Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

PRAKTIK KULIAH LAPANGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Desa Pal Sembilan (2021-2027)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pembangunan Masyarakat Kota dan Desa

Dosen Pengampu :
Haunan Fachry Rohilie, S.I.P , M.A

Disusun Oleh :
Syapri Aprianti E1031211010
Ade Putri Indriyanti E1031211023
Putri Novianti Lestari E1031211037
Murnia Nur Fatihah E1031211043

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (Ade)


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa merupakan
suatu komunitas yang memiliki wewenang agar bisa mengatur daerahnya
sendiri atau kepentingan masyarakatnya serasi dengan kondisi sosial
budaya setempat atau dapat dikatakan jika desa mempunyai otonomi asli
yang perlu mendapat perhatian pada kerangka penyelenggaraan
pemerintah khususnya penyelenggaraan otonomi (Hidayat, Yani , &
Rahmi, 2022). Menurut H.A.W. Widjaja, desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang
bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam Pemerintahan Desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat. Didalam sebuah desa terdapat lembaga
pemerintah yang bertugas untuk mengelola wilayah pada tingkat desa ini
yang disebut sebagai pemerintah desa, lembaga pemerintah desa ini diatur
dalam Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Desa.
Pemerintah desa menurut Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang
Desa pada pasal 1 ayat 2 Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya pada ayat
3 dijelaskan juga bahwa Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang
disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa. Badan Permusyawaratan Desa atau
yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai Desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan landasan pemikiran tersebut desa
berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah Desa
diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi
dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di Desa, maka Desa
diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).
Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan kemudian
diatur dalam aturan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Desa dan diterjemahkan kedalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa dimana dalam
setiap regulasi mengamanatkan bahwa setiap Desa wajib untuk menyusun
RPJMDesa sebagai perencanaan pembangunan untuk jangka enam ( 6 )
tahunan. RPJMDes atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
merupakan dokumen perencanaan pembangunan desa untuk jangka waktu
6 tahun yang memuat visi misi kepala desa, arah kebijakan pembangunan
desa, rencana penyelenggaraan pemerintah desa, pembinaan
kemasyarakatan serta peberdayaan masyarakat yang ditetapkan dalam
jangka waktu paling lama 3 bulan terhitung sejak pelantikan kepala desa.
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa disusun berdasarkan
acuan dari Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota, RPJMDes ini juga
digunakan sebagai pedoman penyusunan RKPDes.
Dalam proses pembuatan RPJMDes terterlibatan masyarakat dan
semua komponen desa sangat dibutuhkan sebagai bentuk partisipasinya
dalam pembangunan desa agar perecanaan pembangunan yang disusun
dapat sejalan dengan keinginan masyarakat desa. Proses penyusunan
RPJM Desa menurut Permendagri Nomor 114 tahun 2014 yang
menjelaskan tentang Pedoman Pembangunan Desa terdiri dari beberapa
tahap yakni mulai dari pembentukan tim penyusun RPJM Desa sampai
dengan penetepan RPJM Desa. Pentingnya keterlibatan partisipasi
masyarakat pada proses perencanan pembangunan desa terutama dalam
penyusunan RPJM Desa adalah untuk menyesuaikan apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri (Widiatmoko, Orbawati,
& Kurniasih, 2022).
RPJM Desa Pal Sembilan ini merupakan rencana strategis Desa Pal
Sembilan untuk mencapai tujuan dan cita-cita Desa. RPJM Desa ini
nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan
perencanaan tingkat Kabupaten yang apabila dapat dilaksanakan dengan
baik maka akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan
kepada Desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan
yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good
Governance) seperti partisipasif, transparan dan akuntabilitas.
Oleh karena itu Pemerintahan Desa Pal Sembilan Kecamatan Sungai
Kakap Kabupaten Kubu Raya perlu untuk menyusun suatu rencana jangka
menengah Desa (RPJM Desa) yang mengacu pada RPJMD Kabupaten
Kubu Raya dan Renstra Kecamatan Sungai Kakap dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan, internal (dalam) maupun eksternal (luar),
global, dan skala prioritas. Dokumen RPJM Desa ini disusun merupakan
komitmen dari Pemerintah Desa dan seluruh Perangkat Desa dalam
mencapai Visi, Misi , Strategi dan Kegiatan Pemerintah Desa Pal
Sembilan Kecamatan Sungai Kekap Kabupaten Kubu Raya melalui
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan.

B. Tujuan (Ade)
Tujuan dibuatnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
adalah sebagai sarana untuk mewujudkan perencanaan pembangunan desa
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat, menciptakan
rasa memiliki dan tangung jawab bersama masyarakat, memelihara serta
mengembangkan hasil pembangunan desa serta menumbuhkembangkan
dan mendorong peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan desa.
Sejalan dengan hal itu tujuan dibuatnya RPJM Desa Pal Sembilan adalah
sebagai berikut :
1. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran kepala desa Pal Sembilan
dalam pelaksanaan program kegiatan yang lebih rinci berdasarkan
potensi desa dan skala prioritas pembangunan desa.
2. Menyediakan dasar dan pedoman resmi bagi seluruh jajaran aparatur
pemerintah Desa Pal Sembilan, BPD, Lembaga-Lembaga
Kemasyarakatan, seluruh elemen masyarakat serta semua pihak yang
berkepentingan dalam menentukan prioritas program dan kegiatan
tahunan yang akan dibiayai dari APB Desa Pal Sembilan dan anggaran
yang ditugaskan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten serta anggaran dan sumber pendapatan lain yang sah.
3. Memudahkan seluruh jajaran pemerintah desa, BPD, Lembaga-
Lembaga Kemasyarakatan, seluruh elemen masyarakat serta semua
pihak yang berkepentingan dalam mencapai tujuan dengan menyusun
program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
4. Memudahkan jajaran aparatur pemerintah desa, BPD, Lembaga-
Lembaga Kemasyarakatan, seluruh elemen masyarakat serta semua
pihak yang berkepentingan untuk memahami dan menilai arah
kebijakan dan program serta kegiatan pembangunan tahunan dalam
kurun waktu enam tahun.

C. Metode Penyusunan (Ade)


Dalam penyusunan PRJM Desa Pal Sembilan adalah mengacu kepada
RPJM Kabupaten Kubu Raya dengan tahapan penyusunan yaitu
membentuk tim penyusunan RPJMDesa, penyelarasan arah kebijakan
perencanaan pembangunan kabupaten/kota, pengkajian keadaan desa,
penyusunan rencana pembangunan desa melalui musyawarah desa,
penyusanan rancangan RPJMDesa, penyusunan rencana pembangunan
desa melalui musrembangdes serta menetapkan RPJM Desa.
Metode penyusunan RPJMDes Pal Sembilan yaitu dengan mengenali
dan mengkaji apa saja yang menjadi potensi dan keunggulan yang dimiliki
oleh desa Pal Sembilan yang dapat dilihat dari sisi potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia, letak geografis desa dan karateristik desa
sehingga dapat diketahui apa saja potensi dan keunggulan yang dapat
dikembangkan dari desa Pal Sembilan. Selanjutnya yaitu dengan
menganalisis dan memetakan permasalahan dari yang paling prioritas yang
terdapat di desa Pal Sembilan untuk mempermudah dalam mengambil
tindakan dan membuat rancangan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan program-program yang akan dijalankan. Kemudian
penyusunan RPJMDes Pal Sembilan juga disusun dengan rancangan
strategi dan penerapan program yang akan dimasukan ke dalam
RPJMDes, yang mana program tersebut akan dijalankan oleh aparatur
pemerintah desa Pal Sembilan dan melibatkan seluruh komponen
masyarakatnya.

D. Dasar Hukum (Ade)


Dasar hukum atau landasan hukum dari Rancangan Pembangunan
Jangka Menengah Desa Pal Sembilan ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421)
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kabupaten Kubu Raya di Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran
Negara republik indonesia nomor 4751)
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 5495)
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir Dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembatan Negara Republik Inonesia Nomor 5679)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 6321)
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094)
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Berita Acara
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1633)
8. Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 5 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2019-2024
(Lembaran Daerah Kabupaten Kubu Raya Tahun 2019 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 65.A)
9. Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 15 Tahun 2017
tentang Pedoman Rencana Pembangunan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Kubu Raya Tahun 2017 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 56)
10. Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 57 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2017 Nomor 58)
BAB II

PROFIL DESA

A. Profil Desa (Putri)


Desa Pal sembilan adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, yang berdiri berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Kubu Raya atau berdiri sejak zaman Fuang Basti
Nakoda Sappe pada tahun 1907 dengan luas wilayah 4.715 Ha. Pada Awal
Tahun 1880 beberapa perantau atau pionir dari tanah bugis Sulawesi
Selatan datang ke Pontianak, Kalimantan Barat dan menetap di Sungai
Kakap. Setelah itu menyebar ke beberapa daerah Sungai Itik dan Teluk
Pakedai. Salah satu yang menetap di Sungai Kakap bernama Fuang Basti
Nakoda Sappe dan menjadi Perintis membuka Hutan di daerah Pal
Sembilan.

TABEL 1
Nama Kepala Desa Pal Sembilan

NO PERIODE NAMA KADES/PUNGGAWE


1. 1907 FUANG BASTI NAKODA SAPPE
2. 1907-1936 WAHID bin FUANG BASTI
3. 1936-1942 H. HAROENA ABDUL WAHID
4. 1941-1964 H. M. AMIN H.HAROENA
5. 1965-1970 H. SANUSI H. YAHYA
6. 1971-1999 H. DAUS HAMID
7. 2000-2008 A. RAHMAN ISMAIL
8. 2008-2014 M. NURUDIN
9. 2015-2016 PJ. KHAIRUL ANWAR
10. 2016-2021 MARHASAN
11. 2021-2027 MARHASAN
B. Peta Desa dan Kondisi Desa (Putri)
Peta Desa

Kondisi desa
a. Letak wilayah
Desa Pal Sembilan terletaK di bagian Barat Kabupaten Kubu Raya,
secara administratif batas Desa Pal Sembilan adalah sebagai berikut :

Utara berbatasan Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap


dengan desa
Selatan berbatasan Kalimas dan Kecamatan Sungai Kakap
dengan desa Punggur
Timur berbatasan Pontianak Kecamatan Pontianak Barat
dengan Kota
Barat berbatasan Sungai Belidak dan Kecamatan Sungai Kakap
dengan desa Kakap

b. Luas Wilayah
Desa Pal Sembilan memiliki administratif seluas 47,15 Km dimana
wilayahnya sebagian besar didominasi oleh Pemukiman. Desa Pal
Sembilan terbagi menjadi lima Dusun terluas adalah Dusun Kenanga
(Dusun 4).

TABEL 2

Pembagian Dusun dan Luas Wilayah

No Nama Dusun Luas Wilayah


1. Puring 22,16 Km2
2. Angasana 5,66 Km2
3. Perindung 7,08 Km2
4. Kenanga 4,71 Km2
5. Turi 7,54 Km2

c. Topografi
Dilihat dari ketinggian tanahnya Desa Pal Sembilan Didominasi
wilayah dataran tinggi, dilihat dari teksturnya sebagian besar desa terdiri
dari Tanah Sawah.
d. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Pal Sembilan berdasarkan profil desa tahun
2021 berjumlah jiwa yang terdiri dari 16.588 laki-laki dan 15.911
perempuan. Sedangkan Jumlah penduduk berdasarkan usia adalah sebagai
berikut :
TABEL 3
Jumlah Penduduk Menurut Usia

0-8 tahun : 1.865 orang

7-12 tahun : 2.227 orang

13-18 tahun : 3. 444 orang

19-24 tahun : 4.206 orang

25-55 tahun : 16 306 orang


56-79 tahun : 4.430 orang

80 tahun ke atas : 6 orang


Sebagian besar penduduk Desa Pal Sembilan bekerja pada sektor
pertanian dan Perkebunan secara detail mata pencarian penduduk Desa Pal
Sembilan adalah sebagai berikut :

TABEL 4
Mata Pencarian Penduduk

1. Petani
- Petani Pemilik Tanah : 341 Orang
- Pemilik Penggarap Tanah : 531 Orang
- Buruh Tani : 220 Orang
2. Nelayan : 40 Orang
3. Pengusaha Sedang/Besar : 786 Orang
4. Pengrajin/Industri Kecil : 26 orang
5. Buruh Indrustri : 26 orang
6. Buruh Bangunan : 551 orang
7. Buruh Pertambangan : 0 orang
8. Buruh Perkebunan : 826 orang
9. Pedagang : 350 orang
10. Pengangkut : 115 orang
11. Pegawai Negeri Sipil : 974 orang
12. TNI/POLRI : 170 orang
13. Pensiunan (ABRI/PNS/POLRI) : 78 orang
14. Peternak
a. Sapi Perah : 0 orang
b. Sapi Biasa : 20 orang
c. Kambing : 15 orang
d. Ayam : 260 orang
e. Itik : 8 orang
i. Peternak lainnya : orang .
15. Lain-lain : 15 orang

e. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu instrumen untuk peningkatan kualitas
kualitas dan kuantitas pendidikan. Di Desa Pal Sembilan massih terdapat
6% perempuan yang belum tamat SD dan 4% laki-laki yang belum tamat
SD. Sedangkan yang lulus Akademik dan Perguruan Tinggi 11% untuk
perempuan dan 14% untuk laki-laki.

TABEL 5
Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan yang Laki-laki Perempuan


ditamatkan
Tidak Tamat SD 606 605
Taman SD/MIN 1348 1434
Tamat SLTP/MTS 245 267
Tamat SMU/MAN 3370 3412
Tamat Akademik/Perguruan 3604 3564
Tinggi
Sumber data profil desa tahun 2021

f. Kesehatan

TABEL 6

Indikator Kesehatan

Uraian 2019 2020 2021


Penolong balita tenaga kesehatan 7 6 6
Angka kemaitian bayi 1 0 0
Angka kematian ibu melahirkan 1 0 0
Cakupan imunisasi 336 350 370
Balita gizi buruk 0 0 0
g. Infrastruktur Dasar dan Pemukiman

TABEL 7
Kondisi Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

KONDISI JUMLAH
N URAIAN PANJANG SATUAN
BAIK RUSAK
O JALAN
1. Jalan Desa 42. 400 Meter
Aspal 75% 25% 24.650 Meter
Rabat Beton 60% 40% 16.350 Meter
Tanah 5% 95% 1.400 Meter
Sirtu
2. Jalan Lingkungan 50.700 Meter
Aspal 85% 15% 27.600 Meter
Rabat Beton 70% 30% 22.300 Meter
Tanah 5% 955 800 Meter
Sirtu
3. Jemnabatan Desa 55% 45% 390 Meter
4. Parsarana Jalan 35% 65% 108 Meter
Gorong gorong 65% 35% 54 Meter
Selokan 80% 20% 18.600 Meter
Drainase 80% 20% 29.400 Meter
Sumber Data Desa Tahun 2021
TABEL 8

Kondisi Infrastruktur Kawasan Pemukiman

N URAIAN 2020 2021 JUMLAH


O
1. Rumah Tidak Sehat 3 1 4
2. Rumah Tidak Layak Huni 130 80 210
3. Sumber Air Bersih Milik Desa 1 1 2
Sumur Bor 1560 2459 3959
PDAM 1 1 2
Sumber Data Profil Desa Tahun 2021

h. Kemiskinan
Menurut sumber data dari BPS Tahun 2021 jumlah KK miskin di Desa
Pal Sembilan adalah mencapai 15% yang terbesar di 5 Dusun. Dusun yang
tingkat presentase kemiskinannya paling rendah yaitu Dusun Turi (5)
dengan presentase 2% sedangkan presentase kemiskinan tertinggi berada
di Dusun Angsana (2) dengan presentase 5%.

TABEL 9

Sebaran Kemiskinan

N PERSENTASE KARAKTERISTIK
DUSUN
O KEMISKINAN WILAYAH
1. Puring 3% Pemukiman
2. Angsana 5% Pemukiman dan Pertanian
3. Perindung 2,5% Pertanian dan Perkebunan
4. Kenanga 3% Pemukiman
5. Turi 2% Perkebunan
i. Keadaan Sosial
Sebagian besar penduduknya merupakan Suku Bugis, Suku Melayu,
Suku Madura dan Suku Jawa, Pemeluk Agama yang terbesar adalah
Pemeluk Agama Islam dan Kristen dan Sisanya Agama Katholik, Hindu,
Budha dan Konghucu. Pola kehidupan masyarakat sudah mengarah pada
jaman modern namun tak lepas dari Adat.
Istiadat yang turun temurun dari nenek moyang. Adat istiadat ini masih
dipertahankan hingga kini walaupun banyak pengaruh terutama dari
mudahnya informasi yang didapat dari Televisi maupun pergaulan
masyarakat sehari-hari ditambah lagi dengan letak DesaPal Sembilan.
Kondisi tempat tinggal atau perumahan penduduk pada umumnya cukup
mampu, namun masih ada beberapa kepala keluarga yang rumahnya
dibawah standar layak huni.
j. Keadaan Ekonomi
Sebagian besar perekonomian desa bertumpu pada sektor Pertanian
dan pada umumnya berpenghasilan sedang yaitu diatas rata-rata
pendapatan perkapita nasional. Mata pencaharian yang sebahagian besar
dari sektor pertanian dan perkebunan serta perikanan. Adapun kondisi
pertanian dan komoditi yang menjadi unggulan di Desa Pal Sembilan
adalah sebagai berikut:
A. Pertanian
a). Ladang Tadah Hujan
b). Sawah
B. Perkebunan
a). Kelapa
b). Karet
c). Kelapa sawit
C. Perikanan
a). Perikanan Air Tawar

C. Kelembagaan Desa (Putri)


a. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA


DESA PAL SEMBILAN KECAMATANSUNGAI KAKAP
KABUPATEN KUBU RAYA

KADES

SEKDES

KAUR KAUR KAUR UMUM


KASI DAN TATA
KASI KASI PERENCANAAN KEUANGAN USAHA
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN PELAYANAN

KADUS KADUS KADUS KADUS KADUS


TABEL 10

Data Perangkat Desa

JENIS
NO NAMA JABATAN AGAMA PENDIDIKAN
KELAMIN
1. MARHASAN Laki-laki Kepala Desa Islam SMA
Sekretaris
2. MARDIANA Perempuan Islam SMA
desa
DINA MARIANA, Kaur
3. Perempuan Islam S-1
SE Perencanaan
AGUS
Kaur
4. SUMANTRI, Laki-laki Islam D-3
Keuangan
A.Md
Kaur Umum
SAIPULLAH,
5. Laki-laki dan Tata Islam S-1
S.Pd
Uasaha
Kasi
6. NURHAYAT, ME Perempuan Islam S-2
Pemerintahan
WITIA Kasi
7. MANDASARI, Perempuan Kesejahteraa Islam S-1
S.Pd m
ABDUL HADI H. Kasi
8. Laki-laki Islam SMA
IBRAHIM, Pelayanan

b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


Badan Permusyawaratan Desa merupakan lembaga yang menjadi
perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya Desa. BPD merupakan
lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di Indonesia.
Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan
berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara
musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun
Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh
atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6
tahun dan dapat diangkat atau diusulkan kembali untuk 1 kali masa
jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan
merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

TABEL 11

Nama Anggota Badan Permusyawaratan Desa Pal Sembilan

JENIS PENDI
NO NAMA JABATAN AGAMA
KELAMIN DIKAN
HAERMAN,
1. Laki-laki Ketua Islam D-3
A. Md
2. JAPRI Laki-laki Wakil Ketua Islam SLTA
ARUM
3. KUSUMA RANI, Perempuan Sekretaris Islam S-1
S.Pd
Bidang
Penyelenggaraan
MUHAMMAD Pemerintahan
4. Laki-laki Islam S-1
JALIA Desa dan
Pembinaan
Kemasyarakatan
5. ABDULLAH Laki=laki Bidang Islam SMA
Pembangunan
Desa dan
Pemberdayaan
Masyarakat

KHORUDDIN,
6. Laki=laki Anggota Islam SMA
SH
MAULIDUN
7. Laki-laki Anggota Islam S-1
ASHARI, S.M
PARIDA
8. ABDURRACHM Perempuan Anggota Islam SMA
AN
MUHAMMAD
9. Laki-laki Anggota Islam S-1
FAUZAN

c. Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD)


Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat, Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana
dimaksud dapat dibentuk atas prakarsa yang difasilitasi Pemerintah
melalui musyawarah dan mufakat. Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa ditetapkan dalam Peraturan Desa

TABEL 12

Lembaga Kemasyarakatan Desa

JUMLA JENIS
NO JABATAN
H KELAMIN
L P
1. Rukun Tetangga (RT) 121 120 1
2. Rukun Warga (RW) 18 18 0
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
3. 28 0 28
(PKK)
4. Kader Posyandu 61 0 61
5. Karang Taruna 10 10 0
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
6. 9 7 2
(LPM)
7. Kader Pembangunan Manusia 3 0 3
Pemadam Kebakaran Pal Sembilan
8. 45 45 0
(PKPS)
9. Masyarakat Peduli Api (MPA) 35 35 0

d. Lembaga Adat Desa


Lembaga Adat Desa adalah merupakan lembaga yang
penyelenggarakan fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan
asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat
Desa. Adapun Desa Pal Sembilan tidak memiliki Lembaga Adat.

D. Dinamika Konflik (Ade)


Dalam menyelesaikan konflik masyarakat Desa Pal Sembilan yang ada di
Desa Pal Sembilan kami lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
Penyelesaian dilakukan ditingkat bawah melalui pengurus RT dan RW,
selanjutnya jika masalah tersebut tidak menemukan mufakat akan
ditindaklanjuti ke tingkat Dusun, Desa dan seterusnya
BAB III

ISU STRATEGIS

A. Analisis SWOT (Murnia)


a. Strengh (Kekuatan)
1. Pendidikan masyarakat desa Pal Sembilan dapat dikategorikan baik
karena dari data potensi yang didapat, jumlah masyarakat yang
paling banyak adalah lulusan pendidikan S1/Diploma yaitu
sebanyak 7.168 orang, jumlah ini lebih banyak daripada
Masyarakat yang hanya menempuh Pendidikan SD yaitu sebanyak
2782 orang, lulusan SLTP/MTS 512 orang, lulusan SLTA/SMA
8782 orang, maupun yang putus sekolah 606 orang, dan buta huruf
sebanyak 4 orang.
2. Infrastruktur berupa jalan desa dan jalan lingkungan masing
masing sebagian besar sudah diaspal maupun dibeton sehingga
minim mengalami kerusakan, Panjang jalan yang sudah diaspal
adalah 24.650 meter dengan total kerusakan 25%, untuk jalan rabat
beton sepanjang 16.350 meter dengan kerusakan 40%, sumur bor
sebagai bagian dari infrastruktur kawasan pemukiman semakin
banyak dari 1500 sumur pada tahun 2020 bertambah 2459 sumur di
tahun 2021 sehingga menjadi 3959 sumur bor sebagai sumber air
untuk kehidupan sehari-hari warna.
3. Sebagian besar ekonomi masyarakat desa bergantung pada sektor
pertanian dan berpenghasilan sedang yaitu diatas rata-rata
pendapatan perkapita nasional. namun selain itu, masyarakat desa
Pal Sembilan banyak juga yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri
Sipil dan pengusaha besar maupun sedang sehingga mampu utuk
mencukupi kebutuhan hidupnya.
b. Weaknesses (Kelemahan)
1. Minimnya pengetahuan masyarakt tentang teknologi menjadikan
kurang dikelolanya hasil panen karena hanya mengandalkan cara
manual untuk mempromosikan atau melakukan transaksi jual beli hasil
kebun.
2. Kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah mengenai pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan serta kurangnya
fasilitas kebersihan seperti tempat sampah. Sebagai orang awam,
tentunya banyak Masyarakat yang belum mengerti apabila lingkungan
kotor dapat menjadi sumber penyakit salah satunya adalah demam
berdarah. Lingkungan yang kotor dapat menjadi tempat
perkembangbiakkan nyamuk aedes aegypti, terlebih lagi lingkungan
kotor tersebut berada disekiataran tempat tinggal masyarakat desa Pal
Sembilan.

c. Opportunity (Peluang)
1. Desa Pal Sembilan banyak memiliki tanaman perkebunan berupa
kelapa, pinang, kopi, dan tebu yang bisa meningkatkan kesejahteraan
Masyarakat desa Pal Sembilan. Hasil perkebunan ini biasanya dipanen
oleh para buruh tani dan kemudian dijual ke masyarakat oleh para
pemilik kebun. Ini menjadi mata pencarian masyarakat disana karena
mengingat bahwa buruh tani merupakan profesi terbanyak nomor 3
masyarakat Pal Sembilan selain pegawai negeri.
2. Berdasarkan kategori usia, komposisi penduduk yang didominasi oleh
masyarakat dengan usia produktif. Hal ini dapat dilihat dari data pada
tahun 2021 yaitu sebanyak 23.954 jiwa. Kondisi ini tentunya
menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi. Potensi ini dapat
dimanfaatkan pemerintah melului peningkatan kualitas SDM baik dari
segi pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan penguasaan teknologi.
d. Threat (Ancaman)
1. Berkurangnya hasil panen tanaman perkebunan karena tidak dikelola
dengan baik oleh masyarakat sehingga ekonomi merosot karena sumber
pendapatan desa Pal Sembilan yang berasal dari hasil perkebunan
bermasalah.
2. Timbulnya lebih banyak penyakit atau masalah lain akibat kotornya
lingkungan tempat tinggal masyarakat desa Pal Sembilan. Lingkungan
yang kotor berarti pencemaran lingkungan, hal ini bisa menyebar ke
pencemaran udara yang menyebabkan polusi udara, pencemaran air yang
bisa menyebabkan banjir, dan menyebabkan penyakit lain seperti tifus.

B. Permasalahan Kunci (Murnia 1-2) (Ade 3-8)

No Masalah Penyebab Sumber Daya Program


Pendukung

1. Kurang Kurangnya Sumber daya Dimanfaatkannya


terkelolanya pengetahuan manusia teknologi informasi
hasil panen Masyarakat desa berupa para oleh para lulusan
untuk lulusan s1/diploma untuk
mengoptimalkan s1/diploma 3 mempromosikan
hasil panen kebun hasil dari potensi
mereka yang dimiliki desa
pal 9
2. Meningkatnya Kurangnya Sumber daya Diadakannya
jumlah sosialisasi dari manusia sosialisasi tentang
Masyarakat pemerintah tentang pentingnya
yang terkena pentingnya menjaga menjaga
penyakit kebeersihan kebersihan
demam lingkungan lingkungan demi
berdarah kesehatan

3. Bertambahnya Dampak dari wabah Sumber daya Membuka lapangan


penduduk yang covid-19 manusia dan perkerjaan yang
tidak sumber daya baru atau dengan
berpenghasilan alam memulai untuk
tetap berwirausaha

4. Masih ada Belum tercatat Perangkat Dengan


penduduk yang secara pemerintah mengupadate
wajib KTP rutin/terupdate desa secara berkala data
belum penduduk di desa Pal masyarakat desa
memiliki KTP Sembilan, RT/RW Pal Sembilan
yang belum
memadai

5. Banyak siswa Tidak ada biaya Anggaran, Dengan


berprestasi dari untuk melanjutkan siswa menyalurkan
keluarga yang pendidikan/operasio berprestasi bantuan beasiswa
tidak mampu nal untuk sekolah dari pemerintah
melanjutkan pusat yang bisa
pendidikan disosialisasikan
oleh pemerintah
desa kepada siswa
berprestasi dari
keluarga yang tidak
mampu. Dapat juga
dengan berkerja
sama dengan pihak
swasta sebagai
sponsor beasiswa

6. Kurangnya Lahan yang ada Warga Penataan lahan


lahan sudah banyak masyarakat wakaf secara
pemakaman digunakan sebagai swadaya
milik pemukiman warga
desa/situs
bersejarah

7. Beberapa Kurang memahami Perangkat desa Pelatihan


perangkat desa tupoksi, padatnya peningkatan
belum pelayanan kapasitas perangkat
melaksanakan masyarakat desa dan
tugas yang penambahan staf
sesuai degan pelayanan desa
tugas dan
fungsi nya

8 Terbatasnya Tidak adanya tower Lahan, SDM Pembangunan


lokasi yang internet dan anggaran tower jaringan
mendapatkan internet/wifi dan
sinyal internet pengadaan wifi
di desa

C. Peluang Pengembangan Potensi (Murnia 1-2) (Ade 3-4)

No Potensi Arah Sumber Daya Program


Pendukung
1. Sumber Agar nilai jual dari Hasil Menciptakan produk
Daya hasil kebun lebih perkebunan pangan dari kelapa
Alam tinggi jika diolah. berupa kelapa, menjadi gula aren,
Selain meningkatkan tebu, kopi, tebu jadi gula, kopi
ekonomi desa, pinang kemasan, dan pinang
diolahnya hasil dapat dijadikan
kebun ini juga dapat produk minuman
menjadikan desa pal dengan label nama
9 dikenal oleh desa Pal Sembilan
masyarakat luas dan meningkatkan
karena produk hasil dukungan modal
kebunnya serta kualitas produk
serta pasaran produk
UMKM

2. Sumber Sosialisasi Masyarakat sosialisasi dan


daya dimaksudkan untuk dari pihak melaksanakan kerja
manusia memberikan pemerintah bakti untuk
pengarahan pada desa dan membersihkan
Masyarakat desa Pal tenaga lingkungan sekitar
Sembilan bahwa Kesehatan tempat tinggal warga
sangat penting untuk desa Pal Sembilan
menjaga lingkungan
sekitar, hal ini
bertujuan untuk
mengurangi
timbulnya bubit
penyakit akibat
lingkungan yang
kotor.

3. Barang Mengembangkan Masyarakat Dengan


dan jasa potensi desa dalam menyediakan
bidang jasa sebagai kebutuhan pokok
penyediaan masyarakat seperti
kebutuhan pokok torseba, pangkalan
masyarakat dan jasa gas dan jasa bus
bus angkutan anak angkutan anak
sekolah sekolah

4. Sumber Pelatihan teknologi Masyarakat, Memberikan


daya tepat guna pemerintah pelatihan dan
manusia desa dan pihak menyediakan wadah
swasta untuk
mengembangkan
keterampilan yang
dimiliki
BAB IV

VISI MISI

A. Visi Misi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya (putri)


1. Visi
"TERWUJUDNYA KABUPATEN KUBU RAYA YANG
BAHAGIA, BERMARTABAT, TERDEPAN, BERKUALITAS, DAN
RELIGIUS"
 Bahagia
Bahagia diartikan sebagai kepuasan, sikap optimis, dan
harapan masa depan masyarakat Kabupaten Kubu Raya
terhadap :
a. Peningkatan derajat Kesehatan
b. Peningkatan derajat Pendidikan
c. Pekerjaan yang memadai
d. Pendapatan rumah tangga yang memadai
e. Keharmonisan keluarga
f. Ketersediaan waktu luangKeharmonisan hubungan sosial
g. Kondisi rumah dan asset yang layak
h. Lingkungan hidup yang berkualitas
i. Keamanan yang kondusif
 Bermartabat
Bermartabat diartikan sebagai harga diri masyarakat
Kabupaten Kubu Raya dengan ditandai adanya :
a. Peningkatan kesejahteraan melalui pemenuhan kebutuhan
pokok yaitu sandang, pangan, dan papan
b. Peningkatan kehidupan ekonomi melalui pertumbuhan
ekonomi, pemantapan kemandirian pangan, penurunan
tingkat kemiskinan, penurunan pengangguran, dan
peningkatan kualitas lingkungan hidup
c. Peningkatan kehidupan sosial-budaya berbasis kearifan
local
d. Peningkatan kemandirian sumber daya manusia, aparatur
sipil negara, serta pembiayaan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan
e. Jaminan keadilan yang meliputi:
1). Hak dan kewajiban masyarakat Kabupaten Kubu Raya
tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, dan
antar golongan
2). Politik pembangunan dengan meminimalisasi
kesenjangan perkotaan dengan perdesaan maupun
perdesaan dengan perdesaan secara proporsional
berdasarkan kebutuhan (need assessment)
3). Orientasi pembangunan yang tidak sekedar mengejar
pertumbuhan saja, namun dapat dinikmati secara adil dan
merata oleh segala lapisan masyarakat
 Terdepan
Terdepan disini dimaksudkan Kabupaten Kubu Raya
terdepan di Kalimantan Barat dalam hal tata Kelola
pemerintahan yang bersih, dan berwibawa (good and clean
governance) serta peningkatan inovasi, kreativitas, dan kualitas
masyarakat
 Berkualitas
Kabupaten Kubu Raya senantiasa memiliki prestasi di
berbagai sektor baik di level pemerintah, swasta, maupun
masyarakatnya yang ditandai dengan adanya peningkatan
kualitas pendidikan maupun kesehatan dalam rangka
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan
kompetitif sebagai prasyarat berprestasi serta adanya dorongan
dan fasilitas meraih prestasi di berbagai sektor dalam
penyelenggaraan pemerintaha, pembangunan, dan
kemasyarakatan
 Religius
Kabupaten Kubu Raya akan berusaha mengembangkan
karakter sumber daya manusia dengan selalu menerapkan nilai-
nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan
kualitas keimanan dan ketaatan terhadap tuhan yang maha Esa,
berakhlak mulia, serta nilai-nilai moral dalam melaksanakan
tata Kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta
sebagai landasan memperkokoh sendi-sendi kehidupan
masyarakat dan memelihara keseimbangan perilaku yang
berbudaya

2. Misi
a. Meningkatkan budaya kerja dan tata kelola pemerintahan yang
bersih dan berwibawa (good and clean governance)
b. Meningkatkan pelayanan publik yang mendasar dan perbaikan
kualitas hidup masyarakat
c. Meningkatkan penguatan otonomi desa untuk pembangunan yang
berkeadilan dan berdasarkan pada nilai kearifan lokal
d. Meningkatkan penguatan aktivitas dan kelembagaan bernuansa
religius diseluruh lapisan masyarakat
e. Meningkatkan penguatan peran perempuan untuk peningkatan
kualitas dan kemandirian ekonomi

B. Visi Misi Desa Pal Sembilan (Putri)


1. Visi
Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Pal Sembilan
saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPUM-Desa), maka untuk Pembangunan Desa Pal Sembilan
pada periode 6 (enam) tahun ke depan (Tahun 2022-2027), disusun
visi sebagai berikut :
"Terwujudnya Desa Pal Sembilan sebagai Desa yang maju,
berikut: sejahtera, mandiri, religius dan berkarakter."
Dengan penjelasan sebagai berikut :
a) Desa yang Maju mengandung pengertian bahwa Desa Pal
Sembilan mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan
sederajat dengan masyarakat desa lain yang lebih maju dengan
pemenuhan sarana dan prasarana Dasar Masyarakat
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri yang
berbasis pada keunggulan lokal dengan pemanfaat sumber daya
yang dimiliki.
b) Sejahtera adalah bahwa diupayakan agar tercapai
ketercukupan kebutuhan masyarakat secara lahir dan batin
(sandang pangan, papan, agama, pendidikan, kesehatan, rasa
aman dan tentram).
c) Mandiri mengandung pengertian bahwa Desa Pal Sembilan
mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat
dengan masyarakat desa lain yang lebih maju dengan
pemenuhan sarana dan prasarana Dasar Masyarakat
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri yang
berbasis pada keunggulan lokal dengan pemanfaat sumber daya
yang dimiliki.
d) Religius mengandung arti memberikan dasar-dasar bagi
keyakinan dan perilaku moral serta Pengembangan Karakter
Sumber Daya Manusia dengan menerapkan nilai-nilai agama
sehari-hari dimasyarakat.
e) Karakter mengandung arti memiliki ciri khas yang kuat yang
dapat mewarnai dan menjadi suri tauladan yang baik
2. Misi
Misi adalah penjabaran rencana aksi untuk mencapai visi. Untuk
mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dilakukan sebagai
berikut :
1. Menciptakan Penataan Dess yang berkualitas, bernils dan memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat.
2. Mensukseskan semua program pembangunan yang direncanakan
Pemerintah serta program Pemerintah pengelolaan sarana dan
prasarana Desa berbasis kemampuan lokal Desa.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pelayanan
sosial dasar dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan
prioritas kebutuhan masyarakat.
4. Memacu pemerataan dan pertumbuhan masyarakat
5. Meningkatan pembangunan pemeliharaan serta Pengelolaan sarana
prasarana lingkungan hidup desa menuju masyarakat yang siap dan
tanggap bencana.

C. Tujuan dan Sasaran (Putri)


Tujuan merupakan penjabaran dan operasionalisasi atas pernyataan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
dengan enam tahun. Tujuan ini disusun berdasarkan hasil identifikasi
potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka mewujudkan
visi dan melaksanakan misi desa Pal Sembilan Periode 2021-2027.
Sasaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun
waktu lebih pendek dari tujuan. Berdasarkan Visi dan Misi maka
ditetapkan tujuan dan sasaran dari RPJM-Desa Pal Sembilan periode 2021
-2027 sebagai berikut:

Misi 1. Menciptakan penataan Desa yang berkualitas, bersih dan


memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Tujuan:
1. Terwujudnya kegiatan pemerintahan Desa yang tertib, lancar, cepat dan
tepat
2. Profesionalisme Aparatur Desa
3. Peningkatan Disiplin dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Misi 2. Mensukseskan Program Direncanakan Pemerintah Serta
Program Pemerintah Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Desa
Berbasis Kemampuan Lokal.
Tujuan:
1. Meningkatkan Pembangunan dan Pemeliharaan sarana, prasarana dan
Pengelolaan lingkungan pemukiman.
2. Meningkatkan Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi
Desa
3. Meningkatkan Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana informasi dan
komunikasi Desa
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pembangunan
ekonomi dan meningkatan peranserta seluruh elemen masyarakat yang
bernuansa religious.
Sasaran:
1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan,
sehingga masyarakat dapat berperan aktif mendukung dan
berpartisipatif dalam pembangunan.
2. Meningkatnya Pemeliharaan atau Pembangunan Jalan Desa
3. Meningkatnya Pemeliharaan atau Pembangunan Jalan Lingkungan
4. Meningkatnya Pemeliharaan atau Pembangunan Jembatan Desa
5. Meningkatnya Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Desa
6. Meningkatnya informasi Pembangunan Kepada Masyarakat
7. Meningkatnya Ketersedian Tiang Listrik Bagi Masyarakat.
Misi 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program
Pelayanan Sosial Dasar dan kegiatan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat.

Tujuan :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


2. Meningkatkan pembinaan dan pelatihan masyarakat
3. Meningkatkan pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan sarana
dan prasarana pendidikandan kebudayaan

Sasaran :

1. Menurunnya angka kematian bayi


2. Meningkatkan pelayanan pemberian makanan tambahan untuk balita
sehat dan kurang gizi
3. Terselenggaranya pelatihan usaha produksi rumah tangga desa
4. Meningkatnya ketersediaan tenaga kesehatan desa
5. Meningkatnya budaya membaca di desa

Misi 4. Memacu pemerataan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat


Tujuan :

1. Terlaksananya Pemerataan dan pertumbuhan ekonomi Masyarakat


2. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Desa
3. Terbinanya Kelompok usaha industri rumah tangga Desa
4. Meningkatkan Pengadaan dan Pengelolaan Wisata Desa
5. Meningkatkan Badan Usaha Milik Desa

Sasaran:

1. Terciptanya Pemerataan dan pertumbuhan Ekonomi Masyarakat


2. Meningkatnya Peran kelembagaan Desa
3. Meningkatnya Pengadaan dan Pengelolaan Wisata Desa
4. Meningkatnya Badan Usaha Milik Desa
5. Meningkatnya kelompok usaha industri rumah tangga Desa
Misi 5. Meningkatan Pembangunan Pemeliharaan serta Pengelolaan
sarana prasarana lingkungan hidup desa menuju masyarakat yang
siap dan tanggap bencana.

Tujuan:

1. Meningkatnya Kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkunga


hidup
2. Meningkatnya Kesiap Siagaan Tanggap Bencana Desa

Sasaran:

1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pelestarian


ngkungan hidup
2. Meningkatnya kegiatan pencegahan bencana.

BAB V
PROGRAM STRATEGIS

A. Prioritas Program Strategis (Syapri)


Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa bersama
masyarakat yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Desa itu sendiri, untuk
mencapai sasaran dan tujuan. Program pembangunan Pemerintah Desa Pal
Sembilan untuk mewujudkan sasaran dan tujuan yang hendak dicapai
enam tahun mendatang dapat dilakukan berdasaarkan potensi atau masalah
yang terjadi.
Prioritas kerja yang akan dilakukan menurut potensi yang ada di desa
Pal Sembilan salah satunya dibidang sumber daya alam yakni perkebunan
berupa kelapa, tebu, kopi dan pinang yang mana setiap terjadinya musim
panen secara bersamaan hasil panen tersebut akan melimpah. Sehingga,
prioritas kerja yang akan dilakukan kearah pengembangan usaha ekonomi
produktif dapat dilakukan dengan cara seperti:
1. Meningkatkan hasil perkebunan
Memberikan kemudahan kepada para pekebun untuk mengakses
keperluan perkebunan seperti menyediakan pupuk atau alat yang
digunakan untuk membantu proses kerja.
2. Mengelola hasil perkebunan
Mengadakan usaha-usaha rumahan dari hasil perkebunan yang
diproduksi untuk dikelola oleh masyarakat desa menjadi produk yang
memiliki ciri khas dan nilai jual.
3. Menyediakan penyuplai barang
Melakukan ekspor barang ke daerah-daerah lain agar hasil yang
diperoleh dapat digunakan sebagai sumber pemasukan bagi masyarakat
dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa Pal Sembilan.

Adapun potensi Sumber Daya Manusia, berdasarkan data masyarakat


di desa Pal Sembilan yang mana lebih didominasi oleh masyarakat
dengana lulusan S1/Diploma yang turut berdampak pada bertambahnya
penduduk yang tidak berpenghasilan tetap sehingga prioritas program
pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan yakni ;
1. Pelatihan teknologi tepat guna
Memberikan pelatihan dan menyediakan wadah bagi masyarakat untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
2. Memberdayakan masyarakat
Menyediakan lapangan pekerjaan yang dapat mendayagunakan
masyarakat desa serta meningkatkan kapasitas masyarakat dengan
membuat usaha kelompok ekonomi produktif.

Potensi Barang dan jasa Berdasarkan masalah yang dihadapi di desa


Pal Sembilan diantaranya, meningkatnya jumlah masyarakat yang terkena
penyakit demam berdarah maka, perlu dilakukannya rencana pelaksanaan
pembangunan melalui beberapa cara yakni;
1. Memberikan sosialisasi kesehatan secara rutin kepada masyarakat
seperti penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
dalam upaya menekan laju angka pertumbuhan wabah penyakit.
2. Melakukan kegiatan membersihkan lingkungan setiap satu minggu
sekali serta melakukan fogging terhadap rumah-rumah masyarakat.
3. Memberikan penanganan intensif bagi masyarakat yang pernah
mengalami penyakit tersebut seperti DBD salah satunya ataupun
penyakit-penyakit lainnya.
4. Menambah tenaga medis guna mengoptimalkan pelayanan dan
penanganan terhadap masyarakat.

Untuk masalah selanjutnya yakni banyak siswa berprestasi dari


keluarga yang tidak mampu sehingga tidak melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi, maka diperlukan adanya program prioritas
yang digunakan untuk peningkatan pendidikan yakni dengan cara;
1. Mengadakan program beasiswa untuk anak-anak kurang mampu yang
berprestasi
2. Menyediakan tempat-tempat bimbingan belajar gratis bagi masyarakat
atau anak-anak yang ingin menambah pengetahuannya.

Berdasarkan masalah terkait adanya beberapa perangkat desa yang


belum melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sesuai maka program
prioritas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pegawai yakni
dengan cara;
1. Menyediakan wadah bagi pegawai agar bisa menyampaikan hambatan
atau kesulitan yang mereka hadapi dalam menyelesaikan tugas sesuai
dengan topoksinya.
2. Melakukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan
3. Melakukan penataan ulang struktur organisasi pegawai sesuai
kemampuan dan keahliannya
4. Memberikan reward bagi pegawai yang berhasil memenuhi tugasnya
dengan baik

Adapun program prioritas pembangunan Untuk mengatasi masalah


terkait terbatasnya lokasi yang mendapatkan sinyal internet di desa Pal
Sembilan yakni :
1. Melakukan perluasan jaringan ke daerah yang semakin jauh dari pusat
desa

BAB VII

PENUTUP
A. Penegasan Fungsi RPJMDes (Syapri)
Selain sebagai pedoman dalam menyusun RKPDes dan Penyusunan
RAPBDes, RPJMDes juga merupakan dasar penilaian kinerja Kepala Desa
terpilih dalam melaksakan Pemerintahan desa, pembangunan,
pemberdayaan masyarakat dan membina masyarakatan selama masa
jabatannya. Rencana Pembangunan Desa disusun untuk menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan sebagai upaya meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan Desa Pal Sembilan. Oleh karena itu,
dilakukan Perencanaan Pembangunan Desa yang sistematis, berkelanjutan
dan partisipatif.
Dengan tersususnya RPJM Desa Pal Sembila untuk periode 6 (Enam)
tahun mendatang, diharapkan menjadi arah dan strategi bagi upaya
mewujdukan Desa Pal Sembilan yang sejahtera, produktif, dan partisipatif
dengan segala potensi maupun kelemahan yang dimiliki. Demikian RPJM
Desa Pal Sembilan ini dibuat, untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan
Pembangunan di Desa Pal Sembilan 2021-2027, baik sebagai acuan
penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Desa Pal
Sembilan, maupun acuan bagi segenap pihak yang memiliki komitmen
terhadap Desa Pal Sembilan.

B. Kunci Keberhasilan Penerapan RPJMDes (Ade)


Kunci keberhasilan penerapan RPJMDes ini ditentukan dengan
partisipasi semua komponen yang ada di desa Pal Sembilan seperti
konsistensi aparatur desa, dukungan dan komitmen para pemangku
kepentigan, serta dukungan swadaya secara optimal oleh masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan desa sesuai dengan peran dan fungsinya
untuk muwujudkan visi-misi Desa Pal Sembilan. Selain itu, dengan
adanya situasi dan kondisi desa yang kondusif juga menjadi salah satu
faktor yang dapat menentukan keberhasilan penerapan RPJMDes serta
adanya dukungan anggaran dari pemerintah pusat.

Anda mungkin juga menyukai