Anda di halaman 1dari 6

PIMPINAN PUSAT AISYIYAH

D R AF
QAIDAH PIMPINAN PUSAT AISYIYAH
NOMOR: ---------TENTANG
AMAL USAHA AISYIYAH
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan Pusat Aisyiyah
Menimbang

Mengingat

Berdasarkan

: a. bahwa Aisyiyah telah mempunyai amal usaha yang meliputi berbagai


dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia;
b. bahwa untuk mewujudkan amal usaha yang efektif dan efisien, perlu
adanya qaidah tentang penyelenggaraan Amal Usaha Aisyiyah;
c. bahwa Surat Keputusan Pimpinan Pusat Aisyiyah Nomor 185/SKPPA/A/X/2009 tentang Pedoman Amal Usaha Aisyiyah sudah tidak
memadai, sehingga perlu disempurnakan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a ,
b dan c. perlu menetapkan Qaidah Pimpinan Pusat Aisyiyah tentang
Amal Usaha Aisyiyah
: 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Aisyiyah Tentang Usaha
3. Qaidah Badan Pembantu Pimpinan No : 083/SK-PPA/A/IX/2006
: Pembahasan dan keputusan Rapat Pimpinan Pusat Aisyiyah tertanggal ----MEMUTUSKAN

Menetapkan

: QAIDAH PIMPINAN PUSAT AISYIYAH TENTANG AMAL USAHA


AISYIYAH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan


1.
Persyarikatan adalah Muhammadiyah
2.
Organisasi adalah Aisyiyah, Organisasi Otonom Khusus Persyarikatan
3.
Badan Pembantu Pimpinan yang disingkat BPP adalah Majelis
4.
Amal usaha adalah suatu bentuk usaha yang bersifat tetap yang didirikan oleh
Organisasi
5.
Penanggung jawab amal usaha adalah Pimpinan Organisasi.
6.
Penyelenggara amal usaha adalah Pimpinan Majlis
7.
Pengelola amal usaha adalah pengurus dan / atau pimpinan amal usaha.

8.

Pengawasan adalah pemeriksaan, pengendalian dan pembinaan yang dilakukan oleh


Pimpinan Majlis dan / atau Pimpinan Organisasi terhadap amal usaha dalam pengelolaan
Amal Usaha, keuangan dan kekayaan.
9.
Sanksi adalah tindakan yang dilakukan oleh Pimpinan Organisasi terhadap pengelola
amal usaha, baik institusi maupun Pimpinan, da/atau perorangan yang menyalahi
ketentuan dan peraturan dalam pengelolaan Amal Usaha, keuangan dan kekayaan.

BAB II
MISI
Pasal 2
Misi
Misi Amal Usaha Organisasi sebagai media dakwah dalam rangka untuk mencapai tujuan
Organisasi
BAB III
IDENTITAS
Pasal 3
Identitas
Amal Usaha milik Organisasi harus menggunakan nama Aisyiyah, pengelolaannya sesuai
dengan ketentuan Organisasi
BAB IV
PENDIRIAN
Pasal 4
Pendirian
(1)

(2)
(3)

Amal usaha didirikan dengan


a. mengacu pada program Organisasi
b. mendukung program pembangunan nasional
c. mempunyai kemampuan dan kesanggupan untuk membina
d. memenuhi persyaratan Per Undang-Undangan yang berlaku
Pendiri amal usaha adalah Organisasi dan pendiriannya dengan persetujuan
Pimpinan Organisasi setingkat di atasnya
Pendirian amal usaha didaftarkan pada Pimpinan BPP tingkat pusat yang
terkait
BAB V
PENYELENGGARAAN
Pasal 5
Unsur

Unsur Penyelenggaraan meliputi :


1. Penanggungjawab ;
2. Penyelenggara;
3. Pengelola.

Pasal 6
Tugas dan wewenang
(1) Penanggung jawab
a. Bertanggung jawab di dalam dan di luar Organisasi
b. Menentukan kebijakan penyelenggaraan amal usaha
c. Mengangkat dan memberhentikan Ketua /Kepala/Direktur amal usaha
.
(2) Penyelenggara
a. Majelis Tingkat Pusat
(1) Menetapkan tata cara pendirian amal usaha sesuai dengan bidangnya
(2) Menetapkan tuntunan tentang pengelolaan amal usaha sesuai dengan bidangnya
b. Majelis TingkatWilayah sampai Cabang berwenang
1) Melaksanakan kebijakan organisasi dalam penyelenggaraan amal usaha
2) Membina Ideologi dan meningkatkan kehidupan Islami dan Kemuhammadiyahan
3) Mengadakan koordinasi, pembinaan, dan pengawasan terhadap pengelolaan amal
Usaha
4) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Ketua/Kepala/Direktur kepada
Pimpinan organisasi
5) Mengangkat, membina, dan memberhentikan pengurus dan / atau Pimpinan amal
Usaha
6) Mengendalikan dan meningkatkan mutu penyelenggaraan amal usaha
7) Mengadakan hubungan kerjasama dengan fihak terkait baik pemerintah maupun non
pemerintah.
8) Melaporkan penyelenggaraan amal usaha pada Pimpinan Organisasi
(3) Pengelola
a.
Menanamkan Ideologi, menerapkan kehidupan Islami dan Kemuhammadiyahan
di amal usahanya.
b.
Mengusahakan, mengembangkan, dan memelihara sarana prasarana amal usaha.
c.
Mengusahakan, mengatur pembiayaan dan mengelola keuangan amal usaha secara
transparan
d.
Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan pihak terkait baik pemerintah
maupun non pemerintah dalam upaya peningkatan mutu penyelenggaraan amal usaha
dengan persetujuan Majelis yang terkait dan/atau pimpinan Organisasi.
e.
Membina dan meningkatkan kualitas SDM amal usaha serta memperhatikan
kesejahteraannya.
f.
Mengusahakan pelayanan secara optimal
g.
Menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam amal usaha.
h.
Melaporkan pelaksanaan amal usaha pada Majelis yang terkait

BAB VI
MASA JABATAN DAN PERSYARATAN
Pasal 8
Masa Jabatan

(1) Masa jabatan Pengelola dan/ atau Pimpinan amal usaha adalah 4 (empat) tahun, dapat
diangkat kembali untuk masa jabatan yang kedua
(2) Apabila dipandang perlu perubahan personalia Pengelola dan/ atau Pimpinan
amal
usaha dapat dilakukan dalam tenggang masa jabatan oleh pimpinan Majelis atas
persetujuan pimpinan Organisasi

Pasal 9
Persyaratan
Persyaratan Pengelola Amal Usaha:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Anggota organisasi yang taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam.


Setia kepada Asas dan tujuan organisasi
Dapat menjadi tauladan di lingkungan amal usaha dan masyarakat.
Taat kepada keputusan, peraturan, dan garis kebijakan organisasi.
Mampu dan cakap menjalankan tugas.
Tidak merangkap jabatan sebagai Ketua organisasi atau Pimpinan majelis terkait,
kecuali mendapat izin dari pimpinan organisasi di atasnya.

BAB VII
HUBUNGAN dan TATA KERJA
Pasal 10
Hubungan dan Kerjasama
(1)
Setiap amal usaha dapat melakukan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan baik di
dalam maupun di luar negeri.
(2)
Kerjasama yang dilakukan oleh amal usaha dengan amal usaha dan lembaga lain baik
di dalam negeri maupun di luar negeri diatur sebagai berikut :
a.
Amal usaha dapat mengadakan hubungan dengan amal
usaha Majelis lain dalam pelaksanaan Program kegiatan yang sama dilakukan dengan
pemberitahuan sebelumnya kepada Majelis yang membawahi amal usaha tersebut dan
Pimpinan Organisasi;
b.
Amal usaha dapat mengadakan hubungan dan kerjasama
dengan pihak lain di luar Organisasi, melalui Majelis selaku penyelenggara dengan
persetujuan Pimpinan Organisasi setingkat dan pemberitahuan kepada Pimpinan
Organisasi diatasnya. Dalam hal kerjasama dengan pihak luar negeri diatur oleh
Pimpinan Pusat Aisyiyah..
Pasal 11
Tata Kerja
Pimpinan Amal usaha menyusun Tata Kerja dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan,
keterbukaan, tanggung jawab, koordinasi, berkelanjutan dan mengacu kepada aturan-aturan
Organisasi
BAB VIII.
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 12
Keuangan
Keuangan diperoleh dari:
a. Pemasukan dari kegiatan amal usaha.
b. Bantuan Organisasi
c. Usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat

(1)

(2)
(3)
(4)

Pengelolaan dan pemanfaatan keuangan dilakukan secara tertib dan transparan


dengan membuat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Amal usaha
setiap tahun.
Amal Usaha yang menghasilkan dana diwajibkan untuk memberikan kontribusi
kepada Pimpinan Organisasi minimal 10 % dari pendapatannya.
Dana kontribusi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3) dialokasikan untuk
Pimpinan Organisasi pemilik amal usaha sampai Pimpinan Pusat
Pasal 13
Kekayaan

(1)
(2)
(3)

Semua kekayaan/aset amal usaha secara hukum milik Pimpinan Pusat


Persyarikatan.
Pengelolaaan dan pemanfaatan kekayaan dilakukan oleh pengelola amal
usaha sesuai dengan ketentuan atau kebijakan pimpinan organisasi.
Pemindahan hak atas kekayaan yang berupa benda bergerak dapat
dilakukan oleh pengurus amal usaha dengan sepengetahuan pimpinan organisasi,
sedangkan untuk benda tidak bergerak dilakukan atas persetujuan ijin Pimpinan Pusat
Persyarikatan.

BAB IX
LAPORAN
Pasal 14
Laporan
(1) Laporan tahunan dan laporan pertanggungjawaban tentang pengelolaan amal usaha ,
dibuat oleh Pimpinan amal usaha pada akhir tahun dan akhir masa jabatan, disampaikan
kepada pimpinan Majelis yang tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Organisasi
dan Pimpinan Majelis satu tingkat diatasnya
(2) Laporan insidental tentang penanganan terhadap peristiwa atau masalah khusus diluar
ketentuan ayat (1) disampaikan dan dipertanggungjawabkan secara tersendiri kepada
pimpinan Organisasi selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah kegiatan tersebut
dinyatakan selesai
(3) Sistem Pelaporan ditentukan oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah

BAB X.
PENGAWASAN DAN SANKSI
Pasal 15
Pengawasan dan Sanksi

(1) Pengawasan terhadap penyelenggaraan, pelaksanaan program dan kegiatan, serta


pengelolaan keuangan dan kekayaan amal usaha dilakukan oleh Pimpinan Organisasi
pada semua tingkat secara periodik. Apabila dipandang perlu keuangan amal usaha dapat
diperiksa sewaktu-waktu oleh Majelis dan/ atau Pimpinan Organisasi
(2) Sanksi berupa tindakan administratif dan/atau yuridis dilakukan oleh Pimpinan Organisasi
terhadap Pimpinan amal usaha yang menyalahi ketentuan dan peraturan yang berlaku
(3) Peraturan tentang pengawasan dan sanksi ditentukan oleh Pimpinan Organisasi

BAB XI
PERALIHAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 16
Peralihan dan Pembubaran
(1)

Kepemilikan dan penyelenggaraan amal usaha tidak dapat dialihkan kepada


pihak lain.

(2)

Perubahan jenis amal usaha hanya dapat dilakukan atas izin Pimpinan
Organisasi.

(3)

Pembubaran amal usaha hanya dapat dilakukan oleh Pimpinan Pusat


Aisyiyah atas usul pimpinan Wilayah Aisyiyah dan/atau kebijaksanaan Pimpinan Pusat
Aisyiyah.

BAB XII
PENUTUP
Pasal 17
Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini, akan ditentukan kemudian oleh PPA.
Pedoman ini sebagai pengganti Pedoman Amal Usaha no.185/SK-PPA/A/X/2009
Pedoman ini mulai berlaku sejak ditetapkan hingga ada ketentuan lain dari PPA.

Ditetapkan di : Yogyakarta
Tanggal
: ..

Ketua Umum,

Sekretaris Umum,

(1)
(2)
(3)

Anda mungkin juga menyukai