan dipertimbangkan sebagai
dasar untuk pengembangan areal terekomendasi. Rencana struktur ruang dibuat
pada peta dasar skala 1 : 25.000, memperlihatkan:
 Batas masing-masing SP di dalamnya.
 Lokasi pusat SKP dan pusat SP.
 Alinemen jalan penghubung dan jalan poros.
 Perkiraan daya tampung
 Indikasi pengembangan tiap-tiap SP.

l. Telaah Lingkungan

Tujuan dari telaah lingkungan untuk menghindarkan atau mengurangi terjadinya


dampak yang merugikan akibat pembangunan transmigrasi. Melalui pendekatan
ini diharapkan akan tercipta suatu pembangunan transmigrasi yang berwawasan
lingkungan. Ruang lingkup kajian lingkungan dirinci menjadi beberapa sub-
kajian, yaitu kajian mengenai rencana kegiatan, komponen lingkungan, prakiraan

BAB. I - 10
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RENCANA SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (RSKP
PADA KEGIATAN PENCADANGAN TANAH UNTUK KAWASAN TRANSMIGRASI KUSUBIBI -
JOJAME
PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN 2021

dampak, dan penentuan dampak penting, serta upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan

m. Kajian Sosiologi

Tujuan kajian sosiologi adalah untuk mengetahui kondisi aktual kehidupan


masyarakat lokal dalam hubungannya dengan hal-hal sebagai berikut :
 Stratifikasi masyarakat adat
 Aspek kelembagaan masyarakat adat
 Persepsi masyarakat adat terhadap program transmigrasi
 Aspek kepemilikan lahan secara adat
 Sistem pertanian yang saat ini dilaksanakan oleh masyarakat setempat
 Harapan masyarakat adat terhadap program transmigrasi
a. Harapan tentang etnis/suku transmigran asal
b. Harapan tentang jenis komoditas yang akan ditanam di lahan
pekarangan dan lahan usaha
c. Harapan tentang keikutsertaan masyarakat lokal dalam program
transmigrasi
 Pantangan yang harus dipatuhi oleh masyarakat baru baik sebagai perserta
transmigrasi maupun sebagai pekerja proyek transmigrasi
 Sistem ganti rugi lahan yang diinginkan oleh masyarakat
 Pola hunian yang akan diterapkan
 Pola interaksi antara masyarakat adat (APPDT) dan masyarakat baru

BAB. I - 11

Anda mungkin juga menyukai