Anda di halaman 1dari 35

PERATURAN DESA TENJOMAYA

KECAMATAN CILEDUG KABUPATEN CIREBON

NOMOR : 03 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP DESA) TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KUWU TENJOMAYA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79


Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan
pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya
dengan mengacu pada perencanaan pembangunan
Kabupaten;

b. bahwa perencanaan pembangunan Desa sebagaimana


dimaksud pada huruf a, terdiri dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka
waktu 6 (enam) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah
Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yang merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa yang keduanya
ditetapkan dengan Peraturan Desa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah
Desa (RKP Desa) Desa Tenjomaya Tahun 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
4221);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

1
3. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapakali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang


Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor
13 Tahun 1950;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang


Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3866);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

2
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang


Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang


Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang


Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun


2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun


2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun


2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah


Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;

21. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah


Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Muswarah Desa;

22. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah


Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015
tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2016;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 4 Tahun


3
2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cirebon Tahun
2014-2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2015 Nomor 4, Seri E.3, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Nomor 42);

24. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 137 Tahun 2015


tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten
Cirebon;

25. Peraturan Desa Tenjomaya Nomor ...... Tahun 2015


tentang Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa di Desa Tenjomaya;

26. Peraturan Desa Tenjomaya Nomor ....... Tahun 2015


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
( RPJM Desa ) Tenjomaya Tahun 2016-2021.

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TENJOMAYA
dan
KUWU TENJOMAYA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENJOMAYA TENTANG RENCANA


KERJA PEMERINTAH DESA (RKP Desa) TAHUN 2016

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :

1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.


2. Provinsi adalah Propinsi Jawa Barat.
3. Daerah adalah Kabupaten Cirebon.
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah
Kabupaten Cirebon.
5. Bupati adalah Bupati Cirebon.
6. Camat adalah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon.
7. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Satuan
Kerja Perangkat Daerah.
8. Desa adalah dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
4
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
9. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau yang
disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan
Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa
untuk menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan
kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa,
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota.
10. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten di Kecamatan yang
selanjutnya disingkat Musrenbang RKPD Kabupaten di
Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholders Tingkat
Kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan
dari Desa serta menyepakati kegiatan lintas Desa di wilayah
Kecamatan tersebut, sebagai dasar penyusunan Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten.
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang
selanjutnya disingkat (RPJM Desa) adalah Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun
yang memuat visi dan misi Kuwu, rencana penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat dan
arah kebijakan pembangunan Desa;
12. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut
RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
13. Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang
menjadi bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui mekanisme
perencanaan pembangunan Daerah.
14. Kondisi Obyektif Desa adalah kondisi yang menggambarkan
situasi yang ada di Desa, baik mengenai sumber daya
manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya lainnya,
serta dengan mempertimbangkan, antara lain, keadilan
gender, pelindungan terhadap anak, pemberdayaan
keluarga, keadilan bagi masyarakat miskin, warga disabilitas
dan marginal, pelestarian lingkungan hidup, pendayagunaan

5
teknologi tepat guna dan sumber daya lokal,
pengarusutamaan perdamaian, serta kearifan lokal.
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa, yang dibahas dan disepakati bersama
oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa,
yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
16. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi
Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
17. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana
perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah
dikurangi Dana Alokasi Khusus.
18. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter
desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya
alam, sumberdaya manusia, kelembagaan, prasarana dan
sarana, serta perkembangan kemajuan dan permasalahan
yang dihadapi di desa.
19. Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Desa yang
diinginkan.
20. Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus
dilaksanakan sehingga Visi dapat terwujud secara efektif dan
efisien.

BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKP Desa
Pasal 2

(1) Rencana Kerja Pembangunan Desa Tenjomaya Tahun 2016 disusun


dengan sistematika sebagai berikut :

a. BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Dasar Hukum
c. Tujuan dan Manfaat
d. Proses Penyusunan
e. Sistimatika

b. BAB II : GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DESA


a. Visi dan Misi
b. Gambaran Sosial Budaya
c. Gambaran Ekonomi
d. Gambanan Infrastruktur Desa

6
c. BAB III : PERUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN
KEGIATAN
a. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP
Desa Tahun 2015
b. Identifikasi masalah berdasarkan RPJM Desa.
c. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa
Keadaan Darurat antara lain: bencana alam,
krisis politik, krisis ekonomi dan atau
kerusahan sosial yang berkepanjangan
d. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas
Kebijakan Pembangunan Daerah
d. BAB IV : RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN DESA
a. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan
Desa
b. Usulan Program dan Kegiatan Supra Desa
c. Kebijakan Keuangan Desa

e. BAB V : PENUTUP

f. LAMPIRAN : 1. Matrik Program & Kegiatan Skala Desa Tahun


2015
2. Matrik Program dan Kegiatan Skala Kecamatan
dan Kabupaten
3. Berita Acara Musrenbangdes RKP Desa
4. Keputusan Kuwu tentang Delegasi Desa

(2) Isi Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2016 sebagaimana


tercantum dalam Lampiran I, II, III, dan IV Peraturan Desa ini
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari
Peraturan Desa ini.

Pasal 3

Rencana Kerja Pembangunan Desa Tahun 2016 merupakan landasan


dan pedoman bagi Pemerintahan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Desa Tahun 2016.

Pasal 4

Pelaksanaan pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,


dilaksanakan secara transparan, partisipatif dan akuntabel oleh
pelaksana kegiatan pembangunan dengan menyusun Rencana Anggaran
dan Belanja (RAB), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Daftar Pelaksanaan
Anggaran (DPA), serta dipertanggung jawabkan oleh Pelaksana Kegiatan
dalam Forum Musyawarah Desa.

Pasal 5

RKP Desa dapat diubah dalam hal:

a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis


ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan/atau Pemerintah Daerah
Kabupaten.
7
Pasal 6

Perubahan RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dibahas dan


disepakati dalam Musrenbang Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan
Peraturan Desa.

Pasal 7

Berdasarkan Peraturan Desa ini selanjutnya disusun APB Desa Tahun


Anggaran 2016.

Pasal 8

(1) Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang
mengenai tehnis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kuwu.
(2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa.

Ditetapkan di Tenjomaya
pada tanggal ...................

KUWU TENJOMAYA

.................................

8
LAMPIRAN I :
PERATURAN DESA TENJOMAYA
NOMOR 03 TAHUN 2016
TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH
DESA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPDesa )TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahwa berdasarkan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,


Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah
Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan
mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan
transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah ini disusun dalam rangka
mewujudkan penyelenggaraan Desa yang didasarkan pada asas penyelenggaraan
pemerintahan yang baik serta sejalan dengan asas pengaturan Desa
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, antara lain kepastian hukum, tertib penyelenggaraan pemerintahan, tertib
kepentingan umum, keterbukaan, profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas dan
efisiensi, kearifan lokal, keberagaman serta partisipasi. Dalam melaksanakan
pembangunan Desa, diutamakan nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan
kegotong-royongan guna mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial.
Peraturan Pemerintah ini menjadi pedoman bagi Pemerintah dan Pemerintah
Daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan
tujuan penyelenggaraan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yakni ”terwujudnya Desa yang maju,
mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan jati diri.”

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6 Tahun


2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan
pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada
perencanaan pembangunan Kabupaten.
9
Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa
merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
Desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas
kebijakan supra desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat/ bencana
alam serta adanya kebijakan baru dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Kabupaten.

Sebagai Rencana strategis pembangunan tahunan Desa, RKP Desa


merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh
masyarakat desa dengan semangat gotong-royong. RKP Desa merupakan satu-
satunya dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang dipakai sebagai
pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintahan Desa
selanjutnya sebagai dasar penyusunan APB Desa tahun anggaran bersangkutan.

Rancangan RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa, dibahas dan disepakati
oleh Pemerintah Desa, BPD dan masyarakat dalam Musrenbang Desa, dan
selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa. Peraturan Desa ditetapkan oleh
Kuwu selanjutnya diundangkan dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.

B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 4221);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4846);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapakali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
10
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai
Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3866);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
123 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa;
20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
21. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan
11
Mekanisme Pengambilan Keputusan Muswarah Desa;
22. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Cirebon Tahun 2014-2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2015 Nomor 4, Seri E.3, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Nomor 42);
24. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 137 Tahun 2015 tentang Kewenangan
Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
di Kabupaten Cirebon;
25. Peraturan Desa Tenjomaya Nomor ...... Tahun 2015 tentang
Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di
Desa Tenjomaya;
26. Peraturan Desa Tenjomaya Nomor ....... Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) Tenjomaya Tahun
2016-2021.

C. TUJUAN & MANFAAT

1. TUJUAN
Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif adalah
sebagai berikut :
a. Menjabarkan RPJM Desa dalam perencanaan untuk periode 1(satu)
tahun;
b. Menetapkan rancangan kerangka ekonomi;
c. Menetapkan Program dan kegiatan prioritas;
d. Menetapkan kerangka pendanaan;
e. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan
yang berkekuatan hukum tetap;
f. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di
desa;
g. Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).

2. MANFAAT
a. Mengatasi permasalahan kemiskinan di desa;
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa;
c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa;
d. Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan
dipadukan dengan program pembangunan supra desa;
e. Mendorong partisipasi dan swadaya gotong-royong masyarakat;
f. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa dan
antar Desa.

12
D. PROSES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN 2016

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tenjomaya Kecamatan Ciledug


Tahun 2016 ini telah melalui proses yang melibatkan berbagai perwakilan
stakeholders, antara lain dari unsur Pemdes, BPD, Lembaga kemasyarakatn
Desa, tokoh masyarakat, perwakilan perempuan, Kelompok Ekonomi, Warga
Miskin, Anak, um difabel. Keterlibatan tersebut dimulai sejak
dilaksanakannya Lokakarya sampai pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa. Adapun prinsip penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Desa adalah sebagai berikut:
1. Proses perencanaan dilakukan melalui pendekatan participatory,
2. Prioritas dan Sinergitas
3. Mempertimbangkan kemampuan fiskal desa

E. SISTIMATIKA

Sistematika penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tenjomaya


Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Dasar Hukum
c. Tujuan dan Manfaat
d. Proses Penyusunan
e. Sistematika

BAB II : GAMBARAN UMUM DESA


a. Visi dan Misi
b. Gambaran Sosial Budaya
c. Gambaran Ekonomi
d. Gambanan Infrastruktur Desa

BAB III : PERUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN


KEGIATAN
a. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP
Desa Tahun 2015
b. Identifikasi masalah berdasarkan RPJM Desa.
c. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa
Keadaan Darurat antara lain: bencana alam,
krisis politik, krisis ekonomi dan atau
kerusahan sosial yang berkepanjangan
d. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas
Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB IV : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN


PEMBANGUNAN DESA
a. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan
Desa
b. Usulan Program dan Kegiatan Supra Desa
c. Kebijakan Keuangan Desa

BAB V : PENUTUP
LAMPIRAN : 1. Matrik Program & Kegiatan Skala Desa Tahun
2016
13
2. Matrik Program & Kegiatan Penanggulangan
kemiskinan Skala Desa Tahun 2016
3. Matrik Program dan Kegiatan Skala Kecamatan
dan Kabupaten
4. Berita Acara Musrenbangdes RKP Desa
5. Keputusan Kuwu tentang Delegasi Desa

BAGIAN II
GAMBARAN UMUM DESA

a. Visi dan Misi

Sebagai dokumen perencanaan yang menjabarkan dari Dokumen RPJM


Desa, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan
dilakukan oleh Desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat
menghantarkan tercapainya Visi – Misi Kuwu.
Visi – Misi Kuwu Tenjomaya disamping merupakan Visi-Misi Kuwu Terpilih,
juga diintegrasikan dengan keinginan bersama masyarakat desa untuk
mengatasi permasalahan yang ada dan pengembangan Desa ke depan,
dimana proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari
tingkat Dusun/ RW sampai tingkat Desa.

Adapun Visi Desa Tenjomaya Kecamatan Ciledug, sebagai berikut :

“ Mewujudkan Masyarakat Desa Tenjomaya yang Tertib, Aman, Religius,


Maju, Mandiri, dan Sejahtera “

Sedangkan Misi Desa Tenjomaya Kecamatan Ciledug adalah :


1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dalam mewujudkan
masyarakat beriman dan bertaqwa dengan ditunjang oleh
tersedianyasarana peribadatan serta sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan;
2. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa yang bersih dan berwibawa,
transparan, akuntabel dan partisipatif dalam pemenuhan pelayanan
umum;
3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan kesehatan,
kualitas pendidikan dan perekonomian yang merata dan terjangkau
serta pengembangan ekonomi kerakyatan;
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang proporsional,
berkualitas dan berkelanjutan, berbasis pada ekonomi produktif
masyarakat;
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
partisipasi dan pemberdayaan;
6. Menciptakan lingkungan yang tertib dan aman.

14
b. Gambaran Umum Sosial Budaya

1. Kondisi Umum Desa


Desa Tenjomaya masuk ke dalam wilayah Kecamatan Ciledug
Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Mata pencaharian
masyarakatnya beraneka ragam, yaitu petani, pegawai swasta, pegawai
negeri, pedagang serta wiraswasta, dimana mayoritas berusaha dalam
bidang pertanian, perdagangan dan peternakan. Karena Desa
Tenjomaya Masih tergolong dekat dengan laut sehingga suhu udara di
Desa Tenjomaya terasa panas di siang hari. Lebih jelasnya dapat
dilihat data berikut ini :

Tabel 1
Ketinggian Tempat, Curah Hujan, Jumlah Bulan Hujan
Suhu dan Bentuk Wilayah

Tinggi dari Permukaan Laut 1 m dpl


Curah Hujan 1.000 mm/tahun
Jumlah Bulan Hujan 5Bulan
Suhu Rata-rata Harian 33 0C
Bentuk Wilayah Datar
Sumber : Data Desa Tenjomaya. 2014

2. Kondisi Geografis
Desa Tenjomaya memiliki luas wilayah 282,509 hektar yang terdiri
dari :

- Luas sawah : 180 Hektar

- Sawah Bengkok : 19 Hektar

- Titisara : 0,8543 Hektar

- Tanah Darat : 67 Hektar

- Mesjid : 0,075 Hektar

- Balai Desa/Perkantoran : 0,125 Hektar

- Luas kuburan : 0,1103 Hektar

- Jalan Desa : 0,5 Hektar

- Lai-lain : 14,8524 Hektar

15
Batas wilayah administrasi Desa Tenjomaya sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Desa Dhamarguna Kecamatan Ciledug


- Sebelah Selatan : Desa Leweunggajah Kecamatan Ciledug
- Sebelah Barat : Desa Pabuaran Wetan Kecamatan Pabuaran
- Sebelah Timur : Desa Jatiseeng Kecamatan Ciledug

Sedangkan Jarak dari Desa ke Ibu Kota Kecamatan ± 2 km, ke Ibu Kota
Kabupaten ± 7 km, dan ke Ibu Kota Provinsi ± 168 km.

Secara geografis, Desa TENJOMAYA adalah merupakan wilayah


dataran rendah dengan ketinggian 1 m dpl yang terdiri dari
persawahan dan pemukiman. Suplai air untuk sawah dari sungai DR 3
Jatibarang.
Secara visual wilayah Desa TENJOMAYA dapat dilihat dalam peta
berikut :

16
3. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Desa TENJOMAYA sampai dengan akhir tahun
2014 sebesar 5.219 jiwa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2
JUMLAH PENDUDUK DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

PENDUDUK Jumlah (Jiwa)

Laki-laki 2.676
Perempuan 2.543
Jumlah 5.219
Sumber : Data Desa TENJOMAYA. 2014

4. Keadaan Sosal dan Budaya

a. Pendidikan
Peningkatan Pembangunan bidang pendidikan dilaksanakan
dalam upaya pencapaian program Wajib Belajar 9 tahun melalui
pendidikan formal maupun non formal, serta terus mendorong dan
meningkatkan kesadaran warga masyarakat untuk terus
melanjutkan sekolah baik ke SLTA atau ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi / perguruan tinggi.

Tabel 3
PERSENTASE PENDUDUK DESA TENJOMAYA MENURUT
JENJANG PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN
TAHUN 2014

PENDUDUK
MENURUT JENJANG
JENJANG PENDIDIKAN
PENDIDIKAN YANG
DITAMATKAN
Tidak punya + BELUM
203 orang
SEKOLAH
SD 96 orang
SLTP 85 orang
SLTA 79 orang
D1 / D3 81 orang
S1/Universitas 19 orang
17
Sumber : Data Desa TENJOMAYA. 2014

Berdasarkan Kelompok umur yang harus mendapatkan


jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan
Perguruan Tinggi, yaitu :
Tabel 4
JUMLAH PENDUDUK DESA TENJOMAYA MENURUT
KELOMPOK USIA SEKOLAH
TAHUN 2014

PENDUDUK MENURUT
KELOMPOK USIA SEKOLAH KELOMPOK USIA
SEKOLAH (Jiwa)

7-12 tahun 570


13-15 tahun 292
16-18 tahun 265
19-24 tahun 556
JUMLAH 1.683
Sumber : Data Desa TENJOMAYA. 2014

Sarana prasarana dan tenaga pengajar sebagai pendukung


peningkatan pendidikan, pada tahun 2014 jumlah bangunan TK
sebanyak 2 buah, 1 buah BKB Kemas, bangunan SD sebanyak 2
buah, Madrasah sebanyak 4 buah.
Sedangkan untuk pendidikan agama, tersedia 17 Musholla
tempat anak-anak mengaji dengan 12 ustad/guru ngaji dan untuk
masyarakat umum, dialksanakan pengajian rutin di 17
mesjid/mushola.

b. Kesehatan

Kesehatan adalah merupakan faktor yang sangat perlu


diperhatikan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang handal,
dimana kesehatan bukan hanya kesehatan jasmani saja akan
tetapi harus didukung pula oleh kesehatan lingkungan.
Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh diantaranya
kesadaran dan akses atau fasilitas yang tersedia. Untuk
memenuhi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, terdapat
8 Posyandu, 1 Poskesdes dengan tenaga kesehatan 1 orang Dokter
dan 1 orang bidan desa. Untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang sakit, yaitu tersedia Puskesmas yang berlokasi di
18
Kota Kecamatan dengan jarak tempuh 2 km, dan bagi yang
memerlukan perawatan di Rumah sakit, yaitu tersedia rumah sakit
daerah dengan jarak tempuh 9 km dari desa.
Untuk menjaga kesehatan lingkungan terutama dari sampah
yang tercecer, selalu dilaksanakan gerakan kebersihan dengan
dilengkapi 6 tempat pembuangan akhir sampah sementara karena
fasilitasnya belum dibangun.
Sebagian besar masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari
dalam hal mandi, cuci dan buang air besar sudah tersedia di setiap
rumah dengan fasilitas air sebagian kecil dari PDAM sedangkan
sebagian besar menggunakan sumur gali.

c. Pemuda dan Olah Raga

Pemuda sebagai tulang punggung bangsa dan merupakan


generasi penerus perjuangan kearah yang lebih baik, maka
kualitasnya perlu terus disiapkan dan dikembangkan melalui
peningkatan aspek pendidikan, kesejahteraan hidup dan tingkat
kesehatan. Untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi
muda yang lebih berkualitas dan mandiri, serta memiliki
produktivitas, terdapat berbagai wahana yang dikembangkan oleh
Pemerintah desa melalui wadah Karang Taruna.
Sebagai wadah atau tempat pengembangan bakat dan
kreatifitas pemuda di Desa Teaurung terdapat beberapa
perkumpulan oleh raga, diantaranya perkumpulan Sepak Bola
sebanyak 1 Tim, Bola Volley sebanyak 2 Tim, Bulu tangkis
sebanyak 1 Tim, dan Tenis meja sebanyak 2 Tim.
Sebagai tempat pengembangan olahraga di Desa Tenjomaya
terdapat 1 buah lapangan Voly Ball walaupun kurang terurus
keadaannya, 2 Lapangan Terbuka Bulu tangkis dan 1 lapang tenis
meja.

d. Seni dan Budaya

Di Desa Tenjomaya, budaya leluhur berusaha untuk


dilestarikan dan dikembangkan. Diantara budaya yang masih
terpelihara dengan baik dalam kehidupan masyarakat di Desa

19
Tenjomaya yaitu diantaranya Hajat Bumi, Mapag Sri (Pertunjukan
Wayang Kulit Menyambut Panen), Safar / bala, Bubur Sura, Maulid
Nabi, Isra Mi’raj, serta budaya gotong royong dalam kehidupan
antar masyarakat maupun dalam kegiatan pembangunan sarana
umum dan membangun rumah.

e. Agama

Penduduk Desa Tenjomaya, seluruhnya (100%) sebagai


pemeluk dan pengamal Agama Islam, hal itu tercermin dalam
kehidupan sehari-hari yang agamis. Kehidupan agamis masyarakat
bukan hanya tercermin dari kegiatan ibadah sholat lima waktu,
pelaksanaan puasa dan ibadah jakat saja, akan tetapi tercermin
dari sikap saling tolong menolong diantara warga masyarakat dan
terciptanya kerukunan dalam kehidupan sebagai bentuk
kesalehan sosial. Sarana ibadah, terdapat 1 buah mesjid, 17 buah
Musholla, 7 kelompok pengajian ibu – ibu.

f. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial masyarakat dapat diidentikan dengan


jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sampai
dengan tahun 2015 jumlah PMKS di Desa TENJOMAYA
diantaranya meliputi Keluarga fakir miskin sebanyak 520 KK,
anak balita terlantar sebanyak 0 orang, anak terlantar sebanyak 0
orang, korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah sebanyak
0 orang, anak nakal sebanyak 0 orang, anak jalanan sebanyak 0
orang, wanita rawan sosial ekonomi sebanyak 51 orang, lanjut
usia terlantar sebanyak 0 orang, penyandang cacat sebanyak 9
orang, Tuna Susila sebanyak 0 orang, pengemis sebanyak 0 orang,
gelandangan sebanyak 0 orang, bekas warga binaan
pemasyarakatan sebanyak 0 orang, korban penyalahgunaan
NAPZA sebanyak 0 orang, keluarga berumah tidak layak huni
sebanyak 5 KK, keluarga bermasalah sosial psikologis sebanyak 9
KK, pekerja migran sebanyak 149 orang.

g. Mata Pencaharian

20
Jumlah tenaga kerja di Desa TENJOMAYA sebanyak 1.764
orang dengan perincian sebagai berikut :
- Petani : 110 orang
- Buruh Tani : 919 orang
- Petani Ternak : 229 orang
- Pegawai Negeri Spil : 55 orang
- Pedagang : 15 orang
- Perbengkelan : 7 orang
- Perawat Swasta : 4 orang
- TNI/Polri : 3 orang
- Pensiunan PNS : 15 orang
- Balita : 485 orang
- Usia 6-18 : 1.213 orang
- Dukun Kapung Terlatih : 1 orang
- Pengusaha Kecil Menengah : 3 orang
- Nelayan : 5 orang
- Pembantu Rumah Tangga : 133 orang
- Guru Swasta : 40 orang
- Usaha Lain : 1.875 orang

Untuk menurunkan jumlah pengangguran beberapa kegiatan yang


telah dilakukan melalui pembinaan berbagai keterampilan,
diantaranya keterampilan dalam bidang pertanian dan Peternakan.

h. Perumahan dan Pemukiman

Rumah dan fasilitasnya merupakan kebutuhan dasar


masyarakat yang harus terpenuhi. Karena itu aspek kesehatan dan
kenyamanan sangat menentukan dalam pemilikan rumah tinggal
terkait dengan kesejahteraan penghuninya. Secara umum,
perumahan dan lingkungan cukup baik hal itu dapat dilihat dari
keberadaan rumah dimana terdapat 575 rumah dengan kondisi
permanen, 561 Rumah semi permanen dan hanya 14 rumah
kurang layak huni.

i. Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat

Secara umum ketentraman dan ketertiban di Desa


TENJOMAYA cukup kondusip dan dapat terkendali dengan baik,
hal itu adalah merupakan buah dari kerjasama antara aparat
keamanan dan aparat desa serta kesadaran masyarakat. Untuk
menjaga keamanan, telah dibentuk 6 kelompok jaga ronda yang
21
tersebar di 6 blok dengan fasilitas 4 pos ronda yang di koordinasi
oleh 4 anggota Hansip.
Kehidupan masyarakat sampai saat ini dapat berjalan
dengan harmonis, saling menghormati, saling menghargai dengan
penuh kebersamaan dan gotong royong dan diharapkan kondisi ini
dapat terus terpelihara dengan baik terutama dalam
mengantisipasi pengaruh-pengaruh negatif dari luar.

5. Keadaan Ekonomi
Kondisi perekonomian masyarakat secara umum mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya dari aspek
pertanian, hasil panen padi dari luas lahan 180 Ha .

Peningkatan perekonomian masyarakat dapat pula dilihat dari


pola hidup dan sarana penunjang kehidupan sehari-hari, dimana
untuk menunjang aktifitas kehidupan sehari hari di Desa Tenjomaya
terdapat peningkatan yang cukup signifikan pemilik kendaraan baik
kendaran roda dua maupu kendaraan roda empat. Kendaraan roda
dua sampai saat ini tercatat 1.048 motor, dan mobil 43 buah.

Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, berbagai upaya


telah dilakukan, baik melalui pemenuhan sarana infrastrukturnya
seperti, irigasi maupun dalam pengembangan usaha lainnya seperti
Pemelihara Kambing.

Dalam bidang peternakan, pada saat ini di Desa Tenjomaya


terdapat 280 ekor Kambing, 135 ekor itik dan 1.460 Ayam kampong.

Secara umum luas lahan di Desa Tenjomaya Kecamatan Ciledug


adalah sebgai berikut :

Tabel 5
LUAS LAHAN SAWAH DESA TENJOMAYA
MENURUT KLASIFIKASI
TAHUN 2014

Klasifikasi Tanah Luas Lahan Sawah (Ha)

Irigasi Teknis -
Irigasi 1/2 Teknis 95
Tadah Hujan 85
JUMLAH 180
Sumber : Data Desa TENJOMAYA. 2014

22
Tabel 6
PRODUKSI PADI
DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

Komoditas Produksi (Ton)

Padi Sawah 900


Padi Ladang -
Sumber : Data Desa TENJOMAYA. 2014

Tabel 7
PRODUKSI SAYURAN
DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

Komoditas Produksi (Kwt)

Kacang Panjang 15
Mentimun 29
Terong 27
Sumber : Data Desa TENJOMAYA. 2014

Tabel 8
PRODUKSI PETERNAKAN
DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

Komoditas Produksi (Ton / Ekor)

- Kambing 135 Ekor


- Ayam kampung 1.460 Ekor
- Itik 135 Ekor

Tabel 9
PRODUKSI PERIKANAN
DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

Komoditas Produksi (Ton)

Bandeng 117.600
Sumber : Data Desa Teaglurung. 2014

6. Kondisi Pemerintahan Desa


a. Aparatur
Keadaan aparatur Desa TENJOMAYA terdiri dari Kuwu,
Jurutulis, Kliwon, Lurah, Lebe, Raksabumi dengan sususan
selengkapnya sebagai berikut :

23
Tabel 10
SUSUNAN APARATUR PEMERINTAH DESA
DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

N
JABATAN NAMA TGL LAHR PENDIDIKAN
O
1 Kuwu AHMAD Im, 03-08- SLTA
FAHMI 1974
2 Sekretaris TITIN FAIZAH Im, 12-07- S1
Desa 1980
SARUM Im, 07-08-
3 Bendahara SLTA
FIRDAUS 1973
4 Tata uaha ANTONI AHDI Im, SLTA

5 Kliwon KURIL Im, 14-07- SLTA


1967
6 lurah TOKID Im, 06-02- SD
1944
7 lebe BASUNI Im, 05-08- SLTP
1952
8 Raksa Bumi TASHIL Im, 27-07- SLTP
1955
9 Kadus I SADIRAH Im, SLTP

10 Kadus II ROSIMIN Im, 20-10-


SLTP
1961
11 Kadus III ARI MUHARI Im, SLTA

12 Kadus IV MAHFUDIN Im, SLTA

Tabel 11
SUSUNAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN
RUKUN WARGA (RW)
DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

NO. NAMA JABATAN KET.


01 H. R. SUKIRNO KET. RK 01
02 ENY ROCHAENY KET. RK 02
03 H. CHODORI. MS KET. RK 03
04 BUSTOMI KET. RK 04
05 MULYADI KET. RK 05
06 MUKRIYONO KET. RK 06

01 TARKIM KETUA RT. 01


02 MUHAMAD KETUA RT. 02
03 BUANG HADI KETUA RT. 03
04 SAMSUDIN KETUA RT. 04
05 NAERIH KETUA RT. 05
06 H. JAENI KETUA RT. 06

24
07 BAHRUDIN KETUA RT. 07
08 MASUDI KETUA RT. 08
09 MISTANA KETUA RT. 09
10 MUKROMIN KETUA RT. 10
11 SAYUTI KETUA RT. 11
12 CHORIDAH KETUA RT. 12
13 ISMAIL KETUA RT. 13
14 MUCHYIDIN.BR KETUA RT. 14
15 SARWIN KETUA RT. 15
16 KADIMIN KETUA RT. 16
17 MAKSUM KETUA RT. 17
18 ASMUNI KETUA RT. 18
19 JUMAKIR KETUA RT. 19
20 AHMAD AFANDI KETUA RT. 20
21 PONCO HANDOKO KETUA RT. 21
22 SAHURI KETUA RT. 22
23 SARMAD KETUA RT. 23
24 KUSDI KETUA RT. 24

b. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Sedangkan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa


TENJOMAYA dapat dilihat seperti di bawah ini :

BPD KUWU

H. CHODORI AHMAD FAHMI

JURUTULIS

TITIN FAIZAH

TATA USAHA KEUANGAN

ANTONI AHDI S.FIRDAUS

KLIWON LURAH LEBE RAKSABUMI

KURIL TOKID BASUNI TASIL

KADUS II

ROSIMIN

KADUS I KADU III KADUS IV

SADIRAH ARI MUHARI MAHFUDIN

25
c. Lembaga Kemasyarakatan
Sebagai partner Aparatur Pemerintah Desa, dalam
penyelenggaraan pemerintahan Desa dibantu oleh Badan
Permusyawaratan Desa (BPD). BPD Desa Tegalurng dengan
proporsi jumlah penduduk, terdapat sebanyak 9 Orang BPD,
dengan susunan lengkapnya sebagai berikut :
Tabel 12
SUSUNAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN


1 Ketua H. CHODORI SLTA
2 Wakil Ketua ALI MUNTAHA S2
3 Sekretaris ENY ROCHAENY SLTA
4 Anggota H.R SKIRNO SLTA
5 Anggota MULYADI SI
6 Anggota KUSNAN SLTP
7 Anggota M. KHAFIZ SLTP
8 Anggota BUSTOMI SLTA
9 Anggota Hj. BADRIYAH SLTA
Sumber : Data Desa TENJOMAYA. 2014

Dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan Desa


TENJOMAYA dibantu oleh lembaga kemasyarakatan, diantaranya
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Tabel 13
SUSUNAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
DESA TENJOMAYA TAHUN 2014

NO JABATAN NAMA PENDIDIKA


N
1 Ketua H. KOMARI SLTA
2 Sekretaris EHALISARI SLTA
3 Bendahara H. NURUDIN S1
4 Anggota ALI MUNTAHA S2
5 Anggota MUHAMAD S1
6 Anggota KUSNAN SMP
7 Anggota ZAENAL ABIDIN SLTA
8 Anggota H. SOLIKIN SLTA
9 Anggota ABDULLAH SLTA
10 Anggota NURUL FAHMI SLTA

26
BAGIAN III
PERUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN

Rumusan permasalahan yang cukup besar di tingkat desa, bukan semata-


mata disebabkan oleh internal desa, melainkan juga disebabkan permasalahan
makro baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun pemerintah.
Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah
dilakukan identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta
tingkat signifikasinya secara partisipatif. Ketidakcermatan mengidentifikasi
permasalahan sesuai suara masyarakat secara tidak langsung menghambat
efektifitas dan efisiensi perencanaan program pembangunan yang pada akhirnya
inefisiensi anggaran.

Identifikasi dan Perumumusan prioritas program dan kegiatan dalam RKP Desa
Tahun 2015 Desa TENJOMAYA dilakukan berdasarkan 4 aspek, sebagai berikut :

A. BERDASARKAN EVALUASI PEMBANGUNAN TAHUN SEBELUMNYA


Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui
analisa terhadap keseuaian antara program & kegiatan yang terdapat
dalam RKP Desa dan APB Desa Tahun 2014 dengan implementasi
pelaksanaan pembangunan tahun 2014. Dari hasil analisa tersebut
diperoleh beberapa prioritas program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


a. Tunjangan Pemerintah Desa
b. Operasional Perkantoran
c. Insentif RT/RW
d. Tunjangan dan Operasional BPD

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan


a. Pembangunan TPT
b. Pembangunan perkerasan Jalan
c. Renovasi Balai Desa
d. Pengaspalan Jalan

3. Bindang Pimbinaan Masyarakat


a. Pembinaan PKK
b. Pembinaan Kader Posyandu
c. Pembinaan Karang Taruna
d. Pembinaan Trantib
e. Pembinaan Pelaksana BKB Kemas.

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat


a. Peningkatan Kapasitas Pemuda
b. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
c. Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa
d. Peningkatan Kelompok Masyarakat.

27
B. BERDASARKAN RPJM Desa

Berdasarkan peraturan Desa TENJOMAYA nomor 02 Tahun 2015


tentang RPJM Desa TENJOMAYA tahun 2011-2015 prioritas program dan
kegiatan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


a. Penghasilan Tetap Pemerintah Desa
b. Tunjangan Pemerintah Desa
c. Tunjangan BPD
d. Operasional Perkantoran
e. Operasional BPD
f. Insentif RT/RW

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan


a. Pembangunan Gedung Serba Guna (GOR)
b. Perkerasan Jalan
c. Pembangunan TPT

3. Bidang Pimbinaan Masyarakat


a. Pembinaan PKK
b. Pembinaan Kader Posyandu
c. Pembinaan Karang Taruna, LPMD dan Trantib
d. Pembinaan Pelaksana BKB Kemas
e. Pembinaan Pos Daya
f. Pembinaan Gapoktan

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat


a. Peningkatan Kapasitas Kuwu dan Perangkat Desa
b. Peningkatan Kapasitas kelompok Masyarakat

C. PRIORITAS KEBIJAKAN DAERAH


RKP Desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah
dalam proses penyusunannya harus juga memperhatikan prioritas
kebijakan pembangunan daerah, mulai dari evaluasi Renja Kecamatan
dan ataupun hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya serta
prioritas kebijakan daerah tahun berikutnya. Masukan ini mutlak
diperlukan agar RKP Desa benar-benar mendorong terwujudnya visi-misi
daerah secara menyeluruh.
Berdasarkan informasi tentantang prioritas kebijakan daerah program dan
kegiatan prioritas adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan Bidang Pertanian
2. Pembangunan di Bidang Pendidikan
3. Pembangunan Bidang Infrastruktur

BAGIAN IV
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

A. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA


28
Prioritas program dan kegiatan pembangunan Desa TENJOMAYA yang
tersusun dalam RKP Desa Tahun 2015 sepenuhnya didasarkan pada
perumusan prioritas program dan kegiatan. Prioritas program dan kegiatan
pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 nantinya benar-
benar berjalan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa
dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya
alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Rumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan Desa TENJOMAYA
secara detail dikelompokkan, sebagai berikut :

1. PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN SKALA DESA


Prioritas program pembangunan sekala desa merupakan program
pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa.
Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan anggaran desa,
kewenangan desa dan secara teknis di lapangan desa mempunyai
sumber daya.

2. PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN SEKALA KECAMATAN


/KABUPATEN
Prioritas program pembangunan sekala kecamatan/kabupaten
merupakan program dan kegiatan pembangunan yang merupakan
kebutuhan riil masyarakat desa TENJOMAYA tetapi pemerintah desa
tidak mampu melaksanakan. Hal ini disebabkan pertama kegiatan
tersebut secara peraturan perundangan bukan kewenangan desa.
Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu membiayai karena
jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga, secara sumber daya di desa
tidak tersedia secara mencukupi, baik SDM maupun prasarana
pendukung lainnya.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas pembangunan
tersebut akan dibawa melalui forum musyawarah perencanaan
pembangunan di tingkat kecamatan (Musrenbangcam) oleh delegasi
peserta desa TENJOMAYA yang dipilih secara partisipatif pada forum
musrenbangdes dan ditetapkan dengan Keputusan Kuwu.

B. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DESA


Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu yang berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa
merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-jawaban dan
pengawasan keuangan desa. Agar pengelolaan keuangan desa lebih
mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan sesuai
peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan,
akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
Agar kebijakan pengelolaan keuangan Desa sesuai amanah Undang-
Undang Nomor 6 tentang Desa dan Peraturan Pelaksanaannya, Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap
kebutuhan riil masyarakat, maka setiap tahunnya Pemerintah Desa
bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa ) secara
partisipatif dan transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan
29
lokakarya desa, konsultasi publik dan rapat Musyawarah BPD untuk
penetapannya. RAPB Desa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan yang pengelolaannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan
31 Desember. Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran
2015 merupakan sistem pengelolaan keuangan yang baru bagi desa.
Sehingga masih harus banyak dilakukan penyesuaian – penyesuaian
secara menyeluruh sampai pada teknis implementasinya.

1. Pendapatan Desa

Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan


uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu)
tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi
pendapatan desa tahun sebelumnya dengan perkiraan peningkatan
berdasarkan potensi yang menjadi sumber pendapatan asli desa,
Bagian Dana Perimbangan, Bantuan Keuangan dari Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan
Sumbangan Pihak Ketiga.

Sumber pendapatan desa antara lain dari Pendapatan Asli Desa,


serta Dana Perimbangan dan Pendapatan lain-lain yang sah.
Pendapatan Asli Desa terdiri Kekayaan Desa yang terdiri dari Tanah
Titisara dan Tanah Bengkok, Pungutan Desa, BUMDES, dan Dana
Perimbangan diperoleh dari Pemerintah Kabupaten CIREBON berupa
Alokasi Dana Desa (ADD) dan Penghasilan Tetap Perangkat Desa.
Selain itu Pendapatan lain-lain yang sah berupa sumbangan-
sumbangan pihak ketiga.

Pendapatan Desa Tahun 2014 dan Rencana Pendapatan Desa


Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1
PENDAPATAN ASLI DESA (PAD)
DESA TENJOMAYA KECAMATAN CILEDUG
TAHUN 2014 DAN RENCANA TAHUN 2015
TAHUN
KODE JENIS PENDAPATAN KET.
2014 2015
1 2 3 4 5
I PENDAPATAN      
1.1. Pendapatan Asli Desa      
1.1.1. Tanah Kas - -  
1.1.2. Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa  
yang dipisahkan - -
1.1.2.1. Tanah Kas Desa      
1.1.2.1.1. Tanah Titisara 2.000.000 2000.000  
1.1.2.1.2. Tanah Bengkok 37.000.000 37.000.000  
1.1.2.1.3. Dari Pasar Desa /minggu 2.300.000 2.300.000  
1.1.3. Hasil Swadaya dan Partisipasi :      
1.1.3.1. Dana Swadaya Masyarakat - 2.094.000  
1.1.3.2 Dana Hansip 3.800.000 3.800.000  
1.2 Pos Dana Bantuan      
1.2.1 Bantuan Pemerintah 30.000.000 -  
Kabupaten/Pilwu
1.2.1.1 Tunjangan Tetap Kuwu dan 58.800.000 58.800.000  
30
Pamong Desa
1.2.1.2 Insentif Ketua RT dan RW 36.000.000 36.000.000  
1.2.1.3 Bagi hasil Pajak Kabupaten - 20.000.000  
  Bagi hasil Kolektor PBB 2.000.000 2.000.000  
1.2.2 Bantuan Dari Pemerintah Pusat - 210.000.000  
1.2.2.1 Bantuan kinerja Pertanian -    
1.2.2.2 Bantuan Hibah PNPM - MPd -    
1.2.3 Bantuan dari Pemerintah 100.000.000 100.000.000  
Provinsi
1.2.3.1 Bantuan ADD 97.354.000 420.000.000  
1.2.3.2 Tunjangan Tetap Kuwu dan 15.000.000 15.000.000  
Pamong Desa
1.3 Pendapatan lain      
1.3.1 Kurenan/Kemit Desa 4.500.000 4.500.000  
1.3.2 Administrasu Desa 2.000.000 2.000.000  
1.3.3 NTCR 200.000 200.000  
1.3.4 Administrasi PPAT 600.000 600.000  
1.3.5 Administrasi Hajatan/Rame rame 280.000 280.000  
1.3.6 Stok Raskin dari Pemda - 8.376.000  
CIREBON 5.235 KgxRp.1.600  
1.4. Sumbangan dari Pihak      
Ketiga/Swadaya
         

391.834.00 924.950.00
JUMLAH PENDAPATAN
0 0
   
Sumber Dari Desa TENJOMAYA Tahun 2014

Langkah-langkah kebijakan Pencapaian Target Pendapatan Desa


Tahun Anggaran 2015, sebagai berikut :
a. Penggalian sumber pendapatan baru, dari potensi desa yang
dimungkinkan oleh Peraturan Perundang-Undangan.
b. Peningkatan pola kerjasama dan kemitraan pemerintah desa,
swasta dan masyarakat yang saling menguntungkan.
c. Memberdayakan dan meningkatkan peran BUMDES, agar lebih
profesional
d. Peningkatan pedapatan desa, baik melalui kegiatan yang
bersifat intensifikasi maupun ekstensifikasi.
e. Meningkatkan profesionalitas aparatur pengelola PADes.

2. Belanja Desa
Belanja desa meliputi semua pengeluaran desa yang merupakan
kebutuhan desa dalam satu tahun anggaran, dalam rangka
mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan
desa. Dilihat dari masalah dan anggaran Desa Sudimampir maka
arah dan kebijakan belanja desa Tahun 2011 adalah sebagai
berikut :
1. Efisiensi Anggaran
31
2. Meningkatkan alokasi bantuan pada sarana dan prasarana yang
lebih dapat meningkatkan serta mempercepat pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
3. Anggaran kinerja Desa disusun berdasarkan pada rutinitas
lingkup administrasi umum, Tupoksi yang telah ditetapkan, dan
berdasarkan prioritas yang telah diarahkan dalam RKP-Des.
4. Pembangunan Desa Tahun 2015 berasal dari APBDes, APBD
Kabupaten CIREBON, APBD provinsi dan APBN serta pihak
swasta.
Adapun struktur Belanja sebagi berikut :
1. Belanja Langsung terdiri dari :
a. Belanja Pegawai / Honorarium
b. Belanja Barang / jasa
c. Belanja Modal
2. Belanja Tidak Langsung, terdiri dari :
a. Belanja Pegawai / Penghasilan Tetap
b. Berlanja Hibah
c. Belanja Bantuan sosial
d. Belanja Bantuan Keuangan
e. Belanja Tak Terduga
Belanja Desa Tahun 2014 dan Rencana Belanja Desa Tahun
2015 sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 2.1
ANGGARAN BELANJA DESA
DESA TENJOMAYA KECAMATAN CILEDUG
TAHUN 2014 DAN PROYEKSI TAHUN 2015

TAHUN
KODE URAIAN KET.
2014 2015
1 2 3 4 5
II BELANJA      
2.1. Belanja Langsung      
2.1.1. Penghasilan Kuwu dan Pamong 69.520.000 127.600.000  
2.1.1.1 Honor Hansip 3.800.000 3.800.000  
2.1.1.2 Honor Kemit 4.500.000 4.500.000  
         
2.1.2. Belanja Barang dan Jasa :      
2.1.2.1 Belanja Makan Minum 1.000.000 5.000.000  
2.1.2.2 Belanja Pemeliharaan Kendaraan 1.000.000 8.820.000  
Dinas
2.1.2.3 Belanja Perlengkapan dan Peralatan 2.300.000 8.820.000  
Kantor
2.1.2.5 Belanja Alat Tulis Kantor 2.841.000 4.320.000  
2.1.2.6 Belanja Rekening Listrik - 3.000.000  
2.1.2.7 Belanja Rekening PDAM - 2.200.000  

32
2.1.2.8 Belanja Rehab Kantor Desa/Pesik 22.433.000 102.900.000  
lainnya
2.1.2.9 Belanja Kegiatan PHBN 500.000 500.000  
2.1.2.10 Belanja Kegiatan PHBi 300.000 300.000  
2.1.2.11 Belanja Kegiatan K3 1.200.000 1.500.000  
2.1.2.12 Belanja Musyawarah DURK 1.001.000 7.350.000  
2.1.2.13 Belanja Bahan Bacaan 550.000 2.520.000  
2.1.2.14 Belanja Kegiatan Operasional Desa 3.440.000 2.440.000  
2.1.2.15 Belanja Pakaian Dinas (PDH ) 2.000.000 6.000.000  
2.1.2.16 Bemperdayaan Pelatihan - 2.520.000  
Aparatur/Pemerintahan Desa
2.1.2.17 Belanja Takterduga 600.000 1.468.750  
2.1.2.18 Upah Pungut PBB 2.000.000 2.000.000  
JUMLAH BELANJA LANGSUNG 118.985.000 297.558.750
         
2.2. Belanja Tidak Langsung      
2.2.1 Belanja Pegawai      
2.2.1.1 Rapat Dinas Desa - 6.000.000  
2.2.1.2 Perjalanan Dinas Kuwu 1.151.000 1.250.000  
Sumber Dari Desa Tegalurng Tahun 2014

1 2 3 4 5
2.2.1.3 Belanja Operasional TP PKK 4.042.000 19.293.750  
2.2.1.4 Belanja Pos BKB Kemas dan 11.640.000 24.870.000  
Posyandu
2.2.1.5 Belanja Operasional BPD 5.845.000 25.200.000  
2.2.1.6 Belanja Operasional LPM 5.962.000 25.725.000  
2.2.1.7 Perjalanan Dinas Pamong - 2.500.000  
2.2.1.8 Belanja Operasional Timlak ADD 1.860.000 7.350.000  
2.2.1.9 Belanja Insentif RT dan RW 36.000.000 36.000.000  
2.2.1.10 Tunjangan Tetap Kuwu dan Pamong 58.800.000 58.800.000  
2.2.1.11 Insentif PIK KRR 2.385.000 10.290.000  
2.2.1.12 Kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong 6.814.000 29.400.000  
2.2.1.13 Kegiatan kelompok Tani 1.194.000 5.145.000  
2.2.1.14 Kegiatan Fokorgaki 1.194.000 10.290.000  
2.2.1.15 MTQ Tingkat Kecamatan - 3.000.000  
2.2.1.16 Belanja Operasional MUI 2.385.000 15.435.000  
2.2.1.17 Belanja Operasional Larang Taruna 3.577.000 6.372.500  
         
2.2.2 Belanja Lain-lain      
2.2.2.1. Penjualan Raskin 5.235KgxRp.1.600 - 8.376.000  
2.2.2.2. Operasiona Keg. Raskin =    
Rp.400x5.235 KK terdiri dari:  
  a. Untuk Operasional RT.01s/d RT 18 -  
Rp. 200x5.235Kg 1.047.000,00
  b. Untuk Operasional Pemerintah Desa -  
Rp.200x5.235Kg 1.047.000,00
         
2.2.3 Belanja Bantuan Sosial      
         
2.2.4 Belanja Bantuan Pemerintah      
2.2.4.1 a. Dari Pemerintah - 210.000.000  
Pusat/Pembangunan GOR
2.2.4.3 b. Dari Pem Prov Perkerasan 100.000.000 100.000.000  
Jalan/Gang-gang
2.2.4.4 c. Bagi Hasil Pajak Kabupaten - 20.000.000  
2.2.4.5 d. Bantuan Pem. Kabupaten 30.000.00 -  
(pemilihan Kuwu) 0
         
JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG 272.849.000 627.391.250  
33
JUMLAH BELANJA LANGSUNG DAN TIDAK 391.834.00  
924.950.000
LANGSUNG 0  

3. Pembiayaan Desa
Pembiayaan desa terbagi atas elemen penerimaan pembiayaan
dan pengeluaran pembiayaan, penerimaan pembiayaan yaitu Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran ( SILPA ) tahun sebelumnya, Hasil
Penjualan Desa yang dipisahkan dan Penerimaan Pinjaman.
Sedangkan Pengeluaran pembiayaan terdiri dari Pembentukan Dana
Cadangan, Penyertaan Modal Desa dan Pembayaran Utang.
Pembiayaan Desa Tahun 2014 dan Rencana Pembiayaan Desa
Tahun 2015 sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 3.1
PEMBIAYAAN DESA TENJOMAYA KECAMATAN CILEDUG
TAHUN 2014 DAN RENCANA TAHUN 2015

TAHUN
NO JENIS PEMBIAYAAN KET.
2014 2015
1 2 3 4 5
1 Penerimaan Pembiayaan :      
  a.    Sisa Lebih Perhitungan  
Anggaran (SILPA) tahun sebelumnya - -
  b.    Hasil penjualan kekayaan  
Desa yang dipisahkan - -
  c.    Penerimaan Swadaya - -  
JUMLAH - -  
2 Pengeluaran Pembiayaan      
  a.    Pembentukan Dana  
Cadanga - -
  b.    Penyertaan Modal Desa - -  
  c.    Biaya Pemeliharaan Sarana  
Prasarana - -
JUMLAH - -  

BAGIAN V
PENUTUP

34
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya
ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan
masyarakat desa saling bekerjasama membangun desa. Keberhasilan
pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin
keberlangsungan pembangunan di desa. Sebaliknya permasalahan dan
ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh
komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadahi.

Proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan


berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan
pembangunan sekala desa menuju kemandirian desa.

Ditetapkan di : Tenjomaya
Pada tanggal : ....April 2016

Kuwu Tenjomaya

................................

35

Anda mungkin juga menyukai