Anda di halaman 1dari 42

LAMPIRAN : PERATURAN DESA NAMPAR SEPANG

NOMOR : 05 TAHUN 2017


TANGGAL : 9 Oktober 2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahwa berdasarkan Undang – undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang
Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah
yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/
atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di
Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempatyang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan
Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan
mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan
transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa
diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) ataupun Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKPDes).
Dalam rangka pelaksanaan amanat Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007
tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Pemerintah Desa wajib menyusun

1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMDes), dan Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKPDes) Tahunan.
RPJM Desa Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten
Manggarai Timur ini merupakan rencana strategis Desa Nampar Sepang
untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan
menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan
Tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka kita
akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada desa
untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan sesuai dengan
prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good Governance) seperti partisipasif,
transparan dan akuntabilitas.

1.2 Maksud dan Tujuan


.2.1 Maksud

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Nampar Sepang


sebagai Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa kurun waktu 6 tahunan
yang ditetapkan untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh
komponen desa (Pemerintah, Masyarakat ) di dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan yang sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan, sehingga seluruh
upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan bersifat
sinergis, koordinatif dan melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam satu
pola sikap dan pola tindak.
Dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa,
diharapkan akan terwujud koordinasi yang semakin baik, terciptanya Integrasi,
Sinkronisasi, dan Sinergi antar pelaku pembangunan antar ruang, antar waktu,
antar fungsi pemerintahan maupun dengan Kabupaten dengan Provinsi dan
Pusat. Diharapkan pula akan terbangun keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, pada sisi yang
lain mampu mengoptimalkan partisipasi.

.2.2 Tujuan

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa


(RPJMDes) Desa Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten

2
Manggarai Timur secara khusus mempunyai tujuan dan manfaat sebagai
berikut:
1. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan
pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan
dalam waktu 6 tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan
Kecamatan maupun Kabupaten;
2. Sebagai dasar/pedoman kegiatan pembangunan
Desa Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai
Timur;
3. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa
Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai
Timur;
4. Dimilikinya rumusan nilai-nilai strategis desa,
rumusan visi dan misi desa, analisis lingkungan strategis desa, penentuan
isu-isu strategis desa, penentuan bidang-bidang strategis desa dan
rumusan rencana tindak pelaksanaan strategi, sebagai pernyataan
kegiatan perumusan Rencana Desa yang telah dilakukan bersama-sama
oleh pemerintah desa dan masyarakat;
5. Sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah dalam
menyusun Rencana Pembangunan Kabupaten Manggarai Timur
khususnya, dan pihak-pihak lain yang berkeinginan untuk menanamkan
investasi di Desa Nampar Sepang Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten
Manggarai Timur

1.3 Dasar Hukumn Penyusunan


Dasar Hukum Penyusunan RPJM Desa Nampar Sepang Tahun 2017-
2023 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun


2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

3
Pemerintah Daerah 7 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Republik Indonesia
Nomor 54950;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3952);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014;

4
11. Peraturan Menteri dalam Negeri
Nomor 51 Tahun 2007 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan
berbasis Masyarakat;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
14. Peraturan Daerah kabupaten
Manggarai Timur Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok
pengelolaan Keuangan Daerah (Lemabaran Daerah Kabupaten
Manggarai Timur Tahun 2006 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Manggarai Timur Nomor 3);
15. Peraturan Daerah Kabupaten
Manggarai Timur Nomor 2 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2005-2025
(Lembaran daerah Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2007 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Timur Nomor 1
16. Peraturan Daerah Kabupaten
Manggarai Timur Nomor 11 Tahun Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah daerah Kabupaten Manggrai Timur
Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Timur Tahun
2012 Nomor 11, Tambahan Lembaran Dareah Kabupaten Manggarai
Timur Nomor 9);
17. Peraturan Bupati Mangarai Timur
Nomor 29 tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Daerah Kabupaten manngarai Timur (Berita Daerah Kabupaten
manngarai Timur Tahun 2007 Nomor 55

1.4 Hubungan RPJM Desa Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya


Perencanaan Pembangunan Desa Nampar Sepang dimulai dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Manggarai

5
Timur kemudian diwujudkan dalam RPJM Desa Nampar Sepang Tahun 2017-
2023.

1.5 Sistematika Penyusunan RPJMDes


RPJM Desa Nampar Sepang Tahun 2017-2023 di susun dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.3 Dasr Hukum
1.4 Hubungan RPJMDesa dengan Dokumen Perencanaan
lainnya
1.5 Sistematika Penyusunan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
2.1 Sejarah Desa
2.1.1 Kondisi Geografis
2.1.2 Lokasi Desa
2.1.3 Kondisi Fisik Desa
2.1.4 Demografi
2.1.5 Pendidikan
2.1.6 Kesehatan
2.1.7 Keadaan Sosial
2.1.8 Keadaan Ekonomi
2.2 Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1 Pembagian Wilayah Desa
2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa
BAB III POTENSI DAN MASALAH
3.1 Potensi

6
3.1.1 Sumber Daya Alam
3.1.2 Sumber Daya Manusia
3.1.3 Kelembagaan/ Organisasi
3.2 Masalah
3.2.1 Masalah Pemerintahan
3.2.2 Masalah Pembangunan Desa
3.2.3 Masalah Pembinaan Kemasyarakatan Desa
3.2.4 Masalah Pemberdayaan Kemasyarakatan Desa
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1 Visi dan Misi
4.1.1 Visi
4.1.2 Misi
4.1.3 Tujuan
4.1.4 Sasaran
4.2 Kebijakan Pembangunan
4.2.1 Strategi Pembangunan
4.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Desa
4.2.3 Rencana Program Prioritas Pembangunan Desa
BAB V PENUTUP

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

2.1. Sejarah Desa


Desa Nampar Sepang merupakan desa pemekaran dari desa Nanga
Mbaur Sebagai Desa Induk, Pada Tahun 2006 Ada beberapa tokoh yaitu:
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Intelektual, tokoh Mudah,
Mengusulkan agar dusun tompong mengusulkan berdikari sebagai wilayah
administrasi Desa, Pada saat itu juga salah seorang dari tokoh masyarakat
mengusulkan agar nama Desanya Nampar sepang dan nama ini kalau di
sepakati oleh semiua tokoh.

7
2.1.1. Kondisi Geografis
a. Letak Wilayah
Secara Geografis Desa Nampar Sepang terletak antara 8 0.19’ LS-
8.28’LS-80.28’ LS dan 1200.34’ BT-1200.46 BT.

b. Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Desa sebagai berikut :

 Timur, berbatasan dengan : Desa Golo lijun


Kecamatan Elar
 Barat, berbatasan dengan : Desa Nanga Mbaur
 Utara, berbatasan dengan : Laut Flores
 Selatan, berbatasan dengan : Desa Golo
Lebo Kecamatan Elar
c. Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nampar Sepang yaitu 22.435 ha .

d. Keadaan Geologis dan Topografis:


1. Kondisi tanah
Pada umumnya kondisi tanah di wilayah Desa Nampar Sepang
memiliki kualitas kesuburan yang cukup. Hal ini dibuktikan dengan
adanya beberapa komoditi unggulan baik sektor pertanian maupun
sektor perkebunan.
2. Ketinggian
Umumnya wilayah Desa Nampar Sepang terdiri dari wilayah
pegunungan dengan ketinggian sekitar ± 2500 meter dari
permukaan laut.
3. Kemiringan
Tingkat kemiringan tanah di wilayah Desa Nampar Sepang
mencapai 0 - 65º.

2.1.2. Lokasi Desa


Lokasi Desa Nampar Sepang berada di wilayah pesisir pantai utara
Kabupaten Manggarai Timur di jalan lintas utara Pulau Flores.

8
a. Jarak desa ke ibu kota Kecamatan = 14 Km
b. Waktu tempuh ke Kecamatan = 30 Menit
c. Jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten = 175 Km
d. Waktu tempuh = 360 Menit
e. Ketersediaan angkutan umum = tersedia setiap hari.

2.1.3. Kondisi Fisik Desa


Desa Nampar Sepang merupakan wilayah yang terdiri dari pemukiman
penduduk, dan perkebunan rakyat, lahan persawahan dengan luas wilayah
yaitu 22.435 ha. Wilayah Desa Nampar Sepang dilewati sungai Wae Tiwu
Roang dan Sungai Wae Nambas

2.1.4. Demografi
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2017 jumlah
penduduk Desa Nampar Sepang adalah terdiri dari 313 KK, dengan jumlah
total 1.343 jiwa, dengan rincian 659 laki-laki dan 684 perempuan sebagaimana
tertera pada Tabel I.
Tabel I
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Jumlah laki-laki 659 orang


Jumlah perempuan 684 orang
Jumlah total 1343 orang
Jumlah kepala keluarga 313 KK
Kepadatan Penduduk 100 jiwa/per km

USIA
NO STRUKTUR UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
(Thn)
1 0–4 66 75 141
2 5–9 62 72 134
3 10 – 14 77 62 139
4 15 – 19 54 49 103
5 20 – 24 43 45 88
6 25 – 29 62 60 122
7 30 – 34 46 50 96
8 35 – 39 54 68 122
9 40 – 44 55 55 110
10 45 – 49 59 53 112

9
11 50 – 54 37 34 71
12 55 – 59 27 31 58
13 60 – 64 8 10 18
14 65 – 69 5 8 13
15 70 – 74 3 6 9
16 >75 2 6 8
TOTAL 659 684 1343
J U M L A H KK
313

Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49
tahun Desa Nampar Sepang sekitar 650 atau hampir 48 %. Hal ini merupakan
modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Nampar Sepang termasuk tinggi. Dari jumlah
313 KK di atas, sejumlah 263 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 50 KK
tercatat Keluarga Sejahtera.

2.1.5. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM
(Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada
peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan
mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru,
sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Nampar
Sepang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Tamatan Sekolah di Masyarakat
NO PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Tidak/ belum sekolah 105 133 238
2 Belum tamat SD 99 76 175
3 Tamat SD 322 313 635
4 SLTP 56 55 111
5 SLTA 57 69 126
6 DI// DII 2 1 3
7 DIII 1 1 2
8 SI 28 20 48
9 SII
10 SIII

10
TOTAL 670 668 1338

Dari data pada tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk


Desa Nampar Sepang hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang
pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan
sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini
merupakan tantangan tersendiri.
Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Nampar Sepang tidak
terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di
samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan
rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Nampar Sepang yaitu
melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga
belum tersedia dengan baik di Desa Nampar Sepang. Bahkan beberapa
lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada tidak bisa
berkembang.

2.1.6. Kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan
merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan.
Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu
cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada
menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi.
Adapun penyakit yang sering diderita antara lain infeksi pernapasan akut
bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut
menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk
adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi
kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi
lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas
masyarakat Desa Nampar Sepang secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga ada dan jumlahnya
banyak. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 2 orang, tuna wicara 1

11
orang, tuna rungu 3 orang, dan lumpuh 1 orang. Data ini menunjukkan masih
rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Nampar Sepang .

2.1.7. Keadaan Sosial


Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia
yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk
menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam
konteks politik lokal Desa Nampar Sepang, hal ini tergambar dalam pemilihan
kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pemillukada, dan
pimilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat
diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja,
kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti
sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-
norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-
syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku,
bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa.
Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan Kepala Desa pada tahun 2017. Pada
pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 95%.
Tercatat ada lima kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti
pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa
Nampar Sepang seperti acara perayaan desa.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan
normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan
kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus
menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai
dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme
pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga
resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat
langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah
Desa Nampar Sepang mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.

12
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa
Desa Nampar Sepang mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini
terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan
kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan
sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap
minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat
dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian
masyarakat Desa Nampar Sepang kurang mempunyai greget, terutama yang
berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat
secara langsung.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal
lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini
menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru
bersama masyarakat Desa Nampar Sepang Dalam rangka merespon tradisi
lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama,
dan budaya di Desa Nampar Sepang. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan
tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi
adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan
dan konflik sosial.
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam
dan sosial yang cukup berarti di Desa Nampar Sepang Isu-isu terkait tema ini,
seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang
membahayakan masyarakat dan sosial.

2.1.8. Keadaan Ekonomi


Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Nampar Sepang Rp. 35
Ribu per hari. Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa
Nampar Sepang dapat teridentifikasi ke dalam sektor yaitu pertanian,
jasa/perdagangan, perikanan, dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada,
masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 368 orang, yang
bekerja disektor jasa/perdagangan berjumlah 4 orang, yang bekerja di sektor
nelayan 28 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 374 orang. Dengan demikian

13
jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 746 orang.
Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Tabel 3
Mata Pencaharian dan Jumlahnya

NO PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JLH.


1 Belum/ tidak bekerja 264 328 592
2 Mengurus rumah tangga 292 292
3 Pensiunan 2 2
4 Pertanian/ Perkebunan 330 38 368
5 Peternakan 12 12
6 Nelayan 28 28
7 Karyawan/ THL 14 7 21
8 PNS 2 1 3
9 Anggota DPR RI/DPRD 1 1
I/DPRD
10 Perangkat desa 12 1 13
11 Sopir 2 2
12 Wiraswasta 3 1 4
TOTAL 670 668 1338

Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Nampar


Sepang masih cukup rendah. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah
penduduk usia 20-55 yang belum bekerja berjumlah 592 orang dari jumlah
angkatan kerja sekitar 746 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran
angka pengangguran di Desa Nampar Sepang

2.2. KONDISI PEMERINTAHAN DESA


2.2.1. PEMBAGIAN WILAYAH DESA
Wilayah Desa Nampar Sepang terdiri dari 3 Dusun yaitu :
a. Dusun Sambi Lodong
b. Dusun Golo Mele
c. Dusun Kengko Biang
dan 3 Dusun, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun.
Posisi Kepala Dusun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan

14
tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan
terhadap masyarakat di Desa Nampar Sepang dari Ketiga dusun tersebut
terbagi menjadi 6 Rukun Warga (RW) dan 13 Rukun Tetangga (RT).

2.2.2. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA


Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah
pemerintahan Desa Nampar Sepang memiliki fungsi yang sangat berarti
terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait
hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan
Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Nampar
Sepang tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di
atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini

Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan
Desa Nampar Sepang

15
BPD Kepala
Desa

Anggota
BPD Sekretaris
Desa

Kepala Urusan Kepala Urusan


Pemerintahan Keuangan

Kepala Seksi Kapala Seksi


Pemerintahan Pembangunan

Kasdus S. Kadus Golo Kadus Kengko


Lodong Mele Biang

Tabel 4
Nama Pejabat Pemerintah Desa Nampar Sepang

No Nama Jabatan
1 ALI WARDANA, S.Ip Kepala Desa

16
2 IRNO SRIYANTO ANDI ODANG, Sekretaris Desa
A.Ma
3 SISLAUS PAUS Kepala Urusan Pemerintah
4 FITRI YANTI, S.Kom Kepala Urusan Keuangan
5 BAHRUDRIN, A.Md Kepala Urusan Pembangunan
6 AWALUDIN, S.Pd Bendahara Desa
7 AINUN KAMARIA Kepala Staf Pemerintah
8 RUSTAM EFENDY Kepala Staf Pelaporan
9 ABDUL KARIM Operator
10 SUBUHAN Kadus Sambi Lodong
11 JEMAUN SAWAR Kadus Golo Mele
12 YULIUS DONA Kadus Kengko Biang

Tabel 5
Nama Badan Permusyawaratan Desa Nampar Sepang

No Nama Jabatan
1 ALBERTUS GORINAWA, S.Sos Ketua
2 SAHABUN IBRAHIM Wakil Ketua
3 MARTINUS JUMA Sekretaris
4 INDRAWAN Anggota
5 SUKRIN Anggota

Tabel 6
Nama-nama Lembaga Pemangku Adat (LPA) Desa Nampar Sepang

No Nama Jabatan
1 ELIYAS ALI Ketua
2 MAHMUD BETONG Wakil Ketua
3 GASPAR SANDAR Anggota
4 ALI ABAR Anggota
5 AHMAD RINGKA Anggota
6 JAMALUDIN BAGUS Anggota
7 ABDURRAHMAN UTSMAN Anggota

Tabel 7
Pengurus Kader Posyandu

No Nama Jabatan

17
1 SISILIA ANGGONG Ketua
2 ANTONIA TERIN Sekretaris
3 MASNA WATI Anggota
4 EMILIA SIDA Anggota
5 ERMELINDA SANGGU Anggota
6 KALSUM Anggota
7 JUWIA Anggota
8 SALSIA KING Anggota
9 HAMIR Anggota
10 AKBAR MAHMUD Anggota
11 SAHNUN IRAWATI Anggota
12 RUBIATI DAHLAN Anggota
13 FATMAWATI SAHABUN Anggota
14 HASRA Anggota
15 SUKMA WATI Anggota
16 ABDUL GANI Anggota
17 SAHARA Anggota
18 SAHABUN Anggota
19 SARIFA GANI Anggota
20 ISMAIL Anggota

Tabel 8
Tim Penggerak PKK Desa Nampar Sepang

No Nama Jabatan
1 MEGAWATI H.A MUNGA, A.Md., Keb Ketua
2 AHWA, S.Pd Wakil
3 HARNISA Sekretaris
4 HAJIJA Bendahara
5 THERESIA FATIMA Anggota
6 SETIA SALA Anggota
7 HAIMA SERANG Anggota
8 NUR AINI Anggota
9 SITI NURBAYA Anggota
10 ASIA NAING Anggota

Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Nampar Sepang kepada


masyarakat cukup memuaskan dan kelembagaan yang ada berjalan sesuai
tugas dan fungsinya masing-masing.

BAB III
POTENSI DAN MASALAH

.1 Potensi

18
Desa Nampar Sepang memiliki potensi yang beraneka ragam , kekayaan
yang dimiliki baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia
(SDM) maupun kelembagaan/organisasi yang hingga saat ini potensi sumber
daya yang ada belum benar-benar optimal untuk diberdayakan yang
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bisa
memakmurkan desa.

.1.1 Sumber Daya Alam


Potensi sumberdaya alam yang ada di desa Nampar Sepang antara lain :
a. Tanaman Pangan
 Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan

Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian 306 keluarga

Tidak memiliki
Memiliki kurang 1 ha 270 keluarga
Memiliki 1,0 – 5,0 ha 36 keluarga
Jumlah total keluarga petani 306 keluarga

 Tanaman Apotik Hidup Dan Sejenisnya

Jenis Tanaman Luas Hasil panen


(ha) (Ton/ha)
Jahe 0,5 Ha - ton/ha
Kunyit 0,5 ha - ton /ha
Daun Sirih - ha - kg/ha
Daun sereh - ha - ton/ha
Pinang - ha - kg/ha
Sereh -ha - kg/ha

b. Perkebunan
 Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas

Jenis Swasta/negara Rakyat

19
Luas (ha) Hasil (kw/ha) Luas (ha) Hasil
(kw/ha)
Kelapa 15 1000
kg
Kopi - - Ton
Cengkeh - - - - kg
Coklat - - Kg
Pinang - - Kg
Kemiri - - 5 Kg

c. Kehutanan
 Hasil Hutan

Bambu 500 M3/th


Jati -M3/th
Kayu Bakar -Ton/th

d. Pemilik Lahan Pertaniana Tananaman Pangan


 Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun ini

Jagung 30 Ha 75 Ton/ha
Kacang kedelai 1Ha 1/2 Ton/ha
Kacang merah 1,5 Ha 2 Ton/ha
Padi sawah 400 Ha 800Ton/ha
Ubi kayu 2 Ha 3Ton/ha
Talas 1,5Ha 2 Ton/ha

e. Peternakan
 Jenis populasi ternak

Perkiraan Jumlah
Jenis Ternak Jumlah Pemilik
Populasi
Sapi 25 orang 111 ekkor
Kerbau 35 orang 60 ekor
Babi 35 orang 60 ekor
Ayam kampung 280 orang 3000 ekor
Bebek 200 orang 125 ekor
Kuda 25 orang 55 ekor
Kambing 100 orang 260 ekor
Anjing 23 orang 50 ekor
Kucing 77 orang 165 ekor

 Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak

20
Luas tanaman pakan ternak (rumput gajah, dll) Ha
Produksi hijauan makanan ternak - Ton/ha

f. Sumber Daya Air


 Air Minum Sumber Air Bersih

Jumlah Pemanfaat Kondisi


Jenis
(Unit) (KK) Baik/Rusak
Mata air 1 unit 306 KK Baik
Pipa 1667 Unit 306 KK Rusak
Sungai - - -

.1.2 Sumber Daya Manusia


Potensi sumberdaya manusia yang ada di desa Nampar Sepang masih
perlu digali, berbagai tenaga terampil di bidang pertanian, perkebunan, industri
rumah tangga, perbengkelan, dan teknologi informasi serta lainnya merupakan
modal bagi pembangunan ekonomi dan pertanian. Potensi-potensi ini masih
perlu digali dan dimaksimalkan, karena hingga saat ini potensi tersebut belum
termanfaatkan secara optimal.
Meskipun populasi penduduk Desa Nampar Sepang tidak terlalu padat
dan pertumbuhannya tidak cepat, namun Desa Nampar Sepang memiliki
tenaga terampil di bidang industri kerajinan, industri rumah tangga, pertanian
maupun peternakan. Selain itu terdapat jasa perbengkelan, dan tukang di
bidang pembangunan.
Selain potensi diatas, banyak juga potensi sumberdaya manusia lainnya
yang diantaranya :
1. Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun. Mayoritas
penduduk desa Nampar Sepang merupakan petani, pekebun dan
peternak dengan kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun. Hal
ini merupakan salah satu potensi tersendiri yang dapat dikembangkan
agar pemanfaatan lahan pertanian maupun pekarangan dapat
ditingkatkan secara optimal
2. Budaya rembug (Lonto Leok) desa dan gotong royong Terpeliharanya
budaya rembug (Lonto Leok) di desa dalam penyelesaian permasalahan
serta masih hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat.
sebagai salah satu bentuk partisipasi warga dalam pembangunan desa

21
3. Adanya kader kesehatan walaupun masih kurang, dari bidan sampai
para kader di posyandu yang ada di setiap dusun. Masalah kesehatan
menjadi perhatian bagi masyarakat desa Nampar Sepang. Di desa
Nampar Sepang terdapat kader-kader kesehatan yang siap untuk
melaksanakan dan memfasilitasi informasi-informasi kesehatan. Terdapat
2 orang Bidan, 1 orang pembantu bidan; 20 orang kader posyandu, 1
orang mantri kesehatan, dan 3 orang dukun beranak. Selain itu di Desa
Nampar Sepang juga terdapat 2 buah posyandu yang secara rutin
melakukan pengecekan dan pemantauan terhadap kesehatan balita dan
lansia di wilayah desa Nampar Sepang

.1.3 Kelembagaan / Organisasi


Dalam menyelenggarakan pemerintahan desa, Desa Nampar Sepang
yang terdiri dari Tiga Dusun yaitu Dusun Sambi Lodong membawahi 2 RW
terdiri dari 5 RT, Dusun Golo Mele membawahi 2 RW terdiri dari 4 RT, Dusun
Kenko Biang membawahi 2 RW dari 4 RT dan memiliki beberapa lembaga
yang saling bekerja sama dalam mewujudkan pembangunan desa yang lebih
baik.
Potensi kelembagaan / organisasi yang ada di desa Nampar Sepang
antara lain sebagai berikut :
A. LEMBAGA PEMERINTAHAN PEMERINTAH DESA
 Jumlah aparat pemerintahan Desa 11 orang
Pendidika
No Nama Jabatan Ket.
n
1 ALI WARDANA, S.Ip Kepala Desa Sarjana Aktif
IRNI SRIYANTO A. Sekretaris
2 D2 Aktif
ODANG, A.Ma Desa
Kepala Urusan
3 SISLAUS PAUS SMA Aktif
Pemerintahan
Kepala Urusan
4 FITRI YANTI, S.Kom Sarjana Aktif
Keuangan
Kepala Urusan
5 BAHRUDIN, A.Md D3 Aktif
Pembangunan
6 ABDUL KARIM Operator SMA Aktif
7 AINUN KAMURIA Staf SMA Aktif
8 RUSTAM EFENDY Staf SMA Aktif
9 SUBUHAN Kadus Sambi SMA Aktif

22
Lodong
Kadus Golo
10 JEMAUN SAWAR SMA Aktif
Mele
EPIFIANIUS DONA Kadus Kengko SMA Aktif
11
Biang

B. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


Pendidika
No Nama Jabatan Ket.
n
1 ALBERTUS GORINAWA,S.So Ketua Sarjana Aktif
s
2 SAHABUN IBRAHIM Wakil SMA Aktif
Ketua
3 MARTINUS JUMA Sekretaris SMA Aktif
4 SUKRIN Anggota SMA Aktif
5 INDRAWAN Anggota SMA Aktif

C. LEMBAGA PEMANGKU ADAT (LPA)


No Nama Jabatan
1 ELIYAS ALI Ketua
2 MAHMUD BETONG Wakil Ketua
3 GASPAR SANDAR Anggota
4 ALI ABAR Anggota
5 AHMAD RINGKA Anggota
6 JAMALUDIN BAGUS Anggota
7 ABDURRAHMAN UTSMAN Anggota

D. LEMBAGA EKONOMI
No Lembaga Jumlah Kegiatan
1 Kelompok Tani 5 Unit Aktif
2 Koperasi 1 Unit Aktif

E. LEMBAGA PENDIDIKAN

Jumla Kepemilika
No Nama Status Ket.
h n
Pendidikan formal
1. SD 1 Unit Swast Yayasan
a
2. SMP - - -
3. SMA - - -
4. TK/PAUD 1 Unit Swast Yayasan
a
5. Playgroup - - -

23
Pendidikan Nonformal
keagamaan
1. RA 2 Unit Swast Yayasan
a
2. MI 2 Unit Swast Yayasan
a
3. MTs 1 Unit Swast Yayasan
a
4. MA 1 Unit Swast Yayasan
a
5. SMK Islam - - -
Pendidikan Non Formal/
Kursus
1 Menjahit 5 Unit Swast -
a
2 Kecantikan
3 Mengemudi 4 Unit - -

F. LEMBAGA ADAT
No Jenis kegiatan adat Ket.
1 Musyawarah adat Ada
2 Sanksi Adat Ada
3 Upacara Adat Perkawinan Ada
4 Upacara Adat Kematian Ada
5 Upacara Adat Kelahiran Ada
6 Upacara Adat dalam bercocok tanam Tidak ada
7 Upacara Adat bidang perikanan/laut Tidak ada
8 Upacara Adat bidang kehutanan Tidak ada
9 Upacara Adat dalam Pengelolaan sumber daya Tidak ada
alam
10 Upacara adat dalam Pembangunan rumah Ada
11 Upacara adat dalam penyelesaian masalah/konflik Ada

G. KELOMPOK MASYARAKAT
No Lembaga Jumlah Kegiatan
1. Kelompok Tani 5 Kelompok Ada
2. PKK 1 Kelompok Ada
3. Karang Taruna 3 Kelompok Ada
6. Kelompok Peternak Kambing 20 Kelompok Ada

H. LEMBAGA KEAMANAN
1. Hansip dan Linmas

24
 Keberadaan Hansip dan Linmas Ada
 Jumlah anggota Hansip 5 orang
 Jumlah anggota Satgas Linmas Tida ada
 Pelaksanaan SISKAMLING Ada
 Jumlah Pos Kamling Tidak Ada
2. Kerjasama Desa/Kelurahan dengan TNI-POLRI dalam Bidang
TRANTIBLINMAS
 Mitra Koramil / TNI Ada
 Jumlah anggota 1 Orang
 Kegiatan : Mengadakan pembinaan terhadap keamanan
di lingkungan masyarakat
 Babinkamtibmas / POLRI 1 Orang
Adapun hubungan antar lembaga maupun antara lembaga dan
masyarakat yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Hubungan yang baik dan kondusif antara kepala desa, pamong
desa, lembaga desa dan masyarakat, merupakan kondisi yang ideal
untuk terjadinya pembangunan desa.
2. Adanya lembaga di tingkat desa, yaitu Pemerintah Desa, LPA dan
BPD yang berperan dan dipercaya masyarakat.
3. Adanya kelompok-kelompok di desa seperti Karang Taruna,
kelompok tani dan kelompok keagamaan.
3.2 Masalah
Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musrenbangdes
penyusunan RPJM Desa Nampar Sepang yang menghadirkan masing-masing
perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di
dalamnya dengan menggunakan alat kaji Potret Desa, Diagram Venn
Hubungan Kelembagaan serta Kalender Musim. Sebagai data tambahan,
upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga dilakukan,
sehingga dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan perencanaan
pembangunan desa yang terlewatkan/tidak terakomodasi.
Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dicoding, dan diskoring,
untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan yang mendapat
skoring terbanyak di masing-masing bidang. Karena begitu banyaknya

25
masalah yang masuk maka diupayakan reduksi data, sehingga masalah di sini
benar-benar masalah pokok dan penting.
Di bawah ini adalah daftar masalah yang secara kualitatif dirasakan oleh
masyarakat di masing-masing dusun.

3.2.1 Masalah Pemerintahan


Dalam bidang pemerintahan desa, masalah yang dihadapi oleh Desa
Nampar Sepang antara lain :
1. Kemampuan lembaga penyelenggara pemerintahan desa yang masih
belum maksimal terutama dalam pengurusan penyelengaraan
Pemerintahan Desa
2. Pelayanan kepada masyarakat masih belum efektif dan efisien; mengingat
sarana dan prasarana pelayanan yang kurang (terdapat kekosongan
perangkat desa, kondisi kantor desa perlu perawatan, masih adanya
perangkat desa yang belum bisa komputer)
3. Pendapatan asli desa belum efektif dan masih rendah, sumber pendapatan
belum tergali sepenuhnya.
4. Masih seringnya terjadi perselisihan warga dusun karena perbedaan
pendapat.
5. Semakin menurunnya kepedulian masyarakat terhadap kelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup;
6. Belum berkembangnya lembaga perekonomian (BUMDES, Koperasi)
karena kurangnya modal serta lemahnya kapasitas pengurus dalam
pengelolaan modal dan belum adanya kantor BUMDES
7. Kurangnya ketrampilan masyarakat dalam membaca peluang pasar.
8. Warga kurang mampu Biaya berobat terlalu mahal
9. Masih adanya anak kurang gizi

3.2.2 Masalah Pembangunan Desa


Dalam bidang pembangunan desa, masalah yang dihadapi oleh Desa
Nampar Sepang antara lain :
1. Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar;
a. Masih banyak orang tua yang belum sadarnya akan pentingnya
pendidikan agama di TPQ

26
b. Masih adanya warga masyarakat yang tidak mengerti tentang MCK
karena belum memenuhi standar minimal kesehatan
c. Kurangnya kesediaan air bersih, terutama di musim kemarau
2. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur berdasarkan kemampuan
teknis dan sumber daya lokal yang tersedia;
a. Sarana transportasi jalan masih banyak yang masih jalan dasar
sehingga becek dan rusak saat musim hujan.
b. Belum ada saluran pembuangan air di kanan dan kiri jalan.
c. Sarana Pemerintahan balai dusun belum ada
d. Pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;
e. Penghasilan dari pertanian lebih rendah daripada harga pupuk dan
obat-obatan
f. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
kemajuan ekonomi;
g. Pengelolaan pertanian masih menggunakan teknologi sederhana
h. Industri rumah tangga masih menggunakan alat sederhana
i. Belum termanfaatkannya limbah ternak secara maksimal
j. Sampah yang belum terkelola dan termanfaatkan dengan baik
peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa
berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa.
k. Siskamling yang belum berjalan secara optimal

3.2.3 Masalah Pembinaan Kemasyarakatan Desa


Dalam bidang pembinaan kemasyarakatan desa, masalah yang dihadapi
oleh Desa Nampar Sepang antara lain :
1. Rendahnya keberdayaan masyarakat dan kemampuan desa dalam
pengelolaan sumberdaya alam
2. Kegiatan PKK tidak berjalan optimal karena masih banyaknya anggota
PKK yang kurang aktif
3. Keterpakasaan menjadi pengurus Pengelola Air Bersih (PAB)
4. Pemanfaatan belum merata karena kondisi sumber mata Air yang berada
diluar desa
5. Kurangnya kesadaran warga untuk hidup bersih

27
6. Banyak warga yang belum mempunyai pekerjaan tetap.

.2.4 Masalah Pemberdayaan Masyarakat Desa


Dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa, masalah yang dihadapi
oleh Desa Nampar Sepang antara lain :
1. Kurangnya informasi tentang pendidikan formal
2. Perempuan cenderung jarang mengikuti musyawarah di tingkat desa,
terutama jika kepala rumah tangga sudah hadir
3. Adanya kecenderungan dari kalangan muda untuk enggan berpartisipasi
dalam perencanaan pembangunan
4. Media informasi desa yang kurang informatif dalam menyajikan informasi
tentang pembangunan desa
5. BPD masih kurang berperan dalam menyerap aspirasi masyarakat.
6. Penghasilan pertanian kurang
7. Kesejahteraan Guru TK ,RA dan TPQ rendah.

28
BAB IV

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

.1 Visi dan Misi

Proses penyusunan RPJM Desa contoh1 sebagai pedoman program


kerja pemerintah Desa Nampar Sepang ini dilakukan oleh lembaga-lembaga
tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat Nampar Sepang maupun para
pihak yang berkepentingan. RPJM Desa adalah pedoman program kerja untuk
masa 6 ( enam ) tahun yang merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang
ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga masyarakat Desa Nampar
Sepang Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih
Desa Nampar Sepang merupakan arah kebijakan dari RPJM Desa yang
dirumuskan setiap lima tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa Nampar
Sepang disebut juga sebagai Visi Desa Nampar Sepang
Walaupun visi Desa Nampar Sepang secara normatif menjadi tanggung
jawab kepala Desa, namun dalam penyusunannya melibatkan segenap warga
Nampar Sepang melalui rangkaian panjang diskusi-diskusi formal dan informal.
Visi Desa Nampar Sepang semakin mendapatkan bentuknya bersamaan
dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang dilakukan
untuk penyusunan RPJM Desa tahun 2017-2023. Dalam momentum inilah visi
Desa Nampar Sepang yang merupakan harapan dan doa semakin
mendekatkan dengan kenyataan yang ada di Desa dan masyarakat.
Kenyataan dimaksud merupakan potensi, permasalahan, maupun hambatan
yang ada di Desa dan masyarakatnya, yang ada pada saat ini maupun ke
depan.
Bersamaan dengan penetapan RPJM Desa Nampar Sepang dirumuskan
dan ditetapkan juga Visi Desa Nampar Sepang sebagai berikut :

4.1.1 Visi

Visi adalah sebagai gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan atau
yang di cita-citakan oleh Pemerintah Desa masa yang akan datang, visi juga

29
merupakan alat bagi Pemerintah Desa dan pelaku pembangunan lainnya
melihat, menilai atau memberi predikat terhadap kondisi Desa yang diinginkan.
Adapun visi Desa Nampar Sepang adalah sebagai berikut :
“OPTIMALISASI PELAYANAN DASAR SECARA ADIL DAN
TRANSPARAN AGAR TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
NAMPAR SEPANG YANG INOVATIF, KREATIF DAN MANDIRI”
Makna :
 Optimalisasi: Mewujudkan pelayanan secarta maksimal terhadap
kebutuhan masyarakat umum di berbagai sektor kehidupan.
 Mandiri: Suatu masyarakat dikatakan mandiri apabila masyarakat
mampu berswadaya dalam mendukung pembangunan desa serta mampu
membuka lapangan kerja dengan kemampuan Sumber Daya Manusia
yang ada.
Keberadaan Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di masa
mendatang oleh segenap warga Desa Nampar Sepang Dengan visi ini
diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Nampar Sepang yang maju dalam
berbagai bidang sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun dan
makmur. Di samping itu, diharapkan juga akan terjadi inovasi pembangunan
desa di dalam berbagai bidang utamanya pertanian, perkebunan, peternakan,
kelautan, pariwisata, dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai
keagamaan.

4.1.2 Misi

Hakekat Misi Desa Nampar Sepang merupakan turunan dari Visi Desa
Nampar Sepang Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang
akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi
Desa Nampar Sepang merupakan penjabaran lebih operatif dari Visi.
Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap
terjadinya perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan datang
dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Nampar Sepang
Misi adalah merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran
desa yang hendak dicapai, pernyataan misi membawa desa kepada suatu
fokus prioritas program yang akan dilaksanakan . Misi inilah yang harus

30
diemban oleh pemerintah desa untuk mewujudkan visi desa tersebut diatas,
maka Pemerintah Desa Nampar Sepang menetapkan tujuan dan sasaran
sebagai berikut :
1. Meningkatakan pendekatan pelayanan
Menjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah desa dengan
masyarakat dalam proses pemenuhan kebutuhan administrasi di wilayah
desa.
2. Mewujutkan kemandirian pembangunan Desa dan BPD.
Pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa membangun kerja
sama baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi semua
kegiatan di wilayah desa.
3. Menciptakan sumber-sumber Pendapatan Desa
Pemerintah desa berupaya menumbuh kembangan semua potensi desa
yang dapat meningkatakan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan
kegiatan pemberdayaan masyarakat desa.
4. Meningkatkan Peran aktif lembaga-lembaga adat dan Lembaga-lembaga
Kemasyarakatan lainya melalui pelatihan peningkatan kapasitas.

4.1.3 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam rencana pembangunan jangka menegah


desa Nampar Sepang tahun 2017 – 2023 mengacu pada pernyataan visi dan
misi sebagai berikut;

1. Membentuk aparatur pemerintahan desa yang memiliki kapasitas dan


keampuan dalam melayani masyarakat sehingga terwujud pemerintahan
yang efisien dan efektif.
2. Membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dalam kesehatan
,pendidikan dan kesempatan kerja.
3. Tersedianya infrastruktur perdesaan yang mampu mendukung aktifitas
ekonomi , sosial dan budaya.
4. Terwujudwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat , terutama
melalui pengembangan agroindustri yang berdaya saing dan ekonomi
perdesaan serta penerapan Iptek.

31
5. Terwujudnya kualitas ketertiban dan ketentraman masyarakat desa
berdasarkan kebutuhan masyarakat.
6. Membentuk masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial,
mematuhi aturan hukum, menerapkan nilai-nilai budaya luhur dalam
rangka memantapkan landasan spiritual, dan etika pembangunan.

4.1.4 Sasaran

Sasaran merupakan hasil yang diharapkan dari tujuan perencanaan


pembangunan jangka menengah Desa Nampar Sepang tahun 2017-2023
adalah sebagai berikut;

1. Membentuk aparatur pemerintah desa yang mempunyai kapasitas dan


kemampuan dalam melayani masyarakat sehingga terwujud
pemerintahan desa yang efisien dan efektif.
a. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan aparatur memerintahan
desa
b. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur
c. Meningkatnya pengelolaan keuangan desa yang akuntabel
d. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah desa
yang efektif dan efisien
e. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
f. Meningtnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan
g. Menguatnya peran masyarakat dalam kehidupan politik

2. Membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dalam kesehatan ,


pendidikan.
a. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
b. Meningkatkan Usia Harapan hidup
c. Menurunkan pravelansi anak balita kurang gizi
d. Meningkatkan akses dan mutu pendidikan
e. Meningkatkan peran pemuda

32
3. Tersedianya Infrastruktur perdesaan yang mampu mendukung aktifitas
ekonomi , sosial dan budaya.
a. Peningkatan jumlah dan mutu infrastruktur jalan, jembatan,
transportasi dan teknologi informasi.
b. Peningkatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian,
peternakan, perikanan dan kelautan.
c. Tersedianya infrastruktur kesehatan
d. Tersedianya infrastrutur pendidikan yang layak dan memenuhi
standart
e. Terserdianya infrastruktur suber daya air untuk mendukung upaya
konservasi dan pendayagunaan sumber daya air.
f. Meningkatkan kualitas obyek pariwisata
g. Meningkatkan kualitas sarana prasarana pasar desa

4. Terwujudwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan


berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat , terutama
melalui pengembangan agroindustri yang berdaya saing dan ekonomi
perdesaan serta penerapan Iptek
a. Menurunnya presentase penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan
b. Terpenuhuniya kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau
c. Meningkatnya peran kelembagaan dalam pengembangan ekonomi
lokal yang berdaya saing
5. Terwujudnya kualitas ketertiban dan ketentraman masyarakat desa
berdasarkan kebutuhan masyarakat.
a. Meningkatnya kesadaran hukum
b. Meningkatnya peran masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban
umum dan ketentraman
c. Meningkatnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum
d. Menurunnya pelanggaran hukum dan kriminilitas

33
.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

4.2.1 Strategi Pembangunan

Strategi merupakan serangkaian kebijakan yang ditempuh untuk


melaksanakan agenda dan prioritas-prioritas pembangunan. Strategi
pembangunan pemerintah desa Nampar Sepang tahun 2017-2023 ditiitk
beratkan prioritas , program dan kegiatan dan kebutuhan pembangunan
sebagaimana fungsi dan kewenangan yang diamanatkan kepada desa
meliputi kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan
, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan akan disesuaikan dengan perolehan


anggaran yang mampu diakses oleh desa. Untuk kegiatan dalam skala desa
pembiayaan berasal dari swadaya, kas desa, ADD dan DD kerjasama dengan
pihak ke tiga, sedangkan kegiatan yang memerlukan pembiayaan besar yang
merupakan kewenangan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi,
pembiayaannya dari APBN, APBD Provinsi dan SKPD ditambah kesediaan
swadaya masyarakat.

Pelaksana dan koordinator masing-masing kegiatan disesuaikan dengan


tupoksi masing-masing kelembagaan yang ada, namun tetap melibatkan
masyarakat dan khususnya pemanfaat atau kelompok sasaran. Untuk
penyelenggaraan pemerinatahan desa dilaksanakan oleh pemerintah desa ,
yang terkait pembangunan sarana prasarana umum dilakukan oleh masyarakat
dengan asas pemberdayaan.

Untuk membentuk aparatur pemerintah desa yang mempunyai kapasitas


dan kemampuan dalam melayani masyarakat sehingga terwujud pemerintahan
desa yang efisien dan efektif, maka perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut:

a. Peningkatkan kapasitas dan kemampuan aparatur memerintahan desa


b. Peningkatnya kinerja dan disiplin aparatur
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
d. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan
e. Menguatnya peran masyarakat dalam kehidupan politik

34
f. Melaksanakan peraturan perundang-undangan terkait reformasi birokrasi,
kepegawaian, pelayanan publik dan pengelolaan keuangan secara
konsisten;
g. Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan masyarakat dalam
perencanaan pembangunan Desa;

Startegi yang dilakukan dalam rangka penyediaan infrastruktur wilayah


yang mampu mendukung aktifitas ekonomi , sosial dan budaya.

a. Peningkatan jumlah dan mutu infrastruktur jalan, jembatan, transportasi


dan teknologi informasi (TIK) yang handal dan terintegrasi.
b. Peningkatan , perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian,
peternakan, perikanan dan kelautan.
c. Peningkatan perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana
Ponkesdes, Posyandu
d. Peningkatan perbaikan dan pembangunan sarana air bersih.
e. Peningkatan pengelolaan potensi wisata Desa

4.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Dalam rangka melaksanakan strategi pembangunan sebagaimana


tersebut diatas, maka dirumuskan arah kebijakan pembangunan desa yang
bertumpu pada analisis masalah-masalah yang sedang terjadi maupun yang
diprediksi muncul dalam pelaksanaan pembangunan 6 (enam) tahun ke depan
meliputi 4 Kriteria ., yaitu :

1. Dalam rangka membentuk aparatur pemerintah desa yang memiliki


kapasitas dan kemapuan dalam melayani masyarakat sehingga terwujud
aparatur pemerintah desa yang efisien, efektif dan bebas KKN, maka arah
kebijakan dilaksanakan;
1) Menghindari praktek KKN;
2) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi desa;
3) Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan maka kebijakan diarahkan pada;

35
a. Penguatan kapasitas masyarakat untuk dapat mencukupi
kebutuhan dirinya, berpartisipasi dalam proses pembangunan,
dan mengawasi jalannya pemerintahan.
b. Meningkatkan tranparansi, partisipasi dan mutu pelayanan
melalui peningkatan akses dan sebaran informasi.
c. Terbitnya peraturan desa (Perdes) tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan
Pembangunan Daerah.

2. Untuk meningkatkan peran pemuda dan olah raga, kebijakan yang


ditempuh adalah sebagai berikut;
1) Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial,
politik, ekonomi, budaya dan agama.
2) Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan
Napza, minuman keras.
3) Meningkatkan sarana dan prasarana olah raga yang sudah tersedia
untuk mendukung pembinaan olahraga.

3. Dalam upaya untuk menyediakan infrastruktur perdesaan yang mampu


mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya maka kebijakan-
kebijakan pembangunan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut;
a. Untuk menyediakan infrastruktur transportasi serta jalan dan
jembatan ditempuh kebijakan sebagai berikut ;
1) Penyediaan jalan dan jembatan;
2) Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan;
3) Mendorong peran serta aktif masyarakat dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pembangunan prasarana jalan
b. Untuk menyediakan infrastruktur kesehatan maka kebijakan
diarahkan pada peningkatan kualitas sarana prasarana Puskesdes,
dan Posyandu.
c. Dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana
prasarana dasar pemukinan, kebijakan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut;
1) Melaksanakan pembangunan prasarana sanitasi pemukiman

36
2) Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pelestarian
sumber air serta dalam pemeliharaan dan pengelolaan sarana
air minum dan air limbah;
d. Untuk meningkatkan kualitas sarana prasarana pasar desa
ditempuh kebijakan melakukan pembenahan tata kelola dan
infrastruktur pasar tradisional dalam rangka mendukung peningkatan
aktivitas perdagangan skala mikro, kecil dan menengah.
4. Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi melalui
pengembangan agroindustri yang berdaya saing dan ekonomi pedesaan
serta penerapan Iptek dilaksanakan melalui ;
a. Menurunkan persentase penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan dengan kebijakan sebagai berikut ;
1) Mendorong partisipasi masyarakat melalui kebijakan yang
mampu mengentaskan kemiskinan;
2) Peningkatan pemenuhan dan aksesibilitas masyarakat miskin
terhadap ketersediaan pangan yang memadai dan bermutu;
3) Peningkatan keterlibatan masyarakat miskin dalam
pengambilan keputusan pembangunan terutama yang secara
langsung menyangkut kepentingan dan eksistensinya melaui
forum dialog yang konstruktif;

b. Dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat serta


meningkatkan peran dan kontribusi kawasan pedesaan sebagai
basis pertumbuhan ekonomi maka arah kebijakan yang ditempuh
adalah ;
1) Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk peningkatan
efisiensi, produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah
produk pertanian dan perikanan
2) Peningkatan kemampuan petani dan nelayan serta pelaku
pertanian dan perikanan lain serta penguatan lembaga
pendukungnya
3) Pengembangan potensi wilayah sekitar hutan, persawahan
dengan mengembangkan produk unggulan untuk pertumbuhan
ekonomi dan penciptaan lapangan kerja;

37
c. Untuk meningkatkan peran kelembagaan dan permodalan Koperasi
dan dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing, maka
ditempuh arah kebijakan sebagai berikut ;
1) Mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk
memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada
kelompok masyarakat berpendapatan rendah, atau masyarakat
miskin.
2) Membangun koperasi
5. Dalam upaya membentuk masyarakat yang berakhlak mulia dan
berkesholehan sosial, mematuhi aturan hukum, menerapkan nilai-nilai
budaya luhur dalam rangka memantapkan landasan spiritual, dan etika
pembangunan, arah kebijakan pembangunan yang akan ditempuh adalah
sebagai berikut;
a. Meningkatkan ketaqwaan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha
Esa, diarahkan melalui peningkatan kualitas pelayanan dan
pemahaman agama, serta kehidupan beragama.
b. Meningkatkan kerukungan umat beragama
6. Dalam rangka mewujudkan keseimbangan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya alam dengan pemeliharaan kualitas dan fungsi lingkungan
hidup maka arah kebijakan yang dilaksanakan adalah;
a. Mengurangi pencemaran air udara dan tanah serta pengelolaan
Sumber daya alam yang ramah lingkungan dengan kebijakan yang
diarahkan pada;
1) Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat
kegiatan pembangunan.
2) Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu
lingkungan hidup, dan berperan aktif sebagai kontrol-sosial
dalam memantau kualitas lingkungan hidup.
b. Untuk mengurangi kerusakan hutan akibat kegiatan ilegal dan
mencegah meluasnya areal lahan kritis, ditempuh kebijakan yang
diarahkan pada perbaikan sistem pengelolaan hutan dengan
meningkatkan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam
pengelolaan hutan.

38
c. Untuk mengurangi penangkapan ikan (illegal fishingI) dan satwa
ilegal kebijakan diarahkan pada;
.2.3 Rencana Program Prioritas Pembangunan Desa

Berpijak pada upaya untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan maupun program prioritas pemerintah desa Tahun 2017-2023,
sebagimana fungsi dan kewengan yang dimanatkan kepada desa maka
kebijakan program prioritas pembangunan Nampar Sepang pada Tahun 2017-
2023 sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Pemerintah Desa fokus peningkatan dan kemampuan


aparataur pemerintah desa , dengan prioritas pada program :
a. Peningkatkan kapasitas dan kemampuan aparatur memerintahan
desa
b. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat
c. Pengelolaan keuangan desa secara transparan dan akuntabel
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
2. Dalam rangka membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dalam
kesehatan dan pendidikan, dengan prioritas pada program :
a. Program Peningkatan Anak Usia Dini (PAUD);
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
c. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
3. Pembangunan dan pemeliharaan infrasruktur perdesaan , dengan
a. prioritas pada program
b. Pembangunan Jalan;
c. Rehab/pemeliharaan jalan;
d. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
kesehatan Ponkesdes dan Posyandu
e. Pemeliharaan dan peningkatan Air Bersih,
f. Pemugaran rumah layah huni;
g. Penyediaan sarpras produksi pertanian,
h. Pemeliharaan dan peningkatan Air Bersih
i. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan;
j. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
k. Program Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam;

39
4. Dalam rangka Pembinaan Kemasyarakatan Desa , dengan prioritas pada
program :
a. Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah;
b. Pembinaan Organisasi Kepemudaan;
c. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
d. Pengembangan Nilai Seni dan Budaya
5. Pemberdayaan Masyarakat Desa , dengan prioritas pada program :
a. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
b. Program Keluarga Berencana
c. Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat
d. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi;
e. Pengembangan, kewirausahaan dan usaha kecil dan menengah;
f. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan;
g. Pemeliharaan kamtramtibmas dan pencegahan tindak kriminal
h. Peningkatan Kesejahteraan Petani
i. Peningkatan penerapan teknologi pertanian , perkebunan ,
peternakan
j. Peningkatan produksi pertanian pertanian , perkebunan , peternakan
k. Peningkatan Ketahanan pangan pertanian/perkebunan
l. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
m. Pengembangan pemasaran pariwisata;
n. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
sumber daya alam.

40
BAB V

PENUTUP

Demikian Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa


Nampar Sepang akhirnya dapat disusun, besar harapan kami kiranya
Dokumen Rencana Srategis Pembangunan Desa ini menjadi pedoman arah
pembangunan Desa Nampar Sepang kedepan sehingga dapat terwujudnya
kualitas SDM berbasis Keunggulan dan Kemandirian sesuai cita-cita
masyarakat Desa Nampar Sepang yang tertuang dalam Visi dan Misi Desa.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah tingkat atas


yang telah mendorong kami untuk merumuskan Program Pembangunan
Jangka Menengah desa (RPJMD) dan kepada semua pihak yang telah
mendukung kami dalam proses penyusunan Dokumen Rencana Strategis
Pembangunan Desa Nampar Sepang.

Mudah–mudahan dengan adanya Dokumen Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Desa ini dapat membantu memberikan input data dan
informasi positif kepada semua pihak baik Lembaga Donor / LSM / pihak
Swasta / pihak Pemerintah mulai dari tingkat pusat sampai tingkat Daerah
dalam merumuskan kebijakan Pembangunan yang berorientasi pada
pembangunan yang bermuara dari desa.

Kiranya Tuhan memberkati segala amal dan karya kita dengan semangat
yang tinggii dan rela berkorban , mari kita majukan Desa Nampar Sepang yang
tercinta ini.

Tompong , 1 Januari 2017

41
Tim Perumus :

No Nama Jabatan Paraf

Ketua Tim
1 Ali Wardana, S.Ip

Sekertaris Tim
2 Irno Sriyanto Andi Odang, A.Ma

3 Abdullah Masjuban, S.Ss Anggota

Anggota
4 Jamaludin Bagus

Anggota
5 Subuhan

Anggota
6 Jemaun SAwar

Anggota
7 Albertus Gorinawa, S.Sos

Anggota
8 Junaidin, S.Pd.I

Anggota
9 Abdurrahman Utsman
Megawati H.A Munga,
Anggota
10 A.Md.,Keb

11 Mahmud Betong Anggota

42

Anda mungkin juga menyukai