PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan politik yang semakin demokratis. Namun, sampai saat ini desa tersebut
belum bergeser dari profil lama yang terbelakang dan miskiNo. Meski banyak orang
mengakui bahwa desa memegang peranan penting dalam kota, namun desa masih
dicemooh dari segi ekonomi atau hal lainnya. Padahal kita tahu bahwa sebagian besar
penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan bekerja sebagai petani dan nelayaNo.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya pembangunan pedesaan menjadi prioritas utama
Seperti yang tertera pada UU Republik Indonesia No. 6 Tahun 2014 perihal
Desa. Bagaimana dengan desa yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk
membangun desa sendiri dengan gotong royong dan gotong royong. Peraturan yang
telah ditetapkan dan yang telah disepakati bersama harus memiliki bukti nyata atau
Desa mempunyai hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan
1945”.
telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan
1
Hernowo, Basah. Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Untuk Mengatasi Kemiskinan. Artikel Jurnal, Vol. 1,
No. 1, 2004.
agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis guna menciptakan landasan yang
menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera Desa dalam susunan dan tata cara
undang-undang.
lokal dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutaNo.
keadilan sosial.
Rencana pembangunan jangka menengah desa dan rencana kerja pemerintah desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus ditetapkan dengan peraturan desa.
Pendapatan dan Belanja Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah. Program
pembangunan kabupaten/kota.
Desa, sekaligus menginformasikan transparansi dana keluar dan masuk melalui umum
dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat” 2 desa harus dilaksanakan secara gotong
royong. antara pemerintah desa, swasta dan masyarakat. Jika dilakukan pada satu sisi
saja, maka pembangunan yang terealisasi tidak akan terlaksana dengan baik dan tidak
desa, lampu desa, sekolah PAUD, jembatan, sambungan air, dll. Pembangunan desa
pedesaan, seperti jalan atau jembatan desa, dan irigasi desa kepada kontraktor luar
ini kepada masyarakat desa, berbagai manfaat akan diperoleh, serta memiliki
2
Kamaludin, Rustian, Beberapa Aspek Pembangunan Nasional dan Daerah, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 1983).
3
Moh. Sofiyanto Ronny, Malavia Mardani, M. Agus Salim, E-Jurnal Pengelolaan Dana Desa Dalam Upaya
Meningkatkan Pembangunan Di Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, Vol. 6 No. 4,
2017.
4
Undang Undang Negara Republik Indonesia No. 6 Tahun 2014 pasal 26 ayat 1
merupakan salah satu nilai yang mencerminkan kepribadian masyarakat Indonesia,
diperoleh hasil yang lebih banyak dengan anggaran yang sama. Pada akhirnya,
masyarakat desa akan memperoleh nilai tambah dari pengetahuan dan pengalaman
dalam membangun proyek-proyek tersebut. Dalam hal ini bimbingan teknis harus
diberikan oleh aparat teknis yang paling dekat dengan masyarakat desa. Untuk itu,
utama pembangunan dan pemerintah daerah harus mampu memposisikan diri sebagai
masyarakat dalam upaya meletakkan dasar dan fondasi ketahanan ekonomi, sosial,
pembangunan desa. 6
perdesaan meliputi: ”
masyarakat,
kegiatan ekonomi.
pembangunan kawasan desa yang termuat dalam ayat 4 sebagaimana ditetapkan oleh
7
Undang Undang Republik Indonesia No. 6 tahun 2014 Tentang Desa pasal 83
Peneliti ingin menganalisis implementasi kebijakan pembangunan infrastruktur di
Desa Wonoayu Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo dan faktor-faktor apa saja
B. Rumusan Masalah
Sidoarjo?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini mengacu pada rumusan masalah penelitian yang sudah
disebutkan diats. Hal ini tidak berarti bahwa tujuan penelitian sama persis dengan
rumusan masalah penelitian, tetapi keduanya tetap berbeda secara substansial, karena
D. Manfaat Penelitian
sebagai penerapan dari berbagai teori yang penulis dapatkan selama dalam
masa perkuliahan.
2. Untuk kajian akademik terutama jurusan Ilmu Politik dalam studi kasus
desa.
konsep secara singkat dan jelas, maka konsep dasar penelitian ini adalah:
1. Implementasi
umum sehingga kebijakan tersebut dapat membawa sebuah hasi yang telah
aksi atau adanya sebuah mekanisme suatu sistem, implementasi bukan hanya
sekedar aktivitas , tapi sebuah kegiatan yang telah terencana dan untuk
8
Affan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Hlm. 295
9
Nurdin Usman,Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. (Jakarta: Grasindo. 2002), Hlm. 70
10
Guntur Setiawan, Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Jakarta: Balai Pustaka. 2004), Hlm 39
dalam bukunya yang berjudulImplementasi Kebijakan dan Politik
ada pada suatu sistem. Kemudian berdasarkan pendapat dari para ahli
telah terencana,dan bukan hanya sebuah aktifitas dan akan dilakukan secara
2. Kebijakan
Pengertian kata kebijakan atau yang ada dalam bahasa ingris dan
Bahasa Indonesia kata kebijakan bisa diartikan sebagai rangkaian konsep serta
asas yang telah menjadi garis besar serta dasar suatu rencana atau ide dalam
bertindak.”
menjadi sebuah perdebatan dari para ahli mengenai kebijakan. Maka guna
untuk memahami berbagai istilah kebijakan yang telah ada, solichin Abdul
administrasi.
pembuat kebijakan.
sebuah tindakan,
sepanjang waktu.
13
Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijakan : Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara Edisi Kedua,
(Jakarta; Bumi Aksara, 2008), Hlm. 40-50
j. Sebuah kebijakan itu didefinisikan maupun di rumuskan secara
subyektif.
3. Implementasi Kebijakan.
pandang atau pendekatan yang digunakan. Menurut Van Meter dan Van Horn
sebelumnnya.”
14
Abdul Aziz, Implementasi kebijakan Publik Studi tentang kegiatan pusat infrmasi pada dinas komunikasi dan
informatika provinsi sumatera utara, volume 3 Nomor 1 , Juni 2013, hlm. 4
15
Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Media Presindo, 22002), Hlm. 102
4. Undang-Undang
konkret dan terperinci serta sudah dapat langsung berlaku dan mengikat dalam
norma hukum yang selalu dibentuk oleh suatu lembaga legislatif, hal ini yang
lainnya.16”
adalah norma hukum yang lebih konkret dan terperinci dibentuk oleh suatu
lembaga legislatif serta sudah dapat langsung berlaku dan mengikat dalam
5. Pembangunan
perubahan yang direncanakan dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,
(nation building).19
dengan partisipasi yang luas dalam mencapai kemajuan sosial dan material
dihargai) untuk mayoritas rakyat untuk kontrol yang lebih besar yang mereka
"proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang terencana".21”
suatu proses usaha pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara sadar
dan terencana oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah, menuju modernitas
karya baru atau hasil baru dengan mengganti hal yang lama dengan
dampak baik bagi masyrakat sekitar, menjadikan acuan bagi masyarakat agar
6. Infrastruktur
18
RiyadidanDeddySupriyadiBratakusumah,Perencanaan Pembangunan Daerah,(Jakarta:
PT.GramediaPustakaUtama, 2005), 14.
19
Sondang P. Siagian, Administrasi Pembangunan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), 4.
20
Risma Handayani, Pembangunan Masyarakat Pedesaan, (Makassar: Alauddin University Press, 2014), 12.
21
Ibid, Ginanjar, 1996.
layanan infrastruktur mempengaruhi produktivitas marjinal modal swasta,
tenaga kerja dan akses lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan dan
tenaga kerja.
infrastruktur (jaringan) yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.23 Dalam
investasi publik.24
sebagai fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh badan publik
kebutuhan dasar manusia baik dari segi sosial maupun ekonomi. Secara
22
Kwik Kian Gie. 2002. Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur dan Permukiman.Materi Kuliah Disampaikan
Pada Studium General Institut Teknologi Bandung. Bandung.
23
Kodoatie, Robert J. Pengantar Manajemen Infrastruktur, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005).
24
Mankiw, N. Gregory, Pengantar Ekonomi-Ed.2, (Jakarta: Erlangga, 2003).
teknis, infrastruktur memiliki arti dan definisinya sendiri, yaitu merupakan
aset fisik yang dirancang dalam sistem untuk memberikan pelayanan publik
yang penting.25
antara lain: 1) Kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan); 2) Kelompok jasa
bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk saluran air); 4) Kelompok
irigasi) dan drainase) dan sektor transportasi (jalan, kereta api, pelabuhan,
25
Ibid, Kodoatie, 2005.
26
Ibid, Kodoatie, 2005.
migas. Penggolongan infrastruktur tersebut diatas dapat dikategorikan sebagai
limbah, bangunan dan fasilitas olahraga, serta produksi dan distribusi energi.
7. Desa
Istilah desa berasal dari bahasa india swadesi yang berarti tempat asal,
tempat tinggal, negeri asal atau tanah leluhur yang merajuk pada suatu
kesatuan hidup dengan kesatuan hidup dengan kesatuan norma serta memiliki
batas yang jelas. Istilah desa dan pedesaan sering dikaitkan dengan pengertian
rural dan village yang dibandingkan dengan kota (city/town) dan perkotaan
administrasi atau tutorial, dalam hal ini perdesaan mencakup beberapa desa.
Definisi tentang desa sendiri sampai sekarang belum dikaji karena batasannya
kulturnya.28
bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah,
27
Jurnal, pengaruh infrastruktur pada pertumbuhan ekonomi wilayah di Indonesia, oleh Rindang bangun
prasetyo dan Muhammad firdaus, 2009.
28
Numan, Strategi Pembangunan Daerah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), 226.
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan/atau hak
dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau
sosial ekonomi, politisi, dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur
kepada pertanian.31”
warganya. Desa termasuk bagian penting dan kecil dari sebuah Negara, desa
29
Djuni Pristiyanto, Buku 1: Panduan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa-Cet.1,
(Jakarta: Yayasan Penabulu, 2015), 9.
30
Ibid, Numan, 226.
31
Ibid, Numan, 226-227.