Anda di halaman 1dari 90

Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh

Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur


Tahun Anggaran 2016

BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. Kebijakan Umum RPJP Provinsi Jawa Timur


2.1.1. Kebijaksanaan Umum Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi
Jawa Timur
VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2005-2025.
Dengan memperhatikan sejarah perkembangan Provinsi Jawa Timur sebagai
Provinsi penyangga pangan nasional dan didukung oleh Analisis potensi faktor-faktor
strategis serta perspektif kedepan, maka visi, misi dan strategi Pemerintah Provinsi
JawaTimur tahun 2005 -2025 dirumuskan sebagai berikut :
A. Visi
“Pusat Agrobisnis Terkemuka, Berdaya Saing Global dan Berkelanjutan Menuju Jawa
Timur Makmur dan Berakhlak”
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa dalam 20 tahun mendatang Provinsi
Jawa Timur diharapkan mampu berkembang menjadi provinsi yang aktivitas utama
ekonominya berbasis agrobisnis dari hulu, sector budi daya (onfarm) sampai hilir (offfarm),
yang di dukung kondisi pasar, permodalan, infrastruktur agrobisnis, lembaga perbankan
dan nonbank, kelembagaan petani, pendidikan dan pelatihan, BUMN, serta mampu
tumbuh menjadi tulang punggung perekonomian dalam rangka mengurangi kemiskinan,
pengangguran dan kesenjangan antar wilayah serta mewujudkan kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik.
Sebagai pusat agrobisnis yang terkemuka, kinerja agrobisnis sebagai sistem akan
menjadi pilar utama untuk menunjang pembangunan ekonomi berkelanjutan dan
memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan sosial masyarakat yanglebih baik. Dalam
20 tahun mendatang. JawaTimur akan berkembang menjadi provinsi yang memiliki
kontribusi ekonomi khususnya dari kinerja sub-sub sistem agrobisnis ditingkat nasional

LAPORAN AKHIR Bab II - 1


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

yang melebihi provinsi lain di Indonesia, serta mampu melakukan perluasan pangsa
pasar domestic (antar pulau) maupun internasional.

Pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan sebagai sebuah keniscayaan akan


kehilangan makna tatkala tidak diikuti pembentukan akhlak yang baik dan mulia.
Mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang makmur dan sejahtera perlu dibarengi
peningkatan kesalehan sosial (kualitas pemahaman agama dan kehidupan beragama yang
diimplementasikan secara social dalam kehidupan sehari-hari.

B. Misi

Dalam mewuudkan Visi tersebut,Misi Jawa Timur 20 Tahun kedepan adalah:

1. Mengembangkan Perekonomian Modern Berbasis Agrobisnis, dicapai


dengan cara mendorong pergeseran Agrobisnis dari berbasis pada
keunggulan komparatif (comparative advantage) kearah Agrobisnis yang
didorong oleh keunggulan kompetitif (competitive advantage) melalui
pengembangan modal. Dan peningkatan kemajuan teknologi pada setiap
sub-sistemnya, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Handal, Berakhlak Mulia


dan Berbudaya, dicapai dengan cara meningkatkan kualitas masyarakat
JawaTimur yang berakhlak, berpendidikan, berdaya, inovatif, dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Mewujudkan Kemudahan Memperoleh Akses Untuk Meningkatkan


Kualitas Hidup, dicapai dengan cara mengurangi kesenjangan sosial,
kemiskinan, pengangguran melalui kemudahan memperoleh akses terhadap
berbagai bentuk pelayanan sosial dasar masyarakat yang berkualitas.

4. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Buatan, dicapai


dengan cara menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan pemanfaatan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui penataan ruang yang
berkelanjutan.

5. Mengembangankan Infrastruktur Bernilai Tambah Tinggi, dicapai dengan


cara pembangunan sarana dan prasarana wilayah untuk mendorong
pengembangan kawasan pusat-pusat produksi (agropolitan) dan distribusi
(metropolitan) serta mengurangi ketimpangan antar wilayah.

LAPORAN AKHIR Bab II - 2


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

6. Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, dicapai dengan cara


membangun transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat serta
peningkatan kinerja pelayanan publik yang didukung profesionalisme
aparatur, stabilitas politik, ketentraman dan ketertiban serta konsistensi
dalam penegakan hukum dan HAM.

C. Strategi pembangunan Provinsi Jawa Timur


Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan Provinsi Jawa Timur
dilaksanakan melalui strategi pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan berkelanjutan, pembangunan manusia dan pemerataan pembangunan infrastruktur
yang didukung oleh reformasi birokrasi, supremasi hokum dan stabilitas politik. Strategi
pemerataan pertumbuhan ekonomi dilakukan melalui upaya pemberdayaan ekonomi
lokal di semua wilayah produksi domestik masyarakat Jawa Timur, sehingga mampu
menghasilkan produksi local dan nilai tambah bruto disemua wilayah. Upaya
pemerataan ini lebih ditekankan pada pemerataan penguasaan faktor-faktor produksi
oleh semua pelaku ekonomi di semua lapisan masyarakat Jawa Timur untuk
menghasilkan nilai tambah bruto. Sedangkan strategi pertumbuhan yang berkualitas di
upayakan melalui penciptaan basis fundamental pertumbuhan ekonomi yang didukung
oleh dominasi investasi untuk memperkuat percepatan pertumbuhan ekonomi.

2.2. RPJM Provinsi Jawa Timur


2.2.1. Kebijaksanaan Umum Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi
Jawa Timur
VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PROVINSI JAWATIMUR
TAHUN 2009 – 2014.
Dengan memperhatikan sejarah perkembangan Provinsi Jawa Timur sebagai
Provinsi penyangga pangan nasional dan didukung oleh analisis potensi factor – faktor
strategis serta perspektif kedepan, maka visi, misi dan strategi Pemerintah Provinsi Jawa
Timur tahun 2009 -2014 dirumuskan sebagai berikut :
A. Visi
Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia

LAPORAN AKHIR Bab II - 3


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur merupakan amanat Undang-


Undang Dasar 1945, yang harus dipegang teguh dan diupayakan dapat terwujud.
Masyarakat makmur adalah masyarakat yang sejahtera, yang berkecukupan atau tidak
kekurangan, yang tidak saja berdimensi fisik atau materi, tetapi juga rohani. Masyarakat
makmur adalah masyarakat yang berkeadilan, bermartabat, dan terpenuhi hak-hak
dasarnya, bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan
belenggu diskriminasi, bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia yang
berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas. Mewujudkan Jawa Timur
makmur dan sejahtera merupakan keniscayaan.
Kerukunan antar-umat beragama, antar-golongan maupun antar-etnis dan ras,
menjadi landasan penting bagi pemahaman akan realitas multicultural masyarakat Jawa
Timur, sehingga pada akhirnya akan terwujud Jawa Timur yang aman, damai, makmur
dan sejahtera. Sebab, tanpa kondisi yang aman, bersatu, rukun, dan damai, program
pembangunan sebaik apapun tak dapat dijalankan untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat.
B. Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan Jawa Timur 2009-2017 tersebut, maka misi
pembangunan Jawa Timur 2009-2017 adalah :
Mewujudkan Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat
 Yang diarahkan, terutama, untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas
pelayanan kebutuhan dasar rakyat dan penanggulangan kemiskinan;
 Meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pedesaan;
 Melalui penguatan perekonomian yang didukung pengembangan pertanian
dan agroindustri/agrobisnis;
 Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM);
 Peningkatan investasi dan ekspornon-migas, serta penyediaan infrastruktur
yang memadai;
 Dengan tetap memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup;
 Memantapkan harmoni social melalui peningkatan kesalehan sosial,
penegakan serta penghormatan terhadap hokum dan hak asasi manusia,
dengan didukung birokrasi yang reformatif dan pelayanan public yang
prima.

LAPORAN AKHIR Bab II - 4


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Misi mewujudkan Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat
bertujuan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur, bukan untuk segelintir
orang tertentu. Kemakmuran Jawa Timur yang ingin diwujudkan adalah kemakmuran
bersama, terutama wong cilik.
C. Strategi Pembangunan
Untuk mewujudkan visi, dan menjalankan misi pembangunan daerah Jawa
Timur 2009 -2014 tersebut dilakukan melalui empat strategi pokok pembangunan :

 Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered


development), yang mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based
development) dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program
pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri.

 Keberpihakan kepada masyarakat miskin (pro-poor).

 Pengarusutamaan gender.

 Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,


melalui, terutama, pengembangan agroindustri/ agrobisnis.

2.3. RTRW Provinsi Jawa Timur


2.3.1. Kebijaksanaan Umum RTRW Provinsi Jawa Timur
Review dari kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur ini berupa review kebijakan
struktur ruang yang berkaitan dengan Kota Probolinggo sebagai wilayah studi dan
konstelasinya dengan hirarki rencana RTRW Provinsi Jawa Timur. Rencana struktur
ruang wilayah menggambarkan sistem pusat pelayanan dan sistem jaringan prasarana
wilayah provinsi yang mengintegrasikan wilayah provinsi serta melayani kegiatan
provinsi yang akan dituju.Perwilayahan Jawa Timur dibagi dalam 8 Wilayah
Pengembangan (WP), yaitu :
1. WP Gerbangkertosusila Plus, meliputi : Kota Surabaya, Kabupaten Tuban,
Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten
Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten
Bangkalan, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Sampang, Kabupaten
Pamekasan dan Kabupaten Sumenep, dengan pusat pelayanan di Kota
Surabaya.

LAPORAN AKHIR Bab II - 5


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2. WP Malang Raya, meliputi : Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, dengan
pusat pelayanan di Kota Malang.

3. WP Madiun dan sekitarnya, meliputi : Kota dan Kabupaten Madiun,


Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan serta Kabupaten
Ngawi, dengan pusat pelayanan di Kota Madiun.

4. WP Kediri dan sekitarnya, meliputi : Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten


Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung, dengan pusat
pelayanan di Kota Kediri.

5. WP Probolinggo – Lumajang, meliputi : Kota dan Kabupaten Probolinggo dan


Kabupaten Lumajang, dengan pusat pelayanan di Kota Probolinggo.

6. WP Blitar, meliputi : Kota dan Kabupaten Blitar, dengan pusat pelayanan Kota
Blitar.

7. WP Jember dan sekitarnya, meliputi : Kabupaten Jember, Kabupaten


Bondowoso dan Kabupaten Situbondo, dengan pusat pelayanan di Perkotaan
Jember.

8. WP Banyuwangi, meliputi : Kabupaten Banyuwangi, dengan pusat pelayanan


di Perkotaan Banyuwangi

A. Struktur Pusat Permukiman

Arahan Penataan pusat permukiman perkotaan Gerbangkertasusila Plus adalah


Struktur Pusat Permukiman Perkotaan WP Gerbangkertosusila Plus dibagi menjadi
empat satuan wilayah yang lebih kecil, dengan fungsi dan spesifikasi kegiatan sebagai
berikut :

 Wilayah Inti Gerbangkertosusila Plus adalah Surabaya Metropolitan Area (SMA)


meliputi : Surabaya, sebagian Kabupaten Gresik, sebagian Kabupaten Sidoarjo,
dan sebagian Kabupaten Bangkalan, wilayah SMA ini berorientasi ke Surabaya
sebagai pusat.

 Wilayah SMA didominasi kegiatan Industri, Perdagangan dan Jasa, serta kegiatan
pelayanan pemerintahan Regional Jawa Timur. Wilayah SMA di bagi dalam
cluster Gresik, cluster Bangkalan, cluster Sidoarjo dan cluster Surabaya. Cluster
Surabaya dibagi dalam sub cluster Surabaya Barat, Selatan, Timur dan Utara.

LAPORAN AKHIR Bab II - 6


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

 Wilayah Tuban – Lamongan, dibagi dalam 2 cluster yaitu cluster Tuban dan
cluster Lamongan. cluster Tuban menyangkut wilayah perkotaan di Pantura,
Rengel dan Kerek. Cluster Tuban diarahkan berpusat di perkotaan Tuban.

 Cluster Lamongan menyangkut sebagian Gresik. Cluster Lamongan dibagi dalam


2 sub cluster yaitu sub cluster Lamongan utara dan Lamongan Tengah. Sub cluster
Lamongan Utara berorientasi pada wilayah perkembangan kawasan Lamongan
Integrated Shorebase dan sekitar pelabuhan, kawasan industri, dan
Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Sedangkan sub cluster Lamongan Tengah
berorientasi pada wilayah perkembangan Linier Perkotaan Lamongan, Perkotaan
Pucuk dan Perkotaan Babad.

 Wilayah Mojokerto – Jombang, adalah wilayah perkembangan industri dari Kota


Mojokerto sampai dengan Perkotaan Mojoagung Kabupaten Jombang.
Perkembangan di wilayah ini cenderung didominasi perkembangan industri Kota
Mojokerto dan sekitarnya. Perkembangan Kota Mojokerto berpengaruh kuat
terhadap perkembangan Jombang. Pusat perkembangan wilayah ini adalah
perkotaan di Mojokerto.

 Wilayah Pasuruan, meliputi wilayah Perkotaan akibat penyatuan kawasan Ngoro


– Porong – Jabon, wilayah Perkotaan Gempol – Perkotaan Bangil – Perkotaan
Rembang – Kota Pasuruan, wilayah Perkotaan Pandaan hingga Perkotaan
Sukorejo, karena pusat pelayanan regional setara kabupaten berada di Kota
Pasuruan maka pusat wilayah ini adalah Kota Pasuruan.

LAPORAN AKHIR Bab II - 7


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis


& Cepat TumbuhnKecamatan Kanigaran Kota Probolinggo
Provinsi Jawa TimurT ahun Angg aran 2016

LAPORAN AKHIR Bab II - 8


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.4. KEBIJAKAN DAN STRATEGI POLA RUANG WILAYAH


Pemanfaatan ruang di wilayah Kota Probolinggo dibagi menjadi dua
yaitu kawasan lind ung dan budidaya. Pola ruang wilayah di Kota Probolinggo
diarahkan untuk menciptakan keseimbangan antara fungsi kawasa n sebagai ka wasan
lindung dan kawasan budidaya.
2.4.1. Kebijakan dan Strategi Pemantapan Kawasan Lindung
Kebijakan dan strategi pelestarian kawasan lindung me liputi :
A. Pemantapan fungsi lindung pada kawasan yang memberi perlindungan kawasan
bawahannya, dengan strategi sebagai berikut :
1) penge mbalia n fungsi pada kawasan yang mengalami kerusakan, melalu
penanganan secara teknis dan vegetatif ;
2) pada kawasa n yang memberi perlindungan kawasan bawahannya tetapi
terjadi alih fungsi untuk budidaya maka perkembangan dibatasi dan
dikembangkan tanaman y ang memiliki fungsi lindung ;
3) kawasan yang ditetapkan sebagai ka wasan resapan air harus d ipertahankan ;
4) peningkatan peran serta masyaraka t sekitar kawasan ; dan
5) peningkatan kesadaran terhadap lingkungan melalui pendidikan, p ariwisata,
penelitian dan kerjasama pengelolaan kawasan.
B. pe mantapan ka wasan perlindungan setempat, dengan strategi sebagai berikut :
1) pembatasan kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan se tempat ;
2) kawasan perlindungan setempat sepanjang sungai dan mata air dengan
menghindari bangunan p ada radius peng amanan kawasan;
3) mengutama kan vegetasi yang memberikan perlindungan pada kawasa n sungai
dan mata air ;
4) penga manan kawasan perlindungan setempat sepanjang pantai d ilakukan
denga n me mpertahankan ekosistem pantai : huta n ma ngrove, terumbu karang,
rumput laut, dan biota laut la innya dengan fungsi sebagai taman wisata .
Pengguna an fungsiona l seperti pariwisata, pelab uhan, hankam, permukiman
harus memperha tikan kaidah lingkungan dan ekosiste m pesisir ; da n
5) pemanfaatan sumber air untuk irigasi dilakukan dengan tetap memperha tikan

keseimbanga n pasokan air dan kebutuhan masyarakat setempat ;

LAPORAN AKHIR Bab II - 9


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

C. pe mantapan ka wasan cagar budaya, dengan strate gi sebagai berikut :


1) peningkatan dan pemelihara an lingkungan, keamanan dan kebersihan pada
kawasan cagar budaya ; dan
2) menumb uhkan nilai-nilai nasiona lisme dan fungsi kawasan pada masyara kat
terhada p kawasa n cagar buday a yang bernilai sejarah ;
D. pe nanganan kawasa n rawan be nca na alam, dengan strategi sebagai berikut :
1) penetapan kawasan-kawasan rawan bencana alam ;
2) penge mbangan upaya-upaya pencegahan be nca na ;
3) pengarusutamaan pengurangan resiko bencana (PRB) ke dalam rencana
pembangunan ;
4) mendukung partisipasi seluruh pemangku kepentingan terhadap peng
urangan resiko bencana ;
5) mendukung peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
pengurangan resiko be nca na ;
6) penetapan kele mbagaan penanggulangan bencana ;
7) optimalisasi koordinasi antar lemba ga yang berkepenting an dalam
penanggulangan bencana.
E. pe ngembangan Ruang Terbuka Hijau Ka wasan Perkotaan (RTHKP), de ngan
strategi sebaga i berikut :
1) penyediaan luasan ruang terbuka hijau perkotaan minimal 30% dari luas
wilayah kota ; dan
2) penge mbangan ragam ruang terbuka hijau de ngan berbag ai fungsinya ;
3) penge mbangan taman kota dan hutan ko ta.

2.4.2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya


Kawasan budidaya yang ada di Ko ta Pro bolinggo ditinjau dari luas laha
nnya sebagian besar ada lah kawasan budidaya pertanian. Ka wasan lain yang
mengalami perkembangan cukup besar adalah: permukiman sedang kan yang
menunjukkan proses perkembangan cukup tinggi adalah kegiatan perdagangan dan
kegiatan industri. Oleh karena itu pengembangan kawasan budidaya ini perlu
ditunjang oleh adanya strategi

LAPORAN AKHIR Bab II - 10


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

terhad ap kese imba ngan perkembangan dan keserasian lingkungan yang ditunjang
oleh pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan dan mempermudah
kegia tan perekonomiaan. Dalam rang ka pemanfaatan kawasan budidaya di Kota
Probolinggo perlu diperhatikan ha l-hal sebagai berikut:
Penge mbanga n da n pe mbangunan infrastruktur yang akan menunjang pemanfaa tan
kawasan budidaya perlu dilakukan agar dalam pema nfaatan kawsan budidaya
tersebut dapat memberikan hasil ya ng optima l
Pemanfaatan kawasan budidaya yang ada perlu disesuaikan de ngan kondisi fisik
yang mend ukungnya
Pemanfaatan kawasan budidaya yang lokasinya berdekatan dengan kawasan lindung
perlu pengawasan yang cukup ketat
Pemanfaatan kawasa n budidaya dila kukan sebesar-besarnya untuk kepentingan
masyaraka t
Pemanfaatan kawasan budidaya diharapkan tidak mengganggu ekosistem yang ad
a.
Kebijakan dan strategi pengembangan ka wasan b udidaya meliputi :
A. Pe ngembangan kawasan pertanian, de ngan strategi sebaga i berikut :
1. menetapkan laha n sawah beririgasi teknis pada kawasan selatan sebagai
lahan pangan berkelanjutan dengan Peraturan Da erah ;
2. pada lahan yang d itetapkan sebagai lahan pangan berkelanjutan atau pada
area lahan sawah beririgasi teknis harus dipertahankan aga r tidak berubah
fungsi menjad i peruntukan yang la in, jika laha n tersebut terpaksa harus
berubah fungsi maka disediakan lahan baru guna menggantikanny a de ngan
luasan minimal sama ditamba h dengan biaya investasi yang telah
ditana mkan di lokasi tersebut ;
2. saluran irigasi tidak boleh d iputus atau disatukan dengan drainase, dan
pengg unaan banguna n bukan bangunan penunjang sa luran irig asi harus
dihindari ;
B. Pe ngembangan ka wasan peruntukan industri dan pergudangan, dengan strategi

sebaga i berikut :

LAPORAN AKHIR Bab II - 11


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

1. penetapan kawasan yang diperuntukkan bagi penge mbangan industri di


kawasan utara dan b arat kota ;
2. penge mbangan kawasan industri d i pelabuhan, industri perikanan di
pelabuhan perikanan pantai dan didukung oleh pengembanga n ke gia tan
pendukung industri beserta pengelolaannya ;
3. penge mbangan konsep industri yang berwawasan pada lingkungan dengan
peleta kan industri yang berpotensi polutan berjauhan dengan kawasan
permukiman ;
4. Penge mbangan dan pemberdayaan industri kecil dan home industry untuk
penge mbangan perekonomian rakyat ;
5. penge mbangan pro mosi dan pemasaran hasil industri produk lokal ;
6. peningkatan kegiatan koperasi usaha mikro, kecil da n me nengah serta menarik
investor ;
C. Pe ngembangan kawasan pariwisata, dengan strategi sebagai berikut :
1. mengembangkan obyek wisata a ndalan baik wisata ala m maupun budaya ;
2. peningkatan pro mosi wisata, zo na wisata disertai dengan paket wisata ;
3. mengagenda kan kalender kunjungan wisata dalam skala lokal, regional, dan
nasional ; d an
4. pengadaan kegiatan festival wisata/gelar seni budaya serta pengembangan
pusat seni dan buday a ;
D. Pe ngembangan kawasan perumaha n, de ngan strategi sebag ai berikut :
1. penge mbangan perumahan disesuaikan dengan kara kter fisik, sosial b udaya
dan eko nomi masyarakat ;
2. penge mbangan perumahan diarahka n pada kawasan selatan agar distribusi
kawasan perumahan dapat merata di seluruh wilay ah kota ;
3. penyediaan sarana dan prasarana perumahan yang memadai baik oleh
pemerintah ma upun pengembang ;
4. penge tatan perijinan pengkaplingan agar sesuai de ngan peraturan yang
berlaku ;
5. penge mbangan kasiba/lisiba yang mandiri dan memenuhi kebutuhan
prasarana dasar
6. peningkata n kualitas permukiman dan perumahan yang terjangkau ; d an

LAPORAN AKHIR Bab II - 12


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

7. penge mbangan rumah susun sederhana sewa dan rumah susun sederhana
milik seba gai upaya pemenuhan kebutuhan permukiman yang sehat dan te
rjangkau.

E. Pe ngembangan kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, dengan strategi


sebaga i berikut :
1. penge mbangan perdagangan dan jasa yang meliputi perdagangan wilayah,
ko ta dan perdaganga n sektor informal ;
2. perd agangan skala wilaya h adalah perdaganga n ya ng diarahkan melebihi
skala kota untuk mendukung visi dan misi kota Probolinggo dengan
fasilitas perd agangan skala wilayah seperti pasar induk, mall, supermarke t ;
3. perd agangan skala kota me liputi perdagangan jenis pertokoan dan / a tau
perd agangan pasar tradisonal yang diarahkan di pusat kota dan di setiap
Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) ;
4. penetapan dan pengemba ngan sentra-sentra perdagangan sektor informal
agar bersinergi dengan rencana tata ruang ;

F. Pe ngembangan kawasan perikanan, dengan strategi sebagai berikut :


o penge mbangan perikanan tangkap dan perikanan budiday a ;
o penge mbangan sarana dan prasara na pendukung pe ngembangan kawasan
perika nan ;
o penge ndalian dan pengelolaan perkembangan kegiatan perikanan terutama
pembukaan area tambak udang dengan memperhatikan aspek lingkungan ;
 penge mbangan industri perikanan berupa industri pengolahan perikanan
antara lain industri pengalengan ikan, pabrik es, industri tepung ikan maupun
industri lainnya yang memproduksi hasil-hasil perikanan ;
 penataan permukiman nelayan guna mendukung pengembangan perikanan
tangkap ;
 pemberian bantuan da lam bentuk penyuluhan, penyediaan lahan, modal,
pera latan dan pemasaran serta penyertaan pihak swasta a taupun koperasi
dalam penye diaan modal ;

LAPORAN AKHIR Bab II - 13


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

 mempertahankan, merehabilitasi dan merevitalisasi hutan bakau untuk


pemijahan ikan dan kelestarian ekosiste m pesisir dan laut ;

G. Pengembangan kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau kota, de ngan strategi
sebaga i berikut :

 mempertahankan ruang terbuka non hijau guna mencegah dan mengurangi


penurunan kualitas lingkungan perko taan ;

 ruang terbuka no n hijau meliputi me liputi taman berma in, stadion olahraga,
jaringan jalan serta parkir yang diperkeras, maupun ruang terbuka biru (RTB)
yang berupa permukaan sungai, maupun areal-areal yang diperuntukkan
khusus sebagai area genangan (retensi/retention basin) ;

H. Pe ngembangan kawasa n peruntukan lainnya (pendidikan, kesehatan dan


peribadatan), dengan strategi seba gai berikut :

1. pemerataan distribusi dan kua litas sarana pendidika n, kesehatan dan


peribadata n d i se luruh wilayah kota ;

2. peningkatan kualitas sarana pendidikan, kesehatan da n peribadatan yang


sudah ada ;pembangunan kompleks pendidikan yang dila kukan dengan
pengembangan sentra-sentra pendidikan di sekitar kawasan pend idikan
yang sudah berkembang.

2.4.3. KEBIJAKAN DAN STRATEGI KAWASAN STRATEGIS

Adapun kebijakan dan strategi penetapan kawasan strategis di Kota


Probolinggo meliputi :

A. Mengendalikan perke mbang an ruang sekitar kawasan strategis, denga n strategi


sebagai berikut :

 penetapan batas pengaruh kawasan strate gis ; dan

 penetapan pola pe manfaatan lahan, sesuai dengan fungsi dan peran masing-
masing kawasan ;

B. Mempertahankan kawasan militer beserta fungsinya, dengan strate gi sebagai


berikut :

LAPORAN AKHIR Bab II - 14


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

1. membatasi antara lahan terbang un di sekitar kawasan militer dengan kawasan


lainnya yang be lum atau sudah terbangun sehingga diperoleh batas yang jelas
dalam pengelolaannya ;
2. penge ndalian kawasan sekitar secara ketat ; dan
3. koordinasi dalam ra ngka pengenda lian kawasan militer dengan Kodam V
Brawijaya ;
C. Menumbuhkembangkan dan mengendalikan perke mbangan kegiatan-kegiatan
perekonomian beserta kegiatan pendukungny a, dengan strategi sebaga i berikut :
1. penge mbangan kegiatan ekonomi da n sarana prasarana penunjangnya ;
2. penge mbangan kawasan pelabuhan / pelabuhan perikanan ;
3. penyedia an infrastruktur untuk mendorong peng embang an pelabuhan ; dan
4. penge ndalian perke mbanga n kawasan pusat Kota Probolinggo sehingga
perkembangan pusat kota tidak menimbulkan tarikan pergerakan yang
mele bihi kapasitas ja lan da n menimbulkan pe rmasalahan perko taan ;
5. penge mbangan kawasan industri yang berwawasan lingkungan ;

D. Mengembangkan kawasan-kawasan yang memiliki potensi dan keunikan sosial


dan budaya, deng an strategi sebagai berikut :
1. penge mbangan kawasan wisata sosial buday a ;
2. penataan dan pemeliharaan kawasan-kawasan peninggalan bersejarah ;
3. penge ndalian perkembangan kawasan di sekitar ka wasan strateg is sosial
buday a ;
E. Memantapkan kawasan perlindunga n fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup de ngan strategi sebaga i berikut :
 melarang alih fungsi pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan
lindung ;
 pemanfaatan untuk penelitian dan pendidikan ya ng berwa wasan lingkungan
hidup ;
 mengembalikan kegiatan yang mendorong pengembanga n fungsi lindung ; dan
 meningkatkan kea nekaragaman hayati kawasan lindung ;
F. Mengembangkan ka wasan yang memiliki pote nsi pengembangan pendayagunaan
sumber daya alam d an/a tau teknologi d itetapkan denga n kriteria:

LAPORAN AKHIR Bab II - 15


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

1. penerapa n teknologi tep at guna dalam pengo lahan sumber daya ala m ;

2. sosisalisasi kepada masy arakat da lam pemanfaatan teknologi tepat guna.

2.5. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI KOTA PROBOLINGGO

Kota Probolinggo merupakan sala h satu daerah kota di wilaya h bagian


Utara Propinsi Jawa Timur. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No . 45 tahun
1982, Kota Probolinggo dime karkan menjadi 3 (tiga) kecamatan yang membawahi
29 (dua puluh sembilan) kelurahan. Kondisi saat ini berdasarkan Pera turan
Daerah Kota Probolinggo Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Penataa n dan
Pengembangan Kelembagaan Kecamatan, Kota Probolinggo melakukan penataan dan
pengembangan kecamatan dari 3 (tiga) kecamatan menjadi 5 (lima) keca matan
yang membawahi 29 Ke lurahan. Kelima kecamatan tersebut ya itu Ke camatan
Mayangan, Kecamata n Kanigaran, Kecama tan Kademangan, Kecamatan Wonoasih
dan Keca matan Kedopok.

Secara geografis daerah ini terleta k antara 7o43’41” sampai 7o 49’04” Lintang

Selatan dan 113o10’ sampai 1 13o1 5’ Bujur Timur de ngan batas wilayah :

a. Sebelah Utara : Se lat Ma dura

b. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo

c. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Bantaran, dan Sumberasih

(Kabupaten Probolinggo)

d. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih (Kabupa ten Probolinggo)

LAPORAN AKHIR Bab II - 16


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.1 Pembagian Kecamatan Dirinci Per Kelurahan di Kota Probolinggo


.No Kecamatan Luas (Ha) Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 Mayangan
1. Mayangan 127,6 10.799
2. Sukabumi 148,7 11.055
3. Mangunharjo 345,5 19.609
4. Jati 124,6 14.617
5. Wiroborang 119,1 6.279
Jumlah 865,5 62.359
2 Kanigaran
1.Tisnonegaran 247,9 5.657
2.Curahgrinting 126,9 3.548
3.Kanigaran 342,7 17.564
4.Kebonsari Kulon 155,8 15.290
5.Kebonsari Wetan 97,6 4.922
6.Sukoharjo 94,4 6.995
Jumlah 1.065,3 53.976
3 Kademangan
1. Kademangan 213,0 6.912
2. Pilang 306,8 5.695
3. Ketapang 205,1 6.579
4. Triwung Lor 207,7 5.788
5. Triwung Kidul 176,3 7.586
6. Pohsangit Kidul 166,5 4.744
Jumlah 1.275,4 37.304
4 Wonoasih
1. Wonoasih 84,3 3.555
2. Jrebeng Kidul 197,0 4.775
3. Pakistaji 185,5 4.758
4. Kedunggaleng 129,8 2.542
5. Kedungasem 314,5 7.049
6. Sumber Taman 187,0 9.291
Jumlah 1.098,1 31.970
5 Kedopok
1. Sumber Wetan 487,6 5.253
2. Kareng Lor 234,5 4.754
3. Jrebeng Kulon 153,0 4.120
4. Jrebeng We tan 90,5 3.136
5. Jrebeng Lor 286,6 8.836
6. Kedopok 110,2 3.450
Jumlah 1.362,4 29.549
Jumlah Keseluruhan 5.666,7 215.158

LAPORAN AKHIR Bab II - 17


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PU CIPTA KARYA & TATA RUANG
Jl. Gayung Kebonsari No.169 , Telp 031-
8287275 SURABAYA

Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis


& Cepat TumbuhnKecamatan Kanigaran Kota Probolinggo
Provinsi Jawa TimurT ahun Angg aran 2016
Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKHIR
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh

Bab II - 18
Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.5.1. FISIK GEOGRAFIS

a. Topografi
Wilayah Kota Pro bolinggo terletak pada ke tingg ian 0 sampai kurang
dari 50 meter dia atas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut d
ikelompokkan atas; ketinggian 0 -10 meter, ketinggian 10 -25 meter, ketinggian
25 -50 meter. Semakin ke wilayah selata n, ke tingg ian dari permukaan laut
semakin besar. Na mun demikian seluruh wilayah Kota Probo linggo relatif
berlereng (0 – 2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan
cenderung terjadi di daerah ini.

b. Geologi
Wilayah Kota Probolinggo dibentuk dari bahan induk batuan volka nik
dan zaman quarter muda (young quarternary volcanic product) d an batuan
endapan (a lluvium). Bahan induk tersebut terbentuk dengan fisiografi yang
relatif datar. Bahan induk a lluvium terdapa t p ada wilayah bagian utara
dan tenggara, sedangkan bahan induk volcanic product terdapat pada bagia n
lainnya.

c. Jenis Tanah
Jenis tanah penting dike tahui terutama dalam usaha pengembangan
pertanian. Jenis tanah di wilay ah Kota Probolinggo terdiri dari Alluvial,
Mediteran, dan Regoso l. Jenis tanah alluvia l regoso l terdapat pada daerah
paling utara yaitu daerah pantai. Alluvial kelabu tua pad a bagian te ngah ke
utara. Jenis tanah yang terluas di wilayah Kota Probolinggo adalah alluvial
coklat keabuan, yaitu dari bagian tengah hingga selatan kota. Jenis tanah
regosol coklat terdapat se bagian kecil di bagian timur ko ta, sedangkan
kompleks grumosol hitam dan litoso l pada bagian barat daya kota. Jenis
tanah aluvial (63.98%) merupa kan tanah yang sangat baik untuk usaha
pertanian, karena tersedia cukup mineral yang d iperlukan untuk tumbuh-
tumbuhan.

LAPORAN AKHIR Bab II - 19


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Demikian pula jika d igunakan untuk bangunan, je nis tanah ini


mempunyai daya tahan yang kuat karena merup akan endapan tanah liat y ang
bercampur pasir halus. Jenis tanah grumosol (4.8 2%) sifat tanahnya mudah
longsor dan memiliki drainase buruk. Dengan de mikian, tentunya jenis tanah
ini kurang ba ik guna didirikan b angunan karena selalu terancam bahay a. Jenis
tanah Mediteran (31.20%) merupakan jenis tanah yang memiliki karakteristik
tahan menahan.

LAPORAN AKHIR Bab II - 20


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PU CIPTA KARYA & TATA RUANG
Jl. Gayung Kebonsari No.169 , Telp 031-
8287275 SURABAYA

Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis


& Cepat TumbuhnKecamatan Kanigaran Kota Probolinggo
Provinsi Jawa TimurT ahun Angg aran 2016
Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKHIR
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh

Bab II - 21
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PU CIPTA KARYA & TATA RUANG
Jl. Gayung Kebonsari No.169 , Telp 031-
8287275 SURABAYA

Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis


& Cepat TumbuhnKecamatan Kanigaran Kota Probolinggo
Provinsi Jawa TimurT ahun Angg aran 2016
Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKHIR
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh

Bab II - 22
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PU CIPTA KARYA & TATA RUANG
Jl. Gayung Kebonsari No.169 , Telp 031-
8287275 SURABAYA

Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis


& Cepat TumbuhnKecamatan Kanigaran Kota Probolinggo
Provinsi Jawa TimurT ahun Angg aran 2016
Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKHIR
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh

Bab II - 23
Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

d. Kemampuan Tanah
Kemampuan tanah suatu wilayah perlu ditinjau mengenai kedalaman
efektif tanah, tesktur tana h, drainase, da n faktor pembatasnya.
1. Kedalaman efektif
Kedalaman efektif merupa kan keda laman tana h dimana perakaran
tanaman masih bisa tumbuh denga baik. Kedalaman tanah d i wilayah Kota
Probo linggo adalah leb ih dari 9 0 cm.
2. Tekstur Tanah
Tesktur tanah adalah perbandingan partikel liat, debu dan pasir yang
terdapat pada suatu gumpalan tanah. Data mengenai tekstur ta nah yang
diperoleh adalah tekstur tanah pada kedala man 20 cm.
Tekstur tanah secara umum diklasifikasikan dalam 3 kelas, yaitu ha lus,
sedang dan kasar. Tekstur tanah di Kota Probolinggo terdiri dari tekstur
halus dan sedang. Tanah bertekstur halus terdapa t di wilayah bag ian Utara,
sedangkan tanah bertekstur sedang terdapat di bag ian wilayah lainnya.
Luas tanah bertekstur halus ialah 3.816 Ha (67,35% dari luas wilaya h),
sedang tanah berte kstur sedang ia lah 1.849,93 Ha (32,65% luas wilayah).
Tanah perta nian, tanah bertekstur seda ng merupakan tanah yang paling
mudah pe ngolahannya.
3. Drainase

Drainase yang dimaksud adalah kemampua n permukaan tana h untuk


merembeskan air secara ala mi. Keadaan drainase tanah dikelompokkan a
tas 3 kelas, yaitu drainase baik/tidak pernah terge nang, tergenang
periodik, dan drainase tergenang terus- me nerus. Sebagian besar
wilayah Kota Probolinggo berdrainse cukup baik/ tidak pernah
tergenang. Drainase tergenang periodik terdapat di d ekat pantai dan
beberapa kawasan d i daerah tengah. Areal persawahan dan ta mbak
dimasukkan pada tanah berdra inase baik.

Berdasarkan tabel 2.4 , hanya 52,5 Ha (0.93%) tanah berdrainase tergena ng


period ik dan terus-menerus. Tanah tergenang periodik tersebut
diakibatkan o leh keadaan pasang surut air laut. Ke adaan tanah y ang

LAPORAN AKHIR Bab II - 24


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

sebagian besar berdrainase baik, te ntunyame nguntungkan dalam penge


mbangan fisik kota.

Tabel 2.2 Luas Wilayah Berdasarkan Pada Jenis Batuan Induknya


No Jenis Bahan Induk Luas (Ha) Luas (%)
1 Alluvium 1.899,90 33,53
2 Yo ung Quartenary Volcanic Product 3.766,9 66,47
Jumlah 5.666,8 100,00
Sumber : BPS Ko ta Probolinggo, 2013

Tabel 2.3 Luas Jenis Tanah di Kota Probolinggo


No Jenis Tanah Luas (Ha) Luas (%)
1 Regosol 273.01 4.82
2 Mediteran 1,768.34 31.2
3 Aluvial 3,625.80 63.98
Jumlah 5667.15 100
Sumber : BPS Ko ta Probolinggo, 2013

Tabel 2.4 Luas Wilayah Berdasarkan Kondisi Drainase


No Drainase Luas (Ha) Luas (%)
1 Baik (tida k pernah terge nang ) 5,556.80 96.06
2 Tergenang periodik 52.5 0.93
3 Tergenang terus-menerus 57.5 1.01
Jumlah 5,666.80 100
Sumber : BPS Ko ta Probolinggo, 2013

Tabel 2.5 Nama Sungai dan Panjangnya di Kota Probolinggo


No Drainase Panjang (km)
1 Kali Kedunggaleng 3,40
2 Kali Umbul 4,35
3 Kali Banger 6,40
4 Kali Legundi 6,30
5 Kali Kasbah 6,00
6 Kali Pancur 3,20
Sumber: DP U B ida ng Pengairan Ko ta Probolinggo , 2013

LAPORAN AKHIR Bab II - 25


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Faktor Pe mbatas
Faktor pembatas yang dimaksud adalah sifat fisik dan kimia tanah yang
mengga nggu pertumbuhan akar tanaman dan pemanfaa tan air tanah.
Untuk Kota Probolinggo faktor pe mbatas yang ada adalah air asin. Daerah
tersebut mencakup wilayah yang terkena akibat pasang surut air laut, yaitu
mencakup luasan se luas 110 Ha atau 4.94% dari seluruh luas wilayah Kota.

e. Iklim
Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim 2 jenis se tiap tahunnya
yaitu musim penghujan dan musim ke marau. Pada kondisi normal, musim
penghujan terjadi pada Bulan Dese mber sampai dengan Mei, sedangkan musim
kemarau terjadi pa da bulan Juni sa mpai bulan Nopember. Data dari DPU
Bidang Pe ngairan, rata-rata jumlah curah hujan tahun 200 6 tercatat 1.409,50 mm
dengan hari hujan sebanyak 71 hari. Apabila dibandingkan dengan rata- rata
curah hujan tahun 2005 sebesar 961 mm dengan 55 hari hujan, maka kond isi
ta hun 2006 lebih basah dengan curah hujan bertambah sebesar 46,67% da n
curah hujan per harinya juga bertambah 13 ,62 %, d imana curah hujan per hari
pada ta hun 2005 sebesar 17,47 mm/hari sedangkan curah hujan per hari pada
tahun 2006 sebesar 19,85 mm/hari.

Untuk periode bulan Juni - Nopember praktis tidak ada hujan di Kota
Probo linggo. Curah hujan per hari yang lebat terjadi pada bulan Januari
sebesar 27,09 mm/hari selama 21 hari, sedangkan lamanya hari hujan terjadi
pada bulan Januari dan Februari dengan 21 dan 15 hari hujan. Keadaan ini
merupaka n hasil pantauan dari 4 stasiun pengamata n hujan yang ada di Kota
Probolinggo .
Musim kering yang terjadi pada bulan Juni sampai dengan Nopember
di Kota Probolinggo berpengaruh terjadinya ang in kering yang bertiup cukup
kencang (kecepa tan mencapai 81 km/jam) dari arah Te nggara ke Barat La ut,
a ngin ini biasanya dise but dengan Angin Gending .

LAPORAN AKHIR Bab II - 26


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

f. Hidrologi
Di wilayah Kota Probolinggo terdapat 6 sungai yaitu Kali
Kedunggaleng , Umbul, Banger, Legundi, Kasbah, dan Pancur. Sunga i-sungai
terseb ut mengalir sepanjang tahun, mengalir dari arah selata n ke utara sesuai
dengan ke lerengan wilayah dan me mpunyai hulu di wilayah Kabupaten
Probo linggo. Untuk keperluan usaha pertanian, sungai-sungai tersebut telah
dimanfaatkan seluruhnya me la lui saluran-saluran irigasi yang dibangun untuk
maksud itu. Selain sungai maka sumber air irigasi lainnya ada lah mata air
yang terd apat di berbagai tempat. Air tanah di Kota Probo linggo umumnya
jernih dan tid ak berbau. Penduduk yang be lum mendapat fasilitas air ledeng
umumnya menggunakan air tanah sebagai sumber air minum. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan sumur ata u po mpa. Kedalaman air tanah,
yang dilihat dari kedalaman sumur, bervariasi antara keda lama n 3 sampa i 12
meter. Semakin ke selatan keda lamannya semakin tinggi.
g. Wilayah Peka Bencana Alam dan Wilayah Kritis
Wilayah Ko ta Probolinggo memiliki struktur wilayah dengan ke
miringan 0 – 2%, dengan kondisi yang demikian maka dapat dimungkinkan
ba hwa d i Kota Probolinggo hampir tida k ada lahan kritis.
Tabel 2.6 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan per Bulan di Kota Probolinggo
Tahun 2014
Nama Stasiun Hujan
Triwung Kidul Kademangan Pakistaji Probolinggo
Bulan Hujan Hari Hujan Hari Hujan Hari Hujan Hari
(Mm) Hujan (Mm) Hujan (Mm) Hujan (Mm) Hujan
Januari 536 23 816 22 532 20 419 20
Februari 332 15 219 13 224 16 233 17
Maret 228 11 294 11 356 12 305 13
April 85 7 74 5 104 10 190 9
Me i 79 4 61 3 42 7 119 4
Juni 0 0 0 0 0 0 0 0
Juli 0 0 0 0 0 0 0 0
Agustus 0 0 0 0 0 0 0 0
September 0 0 0 0 0 0 0 0
Oktober 0 0 0 0 0 0 0 0
Nopember 0 0 0 0 0 0 0 0
Dese mber 74 9 77 11 137 9 102 11
Jumlah 1.334 69 1.541 65 1.395 74 1.368 74
Sumber : BPS Kota Probolinggo Dalam Angka 2014

LAPORAN AKHIR Bab II - 27


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

h. Penggunaan Lahan

Dalam proses perencanaan suatu kota/daerah, aspek tata guna tanah


merupakan aspe k penting untuk ditinjau sehingga dapat ditelaah je nis
penggunaa n tana h dan pola struktur ruang yang ada. Struktur penggunaan
tanah secara umum di Kota Probolinggo adalah permukiman, perdag angan,
industri, tanah pertanian. Secara keseluruhan penggunaan tanah di Ko ta
Probolinggo dido minasi oleh tanah permukiman dan pertanian.

Secara umum pengg unaan tanah di Kota Probolinggo tahun 2007


didominasi oleh lahan pertanian dengan luas 2593,6 4 Ha atau 45,77% dari
luas kese luruhan Kota Probolinggo dengan lahan pertanian paling luas berad a
di Kecamatan Kedopok sebesar 860,98 Ha , kemud ian berikutnya adalah
Kecamatan Kademangan dengan luas lahan pertanian sebesar 667,21 Ha dan
Kecamatan Wonoasih dengan luas lahan pertanian sebesar 514,48 Ha.

Pe nggunaan la han paling domina n berikutnya se telah lahan pertanian


adalah lahan permukiman, yaitu sebesar 2.090,04 Ha atau 36,88% dari luas
Kota Probo linggo. Persebaran permukiman di Kota Probolinggo cukup merata
di seluruh kecamatan, hal ini dpat dilihat berdasarkan se lisih luas lahan
permukiman pada setiap kecamatan ya ng tidak terlalu mencolok. Luas lahan
permukiman paling besar berada di Kecamatan Kanigaran yaitu sebesar 4
74,29 Ha, kemudian berikutnya adalah Keca matan Wonoasih sebesar 412,24
Ha.

Pe nggunaan tanah lainnya seperti fasilitas pendidikan, perkantoran,


perdaga ngan maupun industri menjadi terlihat tidak signifikan jika d
ibandingkan dengan luas lahan pertanian ataupun permukiman. Luas fasilitas
permukiman, perkantoran, perdagangan dan industri di Kota Probolinggo
berturut-turut adalah sebesar 132,50 Ha (2,34% luas wilayah Kota probo ling go),
108,91 Ha (1 ,92 %), 20,64 Ha (0,36%), d an 90,08 Ha (1,59%).

LAPORAN AKHIR Bab II - 28


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.7 Luas dan Jenis Penggunaan Lahan (Ha) di Kota Probolinggo Tahun 2007

Penggunaan Luas
No Total %
Lahan
Mayangan Kanigaran Kademangan Wonoasih Kedopok

1 Permukiman 384,16 474,29 410,62 412,24 408,73 2.090,04 36,88

2 Perdagangan 7,41 11 0,7 0,33 1,2 20,64 0,36

3 Pendidikan 34,4 64 12,7 4,75 16,65 132,5 2,34

4 Perkantoran 36,01 63,38 5,61 1,65 2,26 108,91 1,92

5 Industri 74,25 1,84 8,54 5,45 0 90,08 1,59

6 Pertanian 180,99 369,98 667,21 514,48 860,98 2.593,64 45,77

7 Tam bak 46,05 0 50,67 0 0 96,72 1,71

8 Mangro ve 5,05 0 2,33 0 0 7,38 0,13

9 Sungai 9,88 6,42 56,77 91,22 19,79 184,08 3,25

10 Rel KA 3,42 2,48 2,81 1,99 1,18 11,88 0,21

11 Jalu r SUTT 0 7,08 6,46 7,15 4,61 25,3 0,45

12 Jalan 46,92 40,3 33,3 46,2 24,74 191,46 3,38

Lap.
13 5,05 6,99 3,69 4,28 5,92 25,93 0,46
Olahraga

14 Hutan Kota 17,85 3,5 0 4,65 0,94 26,94 0,48

15 Makam 14,1 14,05 13,95 3,7 15,4 61,2 1,08

865,54 1.065,31 1.275,36 1.098,09 1.362,40 5.666,70 100


Jumlah

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo, 2007

LAPORAN AKHIR Bab II - 29


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PU CIPTA KARYA & TATA RUANG
Jl. Gayung Kebonsari No.169 , Telp 031-
8287275 SURABAYA

Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis


& Cepat TumbuhnKecamatan Kanigaran Kota Probolinggo
Provinsi Jawa TimurT ahun Angg aran 2016
Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKHIR
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh

Bab II - 30
Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.6. PERKEMBANGAN FUNGSI KAWASAN


2.6.1. Pola Perkembangan Kawasan Permukiman
Po la perseb aran ka wasan permukiman di Kota Probolinggo cenderung
mengikuti dua hal yaitu;
1. Mengikuti arah dan po la perke mbangan atau kecenderungan perkembangan

2. Pola sekitar pusat kegiata n jasa atau sekitar pusat distribusi potensi sumber
daya alam

Kawasan permukiman merupakan kawasan yang pa ling dominan diantara


kawasan yang terbangun, yaitu mencapai luas 2.090 ,04 Ha (3 6,88% dari luas Kota
Probolinggo). Pola perke mbang an kawasan permukiman di Kota Probolinggo se
bagian menjadi tiga kawasan perumahan yaitu kampung, real estate dan
bukan real estate. Pola perkembangan kampung di Kota Probolinggo yaitu
mengikuti pola jaringan jalan utama maupun jalan lokal yang ada di Kota
Probolinggo. Kampung yang berada d i Kota Probolinggo kecenderungan perke
mbanga nnya do minan ke arah selata n dan bara t kota. Pola perkemb angan rea l
estate di Ko ta Probolinggo berke mbang ke arah barat menempati lahan yang
kosong dan menyediakan jala n sendiri. Permukiman bukan real estate terdapat di
sekitar pusat kota terutama di sebelah timur dan barat, berkembang di sebelah selatan
pusat kota. Kawasan ini berke mbang mengikuti pola jaringan jalan.

2.6.2. Pola Perkembangan Kawasan Pertanian

Po la persebaran kawasan pertanian da n tega lan cenderung mengikuti pola


siste m DAS ya ng ada. Pertanian sawah di Kota Probolinggo masih berkemba ng di
wilayah bagian tengah sebelah selatan d an masih tersebar di daerah-daerah berupa
tegalan. Selain dari pertanian kawasan tegalan di Kota Probolinggo terdapat di seb
agian besar di bagian Selatan, dalam hal ini sanga t berpotensi bagi pe ngembangan
konservasi lahan. Perkembangan kawasan pertanian dan tegalan untuk areal perkota
an sangat berpotensi terutama untuk pengembangan kebutuhan sara na dan
prasarana kota jug a untuk kebutuhan konservasi, fasilitas maupun utilitas kota,
dari itu bahwa kawasan pertanian
akan semakin menyusut dipergunakan ole h aktivitas perkotaan.

LAPORAN AKHIR Bab II - 31


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.6.3. Pola Perkembangan Kawasan Perikanan


Kawasan perikanan di Kota Probolinggo didomiasi oleh perikanan laut
dan tambak yang berada di sebelah Utara Ko ta Probolinggo , berkembang
linier di sepanjang pantai, dalam ha l ini kawasan pantai yang bisa
berpotensi yang dapat dikemba ngkan sesuai dengan fungsinya. Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) d ibangun untuk mendukung pengembangan
sektor perikanan laut di Kota Probolinggo .

2.6.4. Pola Perkembangan Kawasan Industri dan Pergudangan


Kawasan industri/perguda ngan di Kota Probolinggo berada d i sebe
lah utara terletak di sekitar pelabuhan da n berkembang di se kitar
pinggiran pantai de kat pertamba kan.
Secara umum penyebaran pola ka wasan industri/gudang di Kota
Probolinggo menyebar te tapi orientasinya masih me ngikuti pada
kemudahan pencapaian, terutama
jalan. Untuk pergudangan da n industri berada di sebelah utara orientasinya
adalah
Pelabuhan Pro bolinggo dimana untuk memud ahkan pe ngangkutan terutama
orie ntasinya transportasi laut selain transportasi darat.
Lokasi ind ustri di Kota Probo ling go terpusat di dua (2) lokasi
yaitu sekitar pelabuhan dan disekitar Jalan Brantas. Orie ntasinya adalah
untuk memudahkan perangkuta n baik tenaga kerja maupun hasil produksi.

2.6.5. Pola Perkembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa


Kawasan perdagangan menyangkut perdagangan eceran, perdagangan
grosir, perdagangan berat (perdagangan barang-barang besi, toko besi
dan kaca, perbengkalan, restoran/ruma h makan, pangkas rambut,
hotel/penginapan dan perdagangan sejenis). Dari seg i pelayanannya terdiri
a tas pelay anan regional, kota, distrik dan lingkungan.
Kawasan pusat perdagangan eceran (pertokoan) pad a saat ini
menempati areal yang sebagian besar berlokasi di sekitar Jalan Sukarno-Hatta
dan Jalan Pa hlawan yang menjual barang-barang kebutuhan primer, sekunder
dan tersier dan me mpunyai skala pelayanan kota dan regional. Kawasan-ka

LAPORAN AKHIR Bab II - 32


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

wasan perdagangan yang memp unyai suatu pelayanan distrik (BWK)


terdapat pad a pusat-pusat distrik yang melayani kebutuhan primer dan
sekunder, seda ngkan pada pusat-pusat d istrik yang melayani ke butuhan primer
dan sekunder, sedang kan pada pusa t-pusat lingkungan, ka wasan
perdagangan yang menyediakan barang kebutuhan primer dan mempunyai
skala pelaya nan lingkungan.

Po la perkemb angan kawasan perd agangan di Kota Probolinggo terpusat


di pusat kota mengikuti jaringan jalan berbentuk linier disepanjang jalan arteri
primer, dan untuk pasar yang baru terletak di jalan lingkar dalam hal ini untuk
meng urangi kemace tan lalu- lintas.

2.6.6. Pola perkembangan Kawasan Pariwisata


Kegiatan pariwisaata di Kota Probo linggo be lum berkembang dan me
mbentuk sua tu ka wasan yang tersendiri. Eksisting wisata yang ada di Kota
Probo linggo antara la in taman bermain ana k. Po tensi wisata yang ada di Kota
Probolinggo adalah wisata pantai yang ada di bagian Utara ko ta.

2.6.7. Pola perkembangan Kawasan Pelabuhan


Kegiatan pelabuhan di Kota Probolinggo berke mbang seiring
perkemba ngan kegiatan industri dan pergudangan di Kota Probolinggo
khususnya di Kawasan Pela buhan, serta kegia tan perdagangan dan jasa. Selain
itu kawasan pelabuhan juga berkembang untuk kegiatan penyeberangan ke
Pulau Gili K abupa ten Probolinggo.

2.7. KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL BUDAYA

Dalam perencanaan tata ruang, data dan analisa kependudukan


merupakan salah satu faktor yang sangat pe nting, mengingat penduduk
merupakan subyek dan obyek pembangunan suatu wilayah. Dengan
mengetahui karakteristik kepe ndudukan suatu wilayah, maka usaha-usaha
untuk penyediaan fasilitas dan kebutuhan pelayanan pada masa mendatang
dapat diperkirakan sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang telah
ditetapkan.

LAPORAN AKHIR Bab II - 33


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Beberapa hal pokok kependudukan yang akan dibahas me liputi jumlah


dan la ju pertumbuhan penduduk, persebaran d an kepadatan penduduk,
proyeksi penduduk, komposisi penduduk dan karakteristik sosial budaya.

2.7.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Kota Pro bolinggo selama kurun waktu lima tahun
terakhir sela lu mengalami pertambahan setiap tahunnya . Pada tahun 2002
jumlah penduduk sebesar 182.546 jiwa sedangkan pada tahun 2006 sebesar
186.773 jiwa , sehingga pada ta hun 2002-2006 terja di kenaika n ra ta-rata
sebesar 845 jiwa atau 0 ,45% per tahun. Pertambahan penduduk yang
terlihat tidak wajar terjadi pada tahun 2006-2007. Terdapat pertambahan
penduduk yang mencap ai 28.745 jiwa, jauh dari pertambahan tiap tahun
penduduk Kota Probolinggo pada kurun 2002-2006. Ha l ini terjadi karena
dilakukan sinkro nisasi data kependudukan a ntara BPS Kota Probolinggo
dengan data yang dihimpun oleh Badan Kependudukan Catatan Sipil dan
Keluarga Berencana pada tahun 2007 . Perkembangan jumlah penduduk Kota
Probolinggo pad a tabel 2 .10.

Kepadatan penduduk ialah perbandingan antara jumlah penduduk da


lam suatu wilayah dengan luas wilayah administra tif. Pa da tahun 200 7
jumlah pe nduduk Kota Probolinggo sebesar 215.158 jiwa, sedangkan luas

wilayah 56,67 Km2, sehingga ting kat kepadata n pe nduduk ialah 3.797 jiwa

per Km2. Angka kepadatan pe nduduk tertinggi

terjadi di Kecama tan Mayangan ya itu sebesar 7.201 jiwa/Km2, sedangkan


a ngka kepadata n penduduk terendah yaitu di Kecamatan Kedopok sebesar

2.170 jiwa/Km2. Tingginya tingkat kepadatan penduduk d i Keca mata n


Mayangan disebabka n besarnya jumlah penduduk yaitu hampir dua kali lebih
besar d ibandingkan dengan jumla h penduduk di kecamatan lain, disamping itu
luas wilayah Kecamatan Mayangan cukup kecil.

LAPORAN AKHIR Bab II - 34


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Laju pertumbuhan penduduk Kota Probolinggo selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir memiliki rara-rata 0,37 %. Pertumbuhan penduduk terbesar terjadi pada
Kecamatan Kademangan. Pertumbuhan penduduk ini selain dikarenakan adanya
fertilitas yang cukup tinggi (pertumbuhan penduduk alami), juga disebabkan adanya
pertumbuhan penduduk migrasi, dimana terdapat migrasi masuk yang lebih besar
daripada migrasi keluar (migrasi neto positif) atau dengan kata lain penduduk yang
datang lebih banyak dibandingkan dengan penduduk yang keluar Kota Probolinggo.
Tabel 2.8
PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2009-2013
No Kecamatan 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 Rata-rata
1 Kademangan 5,46 -4,14 1,89 1,27 1,12
2 Kedopok 2,03 1,54 1,30 1,33 1,55
3 Wonoasih -1,78 2,28 0,36 0,37 0,31
4 Mayangan -2,71 0,78 -0,74 -0,62 -0,82
5 Kanigaran -0,33 1,81 0,51 0,41 0,60
Jumlah 0,11 0,46 0,49 0,41 0,37
Sumber : Hasil Analisa

PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2009-


2013

Pertambahan penduduk Kota Probolinggo meningkat setiap tahunnya selama tahun


2009-2013 rata-rata pertambahan penduduk Kota Probolinggo sebesar 799 jiwa.
Data selengkapnya sebagai berikut

LAPORAN AKHIR Bab II - 35


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.9
PERTAMBAHAN PENDUDUK KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2009-2013

No Kecamatan 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 Rata-rata


1 Kademangan 2.066 -1.652 724 496 409
2 Kedopok 605 467 401 416 472
3 Wonoasih -575 722 117 119 96
4 Mayangan -1.686 472 -450 -373 -509
5 Kanigaran -181 990 286 231 332
Jumlah 229 999 1.078 889 799
ber : Hasil Analisa

Jika dilihat dari kepadatan penduduknya, Kota Probolinggo dengan jumlah


penduduk sebanyak 220.028 jiwa dengan luas 5.666,7 Ha, memiliki tingkat kepadatan
penduduk sebesar 39 jiwa/Ha. Angka kepadatan penduduk tertinggi terjadi di
Kecamatan Mayangan yaitu sebesar 69 jiwa/Ha, selanjutnya disusul Kecamatan
Kanigaran sebesar 53 jiwa/Ha, Kecamatan Kademangan sebesar 31 jiwa/Ha,
Kecamatan Wonoasih sebesar 30 jiwa/Ha, Kecamatan Kedopok sebesar 23 jiwa/Ha.
Data selengkapnya Kepadatan Penduduk Kota Probolinggo sebagai berikut

Tabel 2.10
KEPADATAN PENDUDUK KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2013

No Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Wilayah (Ha) Kepadatan Penduduk


(Jiwa) (Jiwa/Ha)
1 Kademangan 39.488 1.275,4 31
2 Wonoasih 32.645 1.098,1 30
3 Mayangan 60.095 865,5 69
4 Kanigaran 56.111 1.065,3 53
5 Kedopok 31.689 1.362,4 23
Jumlah 220.028 5.666,7 39
Sumber : Kota Probolinggo dalam Angka Tahun 2014

Struktur penduduk Kota Probolinggo dibedakan berdasarkan jenis


kelamin, pemeluk agama, tingkat pendidikan dan mata pencaharian.
Berdasarkan data penduduk menurut jenis kelmin pada tahun 2013, jenis
kelamin perempuan mendominasi penduduk di Kota Probolinggo sebesar
110.698 jiwa dan penduduk laki-laki sebesar 109.334 jiwa dengan ratio jenis
kelamin sebesar 98,77. Data selengkapnya jumlah penduduk menurut jenis
kelamin kota probolinggo tahun 2013 pada tabel berikut :

LAPORAN AKHIR Bab II - 36


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.11 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN


KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2014
No Kecamatan Penduduk Ratio Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
1 Kademangan 19.589 19.899 98,44
2 Wonoasih 16.271 16.374 99,37
3 Mayangan 29.761 30.334 98,11
4 Kanigaran 27.909 28.202 98,96
5 Kedopok 15.804 15.885 99,49
Jumlah 109.334 110.694 98,77
Sumber : Kota Probolinggo dalam Angka Tahun 2014

Diagram 1.8
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN KOTA PROBOLINGGO
TAHUN 2013

Berdasarkan dari data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo,
jika dirinci jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada tahun 2013,
jumlah penduduk terbanyak berada di usia 30-34 tahun sebesar 19.354 jiwa dengan
perincian laki-laki sebanyak 9.650 jiwa dan perempuan sebanyak 9.704 jiwa. Dan
yang terkecil adalah usia 70-74 tahun sebesar 4.170 jiwa. Untuk lebih jelasnya
mengenai jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kota Probolinggo
pada tahun 2006 dapat dilihat pada tabel berikut.

LAPORAN AKHIR Bab II - 37


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

TABEL 2.12 JUMLAH PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN KOTA
PROBOLINGGO TAHUN 2013
No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah (jiwa)
1 0-4 6.734 6.420 13.154
2 5-9 9.224 8.705 17.929
3 10-14 9.804 9.207 19.011
4 15-19 9.281 8.568 17.849
5 20-24 8.609 8.380 16.989
6 25-29 8.799 8.527 17.326
7 30-34 9.650 9.704 19.354
8 35-39 8.853 8.925 17.778
9 40-44 8.680 8.808 17.488
No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah (jiwa)
10 45-49 7.933 8.488 16.421
11 50-54 6.346 7.032 13.378
12 55-59 5.421 5.522 10.943
13 60-64 4.117 4.059 8.176
14 65-69 2.394 2.823 5.217
15 70-74 1.783 2.387 4.170
16 75+ 1.706 3.139 4.845
Jumlah 109.334 110.694 220.028
Sumber : Kota Probolinggo dalam Angka Tahun 2014

JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR KOTA PROBOLINGGO TAHUN


2013

LAPORAN AKHIR Bab II - 38


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

1. JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA


Jumlah penduduk menurut pemeluk agama di Kota Probolinggo didominasi
oleh pemeluk agama Islam sebanyak 213.081 jiwa, kemudia Agama Kristen
Protestan sebanyak 3.192 jiwa, pemeluk Kristen Katolik sebanyak 2.622 jiwa,
pemeluk agama Budha sebanyak 1.023 jiwa, pemeluk agama Hindu sebanyak
99 jiwa dan pemeluk agama lainnya sebanayk 11 jiwa. Data selengkapnya
pemeluk agama di Kota Probolinggo dapat dilihat pada table dan diagram
berikut ini.

Tabel 2.13
JUMLAH PENDUDUK MENURUT PEMELUK AGAMA KOTA PROBOLINGGO TAHUN
2013
No Kecamatan Islam Katolik Protestan Hindu Budha Lainnya
1 Kademangan 39.082 163 226 9 6 2
2 Kedopok 31.611 17 59 1 0 1
3 Wonoasih 32.346 112 167 2 17 1
4 Mayangan 55.451 1.674 2.178 37 749 6
5 Kanigaran 54.591 656 562 50 251 1
Jumlah 213.081 2.622 3.192 99 1.023 11
Sumber : Kota Probolinggo dalam Angka Tahun 2014

2.7.2. Ketenagakerjaan
Angkatan kerja baru yang tercatat p ada Dinas Tenaga Kerja Kota
Probolinggo pada tahun 2006 se besar 3.000 orang . Apabila dibandingka n de
ngan angkatan kerja baru tahun 2005 yang berjumlah 219 orang, maka
angkatan kerja baru tahun 2006 mengalami peningkatan cukup tajam, sebesar
-90,56%. Peningka tan angkatan kerja baru ini dipicu oleh adanya peningka
tan jumlah lo wonga n pada tahun 2006. apabila did iba ndingkan antara
lowongan yang ada de ngan angkatan kerja yang terdaftar (angkatan kerja
awal tahun ditambah a ngka tan kerja baru) pada tahun 2005 rasionya
mencapai 1:39,66. Hal ini berarti 1 lo wogan pekerjaan diperebutka n oleh 40
orang. Sedangkan pada tahun 2006 , rasio nya mencapai 1:13,66. Hal ini
berarti 1lowo ngan pekerjaan diperebutkan oleh 14 ora ng.

LAPORAN AKHIR Bab II - 39


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.7.3 Karakteristik Sosial


Karakteristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari
segi etnik dan budaya masyarakatny a. Masyarakat Pro bolinggo d ilihat dari
sosial budaya sebagian berasal dari b udaya agraris (petani dan nelayan) dan
berke mbang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku,
sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Madura yang terkenal ulet, lugas,
terbuka, dan kuat dala m mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta
tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli
dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarna i
dengan unsur Isla m. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat
sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga
terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap
terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketaha
nan sosial masyarakat a kan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan
adanya pengaruh buday a luar yang negatif. Sa lah satu wujud kekhasan
budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti se ni tari,
seni suara, seni musik dan seni rupa . Hal ini selain memperkuat budaya
masyarakat juga menjadi aset yang bisa dike mbangkan untuk wisata maupun
industri.

2.7.4. Karakteristik Sektor Potensial Ekonomi


Jumlah penduduk dan pertambahannya, merupakan po tensi bagi
perkemba ngan pertumbuhan sua tu wilayah. Penduduk merupakan sumber
daya bagi percepa tan pertumbuhan suatu wilaya h. Penduduk merupakan
sumber daya begai percepa tan pertumbuhan. Untuk le bih tegasnya adalah
dalam hal penye diaan tenaga penggerak proses perkembang an daerah.
Tentunya di dalam hal ini me mbawa konsekuensi terhadap kemampuan
daripada daya tamp ungnya, baik daya tampung lapangan kerja yang
produktif, sangat diperluka n untuk memung kinkan masyarakat luas me
mpero leh pa ngan dan kebutuhan dasar lainnya (sandang, pemukiman,
pendidikan, kese hatan dan lain-lain) dengan menambah peng ahsilan
masyarakat. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, harus

LAPORAN AKHIR Bab II - 40


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

diusa hakan untuk me ncapai sasaran yang me nyangkut pemenuhan


kebutuhan-kebutuhan dasar dan kesempa tan kerja. Ha l ini dapa t
diarahkan pada peningkatan produksi barang d an kegiatan jasa. Berdasarkan
hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa usaha untuk
mengembangkan sektor potensial ekonomi harus para lel dengan peningkatan
lapang an kerja ya ng bersifat aktivitas perekono mian d aerah, berdasarkan
intensitas penyerapan tenaga kerja dari ta ip-tiap sektor.
2.7.5 Lapangan Usaha Ekonomi
a. Lapangan Usaha Pertanian Tanaman Pa ngan
Seperti kita ketahui bahwa ada masyarakat Kota Probolinggo yang
bermata pencaharian sebagai pe tani. Keadaan demikian akan menjadikan suatu
acuan atau dasar agar sektor ini mendapatkan perha tian guna bisa dicapai pe
ningka tan da n produktivitas yang sudah ada. Peningkata n yang kita harapka n
selain dari produktivitas yang sudah ada juga sumber d aya lain serta sumber
daya manusianya. Hal ini perlu digarisbawahi mengingat sektor ini masih
merupakan salah satu sektor yang cukup sumbanga nnya terhad ap Kota
Probolinggo.
Se lanjutnya di bawah ini akan diuraikan tentang keadaan dari berbaga i
komo diti pertanian d i Kota Probolinggo.
1. Produksi Padi
Meskipun wilayah perencanaan berstatus sebaga i kota, na mun
mengingat bahwa di wilayah Ko ta Probolinggo masih terdapat laha n
sawah irigasi te knis (utamanya di wilayah Kecamatan Kade mangan,
Kecamatan Kedopok dan Kecama tan Wonoasih) dengan produksi
total pada tahun 2006 sebesar 13.117,67 ton a tau na ik sebesar 27 ,28 %
d ibandingkan produksi padi pada tahun 2005 sebesar 10.305 ,95 to n,
se hingga sektor pertanian masih cukup berperan besar dala m
perekonomian wilayah Kota Probolinggo .
2. Produksi Jagung
Se lain tanaman padi, ternyata tanaman jagung untuk wilay ah Kota
Probolinggo juga masih berperan. Hal ini terliha t dari tota l prod
uksi tahun 2005 sebesar

LAPORAN AKHIR Bab II - 41


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

16.575 ,60 ton atau terjadi penuruna n sebesar 19 ,93 % bi;a diband ingkan
de ngan tahun 2005 dengan produksi sebesar 19 .394,8 8 ton.
3. Produksi buah-buahan
Wilayah Kota Probolinggo ternyata juga memiliki produksi b uah-
buahan yang dinilai cukup potensial dan menjad i ciri khas bagi
Kota Probolinggo. Produksi mangga pa da tahun 2006 sebesar
3.081,54 ton atau mengalami penurunan sebesar -38,78% bila
dibandingkan dengan produksi tahun 2005 sebesar
5.033,75 to n. Sedangkan prod uksi anggur juga mengalami penurunan
sebesar 65,64% dari 96,40 ton menjadi 3 3,12 to n. Komoditi
mangga dan anggur merupakan produk unggulan bagi Ko ta
Probolinggo .
4. Produksi say ur mayur
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Probolinggo tahun 2006,
produksi bawang merah yang juga merupakan salah satu komoiti id
entitas Ko ta Probolinggo mengalami penurunan produksi, yaitu
sebesar -11,73% dari 3.000,12 ton pada tahun 2005 menjadi 2653,60 ton
pada tahun 2006.

Tabel 2.14 Banyaknya tanaman dan produksi buah-buahan Dirinci menurut


jenisnya Thn. 2006
Jenis Jumlah Produksi Rata-rata Produksi
Tanaman Tanaman (Pohon) (Ton) (Kg/pohon)
Alpokat 31 5 2,05 19,70
Rambutan 26 2 0,10 8,33
Jambu biji 1.736 38,24 33,17
Anggur 8.633 33,12 18,31
Sawo 1.348 28,18 45,67
Pepay a 6.060 161,11 19,35
Pisang 18 .882 1.202,48 44,38
Belimb ing 4.715 81,32 24,82
Mangga 60 .224 5.791,29 115 ,00
Nangka 5.849 105,90 36,45

Sumber : Dinas Pertanian Ko ta Probolinggo , 2007

LAPORAN AKHIR Bab II - 42


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

b. Pe ternakan
Perke mbangan populasi ternak besar di Ko ta Probolinggo pa da
tahun 2006 mengalami peningkata n bila d ibandingkan denga n tahun 2005,
dimana po pulasi ternak sapi meningkat 0,66% d ari 7 .041 e kor menja di 6.781
ekor dan populasi sapi perah juga meningkat sebesar 1,66% dari 664 menjadi
675 ekor. Sedangkan untuk populasi ternak kecil, kambing mengalami
peningkatan sebesar 1,22% dari 4.193 ekor menjadi 4.244 ekor dan domba
mening kat sebesar 1,61% dari

8.265 ekor menjadi 8.398 e kor. Sedangkan untuk ternak ke cil unggas,
untuk aya m mengalami kena ikan sebesar 0 ,83 % dari 81.422 ekor pada tahun
2005 me njadi 82.094 ekor pada tahun 2006 dan itik mengalami penurunan 1,26
% dari 5.399 ekor pada ta hun
2005 menjdi 5.331 ekor pada tahun 2006.
c. Perikanan
Volume produksi perikanan la ut pada tahun 2006 mengalami penurunan
sebesar 0,59% dari 52.385 .60 0 Kg pada tahun 2005 menjadi 52.078.600 Kg
pada tahun 2005. Volume produksi total perikanan darat juga mengela mi
penurunan sebesar 13,64% dari 738.000 Kg pada tahun 2005 menjadi 637.500
Kg pada tahun 2006.
Tabel 2.15 Produksi Perikanan Laut Kota Probolinggo Tahun 2013
Jenis Ikan Volume (Kg) Nilai (Rp)
Sebelah 191.100 1558.200
Lidah 28.400 119.700
Manyung 191.300 1642.950
Beloso 411.500 3188.200
Biji Na ngka 240.000 1593.950
Gerot-gero t 432.800 379.900
Banbangan 588.400 14119 .600
Kerapu 587.000 13446 .850
Lencam 482.600 4422.600
Kakap 769.800 15222 .200

LAPORAN AKHIR Bab II - 43


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Kurisi 1.039.500 12443 .400


Swanggi 558.900 4750.650
Ekor Kuning 311.700 2572.550
Gula mah 233.600 1786.400
Cucut 160.300 1039.900
Bawal
Pari Hitam 371.300
155.300 7262.450
1057.400
Alu-alu
Bawal P utih 195.400
247.600 1988.400
5404.400
Selar
Layang 750.500
1.685.300 6230.900
14883 .850
Kuwe 688.800 6674.350
Talang-tala ng 30.100 211.400
Terbang 138.600 933.900
Belanak 140.300 969.400
Julung-julung 75.000 499.100
Teri 300.800 2454.750
Japuh 6.625.100 6907.500
Tembang 5.208.600 5248980
Lemuru 12.464.900 13785280
Go lok-golok 25.100 167.600
Terubuk 23.000 83.600
Kembung 7.130.200 78654 .850
Tengiri papan 1.315.500 24303 .100
Tengiri 1.170.400 23918 .850
Layur 56.900 493.218
Cakalan 211.700 2433.300
Tongkol 1.362.600 13118 .350
Ikan lainnya 136.200 9274.050
Rajungan 120.100 2657.800
Kepiting 29.000 667.400
Udang Putih/Jerbuk 437.600 16886 .000
Udang Windu 158.700 6348.000
Udang Lainnya 0 0
Tiram 27.700 240.950
Simp ing 56.200 494.200
Kerang
Remis Darah 42.800
61.500 380.650
517.400
Cumi-cumi 0 0

LAPORAN AKHIR Bab II - 44


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Sotong 0 0
Gurita 0 0
J 52.076.600 354.185.728
umlah
Sumber : Dinas Perikanan dan Ke lautan Kota Probo linggo, 2013

Tabel : 2.16 Produksi Perikanan Darat/Tambak Kota Probolinggo Tahun 2013


Jenis Ikan Volume (Kg) Nilai (Rp)
Muja ir 44.700 259.95 0
Bandeng 102.200 663.60 0
Belanak 27.800 169.15 0
Kakap 16.300 127.50 0
Udang Windu 37.300 1.878.900
Udang Putih/Jerbuk 35.700 1.490.600
Udang Re bon 41.500 714.20 0
Udang Vanamei 4.400 154.00 0
Jenis Ikan Volume (Kg) Nilai (Rp)
Rajungan 7.900 168.60 0
Kepiting 6.300 147.30 0
Jumlah 324.100 5.773.800

Sumber : Dinas Perikanan dan Ke lautan Kota Probo linggo, 2013


B. Lapangan Usaha Industri
Se ktor industri di Ko ta Probolinggo berkembang pesat, hal ini terlihat
dari jumlah industri yang terus berta mbah setiap tahunnya. Jumlah industri
besar di Ko ta Probolinggo masih te tap sa ma seperti tahun sebelumnya, yaitu
19 perusahaan yang tersebar di Jalan Brantas (BWK C), K awasa n Pelabuhan
Pro bolinggo (BWK A) serta BWK B. Usaha industri kecil di Kota Probolinggo
antara lain industri makana n/bahan maka nan, industri bordir dan mebel.
Disamping industri primer diatas juga ada industri non agraris seperti
industri genteng, batu bata, alat dap ur, a nyam-anyaman, meubel, gamping ,
pande besi yang merupakan d iversifikasi kegia tan di Kota Probolinggo.

LAPORAN AKHIR Bab II - 45


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.8. SISTEM TRANSPORTASI WILAYAH

2.8.1. Umum

Akibat adanya perp indahan dan pergerakan manusia maupun


barang maka timbullah kegiatan transportasi. Transportasi memungkinkan ad
anya aktivitas yang leb ih meningkat baik antar wilayah maup un dalam
wilayah. Pembangunan transportasi me njadi penting karena sangat terkait de
ngan sektor-sektor lain, keberhasilan pe mbangunan transportasi akan
membawa damp ak semakin mantapnya pembangunan wilayah.

Sistem transportasi d i Kota Probolinggo pada dasarnya dapa t


dikategorikan cukup lengkapnya karena menyangkut berbagai moda
transportasi. Jenis moda transportasi yang ada meliputi : jalan raya, jalan
Kereta Api dan Laut. Hal ya ng demikian memudahkan tingkat hubungan
(a ksesibilitas) dalam wilayah maupun antar wilayah menjadi lebih besar.
Deng an demikian diharapkan da pat menunjang perke mbangan Kota
Probolinggo dimasa yang a kan datang. Disamping itu juga dapa t mendukung
pera n Kota Probolinggo sebagai pusat penge mbangan khususnya dalam
lingkup SWP Probo ling go – Lumajang maupun lingkup regional Jawa Timur.
Kota Probolinggo dipandang dari sudut transportasi mempunyai potensi yang
sangat besar sebab ko ta ini pengembangan antar moda dapat dikembangkan,
khususnya moda transportasi dara t (jalan raya dan jalan kereta ap i) dan
moda transportasi laut.

2.8.2. Sistem Transportasi Jalan Raya

Sebagaimana dimaklumi saat ini jalan raya menduduki peran utama


dalam siste m transportasi darat. Hal ini semata didasari atas adanya
kebija kan dan data perkembangan sarana dan prasarana angkutan jalan
raya yang mengalami perkembangan yang demikian pesat sampai dengan
kurun waktu terakhir ini. Jalan raya di Kota Probolinggo berfungsi
sebagaimana prasarana untuk menghubungkan dan menampung
pergerakan d i dalam wilaya h kota.

LAPORAN AKHIR Bab II - 46


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Jalan raya di wilayah Kota Probolinggo keseluruha n terd iri atas


jalan aspal. Berdasarka n kewena ngan jalan tersebut terdiri atas jalan negara
21.42 km, dan jalan kota 173,4 75 km. Pada tahun 2006 permukaan jalan kota
y ang diaspal dengan ba ik sepanjang 74,20 Km (42 ,77 %), kondisi sedang se
panjang 82 ,30 Km (47,44%). Sedangkan jalan dengan kondisi rusak sepanjang
16,975 Km (9,79%) pada tahun 2006 menjad i rusak berat sepanjang 2,10 Km (1 ,21
%) dan kondisi rusak sepanjang 14,875 Km (8,58%).
2.8.3. Sistem Transportasi Kereta Api

Hubungan dari dan ke Kota Probo linggo sela in menggunakan ja lan raya juga
dengan jalan kereta ap i. Prasara na jalan kereta api yang ada merupakan transportasi
untuk menghubungkan wilayah Jawa Timur bagian Timur (Probolinggo-
Jember- Banyuwang i). Adanya trasnportasi kereta api ini pada dasarnya akan
menambah potensi perkembangan Kota Probolinggo. Dengan adanya kegia tan ini
akan menunjang kegia tan lain seperti pergudangan , pengir iman bongk ar muat
barang dalam jumlah besar untuk jarak jauh dan perjalana n penumpa ng. Dengan
banyaknya jenis moda transportasi ini akan memungkinkan dapat me ningkatkan
kegiata n transportasi yang pad a akhirnya dihara pkan dapat membantu
mendukung perkemb angan wilayah dan mampu pula mengurangi kesenjangan
antar wilayah. Data pa njang rel yang ada di Ko ta Probolinggo adalah 5,00 km. Je nis
kegiatan penumpang da n pengiriman barang dapat diamati pada tabel 2.21. Jumlah
penumpang terbesar (d ari tahun 2002-2005) terjadi pada tahun 2005 sebanyak 56.097
penumpang, namun jumlah pendapatan terbesar terjadi pada ta hun 2006 yaitu
sebesar Rp 1 ,339 milia r.
2.8.4. Sistem Transportasi Laut
Sebagai wilayah yang berada di daerah Pantai Utara, maka Kota Probo lingo
memiliki prasarana transportasi laut berupa Pelabuhan (Pelabuhan
Probolinggo). Pelabuhan ini untuk melayani pelayanan samudera, pelayanan
nusantara (antar pulau), pelayanan lokal dan pelayanan rakyat. Berdasarkan data
yang dipero leh maka d apat digambarkan bahwa Pelabuha n Probolinggo disamping
melayani kegia tan bo ngkar muat dalam negeri juga melayani kegiatan luar negeri.
Di Pelabuhan Pro bolinggo tersedia fasilita s gudang sebanyak 18 gudang milik pe

LAPORAN AKHIR Bab II - 47


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

merintah (PT. Pelindo III) maupun milik swasta dengan luas 37.491 m2. Keg iatan
bongkar muat pa da Tahun 2006 adalah sebagai berikut :

Kegiatan bongkar perdaga ngan luar negeri :-

Kegiatan muat perdagangan luar negeri : 4 0.151 ton/m3

Kegiatan bongkar perdaga ngan da lam negeri : 2 29.372 ton/m3


Kegiatan muat perdagangan luar negeri : 2 0.553 ton/m3

2.9. FASILITAS DAN UTILITAS UMUM


Pe mbahasan kondisi fasilitas dan utilita s umum, hal ini dima ksudkan
untuk dapat memberikan gambaran menge nai tingkat pe layanan yang ada
saat ini sebagai dasar pengembangannya pada masa mendatang.

2.9.1 Fasilitas Pelayanan Masyarakat

Fasilitas yang ada pada kawasan perencanan ada berbagai macam, baik
itu yang merupakan fasilitas pokok a taupun fasilitas pe nunjang, jenis-jenisnya
antara lain :

o Fasilitas Pendidikan

o Fasilitas Peribada tan

o Fasilitas Perda gangan dan Jasa

o Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga

o Fasilitas Kesehatan

o Perkantoran dan Bangunan Umum

Bagi Kota Probolinggo, fasilitas pend idikannya dapat dikatakan cukup


lengkap, karena yang bisa ditemui a ntara la in ada lah fasilitas pendidikan jenis
TK, SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi. Banyaknya fasilitas pendidikan ini
dapa t dilihat p ada tabe l 2.22. Jenis fasilitas peribadatan yang bisa ditemui di
Ko ta Probolinggo antara lain adalah Mesjid, Lang gar dan Gereja, Wihara.
Ditinjau dari jumlahnya jenis fasilitas ini telah mencukupi kebutuha n karena
telah terse dia .

LAPORAN AKHIR Bab II - 48


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Untuk masa-masa mendatang perkembangan fasilitas pelaya nan perlu


disebarkan keareal penjuru kota, tidak mengelompok hanya di kawasan
pusat kota. Hal yang demikian dengan maksud antara lain :
o Untuk mengurangi kepadatan kegiatan d i pusat kota .
o Mengurangi kemacetan arus lalu lintas di p usa t kota.
o Menyebarka n kegiatan di penjuru kota untuk untuk mengarahkan
perkembangan kota.

Tabel 2.17 Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Kota Probolinggo Tahun 2013


TK SD SLTP SMU
No Kecamatan
Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri
I Mayangan
1 Wiroborang 1 - - 4 - - - -
2 Jati 4 - - 5 - 1 - -
3 Sukabumi 7 - - 10 4 1 4 -
4 Mangunharjo 9 - - 11 1 - - -
5 Mayangan 1 - - 7 - - - -
Jumlah I 22 - 37 5 2 4 -
II Kanigaran
1 Tisnonegaran
3 - 1 4 2 2 5 -
2 Sukoharjo
2 - - 5 - - - -
3 Kebo nsari K ulon
5 - - 7 - 1 - 1
4 Kebo nsari
1 - - 3 - - - -
5 We tan
3 - - 10 1 2 3 3
6 Kanigaran
3 - - 2 - - - 1
Curahgrinting

Jumlah II 17 - 1 31 3 5 8 5
III Kademangan
1 Triwung Kidul 4 - - 3 - - - -
2 Kade mangan 2 - - 4 - - 1 -
3 Pohsangit Kidul 1 - - 3 - - - -
4 Pilang 2 - - 3 - - - -
5 Triwung Lor 1 - - 4 - - - -
6 Ketapang 4 - - 3 - - - -

LAPORAN AKHIR Bab II - 49


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Jumlah III 14 - - 20 - - 1 -
IV Kedopok
1 Kedo pok 1 - - 2 - - - -
2 Jrebeng Wetan 1 - - 1 - - - 1
3 Jrebeng Lor 3 - - 6 - 1 - -
4 Jrebeng Kulon 1 - - 3 - - - -
5 Kareng Lor 1 - - 2 - 1 - -
6 Sumber We tan 3 - - 3 - - - -

Jumlah IV 10 - - 17 - 2 - 1

V Wonoasih
1 Wo noasih 1 - - 3 - - - -

2 Jrebeng Kidul 1 - - 1 - 1 - 1

3 Pakistaji 2 - - 2 - - - -

4 Kedungga le 1 - - 2 - - - -
ng
2 - - 4 - - - -
5 Kedungasem
1 - - 3 - - - -
Jumlah
6 VSumber Tama 8 - - 15 - 1 - 1
n
Kota Probolinggo 71 - 1 120 8 10 13 7

Tabel 2.18 Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kota Probolinggo Tahun 2003 – 2006
No Jenis Pelayanan 2003 2004 2005 2006
1 R.S.U Pemerinta h 1 1 1 1
2 Rumah Sakit S wasta 1 1 1 1
3 Rumah Sakit Jiwa 1 1 1 1
4 Rumah Bersalin 1 1 1 1
5 Puskesmas 5 5 5 5
6 Puskesmas Pembantu 18 18 18 18
7 Balai Pengobatan Swasta/TNI 5 5 5 6
8 B.K.I.A Swasta/TNI 1 1 4 4
9 Pos Kesehatan 2 2 2 1
10 BP Milik Kantor 2 2 2 1
Jumlah 37 37 40 38
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, 2007

LAPORAN AKHIR Bab II - 50


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.19 Banyaknya Apotek, Tenaga Apoteker, Pedagang Besar Farmasi,


Drogerstery dan Toko Obat Berijin Tahun 2006
Jumlah
Bidang Usaha
2005 2006
Apotek 17 17
Apoteker 17 18
Asisten apo te ker 50 36
Pedagang farmasi 0 0
Industri farmasi 0 0
Drogestery 0 0
Toko obat berijin 3 3
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, 2007

Tabel 2.20 Banyaknya Fasilitas Kesejahteraan Ibu dan Anak di Kota


Probolinggo Tahun 2006

Jenis Fasilitas Jumlah


B.K .I.A/Pos Swasta 5
Bidan BKIA (Puskesmas RSUD/Swasta) 26
Pembantu bidan 3
Dukun dalam daerah 54
Dukun yang telah dilatih 34
Unit persalinan/rumah bidan 18
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, 2007

Tabel 2.21 Jumlah Fasilitas Peribadatan Di Kota Probolinggo Tahun 2006 – 2007
Gereja Gereja
Masjid Langgar Vihara
Katolik Kristen
No Kecamatan
2006

2007
2006

2007

2006

2007

2006

2007

2006

2007

I Mayangan
1 Wirobora 3 4 38 16 - - - - - -
2 ng Jati 6 4 34 35 - - 1 1 - -
3 Sukabumi 9 9 27 20 - - 3 3 - -
4 Mangunharjo 5 6 50 47 1 1 3 3 1 1
5 Maya ngan 3 3 48 51 - - - - - -

Jumlah I 26 26 197 169 1 1 7 7 1 1

LAPORAN AKHIR Bab II - 51


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

II Kanigaran
1 Tisnonegaran 3 2 45 20 - - 6 6 - -
2 Sukoharjo 3 3 25 26 - - - - - -
3 Kebonsari 9 6 47 25 - - - - - -
4 Kulon 3 3 24 26 - - - - - -
5 Kebonsari 7 8 49 69 - - - - - -
6 Wetan 5 5 20 20 - - - - - -
Kanigaran
Curahgrinting
Jumlah II 30 24 210 160 - - 6 6 - -
III Kademangan
1 Triwung 4 3 55 20 - - - - - -
2 Kidul 2 2 35 35 - - - - - -
3 Kademanga 4 4 14 18 - - - - - -
4 n Po hsangit 4 4 12 7 - - - - - -
5 Kidul Pilang 2 2 11 11 - - - - - -
6 Triwung Lor 6 7 18 25 - - - - - -
Ke tapang
Jumlah III 22 19 145 96 - - - - - -
IV Kedopok
1 Kedopok Jrebeng 3 2 19 20 - - - - - -
2 We tan Jrebeng 3 3 8 10 - - - - - -
3 Lor 2 4 37 32 - - - - - -

4 Jrebeng Kulon 3 4 13 22 - - - - - -
3 4 12 23 - - - - - -
5 Kareng Lor 5 5 - - - - - -
36 61
6 Sumber Wetan
Jumlah IV 19 18 125 136 - - - - - -
V Wonoasih
1 Wonoasih 2 2 34 29 - - - - - -
2 Jrebeng Kidul 5 3 28 36 - - - - - -
3 Pa kistaji 3 3 35 35 - - - - - -
4 Kedunggaleng 2 2 20 20 - - - - - -
5 Kedungasem 4 4 34 40 - - - - - -
6 Sumber Taman 5 5 28 26 - - - - - -
Jumlah V 21 17 179 157 - - - - - -
Kota Probolinggo 118 104 856 718 1 1 13 13 1 1

Sumber : RTRW Kota Probolinggo 2013

LAPORAN AKHIR Bab II - 52


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.10. GAMBARAN UMUM KECAMATAN KANIGARAN


2.10.1. Kondisi Fisik Wilayah
2.10.1.1. Administrasi
Kecamatan Kanigaran termasuk dalam BWK B dan terletak di jantung kota
Probolinggo. Kecamatan Kanigaran mempunyai luas wilayah 10,653 Km2 yang terdiri atas
6 kelurahan. Kelurahan tersebut secara administrasi terbagi menjadi 51 RW, dan 245 RT.
Titik Koordinat Kecamatan :7° 46’ 02’’ LS 113° 12’ 38’’ BT

Titik Koordinat Kelurahan :


- Curahgrinting : 7° 46’ 01’’ LS 113° 11’ 38’’ BT
- Kanigaran : 7° 45’ 48’’ LS 113° 12’ 51’’ BT
- Kebonsari Wetan : 7° 46’ 06’’ LS 113° 13’ 11’’ BT
- Sukoharjo : 7° 45’ 55’’ LS 113° 13’ 41’’ BT
- Kebonsari Kulon : 7° 45’ 30’’ LS 113° 13’ 18’’ BT
- Tisnonegaran : 7° 45’ 23’’ LS 113° 12’ 41’’ BT
Ketinggian : + 4 M
Batas wilayah perenanaan Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo adalah , sebagai
berikut ;
 Sebelah Utara: Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo
 Sebelah Timur: Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
 Sebelah Selatan:Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo
 Sebelah Barat: Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo

Tabel 2.22 Luasan Wilayah dan Jarak di Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo
Kelurahan Luas Wilayah Jarak Ke Kecamatan
(Km2) (Km)

Curahgrinting 1,269 1,10

Kanigaran 3,427 1,00

Kebonsari Wetan 0,976 1,00

Sukoharjo 0,944 3,10

Kebonsari Kulon 1,558 2,50

Tisnonegaran 2,479 3,00

Jumlah 10,653

Sumber :BPS dan Kantor Kecamatan Kanigaran 2014

LAPORAN AKHIR Bab II - 53


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKHIR Bab II - 54


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.10.1.2. Topografi
Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter di atas
permukaan air laut. Adapun pengelompokan ketinggian Kota Probolinggo sebagai berikut:
ketinggian 0 – 10 meter, ketinggian 10 – 25 meter, dan ketinggian 25 – 50 meter. Semakin ke
wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar.
Wilayah Kecamatan Kanigaran terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 4 meter dia
atas permukaan air laut. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin
besar.Namun demikian seluruh wilayah Kecamatan Kanigaran relatif berlereng (0 – 2%). Hal ini
mengakibatkan masalah genangan cenderung terjadi di daerah ini ketika musim hujan.

2.10.1.3. Hidrologi
Kota Probolinggo terdapat 6 sungai yaitu Kali Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi,
Kasbah, dan Pancur. Sungai-sungai tersebut mengalir sepanjang tahun, mengalir dari arah selatan
ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah dan mempunyai hulu di wilayah Kabupaten
Probolinggo. Untuk keperluan usaha pertanian, sungai-sungai tersebut telah dimanfaatkan
seluruhnya melalui saluran-saluran irigasi yang dibangun untuk maksud itu. Selain sungai maka
sumber air irigasi lainnya adalah mata air yang terdapat di berbagai tempat.
Air tanah di Kota Probolinggo umumnya jernih dan tidak berbau. Penduduk yang belum
mendapat fasilitas air PDAM umumnya menggunakan air tanah sebagai sumber air minum. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan sumur atau pompa. Kedalaman air tanah, yang dilihat dari
kedalaman sumur, bervariasi antara kedalaman 3 sampai 12 meter dengan kondisi semakin ke
wilayah selatan kedalamannya semakin tinggi.
Keadaan hidrologi Kecamatan Kanigaran sangat dipengaruhi oleh sungai-sungai yang
melintas di wilayahnya. Dimana sungai-sungai yang melewati wilayah perencnaan antara lain
Sungai Kasbah, Sungai Umbul. Dimana arah aliran air pad sungai-sungai tersebut bermuara ke laut
yaitu Selat Madura. Selain itu juga terdapat dua sumber air tepatnya berada di Kelurahan
Tisnonegaran yaitu Sumber Air Pacar dan Sumber Air Kekok

LAPORAN AKHIR Bab II - 55


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.10.1.4. Klimatologi
Kecamatan Kanigaran, merupakan dataran rendah dimana suhu rmaksimum rata-rata
yang terjadi yaitu berkisar antara 32 Celcius dan untuk suhu minimum rata-rata adalah 26 Celcius
menunjukkan bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April dimana pada musim hujan
terjadi pada bulan Desember – Juni dan untuk musim Kemarau terjadi pada musim Juli –
Nopember.
Rata-rata jumlah curah hujan per tahun tercatat 108 mm, dengan curah hujan yang
lebat terjadi pada bulan Januari, Mei, dan Desember. Selain itu pada Bulan Juli sampai September
kadang terdapat angin kering yang bertiup sangat kencang (mencapai 81 km/jam) dari arah
tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan Angin Gending.
Tabel 2.23 Curah Hujan Di Rinci Pada Tahun 2011
Bulan Hujan (mm) Hari
Januari 268 7
Februari 292 10
Maret 291 11
April 79 5
Mei 138 5
Juni - -
Juli - -
Agustus - -
September - -
Oktober 3 1
November 113 4
Desember 108 5
Sumber: Sub Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo

2.10.1.5. Geologi
Jenis tanah di wilayah Kota Probolinggo terdiri dari Alluvial, Mediteran, dan Regosol. Jenis
tanah penting diketahui terutama dalam usaha pengembangan pertanian. Jenis tanah di wilayah
Kanigaran sendriri terdiri dari alluvial dan alluvial coklat keabuan. Jenis tanahnya merupakan
endapan sungai, dan endapan pantai, merupakan jenis tanah yang subur untuk pengembangan
pertanian, tanah ini mempunyai sifat-sifat terlihat adanya lapisan-lapisan tanah yang berulang,
tidak teratur yaitu tebal lapisan, jenis bahan penyusun tanah, warna, tekstur, struktur dan

LAPORAN AKHIR Bab II - 56


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

kandungan bahan organik yang sering berulang (tidak beraturan), lapisan yang berbeda tapi sifat
dan jenis yang sama, warna coklat keabuabuan dan pucat karena karena kondisi drainase
berubah-ubah antara drainase baik, terhambat, agak terhambat.

2.10.1.6. Penggunaan Lahan


Ketersediaan lahan diwilayah perencanaan dapat dilihat dari keberadaan lahan kosong
yang berupa perkarangan, kebun dan sawah. Di wilayah perencanaan masih tersedia lahan yang
cukup luas untuk pengembangan kawasan terbangun baik untuk pemenuhan kebutuhan
perumahan maupun kebutuhan fasilitas dan utilitas lainnya. Hal ini terbukti dengan keberadaan
perkarangan atau kebun serta sawah yang berada di sekitar kawasan permukiman dengan akses
yang cukup bagus.

Tabel 2.24 Penggunaan Lahan Kecamatan Kanigaran Tahun 2011


Penggunaan Lahan Luas (Ha)
I. Lahan Sawah 292,00
1. Irigasi Teknis 292,00
2. Irigasi Setengah Teknis -
3. Irigasi Sederhana -
4. Irigasi Desa/Non-PU -
5. Tadah Hujan -
6. Pasang Surut -
7. Lebak -
8. Polder dan Sawah Lainnya -
II. Bukan Lahan Sawah 773,31
A. Lahan Kering 773,31
1. Pekarangan 699,57
2. Tegal/Kebun -
3. Ladang/Huma -
4. Pengembalaan/Padang Rumput -
5. Sementara Tidak Diusahakan -
6. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 6,50
7. Hutan Negara -
8. Perkebunan -
9. Lain-lain 70,24
B. Lahan Lainnya -
1. Rawa-rawa (Yang Tidak
-
Ditanami)
-
2. Tambak
-
3. Kolam/Tebat/Empang
Jumlah 1.065,31
Sumber: Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2012

LAPORAN AKHIR Bab II - 57


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.10.2. Karakteristik Kependudukan


2.10.2.1. Sebaran Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Pada tahun 2011 Kecamatan Kanigaran mempunyai jumlah penduduk sebesar 55.594 jiwa
yang terdiri dari 27.679 laki-laki dan 27.915 perempuan. Jumlah penduduk yang terbanyak pada
kecamatan ini terdapat pada Kelurahan Kanigaran yaitu sebesar 18.269 jiwa, sedangkan jumlah
penduduk yang rendah terdapat pada Kelurahan Curahgrinting yaitu sebesar 4.139 jiwa. Jumlah
penduduk menurut jenis kelamin untuk setiap kelurahan diperinci pada tabel berikut.

Tabel 2.25 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011


No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Curahgrinting 2.058 2.081 4.139
2 Kanigaran 9.127 9.142 18.269
Kebonsari
3 2.686 2.621 5.307
Wetan
4 Sukoharjo 3.349 3.417 6.766
5 Kebonsari Kulon 7674 7.782 15.456
6 Tisnonegaran 2.785 2.872 5.657
Jumlah 27679 27.915 55.594
Sumber: Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2012

Jumlah penduduk Kecamatan Kanigaran dari tahun ketahun terus mengalami


peningkatan. Pada tahun 2004, jumlah penduduk Kecamatan Kanigaran dalah 48.099 jiwa.
Kenaikan jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel dan yang memuat jumlah penduduk dari
tahun 2004 hingga tahun 2011 bahwa jumlah penduduk rata-rata mengalami pertumbuhan yang
positif. Rata-rata pertumbuhan penduduk Kecamatan Kanigaran adalah 2,3% per tahunnya.

Tabel 2.26 Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Kanigaran Tahun 2004-2011

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah


2004 23.525 24.574 48.099
2005 23.621 24.879 48.500
2006 23.666 25.067 48.733
2007 26.877 25.218 52.095
2008 27.228 27.557 54.785
2009 27.393 27.693 55.086
2010 27.536 27.837 55.373
2011 27.679 27.915 55.594
Sumber: Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2012

LAPORAN AKHIR Bab II - 58


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Gambar Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Kanigaran Tahun 2004-2011

2.10.2.2. Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk setiap kelurahan di Kecamatan Kanigaran memiliki keragaman.
Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan Kebonsari Kulon, sedangkan kepadatan
penduduk terendah terdapat di Kelurahan Tisnonegaran. Rata rata kepadatan penduduk
Kecamatan Kanigaran sebesar 5,219 jiwa/Km2. Kepadatan penduduk tiap kelurahan di Kecamatan
Kanigaran dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.27 Kepadatan Penduduk di Kecamatan Kanigaran Tahun 2011


Jumlah Kepadatan
No. Kelurahan Luas (Km2)
Penduduk (Jiwa/Km2)
1 Curahgrinting 1,269 4.139 3.262
2 Kanigaran 3,427 18.269 5.331
Kebonsari
3 0,976 5.307 5.438
Wetan
4 Sukoharjo 0,944 6.766 7.167
5 Kebonsari Kulon 1,558 15.456 9.920
6 Tisnonegaran 2,479 5.657 2.282
Jumlah 10,653 55.594 5.219
3. Sumber: Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2012

2.10.2.3. Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk Kecamatan Kanigaran dari tahun ketahun terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2004, jumlah penduduk Kecamatan Kanigaran dalah 48.099 jiwa.
Kenaikan jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel dan yang memuat jumlah penduduk dari
tahun 2004 hingga tahun 2011 bahwa jumlah penduduk rata-rata mengalami pertumbuhan yang
positif. Rata-rata pertumbuhan penduduk Kecamatan Kanigaran adalah 2,3% per tahunnya.
Dan untuk tahun 2010 sampai dengan 2015 rata-rata pertumbuhan penduduk Kecamatan
Kanigaran pertahunnya 0,2 -3,6%.

LAPORAN AKHIR Bab II - 59


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.28 Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Kanigaran Tahun 2004-2011


Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2004 23.525 24.574 48.099
2005 23.621 24.879 48.500
2006 23.666 25.067 48.733
2007 26.877 25.218 52.095
2008 27.228 27.557 54.785
2009 27.393 27.693 55.086
2010 27.536 27.837 55.373
2011 27.679 27.915 55.594
Sumber: Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2011

Gambar Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Kanigaran Tahun 2004-2011

Tabel :2.29 Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Kanigaran 2010 s/d 2015


Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk
No Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Desa/Kelurahan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
1 Curahgrinting 4,064 4,089 4,125 4,279 4,309 4,333 0.6 0.9 3.6 0.7 0.6
2 Kanigaran 18,175 18,265 18,327 18,442 18,569 18,646 0.5 0.3 0.6 0.7 0.4
3 Kebonsariwetan 5,088 5,158 5,261 5,390 5,449 5,582 1.3 2.0 2.4 1.1 2.4
4 Sukoharjo 6,565 6,687 6,702 6,741 6,766 6,755 1.8 0.2 0.6 0.4 (0.2)
5 Kebonsarikulon 15,178 15,231 15,337 15,448 15,477 15,499 0.3 0.7 0.7 0.2 0.1
6 Tisnonegaran 5,371 5,449 5,522 5,555 5,566 5,572 1.4 1.3 0.6 0.2 0.1
Jumlah 54,441 54,879 55,274 55,855 56,136 56,387 0.8 0.7 1.0 0.5 0.4
Sumber: BPS-Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

2.10.2.4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Jumlah penduduk Kecamatan Kanigaran dari tahun ketahun terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Kecamatan Kanigaran di rinci masing-masing
jenis kelamin, adapun jumlah untuk penduduk laki-laki sebesar 28.012 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebesar 28.375 jiwa.

LAPORAN AKHIR Bab II - 60


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.30 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Kanigaran 2015

Penduduk (jiwa)
No Jumlah
Desa/Kelurahan Laki-laki Perempuan

1 Curahgrinting 2,138 2,195 4,333


2 Kanigaran 9,326 9,320 18,646
3 Kebonsariwetan 2,801 2,781 5,582
4 Sukoharjo 3,309 3,446 6,755
5 Kebonsarikulon 7,695 7,804 15,499
6 Tisnonegaran 2,743 2,829 5,572
Jumlah 28,012 28,375 56,387
Sumber: BPS-Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

2.10.2.5. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Jumlah penduduk Kecamatan Kanigaran dari tahun ketahun terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Kecamatan Kanigaran di rinci masing-masing
menurut mata pencahariaannya terdapat bermacam-macam kegiatan atau bidang pekerjaaan
pada saat tahun ini untuk tertinggi adalah Keluraha Kebonsari Kulon dengan rata-rata bermata
pencahariannya adalah wiraswasta 9.062 jiwa dan wilayah Kelurahan lainnya rata-rata sebagai
petani, pegawai negeri, pegawai swasta, wiraswasta, TNI, pertukangan dan lain sebagainya.

Tabel : 2.31 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kec. Kanigaran 2015
Mata Pencaharian (jiwa)
No Desa/Kelurahan Pegawai Pegawai Jumlah
Petani Wirasasta TNI/POLRI Pertukangan Lain - Lain
Negeri Swasta
1 Curahgrinting 163 614 2,010 148 65 805 528 4,333
2 Kanigaran 108 2,210 8,492 7,335 189 61 251 18,646
3 Kebonsariwetan 185 1,394 1,847 1,661 46 139 310 5,582
4 Sukoharjo 43 521 4,618 1,412 52 26 83 6,755
5 Kebonsarikulon 67 529 5,313 9,062 61 69 398 15,499
6 Tisnonegaran 42 554 1,954 2,316 180 35 491 5,572
Jumlah 608 5,822 24,234 21,934 593 1,135 2,061 56,387
Sumber: BPS-Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

2.10.3. Sistem Transportasi


Kegiatan transportasi pada dasarnya merupakan kebutuhan turunan bagi
kegiatan lainnya, misalnya industri, pemerintahan, perdagangan dan lainnya. Secara
umum transportasi ini dapat dibagi dalam dua kelompok utama, yaitu prasarana dan

LAPORAN AKHIR Bab II - 61


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

sarana transportasi. Bentuk kegiatan transportasi ini pada dasarnya merupakan jasa yang
melayani pergerakan masyarakat dari kegiatan-kegiatan social ekonomi penduduk kota.
Oleh karena itu pelayanan dari system transportasi kota secara keseluruhan harus
mencerminkan keadaan struktur social ekonomi kota yang bersangkutan serta fungsi dari
kawasan kota secara keseluruhan, atau dapat pula sebaliknya, suatu pengembangan dari
system transportasi dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan dari system
transportasi dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan kota pada setiap
kawasan yang dikembangkan. Sistem transportasi yang terdapat di Kecamatan Kanigaran
adalah transportasi jalan raya. Dalam system transportasi jalan raya ini mencakup pola
jaringan jalan, prasarana transportasi (jalan) dan sarana transportasi (angkutan umum).
Masing-masing prasarana dan sarana transportasi jalan raya tersebut terdiri dari
prasarana penunjang yang diperlukan agar system transportasi secara keseluruhan dapat
berjalan optimal.

2.10.4. Fasilitas Kota


2.10.4.1. Sarana Perdagangan
Kebutuhan ruang dan lahan untuk sarana ini akan berkaitan juga dengan daya
dukung lingkungan dan jalan yang ada di sekitar bangunan sarana tersebut. Besaran
kebutuhan ruang dan lahan menurut penggolongan jenis sarana perdagangan dan niaga,
adalah :
a. Warung/toko, luas lahan yang dibutuhkan 50m2 termasuk gudang kecil. Apabila
merupakan bangunan tersendiri (tidak bersatu dengan rumah tinggal), luas tanah
yang dibutuhkan adalah 100 m2.
b. Pertokoan (skala pelayanan untuk 6.000 penduduk), luas lantai yang dibutuhkan
3.000 m2, bangunan pertokoan ini harus dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan
umum yang dapat dipakai bersama kegiatan lain pada pusat lingkungan, sarana-
sarana lain yang erat kaitannya dengan kegiatan warga, serta pos keamanan
c. Pusat pertokoan dan atau pasar lingkungan skala pelayanan kelurahan = 30.000
penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan 10.000 m2. Bangunan pusat
pertokoan/pasar lingkungan harus dilengkapi dengan : tempat parkir, sudah
termasuk kebutuhan luas tanah, terminal kecil atau pangkalan untuk perberhentian
kendaraan, pos keamanan, pemadam kebakaran serta mushola

LAPORAN AKHIR Bab II - 62


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

d. Pusat perbelanjaan dan niaga skala pelayanan kecamatan. Luas tanah yang
dibutuhkan adalah 36.000 m2. bangunan pusat perbelanjaan harus dilengkapi dengan
tempat parkir umum, sudah termasuk kebutan luas tanah, terminal atau pangkalan
untuk pemberhentian kendaraan, pos keamanan, sistem pemadam kebakaran serta
mushola. Adapun kegiatan sarana atau fasilitas perdagangan dan jasa yang ada di
Kecamatan Kanigaran (toko/ warung,Pertokoan, Pusat Pertokoan, Pasar, Pusat
perbelanjaan niaga, seperti tabel dibawah ini.

Tabel 2.32 Fasilitas Perdagangan Kecamatan Kanigaran Tahun 2015


Tahun 2015
Jenis Sarana Kelurahan
Jumlah
(unit)
Curahgrinting 19
Kanigaran 86
Toko/ Warung Kebonsari Wetan 25
Sukoharjo 32
Kebonsari Kulon 73
Tisnonegaran 27
Jumlah 261
Curahgrinting 1
Kanigaran 4
Pertokoan Kebonsari Wetan 1
Sukoharjo 1
Kebonsari Kulon 3
Tisnonegaran 1
Jumlah 11
Pusat
Pertokoan/
Kec. Kanigaran 2
Pasar
Lingkungan
Pusat
Perbelanjaan Kec. Kanigaran 1
dan Niaga
Sumber : Hasil Analisa, 2015

2.10.4.2. Sarana Pendidikan


Salah satu kelengkapan dasar kehidupan perkotaan adalah sarana dan prasarana
pendidikan baik berupa pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, yang dimulai
dengan pendidikan persiapan dasar (TK), dasar, menengah sampai pendidikan tinggi.

LAPORAN AKHIR Bab II - 63


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Kanigaran meliputi TK, SD/MI,


SLTP/Mts, SMU/MA, Di Kecamatan Kanigaran juga terdapat Perguruan Tinggi Swasta
yang berada di kelurahan Kanigaran.

Tabel 2.33 Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Kanigaran Tahun 2015


TK SD SLTP SLTA
Kelurahan
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Curahgrinting - 2 3 - - - 1 -
Kanigaran - 3 8 - 2 2 3 3
Kebonsari Wetan - 1 2 - - - - -
Sukoharjo - 3 5 - - - - -
Kebonsari Kulon - 7 7 - 1 - 1 -
Tisnonegaran - 3 4 1 2 4 - 4
Sumber: Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

2.10.4.3. Sarana Peribadatan


Fasilitas peribadatan di Kecamatan Kanigaran untuk masjid dan mushola tersebar
merata di seluruh kelurahan dengan jumlah total sebanyak 32 buah dan 196 buah,
sedangkan untuk fasilitas peribadatan lainnya hanya terbatas terdapat di wilayah
kelurahan Tisnonegaran yaitu diantaranya gereja katolik berjumlah satu buah dan gereja
protestan berjumlah lima buah.
Jumlah fasilitas peribadatan yang paling banyak adalah mushola dengan jumlah
196 buah. Untuk persebaran sarana fasilitas peribadatan di Kecamatan Kanigaran dapat
dilihat dalam tabel

Tabel 2.34 Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Kanigaran Tahun 2015


Gereja
Kelurahan Masjid Mushola Wihara Gereja Katolik
Protestan
Curahgrinting 5 20 - -
Kanigaran 7 56 - - -
Kebonsari
3 36 - - -
Wetan
Sukoharjo 4 24 - - -
Kebonsari
10 33 - - -
Kulon
Tisnonegaran 3 27 - 1 5
Sumber: Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

2.10.4.4. Sarana Kesehatan


Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kanigaran adalah berupa rumah sakit,
rumah sakit bersalin, BKIA, Puskesmas, Poliklinik, Apotik, Puskesmas Pembantu, dan

LAPORAN AKHIR Bab II - 64


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Posyandu. Jumlah fasilitas yang paling banyak pada berupa pukesmas pembantu yang
berjumlah 6 buah. Jumlah dari setiap fasilitas di Kecamatan Kanigaran yang lebih rinci
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.35 Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kanigaran 2015
Tempat Fasilitas Kesehatan
No Desa/Kelurahan
Posyandu Puskesmas Pustu Rumah Sakit Rumah Sakit Bersalin Bidan
1 Curahgrinting 9 1 2
2 Kanigaran 12 1 1 1 1 2
3 Kebonsariwetan 9 1 1
4 Sukoharjo 7 1 1
5 Kebonsarikulon 9 1 1
6 Tisnonegaran 11 1 2
Jumlah 57 1 6 1 1 9
Sumber : Kecamatan kanigaran dalam Angka 2015

2.10.5. Utilitas
2.10.5.1. Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Kanigarana terbagi menjadi dua
yaitu Pemenuhan kebutuhan oleh pelayanan PDAM dan non PDAM. Kebutuhan air
bersih yang dilayani oleh non PDAM adalah berupa mata air dan, sumur bor. Kondisi
yang demikian menyebabkan masih adanya permasalahan penyediaan air bersih secara
kuantitas dan kualitas. Sehingga pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk Kecamatan
Kanigaran masih menjadi permasalahan bagi penduduk dan pemerintah, yaitu
distribusinya belum merata. Sebagian masih dipenuhi dari sumur/sumber yang ada di
wilayah perencanaan.
Diwilayah perencanaan dilalui tiga jenis saluran air PDAM, yaitu saluran primer
berada di sepanjang Jl. Sorkarno Hatta – Jl. Panglima Sudirman, saluran sekunder yang
melewati Jl. Cokroaminoto, Jl. Mastrip, Jl. Dr. Soetomo, Jl Suroyo, Jl. KH. Hasan
Genggong, Jl. Pahlawan, Jl. KH. Wahid Hasyim dan Jl. Slamet Riyadi. Sedangkan untuk
saluran tersier secara merata melewati kawasan permukiman.

2.10.5.2. Listrik
Perusahaan Umum Listrik Negara telah memiliki jangkauan pelayanan yang
mencakup wilayah perencanaan Kecamatan Kanigaran pada wilayah terbangunnya.
Pelayanan listrik untuk penduduk kota telah dimanfaatkan untuk kesejahteraan
masyarakat, namun masih perlu adanya peningkatan sesuai dengan perkembangan

LAPORAN AKHIR Bab II - 65


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

kawasan terbangun yang akan membutuhkan pemanfaatan daya listrik di masa


mendatang.
Jaringan listrik Kecamatan kanigaran terdiri dari Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) melintas pada daerah persawahan. Sedangkan Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) terdapat di sepanjang jalan - jalan utama (Jl. Soekarno Hatta – Jl
panglima Sudirman, Jl. Cokroaminoto, Jl. Mastrip, Jl. Dr Soetomo, Jl. Pahlawan, Jl. KH.
Wahid Hasyim, Jl. Imam Bonjol, Jl. Diponegoro, Jl. Slamet Riyadi dan Jl. KH. Hasan
Genggong. Untuk Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) merata hampir diseluruh
jalan lingkungan, yang melayani kawasan permukiman, fasilitas umum, perdagangan,
pergudangan, dan industri

2.10.5.3. Telepon
Pelayanan jaringan komunikasi pada wilayah perencanaan sudah merata ke setiap
wilayah kelurahan di Kecamatan Kanigaran. Untuk sistem jaringan komunikasi sendiri
terbagi menjadi dua yaitu jaringan reguler yang dilayani oleh TELKOM, sedangakan
jaringan komunikasi non-reguler telah dilayani oleh beberapa operator telepon. Jaringan
komunikasi reguler secara umum sudah menjangkau wilayah perencanaan, namun masih
terdapat daerah yang tidak maupun belum terjangkau terutama dikawasan yang masih
berupa lahan kosong dan yang akan dikembangkan atau masih baru dibangun. Tetapi
secara keseluruhan telah terlayani jaringan komunikasi non-reguler.

2.10.5.4. Drainase
Sistem drainase yang ada pada Kecamatan Kanigaran meliputi 2 bagian, yaitu
sistem drainase makro dan sistem drainase mikro. Sistem drainase makro (alam) adalah
sistem drainase yang memanfaatkan sungai yang ada sebagai badan penerima air atu
pembuangan akhir dari sistem drainase mikro.Sistem drainase mikro (drainase teknis)
adalah drainase yang dapat berupa saluran drainase primer, sekunder, tersier maupun
saluran tepi jalan. Saluran ini berkembang dengan dua pola yaitu saluran drainase
tertutup dan saluran drainase terbuka.
Jaringan drainase di Kecamatan Kanigaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
 Jaringan Drainase Primer
Jaringan drainase primer terdiri dari saluran drainase primer yang berupa sungai,
yaitu Sungai Kasbah, Sungai Umbul. Kondisi saluran sungai-sungai yang terdapat di

LAPORAN AKHIR Bab II - 66


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Kecamatan Kanigaran masih berfungsi dengan baik, walaupun di beberapa lokasi


dipergunakan sebagai lokasi pembuangan sampah. Adapun arah aliran air menuju
daerah muara yang berada diwilayah utara yaitu di Selat Madura.

 Jaringan Drainase Sekunder


Jaringan drainase sekunder terdiri dari beberapa gorong-gorong yaitu terdapat di
jalur-jalur utama dan jalan Kolektor. Kondisi saluran tersebut masih berfungsi dengan
baik, yaitu mengalirkan aliran air dari saluran tersier ke saluran drainase primer.

 Jaringan Drainase Tersier


Jaringan drianase tersier terdiri saluran-saluran yang terdapat di unit lingkungan,
baik perkampungan maupun perumahan.Hanya saja saluran drainase tersier yang berada
di perumahan lebih berfungsi dibandingkan dengan yang terdapat di perkampungan.
Bentuk saluran di sekitar pusat aktivitas kebanyakan berupa trapesium, dan
sedangkan pada daerah permukiman bentuk salurannya berupa persegi. Sistemnya masih
berupa campuran, yaitu air hujan dan air buangan menjadi satu pada satu saluran.
Saluran yang dibangun pada pinggir jalan arteri sekunder kebanyakan saluran
drainase campuran yaitu tertutup dan terbuka pada salah satu sisi jalan, di kanan atau di
kiri jalan. Tempat pembuangan akhir dari sistem drainase yaitu ke laut lewat saluran
primer yaitu Sungai Kasbah sedangkan untuk saluran pembuangan limbah rumah tangga
langsung ke saluran pembuangan kota.

2.10.5.5. Persampahan
Sampah merupakan benda buangan yang berasal dari lingkungan hidup yaitu
dari kawasan permukiman, perdagangan dan jasa, jalan raya, industri dan
perkantoran. Pada dasarnya sampah dapat dibagi menjadi dua pengertian yaitu:

 Sampah organik yaitu sampah yang cepat membusuk yang biasanya dihasilkan
dari rumah tangga dan pasar. Sampah jenis perlu segera dibuang karena berbau
dan mengganggu kesehatan.

 Sampah anorganik yaitu sampah yang sulit membusuk. Sampah jenis ini
dibedakan menjadi dua yaitu: jenis kertas dan kayu, dan jenis plastik dan kaleng.
Penghasil samapah potensial di kecamatan Kanigaran adalah perumahan dan
perdgangan (pasar, PKL dan ruko) dimana didalam penanganannya sistem

LAPORAN AKHIR Bab II - 67


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

persampahan di Kecamatan Kanigaran terbagi menjadi dua, yaitu sistem swadaya


oleh masyarakat dan sistem pengelolaan oleh petugas kebersihan. Pengelolaan
sampah secara swadaya dilakukan pengangkutan sampah terkoordinir oleh
masyarakat sendiri dari rumah ke TPS. Sedangkan untuk sampah yang dikelola
petugas kebersihan yaitu sampah-sampah pada fasilitas perekonomian dan fasilitas
sosial/umum (misalnya: sampah pasar), serta sampah di sepanjang jalan-jalan utama.
Selanjutnya sampah di TPS tersebut diangkut oleh petugas Dinas Kebersihan ke TPA
(tempat pembuangan akhir) dengan compacting truck.Lokasi TPA berada di
Kecamatan Mayangan.Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA merupakan
tanggungjawab Dinas Kebersihan Kota Probolinggo. Khusus sampah pasar dan
pertokoan pembuangannya dikelola oleh Dinas Kebersihan dengan penyediaan bak
TPS di dekat pasar kemudian di angkut ke TPA di Kecamatan Mayangan.

Selain itu sebagian kecil masyarakat juga ada membuang sampah rumah tangga
di halaman rumah masing-masing dan pengolahannya dengan menimbun atau
membakarnya. Selain itu, masih terdapat sebagian masyarakat masih membuang
sampah pada tempat yang tidak semestinya, seperti: pada bantaran sungai. Hal ini
sangat tidak baik bagi kebersihan lingkungan sekitarnya.

2.10.6. Ekonomi
Analisis kegiatan ekonomi dilakukan untuk mewujudkan ekonomi wilayah yang
berkelanjutan melalui keterkaitan ekonomi lokal dalam sistem ekonomi wilayah yang
lebih luas. Analisis ekonomi diarahkan untuk menciptakan keterkaitan ekonomi antar
kecamatan di dalam wilayah Kota Probolinggo, dan diharapkan dapat diperoleh
pengetahuan mengenai karakteristik perekonomian wilayah dan ciri-ciri ekonomi
kawasan dengan mengidentifikasi basis ekonomi kecamatan, sektor-sektor unggulan,
pertumbuhan dan disparitas pertumbuhan ekonomi di wilayah kecamatan. Sektor
perekonomian yang berkembang di Kecamatan Kanigaran didukung oleh kegiatan
primer, sekunder dan tersier.

Untuk mengetahui perkembangan ekonomi yang terjadi di Kecamatan Kanigaran


maupun sektor basis yang ada, dipergunakan metode analisis Location Question (LQ).
Inti dari model ekonomi basis (economic base model) adalah bahwa arah dan

LAPORAN AKHIR Bab II - 68


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor wilayah tersebut. Ekspor tersebut
berupa barang-barang dan jasa, termasuk tenaga kerja. Metode yang dipergunakan
adalah dengan pengukuran tidak langsung. Metode ini dilakukan dengan
menggabungkan antara metode pendekatan asumsi dengan metode Location Question
(LQ). Metode ini merupakan perbandingan antara pangsa relatif pendapatan sektor I
pada tingkat wilayah terhadap pendapatan total wilayah dengan pangsa relatif
pendapatan sektor I pada tingkat nasional terhadap pendapatan nasional. Hal tersebut
secara matematis dinyatakan sebagai berikut:
Si / Ni Si / S
LQ = =
S / N Ni / N
dimana :
Si : Besaran dari suatu kegiatan tertentu yang akan diukur di kota yang diteliti
Ni : Besaran total untuk kegiatan tertentu dalam kota yang lebih luas
S : Besaran total untuk seluruh kegiatan di kota yang diteliti
N : Besaran total seluruh kegiatan di kota yang lebih luas
Apabila LQ suatu sektor >= 1, maka sektor tersebut merupakan sektor basis. Dan
apabila LQ suatu sektor < 1, maka sektor tersebut merupakan sektor non basis.

2.10.6.1. Pertanian
Berdasarkan analisa kemampuan lahan diketahui bahwa di Kecamatan Kanigaran
cocok untuk kawasan budidaya tanaman tahunan, tanaman perkebunan dan tanaman
penyangga. Kemampuan lahan tersebut sangat mendukung kegiatan yang dilakukan
masyarakat terutama jenis tanaman yang diusahakan oleh masyarakat. Berdasarkan
kondisi yang ada saat ini, menunjukkan sebagian lahan yang ada di Kecamatan
Kanigaran berupa sawah dan tegalan/ladang, dimana jenis tanaman yang banyak
diusahakan oleh masyarakat adalah padi dan jagung.

LAPORAN AKHIR Bab II - 69


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.36 Jumlah Produksi Tanaman Padi di Kecamatan Kanigaran

Rata-Rata Rata-Rata
Luas Panen Produksi
No Desa/Kelurahan Produksi Produksi
(Ha) (Ton)
(Kw/Ha) (Ton/Ha)

1 Curahgrinting 60.00 429.00 71.50 7.15


2 Kanigaran 102.00 725.22 71.10 7.11
3 Kebonsariwetan 46.00 328.44 71.40 7.14
4 Sukoharjo 21.00 147.42 70.20 7.02
5 Kebonsarikulon 36.00 257.40 71.50 7.15
6 Tisnonegaran 22.00 155.10 70.50 7.05
Jumlah 287.00 2,042.58 73.97 7.12
Sumber: BPS-Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

71.60
71.40
71.20
71.00
70.80
70.60
70.40
70.20
70.00
69.80
69.60
69.40

LAPORAN AKHIR Bab II - 70


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.37. Jumlah Produksi Tanaman Jagung


Luas Rata-Rata Rata-Rata
Produksi
No Desa/Kelurahan Panen Produksi Produksi
(Ton)
(Ha) (Kw/Ha) (Ton/Ha)

1 Curahgrinting 112.00 832.16 74.30 7.43


2 Kanigaran 198.00 1,488.96 75.20 7.52
3 Kebonsariwetan 75.00 555.75 74.10 7.41
4 Sukoharjo 39.00 285.87 73.30 7.33
5 Kebonsarikulon 59.00 437.78 74.20 7.42
6 Tisnonegaran 55.00 404.25 73.50 7.35
Jumlah 538.00 4,004.77 63.22 7.44
Sumber: BPS-Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

75.50
75.00
74.50
74.00
73.50
73.00
72.50
72.00

Tabel 2.38 Jumlah Produksi Jenis Sayur-sayuran


Luas Rata-Rata Rata-Rata
Produksi
No Desa/Kelurahan Panen Produksi Produksi
(Ton)
(Ha) (Kw/Ha) (Ton/Ha)

1 Curahgrinting 10.00 74.00 74.00 7.40


2 Kanigaran - - -
3 Kebonsariwetan - - -
4 Sukoharjo - - -
5 Kebonsarikulon - - -
6 Tisnonegaran - - -
Jumlah 10.00 74.00 74.00 7.40
Sumber: BPS-Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

LAPORAN AKHIR Bab II - 71


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.39 Jumlah Produksi Perkebunan Kelapa


Luas Rata-Rata Rata-Rata
Produksi
No Desa/Kelurahan Panen Produksi Produksi
(Ton)
(Ha) (Kw/Ha) (Ton/Ha)

1 Curahgrinting 0.05 0.04 0.09 0.80


2 Kanigaran 0.07 0.07 0.14 1.00
3 Kebonsariwetan 0.09 0.09 0.18 1.00
4 Sukoharjo 0.20 1.05 1.25 5.25
5 Kebonsarikulon 0.03 0.02 0.05 0.67
6 Tisnonegaran 0.02 0.03 0.05 1.50
Jumlah 0.46 1.30 1.76 2.83
Sumber: BPS-Kecamatan Kanigaran Dalam Angka, 2015

1.40
1.20
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
-

1) Kawasan pertanian sebagaimana dimaksud meliputi sawah, pertanian lahan kering


dan peternakan ;

2) Alokasi kawasan pertanian sebagaimana dimaksud seluas ± 1.034,67 Ha (18,26%)


terletak di Kecamatan Kanigaran seluas ± 66,81 Ha,

3) Rencana pengembangan kawasan pertanian meliputi :

a. Pelaksanaan intensifikasi pertanian ;

b.Pengendalian pemanfaatan lahan ;

c. Perbaikan sistem irigasi persawahan ;

d. Sirkulasi tanaman pertanian setiap beberapa musim tanam ;

e. Pengadaan program tumpang sari yang bertujuan untuk meningkatkan variasi dan
hasil produksi/komoditi pertanian ;

f. Sawah beririgasi teknis dipertahankan luasannya, di mana perubahan fungsi sawah


irigasi teknis hanya diijinkan dengan ketentuan sebagai berikut :

LAPORAN AKHIR Bab II - 72


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

1) Paling sedikit tiga kali luas tanah yang dialihfungsikan dengan kualitas dan
produktivitas yang setara atau lebih baik, dalam hal yang dialihfungsikan
adalah sawah beririgasi teknis ;
2) Paling sedikit dua kali luas tanah yang dialihfungsikan dengan kualitas dan
produktivitas yang setara atau lebih baik, dalam hal yang dialihfungsikan
adalah sawah beririgasi semi teknis, sederhana dan pedesaan ;
g. Sawah beririgasi setengah teknis secara bertahap dilakukan peningkatan menjadi
sawah beririgasi teknis ;
h. Kawasan selatan Kota Probolinggo yang didominasi dengan lahan pertanian perlu
ditingkatkan produktivitasnya dengan penyediaan sarana dan prasarana pertanian
serta tenaga penyuluh yang profesional ;
i. Pengembangan sektor peternakan meliputi :
1) Pengembangan peternakan ternak besar, peternakan ternak kecil, peternakan
unggas ;
2) Pengembangan peternakan meliputi : Kecamatan Kanigaran
3) Peletakan peternakan diarahkan jauh dari permukiman.

LAPORAN AKHIR Bab II - 73


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.40

LAPORAN AKHIR Bab II - 74


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.41

LAPORAN AKHIR Bab II - 75


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.42

LAPORAN AKHIR Bab II - 76


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.10.6.2. Peternakan
Jumlah potensi unggulan peternakan di Kecamatan Kanigaran tersebar di enam
kelurahan , baik itu peternak sapi /sapi potong, kuda, domba, Kambing, Unggas (itik,
ayam). Adapun keterangan jumlah peternakan hewan yang tersebar di Kecamatan
Kanigran adalah sebagai berikut.

Tabel 2.43 Jumlah Peternakan Hewan Sapi


Jumlah
No Desa/Kelurahan Hewan
Sapi
1 Curahgrinting 293
2 Kanigaran 222
3 Kebonsariwetan 27
4 Sukoharjo 15
5 Kebonsarikulon 7
6 Tisnonegaran 19
Jumlah 583
Sumber : Kec. Kanigaran Dalam Angka 2015

Tabel 2.44 Jumlah Peternakan Hewan Kuda


Jumlah
No Desa/Kelurahan Hewan
Kuda
1 Curahgrinting 2
2 Kanigaran
3 Kebonsariwetan
4 Sukoharjo
5 Kebonsarikulon
6 Tisnonegaran
Jumlah 2
Sumber : Kec. Kanigaran Dalam Angka 2015

Jumlah total pemilik ternak hewan sapi di Kecamatan Kanigaran 583 ekor dan Kelurahan
Curah grinting sebagai peternak teranyak hewan sapi 293 ekor. Jumlah peternak hewan
kuda di Kecamaan Kanigaran terbanyak berada di Kelurahan Curahgrinting 2 ekor.

LAPORAN AKHIR Bab II - 77


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Tabel 2.45 Jumlah Peternakan Hewan Kambing


Jumlah
No Desa/Kelurahan Hewan
Kambing
1 Curahgrinting 432
2 Kanigaran 417
3 Kebonsariwetan 267
4 Sukoharjo 128
5 Kebonsarikulon 190
6 Tisnonegaran 51
Jumlah 1,485
Sumber : Kec. Kanigaran Dalam Angka 2015

Tabel 2.46 Jumlah Peternakan Domba


Jumlah
No Desa/Kelurahan Hewan
Domba
1 Curahgrinting 372
2 Kanigaran 318
3 Kebonsariwetan 280
4 Sukoharjo 143
5 Kebonsarikulon 208
6 Tisnonegaran 94
Jumlah 1,415
Sumber : Kec. Kanigaran Dalam Angka 2015

Tabel 2.47 Jumlah Peternakan Hewan Unggas


Jumlah Hewan
No Desa/Kelurahan Unggas(Ayam
& Itik)
1 Curahgrinting 11,183
2 Kanigaran 4,047
3 Kebonsariwetan 3,361
4 Sukoharjo 2,349
5 Kebonsarikulon 2,713
6 Tisnonegaran 1,208
Jumlah 24,861
Sumber : Kec. Kanigaran Dalam Angka 2015
Jumlah total pemilik ternak hewan kambing di Kecamatan Kanigaran 1.485 ekor dan
Kelurahan Curah grinting sebagai peternak teranyak hewan kuda 432 ekor. Jumlah
peternak hewan domba di Kecamaan Kanigaran terbanyak berada di Kelurahan

LAPORAN AKHIR Bab II - 78


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Curahgrinting 372 ekor. Dan untuk jumlah peternak hewan ungags 24.861 ekor terletak di
Kelurahan Curahgrinting.

2.10.6.3. Industri
Kegiatan industri yang berkembang di Kota Probolinggo dikelompokkan meliputi
industri besar, sedang/menengah dan kecil. Industri besar yang ada di Kota Probolinggo
teraglomerasi di Kecamatan Kanigaran dan beberapa di sekitar kawasan pelabuhan di
Kecamatan Mayangan yang merupakan batasan wilayah Kota Probolinggo dengan
Kabupaten Probolinggo. Sedangkan untuk industri menengah dan kecil berkembang
merata di Kecamatan Kanigaran dengan jenis usaha diantaranya adalah industri bordir,
konveksi , batik, gelas, dsb

Tabel : 2.48 Nama Perusahan Industri Skala Menengah di Kec. Kanigaran


Alamat
No Nama Perusahaan Nama Produk
Jalan Kelurahan Kecamatan
1 PT. Utama Tirta Jl. Soekarno Curahgrinting Kanigaran Amdk
Bestari Hatta No.255a
Jl. Kh. Hasan
2 PD. Sojera Swajaya Genggong Sukoharjo Kanigaran Bordir
No,116
3 Rizza Bordir Jl. Soekarno Tisnonegaran Kanigaran Bordir
Hatta 305
4 Pradipta Jaya Food Perum Gabriella Curahgrinting Kanigaran Abon My Baby
"Abon My Baby" Blok. R No.14
Sumber : Dinas Koperasi Energi Mineral Industri Dan Perdagangan 2014

2.10.6.4. Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu industri baru yang menghasilkan pertumbuhan
ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan,
standar hidup serta menstimulasi/mengaktifkan sektor produktivitas lainnya.
Pariwisata dipandang sebagai industri yang kompleks karena dalam industri
pariwisata terdapat industri-industri yang berkaitan seperti kerajinan tangan,
cinderamata, penginapan dan transportasi.
Kota Probolinggo merupakan salah satu kota dengan khasanah budaya dan sejarah
yang cukup tinggi. Potensi bahari juga telah menjadi titik perhatian pemerintah
dalam mendukung pengembangan wisata bahari, yaitu dengan pengembangan
pembangunan Pelabuhan Tanjung Tembaga sebagai Pelabuhan Utama akan
menjadi prasarana transportasi pendukung pariwisata di Kota Probolinggo. Obyek

LAPORAN AKHIR Bab II - 79


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

wisata yang potensial untuk dikembangkan dan dapat dinikmati oleh wisatawan
domestik maupun mancanegara, mulai dari wisata bahari, budaya, kuliner dan
tradisional dapat dinikmati di Kota Probolinggo

Museum ini terletak di Jl. Dr.Saleh No 1


Kelurahan Tisnonegaran Kecamatan Kanigaran.
Untuk membalas jasa-jasa Dokter Mohamad Saleh,
Pemerintah Kota Probolinggo bersama Yayasan
Boemi Saleh melaksanakan kesepakatan bersama
tentang pelestarian bangunan dan benda cagar
budaya rumah dan makam dr.Saleh.
Museum dr. Saleh menjadi salah satu dayatarik
wisata utama di Kota Probolinggo.Di dalam museum
ini terdapat beberapa koleksi benda peninggalan dr.
Saleh yang merupakan sahabat dr. Soetomo dokter
pada jaman penjajahan Belanda turut di pamerkan di
dalam museum ini. Pengunjung dapat melihat ruang
praktek kedokteran, ruang autopsi, ruang perawatan,
ruang tamu serta ruang keluarga. Ornamen dan
kelengkapan bangunan dan ruangan masih
dipertahankan seperti dahulu.

Taman Lansia merupakan tempat rekreasi bagi


masyarakat umum. Khususnya para manula.
Taman manula dilengkapi dengan sarana khusus
bagi para manula, yaitu terapi kesehatan dan pijat
refleksi, areal permainan anak dan gazebo.
Pengunjung dapat menikmati rindangnya taman
dan pepohonan di dalam taman serta suara aliran
air sungai, sehingga sangat cocok untuk rekreasi
keluarga. Taman lansia terletak di Jl. Soekarno Hatta.

2.10.7. Isu Strategis


Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal
terhadap proses perencanaan. Jika dinamika eksternal ke depan diidentifikasi dengan
baik maka pemerintah daerah dapat mempertahankan kelangsungan penyelenggaraan
pemerintahan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintahan daerah yang

LAPORAN AKHIR Bab II - 80


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

tidak menyelaraskan diri secara sepadan atas isu strategisnya akan menghadapi
kendala dalam mencapai keberhasilan pembangunan daerah.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
pemerintahan daerah dan masyarakat dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian penting
adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan maka menghilangkan peluang
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

2.10.8. Potensi Wilayah


A. Potensi Industri
Kota Probolinggo memiliki Industri sebanyak 398 unit dengan penyerapan dengan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.318 orang dan tersebar di 29 Kelurahan (khususnya
di Kecamatan Kanigaran), berikut adalah sektor industri di Kota Probolinggo :
 Industri kayu : moulding, dowel, furniture dan bahan bangunan
 Industri mineral non logam : kacalembaran, peralatan rumah tangga, aquarium dan
elektronik
 Industri barang logam : reparasi kapal dan alat-alat pertukangan
 Industri makanan dan minuman : pengalengan ikan, surimi, kripik buah-buahan, saos
tomat/cabe, ikan kering dan tepung ikan
 Industri tekstil : tekstil dan garment
 Industri kulit : penyamakan kulit dan barang-barang dari kulit
 Industri keramik : guci air, tempat sabun, rooster, art wort, gelas, kapurtulis
 Industri kecil : pakaian jadi, makanan kecil, bordir, kerajinan tangan, kerajinan kulit,
kerajinan dari kayu dan cinderamata.

Home Industri berupa cinderamata gelas atau Home Industri berupa Batik Tulis Cenggeran
cangkir (Kinarsih) di Kelurahan Kanigaran Khas Kota Probolinggo di Kelurahan
Kecamatan Kanigaran Kanigaran Kecamatan Kanigaran Kota
Kota Probolinggo Probolinggo

LAPORAN AKHIR Bab II - 81


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.10.8.1. Permasalahan Wilayah


Tabel 2.49 Permasalahan Wilayah Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo
NO KECAMATAN POTENSI MASALAH
1 KANIGARAN  Wilayah strategis kota terletak di  Kualitas jalan tidak
Kec. Kanigaran mendukung dan Saluran
 Cepat tumbuhnya kawasan drainase belum optimal.
strategis di Kecamatan Kanigaran  Jalan Cokroaminoto , Jalan
berkembang oleh Kawasan Soekarno Hatta, merupakan
Perumahan yang menyebar di kawasan banjir, lama
Kecamatan Kanigaran genangan ± 30 -1 jam.
 Kelurahan Curahgrinting ,  TPS belum ada lokasi/tempat
Kelurahan Tisnonegaran, banyak yang baik sesuai standart
Developer TPS , sehingga truk sampah
 Adanya Unit Kegiatan Masyarakat ada dipinggir jalan)
(UKM) /home industry kecil  Masih ada kawasan kumuh
tersebar di Kecamatan Kanigaran. di Kelurahan Kebonsari
 Aksesbilitas jalan sangat Kulon dan dan Kebonsari
menunjang kegiatan transportasi , wetan
karena dilalui oleh jalan Arteri dan  PKL dipinggir jalan
kolektor primer. Soekarno Hatta dan Jalan
 kegiatan Industri skala menengah Panglima Sudirman masih
dibidang tekstil atau bordir. tetap ada keberadaannya dan
kurang ada tindak
penertiban.
 Masalah saluran irigasi
teknis dan non teknis perlu
mendapatkan perhatian
 Perlu peningkatan kualitas
jalan rusak/rehabilitasi jalan
 Jumlah volume transportasi
umum di kecamatan
Kanigaran masih kurang .

Sumber : Hasil Analisa dan Survey Lapangan & Instansi 2016

Tabel 2.50 Potensi Masalah Kelurahan Yang Terindentifikasi

LAPORAN AKHIR Bab II - 82


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Prioritas Cepat Tumbuh di Kecamatan Kanigaran


NO KELURAHAN POTENSI MASALAH
1 CURAHGRINTING  Lahan pertanian masih luas dan  Banyaknya lahan pertanian
berpotensi untuk kegiatan semakin lama berubah fungsi
ekonomi pertanian peruntukannya menjadi lahan
 Perkembangan Perumahan cluster permukiman/perumahan tipe
semakin berkembang di kawasan cluster residence , regency
lahan strategis (pertanian)  Sering terjadi banjir dan
 Aksesbilitas jalan sangat genagan air hujan ±15-30
menunjang kegiatan transportasi menit di jalan Asahan Jl.
pribadi dan umum menuju lokasi Kyai Hasyim Mas, dan Jl.
tujuan. Citarum.
 Adanya kegiatan Industri skala  Saluran drainase sekunder
menengah dibidang tekstil atau perlu memerlukan
bordir. pengerukan tanah
(normalisasi drainase)
 Masih terdapat kawasan
kumuh di Kel. curahgrinting
2 KANIGARAN  Sebagai Pusat Fasilitas Pendidikan  Dimensi Jalan Utama kurang
terpusat di IKK Kanigaran dan memenuhi kapasitas
terletak pada Kelurahan Kanigaran kebutuhan ruang akses
 Dilalui oleh jalan kolektor transportasi , sehingga
sekunder pada jalan diperlukan rencana pelebaran
cokroaminoto. jalan di depan Kantor
 Kantor Kecamatan berada di titik Kecamatan Kanigaran
Kelurahan Kanigaran.  Kondisi Jalan rusak karena
 Adanya home industry kecil factor genangan air hujan dan
(gelas, makanan olahan, batik,dll jalan aspal bergelombang
tersebar di Kelurahan Kanigaran sehingga perlu rehabilitasi
jalan aspal untuk kedepannya
 Sosialisasi dari masyarakat
masih kurang respon untuk
pengelolaan sampah
3 TISNONEGARAN  Kelurahan Tisnonegaran bagian  TPS belum ada di
dari Kawasan Pusat (PKW) di Keluarahan
Kota Probolinggo.  Kawasan rawan genangan
 Fasilitas perkantoran, perdagangan banjir karena saluran irigasi
jasa dan permukiman terlokasi dan saluran sekunder kurang
dikawasan Kelurahan terpelihara ( di Jl. Supriadi)
Tisnonegaran.  Kerusakan jalan belum
 Jalan akses dikawasan dilalui oleh tertangani oleh pemerintah
jalan arteri primer, kolektor primer Kota Probolinggo (khususnya
dan jalan lokal lingkungan pada Jalan aspal rusak
kawasan permukiman. berlubang dan bergelombang
 di depan Yon Zipur TNI AD
dan Jalan Soekarno Hatta)
Sumber : Hasil Analisa dan Survey Lapangan & Instansi 2016

LAPORAN AKHIR Bab II - 83


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

2.10.8.2. Tingkat Urgensi Perkembangan Wilayah


Isu strategis ditinjau dari tingkat urgensi perkembangan wilayah Kota
probolinggo di Kecamatan Kanigaran, yaitu antara lain:
1. Rencana Pelabuhan Tanjung Tembaga
Rencana pelabuhan tanjunag tembaga yang akan menjadi pelabuhan utama,
perlu disiapkan oleh pemerintah kota sebagai berikut:
Perlunya koordinasi dengan pemerintah pusat
Sebagai rencana Pelabuhan Nasional, perencanaan Pelabuhan Tanjung
Tembaga harus di koordinasikan dengan pemerintah pusat.Hal ini
dikarenakan rencana pengembanganpelabuhan ini juga termasuk dalam
rencana pengembangan pelabuhan nasional. Sehingga di perlukan
singkronisasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerahdalam
pengembangan pelabuhan.
Kajian keterbatasan pemanfaatan ruang aktivitas pelabuhan karena
bersinggungan dengan Kawasan Lindung
Perlu di lakukan kajian lebih lanjut terkait alokasi ruang untuk aktivitas
pelabuhan agar tidak mengkonversi kawasan lindung. Bila di lihat dari
rencana induk pelabuhan menunjukkan industri dilakukan dengan tidak
mengkonversi mangrove. Namun dengan kegiatan reklamasi untuk
kepentingan industri itu sendiri meski tidak mengkonversi mangrove tentu
akan berdampak pada keberlanjutan biota laut di bawahnya.
Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pelabuhan
Pengenbangan sarana dan prasarana ini dapat di lakukan dengan
pengembangan jaringan jalan lingkar utara (peningkatan jalan utama) dan
perlengkapan sarana pelabuhan seperti kolam pelabuhan, alur pelayaran
dan lain sebagainya. Peningkatan akses menuju ke pelabuhan dapat
dilakukan denganpeningkatan fungsi jalan.
Alokasi kawasan industri pendukung
Dalam RTRW Kota Probolinggo terdapat rencana pengembangan kawasan
industri pelabuhan. Kawasan industri pendukung ini di khususkan pada
industri yang mendukung adanya pelabuhan tanjung tembaga. Industri yang
diarahkan ada pada kawasan pelabuhan antara lain; industri perikanan dan

LAPORAN AKHIR Bab II - 84


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

pengembangan industri pendukung pelabuhan yang terdapat di Kawasan


Pelabuhan Perikanan Pantai dan Pelabuhan Umum (barang) di kecamatan
Mayangan.
Alokasi pusat pertumbuhan ekonomi di sekitar pelabuhan
Dalam pengembangan pelabuhantanjung tembaga perlu didukung dengan
adanya bangkitan ekonomi yang dapat memicu kawasan sekitarnya menjadi
berkembang. Pengembangan perekonomian ini pada suatu titik,sesuai
dengan teori Grwoth Pole yang mengindikasikan adanya pertumbuhan suatu
sektor yang di picu oleh sektor tertentu. Pengembangan sektor
perekonomian dapat dilakukan dengan pengembangan pelayaran ekspor
impor hasil industri,perikanan dan perdagangan baik skala nasional maupun
internasional dan pengembangan pergudangan, industri, peti kemas,
perdagangan dan jasa.
Batas wilayah administrasi laut yang kemungkinan akan bertambah
Adanya perubahan batas wilayah administrasi laut ini dikarenakan adanya
rencana pengembangan kawasan Pelabuhan Tanjung Tenbaga menjadi kelas
nasional serta pelabuhan perikanan berupa perluasan kawasan pelabuhan
perikanan pantai mayangan Kota Probolinggo seluas 20 hake arah sebelah
barat dan berbatasan dengan PT.KTI (Kutai Timber Indonesia) Probolinggo.
Sehingga perlu di perbarui batas administrative laut Kota Probolinggo.
Perlunya koordinasi dengan perintah pusat
Jalan lingkar utara ini diarahkan menjadi jalan nasional. Sehingga perlu
diadakan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam rencana pengembangan jalan
lintas utara dan tercipta singkronisasi antara rencana pusat dan daerah.
Pemetaan ulang daerah yang terdampak akan adanya peningkatan jalan
menjadi jalan nasional
Adanya peningkatan fungsi jalan dari arteri sekunder menjadi arteri
primer ini mengakibatkan adanya lahan yang dimiliki masyarakat sekitar
jalan linta utara menjadi tergusur. Sehingga dengan adanya peningkatan
kelas jalan inidiperlukan adanya pemetaan ulang daerah yang terdampak
adanya peningkatan fungsi jalan tersebut. Dimana rencananya akan di
lebarkan sampai 30 meter.

LAPORAN AKHIR Bab II - 85


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

Kesiapan prasarana pendukung jalan


Kondisi eksisting jalan lingkar utara yang kondisi perkerasan jalannya masih
kurang mendukung untuk menjadi jalan nasional akan menghambat
pengembangan jalan ini. Sehingga diperlukan perlengkapan sarana dan
prasarana pendukung jalan lintas utara
2. Peruntukan Kawasan Agro Industri
Peruntukan Kawasan Agro Industri di SPPK E perlu dikaji kembali mengingat
industri agro tidak potensial untuk dikembangkan baik dilihat dari kondisi
eksistingnya maupun perkrmbangan kedepannya.
3. Pengembangan Minapolitan
Kota Probolinggo di tetapkan sebagai kawasan minapolitan, namun sejauh ini
hasil evaluasi Bappeda Bagian Ekonomi menunjukkan kawasan minapolitan
masih belum optimal di kembangkan. Karenanya, yang perlu di kembangkan
kedepannya adalah
Merevisi masterplan minapolitan (updating)
Pemberdayaan dan Pengembngan UKM hasil laut maupun usaha kredit
perkapalan (dok)
Alokasi ruang industri minapolitan (Perikanan)
Promosi kawasanminapolitan untuk menarik investasi
4. Rencana TPA Regional
Berdasarkan Undang-undang No.18 tahun 2008 masing-masing Pemerintah
Daerah diperehkan agar melakukan kerjasama antar Pemerintah Daerah atau
Kemitraan dalam pengolahan sampah. Dalam hal ini RTRW Provinsi Jawa Timur
merencanakan adanya pengembangan TPA regional ini ditujukan untuk
melayani Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo. Implikasi terhadap
pemanfaatan tata ruang dari adanya rencana tersebut secara langsung tidak
terjadi karena akan berlokasi di Kabupaten Probolinggo. Selain itu, kaitannya
dengan daerah lain maka ke depannya, pemerintah Kota Probolinggo juga perlu
mempersiapkan arahan kelembagaan terkait pengelolaan TPA regional. Poin-
point kerjasama yang di rumuskan perlu mengedepankan asas win-win silution
termasuk pengaturan hak dan kewajiban kedua belah pihak.

LAPORAN AKHIR Bab II - 86


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

5. Rencana Perluasan TPA 10 Ha


Terdapat rencana pengembangan TPA di Kota Probolinggo seluas 10 Ha. Dilihat
pada pemanfaatan ruang untuk rencana perluasan TPA akan mengkonversi
mangrove. Dengan kondisi tersebut maka yang perlu di pertimbangkan
kedepannya adalah
Mengganti mangrove yang terkonvensi dengan penanaman kembali di area
lainnya
Perlu melakukan kelaikan AMDAL, dsb terkait dampak yang nantinya
di timbulkan. Pun bila tidak layak pada aspek lingkungan dapat
direncanakan untuk mencari alternatif lokasi lainnya. Misalnya di kawasan
selatan Kota Probolinggo.
Perlu menbuat sabuk hijau (buffer zone) antara kebutuhan TPA
dengan fungsi lindung di area utara.
6. Rencana Jalan By Pass, Jalan Toll Dan Jalan Lingkar Selatan
Kondisinya saat ini realisasi masih belum di pastikanoleh pemerintah pusat.
Karenanya, perlu melakukan review terhadap rencana-rencana tersebut. Hal ini
mengingat pembangunan jalan tersebut akan berimplikasi pada :
Arahan pengendaliaan pemanfaatan ruang pada koridor yang
menjadi rencana jalan By Pass, jalan toll dan jalan lingkar selatan
Adanya rencana jalan ini akan menyebabkan dampak pada penggunaan
lahan pada jaln sekitar.
Dengan adanya pengembangan jalan tersebut akan memicu
keecenderungan perubahan penggunaan lahan sehingga hal ini menjadi
input dalam perencanaan pola ruang RTRW Kota Probolinggo.
7. Aktivasi Rel Kereta Api
Terdapat rencana aktivasi rel kereta api dari pelabuhan menuju tengah kota.
Untuk mewujudkan terciptanya rencana pengembangan kereta api tersebut,
maka di perlukan beberapa upaya antara lain ;koordinasi dengan dinas terkait,
perlu adanya pemetaan area terdampak,perlengkapan sarana dan prasarana
penunjang dan perubahan pemanfaatan dan struktur tata ruang.

LAPORAN AKHIR Bab II - 87


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

8. Sungai
Sungai yang ada di Kota Probolinggo tidak masuk dalam Peraturan Gubernur
Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2010 tentang Penetapan Penetan Kelas Air Pada
Air Sungai. Bahwasanya dalam peraturan tersebut, penetapan kelas air yang di
tetakan oleh Gubernur adalah air sungai yang lintas dan / atau melalui lebih
dari satu wilayah Kabupaten/Kota. Sungai yang di maksud meliputi Sungai
madiun, Sungai Porong, Sungai Konto, Sungai Bondoyudo, Sungai Jatiroto dan
Sungai Sampean. Padahal beberapa sungai di Kota Probolinggo masuk dalam
DAS WS Lintas Kabupaten yang terdiri dari Kota Kabupaten Lumajang,
Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota
Pasuruan, Kota Probolinggo. Adapun DAS yang terkait yaitu Das Pilang, Das
welang,Das Tambaan, Das Gembong, Das Petung, Das Sodo, Das Rejoso, Das
Gurit wesi, DasParangan, Das Pasinan, Das Pateman, Das Pasirpanjang, Das
Tandu, Das Watuprapat, Das Kapasan, Das Laweyan, Das
Klampok, Das Curahmenjangan, Das Kedungjati, Das Bayeman, Das Blobo,
Das Besi, Das Pesisir, Das Sumber Rejeki, Das Legundi, Das Umbul, Das
Sukabumi, Das Mangunharjo, Das Kedunggaleng, Das Lamboyo ,Das Lamboyo,
Das Bujel, Das Banyubiru, Das Gending, Das Bandung, Das Sumbersih, Das
Pinang
Nama Sungai dan Panjangnya di Kota
Probolinggo

No. Drainase Panjang (km)

1. Kali Kedunggaleng 3,40

2. Kali Umbul 4,35

3. Kali Banger 6,40

4. Kali Legundi 6,30

5. Kali Kasbah 6,00

6. Kali Pancur 3,20

LAPORAN AKHIR Bab II - 88


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

9. Inventarisasi Lahan LP2B


Lahan pertanian berkelanjutan merupakan lahan pertanian yang tidak boleh
dialihfungsikan menjadi penggunaan lahan lainnya. Beberapa upaya untuk
mengendalikan penggunaan lahan antara lain adalah
Status hkum LP2B : Penetapan LP2B perlu memiliki hukum sebagai alat
pengendali alih fungsi lahan pertanian
Mekanism insentif : Kekuatan insentif dan disinsetif pada lahan pertanian
berkelanjutan ini dilakukan dengan mengatur perizinan dan regulasi terkait
dengan pertanian lahan berkelanjutan.Pemberian insentif dilakukan dengan
pemberian keuntungan pada pemilik lahan yang mentaati kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan disinsetif dilakukan dengan
pengenaan sanksi terhadap lahan yang tidak mentaati peraturan pemerintah
Potensi antong LP2B : Lahan pertanian yang masih banyak di temui di Kota
Probolinggo antara lain Kelurahan Ketapang, Kelurahan Pilang dan
Kelurahan Mangunharjo

10. Arahan Pengaturan Menara


Masukan substansi untuk RTRW Kota Probolinggo berikutnya, yaitu terkait
arahan pengaturan menara telekomunikasi di Kota Probolinggo. Dengan adanya
arahan tersebut, sampai dengan 20 tahun mendatang di harapkan tidak terjadi
permasalahan dalam menentukan lokasi BTS sehingga tidak semrawut
sebagaimana masalah yang dihadapi kota-kota yang sedang berkembang.
Terlabih mengingat Permintaan BTS di perkotaan semakin meningkat sehingga
perlu arahan dan pengaturan pemerintah kota sebagai langkah preventif
11. Pemanfaatan lahan eks lori sebagai jalan umum
12. Pengembangan mangrove sebagai ekowisata

LAPORAN AKHIR Bab II - 89


Identifikasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo – Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKHIR Bab II - 90

Anda mungkin juga menyukai