( RPJM – DESA )
TAHUN 2019 - 2024
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULIAN
a. Sejarah Desa
b. Kondisi Umum Desa
c. STOK Desa
d. Masalah / Isu Strategis yang dihadapi Desa
a. MUSDUS
b. Lokakarya Desa
c. MUSRENBANG RPJM Desa
BAB 5 PENUTUP
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pembangunan desa adalah suatu proses pengambilan
keputusan yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan
sumber daya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan perkembangan global.Untuk maksud tersebut diperlukan
upaya yang tepat dalam mencapai hasil melalui pemahaman persoalan yang
benar-benar nyata dan pada akhirnya mampu untuk diatasi dengan baik
dan tepat sasaran. Berdasarkan Peraturan Bupati Bekasi Nomor 34. B
Tahun 2011 tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan Desa, Pemerintah
Desa Nagasari Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi wajib menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM-Desa ) Tahun
2013 – 2018.
B. Dasar Hukum
1. Undang - undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah -
daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat ( Berita Negara
Tahun 1950);
2. Undang - undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
4. Undang - undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang - undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang - undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82);
7. Undang - undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5595);
9. Undang - undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601 );
10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575 );
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah ( Lemabran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
12. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelasanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5694);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman
Teknis Peraturan di Desa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
17. Peraturan Menteri Desa,Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal berskala Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Tertib dan Meanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
19. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Nomor
13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1367);
20. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Jawa Barat Tahun 2005 –
2025;
21. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor Tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Jawa Barat 2018 – 2023;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 26 Tahun 2001 tentang
Penataan Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Bekasi
(Lembaran Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2001 Nomor 12 Seri D );
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 6 Tahun 2008 tetang Urusan
Pemerintah Kabupaten Bekasi ( Lembaran Daerah Kabupaten Bekasi Tahun
2008 Nomor 6);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi (
Lembaran Daerah kabupaten Beasi Tahun 2009 Nomor 7),sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor
7 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Daerah
Kabupaten Bekasi Tahun 2012 Nomor 7);
25. PERDA
C. Tujuan dan Manfaat
b. Manfaat :
- Lebih menjamin kesinambungan pembangunan
- Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan acuan
pembangunan Desa
- Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa.
- Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan
program pembangunan dari pemerintah.
- Dapat mendorong partisipasi masyarakat
- Dapat tumbuh dan berkembangnya pembangunan yang terencana.
B A B II
PROFIL DESA
A. SEJARAH DESA
Desa Nagasari pada saat ini merupakan salah satu Desa di Kecamatan
Serang Baru Kabupaten bekasi yang letaknya sangat strategis dan
merupakan Desa penyangga ibukota Kabupaten dilingkungan pemerintah
Kabupaten Bekasi dan perkembanganya cukup pesat dengan adanya
Kawasan Industri.
Dalam proses penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan di
Desa Nagasari telah terjadi beberapa kali pergantian kepemimpinan Kepala
Desa secara priodik berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sesuai
dengan masa jabatannya.
1. Geogafis
a. Luas Wilayah : 786,867 Ha
- Luas Pemukiman : 118,075 Ha
- Lahan Pertanian : 184 Ha
- Lahan Kawasan PT. Delta Mas : 446 Ha
- Perkantoran : 0,5 Ha
- Sekolah : 0, 6 Ha
- Pasar Desa : 0,8 Ha
- Taman Pemakaman Umum(TPU) : 5 Ha
- Tempat Peribadatan : 2 Ha
- Jalan Desa : 25 Ha
- Fasilitas Umum Lainya : 4,892 Ha
3. Tingkat Pendidikan
Tingkat kegiatan pendidikan didesa Nagasari pada tahun 2019 cukup
menampung anak usia sekolah baik negeri maupun swasta, hal ini
dikarenakan di Desa Nagasari memiliki sarana dan prasarana pendidikan
yang cukup lengkap mulai dari tingkat TK, SD, SMP/MTS, dan SMU/MA
dengan perincian sebagai berikut :
4. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Nagasari sebagaian besar
berpenghasilan hampir 65 % dari sektor pertanian dengan perincian
sebagai berikut :
Mata Pencaharian
No.
Pekerjaan Laki - Laki Perempuan
1. Petani 731 Orang 650 Orang
2. Buruh Tani 202 Orang 115 Orang
3. Pegawai Negeri Sipil 10 Orang 5 Orang
4. Pengrajin Industri Rumah 25 Orang 15 Orang
Tangga
5. Pedagang Keliling 30 Orang 25 Orang
6. Peternak 396 Orang 145 Orang
7. Montir 15 Orang -
8. Bidan 1 Orang 3 Orang
9. Pembantu Rumah Tangga 15 Orang 10 Orang
10. Pensiunan TNI/Polri/PNS 8 Orang -
11. Pengusaha Kecil dan Menengah 45 Orang 60 Orang
12. Pengacara 1 Orang -
13. Jasa Pengangkutan 50 Orang -
14. Karyawan Swasta 427 Orang 220 Orang
15. Karyawan Pemerintah 1 Orang -
16. Dukun Kampung terlatih 5 Orang -
6. Pemilik Ternak
Kepemilikan ternak dan populasi ternak yang dipelihara oleh
masyarakat Desa Nagasari adalah Sbb ;
Jenis Populasi Ternak
No.
Jenis Ternak Jumlah Pemilik Jumlah Populasi
1. Sapi 250 Orang 540 Ekor
2. Kerbau 10 Orang 45 Ekor
3. Ayam Kampung 570 Orang 2850 Ekor
4. Ayam Broiler 1 Orang 1500 Ekor
5. Bebek 20 Orang 200 Ekor
6. Kuda 1 Orang 1 Ekor
7. Kambing 80 Orang 160 Ekor
8. Domba 450 Orang 1350 Ekor
7. Sarana dan Prasarana Desa
a. Sarana Pemerintahan Desa
Sarana Pemerintahan
No.
Nama Bangunan Jumlah Keterangan
1. Kantor Desa 1 Unit
2. Kantor BPD 1 Unit
3. Kantor PKK 1 Unit
4. Kantor Karang Taruna 1 Unit
5. Gudang 1 Unit
6. Pos Kamling 1 Unit
7. Watter Close ( WC ) 1 Unit
8. Kantor Linmas 1 Unit
b. Sarana Pendidikan
Sarana Pemerintahan
No.
Nama Bangunan Jumlah Keterangan
1. Taman Kanak – kanak 3 Unit
2. Sekolah Dasar Negeri 3 Unit
3. SLTP/MTs 2 Unit
4. SLTA/MA Swasta 2 Unit
5. MDA 2 Unit
6. Ponpes 2 Unit
c. Sarana Ibadah
Sarana Peribadatan
No.
Nama Bangunan Jumlah Keterangan
1. Mesjid 7 Buah
2. Mushola 23 Buah
3. Majelis Ta’lim 7 Buah
d. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan
No.
Nama Bangunan Jumlah Keterangan
1. Puskemas Pembantu 1 Unit
2. Klinik Kesehatan 2 Unit
3. Posyandu 9 Unit
f. Sarana Perekonomian
Sarana Perekonomian
No.
Nama Bangunan Jumlah Keterangan
1. Pasar Desa 1 Unit
2. Toko 20 Unit
3. Kios 35 Unit
4. Toko Bahan Bangunan 3 Unit
5. Warteg 3 Unit
6. Bengkel Motor/Mobil 6 Unit
C. STRUKTUR ORGANISASI TATA KERJA DESA
- Susunan Pemerintahan Desa Nagasari
B. Sekretaris Desa
Sekretaris Desa dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas:
1. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa;
2. Memimpin, mengkoordinir, dan mengendalikan serta mengawasi
semua unsur / kegiatan desa;
3. Memberikan informasi mengenai keadaan sekretaris desa dan
keadaan umum desa;
4. Merumuskan program kegiatan kepala desa;
5. Melaksanakan surat menyurat, kearsipan, dan laporan;
6. Mengadakan dan melaksanakan pengarsipan rapat dan mencatat
hasil-hasil rapat;
7. Menyusun rancangan anggaran penerimaan dan belanja desa;
8. Mengadakan kegiatan kegiatan inventarisasi (mencatat, mengawasi,
memelihara) kekayaan desa;
9. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan
administrasi pertanahan;
10. Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat desa;
11. Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi
pembangunan, administrasi kemasyarakatan;
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Desa.
C. Kepala Urusan Pemerintah
Kepala Urusan Pemerintahan dalam membantu Sekretaris Desa
mempunyai tugas:
1. Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk di desa;
2. Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat
dalam hal kartu tanda penduduk (KTP);
3. Melaksanakan kegiatan administrasi pertanahan;
4. Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa;
5. Melaksanakan kegiatan kemasyarakatan antara lain RT, RW, dan
kegiatan ketenraman dan ketertiban serta pertahanan sipil
(sekarang menjadi pelindung masyarakat atau Linmas);
6. Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi peraturan desa
dan keputusan kepala desa;
7. Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan berdasarkan
ketentuan yang berlaku;
8. Melaksanakan, mengawasi, serta membina EXS-TAPOL(G30SPKI)
dan kegiatan sosial politik lainnya,
9. Pencatatan kegiatan monografi desa;
D. Kepala Urusan Keuangan
Kepala Urusan Keuangan dalam membantu Sekretaris Desa
mempunyai tugas:
1. Melakukan kegiatan pencatatan mengenai penghasilan kepala desa
dan perangkat desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
2. Mengumpulkan dan menganalisa data sumber penghasilan desa
baru untuk perkembangan;
3. Melakukan kegiatan administrasi, pajak yang dikelola oleh desa;
4. Mealkikan kegiatan administrasi, keuangan desa;
5. Merencankan penyusunan APBDES untuk dikonsultasikan dengan
BPD;
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.
E. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat
Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat dalam membantu Sekretaris
Desa mempunyai tugas:
1. Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan rakyat
atau masyarakat termasuk bencana alam, bantuan sosial,
pendidikan dan kebudayaan, kesenian, olah raga, pemuda dan PMI
di desa;
2. Menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang tunakarya,
tunawisma, tunasusila, para penyandang cacat baik mental
maupun fisik, yatim piatu, jompo, panti asuhan dan pencatatan
dalam rangka memasyarakatkan para narapidana;
3. Mengikuti perkembangan serta melaporkan perkembangan serta
melaporkan tentang keadaan masyarakat dan kegiatan lainnya di
desa;
4. Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan program
kependudukan (keluarga berencana, ketenagakerjaaan,
transmigrasi dan lingkungan hidup);
5. Melakukan kegiatan pencatatan bagi para peserta jemaah haji di
desa;
6. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan perkembangan keagamaan,
kegiatan badan amil zakat (BAZ) dan melaksanakan urusan
kematian;
7. Melaksanakan kegiatan DKM, lumbung bahagia atau beras
paceklik;
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris Desa.
3. Bidang Ekonomi
Permasalahan di bidang Ekonomi yaitu sangat dibutuhkanya pembinaan
dan bantuan modal Agribisnis Pertanian,Penyediaan Lapangan pekerjaan
untuk mengurangi tingkat pengangguran dan Kesempatan berwirausaha
dalam rangka penguatan ekonomi kemasyarakatan menuju
kesejahteraan Masyarakat.
4. Bidang Kesehatan
Kendala di bidang kesehatan yang dihadapi yaitu berkaitan dengan
keluarga yang tidak mampu untuk melakukan pengobatan ketingkat
rumah sakit baik melalui Jamkesmas maupun Jamkesda agar lebih
dipermudah dalam birokrasi baik persyaratan maupun penangananya
dirumah sakit rujukan terkait baik rumah sakit Pemerintah maupun
swasta yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan.
5. Bidang Pertanian
Permasalahan pertanian yang dihadapi yaitu kaitan dengan modal kerja,
pupuk dan pestisida serta pasilitas penunjang lainya, kami harapakan
agar diperhatikan berkaitan dengan hal tersebut serta harga – harga
bahan pertanian dapat terjangkau oleh para petani, dan kepada Dinas
terkait untuk lebih sering memberikan penyuluhan dan pembinaan serta
pelatihan sehingga hasil pertanianya dapat lebih meningkat.
6. Bidang Kemasyarakatan
Permasalahan yang dihadapi kaitan dengan peningkatan kesejahteraan
terutama bagi keluarga Miskin, salah satu pendukungnya yaitu program
Raskin untuk dapat perhatian lebih baik dari Pemerintah.
7. Bidang Kamtibmas
Kendala yang dihadapi berkaitan dengan Kamtibmas yaitu sarana dan
prasrananya sangat perlu diperhaitkan kemudian untuk meningkatkan
kesadaran Kamtibmas harus dilakukannya sosialisasi da penyuluhan
dalam rangka mengantisipasi Kriminalitas anak remaja, Curanmor dan
tidak kejatan lainya.
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RPJM DESA
A. Musyawarah Desa
Penyusunan RPJM Desa dimulai dari penjaringan masalah dan potensi yang
ada di Desa Nagasari dengan menggunakan alat:
1. Sketsa Desa
2. Kalender Musim
3. Diagram Kelembagaan.
WAKTU
No. Dusun TEMPAT
PELAKSANAAN
1. Dusun I Kamis, 03-01-2019 Kp. Pasir Kupang Rt 02 Rw 01
2. Dusun II Jum,at, 04-01-2019 Kp. Karang Sambung Rt 08 Rw 04
3. Dusun III Senin, 07-01-2019 Kp. Tegal Badak Rt 09 Rw 05
4. Musdes Aula Desa Nagasari
RPJM
Dari hasil penjaringan masalah dan potensi yang dilakukan ditingkat Dusun,
kemudian dituangkan dalam format 1 s/d 3.
B. Lokarya Desa
Proses penyusunan program dan kegiatan dilakukan dalam lokarkarya
ditingkat desa yang dilaksanakan tanggal 03-01-2013 s/d 10-01-2013
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengkompilasikan dan menglompokan masalah dari hasil musyawarah
dusun,
2. Menyusun legenda dan sejarah
3. Menyusun Visi/Misi Desa
4. Membuat skala prioritas
Pembuatan skala prioritas ii bertujuan untuk mendpatkan prioritas
masalah yang harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang didunakan
adalah dengan menggunakan rangking dan pembobotan.
5. Menyusun alternative tindakan pemecahan masalah.
Setelah semua masalah diranking berdasarkan kritera yang disepakati
bersama, tahap selanjutnya adalah menyusun alternative tindakan yang
layak. Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan alternatif
tindakan pemecahan masalah dengan memperhatikan akar penyebab
masalah dan potensi yang ada.
6. Menetapkan Tindakan yang layak
Pada tahapan ini dipilih dan tindakan yang layak untuk memecahkan
masalah yang ada. Dalam tahapan ini juga dipidahkan mana
pembangunan skala Desa dan pembangunan skala Kabupaten.
BAB IV
A. VISI
B. MISI
Program dan kegiatan indikatif RPJM Desa tahun 2013 – 2018 adalah
sebagai berikut :
Desa.
2. Program Perencanaan Musyawarah Pembangunan Desa ( MUSRENBANG
Desa )
petani padi
Sejahtera.
BAB V
PENUTUP
Demikian RPJM Desa Nagasari ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan di Desa Nagasari Kecamatan Serang Baru
Kabupaten Bekasi Tahun 2019 – 2024 yang selanjutnya setiap tahun
dijabarkan dalam RKP Desa.