BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahwa berdasarkan Undang – undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang
Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah
yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/
atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di
Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempatyang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan
Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan
mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan
transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa
diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) ataupun Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKPDes).
Dalam rangka pelaksanaan amanat Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007
tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Pemerintah Desa wajib menyusun
1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMDes), dan Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKPDes) Tahunan.
RPJM Desa Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten
Manggarai Timur ini merupakan rencana strategis Desa Nampar Sepang
untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan
menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan
Tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka kita
akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada desa
untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan sesuai dengan
prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good Governance) seperti partisipasif,
transparan dan akuntabilitas.
.2.2 Tujuan
2
Manggarai Timur secara khusus mempunyai tujuan dan manfaat sebagai
berikut:
1. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan
pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan
dalam waktu 6 tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan
Kecamatan maupun Kabupaten;
2. Sebagai dasar/pedoman kegiatan pembangunan
Desa Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai
Timur;
3. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa
Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai
Timur;
4. Dimilikinya rumusan nilai-nilai strategis desa,
rumusan visi dan misi desa, analisis lingkungan strategis desa, penentuan
isu-isu strategis desa, penentuan bidang-bidang strategis desa dan
rumusan rencana tindak pelaksanaan strategi, sebagai pernyataan
kegiatan perumusan Rencana Desa yang telah dilakukan bersama-sama
oleh pemerintah desa dan masyarakat;
5. Sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah dalam
menyusun Rencana Pembangunan Kabupaten Manggarai Timur
khususnya, dan pihak-pihak lain yang berkeinginan untuk menanamkan
investasi di Desa Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten
Manggarai Timur
3
Pemerintah Daerah 7 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Republik Indonesia
Nomor 54950;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3952);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014;
4
11. Peraturan Menteri dalam Negeri
Nomor 51 Tahun 2007 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan
berbasis Masyarakat;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
14. Peraturan Daerah kabupaten
Manggarai Timur Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok
pengelolaan Keuangan Daerah (Lemabaran Daerah Kabupaten
Manggarai Timur Tahun 2006 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Manggarai Timur Nomor 3);
15. Peraturan Daerah Kabupaten
Manggarai Timur Nomor 2 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2005-2025
(Lembaran daerah Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2007 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Timur Nomor 1
16. Peraturan Daerah Kabupaten
Manggarai Timur Nomor 11 Tahun Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah daerah Kabupaten Manggrai Timur
Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Timur Tahun
2012 Nomor 11, Tambahan Lembaran Dareah Kabupaten Manggarai
Timur Nomor 9);
17. Peraturan Bupati Mangarai Timur
Nomor 29 tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Daerah Kabupaten manngarai Timur (Berita Daerah Kabupaten
manngarai Timur Tahun 2007 Nomor 55
5
Timur kemudian diwujudkan dalam RPJM Desa Nampar Sepang Tahun 2017-
2023.
6
3.1.1 Sumber Daya Alam
3.1.2 Sumber Daya Manusia
3.1.3 Kelembagaan/ Organisasi
3.2 Masalah
3.2.1 Masalah Pemerintahan
3.2.2 Masalah Pembangunan Desa
3.2.3 Masalah Pembinaan Kemasyarakatan Desa
3.2.4 Masalah Pemberdayaan Kemasyarakatan Desa
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1 Visi dan Misi
4.1.1 Visi
4.1.2 Misi
4.1.3 Tujuan
4.1.4 Sasaran
4.2 Kebijakan Pembangunan
4.2.1 Strategi Pembangunan
4.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Desa
4.2.3 Rencana Program Prioritas Pembangunan Desa
BAB V PENUTUP
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
7
2.1.1. Kondisi Geografis
a. Letak Wilayah
Secara Geografis Desa Nampar Sepang terletak antara 8 0.19’ LS-
8.28’LS-80.28’ LS dan 1200.34’ BT-1200.46 BT.
b. Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Desa sebagai berikut :
8
a. Jarak desa ke ibu kota Kecamatan = 14 Km
b. Waktu tempuh ke Kecamatan = 30 Menit
c. Jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten = 175 Km
d. Waktu tempuh = 360 Menit
e. Ketersediaan angkutan umum = tersedia setiap hari.
2.1.4. Demografi
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2017 jumlah
penduduk Desa Nampar Sepang adalah terdiri dari 313 KK, dengan jumlah
total 1.343 jiwa, dengan rincian 659 laki-laki dan 684 perempuan sebagaimana
tertera pada Tabel I.
Tabel I
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
USIA
NO STRUKTUR UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
(Thn)
1 0–4 66 75 141
2 5–9 62 72 134
3 10 – 14 77 62 139
4 15 – 19 54 49 103
5 20 – 24 43 45 88
6 25 – 29 62 60 122
7 30 – 34 46 50 96
8 35 – 39 54 68 122
9 40 – 44 55 55 110
10 45 – 49 59 53 112
9
11 50 – 54 37 34 71
12 55 – 59 27 31 58
13 60 – 64 8 10 18
14 65 – 69 5 8 13
15 70 – 74 3 6 9
16 >75 2 6 8
TOTAL 659 684 1343
J U M L A H KK
313
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49
tahun Desa Nampar Sepang sekitar 650 atau hampir 48 %. Hal ini merupakan
modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Nampar Sepang termasuk tinggi. Dari jumlah
313 KK di atas, sejumlah 263 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 50 KK
tercatat Keluarga Sejahtera.
2.1.5. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM
(Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada
peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan
mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru,
sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Nampar
Sepang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Tamatan Sekolah di Masyarakat
NO PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Tidak/ belum sekolah 105 133 238
2 Belum tamat SD 99 76 175
3 Tamat SD 322 313 635
4 SLTP 56 55 111
5 SLTA 57 69 126
6 DI// DII 2 1 3
7 DIII 1 1 2
8 SI 28 20 48
9 SII
10 SIII
10
TOTAL 670 668 1338
2.1.6. Kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan
merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan.
Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu
cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada
menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi.
Adapun penyakit yang sering diderita antara lain infeksi pernapasan akut
bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut
menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk
adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi
kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi
lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas
masyarakat Desa Nampar Sepang secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga ada dan jumlahnya
banyak. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 2 orang, tuna wicara 1
11
orang, tuna rungu 3 orang, dan lumpuh 1 orang. Data ini menunjukkan masih
rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Nampar Sepang .
12
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa
Desa Nampar Sepang mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini
terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan
kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan
sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap
minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat
dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian
masyarakat Desa Nampar Sepang kurang mempunyai greget, terutama yang
berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat
secara langsung.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal
lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini
menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru
bersama masyarakat Desa Nampar Sepang Dalam rangka merespon tradisi
lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama,
dan budaya di Desa Nampar Sepang. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan
tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi
adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan
dan konflik sosial.
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam
dan sosial yang cukup berarti di Desa Nampar Sepang Isu-isu terkait tema ini,
seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang
membahayakan masyarakat dan sosial.
13
jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 746 orang.
Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Tabel 3
Mata Pencaharian dan Jumlahnya
14
tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan
terhadap masyarakat di Desa Nampar Sepang dari Ketiga dusun tersebut
terbagi menjadi 6 Rukun Warga (RW) dan 13 Rukun Tetangga (RT).
Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan
Desa Nampar Sepang
15
BPD Kepala
Desa
Anggota
BPD Sekretaris
Desa
Tabel 4
Nama Pejabat Pemerintah Desa Nampar Sepang
No Nama Jabatan
1 ALI WARDANA, S.Ip Kepala Desa
16
2 IRNO SRIYANTO ANDI ODANG, Sekretaris Desa
A.Ma
3 SISLAUS PAUS Kepala Urusan Pemerintah
4 FITRI YANTI, S.Kom Kepala Urusan Keuangan
5 BAHRUDRIN, A.Md Kepala Urusan Pembangunan
6 AWALUDIN, S.Pd Bendahara Desa
7 AINUN KAMARIA Kepala Staf Pemerintah
8 RUSTAM EFENDY Kepala Staf Pelaporan
9 ABDUL KARIM Operator
10 SUBUHAN Kadus Sambi Lodong
11 JEMAUN SAWAR Kadus Golo Mele
12 YULIUS DONA Kadus Kengko Biang
Tabel 5
Nama Badan Permusyawaratan Desa Nampar Sepang
No Nama Jabatan
1 ALBERTUS GORINAWA, S.Sos Ketua
2 SAHABUN IBRAHIM Wakil Ketua
3 MARTINUS JUMA Sekretaris
4 INDRAWAN Anggota
5 SUKRIN Anggota
Tabel 6
Nama-nama Lembaga Pemangku Adat (LPA) Desa Nampar Sepang
No Nama Jabatan
1 ELIYAS ALI Ketua
2 MAHMUD BETONG Wakil Ketua
3 GASPAR SANDAR Anggota
4 ALI ABAR Anggota
5 AHMAD RINGKA Anggota
6 JAMALUDIN BAGUS Anggota
7 ABDURRAHMAN UTSMAN Anggota
Tabel 7
Pengurus Kader Posyandu
No Nama Jabatan
17
1 SISILIA ANGGONG Ketua
2 ANTONIA TERIN Sekretaris
3 MASNA WATI Anggota
4 EMILIA SIDA Anggota
5 ERMELINDA SANGGU Anggota
6 KALSUM Anggota
7 JUWIA Anggota
8 SALSIA KING Anggota
9 HAMIR Anggota
10 AKBAR MAHMUD Anggota
11 SAHNUN IRAWATI Anggota
12 RUBIATI DAHLAN Anggota
13 FATMAWATI SAHABUN Anggota
14 HASRA Anggota
15 SUKMA WATI Anggota
16 ABDUL GANI Anggota
17 SAHARA Anggota
18 SAHABUN Anggota
19 SARIFA GANI Anggota
20 ISMAIL Anggota
Tabel 8
Tim Penggerak PKK Desa Nampar Sepang
No Nama Jabatan
1 MEGAWATI H.A MUNGA, A.Md., Keb Ketua
2 AHWA, S.Pd Wakil
3 HARNISA Sekretaris
4 HAJIJA Bendahara
5 THERESIA FATIMA Anggota
6 SETIA SALA Anggota
7 HAIMA SERANG Anggota
8 NUR AINI Anggota
9 SITI NURBAYA Anggota
10 ASIA NAING Anggota
BAB III
POTENSI DAN MASALAH
.1 Potensi
18
Desa Nampar Sepang memiliki potensi yang beraneka ragam , kekayaan
yang dimiliki baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia
(SDM) maupun kelembagaan/organisasi yang hingga saat ini potensi sumber
daya yang ada belum benar-benar optimal untuk diberdayakan yang
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bisa
memakmurkan desa.
Tidak memiliki
Memiliki kurang 1 ha 270 keluarga
Memiliki 1,0 – 5,0 ha 36 keluarga
Jumlah total keluarga petani 306 keluarga
b. Perkebunan
Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas
19
Luas (ha) Hasil (kw/ha) Luas (ha) Hasil
(kw/ha)
Kelapa 15 1000
kg
Kopi - - Ton
Cengkeh - - - - kg
Coklat - - Kg
Pinang - - Kg
Kemiri - - 5 Kg
c. Kehutanan
Hasil Hutan
Jagung 30 Ha 75 Ton/ha
Kacang kedelai 1Ha 1/2 Ton/ha
Kacang merah 1,5 Ha 2 Ton/ha
Padi sawah 400 Ha 800Ton/ha
Ubi kayu 2 Ha 3Ton/ha
Talas 1,5Ha 2 Ton/ha
e. Peternakan
Jenis populasi ternak
Perkiraan Jumlah
Jenis Ternak Jumlah Pemilik
Populasi
Sapi 25 orang 111 ekkor
Kerbau 35 orang 60 ekor
Babi 35 orang 60 ekor
Ayam kampung 280 orang 3000 ekor
Bebek 200 orang 125 ekor
Kuda 25 orang 55 ekor
Kambing 100 orang 260 ekor
Anjing 23 orang 50 ekor
Kucing 77 orang 165 ekor
20
Luas tanaman pakan ternak (rumput gajah, dll) Ha
Produksi hijauan makanan ternak - Ton/ha
21
3. Adanya kader kesehatan walaupun masih kurang, dari bidan sampai
para kader di posyandu yang ada di setiap dusun. Masalah kesehatan
menjadi perhatian bagi masyarakat desa Nampar Sepang. Di desa
Nampar Sepang terdapat kader-kader kesehatan yang siap untuk
melaksanakan dan memfasilitasi informasi-informasi kesehatan. Terdapat
2 orang Bidan, 1 orang pembantu bidan; 20 orang kader posyandu, 1
orang mantri kesehatan, dan 3 orang dukun beranak. Selain itu di Desa
Nampar Sepang juga terdapat 2 buah posyandu yang secara rutin
melakukan pengecekan dan pemantauan terhadap kesehatan balita dan
lansia di wilayah desa Nampar Sepang
22
Lodong
Kadus Golo
10 JEMAUN SAWAR SMA Aktif
Mele
EPIFIANIUS DONA Kadus Kengko SMA Aktif
11
Biang
D. LEMBAGA EKONOMI
No Lembaga Jumlah Kegiatan
1 Kelompok Tani 5 Unit Aktif
2 Koperasi 1 Unit Aktif
E. LEMBAGA PENDIDIKAN
Jumla Kepemilika
No Nama Status Ket.
h n
Pendidikan formal
1. SD 1 Unit Swast Yayasan
a
2. SMP - - -
3. SMA - - -
4. TK/PAUD 1 Unit Swast Yayasan
a
5. Playgroup - - -
23
Pendidikan Nonformal
keagamaan
1. RA 2 Unit Swast Yayasan
a
2. MI 2 Unit Swast Yayasan
a
3. MTs 1 Unit Swast Yayasan
a
4. MA 1 Unit Swast Yayasan
a
5. SMK Islam - - -
Pendidikan Non Formal/
Kursus
1 Menjahit 5 Unit Swast -
a
2 Kecantikan
3 Mengemudi 4 Unit - -
F. LEMBAGA ADAT
No Jenis kegiatan adat Ket.
1 Musyawarah adat Ada
2 Sanksi Adat Ada
3 Upacara Adat Perkawinan Ada
4 Upacara Adat Kematian Ada
5 Upacara Adat Kelahiran Ada
6 Upacara Adat dalam bercocok tanam Tidak ada
7 Upacara Adat bidang perikanan/laut Tidak ada
8 Upacara Adat bidang kehutanan Tidak ada
9 Upacara Adat dalam Pengelolaan sumber daya Tidak ada
alam
10 Upacara adat dalam Pembangunan rumah Ada
11 Upacara adat dalam penyelesaian masalah/konflik Ada
G. KELOMPOK MASYARAKAT
No Lembaga Jumlah Kegiatan
1. Kelompok Tani 5 Kelompok Ada
2. PKK 1 Kelompok Ada
3. Karang Taruna 3 Kelompok Ada
6. Kelompok Peternak Kambing 20 Kelompok Ada
H. LEMBAGA KEAMANAN
1. Hansip dan Linmas
24
Keberadaan Hansip dan Linmas Ada
Jumlah anggota Hansip 5 orang
Jumlah anggota Satgas Linmas Tida ada
Pelaksanaan SISKAMLING Ada
Jumlah Pos Kamling Tidak Ada
2. Kerjasama Desa/Kelurahan dengan TNI-POLRI dalam Bidang
TRANTIBLINMAS
Mitra Koramil / TNI Ada
Jumlah anggota 1 Orang
Kegiatan : Mengadakan pembinaan terhadap keamanan
di lingkungan masyarakat
Babinkamtibmas / POLRI 1 Orang
Adapun hubungan antar lembaga maupun antara lembaga dan
masyarakat yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Hubungan yang baik dan kondusif antara kepala desa, pamong
desa, lembaga desa dan masyarakat, merupakan kondisi yang ideal
untuk terjadinya pembangunan desa.
2. Adanya lembaga di tingkat desa, yaitu Pemerintah Desa, LPA dan
BPD yang berperan dan dipercaya masyarakat.
3. Adanya kelompok-kelompok di desa seperti Karang Taruna,
kelompok tani dan kelompok keagamaan.
3.2 Masalah
Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musrenbangdes
penyusunan RPJM Desa Nampar Sepang yang menghadirkan masing-masing
perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di
dalamnya dengan menggunakan alat kaji Potret Desa, Diagram Venn
Hubungan Kelembagaan serta Kalender Musim. Sebagai data tambahan,
upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga dilakukan,
sehingga dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan perencanaan
pembangunan desa yang terlewatkan/tidak terakomodasi.
Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dicoding, dan diskoring,
untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan yang mendapat
skoring terbanyak di masing-masing bidang. Karena begitu banyaknya
25
masalah yang masuk maka diupayakan reduksi data, sehingga masalah di sini
benar-benar masalah pokok dan penting.
Di bawah ini adalah daftar masalah yang secara kualitatif dirasakan oleh
masyarakat di masing-masing dusun.
26
b. Masih adanya warga masyarakat yang tidak mengerti tentang MCK
karena belum memenuhi standar minimal kesehatan
c. Kurangnya kesediaan air bersih, terutama di musim kemarau
2. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur berdasarkan kemampuan
teknis dan sumber daya lokal yang tersedia;
a. Sarana transportasi jalan masih banyak yang masih jalan dasar
sehingga becek dan rusak saat musim hujan.
b. Belum ada saluran pembuangan air di kanan dan kiri jalan.
c. Sarana Pemerintahan balai dusun belum ada
d. Pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;
e. Penghasilan dari pertanian lebih rendah daripada harga pupuk dan
obat-obatan
f. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
kemajuan ekonomi;
g. Pengelolaan pertanian masih menggunakan teknologi sederhana
h. Industri rumah tangga masih menggunakan alat sederhana
i. Belum termanfaatkannya limbah ternak secara maksimal
j. Sampah yang belum terkelola dan termanfaatkan dengan baik
peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa
berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa.
k. Siskamling yang belum berjalan secara optimal
27
6. Banyak warga yang belum mempunyai pekerjaan tetap.
28
BAB IV
4.1.1 Visi
Visi adalah sebagai gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan atau
yang di cita-citakan oleh Pemerintah Desa masa yang akan datang, visi juga
29
merupakan alat bagi Pemerintah Desa dan pelaku pembangunan lainnya
melihat, menilai atau memberi predikat terhadap kondisi Desa yang diinginkan.
Adapun visi Desa Nampar Sepang adalah sebagai berikut :
“OPTIMALISASI PELAYANAN DASAR SECARA ADIL DAN
TRANSPARAN AGAR TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
NAMPAR SEPANG YANG INOVATIF, KREATIF DAN MANDIRI”
Makna :
Optimalisasi: Mewujudkan pelayanan secarta maksimal terhadap
kebutuhan masyarakat umum di berbagai sektor kehidupan.
Mandiri: Suatu masyarakat dikatakan mandiri apabila masyarakat
mampu berswadaya dalam mendukung pembangunan desa serta mampu
membuka lapangan kerja dengan kemampuan Sumber Daya Manusia
yang ada.
Keberadaan Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di masa
mendatang oleh segenap warga Desa Nampar Sepang Dengan visi ini
diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Nampar Sepang yang maju dalam
berbagai bidang sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun dan
makmur. Di samping itu, diharapkan juga akan terjadi inovasi pembangunan
desa di dalam berbagai bidang utamanya pertanian, perkebunan, peternakan,
kelautan, pariwisata, dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai
keagamaan.
4.1.2 Misi
Hakekat Misi Desa Nampar Sepang merupakan turunan dari Visi Desa
Nampar Sepang Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang
akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi
Desa Nampar Sepang merupakan penjabaran lebih operatif dari Visi.
Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap
terjadinya perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan datang
dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Nampar Sepang
Misi adalah merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran
desa yang hendak dicapai, pernyataan misi membawa desa kepada suatu
fokus prioritas program yang akan dilaksanakan . Misi inilah yang harus
30
diemban oleh pemerintah desa untuk mewujudkan visi desa tersebut diatas,
maka Pemerintah Desa Nampar Sepang menetapkan tujuan dan sasaran
sebagai berikut :
1. Meningkatakan pendekatan pelayanan
Menjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah desa dengan
masyarakat dalam proses pemenuhan kebutuhan administrasi di wilayah
desa.
2. Mewujutkan kemandirian pembangunan Desa dan BPD.
Pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa membangun kerja
sama baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi semua
kegiatan di wilayah desa.
3. Menciptakan sumber-sumber Pendapatan Desa
Pemerintah desa berupaya menumbuh kembangan semua potensi desa
yang dapat meningkatakan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan
kegiatan pemberdayaan masyarakat desa.
4. Meningkatkan Peran aktif lembaga-lembaga adat dan Lembaga-lembaga
Kemasyarakatan lainya melalui pelatihan peningkatan kapasitas.
4.1.3 Tujuan
31
5. Terwujudnya kualitas ketertiban dan ketentraman masyarakat desa
berdasarkan kebutuhan masyarakat.
6. Membentuk masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial,
mematuhi aturan hukum, menerapkan nilai-nilai budaya luhur dalam
rangka memantapkan landasan spiritual, dan etika pembangunan.
4.1.4 Sasaran
32
3. Tersedianya Infrastruktur perdesaan yang mampu mendukung aktifitas
ekonomi , sosial dan budaya.
a. Peningkatan jumlah dan mutu infrastruktur jalan, jembatan,
transportasi dan teknologi informasi.
b. Peningkatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian,
peternakan, perikanan dan kelautan.
c. Tersedianya infrastruktur kesehatan
d. Tersedianya infrastrutur pendidikan yang layak dan memenuhi
standart
e. Terserdianya infrastruktur suber daya air untuk mendukung upaya
konservasi dan pendayagunaan sumber daya air.
f. Meningkatkan kualitas obyek pariwisata
g. Meningkatkan kualitas sarana prasarana pasar desa
33
.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
34
f. Melaksanakan peraturan perundang-undangan terkait reformasi birokrasi,
kepegawaian, pelayanan publik dan pengelolaan keuangan secara
konsisten;
g. Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan masyarakat dalam
perencanaan pembangunan Desa;
35
a. Penguatan kapasitas masyarakat untuk dapat mencukupi
kebutuhan dirinya, berpartisipasi dalam proses pembangunan,
dan mengawasi jalannya pemerintahan.
b. Meningkatkan tranparansi, partisipasi dan mutu pelayanan
melalui peningkatan akses dan sebaran informasi.
c. Terbitnya peraturan desa (Perdes) tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan
Pembangunan Daerah.
36
2) Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pelestarian
sumber air serta dalam pemeliharaan dan pengelolaan sarana
air minum dan air limbah;
d. Untuk meningkatkan kualitas sarana prasarana pasar desa
ditempuh kebijakan melakukan pembenahan tata kelola dan
infrastruktur pasar tradisional dalam rangka mendukung peningkatan
aktivitas perdagangan skala mikro, kecil dan menengah.
4. Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi melalui
pengembangan agroindustri yang berdaya saing dan ekonomi pedesaan
serta penerapan Iptek dilaksanakan melalui ;
a. Menurunkan persentase penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan dengan kebijakan sebagai berikut ;
1) Mendorong partisipasi masyarakat melalui kebijakan yang
mampu mengentaskan kemiskinan;
2) Peningkatan pemenuhan dan aksesibilitas masyarakat miskin
terhadap ketersediaan pangan yang memadai dan bermutu;
3) Peningkatan keterlibatan masyarakat miskin dalam
pengambilan keputusan pembangunan terutama yang secara
langsung menyangkut kepentingan dan eksistensinya melaui
forum dialog yang konstruktif;
37
c. Untuk meningkatkan peran kelembagaan dan permodalan Koperasi
dan dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing, maka
ditempuh arah kebijakan sebagai berikut ;
1) Mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk
memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada
kelompok masyarakat berpendapatan rendah, atau masyarakat
miskin.
2) Membangun koperasi
5. Dalam upaya membentuk masyarakat yang berakhlak mulia dan
berkesholehan sosial, mematuhi aturan hukum, menerapkan nilai-nilai
budaya luhur dalam rangka memantapkan landasan spiritual, dan etika
pembangunan, arah kebijakan pembangunan yang akan ditempuh adalah
sebagai berikut;
a. Meningkatkan ketaqwaan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha
Esa, diarahkan melalui peningkatan kualitas pelayanan dan
pemahaman agama, serta kehidupan beragama.
b. Meningkatkan kerukungan umat beragama
6. Dalam rangka mewujudkan keseimbangan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya alam dengan pemeliharaan kualitas dan fungsi lingkungan
hidup maka arah kebijakan yang dilaksanakan adalah;
a. Mengurangi pencemaran air udara dan tanah serta pengelolaan
Sumber daya alam yang ramah lingkungan dengan kebijakan yang
diarahkan pada;
1) Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat
kegiatan pembangunan.
2) Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu
lingkungan hidup, dan berperan aktif sebagai kontrol-sosial
dalam memantau kualitas lingkungan hidup.
b. Untuk mengurangi kerusakan hutan akibat kegiatan ilegal dan
mencegah meluasnya areal lahan kritis, ditempuh kebijakan yang
diarahkan pada perbaikan sistem pengelolaan hutan dengan
meningkatkan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam
pengelolaan hutan.
38
c. Untuk mengurangi penangkapan ikan (illegal fishingI) dan satwa
ilegal kebijakan diarahkan pada;
.2.3 Rencana Program Prioritas Pembangunan Desa
Berpijak pada upaya untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan maupun program prioritas pemerintah desa Tahun 2017-2023,
sebagimana fungsi dan kewengan yang dimanatkan kepada desa maka
kebijakan program prioritas pembangunan Nampar Sepang pada Tahun 2017-
2023 sebagai berikut :
39
4. Dalam rangka Pembinaan Kemasyarakatan Desa , dengan prioritas pada
program :
a. Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah;
b. Pembinaan Organisasi Kepemudaan;
c. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
d. Pengembangan Nilai Seni dan Budaya
5. Pemberdayaan Masyarakat Desa , dengan prioritas pada program :
a. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
b. Program Keluarga Berencana
c. Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat
d. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi;
e. Pengembangan, kewirausahaan dan usaha kecil dan menengah;
f. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan;
g. Pemeliharaan kamtramtibmas dan pencegahan tindak kriminal
h. Peningkatan Kesejahteraan Petani
i. Peningkatan penerapan teknologi pertanian , perkebunan ,
peternakan
j. Peningkatan produksi pertanian pertanian , perkebunan , peternakan
k. Peningkatan Ketahanan pangan pertanian/perkebunan
l. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
m. Pengembangan pemasaran pariwisata;
n. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
sumber daya alam.
40
BAB V
PENUTUP
Kiranya Tuhan memberkati segala amal dan karya kita dengan semangat
yang tinggii dan rela berkorban , mari kita majukan Desa Nampar Sepang yang
tercinta ini.
41
Tim Perumus :
Ketua Tim
1 Ali Wardana, S.Ip
Sekertaris Tim
2 Irno Sriyanto Andi Odang, A.Ma
Anggota
4 Jamaludin Bagus
Anggota
5 Subuhan
Anggota
6 Jemaun SAwar
Anggota
7 Albertus Gorinawa, S.Sos
Anggota
8 Junaidin, S.Pd.I
Anggota
9 Abdurrahman Utsman
Megawati H.A Munga,
Anggota
10 A.Md.,Keb
42