PENDAHULUAN
Berdasarkan ketentuan Pasal 79 ayat (2) Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2014
tentang Desa, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk
jangka waktu 6 (enam ) tahun, dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes)
merupakan penjabaran dari RPJMDes untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
RPJMDes ini merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Desa terpilih
hasil Pemilihan Kepala Desa (PILKADES) secara langsung ke dalam strategi
pembangunan desa, kebijakan umum, program prioritas kepala desa dan arah
kebijakan keuangan desa.
Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi kepala desa tersebut, maka diperlukan
langkahlangkah yang strategis dan sistimatis guna tercapainya sasaran dan tujuan
yang telah menjadi komitmen dan kesepakatan bersama. Semua komponen
masyarakat telah mengantisipasi kebutuhan pembangunan desa, khususnya dalam
jangka waktu 6 (enam) tahun, sehingga penyusunannya harus dilakukan secara
partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat desa secara partisipatif.
Secara umum kondisi Desa Margaharja memiliki potensi sangat strategis dalam jalur
mobilisasi dan sumber alam yang cukup potensi, sehinga diperlukan upaya yang
cukup signifikan dari pemerintah maupun stakeholders agar pembangunan Desa
Margaharja menjadi lebih baik. Sebagai leader kepemimpinan Kepala Desa dan
komitmen yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat, maka simpul-simpul
pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Sukadana
Pemerintah Kabupaten Ciamis, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah
Pusat.
Dokumen RPJMDes ini selain dapat menjadi pedoman dalam penyusunan RKPDes
dan penyusunan RABDes juga merupakan dasar penilaian kinerja Kepala Desa
terpilih dalam melaksanakan pemerintahannya. Pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat selama masa jabatannya akan menjadi tolak ukur keberhasilan kepala
desa dalam laporan penyelengaaraan pemerintahan desa dan laporan keterangan
pertanggungjawaban Kepala Desa yang diserahkan kepada Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Margaharja.
Dasar hukum penyusunan RPJMDes Desa Margaharja tahun 2014-2019 antara lain
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini memuat penjelasan pengertian RPJM-Desa dan alasan untuk
menyusun RPJM-Desa;
3.3.2. Masalah
4.1.1. Visi
Berisikan Visi yang merupakan rumusan tujuan yang ingin dicapai desa dalam 6
tahun kedepan dengan menyelenggarakan program pembangunan;
4.1.2. Misi
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Peta Sosial Desa;
2. Tabel Data Potensi;
3. Tabel Masalah;
4. Tabel Tindakan Pemecahan Masalah;
5. Tebel Rencana Kagiatan Pembangunan Desa;
6. Sketsa Desa dilengkapi Form 1 : Potensi dan masalah dari Sketsa Desa;
7. Kalender Musim dilangkapi Form 2 : Potensi dan Masalah dari Kalender
Musim;
8. Diagram Kelembagaan Form 3 : Potensi dan Masatah dari diagram
kelembagaan;
9. Form 4 : Pengelompokan Masalah;
10. Form 5 : Penentuan Peringkat Masalah;
11. Form 6 : Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah;
12. Form 7 : Daftar Gagasan RPJMDes.
BAB II
1. Kurang lebih pada abad 18 datang seorang keturunan dari Cirebon yang bernama
BUYUT SAYANG sebagai cikal bakal pendiri Bangkelung dan penyebar agama
Islam di Bangkelung yang saat itu jumlah pengikutnya hanya 33 orang;
2. PANGERAN CAKRAWATI merupakan salah seorang keturunanya yang
ssekarang dimakamkan di MAKAM KERAMAT CAKRAWATI. Nakna Cakra berarti
tulisan dan Wati berarti Emas atau baik. Makam Cakrawati merupakan salah satu
situs yang terletak di Cibelah Dusun Desakoiot Desa Margaharja Kecamatan
Sukadana Kabupaten Ciamis;
3. SUBAWIJAYA merupakan Kuwu pertama dari tahun 1852 s/d tahun 1892 sebagai
ujung tombak berdirinya Desa Bangkelung penduduknya waktu itu baru 113
orang. Beliau adalah salah seorang keturunan Pangeran Cakrawati yang
berlokasi di Cibelah yang diapit oleh Gunung Cakrawati dan Gunung Dalem
Lenggana, diantara keduanya mengalir Sungai Cirende. Dalem Lenggana setelah
wafat dimakamkan di Komplek MAKAM KERAMAT DALEM LENGGANA
Bantarsari;
4. MUSIAM dari tahun 1892 s/d tahun 1901, saat itu jumlah penduduknya berjumlah
225 orang mengingat Cibelah daerahnya sempit maka pusat pemerintahan saat
itu dipindahkan ke Karangsari dilokasi Bale Desa Margaharja sekarang dan
Cibelah bekas lokasi balai desa lama dinamakan Desakolot yang sekarang
menjadi Dusun Desakolot;
5. AMI dari tahun 1901 s/d tahun 1904 beliau adalah seliran dari Rajadesa karena
waktu itu keturunan Bangkelung Belum ada yang dewasa;
6. ALWASAN dari tahun 1904 s/d tahun 1909 dan beliau masih seliran dari
Rajadesa yang meramalkan bahwa di kemudian hari Bangkelung akan dipimpin
oleh keturunan Panjalu selama semusim jagung dan saat itulah mulai didirikan
Bale Desa dan Mesjid dengan bangunan darurat dari kayu dan bambu;
7. MH. IDRIS dari tahun 1909 s/d tahun 1918 Kuwu kembali dipegang oleh
keturunan Bangkelung dan bale desa tersebut mulai diperbaiki dengan atap
genteng dengan bilik masih bambu dan beliau dimakamkan di Pemakaman
Umum Ciorok;
8. H. IMAM dari tahun 1918 s/d tahun 1928 beliau adalah salah seorang anak Bapak
AMI dan menantu Bapak H. Idris dan pada Tahun 1925 Desa Bangkelung
disatukan dengan Desa Cikaso yang Kuwunya H. Marsum dan Desa Margadanu
yang Kuwu saat itu bernama H. Abdullah.
Setelah disatukan dari ketiga desa tadi nama desapun diganti menjadi DESA
MARGAHARJA yang mengandung arti MARGA hadala Jalan/Kerukunan, HARJA
hadala Hdupvketrukunan hidup jaya raharja, dan bale desa mulai diperbaiki
bawahnya dari dinding bambu diganti tembok duduk jendela, estela disatukan
ketiga desa H. IMAM hanya 3 Tahun menjadi Kuwunya dan dimakamkan di
Pemakaman Keluarga Karangsari RT. 03 RW. 01 Dusun Desa;
9. H.ABDULLAH KARTASASMITA dari tahun 1928 s/d tahun 1960 beliau adalah
adik H. Imam putera Bapak H. Idris, yang terkenal dengan Sebutan Bapak KUWU
AGEUNG atau Bapak KUWU HORMAT asal dari Jurutulis Desa Bapak Kuwu
Abdullah Kartasasmita mendapat julukan itu karena suaranya yang agem
bergema seakan suara harmau jawa dan setelah meninggal dunia beliau
dimakamkan di Pemakaman Keluarga Karangsari, sekarang RT. 01 RW. 01
Dusun Desa kurang lebih 100 m sebelah Barat dari kantor Desa Margaharja.
Dimasa inilah Desa mengalami menjadi Juara Tingkat Kabupaten Ciamis selama
3 (tiga) kali berturut-turut dan bangunan bale desa beserta Mesjidnyapun mulai
dipermanenkan, pembangunan mulai dilaksanakan yaitu :
a. SD N 1 Margaharja;
b. Pasar Desa atau sekarang menjadi Pasar Dongkal;
c. Jalan Desa KUDAPAWANA yang memanjang dari Pasar Dongkal ke Ciuba
batas Desa Tanjungsari yang dimulai pembangunanya Tahun 1948 s/d Tahun
1960;
d. Lapang Sepak Bola Bungursari
Dan pada Tahun 1959 mendapat kunjungan dari Bapak Priono yang saat itu
menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meninjau
kemajuan pendidikan di Desa Margaharja.
Pada saat Kuwu Abdullah Kartasasmita inilah ada sebagian tanah Perhutani yang
telah digarap oleh masyarakat yaitu di Blok Sindanglangu dengan bukti areal
tersebut sudah ditanamai pohon-pohon tanaman rakyat seperti Kelapa, dan
Tanaman Karet;
10. SAID SUDINTAKRAMA dari tahun 19960 sid tahun 1970, keturunan Panjalu
dimana telah diramalkan oleh Bapak ALWASAN dulu ternyata benar-benar hal itu
terjadi, masa pemerintahanyapun hanya seumur jagung yaitu selama 3 Tahun
dan pembangunan masa itu hanya SD Balong (sekarang menjadi SDN 2
Margaharja) yang dibangun serba darurat dan masa itulah Sindanglangu kembali
menjadi areal perhutani yang menurut cerita ditukar dengan sebuah Radio
Behring dan sepeda motor fit atau sepeda motor yang dikayuh atau diboseh
dengan pedal;
11. WARNANIJAYA dari tahun 1970 s/d tahun 1978 salah seorang keturunan H.
ABDULLAH Kuwu Margadanu yaitu berdasarkan hasil pemilihan Kepala Desa
dengan jumlah calon 14 orang. Pembangunan waktu itu cukup berhasil
diantaranya :
Pada saat itu wilayah Desa Margaharja terbagi menjadi beberapa wilayah yaitu
Kampung Balong, Kampung Desakolot, Kampung Bantarsari dan Kampung Desa;
14. HERYANA dari tahun 1987 s/d tahun 1988, menjabat Kepala Desa Margaharja
selama kurang lebih satu tahun saat itu beliau menjabat sebagai Juru Tulis / dan
beliau merupakan salah seorang pamong desa sejak jaman Bapak Suparno
menjadi Juru Tulis I dan beliau menjadi Juru Tulis II;
15. DARWA dari tahun 1988 s/d tahun 1998, beliau masih keturunan dari Bapak H.
Idris menjadi Kepala Desa Margaharja terbilang cukup lama selain masa jabatan
Kepala Desa yang definitif selama 8 (delapan) tahun dan menjabat selama kurang
lebih 2 (dua) tahun jadi beliau menjadi kepala Desa Margaharja selama kurun
waktu 10 Tahun hasil pemilihan Kepala Desa yang saat itu menjadi Calon kepala
Desa hanya 1 (satu) orang yaitu Bapak Darwa salah seorang pensiunan dari
KRPH Tasikmalaya. Adapun hasil pembangunannya adalah :
1. Pengaspalan Jalan Ciorok - Lapang Bungursari sepanjang 600 m;
2. Pengaspalan Jalan RT.02 - RT.01 sepanjang 400 m;
3. Pengaspalan Jalan Cijarian sepanjang 850 m;
4. Pengaspalan Jalan Cijawa sepanjang 200 m;
5. Pengasalan Jalan RT.Ciilat sepanjang 400 m;
6. Pengaspalan Jalan Lengkongsari sepanjang 1.000 m;
7. Pengaspalan Jalan Karang Kendal sepanjang 600 m;
8. Pengaspalan Jalan Cieurih - Rancagubar sepanjang 800 m;
9. Pengaspalan Jalan Cikamurang sepanjang 150 m;
10. Pengaspalan Jalan Lebak Picung sepoanjang 400 m;
11. Perbaikan Bendungan Parakawaru;
12. Pembangunan Bendungan Cibeureum I;
13. Pembangunan Bendungan Cibeureum II;
14. Pembangunan Bangunan TK Cakrawati;
15. Pengaspalan Jalan Pasar Dongkal-Cineundeuy sepanjang 2.500 m;
16. Pembangunan Tempat Persinggahan Kendaraan.
16. A.NANA dari tahun 1998 s/d tahun 2007 menjadi Kepala Desa Margaharja
dengan SK Bupati DT Il Ciamis Nomor berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Desa
Margaharja dan meninggal dunia pada Tahun 2008 dimakamkan di Pemakaman
Keluarga di RT.09 RW.02 Dusun Desa Desa Margaharja di belakang rumahnya
dimana saat itu ada 2 (dua) orang calon yang keduanya dari Perangkat Desa
yaitu :
a. Bapak A.Nana sebagai Kaur Pemerintahan;
b. Bapak Endit Sudrajat sebagai Kepala Dusun Bantarsari.
18. YOYO adalah salah seorang keturunan dari Desa Sukadana dan merupkan nantu
dari Bapak A.Nana almarhum dengan SK NO.141.1/Kpts.477-Huk/2013 sangga
28 Agustus 2013, dengan keberhasilan pembangunan yaitu :
a. Mitos Curug Puteri yang merupakan bukti jaman dulu dimana saat itu seorang
Puteri dikejar-kejar oleh seorang Raksasa dan bersembunyi masuk kedalam
gua sedangkan raksasa tersebut jatuh terduduk dimana bekas pahanya
menjadi 2 aliran sungai yaitu Kali Guling Tumpeng yang mengalir ke Desa
Tanjungsari dan Sungai Cirende yang mengalir membelah wilayah Desa
Margaharja;
b. Paling anehnya lagi ada salah satu bukit yang bernama Pasir Heunceut yang
sekarang dijadikan komplek Agro Bisnis dimana pada jaman Tuan Tanah
Perkebunan Erpah dulu disana merupakan tempat beristirahat dan
berkumpulnya pekerja-pekerja perempuan dan dibawahnya ada lembah yang
bernama LEBAK KEMBANG merupakan tempat berkumpul dan
beristirahatnya para nyai-nyai tuan tanah;
c. Makam Keramat Gedeng Utama salah seorang penyebar agama Islam dari
Utama Ciamis;
d. Makam Keramat Dalem Lenggana yang berada di Muara Sungai Cirende dan
Sungai Cicungging di wilayah Dusun Bantarsari;
e. Makam Keramat Bale Bandung Kerta Duta Kerta Dita yang merupakan salah
seorang keturunan dari Prabu Siliwangi.
Tapi kenyataan itu sekarang sudah berubah, justru para warga Desa Margaharja
yang di motori oleh para perangkat desa, tokoh, masyarakat dan pemuda, bersatu
untuk mengubah Desa Margaharja menjadi ikon baru yang terang benderang di
era modem dan tidak melupakan peninggalan masa lampau.
Dan sampai sekarang ke Makam-makam Keramat di wilayah Desa Margaharja
masih banyak yang berziarah terutama dari Panjalu , Rajadesa dan Utama Ciamis
bahkan ada yang dari Cirebon, Bandung dan Banten.
Tabel : 1.
Sejarah Pemerintahan Desa
NAMA-NAMA DEMANGI/LURAH/KEPALA DESA
SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA MARGAHARJA
2.1.2.2, Topografi
Sisamping itu ada pula beberapa sumber sir yang bisa digunakan
sebagai sarana air bersih, maupun sumber air untuk pertanian
diantaranya :
2.1.2.4.1. Kependudukan
Tabel : 5
Jumlah Penduduk
JUMLAH
No Tahun
Usia 0-17 Usia 18-55 Usia 50 keatas Perempuan Laki-Laki JUMLAH
1. 2021 336 Jiwa 791 Jiwa 401 Jiwa 2.319 Jiwa 2.213 Jiwa 4.532 Jiwa
Tabel : 6
Jumlah Kepala Keluarga
Adapun jumlah sarana prasarana pendidikan di Desa Margaharja terdiri dari jenjang
Taman Kanak-kanak s/d SMA, baik formal maupun non formal. Nama dan jumlah
sarana pendidikan yang ada untuk jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel : 8
2.1.2.6. Kesehatan
Tabel : 10
Tabel : 11
Tabel : 12
a. Karyawan
Pegawai Negeri Sipil : 19 orang
TNI/Polri : 0 orang
Swasta/BUMN : 18 orang
b. Wiraswasta/Pedagang : 54 orang
c. Petani : 96 orang
d. Buruh Tani : 48 orang
e. Nelayan : 0 orang
f. Peternak : 0 orang
g. Jasa : 10 orang
h. Pengrajin : 0 orang
i. Pekerja seni : 0 orang
j. Pensiunan : 18 orang
k. Lainnya : 1.227 orang
l. Tidak bekerja/pengangguran : 38 orang
2.1.2.8. Kesejahteraan Sosial
Tabel :13
2. Anak nakal
4. Anak Jalanan
5. Lansia Terlantar
6. Pengemis
7. Gelandangan
8. Korban NAPZA
16. Pemulung
2.1.2.9. Ketenagakerjaan
Jumlah angkatan kerja pada tahun 2014 sebanyak 2.036 orang pencari kerja
yang dapat tersalurkan dan ditempatkan di perusahaan-perusahaan maupun
jenis pekerjaanaya lainya. Sedangkan sisanya sebesar 951 orang belum
mendapatkan pekerjaan tetap dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 14
2.1.2.11. Kebudayaan
Tabel : 15
6. Rebana 7 PAUD/DTA
Tabel : 16
Berdasarkan Iklim cuaca dan fostur tanah Desa Margaharja masih tadah hujan
namun tidak begitu mengkhawatirkan dikarenakan masih bisa diatasi melalui
Program irdes (irigasi desa) atau jides (jaringan Irigasi desa).
Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia untuk memenuhi hajat hidup
sehari-hari Untuk mensuplay air bersih ke pemukiman, Pemerntah Desa
Margaharja telah mendapatkan program WBLIC-2 (water second and low
income communities) sebanyak 38 titik di 28 RT dan 3 titik di 3 SDN juga SAB
malalui program Cipta Karya Kabupaten Ciamis sebanyak 7 titik di 7 RT.
o Sumber pendapatan lain yang sah dan tidak mengikat : Rp. 1.139.130.00,-
b. Belanja
o Jumlah Belanja Publik/belanja pembangunan : Rp. 1.374.034.373.00,-
4.1.1. Visi
Menjadikan Desa Margaharja sebagai Desa Wisata yang unggul dan berdaya saing
regional pada tahun 2030.
4.1.2. Misi
Pembinaan Kemasyarakatan :
PENUTUP
Semua program yang kami cantumkan hanya kebutuhan utama yang bias penyusun
evaluasi pada saat ini, tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang
sifatnya darurat dan tidak bias ditunda (forsche mayor), sebagai contoh adalah
bencana Alam Gempa yang mengakibatkan karusakan rumah penduduk, dengan
terpaksa harus segera diperbaiki karena menyangkut kebutuhan pokok penduduk.
Walaupun tidak tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat
sangat diperlukan berupa tenaga gotong royong maupun material yang bias diambil
dari local Desa Margaharja.
Karena program ini hanya untuk 5 tahun maka untuk menjembatani kekosongan
dokumen perencanaan jangka menengah pada masa Jabatan Kepala Desa
Margaharja, penyusun menyiapkan program yang sifatnya hanya sekunder dan tidak
membutuhkan biaya dalam jumlah besar karena masa akuisisi biasanya tidak akan
memakan waktu. Program tersebut meliputi rehabilitasi sarana dan prasarana yang
ada. Selain itu penyusun juga akan melakukan evaluasi program apa saja yang
belum terealisasi sehingga bias diteruskan untuk RPJM-Des tahun selanjutnya
sehingga program pembangunan tersebut bias terus berkesinambungan meskipun
yang menduduki jabatan Kepala Desa silih berganti.
Demikian program-program yang kami rencanakan. Semoga Allah SWT
memberikan Ridho sehingga semua program bias terealisasi sesuai yang telah
disusun dan direncanakan.
Ditetapkan : MARGAHARJA
Pada Tanggal : 28 April 2021
WARTO