PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RPJM-Des ini merupakan rencana pembangunan strategis Desa dalam waktu 6 (Enam)
tahun dan merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Desa terpilih ke dalam
strategi pembangunan Desa, kebijakan umum, program prioritas Desa serta arah kebijakan
keuangan Desa. Selain itu RPJM-Des merupakan dokumen perencanaan pembangunan
Desa yang mensupport perencanaan tingkat Kabupaten. Semangat ini apabila dapat
dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan sebuah perencanaan yang memberikan
kesempatan kepada Desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan yang
lebih sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik seperti partisipatif, transparan
dan akuntabilitas.
Dengan tersusunnya RPJMDes ini, diharapkan kinerja dari aparatur pemerintah Desa
dapat terukur sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, dimana RPJMDes akan
digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa
(RKPDes), APBDes, penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LPKJ) Kepala
Desa dan tolok ukur kinerja Kepala Desa. Oleh karena itu, RPJMDes ini akan memuat arah
kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimana program-program yang
diusulkan akan dibiayai oleh APBDes dan sumber-sumber dana lain yang dapat diperoleh.
B. Landasan Hukum
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan
Lembaga Kemasyarakatan;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
14. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2677/SJ tanggal 08 November
2007 tentang Hibah dan Bantuan Negara;
15. Surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 414.2/3717/PMD tanggal 05 November
2008 perihal Petunjuk teknis Operasionl PNPM Mandiri Perdesaan.;
17. Surat Edaran Menteri Dalam Nengeri Nomor 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
19. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664).
20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539).
21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5558).
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri.
23. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495).
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa. .
1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga yang
berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
5. Peraturan Desa adalah semua peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Badan
Permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa.
6. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
baik yang bersifat mengatur maupun penetapan dan merupakan pelaksanaan dari
peraturan Desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
7. Keputusan BPD adalah semua keputusan BPD yang ditetapkan oleh BPD.
11. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat KPMD adalah
anggota masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan
masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
partisipatif.
13. Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Desa yang diinginkan.
14. Misi adalah Pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi dapat
terwujud secara efektif dan efisien.
1. Tujuan RPJM-Desa :
2. Manfaat RPJM-Desa :
PROFIL DESA
Alkisah masyarakat Desa Dulumai berawal dari suatu komunitas yang berangkat karena
merajuk, meninggalkan Landegora sebuah kampung di pegunungan di atas Maleku (Sul-
Sel) . Dalam perjalanan itu mereka bermalam di Kayulangi. Ketika merekaakan meneruskan
perjalanan pada keesokan harinya seorang ibu menyampaikan pesan melalui pantun sebagai
berikut :
Mowarengko wawo mbana
Saki budo- budo mpada
Ane nasebi mpamawa
Danaendo lambaranya lai wingke ngkoro laa
Napanga banga tombanya
Perjalanan pun dilanjutkan hingga tiba di wilayah Mori. Mereka mendirikan Kampung
dan di beri nama Longkea. Tetapi karena tekanan Raja Bungku, mereka sepakat berangkat
lagi secara diam-diam. Dalam perjalanan itu mereka tiba di tepian Danau Poso. Mereka
mencari tempat bermukim dan menemukan tempat di atas batu yang sisi-sisinya terjal dengan
perhitungan raja Bungku tidak akan menemukan mereka. Demikianlah mereka mendirikan
kampung di atas batu itu dan tetap diberi nama Longkea. Raja Bungku memerintahkan
pengejaran orang longkea tetapi tidak menemukan jalan masuk Pasukan pun kembali dan
melaporkan kepada Raja Bungku bahwa sulit untuk mengambil mereka Karena dari arah
danau tidak ada pantai dan dari arah daratan dihalangi oleh dinding batu yang terjal. Orang
Longkea hanya mengirimkan pesan yang menyatakan, “kami mau kembali dengan syara
tsiapkan jarum 1 yakasi ( 1 yakasi = suatu wadah seluas ± ¾ m²). Hal ini supaya raja
Bungku tidak dapat memenuhi permintaan itu. Jadi mereka menetap di tempat itu sangat lama
sehingga jumlah penduduk semakin bertambah dan tempat itu tidak dapat dihuni oleh banyak
orang. Selanjutnya mereka pindah dari tempat itu kesebuah tempat bernama lalambatu. Dari
tempat itu mereka panda lagi kesuatu tempat yang bernama Sampune.
Pada saat itu terjadi perang antara orang Bada melawan orang Napu. Dan dua kali orang
Bada mengalami kekalahan sehinga mereka ingin berdamai. Acara perdamaian dilaksanakan
di pinggiran sungai dekat tolambo bernama ue kawa. Selanjutnya mereka mengadakan
perpisahan di suatu tempat yang bernama Marowo. Dalam acara itu mereka membuka
bungkusan berisi nasi dan mengatakan dalam bahasa Bada maimodulu - dulu yang berarti
makan bersama. Setelah itu mereka kembali ketempat masing- masing. Orang longkea
kembali ke Sampune dan tinggal di situ cukup lama sehingga akhirnya orang belanda dating
dan mengusulkan untuk meninggalkan tempat itu dan bersatu dengan orang Tolambo. Tetapi
orang Tolambo tidak menyetujui sehingga orang Longkea memutuskan untuk tinggal di satu
tempat yang bernama Tala. Namun tidak lama dating petugas pertanian yang mengatakan
bahwa tempat itu cocok untuk pertanian. Akhirnya mereka pindah lagi di Buyu ncongilo.
Namun tempat itu dianggap kurang strategis maka diputuskan untuk pindah lagi di Marowo
yang sekarang di kenal dengan Dulumai yang berasal dari bahasa Bada “ Mai Modulu- dulu “
pada acara perdamaian antara orang Bada dengan orang Napu.
Desa Dulumai sebelumnya bergabung dengan Kecamatan Pamona Utara, yang karena
pengembangan wilayah Kecamatan Pamona Utara menjadi 2 ( dua ) Kecamatan, maka setelah
Kecamatan Pamona Puselemba menjadi Kecamatan yang definitife pada Tahun 2010, Desa
Dulumai menjadi bagian Kecamatan Pamona Puselemba.
A. Letak Wilayah Dan Luas WilayahDesa Dulumai merupakan salah satu dari 8
(delapan) Desa di Wilayah Kecamtan Pamona Puselemba, yang terletak 24 Km ke arah
Selatan dari kota Kecamatan. Desa Dulumai mempuyai luas wilayah seluas 7800 Hektar
Dengan jumlah penduduk Desa Dulumai sebanyak 609 Jiwa. Yang tersebar di
dua dusun:
Rt 5 KETERANGAN
u Peta Desa Dulumai GEDUNG GEREJA
Sebelah Rt 4
RtSelatan
1 : Desa Tolambo
a. Luas Wilayah
Tanah Darat : 23 ha
Rt 3
Tanah Sawah : 80 ha
SUNGAI
SOLONCA
Darat
Dokumen RPJMDes, Desa Dulumai 2017-2023
Sawah 1
Grafik Sebaran Wilayah
d. Karakteristik Desa
2. Pedagang/Pengusaha : 7 Orang
5. Pertukangan : 8 Orang
6. Peternak : - Orang
7. PNS : 15 Orang
8. Polri : - Orang
9. TNI : Orang
a. Keadaan Peduduk
Berdasarkan pemutahiran data pada bulan Desember 2015 jumlah penduduk
Desa Dulumai terdiri dari 609 Jiwa, Yang tersebar dalam dua dusun dengan rincian
sebagai berikut.
Jumlah Penduduk
No. Dusun
L P L+P
Longkea
1 163 171 334
watuyano
2 138 137 275
Jumlah 609
301 308
400
350
300
250
200
150
100
50
0
S2/S3
S1/D4
D3/Sarmud
D1/D2
SLTA
SLTP
SD/MI
Tidak Sekolah
3. Keadaan Sosial
a. Kesehatan :
1) Derajat Kesehatan
Untuk angka kematian bayi dan ibu relative kecil, dikarenakan kader
Posyandu, bidan dan dokter serta tenaga kesehatan secara rutin setiap
bulan melakukan kunjungan/pengobatan dan selalu proaktif dan peduli
terhadap masalah kesehatan warga.
2) Sarana Kesehatan
d. Ketenagakerjaan :
Petani
Petani pemilik sawah : 226 orang
Petani penggarap : - orang
Pertukangan : 8 orang
Buruh Lepas : orang
Peternak : orang
Pedagang : 8 orang
Pengemudi/jasa : 1 orang
PNS : 15 orang
TNI/ POLRI : orang
Karyawan Swasta : 28 orang
Pembantu Rumah Tangga : orang
TKI/TKW : orang
Belum Bekerja : 189 orang
f. Sarana Ibadah
1. Perekonomian Desa
Perekonomian yang ada di Desa Dulumai merupakan aset yang besar bagi
pertumbuhan perekonomian penduduk Desa. Mayoritas penduduk sebagai
petani di Desa Dulumai.
a. Sarana Jalan
b. Sarana Irigasi
Saluran irigasi yang ada di Desa Dulumai masih dalam system tradisional,
sehingga fungsinya belum maksimal.
d. Sarana Penerangan
No DUSUN RT
1
1. I 2
3
4
.2 I
5
DESA DULUMAI
DESA DULUMAI
DESA DULUMAI
BAB III
PETA POTENSI DAN MASALAH DESA
Dalam menentukan peta potensi dan masalah yang terdapat di Desa Dulumai,
dilakukan melalui proses penjaringan masalah dan penggalian masalah. Proses
Penjaringan Masalah dan Penggalian Gagasan di tingkat dusun terhadap potensi dan
masalah yang ada di Desa Dulumai. dengan menggunakan 3 (tiga) alat kajian, yaitu :
1. Sketsa Desa
2. Kalender Musim
3. Diagram Kelembagaan
Proses penjaringan masalah dan penggalian gagasan dilakukan melalui
musyawarah dusun (Musdus) yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 November
2015. Dari hasil Penjaringan Masalah dan penggalian gagasan tentang potensi dan
masalah yang telah dilakukan tersebut, maka masalah dan potesi yang ada di Desa
Dulumai adalah sbb :
Getah
1. Damar
Buah
1. Kasa (castanopsys)
Enau (Konau)
Rotan
Bambu
Pandan
Tambang
1. Batu
2 2. Pasir
3. Kerikil
4. Besi
Potensi Wisata
1. Gua alam
2. Air terjun (Solonca)
3. Danau dan pantai
4. Batu apung
5. Watu Singa + Naga
6. Pemancingan
Selain pemetaan RTM (Rumah Tangga Miskin), juga dipetakan warga yang
peduli (relawan/tokoh masyarakat/tokoh pemuda/tokoh agama dan tokoh
perempuan) terhadap pelaksanaan penanggulangan kemiskinan. Hal ini
dilakukan karena hanya merekalah yang mampu menjadi ujung tombak dalam
proses penanggulangan kemiskinan. Tumpuan keberhasilan Penanggulangan
Kemiskinan ada ditangan para warga peduli. Para relawan/tokoh
masyarakat/tokoh pemuda/tokoh agama dan tokoh perempuan ini akan secara
ikhlas bahu-membahu bersama
Potensi Sumber Daya Manusia yang ada di Desa Dulumai masih perlu
digali, berbagai tenaga trampil di bidang pertanian, perkebunan, industry mesin
pertanian, perbengkelan, dan teknologi dan informasi serta lainnya merupakan
modal bagi pembangunan ekonomi dan pertanian, namun potensi ini belum
bisa dimaksimalkan. Meski Desa Dulumai populasi jumlah penduduk yang tidak
terlalu padat dan cepat, tetapi sumber daya manusia yang ada cukup
berkembang. Desa Dulumai memiliki beberapa tenaga trampil di bidang industri
kerajinan, pertanian dan peternakan. Selain itu terdapat juga industri dan jasa
pembuatan meubel, perbengkelan, ahli dibidang bangunan. Berbagai potensi
yang terdapat di desa Dulumai seperti potensi industri seperti industri kerajinan,
industry meubel, perbengkelan dan pertukangan lainnya.
Unsur kelembagaan yang sudah lengkap mulai dari Perangkat Desa, BPD,
LPM, PKK, Posyandu, Kelompok tani, Lembaga Adat, Karang Taruna,
Komisi Bapak, Komisi Perempuan, Komisi Pemuda, Sekolah Minggu dan
Lansia, Arisan,
3. Sumberdaya Pembangunan
Potensi sumberdaya pembangunan merupakan sumberdaya buatan yang telah tersedia
di desa dan berfungsi untuk menunjang berbagai aspek kehidupan masyarakat baik
sosial, budaya, ekonomi, maupun keamanan.
3. Masalah Ekonomi
a. Masalah di Bidang Pertanian
LOKASI DUSUN
MASALAH YANG DIMILIKI
DUSUN 1 DUSUN 2
Sarana pendukung pertanian
masih kurang V V
Masyarakat kesulitan
mendapatkan pupuk
2. Misi Desa
Pembangunan dan pembenahan infratruktur
B. Kebijakan Pembangunan
1. Arah Kebijakan Pembangunan
1) Pembangunan Wilayah
2) Sosial Budaya
3) Ekonomi
Belanja Langsung
- Belanja Pegawai
- Belanja Hibah
1. Kewenangan Desa.
Lainya
c. Mencari peluang pendanaan dari berbagai sumber, baik dari bantuan pos
pemerintah maupun dari bantuan langsung masyarakat yang digulirkan.
NO MASALAH POTENSI
1 2 3
I Bidang penyelenggaraan Pemerintahan
- Ada lokasi
Belum ada kantor Desa - Pengurus
1
lengkap
- Ada dana
- Ada lembaga
Kopetensi Kepala Desa & Perangkat Desa rendah - Pengurus
2
lengkap
- Ada dana
- Ada lembaga
Biaya Operasional Pemerintah Desa Rendah - Pengurus
3
lengkap
- cukup dana
- Ada lembaga
Kompetensi BPD rendah - Pengurus
lengkap
- cukup dana
- Ada lembaga
Biaya Operasional/tunjangan BPD rendah - Pengurus
lengkap
- cukup dana
- Ada lembaga
- Ada SDM
- SKPD Teknis
untuk membantu
Luas Wilayah dan Batas Tidak Jelas pengukuran
- Gotong Royong
Masyarakat
- Kerjasama antar
desa
- Cukup Dana
- Ada Tim Pokja
Pendeta Desa
Pengelolaan Informasi tentang Data/Profil Desa Tidak - Ada Bantuan
Valid Keuangan
Provinsi
- Ada
- Ada lembaga
Musrembang Desa Tidak Optimal Dalam - Ada Tim
Mengakomodir Usulan/Gagasan Dusun dan Unsur BangDes
Masyarakat - Ada
Dusun/Kelompok
- Ada lahan
Bantuan Pupuk dan Teknologi Pertanian/Perkebunan
pertanian
Minim - Ada kelompok
tani
-
III Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Lembaga Kemasyarakatan Desa (PKK, LPMD, & Karang - Ada lembaga (
b. Kalender Musim
c. Bagan Kelembagaan
Meningkatk
4
Perbaikan MCK Anti RW. 02 an
3
Kebersihan
4 Kelancaran
Gorong-gorong RW. 02
4 Saluran Air
Meningkatk
4
Pembuatan Pos Ronda RW. 01-08 an
5
Keamanan
4 Kenyamana
Pembangunan Masjid RW. 02
6 Beribadah
Kemudahan
4 Pengerasan jalan/
RW. 08 Transportas
7 Betonisasi
i
4 Kenyamana
Pembangunan masjlis Ta'lim RW. 02
8 Beribadah
4 Menjaga
Penampungan sampah RW. 06
9 Kebersihan
5 Peningkata
Pembuatan Kantor RW RW. 01-08
0 n Fasilitas
5 Turab (Sebelah SD Kelancaran
RW, 07
2 Bantarkambing 04) Saluran Air
5 Peningkata
Pemagaran SD RW, 07
3 n Fasilitas
Peningkata
5
Rehab Ruang Kelas RW. 04 n
4
Pendidikan
Peningkata
5
Rehab Ruang Kelas RW. 07 n
5
Pendidikan
Peningkata
5
Ruang Kepala Sekolah RW. 07 n
6
Pendidikan
5 Kenyamana
Mushola RW. 07
7 Beribadah
4 Kesejahtera
Majlis Ta'lim RW. 08
2 an Sosial
Meningkatk
4
Lapangan Olahraga RW. 04 an
3
Keaktifan
Kesadaran
nmsyarakat
1 Sosialisai bahaya narkoba Desa Dulumai terhadap
bahaya
narkoba
Sosialisasi kesehatan alat
2 Desa Dulumai Pendidikan
reproduksi
3 Taman Baca Rw. 02, 07, 04 Pendidikan
Komputer untuk Kursus Desa
Pembinaan 4 Pendidikan
Komputer Bantarsari
III Kemasyarak
Pelatihan/ Pembinaan
atan 5 RW. 01-08 Pendidikan
Pemuda
Pengadaan Alat Kesenian Desa
6 Pendidikan
SDN Bantarkambing Bantarsari
Desa
7 Pembentukan TIM Pordes Pendidikan
Bantarsari
8 Pelatihan Guru Berkarakter Aula Desa Pendidikan
MTs.
9 Training Motivasi Siswa Pendidikan
Yamanka
1 Kades Goes to Schooll RW. 01-08 Pendidikan
- PNPM
- UED-SP
- PROGRAM READ
4. Strategi Pencapaian
Strategi pembangunan desa merupakan rencana yang menyeluruh dan
terpadu mengenai upaya upaya pembangunan yang akan dilaksanakan oleh
pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan visi dan
misi pembangunan desa. Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah
tersebut maka pemerintah menempuh empat strategi pokok pencapaian
pembangunan yaitu:
EFREN PONANGGE
Notulensi : Agustanty
RT 1-RT 9
RPJMDES dan RKPDES
Pembukaan oleh pak Sekdes,
Kemudian doa Pembukaan
Sambutan Kepala Desa,