Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa)


mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM
Desa) dan Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa) kepada pemerintahan desa. RPJM Desa adalah rencana
kegiatan pembangunan desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun, dan RKP Desa
sebagai penjabaran dari RPJM Desa berlaku dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
RPJM Desa dan RKP Desa merupakan dasar dalam pembangunan desa dengan tujuan
melakukan upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat desa.

Topik pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan diatur pada


BAB IX UU Desa yang berisi 7 pasal (Pasal 79 s/d Pasal 86). Pasal 78 UU Desa
menjabarkan tujuan pembangunan desa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Penyelenggaraan pembangunan desa dilakukan
dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna
mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.

Agar pembangunan desa bisa berjalan dengan baik dan seuai dengan tujuan
maka pembangunan desa itu harus terencana, terkoordinasi, berbatas waktu, dan
sesuai dengan kondisi khas masyarakat dan wilayah desa yang bersangkutan. Selain
itu pelaksanaan pembangunan desa melibatkan peran aktif masyarakat, perangkat
desa, lembaga-lembaga desa, lembaga di tingkat kecamatan dan kabupaten (lembaga
supra desa),dan lain-lain. Dokumen RPJM Desa menjadi penting sebagai alat bantu
dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan desa, agar arahnya
tidak melenceng dari garis-garis yang telah ditetapkan dalam perencanaan
pembangunan desa itu sendiri.
Maka menjadi penting keberadaan suatu panduan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan,dan pengawasan pembangunan desa. Panduan ini juga berguna sebagai
bahan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan masyarakat desa dalam
pelibatan seluruh pihak pada pembangunan desa.

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud
Penyusunan Rencana Pembangunan Desa dimaksudkan sebagai pedoman
umum dan arah kebijakan pembangunan desa dalam penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan yang integritas. Secara umum tujuan penyusunan Rencana
Pembangunan Desa adalah untuk meujudkan Visi dan mengemban Misi desa Tianyar
Barat demi terujudnya kehidupan masyarakat yang lebih baik, maju, mandiri dan
sejahtera.
1.2.2. Tujuan
Tujuan Penyusunan RPJM Desa ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat suatu Dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan
arah kebijakan keuangan desa, strategi pembangunan desa, sasaran –
sasaran setrategis yang ingin dicapai selama 6 ( enam )
2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggingjawab masyarakat terjadap
program program pembangunan didesa, dengan membangkitkan dalam
diri kesadaran, kepedulian partisipasi dan keswadayaan.
3. Menyediakan acuan yang dapat digunakan berbagai pihak yang
berkompeten untuk menemukenali dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan berbagai aspek perencanaan pembangunan desa.
4. Menumbuh kembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam
pembangunan didesa
5. Mendorong terwujudnya RPJM Desa sebagai dokumen perencanaan yang
penting dan berfungsi secara efektif dalam pelaksanaan pembangunan
desa dan memasukkan komponen visi dan misi Perbekel secara sinergis
dalam tahapan prioritas RPJM Desa.
6. Masyarakat memahami arah dan kebijakan pemerintah desa, dalam
pembangunan, keuangan desa, dan tahap – tahap perencanaan
pembangunan desa sebagai indicator Kinerja Pemerintah Desa
Sedangkan tujuan penyusunan RKP Desa Tianyar Barat Adalah :
a. Menyiapkan Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa ( DURKP
Desa ) tahunan yang sifatnya baru, Rehab maupuan lanjutan pembangunan
untuk dilaporkan kepada Bupati / walikota melalui camat sebagai dasar
RKP Daerah Kabupaten.
b. Menyiapakan DURK –Desa Tahunan untuk dianggarakan dalam APB Desa,
APBD
c. Kab, APBD Prov, APBN dan Pihak Ketiga maupun swadaya masyarakat.

1.3. Dasar Hukum


Landasan hukum yang digunakan Panduan Penyusunan RPJM Desa antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
9. Peraturan Menteri Dalam Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan di Desa;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan
Permusyawaratan Desa;
12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 16 Tahun 2019 tentang Musyawarah Desa;
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 19 Tahun 2019 tentang Pendampingan Desa.
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa.
15. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Badan Permusyawaratan
Desa
16. Peratauran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6 Tahun 2016 tentang
pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana telah
dirubah dengan peraturan Daerah Kabupaten Karangasem nomor 8 Tahun
2019 tentang pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa
17. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2020 Tentang
Penataan Desa
18. Peraturan Bupati Karangasem nomor 19 tahun 2016 tentang daftar
kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala
desa;
19. Peraturan Bupati Karangasem nomor 67 tahun 2015 tentang tatacara
penyusunan peraturan di desa.
20. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa .
21. Peraturan Butai Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Aset

1.4 Pengertian RPJM Des


Rencana Pembnagunan Jangka Menegah Desa, selanjutnya disingkat RPJM
Desa, adalah Rencana kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 ( Enam )
tahun, yang dilakukan melalui pengkajian Keadaan Desa dari proses penggalian dan
pengumpulan data mengenai keadaan obyektif masyarakt, masalah, potensi serta
dinamika masyarakat Desa, sehingga mendapatkan data desa sebagai gambaran
menyeluruh mengenai potensi yang meliputi sumber daya alam, sumber daya
manusia, sumber dana, kelembagaan, sarana prasarana fisik dan social, kearifan local
, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta permasalahan yang dihadapi desa, yang
dibahas setiap tahun melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa untuk
menentukan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Desa sebagai dasar dalam
Penyusunan APB Desa.
Rencana kerja pembangunan desa yang selanjutnya disingkat ( RKP –Desa )
adalah Dokumen Perencanaan untuk perioda 1 ( satu ) tahun merupakan penjabaran
dari RPJM desa yang memuat rancangan
Rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbnagkankerangka
pendapatan yang dimutahirkan , program prioritas pembangunan desa, rencana kerja
dan pendanaan serta pemikiran maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat
dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM Desa, yang
ditetapkan dalam keputusan Kepala Desa.
Perencanaan pembnagunan desa didasarkan pada data dan informasi yang
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan mencakup :
a. Penyelenggara Pemerintah Desa
b. Organinasi dan tata laksana pemerintah Desa
c. Keuangan Desa
d. Propil Desa
e. Potensi Desa
f. Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan Pemerintah Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat.

Dalam Penyusunan RPJM Desa ini yang dimaksud dengan:


1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Perdesaan adalah kawasan kerja sama antar Desa untuk
pengembangan usaha, kegiatan kemasyarakatan, pelayanan,
pembangunan, pemberdayaan masyarakat, keamanan, dan
ketertiban.
3. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat
Desa.
4. Pembangunan Perdesaan adalah pembangunan yang
dilaksanakan antar Desa dalam bidang pengembangan usaha,
kegiatan kemasyarakatan,pelayanan, pembangunan,
pemberdayaan masyarakat, keamanan, dan ketertiban.
5. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,
kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan
kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai
dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
6. Kewenangan desa adalah kewenangan yang dimiliki desa meliputi
kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat
istiadat desa.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan NKRI.
8. Pemerintah Desa adalah Perbekel atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
10. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
11. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau yang disebut dengan
nama lain adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk menetapkan
prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang
didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), swadaya
masyarakat desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten/Kota .
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Perbekel setelah dibahas dan disepakati bersama BPD.
13. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
14. Perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah desa dengan melibatkan BPD dan unsur
masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa
15. Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di
desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasikan oleh Perbekel dengan
mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna
mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
16. SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk
percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
17. Pendataan Desa adalah proses penggalian, pengumpulan,
pencatatan, verifikasi dan validasi data SDGs Desa, yang memuat
data objektif kewilayahan dan kewargaan Desa berupa aset dan
potensi aset Desa yang dapat didayagunakan untuk pencapaian
tujuan Pembangunan Desa, masalah ekonomi, sosial, dan budaya
yang dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi penyusunan
program dan kegiatan Pembangunan Desa, serta data dan
informasi terkait lainnya yang menggambarkan kondisi objektif
Desa dan masyarakat Desa.
18. Sistem Informasi Desa adalah sistem pengolahan data
kewilayahan dan data kewargaan di Desa yang disediakan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi serta dilakukan secara terpadu dengan
mendayagunakan fasilitas perangkat lunak dan perangkat keras,
jaringan, dan sumber daya manusia untuk disajikan menjadi
informasi yang berguna dalam peningkatan efektivitas dan
efisiensi pelayanan publik serta dasar perumusan kebijakan
strategis Pembangunan Desa.
19. Peta Jalan SDGs Desa adalah dokumen rencana yang memuat
kebijakan strategis dan tahapan pencapaian SDGs Desa sampai
dengan tahun 2030.
20. Pengkajian keadaan desa adalah proses penggalian dan pengumpulan data
mengenai keadaan obyektif masyarakat, masalah, potensi, dan berbagai
informasi terkait yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi
serta dinamika masyarakat desa.
21. Data desa adalah gambaran menyeluruh mengenai potensi yang meliputi
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber dana, kelembagaan, sarana
prasarana fisik dan sosial, kearifan lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta permasalahan yang dihadapi desa.
22. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM
Desa, adalah rencana kegiatan pembangunan desa untuk jangka waktu 6
(enam) tahun.
23. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa, adalah
penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
24. Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi
bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan
diusulkan Pemerintah Desa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah.
25. Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa.
26. Aset desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa,
dibeli atau diperoleh atas beban APB Desa atau perolehan hak lainnya yang
syah.
27. Potensi Aset Desa adalah segala potensi Desa yang meliputi
sumber daya alam dan lingkungan hidup, sumber daya manusia,
sumber daya sosial dan budaya, sumber daya ekonomi, dan
sumber daya lainnya yang dapat diakses, dikembangkan,
dan/atau diubah oleh Desa menjadi sumber daya pembangunan
yang dimiliki atau menjadi Aset Desa, dikelola, diolah,
dimanfaatkan, dan dipergunakan bagi kesejahteraan bersama
masyarakat Desa.
28. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa
29. Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer
melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten dan digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa.
30. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan
yang diterima kabupaten dalam APBD Kabupaten/Kota setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus (DAK).
31. Lembaga kemasyarakatan desa atau disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat,
32. Lembaga adat desa adalah merupakan lembaga yang menyelenggarakan
fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli desa yang tumbuh
dan berkembang atas prakarsa masyarakat desa

33. Pelaksana Kegiatan adalah pelaksana kegiatan Pembangunan


Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, terdiri dari unsur
perangkat Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan unsur
masyarakat.
34. Pendampingan Desa adalah upaya meningkatkan kapasitas,
efektivitas, dan akuntabilitas pemerintahan Desa, Pembangunan
Desa, Pemberdayaan Masyarakat Desa, pembentukan dan
pengembangan badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha
milik Desa bersama, peningkatan sinergitas program dan kegiatan
Desa, dan kerja sama Desa untuk mendukung pencapaian SDGs
Desa.
35. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah anggota masyarakat
Desa yang memiliki prakarsa dan/atau yang dipiliholeh Desa
untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan
prakarsa, partisipasi, swadaya, dan gotong royong di kalangan
masyarakat Desa.
36. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa,
adalah badan hukum yang didirikan oleh Desa dan/atau bersama
Desa-Desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset,
mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa
pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk
sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
37. Pihak Ketiga adalah lembaga swadaya masyarakat, perguruan
tinggi, organisasi kemasyarakatan, atau perusahaan, yang sumber
keuangan dan kegiatannya tidak berasal dari anggaran
pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja
daerah provinsi, anggaran pendapatan dan belanja daerah
kabupaten/kota, dan/atau APB Desa.

1.5 Tahapan Penyusunan RPJM Desa

RPJM Desa memuat visi dan misi Perbekel, arah kebijakan pembangunan

desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan pemerintahan

desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan

pemberdayaan masyarakat desa. RPJM desa ditetapkan dalam jangka waktu paling

lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak pelantikan Perbekel.

Perbekel menyelenggarakan penyusunan RPJM Desa dengan

mengikutsertakan unsur masyarakat desa dengan mempertimbangkan kondisi

obyektif desa dan prioritas program dan kegiatan kabupaten. Sesuai dengan

Permendagri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa dan

Permendesa, PDTT Nomor 21 tahun 2020 tahapan penyusunan Rencana

Pembangunan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa meliputi :

Tabel. 1. Tahapan Penyusunan RPJM Desa

Pencermatan hasil Penyusunan


Pembentukan Penyelarasan Arah Rancangan
Tim Penyusun Kebijakan RPJM Desa
Pembanguna Kab

Pembahasan dan Pembahasan


Penetapan
penetapan RPJM Desa Rancangan RPJM Desa
RPJM Desa
melalui Musy Desa melalui
Musrenbangdesa

Sosilaisasi
RPJM Desa
kepada Masy
Tabel. 2.
Matriks Tahapan dan Alur Penyusunan RPJM DESA

No Tahapan Proses Hasil

1. Pembentukan 1. Perbekel, setelah dilantik secara 1. Terbentuknya


Tim Penyusun resmi, membentuk Tim Penyusun susunan Tim
RPJM Desa RPJM Penyusun RPJM
2. Perbekel membuat Keputusan Desa
Perbekel tentang Tim Penyusun 2. SK Perbekel
RPJM Desa. tentang Tim
3. Tim Penyusun RPJM Desa Penyusun RPJM
mendengarkan dan membahas Des
pemaparan visi dan misi Perbekel, 3. Visi dan misi
yang akan menjadi acuan dalam terpilih
seluruh proses penyusunan RPJM
Desa ini.
2 Pencermatan 1. Tim Penyusun RPJM Desa 1. Informasi arah
hasil mengikuti sosialisasi dan/atau kebijakan
Penyelarasan mendapatkan informasi tentang Pembangunan
arah kebijakan pembangunan Kabupaten
Arah Kebijakan
Kabupaten Karangasem. Karangasem
Perencanaan 2. Tim Penyusun mendata dan 2. Data Rencana
Pembanguna memilah rencana program dan Program dan
Desa kegiatan pembangunan kabupaten Kegiatan
yang akan masuk ke desa dengan Pembangunan
cara mengelompokkan menjadi Kabupaten
bidang penyelenggaraan Karangasem yg
pemerintahan desa, pembangunan akan masuk ke
desa, pembinaan kemasyarakatan desa.
desa, dan pemberdayaan 3. Data Peta Jalan
masyarakat desa. SDG’s Desa
3. Mempelajari dan mengkaji Peta
Jalan SDG’s Desa
4. Data rencana program dan
kegiatan menjadi lampiran hasil
pengkajian keadaan desa.
5. Tim Penyusun membuat laporan
penyelarasan arah kebijakan
perencanaan pembangunan
kabupaten dengan format data
rencana program dan kegiatan
pembangunan yang akan masuk ke
desa dari hasil pendataan dan
pemilahan
3. Penyusunan 1. Tim Penyusun melakukan 1. Daftar rencana
Rancangan penyelarasan data desa : program dan
RPJM Desa pembandingan data Desa pada kegiatan yg masuk
Sistem Informasi Desa dengan ke desa
kondisi desa terkini. 2. Rancangan Matrik
No Tahapan Proses Hasil

2. Tim Penyusun melakukan RPJM desa.


penyelarasan data desa : 3. Berita Acara
pengambilan data dari dokumen 4. Rancangan RPJM
data desa pada Sistem Informasi Desa
Desa
3. Tim Penyusun RPJM Desa
membuat laporan hasil
penyelarasan data desa melalui
Sistem Infromasi Desa dengan
format data desa dan menjadi
lampiran laporan hasil
penyelarasan arah kebijakan
Pembangunan Desa
4. Tim Penyusun menyusun
rancangan RPJM Desa
berdasarkan hasil pengkajian Peta
Jalan SDG’s Desa dan daftar
rencana program dan kegiatan
yang masuk ke desa.
5. Tim Penyusun membuat berita
acara tentang hasil penyusunan
rancangan RPJM Desa yang
dilampiri dokumen rancangan
RPJM Desa.
6. Tim Penyusun menyerahkan berita
acara dan rancangan RPJM Desa
kepada Perbekel.
7. Perbekel memeriksa dokumen
rancangan RPJM.
8. Dalam hal Perbekel belum
menyetujui rancangan RPJM Desa
maka Tim Penyusun RPJM Desa
melakukan perbaikan berdasarkan
arahan Perbekel.
9. Dalam hal rancangan RPJM Desa
telah disetujui oleh Perbekel
dilanjutkan dengan kegiatan
musrenbang desa.

4 Pembahasan 1. Perbekel menyelenggarakan 1. Berita Acara


dan musrenbang desa. Musrenbang Desa.
penyepakatan 2. Tim penyusun RPJM Desa 2. Rancangan RPJM
rancangan memfasiitasi pembahasanPJM Desa
RPJM Desa Desa dengan diskusi kelompok 3. Rancangan Perdes
melalui terarah berdasarkan agenda SDG’s ttg RPJM Desa
Musrenbang Desa
Desa. 3. Diskusi kelompok membahas :
visi dan misi Perbekel terpilih,
pokok pikiran BPD, Program
dan/atau kegiatan Pembangunan
Desa yang diusulkan oleh
Masyarakat, Prioritas program
No Tahapan Proses Hasil

dan/atau kegiatan pembangunan


desa yang direkomendasikan pada
Sistem Informasi Desa dan matrik
rancangan RPJM Desa.
4. Perbekel membuat berita acara
tentang hasil kesepakatan
musrenbang desa yang
ditandatangani oleh Perbekel,
BPD dan Perwakilan masyarakat.
5. Perbekel menyampaikan Berita
Acara Musrenbang Desa dan
rancangan RPJM Desa hasil
Musrenbang Desa.
6. Perbekel mengarahkan Tim
Penyusun untuk melakukan
perbaikan dokumen rancangan
RPJM Desa apabila ada usulan
dan perbaikan dari hasil
kesepakatan musrenbang desa.
7. Perbekel menyusun rancangan
peraturan Desa tentang RPJM
Desa. Rancangan RPJM Desa
menjadi lampiran rancangan
peraturan Desa tentang RPJM
Desa.
8. Rancangan peraturan Desa tentang
RPJM Desa dibahas dan
disepakati bersama oleh Perbekel
dan BPD untuk ditetapkan
menjadi Peraturan Desa tentang
RPJM Desa.

5 Pembahasan, 1. BPD menyelenggarakan 1. Barita Acara


penetapan dan musyawarah desa berdasarkan Musdes.
pengesahan Beriata Acara dan rancangan 2. Dokumen RPJM
RPJM Desa RPJM Desa yang telah disepakati desa
melalui dalam musrenbang desa. 3. Perdes ttg RPJM
Musyarawah 2. Musyawarah desa dilakukan untuk Desa
Desa membahas, menetapkan dan
mengesahkan RPJM Desa
3. Pembahasan dan pengesahan
RPJM Desa meliputi ;
pembahasan rancangan RPJM
Desa, penetapan rancangan RPJM
Desa melalui Berita Acara musdes
dan pengesahan dokumen RPJM
Desa melalui penandatangan
Perdes tentang RPJM Desa oleh
Perbekel.
6 Sosialisasi 1. Perbekel menginformasikan
RPJM Desa dokumen RPJM Desa kepada
kepada masyarakat melalui sistem
No Tahapan Proses Hasil

masyarakat desa informasi Desa dan/atau publikasi


lainnya.

Anda mungkin juga menyukai