Anda di halaman 1dari 42

Lampiran : Peraturan Desa Penjajap

Nomor : 02 Tahun 2016


Tanggal : 01 Februari 2016
Tentang : Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Desa Penjajap
Kecamatan Pemangkat Kabupaten
Sambas Tahun 2015-2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa)


merupakan penjabaran Visi dan Misi Desa yang dituangkan dalam
bentuk dokumen perencanaan pembangunan Desa. Dokumen RPJM-
Desa ini dipandang penting sebagai pedoman Pemerintah Desa bersama
masyarakat untuk melakukan upaya-upaya terencana dalam rangka
mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik pada masa lima
tahun ke depan.

Dengan lahirnya Undang–Undang Desa, Pasal 117 Peraturan


Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa RPJM Desa
ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung
sejak pelantikan Kepala Desa. Sehingga diperlukan rencana
pembangunan jangka menengah lanjutan selama masa transisi, yakni
sejak berakhirnya RPJM Desa tahun 2015 hingga tahun berakhirnya
masa jabatan masing-masing Kepala Desa. Landasan Pemikiran dalam
pengaturan mengenai Desa adalah keanekaragaman, partisipasi,
otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah
Desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan
partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di Desa,
maka Desa diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP
Desa).

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan


Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa yang mengamanatkan, bahwa setiap Desa
wajib untuk menyusun RPJMDes sebagai perencanaan pembangunan
untuk jangka enam tahunan. Dengan demikian, penyusunan RPJMDes
ini merupakan pelaksanaan amanat dari peraturan perundang-
undangan tersebut.

Selain dari itu, agar setiap komponen Desa dapat berpartisipasi


dalam pembangunan Desa, maka dalam penyusunan RPJMDes
dilakukan secara partisipatif. Lebih lanjut diharapkan pelaksanaan
pembangunan DesaPenjajap dapat terlaksana dengan lancar dan
menyentuh kepentingan semua lapisan masyarakat yang ada.

1
RPJM Desa ini merupakan rencana strategis Desa untuk
mencapai tujuan dan cita-cita Desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan
menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan
tingkat Kabupaten.

Semangat ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka kita


akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada
Desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan yang
lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good
Governance) seperti partisipasif, transparan dan akuntabilitas.

Oleh karena itu Pemerintahan Desa Kecamatan Pemangkat


Kabupaten Sambas perlu untuk menyusun suatu rencana jangka
menengah Desa (RPJM Desa) yang mengacu pada RPJMD Kabupaten
Sambas dan Renstra Kecamatan Pemangkat dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan, internal (dalam) maupun eksternal (luar),
global, dan skala prioritas.

Dokumen RPJM Desa ini disusun merupakan komitmen dari


Pemerintah Desa dan seluruh Perangkat Desa dalam mencapai Visi, Misi
, Strategi dan Kegiatan Pemerintah Desa Kecamatan Pemangkat
Kabupaten Sambas melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilaksanakan.

RPJM Desa 2015-2021 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi


Pemerintah Desa dalam menyusun perencanaan pembangunan selama
6 (enam) tahun. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJM Desa setiap
tahun akan dijabarkan ke dalam Rencana Pembangunan Tahunan
berupa dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa dan akan menjadi pedoman bagi
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPB
Desa).

RPJM Desa Tahun 2015-2021 disusun memuat Visi dan Misi


Kepala Desa, rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
pemberdayaan masyarakat, dan arah kebijakan pembangunan Desa dari
Kepala Desa, RUDIYANSAH dengan Visi: “Terwujudnya Desa Penjajap
yang Sejahtera Mandiri dan Akuntabel dan Berkesinambungan
Melalui Pemberdayaan Masyarakat”.

RPJM Desa Tahun 2015-2021, disusun berdasarkan Visi dan Misi


Kepala Desa, sekaligus berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang
mengakomodasi berbagai aspirasi masyarakat yang ada dalam lingkup
wilayah Desa , serta menjawab tiga pertanyaan dasar yaitu kemana
Desa akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai
dalam enam tahun mendatang, bagaimana cara mencapainya, dan apa
saja sasaran-sasaran pembangunan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.

Sejalan dengan semangat Undang-Undang Desa, RPJM Desa ini


disusun dengan prinsip - prinsip sebagai berikut :

2
1. Belajar dari pengalaman dan menghargai perbedaan,
yaitu bagaimana perencanaan desa dikembangkan dengan memetik
pembelajaran terutama dari keberhasilan yang diraih serta dapat
mengelola perbedaan menjadi kekuatan yang saling mengisi.
2. Berorientasi pada tujuan praktis dan strategis,
yaitu rencana yang disusun harus dapat memberikan keuntungan
dan manfaat langsung secara nyata bagi masyarakat, terutama
warga pra sejahtera desa yang masih sebesar 43%.
3. Keberlanjutan,
yaitu proses perencanaan harus mampu mendorong keberdayaan
masyarakat dan mendorong keberlanjutan ketersediaan sumber daya
lainnya.
4. Penggalian informasi desa dengan sumber utama dari masyarakat
desa,
yaitu bagaimana rencana pembangunan disusun mengacu pada
hasil pemetaan apresiatif desa.
5. Partisipatif dan demokratis,
yaitu pelibatan masyarakat dari berbagai unsur di desa termasuk
perempuan, kaum miskin, kaum muda, dan kelompok marjinal
lainnya. Harus dipastikan agar mereka juga ikut serta dalam
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan tidak semata
karena suara terbanyak namun juga dengan analisis yang baik.
6. Pemberdayaan dan kaderisasi,
yaitu proses perencanaan harus menjamin upaya-upaya
menguatkan dan memberdayakan masyarakat terutama perempuan,
kaum miskin, kaum muda, dan kelompok marjinal lainnya
7. Berbasis pada aset dan kekuatan,
yaitu landasan utama penyusunan rencana pembangunan desa
adalah kekuatan dan aset yang dimiliki di desa. Dukungan pihak
luar hanyalah stimulan untuk mendukung percepatannya.
8. Keswadayaan,
yaitu proses perencanaan harus mampu membangkitkan,
menggerakkan, dan mengembangkan keswadayaan masyarakat.
9. Keterbukaan dan pertanggung jawaban,
yaitu proses perencanaan terbuka untuk diikuti oleh berbagai unsur
masyarakat desa dan hasilnya dapat diketahui oleh masyarakat. Hal
ini mendorong
terbangunnya kepercayaan di semua tingkatan sehingga bisa
dipertanggung jawabkan bersama.
10. Menjadi subyek pembangunan
yaitu menjadi subyek yang mengatur dan mengurus pembangunan
sesuai dengan kewenangan asal usul dan kewenangan lokal skala
desa.

Perencanaan desa pada dasarnya merupakan irisan antara


pemerintahan dan pembangunan desa. Pemerintahan mencakup
kewenangan, kelembagaan, perencanaan, dan penganggaran/keuangan.
Perencanaan desa ini disusun berangkat dari kewenangan desa.
Perencanaan desa ini bukan sekedar membuat usulan yang
disampaikan kepada pemerintah daerah, akan tetapi lebih kepada
keputusan politik yang diambil secara kolektif oleh pemerintah desa dan
masyarakat desa dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip tersebut di
atas.

3
1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN DASAR HUKUM

1. Maksud
Maksud penyusunan dokumen RPJM Desa ini antara lain untuk :
1. Mewujudkan perencanaan desa yang partisipatif yang ditopang oleh
tata kelola yang demokratis antara pemerintah desa, badan
permusyawaratan desa (BPD) dan masyarakat desa demi terwujudnya
kemandirian desa;
2. Menjabarkan Visi, Misi dan Program Kepala Desa menjadi dokumen
RPJM Desa yang digunakan sebagai arah, dasar, acuan, dan pedoman
bagi penyelenggaraan pembangunan desa, yang akan dilaksanakan
oleh segenap pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah
desa maupun non pemerintah desa selama kurun waktu enam tahun
dan untuk menjamin agar kegiatan pembangunan desa dilaksanakan
secara bertahap dan berkesinambungan berjalan efektif, efisien, dan
bersasaran.

2. Tujuan
Tujuan penyusunan RPJM Desa ini adalah :
1. Mendukung hubungan antar pelaku pembangunan/pemangku
kepentingan.
2. Menjamin adanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi dalam program
dan kegiatan.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi, antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Mengoptimalkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya dan aset desa secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

3. Dasar Hukum
1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor: 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tk. II di Kalimantan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1953, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 352 ) sebagai Undang–Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2004 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
224);
4
6. Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123); sebagaimana yang telah di ubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 168); sebagaimana yang telah di ubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 2091 Tahun 2014);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 2093 Tahun 2014);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 2094 Tahun 2014);
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Pedoman Kewenangan berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 158 Tahun 2015);
14. Peraturan Bupati Sambas Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kabupaten Sambas
(Berita Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2014 Nomor 41);
15. Peraturan Bupati Sambas Nomor 3 Tahun 2014 tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal berskala Desa Di Kabupaten Sambas (Berita Daerah
Kabupaten Sambas Tahun 2014 Nomor 3);
16. Peraturan Bupati Sambas Nomor 57 Tahun 2015 tentang Tata
Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Di Setiap
Desa Kabupaten Sambas Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah
Kabupaten Sambas Tahun 2015 Nomor 57);
17. Peraturan Bupati Sambas Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Sambas
Tahun 2015 Nomor 13);

5
18. Keputusan Bupati Sambas Nomor 957/BPMPD/2016 tentang
Besaran Penghasilan tetap dan Tunjangan Aparatur Pemerintahan
Desa serta Insentif Kepala Adat, Ketua RW dan Ketua RT di
Kabupaten Sambas Tahun Anggaran 2015;

1.3 HUBUNGAN PERENCANAAN DESA DAN PERENCANAAN KABUPATEN


Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi
lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan. Untuk itu, Undang-Undang Desa menggunakan 2 (dua)
pendekatan, yaitu “Desa Membangun‟ dan “Membangun Desa‟ yang
diintegrasikan dalam perencanaan Pembangunan Desa. Sebagai
konsekuensinya, Desa menyusun perencanaan pembangunan sesuai
dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan
pembangunan Kabupaten/Kota.
Di sisi lain proses perencanaan di tingkat desa disusun melalui forum
musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes)
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perencanaan daerah
dan nasional. Pasal 79 UU Desa menyebutkan bahwa perencanaan
pembangunan desa merupakan salah satu sumber masukan dalam
perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota. Meskipun
musrenbangdes hanya sebagai input perencanaan daerah, akan tetapi
proses musrenbangdes ini merupakan wujud pendekatan partisipasi
dari bawah dan sebagai masukan terhadap perencanaan daerah dan
perencanaan nasional.
Prioritas pembangunan Kabupaten Sambas sesuai RPJMD Kabupaten
Sambas Tahun 2012-2016 yang dijadikan salah satu dasar
pertimbangan dalam penyusunan RPJM Desa ini antara lain:
1. Pembangunan infrastruktur dasar
2. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
3. Peningkatan pertanian dan ketahanan pangan
4. Peningkatan kualitas Lingkungan hidup
5. Peningkatan ekonomi kerakyatan dan investasi
6. Peningkatan kesempatan kerja dan Penanggulangan kemiskinan
7. Pengembangan Kesehatan
8. Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan anak
9. Pengembangan Pendidikan
10. Pengembangan kualitas pemuda dan olahraga
11. Pengembangan budaya dan pariwisata
12. Peningkatan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan
13. Peningkatan perencanaan pembangunan dan Demokrasi
14. Peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah
15. Peningkatan kesadaran hukum
16. Peningkatan keamanan dan ketertiban
17. Peningkatan kualitas kehidupan beragama

6
1.4 VISI DAN MISI

1. Visi
“Terwujudnya Desa Penjajap yang Sejahtera, Mandiri, Akuntabel
dan Berkesinambungan Melalui Pemberdayaan Masyarakat”.
Rumusan Visi tersebut merupakan suatu cita-cita untuk
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang transparan dan
akuntabel serta pelaksanaan pembangunan desa yang partisipatif,
kreatif dan berdaya secara ekonomi demi terwujudnya kemandirian
desa dan pembangunan yang berkelanjutan.

2. Misi
1) Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
Misi :
a. Peningkatan kinerja pemerintahan desa dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
b. Penyelenggaraan pemerintahan desa secara akuntabel,
berkesinambungan dan transparan.
c. Mewujudkan kapasitas lembaga pemerintahan desa yang
profesional.
d. Mengoptimalkan peraturan desa sesuai dengan kewenangan
desa
2) Bidang Pembangunan
Misi :
a. Menjadi desa yang tangguh dalam penanggulangan resiko
bencana.
b. Meningkatkan perekonomian desa melalui basis
perdagangan dan kelautan/nelayan.
c. Mewujudkan pembangunan lingkungan yang tertib dan
nyaman.
d. Menjalin hubungan kerja sama antar desa dalam
pembangunan sarana transportasi perekonomian desa.
e. Mewujudkan pembangunan yang sesuai dengan prioritas
dan kebutuhan masyarakat di segala sektor.
f. Menumbuhkembangkan kesadaran pendidikan, hukum dan
kesehatan
3) Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Misi :
a. Mengoptimalkan lembaga kemasyarakatan yang ada untuk
pelaksanaan pembangunan desa.
b. Mendukung pembentukan organisasi warga untuk
penyelenggaraan pembangunan yang partisipatif dan
akuntabel
4) Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Misi :
a. Meningkatkan Partisipasi masyarakat di berbagai proses
pembangunan desa
b. Mendukung peningkatan kapasitas kader khususnya terkait
dengan kepemimpinan
c. Memfasilitasi kegiatan pemuda/karang taruna.

7
1.5 PENGERTIAN
1.5.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
disingkat (APBDes) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh
pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa.

1.5.2 Desa, atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya
disebut Desa. Adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.5.3 Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan
uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban Desa tersebut.

1.5.4 Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain


adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah Desa dalam
memberdayakan masyarakat.

1.5.5 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya


disebut (Musrenbang Desa) adalah forum musyawarah tahunan
yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku
kepentingan Desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi
permasalahan Desa dan pihak akan terkena dampak hasil
musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di Desa 1
(satu) tahunan.

1.5.6 Pembangunan Desa adalah pemanfaatan sumber daya yang


dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata.
Baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, akses terhadap pengambilan keputusan, maupun
indeks pembangunan manusia.

1.5.7 Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan


masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

1.5.8 Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses


penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai
unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.

1.5.9 Perencanaan Pembangunan Desa dimaksud adalah suatu proses


penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai
unsur pemangku kepentingan di Desa guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya Desa dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu Desa dalam jangka waktu
8
tertentu. Wujud Perencanaan Pembangunan Desa adalah jangka
waktu tertentu. Wujud Perencanaan Pembangunan Desa adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana
Kerja Pembangunan Desa.

1.5.10 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa selanjutnya


disingkat (RPJM-Desa)adalah dokumen perencanaan untuk
periode 6 (enam) tahun yang memuat arah kebijakan Desa, arah
kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program, dan
program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan
program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja.

1.5.11 Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat


(RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu)
tahun yang merupakan penjabarandari RPJM-Desa yang memuat
rancangan kerangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan
kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas
pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta perkiraan
maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh

1.5.12 Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong


partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa.

1.5.13 Peraturan Desa (yang selanjutnya disingkat Perdes) adalah


peraturan perundang-undangan yang dibuatoleh BPD bersama
Kepala Desa.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


RPJM Desa Tahun 2015-2021 disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan dan dasar
hukum, hubungan perencanaan desa dengan perencanaan kabupaten,
pengertian dan sistematika penulisan.

BAB II : Gambaran Umum Desa


Menguraikan tentang kondisi geografis dan demografi, sejarah desa,
keuangan, dan kekayaan desa

BAB III : Apresiasi Pembangunan Desa


Menguraikan tentang potensi, tantangan dan perubahan yang harus
terjadi dari aspek pelaksanaan pembangunan, penyelenggaraan
pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
masyarakat.

BAB IV : Strategi Dan Program Desa


Menguraikan tentang strategi dan program pembangunan desa dari
aspek pelaksanaan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

BAB V : Penutup
Menjabarkan tentang permasalahan di Desa dan pemecahan masalah
yang ada untuk masing-masing bidang kegiatan. Alternatif isi penutup:

9
Menjabarkan manajemen resiko terhadap tantangan atau ancaman
yang dapat menghambat pelaksanaan RPJM Desa.

BAB II

GAMBARAN UMUM DESA

2.1 SEJARAH, GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI DESA

1. Sejarah Desa

Sejarah Historis, Desa merupakan Desa Pesisir Pantai yang berada


di tengah kota Kecamatan Pemangkat, yang aktifitas kegiatan
penduduknya bergerak di bidang nelayan/perikanan dan perdagangan.

Di bidang Pemerintahan Desa telah dijabat oleh beberapa Kepala Desa,


sebagai berikut:

1. Raden Mohtar : menjabat kepala Kewedanan pada tahun 1949.


2. Wan Abdurrahman : menjabat Kepala Kampoeng dari tahun 1950–1958.
3. Uray Kartibi : menjabat Kepala Kampoeng dari tahun 1958–1962.
4. Wan Zulkarnaen : menjabat Kepala Desa dari tahun 1962–1998.
5. Rusli Sadali : menjabat Kepala Desa dari tahun 1998-2006.
6. Muslimin : menjabat Kepala Desa dari tahun 2006-2013.
7. Rusli : menjabat Pj. Kepala Desa dari tahun 2013-2015.
8. Rudiansyah : menjabat Kepala Desa dari tahun 2015-2021.

Terdiri dari 7 (tujuh) Dusun dengan Kepala Dusun sesuai kondisi sekarang,
yaitu sebagai berikut;

a. Dusun Cemara dengan Kepala Dusunnya Sunarko


b. Dusun Turi dengan Kepala Dusunnya Martoyo
c. Dusun Beringin dengan Kepala Dusunnya H. Alimn Djarni
d. Dusun Melati dengan Kepala Dusunnya Suhaili
e. Dusun Plamboyan dengan Kepala Dusunnya Suparman
f. Dusun Kenanga dengan Kepala Dusunnya Zainal
g. Dusun Cempaka dengan Kepala Dusunnya Abdul Sahad

Dan dari 7 dusun terdapat 63 Rukun Tetangga (RT) serta 14 Rukun Warga
(RW) sebagai berikut;

a. Dusun Cemara terdiri dari : 11 RT dan 2 RW


b. Dusun Turi terdiri dari : 9 RT dan 2 RW
c. Dusun Beringin terdiri dari : 8 RT dan 2 RW
d. Dusun Melati terdiri dari : 12 RT dan 2 RW
e. Dusun Plamboyan terdiri dari : 7 RT dan 2 RW
f. Dusun Kenanga terdiri dari : 5 RT dan 2 RW
g. Dusun Cempaka terdiri dari : 13 RT dan 2 RW

Jumlah : 65 RT dan 14 RW

10
Susunan Kepengurusan Dan Struktur Kerja
Pemerintah Desa Penjajap

Tabel. 1
BPD KEPALA DESA LPMD
SISWANDI RUDIANSYAH RULI SUDIRA

SEKRETARIS DESA
RUSLI

KAUR KAUR KEUANGAN KAUR UMUM


PERENCANAAN SUCIATI WAN GAJALI
ARIF MUSDANI MULIANINGSIH. S.T

BENDAHARA DESA
LIKA

KASI PEMERINTAHAN KASI KESEJAHTERAAN KASI PELAYANAN


ABDUL AZIS ABDUL RAHMAN ARSHENA

KADUS CEMARA KADUS TURI KADUS BERINGIN KADUS MELATI


SUNARKO MARTOYO H. ALIMIN DJARNI SUHAILI

KADUS PLAMBOYAN KADUS KENANGA KADUS CEMPAKA


SUPARMAN ZAINAL ABDUL SAHAD

Sebagai mitra kerja Kepala Desa, juga sudah terbentuk Badan


Permusyawaratan Desa (BPD) yang terdiri dari 9 orang pengurus dan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang terdiri dari 7 orang
pengurus. Disamping itu juga ada pengurus-pengurus Kelompok Nelayan,
Kelompok Badan Kegiatan Majelis Taklim (BKMT) yang membawahi
Kelompok Pengajian Permata, Tim Penggerak PKK (TP.PKK), Kader
Posyandu Balita-Bumil dan Lansia, Kelompok Zikir Maulut/Zikir Nazam

11
dan Kelompok Sosial lainnya serta Karang Taruna sebagai wadah dari
pemuda pedesaan.

2. Letak Geografi
Desa Penjajap merupakan salah satu dari 8 desa/kelurahan di
Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas yang terletak di sebelah
Utara kota Pemangkat dengan jarak ke Ibu Kota Kecamatan sejauh 1 km
dan jarak dengan ibu kota Kabupaten Sambas 45,1 km yang dapat
ditempuh menggunakan kendaraan bermotor selama 75 menit.

Tabel. 2
Kondisi Geografis

NO Uraian Ket
1 Luas wilayah : 4.500 km² ( 450 Ha )
Jumlah Dusun : 7 (Tujuh)
1) Dusun Cemara
2) Dusun Turi
3) Dusun Beringin
2 4) Dusun Melati
5) Dusun Plamboyan
6) Dusun Kenanga
7) Dusun Cempaka

Batas Wilayah :
A. Utara : Sungai Sambas Besar
B. Selatan : Desa Harapan, Gugah Sejahtera dan
3
Pemangkat Kota
C. Barat : Desa Pemangkat Kota dan Laut Cina Selatan
D. Timur : Desa Harapan
4 Topografi : Dataran Rendah
5 Hidrologi : --
7 Luas lahan pertanian : --
8 Luas lahan pemukiman : 390 Ha

3. Demografi Desa

Jumlah penduduk Desa Penjajap sebanyak 12.106 jiwa, terdiri dari laki-
laki sebanyak 6.031 jiwa dan perempuan 6.075 jiwa. Sedangkan jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 2.962 keluarga dengan kepadatan penduduk
269 jiwa/km.

a. Kependudukan
Tabel. 3
Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah


Laki-Laki 6.031 Jiwa
Perempuan 6.075 Jiwa

12
Jumlah 12.106 Jiwa

b. Agama

Tabel. 4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Agama Jumlah
Islam 10.332 Jiwa
Budha 1.305 Jiwa
Hindu -
Kristen 255 Jiwa
Kong Hucu 214 Jiwa
Jumlah 12.106 Jiwa

c. Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat Desa Penjajap bekerja sebagai Nelayan,
hal ini dapat terlihat pada tabel 5 di bawah.

Tabel. 5
Penduduk Berdasarkan Profesi/Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah
Nelayan 466 Orang
Buruh Nelayan 137 Orang
Pedagang 286 Orang
Petani/Pekebun 133 Orang
Buruh Tani 21 Orang
Buruh Harian Lepas 332 Orang
PNS 144 Orang
TNI/POLRI 26 Orang
Peternak 4 Orang
Karyawan Honorer 77 Orang
Karyawan Swasta 190 Orang
Karyawan BUMD 10 Orang
Karyawan BUMN 16 Orang
Transportasi 16 Orang
Pensiunan 83 Orang
Pembantu rumah tangga 43 Orang

13
Tukang Listrik 8 Orang
Tukang Bangunan 57 Orang
Tukang Batu 22 Orang
Tukang Sol Sepatu 12 Orang
Tukang Las/Pandai Besi 5 Orang
Tukang Jahit 21 Orang
Penata Rambut 12 Orang
Penata Rias 3 Orang
Mekanik 9 Orang
Imam Masjid 24 Orang
Juru Masak 17 Orang
Dosen 3 Orang
Guru 138 Orang
Lain-lain 35 Orang
Pengacara 3 Orang
Dokter 4 Orang
Bidan 4 Orang
Perawat 19 Orang
Sopir 74 Orang
Kepala Desa + Perangkat Desa 16 Orang
Lain-lain 4.450 Orang
Jumlah 7.020 Orang

d. Pendidikan

Tabel. 6
Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jenjang Pendidikan Laki-Laki Perempuan


Tamat S2 4 2
Tamat S1 124 105
Tamat diploma 51 76
Tamat SMA 657 595
Tamat SMP 601 649
Tamat SD 1.529 1.478
Usia 3-6 yang sedang TK/play
103 111
group
Usia 7-18 yang sedang sekolah 889 793
Jumlah 3.958 3.809

14
e. Cacat Fisik
Ada 10 orang laki-laki dan 7 orang perempuan warga desa Penjajap
yang mengalami cacat fisik sebagaimana ditampilkan pada tabel 7 di
bawah.
Tabel. 7
Penduduk Berdasarkan Cacat Fisik

Cacat Fisik Laki-Laki Perempuan


Tuna Rungu 4 3
Tuna Wicara 2 2
Tuna Netra 3 2
Lumpuh 1 -
Jumlah 10 7

f. Kesejahteraan
Pada akhir tahun 2015, pemerintah desa telah melakukan
kategorisasi kesejahteraan rumah tangga mencapai sejumlah 2.786
rumah tangga. Pemerintah Desa Penjajap telah melakukan pemetaan
sosial secara partisipatif untuk mengukur tingkat kesejahteraan
keluarga per rumah tangga tersebut dengan hasil pemetaan sosial
sebagai berikut.

Grafik. 1
Peta Sosial Desa Penjajap

PETA SOSIAL DESA PENJAJAP TAHUN 2015

16%
pra sejahtera
sejahtera
29% 55% sejahtera plus

Berdasar peta sosial yang telah dilakukan secara partisipatif oleh


kelompok warga desa Penjajap sejumlah 55% (1.532) rumah tangga di
Penjajap dalam kategori Pra Sejahtera, 29% (808) rumah tangga di
Penjajap dalam kategori sejahtera, dan 16% (446) rumah tangga di
Penjajap dalam kategori sejahtera plus.

Pra Sejahtera yang dimaksud adalah kondisi perekonomian pada


rumah tangga yang masuk kategori keluarga miskin, sejahtera adalah
rumah tangga yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan dasar
hidup, sedang sejahtera plus adalah rumah tangga yang dinilai masuk
dalam kategori keluarga kaya.

15
g. Keadaan Sosial
Penduduk Desa Penjajap Sebagian besar suku Melayu, Tionghua dan
beberapa suku seperti Jawa, Dayak dan Bugis yang Kawin dengan
Masyarakat Desa Penjajap.
Untuk Budaya, banyak dipengaruhi budaya Islam karena masih
kentalnya adat-istiadat yang dianut masyarakatnya. Untuk politik,
masih sedikit warga yang terlibat aktif dalam partai politik

h. Keadaan Ekonomi

Tabel. 8
Tabel Sumber Penerimaan Desa Penjajap Tahun 2015

Sumber Tahun
NO
Penerimaan Desa 2013 2014 2015

Rp 4.680.300 Rp 28.365.900
1 Pajak Rp 20.717.142
( 100 % ) ( 100 % )

Pendapatan Tanah Rp. 600.000


2 - -
Kas ( 100 % )

Rp 216.562.004,60 Rp 230.380.083 Rp 620.901.127


3 ADD
( 100 % ) ( 100 % ) ( 100 % )

Rp.338.142.455
4 DD - -
( 100 % )

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa:


1. Tanah Kas Desa tidak memiliki hasil karena tidak ada penyewaan
untuk warga menggunakan tanah kas desa.
2. ADD atau Alokasi Dana Desa adalah Dana APBD Kabupaten yang
besaran Dana tiap tahun biasanya berubah sesuai dengan
kebijakan PEMKAB.

i. Pemerintahan Dan Sarana Prasarana Desa

Tabel. 9
Prasarana Dan Sarana Desa Penjajap Tahun 2015
Jenis Prasarana Dan
NO Jumlah Keterangan
Sarana Desa
1 Kantor Desa 1 Perlu direhab
2 Gedung SD 6 1 Unit perlu direhab
1 Unit sekolah baru dalam
3 Gedung SMP 2
tahap pengerjaan
gunan
4 Gedung TK 2 Perlu direhab
Masih menumpang/Perlu
5 Gedung PAUD 2 dibangun
6 Gedung TPA 3 1 Unit masih menumpang

5 Masjid + Surau 7+3 1 Unit sedang direhap total

16
6 Musholla 4 Baik
7 Polindes 1 Perlu direhab
8 Jembatan 27 6 unit Perlu perbaikan
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pasar Desa tidak ada, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari


masyarakat berbelanja pada pasar umum dan warung warung
kecil di setiap dusun.
2. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Desa belum
mencukupi maka perlu diadakan penambahan sarana dan
prasarana mengingat jumlah penduduk 12.155 jiwa dengan
luas desa 4,5 km².

j. Pemerintahan Umum
Tabel. 10
Pemerintahan Umum Desa Penjajap Tahun 2015

KEBERADAAN
NO URAIAN KET
ADA TIDAK
1 Pelayanan Kependudukan Ada -
2 Pemakaman Ada -
3 Perijinan - Tidak
4 Pasar Tradisional - Tidak
5 Ketentraman Ada -

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pelayanan kependudukan/ masyarakat yang akan berurusan


tentang surat menyurat dilayani di Kantor Desa setiap hari senin
dan hari Jumat sampai jam 15.00.
2. Pemakaman di Desa Penjajap tidak ada tim khusus yang
menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama
setempat dan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga.
3. Perijinan diantaranya adalah ijin keramaian dan ijin tinggal
(belum di Perdes-kan).
4. Ijin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang bisa mendatangkan
massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat dan orkes.
Ijin ini selain ke pemerintah Desa juga diteruskan ke MUSPIKA
(belum di Perdes-kan).
5. Ijin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih
dari 24 jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat
dengan warga setempat (belum di Perdes-kan).

17
BAB III

APRESIASI PEMBANGUNAN DESA

3.1 Penyelenggaraan Pemerintahan (Sisipkan Photo terkait)

Pemerintah desa Penjajap selama tahun 2014 hingga 2015 dalam periode
Kepala Desa yang dijabat oleh RUSLI selaku Sekretaris Desa merangkap
Pj. Kepala Desa sejak periode tahun 2013-2015 sudah melaksanakan
beberapa tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan
antara lain meliputi 1) Administrasi Pelaksanaan Pembangunan,
2) Pelayanan Masyarakat, dan 3) Pengembangan Regulasi Desa.
Terkait dengan administrasi kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
secara partisipatif, Pemerintah Desa Penjajap sukses Alokasi Dana Desa
(ADD) dari APBD Kabupaten Sambas dan bantuan keuangan Provinsi
(BANPROV) dari APBD Provinsi Kalimantan Barat. Laporan administrasi
ADD dan BANPROV selalu disampaikan tepat waktu begitu kegiatan
diselesaikan sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh kedua
pemerintah daerah tersebut. Laporan dana Kabupaten Sambas dan
Provinsi menjadi bagian dari Laporan Pelaksanaan Pembanguan Desa
berupa Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pelaksanaan APBDesa,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) dan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ). Laporan tersebut diapresiasi
oleh Pemerintah Kabupaten Sambas karena selalu tepat waktu dan tidak
ada catatan. Dokumen tersebut disampaikan kepada Bupati Sambas,
BPD Penjajap, dan diinformasikan kepada masyarakat melalui
musyawarah Desa dan Papan Informasi.
Disamping pelaksanaan pembangunan, Pemerintah Desa Penjajap juga
tertib dalam menyusun Laporan Kependudukan setiap bulan. Buku
administrasi keuangan desa berupa buku Kas Umum dan buku kas
Pembantu disusun dan diisi dengan rapi. Semua pemasukan maupun
pengeluaran kas desa selalu dicatat dengan tertib oleh Bendahara Desa.
Buku-buku administrasi keuangan tersebut selain diperiksa oleh Kepala
Desa secara periodik juga diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Sambas.
Berkaitan dengan pelayanan masyarakat, Pemerintah Desa Penjajap telah
mendukung penyelesaian e-KTP bagi warganya. Dengan demikian
diharapkan seluruh warga Penjajap sudah memiliki e-KTP bagi yang
berhak.
Disamping pelayanan e-KTP, Pemerintah Desa Penjajap juga memberikan
layanan administrasi warga berupa surat-surat pengantar dan surat-
surat keterangan termasuk urusan pernikahan kepada sekitar rata-rata
100 warga setiap tahun. Layanan tersebut didukung oleh aplikasi
SIMDES (SIM Desa) sekitar 80%, sementara 20% sisanya masih dilayani
secara manual. Kemampuan menggunakan aplikasi SIMDES cukup baik
untuk meningkatkan layanan yang lebih cepat dan akurat kepada warga
di waktu akan datang.
Terkait dengan pengembangan regulasi desa, Desa Penjajap baru mampu
menyusun beberapa Peraturan Desa (Perdes) meliputi Perdes tentang
ABPdes, Perdes tentang RPJMdes dan telah selesai penyusunan Draft
Perdes tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak. Regulasi lain
yang telah disusun oleh Pemerintah Desa meliputi Surat Keputusan (SK)

18
Kepala Desa Penjajap tentang RPJMDes, RKPDes, SK Tim Verifikasi
Usulan Pembangunan Desa, Tim Monitoring Pembangunan Desa, TP.PKK
Desa, SK Pengangkatan Perangkat Desa, Penetapan Kader Posyandu,
Pengurus RW dan RT. SK Guru Ngaji Kampung, Kelompok Zikir, BKMT,
Kelompok Pengajian Permata, PAUD/TPQ, Posyandu, Kelompok Pemuda
dan Olah Raga, Himpunan Pemuda Desa Penjajap dan lain-lain. Masih
banyak urusan desa yang belum diatur oleh desa antara lain yang terkait
dengan pungutan desa, aset desa, layanan air bersih, dan beberapa
urusan lainnya yang menjadi kewenangan desa. Sedikitnya regulasi yang
diterbitkan oleh Desa Penjajap tidak terlepas dari Kapasitas Pemerintah
Desa Penjajap yang belum optimal. Hal ini menjadi tantangan cukup
mendesak yang masih dihadapi oleh Pemerintah Desa Penjajap dalam
melaksanakan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jika yang lalu dana
ADD, Bantuan Dana Retribusi Pajak Daerah dan Banprov dapat dikelola
dengan baik oleh Pemerintah Desa Penjajap karena memang dana
tersebut relative kecil. Tantangan besar akan dihadapi jika Dana Desa
(DD) dari APBN mulai diberikan penuh kepada desa.
Struktur Organisasi Pemerintah Desa Penjajap saat ini terdiri dari Kepala
Desa yang didukung oleh Sekretaris Desa, Kepala Seksi Pelayanan,
Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Kesejahteraan dan 7 Kepala
Dusun. Dalam Sekretariat Desa terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala
Urusan Perencanaan, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Umum
dan Bendahara Desa.
Untuk menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis dan akuntabel,
di Desa Penjajap telah dibentuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
yang beranggotakan 9 (Sembilan) orang untuk periode tahun 2014
sampai dengan 2020, yang dipimpin oleh Ketua BPD dan Sekretaris BPD.
BPD menjadi mitra Kepala Desa dalam menyusun Peraturan Desa,
melaksanakan musyawarah desa, dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pembangunan dan jalannya pemerintahan desa.

3.2 Pelaksanaan Pembangunan


1. Pendidikan
Kesadaran masyarakat desa Penjajap akan pentingnya pendidikan anak-
anak cukup baik. Saat ini Desa Penjajap sudah memilik PAUD dan TPQ
“Kreatif Shirothol Jannah” di Dusun Plamboyan dengan jumlah anak
didik dari desa Penjajap 58 orang, PAUD dan TPQ “Darul Ulum” di Dusun
Cempaka dengan jumlah anak didik 57 orang dan TK Pembina di Dusun
Turi dengan jumlah anak didik 23 orang, dengan jumlah total anak yang
sekarang belajar di PAUD dan TK yang ada di Desa Penjajap tersebut
mencapai 138 Orang, sedangkan yang lainnya ada yang di PAUD dan TK
di luar Desa Penjajap, namun masih banyak terdapat anak yang usia pra
sekolah/belum sekolah. Desa Penjajap pada tahun 2014 mengalokasikan
1 juta 600 rupiah untuk honor Tendik PAUD dan TPQ. Tahun 2015
bertambah menjadi 8 juta rupiah. Sedangkan biaya operasional
penyelenggaraan pendidikan PAUD dan TPQ didukung oleh partisipasi
wali murid yang membayar per-bulan.
Dengan meningkatnya dana yang dialokasikan ke Desa Penjajap,
Pemerintah Desa Penjajap perlu memberikan perhatian terhadap anak
usia dini, sehingga semua anak usia emas di Desa Penjajap memperoleh
layanan pendidikan yang baik.
Usia wajar dikdas antara SD-SMP yang berumur 7-15 tahun desa
Penjajap sebanyak 1.529 anak. Ada 6 SD di desa Penjajap yang
19
menampung pendidikan mereka, yakni MIN, SDN.No.3, SDN.No.10,
SDN.No.12, SDN.No.29 dan SDS. Sentosa. Sedangkan untuk tingkat SMP
di Penjajap ada 1 unit yaitu SMPS. Sentosa.
Pada pertengahan tahun 2015 Desa Penjajap mendapatkan 1 unit
sekolah baru yaitu SMPN.No.5 dengan 3 ruangan kelas untuk proses
kegiatan Belajar Mengajar ditambah 1 ruang Guru, yang ditargetkan
pembangunannya akan selesai pada akhir tahun 2015, dengan kapasitas
dapat menampung 90 anak yang diperkirakan proses penerimaan siswa
baru dimulai dalam bulan Mei - Juni 2016.
Selama ini interaksi Pemerintah Desa Penjajap dengan Sekolah yang
berada di Desa Penjajap baru sebatas urusan pembangunan. Sekolah
mengundang Pemerintah Desa saat ada kepentingan dana pembangunan.
Sementara urusan yang berkaitan dengan kualitas pendidikan pihak
sekolah tidak mengajak pemerintahan desa. Situasi tersebut kurang
sehat untuk membangun generasi anak-anak desa yang cerdas serta
memiliki nilai sesuai harapan para orang tua. Pemerintah Desa dan
orangtua murid adalah mitra yang sangat penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Disiplin belajar serta mengajar sama-sama menjadi
kepentingan sekolah dan kepentingan desa yang perlu dibicarakan,
direncanakan, dan dimonitor bersama-sama, menjadi proses pendidikan
yang melibatkan semua pihak.
Misalnya dalam menyusun perencanaan desa, Pemerintah Desa mengajak
pihak sekolah, demikian pula saat menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah (RKAS), Kepala Sekolah dan Komite Sekolah harus
mengajak Pemerintah Desa. Rencana yang menyangkut pendidikan
tersebut dievaluasi bersama secara periodik.

2. Kesehatan

Terdapat 7 (Tujuh) kelompok Posyandu yang ada di enam Dusun di Desa


Penjajap yang aktif memberikan layanan secara partisipatif untuk
kesehatan warga. Kegiatan Posyandu meliputi penimbangan bayi,
pemeriksaan ibu hamil, kesehatan lansia serta program perbaikan gizi
bagi anak-anak, yang difasilitasi bekerjasama antara Pemerintah Desa,
Bidan Desa dan petugas dari Puskesmas. Angka gagal melahirkan di
desa Penjajap nol, artinya semua ibu hamil telah ditangani dengan baik
oleh petugas medis, yakni bidan yang ada di desa Penjajap di Poliklinik
Kesehatan Desa (PKD). Bagi ibu yang akan melahirkan dan perlu
penanganan khusus untuk dirujuk ke Rumah Sakit dibantu secara
swadaya oleh warga yang memiliki kendaraan dan didampingi oleh Bidan
Desa.
Kepedulian sosial dan perhatian masyarakat kepada saudaranya yang
sedang sakit sangat baik. Warga senantiasa memberikan dukungan moril
dan materiil untuk meringankan keluarga yang sedang terkena musibah.
Pemerintah Desa Penjajap juga memberikan perhatian tinggi pada
peningkatan kapasitas para kader akseptor Keluarga Berencana. Bentuk
dukungan Pemerntah Desa antara berupa uang transport bagi kader yang
sedang bertugas mengikuti pelatihan ataupun pertemuan di Kecamatan
dan Kabupaten.

20
Layanan Puskesmas terdekat berada di Kecamatan Pemangkat yang
bejarak lebih kurang 2 KM dari desa. Jarak tersebut relative jauh bagi
pananganan medis warga yang sedang menderita. Dengan jumlah
penduduk sebanyak 12.155 jiwa, di desa Penjajap terdapat Puskesmas
Pembantu (Pustu).
Ke depannya Pemerintah Desa Penjajap dipandang perlu untuk
pengadaan Ambulan Desa demi kelancaran pelayanan yang setiap saat
dapat menjadi sarana transportasi warga yang membutuhkan.

3. Ekonomi

Sumber penghidupan utama warga desa Penjajap adalah sektor


nelayan/perikanan. Dari 12.106 jiwa penduduk desa ada sebanyak 603
orang yang bergantung pada mata pencaharian nelayan/perikanan.
Sementara yang Buruh Harian Lepas ada 332 orang, pedagang 286 orang,
PNS ada 282 orang, dan yang lainya sesuai pada table 4 di atas.
Untuk modal mengembangkan usaha nelayan/perikanan, sekitar 60%
para nelayan mengandalkan tabungan dari hasil melaut sebelumnya.
Bagi yang tidak cukup memiliki modal atau karena menghadapi
kebutuhan khusus, para nelayan biasa melakukan pinjaman kredit
kepada pihak Bank.

4. Air Bersih Dan Sanitasi

Salah satu kebutuhan pokok air bersih, di desa Penjajap tidak memiliki
sumber air bersih sehingga kedepannya sangat dibutuhkan instalasi
perpipaan yang bisa masuk ke rumah-rumah warga. Pada tahun 2000
sampai tahun 2005 pernah ada akses perpipaan yang dikeloala oleh
PDAM Kecamatan Pemangkat ke sebagian rumah-rumah warga yang air
bersihnya bersumber dari gunung gajah pemangkat dan ditampung
dalam satu wadah berbentuk bendungan (pagong) yang sejak tahun 2005
sampai sekarang bendungan (pagong) tersebut sudah tidak berfungsi.
Untuk sementara ini dalam memenuhi kebutuhan terhadap air bersih,
warga masih menggunakan tempayan semen, blong plastik fiber maupun
penguin sebagai sarana penampung air hujan (PAH). Walaupun di desa
Penjajap sudah pernah beberapa kali mendapatkan bantuan PAH dari
dinas maupun intansi terkait, namun dirasakan masih banyak
kekurangan, berhubung jumlah penduduk yang cukup besar yaitu
(12.106 jiwa), dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 2.963 KK, Rumah
Tangga…. buah, 7 dusun, 63 RT dan 14 RW.
Untuk medapatkan air bersih pada saat musim kemarau warga terpaksa
harus membeli melalui mobil tangki maupun menggunakan penguin yang
bersumber dari air sumur milik warga yang tinggal di pinggiran/kaki
gunung gajah pemangkat.
Disamping air bersih, desa Penjajap juga akan mengusahakan pengadaan
sarana sanitasi untuk mendukung kesehatan lingkungan, namun
hambatannya adalah sulit memperoleh lokasi di tempat pemukiman
warga dikarenakan hampir seluruh rumah tangga memiliki jamban
keluarga di rumahnya masing-masing dan tidak tersedianya tanah milik
warga yang memadai ukurannya untuk dibangun MCK, sehingga sampai
21
saat ini di Desa Penjajap masih belum memiliki MCK. Meskipun
kenyataannya sulit namun Pemerintah Desa akan terus berupaya
mencari lokasi terutama di tempat pemukiman agar sarana sanitasi dapat
diwujudkan.
Terkait dengan perbaikan sanitasi lingkungan di masa depan, desa
Penjajap sudah harus memikirkan pengembangan pengelolaan senitasi
lingkungan, persampahan, dan limbah agar bisa dikelola dan bisa
dimanfaatkan untuk sektor perekonomian.
Gagasan yang dapat dikembangkan antara lain membangun MCK di
beberapa titik yang dianggap layak dan membangun septic-tank komunal
yang bisa digunakan oleh beberapa keluarga. Desa bisa memfaatkan
limbah yang dikelompokan tersebut untuk pupuk tanaman maupun
biogas.
Dari catatan di atas, desa Penjajap perlu memulai tata kelola layanan
kebutuhan dasar meliputi layanan air bersih, sanitasi, persampahan, dan
air limbah rumah tangga. Perlu ada pengelola dan peningkatan layanan
yang lebih baik kepada warga.

5. Lingkungan Hidup

Terkait perbaikan lingkungan hidup, pada tahun 2015 Pemerintah Desa


Penjajap telah memulai gerakan penghijauan secara masal untuk
menanam pohon mangrove, mahoni, dan pucuk merah. Kegiatan tersebut
dilaksanakan secara partisipatif bersama semua warga Desa Penjajap.
Dari sekian jenis pohon yang telah ditanam, dapat dicatat bahwa semua
jenis pohon bisa tumbuh dengan baik, walaupun terdapat beberapa
pohon yang gagal tumbuh dikarenakan kurangnya perawatan. Gerakan
menanam pohon tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dengan
memperhatikan jenisnya pohon yang cocok dengan kawasan Desa
Penjajap. Upaya ini dalam rangka menjaga konservasi sumber daya Air
dan kenyamanan lingkungan di wilayah Desa Penjajap.

6. Pariwisata

Untuk sementara ini di Desa Penjajap masih belum memiliki tempat


pariwisata, namun mulai sekarang Pemerintah Desa sedang dalam
pengkajian untuk menciptakan lokasi yang dipandang layak sebagai
tempat pariwisata.

3.3 Pembinaan Kemasyarakatan


Pada tahun 2014 desa Penjajap pernah melakukan sosialisai tentang
kesadaran hukum bagi masyarakat. Kegiatan tersebut bekerjasama
dengan pihak Kejaksaan Sambas, dan Polsek Pemangkat. Apa yang kami
rasakan, sosialisasi tersebut bermanfaat mengurangi angka tindak
kejahatan di desa Penjajap. Misalnya, pencurian, perkelahian, KDRT, dan
penyalah gunakan narkoba yang sebelumnya sering terjadi turun drastis
setelah sosialisasi tersebut. Desa Penjajap merasakan suasana yang
nyaman dan aman. Pada saat ini, tujuh tahun semenjak sosialisasi
tersebut telah terjadi banyak perubahan sosial yang dipengaruhi oleh

22
media televisi, video, internet yang seringkali menyajikan tayangan yang
kurang mendidik dan mudah diakses oleh anak-anak.
Untuk menjaga masyarakat yang tetap nyaman dan tentram, pengalaman
menyelenggarakan sosialisasi kesadaran hukum dapat dilakukan
kembali. Sebanyak 12.106 jiwa warga Penjajap harus memahami
pentingnya peraturan perundanang yang terkait dengan warga yang
sudah banyak diterbitkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
maupun Pemerintah Desa. Dengan demikian, warga akan ikut aktif
menjaga pelaksanaan peraturan dan keutuhan NKRI.
Disamping itu, desa Penjajap perlu berbenah pada peran lembaga
kemasyarakatan yang dapat mendukung pemerintah desa melaksanakan
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Lembaga yang sudah ada di desa
Penjajap meliputi LPMD, PTPKD, SKD, PKK, KWT, Kelompok Pemuda
maupun perkumpulan lainnya. Organisasi warga yang dapat mendukung
partisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
bersih, transparan dan akuntabel perlu didukung oleh regulasi.
Oleh karena itu, Pemeritnah Desa perlu melakukan pembinaan dan
memberikan keleluasaan kepada warga dan kelompok warga untuk
mengembangkan potensinya menjadi mitra yang strategis dalam
membangun desa Penjajap yang lebih damai dan sejahtera.

3.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Prestasi Desa Penjajap dalam pemberdayaan masyarakat antara lain


adalah penyelenggaraan proses perencanaan partisipatif desa yang
bertahap mulai dari rapat RT, RW, Dusun, hingga Musrebang. Selain
proses yang dari bawah, juga diikuti laki-laki dan perempuan dari unsur
PKK, Pemuda, tokoh masyarakat, BPD, dan masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut kader desa menemukan kebutuhan
pembangunan yang di prioritaskan oleh masing-masing dusun.
Selain proses musrenbang, kegiatan kemasyarakatan juga berjalan
dengan guyup, antara lain, setiap minggu (8 hari) di setiap Dusun Desa
Penjajap diadakan Pengajian, Yasinan dan Arisan.

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
BAB IV

STRATEGI DAN PROGRAM DESA

Program dan kegiatan untuk periode pembangunan tahun 2015-2021


diutamakan untuk memperbaiki kesejahteraan desa Penjajap. Peta sosial desa
Penjajap dalam Bab II menunjukkan bahwa masih sebanyak 1.532 keluarga
(55%) yang masuk dalam kategori pra sejahtera (lihat Bab II). Sementara yang
masuk dalam kategori sejahtera ada 808 keluarga (29%) dan sejahtera plus
sebanyak 446 keluarga (16%). Sementara dalam uraian Bab III menunjukkan
bahwa banyak potensi desa Penjajap yang belum ditangani dengan baik.
Desa Penjajap berharap memperbaiki berbagai strategi dalam bidang
penyelenggaraan pemerintahan khususnya pada meningkatkan disiplin dan
kualitas layanan warga, pelaksanaan pembangunan yang mendukung
terlibatnya sebanyak mungkin masyarakat pra sejahtera, pembinaan dan
pengembangan peran organisasi warga untuk mendukung pembangunan desa
Penjajap, dan pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang.

4.1 Penyelenggaraan Pemerintahan

Dalam upaya meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, desa Penjajap


akan menerapkan strategi:
1) Meningkatkan kualitas pelaporan penyelenggaraan pemerintahan desa;
2) Meningkatkan layanan administrasi warga;
3) Perbaikan struktur organisasi dan disiplin aparatur, dan
4) Pengembangan regulasi yang mendukung kemandirian desa sesuai
dengan UU Desa.

Meningkatkan Tata Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan


Program yang akan diterapkan untuk meningkatakan tata laporan desa
adalah a) peningkatan kapasitas perangkat desa, b) updating data
dasar, c) disiplin perangkat, d) penertiban tata arsip desa, dan e)
pendataan semua aset desa.
Tata laporan yang baik membutuhkan data yang valid dan up to date
meliputi data kependudukan, administrasi, dan kekayaan desa dengan
cara mengiventaris ulang aset-aset yang di miliki oleh desa, dengan
demikiam memerlukan perangkat yang memiliki kinerja yang baik dan
cermat.
Untuk menunjang semua itu perlu didukung oleh kualitas perangkat
dengan cara meningkatkan kapasitas serta disiplin perangkat. Dengan
35
peningkatan kapasitas tersebut diharapkan desa Penjajap mempunyai
perangkat yang memiliki rasa tanggung jawab dan tanggap terhahadap
tugasnya masing-masing. Desa Penjajap ke depan harus didukung oleh
kualitas perangkat yang disiplin, cerdas, dan berani menghadapi
tantangan menjalankan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa yang telah
ditetapkan Presiden pada tanggal 15 Januari 2014.

Meningkatkan Layanan Administrasi Warga


Salah satu tugas utama Pemerintah Desa adalah melayani kebutuhan
administrasi bagi warganya. Target peningkatan layanan desa Penjajap
antara lain meliputi a) layanan administrasi warga, b) memiliki e-KTP bagi
warga yang sudah berhak, c) sosialisasi layanan dan resiko pernihakan
dini, d) merespon laporan/pengaduan warga, dan e) menetapkan standar
layanan.
Harapan desa antara lain layanan e-KTP terlaksana bagi semua warga
yang berhak dan memenuhi kebutuhan Surat Keterangan warga dengan
cepat dan tepat, serta menggunakan teknologi IT yang dimiliki desa.

Perbaikan Struktur Organisasi Dan Disiplin


Struktur Organisasi Pemerintah desa Penjajap perlu disesuaikan dengan
kebutuhan pelaksanaan UU Desa. Dengan sudah ditegaskannya
kewenangan asal usul dan kewenangan lokal berskala desa yang harus
dilaksanakan oleh desa, maka desa Penjajap membutuhkan penyesuaian
kebutuhan perangkat serta memperbaiki disiplin perangkat.
Untuk mencapai hal tersebut desa Penjajap akan melakukan a) perbaikan
SOTK dan Topoksi Perangkat Desa, b) melengkapi perangkat yang
dibutuhkan, c) meningkatkan seragam perangkat, dan d) melaksanakan
disiplin kantor.

Pengembangan Regulasi Desa


Sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan aturan
pelaksanaannya, desa wajib mengatur dan mengurus kewenangan asal
usul dan kewenangan lokal berskala desa. Oleh karena itu salah satu
urusan penting yang akan dipenuhi oleh Pemerintah Desa Penjajap adalah
mengembangkan regulasi sesuai dengan kewenangan desa. Hal yang wajib
diatur antara lain meliputi Peraturan Desa maupun Peraturan
Pelaksanaan lainnya mengenai Pembangunan Desa, Sumber Keuangan
Desa, Pelayanan Dasar Desa, Pendidikan anak-anak, Kesehatan Ibu dan
Anak, Perlindungan Sosial, dan Lingkungan Hidup.
Disamping itu, keberadaaan organisasi warga sebagai pendukung
pembangunan desa perlu ditata sesuai dengan fungsi masing-masing yang
dapat menjadi salah satu ruang apresiasi bagi warga dan generasi muda.
Oleh karena itu, dalam masa 2015-2021 Pemerintah Desa Penjajap akan
melaksanakan program a) mengembangkan reguluasi sesuai kewenangan
desa, dan b) menerbitkan surat keputusan yang dibutuhkan oleh
organisasi/lembaga yang ada di desa.

4.2 Pelaksanaan Pembangunan

Pada sisa periode pemerintahan desa 2015-2021, pembangunan desa


Penjajap akan memfokuskan pada :
1) Membangun ekonomi desa,
36
2) Meningkatkan pendidikan khususnya bagi generasi anak-anak,
3) Meningkatkan kesehatan warga,
4) Perbaikan sarana transportasi,
5) Penataan Taman desa, dan
6) Peningkatan lingkungan hidup, air, dan sanitasi lingkungan.

Ekonomi Desa
Untuk menunjang peningkatan perekonomian desa yang penduduknya
mayoritas bermatapencaharian sebagai Nelayan, maka dengan ini
pemerintahan desa melakukan program-program seperti a) Pelatihan
pengolahan produksi hasil laut, b) Pelatihan utk meningkatkan mutu dan
kualitas hasil produksi, c) mengembangkan bank sampah, d) membentuk
dan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), dan e)
mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro.
BUMDesa di desa Penjajap dapat mendukung pengembangan ekonomi
warga dan melayani kebutuhan dasar warga. Dengan demikian BUMDesa
akan menciptakan lapangan kerja baru di desa.

Pendidikan, Seni, dan Budaya


Untuk mempersipakan generasi sumber daya manusia anak-anak usia dini
dan anak-anak sekolah di Desa Penjajap perlu didukung oleh sarana dan
prasarana serta sumber daya pengelola pendidikan yang memadahi.Anak-
anak usia pra sekolah cukup banyak di desa Penjajap dan baru sebagian
yang dapat ditampung. Oleh karena itu, dalam periode 2015-2021 desa
Penjajap akan berupaya memenuhi tenaga pendidik PAUD TK serta
menambah sarana belajar dan bermain bagi anak-anak tersebut.
Program yang akan dikembangkan meliputi a) Penambahan tenaga
pendidik TK, b) pelatihan tenaga pendidik PAUD TK, c) menambah ruang
kelas PAUD TK, d) membangun tempat bermain, e) mendirikan
perpustakaan desa, f) memelihara fasilitas TK, g) memfasilitasi kegiatan
seni dan budaya, dan h) memfasilitasi kelompok kesenian desa.

Kesehatan
Kesehatan warga adalah salah satu yang menjadi perhatian desa Penjajap.
Kesehatan warga menjadi modal penting untuk membangun desa secara
partisipatif. Oleh karena itu, kesetaraan akses warga terhadap layanan
kesehatan perlu diperhatikan, khususnya bagi anak-anak balita, ibu hamil
dan lansia dari warga pra sejahtera yang masih banyak di Penjajap. Untuk
tujuan tersebut desa Penjajap perlu mengintensifkan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan oleh posyandu maupun PKD Desa Penjajap.
Untuk mendukung upaya peningkatan layanan kesehatan dan kualitas
kesehatan warga, desa Penjajap akan mengembangkan program meliputi:
a) senam khusus bagi ibu hamil, b) mengembangkan posyandu Lansia
untuk mendukung kesehatan warga yang berusia lanjut, c) memfasilitasi
senam masal secara reguler, d) sosialisasi rumah sehat sanitasi dan sehat
lingkungan, e) memfasilitasi pembangunan Pustu, f) pengadaan Ambulan
Desa, g) pemberian makanan tambahan bergizi anak-anak PAUD, dan
i) sosialisasi KB.

37
Pembangunan Lingkungan Hidup, Air Bersih Dan Sanitasi
Pembangunan lingkungan hidup yang baik dan nyaman menjadi harapan
semua warga Penjajap. Lingkungan hidup yang baik selain dapat
mengatasi ancaman banjir dan abrasi pantai, juga ikut menjaga
kelestarian sumber-sumber mata air yang menjadi kebutuhan dasar warga
desa.
Dalam rangka mendukung kualitas lingkungan hidup, desa Penjajap akan
mengelola potensi air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga. Desa juga
akan mengelola sanitasi lingkungan seperti pengelolaan sampah dan air
limbah agar tidak mencemari lingkungan. Program pelestarian lingkungan
hidup ini akan dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa Penjajap bekerja
sama dengan warga sehingga hasilnya akan lebih optimal dan dirasakan
oleh semua warga. Area penghijauan dengan tanaman keras meliputi
hutan lindung, hutan rakyat, serta penanaman pohon di turus-turus jalan.
Program yang akan dilaksanakan meliputi a) sosialisasi pertingnya
konservasi alam dan penanaman pohon, b) penanaman pohon sepanjang
turus jalan desa, c) pembangun SPAL, dan d) penambahan pipa induk
layanan air bersih.

4.3 Pembinaan Kemasyarakatan

Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan


Salah satu tugas pemerintahan desa adalah melakukan pembinaan kepada
lembaga maupun organisasi kemasyarakatan yang ada di desa. satu
tujuan pembinaan adalah mengajak warga dan organisasi warga
memahami hukum yang berlaku di desa dan di tengah masyarakat,
misalnya Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan Penyalahgunaan
Obat Narkoba, Undang-undang Perlindungan Anak, Hak Asasi Manusia,
Keterbukaan Informasi Publik, Anti Korupsi, dan UU lain yang penting
untuk dipahami warga.
Tidak kalah penting sosialisasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa yang
menjadi dasar penyelenggaraan desa yang baik, nyaman, dan sejahtera
bagi desa Penjajap. Dalam UU Desa tersebut diatur dimana tanggungjawab
pemerintah desa dan peranan lembaga-lembaga dan organisasi yang
dibentuk oleh masyarakat. Perlu juga disampaikan perdes-perdes yang
diterbitkan oleh desa kepada semua lembaga yang ada.
Dalam mendukung program tersebut, pemerintahan desa akan bekerja
sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kecamatan, Bapermasdes,
Polsek/Polres Sambas, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat dan
lembaga lain yang potensial.
Dalam mendukung upaya tersebut, pemerintah desa Penjajap akan
memprogramkan peningkatkan lembaga kemayarakatan antara lain:
a) sosialisasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, b) sosialisasi peraturan
perundangan untuk mendukung gerakan masyarakat sadar hukum,
c) pelatihan kepemimpinan bagi pengurus organisasi perempuan, dan
d) pelatihan Peran dan Fungsi Pemerintahan dalam Pembangunan Desa.

38
Pengembangan Dan Pembinaan Orgasisasi
Pengembangan dan pembinaan organisasi warga sangat penting sehingga
antara pemerintahan desa dengan organisasi warga yang ada di desa
tercipta bangunan yang saling mendukung. Dukungan, kerjasama,
maupun kontrol warga terharap penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan sangat diperlukan dalam membangun
demokratisasi dan pemerintahan yang bersih di desa Penjajap. Dengan
demikian tujuan besar untuk meningkatkan kesejahteraan di Desa
Penjajap dapat kita wujudkan secara bersama sama.
Dalam mendukung pengembangan dan pembinaan organisasi, dalam
tahun 2015-2021 pemerintah desa Penjajap memprogramkan
a) mendukung pendirian organisasi warga sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang tidak melanggar etika dan hukum, b) memberikan
pembinaan kepada organisasi warga khususnya yang baru berdiri, dan
c) sosialisasi lingkungan yang sehat dan aman dari ancaman bahaya arus
pendek listrik dan api.

4.4 Pemberdayaan Masyarakat

Untuk mewujudkan pembangunan yang akuntabel, transparan, dan tepat


sasaran maka perlu peran serta warga yang berdaya. Peran aktif warga
perlu ditunjukkan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, serta
pengawasan. Peranan kader desa selama ini sangat membantu dan perlu
ditingkatkan terus kapasitas pengetahuan maupun ketrampilannya
sehingga mereka menjadi pendukung pembangunan desa sesuai dengan
perencanaan yang sudah ditetapkan. Untuk mendukung masyarakat yang
berdaya desa Penjajap antara lain akan melaksanakan sebagaimana di
bawah.

Mengembangkan Sistem Informasi Yang Adil Dan Merata


System informasi desa akan menjadi wahana penyampaian informasi dari
dan oleh warga dan pemerintahan desa dalam penyelenggaraan
kewenangannnya melaksanakan pemerintahan, pembangunan,
pembinaan, dan pemberdayaan.
Dalam rangka usaha tersebut, desa Penjajap memrogramkan a) sosialisasi
semua hasil musdes ke setiap RT, dan b) membangun sistem informasi
yang mudah diakses oleh warga. Dalam kaitannya dengan system
informasi desa, Pemerintah Desa Penjajap akan mengembangkan media
melalui sarana komunikasi yang sudah dimiliki oleh warga antara lain
melalui selebaran informasi, SMS gateway, dan web desa. Web desa selain
untuk sarana informasi yang dapat diakses oleh warga, termasuk warga
yang berada di luar desa, juga dapat dimanfaatkan menjadi ruang promosi
produk desa Penjajap.

Musyawarah Pembangunan Desa


Musyawarah pembangunan sangat penting dalam mewujudkan desa
Penjajap yang partisipatif dan demokratis. Musyawarah desa (musdes)
yang telah dilaksanakan selama ini, semakin bermakna setelah lahirnya
UU Desa yang memberikan peran desa menjadi subyek pembangunan.

39
Musdes adalah ruang interaksi semua pihak untuk membahas rencana
pembangunan, pengembangan peraturan desa, dan evaluasi atas apa yang
telah dicapai oleh desa.
Dalam rangka mendukung rencana ini, pemerintah desa akan a)
memfasilitasi musyawarah perencanaan pembangunan desa setiap tahun,
b) memonitor dan mengevaluasi pembangunan dan keamanan lingkungan,
dan c) memfasilitasi musyawarah Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Pembangunan Desa.
Seluruh kegiatan tersebut akan diikuti oleh warga dan para mitra/lembaga
yang ikut terlibat melaksanakan pembangunan desa.

Peningkatan Kapasitas Warga


Sedang untuk meningkatkan kapasitas warga sebagaimana diuraikan di
atas, pemerintah desa Penjajap dalam waktu 2015-2021 memprogramkan
a) pembentukan kader-kader desa untuk mendukung program
pembangunan yang berkelanjutan, b) meningkatkan kapasitas kader
kesehatan dan kader desa lainnya, c) sosialisasi pentingnya KB kepada
warga.

4.5 Kerjasama Dengan Pemerintah Daerah Dan Desa Lain

Badan kerjasama antar desa (BKAD) sudah terbentuk, namun rencana


kegiatan masih sedang dalam proses

40
BAB V

PENUTUP

RPJMDes Desa Penjajap ini dibuat untuk menjadikan pedoman dalam


pelaksanaan pembangunan di Desa Penjajap untuk 1 – 5 tahun yang
dijabarkan di dalam RKP-Des.
Demikianlah program yang penyusun rencanakan, semoga Allah SWT
meridhoi sehingga perencanaan yang telah di susun ini bisa terealisasi. Amin.

Ditetapkan di Penjajap
Pada tanggal, 30 Januari 2016
Kepala Desa Penjajap
41
RUDIANSYAH

Diundangkan di Penjajap
Pada tanggal, 01 Februari 2016

Sekretaris Desa

RUSLI

BERITA DESA PENJAJAP TAHUN 2016 NOMOR 2

42

Anda mungkin juga menyukai