Anda di halaman 1dari 24

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA

NOMOR : 13 TAHUN 2015


TANGGAL : 4 September 2015
TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNANRENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA.

KEBIJAKAN PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN


KABUPATEN SEBAGAI ACUANPENYUSUNAN RPJM DESA DAN RKP DESA

I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Desa, dinyatakan bahwa pemerintah desa wajib menyusun Dokumen
Perencanaan Pembangunan Desa yaitu RPJM Desa untuk jangka waktu 6
(enam) tahun yang dijabarkan dengan RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun. Sebagaimana Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, Pemerintah Desa
harus menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan
kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan
Kabupaten.

RPJM Desadan RKP Desa mempunyai kedudukan, peran dan fungsi


yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, mengingat :
1. RPJM Desa, secara substansial, memuat arah kebijakan desa, rencana
program, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, dan penanggung
jawab yang wajib dilaksanakan pemerintahan desa dalam 6 (enam) tahun
yang selanjutnya dijabarkan ke dalam dan RKP Desa sebagai dokumen
perencanaan desa 1 (satu) tahun;
2. RKP Desa, secara normatif, menjadi dasar penyusunan Rancangan
APBDesa yang akan diusulkan oleh kepala desa untuk disepakati
bersama dengan BPD menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APB Desa);
3. RPJM Desa dan RKP Desa, secara operasional, memuat arahan untuk
peningkatan kinerja pemerintah Desa di bidang penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa;
4. RPJM Desa dan RKP Desa, secara faktual, menjadi tolok ukur untuk
menilai capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam
merealisasikan program dan kegiatan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.

Penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa mengacu pada arah kebijakan
pembangunan kabupaten, tahapan dan tatacara penyusunan RPJM Desa dan
RKP Desa, serta konsistensi perencanaan dan penganggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2

II. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH

Arah kebijakan nasional tertuang dalam rencana jangka menengah


pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. RPJMN Tahun 2015-2019 adalah
tahapan ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005-2025 yang telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun
2007. Dengan berpayung kepada UUD 1945 dan UU No. 17 Tahun 2007
tentang RPJP tadi, RPJMN 2015-2019, disusun sebagai penjabaran dari Visi,
Misi, dan Agenda (Nawa Cita) Presiden/Wakil Presiden, Joko Widodo dan
Muhammad Jusuf Kalla, dengan menggunakan Rancangan Teknokratik yang
telah disusun Bappenas dan berpedoman pada RPJPN 2005-2025. RPJMN
2015-2019 adalah pedoman untuk menjamin pencapaian visi dan misi
Presiden, RPJMN sekaligus untuk menjaga konsistensi arah pembangunan
nasional dengan tujuan di dalam Konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dan
RPJPN 2005–2025.

Agenda satu tahun pertama dalam Pembangunan Jangka Menengah


2015-2019, juga dimaksudkan sebagai upaya membangun fondasi untuk
melakukan akselerasi yang berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya,
disamping melayani kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat yang tergolong
mendesak. Dengan berlandaskan fondasi yang lebih kuat, pembangunan pada
tahun-tahun berikutnya dapat dilaksanakan dengan lancar.

Sementara, agenda lima tahun selama tahun 2015-2019 sendiri


diharapkan juga akan meletakkan fondasi yang kokoh bagi tahap-tahap
pembangunan selanjutnya. Dengan demikian, strategi pembangunan jangka
menengah, termasuk di dalamnya strategi pada tahun pertama, adalah
strategi untuk menghasilkan pertumbuhan bagi sebesar-besar kemakmuran
rakyat secara berkelanjutan.

Upaya mewujudkan tujuan negara dilaksanakan melalui proses yang


bertahap, terencana, terpadu dan berkesinambungan. Undang-undang No. 17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun
2005-2025 menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah untuk
mewujudkan INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR,
dengan penjelasan sebagai berikut :

Mandiri : berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat


dengan bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan
dan kekuatan sendiri.
Maju : berarti tingkat kemakmuran yang tinggi disertai dengan sistem
dan kelembagaan politik dan hukum yang mantap.
Adil : berarti tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk
apapun, baik antarindividu, gender, maupun wilayah.
Makmur : berarti seluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telah
terpenuhi sehingga dapat memberikan makna dan arti penting
bagi bangsa-bangsa lain.
3

Visi tersebut diwujudkan dengan 8 (delapan) misi, yaitu :


1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila dengan
memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang
bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan
antarumat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembang-
kan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan
memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai landasan spiritual,
moral, dan etika pembangunan bangsa.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing dengan membangun sumber
daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan
dan pemanfaatan iptek melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan
menuju inovasi secara berkelanjutan; membangun infrastruktur yang
maju; mereformasi bidang hukum dan aparatur negara; dan memperkuat
perekonomian domestik berbasis keunggulan setiap wilayah, menuju
keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi,
distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa dalam negeri.
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum dengan
memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat
peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi
daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam
mengkomunikasikan kepentingan masyarakat; dan membenahi struktur
hukum, meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum secara
adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu dengan membangun
kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melampui kekuatan
esensial minimum dan disegani di kawasan regional dan internasional;
memantapkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri untuk
melindungi dan mengayomi masyarakat, mencegah tindak kejahatan, dan
menuntaskan tindak kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga
intelijen dan kontra-intelijen negara dalam penciptaan keamanan nasional;
serta meningkatkan kesiapan komponen cadangan dan komponen
pendukung pertahanan dan kontribusi industri pertahanan nasional dalam
sistem pertahanan semesta.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan dengan
meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesen-jangan sosial
secara menyeluruh dengan meningkatkan keberpi-hakan kepada
masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih lemah;
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis; menyediakan
akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta
sarana dan prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam
berbagai aspek termasuk gender.
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari dengan memperbaiki pengelolaan
pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan,
keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan
4

kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui
pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman,
kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan
pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang
berkesinambungan; memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan
keindahan dan kenyamanan; serta meningkatkan pemeliharaan dan
pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal pembangunan.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional dengan menumbuhkan
wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah; meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia yang berwawasan kelautan; mengelola wilayah laut
nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan
kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia
internasional dengan memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka
memperjuangkan kepentingan nasional; melanjutkan komitmen Indonesia
dalam pembentukan identitas dan pemantapan integrasi internasional dan
regional; dan mendorong kerja sama internasional, regional dan bilateral
antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga di berbagai bidang.

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia


yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan
berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas.
Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Perwujudan Nawacita Nomor 3., yaitu : Membangun Indonesia dari


pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan dan Nomor 7., yaitu : Mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, serta
5

pelaksanaan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60


Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN, telah ditetapkan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2015.

Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud untuk


mendukung target pembangunan sektor unggulan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahunnya, yang diprioritaskan untuk :
a. Mendukung kedaulatan pangan;
b. Mendukung kedaulatan energi;
c. Mendukung pembangunan kemaritiman dan kelautan; dan
d. Mendukung pariwisata dan industri.

Dana Desa yang bersumber dari APBN digunakan untuk mendanai


pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala Desa yang diatur dan diurus oleh Desa. Dana Desa diprioritaskan
untuk membiayai belanja pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa,
yang penggunaannya tertuang dalam prioritas belanja Desa yang disepakati
dalam Musyawarah Desa.

A. Kegiatan Pembangunan Desa

Pembangunan Desa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun


2014 tentang Desa, yang selanjutnya secara pelaksanaan diatur oleh
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa, mencakup bidang penyelenggaraan pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa
dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Sebagaimana pasal 6 Permendgri No. 114 Tahun 2014, rencana


kegiatan masing-masing bidang Pembangunan Desa yang dapat
diimplementasikan di Kabupaten Majalengka, adalah sebagai berikut :
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,antara lain :
1. penetapan dan penegasan batas Desa;
2. pendataan Desa;
3. penyusunan tata ruang Desa;
4. penyelenggaraan musyawarah Desa;
5. pengelolaan informasi Desa;
6. penyelenggaraan perencanaan Desa;
7. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan
Desa;
8. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
9. pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa;dan
10. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
6

b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, antara lain :


1. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan
lingkungan Desa antara lain:
a) jalan pemukiman;
b) jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;
c) pembangkit listrik tenaga mikrohidro ;
d) lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan
e) infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.
2. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kesehatan antara lain :
a) air bersih berskala Desa;
b) sanitasi lingkungan;
c) pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan
d) sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.
3. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan dan kebudayaan antara lain :
a) taman bacaan masyarakat;
b) pendidikan anak usia dini;
c) balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;
d) pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan
e) sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai
kondisi Desa.
4. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi
antara lain :
a) pasar Desa;
b) pembentukan dan pengembangan BUM Desa;
c) penguatan permodalan BUM Desa;
d) pembibitan tanaman pangan;
e) penggilingan padi;
f) lumbung Desa;
g) pembukaan lahan pertanian;
h) pengelolaan usaha hutan Desa;
i) kolam ikan dan pembenihan ikan;
j) cold storage (gudang pendingin);
k) kandang ternak;
l) instalasi biogas;
m) mesin pakan ternak;
n) sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.
7

5. pelestarian lingkungan hidup antara lain:


a) penghijauan;
b) pembuatan terasering;
c) pemeliharaan hutan bakau;
d) perlindungan mata air;
e) pembersihan daerah aliran sungai; dan
f) kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa, antara lain :
1. pembinaan lembaga kemasyarakatan;
2. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;
3. pembinaan kerukunan umat beragama;
4. pengadaan sarana dan prasarana olah raga;
5. pembinaan lembaga adat;
6. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan
7. kegiatan lain sesuai kondisi Desa.
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain :
1. pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;
2. pelatihan teknologi tepat guna;
3. pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat
Desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa;
4. peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain :
a) kader pemberdayaan masyarakat Desa;
b) kelompok usaha ekonomi produktif;
c) kelompok perempuan,
d) kelompok tani,
e) kelompok masyarakat miskin,
f) kelompok pengrajin,
g) kelompok pemerhati dan perlindungan anak,
h) kelompok pemuda;dan
i) kelompok lain sesuai kondisi Desa.

B. Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk Pembangunan Desa

Prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembangunan Desa


dialokasikan untuk mencapai tujuan pembangunan Desa yaitu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia
serta penanggulangan kemiskinan.

Prioritas penggunaan dana desa sesuai dengan peraturan perundang-


undangan yang mengatur penggunaan dana desa.
8

C. Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa

Penggunaan Dana Desa yang bersumber dari APBN untuk


Pemberdayaan Masyarakat Desa terutama untuk penanggulangan
kemiskinan dan peningkatan akses atas sumber daya ekonomi, sejalan
dengan pencapaian target RPJM Desa dan RKP Desa setiap tahun.

Prioritas penggunaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat


desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur
penggunaan dana desa.

III. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018


tertuang dalam dokumen perencanaan jangka menengah yaitu Peraturan
Dearah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018.

3.1 Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan tahap


ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-
2025 yaitu tahap memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam
rangka penyiapan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Visi Pemerintah
Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu :

“Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :


Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif,
berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif
dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial masyarakat
yang toleran, rasional, bijak dan daptif terhadap
dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai
budaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara
pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.
Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang
secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan
makmur dalam menjalani kehidupan.
Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat
dirasakan oleh seluruh lapisan
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang
ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan
peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi
sebagai berikut
9

Misi Pertama : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya


Saing.
Misi Kedua : Membangun Perekonomian yang Kokoh dan
Berkeadilan.
Misi ketiga : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme
Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik.

Misi Keempat : Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan


Pembangunan Infrastruktur Strategi yang
Berkelanjutan.
Misi Kelima : Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya,
Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan
Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal.
Untuk mewujudkan misi dilaksanakan melalui 10 (sepuluh)
skenario pembangunan Common Goals berbasis tematik sektoral, sebagai
berikut :
1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan;
2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan;
3. Mengembangkan infrastruktur Mengembangkan infrastruktur
wilayah, energi dan air baku;
4. Meningkatkan ekonomi non pertanian;
5. Meningkatkan ekonomi pertanian;
6. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan;
7. Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta
kepemudaan;
8. Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan;
9. Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan
sosial dan keamanan;
10. Meningkatkan kinerja aparatur seta tata kelola pemerintahan dan
pembangunan berbasis IPTEK.

3.2 Kebijakan-kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kebijakan umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada RPJMD


2013-2018 diarahkan untuk :
1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing;
2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan;
3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tatakelola
dan perluasan partisipasi publik;
4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan
infrastruktur strategis yang berkelanjutan;
10

5. Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui peningkatan


peran pemuda, olahraga, seni, budaya dan pariwisata dalam bingkai
kearifan lokal.

Kebijakan kewilayahan, fokus pembangunan Jawa Barat tahun


2013-2018 diarahkan pada pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) serta kawasan strategis dan membagi
peran strategis pembangunan kewilayahan. Skenario Pembangunan
berbasisi kewilayahan (tematik kewilayahan) berdasarkan kepada wilayah
koordinasi pemerintahan dan pembangunan, Kabupaten Majalengka
termasuk kepada WKPP III (Wialayah Cirebon), dengan kegiatan tematik
sebagai berikut :
1. Mengembangkan agribisnis buah-buahan, tebu dan industrialisasi
perikanan, sentra ternak sapi perah, sapi potong, kerbau dan unggas
lokal;
2. Mengembangkan sistem perdagangan komoditi beras dan palawija;
3. Mengembangkan industri batik dan rotan, serta industri makanan
olahan berbahan baku lokal;
4. Melestarikan keraton, wisata sejarah, wisata ziarah (pilgrimage) dan
mengembangkan ekowisata;
5. Mengembangkan Metropolitan Ciebon Raya serta Kawasan BIJB dan
Aerocity Kertajati.

Pembangunan Wilayah Pengembangan yang didasarkan atas


potensi wilayah, aglomerasi pusat-pusat permukiman perkotaan dan
kegiatan produksi serta perkembangan daerah sekitarnya tetap
dipertahankan. Pembangunan Pengembangan Wilayah Pengembangan
tersebut lebih penekanan pada peningkatan kegiatan ekonomi yang
diharapkan memberikan peningkatan kesejahteraan rakyat, dimana
Kabupaten Majalengka termasuk pada Wilayah Pengembangan
Ciayumajakuning (Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu,
Majalengka dan Kuningan) dengan kebijakan sebagai berikut :
1. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;
2. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
3. Peningkatan investasi;
4. Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai
dan protein hewani);
5. Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
6. Peningkatan fungsi kawasan lindung;
7. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
8. Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
9. Pengembangan energi baru terbarukan;
10. Pembangunan infrastruktur transportasi;
11. Penataan daerah otonom.
11

IV. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Majalengka tertuang dalam


dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah dan
tahunan. Keberhasilan pembangunan daerah adalah keberhasilan dari
pencapaian semua sasaran dan prioritas serta program dan kegiatan
pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJPD, RPJMD, dan RKPD dan
dilaksanakan secara nyata oleh semua pemangku kepentingan. Sehubungan
dengan hal tersebut, pencapaian keberhasilan pembangunan daerah juga
harus didukung oleh pembangunan pemerintahan desa, sehingga dokumen
perencanaan pembangunan desa harus mengacu kepada perencanaan
pembangunan kabupaten. Perencanaan Pembangunan Kabupaten Majalengka
telah mengacu kepada Kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat.

Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor


12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025, bahwa RPJMD Kabupaten
Majalengka Tahun 2014-2018 merupakan tahapan ketiga pembangunan
jangka panjang. Sehubungan dengan itu visi dan misi RPJMD harus
mempunyai keterkaitan dengan Visi pada RPJPD, yaitu : “Kabupaten
Majalengka Maju dan Sejahtera Berlandaskan Masyarakat Yang Beriman
dan Bertaqwa”, dengan Misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa,
sehat, cerdas dan berkehidupan layak serta menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK).
2. Mewujudkan perekonomian daerah yang stabil, dengan bertumpu pada
pembangunan agribisnis berbasis ekonomi kerakyatan.
3. Mewujudkan infrastruktur yang proporsional dan berkelanjutan.
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
5. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.

4.1 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Majalengka

RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018 merupakan


tahapan ketiga dari RPJPD Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025,
yaitu tahap pemantapan pembangunan secara menyeluruh di berbagai
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing perekonomian dari
sektor industri pengolahan berlandaskan keunggulan sumber daya
manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang
terus meningkat demi terwujudnya perekonomian daerah yang kuat dan
merata. Berdasarkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang serta isu-isu strategis yang terjadi di Kabupaten Majalengka,
maka Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka, yaitu :

“MAJALENGKA MAKMUR”
12

Makmur secara harpiah bermakna sejahtera, berkecukupan secara


material dan agamis secara spriritual atau tatanan kehidupan yang
rakyatnya mendapatkan kebahagian jasmani dan rohani sehubungan
telah terpenuhi kebutuhannya.
Adapun definisi operasional atau yang dimaksud dengan
MAJALENGKA MAKMUR dalam Visi kami adalah : “Terwujudnya suatu
tatanan masyarakat, pemerintahan, dan pembangunan Majalengka yang
Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul, dan Religius” dalam arti :

Maju : Berada di depan dibanding daerah-daerah lain dilihat dari


aspek pendidikan, kesehatan, perekonomian,
infrastruktur, tata kelola pemerintahan, keagamaan dan
berbagai sendi kehidupan lainnya dengan tetap
memperhatikan aspek-aspek pembangunan berkelanjutan;
Aman : Kondisi daerah yang bebas dari ancaman, gangguan,
ketakutan, dan konflik sosial tanpa adanya diskriminasi
terhadap golongan tertentu;
Kondusif : Situasi yang mendukung untuk berinvestasi, nyaman,
disertai kualitas pelayanan aparatur yang bebas korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN) agar tercipta pembangunan
yang seimbang di berbagai sektor;
Mandiri : Mampu meningkatkan kemampuan daerah untuk
menyelenggarakan seluruh urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dengan tidak sepenuhnya
bergantung kepada bantuan pemerintah yang lebih atas;
Unggul : Memiliki daya saing yang tinggi berfokus pada kepemilikan
sumber daya alam berlimpah, sumber daya manusia
berkualitas, dan inovatif.
Dalam rangka pencapaian Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan
Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam
rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan;
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan
peningkatan kesejahteraan aparatur;
3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan
kesejahteraan masyarakat;
4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan,
dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan;
5. Mewujudkan Desa Mandiri;
6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai
penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai.
13

4.2 Arah Kebijakan


Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah
Kabupaten Majalengka Tahun 2014 - 2018, maka pemerintah daerah
akan melaksanakannya melalui 6 (enam) misi yang telah disusun dan
strategi-strategi pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
mendatang.
4.2.1 Misi Pertama, Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,
kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana
perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang
berkelanjutan.
a. Bidang Pendidikan
Sasaran Pertama : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan
prasarana pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12
tahun : melalui Strategi Pertama, menyelenggarakan pendidikan
dasar, menengah dengan akses yang terjangkau dengan arah
kebijakan : (1) Pendidikan gratis tingkat dasar dan menengah
(SD/SLTP/SLTA) dalam rangka pelaksanaan Wajar Dikdas dua
belas tahun; (2) Peningkatan sarana dan kapasitas pendidikan
dasar dan menengah; Strategi Kedua, meningkatkankuantitas
dan kualitas Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan
Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP, dengan
arah kebijakan: Perwujudan Rintisan Sekolah Standar Nasional
(RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP
yang berkualitas. Strategi Ketiga, meningkatkan sarana
prasarana perpustakaan, dengan arah kebijakan : Penguatan
budaya baca dan gemar membaca masyarakat.
Sasaran Kedua : Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM
pendidik dan tenaga kependidikan, melalui Strategi Pertama,
meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
melalui kualifikasi pendidik, dengan arah kebijakan:
Peningkatan kualitas pendidik minimal S1/D4 serta peningkatan
kompetensi melalui pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan.
Strategi Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan
anak usia dini, non formal dan informal, dengan arah kebijakan
: Peningkatan pendidikan usia dini, non formal dan informal.

b. Bidang Kesehatan
Sasaran Pertama: Meningkatnya akses dan mutu sarana dan
prasarana kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten
Majalengka, melalui strategi : pembangunan dan rehabilitasi
Puskesmas/Pustu dan jaringannya serta rumah sakit, dengan
arah kebijakan : Peningkatan sarana prasarana kesehatan di
Puskesmas dan rumah sakit untuk masyarakat umum dan
miskin.
14

Sasaran Kedua: Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat


dasar dan rujukan, melalui strategi : Strategi Pertama,
meningkatkan mutu manajemen pelayanan kesehatan
Puskesmas dan rumah sakit, dengan arah kebijakan : (1)
Peningkatan sistem pembiayaan kesehatan; (2) peningkatan
sistem rujukan pelayanan kesehatan sesuai StandarOperasional
dan Prosedur (SOP) kesehatan; (3) peningkatan ketersediaan dan
pelayanan informasi kesehatan. Strategi Kedua, meningkatkan
pelayanan kesehatan penduduk miskin, dengan arah kebijakan :
Perluasan cakupan pelayanan kesehatan penduduk miskin.

Sasaran Ketiga : Menurunnya AKI dan AKB, dengan strategi :


Strategi Pertama, meningkatkan promotif dan preventif
kesehatan masyarakat, dengan arah kebijakan : (1) Peningkatan
cakupan Desa Siaga aktif; (2) Peningkatan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Strategi Kedua, meningkatkan upaya
keselamatan ibu hamil dan nifas serta bayi dan optimalisasi
kepersertaan KB, dengan arah kebijakan: Akselerasi penurunan
angka kematian ibu dan bayi. Strategi Ketiga, meningkatkan
perbaikan gizi balita, dengan arah kebijakan: Pemberian
makanan tambahan penyuluhan dan pemberian makanan
tambahan pemulihan. Strategi Keempat, meningkatkan upaya
pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit, dengan
arah kebijakan: (1) Memperluas jangkauan upaya pencegahan
dan penanggulangan penyakit; (2) peningkatan sistem informasi
dan surveilance epidemiologi yang evidence base.
Sasaran Keempat : Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM
kesehatan, dengan strategi: meningkatkan kapasitas dan
pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di rumah sakit,
Puskesmas/Pustu dan jaringannya, dengan arah kebijakan : (1)
Pelaksanaan bimbingan teknis dan pendidikan serta pelatihan
bagi tenaga kesehatan di rumah sakit, Puskesmas/Pustu dan
jaringannya; (2) pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di
rumah sakit, Puskesmas/Pustu dan jaringannya.

c. Bidang Pekerjaan Umum


Sasaran : meningkatnya kualitas dan pembangunan
infrastruktur serta prasarana sosial dasar masyarakat. Strategi
Pertama, memantapkan pembangunan sarana dan prasarana
jalan dan jembatan dengan arah kebijakan: (1) Pemeliharaan
dan peningkatkan kualitas jalan dan jembatan yang telah ada;
(2)pembangunan dan peningkatkan jalan dan jembatan. Strategi
Kedua, memantapkan pembangunan sarana dan prasarana
irigasi dan pengolahan air lainnyadengan arah kebijakan, (1)
Pemeliharaan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana
jaringan irigasi; (2) peningkatan efektivitas, efesiensi, kualitas
dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air.
15

d. Bidang Penataan Ruang


Sasaran : yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana. Strategi :
mengendalikan pemanfaatan ruang dengan arah kebijakan: (1)
Penataan dan pengendalian ruang; (2) penataan dan
pelaksanaan pembangunan bangunan gedung serta jasa
konstruksi.
e. Bidang Perumahan Rakyat
Sasaran : yaitu meningkatnya kualitas dan pembangunan
infrastruktur serta prasarana sosial dasar masyarakat. Strategi
Pertama, Meningkatkan ketersediaan perumahan, dengan arah
kebijakan penuntasan rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi
masyarakat miskin dan peningkatan penyediaan rumah bagi
masyarakat berpenghasilan rendahdan Strategi Kedua,
meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana
dasar permukiman, dengan arah kebijakan : (1) Peningkatan
kualitas dan kuantitas prasarana, sarana dan utilitas umum
(PSU); (2) pemeliharaan dan peningkatan kualitas sanitasi dasar
perumahan dan permukiman melalui peran serta masyarakat.
f. Bidang Perhubungan
Sasaran : yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana, melalui
strategi: mengembangkan infrastruktur transportasi
perhubungan, dengan arah kebijakan : (1) pengintegrasian
layanan transportasi pada pusat-pusat daerah pertumbuhan;
(2)pemantapan dan pemenuhan sarana dan prasarana
perhubungan; (3) peningkatan pengawasan kendaraan angkutan
umum dan pengendalian lalu lintas.
g. Bidang Komunikasi dan Informatika
Sasaran : yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana, melalui
strategi mengembangkan infrastruktur komunikasi informasi
dengan arah kebijakan : Pemantapan sarana dan prasarana
komunikasi dan informasi.
h. Bidang Lingkungan Hidup
Sasaran : yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana, dengan
strategi mengendalikan lingkungan hidup yang terpadu dan
bersinergi dengan peningkatan industrialisasi, dengan arah
kebijakan : (1) Pemenuhan target Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kabupaten Majalengk; (2) pemantapan pemenuhan AMDAL
dalam proses penetapan ijin usaha dan penegakan hukum
lingkungan; (3) meningkatkan kinerja pengelolaan air limbah;(5)
pemenuhan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan; (6)
meningkatnya upaya pelestarian lingkungan.
16

i. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik


Sasaran : yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana, dengan
strategi pertama meningkatkan upaya pengurangan resiko
bencana, dengan arah kebijakan : Pencegahan dan Mitigasi
Bencana dan strategi kedua meningkatkan koordinasi dan
penanganan tanggap darurat dan pasca bencana, dengan arah
kebijakan : (1) Pemenuhan tanggap daruratbencana; (2)
rehabilitasi dan rekontsruksi sarana dan prasarana pasca
bencana.

j. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral


Sasaran : meningkatnya kualitas dan pembangunan
infrastruktur serta prasarana sosial dasar masyarakat dengan
Strategi Pertama, meningkatkan pelayanan energi dan
ketenaglistrikan, dengan arah kebijakan : Peningkatan cakupan
pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan. Strategi Kedua, meningkatkan kualitas
pengelolaan sumber daya alam, dengan arah kebijakan:
Peningkatan pengelolaan sumber daya mineral dan
mengendalikan penggunaan air tanah.

k. Bidang Perdagangan
Sasaran Pertama : adalah Terwujudnya pasar tradisional yang
representatif, melalui Strategi Pertama, Pengembangan pasar
dalam negeri serta perlindungan konsumen dan pasar
tradisional, dengan arah kebijakan : (1) Revitalisasi pasar
tradisional dan pasar desa; (2) Penggunaan produk dalam negeri,
peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan
prasarana perdagangan. Strategi Kedua, meningkatkan sistem
dan jaringan distribusi barang, dengan arah kebijakan:
Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan
barang strategis.
Sasaran Kedua : Berkembangnya sektor-sektor ekonomi yang
padat karya, termasuk sektor pertanian, melalui Strategi
penumbuhan dan pengembangan sentra-sentra ekonomi, dengan
arah kebijakan : Penataan dan peningkatan kualitas dan
kuantitas sektor ekonomi.

4.2.2 Misi Kedua, Membangun tatakelola pemerintahan yang baik


(good governance) dengan berorientasi pada peningkatan
kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan
aparatur.

a. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Sandi,
17

Sasaran Pertama : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas


layanan pemerintah, melalui Strategi,meningkatkan tatakelola
pemerintahan yang efektif, dengan arah kebijakan: (1) Penataan
struktur organisasi yang proporsional; (2) peningkatan
pelayanan administrasi organisasi; (3)percepatan penanganan
dan pelayanan kepada masyarakat; (4) peningkatan pelayanan,
pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah dalam rangka
mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan
keuangan daerah; (5) peningkatan pendapatan daerah sesuai
dengan potensi; (6) mewujudkan tertib administrasi aset daerah;
(7) peningkatan pengawasan internal untuk mendukung
tatakelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
Sasaran Kedua : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber
daya aparatur pemerintah daerah, melalui Strategi,
meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
pemerintah daerah, dengan arah kebijakan: (1) Peningkatan
kompetensi aparatur pamerintah daerah; (2) pembinaan dan
pengembangan aparatur pemerintah daerah.
Sasaran Ketiga : Meningkatnya stabilitas keamanan dan
ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum
melalui Strategi, menata sistem hukum di daerah, dengan arah
kebijakan: (1) Menyediakan produk hukum daerah untuk
mendukung penyelenggaraan pemerintahan; (2) peningkatan
penyelarasan peraturan daerah.

b. Bidang Pertanahan
Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
pemerintah, melalui Strategi, meningkatkan tata kelola
administrasi pertanahan, dengan arah kebijakan : tertib
administrasi pertanahan.

c. Bidang Kearsipan
Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
pemerintah, melalui Strategi, meningkatkan kualitas pengelolaan
arsip daerah, dengan arah kebijakan: Mewujudkan pengelolaan
kearsipan yang mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintah
daerah.

d. Bidang Perencanaan Pembangunan


Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
pemerintah, melalui Strategi, meningkatkan kualitas
perencanaan dan pengendalian pengembangan perencanaan,
dengan arah kebijakan: (1) Peningkatan pengendalian dan
evaluasi pembangunan daerah; (2) peningkatan kualitas
perencanaan daerah.
18

e. Bidang Statistik
Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
pemerintah, melalui Strategi, meningkatkan kualitas dan
penyediaan data pembangunan, dengan arah kebijakan :
Peningkatan pengelolaan data pembangunan.

f. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri


Sasaran: Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban
masyarakat sertakesadaran politik dan hukum, melalui Strategi,
meningkatkan budaya taat hukum, dengan arah kebijakan: (1)
Peningkatan pemahaman masyarakat akan peraturan
perundang-undangan dan HAM; (2) peningkatan kualitas dan
kuantitas aparatur Satpol PP, satuan perlindungan Masyarakat
dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

g. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil


Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
pemerintah, melalui strategi, meningkatkan kualitas penataan
administrasi kependudukan, dengan arah kebijakan:
Peningkatan pengelolaan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil.

4.2.3 Misi Ketiga, Membangun iklim investasi yang kondusif dan


pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk
mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat.

a. Bidang Penanaman Modal


Sasaran : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi
lokal terkait pengembangan UMKM, melalui Strategi penciptaan
iklim usaha yang kondusif, dengan arah kebijakan : Menjamin
kepastian investasi.

b. Bidang Perindustrian
Sasaran : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi
lokal terkait pengembangan UMKM, melalui Strategi penciptaan
iklim usaha yang kondusif, dengan arah kebijakan: Menyiapkan
kawasan industri.
Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM,
skala usaha UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor
UMKM, melalui Strategi memberdayakan KUMKM, dengan arah
kebijakan: (1) Peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha
KUKM, serta perlindungan dan dukungan usaha bagi KUMKM;
(2) Peningkatan akses teknologi, SDM, pasar, kualitas produk
dan permodalan bagi koperasi dan UMKM.
19

c. Bidang Koperasi dan UKM


Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM,
skala usaha UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor
UMKM, melalui Strategi Pertama, memberdayakan KUMKM,
dengan arah kebijakan: (1) peningkatan kualitas kelembagaan
dan usaha KUKM, serta perlindungan dan dukungan usaha bagi
KUMKM; (2) Peningkatan akses teknologi, SDM, pasar, kualitas
produk dan permodalan bagi koperasi dan UMKM. Strategi
Kedua, meningkatkan ekonomi pesantren, dengan arah
kebijakan : Penguatan koperasi pondok pesantren.

d. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Sandi

Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM,


skala usaha UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor
UMKM,melalui strategi meningkatkan produktivitas Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lembaga keuangan lainnya,
dengan arah kebijakan : Peningkatan kinerja dan daya saing
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lembaga keuangan
lainnya.

4.2.4 Misi Keempat, Meningkatkan daya saing daerah dengan


berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya
manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan
mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

a. Bidang Ketahanan Pangan


Sasaran : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan
masyarakat untuk mengakses pangan melalui strategi
meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas,
keragaman dan keamanan pangan, dengan arah kebijakan:
Peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi,
akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan
konsumsi dan penanganan daerah rawan pangan.

b. Bidang Pertanian
Sasaran Pertama : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan
masyarakat untuk mengakses pangan melalui Strategi Pertama,
meningkatkan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
dengan arah kebijakan : peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas pertanian, perkebunan dan peternakan.
Strategi Kedua, meningkatkan bantuan permodalan petani,
dengan arah kebijakan peningkatan bantuan Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Strategi Ketiga,
Mengembangkan Sekolah Lapangan Pertanian atau sejenisnya,
dengan arah kebijakan : (1) Peningkatan kinerja sumber daya
dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan peternakan; (2)
Pengembangan usaha, sarana prasarana pengolahan, serta
20

pemasaran produk pertanian, perkebunan dan peternakan.


Strategi Keempat, mempertahankan luas lahan pertanian pangan
berkelanjutan, dengan arah kebijakan pemberian insentif dan
disinsentif.
Sasaran Kedua: Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor
ekonomi unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-
environment melalui Strategi meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk unggulan daerah, dengan arah kebijakan
Penataan kawasan industri produk unggulan potensi daerah.

c. Bidang Kelautan dan Perikanan


Sasaran Pertama: Meningkatnya kemudahan dan kemampuan
masyarakat untuk mengakses pangan melalui Strategi
meningkatkan perikanan budidaya, dengan arah kebijakan: (1)
peningkatan produksi perikanan; (2) peningkatan hasil
pengolahan dan nilai tambah produk perikanan.
Sasaran Kedua : Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor
ekonomi unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-
environment melalui Strategi meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk unggulan daerah, dengan arah kebijakan
Penataan kawasan industri produk unggulan potensi daerah.

d. Bidang Kehutanan
Sasaran : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan
masyarakat untuk mengakses pangan melalui Strategi
meningkatkan fungsi hutan, dengan arah kebijakan : (1)
Peningkatan pengembangan aneka usaha kehutanan serta
pemberdayaan masyarakat sekitar hutan; (2) Peningkatan
rehabilitasi hutan dan lahan serta perlindungan konservasi
sumber daya hutan.

e. Bidang Pariwisata
Sasaran : Terwujudnya destinasi wisata unggulan, melalui
Strategi meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi
wisata, dengan arah kebijakan: (1) Pembangunan dan
pengembangan pariwisata unggulan; (2) Peningkatan kualitas
sarana prasarana pariwisata; (3) Peningkatan sumber daya
manusia pariwisata dan ekonomi kreatif.

f. Bidang Perindustrian
Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi
unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-environment,
melalui Strategi meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
unggulan daerah, dengan arah kebijakan Penataan kawasan
industri produk unggulan potensi daerah.
21

g. Bidang Pemberdayaan Perempuan

Sasaran : Meningkatkan peran gender dalam pembangunan,


melalui Strategi, pengarusutamaan gender, dengan arah
kebijakan : (1) Penguatan regulasi kelembagaan kesetaraan
gender; (2) penyediaan kebutuhan aktivitas kelembagan
kesetaraan gender.

h. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Sasaran: Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan


meningkatnya keluarga sejahtera, melalui Strategi, perluasan
sasaran peserta Keluarga Berencana (KB), penguatan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta pembinaan
keluarga sejahtera, dengan arah kebijakan : Penyediaan alat
kontrasepsi dan peningkatan kesejahteraan pada keluarga
prasejahtera dan sejahtera I.

i. Bidang Sosial

Sasaran: Meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan


sosial melalui Strategi perluasan pemberian bantuan dan
pembinaan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), dengan arah kebijakan : Perluasan program
perlindungan sosial bagi penduduk miskin dan PMKS.

j. Bidang Ketenagakerjaan

Sasaran pertama: meningkatnya ketersediaan lapangan


pekerjaan dan kualitas tenaga kerja terlatih, melalui strategi :
Strategi Pertama, meningkatkan kompetensi ketenagakerjaan di
berbagai bidang keahlian, dengan arah kebijakan: Pelaksanaan
pelatihan/kursus bagi calon tenaga kerja dan perlindungan bagi
para tenaga kerja. Strategi Kedua, meningkatkan ketersediaan
lapangan pekerjaan, dengan arah kebijakan : Perluasan
lapangan pekerjaan.

Sasaran kedua : memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi


perusahaan dan pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan
melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan,
melalui Strategi Pertama meningkatkan pembinaan bagi para
pekerja dan pengusaha melalui peningkatan pemahaman
terhadap peraturan ketenagakerjaan, dengan arah kebijakan:
Meningkatkan hubungan kerja yang harmonis antara pekerja
dan pengusaha. Strategi Kedua meningkatkan pembinaan bagi
para pekerja dan pengusaha melalui peningkatan pemahaman
terhadap peraturan ketenagakerjaan, dengan arah kebijakan:
Meningkatkan hubungan kerja yang harmonis antara pekerja
dan pengusaha.
22

k. Bidang Kepemudaan dan Olahraga

Sasaran: Meningkatnya peran pemuda, organisasi


kemasyarakatan dan prestasi olah raga, melalui Strategi
Pertama, meningkatkan kualitas sarana prasarana olah raga dan
kualitas serta kuantitas olahragawan berprestasi, dengan arah
kebijakan : Peningkatan pembangunan sarana prasarana olah
raga dan pembinaan olah ragawan. Strategi Kedua,
meningkatkan kualitas dan kuantitas pemuda yang kreatif,
inovatif, mandiri dan bertanggung jawab serta memiliki jiwa
kepemimpinan, dengan arah kebijakan : Meningkatkan
keterampilan pemuda.

l. Bidang Kebudayaan

Sasaran: Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan


seni dan budaya, melalui Strategi, meningkatkan apresiasi
masyarakat terhadap aspek kesejahteraan dan nilai-nilai tradisi
bagi pengembangan budaya daerah, dengan arah kebijakan:
Peningkatan pelestarian budaya lokal.

4.2.5 Misi Kelima, Mewujudkan Desa Mandiri

Dilaksanakan melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat


dan Desa dengan Sasaran: Kuatnya Pemerintah Desa/Kelurahan
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan, melalui Strategi,
penguatan kapasitas desa, dengan arah kebijakan: (1)
Meningkatkan kapasitas kelembagaan, keuangan, aparatur, sarana
dan prasarana; (2) meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa
berbasis kearifan lokal.

4.2.6 Misi Keenam, Meningkatkan pemahaman dan pengamalan


ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan
yang memadai.

Urusan keagamaan merupakan kewenangan pemerintah


pusat, dimana pemerintah daerah berperan dalam penciptaan iklim
yang kondusif, keamanan dan kenyamanan beribadah. Hal ini
dilaksanakan melalui bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian dengan Sasaran: Meningkatnya
kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat
beragama, melalui Strategi Pertama, meningkatkan peran lembaga-
lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan
dalam pembangunan, dengan arah kebijakan: (1) Peningkatan
sumber daya pendidik agama pada lembaga pendidik keagamaan
dan di masjid; (2) peningkatan kualitas sarana dan prasarana
lembaga pendidikan agama dan tempat peribadatan; (3) mendorong
23

akselerasi terbentuknya masyarakat religius melalui regulasi


keagamaan. Strategi Kedua, meningkatkan kualitas kerukunan
hidup baik interumat beragama maupun antarumat beragama,
dengan arah kebijakan: Peningkatan kualitas kerukunan hidup
baik interumat beragama maupun antarumat beragama.

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi


dilaksanakan melalui 12 (dua belas) prioritas pembangunan yang
kemudian disebut sebagai 12 Target Bersama (Joint Targets) yang
disusun bersinergi dengan MDGs, kebijakan nasional, kebijakan
Provinsi Jawa Barat, RPJPD Kabupaten Majalengka Tahun 2005-
2025, telaahan permasalahan pembangunan daerah, hasil evaluasi
RPJMD periode 2008-2013, RTRW Kabupaten Majalengka 2011-
2031, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Visi “MAKMUR” dengan 6
Misi dan 9 janji Pilkada. Kedua belas Joint Targets tersebut, yaitu :
1. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat.
2. Peningkatan Kualitas Pendidikan.
3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat
4. Pemantapan Ketahanan Pangan.
5. Pengembangan Investasi, Pariwisata, dan Energi.
6. Pembangunan Infrastruktur
7. Peningkatan Kualitas Kinerja Aparatur.
8. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta
Penanganan Kebencanaan.
9. Optimalisasi Pelaksanaan Penataan Ruang.
10. Penanggulangan Kemiskinan.
11. Peningkatan Kapasitas Desa.
12. Peningkatan Kualitas Umat Beragama.

Guna menunjang pelaksanaan prioritas pembangunan pada


periode tahun 2014-2018 maka regulasi kebijakan yang akan
dilaksanakan diantaranya regulasi di bidang sosial dan budaya
berkenaan dengan pendidikan, turunan Undang-undang tentang
Desa, Penanggulangan Kemiskinan, Retribusi Izin Memperpanjang
Tenaga Kerja Asing, Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan. Regulasi di bidang Ekonomi meliputi; Rencana
Induk Pengembangan Pariwisata Daerah, Penanaman Modal,
Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal Daerah, Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan, dan Regulasi Pasar Tradisional.
Sedangkan regulasi bidang Sarana dan prasarana meliputi;
Rencana Detil Tata Ruang, regulasi Bangunan Gedung, dan Review
RTRW Kabupaten Majalengka 2011-2031.
24

4.3 Alokasi Dana Desa

Alokasi Dana Desa merupakan salah satu sumber pendapatan


Desa yang dialokasikan dalam APBD Kabupaten setiap tahun anggran.
Terkait besaran dan kebijakan penggunaan Alokasi Dana Desa, diatur
tersendiri oleh Peraturan Bupati. Sehubungan dengan hal tersebut,
Pemerintah Desa dalam penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa perlu
memperhatikan Peraturan Bupati tentang Alokasi Dana Desa.

SEKRETARIS DAERAH BUPATI MAJALENGKA,


KABUPATEN MAJALENGKA,

Cap/Ttd

ADE RACHMAT ALI SUTRISNO

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM,

GUN GUN M.D., S.H., M.Pd.


NIP. 19680327 199603 1 003

Anda mungkin juga menyukai