Ikan mas termasuk ikan konsumsi yang tergolong mudah dalam usaha pembudidayaanya karena
cenderung bersifat adaptif (mudah menyesuaikan diri) terhadap lingkungannya dan tahan terhadap
berbagai jenis penyakit. Ikan mas merupakan ikan air tawar yang hidup di perairan dangkal yang
mengalir tenang. perairan yang ideal adalah daerah dengan ketinggian yang berkisar antara 150 sampai
600 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 25-30°C.
Pentingnya ikan mas sebagai sumber protein hewani menyebabkan permintaan masyarakat terhadap
ikan untuk dikonsumsi semakin tinggi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Data KKP tahun
2015 kebutuhan konsumsi ikan 40,90 kg/kapita dan pada saat 2019 kebutuhan konsumsi ikan sudah
mencapai 54,49 kg/kapita (KKP, 2019). kendala yang dihadapi dalam budidaya adalah adanya infeksi
parasit yang menyerang ikan sehingga produksi budidaya terhambat.
Manajemen pakan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan
budidaya..Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan budidaya ikan. Menurut
Perius (2011), pakan merupakan sumber materi dan energi untuk menopang kelangsungan hidup dan
pertumbuhan ikan namun di sisi lain pakan merupakan komponen terbesar (50-70%) dari biaya
produksi. Kecukupan nutrisi pada pakan memiliki pengaruh terhadap pembentukan energi.
Pemanfaatan utama energi dari makanan digunakan benih ikan mas untuk proses pertumbuhan.Nutrisi
yang dibutuhkan benih ikan mas berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Kecepatan laju pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh jenis dan kualitas pakan yang diberikan serta
kondisi lingkungan hidupnya. Apabila pakan yang diberikan berkualitas baik, jumlahnya mencukupi dan
kondisi lingkungan mendukung maka dapat dipastikan laju pertumbuhan ikan menjadi cepat sesuai yang
diharapkan. Sebaliknya, apabila pakan yang diberikan berkualitas jelek, jumlahnya tidak mencukupi dan
kondisi lingkungannya tidak mendukung dapat dipastikan pertumbuhan ikan akan terhambat (Amri dan
Khairuman 2002).
Permasalahan dalam budidaya ikan mas yaitu pertumbuhannya yang lambat. Salah satu cara untuk
meningkatkan pertumbuhan ikan mas yaitu dengan mengoptimalkan fungsi saluran pencernaan.Salah
satu cara untuk menstimulasi enzim pencernaan dapat lebih optimal yaitu melalui pemberian kunyit
Curcuma longa. Kunyit mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang dapat meningkatkan aktivitas
penyerapan zat-zat makanan, Kandungan kurkumin di dalam kunyit memiliki khasiat yang dapat
mempengaruhi nafsu makan karena dapat mempercepat pengosongan isi lambung sehingga nafsu
makan meningkat dan memperlancar pengeluaran empedu sehingga meningkatkan aktivitas saluran
pencernaan.Selain itu dapat meningkatkan nafsu makan sehingga dapat meningkatkan laju
pertumbuhan (bobot dan panjang badan) pada ikan mas.
vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ikanjelawat ada didalam kunyit
dengan harga yang relatif terjangkau. Menurut Notoatmojo (2003), mengatakan bahwa kandungan zat
aktif dari kunyit berupa kurkumin dapat berfungsi sebagai antioksidan, mencegah kerusakan dan
penambah nafsu makan, protein yang berfungsi sebagai membangun sel-sel yang rusak; membentuk
zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon; membentuk zat inti energi; cumber asam amino; antibodi
(sistem kekebalan tubuh) vitamin C, sebagai aktivator macam-macam fermen perombak protein dan
lemak dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit; menjaga
kesehatan;antioksidan, sehingga dapat memacu pertumbuhan benih ikan jelawat. Purwanti(2008), juga
mengatakan Kandungan kurkumin kunyit mempunyai fungsi sebagai antibakteri dan antioksidan.
Kurkumin yang terkandung di dalam kunyit memiliki khasiat yang dapat mempengaruhi nafsu makan
karena dapat mempercepat pengosongan isi lambung sehingga nafsu makan meningkat dan
memperlancar pengeluaran empedu sehingga meningkatkan aktivitas saluran pencernaan.Penggunaan
larutan kunyit ini dilakukan karena ditemukannya kandungan zat kurkumin (Tepung berwarna kuning)
yang dapat meningkatkan nafsu makan sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan (bobot dan
panjang badan) pada ikan mas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perbandingan dosis yang berbeda terhadap
pertumbuhan ikan dan kelulushidupan ikan mas.
Rumusan masalah
Tujuan Penelitian
Sebagai sumber protein hewani menyebabkan permintaan masyarakat terhadap ikan untuk dikonsumsi
semakin tinggi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Ikan mas termasuk ikan konsumsi yang
tergolong mudah dalam usaha pembudidayaanya karena cenderung bersifat adaptif (mudah
menyesuaikan diri) terhadap lingkungannya. Namun kendala yang dihadapi dalam budidaya adalah
pertumbuhannya yang lambat.Menurut Sumati dan Ketut (2007) larutan kunyit memiliki kandungan
yang berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan, sedangkan dari hasil penelitian estriyani 2013
mengenai Pengaruh Penambahan Larutan Kunyit Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo
mendapatkan konsentrasi penambahan larutan kunyit yang paling optimal hasil penambahan (panjang
dan bobot) badan ikan lele adalah 20 ml, maka untuk penelitian mengenai penambahan larutan kunyit
pada pakan benih ikan mas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB II
Tinjauan pustaka
IkanMas
Klasifikasi danMorfologi
Kedudukan ikan mas dalam taksonomi hewan diklasifikasikan sebagai berikut (ITIS, 2019)
Kingdom:Animalia
Filum :Cordata
Kelas :Actinopterygii
Ordo :Cypriniformes
Famili :Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Menurut Hardjamulia (1979) dalam Putri (2008), ikan mas (Gambar 1) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
badan memanjang, sedikit pipih ke samping (compressed), mulut dapat disembulkan dan terletak di
ujung tangan (terminal), dua pasang sungut (barbells) yang satu pasang diantaranya rudimenter. Sirip
punggung atau dorsal memanjang ke belakang dengan bagian permukaannya memiliki jari-jari lemah
mengeras, jari-jari sirip dubur yang pertama bergerigi, sisik besar dan sisik garis rusuk lengkap dan
membentang dari belakang operkulum sampai pertengahan ujung batang ekor.
Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya
tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid
berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan
rasnya. Ikan juga memiliki indra penglihatan, penciuman dan organ yang peka pada kulit dan sirip
(Pasaribu 1989 dalam Putri, 2008).
Pertumbuhan ikan mas akan menurun dengan cepat apabila suhu berada di bawah 13oC bahkan pada
suhu di bawah 5oC, dapat menyebabkan aktifitas makan terhenti.Padakolam-kolam
budidayadengansuhurata-rata15-18⁰C,ikanmas dapat hidup dan tumbuh namun tidak dapat
berkembang biak (Huet 1970 dalam Putri, 2008).
KualitasAir
Kualitas air memegang peranan penting terutama dalam kegiatan budidaya. Penurunan mutu air dapat
mengakibatkan kematian, pertumbuhan terhambat, timbulnya hama penyakit dan pengurangan rasio
konversi pakan. Faktor yang berhubungan dengan air yang perlu diperhatikan antara lain oksigen
terlarut, suhu, pH, dan amonia (Gustav, 1998 dalam Rukmana 2003). Handayani dan Widodo (2010)
menambahkan kualitas air yang buruk, pemberian pakan ikan yang berlebih dan perubahan iklim
merupakan faktor penyebab timbulnya parasit.
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh dalam kegiatan budidaya
(Ridwantaraet al.,2019).Perubahan drastis suhu mencapai 5⁰C dapat menyebabkan stress pada ikan
(Kordi, 2005). Suhu optimum bagi kehidupan ikan mas antara 25-32⁰C (Makaminan,2011).Nilai pH yang
baik untuk ikanmas berkisar 6,5-8,5 (Wihardi, 2014). pH yang tinggi >9 akan mengakibatkan
pertumbuhan ikan akan terhambat sedangkan pH yang rendah (<4,5-6,4) menyebabkan kualitas air akan
menjadi racun bagi ikan (Sabrina et al.,2018).
Oksigen terlarut merupakan faktor yang penting dalam kehidupan ikan. Kandungan oksigen terlarut
yang baik untuk kelangsungan hidup ikan mas adalah 5 mg/L, apabila kandungan
oksigen terlarut turun berkisar antara 3-4 mg/L ikan akan mengalami stress dan akan mengalami
mortalitas (Saptarini, 2010). Sumber amonia di perairan merupakan pemecahan nitrogen organik dan
nitrogen anorganik yang terdapat dalam air yang berasal dari tumbuhan dan biota akuatik yang telah
mati (Effendi, 2000). Amonia paling sering memasuki perairan permukaan melalui pembuangan
langsung dari sumber air limbah (Wall et al., 2013). Kadar amonia dalam perairan untuk kelangsungan
hidup ikan mas adalah ≤ 1 mg/L (Putri & Dewi, 2019).
Memburuknya kualitas air dapat mempengaruhi perkembangan ektoparasit (Cameron, 2002). Penularan
parasit juga terjadi karena adanya akumulasi bahan organik yang mengakibatkan stress pada ikan
sehingga menyebabkan daya tahan tubuh ikan menurun dan mudah terinfeksi parasit (Dalimunthe,
1990). Kondisi suhu yang semakin tinggi memberi peluang bagi berkembangnya parasit Dactylogyrus sp.
dimana parasit tersebut memerlukan waktu untuk berkembang biak antara 10-15 hari dengan
suhu12⁰C,3-5 hari dengan suhu 20⁰C dan1-4 hari dengan suhu 24-28⁰C.Penetasan telur parasit
tergantung suhu, pada suhu yang rendah memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menetas, sedangkan
pada suhu tinggi akan menetas sekitar 4 hari (Schaperclaus,1992).
Berdasarkan sifat makan, ikan mas termasuk ikan yang aktif sehingga ikan akan bergerak cepat ke arah
pakan dan memakannya. Ikan mas mencari makanan yang mengapung di tengah perairan dan hanya
sewaktu-waktu muncul ke permukaan air atau berenang di dasar perairan. Ikan mas tergolong ikan
omnivora yang dapat memakan berbagai makanan (Apon et al., 2019) termasuk pakan alami dan pakan
buatan. Pakan alami berupa plankton atau zooplankton yang hidup melayang di perairan. Pakan buatan
yang diberikan adalah pakan dengan kandungan protein lebih dari 30% yang berkisar 3% dari berat total
ikan (Amri dan Khairuman, 2003)
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyte
SubDivisi :
Angisopermae
Kelas
:Monocotyledonae
Ordo :Zin
giberales
Famili :Zingiberaceae
Genus :Curcuma
Dalam hal ini fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam
2002 dalam Pujianti et al., 2013) dan minyak atsiri 3,18% (Kristio,,2007
dalam Pujianti et al., 2013). Darwis et al. (1991) dalam Arifin (2015)
empedu untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus. Hal ini
oleh pendapat Darwis et al. (1991) dalam Putri et al. (2016), yang
meningkat. Selain peran dari kurkumin itu sendiri, kunyit juga memiliki
kandungan minyak atsiri yang mana zat ini dapat membantu mempercepat
bertambah karena adanya sinyal yang masuk ke otak saat lambung kosong
sesuai dengan pendapat Abbas dan Lichtman (2004) dalam Patri et al.
rata-rata pertumbuhan bobot badan sebesar 130 g/ekor pada ikan lele
Metode penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2021, dilakukan di Balai Benih ikan
DO meter untuk mengukur kandungan oksigen terlarut dalam air pada wadah penelitian
Metode penelitian
Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan, sehingga diperoleh 12 unit percobaan.
Parameter Penelitian
Pertumbuhan Mutlak
Pertumbuhan panjang dan berat mutlak ikan mas selama pemeliharaan dapat dihitung
W = Wt – Wo
Keterangan:
Wt = Berat rata-rata benih ikan kakap putih di akhir pemeliharaan (g) Wo = Berat rata-rata
L = Lt – Lo
FCR dapat dihitung menggunakan rumus (Amirkolaie et al., 2005 dalam Garcia et al., 2012)
sebagai berikut:
𝑭𝑪𝑹= 𝑭𝑾𝒕−𝑾𝒐
Keterangan
EPP dapat dihitung menurut Djajasewaka (1985) dalam Windarto (2019), dengan rumus
sebagai berikut:
𝐄𝐏𝐏=𝐖𝐭–𝐖𝐨𝑭𝒙 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan:
EPP = Efisiensi PemanfaatanPakan
Wt = Bobot ikan uji pada akhir penelitian(g) Wo = Bobot ikan uji pada awal
penelitian (g)
Kelangsungan hidup ikan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Effendie 1997):
Keterangan:
Kualitas Air
Parameter kualitas air diukur setiap 7 (tujuh) hari sekali, adapun parameter yang diukur
Analisis data
Data yang diperoleh diuji menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf
kepercayaan 95%, apabila hasil analisis statistik menunjukkan pengaruh yang berbeda
nyata, maka dilakukan uji lanjut Tukey untuk mengetahui perlakuan terbaik.
Dapus