Anda di halaman 1dari 4

 Manajemen kualitas air

Kualitas air merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh penting terhadap kualitas
ikan yang dihasilkan, tingkat kelulushidupan ikan serta kesehatan ikan. Pergantian air secara
rutin serta penyiponan adalah salah satu cara yang digunakan untuk menjaga kualitas air kolam
agar tetap selalu terjaga. Pergantian air secara rutin pagi dan sore hari yang dilakukan setiap
hari dapat mencegah tumbuhnya jamur, bakteri dan virus yang dapat mengancam kesehatan
ikan kerapu cantang di dalam kolam. Kegiatan untuk mempertahankan kualitas air dengan cara
mengeluarkan sisa metabolisme ikan dan sisa-sisa pakan yang tidak termakan yang mengendap
di dasar kolam disebut dengan penyiponan (Firdaus et al., 2016). Alat yang digunakan untuk
mengukur kualitas air yaitu pH Meter, DO Meter, dan refraktometer. Berikut merupakan hasil
dari pengukuran kualitas air selama proses pembesaran ikan kerapu cantang :
a) Suhu
Suhu memiliki peran penting bagi kehidupan dan pertumbuhan ikan kerapu cantang.
Berdasarkan pengukuran kualitas air parameter suhu di kolam pembesaran ikan kerapu
cantang di IBL Boncong memiliki rata-rata 28-31℃. Hasil tersebut sangat baik dalam
mendukung budidaya ikan kerapu, yang mana suhu yang baik dalam perkembangan
budidaya ikan kerapu adalah 27-30,9℃. Suhu yang tidak sesuai dapat menyebabkan stres
pada ikan yang akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ikan kerapu (Valentino et al.,
2018).
b) pH
pH merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas air, apabila pH
terlalu tinggi atau rendah maka akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ikan,
menurunkan sistem kekebalan tubuh ikan yang akhirnya berdampak pada kematian pada
ikan. pH yang rendah menyebabkan air bersifat asam sedangkan pH yang tinggi
menyebabkan ikan bersifat basa. Berdasarkan pengukuran kualitas air parameter pH di
kolam pembesaran ikan kerapu cantang memiliki rata-rata 7,3-7,4. Hasil tersebut sangat
baik dalam mendukung budidaya ikan kerapu, yang mana pH yang baik dalam
perkembangan budidaya kerapu adalah 7,0-8,5 (Hendriansyah et al., 2018).
c) DO (Dysolved Oxygen)(5,7-6,7 ppm)
Oksigen terlarut dalam air merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan ikan
yang digunakan untuk proses respirasi. Berdasarkan pengukuran kualitas air parameter
DO di kolam pembesaran ikan kerapu cantag di IBL Boncong diperoleh rata-rata 7,1-7,2
ppm. Hasil tersebut termasuk dalam kategori baik, yang mana ikan kerapu dapat hidup
layak di dalam kolam dengan konsentrasi oksigen telarut > 5mg/l. Oksigen terlarut yang
tidak sesuai dapat menyebabkan terhambatnya proses respirasi pada ikan( Valentino et
al., 2018).
d) Salinitas (30-31ppt)
Salinitas memiliki peran penting dalam meningkatkan kelangsungan hidup ikan dan
proses metabolisme ikan. Salinitas diperairan diukur dengan menggunakan refraktometer
yang mana salinitas digunakan dalam pengukuran kadar garam dalam suatu perairan.
Berdasarkan hasil pengukuran salinitas diperoleh rata-rata 30-31 ppt, hasil tersebut
termasuk dalam kategori baik untuk kehidupan ikan kerapu, yang mana salinitas yang
baik dalam pembesaran ikan kerapu adalah 30-33 ppt. Salinitas yang tidak sesuai dapat
mempengaruhi pertumbuhan berat ikan tidak optimal (Hendriansyah et al., 2018).
 Manajemen pakan ikan
Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pemeliharaan ikan kerapu cantang yang
mana pakan digunakan untuk menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Ikan
kerapu cantang adalah ikan jenis karnivora yang melahap pakan sebelum sampai kedasar. Ikan
kerapu memiliki sifat kanibalisme yang mana ikan kerapu cantang memakan sesama apabila
cakupan nutrisi pakan di dalam kolam kurang serta kepadatan ikan di kolam terlalu tinggi.
Pemberian pakan secara teratur dengan cara penjadwalan pemberian pakan tepat waktu pada
ikan dapat mengurangi sifat kanibalisme pada ikan kerapu cantang. Pemberian pakan pada ikan
kerapu cantang disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut pada ikan kerapu cantang. Metode
pemberian pakan ikan kerapu cantang di bagi menjadi dua yaitu ad libitum dan ad satiation.
Metode ad libitum merupakan pemberian pakan ikan sesuai dengan perhitungan pakan berdasar
berat tubuhnya, yang mana pakan diberikan 3-5% dari berat tubuh per hari.
Ikan kerapu cantang dengan ukuran 1,7-5 cm diberi pakan pagi sampai sore hari dengan
selang waktu 2 jam dengan 6 kali pemberian pakan sementara ikan dengan ukuran lebih dari 5
cm di beri pakan 3 kali sehari. Pakan yang diberikan pada ikan kerapu cantang terdapat 3 jenis
pakan diantaranya: otohime, Skretting Stella, dan ikan segar (rucah). Pakan Otohime diberi
pada ikan pad ukuran 1,7-8cm. Ikan segar (rucah) diberi pada ikan dengan ukuran 8cm sampai
ukuran konsumsi. Pemberian pakan kerapu cantang menggunakan metode ad satiation yaitu
pemberian pakan dengan medebar dikit demi sedikit secara terus menerus sesuai dengan daya
tampung lambung yang dihentikan ketika ikan sudah kenyang. Tanda apabila ikan kerapu
cantang sudah kenyang ketika pemberian pakan berlangsung ikan sudah tidak merespon pakan
dan menjauh dari tempat pemberian pakan. Pemberian pakan dengan metode tersebut bertujuan
agar pakan habis termakan ikan dan tidak meninggalkan sisa pakan di dasar perairan(Faizin et
al., 2022)
 Penanggulangan penyakit
Penanggulangan penyakit dilakukan untuk mencegah ikan yang dipelihara terserang
penyakit sehingga mengurangi angka kematian. Penyakit ikan kerapu dapat disebabkan oleh
faktor patogen . Faktor patogenik disebabkan oleh virus, bakteri,jamur dan dan protozoa,
sedangkan non patogenik disebabkan oleh lingkungan yang kurang mendukung seperti pakan,
penurunan kualitas air kolam, serta adanya senyawa beracun di dalam air. Padat tebar yang
tinggi dapat menyebabkan ikan terserang penyakit karena dapat menurunkan kualitas air yang
disebabkan oleh feses dan sisa makanan yang mengendap di dasar kolam.
Penyakit parasit yang menyerang ikan kerapu cantang terdiri dari ektoparasit yaitu parasit
yang menginfeksi organ luar ikan (kepala, kulit, insang) dan endoparasit yaitu parasit yang
menginfeksi organ dalam ikan kerapu cantang. Menurut Dadiono, et al (2022) penyakit yang
menyerang ikan kerapu dapat disebabkan oleh Iredo virus dengan ciri-ciri ikan bewarna hitam
berada di dasar kolam dengan kondisi lemah sementara Irido Virus ditandai dengan tubuh
bewarna kusam kehitaman, sirip punggug dan sirip ekor gripis, bercak pada tubuh, mulut
merah, seta mata menonjol. Upaya yang dilakukan dalam peanggualan penyakit pada ikan
kerapu cantang yang terinfeksi parasit dapat dilakukan dengan perendaman (dipping) dengan
menggunakan air tawar selama 10-15 menit.
Penanganan penyakit pada ikan di IBL Boncong Tuban biasanya melalui perendaman
dengan formalin atau air tawar. Perendaman dengan air tawar dilakukan selama 5 sampai 10
menit yang kemudian disemprot dengan air laut. Perendaman dengan formalin dilakukan
dengan konsentrasi 100 ppm selama 5 menit, singkat lamanya perendaman dengan formalin
tergantung dengan jumlah dosis yang di gunakan, semakin tinggi dosis semakin cepat
perendaman (Rochmad dan Mukti, 2022)
Sumber :

Dadiono, M.S., Suryawinata, Kusuma, R.O. 2022. Pengelolaan pakan dan pengendalian penyakit
larva kerapu tikus. Jurnal Biogenerasi.7(1):80-84.

Faizin, R., Khumaidi A, A., Prakosa, D.G. 2022. Kajian teknis pendederan ikan kerapu cantang
(epinephelus fuscoguttatus x epinephelus lenceolatus) secara intensif di BPBAP situbondo.
Journal of Aquatropica Asia.7(2):49-56.

Firdaus, R. F., Lim, L.S., Kawamura, G., Shapawi, R. 2016. Assessment on the aceptabillity of
hybrid grouper, (epinephelus fuscoguttatus x epinephelus lanceolatus) to soybean meal-
based diets. AACL Bioflux. 9 (2): 284-290.

Hendriansyah, A., Putra, W.K.A., Miranti, S.2018. Rasio konversi pakan benih ikan kerapu
cantang (epinephelus fusgotatus x epinephelus lanceolatus) dengan pemberian dosis
recombinant growth hormone (rGH) yang berbeda. Jurnal Intek Akuakultur. 2(2): 1-12.

Rochmad, A. N. dan Mukti A. T.2020. Teknik pembesaran ikan kerapu hibrida cantang
(epinephelus fuscoguttatus x epinephelus lanceolatus) pada keramba jaring apung. Jurnal
Biosains Pascasarjana. 20(1): 29-35.

Valentino, G., Damai, A. A., Yulianto, H. 2018. Analisis kesesuaian perairan untuk budidaya
ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatu) di perairan pulau tegal kecamatan teluk
pandan kabupaten pesawaran. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 6(20)
704-711.

Anda mungkin juga menyukai