Anda di halaman 1dari 39

BAB VI

STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN


PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang


berkelanjutan Berdasarkan Permasalahan serta Isu Strategis yang telah
dikemukakan dalam Bab IV, dikaitkan dengan target-target solusi yang
dirumuskan dalam tujuan dan sasaran pembangunan sebagaimana
diuraikan dalam Bab V, maka dirumuskan strategi, arah kebijakan dan
program pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun 2019-2023 yang
merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional serta sinergis dengan dokumen perencanaan pembangunan
lainnya, maka RPJMD disusun dengan berpedoman dan atau
memperhatikan berbagai dokumen perencanaan antara lain sebagai
berikut :

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi


Sumatera Utara Tahun 2005-2025

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi


Sumatera Utara tahun 2005-2025 di tetapkan dengan Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Nomor 12 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara 2005-2025,
dengan Visi “Terwujudnya Masyarakat Sumatera Utara Yang Beriman,
Maju, Mandiri, Mapan Dan Berkeadilan”, untuk mewujudkan visi
tersebutdibutuhkan berbagai upaya yang harus dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen yangdapat dicapai melalui Misi pembangunan
jangka panjang Sumatera utara 2005-2025 sebagai berikut :

1. Memperkuat akhlak dan moal penyelenggara pemerintahan dan pelaku


ekonomi masyarakat melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memantapkan sistem pembinaan aparatur kepemerintahan yang
berkualitas, menekan peluang KKN untuk mewujudkan tata

VI-1
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
pemerintahan yang baik sebagai landasan pembangunan masyarakat
madani.
3. Mendorong tumbuhnya lingkungan yang kondsif dalam penegakan
hokum secara konsisten dan berkelanjutan.
4. Memantapkan prasarana dan sarana daerah untuk menunjang
kegiatan ekonomi daerah, meminimumkan kesenjangan ketersediaan
prasarana dan sarana antar wilayah melalui kerjasama antar wilayah,
kerjasama pemerintah daerah swasta serta kerjasama pemerintah
daerah lembaga-lembaga ditingkat regional dan tingkat International.
5. Memantapkan sandi-sandi pembangunan ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada pertanian, agriondustri, kepariwisataan serta sector
unggulan lainnya melalui pembangunan Kawasan Agropolitan maupun
kawasan Agropolitan maupun kawasan Agromarinpolitan untuk
merangsang investasi dalam dan luar ngeri yang memanfaatkan
sumberdaya alam local secara berwawasan lingkungan.
6. Memantapkan sistem pendidikan untuk menciptakan sumberdaya
manusia berkualitas yaitu cerdas, terampil, kreatif, inovatif,
produktifitas dan memiliki etos kerja yang tinggi serta semangat
partisipatoris yang kuat dalam pembangunan lingkungannya secara
keseluruhan.
7. Meningkatkan rasa keadilan, kesetaraan, kebersamaan dan rasa
persatuan dalam masyarakat yang perwujudannya terlihat antara lain
dari kemajemukan komposisi dalam pemerintahandalam arti luas.

Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005-2025 Sumatera


Utara adalah mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang produktif,
mandiri, berdaya saing ekonomi dan sosial, berkeadilan di bawah
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara yang demokratis, bersih dan jujur, arah
pembangunan Sumatera Utara dalam periode 2005-2025 adalah sebagai
berikut :
1. Mewujudkan rasa aman dan damai bagi masyarakat dan perlindungan
terhadap semua kepentingan yang merupakan hak masyarakat
2. Mewujudkan Sumatera Utara yang bermoral, beretika dan berbudaya
3. Mewujudkan Sumatera Utara yang demokratis dan berdasarkan hukum
4. Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan

VI-2
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
5. Menumbuhkan daya saing Sumatera Utara dalam bidang ekonomi,
sosial budaya yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat
6. Mewujudkan Sumatera Utara yang asri dan lestari di seluruh wilayah
termasuk dipedesaan

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun


2015-2019 dan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019


merupakan penjabaran dari visi, misi dan program presiden yang
penyusunannya mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025. Dengan mempertimbangkan masalah pokok
bangsa, tantangan pembangunan yang dihadapi dan capaian
pembangunan selama ini, maka visi pembangunan nasional untuk tahun
2015-2019 adalah: TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT,
MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG.

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 (tujuh) Misi


Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

VI-3
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
Adapun prioritas Pembangunan dirumuskan melalui sembilan agenda
prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama
bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dalam mewujudkan agenda prioritas nasional (nawa cita), maka perlu


memperhatikan strategi pembangunan nasional yang antara lain meliputi
3 (tiga) dimensi pembangunan. Tiga dimensi pembangunan meliputi:
dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor unggulan
dan dimensi pemerataan dan kewilayahan. Ketiga dimensi tersebut menjadi
perhatian dalam penyusunan RPJMD Provinsi sumatera Utara Tahun
2019-2023.

Selanjutnya untuk periode 2020 hingga berakhirnya masa periode


RPJMD Provinsi Sumatra Utara tahun 2023 juga mengacu kepada
Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2020-2024 yang di disusun dengan memperkuat implementasi
Money Follows program dengan 3 (tiga) strategi utama yaitu :

1. Memperkuat kualitas alokasi pada Prioritas


- Memperkuat integrase pendanaan untuk prioritas
- Fokus pada pendanaan prioritas khususnya Major Project

VI-4
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
2. Memperbesar Kapasitas Pendanaan
- Diperkirakan Belanja K/L hanya dapat mendanai 20-25% seluruh
kebutuhan pembangunan
- Mendorong peran BUMN, KPBU,dan Masyarakat
- Mendorong inovasi skema pendanaan (creative financing) antara
lain PINA, Blended Finance serta Output Based Transfer/Hibah ke
daerah
3. Memperkuat Delivery Mechanism
- Menyusun rencana program pembangunan hingga tingkat proyek
dan Major Project sebagai alat kendali

Pelaksanaan RPJMN 2020-2024 diperkuat dengan penyusunan Major


Project 2020- 2024 untuk memperkuat fokus dan pengendalian program
(delivery mechanism). Major Project memuat proyek-proyek strategis yang
terintegrasi dengan melibatkan K/L; Pusat – Daerah – BUMN – Masyarakat.
Major Project diantaranya :

1. Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Stunting


2. Penyelesaian Kawasan Pariwisata (Danau Toba, Borobudur, Mandalika,
Labuan Bajo, Bromo, dan Wakatobi)
3. Pembangunan Tol Sumatera & Trans Papua
4. Pengembangan Wilayah Metropolitan (Palembang, Banjarmasin,
Makassar, dan Denpasar)
5. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0

Major Projects disusun memiliki Nilai Strategis dan Daya Ungkit Untuk
Mencapai Sasaran Prioritas. Ada 5 (lima) Agenda Prioritas Pembangunan
Nasional yaitu:
1. Manusia
2. Ekonomi
3. Kewilayahan
4. Infrastruktur
5. Politik, Hukum dan Pertahanan

VI-5
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
c. Rencana Tataruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017-
2037
Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun
2017-2037 menjadi salah satu dokumen yang harus diperhatikan dalam
penyusunan RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2019-2023. Perumusan
substansi RTRW Provinsi Sumatera Utara dimaksudkan untuk menjaga
sinkronisasi dan konsistensi pelaksanaan penataan ruang serta
mengurangi penyimpangan implementasi indikasi program utama yang
diharapkan akan lebih mampu merespon tantangan dan menjamin
keberlanjutan pembangunan.
Adapun substansi dari RTRW Provinsi Sumatera Utara, meliputi
antara lain:
a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi;
b. Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi yang meliputi Rencana
Sistem Perkotaan, Rencana Sistem Jaringan Transportasi, Rencana
Sistem Jaringan Energi, Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi,
Rencana Sistem Jaringan Sumberdaya Air, serta Rencana Sistem
Jaringan Prasarana Lingkungan;
c. Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi yang meliputi Kawasan Lindung
dan Kawasan Budi Daya;
d. Penetapan Kawasan Strategis Provinsi;
e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi yang berisi Indikasi
Program Utama Jangka Menengah Lima Tahunan, dan
f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi yang berisi
Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi, Arahan Perizinan,
Arahan Insentif dan Disinsentif, serta arahan sanksi.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penataan ruang Provinsi Sumatera


Utara adalah ”Mewujudkan Wilayah Provinsi Sumatera Utara Yang
Sejahtera, Merata, Berdaya saing dan Berwawasan Lingkungan”.
Kebijakan penataan ruang wilayah provinsi Sumatera Utara antara
lain:
a. mengurangi kesenjangan pengembangan wilayah timur dan barat;
b. mengembangkan sektor ekonomi unggulan melalui peningkatan daya
saing dan diversifikasi produk;

VI-6
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
c. mewujudkan ketahanan pangan melalui intensifikasi lahan yang ada
dan ekstensifikasi kegiatan pertanian pada lahan non-produktif;
d. menjaga kelestarian lingkungan dan mengembalikan keseimbangan
ekosistem;
e. mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya sebagai antisipasi
perkembangan wilayah; dan
f. meningkatkan aksesibilitas dan memeratakan pelayanan sosial ekonomi
ke seluruh wilayah provinsi.

Dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi, tujuan dan sasaran
yang telah dirumuskan, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan
sumatera utara dan program prioritas pembangunan daerah Provinsi
Sumatera Utara 2019-2023.

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi Pembangunan RPJMD 2019-2023 melalui pendekatan yang


berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan koordinasi
untuk pencapaian visi dan misi provinsi Sumatera Utara. Pendekatan ini
menggunakan hasil analisis terhadap isu strategis dan permasalahan,
kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities),
dan tantangan (Threats) yang di miliki Provinsi Sumatera Utara, maka
dirumuskan strategi yang tepat dalam melakukan perubahan dan
transformasi menuju keadaan yang lebih maju, aman, dan bermartabat,
sebagaimana cita-cita masyarakat Sumatera Utara.
Strategi pembangunan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

VI-7
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
Tabel 6.1
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023

VISI : SUMATERA UTARA YANG MAJU, AMAN DAN BERMARTABAT

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

Mewujudkan masyarakat Sumatera Terwujudnya 1.1 Meningkatnya kerukunan 1. Mengoptimalkan fungsi dan peran Forum Kerukunan
Utara yang bermartabat dalam masyarakat umat beragama Umat Beragama
kehidupan karena memiliki iman dan Sumatera Utara 2. Meningkatkan fungsi rumah ibadah sebagai sarana
taqwa, tersedianya sandang pangan yang yang bermartabat kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan
cukup, rumah yang layak, kesehatan dalam kehidupan 1.2 Meningkatnya 1. Pengembangan diversifikasi pangan
yang prima, mata pencaharian yang ketersediaan sandang 2. Penanganan daerah rawan pangan
menyenangkan, serta harga-harga yang pangan 3. Stabilisasi harga dan pasokan pangan
terjangkau 4. Pengawasan mutu dan keamanan pangan segar
5. Pengembangan pertanian, peternakan dan perikanan
berbasis korporasi petani
6. Pegembangan agroindustri melalui penerapan dan
penanganan Pasca Panen, Pengolahan dan Pemasaran
Komoditas pertanian, peternakan dan perikanan
1.3 Meningkatnya rumah yang 1. Pembangunan PSU Permukiman bagi masyarakat
layak kurang mampu
2. Bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
bagi masyarakat kurang mampu
3. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi
korban bencana provinsi
4. Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi
masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah
Daerah provinsi
5. Peningkatan peran dunia usaha dan kelompok
masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana
pemukiman kumuh

VI-8
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
1.4 Meningkatnya kesehatan 1. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
yang prima 2. Peningkaan Sumber Daya Kesehatan
1.5 Meningkatnya mata 1. Peningkatan iklim ketenagakerjaan yang lebih kondusif
pencaharian yang 2. Pemberian insentif dan fasilitas investasi
menyenangkan 3. Penyederhanaan prosedur perijinan investasi dan usaha
4. Peningkatan koordinasi dan kerjasama investasi
5. Peningkatan kepastian hukum terkait investasi dan
usaha
6. Peningkatan Nilai Tambah Produk
7. Pemberdayaan dan penguatan pelayanan terhadap
masyarakat miskin dan kurang mampu dalam
pengembagan ekonomi kreatif
8. Pemberdayaan dan penguatan pelayanan terhadap
masyarakat miskin dan kurang mampu dalam
pengembagan ekonomi kreatif
1.6 Meningkatnya 1. Pemerataan Ekonomi dan Pengurangan Kesenjangan
keterjangkauan harga Antar Wilayah
2. Pengendalian Laju Inflasi dan Penguatan stabilitas harga
1.7 M Meningkatnya 1. Pembangunan dan peningkatan Jalan
konektifitas infrastruktur 2. Peningkatan layanan irigasi dalam kondisi optimal
eningkatnya infrastruktur 3. Pembangunan dan peningkatan penyediaan air minum
dasar dan pengelolaan sanitasi
4. Pembangunan dan Peningkatan Sambungan Listrik
Rumah Tangga Masyarakat
Mewujudkan Sumatera Utara yang Terwujudnya 2.1 Meningkatnya tata kelola 1. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas kinerja dan
bermartabat dalam politik dengan masyarakat pemerintahan yang baik pengelolaan keuangan daerah
adanya pemerintahan yang bersih dan Sumatera Utara 2. Peningkatan koordinasi lintas perangkat daerah di
dicintai, tata kelola pemerintah yang yang bermartabat lingkungan pemerintah provinsi
baik, adil dan terpercaya, politik yang dalam politik
beretika, masyarakat yang berwawasan 2.2 Meningkatnya politik yang 1. Peningkatan upaya pre-emtif, preventif, dan represif atas
kebangsaan dan memiliki kohesi sosial beretika pelanggaran Perda dan Peraturan Pelaksanaannya
yang kuat serta harmonis 2.3 Meningkatnya masyarakat 1. Peningkatan sinergitas penyelenggaraan ketertiban
yang berwawasan umum dan ketentraman masyarakat
kebangsaan

VI-9
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
Mewujudkan Sumatera Utara yang Terwujudnya 3.1 Meningkatnya masyarakat 1. Penyediaan sarana dan prasarana dalam
bermartabat dalam pendidikan karena kualitas pendidikan yang terpelajar, cerdas, penyelenggaraan pendidikan
masyarakatnya yang terpelajar, masyarakat kolaboratif, berdaya saing 2. Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan yang
berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya dan mandiri berfokus pada program keahlian yang sesuai dengan
saing dan mandiri potensi daerah
3. Peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan
4. Peningkatan peran perpustakaan dalam meningkatkan
minat baca masyarakat
5. Peningkatan pemanfaatan riset dan inovasi

Mewujudkan Sumatera Utara yang Terwujudnya 4.1 Menurunnya kasus judi, 1. Peningkatan sinergitas penyelenggaraan ketertiban
bermartabat dalam pergaulan karena masyarakat narkoba, prostitusi dan umum dan ketenteraman masyarakat
terbebas dari judi, narkoba, prostitusi Sumatera Utara penyelundupan 2. Peningkatan pembinaan pemuda
dan penyelundupan, sehingga menjadi yang bermartabat 3. Peningkatan Penegakan Perda
teladan di Asia Tenggara dan Dunia dalam pergaulan
4.2 Meningkatnya 1. Penguatan kebijakan pelaksanaan kesetaraan dan
implementasi keadilan gender
Pengarusutamaan Gender
dalam pembangunan
Mewujudkan Sumatera Utara yang Meningkatkan 5.1. Meningkatnya pengelolaan 1. Perlindungan dan pengamanan kawasan hutan dan
bermartabat dalam lingkungan karena pengelolaan lingkungan yang hasil hutan
ekologinya yang terjaga, alamnya yang lingkungan hidup berkelanjutan 2. Penataan, Pembinaan dan pendampingan para
bersih dan indah, penduduknya yang berkelanjutan pemangku kepentingan dan masyarakat dalam
ramah, berbudaya, berperikemanusiaan pengelolaan hutan lestari
dan beradab 3. Peningkatan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan
4. Peningkatan Pemberian Pelayananan Informasi rawan
Bencana
5. Peningkatan Pelayanan Pencegahan dan
Kesesiapsiagaan trhadap Bencana
6. Peningkatan Pelayanan Penyelematan dan Evakuasi
Korban Bencana

5.2 Meningkatnya pengelolaan 1. Penguatan Warisan Budaya Daerah


pariwisata yang 2. Peningkatan dan Optimalisasi Sektor Pariwisata yang
berkelanjutan Berkelanjutan

VI-10
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
6.2. Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Sumatera Utara
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan
strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan dan
sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun atau selama periode
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023. Arah kebijakan akan
mengarahkan pilihan-pilihan strategi agar selaras dengan arahan dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Arah Kebijakan Pembangunan RPJMD Provinsi Sumatera Utara
dari tahun 2019 hingga tahun 2023 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.2
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


2019 2020 2021 2022 2023
Difokuskan pada Difokuskan pada Difokuskan untuk Difokuskan pada Difokuskan pada
upaya percepatan melanjutkan upaya akselerasi
mewujudkan pembangunan di kesinambungan pengoptimalan pencapaian
reformasi Kabupaten/Kota upaya-upaya yang dan program-program
birokrasi dengan khususnya di telah mensinergikan prioritas untuk
mengoptimalkan daerah kumuh, dilaksanakan serta terwujudnya
tata kelola perdesaan, dalam periode mempercepat Provinsi Sumatera
pemerintahan terpencil dan pembangunan pencapaian Utara yang
yang baik (good kepulauan untuk sebelumnya pembangunan bermartabat.
government) dan mengatasi dengan tetap Provinsi Sumatera
tata pemerintahan ketimpangan menekankan pada Utara yang
yang bersih (clean melalui perbaikan dan bermartabat
government), serta peningkatan penyempurnaan
menggali dan kualitas
mengoptimalkan infrastruktur,
potensi daerah kualitas sumber
untuk daya manusia
meningkatkan serta penciptaan
kesejehteraan kesempatan kerja
rakyat melalui dan berusaha
peningkatan
infrastruktur dan
pelaksanaan
pembangunan
yang berwawasan
kependudukan
serta lingkungan
dan peningkatan
daya saing sektor
agraris dan
pariwisata.

VI-11
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
6.3. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Provinsi Sumatera
Utara

Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Wilayah Provinsi adalah


adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
dalam pemanfaatan ruang darat, laut dan udara termasuk ruang di
dalam bumi untuk mencapai tujuan penataan ruang. Sedangkan yang
dimaksud dengan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi adalah
langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dalam penataan ruang.

Tabel 6.3
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara

KEBIJAKAN STRATEGI
Mengurangi Kesenjangan a. Mengembangkan Pusat-pusat
Pengembangan Wilayah Timur dan Pertumbuhan baru di wilayah barat
Barat sesuai dengan potensi dan daya
dukung
b. Membangun dan meningkatkan
Aksesibilitas Wilayah Timur dan Barat
serta Dataran Tinggi
Mengembangkan Sektor Ekonomi a. Mendorong Kegiatan Pengolahan
Unggulan Melalui Peningkatan Daya Komoditi Unggulan di Pusat Produksi
Saing dan Diversifikasi Produk Komoditi Unggulan;
b. Menyediakan Sarana Dan Prasarana
Pendukung Produksi untuk Menjamin
Kestabilan Produksi Komoditi
Unggulan;
c. Meningkatkan Aksesibilitas
Transportasi, Perhubungan, Sumber
Daya Air dan Telekomunikasi Dari
Pusat Produksi Komoditi Unggulan
Menuju Pusat Pemasaran;
d. Mengembangkan Pusat-Pusat
Agropolitan, Minapolitan Serta
Kawasan Wisata Potensial Untuk
Meningkatkan Daya Saing;
e. Meningkatkan Kapasitas Pembangkit
Listrik Dengan Memanfaatkan Sumber
Energi yang Tersedia dan
Terbaharukan Serta Memperluas
Jaringan Transmisi dan Distribusi
Tenaga Listrik Guna Mendukung
Produksi Komoditas Unggulan; dan
f. Mengembangkan Kawasan dan Produk
Unggulan yang Berpotensi Memacu
Pertumbuhan Ekonomi Kawasan dan
Wilayah di Sekitarnya Serta Mendorong
Pemerataan Perkembangan Wilayah.
Mewujudkan Ketahanan Pangan a. Mempertahankan Luasan Lahan
Melalui Intensifikasi Lahan yang ada Pertanian;
dan Ektensifikasi Kegiatan Pertanian b. Meningkatkan Produktivitas Pertanian;
pada Lahan Non – Produktif c. Melindungi Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan; dan
VI-12
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
KEBIJAKAN STRATEGI
d. Mencetak Kawasan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan Baru dan
Penyediaan Sarana Prasarananya
untuk Memenuhi Swasembada
pangan.
Menjaga Kelestarian Lingkungan dan a. Mempertahankan Luasan Kawasan
Mengembalikan Keseimbangan Lindung
Ekosistem b. Meningkatkan Kualitas Kawasan
Lindung; dan
c. Mengembalikan Ekosistem Kawasan
Lindung.
Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang a. Mengembangkan Kawasan Budidaya
Budidaya sebagai Antisipasi Yang Berwawasan Lingkungan Sesuai
Perkembangan wilayah Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan;
b. Mengendalikan Perkembangan Fisik
Permukiman dan Peruntukan Lainnya;
dan
c. Mendorong Sinergitas Pemanfaatan
Ruang di Kawasan Perdesaan dan
Perkotaan.
Meningkatkan Aksesibilitas dan a. Mengembangkan dan Memeratakan
Memeratakan Pelayanan Sosial Sarana Dan Prasarana Ekonomi Sosial
Ekonomi ke Seluruh Wilayah Provinsi Pada Seluruh Bagian Kawasan; dan
b. Menyediakan dan Memeratakan
Fasilitas Pelayanan Ekonomi Sosial.

Selanjutnya, dalam mengimplementasikan kebijakan penataan


ruang tersebut yang sinergi dengan perencanaan pembangunan daerah,
perlu dilakukan penguatan perencanaan kawasan yang diarahkan untuk
mendukung perwujudan kawasan strategis nasional serta mewujudkan
kawasan-kawasan strategis provinsi melalui percepatan pembangunan
infrastuktur ekonomi dan sosial.

Untuk mendukung hal tersebut, maka diperlukan kerjasama antar


daerah untuk membuat terobosan dalam upaya tumbuhnya usaha yang
saling menguntungkan untuk dikembangkan secara intensif. Hal utama
yang harus mendasari terbentuknya kerjasama pembangunan antar
daerah tersebut adalah adanya komitmen dari masing-masing
pemerintahan daerah terkait. Komitmen yang dimaksud adalah
komitmen untuk bekerjasama dalam penanganan isu-isu yang telah
disepakati, dan lebih mendahulukan kepentingan bersama dibanding
kepentingan masing-masing daerah. Beberapa kerjasama yang
dikembangkan, antara lain :

VI-13
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
1. Kerjasama Provinsi Sumatera Utara dengan Kabupaten/Kota se–
Sumatera Utara dalam mendukung Program/Kegiatan Prioritas
Provinsi Sumatera Utara

2. Kerjasama Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Lain dalam


mendukung Program/Kegiatan Prioritas Provinsi Sumatera Utara

3. Kerjasama Provinsi Sumatera Utara dengan Luar Negeri dalam


mendukung Program/Kegiatan Prioritas Provinsi Sumatera Utara

Saat ini, beberapa kerjasama yang telah diselenggarakan adalah


kerjasama pertumbuhan ekonomi kawasan Indonesia-Malaysia-Thailand
(IMT-GT) dan kerjasama dengan provinsi lain, khususnya yang
berbatasan, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Bentuk-
bentuk kerjasama ini akan semakin dikembangkan pada masa periode
jangka menengah untuk mendukung pencapaian target pembangunan
daerah, khususnya dalam mengantisipasi keterbatasan pembiayaan
pembangunan dan pengembangan pola alternatif pembiayaan
pembangunan.

Keterbatasan alokasi anggaran daerah dalam pembiayaan


pembangunan infrastruktur ekonomi dan sosial, seperti yang
diamanatkan dalam berbagai dokumen rencana pembangunan (RPJP,
RTRW, RPJM, Rencana Strategis Perangkat Daerah, dan sebagainya)
menyebabkan adanya selisih pendanaan (funding gap) yang harus
dipenuhi. Untuk mengatasi itu, pemerintah daerah perlu
mengoptimalkan beberapa alternatif pendanaan antara lain:

a. menggunakan skema Kerjasama Pemerinah dengan Badan Usaha


(KPBU). KPBU didefinisikan sebagai kerjasama antara pemerintah dan
badan usaha dalam penyediaan infrastruktur untuk kepentingan
umum, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya
badan usaha dengan memperhatikan pembagian risiko di antara para
pihak. Infrastruktur yang dapat di-KPBU-kan dapat berupa
infrastruktur ekonomi maupun sosial, baik yang membutuhkan dana
yang sangat besar maupun dana yang tidak begitu besar. Infrastruktur
ekonomi misalnya: angkutan/transportasi, jalan, irigasi, air baku, air
minum, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, telekomunikasi dan
informatika, energi dan ketenagalistrikan, konservasi energi, fasilitas

VI-14
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
ekonomi perkotaan/kawasan. Infrastruktur sosial antara lain: fasilitas
pariwisata, fasilitas pendidikan, penelitian dan pengembangan,
fasilitas sarana olah raga/kesenian/budaya, perumahan rakyat, dan
kesehatan.

b. Corporate Sosial Responsibility (CSR), yang merupakan sebuah


program yang mengimplementasikan tanggung jawab sosial sebuah
perusahaan kepada masyarakat luas. Hal ini dapat dimanfaatkan
melalui kerjasama pemerintah dan swasta dalam pembiayaan
pembangunan dengan menggunakan dana CSR. CSR ini harus
direncanakan dengan tepat serta dilaksanakan secara terpadu dan
berkelanjutan agar pembangunan dapat diimplementasikan secara
optimal.

c. Peningkatan peran dan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


serta kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam
memanfaatkan potensi dan peluang pembangunan daerah.

6.4. Program Unggulan


Dalam rangka pencapaian 5 (lima) sasaran prioritas pembangunan
Provinsi Sumatera Utara, akan dilaksanakan melalui serangkaian
program unggulan yang akan mendorong terjadinya “lompatan” dalam
pembangunan Provinsi Sumatera yaitu:

1. Prioritas Pembangunan-1 : Peningkatan kesempatan kerja dan


berusaha melalui penyediaan lapangan kerja, diarahkan kepada:
a. Membangun kerjasama dengan institusi nasional dan
internasional serta pemangku kepentingan lainnya dalam
membangun dan mengembangkan Balai Latihan Kerja antara lain
Kota Medan, Kab. Simalungun dan Wilayah Kepulauan Nias
b. Pengembangan Pusat Inovasi dan Industri Kreatif antara lain Kab.
Samosir, Langkat, Tapanuli Tengah dan Kota Medan
c. Pengembangan UMKM Center di Kawasan Danau Toba dan
Wilayah Pantai Barat (Sibolga)
d. Pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) berbasis
online (e-smart) antara lain : Medan, Deli Serdang, Binjai dan
Pematang Siantar.

VI-15
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
e. Mendorong pengembangan dan perluasan kesempatan kerja
melalui wirausaha baru dan pengembangan industri kreatif;
f. Peningkatan Promosi serta kemudahan perizinan sebagai upaya
tumbuhnya investasi dan wirausahawan baru

2. Prioritas Pembangunan-2 : Peningkatan dan pemenuhan akses


Pendidikan, diarahkan kepada :
a. Pemberian Beasiswa untuk peningkatan kualitas dan kompetensi
guru.
b. Penambahan Gaji Guru Honorer.
c. Program Guru Lintas Sekolah (GLS) atau Guru Terbang untuk
membantu mengatasi masalah kekurangan guru di daerah
terpencil di Provinsi Sumatera Utara.
d. Beasiswa bagi lulusan SMA berprestasi dari keluarga kurang
mampu yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
e. Mendorong pertisipasi BUMN/BUMD Swasta dan Masyarakat
dalam Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan
Prasarana Pendidikan SMA disetiap kecamatan menyesuaikan
dengan kebutuhan.
f. Pembangunan SMK yang relevan dengan kebutuhan dan potensi
unggulan daerah
g. Penguatan dan pengintegrasian pendidikan karakter di semua
mata pelajaran/kurikulum dengan pengembangan nilai-nilai
seperti nilai religius, bekerja keras, jujur, toleransi, dan disiplin
terutama di sekolah menengah di Provinsi Sumatera Utara;

3. Prioritas Pembangunan-3 : Pembangunan infrastruktur yang baik


dan berwawasan lingkungan, diarahkan kepada:
a. Peningkatan akses dan pemenuhan infrastuktur Pelayanan Dasar
(jalan, air minum, sanitasi, energi listrik, dan rumah layak huni)
b. Mendukung Pembangunan Proyek Strategis Nasional seperti
Pembangunan Jalan TOL Sumatera. Kereta Api Trans Sumatera
dan pelabuhan Kuala Tanjung
c. Pengembangan kawasan strategis nasional Mebidang dengan
pembangunan SPAM Regional, Transportasi Massal LRT/MRT,
bendung serbaguna lau simeme

VI-16
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
d. Pengembangan KSN Danau Toba melalui Pembangunan Jalan Tol
Tebing Tinggi-Parapat serta peningkatan akses Transportasi
menuju Destinasi Wisata
e. Pengembangan wilayah pada 14 Kawasan Strategis Provinsi antara
lain :
1. Kawasan Sport Center Berstandar Internasional
2. Pembangunan Jalan Alternatif Medan-Berastagi
3. Penataan Kawasan Koridor Sei Mangke – Kuala Tanjung
4. Akses Jalan Lingkar Pulau Nias
5. Pemenuhan Infrasruktur Dasar (Air Minum, Sanitasi, Energi
dan Penyediaan Rumah Lauak Huni dan Terjangkau)
6. Penataan kawasan kumuh pada sempadan sungai wilayah
perkotaan

4. Prioritas Pembangunan-4 : Penyediaan layanan kesehatan yang


berkualitas, diarahkan kepada :
a. Peningkatan Kompetensi SDM Tenaga Kesehatan, Sarana dan
Prasarana, dan Peningkatan kualitas pelayanan
b. Pengembangan Rumah Sakit Rujukan antara lain : RSUD
Samosir, RSUD Toba Samosir, RSUD Padang Sidempuan, serta
pengembangan Rumah Sakit bertaraf Internasional
c. Pengembangan siaga kesehatan akibat bencana dan kejadian luar
biasa.
d. Penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Balita
Stunting dan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)

5. Prioritas Pembangunan-5 : Peningkatan daya saing melalui sektor


agraris dan pariwisata, diarahkan kepada:
a. Sektor Agraris :
1. Pengembangan Kawasan Agrobisnis dan Agro Industri berbasis
produk unggulan Daerah (One Region One Product)
2. Pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit
Barisan
3. Pengembangan sentra-sentra peternakan di Kabupaten Padang
Lawas Utara, Asahan, Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu
VI-17
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
4. Pengembangan Kelautan dan Perikanan melalui Pembangunan
Cold Stronge di Kabupaten Batu Bara dan Kepulauan Nias,
5. Menghidupkan kembali kearifan lokal melalui inovasi Mina Padi
di seluruh Wilayah Sentra-sentra Produksi Padi.

b. Sektor Pariwisata :
1. mendorong Partisipasi Swasta dalam Pembangunan Convention
Center, perhotelan, Restoran dan Sport Area
2. Pembangunan Agrotechno Park di Kawasan Mebidangro
3. Pembangunan Wisata Sport Eco Tourism di Kawasan Danau
Toba, Kepulauan Nias, Tapanuli Tengah, Sibolga, Asahan,
Tapanuli Selatan, Bahorok dan Tangkahan
4. Pengembangan pusat wisata budaya dan Religi sejarah (islamic
center) di deli Serdang, Titik Nol Masuknya islam di Barus
Tapanuli Tengah dan Putri Hujau di Deli Serdang
5. Situs-situs dan cagar budaya serta wisata Mangrove pesisir
timur di Kab. Batubara, Langkat dan Serdang Bedagai
6. Pelaksanaan Event Wisata seperti Festival Kopi, Buah dan
Bunga di Karo serta Karnaval Kebudayaan,

6.5. Program Prioritas


Untuk mengupayakan terjadinya perubahan kearah yang lebih
baik serta terciptanya pembangunan yang berarti bagi kesejahteraan
rakyat, maka penyusunan program prioritas pembangunan Sumatera
Utara berlandaskan kepada :
Pertama, sejalan dengan amanat Pancasila dan UUD 1945,
diupayakan secara sungguh-sungguh agar hasil-hasil daerah
dimanfaatkan sebesar besarnya bagi kesejahteraan rakyat. Untuk itu,
bagi hasil sumber daya alam terbarukan seperti perkebunan, minyak
bumi, gas, hasil laut, hutan, dan emas pondo ditingkatkan. Sejalan
dengan itu, penggunaan bagi-hasil tersebut bagi kesejahteraan rakyat
Sumatera Utara akan dimanfaatkan dan disosialisasikan secara
transparan.
Kedua, sebagaimana diketahui bahwa setiap daerah di Sumatera
Utara memiliki potensi yang dapat dijadikan keunggulan daerah tersebut
dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, setiap

VI-18
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
daerah didorong agar dapat menetapkan orientasi pembangunannya
secara khusus dan menjadi ikon dari daerah tersebut. Sejalan dengan itu
maka koordinasi pembangunan terus dimantapkan dan ego sektoral
ditekan seminimal mungkin.
Ketiga, mensukseskan dan mengawal pembangunan infrastruktur
yang merupakan program nasional dan mengalokasikan dana yang lebih
besar bagi pembangunan infrastruktur daerah (seperti jalan, jembatan,
irigasi, dan pelabuhan) guna menghubungkan daerah dan memperlancar
peningkatan ekonomi rakyat.
Keempat, melakukan upaya sungguh-sungguh dalam peningkatan
pemahaman dan pengalaman Pancasila, wawasan kebangsaan,
peningkatan iman dan taqwa, penguatan lembaga-lembaga agama dan
ormas-ormas keagamaan dalam peningkatan moralitas dan karakter
bangsa, peningkatan kesadaran pluralitas, dan perwujutan harmonisasi
sosial yang kuat.
Kelima, memaksimalkan pelaksanaan peran seluruh instrumen
pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu
ditegakkan disiplin, budaya kerja, dan efesiensi dana pembangunan,
sehingga roda pembangunan Sumatera Utara dapat berjalan lancar dan
kesejahteraaan rakyat dapat tercapai dalam waktu yang tidak terlalu
lama. Untuk itu, pendapatan asli daerah harus ditingkatkan dari
berbagai sumber untuk memeperbesar alokasi dana publik.
Keenam, menekan semaksimal mungkin segala bentuk kebocoran
dana pembangunan, pungli, gratifikasi, transaksi pembuatan perturan
dan formasi jabatan, serta debirokratifikasi perizinan.
Ketujuh, memaksimalkan pelaksanaan Pendidikan Universal 12
tahun dan meningkatkan kesempatan mengikuti pendidikan melalui
Peningkatan alokasi anggaran untuk urusan Pendidikan diatas 20%,
pembangunan dan pengembangan perguruan tinggi baru di Provinsi
Sumatera Utara berdasarkan pertimbangan wilayah dengan jenis
program studi disesuaikan dengan potensi dan keunggulan daerah serta
meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing dengan memberikan
beasiswa kepada siswa/i yang layak dan kompeten.
Kedelapan, mendorong secara sungguh-sungguh peningkatan
kewirausahaan (entreprebeurship) di kalangan rakyat, mendorong dan

VI-19
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
mengadvokasi pengusaha kecil dan menengah serta mendorong tumbuh
dan berkembangnya usaha-usaha besar.
Kesembilan, meningkatkan kuantitas dan kualitas pariwisata
Sumatera Utara dan halal tourism dengan menggali dan mengembangkan
potensi yang ada serta sosialisasinya di Asia Tenggara dan dunia
inernasional.
Kesepuluh, memaksimalkan pencegahan narkoba, radikalisme-
terorisme, perdagangan manusia (trafficking) dan kejahatan-kejahatan
transnasional lainnya.
Kesebelas, meningkatkan rasa keamanan masyarakat, serta
meningkatkan peran rakyat dalam pertahanan Negara di wilayah
Sumatera Utara. Pada saat yang sama melakukan advokasi rakyat dari
penguasaan tanah, usaha, dan perdagangan yang di lakukan oleh
oknum-oknum yang tidak memilki rasa keadilan dan kasih sayang
kepada kaum yang lemah.
Berdasarkan kesebelas prioritas tersebut ditetapkanlah program
prioritas Provinsi Sumatera Utara. Pada dasarnya program prioritas
adalah program yang bersifat menyentuh langsung kepentingan publik,
bersifat monumental, lintas urusan, berskala besar dan memiliki urgensi
yang tinggi serta memberikan dampak luas pada masyarakat. Secara
khusus program prioritas Pemerintah Daerah Sumatera Utara 2019 -
2023 lahir dari janji kampanye yang disampaikan pasangan Edy
Rahmayadi dan Musa Rajekshah yang terdiri atas :

VI-20
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
Karena bersifat prioritas, kelima bidang tersebut harus
mendapatkan perhatian khusus dan menjadi arus utama pembangunan
daerah. Karakteristik program yang menyentuh langsung kepentingan
publik yang bersifat luar, memerlukan kerja sama lintas organisasi
pemerintah daerah. Karenanya dibutuhkan kesamaan pemahaman
mengenai tujuan yang diharapkan dan koordinasi yang baik terhadap
pelaksanaan program. Memperhatikan bahwa Sumatera Utara
merupakan wilayah agraris dan pesisir pantai. Saat ini Sumatera Utara
setidaknya memiliki 647.223 ha lahan pertanian. Oleh karenanya
kebijakan pengurangan angka pengangguran dilakukan dengan
menumbuhkan angkatan kerja pada sektor pertanian, perikanan,
perkebunan, dan perternakan. Potensi lain tercipta dari pengolahan dan
pemasaran pasca panen produk pertanian. Dengan penciptaan lapangan
pekerjaan hasil produk pertanian baik dalam negeri maupun eksport
produk pertanian. Karenanya kebijakan dan program kerja Pemerintah
Daerah Sumatera Utara harus berpihak kepada para petani penggarap
dan pada sektor paska panen.

Kebijakan ini dimulai dari perubahan mind set dari generasi muda
mengenai kewirausahan pada bidang agribisnis. Perlu ada pemumbuhan
minat sejak dini terhadap bisnis pada sektor pertanian melalui

VI-21
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
kurikulum pendidikan. Generasi milenial Sumatera Utara harus
didekatkan dengan potensi daerah seperti pertanian, peternakan,
perkebunan, dan perikanan.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang


Standar Pelayanan Minimal untuk menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar yang
meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang,
perumahan rakyat dan kawasan permukiman, ketenteraman, ketertiban
umum, dan pelindungan masyarakat serta sosial. Penetapan dan
penerapan SPM Daerah provinsi sangat penting mengingat terdapatnya
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
yang tidak lagi menjadi kewenangan Daerah Kabupaten/Kota.

SPM Bidang Pendidikan yang merupakan urusan wajib Pemerintah


Provinsi meliputi: (1) Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus; SPM
bidang Kesehatan untuk Provinsi meliputi:1) Pelayanan kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana provinsi; (2) Pelayanan kesehatan bagi penduduk
pada kondisi kejadian luar biasa provinsi. SPM bidang Pelayanan
ketenteraman dan ketertiban umum provinsi meliputi pelayanan
ketenteraman dan ketertiban umum provinsi. SPM Bidang Sosial
meliputi; (1) Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di
dalam panti; (2) Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam panti;
(3) Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar didalam panti; (4)
Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnyagelandangan dan
pengemis di dalam panti dan (5) Perlindungan dan jaminan sosial pada
saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana provinsi.
Selanjutnya di dalam Permendagri nomor 100 Tahun 2018 disebutkan
target capaian untuk SPM bidang urusan harus mencapai 100 persen.

Pada sektor pendidikan, permasalahan utama yang terjadi adalah


tidak tersambungnya profil lulusan pendidikan di Sumatera Utara
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan dunia industri. Berdasarkan
riset yang dirilis oleh McKinsey, 40% perusahaan menyatakan bahwa
lulusan sekolah formal tidak memiliki skill yang mencukupi di lapangan.
Sehingga diperlukan reformasi melalui pendidikan berbasis lingkungan

VI-22
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
yang mentitikberatkan pada bakat dan karakter anak. Oleh karenanya,
kedepannya kebijakan pendidikan yang diambil oleh Pemerintahan
Provinsi Sumatera Utara harus link and match dengan dunia usaha.

Hal ini dilakukan dengan memperbanyak Sekolah Menengah


Kejuruan, utamanya untuk menunjang program prioritas, seperti SMK
Pertanian, SMK Perikanan, SMK Teknologi Hasil Pertanian, SMK
Pariwisata dan lain sebagainya. Selain itu pendidikan kejuruan juga
harus melibatkan dunia usaha dalam pendidikan, seperti perlibatan
tenaga ahli dari perusahaan untuk mengajar disekolah, pembukaan
magang pada perusahaan pertanian, maupun penggunaan BLK (Balai
Latihan Kerja) untuk praktik siswa kejuruan.

Demikian halnya dengan Sumber Daya Manusia (guru) SMK dinilai


masih kurang mempunyai kompetensi yang baik di bidangnya sesuai
dengan program keahlian. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya diklat
peningkatan kompetensi guru SMK dan tidak adanya lagi lembaga
pemerintah yang memproduksi guru khusus SMK seperti PT3GT. Untuk
mengatasi hal tersebut perlu dilaksanakan Diklat Kompetensi Guru serta
mengikutsertakan guru SMK pada program On the Job Training (OJT) di
industri.

Begitu juga dengan masih terlalu banyak Program Keahlian yang


terdapat pada satu SMK yang disebabkan karena Pengembangan Sekolah
Menengah Kejuruan kurang fokus pada pengembangan program
keahlian yang sesuai dengan industri pendukung sehingga perlunya
penyesuaian program keahlian dengan industri pendukung dan
melakukan merger terhadap program keahlian yang tidak sesuai.

Untuk Pendidikan Khusus, terdapat permasalahan masih


kurangnya sarana dan prasarana yang menjadi fasilitas anak
berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa dan kurangnya Pendidik di
SLB yang mempunyai kompetensi atau latar belakang Pendidikan
Khusus dan Layanan Khusus. Hal ini di sebabkan karena masih
rendahnya identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana untuk anak
berkebutuhan khusus yang sesuai dengan ketunaannya/disabilitasnya
dan belum adanya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang
memiliki fakultas pendidikan khusus. Oleh karena itu untuk memenuhi
VI-23
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
kebutuhan sarana dan prasarana di SLB perlu dilakukan identifikasi
kebutuhan yang sesuai dengan ketunaan siswa di SLB sebagai dasar
pembangunan dan pengembangan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus serta untuk meningkatkan kompetensi Guru SLB maka
diharapkan optimalisasi pelaksanaan program penerimaan Guru yang
berlatar belakang pendidikan formal untuk di training ke provinsi lain
yang memiliki LPTK dan fakultas pendidikan khusus.

Demikian halnya dengan lulusan Sekolah Luar Biasa yang belum


memiliki keterampilan yang memadai karena kurangnya Guru dengan
keterampilan khusus di SLB , hal ini dapat diatasi dengan melakukan
rekruitmen Guru dengan keterampilan untuk SLB serta program
kerjasama dengan Pendidikan Kejuruan (SMK) sehingga Guru
keterampilan yang ada di SMK dapat juga mengajarkan keterampilannya
kepada siswa berkebutuhan khusus di SLB.

Selain itu Pendidikan karakter menjadi landasan pembelajaran


yang penting. Pendidikan karakter dengan nilai-nilai yang harus
dikembangkannya seperti nilai religius, bekerja keras, jujur, toleransi,
dan disiplin akan dapat menjadi solusi berbagai krisis yang dihadapi oleh
pelajar-pelajar sekarang. Sekarang ini ditengarai terjadi krisis identitas
karena orientasi siswa terhadap budaya luar. Selain karena pengaruh
budaya luar juga juga disebabkan oleh tidak kuatnya pertahanan
generasi muda bangsa kita terhadap jati diri bangsa Indonesia.

Konsep dan implementasi pendidikan karakter sesungguhnya


telah dirancang dengan apik oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan termasuk bagaimana strategi pengembangannya di sekolah-
sekolah. Secara kurikuler pendidikan karakter telah diwajibkan kepada
semua guru yang mengasuh mata pelajaran untuk memuat nilai-nilai
karakter disamping nilai-nilai lain seperti kemampuan bernalar aras
tinggi, kemampuan literasi, dan 4 C (critical thinking, collaborative,
creative dan communication). Semuanya ini harus dijalankan secara
simultan sehingga penanaman nilai-nilai karakter menyatu dengan
sendirinya.

Konsep seperti ini sedang dikembangkan dan tentu saja belum


merata dikonsepsi dan dipahami secara komprihensif guru bidang studi.
VI-24
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
Selain itu masih adanya anggapan bahwa semua nilai-niai di atas
seaakan-akan tidak berkaitan dengan semua mata pelajaran dan hak itu
hanya mejadi tanggung jawab mata pelajaran tertentu. Pandangan-
pandangan seperti inilah yang masih muncul secara kurikuler.
Sementara itu pemerintah juga sudah menetapkan bahwa kegiatan
ekstra kurikuler seperti prmuka merupakan kegiatan wajib bagi siswa
karena melalui kegiatan kepramukaan ini pengembangan nilai-nilai
karakter akan dapat diterapkan dengan baik.

Berdasarkan hal itu penguatan pendidikan karakter terutama di


sekolah menengah di Sumatera Utara perlu dijaga dan dirawat dengan
mengintegrasikan pendidikan karakter dengan semua mata pelajaran.
Dengan keterlibatan semua guru dan semua mata pelajaran menjadikan
pendidikan karakter akan semakin kuat. Tentu saja contoh dan
keteladanan dari lingkungan sekolah dan orang tua menjadi tempat
siswa menginternalisasi nilai-nilai karakter dimaksud secara praktis.
Oleh karena itu setiap satuan pendidikan harus menjadi pengembangan
karakter sebagai landasan pembelajaran di sekolah dan setiap ruma
tangga diharapkan dapat memberikan dukungan kepada anak-anak
dalam pengembangan karakter mereka. Orientasi pendidikan karakter
menjad landasan yang penting dalam pendidikan Sumatera Utara yang
bermartabat.

Merupakan sebuah kenyataan bahwa masih banyak daerah di


Sumatera Utara yang kelebihan guru dan kekurangan guru. Pada
umumnya daerah-daerah terpencil mengalami kekurangan guru baik
karena daerh ini kurang diminati oleh tenaga guru baru maupun karena
guru-guru yang sudah bertugas di sana meminta dipindahkan ke daerah
perkotaan. Pada umumnya alasan mereka pindah karena keterbatasan
kebutuhan hidup di daerah terpencil.

Masalah ini sudah lama berlangsung dan hingga saat ini belum
ditemukan soluasinya. Meskipun pernah ditempuh kebijakan
penerimaan guru ASN berbasis kuota, dengan memberikan kuota yang
besar ke daerah terpencil, namun konsep ini tidak terealisasi dengan
optimal. Oleh karena itu, konsep baru yang ditawarkan adalah program
Guru Lintas Sekolah (GLS) atau Guru Terbang yang penjadwalan

VI-25
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
pekerjaannya dapat diatur seperti guru dari perkotaan berada di daerah
terpecil selama waktu semester atau paling sedikit setengah semester
(antara dua bulan s.d empat bulan). Agar program ini menarik minat
guru diharapkan ada tambahan penghasilan bagi guru yang mengajar di
daerah terpencil.

Dalam menjalankan program ini Cabang Dinas Pendidikan terlebih


dahulu memetakan sekolah-sekolah yang kekurangan guru pada bidang
studi tertentu. Hasil pemetaan ini disampaikan ke Dinas Pendidikan
Provinsi sehingga Dinas Pendidikan Provinsi memiliki
mapping/pemetaan kekurangan dan kelebihan guru bidang studi.
Sekolah yang memiliki kelebihan guru bidang studi memberikan izin
kepada guru yang bersangkutan untuk ditugaskan sebagai “Guru
Terbang” ke daerah terpencil yang kekurangan guru. Penugasan ini
dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

Dengan adanya program Guru Lintas Sekolah ini kekurangan guru


di daerah terpencil dapat diatasi. Program ini tentu saja menjadi sebuah
solusi praktis menunggu keikhlasan guru-guru tertentu yang rela
bermukim di daerah terpencil. Dengan demikian kekurangan guru di
Sekolah-sekolah daerah terpencil dapat diatasi dan anak-anak akan
bergairah belajar dengan adanya tambahan guru yang segar dari
perkotaan dengan wawasannya yang lebih luas dan lebih maju.

Kebijkan insfrastruktur menjadi program prioritas diorientasikan


untuk mendukung dan mendorong laju perekonomian di Sumatera
Utara. Karenanya, pembangunan insfrastruktur ini lebih fokus pada
penguatan akses ke lokasi pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan
dan pasar. Dukungan terhadap insfrastruktur tersebut dilakukan
dengan pembuatan jalan baru, perawatan jalan, dan penaikan kelas
jalan. Termasuk dengan meningkatkan saran prasarana yang ada di
lokasi wisata dan pasar tradisional. Dengan tersedianya sarana
insfrastruktur yang baik diharapkan akan mampu mendukung
pertumbuhan perekonomian masyarakat.

Pada bidang kesehatan, orientasi program prioritas adalah


memberikan layanan kesehatan berkualitas. Langkah dasar yang
dilakukan adalah memberi akses kesehatan pada 4,8 juta penduduk
VI-26
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
yang belum tercover program perlindungan kesehatan dari BPJS. Selain
itu program pada bidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan
kualitas layanan kesehatan, hal ini dilakukan dengan beberapa langkah:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pada bidang kesehatan dan


kesehatan reproduksi yang berkualitas;
2. Menghadirkan peralatan kesehatan yang paling mutakhir;
3. Meningkatkan kemampuan penanganan kesehatan dari tenaga
medis;
4. Meningkatkan respon kondisi kegawatdaruratan medis.

Sedangkan untuk meningkatkan kesejahteraan dilakukan program


peningkatan daya saing. Program ini memiliki orientasi untuk
menguatkan kualitas hidup dari masyarakat Sumatera Utara. Beberapa
langkah strategis yang dilakukan pada sektor ini adalah:
1. Penguatan ketahanan pangan
2. Mengontrol stabilitas harga
3. Revitalisasi Pasar
4. Pengembangan UMKM

Selain program prioritas, pembangunan Sumatera Utara


dilaksanakan secara regular yang dirumuskan dalam kerangka ekonomi,
politik, hukum, agama dan pendidikan, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan. Diharapkan dengan formulasi tersebut, percepatan
pembangunan Sumatera Utara dapat dilaksanakan.

6.5.1. Bidang Ekonomi

1. Selama ini pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara berada diatas rata-


rata nasional. Tetapi, hal ini berjalan dengan sendirinya. Ke depan
pertumbuhan diupayakan agar meningkat dan dicapai dengan
sengaja atas usaha keras dari pemerintah. Pada saat yang sama
pertumbuhan itu di upayakan agar membawa kesejahteraan bagi
rakyat secara merata.
2. Adalah suatu kenyataan bahwa ekonomi Sumatera Utara masih di
kuasai oleh kelompok kecil sehingga kesejahteraan rakyat tidak

VI-27
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
tampak dan dirasakan oleh rakyat. Oleh karenanya penataan sektor
rill menjadi keniscayaan agar pendapatan masyarakat dapat
meningkatkan sejalan dengan daya belinya yang meningkat pula.
3. Meminimalisir inflasi dengan penataan sektor rill secara sungguh-
sungguh dan cermat inflasi akan dikurangi dan ditekan seminimal.
4. Mendukung program nasional dalam pembangunan infrastruktur
(seperti jalan, jembatan, irigasi dan pelabuhan) serta mengalokasikan
dana yang lebih besar pada pembangunan infrstrukutur yang menjadi
tanggungjawab Provinsi.
5. Mendorong pemanfaatan dana bantuan desa agar efektif, efisien dan
tepat sasaran, karena bantuan tersebut merupakan upaya rill untuk
mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Sejalan dengan itu, diupayakan secara perencanaan pembangunan
desa dengan pengawasan pemanfaatannya diefektifkan. Untuk itu
peran pengetahuan dan fungsi para pendamping dana desa akan
ditingkatkan.
6. Diupayakan agar pembangunan kawasan ekonomi khusus Sei
Mangkei dan jalur kereta api Aceh-Sumut-Riau-Lampung membawa
manfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan ekonomi rakyat.
7. Mendorong pertumbuhan UMKM dengan melakukan debirokratisasi
perolehan kredit pinjaman bagi rakyat yang ingin berusaha. Pada saat
yang sama CSR perusahaan-perusahaan yang masuk kepemerintah
akan di salurkan secara objektif, adil, dan berorientasi pada
pencapaian sejahtera rakyat.
8. Pasar bebas dan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) merupakan
peluang sekaligus tantangan bagi kemajuan ekonomi Sumatera Utara.
Untuk itu, industri-industri besar dan kecil Kota dan Kabupaten akan
didorong untuk meningkatkan produktivitas dan kualitasnya, serta
memodernisasi kemesan (packing) barang-barang produksinya agar
dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri, baik di pasar lokal,
regional, maupun internasional.
9. Salah satu upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi
rakyat adalah dengan mendorong tumbuhnya kewirausahaan
(enterepreneurship). Berkenaan dengan itu akan dilaksanakan
gerakan KES (Keluarga Entrereneur Sumut) dengan target one family

VI-28
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
one entrepreneur. Teknik yang digunakan adalah dengan
mempermudah pengucuran dana kredit dan perintisan pasar oleh
pemerintah baik domestik maupun antar Negara. Targetnya adalah
dari 2% pendududuk menjadi 10% sebagai entrepreneur. Dana
khusus juga dialokasikan untuk program ‘container iqtishadi’ dengan
membangun minimarket, kios minyak dan pabrik roti.
10. Untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan
berorientasi pada pemberdayaan dan kesejahteraan rakyat, maka
akan didorong terjadinya keseimbangan kemajuan ekonomi Pantai
Timur dan Pantai Barat.
11. Revitalisasi peran pekan Raya Sumatera Utara sebagai ajang
promosi dan tukar menukar informasi industri perdagangan antar
daerah di Sumatera Utara dan dengan provinsi-provinsi lain dan
negara-negara tetangga.

6.5.2. Bidang Pemerintahan, Politik, dan Kesejahteraan Rakyat

1. Disadari bahwa perbaikan tata kelola dan penyelenggaraan


pemerintahan hanya dapat di lakukan oleh aparatur dan tenaga-
tenaga yang bersih, jujur, dan berkualitas. Oleh karenanya,
perwujudan pemerintahan yang baik (good governance dan clean
government) menjadi niscaya.
2. Menempatkan Aparatur Sipil Negara pada posisi yang sesuai
dengan jenis dan tingkat pendidikan. Untuk itu para aparatur yang
memilki bakat dan kemampuan didorong untuk meningkatkan
kualifikasi pendidikannya.
3. Melakukan dan mendukung secara maksimal upaya
pemberantasan korupsi, meniadakan pungli dan gratifikasi. Pada
saat yang sama penegakan disiplin dan budaya kerja menjadi
program utama dalam bidang pemerintahan.
4. Sebagai penyelenggara dan penanggungjawab pemerintahan,
pemerintah Sumatera Utara akan terus diupayakan memilki
martabat yang tinggi dan dihadirkan untuk tidak didikte oleh pihak
lain, baik kekuatan politik maupun kekuatan yang memilki
pengaruh besar pada kegiatan ekonomi.

VI-29
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
5. Meningkatkan pemahaman dan aktualisasi Pancasila dalam
kehidupan masyarakat Sumatera Utara dengan menekannya pada
setiap acara, promosi jabatan, dan kompetisi yang melibatkan
rakyat.
6. Menjamin berlangsungnya pelayanan public (public servise)di
setiap instansi pemerintahan dan instansi yang terkait serta
member sanksi tegas (langsung dari Gubernur) bagi setiap
pelayanan yang mengecewakan rakyat.
7. Memberikan pendidikan politik kepada rakyat melalui pendidikan
dan latihan serta mengawal pelaksanaan Pilkada agar dapat
menjadi pendidikan politik yang efektif bagi rakyat.
8. Menjamin terlaksananya perumusan arah pembangunan bagi
setiap Kabupaten/Kota serta merealisasikannya dalam seluruh
kegiatan pembangunan.
9. Terus memperkuat dan meningkatkan kualitas pemerintahan desa
sehingga pelaksanaan pembangunan di desa dan pengelolaan dan
desa dapat berjalan baik, efektif, dan efisien.
10. Menjamin terlaksananya koordinasi pembangunan daerah
Kabupaten/Kota dan Provinsi, serta menekan semaksimal
mungkin ego sektoral.
11. Mengembangkan penggunaan dana desa, tidak saja untuk
infrastruktur tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan pembangunan
yang mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat.
12. Mewujudkan dan menerapkan secara konsisiten RT/RW daerah
Sumatera Utara serta mengefektifkan penggunaan dan
produktifitas asetnya.
13. Meningkatkan ketertiban rakyat dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Untuk itu, selain melibatkan rakyat
secara aktif dalam Musrenbang, juga mendorong masyarakat
untuk mengikuti dan mengawasi jalannya pembangunan.
14. Memaksimalkan peran kearifan lokal (local wisdom) dalam
mendorong percepatan pembangunan. Untuk itu, akan dibangun
Budaya Center dan Pusat kesenian serta penguatan kohesi sosial.
Untuk itu, akan diakolasikan dana yang cukup untuk
kemajuannya.

VI-30
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
15. Menerapkan land reform untuk mewujudkan keadilan dalam
kepemilikan tanah serta tersedianya lahan yang cukup bagi usaha
dan pertanian rakyat.
16. Mendorong perwakilan daerah (DPD) agar dapat melakukan upaya-
upaya maksimal untuk menyampaikan aspirasi rakyat Sumatera
Utara ke pusat. Demikian juga, melakukan upaya-upaya maksimal
agar dana-dana dan fasilitas pembangunan yang ada didalam dan
luar Negara dialokasikan bagi percepatan pembangunan dan
kesejahteran rakyat Sumatra Utara.
17. Memaksimalkan usaha-usaha yang sistematis dalam
mensejahterakan kehidupan petani dengan program “one family
one bectare” lahan usaha. Disamping itu diupayakan pula
pengadaan bibit dan kemudahan produsen Negara, petani,
nelayan, dan buruh serta mendorong efektivitas pelaksanaan
penyuluhan dan pendampingan pertanian.
18. Melakukan upaya-upaya maksimal dan pemberdayaan
masyarakat nelayan dengan meningkatkan pengawasan terhadap
pukat harimau dan penyediaan dana bagi budi daya ikan rakyat
serta kredit alat nelayan dan peningkatan produktifitas perikanan
darat.
19. Peningkatan kualitas tenaga kerja antar Negara.
20. Mendorong penyelesaian masalah hak ulayat dengan berorientasi
pada kesejahteraan rakyat.
21. Mengambil langkah-langkah kongkrit bagi penyelesaian sengketa
lahan, agar masyarakat dapat fokus pada usaha meningkatkan
taraf hidup mereka.

6.5.3. Bidang Hukum

1. Menjunjung tinggi supremasi hukum dalam pelaksanaan


pembangunan Sumatera Utara disemua sektor, sebagai upaya
mewujudkan Sumut Bermartabat.
2. Penegakan hukun yang lebih komprehensif dalam pengelolaan dan
bagi-hasil sumber daya alam yang terbarukan antara Sumatera Utara
dan Pusat sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.

VI-31
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
3. Mendorong ketaatan terhadap hukum dan peraturan dalam
pengelolaan dana bantuan desa. Untuk itu akan dilakukan program
‘KADARKUMDES’ (Kesadaran Hukum Masyarakat Pedesaan).
4. Penegasan hukum secara konsisten dalam pengolaan dana
pembanguan. Untuk itu perencanaan pembangunan di setiap sektor
dilakukan secara tranparan dan melibatkan para pemangku
kepentingan (stakebolders). Pada saat yang sama bagian/tenaga
hukum pada setiap instansi akan ditingkatkan kemampuannya
melalui pelatihan dan orientasi hukum.
5. Menerapkan hukum secara konsisten dalam pencegahan narkoba,
penyeludupan, illega logging, illegal fishing, dan perusakan bakau
(mangrove) di Sumatera Utara.
6. Memperkuat advokasi rakyat dan proteksi terhadap rakyat dari
pengaruh negatif pasar bebas dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
7. Menerapkan sistem pengawasan secara konsisten terhadap
penerapan ketentuan mengenai pemanfaatan fasilitas Negara oleh
Aparat Sipil Negara (ASN).
8. Bersama Dewan Perwakilan Rakyat mewujudkan regulasi yang lebih
konsisten, sederhana, dan simple terhadap laporan setiap
pelaksanaan pembangunan.
9. Melaksanakan pembenahan terhadap rumah tahanan yang lebih
manusiawi dan mendidik.
10. Membangun tempat Rehabilitasi korban yang lebih kayak, mendidik,
dan menimbulkan efek jera.

6.5.4. Bidang Agama, Pendidikan, Pemuda dan Olahraga


A. Bidang Agama

1. Mengupayakan agar pelaksanaan pembangunan dalam bidang


agama lebih disemangati oleh keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan amanah Pancasila sebagai
dasar Negara.
2. Menjadikan pendidikan agama sebagai instrument penguatan
karakter dan akhlak berbangsa. Untuk itu jam pendidikan agama
ditambah dengan muatan lokal, dan muatan lokal tersebut adalah
penegakan nilai-nilai agama ditambah dengan budaya daerah.

VI-32
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
3. Mendorong pengamalan agama yang lebih baik dikalangan
masyarakat dan aparatur pemerintahan. Hal tersebut dilakukan
melalui peningkatan peran Kementerian Agama, ormas-ormas
keagamaan, dan majelis-majelis agama, dalam pembinaan
kehidupan umat beragama, pemberian bantuan kepada lembaga
dan organisasi kemasyarakatan secara lebih memadai sesuai
dengan ketentuan, peningkatan kualitas penyelenggaraan haji,
MTQ, dan peringatan hari-hari besar keagamaan.
4. Mendorong terciptanya kerukunan umat beragama dan
pengamalan agama yang lebih dinamis dan menjunjung tinggi nilai-
nilai toleransi dan kemanusiaan.
5. Melibatkan ahli agama dalam dalam perencanaan pembangunan
agar pembangunan Sumatera Utara sesuai dengan nilai-nilai agama
yang dianut masyarakat Sumatera Utara.
6. Meningkatkan kualitas dan fungsi lembaga-lembaga ekonomi
agama dalam pemberdayaan rakyat, sehingga dapat memberikan
konstribusi yang penting bagi percepatan pembangunan Sumatera
Utara secara keseluruhan.

B. Bidang Pendidikan

1. Menuntaskan Pendidikan Universal 12 tahun dan mengalokasikan


dana pendidikan diatas 20%.
2. Mendorong peningkatan kualitas satuan pendidikan;
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing masyarakat
Sumatera Utara dengan pemberian beasiswa:
4. Mendorong pendirian Perguruan Tinggi di 5 (lima) wilayah Sumatera
Utara, dengan program studi sesuai kebutuhan daerah.
5. Mengupayakan kecukupan guru dan mendorong peningkatan
kualitas dan kesejahteraan guru dengan peningkatan
kualifikasinya melalui pendidikan lanjutan. Hal itu dapat dilakukan
dengan pemberian dana pendidikan bagi guru sehingga guru
sekolah/madrasah tingkat menengah dapat menyelesaikan
pendidikan strata 2 (dua).
6. Mendorong penguatan kebijakan pendidikan Provinsi Sumatera
Utara yang bersifat link and match dengan dunia usaha seperti
VI-33
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
perlibatan tenaga ahli dari perusahaan untuk mengajar disekolah,
pembukaan magang pada perusahaan pertanian, maupun
penggunaan BLK (Balai Latihan Kerja) untuk praktik siswa
kejuruan.
7. Melakukan identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana untuk
anak berkebutuhan khusus yang sesuai dengan
ketunaannya/disabilitasnya dan belum adanya Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan yang memiliki fakultas
pendidikan khusus.
8. Meningkatkan pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana yang menjadi fasilitas anak berkebutuhan khusus di
Sekolah Luar Biasa dan meningkatkan jumlah Pendidik di SLB yang
mempunyai kompetensi atau latar belakang Pendidikan Khusus
dan Layanan Khusus.
9. Mendorong penguatan nasionalisme dan patriotisme melalui
pemahaman dan pengalaman pancasila disemua level pendidikan.
10. Menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan nasional pada
satuan pendidikan.
11. Mengintegrasikan pendidikan karakter pada semua mata pelajaran
sehingga anak didik mendapatkan konsep dan praktik dari semua
bidang ilmu dan pada sisi lain semua guru yang membina mata
pelajaran bertanggung jawab dalam meningkatkan pendidikan
karakter di sekolah.
12. Menggunakan konsep “guru terbang” atau Guru Lintas Sekolah
(GLS) untuk mengatasi tidak meratanya distribusi guru baik pada
Satuan Penddidikan SMA maupun SMK antara daerah terpencil
dan perkotaan.

C. Bidang Pemuda dan Olahraga

1. Meningkatkan Idealisme dan Nasionalisme pemuda sehingga


mereka menjadi generasi muda yang memiliki akses yang kuat
pada globalisasi dan pada saat yang sama memiliki jati diri
bangsa yang kuat.
2. Memaksimalkan peran pemuda dalam pembangunan Sumatera
Utara.

VI-34
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
3. Mendorong organisasi-organisasi pemuda untuk melakukan
reorientasi sehingga menjadi orientasi kader kepemimpinan dan
basis pendidikan karakter bangsa.
4. Membangun kantor-kantor pemuda dan memaksimalkan kantor-
kantor/sentra kepemudaan yang telah ada sebagai wadah
perkaderan kepemimpinan dan pembangunan karakter bangsa.
5. Memaksimalkan peran organisasi-organisasi keagamaan pemuda
dan remaja sebagai wadah penggemblengan generasi muda
bangsa yang nasionalis dan relegius.
6. Mengembalikan martabat Sumatera Utara sebagai basis atlet
nasional.
7. Menjalin kerjasama dengan negara ASEAN yang memiliki cabang
olahraga unggulan yang sama dengan cabang olahraga unggulan
di Sumatera.
8. Meningkatkan kapasitas Pemda melalui penguatan, penyadaran,
pemberdayaan dan pengembangan.
9. Bekerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi
Sumatera Utara terkait dalam usaha penciptaan wirausaha muda
pemula.
10. Mewujudkan stadion bertaraf Nasional setiap daerah di
Kabupaten/Kota dan mewujudkan 2 (dua) stadion bertaraf
Internasional di Medan dan disekitarnya.
11. Dalam rangka pelaksanaan Tuan Rumah PON Sumut – Aceh XXI
Tahun 2024 di Sumatera Utara, beberapa langkah-langkah
pencapaian strategis yang akan dilakukan Provinsi Sumatera
Utara dengan melakukan kegiatan dalam lingkup olahraga
pendidikan, menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam
melakukan kegiatan olahraga, meningkatkan pembinaan
terhadap cabang olahraga unggulan serta mengembangkan
industri olahraga dalam mendukung kemajuan olahraga
nasional.
12. Harapan Provinsi Sumatera Utara untuk bisa menduduki
peringkat 5 (lima) besar perolehan medali pada PON Sumut – Aceh
XXI Tahun 2024 dilakukan dengan melakukan beberapa
tahapan-tahapan yaitu :

VI-35
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
- Menyusun Roadmap pembinaan olahraga Sumatera Utara
menuju PON Sumut – Aceh XXI Tahun 2024
- Membentuk Tim Percepatan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Olahraga PON Sumut – Aceh XXI Tahun 2024 dengan
Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara
- Membentuk Sekretariat Bersama Tuan Rumah PON Sumut –
Aceh XXI Tahun 2024
- Pembangunan Infrastruktur sarana dan prasarana olahraga
untuk persiapan Tuan Rumah PON Sumut – Aceh XXI Tahun
2024
13. Menghidupkan kembali turnamen Internasional Marah Halim Cup
di Sumatera Utara.
14. Memberikan penghargaan kepada para atlet berprestasi sehingga
mereka menjadi atlet yang sejahtera dan bermartabat.

6.5.5. Bidang Sosial Budaya dan Perempuan


A. Bidang Sosial Budaya
1. Mewujudkan kerukunan sosial dengan pemantapan penghayatan
dan penerapan Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu
pemerintah daerah akan menjadi penggerak utama aktualisasi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, melalui
organisasi dan lembaga sosial, dharmawanita, persif kartika
candra, kirana dan kesatuan wanita institusi lainnya, karang
taruna, dan lain-lain.
2. Memperkuat peran kearifan lokal (local wisdom) dalam menciptakan
kohesi sosial. Untuk itu akan di revitalisasi sarana dan peran bina
budaya disetiap daerah di Sumatera Utara.
3. Mendorong ditetapkannya peraturan daerah tentang identitas
masing-masing daerah dengan berbasis budaya dan Pancasila.
4. Melibatkan lembaga-lembaga sosial dan Ormas keagamaan dalam
pencegahan narkoba, prostitusi, judi, radikalisme, dan terorisme.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan disabilitas dan
menerapkan ketentuan mengenai upaya memperkerjakan mereka.
6. Menjadi kerukunan dan moralitas sosial sebagai para meter
peringkat keberhasilan daerah.

VI-36
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
7. Sebagai salah satu instrument penguatan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan masyarakat maka pengembangan Seni Budaya
Daerah terus digelar dalam berbagai acara kedaerahan dan
kemasyarakatan.

6.5.6. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Meningkatkan kualiatas sumber daya perempuan dan anak
melalui penguatan peran keluarga yang meliputi pemberian layanan
pemenuhan hak dan perlindungan bagi perempuan dan anak
diantaranya pendidikan, kesehatan, pelatihan keterampilan, perluasan
kesempatan serta peran di berbagai bidang pembangunan dan
sebagainya, sehingga akan berimplikasi pada wujudnya keluarga yang
berkualitas dalam rangka mendukung ketahanan nasional di Sumatera
Utara.

Dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran maka


ditetapkan program prioritas pembangunan daerah yang disertai pagu
indikatif dan Perangkat Daerah yang bertanggung jawab sebagaimana
terdapat pada Tabel 6.4 berikut ini :

VI-37
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
6.6. SINKRONISASI INDIKASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG
DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI
SUMATERA UTARA

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 2017


tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2017 – 2037 merupakan penjabaran dari RTRWN, yang berisi tujuan,
kebijakan, strategi penataan ruang wilayah provinsi, rencana struktur
ruang wilayah provinsi, rencana pola ruang wilayah provinsi, penetapan
kawasan strategis provinsi, arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi,
dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang
disusun berdasarkan Undang – Undang Penataan Ruang Nomor 26
Tahun 2007, Pasal 32 ayat (2) yakni Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
disinkronkan dengan Pelaksanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
Wilayah Administratif sekitarnya.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019 – 2023 berdasarkan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86, Pasal 12 ayat (2) yakni
RPJMD merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala
Daerah yang memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, dan
Program Perangkat Daerah yang bersifat indikatif untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD, RTRW, dan
RPJMN.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukannya Sinkronisasi
Program Pemanfaatan Ruang (RTRW) Provinsi Sumatera Utara Tahun
2017 – 2037 dengan Program Prioritas Pembangunan (RPJMD) Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2019 – 2023 yang bertujuan, yakni:
1. Mewujudkan Perencanaan Program Prioritas Pembangunan yang
berbasis Spasial/Kewilayahan;
2. Terciptanya kesamaan persepsi dalam menyusun Program Prioritas
Pembangunan terkait Penyediaan Infrastruktur Dasar pada kawasan-
kawasan yang diprioritaskan sesuai arahan Rencana Tata Ruang
3. Terciptanya Sinergitas Program Prioritas Pembangunan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
4. Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan antar Wilayah/Kawasan;
5. Mengawal Substansi Rencana Tata Ruang agar dapat terakomodir ke
VI-43
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023
dalam RPJMD.
Untuk mencapai tujuan diatas perlu adanya integrasi dan
kesesuaian antara perencanaan pembangunan Provinsi Sumatera Utara
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, berikut gambaran Sinkronisasi
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang dan Program Prioritas
Pembangunan Provinsi Sumatera Utara pada Tabel 6.5. berikut ini :

VI-44
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023

Anda mungkin juga menyukai