Anda di halaman 1dari 19

DISTRIK DISTRIK

PRAFI LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan WarmareWARMARE
– Prafi
Kabupaten Manokwari

BAB
1 MATERI TEKNIS

LAPORAN PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah ditandai tingginya intensitas kegiatan,
penggunaan tanah yang semakin intensif, tingginya mobilisasi penduduk, sehingga menyebabkan
kebutuhan tanah untuk pengembangan fisik semakin meningkat. Perkembangan suatu wilayah
terjadi baik di kota besar, kota menengah atau bahkan kota-kota kecil yang berstatus kota
kecamatan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
pembangunan serta trend perkembangan yang ada. Perkembangan wilayah tidak akan sama antara
satu wilayah dengan wilayah lainnya. Wilayah yang mempunyai potensi besar cenderung
berkembang dengan cepat, sementara wilayah yang potensinya kurang perkembangannya relatif
lambat.
Perubahan wilayah dipengaruhi salah satunya ialah oleh pertumbuhan penduduk, karena
tingginya jumlah penduduk akan berpengaruh pada semakin terbatasnya lahan kota yang
berbanding terbalik dengan semakin tingginya kebutuhan akan fasilitas dan utilitas kota, terutama
kebutuhan perumahan. Hal ini tampak pada perkembangan wilayah kota yang mempunyai potensi
besar cenderung akan berkembang cepat, sebaliknya perkembangan wilayah kota yang potensinya
kurang akan berkembang relatif lambat. Disamping itu, perkembangan kota dapat menuju ke arah
yang lebih baik, tetapi juga dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup
yang berdampak pada menurunya tingkat kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya perencanaan
tata ruang yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan, diharapkan dapat mencapai suatu
keserasian, keselarasan dan keseimbangan pemanfaatan ruang dari seluruh kegiatan yang terdapat
di wilayah perencanaan, dengan tetap memperhatikan faktor daya dukung lingkungan dan fungsi
lingkungan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan
bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terdiri dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

BAB I - 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

(RTRWN), Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota.
Pengembangan kawasan merupakan salah satu upaya dalam rangka pembangunan wilayah
atau daerah dan sumber daya (Alam, manusia, buatan dan teknologi) secara optimal, efisien dan
efektif. Dalam kaitannya dengan sejarah perkembangan wilayah perdesaan di Indonesia secara
spesifik semakin lemahnya kawasan perdesaan juga didorong oleh kebijakan nasional yang sangat
bersifat urban bias (Anwar, 2001 dalam Pribadi, 2005 : 1).
Penataan ruang Kabupaten Manokwari bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah
Kabupaten Manokwari yang produktif melalui pengembangan pertanian, perikanan, kehutanan,
peternakan, pertambangan, pariwisata dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan
perlindungan terhadap bencana untuk kemajuan serta kesejahteraan masyarakat.
Menurut UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kawasan perdesaan atau
perkampungan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan
sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan,
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Berdasarkan kondisi yang ada dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007,
terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Manokwari antara lain:
a. Dalam penyusunan produk rencana di Kabupaten Manokwari hanya mengacu pada
produk RTRW Kabupaten;
b. Belum tersusunnya Rencana Detail Tata Ruang pada seluruh Distrik di Kabupaten
Manokwari;
c. Rawannya pengalih fungsian kawasan lindung menjadi kawasan budidaya.
Kawasan Warmare – Prafi merupakan wilayah yang terdapat di Kabupaten Manokwari.
Distrik Warmare - Prafi berdasarkan RTRW Kabupaten Manokwari Nomor 05 Tahun 2013-
2033 merupakan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang berfungsi sebagai untuk melayani kegiatan
skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota. Ruang lingkup didasarkan pada wilayah administrasi
wilayah.

BAB I - 2
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

1.2. MAKSUD , TUJUAN DAN SAARAN


Maksud dari Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare-Prafi Kabupaten
Manokwari adalah dimaksudkan untuk menyusun materi teknis dan peta RDTR Kawasan
Warmare dan Prafi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehingga terjadi
sinkronisasi pelaksanaan pembangunan sebagai landasan spasial.
Tujuan dari Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare-Prafi Kabupaten
Manokwari adalah tersusunnya RDTR Kawasan Distrik Warmare dan Distrik Prafi yang dapat
menjadi acuan, pedoman dan dasar dalam pemberian izin maupun rekomendasi pemanfaatan
ruang serta merupakan instrumen dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
Sasaran dari Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare-Prafi di Kabupaten
Manokwari ini adalah pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah sebagai berikut:
1. Di tingkat pusat
Untuk memberikan kepastian hukum bagi K/L dan pemangku kepentingan lainnya dalam
pemanfaatan ruang di kawasan Distrik Warmare dan Distrik Prafi di Kabupaten Manokwari
2. Di tingkat daerah
a. Memberikan kepastian hukum bagi pemerintah kabupaten dalam pemanfaatan ruang di
kawasan Distrik Warmare dan Distrik Prafi;
b. Sebagai acuan pengendalian pemanfaatan ruang;
c. Sebagai acuan dalam penyusunan RTBL.
3. Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui gambaran/arahan spasial dalam pemanfaatan ruang untuk
pembangunan, investasi dan/atau aktivitas masyarakat yang lainnya.
Berdasarkan fungsi kegiatan serta adanya permasalahan yang ada, untuk mengurangi
dampak negative dari pembangunan maka dibutuhkan perencanaan dan pengendalian penataan
ruang dalam skala yang lebih rinci yaitu Rencana Detail Tata Ruang yang mengacu pada Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
1.3. AZAS, DAN DASAR HUKUM
1.3.1. Azas Penataan Ruang
Azas penataan ruang meliputi:
a. Keterpaduan;
b. Keserasian, keselarasan dan keseimbangan;
c. Keberlanjutan;
d. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;

BAB I - 3
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

e. Keterbukaan;
f. Kebersamaan dan kemitraan;
g. Perlindungan kepentingan umum;
h. Kepastian hukum dan keadilan;dan
i. Akuntabilitas.

1.3.2. Dasar Hukum


Dasar hukum penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Warmare - Prafi antara
lain:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang
Perindustrian;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Informasi
Geospasial;
10. Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional;

BAB I - 4
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

11. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahun 2020-2024;
12. Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Tata
Cara Peran Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang Daerah;
13. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten,
Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang;
14. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
14 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta Rencana
Tata
15. Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Kota, serta Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Manokwari Nomor 05 Tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Manokwari.
1.4. RUANG LINGKUP PERENCANAAN
Ruang lingkup perencanaan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang WP Warmare – Prafi
berisi tentang ruang lingkup wilayah perencanaan serta ruang lingkup materi.
1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan
Berdasarkan hasil hasil kajian teknis, WP Warmare Prafi ditetapkan seluas 6.074,86
Hektar yang meliputi 26 (kampung) /desa Kampung dengan prosentase terluas yang masuk dalam
WP adalah Kampung Udapi Hilir sebesar 16,70 %.
WP Warmare Prafi dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kampung Somi, Kampung Lismaungu
 Sebelah Timur : Kampung Bedip Matoa, Kampung Somi, kampung Inguisi ,Distrik
Manokwari Selatan dan Samudera Pasifik
 Sebelah Selatan : Kampung Warmare,Kampung Ngunggen, Kampung Snoimboy
 Sebelah Barat : Kampung Uhyehebrik, Kampung Waseki Indah, Kampung Kaliamin
Dsitrik Masni

BAB I - 5
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 1.1. Nama Kampung WP Warmare

BAB I - 6
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 1.1. Peta Delineasi Wilayah WP Warmare-Prafi

BAB I - 7
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 1.2. Peta Batas Administrasi WP Warmare-Prafi

BAB I - 8
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

1.4.2. Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi dalam Penyusunan Dokumen Rencana Detail Tata Ruang WP
Warmare - Prafi berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali,
Revisi dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten,
Kota dan Rencana Detail Tata Ruang, antara lain:
A. Tujuan Penataan WP
Tujuan penataan WP merupakan nilai dan/atau kualitas terukur yang akan dicapai sesuai
dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW kabupaten/kota dan
merupakan alasan disusunnya RDTR tersebut, serta apabila diperlukan dapat dilengkapi
konsep pencapaian.
Perumusan tujuan penataan WP didasarkan pada:
1) Arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW kabupaten/kota;
2) Isu strategis WP, yang antara lain dapat berupa potensi, masalah, dan urgensi
penanganan; dan
3) Karakteristik WP.
B. Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang merupakan susunan pusat-pusat pelayanan dan sistem jaringan
prasarana di WP yang akan dikembangkan untuk mencapai tujuan dalam melayani
kegiatan skala WP.
Materi rencana struktur ruang meliputi:
1) Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan
Rencana pengembangan pusat pelayanan merupakan distribusi pusat-pusat pelayanan
di dalam WP yang akan melayani sub WP, dapat meliputi:
a) pusat pelayanan kota/kawasan perkotaan;
b) sub pusat pelayanan kota/kawasan perkotaan; dan
c) pusat lingkungan, berupa:
o pusat lingkungan kecamatan/Distrik;
o pusat lingkungan kelurahan/Desa/Kampung; dan/atau
o pusat rukun warga.
2) Rencana Jaringan Transportasi
a) Jalan umum, meliputi:
o Jalan arteri primer
o Jalan arteri sekunder

BAB I - 9
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

o Jalan kolektor primer


o Jalan kolektor sekunder
o Jalan lokal primer
o Jalan lokal sekunder
o Jalan lingkungan primer
o Jalan lingkungan sekunder
b) Jalan khusus
c) Jalan tol
d) Jalan masuk dan keluar terminal barang dan penumpang
e) Jalan menuju moda transportasi umum
f) Jalan masuk dan keluar parkir
g) Terminal penumpang, meliputi:
o Terminal penumpang tipe A
o Terminal penumpang tipe B
o Terminal penumpang tipe C
h) Terminal barang
i) Jembatan timbang
j) Jembatan
k) Halte
l) Jaringan jalur kereta api antarkota
m) Jaringan jalur kereta api perkotaan, meliputi:
o jalur monorel;
o jalur kereta rel listrik;
o jalur MRT (mass rapid transit); dan
o jalur LRT (light rapid transit).
n) jaringan jalur kereta api khusus;
o) stasiun kereta api, meliputi:
o stasiun penumpang besar;
o stasiun penumpang sedang;
o stasiun penumpang kecil;
o stasiun barang; dan
o stasiun operasi.
3) Rencana Jaringan Energi
a) infrastruktur minyak dan gas bumi, terdiri atas:

BAB I - 10
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

o sarana penyimpanan bahan bakar; dan


o sarana pengolahan hasil pembakaran
b) jaringan yang menyalurkan minyak dan gas bumi dari fasilitas produksi-kilang
pengolahan, terdiri atas:
o jaringan yang menyalurkan minyak bumi dari fasilitas produksi-kilang
pengolahan; dan
o jaringan yang menyalurkan gas bumi dari fasilitas produksi-kilang pengolahan;
c) jaringan yang menyalurkan minyak dan gas bumi dari fasilitas produksi-tempat
penyimpanan, terdiri atas:
o jaringan yang menyalurkan minyak bumi dari fasilitas produksi-tempat
penyimpanan; dan
o jaringan yang menyalurkan gas bumi dari fasilitas produksi-tempat penyimpanan;
d) jaringan yang menyalurkan gas bumi dari kilang pengolahan ke konsumen;
e) Infrastruktur Pembangkitan Listrik dan Sarana Pendukung, meliputi:
o Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA);
o Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU);
o Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG);
o Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD);
o Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN);
o Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS);
o Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB);
o Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP);
o Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH); dan
o Pembangkit Listrik Lainnya;
f) Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Antarsistem, meliputi:
o Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT);
o Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET);
o Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT);
o Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS);
o Kabel bawah tanah; dan
o Saluran transmisi lainnya;
g) Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, meliputi:
o Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM);
o Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR);

BAB I - 11
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

o Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM); dan


o Saluran distribusi lainnya;
h) Jaringan pipa/kabel bawah laut penyaluran tenaga listrik;
i) Gardu Listrik, meliputi:
o gardu induk;
o gardu hubung; dan
o gardu distribusi.
4) Rencana Jaringan Telekomunikasi
a) Jaringan Tetap, meliputi:
o Jaringan Serat Optik
o Telepon Fixed Line
o Sentral Telepon Otomat (STO);
o Rumah Kabel;
o Kotak Pembagi; dan
o Pusat Otomasi Sambungan Telepon;
b) Jaringan Bergerak Terestrial, meliputi:
o Infrastruktur Jaringan Mikro Digital; dan
o Stasiun Transmisi (Sistem Televisi).
c) Jaringan Bergerak Seluler berupa menara Base Transceiver Station (BTS); dan
d) Jaringan Bergerak Satelit, meliputi stasiun Bumi.
5) Rencana Jaringan Sumber Daya Air
a) Sistem Jaringan Irigasi
o Jaringan Irigasi Primer;
o Jaringan Irigasi Sekunder;
o Jaringan Irigasi Tersier; dan
o Jaringan Irigasi Air Tanah
b) Sistem jaringan air bersih;
c) Sistem Pengendalian Banjir, meliputi:
o jaringan pengendalian banjir; dan
o bangunan pengendalian banjir.
d) Bangunan Sumber Daya Air a) Pintu Air;
o Bendungan; dan
o Prasarana Irigasi.
6) Rencana Jaringan Air Minum

BAB I - 12
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

a) jaringan perpipaan:
o unit air baku, meliputi:
✓ bangunan pengambil air baku; dan
✓ jaringan transmisi air baku
o unit produksi, meliputi:
✓ instalasi produksi;
✓ bangunan penampung air; dan
✓ jaringan transmisi air minum.
o unit distribusi, berupa jaringan distribusi pembagi; dan
o unit pelayanan, meliputi:
✓ sambungan langsung;
✓ hidran umum; dan
✓ hidran kebakaran.
b) Bukan jaringan perpipaan, yang terdiri atas:
o sumur dangkal;
o sumur pompa;
o bak penampungan air hujan;
o terminal air; dan
o bangunan penangkap mata air
7) Rencana Pengelolaan Air Limbah dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3), meliputi:
a) Sistem Pembuangan Air Limbah Non Domestik, meliputi:
o Jaringan Sistem Pembuangan Air Limbah Non Domestik; dan
o Infrastruktur Sistem Pembuangan Air Limbah Non Domestik.
b) Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat, meliputi:
o Subsistem Pengolahan Setempat; dan
o Subsistem Pengolahan Lumpur Tinja. Sistem pengelolaan air limbah domestik
setempat yang dimuat dalam RDTR merupakan sistem pengelolaan yang
bersifat komunal.
c) Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
o Subsistem Pelayanan, meliputi:
✓ Pipa Tinja;
✓ Pipa Non Tinja;
✓ Pipa Persil;

BAB I - 13
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

✓ Bak Perangkap Lemak dan Minyak dari Dapur;


✓ Bak Kontrol; dan
✓ Lubang Inspeksi.
o Subsistem Pengumpulan meliputi:
✓ Pipa Retikulasi;
✓ Pipa Induk; dan
✓ Prasarana dan Sarana Pelengkap;
o Subsistem Pengolahan Terpusat, meliputi:
✓ IPAL Kota;
✓ IPAL Skala Kawasan Tertentu/Permukiman; dan
✓ IPAL Komunal Industri Rumah Tangga;
d) Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk industri
rumah tangga harus menyediakan instalasi pengolahan air limbah komunal
tersendiri.
8) Rencana Jaringan Persampahan, meliputi:
a) Stasiun Peralihan Antara (SPA);
b) Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R);
c) Tempat Penampungan Sementara (TPS);
d) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA); dan
e) Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
9) Rencana Jaringan Drainase, meliputi:
a) jaringan drainase primer;
b) jaringan drainase sekunder;
c) jaringan drainase tersier;
d) jaringan drainase lokal;
e) bangunan peresapan (kolam retensi);
f) bangunan tampungan (polder); dan
g) bangunan pelengkap drainase.
10) Rencana Jaringan Prasarana Lainnya Penyediaan prasarana lainnya direncanakan
sesuai kebutuhan pengembangan WP, yang dapat berupa:
a) jalur evakuasi bencana; Jalur evakuasi bencana dapat memanfaatkan jaringan
prasarana dan sarana yang sudah ada;
b) tempat evakuasi, terdiri atas:
o titik kumpul;

BAB I - 14
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

o tempat evakuasi sementara; dan


o tempat evakuasi akhir.
c) jalur sepeda;
d) jalur pejalan kaki;
e) pengaman pantai; dan
f) tanggul penahan longsor.
C. Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang merupakan rencana distribusi zona pada WP yang akan diatur sesuai
dengan fungsi dan peruntukannya.
Rencana pola ruang RDTR terdiri atas:
1) Zona lindung yang meliputi:
a) zona hutan lindung (HL);
b) zona lindung gambut (LG);
c) zona perlindungan setempat (PS);
d) zona ruang terbuka hijau (RTH) yang meliputi:
o rimba kota (RTH-1);
o taman kota (RTH-2);
o taman kecamatan (RTH-3);
o taman kelurahan (RTH-4);
o taman RW (RTH-5);
o taman RT (RTH-6);
o pemakaman (RTH-7); dan
o jalur hijau (RTH-8).
e) zona konservasi (KS) yang meliputi:
o cagar alam (CA);
o cagar alam laut (CAL);
o suaka margasatwa (SM);
o suaka margasatwa laut (SML);
o taman nasional (TN);
o taman hutan raya (THR);
o taman wisata alam (TWA);
o taman wisata alam laut (TWL);
o taman buru (TB);
o suaka pesisir (SPS);

BAB I - 15
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

o suaka pulau kecil (SPK);


o taman pesisir (TP);
o taman pulau kecil (TPK);
o daerah perlindungan adat maritim (PAM);
o daerah perlindungan budaya maritim (PBM); dan
o kawasan konservasi perairan (KPR).
f) zona hutan adat (ADT);
g) zona lindung geologi (LGE) yang meliputi:
o keunikan batuan dan fosil (LGE-1);
o keunikan bentang alam (LGE-2);
o keunikan proses geologi (LGE-3); dan
o imbuhan air tanah (LGE-4).
h) zona cagar budaya (CB);
Kriteria cagar budaya yang dimasukkan sebagai zona adalah warisan budaya berupa
bangunan atau situs cagar budaya yang telah ditetapkan oleh instansi yang
berwenang. Dalam hal cagar budaya tersebut berupa lansekap budaya atau
kegiatan, maka dapat tidak digambarkan sebagai zona cagar budaya namun wajib
diatur dalam ketentuan khusus.
i) zona ekosistem mangrove (EM); dan
j) zona badan air (BA) (jika diperlukan pengaturan).
2) Zona budi daya yang meliputi:
a) zona hutan produksi (KHP) yang meliputi:
o hutan produksi terbatas (HPT);
o hutan produksi tetap (HP); dan
o hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK).
b) zona perkebunan rakyat (KR);
c) zona pertanian (P) yang meliputi:
o tanaman pangan (P-1);
o hortikultura (P-2);
o perkebunan (P-3); dan
o peternakan (P-4).
Khusus zona pertanian, di dalamnya dapat ditetapkan luasan dan sebaran lahan
pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dengan mengacu pada kawasan
pertanian pangan berkelajutan (KP2B) yang telah ditetapkan dalam peraturan

BAB I - 16
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

daerah tentang RTRW kabupaten/kota. LP2B memiliki pengaturan tersendiri


dalam ketentuan khusus.
d) zona perikanan (IK) yang meliputi:
o perikanan tangkap (IK-1); dan
o perikanan budi daya (IK-2).
e) zona pergaraman (KEG);
f) zona pertambangan (T) yang meliputi:
o pertambangan mineral radioaktif (MRA);
o pertambangan mineral logam (MLG);
o pertambangan mineral bukan logam (MNL);
o peruntukkan pertambangan batuan (MBT);
o pertambangan batubara (BR);
o pertambangan minyak dan gas bumi (MG); dan
o panas bumi (PB).
g) zona pembangkitan tenaga listrik (PTL);
h) zona kawasan peruntukan industri (KPI).
i) zona pariwisata (W);
j) zona perumahan (R), yang meliputi:
o perumahan kepadatan sangat tinggi (R-1);
o perumahan kepadatan tinggi (R-2);
o perumahan kepadatan sedang (R-3);
o perumahan kepadatan rendah (R-4); dan
o perumahan kepadatan sangat rendah (R-5);
k) zona sarana pelayanan umum (SPU), yang meliputi:
o sarana pelayanan umum skala kota (SPU-1);
o sarana pelayanan umum skala kecamatan (SPU-2);
o sarana pelayanan umum skala kelurahan (SPU-3); dan
o sarana pelayanan umum skala RW (SPU-4).
l) zona terbuka non hijau (RTNH);
m) zona campuran (C), yang meliputi:
o campuran intensitas tinggi (C-1); dan
o campuran intensitas menengah/sedang (C-2)
Penggunaan kategori zona campuran di dalam rencana zonasi dapat bertujuan
untuk mendorong pertumbuhan suatu bagian kawasan perkotaan agar menjadi

BAB I - 17
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

satu fungsi ruang tertentu. Kategori zona campuran juga dapat digunakan untuk
mengakomodasi adanya suatu bagian kawasan perkotaan yang memiliki lebih
dari satu fungsi ruang yang harmonis, namun tidak dapat secara utuh
dikategorikan ke dalam salah satu zona.
Zona campuran dapat berupa perumahan dan perdagangan/jasa, perumahan
dan perkantoran, perdagangan/jasa dan perkantoran. Penggunaan kategori zona
campuran harus didukung oleh:
✓ Adanya batas zona yang jelas yang dapat membatasi perluasan fungsi
campuran lebih lanjut; dan
✓ Dapat diupayakan untuk mendorong perkembangan fungsi campuran
menuju ke satu zona peruntukan tertentu.
n) zona perdagangan dan jasa (K), yang meliputi:
o perdagangan dan jasa skala kota (K-1);
o perdagangan dan jasa skala WP (K-2); dan
o perdagangan dan jasa skala SWP (K-3).
o) zona perkantoran (KT);
p) zona pengelolaan persampahan (PP);
q) zona transportasi (TR);
r) zona pertahanan dan keamanan (HK);
s) zona peruntukkan lainnya (PL) yang meliputi:
o tempat evakuasi sementara (PL-1);
o tempat evakuasi akhir (PL-2);
o instalasi pengolahan air minum (IPAM) (PL-3);
o instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (PL-4);
o pengembangan nuklir (PL-5); dan
o pergudangan (PL-6)
t) Badan jalan (BJ) (jika diperlukan pengaturan).
D. Ketentuan Pemanfaatan Ruang
E. Peraturan Zonasi

BAB I - 18
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Sistematika Laporan Pendahuluan Penyusunan Dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Warmare - Prafi, secara garis besar dibagi menjadi 5 (lima) bab, antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan penyusunan laporan RDTR, dasar hukum, ruang lingkup
perencanaan yang meliputi ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi serta sistematika
pembahasan.
BAB 2 KETENTUAN UMUM
Berisi tentang mengenai pengantar istilah definisi RDTR, kedudukan, fungsi dan manfaat RDTR,
kriteria dan lingkup wiayah perencanaan, muatan RDTR, masa berlakunya RDTR dalam
penyusunan Dokumen RDTR Warmare – Prafi.
BAB 3 PROFIL WILAYAH PERENCANAAN KAWASAN WARMARE - PRAFI
Berisi tentang profil wilayah kawasan perencanaan Warmare Prafi yang menjadi tujuan
perencanaan penataan ruang di wilayah pengembangan Warmare – Prafi.
BAB 4 PENDEKATAN METODOLOGI
Berisikan tentang metodologi dan pendekatan analisa atau konsep pengembangan yang akan
digunakan dalam penyusunan dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi.
BAB 5 RENCANA KERJA
Berisikan tentang rencana pelaksanaan kegiatan, komposisi penugasan tenaga ahli,dan system
pelaporan RDTR Kawasan Warmare – Prafi.

BAB I - 19

Anda mungkin juga menyukai