Perencananan partisipastif merupakan sebuah model perencanaan Pembangunan yang dimulai dari tingkat komunnitas, yakni Masyarakat local tingkar desa / kelurahan yang mengikutsertakan segenap warga tanpa terkecuali dengan cara langsung, sistematik, musyawarah, demokratis dan terbuka, mulai dari identifikasi masalah, penilaian kebutuhan, penggalian potensi, penyusunan solusi alternative, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) meruapakan dokumen prioritas pembangunnan desa yang disusun untuk 1 (satu) tahun anggaran dengan proses sebagai berikut : a. Dokumen Rancangan Awal RKP Desa disiapkan sebuah tim dalam tahap persiapan Musyawarah Desa dengan mengacu pada dokumen hasil evaluasi tahun sebelumnya dari RPJMDesa. b. Dokumen Rancangan awal RKPDesa dipaparkan dalam forum Musyawarah Desa untuk menjadi rujukan penentuan arah kebijakan, program dan kegiatan Pembangunan jangka pendek desa oleh peserta musyawarah desa. c. Finalisasi dokumen dilakukan oleh Tim dengan memasukkan rekomendasi dan kesepakatan peserta Musyawarah Desa. Penyusunan RKPDesa berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang pedoman Pembangunan Desa, dimana Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) memuat rencana Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Pelaksanaan Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Dimana RKP berisi prioritas program dan kegiatan yang didanai : a. Pagu Indikatif Desa b. Pendapatan Asli Desa c. Swadaya Masyarakat Desa d. Bantuan Keuangan dari Pihak Ketiga e. Bantuan Keuangan dari Pemerintah daerah provinsi da / atau pemerintah daerah kabupaten / kota. RKP Desa adalah Rencana Kerja Pemerintah Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJMDesa, hasil evaluasi pelaksanaan Pembangunan tahun sebelumnhya, prioritas kebijakan supra desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat / bencana alam. Sebagai Rencana strategis Pembangunan tahunan desa, RKP Desa merupakan dokumen perencanaan Pembangunan yang bersifat regular yang pelaksanaanya dilakukan oleh LPMD sebagai Lembaga yang bertanggung jawab di Desa. RKP Desa merupakan satu-satunya pedoman atau acuan pelaksanaan Pembangunan bagi pemerintah desa dalam jangka waktu 1 (satu) tahun selanjutnya dimasukkan dalam APB Desa tahun anggaran.
1.2. Dasar Hukum
Penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa Betiting didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain : a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234; c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); e. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); f. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan lembaran Negara Nomor 5694); g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa; i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa; j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa; k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611); l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja (SOTK) Pemerintah Desa; m. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Bersekala Desa; n. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa; o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 89); p. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pengutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah; q. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa; r. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Desa; s. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa; t. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Peraturan di Desa; u. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik Desa; v. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2021-2026; w. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Mandiri; x. Peraturan Daerah Kebupaten Gresik Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Desa Wisata; y. Peraturan Bupati Nomor 25 tahun 2019 Tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten Gresik; z. Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Aset Desa; aa. Peraturan Bupati Gresik Nomor 52 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa; bb. Peraturan Bupati Gresik Nomor 59 Tahun 2022 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; cc. Peraturan Desa Nomor Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2019-2025 (Lembaran Desa Betiting Tahun 2019 Nomor );
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dimaksudkan untuk menyajikan informasi/data tertulis terkait arah kebijakan strategi dan prioritas program / kegiatan 1 tahun kedepan yang akan dipaparkan dalam kegiatan musyawarah Desa RKPdesa secara khusus pengkajian ini bertujuan antara lain :
a. Mengindentifikasi kerangka acuan penulisan Rencana RKP Desa.
b. Merumuskan Tema / bidang / topik pembahasan sesuai dengan hasil evaluasi pelaksanaan RKP tahun sebelumnya dengan pemukhtahiran data, analisis keuangan desa ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku c. Menyusun dokumen rancangan RKP Desa yang akan di bahas saat pelaksanaan Musyawarah Desa.
Adapun Tujuan Penyusunan RKP Desa Sebagai Berikut :
- Mewujudkan perencanaan Pembangunan yang sesuai kebutuhan dan keadaan setempat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dan kualitas hidup Masyarakat. - Menciptakan rasa memilik dan tanggungjawab Bersama terhadap program Pembangunan. - Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil Pembangunan (Berkelanjutan). - Mendorong dan menumbuh kembangkan partisipasi dan keswadayaan dalam Pembangunan. - Sebagai ruang interaksi antara Masyarakat dengan pemerintah supra desa.
1.4. MANFAAT
Adapun manfaat penyusunan RKP Desa Yaitu :
a. Dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) b. Acuan dalam penyusunan rencana operasional dan palaksanaan Pembangunan desa dalam 1 tahun c. Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab Bersama terhadap program Pembangunan yang akan di jalankan dalam 1 tahun d. Sebagai bahan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan Pembangunan tahunan e. Sebagai ruang pembelajaran Bersama warga dan Pemerintah Desa