2: 263 - 271
Abstract
The purpose of the study was to evaluate the growth and water quality of gouramy (Osprhonemus
gouramy) in juvenile production using the Resirculating Aquaculture System (RAS) technology. The
method was started from the RAS preparation stage, seed stocking, seed maintenance and sampling. Fish
rearing was carried out for 50 days. Parameters measured include specific growth rate, absolute growth
rate, survival rate (SR), and water quality. Methods of collecting data were observation, interviews, direct
participation, and literature studies as well as various other sources. The results showed that the specific
growth rate was 6.7%, absolute growth rate of gouramy was 3.65 gram, body length growth of gouramy
was 5.91 cm and survival value (SR) was 86%. Water quality is temperatures ranging from 26.8-29°C, pH
7-8.4, DO 6.3-7.5 ppm.
KeywordS: gouramy fish, growth, juvenile production, recirculation technology (RAS), water quality
263
Budidaya Perairan 2022, Vol. 10 No. 2: 263 - 271
264
Budidaya Perairan 2022, Vol. 10 No. 2: 263 - 271
265
Budidaya Perairan 2022, Vol. 10 No. 2: 263 - 271
Laju Pertumbuhan Harian (%) = [In (Berat jumlah pakan serta frekuensi pemberian
Akhir) – ln (Berat Awal) / Lama Waktu pakan.
Pemberian] x 100 Munaeni dkk., 2019)
Tingkat Kelangsungan Hidup (%) = [Jumlah 4 3,646
Pertumbuhan
Pertumbuhan benih gurami 7
5,91
menunjukkan rata-rata pertumbuhan berat 6 5,11
benih ikan gurami pada hari 0 yaitu 0,128 Pertumbuhan Ppanjang (cm) 5 4,12
gram, kemudian diikuti pada hari ke-10 4 3,22
dengan berat rata-rata yaitu 0,528 gram, pada 3
1,83 2,13
hari ke-20 dengan berat rata-rata 0,69 g, pada 2
hari ke-30 dengan berat rata-rata 1,27 g, pada 1
hari ke-40 dengan pertambahan berat 2,92 g 0
dan pada hari ke-50 berat mencapai 3,65 g 0 10 20 30 40 50
(Gambar 2). Waktu (Hari)
Dari hasil pengukuran pada Gambar 2
Gambar 2. Laju pertumbuhan berat dan panjang
diperoleh data rata-rata pertumbuhan panjang
benih gurami, pada hari ke-0 yaitu 1,83 cm,
Menurut Wibowo dkk. (2017), bahwa
kemudian pada hari ke-10 rata-rata
kualitas pakan (palatabilitas, daya lezat pakan
pertumbuhan panjang benih gurami yaitu
dan kandungan gizi pakan) dapat
2,13 cm, pada hari ke-20 yaitu 3,22 cm, pada
mempengaruhi tingkat konsumsi pakan yang
hari ke-30 yaitu 4,12 cm, rata-rata
semakin tinggi, oleh karena itu semakin
pertumbuhan panjang benih pada hari ke-50
banyak pakan yang dikonsumsi dan
yaitu 5,11 cm dan rata-rata pertumbuhan
dimanfaatkan oleh ikan maka akan semakin
pada hari ke-50 yaitu 5,91 cm. Pengamatan
baik untuk pertumbuhan ikan. Selain dari
pertumbuhan menunjukkan bahwa panjang
pemberian pakan yang baik juga diperhatikan
dan berat rata-rata mengalami perubahan
kualitas air. Kualitas air yang baik juga dapat
setiap 10 hari. Menurut Dani dkk. (2005),
mempengaruhi pertumbuhan benih. Effendi
pertumbuhan dipengaruhi oleh ukuran dan
dkk. (2006) menyatakan bahwa
umur ikan, kualitas dan kuantitas pakan yang
kelulushidupan ikan serta pertumbuhan ikan
diberikan, perbedaan komposisi bahan,
akan dipengaruhi oleh kualitas air yang baik.
266
Budidaya Perairan 2022, Vol. 10 No. 2: 263 - 271
Tabel 1. Laju pertumbuhan spesifik dan sehingga nafsu makan ikan juga akan menurun
kelangsungan hidup Untuk meningkatkan nafsu makan maka suhu
No Parameter Hasil wadah dibuat stagnan selama pemeliharaan
menggunakan thermostat (heater) yang diatur
1 Laju Pertumbuhan 6,7
Harian (%/hari) pada suhu 30⁰C (Gambar 3).
2 Kelangsungan 86
Hidup (%) 30 29
29 28,1 28,1
Suhu (⁰C)
Persentase kelulushidupan ikan 28 26,8
26,8
gurami yang dianggap berhasil adalah 80-95 27
% (SNI, 2000b). Sementara jumlah tebar 26
benih ikan gurami adalah 1.000 ekor dengan 25
hasil panen 860 ekor berukuran 4-6 cm, maka 10 20 40 30 50
persentase kelulushidupan penggelondongan Waktu (hari)
ikan gurami selama 50 hari adalah 86 %.
Besar kecilnya kelulushidupan dipengaruhi Gambar 3. Hasil pengukuran suhu air
oleh faktor internal yang meliputi jenis
kelamin, keturunan, umur, reproduksi, Jika batas suhu yang mematikan
terlampaui, maka akan menyebabkan ikan dan
ketahanan terhadap penyakit dan faktor
hewan air lainnya mati (Irawan, 2000). Kondisi
eksternal meliputi kualitas air, padat
pH berpengaruh terhadap kelulushidupan dan laju
penebaran, jumlah dan komposisi pertumbuhan ikan. pH dapat berpengaruh
kelengkapan asam amino pakan (Nugroho terhadap kelulushidupan dan laju pertumbuhan
dkk., 2015). ikan karena pada saat pH rendah nafsu makan
dapat menurun sehingga akifitas enzim
Kualitas air pencernaan menjadi rendah dan proses respirasi
Pemeliharaan benih ikan gurami dengan akan sulit diakukan karena terjadi penggumpalan
menggunakan sistem resirkulasi menunjukkan lendir pada insang (Pratama dan Mukti, 2015).
respon yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan Kadar pH pembesaran benih ikan gurami yang
suhu pada akuarium stabil. Nilai suhu pada optimal adalah 6,5-8,0 (SNI, 2000b).
akuarium berkisar antara 26,8-29⁰C sesuai untuk Nilai pH yang diperoleh selama masa
mendukung pemeliharaan benih ikan gurami. pemeliharaan yaitu 7-8. Kadar pH pada
Berdasarkan BSN (2000), benih ikan penggelondongan benih masih berada pada taraf
gurami dapat hidup baik pada suhu 25- 30⁰C. yang optimal untuk menunjang kelulushidupan
(Jumaidi et al., 2016) menyatakan ikan tropis dan serta laju pertumbuhan (Gambar 4). Apabila pH
subtropis tidak tumbuh dengan baik pada suhu kurang dari kisaran optimal maka pertumbuhan
dibawah 26⁰C atau 28⁰ C dan saat suhuberada ikan terhambat dan ikan sangat sensitif terhadap
dibawah 10⁰ C atau 15⁰ C akan menimbulkan bakteri dan parasit. Sedangkan jika pH lebih dari
kematian. Semakin tinggi suhu maka laju kisaran optimal maka pertumbuhan ikan
metabolisme tubuh ikan akan semakin tinggi terhambat. Namun pada kondisi yang kurang
sehingga ikan akan memiliki nafsu makan yang optimal, suatu jenis ikan akan mencapai ukuran
tinggi, begitu pula sebaliknya, suhu yang rendah yang lebih kecil dibandingkan pada kondisi
akan menurunkan laju metabolisme ikan optimal (Jumaidi dkk., 2017).
267
Budidaya Perairan 2022, Vol. 10 No. 2: 263 - 271
6
pertambahan kadar amoniak (Gambar 5).
4
2
8 7,5 7,5
0
Dissolved Oxygen
10 20 40 30 50 7,5
Waktu (hari) 7
(ppm)
6,4 6,5
6,3
6,5
Gambar 4. Hasil pengukuran pH air 6
5,5
Oksigen terlarut membantu didalam 10 20 40 30 50
proses oksidasi bahan buangan serta Waktu (hari)
pembakaran makanan untuk menghasilkan
energi bagi kehidupan dan pertumbuhan ikan Gambar 5. Hasil pengukuran DO air
gurami. Pengaruh menurunnya kadar oksigen
terlarut dalam air dapat menyebabkan stres, Kadar amoniak tinggi dapat
anoreksia, hipoksia jaringan, pingsan bahkan menyebabkan naiknya kadar pH darah dan
kematian massal. Kadar oksigen terlarut yang memiliki efek yang merugikan pada reaksi
baik untuk budidaya ikan gurami adalah 4-6 berbagai enzim dan stabilitas membran. Efek
ppm (Sarwono dan Sitanggang). Kadar negatif tersebut meliputi kerusakan insang
oksigen terlarut pembesaran benih ikan yang menyebabkan pengurangan kapasitas
gurami adalah 6,3 – 7 ppm. Kadar oksigen darah dalam membawa oksigen, serta
terlarut pada penggelondongan benih masih kerusakan histologi pada sel darah merah.
berada pada taraf yang optimal untuk Tingginya kadar amoniak dalam perairan
menunjang kelulushidupan serta laju akan menyebabkan terjadinya penurunan
pertumbuhan. nafsu makan. Kandungan amoniak yang
Oksigen dapat menurunkan tingkat dapat ditoleransi oleh ikan gurami adalah < 1
konsumsi pakan pada ikan jika kelarutannya mg/L (Jumaidi et al., 2017). Pengukuran
dalam air makin berkurang, karena oksigen kadar amoniak dilakukan dua kali selama
sangat diperlukan sebagai sumber energi penelitian yaitu pada awal pemeliharaan dan
untuk mengoksidasi (merombak) zat-zat pada akhir pemeliharaan. Pengukuran awal
makanan yang masuk. Walaupun kandungan kadar amoniak penggelondongan benih
oksigen terlarut sedikit ikan gurami masih gurami adalah 0,05 mg/L dan pengukuran
dapat hidup dan tumbuh karena memiliki alat akhir pemeliharaan yaitu 0,07 mg/L.
bantu pernapasan tambahan yaitu labirin Pemeliharaan dari fase larva dapat
(Jumaidi et al., 2017). Amoniak adalah hasil mempengaruhi tingkat adaptasi sehingga
dari penguraian protein yang merupakan dapat terbiasa dengan kualitas air yang tidak
racun bagi ikan. Konsentrasi amoniak dalam sesuai dari kualitas air optimal, tetapi dapat
perairan dipengaruhi oleh kepadatan, pakan, menyebabkan kematian apabila benih tidak
dapat beradaptasi dan diatas batas toleransi.
268
Budidaya Perairan 2022, Vol. 10 No. 2: 263 - 271
269
Budidaya Perairan 2022, Vol. 10 No. 2: 263 - 271
270
Budidaya Perairan 2022, Vol. 10 No. 2: 263 - 271
merah (Mastacembelus
erythrotaenia Bleeker, 1850).
Jurnal Iktiologi Indonesia 3(2): 67-
72.
Sulistyo J, Muarif, Mumpuni F. S. 2016.
Pertumbuhan dan kelangsungan
hidup benih ikan gurami
(Osphronemus gouramy) pada
sistem resirkulasi dengan padat
tebar 5, 7, dan 9 ekor/liter. Jurnal
Pertanian 7(2): 87-93.
Verawati. 2017. Pengaruh perbedaan padat
penebaran terhadap pertumbuhan
dan kelangsungan hidup benih
ikan gurami (Osphronemus
gouramy) pada sistem resirkulasi.
Jurnal Mina Sains1(1): 6–12.
Wibowo WP, Samidjan I, Ra chmawati D.
2017. Analisis laju pertumbuhan
relatif, efisiensi pemanfaatan
pakan dan kelulushidupan benih
ikan gurami (Osphronemus
gouramy) melalui substitusi silase
tepung bulu ayam dalam pakan
buatan. Journal of Aquaculture
Management and Technology
6(2): 51–58.
271