0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Standar operasional prosedur budidaya ikan nila sistem bioflok meliputi persiapan benih, penyiapan wadah dan air, pengelolaan pakan, dan penyiapan media bioflok. Langkah-langkah pentingnya adalah memastikan benih sehat, mengisi wadah dengan air sumber, memberi pakan sesuai ukuran ikan, dan menambahkan molase untuk menghasilkan flok.
Standar operasional prosedur budidaya ikan nila sistem bioflok meliputi persiapan benih, penyiapan wadah dan air, pengelolaan pakan, dan penyiapan media bioflok. Langkah-langkah pentingnya adalah memastikan benih sehat, mengisi wadah dengan air sumber, memberi pakan sesuai ukuran ikan, dan menambahkan molase untuk menghasilkan flok.
Standar operasional prosedur budidaya ikan nila sistem bioflok meliputi persiapan benih, penyiapan wadah dan air, pengelolaan pakan, dan penyiapan media bioflok. Langkah-langkah pentingnya adalah memastikan benih sehat, mengisi wadah dengan air sumber, memberi pakan sesuai ukuran ikan, dan menambahkan molase untuk menghasilkan flok.
1. Tujuan secara terus menerus. Bila terjadi pemadaman
listrik dapat menggunakan generator set. Untuk memproduksi ikan nila ukuran konsumsi dengan sistem bioflok.
2. Diagram Prosedur Penyiapan Benih
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Mengingat bahwa kondisi kesehatan benih BUDIDAYA IKAN NILA Persiapan Wadah, Air dan Benih Pemeliharaan Pemanenan adalah salah satu kunci keberhasilan budidaya, maka SISTEM BIOFLOK beberapa langkah berikut untuk diperhatikan: a. Pastikan benih dalam kondisi sehat. Benih ikan Ÿ Penyedia air Ÿ Pengelolaan Ÿ Panen sehat ditandai dengan gerakan lincah, warna cerah, Sumber air kualitas air Ÿ penyiapan media memenuhi syarat Ÿ Pemberian Pakan untuk serta tidak terlihat luka, parasit atau jamur yang Ÿ Penyiapan Wadah Ÿ Penambahan pemeliharaan Ÿ Penyiapan Air Sumber Karbon selanjutnya menempel pada tubuh. b. Bak sudah disiapkan dalam kondisi bersih. c. Air di dalam bak sudah disiapkan dengan air sumber setinggi 40 cm (5 m3) dan dilakukan proses 3. Prosedur Kerja aerasi. Alat dan Bahan d. Garam dimasukkan dengan dosis 1 kg/m3 air Alat-alat yang digunakan antara lain scoopnet dengan dilarutkan terlebih dahulu. Sebagai contoh induk dan benih, ember, baskom, gayung, alat untuk bak diameter 4 meter menggunakan 5 kg grading, hapa, batu aerasi, selang aerasi, pH meter, garam. 3 termometer, blower, timbangan digital, mesin e. Benih ditebar dengan populasi 130 ekor/m . pompa air dan generator set. Bahan-bahan yang Sebagai contoh untuk bak diameter 4 meter digunakan benih ikan nila, garam, kapur dolomit, memerlukan 1.300 ekor/bak. molase atau gula pasir, probiotik dan obat ikan. f. Lakukan proses aklimatisasi sebelum penebaran benih dengan cara mengapungkan kantung benih di Penyiapan wadah dan Air dalam air sekitar 10 menit sampai suhu air di kantung sama dengan suhu air di bak. Siapkan Ÿ Pada kondisi bak yang akan digunakan masih baru, baskom besar yang telah diisi air pemeliharaan dan rendam bak dengan air minimal 3 hari untuk Oleh: menghilangkan bahan kimia yang menempel. seser benih di dalamnya. Kantung benih dituangkan ke seser yang berada di dalam baskom. Selanjutnya - Purwo Hudiono, SP Selanjutnya air dibuang. benih dimasukan ke dalam bak pemeliharaan. Ÿ Bak dibersihkan dan dijemur selama sekitar 12 jam. - Restiyanto, SP Ÿ Bak diisi dengan air sumber setinggi 40 cm g. Pakan mulai diberikan pada hari kedua setelah penebaran. Selama 7 hari pertama, pemberian - K. Aganinggar, SP (diameter bak 4 m = volume air 5 m3). Contoh pakan dosis 1% bobot biomassa per hari dengan menghitung volume air bak bundar diameter 4 frekuensi 2 kali yaitu pagi dan sore. Pakan diberikan meter yang diisi air setinggi (t) 80 cm. Panjang jari- sedikit demi sedikit dan lihat respon makan ikan jari bak (r = 2 meter). sekitar 5 – 10 menit. Bila ikan terlihat mau makan, = π x r2 x t pakan bisa berikan kembali PENYULUH PERIKANAN BANJARNEGARA 2 3 = 3,14 x 2 x 0,8 = 10,048 m (dibulatkan menjadi 10 TAHUN 2022 m3) h. Masa penanganan benih dilakukan selama 7 hari, sampai ikan benar-benar sehat yang ditandai Pengelolaan Pakan Ÿ Penambahan molase atau gula pasir lanjutan dilakukan dengan tidak ada kematian ikan dan/atau ikan yang Ÿ Lakukan pemberian pakan pada pagi dan sore sesuai dengan kondisi air dan dapat diulang secara rutin terlihat gejala sakit. secara konsisten dengan ukuran butiran pakan yang setiap bulan berdasarkan kebutuhan. Kebutuhan molase i. Jika kondisi ikan sudah sehat, lakukan sesuai dengan ukuran bukaan mulut ikan. disesuaikan dengan jumlah pakan yang diberikan setiap pergantian air sebanyak 50 – 75%, dan air dinaikan Ÿ Dosis pakan sejak hari ke-8 hingga panen dapat harinya dengan jumlah 100 ml molase tiap 150 gram pada ketinggian 80 cm. Selanjutnya penyiapan dilihat pada tabel berikut: pakan. media bioflok sudah dapat dilakukan. Ÿ Pengukuran volume flok dilakukan setiap minggu dengan UKURAN BUTIRAN FEEDING RATIO j. Jika kondisi ikan tidak sehat hubungi petugas BOBOT IKAN (gr) PAKAN (mm) (%) menggunakan imhoff cone. Bila volume flok sudah kesehatan ikan atau penyuluh setempat untuk 5 - 25 1 3 mencapai 100 ml per 1.000 ml air media, ikan perlu mendapatkan rekomendasi penggunaan obat ikan 26 - 60 2 3 dipuasakan selama 24 jam. Dan setelahnya volume flok yang sesuai dengan kebutuhan dan aturan. diukur kembali. 61 - 125 3 2 Ÿ Apabila volume flok kurang dari 20 ml per 1.000 ml air Penyiapan Media Bioflok > 126 3 1.5 media maka perlu penambahan molase atau gula pasir sesuai dengan kebutuhan. Keterangan: Ÿ Memasukkan garam yang sudah dilarutkan Ÿ Penambahan molase atau gula pasir dilakukan apabila pH 3 ✔ Lakukan sampling (pengambilan contoh) dalam air dengan dosis 1 kg/m . Sebagai contoh air > 8. bobot ikan seminggu sekali untuk perhitungan Pengukuran suhu dan pH air dilakukan secara periodik untuk bak diameter 4 meter menggunakan 10 kg Ÿ garam. dosis pemberian pakan. seminggu sekali atau apabila diperlukan. Ÿ Lakukan pengecekan pH (derajat keasaman) air, ✔ Dosis pemberian pakan dihitung Ÿ Suhu air ideal untuk pembudidayaan ikan nila adalah 27 – dimana pH air optimal untuk pemeliharaan ikan menggunakan feeding ratio (rasio pemberian 30oC, pengaturan suhu dapat menggunakan penutupan nila adalah 7 – 8. pakan) dengan menggunakan rumus: atau pembukaan paranet atau kolam budidaya. Ÿ Apabila pH air < 8, masukkan kapur dolomit yang ●Jumlah Pakan = Biomassa Ikan x FR sudah dilarutkan dengan dosis 50 gram/m . 3 Ÿ ● Biomassa Ikan = Jumlah Ikan x Bobot Ikan Pemanenan Ikan Sebagai contoh untuk bak diameter 4 meter per Eko Ÿ Pemanenan dapat dilakukan secara total maupun menggunakan 500 gram. Apabila pH air > 8 tidak Ÿ Seminggu sekali ikan diberikan pakan yang telah parsial (sebagian). perlu menambahkan kapur dolomit. diperkaya probiotik pakan yang mengandung Ÿ Panen dilakukan pada pagi atau malam hari (kondisi 3 Ÿ Memasukkan molase dengan dosis 100 ml/m Lactobacillus sp. Cara penambahan bakteri suhu rendah). 3 atau gula pasir dengan dosis 50 g/m . Sebagai probiotik Lactobacillus sp pada pakan adalah Ÿ Siapkan hapa penampungan yang dipasang pada contoh untuk bak diameter 4 meter dengan melarutkan 5 gr bakteri ke dalam 100 ml air, bak yang belum akan dipanen atau pada bak/kolam menggunakan 1.000 ml molase atau 500 gr gula selanjutnya larutan dicampurkan ke dalam 1 kg lain. pasir. Ÿ Surutkan air dalam bak yang akan dipanen hingga air pakan dan dikeringkan dengan cara diangin- Ÿ Memasukkan probiotik air dengan kandungan tersisa kedalaman 10 – 20 cm. anginkan. utama bakteri yang sudah dilarutkan dalam air Ÿ Lakukan penyerokan ikan secara hati-hati, kemudian dengan dosis 10 g/m3, sebagai contoh untuk bak ikan ditampung dalam hapa penampungan. Pengelolaan Media diameter 4 meter menggunakan 100 gr. Ÿ Lakukan penyortiran/grading sesuai dengan Ÿ Setelah sebulan pemeliharaan akan terdapat kebutuhan pasar. kotoran yang terjebak di dalam pipa. Kotoran ini Ÿ Kembalikan ikan yang tidak terjual ke dalam bak perlu dibuang setiap seminggu sekali dengan cara pemeliharaan semula dan ditambahkan air untuk mengangkat pipa outlet atau membuka kran dilanjutkan penumbuhan bioflok. pembuangan sampai endapan kotoran terbuang. Setelah proses panen total, bak di kuras, dibersihkan Penyuluh Perikanan Banjarnegara Ÿ Tambahkan air untuk menganti air yang terbuang. dan dikeringkan selama minimal 2 hari untuk digunakan pada siklus selanjutnya