Anda di halaman 1dari 41

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DESA

(RPJMDes)

DESA TARIKAN
KECAMATAN KUMPEH ULU
KABUPATEN MUARO JAMBI

TAHUN 2018-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt setelah melalui proses penggalian


gagasan Desa Arang-Arang di setiap dusun dan kelompok sampai dengan
musyawarah desa dalam rangka Pengkajian Keadaan Desa, tim penyusun
yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, LPM, Perangkat desa, KPMD,
Wakil Masyarakat, Unsur Perempuanserta kelompok masrakat lainnya di
Desa Arang-Arangtelah berhasil menyusun Dokumen RPJMDes.

RPJMDes adalah bagian dari perencanaan seluruh warga masyarakat


Desa Arang-Arang yang menginginkan masa depan desa yang lebih balk di
segala bidang. Mimpi desa akan menjadi kenyataan ketika dimulai dengan
perencanaan yang matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk
mewujudkannya.

Dokumen ini dalam penyusunannya telah melalui proses yang panjang


dan melibatkan banyak orang / dilakukan secara partisipatif dan merupakan
gambaran pengharapan bagi masyarakat dalam menyusun mimpi-mimpi desa
dalam bentuk dokumen perencanaan desa.

Meskipun banyak kekurangan dalam penyusunan dokumen RPJMDes


tetapi dokumen ini sudah mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat
karena disusun dengan prinsip Tranparansi, Akuntabel, sistematis, inklusi
sosial dan partisipatif.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu Tim Penyusun dalam penyelesaian proses penyusunan Dokumen
RPJMDes ini

Harapan kami semoga Dokumen ini bisa menjadi landasan pijak dalam
melaksanakan proses Pembangunan di Desa Tarikan Kecamatan Jambi Luar
Kota Kabupaten Muaro Jambi dan semoga seluruh Rencana Pembangunan
yang tersusun dalam dokumen RPJMDes ini bisa terealisasi sesuai dengan Visi
Kepala desa Arang-Arangserta mampu mengatasi persoalan Desa selama
Enam Tahun kedepan.

Tarikan,25 Februari 2020


Ketua Tim Penyusun

IDRIS,S.P
DAFTAR ISI
COVER
PERATURAN DESA TENTANG RPJMDES 2018 - 2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Pengertian

BAB II : PROFILE DESA


2.1. Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa
2.1.2. Demografi
2.1.3. Keadaan Sosial
2.1.4. Keadaan Ekonomi
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1. Pembagian Wilayah
2.2.2. Struktur Organisasi Desa

BAB III : MASALAH DAN POTENSI


3.1. Masalah
3.2. Potensi

BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA


4.1. Visi Dan Misi
4.1.1. Visi Desa
4.1.2. Misi

4.2. Kebijakan Pembangunan


4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa
4.2.2 Potensi Dan Masalah
4.2.3 Program Pembangunan Desa
4.2.4 Strategi Pencapaian
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Keputusan Kepala Desa tentang Pembentukan Tim Penyusun


RPJM Desa Tahun 2018
2. Daftar rencana program dan kegiatan pembangunan
kabupaten yang masuk desa
3. Daftar SDA
4. Daftar SDM
5. Daftar SD Pembangunan
6. Daftar SD Sosial Budaya
7. Potret desa (peta sosial)
8. Daftar Masalah & Potensi
9. Kalender musim
10. Daftar masalah & potensi
11. Diagram kelembagaan
12. Daftar masalah dan potensi
13. Pengkajian tindakan masalah
14. Daftar gagasan dusun/Kelompok
15. Rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan desa
16. Berita Acara pelaksanaan pengkajian keadaan desa
17. Laporan pelaksanaan pengkajian keadaan desa
18. Penentuan prioritas penyusunan Perubahan RPJM Desa
19. Berita acara musyawarah desa penyusunan Perubahan
RPJMDes
20. Rancangan RPJMDes 2018 - 2023
21. Berita Acara Penyusunan Rancangan RPJM Desa 2018-2023
22. Berita Acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
penyusunan RPJMDesa 2018 – 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa,


Desa adalah Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan /hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah


keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokrasi dan pemberdayaan
masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa
berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan /atau dibentuk dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten, maka sebuat desa
diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi
dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa
diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa) dan Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKP Desa).

RPJM Desa Tarikan ini merupakan rencana strategis Desa Tarikan


mencapai tujuan dan cita-cita desa selama Enam Tahun kedepan. RPJM
Desa tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan
menyesuaikan perencanaan tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dapat
dilaksanakan dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan
yang memberi kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan
perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip
Pemerintahan yang baik (Good Goverment) seperti patisipasif, transparan dan
akuntabilitas.
1.2. DASAR HUKUM

Penyusunan dokumen RPJM Desa Tarikan Tahun 2018-2023


Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi didasarkan pada
beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia N omor 5495);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

4. Undang –Undang Nomor 12 tahun 2011 Tentang Pembentukan


peraturan perundang undangan (Lembaran Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 2011);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan


Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan


Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahana atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014);
7.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168); Juncto Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 88)

8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 05 Tahun 2015 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 155);

9. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2017 tentang tentang Inovasi


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 );

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 07 tahun 1997 Tentang


Lembaga Desa dan Lembga Adat Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997);

11. Peraturan Pemerinta Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan


perumahan dan kawasan pemukiman ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 101);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2093);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2094);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang


Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 53);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 Tentang


Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1037);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 Tentang


Pedoman penetapan dan penegasan Batas desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1038) ;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 Tentang


Laporan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1099);

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang
Badan Permusyawaratan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 89);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017 Tentang


Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun
2014 Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 );

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2017 Tentang


Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 );

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 89 Tahun 2017 Tentang


kerjasama Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 );

24. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);

25. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
26. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan
dan Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 160);

27. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembangunan Kawasan
Pedesaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 297);

28. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pelatihan Masyarakat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 787);

29. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2017 tentang standar pelayanan minimal
desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017)

30. Peraturan Menteri keuangan Nomor 199 Tahun 2017 tentang Tata cara
pengalokasian dana desasetiap kabupaten/kota dan penghitungan
rincian dana desa setiap desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017);

31. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa
Membangun(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016Nomor 300);

32. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2017 tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1359);

33. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 23 Tahun 2017 tentang inovasi Desa(Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 );

34. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa didesa Juncto (Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015
tentang perubahan atas Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa didesa;
35. Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum
Bantuan Keuangan Provinsi Ke Desa/Kelurahan Dalam Provinsi Jambi
( Berita Daerah Provinsi Jambi Tahun 2017 ) ;

36. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 8 Tahun 2007


tentang pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa (Lembaran
Daerah Tahun 2007);

37. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 52 Tahun 2015


tentang petunjuk teknis penyusunan perencanaan pembangunan di
Desa(Lembaran Daerah Tahun 2015);

38. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 2 Tahun 2016


tentang penataan Desa(Lembaran Daerah Tahun 2016);

39. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 4 Tahun 2016


tentang Badan Permusyawaratan ( BPD ) Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 Nomor 4);

40. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 9 Tahun 2016


tentang Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Muaro Jambi
Tahun 2016 Nomor 9);

41. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 15 Tahun 2015 tentang


Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Muaro
Jamb(Lembaran Daerah Tahun 2015);

42. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pedoman
dan Tata Cara Pengadaan Barang/ Jasa di Desa;

43. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 19 Tahun 2015 tentang


Penghasilan Tetap, Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa ,
Tunjangan Badan Permusyawaratan desa dan Insentif Rukun Tetangga
(Lembaran Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017);

44. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 51 Tahun 2016 tentang


Kewenangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun
2016);

45. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 24 Tahun 2016 Tentang


Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja ( SOTK ) Pemerintah Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016));
46. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Pengelolaan dan Tata Cara Pengelolaan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
Daerah Kepada Desa di Kabupaten Muaro Jambi (Lembaran Daerah
Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017);

47. Peraturan Desa Nomor 05 Tahun 2017 Tentang Kewenangan desa


(Lembaran Desa Tahun 2017);

48. Peraturan Desa Nomor 09 Tahun 2017 Tentang Struktur Organisasi


Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran Desa Tahun 2017);

49. Peraturan Desa Nomor 06 Tahun 2017 Tentang Lembaga


Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa(Lembaran Desa Tahun
2017);

50. Peraturan Desa Nomor 10 Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik
Desa (Lembaran Desa Tahun 2017);

51. Peraturan Desa Nomor 07 Tahun 2017 Tentang Kerjasama Antar Desa
(Lembaran Desa Tahun 2017);

52. Peraturan Desa Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Penyertaan Modal


Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Desa Tahun 2017);
1.3. PENGERTIAN

1. Desa adalah Desa Tarikan.

2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Tarikan.

3. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa


Tarikan dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi
dalam Sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas Kepala Desa
dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana
teknis dan unsur kewilayahan

4. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa Tarikan


meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa,
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa.

5. Pemerintahan Desa Tarikan adalah penyelenggaraan urusan


pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Pemerintah Desa Tarikan adalah Kepala Desa yang dibantu perangkat


Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

7. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melaksanakan


fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.

8. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara Badan


Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.

9. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa adalah musyawarah


antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk
menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan
Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten.
10.Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama
Badan Permusyawaratan Desa.

11.Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan


kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

12.Perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan


yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa dengan melibatkan Badan
Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat secara partisipatif
guna pemanfaatan dan pengalokasian Tarikan desa dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan desa.

13.Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan


pembangunan di desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasikan
oleh kepala Desa dengan mengedepankan kebersamaan,
kekeluargaan, dan kegotong royongan guna mewujudkan
pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.

14.Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan


kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,
serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

15.Pengkajian Keadaan Desa adalah proses penggalian dan pengumpulan


data mengenai keadaan obyektif masyarakat, masalah, potensi, dan
berbagai informasi terkait yang menggambarkan secara jelas dan
lengkap kondisi serta dinamika masyarakat Desa.

16.Data Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai potensi yang


meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber dana,
kelembagaan, sarana prasarana fisik dan sosial, kearifan lokal, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta permasalahan yang dihadapi desa.

17.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat


RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun.

18.Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa,


adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun.
19.Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi
bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan
diusulkan Pemerintah Desa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
melalui mekanisme perencanaan pembangunan Daerah.

20.Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang
yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

21.Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli
Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang syah.

22.Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB


Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.

23.Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan


dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer
melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten dan
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
dan pemberdayaan masyarakat Desa.

24.Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana


perimbangan yang diterima kabupaten dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi
Khusus.

25.Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah adalah batuan keuangan dari
Kabupaten Muaro Jambi bersumber dari Pajak dan Retribusi Daerah
yang di berikan kepada Desa;

26.Bantuan Keuangan Propinsi adalah bantuan keuangan yang di


berikan kepada Desa oleh Pemerintah Propinsi jambi;

27.Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden


Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
28.Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

29. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat
Desa.
30. Badan Usaha Milik Antar Desa, selanjutnya disingkat BUMADesa,
adalah Badan Usaha yang sahamnya dimiliki oleh beberapa Desa
dandikelola oleh beberapa Desa dan keuntungan nya diberikan
kepada Desa yang tergabung dalam BUMDesa tersebut;
BAB II

PROFIL DESA

2.1. KONDISI DESA

2.1.1. Sejarah Desa


Sebelum menjadi Desa devenitif ,pada tahun 1943 Desa Arang Arang
dipimpin oleh seorang penghulu yang bernama Syamsu . Desa Arang-Arang
dinamakan Kampung Tuo karena wilayahnya begitu luas , Menurut cerita
tokoh masyarakat desa Arang-Arang pada zaman dahulu berbatasan dengan
Provinsi Palembang.
Menurut cerita tuo tengganai Desa Arang –Arang , Nama Desa Aarang-
Arang adalah Tarikan . Desa Arang-Arang mempunyai danau (lubuk
Ikan)sehingga dahulu pada musim kemarau masyarakat desa Atarikan
mengambil ikan di danau tersebut. Kemudian diolah menjadi ikan asin , pada
zaman itu sepanjang jalan Desa masyarakat menjemur ikan asin tersebut
sehingga baunya keciuman aring , maka dinamakan desa tersebut desa Aring-
Aring.
Beberapa tahun kemudian seiring kemajuan zaman maka Aring-Aring
diganti Arang – Arang .
Adapun urutan kepemimpinan Desa Arang-Arang pertama dipimpin oleh :

1. Penghulu Syamsu memimpin Desa Arang –Arang sampai dengan Tahun 1947.
2. Kemudian kepemimpinan Desa Arang –Arang dipimpin oleh Penghulu Hanafiah pada
Tahun 1948- 1952
3. Selanjunnya berpindah lagi jabatan kepemimpinan oleh penghulu Zaini pada Tahun
1953-1958 .
4. Kepemimpinan selanjutnya adalah Penghulu Safi’i pada Tahun 1959-1964, pada era
ini Desa Aarang-Arang dimekarkan menjadi Desa Sungai Gelam.
5. Selanjutnya Penghulu A. Thalib pada Tahun 1965-1970 .
6. Kepemimpinan selanjutnya oleh Penghulu Muhamad .HS pada Tahun 1971-1980,
pada zaman ini nama pimpinan adalah Kepala Kampung .
7. Kepala Kampung selanjutnya adalah Zaini Ruddin pada zaman ini nama Kepala
Kampung diganti menjadi Kepala Desa .Pada Tahun 1981-1983
8. Kepala Desa berikutnya adalah A. Bakar Atalib, Desa Arang – Arang tahun 1984-
1985, pada zaman ini Desa Arang –Arang dimekarkan menjadi Desa Parit pada akhir
Tahun 1985
9. Kemudian pada akhir Tahun 1985 dijabat oleh Pjs Kepala Desa Asnawi .s.
10. Kepala Desa selanjutnya adalah Usman.S Tahun 1985-1986 .
11. Pada akhir Tahun 1986 dijabat oleh PJs.Husin,B.A
12. Kepala Desa selanjutnya adalah Muhtar Dahafar pada Tahun 1994-2002
13. Berikutnya adalah Kepala Desa Usman Tayib Tahun 2003-2005
14. Selanjutnya dijabat oleh Pjs. M.Yunus .H pada tahun 2006
15. Kepala Desa selanjutnya adalah Tarmizi.U Tahun 2006-2011
16. Selanjutnya Kepala desa Bahari ,IB Tahun 2011-2017
17. Selanjutnya Kepala Desa Arang-Arang diPimpin Oleh Pj. M .Saleh Tahun 2017,
selama Lebih Kurang 6 Bulan dan meninggal dunia sehingga digantikan oleh,
18. Selanjutnya Kepala Desa Arang-Arang diPimpin Oleh Pj. M.Efendi Staf Kecamatan
Tahun 2017 Selama Lebih Kurang Selama 3 Bulan
19. Selanjutnya Kepala Desa Arang-Arang di Pimpin Oleh Bahari,IB Tahun 2017-2023

2.1.2. GEOGRAFIS

Secara demografi Desa Arang-Arang terletak dibagian Selatan ibukota Kabupaten Muaro
Jambi dengan Luas Wilayah ± 14.300 Ha / 30 KM2 dengan batas wilayah sebagai berikut :

a) Batas Wilayah Desa


Letak geografi DesaArang-Arang , terletak diantara :
Sebelah Timur : Desa Sipin Teluk Duren
Sebelah Utara : Desa Sipin Teluk Duren dan Sumber Jaya
Sebelah Selatan : Desa Parit,Desa Puding dan Desa Sumber Agung
Sebelah Barat : Desa Sumber Jaya dan Desa Sungai Terap

b) Luas Wilayah Desa : ± 14.300 Ha


c) Orbitasi
1. Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 18 KM
2. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 30Menit
3. Jarak ke ibu kota kabupaten : 80 KM
4. Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten : 60 Menit
5. jarak tempuh ke Provinsi : 25 KM
6. Lama jarak tempuh keProvinsi : 30 Menit

d) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin


1. Kepala Keluarga : 635 KK
2. Laki-laki : 1283Orang
3. Perempuan : 1259Orang
4. Jumlah Seluruh : 2.542 Jiwa
2.1.3. KEADAAN SOSIAL
a). Pendidikan
1. SD/ MI : 243 Orang
2. SLTP/ MTs : 298 Orang
3. SLTA/ MA : 312 Orang
4. S1 : 66 Orang
5. Diploma : 7 Orang
6. S2 : 2 Orang
7. S3 : 0 Orang
8. Putus Sekolah : 20 Orang
9. Buta Huruf : 0 Orang
10. SLB : 3 Orang
b). Lembaga Pendidikan
1. Gedung TK/PAUD : 2 buah
2. SD : 2 buah
3. Madrasah Diniah : 2 buah
4. Ponpes : 1 buah

c). Kesehatan
a. Kematian Bayi ( ambil dari data lampiran RPJMDes
kemarin, tolong di input tim penyusun)
1. Jumlah Bayi lahir pada tahun ini : 18 orang
2. Jumlah Bayi meninggal tahun ini : 1 orang
b. Kematian Ibu Melahirkan
1. Jumlah ibu melahirkan tahun ini : 5 orang
2. Jumlah ibu melahirkan meninggal tahun ini : - orang
c. Cakupan Imunisasi
1. Cakupan Imunisasi Polio 3 : 30 orang
2. Cakupan Imunisasi DPT-1 : 24 orang
3. Cakupan Imunisasi Cacar : - orang
d. Gizi Balita
1. Jumlah Balita : 96 orang
2. Balita gizi buruk :- orang
3. Balita gizi baik : 94 orang
4. Balita gizi kurang : 2 orang

d). Pemenuhan air bersih


1. Pengguna sumur galian : 230 KK
2. Pengguna air PAH : - KK
3. Pengguna sumur pompa : - KK
4. Pengguna sumur hidran umum : 3 KK
5. Pengguna air sungai : - KK
6. Pengguna Air PAM : - KK
e). Keagamaan.
1. Data Keagamaan Desa Arang-Arang
Jumlah Pemeluk :
- Islam : 2.507 Orang
- Katolik : - Orang
- Kristen : 4 Orang
- Hindu : - Orang
- Budha : - Orang
- Konghucu : - Orang

2. Data Tempat Ibadah


Jumlah tempat ibadah :

- Masjid : 3 Buah
- Musholla : 8 Buah
- Gereja : - Buah
- Pura : - Buah
- Vihara : Buah

2.1.4 KEADAAN EKONOMI


a). Pertanian
Jenis Tanaman :
1. Padi sawah : 25,2ha
2. Padi Ladang : 15,1ha
3. Jagung : 12ha
4. Palawija : 70ha
5. Tembakau : -ha
6. Tebu : -ha
7. Kakao/ Coklat : - ha
8. Sawit : 3000 ha
9. Karet : 80ha
10. Kelapa : 20ha
11. Kopi : - ha
12. Singkong : 20ha
13. Lain-lain : 32,1ha
b). Peternakan
Jenis ternak :
1. Kambing : 241ekor
2. Sapi : 15 ekor
3. Kerbau : 40 ekor
3. Ayam : 282 ekor
4. Itik : 318 ekor
5. Burung : -ekor
6. Lain-lain : 200 ekor

c). Perikanan
1. Kerambah ikan (KJA) : 20 Orang
2. Kolam Ikan : 15 Orang
3. Pembibitan : - Orang
4. Lain-Lain : -

d). Struktur Mata Pencaharian


Jeis Pekerjaan :
1. Petani : 214 Orang
2. Pedagang : 20 Orang
3. PNS : 16 Orang
4. Tukang Bangunan : 30 Orang
5. Guru : 8 Orang
6. Bidan/Perawat : 2 Orang
7. TNI/ Polri : -Orang
8. Pesiunan : - Orang
9. Sopir/ Angkutan : 15 Orang
10. Buruh : 111 Orang
11. Jasa persewaan : -Orang
12. Swasta : 293 Orang
13. Peternak : 220 Orang
2.1.5 KONDISI PEMERINTAHAN DESA

a). Lembaga pemerintahan


Jumlah aparat desa :
1. Kepala Desa :1 orang
2. Sekretaris Desa :1 orang
3. Perangkat Desa : 11 orang
4. BPD :7 orang

b). Lembaga kemasyarakatan


Jumlah Lembaga Kemasyarakatan :
1. LPM :1
2. PKK :1
3. LAD :3
4. RT : 14
5. BKMT : 1 Kelompok
6. KPMD :1
7. Posyandu : 3 Kelompok
8. Pengajian : 14 Kelompok
9. Arisan : 22 Kelompok
10.Simpan Pinjam : 10 Kelompok
11.Kelompok Tani : 12 Kelompok
12. Gapoktan : 1 Kelompok
13. Pokdakan : 1 Kelompok
14. Karang Taruna : 1 Kelompok
15. Ormas/LSM : - Kelompok
16. BUMDes :1
17. BUMADES :1
18. Koperasi :2
19. MPA :1
20. LINMAS :1

c). Pembagian Wilayah


Nama Dusun :
1. Dusun Sungai Tebat : Jumlah 3 RT (RT.01,02,dan 14)
2. Dusun Kampung Baru : Jumlah 4 RT (RT.03,04, 05, dan 13)
3. Dusun Jadi Rejo : Jumlah 2 RT (RT.06, 07)
4. Dusun Jadi Mulyo : Jumlah 2 RT (RT.08, 09)
5. Dusun bakung Jaya : Jumlah 3 RT (RT.10, 11 dan 12)
SUSUNAN ORGANISASI TATA KELOLA PEMERINTAH
DESA ARANG-ARANG
KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUARO JAMBI

NAMA-NAMA APARAT DESA :

Kepala Desa : Bahari .Ib

Sekretaris Desa : Mizun

Kasi Pemerintahan : Mulyadi

Kasi Kesejahteraan : Ridwan

Kasi Pelayanan : Nina Ismaya

Kepala Urusan TU dan Umum : Rafani

Kepala Urusan Perencanaan : Desi Masita

Kepala Urusan Keuangan : Sulaiaman. A.Ma

Kepala Dusun

1. Dusun Sungai Tebat : Murni


2. Dusun Kampung Baru : Ridwan.H
3. Dusun Jadi Rejo : Rayono
4. Dusun Jadi Mulyo : Mulyani
5. Dusun bakung Jaya : M. Amin
SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DESA ARANG-ARANG

KECAMATAN KABUPATEN MUARO JAMBI

NAMA-NAMA ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

Ketua : Zulkarnaen

Wakil Ketua : Bakri

sekretaris : Sodikin

Anggota : 1. Suparman

2. Arrahman

3. Arisman Dwiantoro

4. A. Talib
BAB III
MASALAH DAN POTENSI

Masalah dan potensi dimaksudkan disini berisikan hal-hal sebagai berikut:


1) Daftar Masalah Dan Potensi Dari sketsa Desa;
Daftar masalah dari Potret Desa Bersumber dari hasil pengkajian desa yang
mencerminkan daftar masalah Kondisi Prasarana; Lingkungan, Kesehatan,
Pendidikan,Ekonomi,Sosial-Budaya,Keamanan dan
SumberdayaPerekonomian yang ada di Desa.
Daftar Potensi dariSketsa Desa merupakan rincian peluang atau kondisi
lain yang bisa dioptimalkan dari gambaran masalah yang ada di Desa yang
bisa merubah keadaan setempat menjadi lebih baik.

2) Daftar Masalah Dan Potensi Dari Kalender Musim;


Daftar masalah dari Kalender Musim merupakan Daftar Gambaran dari
hasil pengkajian dari kondisi musim di Desa setempat yang menjelaskan
situasi/keadaan pada masing-masing musim tertentu (Musim Kemarau;
Musim Pancaroba; dan Musim Hujan).
Daftar Potensi dari kalender musim merupakan daftar sumberdaya
alam/material yang bisa dioptimalkan untuk mendukung perbaikan
masalah (sosial, ekonomi,kesehatan,pendidikan dan lingkungan dll) yang
ditimbulkan oleh faktor musim.

3) Daftar Masalah Dan Potensi Dari Bagan Kelembagaan.


Daftar masalah dari bagan kelembagaan merupakan daftar masalah yang
menjadi temuan dari hasil pengkajian atas kondisi kelembagaan yang ada
di Desa, seperti pada Pemerintah Desa, BPD, RT, Kelompok
Tani,kelembagaan simpan pinjam, PKK,BKMT, dll.
Daftar potensi dari bagan kelembagaan adalah daftar potensi yang bisa
dikembangkan dari kondisi/keadaan yang ada dari masing-masing
kelembagaan yang ada di DesaArang-Arang.

Daftar masalah dan potensi yang didapat melalui musyawarah dusun


maupun musyawarah kelompok terperinci dalam lampiran dokumen ini yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJM Desa Arang-Arang.
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1. VISI DAN MISI

Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan


Pembangunan di Desa harus mengakomodasi aspirasi dari masyarakat melalui
Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada
sebagai mitra Pemerintah Desa yang mampu mewujudkan peran aktif
masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta
bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai
sesama warga desa sehingga diharapkan adanya peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan
yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka untuk jangka waktu 6 (


enam ) tahun ke depan diharapkan pembangunan di desa melalui bidang
penyelenggaraan pemerintahan, bidang pelaksanaan pembangunan, bidang
kemasyarakatan desa, dan bidang pemberdayaan masyarakat,dapat benar-
benar menjadi solusi mengatasi persoalan ditingkat masyarakat dengan tetap
mengacu pada prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat sehingga
secara bertahap Desa Arang-Arangmaju ,mandiri ,kuat dan sejahtera.
Sebagaimana rumusan Visi dan Misi Kepala Desa Arang-Arang.
4.1.1 Visi Desa

VISI

“ Mewujudkan Kehidupan Masyaralat Desa Arang-Arang yang


Tentram,Maju,Adil,Sejahtera Dan Bermartabat Dengan Tata Kelola
Pemerintahan Desa yang Baik dan Bersih”

MISI

1. Penyenggaraan pemerintahan des


2. Melaksanakan pembangunan desa
3. Pembinaan kemasyarakatan
4. Pemberdayaan kemasyarakatan
PROGRAM KERJA

1. Melanjutkan program-program saya yang belum terlaksanan pada


periode yang lalu sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMDesa
Arang-Arang.
2 Memberdayakan semua potensi yang ada dimasyarakat ,yang
meliputi:
a) Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)
b) embrrdayaan Sumber Daya Alam (SDA)
c) Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
3. Menciptakan kondisi masyarakat yang aman ,tertib,rukun dan damai
dalam kehidupan bermasyarakat yang berpegang pada prinsip-prinsip
yaitu :
a. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
b. Ringan sama dijinjing, Berat sama dipikul
c. Optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa arang-arang
yang meliputi :
 Penyelenggaraan pemerintahan desa yang transparan dan
akuntabel
 Pelayanan kepada masyarakat yang Prima yaitu : cepat,tepat dan
benar
 Penyelenggaraan pembangunan yang berkesinambungan dan
berkeadilan dengan mengedepankan partisipasi dan gotong royong
masyarakat, tidak hanya pembagunan fisiksaja namun juga non
fisik (pemberdayaan masyarakat)
d. Pembangunan fisik
 Transparansi keuangan dan pengeluaran keuangan desa ,
dimaksud agar setiap warga masyarakat mengetahui tentang
keuangan desa ,sehingga menjadi kontrol bagi masyarakat desa
agar pengelolaan keuangan dan pembangunan desa lebih baik.
 Melaksanakan Pembangunan yang adil disetiap tahun
 Melaksanakan pembangunan dengan sebaik-baiknya yang
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) yang didahului oleh musyawarah mufakat dari
masyarakat Desa Arang-Arang.
 Pemberdayaan Badan Usaha Milik desa (Bumdesa)dengan terus
mendorong dan menggali usaha-usaha yang dapat meningkatkan
Pendapatan Asli Desa (PAD) sehingga nantinya pembangunan desa
dapat dilaksanakan dengan cepat.
 Berupaya untuk mencari lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah
tangga guna menambah penghasilan keluarga, dengan cara
memberikan pelatihan –pelatihan dan pemberian modal usaha.
 Menjadikan Desa Arang-Arang menjadi Desa Swasembada
dibidang pertanian , dengan mengupayakan penanaman padi
sawah 2 (Dua) kali dalam setahun
e. Pembangunan Non Fisik
4. Kehidupan beragama
- Peningkatan aktifitas kehidupan beragama dengan
mengoptimalkan acara ta’lim dalam masyarakat dan
mengundang penceramah dari luar untuk menambah ilmu
pengetahuan masyarakat tentang agama
- Menjaga serta melanjutkan sepenuhnya aktifitas kehidupan
yang telah menjadi tradisi serta kebiasaan masyarakat Desa
Arang-Arang sesuai dengan ajaran agama islam
5. Sosial kemasyarakatan
- Peningkatan peran serta pemuda dalam pembangunan Desa
Arang-Arang serta peran pemuda dalam masyarakat
- Penganggaran dan pengalokasian dana secara proporsional
untuk bantuan sosial warga masyarakat yang
membutuhkan
- Terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
anak-anak.
6. Kenyamanan dan ketertiban
- Mengupayakan peningkatan keamanan lingkungan dengan
terus mendorong masyarakat untuk menjaga keamanan
lingkungannya sendiri dan mendirikan Poskamlingsetiap
RT atau Dusun
- Menjadikan Desa Arang – Arang BERHATI (Vbersih, Sehat,
dan Indah)
1. Meningkatkan mutu organisasi yang ada didesa
2. Menciptakan peran koperasi yang berkualitas melayani anggota
3. Bekerjasama untuk meningkatkan pendapatan
4. Membuat anggota lebih percaya pada pengurus
5. Selalu berkomunikasi dengan pengurus koperasi yang ada di desa
(wahana Jaya) dan koperasi (Berkah Sejahtera) untuk saling
mencari hasil yang lebih memuaskan bagi anggota
7. Membuat unsur pemuda lebih bermutu , berkualitas terutama kepada
pengurus pemuda demi meningkatnya dalam bidang olah raga dan
kesenian
8. Mengutamakan pembinaan generasi pemuda sebagai potensi desa
9. Melaksanakan proses pembina bagi remaja mesjid dalam berorganisasi
keagamaan
10. Meningkatkan peranan Ibu-Ibu (PKK)
I. Menjadikan PKK suatu simbol atau lambang desa yang berjalan
roda kepemerintahannya
II. Menjadikan Ibu-Ibu (BKMT) sebagai wujud kebersamaan dalam
berorganisasi
III. Mewujudkan peranan ibu-ibu Pokja I damapai Pokja 4 yang ada di
desa dalam setiap kegiatan agar lebih majulagi.

A. BIDANG PEMERINTAHAN

Pemerintahan Desa merupakan Unit terkecil dari Pemerintahan


Nasional, dimanaberbagai permasalahan dimulai dari Desa. Untuk itu
Pemerintahan Desa harus solid ,Akuntabel, Profesional, Amanah serta
ramah dalam memberikan Pelayanan terhadap Masyarakat .Untuk
mencapai hal tersebut diatas dan menciptakan Pemerintahan yang baik
(Good Goverment) perlu dilakukan beberapa hal :
1. Pembenahan Aparatur Pemerintahan Desa
Aparatur Pemerintahan Desa Arang-Arang sudah baik, namun
tetap perlu peningkatan dan pembinaan agar masing-masing
bidang dapat berfungsi dengan baik dan melaksanakan tugas
sesuai dengan tupoksi masing masing, sehingga tidak terjadi
tumpang tindih tugas . Dengan demikian diharapkan Aparatur
Desa akan mendapat kepercayaan dari masyarakat.

2. Peningkatan Pelayanan Publik


Pelayanan terhadap masyarakat perlu ditingkatkan sehingga
masyarakat dapat dengan mudah memperoleh pelayanan sesuai
dengan kebutuhan dengan tidak membeda-bedakan status dalam
masyarakat, sepanjang pelayanan yang dibutuhkan oleh
masyarakat tidak bertentangan dalam masyarakat dan hukum
yang berlaku.

3. Transparansi / Keterbukaan Informasi


Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Kepala
Desa dan Aparaturnya, masalah Keuangan dan Program-Program
yang telah dan yang akan dilaksanakan harus trasparan
(terbuka). Transparansi yang dimaksud adalah dimana
masyarakat harus mengetahui sumber-sumber keuangan yang
didapat dengan pengalokasiannya minimal satu kali dalam
setahun dan membuat laporan kepada BPD dan disosialisasikan
kepada masyarakat melalui RT.

4. Sinergitas dengan BPD


Didalam Pelaksanaan Kegiatan Program Pemerintah Desa maka
diperlukan sinegitas dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
yang anggotanya merupakan tokoh / wakil masyarakat dan
sebagai mitra sejajar Kepala Desa serta menjalin hubungan
dengan Lembaga-Lembaga lain di desa seperti LPM , Lembaga
Adat,Organisasi Kepemudaan, Organisasi Kemasyarakatan, PKK,
Kelompok – Kelompok Tani serta penampung aspirasi masyarakat
harus diajak musyawarah terutama menyangkut masalah-
masasalah strategis terhadap pembangunan di desa. Selain itu
BPD juga dapat juga dapat diminta pendapat sesuai dengan tugas
fungsinya.

5. Penyelesaian Konflik
Setiap permasalahan harus diselesaikan secara
kekeluargaan ,musyawarah dan mufakat mulai dari tingkat
terendah , dari Rtdan Kadus sampai dengan tingkat Desa dengan
melibatkan Lembaga Adat Desa (LAD) . Apabila permasalahan
tersebut tidak bisa diselesaikan secara musyawarah barulah
ketahap yang lebih tinggi dari tingkat Desa , untuk hal tersebut
pemerintah Desa bekerjasmana dengan Lembaga – Lembaga
terkait di Desa , serta berkoordinasi dengan pihak pihak Dinas
Instansi terkait dalam rangka pencegahan dan penyelesaian
konflik sehingga dihasilkan yang terbaik untuk desa dan
masyarakat Desa Arang-Arang.

6. Optimalisasi Aset Desa


Yang dimaksud Aset Desa disini adalah kekayaan yang berupa
Sumber Daya Manusia (SDM) ,Sumber Daya Alam (SDA). Sumber
Daya Manusia harus di maksimalkan peran sertanya dalam
Kelancaran Pembangunan Desa, Sumber Daya Manusia harus
dimaksimalkan peran sertanya dalam kelancaran Pembangunan
Desa, Sumber Daya Alam yang mana Desa Arang-Arang
merupakan area Pertanian,Pabrik, Sungai,maka wajib
dikembangkan sebagai Sumber Pendapatan Asli Desa . Aset Desa
tidak bergerak lainnya seperti Tanah Kas Desa , Lopak
Lebung,Sarana Pendidikan (KB,PAUD,TK,SD) Sarana Ibadah
wajib terus dijaga dan dipelihara serta dimanfaatkan sesuai
dengan fungsinya.

B. Bidang Pembangunan
Pembangunan pada hakekatnya adalah mengadakan perubahan
terhadap sesuatu dari yang tidak/kurang baik menjadi baik, dari yang
tidak bermanfaat menjadi manfaat dan dari rusak menjadi bagus.
Pembangunan ada dua macam yaitu pembangunan mental atau
Ahlak dan Pembagunan Fisik.
a) Bidang pembangunan sarana dan prasarana desa
Program prioritas
Pembangunan balai desa ,jalan lingkungan ,jalan
setapak,drainase,kantor desa,balai pemuda (balai serbaguna),
pemukiman baru ,jalan perkebunan ,jembatan,sarana dan
prasarana olahraga.
b) Bidang pembangunan ahlak
Program prioritas
Program peningkatan pemahaman dan pengamalan agama
 Mengupayakan dan pengawasan serta peningkatan kualitas
pengajian anak magrib dan isya dibawah naungan LPTQ
 Meningkatkan kegiatan pengajian yang ada di masyarakat
desa
 Rehap/pembangunan serta penambahan sarana dan
prasarana madrasah,TPA dan tempat ibadah
Program peningkatan kelestarian dan pemeliharaan kearifan
budaya lokal

 Mengaktifkan peran adat


 Mengupayakan /mengembangkan budaya-budaya lokal yang
ada di desa
c) Pembangunan kualitas pendidikan dan kesehatan
Program prioritas
 Mengupayakan pengawasan serta peningkatan kualitas
lembaga pendidikan yang ada di desa
 Koordinasi dengan instansi terkait tentang kondisi pendidikan
yang ada di desa
 Rehab/ pembangunan serta penambahan sarana prasarana
kelompok bermain (KB) ,PAUD,TK
 Mengikutsertakan masyarakat pada setiap pelatihan –pelatihan
ketrampilan masyarakat
 Pengadaan beasiswa bagi anak sekolah dari keluarga tidak
mampu melalui program pemerintah.

Program peningkatan derajat kesehatan masyarakat

 Koordinasi dengan instansi terkait tentang kondisi kesehatan


yang ada di desa
 Rehab/pembangunan serta peningkatan sarana dan
prasarana posyandu
 Penyuluhan dan pembinaan tentang arti kesehatan bagi
masyarakat
 Pemberian insentif kepada kader kader posyandu ,balita,ibu
hamil dan lansia
 Mengupayakan asuransi kesehatan atau bantuan sosial bagi
keluarga tidak mampu melalui program pemerintah.

d) Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis


Program peningkatan produksi dan produktifitas
pertanian ,perkebunan dan peternakan
 Koordinasi dengan instansi terkait tentang kondisi
perkebunan dan peternakan yang ada didesa
 Mengaktifkan dan membina kelompok-kelompok tani
 Mengupayakan pengadaan bibit bibit perkebunan dan
peternakan bagi masyarakat
 Mengoptimal lahan-lahan kosong guna menjadi lahan yang
produktif dan berhasil guna

Program pengembangan UMKM

 Koordinasi dengan instansi terkait tentang kondisi usaha-


usaha kecil yang ada di desa
 Pengembangan dan peningkatan kelompok-kelompok usaha
kecil, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) dan
kegiatan lain yang ada di desa
 Pembinaan dan pengawasan lembaga-lembaga keuangan
didesa seperti BIMDesa.
e) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat

Program peningkatan pemberdayaan masyarakat desa

 Melibatkan masyarakat dan unsur-unsur terkait tentang


kegiatan pembangunan.

Program peningkatan kepemudaan

 Koordinasi dengan instansi terkait tentang perkembangan


kelompok kepemudaan seperti karang taruna ,remaja
mesjid,dll
 Pembinaan dan fasilitasi kegiatan – kegiatan kepemudaan
 Mengikutsertakan pelatihan –pelatihan yang ada sesuai
dengan kebutuhan.

Program Pengembangan Sarana Olahraga Dan Pelestarian Seni


Budaya

 Peningkatan / Pembangunan Sarana Dan Prasarana Olahraga


 Mengembangkan dan penambahan sarana dan Prasarana
Kesenian dan Adat Di Desa

f) Peningkatan keamanan dan ketertiban


 Mengadakan penyuluhan ,pembinaan serta pemahaman arti
penting keamanan.
 Mengaktifkan dan menggalakkan keamanan swakarsa.
 Rehab/pembuatan poskamling disetiap RT ,serta pengadaan.
sarana dan prasarana poskamling.
 Koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
g) Peningkatan kegiatan PKK
Prioritas
Program peningkatan peran serta PKK
 Mengadakan penyuluhan , pembinaan ibu-ibu PKK serta
pemahaman arti penting keamanan.
 Pembinaan anak dan remaja.
 Peningkatan gizi anak,balita,lansia dan ibu hamil.
 Koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
 Pembangunan gedung PKK
 Fasilitasi kebutuhan PKK

SASARAN YANG INGIN DICAPAI

A. Bidang Pemerintahan

1. Pemerintahan desa menjalankan fungsi managemen dengan


baik
2. Pemerintahan desa menjalankan tugas dengan penuh tanggung
jawab ,disiplin dan ramah
3. Pelayanan kepada masyarakat cepat, mudah dan ramah
4. Tumbuhnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah desa
baik pada bidang pelayanan maupun bidang keuangan
5. Tumbuhnya kepercayaan masyarakat kepata RT dalam
menangani permasalahan yang timbul dalam masyarakat

B. Bidang Pembangunan

1. Terbentuknya masyarakat desa Arang-Arang yang agamis ,


berahlak mulia dan menghargai orang lain.
2. Tersedia fasilitas transpotrasi ,kesehatan,
pendidikan ,keamanan, olahraga yang memadai.
3. Meningkatkan hasil pertanian /perkebunan sehingga
masyarakat sejahtera.
4. Berfungsinya kelompok tani sebagai wadah bagi petani.
5. Meningkatkan pendapatan masyarakat dari hasil kerajinan.
6. Terbentuknya dan tertata generasi muda yang berahlak mulia.
7. Berfungsinya PKK sebagai wadah dan pembinaan ibu-ibu.
8. Lestarinya adat dan budaya di desa Arang-Arang.
9. Berfungsinya lembaga-lembaga yang ada di desa Arang-Arang.

4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa

a). Arah Pengelolaan Pendapatan Desa


- Seluruh Pendapatan Desa dituangkan kedalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
- Pendapatan desa bersumber dari Pendapatan Asli Desa, Dana
transfer dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten, serta
pendapatan lain-lain yang sah.
- Pendapatan dari APB Des dan dari Pemerintah dikelola oleh
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD).
b). Arah Pengelolahan Belanja Desa
1. Belanja Kepala desa dan perangkat desa;
2. Intensif RT;
3. Operasional Lembaga kemasyarakatan Desa;
4. Tunjangan operasional BPD;
5. Program operasional Pemerintahan Desa;
6. Program Pelayanan Dasar;
7. Program pelayanan dasar infrastruktur;
8. Program kebutuhan primer pangan;
9. Program pelayanan dasar pendidikan;
10. Program pelayanan kesehatan;
11. Program kebutuhan primer Sandang;
12. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
13. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa;
14. Program Ekonomi produktif;
15. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur desa.

c). Kebijakan Umum Anggaran


Pemerintah Desa bersama BPD melaksanakan musyawarah guna
membahas dan menyepakati anggaran yang dibutuhkan selama
setahun dengan menggunakan tolak ukur pada tahun-tahun
sebelumnya yang kemudian dituangkan dalam APBDes.

4.2.2 Potensi Dan Masalah


a). Sumber daya Alam
Potensi yang dimiliki desa Arang-Arang adalah sumberdaya alam yang
dimiliki desa seperti lahan kosong, sungai, rawa, sawah,perkebunan,
hutan,yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

b). sumber daya manusia


Potensi yang dimiliki desa Arang-Arang adalah tenaga kerja, kader
kesehatan,kader pertanian,guru, Bidan Desa, dantersedianya SDM
yang memadai ini bisa dilihat dari tabel tingkat pendidikan di atas.

c). Sumber daya sosial


Potensi sumber daya sosial yang dimiliki Desa Arang-Arang adalah
banyaknya lembaga-lembaga yanga ada dimasyarakat seperti
LPM,LAD,LINMASDESAGapoktan,KelompokPengajian, PKK, RT,
Arisan,Posyandu,Karang Taruna ,BPD ,dan lain-lain.

d). Sumber daya ekonomi


Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Desa Arang-Arang adalah
adanya Lahan-Lahan Pertanian,Perkebunan,maupun Peralatan Kerja
SepertiPeternakan,Perikanan, pertanian dan perkebunan.
Desa Arang-ArangPermasalahan Secara Umum dijabarkan Sebagai Berikut:

a). Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan


1. Perlu dianggarkan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat
Desa dan tunjangan Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD.
2. Rendahnya kualitas perencanaan pembangunan desa.
3. Belum adanya penegasan batas desa.
4. Sarana dan prasarana pemerintahan desa yang belum memadai.
5. Dan lain lain.
b). Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
1. Belum adanya pengembangan terhadap potensi ekonomi desa.
2. Rendahnya pendapatan asli desa.
3. Fasilitas umum yang belum memadai.
4. Banyak Prasarana desa yang terbengkalai dan rusak.
5. Rendahnya tingkat perekonomian masyarakat desa.
c). Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
1. Rendahnya peran serta lembaga kemasyarakatan desa.
2. Rendahnya SDM Lembaga Kemasyarakatan Desa.
3. Belum optimalnya pemanfaatan ketrampilan perempuan.
d). Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan
Pemerintahan.
2. Rendahnya SDM aparatur pemerintahan desa.
3. Rendahnya keterampilan masyarakat desa.
4. Rendahnya kemampuan pengolahan potensi desa.
5. DLL
4.2.3 Program Pembangunan Desa

1. Belanja Kepala desa dan perangkat desa;


2. Intensif RT dan RW;
3. Operasional Lembaga kemasyarakatan Desa;
4. Tunjangan operasional BPD;
5. Program operasional Pemerintahan Desa;
6. Program Pelayanan Dasar;
7. Program pelayanan dasar infrastruktur;
8. Program kebutuhan primer pangan;
9. Program pelayanan dasar pendidikan;
10. Program pelayanan kesehatan;
11. Program kebutuhan primer Sandang;
12. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
13. Program Ekonomi produktif;
14. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur desa;
15. Program penunjang peringatan hari-hari besar;
16. Program dana bergulir.

4.2.4. Strategi Pencapaian


a). Strategi
Program Desa Arang-Arang dilaksanakan dengan mengacu pada
strategi-strategi yang disusun berdasarkan permasalahan,kondisi
sosial ekonomi masyarakat yang mampu dijawab dengan
memaksimalkan potensi desa.

b). Menetapkan Desa Arang-Arang sebagai Desa yang lebih maju dalam
membangun Desa melalui partisipasi masyarakat Fokus
pengembangan ekonomi yaitu pada pertanian dan usaha ekonomi
mikro yang memiliki keunggulan komparatif dan diandalkan untuk
dapat bersaing dengan daerah lainnya untuk dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
c). Menyusun langkah-langkah operasional pembangunan Desa..
1. Orientasi pengembangan diarahkan pada peningkatan ekonomi
masyarakat
2. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan
3. Peningkatan peran masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peduli kesehatan
5. Melestarikan kehidupan sosial masyarakat yang berdasarkan nilai-
nilai religius
d). Menetapkan prioritas pengembangan desa.
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. Pembangunan Desa diarahkan pada infrastruktur pedesaan
3. Pembangunan sarana dan prasarana umum
4. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan ekonomi
5. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan pendidikan
6. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan Kesehatan
7. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan Sosial Budaya
8. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan Pertanian
9. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan Perkebunan
10. Pembinaan kemasyarakatan
11. Pemberdayaan masyarakat
BAB V
PENUTUP

Semua program yang tertuang dalam dokumen ini sesuai kebutuhan


utama kondisi pada saat ini, tidak menutup kemungkinan ada program
tambahan yang sifatnya darurat dan tidak bisa ditunda, karena tidak
tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat sangat
diperlukan berupa tenaga gotong royong maupun material yang bisa diambil
dari lokal Desa.

Karena program ini hanya untuk 6 (enam) tahun maka untuk


menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada
masa Jabatan Kepala Desa, penyusun menyiapkan program yang sifatnya
hanya sekunder dan tidak membutuhkan biaya dalam jumlah besar karena
masa akuisisi biasanya tidak lama. Program tersebut meliputi rehabilitasi
sarana dan prasarana yang ada selain itu menyusun juga akan melakukan
evaluasi program apa saja yang belum terealisasi sehingga bisa diteruskan
untuk RPJM-Des tahun-tahun selanjutnya sehingga program pembangunan
tersebut bisa terus berkesinambungan meskipun terjadi pergantian Kepala
Desa.

Demikian program - program yang kami rencanakan. Semoga Allah


SWT memberikan Ridho sehingga semua program dapat terealisasi
sesuai denganyang direncanakan serta bermanfaat bagi masyarakat Desa
Arang-Arang.

Anda mungkin juga menyukai