Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Bahwa berdasarkan Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang
merupakan pengganti Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan 22 Tahun 1999, Desa atau yang
disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas–batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal–usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/ atau
dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud
dalam Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus


kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka
sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan
transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa.

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


11 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa,
Peraturan Pemerintah ini disusun dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Desa yang
didasarkan pada asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik serta sejalan dengan asas
pengaturan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, antara lain kepastian hukum, tertib penyelenggaraan pemerintahan, tertib
kepentingan umum, keterbukaan, profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi,
kearifan lokal, keberagaman serta partisipasi. Dalam melaksanakan pembangunan Desa,
diutamakan nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotong- royongan guna mewujudkan
perdamaian dan keadilan sosial.

Peraturan Pemerintah ini menjadi pedoman bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah,
masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan
Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
yakni “Terwujudnya Desa yang maju, mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan jati diri”.

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan
kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten.

Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan
penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
dan pemberdayaan masyarakat Desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun
sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa, pembangunan kawasan perdesaan/ antar desa dan
atau hal-hal yang karena keadaan darurat/ bencana alam serta adanya kebijakan baru dari
Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten.

Sebagai Rencana strategis pembangunan tahunan Desa, RKP Desa merupakan dokumen
perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan oleh
Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat desa dengan semangat gotong-royong.
RKP Desa merupakan satu- satunya dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang dipakai
sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintahan Desa selanjutnya
sebagai dasar penyusunan APB Desa tahun anggaran bersangkutan.

Rancangan RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa, dibahas dan disepakati oleh
Pemerintah Desa, BPD dan masyarakat dalam Musrenbang Desa, dan selanjutnya ditetapkan
dengan Peraturan Desa. Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa selanjutnya diundangkan
dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.

I.2. Dasar Hukum


1 . Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional Undang-Undang
2 . Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
3 . Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4 . Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539);
6 . Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57);
7 . Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6041);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6623);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi
Perkembangan Desa Dan Kelurahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 2037);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan
Permusyawaratan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
89);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1312);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1444);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2018 Tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa Dan Lembaga Adat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 569);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 611);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1114);
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Musyawarah Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1203);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1262);
21. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2021 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1035);
22. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan
Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1633);
23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1641);
24. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran, Pendataan Dan
Pemeringkatan, Pembinaan dan Pengembangan, dan Pengadaan Barang
dan/atau Jasa Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 252);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pemerintahan
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 Nomor 06, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 282), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2019 Nomor 2
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 319);
26. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 2 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Perangkat Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Pasuruan Tahun 2017 Nomor 2);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Pasuruan Tahun 2018-2023;
28. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 132 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa;
29. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
Aset Desa;
30. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 24 Tahun 2018 tentang Daftar Kewenangan
Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
31. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 31 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
32. Peraturan Desa Sekarputih Nomor 01 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembagunan Jangka Menengah Desa Tahun 2019- 2025

I.3. Tujuan dan Manfaat


Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) ini mempunyai tujuan dan
manfaat sebagai berikut:
1. Tujuan
a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa
tahunan yang berkekuatan hukum tetap
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan pembangunan Desa
c. Sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APB Desa)
2. Manfaat
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa.
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.
c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.
d. Menampung aspirasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan
program pembangunan supra desa.
e. Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.

I.4. TAHAPAN PENYUSUNAN RKP DESA


1. Penyusunan Perencanaaan Pembangunan Desa melalui musyawarah Desa;
2. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa;
3. Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke Desa;
4. Pencermatan Ulang Dokumen RPJM Desa;
5. Penyusunan rancangan RKP Desa;
6. Penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa
7. Penetapan RKP Desa;
8. Perubahan RKP Desa; dan
9. Pengajuan daftar usulan RKP Desa.

1.5 SISTEMATIKA
Rencana Kerja Pemerintah Desa Sekarputih Tahun 2022 disusun dengan
sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.4 Tahapan Penyusunan RKP Desa
1.5 Sistematika
BAB II : GAMBARAN UMUM DESA
2.1 Gambaran Umum Kondisi Desa
2.2 Data Kemiskinan
2.3 Profil Desa
2.4 Evaluasi kinerja pembangunan Desa
2.5 Rumusan Umum Permasalahan dan tantangan Pembangunan
Desa
BAB III : SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA
3.1 Visi- Misi Kepala Desa
3.2 Arah Kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Desa
3.3 Prioritas Pembangunan Desa
BAB IV : ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
BAB V : PENUTUP
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA

2.1. Kondisi Umum Desa


2.1.1. Sejarah Desa
Desa Sekarputih merupakan salah satu desa yang terletak
wilayah administrasi Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan.
Sejak berdirinya telah mengalami masa kepemimpinan Kepala Desa
dari periode ke periode yang melalui proses demokratis. Adapun masa
kepemimpinan Kepala Desa dijelaskan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.1
Masa Kepemimpinan Kepala Desa Sekarputih

Sampai
No Nama Kepala Desa Dari Tahun
Tahun
1 H. MACHFUD 1961 1991
2 H. MUKSIN 1991 1999
3 H. ABDULLOH 1999 2013
4 BUKHORI 2013 2016
5 KHOLIFAH 2017 2019
6 BUKHORI 2019 2020
7 KHOLIFAH 2021 2025

2.1.2. Aspek Geografi dan Demografi


A. Batas Wilayah
Wilayah Desa Sekarputih terletak pada wilayah dataran rendah
dengan ketinggian ± 15 meter dpl, koordinat 7º40'0"S dan
112º53'8"E dengan luas Hektar, dengan batas-batas wilayah,
sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kel. Sekargadung Kecamatan Purworejo
 Sebelah Timur : Desa Ranggeh Kecamatan Gondangwetan
 Sebelah Selatan : Desa Bajangan Kecamatan Gondangwetan
 Sebelah Barat : Desa Bajangan Kecamatan Gondangwetan
Desa Sekarputih terdiri dari 4 (Empat) Dusun meliputi 4
(Empat) RW (Rukun Warga) dan 8 (Delapan) RT (Rukun Tetangga).
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Dusun Pesanggrahan : 2 RT dan 1 RW
b. Dusun Krajan : 2 RT dan 1 RW
c. Dusun Triwung : 2 RT dan 1 RW
d. Dusun Bendo : 2 RT dan 1 RW
Pusat pemerintahan Desa Sekarputih terletak di Dusun
Pesanggrahan dengan menempati areal lahan seluas 400 m2.
Jarak Desa Sekarputih dengan pusat Pemerintahan Kecamatan
Gondangwetan ± 200 m.
B. Luas Wilayah Desa Menurut Penggunaannya
Dari luas wilayah Desa Sekarputih seperti tersebut di atas dibagi
menurut penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2
Luas Wilayah Menurut Penggunaan

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)


1 Pemukiman/Perumahan/Pekarangan
a. Pemukiman pejabat pemerintah -
b. pemukiman TNI/POLRI -
c. pemukiman Real Estate -
d. pemukiman KPR/BTN -
e. pemukiman umum 12.994 Ha.
2 Untuk Bangunan
a. Perkantoran 1.000 M²
b. Sekolah 1/4 Ha
c. Pertokoan/perdagangan -
d. Pasar -
e. Terminal -
f. Tempat peribadatan
200 M²
(Masjid,Gereja,Pura,Vihara)
g. Kuburan 2.000 Ha
h. Jalan 400 M²
i. Lain-Lain -
3 Pertanian sawah
a. Sawah pengairan teknis
60 Ha.
(Irigasi)
b. Sawah pengairan setengah
20 Ha.
teknis
c. Sawah tadah hujan -
d. Sawah pasang surut -
4 Ladang/Tegalan -
5 Perkebunan -
6 Hutan
a. Hutan milik Warga
-
masyarakat
b. Hutan Lindung -
c. Hutan Mangrove (Luasan
hutan Mangrove ini
-
bertambah/berkurang/tetap
dari 3 tahun yang lalu)
7 Rekreasi dan olah raga
a. Lapangan sepak bola 1
b. Lapangan Bola volly -
c. Lapangan Golf -
d. Taman Rekreasi
-

8 Perikanan Darat/air tawar


a. Tambak -
b. Kolam -
c. Empang/Tebat -
9 Daerah resapan air
10 Rawa
a. Belum dimanfaatkan -
b. Sudah dimanfaatkan -
11 Potensi Pariwisata yang dimiliki
a. Wisata Bahari -
b. Wisata pegunungan -
12 Lahan kritis/Tandus -
13 Lahan terlantar/Tidur -
14 Lain-lain
Jumlah 104.994 Ha

C. Orbitasi, Waktu Tempuh, dan Letak Desa

No Orbitasi dan Jarak Tempuh Keterangan

1 Jarak ke Ibu kota kecamatan 3 Km

Jarak ke Ibu kota


2 13 Km
Kabupaten/Kotamadya
3 Jarak ke Ibu kota propinsi 65 Km
4 Waktu tempuh ke Ibu kota Kecamatan 3 Km
5 Waktu tempuh ke Ibu kota Kab/Kodya 1,25 Km
Waktu tempuh ke fasilitas terdekat
6 3 Km
(Ekonomi, Kesehatan, Pemerintahan

D. Ketersediaan Alat Angkutan

No. Keterangan Ada/Tidak


1. Setiap Sa’at (Menit) Tiap Jam Tidak
2 Setiap Hari Tidak
3 Setiap Minggu Tidak

E. Letak Desa/Desa : Dataran Rendah


F. Kondisi Geografi

No. Uraian Keterangan


1. Tinggi tempat dari permukaan 3m
laut
2 Curah Hujan Rata-Rata 2.700 m
pertahun
3 Keadaan suhu rata-rata 30 º
4 Curah Hujan Tahunan 2.700 mm/th
5 Ketinggian dari pemukiman 3m

G. Topografi atau Bentangan Lahan


No Bentangan Lahan Luas (Ha)
1 Dataran 104.994 Ha
2 Perbukitan/Pegunungan -
JUMLAH 104.994 Ha

H. Kesuburan Tanah
No Tingkat kesuburan Luas (Ha)
1 Sangat subur -
2 Subur 80 Ha
3 Sedang 17 Ha
4 Tidak subur/kritis -
JUMLAH 97 a

I. Erosi Tanah

No. Tingkat Erosi Ada/Tidak


1. Erosi ringan Ada
2 Erosi sedang Ada
3 Erosi berat Ada

J. Kwalitas Lingkungan
Keadaan
No. Lingkungan Fisik
tercemar/tidak
1. Sungai Tidak
2 Air sumur Tidak
3 Udara Tidak
4 Hutan -
5 Lahan pertanian Tidak
6 Air irigasi Tidak
7 Lingkungan kumuh Tidak
1. Keadaan sosial
a. Jumlah penduduk (ahir 2020)
- Jumlah penduduk seluruhnya tahun ini = 1.947 Jiwa
- Jumlah kepala keluarga tahun ini = 637 KK
- Jumlah penduduk seluruhnya tahun lalu = 1.936 Jiwa
- Luas wilayah keseluruhan = 104.994 Ha
b. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia dan Jenis Kelamin
Jumlah
Golongan Umur Penduduk Jumlah Ket
Lk Pr
0 Bln - 3 Thn 97 48 145
4 Thn - 5 Thn 50 99 149
6 Thn - 15 Thn 95 96 191
16 Thn - 20 Thn 84 85 169
21 Thn - 25 Thn 85 87 172
26 Thn - 30 Thn 82 75 157
31 Thn - 35 Thn 73 77 150
36 Thn - 40 Thn 71 90 161
41 Thn - 45 Thn 65 70 135
46 Thn - 50 Thn 46 56 102
51 Thn - 55 Thn 63 58 121
56 Thn - 60 Thn 59 64 123
>60 Thn 90 82 172
Jumlah 960 987 1.947

c. Tabel jumlah penduduk menurut jenis kelamin :

LOKASI JUMLAH JIWA


NO Dusun RT RW L P TOTAL
1 2 3 4 5 6 7
1 Pesanggrahan 01 01 138 125 263
2 Pesanggrahan 02 01
3 Krajan 01 02
4 Krajan 02 02 146 154 300

5 Bendo 01 03

6 Bendo 02 03

7 Trewung 01 04 91 74 165

8 Trewung 02 04 78 68 146

JUMLAH =
Sumber: Data Pendataan SDGs 2021

d. Data Perkembangan Penduduk Desa Sekarputih Tahun 2021


Data Perkembangan Penduduk
Bulan Lahir Mati Pindah Datang
L P L P L P L P
Januari 3 2 0 1 0 1
Pebruari 0 0 0 0 0 1
Maret 0 1 0 0 0 0
April 1 2 0 0 2 1
Mei 2 0 0 0 0 0
Juni 1 2 0 0 0 0
Juli 2 2 0 0 0 0
Agustus 0 1 0 0 0 0
September 1 0 0 1 0 0
Oktober 0 1 0 0 0 0
Nopember 1 1 3 1 0 1
Desember - - - - - - - -

2.1.3 DATA KEMISKINAN

a. Analisa Kemiskinan di Desa


Sekarputih sejumlah 637 KK, yang tersebar hampir merata di 4 ( Empat)
dusun.

Kategori Kemiskinan

Kategori 2021
Miskin 248 KK
Menengah Ke bawah 375 KK
Kaya 14 KK
JUMLAH 637 KK

b. Kesehatan

Kesehatan adalah merupakan kebutuhan pokok bagi masyaraka desa Sekarputih


untuk mendukung Program Nasional.

Indikator Kesehatan

URAIAN 2019 2020 2021


% Penolong Balita Tenaga Kesehatan 100% 100% 100%

Angka Kematian Bayi (IMR) 0 0 0

Angka Kematian Ibu Melahirkan (MMR) 0 0 0

Cakupan Imunisasi 80% 90% 90%


Balita Gizi Buruk/Stunting 0 24 0

2.1.4. Aspek Sumber Daya Manusia


Sebagai pelaku utama pelaksanaan pembangunan di desa,
tentunya peran serta dan daya dukung sumber daya manusia menjadi
bagian terpenting suksesnya pelaksanaan pembangunan. Untuk
melihat kondisi sumberdaya manusia di Desa Sekarputih dapat dilihat
pada tabel berikut:
Daftar Sumber Daya Manusia di Desa Sekarputih

No Uraian Sumber Daya Manusia jumlah


I Tidak sekolah 226
2 Tamat SD 613
3 Tamat SLTP/Sederajat 636
4 Tamat SLTA/Sederajat 445
5 Tamat Perguruan Tinggi 27
Total 1.947
Sumber: Data RT/RW dan Profil Desa
2.1.5. Aspek Sumber Daya Pembangunan
Sebagai sarana pendukung pelaksanaan pembangunan di desa,
ketersediaan sumber daya pembangunan mutlak diperlukan dalam
rangka untuk menentukan langkah, arah dan strategi pembangunan di
desa secara tepat. Sumber daya pembangunan di Desa Sekarputih
dapat dilihat pada tabel berikut:
Daftar Sumber Daya Pembangunan di Desa Sekarputih

No. Uraian Sumber Daya Pembangunan Volume Satuan


1 Pembangunan paving 5 Lokasi
2 Plengsengan pengairan 4 Lokasi
No. Uraian Sumber Daya Pembangunan Volume Satuan
3 Rehab madin waqof 1 Lokasi
4 Saluran Drainase 4 Lokasi
5 Pembangunan gapuro 1 Lokasi
6 Pembangunan Jembatan 1 lokasi

2.1.6. Aspek Sumber Daya Sosial Budaya


Sebagai bangsa yang besar, Indonesia yang terdiri dari berbagai
budaya yang merupakan modal pendukung untuk mencapai suksesnya
pembangunan di desa, terutama sebagai modal dasar untuk
mempromosikan diri desa dalam kancah persaingan tingkat lokal,
daerah, nasional maupun internasional. Sumber daya sosial budaya di
Desa Sekarputih dapat dilihat pada tabel berikut:
Daftar Sumber Daya Sosial Budaya di Desa Sekarputih

No. Uraian Sumber Daya Sosial Budaya Volume Satuan


1 Seni Hadrah Ishari 1 Group

2 Seni Hadrah Albanjari 1 Group

3 Jam’iyah Tahlil/Sholawatan 1 Group

4 Karang Taruna 1 Group

5 Samroh 1 Group

Sumber: RT/RW

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa


a. Kelembagaan di Desa Sekarputih:

1. Aparat Pemerintahan Desa : 9 orang

2. Badan Permusyawaratan Desa : 5 orang

3. LPMD : 3 orang

4. RT : 8 orang

5. RW : 4 orang

6. Linmas : 14 orang

7. Karangtaruna : 20 orang

8. PKK : 20 orang

Dalam menjalankan tugas – tugas pemerintahan Desa Sekarputih, Jabatan Pemerintah Desa
yang definitif atau yang ada saat ini masih menggunakan Stuktur Organisasi Pemerintahan
Desa Tahun 2021sebagai berikut :
Nama
No Jabatan SK Pejabat

1 Kholifahg Kades Sekarputih Bupati Pas


2 Umi kulsum, S.pd Sekertaris Desa Kades
3 M. Mahfud Kasun Krajan Kades
4 M. Agus Setiyabudi Kasun Bendo Kades
5 H. Arifin Kasi Pelayanan Kades
6 Siti Syafi’ah Kasi Kesejahteraan Kades
7 Achmad Junaidi Kaur Keuangan Kades
8 Hari Wibowo Kaur Perencanaan Kades
9 Manab Kaur TU dan Umum Kades

c. Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa Sekarputih Antara Lain:

No Nama Jabatan SK Pejabat

1 M. Arif Ketua BPD Bupati Pas


2 Taufik Wakul Ketua BPD Bupati Pas

3 Ardiana Sekretaris BPD Bupati Pas

4 Mualimin Anggota Bupati Pas

5 Suparjo Rustam Anggota Bupati Pas

2.2.1 Wilayah Desa


Wilayah Desa Sekarputih terdiri dari 4 Dusun, 4 Rw dan 8 Rt, yang
merupakan wilayah administrasi desa. Data wilayah administrasi desa dapat
dilihat dari tabel berikut :
Data wilayah Administrasi Desa Sekarputih
NO Wilayah Nama Ketua Keterangan
1 Dusun Pesanggrahan
RW. 01 Badrus soleh
RT. 001 Eko Prasetyo Hadi
RT. 002 Suhartono
2 Dusun Krajan
RW. 02 Fakeh
RT. 001 A. Rozi
RT. 002 Suhartono
3 Dusun Bendo
RW. 03 Imron
RT. 001 Affandi
RT. 002 Ahmad Effendi
4 Dusun Triwung
RW. 04 Busyro
RT. 001 A. Rofiq
RT. 002 Nur Kholis
2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 2 Tentang
Pemerintah Desa Tahun 2017 Tanggal 9 Januari 2017, Bagan organisasi dan Tata
kerja Pemerintah Desa dapat digambarkan sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA


DESA SEKARPUTIH KECAMATAN GONDANGWETAN KAB. PASURUAN

KEPALA DESA

SEKRETARIS DESA

KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN


TATA USAHA & UMUM KEUANGAN PERENCANAAN

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN PELAYANAN
STAF. URUSAN STAF. KAUR KEUANGAN
TATA USAHA & UMUM BEND BENDAHARA
M

KASUN KASUN KASUN KASUN


PESANGGRAHAN KRAJAN TRIWUNG BENDO
2.3 EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DESA

Sesuai hasil kajian, monitoring dan temuan temuan dilapangan, dari hasil pelaksanan
RKP tahun lalu yang telah di inventarisir tentang permasalahan dan hambatan yang perlu
dibenahi , ditingkatkan , dan bahkan perlu kembali kiranya dituangkan ulang pada RKP
berikutnya mengenahi pelaksanaan pembangunan, diantaranya:

1. APBDesa masih terbatas dan hanya mengandalkan keuangan DD dan ADD serta
sumber PBHPD masih belum digali dan dikembangkan dengan maksimal sehingga
mempersulit mewujudkan perencanaan pembangunan yang mampu memenuhi
keinginan masyarakat.
2. Kondisi Balai Desa sudah teralisasikan 100%
3. Kondisi sosial yang labil dan nilai nasionalisme masyarakat yang condong menurun
sehinga menghambat upaya terciptanya suasana yang kondusif, aman damai yang
sekaligus mempengaruhi upaya pemberdayan masyarakat.
4. Kemampuan dan kapasitas aparat pemerintah desa masih sangat terbatas sehingga
perlu sekali untuk ditingkatkan dan diperdayakam agar mampu melaksanakan tugas-
tugas pemerintah sesuai tuntutan perkembangan

2.4 RUMUSAN UMUM PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN DESA


a. Rumusan Masalah Berdasarkan RPJM Desa
Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan Desa Sekarputih di era
desentralisasi, demokrasi dan globalisasi ini, kebijakan pembangunan akan diarahkan pada 3
(tiga) strategi utama pembangunan jangka menengah desa secara berkala dan
berkesinambungan, yakni ; 1). Terlaksananya sistem pemerintahan dan pelayanan public yang
efisien dan efektif, 2). Terwujudnya infrastruktur desa yang mendukung pengembangan
ekonomi masyarakat, dan 3). Terwujudnya kondisi lingkungan yang aman tentram dan
sejahtera.
Kebijakan pembangunan secara umum dititikberatkan untuk menunjang peningkatan
pendapatan masyarakat disektor pertanian dan perdagangan yang titik akhirnya akan menekan
angka kemiskinan.

Berdasarkan Peraturan Desa Sekarputih Nomor 01 Tahun 2020 tentang RPJM Desa
Sekarputih tahun 2019 - 2025 prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi 2 (dua)
masalah pokok yang secara rinci permasalahan tersebut adalah:

1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal Usul.


- Kewenangan berdasarkan Hak Asal Usul dan Adat Istiadat dalam RPJM Desa
Tahun 2019 -2025 dilaksanakan dengan baik dan maksimal.
2. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa.
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa;
- Perlunya bimbingan Teknis dalam Penyusunan Kebijakan Desa
- Peningkatan Kapasita Perangkat Desa melalui diklat, seminar, study
banding dll.
- Peningkatan Kapasita BPD melalui diklat, seminar, study banding dll.
- Perlunya Bimbingan Teknis Pengelolaan Administrasi/Inventarisasi Aset
Desa
- Perlunya Bimbingan Teknis
b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
1. Sub Bidang Pendidikan
- Fasilitas pendidikan terutama buku dan peralatan penunjang lainnya masih
kurang terpenuhi
- Belum ada perpustakaan umum untuk masyarakat
- Bangunan sekolah masih banyak yang perlu direhab dan dibangun
2. Sub Bidang Kesehatan
- Optimalisasi Posyandu yanga ada di Desa Sekarputih sehingga Penangan
kesehatan balita, ibu hamil, anak-anak, remaja dan lansia dapat terdeteksi
sedini mungkin.
- Perilaku hidup bersih masyarakat desa Sekarputih masih perlu ditingkatkan.
- Penanganan Stunting untuk balita dan anak
- Kurangnya Kesadaran Masyarakat mengenai Protokol Kesehatan
- Pencegahan Covid_19
- Optimalisasi Sasaran Vaksin

3. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


- Tersedianya ruang publik terbuka hijau ramah anak ( RPTHRA)
- TPT dan Paving Jalan Desa
- Plengsengan dan Paving Jalan Usaha Tani
- Drainase
4. Sub Bidang Pemukiman
- PJU (penerangan jalan umum) belum memadai
- Pengelolaan Sampah belum maksimal
- Tempat Pembuangan Sampah belum memadai

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa


 Sub Bidang ketentraman, ketertiban, dan perlindungan masyarakat
a. Adanya peraturan desa yang mengatur tentang ketentraman, ketertiban dan
pelindungan masyarakat
b. Fasilitasi giat siskamling di tiap dusun
c. Sarana poskamling di tiap dusun

 Sub Bidang kebudayaan dan kegamaan


a. Fasilitasi terhadap keberadaan seni dan budaya yang ada di Desa
b. Pembinaan terhadap kelompok seni dan budaya yang ada di Desa
c. Kegiatan PHBI dan PBHN

 Sub Bidang kepemudaan dan olah raga


a. Pembinaan karang taruna
b. Fasilitasi terbentuknya KIM
c. Fasilitasi terhadap kelompok-kelompok olah raga yang ada di Desa
d. Sarana olah raga

 Sub Bidang kelembagaan masyarakat


a. Pembinaan terhadap kelompok atau lembaga yang ada di masyarakat
b. Fasilitasi terhadap kelompok atau lembaga yang ada di masyarakat

d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

 Sub Bidang pertanian dan peternakan


a. Belum kuatnya kelembagaan petani, sehingga hasil panen yang melimpah dijual
dengan harga yang murah. Sementara biaya produksi yang cukup mahal. Sehingga
petani tidak mempunyai nilai tawar yang tinggi.
b. Kelangkaan pupuk yang terjadi karena aturan pembatasan subsidi pupuk yang
membuat produksi menurun.
c. Belum dimanfaatkan secara optimal limbah peternakan dan limbah pertanian
sebagai alternatif pupuk alami bagi tanaman.
d. Adanya saluran irigasi tersier yang masih belum dibangun, sehingga aliran air
berkurang.
e. Diperlukam upaya pengkajian untuk pertanian dan peternakan.

 Sub Bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga


a. Perlunya penyuluhan yang dilakukan secara berkesinambungan terhadap
Perempuan dan anak tentang UU perlindungan anak dan KDRT.
b. dan Fasilitasi terhadap kegiatan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak
dan keluarga.

 Sub Bidang koperasi, usaha mikro kecil dan menengah


a. Masih minimnya usaha mikro kecil dan menengah di Desa Sekarputih
Sehingga diperlukan upaya fasilitasi, pendampingan, dan kemudahan
bagi masyarakat agar usaha mikro kecil dan menengah tumbuh
berkembang.
b. Memfasilitasi terbentuknya koperasi.

 Sub Bidang dukungan penanaman modal


a. Penguatan BUMDES dengan penyertaan modal dan penguatan kapasitas
pengurus BUMDES
b. Memperluas jaringan usaha BUMDES.
c. Melakukan upaya kolaborasi atau kerjasama dengan pihak ketiga untuk
meningkatkan PADesa.

e. Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Mendesak dan Darurat Lainnya


 Sub Bidang Penanggulangan Bencana
a. Banjir

 Sub Bidang Keadaan Darurat


a. Pencegahan Penularan Covid19

 Sub Bidang Keadaan Mendesak


a. Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD)

b. Rumusan Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat


Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang muncul
secara tiba-tiba, baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang apabila tidak
segera diatasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa
pemerintah desa dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah
mendesak yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah desa.

Masalah tersebut meliputi:


 Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap hasil pembangunan infrastruktur yang ada di
desa
 Masih banyak tepian drainase sungai yang rendah mengakibatkan air meluap pada saat
musim hujan sehingga perlu adanya peninggian atau pembangunan
 Kurangnya jaringan drainase yang ada mengakibatkan air hujan lari ke jalan sehingga
merusak konstruksi jalan yang ada
 Perlunya pembangunan parapet/bronjong untuk sungai besar
 Sebagian jalan desa banyak yang rusak diakibatkan oleh intensitas curah hujan tinggi,
sehingga perlu adanya perbaikan jalan untuk menunjang sarana dan prasarana transportasi
dan ekonomi masyarakat .

BAB III
SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA

3.1 Visi – Misi Desa

Visi : “MENUJU SEKARPUTIH LEBIH SEJAHTERA, MASLAHAT DAN BERDAYA


SAING "

Misi :

1. MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS PRODUK UNGGULAN


DESA.

2. MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN BERBASIS KELUARGA DENGAN


MEMANFAATKAN BUDAYA GOTONG ROYONG.

3. MENINGKATKAN KUALITAS INFRASTRUKTUR DESA UNTUK PENGUATAN


KONEKSIFITAS DAN AKSEBILITAS MASYARAKAT.

4. MEMPERKUAT REFORMASI PEMERINTAHAN DESA YNG MENDUKUNG TATA


KELOLA PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN DESA YAANG INOVATIF,
BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS BERBASIS PADA TEKNOLOGI
INFORMASI.

5. MENINGKATKAN PELAYANAN DASAR TERUTAMA KESEHATAN,RUMAH


TIDAK LAYAK HUNI DAN PENDIDIKAN.

3.2 Arah Kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Desa

Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Sekarputih Kecamatan


Gondangwetan Kabupaten Pasuruan yang tersusun dalam RKP Desa Tahun 2022 sepenuhnya
didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah di atas.
Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2022
nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat, terutama
upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hak–hak dasar masyarakat,
seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, akses informasi dan lain-lain. Dengan demikian arah
dan kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi
kemiskinan pada tingkat desa.

3.3 Prioritas Pembanguna Desa

Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan DesaSekarputih secara

detail dikelompokkan, sebagai berikut :

1. PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SKALA DESA TAHUN


2022
1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal Usul dan Adat Istiadat, yang meliputi:
a) Sistem organisasi masyarakat adat;
b) Pembinaan kelembagaan masyarakat;
c) Pembinaan lembaga dan hukum adat;
d) Pengelolaan tanah kas Desa;
2. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa, yang meliputi:
a) Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, diantaranya:
1. Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa
2. Penghasilan Tetap dan Tunjangan Perangkat Desa
3. Penyediaan Tunjangan BPD
4. Operasional Perkantoran;
5. Operasional BPD;
6. Insentif RT /RW
7. Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran;
8. Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran (Peralatan dan
Perlengkapan Kantor);
9. Pengembangan system informasi Desa
10. Penyelenggaraan Muyaarah Perencanaan Desa/Pembahasan
APBDes
11. Penyelenggaraan Dokumen Perencanaan Desa
12. Dukungan & Sosialisasi Pelaksanaan Pilkades, Pemilihan Ka Kewilayahan
& BPD

13. Lain-lain Sub Bidang Pertanahan

b) Bidang pelaksanaan pembangunan, diantaranya:


1. Insentif Guru PAUD/TPQ/ MADIN
2. Dukungan Pendidikan bagi siwa berprestasi/miskin
3. Penyelenggaran Posyandu
4. Pembangunan Jalan Desa
5. Pembangunan Jalan Usaha Tani
6. Pembangunan TPT
7. Pembangunan Drainase
8. Pembangunan Tandon Air HIPPAM
9. Pipanisasi HIPPAM
10. Pengadaan Pompa Sumber Air Milik Desa
11. Penyususnan Profil Desa;
12. Fasilitas Pengolahan Sampah

c) Bidang pembinaan kemasyarakatan, diantaranya:


1. Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban;
2. Fasilitasi Penyelenggaraan PBHi dan PBHN
3. Fasilitasi TP-PKK;
4. Pengadaan Poskamling
5. Bimtek Karang Taruna
6. Saranan dan Prasrana Olah raga

d) Bidang pemberdayaan masyarakat Desa, diantaranya:


1. Normalisasi Sungai
2. Peningkatan Kapasitas AParatur Desa

e) Bidang Penagggulangan Bencana, Darurat dabn mendesak Desa, diantaranya:


1. Pencegahan Covid-19
2. BLT-DD

2. PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SKALA


KECAMATAN/KABUPATEN TAHUN 2023

Prioritas program pembangunan skala kecamatan/kabupaten merupakan program


dan kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat Desa Sekarputih
tetapi pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini disebabkan pertama
kegiatan tersebut secara peraturan perundangan bukan kewenangan desa. Kedua, secara
pembiayaan desa tidak mampu membiayai karena jumlahnya terlalu besar dan yang
ketiga, secara sumber daya di desa tidak tersedia secara mencukupi, baik SDM maupun
prasarana pendukung lainnya.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas pembangunan tersebut akan
dibawa melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan
(Musrenbangcam) oleh delegasi peserta Desa Sekarputih yang dipilih secara partisipatif
pada forum musrenbangdes dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Adapun program dan kegiatan tersebut adalah:

1. BIDANG EKONOMI

1. PERTANIAN:

a. Plengsengan Saluran Irigasi Sungai

b. Bantuan Mesin Traktor

c. Bantuan Bibit Tanaman Padi dan Jagung

d. Bimtek Cocok tanam dengan metode tepat guna dan efektif

2. Pelatihan Budidaya Ikan Ternak

3. Pelatihan Pemanfaatan Kotoran Sapi

4. Pelatihan Tanaman Toga

5. Pelatihan Bengkel

6. Pelatihan Menjahit

7. Pelatihan UMKM

8. Pelatihan Tata Rias

9. Pelatihan membatik

10. Pelatihan Pengolahan barang Bekas

11. Bantuan Mesin Pemotong Kripik dan Spinner

2. BIDANG PEMERINTAHAN, SOSIAL DAN BUDAYA

1. Bimtek Admistrasi dan Pengelolaan BUMdesa

2. Bimtek Pengelolaan Sampah 3R

3. Pelatihan Drumband

4. Alat Albanjari untuk PKK


5. Bimtek Administrasi dan Kelembagaan Karang Taruna

6. Pembangunan Kantor Desa

7. Rehabilitasi Balai Desa

8. Tribun Lapangan

3. BIDANG PENGEMBANGAN INFRASTUKTUR WILAYAH

1. pavingisasi jalan Balepanjang-Jati

2. Penerangan Jalan Balepanjang-Jati

3. TPT Jalan Usaha Tani

4. Pavingisasi Jalan Usaha Tani

5. Plengsengan Saluran Irigasi Ganjaran 600mx2

6. Plengsengan Saluran Irigasi Sawah Rasiman 500mx2

7. gapuro makam

8. TPS 3 R

9. Rehabilitasi Kantor Desa

10. Perpustakaan Umum

11. Sarana dan Prasarana Taman Bermain Anak


BAB III
KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
Desa. Pengelolaan Keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan desa. Agar
pengelolaan keuangan desa lebih mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan
sesuai peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel, pertisipatif serta
dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku,
salah satu diantaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat, setiap tahunnya
pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) secara partisipatif dan transparan yang proses
penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi publik dan rapat umum BPD untuk
penetapannya. APB Desa didalamnya memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan desa yang
pengelolaannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

1. Kebijakan Pendapatan Desa


Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan uang melalui rekening
desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar lagi oleh
Desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun
sebelumnya dengan perkiraan peningkatan potensi yang menjadi sumber pendapatan asli desa,
bagian dana perimbangan, bantuan keuangan dari pemerintah propinsi dan pemerintah
kabupaten, hibah dan sumbangan pihak ketiga, dan pendapatan desa lainya yang sah.

Adapun pendapatan desa tahun anggaran 2021 dari masing-masing sumber diasumsikan sebagai
berikut:
URAIAN JUMLAH
a. Pendapatan Asli Desa, terdiri; -
- Hasil Usaha Desa -
- Hasil Kekayaan/ Aset Desa -
- Swadaya dan Partisipasi Masyarakat -
- Lain-lain Pendapatan Asli Desa -
b. Dana Desa (DD) Rp. 854.013.000,-
c. Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah RP. 652.841.700,-
Kabupaten
d. Alokasi Dana Desa (ADD) Rp. 351.090.500,-
e. Bantuan keuangan dari APBD Propinsi, APBD Rp. 144.600.000,-
Kabupaten
f. Hibah dan Sumbangan yang tidak mengikat dari -
pihak ketiga
g. Sisa lebih Perhitungan Tahun Sebelumnya/SILPA Rp 100.000.000,-
Jumlah Perkiraan Pendapatan Rp. 2.102.545.200,-

2. Kebijakan Belanja Desa


Belanja desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa. Belanja sesuai dengan permendagri nomor 20 tahun 2018.
Klarifikasi belanja desa terdiri atas bidang:
URAIAN JUMLAH
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp 877.460.000,-

b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Rp 1.063.139.000,-

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp 85.300.000,-

d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp 53.640.000,-


e. Bidang Tak Terduga Rp. 23.000.000,-
Jumlah Perkiraan Belanja Rp 2.102.539.000,-

4. Pembiayaan
Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun- tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari:


a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan sebagaimana di atas, mencakup:

1) Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya;


2) Pencairan Dana Cadangan;
3) Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan; dan
4) Penerimaan Pinjaman

b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana di atas, mencakup:

1) Pembentukan Dana Cadangan; dan


2) Penyertaan Modal Desa.
BAB V
PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh
mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama membangun
desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di
desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala
seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
Diharapkan proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada
kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan skala desa menuju kemandirian
desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka
diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional.

Sekarputih, 17 Oktober 2021


Kepala Desa Sekarputih

ABDUL KARIM

Anda mungkin juga menyukai