Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM MUSYAWARAH DESA

Musyawarah Desa atau yang selanjutnya disebut dengan Musdes ini merupakan suatu
proses musyawarah yang terjadi antara Badan Permusyawaratan Desa (selanjutnya disebut
BPD), Pemerintah Desa dan masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD dan memiliki tujuan
untuk menyepakati hal atau rencana yang bersifat strategis.1 Sebagaimana kita ketahui bahwa,
pengertian musyawarah sendiri merupakan suatu tempat pengambilan keputusan yang mana
istilah tersebut telah kita pahami dan lakukan sejak zaman nenek moyang. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya sila keempat dari Pancasila yang menjelaskan bahwa, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Tujuan dari adanya Musdes ini sendiri adalah untuk mewujudkan sebuah pemerintah
yang transparan dan menghasilkan suatu keputusan yang menguntungkan bagi masyarakat
sekitar desa, yang mana suatu roda pemerintahan dapat dikatakan berhasil apabila dalam
mengambil suatu keputusan yang berdampak besar bagi masyarakat diawali dengan
musyawarah bersama yang dilakukan secara bersama-sama mulai dari tahap perencanaan
sampai dengan pelaksanaan.

Hal tersebut berarti sesuai dengan amanat yang dijelaskan dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, perencanaan pembangunan dan
pelaksanaannya harus berorientasi kebawah dan melibatkan masyarakat luas. Melalui
pemberian wewenang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ditingkat daerah. Dengan
cara ini pemerintah akan makin mampu menyerap aspirasi masyarakat banyak, sehingga
pembangunan yang dilaksanakan mampu memberdayakan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Dalam kondisi ini, rakyat harus menjadi pelaku dalam pembangunan, masyarakat
perlu dibina dan disiapkan untuk dapat merumuskan sendiri permasalahan yang dihadapi,
merencanakan langkah-langkah yang diperlukan, melaksanakan rencana yang telah
diprogramkan dan dilaksanakan.

Selain itu, menurut Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6
Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang

1
https://baobagedesa.id/musyawarah-desa-perencanaan-pembangunan-desa-tahun-2022/ diakses pada tanggal
24 Mei 2022 pukul 03:06 WIB
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa,
Pemerintah Desa wajib dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(selanjutnya disebut RPJM Desa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (selanjutnya disebut
RKP Desa) sebagai dokumen perencanaan pembangunan desa secara partisipatif disepakati
dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa dan Kelurahan (selanjutnya
disebut Musrenbang Desa/ Kelurahan) dengan melibatkan para pemangku kepentingan
sebagai wujud meningkatkan kualitas sistem perencanaan desa sebagai bagian integral dari
system perencanaan pembangunan daerah dan nasional.

Pasal 117 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014, RPJM Desa disusun dengan
mempertimbangkan beberapa hal seperti, kondisi objektif suatu desa dan prioritas
pembangunan kabupaten. Selanjutnya, Pasal 118 menyebutkan bahwa RKP Desa merupakan
penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana
penyelenggaraan Pemerintah Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan
dan pemberdayaan masyarakat desa.

Pada dasarnya RKP Desa paling sedikit berisi setidaknya, evaluasi pelaksanaan RKP
Desa tahun sebelumnya, prioritas program, kegiatan dan anggaran desa yang dikelola oleh
desa, prioritas program, kegiatan dan anggaran desa yang dikelola melalui kerjasama antar
desa dan pihak ketiga, dan rencana program yang berisikan suatu kegiatan dan anggaran desa
yang dikelola oleh desa sebagai suatu kewenangan penugasan dari pemerintah, baik
pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten, serta pelaksana kegiatan desa
yang terdiri atas unsur perangkat desa dan/atau unsur masyarakat desa.

Musyawarah desa seringkali dilakukan seperti yang dialami di daerah Desa


Rantewringin yang mengadakan kegiatan Musrenbang Desa bidang kesehatan dengan
memprioritaskan pada pembangunan kesehatan desa sebagai salah satu unsur Sustainable
Development Goals (SDGs) Desa sebagai arah kebijakan pembangunan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa. Dengan adanya rencana tersebut diketahui bahwa, desa-desa
tersebut bertujuan untuk mewujudkan beberapa keinginan seperti: desa tanpa kemiskinan,
desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas. Pertumbuhan
ekonomi desa yang merata, infrastruktur desa yang berkembang dan berinovasi sesuai
kebutuhan dan keterlibatan perempuan di daerah desa yang terus berkembang dan masih
banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai