Anda di halaman 1dari 14

KUWU……….

KABUPATEN CIREBON

RANCANGAN PERATURAN DESA……………KECAMATAN…………......

NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA……….KECAMATAN………..


KABUPATEN CIREBON TAHUN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KUWU…………,

Menimbang : a. bahwa perencanaan pembangunan desa diselenggarakan


oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan BPD dan unsur
masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya Desa dalam rangka
peningkatan kualitas hidup manusia dan penanggulangan
kemiskinan;
b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 118 Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa
Rencana Kerja Pemerintah Desa merupakan penjabaran dari
RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
dan pemberdayaan masyarakat Desa dan ditetapkan
dengan peraturan desa;
c. bahwa sesuai ketentuan Pasal 21 Peraturan Menteri Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21
Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan dan
pemberdayaan Masyarakat Desa, bahwa Perencanaan
Pembangunan Desa disusun oleh Pemerintah Desa sesuai
dengan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala Desa dengan mengacu pada
perencanaan pembangunan kabupaten yang diarahkan
pada upaya pencapaian SDGs Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b dan huruf c, serta memperhatikan
hasil musyawarah desa pembahasan dan pengesahan RKP
Desa yang dilaksanakan pada hari……. tanggal……
September 2021, maka perlu menetapkan Peraturan Desa
tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa…………
Kecamatan……. Kabupaten Cirebon Tahun 2022.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah dalam Lingkungan Provinsi
Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5864);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang
Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2021 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6623);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan aset Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 53)
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017
tentang Tata Cara Kerja Sama Desa di Bidang
Pemerintahan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1444);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
12. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1455);
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019
tentang Musyawarah Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1203);

2
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1633);
15. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Pendaftaran, Pendataan dan Pemeringkatan, Pembinaan
dan Pengembangan, dan Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 252);
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 961);
17 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07/2020
Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1641);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 1 Tahun 2013
tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan
Di Desa dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2013 Nomor 3 Seri E.3) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon
Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Di
Desa dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2018 Nomor 3 Seri E.3)
19. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015
Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Nomor 42) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 3
Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2021 Nomor 3);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7
Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2019 Nomor 7, Seri E.5);
21. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pembentukan Produk Hukum Desa (Berita Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Nomor 11,Seri E.8));
22. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 22 Tahun 2018 tentang
Perangkat Desa (Berita Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2018
Nomor 22,Seri E.17);
23. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 64 Tahun 2018 tentang
Badan Permusyawaratan Desa (Berita Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2018 Nomor 65 Seri E.42);
24. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 3 Tahun 2019 tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten Cirebon (Berita
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2019 Nomor 3 Seri E.);

3
25. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 3 Tahun 2021 tentang Tata
Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap
Desa di Kabupaten Cirebon (Berita Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2021 Nomor 3,Seri E);
26 Peraturan Bupati Cirebon Nomor 5 Tahun 2021 tentang Alokasi
Dana Desa (Berita Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2021
Nomor 5,Seri E );
27 Peraturan Desa ………. Nomor….. Tahun….. tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa ............ Kecamatan……
Tahun 20…-20… (Lembaran Desa……..Tahun 20……Nomor….);
28. Peraturan Desa ………. Nomor….. Tahun….. tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ......
(Lembaran Desa……..Tahun 20……Nomor….);
29. Peraturan Desa ………. Nomor….. Tahun….. tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa ........... (Lembaran
Desa……..Tahun 20……Nomor….);
30 Peraturan Desa ………. Nomor….. Tahun….. tentang
Pembentukan Lembaga Kemasyarakat di Desa ...... (Lembaran
Desa……..Tahun 20……Nomor….).

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA …..
dan

KUWU ………….

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH


DESA…………. KECAMATAN……………..KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2022

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Cirebon.
2. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4
3. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut
dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Kuwu adalah Kepala Pemerintah Desa yang memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
5. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kuwu
dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi
dalam Sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas Kuwu
dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk
pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.
6. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat
BPD atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
7. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas
hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
masyarakat Desa.
8. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa
meliputi kewenangan berdasarkan hak asal-usul, kewenangan
lokal berskala Desa, kewenangan yang ditugaskan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah
Daerah Kabupaten serta kewenangan lain yang ditugaskan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau
Pemerintah Daerah Kabupaten sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
9. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan
unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
10. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang
selanjutnya disebut Musrenbang Desa adalah musyawarah
antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk menetapkan
prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan
Desa yang didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja
Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota.
11. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama BPD.
12. Perencanaan Pembangunan Desa adalah proses tahapan
kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa
dengan melibatkan BPD dan unsur masyarakat secara
partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya Desa dalam rangka peningkatan kualitas hidup
manusia dan penanggulangan kemiskinan.
13. SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa
untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan yang meliputi 18 tujuan.
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang
selanjutnya disingkat RPJM Desa adalah Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
15. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut
RKP Desa adalah dokumen penjabaran dari RPJM Desa
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

5
16. Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa
yang menjadi bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1
(satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa kepada
pemerintah daerah kabupaten/kota melalui mekanisme
perencanaan pembangunan daerah.
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Cirebon untuk periode 5
(lima) tahun terhitung sejak tahun 2019 sampai dengan
tahun 2024.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
19. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang
dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang
dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban Desa.
20. Penerimaan Desa adalah uang yang masuk ke rekening kas
Desa.
21. Pengeluaran Desa adalah uang yang keluar dari rekening
kas Desa.
22. Pendapatan Desa adalah semua penerimaan Desa dalam 1
(satu) tahun anggaran yang menjadi hak Desa dan tidak
perlu dikembalikan oleh Desa.
23. Belanja Desa adalah semua pengeluaran yang merupakan
kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
akan diterima kembali oleh Desa.
24. Pembiayaan Desa adalah semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun anggaran berikutnya.
25. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi
Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa.
26. Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan yang diterima
kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota setelah dikurangi dana alokasi
khusus.
27. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama
lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa
dalam memberdayakan masyarakat Desa.
28. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUM
Desa adalah badan hukum yang didirikan oleh desa
dan/atau bersama desa-desa guna mengelola usaha,
memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan
produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau
menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesarbesarnya
kesejahteraan masyarakat desa.
29. Kerja Sama Desa Bidang Pemerintahan Desa yang selanjutnya
disebut kerjasama Desa adalah kesepakatan bersama antar-
Desa dan/atau dengan pihak ketiga yang dibuat secara tertulis

6
untuk mengerjakan bidang pemerintahan, pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat
yang menjadi potensi dan kewenangan Desa serta
menimbulkan hak dan kewajiban para pihak.
30. Pihak Ketiga adalah pihak swasta, organisasi
kemasyarakatan dan lembaga lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
31. Badan Kerja Sama Antar-Desa yang selanjutnya disingkat
BKAD adalah badan yang dibentuk atas dasar kesepakatan
antar-Desa untuk membantu Kuwu dalam melaksanakan
kerja sama antar-Desa.
32. Sistem Informasi Desa adalah sistem pengolahan data
kewilayahan dan data kewargaan di Desa yang disediakan
oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi serta dilakukan secara terpadu dengan
mendayagunakan fasilitas perangkat lunak dan perangkat
keras, jaringan, dan sumber daya manusia untuk disajikan
menjadi informasi yang berguna dalam peningkatan
efektivitas dan efisiensi pelayanan publik serta dasar
perumusan kebijakan strategis pembangunan Desa.
33. Kegiatan adalah serangkaian aktivitas pembangunan yang
dilaksanakan oleh desa untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam rangka mencapai hasil (outcome) suatu program.
34. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat
DPA adalah dokumen yang memuat rincian setiap kegiatan,
anggaran yang disediakan, dan rencana penarikan dana
untuk kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam APB Desa.
35. Rencana Anggaran Kas Desa yang selanjutnya disebut RAK
Desa adalah dokumen yang memuat arus kas masuk dan
arus kas keluar yang digunakan mengatur penarikan dana
dari rekening kas untuk mendanai pengeluaranpengeluaran
berdasarkan DPA yang telah disahkan oleh Kuwu.
36. Tim Pelaksana kegiatan adalah Tim yang dibentuk oleh
Kuwu yang terdiri atas perangkat desa dan/atau unsur
masyarakat desa yang bertugas membantu Kuwu dalam
tahapan persiapan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
kegiatan pembangunan desa.
37. Pengadaan Barang/Jasa di Desa yang selanjutnya disebut
Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa
oleh Pemerintah Desa, baik dilakukan melalui swakelola
dan/atau penyedia barang/jasa.
38. Panitia pengadaan barang dan jasa di Desa adalah Panitia
atau Tim yang dibentuk oleh Kuwu yang membantu
Kasi/Kaur dalam melaksanakan kegiatan pengadaan
barang/jasa yang karena sifat dan jenisnya tidak dapat
dilakukan sendiri oleh Kasi/Kaur.
39. Penyedia Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Penyedia
adalah badan usaha atau orang perorangan yang
menyediakan barang/jasa.
40. Swakelola adalah cara memperoleh barang/jasa dengan
dikerjakan sendiri oleh TPK atau Panitia pengadaan barang
dan jasa di Desa dan/atau masyarakat setempat.

7
BAB II
KEDUDUKAN RKPDesa

Pasal 2

(1) Rencana Kerja Pemerintah Desa…. Tahun 2022 merupakan


dokumen perencanaan kegiatan pembangunan desa untuk
jangka waktu 1 tahun sebagai penjabaran dari RPJM Desa
…… sesuai dengan kewenangan desa berdasarkan hak asal
usul dan kewenangan lokal berskala Desa dengan mengacu
pada perencanaan pembangunan kabupaten.
(2) Rencana Kerja Pemerintah Desa….Tahun 2022 mempunyai
kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara
perencanaan pada tingkat kabupaten yaitu Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 dan Rencana Kerja
Perangkat Daerah tahun 2022 dengan perencanaan tingkat
desa yaitu sebagai penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa yang menjadi satu kesatuan untuk
mendukung pencapaian Visi dan Misi Daerah dan SDGs Desa.

BAB III
MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT RKPDesa

Pasal 3
(1) Maksud ditetapkannya Rencana Kerja Pemerintah Desa………..
Tahun 2022 adalah sebagai dokumen perencanaan bagi
Desa…. untuk kurun waktu Tahun 2022 yang memuat
rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat Desa sesuai dengan sesuai
dengan kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala Desa.
(2) Tujuan ditetapkannya Rencana Kerja Pemerintah Desa
……….Tahun 2022 adalah :
a. sebagai acuan dalam menyusun rencana operasional dan
pelaksanaan pembangunan desa dalam 1 tahun sebagai
penjabaran RPJMDes
b. menjadi pedoman bagi Desa dalam menyusun Anggaran
pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2022.
c. sebagai bahan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pembangunan tahunan.

Pasal 4

Rencana Kerja Pemerintah Desa…. Tahun 2022 mempunyai


manfaat :
a. menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab bersama
terhadap program pembangunan yang akan dijalankan
dalam 1 tahun,
b. sebagai ruang pembelajaran bersama warga dan
Pemerintahan Desa.
c. memastikan bahwa dana desa yang direncanakan dan
digunakan bermanfaat untuk pembagunan desa.

8
BAB IV
SISTEMATIKA RKPDesa

Pasal 5
(1) Dengan peraturan desa ini ditetapkan Rencana Kerja Pemerintah
Desa ………….. Tahun 2022 dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, dasar hukum
penyusunan, hubungan antara dokumen
RKPDesa dengan dokumen rencana
pembangunan daerah lainnya, maksud dan
tujuan penyusunan RKPDesa, serta sistematika
dokumen
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
Memuat kondisi umum kondisi desa, hasil
evaluasi pelaksanaan RKPDesa tahun
sebelumnya dan realisasi RPJMDesa, serta
permasalahan pembangunan desa dari empat
bidang yaitu bidang penyelenggaraan
pemerintahan, bidang pelaksanaan
pembangunan, bidang pemberdayaan
masyarakat dan bidang pembinaan
kemasyarakatan
BAB III : KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Memuat arah kebijakan keuangan desa,
pendapatan desa, Belanja Desa dan
pembiayaan desa.
BAB IV : SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
DESA
Memuat prioritas program, kegiatan, dan
anggaran Desa yang dikelola oleh Desa;
prioritas program, kegiatan, dan anggaran
Desa yang dikelola melalui kerja sama antar
Desa dan pihak lain; dan rencana program,
kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola
oleh Desa sebagai kewenangan penugasan
dari pemerintah pusat, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten
dan Tim Pelaksana kegiatan dari tiga
mekanisme pengelolaan prioritas kegiatan
tersebut.

BAB V : PENUTUP
Memuat catatan penting yang perlu mendapat
perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya
maupun seandainya ketersediaan anggaran
tidak sesuai dengan kebutuhan; Kaidah-kaidah
pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.

9
(2) Rencana Kerja Pemerintah Desa ………….. Tahun 2022 dengan
sistematika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari peraturan desa ini.
(3) Dokumen kelengkapan Rencana Kerja Pemerintah Desa
………….. Tahun 2022 tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan
desa ini.

BAB V
PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN

Bagian Kesatu
Pelaksanaan Kegiatan

Pasal 6

(1) Rencana Kerja Pemerintah Desa ………….. Tahun 2022 ini


dilaksanakan dan dijadikan acuan oleh Pemerintah Desa….
dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa….. Tahun 2022.
(2) Untuk melaksanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa……….. Tahun 2022 sebagaiamana dimaksud pada
ayat (1), Kuwu menugaskan kepala urusan dan kepala seksi
untuk menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang
terdiri dari
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa (RKA)
b. Rencana Kerja Kegiatan Desa (RKKA) dan
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
(3) Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a merinci setiap kegiatan,
anggaran yang disediakan, dan rencana penarikan dana
untuk kegiatan yang telah dianggarkan.
(4) Rencana Kerja Kegiatan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b merinci lokasi, volume, biaya, sasaran,
waktu pelaksanaan kegiatan, pelaksana kegiatan anggaran,
dan tim yang melaksanakan kegiatan.
(5) Rencana Anggaran Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c merinci satuan harga untuk setiap kegiatan.
Pasal 7

(1) Kuwu mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembangunan


yang tercantum dalam RKPDesa………. dan APBDesa
…….Tahun 2022 paling sedikit meliputi :
a. rapat kerja pelaksanaan kegiatan;
b. pengendalian pelaksanaan kegiatan;
c. perubahan pelaksanaan kegiatan;
d. penanganan pengaduan dan penyelesaian masalah;
e. pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan;

10
f. pertanggungjawaban hasil pelaksanaan kegiatan; dan
g. pemanfaatan dan keberlanjutan hasil kegiatan
(2) Teknis koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu kepada
ketentuan peraturan menteri desa PDT yang mengatur
pedoman umum pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa.

Bagian Kedua
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan

Pasal 8

(1) Berdasarkan hasil laporan tim Pelaksana Kegiatan kepala Desa


menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa dalam Musyawarah
Desa.
(2) Kepala Desa menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan cara memaparkan laporan pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan memberikan tanggapan atas masukan peserta
Musyawarah Desa.
(3) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan setiap akhir tahun anggaran.
(4) Masyarakat Desa memberikan tanggapan dan masukan atas
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Pembangunan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (5) BPD menyusun berita
acara hasil Musyawarah Desa pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan Pembangunan Desa

BAB VI
PEMANTAUAN, EVALUASI, PENGAWASAN, DAN PELAPORAN

Bagian Kesatu
Pemantauan

Pasal 9

(1) Pemantauan dilakukan dengan cara:


a. pemantauan partisipatif; dan
b. pemantauan teknokratis.
(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksudkan untuk mengendalikan Pembangunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa agar berjalan secara efektif dan
efisien sesuai target waktu, target realisasi keuangan dan target
realisasi kegiatan dalam mewujudkan pencapaian SDGs Desa.

Pasal 10

(1) Pemantauan partisipatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9


ayat (1) huruf a dilakukan oleh masyarakat Desa.
(2) Hasil pemantauan partisipatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam format hasil pemantauan partisipatif.

11
(3) Hasil pemantauan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) disampaikan kepada BPD.

Pasal 11

(1) Pemantauan teknokratis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9


ayat (1) huruf b dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten.
(2) Pemantauan teknokratis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan sistem peringatan dini secara digital dalam
Sistem Informasi Desa.

Bagian Kedua
Evaluasi

Pasal 12

(1) Evaluasi dilakukan dengan cara:


a. evaluasi Pembangunan Desa; dan
b. evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Desa.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan
untuk mengendalikan laju pencapaian SDGs Desa.

Pasal 13

(1) Evaluasi Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 12 ayat (1) huruf a dilaksanakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten.
(2) Evaluasi Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikelola dengan sistem peringatan dini secara
digital dalam Sistem Informasi Desa.

Bagian Ketiga
Pengawasan

Pasal 14

(1) Pengawasan dilakukan dengan cara:


a. pengawasan partisipatif; dan
b. pengawasan teknokratis.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksudkan untuk memastikan Pembangunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dikelola sesuai dengan
rencana yang ditetapkan.

Pasal 15

(1) Pengawasan partisipatif sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 14 ayat (1) huruf a dilakukan oleh masyarakat Desa.
(2) Pengawasan partisipatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan untuk mengendalikan kinerja pengelola
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
yaitu:

12
a. Kuwu;
b. perangkat Desa;
c. kelompok kerja Pendataan Desa;
d. tim penyusunan RKP Desa;
e. panitia pengadaan barang dan jasa di Desa; dan
f. tim Pelaksana Kegiatan.

(3) Dalam hal masyarakat desa menemukan adanya kinerja


pengelola Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, masyarakat Desa dapat menyampaikan aspirasi
secara langsung kepada BPD dan/atau menyampaikan
aspirasi secara tidak langsung melalui kotak pengaduan.

Pasal 16

(1) Pengawasan teknokratis sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 15 ayat (1) huruf b dilaksanakan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten.
(2) Pengawasan teknokratis sebagaimana dimaksd pada ayat (1)
dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pengawasan kinerja; dan
b. pengawasan ketaatan administrasi.

Bagian Keempat
Pelaporan

Pasal 17
(1) Tim Pelaksana Kegiatan menyusun dan menyampaikan
laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan setiap
bulanan.
(2) Laporan perkembangan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. uraian kegiatan;
b. belanja biaya;
c. pencapaian target waktu pelaksanaan;
d. lokasi;
e. jumlah kelompok sasaran;
f. jumlah dan jenis tenaga kerja; dan
g. daftar tim Pelaksana Kegiatan.
(3) Tim Pelaksana Kegiatan memasukan laporan
perkembangan pelaksanaan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ke dalam Sistem Informasi Desa.
(4) Kuwu mengesahkan laporan perkembangan pelaksanaan
kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan cara
membubuhkan tanda tangan elektronik.
(5) Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan jenis kegiatan
dan tahapan penyaluran dana kegiatan yang dituangkan
dalam format laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan
pembangunan desa.

13
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini,


sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih
lanjut oleh Kuwu.

Pasal 19

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Desa…….Kecamatan…….

Ditetapkan di ........................
pada tanggal

KUWU.......,

……………………
Diundangkan di ..............
pada tanggal
SEKRETARIS DESA…………………..,

………………………
LEMBARAN DESA………….KECAMATAN……… TAHUN 2021 NOMOR

14

Anda mungkin juga menyukai