Disusun Oleh :
TAHUN 2020
0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan
Sawojajar Kecamatan Wanasair Kabupaten Brebes”, sebagai salah satu syarat untuk
proposal ini dapat memberikan manfaat baik bagi kami sendiri maupun bagi semua
Penyusun
1
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 3
V. PENUTUP ............................................................................................................... 18
2
I. PENDAHULUAN
Wilayah pesisir sebagai salah satu kekayaan dari sumber daya alam yang sangat
penting bagi rakyat dan pembangunan nasional tersebut haruslah dikelola secara terpadu dan
berkelanjutan serta optimal.
Kawasan pesisir adalah wilayah pesisir tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan kriteria tertentu seperti karakter fisik, biologi, sosial dan ekonomi untuk
dipertahankan keberadaannya sedangkan kawasan bahari adalah jenis pariwisata alternatif
yang berkaitan dengan kelautan, baik di atas permukaan laut maupun kegiatan yang dilakukan
di bawah permukaan laut. Rencana pengembangan kawasan bahari harus dikaitkan dengan
berbagai kepentingan yang mendasar, yaitu pemberdayaan masyarakat pesisir. Masyarakat
pesisir adalah masyarakat yang memiliki banyak pengetahuan tentang kondisi obyektif
wilayahnya, oleh Karena itu dalam pengembangan kawasan wisata bahari, senantiasa
hendaknya di mulai pendekatan terhadap masyarakat setempat sebagai suatu model
pendekatan perencanaan partisipatif yang menempatkan masyarakat pesisir memungkinkan
saling berbagi, meningkatkan dan menganalisa pengetahuan mereka tentang bahari dan
kehidupan pesisir, membuat rencana dan bertindak.
Luas wilayah Kabupaten Brebes adalah 166.296 Km2 dan memiliki jumlah penduduk
sekitar 1.881.184 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata sekitar 900,4 orang/Km2 (BPS
Tahun 2016). Kabupaten Brebes terletak di bagian barat Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan
dengan kepadatan penduduk yang tinggi diantaranya Bumiayu, Losari, Tanjung, Kersana,
Bulakamba. Wanasari, Songgom, Jatibarang dan Brebes.
Kabupaten Brebes memiliki garis pantai di sebelah Utara sepanjang 53 Km dengan
wilayah laut sekitar dari 1.178 Km2 (BPS Tahun 2016). Wilayah Pantai Utara di Kabupaten
Brebes dianggap sebagai salah satu daerah yang paling dinamis mengalami erosi dan
sedimentasi di Jawa Tengah. Hal tersebut terjadi utamanya karena adanya kerusakan hutan
mangrove. Diperkirakan bahwa sekitar 5.000 hektar hutan mangrove yang mewakili lebih dari
90% hutan mangrove total provinsi telah rusak parah. Kerusakan terjadi di Kabupaten pesisir
termasuk; Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Demak, Kota Semarang,
Kabupaten Kendal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes.
Potensi wisata JAGA MUARA sangat potensial untuk di kembangkan. Gugusan pantai
yang panjangnya mencapai 5 km dan dengan rimbunnya pohon cemara serta rimbunnya pohon
bakau di sepanjang sungai coban. Sungguh mempunyai pemandangan yang elok walaupun
pulau ini masih belum lama di kelola untuk pariwisata.
Pada awalnya tempat ini bukan tempat wisata, namun pulau ini sudah ada sejak zaman
nenek moyang dahulu. Namun, saat itu masih berupa pantai / hamparan pasir yang membentuk
sebuah daratan tanpa tanaman apa-apa. Masyarakat Sawojajar sering menyebutnya sebagai
gegara atau daratan tepi segara / laut, dan sebagai tempat persinggahan para nelayan yang
sedang menunggu hasil tangkapan mereka.
3
Dampak dari geliat ekonomi sawojajar pada th 1995 yang memaksa masyarakat desa
sawojajar, yang dulunya adalah petani tambak bandeng kemudian mereka beralih menjadi
petani tambak udang.
Mereka membuka lahan baru untuk tambak udang windu dengan menebangi pohon-
pohon bakau yang saat itu tumbuh subur di lahan sekitar tambak bandeng, maka bencana tak
terelakan lagi sepanjang kalen coban terasa gersang, air pasang tak terelakan menggerus
daratan hampir memasuki sebagian wilayah desa sawojajar dan terjadilah degradasi
lingkungan, seperti rusaknya kawasan mangrove dan habitat perikanan lainnya. abrasi pantai
serta pencemaran air yang tidak terelakan lagi karena tidak ada akar bakau (mangrove) yang
bisa menyerap polusi air laut dan udara, sehingga bencana menyusul terjadilah udang yang
belum siap panen sudah mati karena pencemaran yang di akibatkan hilangnya bakau dari
sekitar tambak dan sepanjang kalen coban.
Untuk menyelamatkan lingkungan dari dampak abrasi, maka ada sekelompok
masyarakat desa sawojajar yang peduli terhadap kelangsungan hidup sepanjang pantai dan
kalen coban yang giat mencari bibit mangrove untuk ditanam di sepanjang kalen coban dan di
sepanjang pantai. Gegara di mulai dari tahun 2007, Kelompok Pelestari Sumber Daya Alam
( KPSA ) “ JAGA MUARA “ sudah mengadakan penghijauan dengan menanam mangrove
secara besar-besaran, tidak kurang dari 265.440 bibit yang di dukung oleh berbagai instansi
pemerintah maupun LSM.
Kegiatan penanaman mangrove selama tahun 2007-2017 telah berhasil menghijaukan
lahan di pesisir sawojajar seluas 7,85 km. sedangakan untuk di pesisir gegara kelompok
menanam juga pohon cemara laut sepanjang pantai mencapai 5 km, bukan hanya pohon
cemara yang di coba di tanam di pulau tersebut al : kelapa, sawo, nangka, manga, dan jenis
tanaman lainnya seperti ketapang, namun yang bertahan hidup dan dapat tumbuh subur adalah
pohon cemara laut.
Keterpaduan program pengembangan, pemulihan dan pelestarian lingkungan pesisir
pantai ini bertujuan untuk :
1) Terciptanya kesatuan gerak langkah antar instansi terkait lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten Brebes dalam kebersamaan mengelola dan memanfaatkan wilayah pesisir
pantai bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat;
2) Memperbaiki kondisi pesisir pantai dengan merehabilitasi hutan mangrove yang rusak
akibat abrasi;
3) Perbaikan produktivitas lahan melalui pengembangan hutan bakau rakyat dengan
sistem WANA-MINA oleh masyarakat;
4) Meningkatkan taraf perekonomian masyarakat pesisir pantai melalui penerapan pola
Silvofishery yang ramah lingkungan sehingga menjamin keberlangsungan pendapatan;
5) Menciptakan usaha pertanian terpadu (mix farming) antara kehutanan, perikanan,
pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan dengan mengoptimalkan potensi
sumber daya lokal;
6) Peningkatan kesadaran, pemahaman, kemampuan dan komitmen masyarakat terhadap
perbaikan kondisi lingkungan yang berkaitan dengan kesejahteraannya;
4
7) Terciptanya ekosistem dan kelestarian hutan bakau/mangrove di sepanjang pesisir
pantai Kabupaten Brebes termasuk sabuk hijau (green belt) setebal 150 – 200 meter
dari surut terendah air laut sepanjang garis pantai;
8) Terbentuknya destinasi wisata JAGA MUARA dan hutan mangrove eksotis yang akan
menarik para wisatawan sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar.
Harapan kami dengan adanya penambahan wahana, fasilitas dan permainan lainnya di
hutan mangrove akan menjadikan destinasi wisata semakin diminati dan ramai, dengan adanya
kenaikan kedatangan wisatawan yang akan berdampak pada kenaikan pendapatan sebesar
60%.
Ekosistem mangrove terdapat di sepanjang pesisir Desa Sawojajar dengan kerapatan
yang cukup lebat. Sebaran pohon bakau cenderung berada di sepanjang pesisirbekas tambak
yang terkena abrasi serta berada di sepanjang tanggul sungai dan pematang tambak. Luas
lahan yang tersedia untuk konservasi mangrove yaitu ± 800 Ha sedangkan luas lahan
mangrove yang berhasil dikonservasi sebesar 172 Ha. Pada tahun 2015 Kemetrian Kelautan
dan perikanan telah melaksanakan penanaman 660.000 batang mangrove pada area seluas 35
Ha.
5
- Pengembangan Wisata Pulau Pasir
Desa Sawojajar mempunyai kawasan pulau pasir sepanjang 2,5 – 4 Km (tergantung
pasang surut air laut). Kedepan kawasan pulau pasir ini akan dikmbangkan sebagai lokasi
wisata yang dijadikan satu paket dengan wisata tracking dan wisata burung.
1.2. Permasalahan
Dalam perkembangan dunia pariwisata sekarang ini, jenis pariwisata di Indonesia yang
sedang digemari adalah pariwisata yang berbasis lingkungan (alam) dan pariwisata yang
berbasis sejarah. Akan tetapi pengelolaan dan pengembangannya di Indonesia masih sangat
kurang memperoleh perhatian.
Obyek wisata Pantai JAGA MUARA Sawojajar Kecamatan Wanasari Kabupaten
Brebes memiliki potensi untuk dikembangkan. Hal tersebut dapat dilihat melalui keindahan
panorama alamnya. Namun potensi yang tersebut masih kurang didukung oleh
kemudahan akses
untuk mencapai lokasi wisata tersebut, di mana jumlah dan frekuensi keberangkatan
transportasi umum menuju obyek wisata Pantai Sigandu adalah rendah dan cukup jauh dari
jalan utama pantura, belum optimalnya pengembangan obyek wisata baik sarana maupun
prasarana (seperti panggung kesenian dan Perahu Angkut yang kurang memadai, tidak ada
lokasi parkir khusus, tidak ada permainan air, dan lain sebagainya), belum adanya TIC (Tourist
Information Center) yang dapat berperan sebagai ujung tombak pemasaran pariwisata, belum
adanya program penanaman mangrove area untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan
pantai. Oleh karena itu perlu adanya penerapan sistem pengelolaan yang lebih baik dan
menentukan prioritas strategi pengembangan obyek wisata tersebut atas dasar mengetahui
faktor-faktor permintaan dan prioritas strategi yang perlu dilakukan untuk pengelolaan di
kawasan obyek wisata Pantai JAGA MUARA menjadi lebih baik dan menarik.
6
II. KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT
Lokasi Kelompok
Susunan Kepengurusan
Kelembagaan Kelompok
7
Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) “ JAGA MUARA “ pada awalnya
kepedulian sebagian orang yang peduli dan prihatin dengan adanya kerusakan penghijauan
pantai yang mengakibatkan abrasi.
Maka dari itu pada tanggal 12 Desember 2016 dibentuklah kelompok tani yang bernama
Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) “ JAGA MUARA ” yang dihadiri oleh, Kepala
Desa, Kelompok Tani dan tokoh masyarakat yang dilaksanakan di balai desa Sawojajar dengan
sistim musyawarah.
Pada tanggal 12 Desember 2016 Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) “
JAGA MUARA ” mendapat pengesahan melalui Surat Keputusan Kepala Desa Sawojajar No
141/14/XII/2016. Kemudian pada tanggal 19 Agustus 2015 resmi berbadan hukum dengan
dicatatkan kepada notaris Ny.Dwi Hastuti,SH, SK Kemenkumham Nomor AHU-
0015719.AH.01.07 Tahun 2017.
a. Rehabilitasi Mangrove
8
11 2013 IRF Tambak cangkring 20,000
12 2013 KLH KAB Tambak plampangan 12,000
13 2014 DINHUTBUN Hamparan tambak plampagan 40,000
14 2014 BPHM Hamparan tambak plampangan 80,000
15 2014 OISCA Hamparan cangkring 23,500
16 2014 DKP KAB Hamparan cangkring 50,000
17 2015 BLH PROV Hamparan kalen coban 41,000
18 2015 DINHUTBUN Hamparan kalen coban 103,000
19 2016 KKP Hamparan Cangkring 114,000
20 2016 DKP Muara Sungai Cangkring- Bungres 50,000
21 2016 OISCA Hamparan cangkring 25,000
JUMLAH 1,265,440
Baik
Baik
Baik
MCK 2 lokasi
APBD PROP
Baik
9
Kurang Baik
Traccking Dermaga
200 METER Swadaya
2
Kurang Baik
APBD
Baik
10
2.3. Jenis Wisata dan Aktivitasnya
Dermaga 1
Dari dermaga inilah perjalanan wisata akan di
mulai dengan mengendarai perahu wisata, maka para
pengunjung akan di bawa berlayar naik perahu dapat
di tempuh kurang lebih selama 20 menit, selama di
perjalanan para wisatawan akan dimanjakan oleh
rimbunnya pohon mangrove Di kiri kanan kita dan
angin sepoi-sepoi sehingga akan terasa sejuk dan
nyaman, sesekali kita bisa menyaksikan burung-
burung pantai yang lalu lalang di sekitar kita menambah eloknya pemandangan di sepanjang
perjalanan.
Pulau Burung
Sebelum perjalanan kita sampai ke dermaga 2, maka kita akan melewati pesona yang
sangat menawan yaitu di kawasan pulau burung yang ada di sisi kanan dan kiri kurang lebih
200 meter dari JAGA MUARA. Pada siang hari menjelang sore mereka kembali ke
sarangnya di hutan mangrove dan banyak yang bergelantungan di pohon mangrove,
sehingga dari kejauhan akan terlihat putih bersih bagaikan kapas, pulau ini di huni oleh
beberapa komunitas burung al : burung bangau, kuntul, blekok, trinil burung ayam-ayam,
tuyang, blibis, camar dan beton kalung burung hantu juga ada di sekitar JAGA MUARA.
Zona Gaung
Kawasan ini merupakan kawasan unik yang belum di eksplore karena belum ada akses
jalan menuju kesana. Rencananya, akan kita bikinkan tracking agar kita bisa dengan mudah
menjangkau tempat tersebut, kawasan ini merupakan celah semacam pintu gerbang apabila
kita berdiri di sana kemudian kita berteriak atau atau mengeluarkan suara yang keras, maka
suara itu akan memantul ke kita.
11
Pantai
JAGA MUARA mempunyai hamparan pantai
sepanjang 5 km yang di tanami dengan pohon cemara laut
sebagai penghijauan dan di sepanjang pantai juga di
tanami pohon mangrove sebagai penahan gelombang agar
terhindar dari abrasi. Pulau dengan ombak yang tenang
dan air yang bersih serta hamparan pasir pantai yang indah
sangat aman untuk mandi dan bermain pasir bagi anak-anak dan juga orang dewasa.
SPOT FOTO
Untuk memanjakan para wisatawan yang datang ke JAGA MUARA maka di sediakan
tempat dan sarana untuk foto / selfi dan mengukir
kenangan bersama dengan orang-orang yang
tersayang, kami menampilkan spot foto yang lain
daripada yang lain, bahwa wisata kami adalah wisata
yang ramah lingkungan sehingga tim kreatif JAGA
MUARA mampu mengubah barang-barang bekas /
sampan bekas menjadi spot foto yang artistik, unik dan menarik. Baik sampah limbah dari
warung berupa botol-botol bekas, ban bekas dan juga sampah yang di bawa gelombang
seperti kayu-kayu dan lainnya. Dikarenakan keindahan dan pesona JAGA MUARA yang
sangat elok, maka ini sering digunakan untuk acara preeweding bagi calon pengantin dan
juga acara-acara anak muda lainnya seperti acara ulang tahun.
12
SUMUR JALATUNDHA ( Sumber Air Tawar )
Ternyata bukan hanya panorama yang indah, tapi
JAGA MUARA mempunyai potensi kekayaan alam yang
luar biasa yaitu ditemukannya sumber air tawar di tengah
lautan, setelah di bor sedalam 150 meter memancarlah
air jernih yang tawar, rasanya air keluar dengan
sendirinya sehingga bisa di pergunakan untuk keperluan
warung-warung dan untuk mandi bilas setelah mereka
mandi dan bermain pasir dilaut. Bahkan air yang berlebih
tersebut dimanfaatkan untuk memelihara ikan kolam /
empang dengan jenis ikan nila, koi, mujair dan sepat.
PESONA SUNSET
Bukan hanya di Bali atau di Lombok saja
kalian bisa menikmati sunset, ternyata di JAGA
MUARA sunsetnya sangat Wooow . bagi anak
muda menikmati sunset di pantai merupakan
keasyikan tersendiri, sunset di JAGA MUARA akan
akan nampak istimewa pada saat cuaca cerah, dari
balik rimbunnya pohon cemara, matahari Nampak
bulat dengan warna kemerahan semakin masuk ke bibir pantai akan Nampak semakin
13
mempesona, moment inilah yang selalu di tunggu oleh pemburu spot foto terutama anak-
anak muda dan para remaja dengan latar belakang sunset yang menawan.
Apabila dalam kesempatan ini kelompok kami diberi amanah dalam pengelolaan
bantuan sarana dan prasarana akan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya dengan menjaga
dan merawat seperti halnya bantuan bantuan sarana sebelumnya.
Agustus
Rencana Kegiatan Januari - Juni- - Desembe
April - Mei
Maret Juli Nopemb r
er
- Pembuatan Proposal oke
- Verifikasi oleh Dinas Oke
Perikanan
- Verifikasi oleh Tim Pusat oke
- Penetapan oleh TIM Pusat
- Sosialisaisi / Koordinasi oke
- Distribusi oke
- Monitoring Oke
Dalam pengajuan kebutuhan seperti Perahu Wisata akan di gunakan untuk mengangkut
pulang pergi pengunjung dari dermaga 1 ke Dermaga 2, dengan adanya tambahan perahu
wisata diharapkan tidak terjadinya penumpukan pada saat pengunjung akan ke pantai dan
kepulangannya. Traccking mangrove adalah jalan / akses untuk menuju ke area wisata pantaii
akan lebih mudah dan cepat karena jalan sekarang yang ada masih menggunakan bambu yang
di jejer dan di ikat dengan tali.
14
Sedangkan untuk menara pandang selama ini kami belum mempunyai akan kami
pergunakan untuk melihat kondisi sekitar dari ketinggian menara pandang tersebut akan
emnambah daya tarik pengunjung yang akan datang ke sini.
15
III. USULAN KEBUTUHAN
Dalam rangka pengembangan wisata bahari di Wisata Pantai JAGA MUARA Desa
Sawojajar Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah ada beberapa
sarana prasarana yang sangat kami butuhkan diantaranya:
1. Perahu Wisata (2 unit)
16
IV. PEMBIAYAAN
Semua kegiatan dalam hal ini Bantuan sarana dan Prasaran Wisata Bahari Tahun 2020
di bebankan kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Direktorat Jasa Kelautan
Kementerian Kelautan RI.
17
V. PENUTUP
Demikin Proposal ini kami buat dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada
pihak terkait tentang maksud dan tujuan kami dalam rangka pengembangan kawasan wisata
bahari di daerah kami
. Semoga tujuan yang baik dari kami mendapat sambutan yang positif dari pihak yang
berwenang, sehingga akan memberikan dampak yang baik bagi industri perikanan di
Kabupaten Brebes, dan Semoga Allah SWT meridhloi dan memberkahi setiap langkah kita
menuju kesejahteraan bersama. Amin
18
KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS (POKMASWAS)
“ JAGA MUARA “
DESA SAWOJAJAR KEC. WANASARI KAB. BREBES
Sekretariat: Jl. Baruna Indah RT. 01 RW. 08 Ds. Sawojajar Kec. Wanasari Kab. Brebes
Hp. 081325688684 Email: wisatapantaipulaucemara@gmail.com
Kepada Yth.
Dirjen PRL KKP
Cq. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
di-
Semarang
MASFU’I MH SUWANDI, SH
Mengetahui,
19
KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS (POKMASWAS)
“ JAGA MUARA “
DESA SAWOJAJAR KEC. WANASARI KAB. BREBES
Sekretariat: Jl. Baruna Indah RT. 01 RW. 08 Ds. Sawojajar Kec. Wanasari Kab. Brebes
Hp. 081325688684 Email: wisatapantaipulaucemara@gmail.com
Kepada Yth.
Gubernur Jawa Tengah
Cq. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
di-
Semarang
MASFU’I MH SUWANDI, SH
Mengetahui,
20
KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS (POKMASWAS)
“ JAGA MUARA “
DESA SAWOJAJAR KEC. WANASARI KAB. BREBES
Sekretariat: Jl. Baruna Indah RT. 01 RW. 08 Ds. Sawojajar Kec. Wanasari Kab. Brebes
Hp. 081325688684 Email: wisatapantaipulaucemara@gmail.com
Kepada Yth.
Gubernur Jawa Tengah
Cq. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
di-
Semarang
MASFU’I MH SUWANDI, SH
Mengetahui,
Kepala Perikanan
Kabupaten Brebes
I
Ir. Gatot Rudiono, MM
NIP.
21
22